Anda di halaman 1dari 78

Minggu, 2 Oktober

2016
Hari Minggu Biasa XXVII (Merah); Hari Perjamuan Kudus Sedunia;
Hari Pekabaran Injil Indonesia
Tema Perayaan Iman
Iman yang Menular
Daftar Bacaan Kitab Suci
Bacaan I
: Habakuk 1:1-4;2:1-4
Tanggapan
: Mazmur 37
Bacaan II
: 2 Timotius 1:1-14
Bacaan Injil
: Lukas 17:5-10
Tujuan Perayaan Iman
Jemaat bisa menghayati bahwa beriman berarti juga
menularkan iman itu kepada orang lain.
RANCANGAN BACAAN ALKITAB untuk Liturgi I
Berita Anugerah
: Yeremia 31:3
Petunjuk Hidup Baru : Ulangan 6:4-9
Persembahan
: 1 Tawarikh 29:13-14
RANCANGAN PUJIAN untuk Liturgi I
Bahasa Indonesia
Nyanyian Pujian
: KJ 10:1,5
Nyanyian Penyesalan : KJ 37a:1,2
Nyanyian Kesanggupan : KJ 427:1,2
Nyanyian Persembahan : KJ 289:1Nyanyian Pengutusan : KJ 447:1-3
Bahasa Jawa
Kidung Pamuji
Kidung Panelangsa
Kidung Kesanggeman
Kidung Pisungsung
Kidung Pangutusan

:
:
:
:
:

Kidung
Kidung
Kidung
Kidung
Kidung

BMGJ
BMGJ
BMGJ
BMGJ
BMGJ

20:1-3
50:1,2
153:1,2
188:1304:1,4

Penulis: Pdt. Kristi (GKJ Gondokusuman)-

1
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

DASAR PEMIKIRAN
Bulan Oktober digunakan oleh Gereja Kristen Jawa untuk
secara khusus kehidupan berkeluarga. Keluarga adalah
tempat pertama seseorang mengenal iman kepada
Tuhannya. Oleh karena itu, pada pembukaan Bulan
Keluarga ini, baik direnungkan mengenai keluarga yang
saling menularkan iman kepada Tuhan.

KETERANGAN TIAP BACAAN


Habakuk 1:1-4;2:1-4
Pasal satu dan dua dari kitab Habakuk berisi percakapan
antara Nabi Habakuk dengan Tuhan. Nabi Habakuk
bertanya mengapa Tuhan tidak segera bertindak atas
kejahatan orang-orang Yehuda. Yehuda yang adalah bangsa
milik Tuhan justru melakukan kejahatan. Keadilan yang
berlaku pun menurut selera penguasa, sehingga disebut
keadilan muncul terbalik. Namun jawaban Tuhan atas
pertanyaan itu sungguh mencengangkan karena hukuman
dari Tuhan akan dilakukan oleh bangsa Kasdim, yang,
menurut Nabi Habakuk, lebih jahat daripada bangsa
Yehuda. Namun Habakuk 2:1-4 menjadi penegasan dari
Tuhan bahwa Dia tidak memihak satu bangsa pun. Dia
memihak kepada orang yang rendah hati, lurus hati, dan
tetap percaya.
Makna teks dalam konteks tema pelayanan Sinode GKJ
2016
Sinode GKJ mengakui diri sebagai keluarga Allah. Keluarga
adalah tempat orang bisa belajar berdialog dengan Tuhan.
Makna teks dalam konteks tema perayaan liturgi Gereja
Pernyataan Tuhan dalam 2:4 menegaskan mengenai
iman/percaya yang menjadi hal terpenting dalam relasi
dengan Tuhan.

Mazmur 37
Mazmur ini sebuah pernyataan iman yang kuat. Orang fasik
memang bisa lebih beruntung daripada orang benar.

2
Oktober 2016

Mereka bisa lebih kaya atau menjadi orang besar. Namun


kefasikan tidak akan lestari. Tuhan membenci kefasikan,
sehingga orang fasik pun tidak akan tetap dalam
kejayaannya. Sementara itu, orang benar, yang tetap
menaruh kepercayaannya kepada Tuhan, akan selalu
menerima pemeliharaan Tuhan, dalam berbagai bentuknya.
Sekalipun secara manusiawi kondisinya tidak lebih baik
daripada orang fasik, tetapi terpelihara di dalam Tuhan.
Makna teks dalam konteks tema pelayanan Sinode GKJ
2016
Sinode GKJ mengakui diri sebagai keluarga Allah. Sebagai
keluarga, tentunya bersedia hidup benar di hadapan Allah
dan berserah hanya kepada-Nya.
Makna teks dalam konteks tema perayaan liturgi Gereja
Iman menjadi kunci bagi orang benar yang tetap mau
berserah hanya kepada Tuhan.

2 Timotius 1:1-14
Betapa kasihnya Rasul Paulus kepada Timotius sehingga
mengirimkan surat yang kedua. Awal surat ini
mengingatkan Timotius akan keberadaan dirinya. Kalau
Rasul Paulus memintanya untuk melayani Tuhan, itu
semata-mata sebagai perwujudan iman yang ada dalam
diri Timotius. Hal yang menarik adalah disebutkannya Lois
dan Eunike, nenek dan ibu Timotius, sebagai yang
mengenalkan iman kepada Timotius. Setelah itu Rasul
Paulus juga mengingatkan supaya iman itu tidak berhenti
pada penghayatan pribadi Timotius, melainkan
mengobarkan kesediaan untuk mewartakan Injil sehingga
iman itu bisa dihayati oleh orang lain.
Makna teks dalam konteks tema pelayanan Sinode GKJ
2016
Sinode GKJ mengakui diri sebagai keluarga Allah. Keluarga
adalah tempat dikenalkannya iman kepada Tuhan dari
generasi yang satu kepada generasi yang lain.
Makna teks dalam konteks tema perayaan liturgi Gereja

3
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

Iman Lois dan Eunike menular kepada Timotius. Oleh


karena itu Timotius harus juga menularkan imannya
kepada sesama dengan pekabaran Injil dan pelayanan
kepada Tuhan.

Lukas 17:5-10
Murid-murid meminta supaya Yesus menambahkan iman
mereka sehingga tidak goyah saat ada penyesatan.
Tanggapan Yesus menunjukkan bahwa yang dibutuhkan
adalah iman sebesar biji sesawi saja. Seperti apakah itu?
Biji sesawi adalah biji yang ukurannya kecil dan berwarna
hitam. Biji ini digunakan untuk memberi cita rasa pada
makanan dan mengawetkannya. Di dalamnya juga
terkandung minyak yang bermanfaat untuk pengobatan.
Maka jika disebutkan bahwa yang dibutuhkan hanya iman
sebesar biji sesawi, maka bisa kita simpulkan bahwa iman
itu tak perlu tampak besar atau spektakuler, hanya tampak
kecil dan sederhana, tetapi memiliki manfaat besar.
Pengajaran dilanjutkan dengan perkataan mengenai tuan
dan hamba. Jika kita kaitkan, maka iman yang sebesar biji
sesawi itu mewujud pada kesadaran bahwa segala sesuatu
yang dilakukan adalah sesuatu yang memang sudah
seharusnya dilakukan sebagai hamba. Sama seperti biji
sesawi yang bermanfaat, tetapi tidak perlu menonjolkan
dirinya, bahkan cukup berada dalam ukuran kecil. Iman
juga bermanfaat dalam relasi dengan orang lain, sekalipun
tampanya hanya seorang hamba melakukan tugas
tanggung jawabnya.
Makna teks dalam konteks tema pelayanan Sinode GKJ
2016
Sinode GKJ mengakui diri sebagai keluarga Allah. Keluarga
menjadi tempat untuk saling belajar memupuk dan
mewujudkan iman sebesar biji sesawi.
Makna teks dalam konteks tema perayaan liturgi Gereja
Iman adalah sesuatu yang penting, yang menuntun orang
untuk melakukan kehendak Allah, sehingga terhindar dari
penyesatan.

4
Oktober 2016

Harmonisasi Bacaan
Semua bacaan berbicara mengenai iman atau percaya.
Iman dibutuhkan untuk bisa melakukan kehendak Tuhan
dan menerima pemeliharaan Tuhan. Surat Timotius
menambahkan penekanan bahwa iman itu harus
ditularkan kepada orang lain.
Renungan atas Bacaan
Iman. Sering disebut dan didengungkan. Namun apakah
artinya? Seperti apakah perwujudannya?
Nabi Habakuk tentu orang yang beriman. Dia percaya
kepada Tuhan. Oleh karena itu, dia berani bertanya
mengenai kebijakan Tuhan dalam menanggapi kejahatan
Yehuda. Dia merasa Tuhan sudah terlalu lama membiarkan
kejahatan berkembang di Yehuda. Namun ketika tahu
bahwa penghukuman Tuhan akan dilakukan melalui orang
Kasdim, Nabi Habakuk kembali bertanya, sebab,
menurutnya, kejahatan orang Kasdim lebih besar daripada
orang Yehuda. Namun Nabi Habakuk menerima pernyataan
tegas bahwa Tuhan tidak memihak kepada salah satu
bangsa. Tuhan hanya memihak kepada orang yang
percaya kepada-Nya dan itu yang akan membuat orang itu
hidup. Hal ini menegaskan kepada Nabi Habakuk bahwa
iman seseorang akan menolongnya untuk bertahan.
Hal yang sama diungkapkan oleh pemazmur. Orang fasik
bisa saja hidup lebih beruntung, kaya, terhormat, dan
berhasil dibandingkan dengan orang benar. Namun orang
benarlah yang akan lestari. Orang benarlah yang menerima
pemeliharan dan penyertaan Tuhan. Itu berarti, orang
diajak hidup dengan benar, beriman kepada Dia yang
memelihara kehidupan. Lalu bagaimana wujud konkretnya?
Yesus menjawab permintaan para murid untuk
menambahkan iman mereka dengan mengatakan bahwa
yang dibutuhkan hanya iman sebesar biji sesawi. Iman
yang kecil dan sederhana. Iman yang mewujud pada
kesediaan menyadari keberadaan diri di hadapan Tuhan.
Iman yang mewujud pada sikap yang menghamba kepada
Tuhan. Iman yang demikian akan menuntun seseorang
untuk bisa memilah antara kehendak pribadi dan kehendak
Allah, sehingga hanya melakukan kehendak Allah. Iman
yang demikian akan juga bisa menuntun seseorang untuk

5
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

menyadari bahwa semua yang dilakukan semata-mata hal


yang memang sudah seharusnya dilakukan.
Iman yang demikian itu tidak bisa tumbuh dengan
sendirinya. Sama dengan tanaman bisa tumbuh karena ada
yang menanam dan memeliharanya, demikian juga iman.
Rasul Paulus mengingatkan hal itu kepada Timotius. Nenek
dan ibunya telah berperan dalam menanam dan
memelihara iman Timotius. Oleh karena itu, Timotius juga
memiliki kewajiban untuk menanam dan memelihara iman
dalam diri orang lain dengan cara mengabarkan Injil dan
melayani Tuhan. Itu berarti iman, yang telah ditularkan
oleh nenek dan ibunya, harus ditularkan kepada orang
lain.

Pokok dan Arah Pewartaan


Pewartaan pada Minggu ini bertolak pada kenyataan bahwa
iman adalah hal sangat penting untuk dimiliki dalam relasi
dengan Tuhan. Untuk itu perlu ada proses penularan iman
melalui pelayanan satu dengan yang lain.

Khotbah Jangkep Bahasa Indonesia


Tema

Iman yang Menular


Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan,
Perlu diakui, Alkitab lebih banyak menyebutkan namanama laki-laki daripada nama perempuan. Hal itu dapat
dipahami karena kondisi pada saat itu menempatkan lakilaki lebih banyak berperan di ruang publik daripada
perempuan. Bukan berarti tidak ada perempuan yang
berperan. Bisa jadi sebagian tidak dicatat. Bisa pula
sebenarnya dicatat, tapi kurang kita kenal karena kalah
terkenal dibanding tokoh-tokoh laki-laki. Namun dalam
surat Rasul Paulus kepada Timotius, yang kita baca hari ini,
ada dua nama perempuan disebutkan. Mereka adalah Lois
6
Oktober 2016

dan Eunike (dibaca Yunike). Lois adalah nenek Timotius,


sementara Eunike adalah ibu Timotius. Nama mereka
berdua disebutkan karena memiliki peran besar dalam
perjalanan hidup Timotius. Kedua perempuan ini adalah
orang percaya. Berada dalam sebuah keluarga dengan
nenek dan ibu menjadi orang percaya, tentu berperan
dalam pertumbuhan iman Timotius. Sekalipun mungkin
proses percaya itu berjalan bersamaan, antara Lois,
Eunike, dan Timotius, tetapi pasti ada peran nenek dan ibu
dalam merawat iman yang tumbuh dalam diri Timotius.
Betapa pentingnya peran itu, sehingga Rasul Paulus
merasa perlu menyebut nama kedua perempuan itu.
Berdasarkan hal itu, Rasul Paulus menasihatkan
supaya Timotius mengobarkan kasih karunia Allah yang
ada dalam dirinya. Timotius harus terus melayani Tuhan,
mewartakan Injil. Hal ini dapat kita baca sebagai berikut:
karena Timotius telah mengenal Tuhan dan dirawat
imannya melalui Lois dan Eunike, Timotius juga harus
mengenalkan Tuhan kepada orang lain dan turut dalam
perawatan iman itu. Iman yang telah tumbuh dalam diri
Lois dan Eunike ditularkan kepada Timotius. Timotius
harus mau menularkan iman itu kepada sesama.
Seberapa pentingnya iman itu sehingga harus ditularkan?
Mari menilik Kitab Habakuk!
Kitab Habakuk, terutama pasal satu dan dua, cukup
unik karena berisi percakapan antara Nabi Habakuk
dengan Tuhan. Uniknya, percakapan itu berisi pertanyaan
yang sebenarnya juga bernada keluhan dan protes Nabi
Habakuk dan jawaban Tuhan. Pertanyaan Nabi Habakuk
yang tadi kita baca diungkapkan karena Nabi Habakuk
merasa Tuhan sudah terlalu lama membiarkan kejahatan
berlaku di Yehuda. Dia bahkan sampai menggunakan istilah
keadilan muncul terbalik untuk menggambarkan betapa
telah jungkir baliknya kondisi Yehuda. Yang benar tidak
dipedulikan, yang salah dilakukan. Pengadilan dilakukan

7
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

sesuai selera penguasa dan hukum Tuhan dilalaikan. Dalam


kondisi demikianlah, Nabi Habakuk bertanya kepada Tuhan.
Bagian pasal satu yang tidak kita baca sebenarnya
berisi jawaban Tuhan bahwa Dia akan menggunakan orang
Kasdim atau orang kerajaan Babel untuk mendatangkan
hukuman atas Yehuda yang telah jahat. Jawaban ini
ditanggapi kembali oleh Nabi Habakuk dengan pertanyaan
bernada protes. Dia merasa, orang Kasdim lebih jahat
daripada orang Yehuda, sehingga tidak pantas jika justru
mereka yang menjadi alat penghukuman bagi Yehuda. Hal
ini ditanggapi oleh Tuhan dengan kata-kata yang kita baca
dalam pasal dua tadi. Tuhan menyatakan bahwa hal itu
pasti terjadi. Namun bukan berarti Tuhan memihak kepada
salah satu bangsa, Kasdim atau Yehuda. Tuhan hanya
berpihak kepada bangsa yang tidak sombong. Ayat empat
menegaskan hal itu: Sesungguhnya, orang yang
membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang
yang benar itu akan hidup oleh percayanya. Kata-kata itu
menegaskan bahwa sekalipun orang Kasdim menjadi alat
penghukuman Tuhan, bukan berarti Tuhan menyetujui
kesombongan mereka yang berbuat jahat dan tidak
mengandalkan Tuhan. Setiap bangsa yang demikian, pasti
menerima penghukuman Tuhan. Hanya bangsa yang
percaya kepada Tuhan yang akan tetap hidup. Itulah
pentingnya iman!
Agaknya pemazmur menghayati hal yang sama.
Dalam Mazmur 37, Pemazmur mengajak umat untuk tidak
iri kepada orang fasik. Sama seperti orang Kasdim dapat
mengalahkan orang Yehuda, orang fasik bisa jadi hidup
dengan lebih beruntung, sukses, kaya, dan nyaman
daripada orang benar. Namun bukan berarti kondisi baik
yang dirasakan oleh orang fasik itu menunjukkan bahwa
Tuhan berpihak kepada mereka. Umat diingatkan bahwa hanya
orang benar yang akan menerima pemeliharaan Tuhan.
Segala yang tampak baik dalam diri orang fasik itu akan
8
Oktober 2016

berlalu. Tidak akan lestari. Sementara itu, dalam segala


kondisi, orang benar akan selalu dipelihara oleh Tuhan.
Namun bukankah tidak mudah untuk tidak iri akan kondisi
baik dari orang yang tidak benar? Bagaimana kita bisa
memiliki iman yang demikian?
Murid-murid Yesus mungkin juga berpikir betapa
sulitnya beriman. Mendengarkan ajaran Yesus mengenai
penyesatan, mereka minta supaya ditambahkan iman
mereka. Bagaimana tanggapan Yesus? Yesus justru
menyebutkan bahwa mereka hanya harus memiliki iman
sebesar biji sesawi. Seperti apa itu? Biji sesawi adalah biji
yang ukurannya kecil dan berwarna hitam. Biji ini digunakan
untuk memberi cita rasa pada makanan dan
mengawetkannya. Di dalamnya juga terkandung minyak yang
bermanfaat untuk pengobatan. Maka jika disebutkan bahwa
yang dibutuhkan hanya iman sebesar biji sesawi, maka
bisa kita simpulkan bahwa iman itu tak perlu tampak besar
atau spektakuler, hanya tampak kecil dan sederhana,
tetapi memiliki manfaat besar. Hal itu akan bisa terwujud
saat seorang beriman dan mewujudkannya sebagai
seorang hamba.
Seorang hamba yang disebutkan oleh Yesus
melakukan tugasnya dan dengan rendah hati mengakui
bahwa hal itu adalah sesuatu yang memang sudah
seharusnya dia lakukan. Seorang hamba tidak melakukan
tugasnya demi pujian atau kebanggaan diri. Seorang
hamba tidak menuntut haknya. Kenapa demikian? Karena
hamba yang dimaksudkan oleh Yesus yakin bahwa tuannya
baik dan mengerti kebutuhannya. Hamba itu berlindung
pada tuannya dan yakin tuannya memperhatikan
hidupnya. Saat kita menjadi hamba dan Tuhanlah tuan kita,
kesediaan melakukan kehendak-Nya dengan keyakinan
akan penyertaan-Nya, itulah wujud iman yang sederhana
namun bermakna.
Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan,

9
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

Hidup kadang tidak menyenangkan. Namun


bagaimanapun, hidup harus tetap dijalani. Dengan
beriman, kita bisa menjalaninya. Dalam iman, kita bisa
berdialog dengan Tuhan dalam doa, seperti yang dilakukan
oleh Nabi Habakuk. Dalam iman, kita bisa meyakini bahwa
Tuhan memelihara orang yang rendah hati dan berlaku
benar, seperti kata-kata-Nya dalam Kitab Habakuk dan
juga pengakuan Pemazmur. Dalam iman, kita berani
melakukan kehendak Tuhan dalam keyakinan bahwa Dia
adalah tuan yang mengerti kebutuhan kita. Iman yang
demikianlah yang membuat kita tetap hidup. Kalau
demikian, iman yang seperti itu jangan sampai hanya kita
milik sendiri. Seperti Lois dan Eunike, baik jika kita pun
menularkan iman itu kepada orang lain. Penularan itu
bisa melalui teladan tindakan, pengajaran, dan ajakan.
Dimulai dari lingkup keluarga tentunya. Orangtua
menularkan iman melalui teladan dan pengajaran kepada
anak-anak. Anak-anak saling menularkan iman satu
dengan yang lain dengan cara saling menegur dan
mengingatkan. Mulai dari keluarga, kiranya iman kepada
Tuhan Sang Pemelihara semakin dihayati sehingga semakin
banyak orang yang berani menjalani hidup dalam
keyakinan.
Mengawali Bulan Keluarga ini, kita juga memperingati
Hari Perjamuan Kudus Sedunia. Perjamuan Kudus adalah
perayaan akan keselamatan anugerah Tuhan. Baiklah
keluarga kita saling menularkan iman kepada Tuhan,
Sang Penyelamat, itu. Hari ini juga adalah Hari Pekabaran
Injil Indonesia. Meneladan pada pekabar Injil awal di
Indonesia, kita bersama keluarga terus berjuang untuk
menjaga diri dalam iman, sehingga dapat menular
kepada banyak orang. Amin.

KHOTBAH JANGKEP Basa Jawi


10
Oktober 2016

Tema

Kapitadosan ingkang Nular


Sedhrk-sedhrk ingkang dipun kasihi dning Gusti,
Kedah dipun akeni bilih Kitab Suci langkung kathah
nyerat asma jaler tinimbang stri. Punika limrah amargi
kala semanten piyayi kakung gadhah wewengan langkung
ageng kangg makarya ing bebrayan agung tinimbang
piyayi putri. Mboten ateges mboten wonten piyayi putri
ingkang makarya. Saged kmawon saprangan mboten
dipun cathet. Dn ingkang dipun cathet mbok bilih
mboten kita mangertos amargi kawon kawentar kaliyan
piyayi kakung. Nanging ing seratipun dhateng Timotius,
Rasul Paulus nyebat piyayi putri kalih, inggih punika Lois
lan unike (kawaos Yunik). Lois punika embahipun-putri
Timotius, dn unike punika ibunipun Timotius. Piyayi
putri kalih punika dipun sebat amargi ageng anggnipun
makarya tumrap tuwuhing kapitadosanipun Timotius.
Senajan mbok bilih tuwuhing kapitadosan punika sareng
antawising Lois, unike, lan Timotius, nanging temtu
embah-putri lan ibu punika ugi ngrimati kapitadosan
ingkang tuwuh ing dhirinipun Timotius. Sastu wigati
pangrimatipun embah-putri lan ibu punika temahan Rasul
Paulus rumaos kedah nyebat asmanipun kekalih.
Adhedhasar perkawis punika, Rasul Paulus mituturi
Timotius supados ngrembakakaken sih-peparingipun Gusti
ingkang wonten ing piyambakipun. Timotius kedah ngladosi
Gusti, ngabaraken Injil, kados dn Paulus. Perkawis punika
saged kita mangertosi mekaten: Amargi Timotius sampun
tepang dhateng Gusti lan karimat kapitadosanipun lumantar
Lois lan unike, Timotius ugi kedah nepangaken Gusti
dhateng tiyang sans lan ugi ndhrk ngrimati
kapitadosanipun tiyang punika. Kapitadosanipun Lois lan
unike nular dhateng Timotius. Timotius kedah purun
nularaken kapitadosan punika dhateng tiyang sans.

11
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

Sepinten ta wigatining kapitadosan temahan kedah dipun


tularaken? Sumangga kita gatosaken Kitab Habakuk!
Kitab Habakuk, mirungganipun bab setunggal lan
kalih, punika isinipun pirembaganipun Nabi Habakuk lan
Gusti. Anggnipun rembagan punika isinipun pitaknanipun
Nabi Habakuk lan paring wangsulanipun Gusti. Anggnipun
suka pitakn malah semu sambat lan nggugat.
Pitaknanipun Nabi Habakuk ingkang kala wau kita waos
punika dipun aturaken amargi Nabi Habakuk rumaos Gusti
sampun kedangon ngndelaken bangsa Yhuda ingkang
tumindak awon. Nabi Habakuk malah matur bilih kaadilan
tumpra Yhuda medalipun kuwalik. Punika nggambaraken
kawontenanipun Yhuda ingkang awon sanget. Ingkang
leres mboten dipun tampni, dn ingkang klntu dipun
tindakaken. Pangadilan dipun tindakaken miturut
pikajengipun pangarsa, ingkang temtu mboten laras
kaliyan karsanipun Gusti. Ing saklebeting kawontenan
ingkang mekaten, Nabi Habakuk pitakn dhateng Gusti.
Prangan bab setunggal ingkang mboten kita waos
nlakaken paring wangsulanipun Gusti bilih
Panjenenganipun badh ngagem tiyang Kasdim utawi
tiyang karajan Babil kangg ndhatengaken paukuman
dhateng Yhuda. Paring wangsulan punika dipun tanggapi
dning Nabi Habakuk kanthi pitaknan ingkang semu
nggugat, amargi miturut pemanggihipun Nabi Habakuk,
tiyang Kasdim punika langkung awon tinimbang tiyang
Yhuda, dados mboten trep menawi dipun agem kangg
ndhatengaken paukumanipun Yhuda. Gusti lajeng paring
tanggapan lumantar tetembungan ingkang kita waos ing
bab kalih. Gusti ngendika bilih perkawis punika temtu
kalampahan. Nanging mboten ateges Gusti mhak salah
satunggiling bangsa, punapa malih mban cindh mban
ciladan. Gusti namung mhak dhateng bangsa ingkang
andhap asor. Ayat sekawan nlakaken perkawis punika:
Satemen wong kang kumenthus, iku atin ora burus,
12
Oktober 2016

nanging wong kang bener iku urip awit saka pracayan.


Tembung-tembung punika nlakaken bilih sanajan tiyang
Kasdim dados lantaran paukumaning Gusti, mboten ateges
Gusti remen dhateng kumenthusipun tiyang Kasdim
ingkang mboten ngendelaken Gusti. Namung bangsa
ingkang pitados dhateng Gusti ingkang badh tetep
gesang. Punika wigatining kapitadosan!
Ketingalipun juru masmur ngraosaken perkawis
ingkang sami. Ing Masmur 37, juru masmur ngatag umat
supados mboten mri dhateng tiyang duraka. Kados dn
tiyang Kasdim saged ngawonaken tiyang Yhuda, tiyang
duraka saged langkung sugih, begja, lan sekca
gesangipun tinimbang tiyang leres. Nanging mboten
ateges kawontenan punika nlakaken bilih Gusti langkung
tresna dhateng tiyang duraka. Umat dipun ngetaken bilih
namung tiyang leres ingkang badh nampni pangrimating
Gusti. Sedaya ingkang dipun gadhahi dning tiyang duraka
mboten badh lestari. Dn ing sedaya kawontenan, tiyang
leres badh tansah dipun rimati dning Gusti. Nanging rak
inggih angl sanget nggih mboten pareng mri dhateng
kawontenanipun tiyang duraka ingkang langkung sa?
Kados pundi kita saged gadhah kapitadosan ingkang kados
mekaten?
Para sakabatipun Gusti Ysus mbok bilih ugi mawas
bilih pitados punika angl. Mireng piwucalipun Gusti Ysus
bab panasaran, lajeng sami nyuwun supados dipun paringi
kapitadosan. Kados pundi paring wangsulanipun Gusti
Ysus? Gusti Ysus ngendika bilih ingkang dipun betahaken
namung kapitadosan ingkang agengipun sawiji sesawi.
Kados punapa punika? Wiji sesawi punika wiji ingkang alit,
cemeng werninipun. Wiji punika kangg bumbu lan
pengawt tetedhan. Ing lebetipun ugi wonten lisah ingkang
saged kangg obat. Menawi dipun sebat bilih ingkang
dipun betahaken punika kapitadosan sawiji sesawi, punika
saged kita mangertosi bilih kapitadosan mboten kedah

13
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

ketingal ageng, nanging madahi. Punika namung saged


kalampahan nalika tiyang pitados kados dn batur.
Batur ingkang dipun sebataken dning Gusti Ysus
nindakaken ayahanipun lan kanthi andhap asor ngakeni:
Kula sadaya punika namung abdi-abdi ingkang tanpa gina,
amargi namung sami nindakaken punapa ingkang dados
kuwajiban kula. Abdi mboten nindakaken kuwajibanipun
supados dipun alem. Abdi mboten nuntut hakipun. Knging
punapa? Amargi abdi ingkang dipun kersakaken dning
Gusti Ysus punika yakin bilih bendaranipun pirsa ingkang
sa lan pirsa kabetahanipun. Abdi ngayom dhateng
bendaranipun lan yakin bilih bendara punika nggatosaken
gesangipun. Nalika kita dados abdi lan Gusti dados
bendara kita, nglampahi karsanipun Gusti kanthi yakin bilih
Panjenenganipun nganthi, punika wujuding kapitadosan
ingkang alit nanging madahi.
Sedhrk-sedhrk ingkang dipun kasihi dning Gusti,
Gesang asring mboten ngremenaken. Nanging gesang
punika tetep kedah dipun lampahi. Kanthi pitados, kita
saged nglampahi. Ing saklebeting kapitadosan, kita saged
magun rembagan kaliyan Gusti ing pandonga, kados dn
Nabi Habakuk. Ing sakelebeting kapitadosan, kita saged
yakin bilih Gusti ngrimati tiyang ingkang andhap asor lan
tumindak leres, kados pangandikanipun dhateng Nabi
Habakuk lan pengakenipun juru masmur. Ing saklebeting
kapitadosan, kita wantun nglampahi dhawuhipun Gusti
kinanthnan raos yakin bilih Panjenenganipun punika
Bendara ingkang pirsa kabetahan kita. Kapitadosan
ingkang mekaten ingkang damel kita tetep gesang.
Menawi mekaten, kapitadosan ingkang mekaten sampun
ngantos namung kita gadhahi piyambakan. Kados dn
Lois lan unike, sa menawi kita ugi nularaken
kapitadosan punika. Anggn kita nularaken saged
lumantar tuladha, piwucal, lan pangatag. Wiwit saking
brayat. Tiyang sepuh nulari anak-anakipun lumantar
14
Oktober 2016

tuladha lan pitutur. Anak-anak tular-tularan kanthi ngetingngetaken. Wiwit saking brayat, mugi kapitadosan
dhateng Gusti Sang Juru Pangrimat sangsaya dipun
raosaken, temahan sangsaya kathah tiyang ingkang
wantun nglampahi gesang kanthi yakin.
Miwiti Wulan Brayat punika, kita ugi mngeti Hari
Perjamuan Kudus Sedunia. Bujana Suci punika pahargyan
kawilujengan peparingipun Gusti. Sa menawi brayat kita
nularaken kapitadosan dhateng Gusti Sang Juru Wilujeng
punika. Dinten punika kita ugi mngeti Hari Pekabaran Injil
Indonsia. Nuladha tiyang-tiyang ingkang sampun
martosaken Injil ing Indonsia, sumangga kita lan brayat
ngupados dhiri teteg ing kapitadosan, temahan saged
nular dhateng tiyang kathah. Amin.

15
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

Minggu, 9 Oktober
2016
Hari Minggu Biasa XXVIII (hijau)
Tema Perayaan Iman
Tahu Bersyukur
Daftar Bacaan Kitab Suci
Bacaan I
:
Mazmur Antar Bacaan :
Bacaan II
:
Bacaan Injil
:

2 Raja-Raja 5:1-3, 7-15c


Mazmur 111
2 Timotius 2:8-15
Lukas 17:11-19

Tujuan Perayaan Iman


Umat senantiasa hidup bersyukur, selalu berterima kasih
kepada Allah dan sesama di dalam hidupnya.
Pelengkap Bacaan Alkitab untuk Liturgi I
Berita Anugerah
: Markus 11:24
Petunjuk Hidup Baru : Mazmur 118:1
Persembahan
: Mazmur 50:32
Daftar Nyanyian untuk Liturgi I
Bahasa Indonesia
Nyanyian Pujian
: KJ.
3 : 1, 2
Nyanyian Penyesalan : KJ. 25 : 1-3
Nyanyian Kesanggupan :
KJ. 393: 1, 3
Nyanyian Persembahan :
KJ. 289: 1Nyanyian Pengutusan : KJ. 450: 1, 5
Bahasa Jawa
Kidung Pamuji
Kidung Panelangsa
Kidung Kasanggeman
Kidung Pisungsung
Kidung Pangutusan

:
:
:
:
:

KPK
KPK
KPK
KPK
KPK

BMGJ
9:
BMGJ
43 :
BMGJ
63 :
BMGJ 181 :
BMGJ 104 :

1, 3
1, 3
1, 3
11, 4

Pdt. Hery Windarta (GKJ Gantiwarno)-

16
Oktober 2016

Dasar Pemikiran
Ketika kita melihat segala sesuatu dalam hidup sebagai
berkat atau pemberian, kita senantiasa menjadi gembira,
optimis, serta bersyukur atas apa yang kita miliki dan
alami. Bersyukur atau berterima kasih bukan sesuatu yang
dapat diatur atau dipaksakan, tetapi keluar dari hati yang
bersyukur. Tuhan yang penuh kasih menghendaki kita
mengembangkan sikap dan gaya hidup bersyukur. Sikap
dan gaya hidup bersyukur di tengah segala keadaan dapat
membawa kita pada sukacita sejati. Bersyukur dalam
segala keadaan juga merupakan tindakan beriman kepada
Allah sekaligus ungkapan pengharapan dan kesaksian.

Keterangan Tiap Bacaan


2 Raja-Raja 5:1-3, 7-15c
Bacaan pertama berkisah tentang seorang panglima raja
Aram bernama Naaman. Naaman adalah seorang panglima
yang perkasa, yang terpandang dan sangat disayangi
tuannya. Sayangnya, ia berpenyakit kusta. Penyakit kulit
yang mengerikan dan sulit disembuhkan. Tentu Naaman
sangat membutuhkan kesembuhan. Harapan kesembuhan
Naaman muncul melalui anak perempuan Isral yang
menjadi pelayan isterinya. Dia menganjurkan agar Naaman
pergi menemui nabi yang bisa menyembuhkan penyakitnya
yang tinggal di Samaria (3).
Sampailah Naaman di depan pintu rumah nabi lisa. lisa
mengutus seorang pelayan untuk menyuruh Naaman
mandi tujuh kali di Sungai Yordan supaya sembuh (10).
Karena dia lahir dan besar sebagai seorang Aram, yang
tidak mengenal nabi dan Allah Isral serta karyanya,
wajarlah jika ada kesalahpahaman bahkan rasa tidak
percaya. Dia ingin sembuh tetapi kurang setuju dengan
cara lisa. Tapi, inilah jalan penuh berkah dalam hidup Sang
Panglima mengenal Allah yang penuh kuasa, yang bisa
menyembuhkan di luar akal pikiran manusia. Naaman pun
mengungkapkan dengan perkataan, " Sekarang aku tahu,
bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Isral
(15). Ya, Naaman bersyukur atas berkat kesembuhan dari
Tuhan melalui imannnya.

17
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

Makna teks dalam konteks tema pelayanan Sinode GKJ


2016
Tuhan yang penuh kasih menghendaki kita
mengembangkan sikap dan gaya hidup bersyukur. Sikap
dan gaya hidup bersyukur di tengah segala keadaan dapat
membawa kita pada sukacita sejati yang menular seperti
Naaman.
Makna teks dalam konteks perayaan liturgi Gereja
Jalan berkah setiap orang sering tidak selalu sama. Jalan
penuh berkah dalam hidup Sang Panglima untuk mengenal
Allah yang penuh kuasa, yang bisa menyembuhkan di luar
akal pikiran manusia awalnya memang tidak mulus. Namun
ketika itu menjadi pengalaman Naaman: "Sekarang aku
tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di
Isral. Rayakanlah ibadah ini dengan syukur!

Mazmur 111
Mazmur 111 merupakan bagian dari Mazmur 111-113 yang
sering disebut sebagai mazmur haleluya. Memang setiap
mazmur memiliki jenis sastra yang berbeda. Namun,
nuansa pujian dari mazmur ini terasa kental haleluya!
Dalam bahasa Ibrani, Mazmur 111 berciri puisi akrostik
yang indah. Yaitu, permulaan dari setiap baris secara
berurutan menggunakan susunan abjad Ibrani. Tentu, selain
keindahan, bentuk akrostik ini juga dimaksudkan agar para
pelantun mazmur ini mudah menghafal mazmur ini.
Mazmur 111 adalah mazmur syukur kepada Tuhan yang
telah memberikan segala berkat kepada umat-Nya.
Pemazmur menyebutkan beberapa hal yang Tuhan lakukan
bagi umat-Nya. Tuhan memberikan rezeki untuk kehidupan
setiap hari, tanah pusaka sebagai tempat tinggal dan wujud
keberadaan mereka sebagai bangsa yang bebas dan
berdaulat dari musuh mereka. Tuhan melakukan itu semua
kepada mereka, agar mereka semakin mengenal Dia.
Melalui karya-Nya itu umat Tuhan dapat mengenal Dia
sebagai Allah yang adil dan benar, sekaligus juga pengasih
dan penyayang. Pemazmur ingin para pelantunnya benarbenar menyadari mengapa perlu bersyukur kepada Tuhan.

18
Oktober 2016

Makna teks dalam konteks tema pelayanan Sinode GKJ


2016
Hidup bersama dalam rumah tangga Allah akan diwarnai
romantisme kasih ilahi. Kasih yang mengalir dalam wujud
berkat kehidupan setiap hari. Rezeki, tanah pusaka dan
kemerdekaan bangsa-negara adalah wujud kasih Tuhan itu
yang harus kita kelola secara benar dan adil demi
kesejahteraan bersama.
Makna teks dalam konteks perayaan liturgi Gereja
Tuhan adalah Allah yang adil dan benar, sekaligus juga
pengasih dan penyayang. Pemazmur ingin para
pelantunnya benar-benar menyadari mengapa perlu
bersyukur kepada Tuhan. Bermazmurlah, halleluya!

2 Timotius 2:8-15
Bacaan Surat Pastoral Paulus kita saat ini merupakan
bagian wasiat Paulus kepada Timotius untuk menjaga Injil
yang telah ia terima dan wartakan. Paulus mendorong
Timotius untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada
pelayanan Injil: "Yesus Kristus bangkit dari kematian dan
keturunan Daud." Ia bangkit dari orang mati dan sekarang
hidup. Kebangkitan menandai kehadiran Kristus yang
mulia. Paulus melayani Injil dengan baik, maka sekarang ia
ingin menunjukkan bagaimana Timotius dan orang-orang
Kristen mengambil bagian dalam kehidupan Kristus baik di
bumi maupun di surga. Hidup ini menuju kepada kemuliaan
Kristus, sehingga orang percaya juga ditentukan untuk
mengambil bagian pada kemuliaan Kristus. Hidup orang
percaya yang dimulai dalam baptis tidak menjamin
kemenangan. Maka orang percaya perlu bertahan, berjuang
dalam iman kepada Kristus. Tetap setia kepada kebenaran
Injil, seperti Kristus tetap setia dalam menghadapi
penderitaan dan tipu daya. Timotius dan orang percaya
harus menjadi contoh hidup Kristen. Keutuhan hidupnya
merupakan senjata paling ampuh untuk menangkis
penderitaan, kecaman dan ajaran-ajaran palsu. Firman
Allah, Injil, harus selalu diperlakukan dengan benar.
Makna teks dalam konteks tema pelayanan Sinode GKJ
2016

19
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

Hidup ini menuju kepada kemuliaan Allah, sehingga orang


percaya sebagai anngota rumah tangga Allah juga
ditentukan untuk mengambil bagian pada kemuliaan Allah
di dalam Kristus. orang percaya perlu bertahan, berjuang
dalam iman kepada Kristus untuk berbagi kasih terhadap
semua.
Makna teks dalam konteks perayaan liturgi Gereja
Orang percaya harus menjadi contoh hidup Kristen.
Keutuhan hidupnya merupakan senjata paling ampuh untuk
menangkis penderitaan, kecaman dan ancaman. Firman
Allah, Injil, harus selalu diperlakukan dengan benar, juga di
dalam ibadah syukur.

Lukas 17:11-19
Ketika Yesus memasuki suatu desa di perbatasan Samaria
dan Galila, ada sepuluh orang sakit kusta menemui Yesus.
Berdasarkan Hukum Musa, mereka adalah orang najis dan
harus menjaga jarak bila bertemu orang lain (13). Maka,
dari jauh mereka berteriak memohon belas kasihan
kesembuhan. Yesus menyuruh mereka untuk pergi
menghadap imam (14). Dalam kitab Imamat 14, imam
yang menentukan serta menyatakan apakah mereka sudah
sembuh/tahir atau belum. Dalam perjalanan mereka
mengalami kesembuhan, dan hanya satu orang dari
mereka yang kembali kepada Yesus, sambil memuliakan
Allah (15). Orang tersebut tersungkur di kaki Yesus serta
mengucap syukur kepada-Nya untuk kesembuhan yang
telah ia alami.
Hanya ada satu orang kusta yang mengucapkan syukur
untuk kesembuhan yang dialaminya dan orang tersebut
adalah orang asing atau orang Samaria (16). Sedangkan
sembilan orang sakit kusta Yahudi yang telah sembuh tidak
datang untuk mengucap syukur kepada Yesus. Yesus
mengatakan kepada seorang kusta Samaria yang sudah
sembuh: Imanmu telah menyelamatkan engkau. Yesus
menghubungkan ucapan syukur itu dengan iman
seseorang. Yesus mengajarkan bahwa bersyukur untuk
karya Allah di dalam hidup kita ini sangat penting.
Bersyukur atau berterima kasih bukan sesuatu yang dapat

20
Oktober 2016

diatur atau dipaksakan, tetapi keluar dari hati yang


bersyukur.
Makna teks dalam konteks tema pelayanan Sinode GKJ
2016
Bersyukur atau berterima kasih dan memuliakan Allah
memang semestinya menjadi sikap kita, orang-orang yang
telah menerima aneka berkat Allah. Bukan supaya kita
disebut orang yang tahu berterimakasih, namun untuk
menyatakan bahwa Tuhan itu kasih adanya.
Makna teks dalam konteks perayaan liturgi Gereja
Tentu kita tidak membatasi syukur kita, berdasarkan
berkat-berkat yang kita terima. Kita dapat bersyukur apa
pun keadaan kita. Berbagi kepada mereka yang miskin dan
menderita itulah kesukaan Yesus. Berbahagialah orang
yang bersyukur dengan berbagi, banyak anak negeri ini
yang membutuhkan uluran syukur, diberkatilalah mereka!

Harmonisasi Bacaan Leksionari


Mengapa kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan? Hidup
yang selalu bersyukur menunjukkan bahwa kita meyakini
bahwa Tuhan adalah Sumber segala berkat. Berkat
kesembuhan, rezeki untuk kehidupan setiap hari,
kebebasan dan berkat-berkat yang lain. Pemazmur
mengingikan supaya kita benar-benar menyadari mengapa
perlu bersyukur kepada Tuhan. Yesus mengajarkan bahwa
bersyukur itu sangat penting. Bersyukur itu tidak dapat
diatur atau dipaksakan, tetapi keluar dari hati yang
bersyukur. Bersyukur dalam keadaan apa pun adalah
tindakan beriman kepada Allah sekaligus ungkapan
pengharapan dan kesaksian seperti yang dimiliki Paulus.

Renungan Atas Bacaan


Bapa Surgawi kita yang penuh kasih menghendaki kita
mengembangkan sikap dan gaya hidup bersyukur. Sikap
dan gaya hidup bersyukur di tengah segala keadaan dapat
membawa kita pada sukacita sejati dan kebahagiaan yang
besar. Bersyukur atau berterima kasih dan memuliakan

21
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

Allah memang semestinya menjadi sikap kita, orang-orang


yang telah menerima aneka berkat Allah. Baik berkat
kesembuhan atas penderitaan penyakit yang mengerikan
seperti Naaman atau sepuluh orang sakit kusta.
Berkat atas rezeki untuk kehidupan setiap hari, tanah
pusaka sebagai tempat tinggal dan wujud keberadaan
sebagai bangsa yang bebas dan berdaulat. Namun sayang
ada juga orang yang tidak tahu bersyukur, seperti sembilan
orang sakit kusta yang disembuhkan Yesus. Tentu kita tidak
membatasi syukur kita, berdasarkan berkat-berkat yang
kita terima. Kita dapat senantiasa untuk bersyukur, apa
pun keadaan kita.
Pemazmur mengingikan supaya kita benar-benar
menyadari mengapa perlu bersyukur kepada Tuhan. Yesus
mengajarkan bahwa bersyukur untuk karya Allah di dalam
hidup kita ini sangat penting, dan bersyukur atau berterima
kasih bukan sesuatu yang dapat diatur atau dipaksakan,
tetapi keluar dari hati yang bersyukur. Orang-orang Kristen
tetap dapat bersyukur dengan mengambil bagian dalam
kehidupan Kristus walau di tengah derita. Bersyukur dalam
keadaan apa pun adalah tindakan beriman kepada Allah
sekaligus ungkapan pengharapan dan kesaksian. Adakah
syukur dan memulikan Allah mengisi hidup kita tiap-tiap
hari? Bila belum, mulailah hari ini.

Pokok Dan Arah Pewartaan


Jemaat mengembangkan sikap dan gaya hidup bersyukur.
Sikap dan gaya hidup bersyukur di tengah segala keadaan
dapat membawa kita pada sukacita sejati dan kebahagiaan
yang besar. Bersyukur adalah tindakan beriman kepada
Allah sekaligus ungkapan pengharapan dan kesaksian.

Khotbah Jangkep Bahasa Indonesia


Tema:

Tahu Bersyukur
(DENGAN HATI PENUH SYUKUR)
22
Oktober 2016

Saudara, kalau kita merenungkan hidup kita, jika kita


memandang segala sesuatu dalam kasih Allah, tidakkah
kita senantiasa dapat bersyukur? Terlepas apa pun
keadaan kita? Itu berarti bahwa kita menyadari segala
sesuatu sebagai pemberian dari Allah, sebagai berkat.
Tidak ada bukti bahwa kita menerima segala sesuatu
begitu saja tanpa campur tangan Allah. Dengan demikian,
kita sungguh-sungguh dapat bersyukur atas segala
sesuatu. Hidup kita dipenuhi dengan nafas dan gaya hidup
syukur.

Yang Tahu Bersyukur dan Yang Tidak


Saudara, satu dari hal-hal yang dipuji oleh Yesus
dalam diri orang-orang yang dijumpai dalam pelayananNya adalah syukur mereka. Ketika Yesus memasuki suatu
desa di perbatasan Samaria dan Galila, ada sepuluh
orang sakit kusta menemui Yesus. Karena berdasarkan
Hukum Musa mereka adalah orang najis dan harus
menjaga jarak bila bertemu orang lain, maka mereka dari
jauh berteriak memohon belas kasihan kesembuhan. Yesus
menyuruh mereka untuk pergi menghadap imam. (dalam
kitab Imamat 14, Imam yang menentukan serta
menyatakan apakah mereka sudah sembuh/tahir atau
belum). Dalam perjalanan mereka mengalami
kesembuhan, dan hanya satu orang dari mereka yang
kembali kepada Yesus, sambil memuliakan Allah. Orang
tersebut tersungkur di kaki Yesus serta mengucap syukur
kepada-Nya untuk kesembuhan yang telah ia alami. Hanya
ada satu orang kusta yang mengucapkan syukur untuk
kesembuhan yang dialaminya dan orang tersebut adalah
orang asing (Samaria). Sedangkan sembilan orang sakit
kusta (Yahudi) yang telah sembuh tidak datang untuk
mengucap syukur kepada Yesus.

23
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

Kemana sembilan orang sakit kusta yang lain?


Bukankah mereka telah sembuh/tahir dari penyakit kusta
yang pada waktu itu sulit disembuhkan, dianggap penyakit
kutukan dan yang membuat mereka najis, sehingga harus
dikucilkan dari masyarakat, dari persekutuan umat Allah.
Bukankah mereka telah dientaskan dari penderitaan yang
berat dan memilukan? Mengapa mereka tidak bersyukur
dan memuliakan Allah seperti orang asing (Samaria)
tersebut? Yesus mengatakan kepada seorang kusta
Samaria yang sudah sembuh itu: Imanmu telah
menyelamatkan engkau. Orang Samaria itu adalah pribadi
yang memiliki hati yang sungguh-sungguh penuh syukur.
Saudara, tiadanya rasa syukur adalah pekerjaan go.
Keterpusatan pada diri sendiri menghalangi go untuk
bersyukur dan berterima kasih kepada Yesus atau juga
kepada Allah. Sembilan orang sakit kusta (Yahudi) yang
telah sembuh dari derita menganggap kesembuhan adalah
hal biasa. Bisa jadi malah kebetulan saja. Namun, orang
dengan hati penuh syukur menghargai segala sesuatu di
dalam hidup, tidak ada satu pun yang diterima begitu saja.
Keberadaan kita sendiri merupakan sebuah pemberian.
Kita tidak bisa menciptakan diri kita sendiri. Kita tidak
menghasilkan diri sendiri. Kita ini tidak berjasa atas
keberadaan kita sendiri. Segala sesuatu yang kita miliki
merupakan pemberian. Sesama diberikan kepada kita
sebagai berkat, bahkan jika kadang-kadang semua itu
tampak dalam ketidakjelasan. Kita menyebutnya blessing
in disguise (berkat tak terduga). Apalagi ketika kita
sungguh-sungguh sangat menderita, merintih, memohon
pertolongan dan diberi kelepasan, seperti sepuluh orang
sakit kusta tersebut. Kita sebut apakah jika sampai mereka
tidak bersyukur?
Saudara, ada sebuah cerita lama mengenai seorang
pelayan yang bertanya kepada seorang pelanggan.
Pelayan itu bertanya tentang apakah pelanggan itu
24
Oktober 2016

menikmati makanan yang disajikan. Pelanggan tersebut


menjawab bahwa segala sesuatu baik-baik saja, tetapi
akan lebih baik jika pelayan menyajikan lebih banyak roti.
Keesokan harinya, ketika orang tersebut kembali, pelayan
tersebut melipatgandakan jumlah roti, memberi dia empat
potong roti, tetapi orang tersebut masih kurang senang.
Keesokan harinya, pelayan tersebut melipatgandakan roti
lagi, namun tetap saja tidak berkenan. Pada hari keempat,
sang pelayan benar-benar bertekad untuk membuat orang
tersebut senang. Dia mengambil sepotong roti berukuran 3
meter, memotongnya menjadi dua bagian, dan dengan
tersenyum, menyajikannya kepada pelanggan tersebut.
Pelayan hampir tidak sabar menunggu reaksi orang
tersebut. Setelah makan, orang tersebut menengadah dan
berkata, Enak seperti biasa. Tetapi saya melihat Anda
kembali memberikan hanya dua potong roti. Uh ...
Saudara, dari ilustrasi tersebut sebenarnya rasa
syukur merupakan sebuah sikap alternatif dalam hidup.
Rasa syukur memampukan kita untuk melihat dunia
dengan benar. Hati penuh syukur merupakan perwujudan
dari diri sejati. Tidak ada yang bisa menandingi go secara
lebih efektif dibandingkan dengan hati penuh syukur.
Penulis rohani yang benama Ronald Rolheiser menulis:
"Menjadi orang kudus adalah menjadi orang yang dipenuhi
oleh rasa syukur, tidak lebih dan tidak kurang." Sementara
itu menurut Gustave Gutierez, pakar teologi pembebasan,
Hanya satu jenis orang saja yang dapat mengubah dunia
secara spiritual, yakni orang dengan hati penuh syukur.
Sedangkan menurut Meister Eckhart, seorang mistikus,
"Jika satu-satunya doa yang kuucapkan adalah Terima
Kasih ... itu cukup."

Transformasi Personal
Yesus mengajarkan bahwa bersyukur itu sangat
penting. Bersyukur itu tidak dapat diatur atau dipaksakan.
Bersyukur itu dengan demikian keluar dari dalam hati.

25
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

Bersyukur adalah tindakan beriman kepada Allah sekaligus


ungkapan pengharapan dan kesaksian. Ketika kita
mempraktikkannya, itu mengubah sikap hidup kita. Seperti
orang Samaria yang tahir memuliakan Allah, tersungkur di
kaki Yesus serta mengucap syukur kepada-Nya. Atau
seperti Panglima Naaman menjadi mengenal Allah yang
penuh kuasa, Allah yang bisa menyembuhkan di luar akal
pikiran manusia. Ungkapan penuh takjub itu, Naaman
ungkapkan dengan perkataan, "Sekarang aku tahu, bahwa
di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Isral. Syukur
membuat kita lebih hormat terhadap hidup, sesama, dan
Allah. Dalam beberapa hal, syukur dapat menampakkan
diri sebagai perubahan kepribadian.
Saudara, ketika kita melihat segala sesuatu dalam
hidup sebagai pemberian, tentu kita tidak lagi berjalan
dengan wajah muram seperti orang yang mengalami hidup
ini sebagai rutinitas yang membosankan, sebagai sebuah
perjuangan yang membosankan menghadapi persoalan
demi persoalan. Namun, ketika kita melihat segala sesuatu
dalam hidup sebagai berkat, kita senantiasa menjadi
gembira, optimis, serta bersyukur atas apa yang kita miliki
dan alami. Bahkan kita dapat belajar untuk menghargai
kebaikan di dalam diri sesama.
Hati yang sungguh-sungguh penuh syukur dapat
mengubah sikap seseorang terhadap Allah juga. Kita tidak
lagi hanya berpikir bahwa Allah adalah baik dan
memercayai-Nya karena kita telah mendengar atau membaca
tentang-Nya. Kita merasa bahwa Allah adalah baik dan bahwa
Allah mengasihi kita dan mengasihi juga semua orang yang
lain. Tentu, kita tidak bersyukur kepada Allah atas apa yang
tidak baik di dunia ini. Ketika kita dikelilingi oleh begitu
banyak penderitaan, oleh begitu banyak tragedi dan
kekejaman. Bagaimana kita dapat terus bersyukur
terhadap penderitaan?
26
Oktober 2016

Syukur sejati adalah ungkapan pengharapan dan


kesaksian.
Saudara, kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus
merupakan sebuah pemberian dari Allah, sebuah
pemberian yang paling berdaya dari segala pemberian
Allah bagi kita. Maka, kita dapat bersyukur kepada Allah
atas kasih tanpa mengecilkan kenyataan penderitaan yang
kita alami. Kita tidak bersyukur kepada Allah karena
penderitaan. Kita akan bergembira melihat orang pelanpelan menjadi kuat di tengah penderitaan. Kita bersyukur
ketika ada kepedulian akan sakit dan derita sesama, dan
menjadi sadar akan kekejaman yang dilakukan oleh
manusia. Syukur itu dapat terungkap seperti Paulus
mengambil bagian dalam kehidupan Kristus, dengan tetap
bertahan, berjuang dalam iman kepada Kristus. Tetap setia
kepada kebenaran Injil, seperti Kristus tetap setia dalam
menghadapi penderitaan dan tipu daya. Timotius dan
orang percaya harus menjadi contoh hidup Kristen.
Keutuhan hidupnya merupakan senjata paling ampuh
untuk menangkis penderitaan, kecaman dan ajaran-ajaran
palsu.
Pasti jenis kesaksian inilah yang telah mengubah
Rasul Paulus dan Timotius dari orang-orang yang penuh
ketakutan dan ragu, menjadi utusan Tuhan yang tak gentar
dan penuh kegembiraan. Ketika Paulus dan Timotius
mengenali Kristus yang telah bangkit, ketika mereka
menjadi saksi kebangkitan mulia Juruselamat, mereka
menjadi orang yang berbeda. Tidak ada hal apa pun yang
dapat mencegah mereka untuk memenuhi misi mereka.
Mereka menerima dengan keberanian dan tekad atas
siksaan, penghinaan, dan bahkan kematian yang akan
datang kepada mereka karena kesaksian mereka. Mereka
tidak bisa dicegah untuk bersyukur dan melayani Tuhan
mereka. Mereka mengubah kehidupan orang-orang di
mana pun mereka berada. Mereka mengubah dunia.
Mereka dapat mengembangkan dan menjaga hati penuh

27
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

syukur, tidak hanya ketika mereka memahami seluruh


hidup mereka sebagai pemberian, tetapi juga ketika
mereka memercayakan diri kepada Allah. Allah terus
bekerja di dunia kita sekarang ini dan di dunia kita yang
akan datang.
Ada sebuah kisah tentang seorang pendeta
Skotlandia, Alexander Whyte, yang mampu menghadapi
situasi yang paling suram dan tetap menemukan sesuatu
untuk disyukuri. Suatu Minggu pagi yang gelap ketika
cuaca dingin, basah, dan berangin keras, salah seorang
anggota majelisnya berbisik, "Saya yakin bahwa Pak
Pendeta tidak dapat mengucap syukur kepada Allah untuk
apa pun juga pada hari seperti ini, di luar benar-benar
mengerikan!" Pendeta itu memulai kebaktian dengan
berdoa, "Kami bersyukur kepada-Mu, ya Allah, bahwa
cuaca tidak selamanya seperti ini." Bagaimana Saudara,
adakah syukur dan memuliakan Allah dengan sepenuh hati
mengisi hidup kita tiap-tiap hari? Bila belum, mulailah hari
ini. Kalau sudah ya Puji Syukur! Amin.

28
Oktober 2016

Khotbah Basa Jawi


Tema:

Ngertos Caos Sokur


(caos sokur kanthi gumolonging manah)
Sadhrk, manawi kita menggalihaken gesang kita,
manawi kita ningali sadaya samukawis ing sihkatresnanipun Gusti Allah, temtu kita badh tansah saged
caos sokur, mboten gumantung kawontenan kita? Punika
ateges kita sadhar bilih sadaya samukawis punika
peparingipun Allah, sih-nugrahanipun Allah. Mboten
wonten bukti bilih kita nampni samukawis sacara
otomatis tanpa campur astanipun Allah. Srana mekaten,
kita sastu saged tansah caos sukur ing sadaya
samukawis. Gesang kita kapenuhan napas lan patrap
gesang (gaya hidup) sokur.

Ingkang mangertos caos sokur lang ingkang mboten


Sadhrk, salah satunggaling prakawis ingkang
kaalembana dning Gusti Yesus ing dhirinipun para tiyang
ingkang kapanggihaken ing peladosanipun inggih punika
caos pamuji sokuripun tiyang punika. Kacariyos nalika
Gusti Yesus tindak tumuju Yrusalem, miyos ing sauruting
tapel-watesipun tanah Samaria lan Galila. Nalika lumebet
ing satunggilin dsa, wonten tiyang sakit budhugen 10
sowan Gusti Yesus, nanging namung ngadeg kapara tebih.
Karana adhedhasar Pranataning Musa para tiyang punika
kagolong tiyang najis lan kedah njagi jarak nalika
pinanggih kaliyan tiyang sans. Pramila, saking katebihan
sami nguwuh kanthi sora, nyuwun kawelasan-kasarasan.
Yesus mirengaken lan ndhawuhi para tiyang punika sami
ksah manggihi imam. (Ing kitab Kaimaman 14, imam
ingkang nemtokaken punapa tiyang ingkang sakit punika
sampun saras utawi kabirat punapa drng). Satengahing

29
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

para tiyang punika lumampah, sami birat najisipun, ical


penyakitipun! Wonten satunggal tiyang ingkang ngertos
manawi sampun saras, lajeng nggal-nggal wangsul
manggihi Gusti Yesus kanthi ngluhuraken Gusti Allah.
Lajeng nyungkemi padanipun Gusti Yesus, ngunjukaken
panuwun. Namung wonten satunggal tiyang sakit
budhugen ingkang saras-kabirat lajeng caos pamuji sokur
kamangka punika tiyang manca, tiyang Samaria.
Wonten pundi 9 tiyang (tiyang Yahudi) sansipun?
Lah, sadaya rak sampun saras-kabirat saking penyakit
budhugen ingkang rikala semanten angl kasarasaken.
Kepara kaanggep dados penyakit laknat lan ndadosaken
tiyang punika kanajisaken, temah kasingkiraken saking
masyarakat lan saking patunggilan umating Allah. Lah,
sadaya rak sampun kaentasaken saking panandhang
ingkang awrat lan mrihatosaken sanget? Knging punapa
tiyang-tiyang punika mboten caos pamuji sokur dhateng
Gusti Allah kados tiyang manca (Samaria) punika? Gusti
Yesus ngandika dhateng tiyang Samaria ingkang sampun
saras-kabirat mekaten: Pangandelmu kang wus mitulungi
kowe. Tiyang Samaria punika pancn pribadi ingkang
nggadahi manah ingkang kebak pamuji sokur.
Sadhrk, tiyang ingkang mboten saged caos sokur
punika karana pakaryaning go. Kautamn dhateng dhiri
pribadi ngalang-ngalangi go kangg caos pamuji sokur
dhumateng Gusti. Sanga tiyang sakit budhugen (Yahudi)
ingkang sampun kaentasaken saking panandhangipun
nganggep bilih kasarasan punika prakawis ingkang limrah,
utawi malah kaleresan alias kebetulan kemawon. Nanging
tiyang ingkang nggadahi manah ingkang kebak caos sokur
ngregani sadaya samukawis ing gesangipun, mboten
wonten satunggal kemawon ingkang katampi ngaten
kemawon. Kawontenan kita piyambak kmawon punika
satunggaling peparing. Kita mboten nitahaken dhiri kita
piyambak. Sadaya samukawis ingkang kita gadhahi punika
30
Oktober 2016

sadaya peparing. Sesami ugi kaparingaken minangka


berkah, malah nalikanipun sadaya punika katingal mboten
cetha. Kita ngarani punika blessing in disguise (berkah
ingkang winadi). Punapa malih nalika kita stu nandhang,
nggrantes, memelas nyuwun pitulungan lan kaparingan
pangentasan, kados sadasa tiyang sakit budhugen punika.
Kita sebut punapa tiyang ingkang mboten saged caos
sokur?
Sadhrk, wonten cariyos lami ingkang nyariosaken
pramuladi ingkang pitakn dhateng sapiyantun lengganan:
Punapa panjenengan ngedhapi tetedhan ingkang kula
aturaken? Tamu punika mangsuli, bilih sadaya samukawis
sa-sa kemawon, nanging langkung sa manawi
pramuladi punika nyajkaken roti ingkang linangkung
kathah. Ing dinten candhakipun nalika tiyang punika
wangsul, pramuladi punika nikelaken jumlah rotinipun,
maringaken sekawan roti, nanging tamu punika tetep
drng karenan. Ing dinten candhakipun pramuladi punika
nikelaken jumlah rotinipun malih, nanging tamu punika
tetep kemawon dereng karenan. Ing dinten kaping
sekawan, sang pramuladi adreng sanget damel tamunipun
karenan. Piyambakipun mendet roti ukuran 3 meter, lan
ngiris dados kalih bagian, lan kanthi msem ngaturaken
dhateng pelanggan punika. Pramuladi mboten sabar
nengga tanggapanipun tiyang punika. Sasampunipun
nedha, tiyang punika ngulungaken asta manginggil lan
ngendika, nak kaya biasan, nanging kula ningali
panjenengan nyajkaken mung roti cacah loro. Walah...
Sedhrk, saking gegambaran punika kita saged
nyandhaki bilih raos sokur punika sikep pilihan ing gesang
kita. Raos sokur nyagedaken kita ningali donya kanthi
saleresipun. Manah ingkang kebak sokur punika wujuding
dhiri sejati. Mboten wonten ingkang nandhingi go sacara
ndayani kabandhingaken kaliyan manah ingkang kebak
sokur. Sastrawan rohani ingkang asmanipun Ronald

31
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

Rolheiser nat nyerat: "Dados tiyang suci inggih punika


dados tiyang ingkang kapenuhan rasa sokur, mboten
langkung lan mboten kirang." Dn miturut Gustave
Gutierez, pakar teologi pambebasan, Namung wonten
satunggal jenis tiyang kemawon ingkang saged ngewahi
jagad sacara spiritual, inggih punika tiyang ingkang kebak
sokur. Salajengipun miturut Meister Eckhart, "Manawi
namung satunggal kemawon donga ingkang kula ucapaken
punika matur nuwun .... punika sampun cekap.

Ewah-ewahan pribadi
Yesus mulangaken bilih caos sokur punika penting
sanget, lan caos sokur punika mboten saged katata punapa
malih karana kapeksa, nanging tuwuh saking manah
ingkang kebak caos sokur. Caos sokur punika lampah
kapitadosan kita dhateng Allah lan wujud babaring
pangajeng-ajeng lan paseksi kita. Nalika kita nindakaken,
punika saged ngwahi sikep gesang kita. Kados tiyang
Samaria ingkang kabirat ngluhuraken Gusti Allah, Lajeng
nyungkemi padanipun Gusti Yesus, ngunjukaken panuwun.
Utawi kadosdn Snopati Naaman dados tepang kaliyan
Sang Yhuwah ingkang maha kuwaos, Allah ingkang saged
mbirat panandhangipun, kuwaosipun mboten saged kadugi
akalipun manungsa. Sikep ingkang kebak pamuji sokur
Naaman aturaken mekaten, Sapunika kula sumerep, bilih
ing salumahing bumi punika boten wonten Gusti Allah
kajawi ing Isral. Milanipun panjenengan mugi karsaa
nampeni atur-aturipun ingkang abdi punika. Sikep sokur
ndadosaken kita linangkung hormat dhumateng gesang,
sesami lan Gusti Allah. Ing sawetawis babagan, caos sokur
saged ngetingalaken wah-wahaning kapribadn.
Sadhrk, nalika kita ningali sadaya samukawis ing
gesang kita punika peparing, temtu kita mboten badh
lumampah srana pasuryan ingkang kucem kados tiyang
ingkang nglampahi gesang dados rutinitas ingkang
32
Oktober 2016

mboseni, perjuangan ingkang mboseni ingkang namung


kebak masalah. Nanging, manawi kita ningali sadaya
samukawis ing gesang kita minangka berkah, kita badh
tansah bingah, gesang ing pangejeng-ajeng lan tansah
caos sokur atas punapa ingkang kita gadhahi lan lampahi.
Malah kita ugi saged sinau kangg ngaosi kasanan
satengahing sesami kita.
Manah ingkang kapenuhan caos sokur stu saged
ngwahi sikeping tiyang dhumateng Gusti Allah ugi. Kita
mboten namung menggalih bilih Allah punika sa lan
pitados dhateng Panjenenganipun karana kita sampun
maos lan mireng kabar ngngingi Panjenenganipun. Kita
rumaos manawi Allah punika sa lan Allah punika ugi
ngasihi kita lan sadaya tiyang. Temtu, kita mboten caos
sokur dhateng Allah atas punapa ingkang mboten sa ing
donya punika. Nalika kita kakupeng dning manka
panandhang, dning pagiris lan laku kejem, kadospundi
kita saged tansah caos sokur dhateng panandhang?

Caos sokur sejati punika wujuding pangajeng-ajeng


lan paseksi
Sadhrk seda lan wungunipun Gusti Yesus punika
sih-peparingipun Gusti Allah, peparing ingkang sastu
ndayani saantawising peparing sansipun. Mila, kita saged
caos sokur dhateng Allah atas sih-katresnan tanpa
nyepelekaken kanyatan panandhang ingkang kita alami.
Kita mboten caos sokur karana wonten panandhang,
nanging kita bingah ningali tiyang sakedhik mbaka
sakedhik dados kiyat ing satengahing panandhang, preduli
dhateng sesakit lan panandhangipun sesami, lan dados
sadhar wontenipun patrap kejem ingkang katindakaken
dning manungsa ingkang damel sangsara. Caos sokur
punika saged kawujud kados Paulus anggenipun nulad
pagesanganipun Sang Kristus, kanthi tetep dikukuh
berjuang ing iman dhumateng Kristus, tetep setya dhateng
kayektning Injil, kados Sang Kristus ingkang tetep setya

33
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

salebeting ngadepi panandhang lan olah culika. Timotus


lan tiyang pitados kedhah dados conto gesang Kristen.
Golong-giliging gesangipun punika sados gaman ingkang
paling ampuh kangg nangkis panandhang, pamoyok lan
piwulang palsu.
Temtu jenis paseksi punika ingkang ndadosaken Rasul
Paulus lan Timotus ingkang sewaunipun kapenuhan raos
ajrih lan mangu-mangu, dados utusanipun Gusti ingkang
kendel lan kebak kasukan. Nalika Rasul Paulus lan Timotus
nampni lan dados seksi bab Kristus ingkang sampun
wungu, kekalihipun dados tiyang ingkang bnten sanget.
Mboten wonten punapa kmawon ingkang saged ngalangngalangi Paulus lan Timotus maujudaken misinipun.
Paulus lan Timotus nampi srana kekendelan lan tkad
atas panganiaya, pangina, lan malah pepejah ingkang
badhe nemahi piyambakipun karana paseksinipun.
Kekalihipun mboten saged kaalang-alangi kangge caos
sokur lan ngladosi Gustinipun. Kekalihipun saged damel
ewah-ewahan gesanging para tiyang sacaketipun.
Kekalihipun saged ngwahi jagad. Kekalihipun saged
ngembangaken lan njagi manah manah kapenuhan caos
sokur, mboten namung nalika sami ngaosi manawi sadaya
gesangipun punika peparing, nanging nalika kekalihipun
mitadosaken dhiri dhumateng Allah. Gusti Allah mboten
kendel anggenipun makarya ing jagad kita sapunika lan ing
temb.
Wonten cariyos, pendeta Skotlandia asmanipun
Alexander Whyte, ingkang saged ngadhepi kawontenan
ingkang damel giris nanging tetep manggihaken
samukawis kangg caos sokur. Nalika ing dinten Minggu
njang umun-umun, asrep, jenes, lan anginipun kenceng
sanget, wonten anggota majelis ingkang matur kanthi lirih,
Kula yakin bilih pak pendhta mboten saged ngucap
sokur dhateng Allah kagem punapa kmawon ing dinten
kados sapunika, ing njawi ngajrih-ajrihi sanget! Pak
34
Oktober 2016

pendheta punika miwiti pangibadah srana pandonga,


Sokur kawula konjuk ing ngarsa Paduka, dhuh Allah
kawula, bilih kawontenan mboten salaminipun mekaten.
Kados pundi Sadhrk, punapa caos pamuji sokur
dhumateng Allah kanthi gumolonging manah tansah
kawarna ing gesang kita saben dinten? Manawi drng,
sumangga kita wiwiti dinten punika, manawi sampun nggih
Puji Sokur! Amin.

35
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

Minggu, 16 Oktober
2016
Hari Minggu Biasa XXIX (Hijau)
Tema Perayaan Iman
Ora et labora
Daftar Bacaan Kitab Suci
Bacaan I
: Kejadian 32:22-31
Tanggapan
: Mazmur 121
Bacaan II
: 2 Timotius 3:14-4:5
Bacaan Injil
: Lukas 18:1-8
Tujuan Perayaan Iman
Jemaat bisa menghayati bahwa komitmen sesulit apapun
bisa dijalani dalam penyertaan Tuhan
Daftar Pelengkap Bacaan Alkitab untuk Liturgi I
Berita Anugerah
: Lukas 5:31-32
Petunjuk Hidup Baru : Mazmur 1:1-2
Persembahan
: 1 Tawarikh 29:13-14
Daftar Kidung untuk Liturgi I
Bahasa Indonesia
Nyanyian Pujian
: KJ 19:1,5
Nyanyian Penyesalan : KJ 27:1,2
Nyanyian Kesanggupan :
KJ 450:1,3
Nyanyian Persembahan :
KJ 290:1Nyanyian Pengutusan : KJ 364:1,3
Bahasa Jawa
Kidung Pamuji
Kidung Panelangsa
Kidung Kesanggeman
Kidung Pisungsung
Kidung Pangutusan

:
:
:
:
:

Kidung
Kidung
Kidung
Kidung
Kidung

BMGJ
BMGJ
BMGJ
BMGJ
BMGJ

15:1-3
46:1,2
86:1-3
188:160:1,2

Penulis: Pdt. Kristi (GKJ Gondokusuman)-

36
Oktober 2016

Dasar Pemikiran
Minggu biasa adalah saat bagi Gereja terus belajar
menghayati karya Tuhan dalam dunia. Khusus pada bulan
Oktober, GKJ menggunakan Minggu-minggu biasa ini
sebagai waktu khusus untuk menghayati hidup
berkeluarga. Kehidupan keluarga diawali dan didasari oleh
sebuah komitmen. Oleh karena itu penting untuk menjaga
supaya komitmen itu sungguh-sungguh dilakukan. Tanpa
penyertaan Tuhan, hal itu mustahil. Oleh karena itulah
penting merenungkan makna ora et labora, berdoa dan
bekerja. Gereja dan keluarga bersama menghayati bahwa
upayanya menjaga komitmen pasti disertai oleh Tuhan.

Keterangan Tiap Bacaan


Kejadian 32:22-31
Bertemu kembali dengan orang yang pernah dicurangi
bukan hal yang mudah. Pasti ada rasa takut. Jangan-jangan
orang yang pernah dicurangi itu masih berada dalam
kondisi marah sehingga ingin membalas dendam. Janganjangan orang yang pernah dicurangi tidak mau menemui.
Kiranya hal seperti itu yang dirasakan oleh Yakub sehingga
dia mengirim persembahan kepada Esau, juga
menyeberangkan istri, anak, dan harta bendanya terlebih
dahulu. Dia sendiri berdiam di seberang yang lain.
Sendirian, mungkin membayangan reaksi Esau atas
kedatangannya. Di tengah kesendiriannya, seseorang
datang dan bergumul dengannya. Yakub menang dalam
pergumulan itu, hingga menerima berkat dari orang itu.
Bahkan namanya diubah menjadi Israel. Setelah peristiwa
itu, Yakub dengan yakin menyeberangi sungai Yabok untuk
menemui Esau. Ternyata untuk memulai suatu kebaikan,
seperti upaya pemulihan relasi, kadang dibutuhkan suatu
peristiwa khusus yang meyakinkan seseorang akan
niatnya.
Makna teks dalam konteks tema pelayanan Sinode GKJ
2016
Sinode GKJ mengakui diri sebagai keluarga Allah. Keluarga
itu kiranya bisa saling mendukung sehingga saat ada yang

37
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

berniat memperbaiki kesalahan bisa menjalaninya dengan


yakin dan berani.
Makna teks dalam konteks tema perayaan liturgi Gereja
Niat Yakub untuk kembali ke tanah kelahiran
mengharuskannya bertemu dengan Esau. Niatnya tidak
akan terwujud tanpa janji berkat penyertaan Tuhan yang
membuatnya berani. Hal itu berarti bahwa seseorang perlu
melibatkan Tuhan dalam setiap tindakannya.

Mazmur 121
Mazmur ini salah satu dari nyanyian ziarah yang biasa
dinyanyikan oleh orang Israel selama proses peziarahannya
ke Yerusalem. Orang Israel, minimal laki-laki dewasa,
diharuskan berziarah ke Yerusalem tiga kali setahun. Itu
berarti, pada waktu-waktu ziarah, orang-orang dari segala
penjuru Israel berbondong-bondong menuju Yerusalem. Ada
yang harus menempuh perjalanan jauh, ada yang dekat
saja. Namun semuanya harus mengalami perjalanan itu.
Panas dan dinginnya daerah bergurun, terjalnya bukit
tempat Bait Allah berdiri, serta tantangan alam lain
mengiringi. Mazmur 121 ini merupakan pengakuan bahwa
dalam peziarahan itu, Tuhan sendiri yang menyertai. Tanpa
penyertaan Tuhan, peziarahan itu tidak akan mencapai
tujuannya.
Makna teks dalam konteks tema pelayanan Sinode GKJ
2016
Sinode GKJ mengakui diri sebagai keluarga Allah. Perjalanan
hidup berkeluarga kiranya didasarkan pada keyakinan akan
penyertaan Allah.
Makna teks dalam konteks tema perayaan liturgi Gereja
Niat dan tekad untuk berziarah ke Bait Allah harus
dilakukan dalam kesadaran bahwa Tuhan sendiri yang
menyertai.

2 Timotius 3:14-4:5
38
Oktober 2016

Rasul Paulus menasihati Timotius supaya memenuhi


panggilan pelayanannya, yaitu memberitakan firman. Rasul
Paulus menyadari bahwa pemenuhan panggilan pelayanan
itu dapat menemui tantangan dan kesulitan. Waktunya bisa
baik, bisa pula tidak baik. Namun dalam ayat sebelumnya,
Rasul Paulus sudah mengingatkan bahwa Timotius memiliki
pegangan dan dasar yang kuat, yaitu kebenaran yang telah
diajarkan melalui Kitab Suci. Oleh karena itu, tentunya
Timotius dapat memenuhi panggilan pelayanannya.
Makna teks dalam konteks tema pelayanan Sinode GKJ
2016
Sinode GKJ mengakui diri sebagai keluarga Allah. Dalam
keluarga, anggotanya saling menasihati dan menguatkan
satu dengan yang lain sehingga bisa memenuhi panggilan
pelayanannya.
Makna teks dalam konteks tema perayaan liturgi Gereja
Memenuhi panggilan pelayanan bukan hal yang mudah.
Namun tuntunan Tuhan melalui kebenaran firman-Nya
memampukan.

Lukas 18:1-8
Perumpamaan ini menunjukkan sifat Allah secara terbalik.
Jika manusia yang jahat saja bisa melakukan kebaikan saat
terus didesak, tentu Allah yang baik akan melakukannya
sesuai waktu yang tepat. Namun bukan berarti manusia
bisa diam saja menunggu. Manusia tetap perlu berusaha.
Berdoa adalah salah satu usahanya. Berdoa menjadi cara
menunjukkan iman bahwa Allah memberikan yang baik
pada waktu yang tepat.
Makna teks dalam konteks tema pelayanan Sinode GKJ
2016
Sinode GKJ mengakui diri sebagai keluarga Allah. Keluarga
Allah saling membawa kebaikan.
Makna teks dalam konteks tema perayaan liturgi Gereja
Manusia menginginkan kebaikan. Berdoa kepada Tuhan dan
beriman terhadap doa itu adalah satu cara untuk
mendapatkannya.

39
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

Harmonisasi Bacaan
Mazmur tanggapan mengungkapkan secara tegas bahwa
Tuhan menyertai umat-Nya. Cara Tuhan melindungi dapat
dengan berbagai macam cara. Bacaan I menunjukkan
bahwa Tuhan menyertai Yakub dengan cara bergumul dan
membiarkan Yakub menang sehingga memiliki keberanian
untuk melanjutkan niatnya berbaikan dengan Esau. Bacaan
II menunjukkan bahwa Tuhan menyertai Timotius melalui
firman-Nya dalam Kitab Suci. Bacaan III menunjukkan
bahwa Tuhan menyertai melalui setiap doa yang
dipanjatkan oleh orang beriman.

Renungan atas Bacaan


Memiliki niat untuk melakukan sesuatu itu mudah. Tetapi
mewujudkannya itu sulit. Yakub berniat untuk kembali ke
tanah kelahirannya. Namun niat itu terganjal oleh relasinya
yang buruk dengan Esau, kakaknya, yang telah
dicuranginya bertahun-tahun sebelumnya. Yakub bahkan
merasa sangat takut sehingga setelah persembahan bagi
Esau dikirim, istri, anak, dan harta bendanya
diseberangkan sungai Yabok, Yakub sendiri tetap tinggal di
sisi sini sungai sendirian. Tuhan yang telah berjanji
menyertai Yakub tidak tinggal diam. Tuhan datang dalam
bentuk seorang laki-laki dan bergumul dengan Yakub.
Menjelang fajar, tampak bahwa Yakublah yang menang.
Sebelum melepaskan laki-laki itu pergi, Yakub meminta
berkat. Namanya pun diganti menjadi Israel karena telah
bergumul melawan Tuhan dan manusia dan menang.
Setelah mengalami kemenangan ini, Yakub berani
menjalankan niatnya. Tuhan menyertai dengan
menumbuhkan kepercayaan diri dalam diri Yakub.
Berniat untuk menjadi pemberita Injil seperti Rasul Paulus,
Timotius pasti menemui tantangan. Usianya masih muda,
daerah pelayanannya tidak selalu mudah, juga orang-orang
yang belum tentu segera percaya kepadanya. Rasul Paulus
mengingatkan bahwa dia memiliki dasar yang kuat, yaitu
kebenaran firman Tuhan yang telah diajarkan kepadanya
sejak kecil. Kebenaran firman Tuhan itu juga menjadi tanda

40
Oktober 2016

penyertaan Tuhan kepada Timotius dalam memenuhi


panggilan pelayanannya.
Membutuhkan sesuatu berarti harus mengupayakannya
hingga tercapai. Namun hambatan bisa sangat besar,
seperti yang dialami oleh janda yang menuntut haknya.
Dalam kondisi yang demikian, Tuhan menyatakan
penyertaan-Nya kepada manusia melalui doa. Doa adalah
sarana manusia berkomunikasi dengan Tuhan. Itu berarti
doa menjadi sarana Tuhan menyertai manusia dalam
menggapai cita-citanya.
Apapun bentuk penyertaan Tuhan, mengingatkan bahwa
manusia selalu membutuhkan Tuhan. Di tengah usahanya,
harus berpegang pada penyertaan Tuhan. Termasuk dalam
memelihara keutuhan dan kelestarian keluarga. Tuhan
sendiri yang bisa menyertai. Pemazmur menegaskan hal itu
dalam nyanyian ziarahnya. Oleh karena itu berdoa dan
bekerja, ora et labora, menjadi sebuah keniscayaan.

Pokok dan Arah Pewartaan


Pewartaan pada Minggu ini bertolak pada kesadaran bahwa
manusia selalu membutuhkan penyertaan Tuhan dalam
menjalani hidup, termasuk menjaga keutuhan dan
kelestarian keluarga.

Khotbah Jangkep Bahasa Indonesia


Tema:

Ora et Labora
Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan,
Keluarga dibangun di atas sebuah komitmen.
Komitmen itu umumnya antara dua orang untuk

41
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

mengarungi hidup bersama dalam ikatan pernikahan.


Namun ada juga komitmen seorang ibu atau bapak tunggal
untuk hidup berkeluarga bersama satu atau beberapa
anak. Untuk membuat komitmen itu tidak terlalu sulit. Jika
itu komitmen yang diikat dalam pernikahan, cukup ada dua
orang sepakat untuk menikah atau salah satu melamar lalu
diadakanlah pernikahan dengan pengucapan janji,
pemberkatan gerejawi, dan pencatatan secara negara. Jika
itu komitmen seorang orangtua tunggal, tinggal memulai
hidup bersama, jika itu anak kandungnya, atau memproses
adopsi. Tidak terlalu sulit. Yang jauh lebih sulit adalah
mempertahankan komitmen itu.
Dua orang dengan latar belakang yang berbeda,
hidup bersama. Tentu ada perbedaan, tak mustahil muncul
gesekan. Apalagi jika sudah ditambahi dengan campur
tangan keluarga besar. Terlebih saat telah ada anak.
Apakah kedua orang yang telah berkomitmen itu bisa
mempertahankan komitmen mereka? Bisakah mereka setia
satu dengan yang lain? Mampukah mereka mewujudkan
janji nikah untuk hanya dipisahkan oleh maut?
Seorang orangtua tunggal juga harus
mempertahankan komitmennya. Mengurus anak, baik
kandung maupun adopsi, pasti memiliki tantangan
tersendiri. Yang jelas, akan ada perubahan sangat besar
dalam hidupnya. Anak perlu perhatian besar dan bisa
sangat menyita waktu serta tenaga orangtuanya.
Mampukah seorang ibu atau bapak tunggal setia pada
komitmennya untuk menjadi orang tua? Sangat mudah
untuk melalaikannya dan menyiksa atau menelantarkan
anak yang dirasa mengganggu. Sangat mudah untuk
menyerah dan menyerahkan anak kepada orang lain.
Komitmen menjadi orangtua bukan sekadar masalah
42
Oktober 2016

pembiayaan, melainkan waktu, tenaga, perhatian, dan


kasih.
Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan,
Sekalipun komitmen untuk melakukan sesuatu sulit
untuk dipertahankan atau diwujudkan, bukan berarti tidak
mungkin. Bahkan tidak berarti kita harus berusaha keras
sendirian saja. Sebagai orang beriman, kita diajak untuk
yakin bahwa ada penyertaan Tuhan dalam upaya kita
menjalani komitmen itu. Hanya saja caranya bermacammacam. Bacaan I, II, dan III hari ini menjadi contoh caracara Tuhan menyertai orang dalam menjalani
komitmennya.
1.

Yakub dibuat menjadi percaya diri

Yakub hendak pulang ke tanah kelahirannya. Itu


berarti dia harus bertemu dengan Esau. Padahal bertahuntahun sebelumnya, dia telah mencurangi Esau dengan
mencuri berkatnya. Yakub tetap berangkat karena
diperintahkan oleh Tuhan. Dia berkomitmen untuk menaati
perintah itu. Namun semakin dekat dengan tujuannya,
semakin gamanglah dia. Yakub pun mengirimkan
persembahan kepada Esau dengan tujuan meluluhkan
hatinya. Malam menjelang, semua Yakub seberangkan ke
seberang sungai Yabok. Sementara itu, Yakub sendiri
tinggal di sisi sini. Entah apa yang awalnya hendak dia
lakukan. Mungkin berdoa, merenung, atau sekadar
meratap dalam ketakutan kepada Esau. Namun justru
seorang laki-laki datang dan bergumul dengan dia. Yakub
pun menang dan menerima berkat dari orang itu. Berbekal
kemenangan dan berkat itu, Yakub menyeberangi sungai
Yabok dan menemui Esau.
Melalui kisah ini, kita melihat bahwa Tuhan menyertai
dengan menumbuhkan kepercayaan diri pada diri Yakub.
Caranya unik. Tuhan pun bisa menumbuhkan kepercayaan

43
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

diri dalam diri kita dengan cara yang unik. Saat


kepercayaan diri itu datang, sambutlah!
2.

Timotius dididik dalam kebenaran firman Tuhan

Timotius adalah anak muda yang mengikut Rasul


Paulus. Tiba pada suatu waktu, Timotius diutus untuk
mengabarkan Injil sendiri, tidak bersama Rasul Paulus. Tentu
tantangannya lebih besar. Jika datang ke jemaat yang
sudah pernah didatangi oleh Rasul Paulus, dia berhadapan
dengan nama besar Rasul Paulus. Bisa saja orang
meremehkan dirinya karena hanya murid Rasul Paulus. Jika
datang ke daerah yang baru sama sekali, bisa saja dia
ditolak, baik karena muda atau sekadar karena tidak dikenal.
Namun Rasul Paulus mengirimkan surat untuk menguatkan
Timotius. Rasul Paulus mengingatkan bahwa yang
diberitakannya adalah firman Tuhan. Tetapi firman Tuhan
itu, pada saat yang sama, sebenarnya juga adalah alat
penyertaan Tuhan baginya. Oleh karena itu Timotius
dinasihati untuk selalu ingat akan kebenaran firman Tuhan
yang telah diajarkan kepadanya.
Melalui surat ini, kita diajak melihat firman Tuhan
sebagai cara Tuhan menyertai kita. Maka rajin-rajinlah
belajar firman Tuhan, baik sendiri atau bersama anggota
keluarga yang lain. Segala yang tertulis dalam kitab suci:
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk
mendidik orang dalam kebenaran. Hal-hal itu adalah
wujud penyertaan Tuhan.
3.

Doa menjadi sarana beriman

Janda dalam perumpamaan ini memang pantang


menyerah. Kegigihannya itu membuat hakim yang tidak
baik pun akhirnya menjalankan tugasnya dengan baik.
Tuhan yang baik tentu tidak seperti hakim itu. Dia tahu hal
44
Oktober 2016

yang dibutuhkan oleh umat-Nya dan tidak menahannahannya. Namun bukan berarti manusia tidak berperan.
Manusia diberi peran untuk berdoa.
Doa adalah komunikasi dengan Tuhan. Dalam
komunikasi itu, manusia bisa mengungkapkan segala hal
kepada Tuhan. Oleh karena itu, doa juga adalah wujud
penyertaan Tuhan. Bukankah saat bisa curhat kepada
Tuhan, komitmen yang hendak luntur bisa diperbarui lagi?
Jadi mari rajin dan tekun berdoa.
Tiga contoh itu menunjukkan bahwa komitmen yang
sulit pun bisa dijalani bersama Tuhan. Tuhan yang akan
menumbuhkan kepercayaan diri dalam diri kita. Tuhan
menuntun melalui firman-Nya. Tuhan juga bersedia diajak
curhat sehingga kepenatan menjalani komitmen bisa
dicurahkan kepada-Nya. Dia menyertai dengan segala
cara. Yang perlu kita lakukan adalah meyakini bahwa Tuhan
menyertai dan hal-hal aneh atau unik pun bisa Dia lakukan
untuk menyertai kita. Jadi kita terus berusaha dan setia
pada komitmen itu, sekaligus bersandar pada penyertaan
Tuhan. Sama seperti ungkapan Latin: ora et labora; berdoa
dan bekerja. Penyerahan diri pada penyertaan Tuhan,
dibarengi dengan usaha. Pada akhirnya, kita pun bisa
mengaku seperti orang-orang Israel yang menjalani
komitmen untuk berziarah ke Yerusalem di Bukit Sion:
dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku
ialah dari TUHAN yang menjadikan langit dan bumi.
Amin.

Khotbah Jangkep Basa Jawi


Tema:

Ora et Labora
45
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

Sedhrk-sedhrk ingkang dipun kasihi dning Gusti,


Brayat dipun bangun ing atasing tkad. Tkad punika
padatanipun antawising tiyang kalih ingkang badh gesang
sesarengan lumantar neningkahan. Nanging ugi wonten
tkading satunggaling ibu utawi bapak ingkang badh
gesang namung kaliyan anak. Kangg miwiti tkad punika
mboten angl. Ingkang badh nikah, kantun tiyang kalih
kala wau atur janji, dipun berkahi lumantar grja, lajeng
dipun cathet dning negara. Ingkang gesang namun
kaliyan anak, kantun miwiti gesang sareng menawi punika
anakipun piyambak. Menawi anak pupon, kantun ndhrk
kemawon miturut tatananing negara kangg mupu anak.
Mboten patos angl. Ingkang angl punika njagi supados
tkad punika langgeng.
Tiyang kalih ingkang bda caranipun gesang, badh
gesang sesarengan mangun bal wisma. Temtu mboten
gampil. Saged kemawon sami gadhah pikajeng piyambakpiyambak lan mboten wonten ingkang purun ngalah.
Punapa malih menawi tiyang sepuh, brayat ageng, sampun
ugi mlu-mlu. Langkung malih nalika sampun wonten
anak. Punapa tiyang kalih kala wau saged netepi tkad
ingkang wiwitan? Punapa sami saged setya dhateng
tkadipun? Punapa saged mujudaken brayat ingkang
lestari, namung dipun pisahaken dning pejah?
Tiyang ingkang mboten mah-mah, namung gesang
kaliyan anak, ugi kedah nglestantunaken tkadipun.
Ngurus anak, sa anakipun piyambak utawi pupon, temtu
mboten gampil. Badh wonten wah-wahan ageng ing
gesangipun. Anak mboten namung mbetahaken bya
kangg gesang lan sekolah. Anak mbetahaken wekdal lan
tenaganipun ibu utawi bapakipun. Anak betah dipun
gatosaken. Punapa tiyang punika saged netepi tkadipun
badh dados orangtua tunggal? Utawi malah nganiaya
anakipun amargi damel mangkel? Punapa badh gampil
masrahaken anak punika dhateng tiyang sans?
46
Oktober 2016

Sedhrk-sedhrk ingkang dipun kasihi dning Gusti,


Senjan netepi tkad punika angl, mboten ateges
mboten saged. Temtu kita kedah ngupados kanthi sastu
kangg netepi tkad punika. Minangka tiyang pitados, kita
mboten badh nglampahi piyambakan. Gusti nyarengi kita.
Namung caranipun manka warni, temahan mbok bilih kita
asring mboten rumaos bilih punika wujuding Gusti nyarengi
kita. Waosan I, II, lan III dados conto anggnipun Gusti
nyarengi umatipun netepi tkad.
1.

Yakub dipun damel kendel

Yakub badh kondur dhateng tanahipun leluhuripun.


Punika ateges panjenenganipun kedah pinanggih kaliyan
sap. Kamangka mataun-taun sakdrngipun, Yakub
sampun mendhet berkahipun sap. Yakub bidhal amargi
dipun dhawuhi dning Gusti. Yakub sampun gadhah tkad
badh netepi dhawuhipun Gusti. Nanging sangsaya celak
kaliyan tanah ingkang dipun tuju, Yakub sangsaya mangumangu. Yakub ajrih badh pinanggih sap. Mila lajeng
kintun pisungsung supados sap kalipur. Dalunipun,
sedaya brayat lan gadhahanipun Yakub dipun sabrangaken
lpn Yabok. Panjenenganipun kantun, piyambakan. Mbok
bilih waunipun Yakub ngersakaken wekdal piyambakan,
nelangsani kawontenanipun. Nanging malah wonten Priya
ingkang rawuh lan nggelut Yakub. Yakub menang lan
nampni berkah saking Priya punika. Yakub lajeng dados
kendel, nyabrang lpn Yabok lan manggihi sap.
Lumantar cariyos punika, kita saged sinau bilih Gusti
nyarengi lumantar damel Yakub kendel. Gusti ugi saged
damel kita kendel. Caranipun saged bda. Mboten kedah
wonten Priya ngrawuhi lan nggelut kita. Nanging kita dados
kendel.
2.
Timotius dipun wulang ing kayektning
pangandikanipun Gusti

47
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

Timotius punika lar enm ingkang ngngr dhateng


Rasul Paulus. Satunggaling wekdal, Timotius dipun utus
ngabaraken Injil piyambak, mboten sareng Rasul Paulus.
Temtu mboten gampil. Menawi dhateng pasamuwan
ingkang sampun nat dipun rawuhi dning Rasul Paulus,
saged kemawon Timotius dipun tampik amargi namung
muridipun Rasul Paulus. Menawi dhateng panggnan
ingkang nggal, saged kemawon Timotius dipun tampik
amaragi enm utawi drng dipun tepangi. Nanging Rasul
Paulus kintun serat kangg nyantosaaken Timotius. Rasul
Paulus ngngetaken bilih ingkang dipun wartosaken punika
pangandikanipun Gusti. Nanging pangandikan punika
mboten namung dipun wartosaken, ugi dados caranipun
Gusti nyarengi Timotius. Mila Timotius dipun pituturi
supados tansah nget dhateng kayektning
pangandikanipun Gusti ingkang sampun dipun wucalaken.
Lumantar pituturipun Rasul Paulus punika, kita
tinuntun supados mangertos bilih pangandikanipun Gusti
punika ugi caranipun Gusti nyarengi kita. Mila mangga
sregep sinau pangandikanipun Gusti, piyambakan utawi
sareng sakbrayat. Sedaya ingkang kaserat ing Kitab Suci
punika: migunani kanggo memulang, kanggo melehak
kaluputan, kanggo mbangun kelakuan tuwin kanggo
nggulawenthah wong sajroning kayektn. Punika wujuding
Gusti nyarengi kita.
3.

Pandonga lantaraning kapitadosan

Randha ing pasemon punika pijer ngupados kaadilan.


Tundhanipun damel hakim ingkang sawenang-wenang
punika paring kaadilan. Gusti temtu mboten sawenangwenang kados hakim punika. Panjenenganipun pirsa
kabetahaning umatipun lan mboten dipun sumenkaken.
Nanging mboten ateges manungsa namung kndel.
Manungsa kedah ndedonga.
48
Oktober 2016

Pandonga punika caranipun manungsa matur dhateng


Gusti. Manungsa saged ngesokaken sedaya perkawis
dhateng Gusti. Mila pandonga ugi wujuding Gusti nyarengi
manungsa. Lumantar pandonga, manungsa saged nyelak
dhateng Gusti lan tkad ingkang luntur saged dipun
nggalaken. Mila sumangga sregep ndedonga.

Conto tiga kala wau nlaaken bilih tkad ingkang


angl kemawon saged dipun wujudaken sareng kaliyan
Gusti. Gusti ingkang badh damel kita kendel. Gusti nuntun
lumantar pangandikanipun. Gusti ugi kersa dipun esoki
punapa kemawon lumantar pandonga. Kita namung kedah
yakin bilih Gusti nyarengi. Caranipun saged kemawon
anh. Dados kita saged tansah tumindak, ngupados
saksaged-sagedipun netepi tkad kita, sinambi sumndh
dhateng Gusti ingkang nyarengi. Sami kaliyan
pangandikan: ora t labora, ndedonga lan makarya. Pasrah
sumndh, ugi ngupados. Tundhanipun, kita saged ngakeni
kados dn tiyang-tiyang Isral ingkang sami jiyarah
dhateng Yerusalm: pitulunganku iku pinangkan saka
ing ngendi? Pitulunganku iku pinangkan saka Sang
Yehuwah, kang nitahak langit lan bumi. Amin.

49
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

Minggu 23 Oktober
2016
Minggu Biasa XXX (Hijau)
Tema
Motivasi Berdoa: Sombong Rohani atau Perendahan Diri
Daftar Bacaan Kitab Suci
Bacaan I
:
Mazmur Antar Bacaan :
Bacaan II
:
Bacaan Injil
:

Yrmia 14:7-10,19-22
Mazmur 84:1-7
2 Timotius 4:6-8, 16-18
Lukas 18:9-14

Tujuan
Dalam rangkaian Bulan Keluarga, masing-masing anggota
keluarga Allah yang hidup bersama diajak untuk
membangun motivasi doa yang benar yaitu rendah hati.
Daftar Ayat dan Nyanyian
Berita Anugerah
: Amsal 15:29
Petunjuk Hidup Baru : Yakobus 5:16
Nas Persembahan
: Mazmur 141:2
Bahasa Indonesia
Nyanyian Pujian
: KJ.
Nyanyian Penyesalan : KJ.
Nyanyian Kesanggupan :
Nyanyian Persembahan :
Nyanyian Pengutusan : KJ.
Bahasa Jawa
Kidung Pamuji
Kidung Panalangsa
Kidung Kasanggeman
Kidung Pisungsung
Kidung Pangutusan

:
:
:
:
:

454:1-3
467:1-3
KJ. 452:1-6
KJ. 468:1453:1-3

KPK
KPK
KPK
KPK
KPK

BMGJ
BMGJ
BMGJ
BMGJ
BMGJ

129:1-4
42:1-3
110:1-3
166:1168:1-3

Pdt. Uri Cristian Sakti Labeti-

50
Oktober 2016

Dasar Pemikiran
Doa menjadi bagian penting dalam spiritualitas orang
percaya. Tanpa doa orang percaya tidak akan bertumbuh
imannya. Sebaliknya dengan doa maka orang percaya
dimampukan semakin mengerti kehendak Tuhan, mengerti
tugas panggilannya, dan semakin dimampukan melakukan
tugas tanggung jawabnya dengan baik. Oleh karena itu
perlu bangunan konsep doa yang benar. Doa bukan
wahana untuk memberikan daftar kebutuhan manusiawi
orang percaya kepada Tuhan. Sebaliknya, doa merupakan
sarana untuk pertumbuhan iman orang percaya menuju
kesempurnaan. Melalui Injil hari ini kita diperhadapkan dua
tokoh yang motivasi berdoanya bertolak belakang. Di satu
sisi orang Farisi adalah pihak yang sangat saleh tetapi
dalam berdoa cenderung menyombongkan diri dan
menganggap orang lain lebih rendah daripada dia. Di sisi
lain pemungut cukai yang dari kalangan berdosa justru
mempunyai motivasi benar dalam berdoa. Dengan
demikian sikap dan cara pemungut cukai dalam berdoa
dalam perumpamaan tersebut menjadi ideal diupayakan
orang percaya.

Keterangan Bacaan
Yrmia 14:7-10,19-22
(Umat Merendah dalam Doa)
Bacaan pertama ini menunjukkan peran doa umat sebagai
sarana untuk memulihkan hubungan dengan TUHAN.
Menilik latar belakang dari bacaan tersebut yang
diperkirakan pada masa pemerintahan Yoyakhin yaitu saat
Isral (kerajaan Isral Selatan) ada di bawah kekuasaan
Babel, sewajarnya jika umat merasakan tekanan yang luar
biasa dan mereka berseru kepada TUHAN. Tampak
bagaimana umat menyadari akan kesalahannya dan
mengharap akan pertolongan TUHAN sehingga pernyataanpernyataan dalam doa: bertindaklah membela kami sebab
banyak kemurtadan kami, kami telah berdosa kepada-Mu
(ayat 7), Tetapi Engkau ada di antara kami, ya TUHAN, dan
nama-Mu diserukan di atas kami; janganlah tinggalkan
kami! (ayat 9), Ya TUHAN, kami mengetahui kefasikan

51
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

kami dan kesalahan nenek moyang kami; sungguh kami


telah berdosa kepada-Mu (ayat 20), dan Bukankah hanya
Engkau saja, ya TUHAN Allah kami, Pengharapan kami,
yang membuat semuanya itu? (ayat 22). Doa-doa tersebut
pantas diunjukkan umat karena TUHAN menyatakan
kehendak-Nya: Sebab itu TUHAN tidak berkenan kepada
mereka; tetapi sekarang Ia mau mengingat kesalahan
mereka dan mau menghukum dosa mereka (ayat 10).
Makna Teks dalam Konteks Tema Pelayanan Sinode GKJ
2016
Kesadaran akan kelemahan atau cedera manusiawi diri
sendiri dan usaha untuk memulihkan relasi dengan sesama
demi suasana damai sejahtera seyogyanya menjadi
panggilan nyata bagi anggota keluarga Allah. Seperti yang
dihadapi oleh Isral pada zaman Yrmia, kesadaran
kelemahan diri membawa dampak terhadap kesadaran
absolut tentang ksistnsi TUHAN sehingga umat berusaha
memulihkan relasi dengan TUHAN. Sebaliknya, jika umat
TUHAN tidak membutuhkan kesadaran dan usaha pemulihan
relasi maka damai sejahtera tidak akan tampak dalam
kehidupan bersama.
Makna Teks dalam Konteks Perayaan Liturgi Gereja
Menurut bacaan pertama tersebut motivasi doa yang benar
adalah merendahkan diri di hadapan TUHAN. Siapakah
manusia itu? Pertanyaan reflektif tersebut kiranya
senantiasa menjadi pertanyaan umat TUHAN sehingga
mereka akan menyadari hakikat dirinya yang fana dan
tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri. Oleh karena
itu selayaknya umat membawa kondisi diri yang
sesungguhnya di hadapan TUHAN sehingga dengan adanya
pemulihan relasi maka damai sejahtera akan menudungi
kehidupan umat TUHAN.

Mazmur 84:1-7
(Pengharapan Umat Diam di Rumah TUHAN)
Tampak harapan pemazmur agar umat TUHAN memiliki
pemahaman yang benar terkait relasinya dengan TUHAN.
Relasi yang ideal adalah tatkala umat memiliki kerinduan
untuk senantiasa dekat dengan TUHAN, tidak berjarak

52
Oktober 2016

dengan-Nya, dan merasakan betapa TUHAN sebagai


pelindung. Hal tersebut tampak dalam pengajaran: Betapa
disenangi tempat kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam!
(ayat 2), Jiwaku hancur karena merindukan pelataranpelataran TUHAN (ayat 3), pada mzbah-mzbah-Mu, ya
TUHAN semesta alam, ya Rajaku dan Allahku! (ayat 4),
dan Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu
(ayat 5). Hanya dengan diam di rumah TUHAN artinya
membangun relasi tanpa jarak, membangun relasi yang
akrab, dan membangun relasi yang sangat intim dengan
TUHAN maka damai sejahtera (Berbahagia) terwujud
nyata.
Makna Teks dalam Konteks Tema Pelayanan Sinode GKJ
2016
Masing-masing anggota keluarga Allah yang hidup bersama
seharusnya memiliki pemahaman yang sama mengenai
kebahagiaan. Kebahagiaan anggota keluarga Allah bukan
ditentukan dari harta benda atau keduniawian; tetapi
kebahagiaan sejati anggota keluarga Allah adalah tatkala
masing-masing anggota berkehendak untuk diam atau
tinggal bersama dalam rumah TUHAN. Seperti yang
diajarkan pemazmur, maka bangunan konsep pikir yang
ideal tentang kebahagiaan adalah hidup bersama dalam
damai sejahtera. Rumah TUHAN adalah rumah yang penuh
dengan cinta kasih, keadilan, dan damai sejahtera. Rumah
TUHAN adalah suasana di mana anggota-anggota keluarga
Allah hidup dalam damai sejahtera.
Makna Teks dalam Konteks Perayaan Liturgi Gereja
Menurut pengajaran pemazmur sebaiknya doa yang benar
adalah doa yang intinya tertuju pada damai sejahtera.
Artinya doa umat salah satu isi yang terpenting adalah
pemulihan relasi. Gambaran pemazmur tentang diam di
rumah TUHAN merupakan ajakan agar umat TUHAN
memiliki pengharapan terciptanya relasi yang sangat akrab
dan intim dengan TUHAN sendiri.

2 Timotius 4:6-8, 16-18

53
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

(Pokok Doa: Pertobatan, Pengharapan, dan


Keteguhan Iman)
Paulus memberikan pengajaran kepada Timotius yaitu
teman sekerja dan pembantunya yang masih muda agar
memiliki keteguhan iman dalam menjalankan tugasnya
memberitakan kabar kesukaan. Pokok-pokok pengajaran
Paulus tersebut adalah i. Kesadaran bahwa hidup Paulus
terbatas dan seakan dia tahu bahwa akhir hidupnya sudah
dekat (ayat 6). ii. Paulus memiliki pengharapan bahwa
Tuhan telah menyediakan mahkota kebenaran bagi dia dan
juga bagi semua orang yang merindukan kedatangan Tuhan
(ayat 8). iii. Sekalipun dihimpit pergumulan dalam
menjalankan misi Kerajaan Sorga hendaknya tidak
mengendorkan iman umat karena Tuhan pasti akan
mendampingi serta menguatkan umat bahkan Tuhan akan
melepaskan dan menyelamatkan umat dari setiap usaha
yang jahat (ayat 16-18).
Makna Teks dalam Konteks Tema Pelayanan Sinode GKJ
2016
Menurut pengajaran Paulus hidup bersama sebagai
keluarga Allah hendaknya didasari atas kesadaran bahwa
kehidupan manusia sangat terbatas, ada pengharapan
besar buah dari iman yang teguh kepada Kristus, dan
Tuhan pasti akan bertindak saat keluarga Allah setia dalam
panggilannya sebagai duta-duta Kristus.
Makna Teks dalam Konteks Perayaan Liturgi Gereja
Dalam minggu-minggu berjuang, gereja Tuhan layak untuk
membangun kesadaran iman bahwa karya manusia di
dunia sangat terbatasi waktu. Namun demikian gereja
Tuhan layak untuk berharap akan mahkota kebenaran yang
disediakan oleh Tuhan sendiri sebagai buah keteguhan
iman gereja. Gereja tidak perlu ragu menghadapi situasi
apa pun karena Tuhan akan bertindak untuk melepaskan
dan menyelamatkan umat-Nya. Gereja harus senantiasa
berdoa agar dimampukan membangun kesadaran diri,
memiliki pengharapan, dan keteguhan dalam imannya.

Lukas 18:9-14
54
Oktober 2016

(Doa dengan Merendahkan Diri)


Bacaan Injil hari ini tidak kena-mengena dengan hakikat
doa, cara berdoa, dan isi doa. Namun melalui
perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai
tersebut setidaknya dapat ditemukan nilai-nilai sebagai
dasar bagi orang percaya menghaturkan doa-doanya. Dari
gambaran cara berdoa dan isi doa orang Farisi, Tuhan
mengajar bahwa tidak selayaknya manusia
menyombongkan dirinya dan menganggap rendah orang
lain. Sekalipun dia saleh artinya dengan kesungguhan
menjalankan hukum-hukum agama, namun kesalehan itu
tidak dapat digunakan sebagai pengukur hidup orang lain
(...bukan juga seperti pemungut cukai ini). Sedangkan
dari cara berdoa dan isi doa pemungut cukai dalam
perumpamaan tersebut, Tuhan Yesus menyampaikan
pengajaran bahwa hendaknya manusia menyadari jati
dirinya yang tidak layak (pemungut cukai itu berdiri jauhjauh), menyadari kekotorannya atau profan (ia tidak
berani menengadah ke langit), dan menyesali dosadosanya (ia memukul diri). Motivasi doa yang benar
menurut Injil bukan meminta Tuhan menjadi tukang
mengabulkan doa tetapi motivasi dalam berdoa adalah
untuk mengungkapkan keberadaan diri yang
sesungguhnya, mengakui kecenderungan secara pribadi
melakukan tindakan-tindakan kotor, dan mau menyesali
pelanggaran-pelanggarannya di hadapan Tuhan.
Makna Teks dalam Konteks Tema Pelayanan Sinode GKJ
2016
Anggota keluarga Allah dalam menjalani hidup bersama
hendaknya saling menguatkan dalam doa. Doa yang
diunjukkan kepada Tuhan adalah doa dengan landasan
motivasi yang benar. Doa tidak digunakan sebagai sarana
untuk mengendalikan Tuhan sehingga Dia menjadi
tukang mengabulkan doa, tetapi doa adalah sarana bagi
umat untuk semakin memahami hakikatnya sebagai
manusia rapuh dan kotor sehingga perlu senantiasa
memperbarui diri dengan pertobatan.
Makna Teks dalam Konteks Perayaan Liturgi Gereja

55
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

Doa yang sombong adalah doa yang mendaftar kebaikankebaikan diri sendiri di hadapan Tuhan. Doa dalam
kerendahan hati adalah doa yang mengungkapkan jati diri
orang percaya sesungguhnya di mana hidupnya cemar,
kotor, dan hina. Doa yang benar adalah doa dalam
kerendahan hati sehingga dengan orang percaya
dimampukan untuk dipulihkan ke dalam relasi yang benar
dengan Tuhan. Seperti yang dilakukan oleh pemungut cukai
di mana ia berdoa dengan kerendahan hati, hendaknya hal
tersebut menjadi teladan tatkala orang percaya
berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa.

Harmonisasi Bacaan Leksionari


Bacaan I Di satu sisi Isral merupakan bangsa pilihan
TUHAN sendiri namun di sisi lain Isral juga bangsa tegar
tengkuk. Melalui Yrmia, TUHAN tetap menyatakan
rancangannya sehingga yang dapat dilakukan Isral
kemudian adalah menyesali kondisi dosanya dan
merendahkan hati dalam pengharapan kepada TUHAN
melalui doa-doanya.
Mazmur Tanggapan Pemazmur mengajak umat TUHAN
untuk menekankan hal tentang diam di rumah TUHAN.
Kondisi atau keadaan tinggal di rumah TUHAN adalah suatu
kondisi atau keadaan damai sejahtera.
Bacaan II Paulus mengajar Timotius prinsip-prinsip
penting yang dapat menjadi isi dari doa yang benar, yaitu
kesadaran akan keberadaan manusia yang fana
(pertobatan), pengharapan akan keselamatan yang
sempurna, dan keteguhan iman dalam menghadapi situasi
apa pun juga.
Bacaan Injil Sikap, cara, dan isi doa yang ideal adalah
seperti yang dilakukan pemungut cukai. Kerendahan hati
dalam doa adalah hal yang berkenan kepada Tuhan seperti
yang diajarkan Tuhan Yesus melalui perumpamaan dalam
Injil.
Apabila bacaan leksionari hari ini disejajarkan, setidaknya
tiga bacaan yaitu: bacaan I, bacaan II, dan bacaan Injil
terdapat titik temu yang dapat menjadi unsur-unsur
penting dalam merangkai doa yang benar kepada Tuhan.
Penekanan dari bacaan I adalah kesadaran Isral atas

56
Oktober 2016

pemberontakannya kepada TUHAN. TUHAN pemegang


kekuasaan yang absolut dan Isral akhirnya hanya mampu
menyesali diri karena tidak akan berkuasa atas
keselamatan dirinya sendiri. Sedangkan dalam bacaan II,
Timotius diingatkan oleh Paulus hal tentang kefanaan
manusia sehingga dia sendiri sadar bahwa hidupnya tidak
akan lama. Demikian pula melalui bacaan Injil cara dan
sikap pemungut cukai yang mau merendahkan hati dalam
doanya menjadi teladan ideal bagi orang percaya.

Renungan Atas Bacaan


Doa merupakan nafas kehidupan iman orang percaya dan
juga sarana berkomunikasi dengan Tuhan. Doa kristiani
tidak memandang waktu, tempat, dan cara berdoa. Tetapi
yang sering kali menjadi masalah adalah isi dari doa
tersebut. Kecenderungan manusia dalam mengunjukkan
doa adalah memohon kepada Tuhan atas apa pun juga
yang dikehendaki manusia. Bagaimanakah doa yang benar
itu? Isi doa yang benar adalah mengungkapkan keadaan
diri yang sesungguhnya di mana sebagai manusia masih
cenderung tunduk pada dosa. Seperti yang dilakukan Isral
pada zaman Yrmia di mana Yrmia senantiasa
membimbing Isral agar tidak tegar tengkuk dan mau
bertobat menyesali pelanggaran-pelanggarannya. Hal yang
sama juga diajarkan Paulus kepada Timotius, tentang
kefanaan manusia adalah hal terpenting yang perlu
menjadi kesadaran diri orang percaya. Demikian juga
dalam pengajaran Injil melalui sikap pemungut cukai;
berdoa dengan kerendahan hati. Doa bukan sarana untuk
mengumbar keinginan-keinginan manusia sesuka hatinya
tetapi doa adalah sarana orang percaya semakin
memulihkan hubungannya dengan Sang Khalik. Dengan
pulihnya hubungan tersebut isi doa umat yang bijak adalah
doa pengharapan tentang masa depan yaitu keselamatan
sempurna seperti yang diajarkan Paulus dan juga doa
mohon kekuatan agar dimampukan untuk menghadapi
situasi apa pun juga dengan tetap berpegang pada Tuhan.

Pokok dan Arah Pewartaan


57
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

Pokok pewartaan: Belajar dari bacaan leksionari hari ini


orang percaya diajar untuk membangun pemahaman yang
benar tentang isi, cara, dan sikap doa. Sikap, cara, dan isi
doa pemungut cukai menjadi teladan yang baik untuk
dilakukan orang percaya pada masa kini.
Arah pewartaan: Dengan menghayati pengajaran hari ini,
orang percaya berusaha melakukan doa dengan
kerendahan hati seperti yang dilakukan oleh pemungut
cukai.

Khotbah Jangkep Bahasa Indonesia


Judul Khotbah:

Berdoalah dengan Kerendahan Hati!


Saudara-saudara yang terkasih di dalam Tuhan Yesus
Kristus,
Ada sebuah film produksi Amerika yang berjudul
Bruce Almighty (Bruce Mahakuasa). Tokoh Bruce bekerja
sebagai wartawan dan ingin meraih karier yang lebih baik.
Harapan Bruce harus terhenti karena kinerjanya buruk.
Dalam kondisi yang kalut, dia protes kepada Tuhan. Dalam
doanya Bruce bertanya, mengapa Tuhan membencinya dan
membiarkannya terpuruk? Keputus-asaan Bruce menjadijadi dan saat berdoa dia meminta permohonan yang
ekstrem yaitu dia ingin duduk di takhta Tuhan. Tuhan pun
mengabulkan keinginan Bruce. Maka Tuhan pun memberi
mandat kepada Bruce untuk mengatur segala sesuatu di
alam semesta termasuk mempertimbangkan setiap
permohonan doa manusia se-dunia; sementara Tuhan pergi
berlibur. Pada awal pelaksanaan tugasnya, Bruce merasa
senang karena ia dapat melakukan apa pun juga yang
dikehendakinya. Lama-lama dia menyadari bahwa segala
sesuatu menjadi sangat tergantung dia dan dia tidak dapat
seenaknya sendiri melakukan apapun juga. Dia sadar
bahwa manusia tidak mampu menandingi kekuasaan
Tuhan dan dalam posisi sebagai Tuhan Bruce merasa butuh
58
Oktober 2016

kebijaksanaan dalam menentukan keputusan maupun


mengabulkan doa.
[Catatan: gereja-gereja yang menggunakan LCD
dapat menayangkan trailer film Bruce Almighty yang dapat
diunduh dari https://www.youtube.com/watch?
v=UK0PTjsHkEg]
Dari film Bruce Almighty tersebut dapat dipetik nilai
berharga bahwa manusia harus sadar isi maupun sikap
dalam berdoa. Tuhan yang bijaksana tidak akan serta
merta mengabulkan semua doa manusia. Bruce yang
menggantikan Tuhan mengambil jalan pintas tanpa
menimbang dengan hikmat sehingga semua doa
dikabulkan dan terjadilah kekacauan di dunia.
Saudara-saudara yang terkasih di dalam Tuhan Yesus
Kristus,
Dalam rangkaian bulan keluarga saat ini, keluarga
Kristen diingatkan tentang doa yang benar. Apa isi doa dan
bagaimana sikap berdoa yang benar? Jawabnya terdapat
dalam bacaan Injil Tuhan hari ini (Lukas 18:9-14).
1.

Apa Isi Doa yang Benar?

Saudara-saudara yang terkasih di dalam Tuhan Yesus


Kristus,
Dari bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus mengajar melalui
perumpamaan orang Farisi dan pemungut cukai yang
sedang berdoa di Bait Allah. Doa orang Farisi berisi daftar
kebaikan-kebaikan yang dilakukan menurut hukum Taurat
yaitu bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah,
bukan pemungut cukai, berpuasa dua kali seminggu, dan
memberikan persepuluhan (ayat 11-12). Dapat dikatakan
orang Farisi dalam perumpamaan itu menyombongkan
kehidupan spiritualitasnya. Menurut Alkitab versi
Terjemahan Sederhana Indonesia disebutkan Orang Farisi
itu berdiri dan berdoa dengan membanggakan dirinya

59
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

sendiri sehingga dia meremehkan pemungut cukai,


...bukan juga seperti pemungut cukai ini (ayat 11).
Memang, pemungut cukai adalah pihak yang dibenci
orang-orang Yahudi. Walau suku bangsanya juga Yahudi,
tetapi mereka dianggap najis bahkan disebut kafir; karena
mereka antek penjajah dan hari Sabat mereka tetap
bekerja menarik pajak. Pemungut cukai cenderung
memeras rakyat karena mereka mengambil keuntungan
semaunya sendiri dari wajib pajak. Melalui tokoh orang
Farisi tersebut Tuhan Yesus menolak gaya orang Farisi yang
sok suci, menyombongkan diri, dan senter perhatian
dirinya sendiri.
Doa pemungut cukai bertolak belakang dengan doa
orang Farisi. Pemungut cukai tersebut hanya memohon
satu hal yaitu ...kasihanilah aku orang berdosa ini (ayat
13). Tidak banyak yang diminta pemungut cukai dalam
perumpamaan tersebut kecuali permohonan ampun dari
Tuhan atas peri kehidupannya yang najis dan kafir.
Walaupun fokus permohonan pemungut cukai tersebut
untuk dirinya sendiri, namun inti permohonan pemungut
cukai lebih dalam maknanya ketimbang yang dimohon
orang Farisi. Melalui tokoh pemungut cukai, Tuhan Yesus
mengajar agar manusia berdosa menyadari keadaan diri
yang sebenarnya dan memohon pengampunan dari Bapa.
2.

Bagaimanakah Sikap Doa yang Benar?

Saudara-saudara yang terkasih di dalam Tuhan Yesus


Kristus,
Sikap orang Farisi ketika berdoa dalam perumpamaan
tersebut disebut berdiri dan berdoa dalam hatinya...
(ayat 11). Menurut Alkitab versi Bahasa Indonesia Masa
Kini disebutkan Orang Farisi itu berdiri menyendiri dan
berdoa.... Kesendirian orang Farisi tersebut dapat
diartikan sebagai sebuah upaya dari dirinya sendiri untuk
mengambil tempat yang khusus agar kesucian dirinya
60
Oktober 2016

tidak terusik oleh orang lain. Orang Farisi merasa dirinya


lebih unggul daripada sesamanya khususnya dalam
pelaksanaan hukum Taurat maupun tradisi-tradisi nenek
moyang. Tetapi dari perumpamaan tersebut, Tuhan Yesus
ingin menunjukkan bahwa sikap orang Farisi dalam berdoa
superior sehingga ia berani meremehkan pemungut cukai.
Pemungut cukai yang merasa rendah diri dan tidak
dihargai keberadaannya oleh rakyat Yahudi ketika berdoa
disebutkan ...pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan
ia tidak berani menengadah ke langit (ayat 13). Dalam
Alkitab versi Terjemahan Sederhana Indonesia dikatakan:
Tetapi penagih pajak itu berdiri agak jauh dari orangorang lain. Dia tidak berani melihat ke surga seperti
kebiasaan orang Yahudi waktu berdoa. Seperti orang
Farisi yang tempat berdoanya jauh dari orang lain,
demikian juga halnya dengan pemungut cukai. Kesendirian
pemungut cukai tersebut bukan karena dia suci seperti
orang Farisi sehingga tidak layak dekat dengan orangorang lain di Bait Allah. Kesendirian pemungut cukai karena
ia merasa hina dan berdosa, sehingga untuk menengadah
ke langit atau melihat surga saat berdoa ia merasa tidak
layak. Hal tersebut menunjukkan kerendahan hati
pemungut cukai karena keadaan diri yang najis dan penuh
dosa sehingga ia merasa tidak layak berdoa kepada Tuhan.
Gambaran pemungut cukai tersebut menjadi inti
pengajaran Tuhan Yesus yaitu tentang kerendahan hati.
Kerendahan hati bukan hanya perilaku kehidupan seharihari, tetapi kerendahan hati juga dibutuhkan tatkala orang
percaya menghampiri takhta Tuhan melalui doa.
Saudara-saudara yang terkasih di dalam Tuhan Yesus
Kristus,
Senter doa yang benar bukan pada hal-hal
membanggakan yang dilakukan orang percaya, tetapi
justru kerendahan hati karena menyesali tindakan
dosanya. Doa yang benar bukan mengambil jarak dengan

61
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

sesama karena merasa superior, namun berjarak dari


kesucian karena menyadari kondisi dirinya yang sangat
memalukan. Doa yang benar bukan doa yang berderet
daftar kebaikannya, akan tetapi doa yang benar adalah doa
yang memberdayakan spritualitas orang percaya untuk
mengatakan kasihanilah aku orang berdosa ini. Tuhan
memberkati. Amin.

Khotbah Jangkep Bahasa Jawa


Irah-irahan Kotbah:

Ndedongaa kanthi Andhap Asoring Ati!


Para sadhrk ingkang kinasih wonten ing Gusti Ysus
Kristus,
Wonten satunggal filem damelan tiyang Amrika irahirahanipun Bruce Almighty (kawaos: Brus Almaitti)
jarwanipun Bruce Mahakawasa. Kacariyosaken bilih
pangupa-jiwanipun Bruce dados juru-warta (wartawan) lan
piyambakipun kapngin nggayuh gegadhangan minangka
juru-warta ingkang kawentar. Nanging, gegadhanganipun
Bruce kasebat boten timbang kaliyan daya panyambut
damelipun. Ing satengahing kawontenan winengku prakawis,
piyambakipun nggugat Gusti. Lumantar pandonganipun
Bruce suka pitakn dhateng Gusti, knging punapa Gusti
boten nresnani piyambakipun lan ngndelaken Bruce
winengku pergumulan awrat? Bruce sangsaya semplah
nglokro lan satunggaling wekdal piyambakipun nyenyuwun
ingkang boten limrah inggih punika kapngin linggih ing
dhamparing Gusti. Gusti nyembadani pandonganipun
Bruce pramila Panjenenganipun paring kuwaos dhateng
Bruce nata samukawis ing jagad raya kalebet nglelimbang
saben pandonganipun manungsa sajagad; dn Gusti
62
Oktober 2016

tindak sawatawis wekdal tetirah. Kawitaning tugasipun


Bruce, piyambakipun rumaos bingah sanget jalaran saged
nindakaken punapa kmawon sasekcanipun piyambak.
Dangu-dangu piyambakipun nglenggana bilih samukawis
gumantung piyambakipun lan piyambakipun boten saged
sasekcanipun piyambak nindakaken mawarni-warni
pratingkah. Bruce nglenggana bilih manungsa boten badh
kuwagang nandhingi panguwaosipun Gusti lan ing
dhamparipun Gusti Bruce mbetahaken kawicaksana utawi
pambudi (hikmat) anggnipun damel pancasan punapa
dn nyembadani sadaya pandonganipun manungsa.
[Cathetan: grja-grja ingkang ngginakaken LCD
saged nyetel saprangan filem Bruce Almighty ingkang
saged kaundhuh saking https://www.youtube.com/watch?
v=UK0PTjsHkEg]
Saking filem Bruce Almighty kasebat wonten prakawis
wigati inggih punika manungsa kedah nglenggana
gegayutan kaliyan isi punapa dn sikep ingkang prayogi
nalika ndedonga. Gusti ingkang Mahawicaksana boten badh
nggal-nggal nyembadani sadaya pandonganipun
manungsa. Bruce ingkang nggentosi Gusti miji cara
ingkang langkung gampil tanpa pambudi satemah sadaya
donga dipun sembadani tundhonipun njalari kawontenan
donya boten tumata runtut lampahipun.
Para sadhrk ingkang kinasih wonten ing Gusti Ysus
Kristus,
Ing salebeting reroncning wulan brayat samangk,
brayat Kristen kangetaken bab donga ingkang leres. Punapa
werdining pandonga lan kados pundi sikep ndedonga ingkang
prayogi, wangsulanipun saged kapanggihaken lumantar
pangandikanipun Gusti dinten punika (Lukas 18:9-14).
1.

Punapa Isining Pandonga ingkang Prayogi?

63
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

Para sadhrk ingkang kinasih wonten ing Gusti Ysus


Kristus,
Saking waosan Injil dinten punika Gusti Ysus mulang
para tiyang wekdal samanten kanthi pasemon tiyang Farisi
lan juru-mupu-bya ingkang sami-sami ndedonga ing
Padaleman Suci. Pandonganipun tiyang Farisi isinipun
inggih punika dhaftar kasanan-kasanan ingkang sampun
katindakaken miturut angger-angger Tort inggih punika
boten sami kaliyan tiyang-tiyang sans, sans rampog, sans
tiyang ingkang tumindak sawenang-wenang, sans tiyang
ingkang lampah jina saha boten kados juru-mupu-bya, siyam
kaping kalih saminggu, sadaya pamedal kapisungsungaken
sapradasanipun (ayat 11-12). Saged kawastanan bilih
tiyang Farisi ing pasemon kasebat ngegungaken gesang
karohannipun; miturut Kitab Suci wedalan taun 1994
kasebataken: Wong Farisi mau ngadeg ing panggonan sing
gampang katon ing wong, kepara piyambakipun
ngrmhaken kanthi pratla boten kados juru-mupu-bya
punika (ayat 11). Tiyang Farisi ing pasemon kasebat
kagambaraken remen mawang tiyang sans langkung asor.
Pancn juru-mupu-bya punika phak ingkang dipun
sengiti dning tiyang-tiyang Yahudi. Sinaosa juru-mupubya punika asalipun saking suku bangsa Yahudi, nanging
tiyang-tiyang sami nganggep piyambakipun najis jalaran
nalika dinten Sabat piyambakipun tetep nyambut damel
lan anthkipun pamarintah Rum. Juru-mupu-bya
condhong nindhes rakyat kanthi pados kauntungan saking
pakaryanipun. Kanthi gegambaran tiyang Farisi kasebat
Gusti Ysus nampik sikepipun tiyang Farisi ingkang remen
ngegungaken dhiri lan ingkang kagatosaken namung
dirinipun piyambak.
Donganipun juru-mupu-bya kosok wangsul kaliyan
donganipun tiyang Farisi. Juru-mupu-bya namung
nyenyuwun satunggal kmawon ...kawula tiyang dosa mugi
Paduka welasi (ayat 13). Boten kathah ingkang dipun suwun
juru-mupu-bya kajawi namung panyuwunan kaapunten
64
Oktober 2016

saking dosa, lampahing gesang kapir, lan najis. Juru-mupubya kasebat nglengganani kawontenan dhirinipun satemah
stu-stu keduwung lan isining pandonganipun sans dhaftar
kasanan-kasanan pratingkahipun nanging pratlaning raos
keduwung amargi lampah gesangipun mblasar. Kanthi
gegambaran kasebat Gusti Ysus mulang bilih sampun
samesthinipun manungsa nglenggana magepokan
dosanipun saha nyuwun sih-rahmat pangapuntening dosa
saking Gusti tundhonipun gesangipun winengku
karahayon.
2.

Kados Pundi Sikep Ndedonga ingkang Prayogi?

Para sadhrk ingkang kinasih wonten ing Gusti Ysus


Kristus,
Sikepipun tiyang Farisi nalika ndedonga ing pasemon
kasebat kapratlakaken ngadeg lan ndedonga sajroning
atin... (ayat 11). Wonten ing Kitab Suci wedalan taun
1994 kasebataken Wong Farisi mau ngadeg ing
panggonan sing gampang katon ing wong lan ndedonga...
Anggnipun tiyang Farisi miyambak saged kawastanan
pambudidayanipun miji papan mirunggan supados
kawontenan sucinipun boten kaganggu-damel dning
tiyang sans. Tiyang Farisi rumaos dhirinipun langkung
pinunjul saking sesaminipun mirungga anggnipun netepi
pranatan Tort lan ila-ilaning para luhur. Nanging saking
pasemon kasebat Gusti nedahaken bilih sikepipun tiyang
Farisi ing salebeting ndedonga winengku ing
panggunggung dhirinipun satemah tga ngrmhaken
juru-mupu-bya.
Juru-mupu-bya ingkang nglenggana kaasoranipun
lan boten dipun aosi adegipun dning rakyat Yahudi nalika
ngunjukaken pandonga kasebataken juru-mupu-bya iku
mung ngadeg ana ing kadohan, malah tumenga marang ing
langit ba ora wani, nanging mung tebah-tebah dhadha...
(ayat 13). Juru-mupu-bya kasebat anggnipun ndedonga
radi tebih kaliyan tiyang sans boten jalaran juru-mupu-

65
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

bya rumaos pinunjul kados tiyang Farisi, nanging


piyambakipun nglenggana bilih kawontenan dhirinipun
asor saha kebak ing dosa satemah tumenga dhateng langit
kmawon piyambakipun rumaos boten pantes. Tumindak
punika nedahaken anggnipun juru-mupu-bya andhap
asor jalaran kawontenan dhirinipun ingkang najis saha
dosa satemah boten murwat ngunjukaken pandonga
dhateng Gusti. Gegambaran juru-mupu-bya kasebat
dados underan piwulangipun Gusti gegayutan kaliyan sikep
andhap asor. Babaring sikep andhap asor boten namung
ing pratingkah padintenan, nanging sikep andhap asor ugi
kedah kaudi nalika tiyang pitados sami ngunjukaken
pandonganipun.
Para sadhrk ingkang kinasih wonten ing Gusti Ysus
Kristus,
Punjering pandonga ingkang prayogi sans dhaftaring
prakawis-prakawis sa ingkang katindakaken tiyang
pitados, nanging sikep andhap asor nalangsani dosanipun.
Pandonga ingkang prayogi boten nebihi sesami jalaran
rumaos pinunjul, nanging rumaos tebih saking kasucn sajati
jalaran kawontenan dhiri ingkang winengku jejember.
Pandonga ingkang prayogi isinipun sans dhaftar kasanan
ingkang tharik-tharik, nanging daya ngrem-bakaning
karohann tumraping tiyang pitados kanthi wantun suka
pratla ...kawula tiyang dosa mugi Paduka welasi. Gusti
mberkahi kita. Amin.

66
Oktober 2016

30 Oktober 2016
Minggu Biasa XXXI (Hijau)
Tema
Buka Dulu Topengmu!
Daftar Bacaan Kitab Suci
Bacaan I
:
Masmur antar bacaan :
Bacaan II
:
Bacaan Injil
:

Yesaya 1:10-18
Mazmur 32:1-7
2 Tesalonika 1: 1-4,11-12
Lukas 19:1-10

Tujuan
Jemaat dapat melakukan segala kewajiban hidupnya
dengan ketulusan, tanpa kepura-puraan. Baik di tengah
masyarakat ataupun dalam kehidupan peribadatannya.
Bacaan Pelengkap
Berita Anugerah
Petunjuk Hidup Baru
Persembahan

: 2 Tawarikh 19:7
: Ulangan 16:19
: 1 Tawarikh 29:17

Daftar Nyanyian
Bahasa Indonesia
KJ 5:1,2
KJ 353:1,4
KJ 362:1,2,4
KJ 428:1,2,3
KJ 432:1,2
Bahasa Jawa
KPK BMGJ 37:1,3
KPK BMGJ 44:1,2
KPK BMGJ 147 :1,2
KPK BMGJ 23:1,2,3
KPK BMGJ 336:1,2
Pdt. Pracayaningtyas-

Dasar Pemikiran
67
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

Perjalanan kehidupan keimanan seseorang bukan


tergantung kepada pemikiran diri sendiri ini adalah
hidupku. Kehidupan beriman juga terletak kepada
kerendahan hati seseorang untuk mengakui
ketidakberdayaannya atau membuka topeng. Manusia
sering kali jatuh dalam ketidaktaatannya kepada Allah
terlebih dalam menjalani kehidupan imannya.

Keterangan tiap Bacaan


Yesaya 1:10-18
Sodom dan Gomora, menurut Kejadian 19:1-25,
dibinasakan karena dosa-dosa mereka. Bahkan dikatakan di
kejadian 18:20, ada dosa berat yang dikeluhkesahkan
orang tentang Sodom dan Gomora, sampai Allah hendak
turun secara langsung melihat keadaan yang
sesungguhnya. Keadaan ini bisa terjadi juga dengan
keadaan Yehuda yang rakyatnya, saat itu, hidup dalam
kepalsuan, penyelewengan iman, ketidaksetiaan, dan
ketidakadilan. Perbuatan dosa serta kelakuan jahat mereka
tutupi dengan memberi persembahan dan kurban, berdoa,
beribadah. Mereka seolah-olah yakin kalau Allah memberi
pengampunan. Mereka berusaha menyuap Allah, menutupi
segala perbuatan dosa mereka. Namun Allah, yang tidak
memandang ibadah yang demikian, menyatakan Ia akan
memperhitungkan semua itu (ayat 18). Namun Allah yang
Mahabaik juga melihat saat umat mau datang dan bertobat
dengan kesungguhan melakukan segala yang
diperintahkan-Nya (ayat 16-17). Pengampunan itu tersedia
bagi yang benar-benar datang kepada Allah dalam
pertobatannya.
Makna teks dalam konteks Pelayanan Sinode 2016
Menjadi keluarga Allah bukan perkara keuntungan. Menjadi
keluarga Allah membutuhkan kejujuran, penerimaan
keberadaan diri sebagai manusia yang memang
membutuhkan uluran kasih dari Allah. Dengan demikian,
mampu menjadi berkat, tidak hanya antar anggota
keluarga Allah, tetapi juga bagi kehidupan.

68
Oktober 2016

Makna teks dalam Perayaan Iman


Kemunafikan sering mewarnai peribadahan. Orang
menggunakan ibadah sebagai sarana untuk menyatakan
diri sebagai manusia yang layak diberkati Allah, dipuji oleh
orang lain, serta diakui sebagai umat yang berbakti. Tetapi
semua itu dilakukan hanya dalam kepura-puraan.

Mazmur 32: 1-7


Kebahagiaan bukan dirasakan ketika impian terwujud,
melainkan ketika seseorang lepas dari dosa-dosanya.
Namun untuk lepas dari dosa itu membutuhkan
kerendahan hati. Orang sekelas raja Daud pun
melakukannya. Ia sadar akan kekurangan serta
keterbatasannya. Perjalanan hidup yang ia lalui sering kali
membawanya melalui jatuh bangun dalam imannya (ayat
1-2). Kebahagiaan hasil dari pertobatan yang sungguhsungguh dari hati menjadi kebahagiaan yang tiada
bandingnya. Allah pun berjanji, orang yang benar-benar
datang dalam pertobatan tidak akan ditolak-Nya. Umat
akan dibebaskan dari beban hati, pikiran, serta
penderitaan. Mereka akan semakin diberkati, dijaga dengan
Roh-Nya dari segala kejahatan, diberi tuntunan. Sebaliknya,
saat seseorang jauh dari kasih Allah, kehidupan mereka
layaknya orang yang penuh penderitaan, tiada ketenangan
hanya ada derita (3-4).
Raja Daud berani mengakui keberadaannya dalam
kelemahan, ketidaktaatan, dan ketidakberdayaan tanpa
kasih Allah. Dia tidak sungkan memberitahukan
pelanggaran dan kesalahannya, serta memohon
pengampunan. Hal itu membawanya dalam kelegaan
hidup. Cara hidup yang demikianlah yang dianjurkan raja
Daud kepada orang saleh untuk dilakukan (ayat 5-7).
Makna teks dalam konteks Pelayanan Sinode 2016
Tidak semua orang bisa mengakui kekurangan dan
memberitahukan dosanya. Sering kali ada pemahaman
bahwa jika suatu pelanggaran tidak diketahui oleh seorang
pun, maka tidak perlu diakui. Demikian juga di hadapan
Allah. Padahal, sebagai keluarga Allah, kejujuran menjadi
hal yang diupayakan untuk senantiasa dikedepankan.

69
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

Makna teks dalam Perayaan Iman


Salah satu yang menghambat umat untuk dapat datang
kepada Allah adalah dosa-dosanya. Maka seseorang dapat
menerima kebahagiaan yang sejati hanya dengan
mengakui ketidakberdayaannya kepada Allah tanpa harus
menutup-nutupi segala dosa-dosanya.

2 Tesalonika 1:1-4,11-12
Ucapan syukur diperlukan dalam keberadaan kita sebagai
manusia yang lemah. Karena dalam kelemahan itu, saat
kita datang dengan rendah hati dan jujur, Tuhan
memberikan kelegaan yang nyata. Hal itu bukan hanya
sebagai kewajiban pada suatu saat tertentu, melainkan
sepanjang masa. Iman, kasih, serta kesabaran menjadi
ikatan yang mempersatukan jemaat. Sebab dengan adanya
kemajuan dalam kebajikan iman/karena iman yang makin
bertambah., kasih persaudaraan, juga keteguhan iman,
semakin kuat, meskipun di tengah penganiayaan serta
penindasan. Karena iman jemaat tesalonika yang semakin
bertambah kuat, kasih terhadap satu sama lainnya
bertambah meningkat. Kesabaran mereka dalam
penderitaan serta aniaya membawa iman yang makin
berakar. Ada upah yang telah disediakan bagi yang
bertahan. Jemaat tesalonika mejadi model komitmen
Kristen dalam penderitaan.
Makna teks dalam konteks Pelayanan Sinode 2016
Dalam kehidupan jemaat sebagai keluarga Allah ada iman,
kasih, serta kesabaran. Ketiga hal tersebut bia digunakan
sebagai sarana saling menguatkan, memberikan ajaran dan
didikan. Kehidupan keluarga tidak hanya bergantung pada
penerapan disiplin, tetapi juga kesabaran. Keluarga Allah
makin kokoh saat satu dengan yang lain saling sabar,
mendidik, dan menguatkan di tengah penderitaan.
Makna teks dalam Perayaan Iman
Hidup bersama sering membuat seseorang terpaksa
bertindak pura-pura atau munafik. Padahal hal itu
membawa rasa tidak nyaman. Hidup manusia sebagai

70
Oktober 2016

ibadah seharusnya dipergunakan layaknya suatu ibadah.


Ada sukacita, ungkapan syukur, pengakuan dosa,
pengakuan iman.

Lukas 19:1-10
Pertobatan Zakheus menjadi jalan bagi Yesus untuk
menyatakan maksud kedatangan-Nya, yaitu
menyelamatkan yang hilang. Nama Zakheus mungkin
berasal dari kata zakai yang berarti orang bersih. Namun
nama itu tampak tidak cocok dengan tingkah laku Zakheus
sebagai pemungut cukai. Dia orang kaya yang memperoleh
kekayaannya dengan memungut pajak lebih besar daripada
yang seharusnya. Oleh karena itu, dia dan pekerjaannya
dipandang rendah oleh masyarakat. Namun Yesus tidak
memandang rendah Zakheus atau orang berdosa lainnya.
Bahkan Yesus datang untuk orang-orang seperti mereka:
terhilang, tersesat, dan butuh diselamatkan. Yesus
memanggil supaya mereka dapat menerima maksud
kedatangan-Nya dengan mengakui dosa, juga mengaku
bahwa mereka membutuhkan keselamatan serta
mempercayakannya kepada Yesus. Pengakuan dosa dan
kebutuhan akan keselamatan inilah wujud iman sejati
kepada Yesus. Dalam hal ini dibutuhkan kebulatan tekad,
serta kejujuran menerima dan mengakui
ketidakberdayaannya. Setelah menerima keselamatan,
harus ada perubahan. Tidak lagi hidup dalam
ketidakjujuran, melainkan penuh belas kasih kepada orang
lain.
Makna teks dalam konteks Pelayanan Sinode 2016
Kehidupan keluarga tidak hanya mengenai kebutuhan
ekonomi. Ada sisi lain yang bisa menjadikan keluarga
bangunan utuh. Kasih, antara anggota keluarga yang satu
dengan yang lain, menjadi salah satu ciri dalam kehidupan
keluarga Allah. Cinta kasih, pengakuan, kerendahan hati,
dan kejujuran menjadi kekuatan dalam memperkokoh
bangunan keluarga. Tentu saja disertai kepasrahan iman
kepada Yesus sebagai Kepala Keluarga.
Makna teks dalam Perayaan Iman

71
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

Tidak sulit untuk mendapatkan keselamatan dari Yesus


Kristus. Tidak memerlukan harta, kepandaian, atau kerja
keras. Yang dibutuhkan adalah pengakuan jujur dengan
rendah hati akan ketidakberdayaan diri dan
ketidakmampuan mencapai keselamatan. Itulah iman
kepada Kristus.

Harmonisasi Bacaan
Bacaan I mengungkapkan teguran akan ibadah yang purapura. Mazmur tanggapan menunjukkan kejujuran Daud
dalam mengakui dosanya di hadapan Tuhan. Bacaan II
menunjukkan kesabaran jemaat dalam kesesakan.
Sementara bacaan Injil menunjukkan kesediaan Zakheus
menyerahkan diri kepada Yesus dan tindakan
pengampunan yang dilakukan oleh Yesus. Keempat hal
tersebut menjadi pendorong bagi manusia untuk beribadah
atau berelasi dengan Tuhan dalam kejujuran sehingga
menerima penyelamatan dan kekuatan menjalani hidup.

Renungan atas Bacaan


Ibadah, sebagai ungkapan bakti seseorang, haruslah
dilakukan dengan kesungguhan. Bukan sebagai kedok atau
untuk menutupi perbuatan-perbuatan yang tidak berkenan
kepada Allah. Ibadah, yang juga sebagai ungkapan syukur
atas kasih Allah kepada umat, menjadi sarana umat
menjalin relasi, baik dengan Allah secara komunal ataupun
secara pribadi. Sepatutnyalah ibadah jauh dari segala
kemunafikan. Supaya relasi kita dengan Allah maupun
sesama berangkat dari ketulusan kita dalam pertobatan.
Kita tidak bisa hidup tanpa uluran kasih Allah, Sang Sumber
Kehidupan, maka sudah selayaknya beribadah dalam
ketaatan iman, kejujuran hati, dan ketulusan bakti.

Pokok dan Arah Pewartaan


Umat bisa beribadah dengan sikap hati yang jujur, benar,
dan tulus. Bukan untuk menutupi perbuatan, bukan tingkah
laku yang manis sesaat.

72
Oktober 2016

Kotbah Jangkep
Tema:

Berani Membuka dan Melepas Topeng


Jemaat yang terkasih,
Adakah yang pernah melakukan tindakan yang dirasa
melanggar aturan, tidak berkenan di hadapan Tuhan, serta
merugikan orang lain? Jika ada yang pernah melakukannya
dan hanya diri sendiri yang tahu, bagaimana rasanya?
Mengakui sebuah tindakan yang tidak pantas, melanggar
norma, tidak sesuai etika, dan tidak berkenan pada Tuhan,
bukan perkara mudah. DIbutuhkan keberanian untuk jujur.
Tindakan Zakheus mengakui ketidakberdayaannya
membuktikan bahwa keajaiban bukan hal yang mustahil.
Zakheus sungguh-sungguh menemukan siapa Yesus.
Dengan kejujuran, dia membuka diri, mengakui Yesus
sebagai Mesias yang dari Allah. Pengakuan ini tidak hanya
menimbulkan iman, puji-pujian, atau kesaksian yang
mengada-ada. Zakheus berubah. Zakheus akan
memberikan setengah dari harta miliknya sebagai sedekah
kepada orang-orang miskin. Dengan setengahnya lagi, ia
mau membayarkan kembali yang telah diperasnya dari
orang-orang, empat kali lipat. Tentu ini bukan kebiasaan
orang pada umumnya. Hal ini menunjukkan keputusan
atau janji yang membuktikan adanya perubahan dari orang
yang berani mengakui dosanya.
Raja Daud pun demikian. Dalam
ketidakberdayaannya, Daud mengakui dosanya dengan
jujur dan menerima kebahagiaan yang tiada bandingnya.
Allah pun berjanji, orang yang datang dalam pertobatan
tidak akan ditolak-Nya. Umat akan dibebaskan dari beban
hati, pikiran, serta penderitaan. Mereka akan semakin
diberkati dan dijaga dengan Roh-Nya dari segala kejahatan,

73
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

serta diberi tuntunan. Sebaliknya, saat seseorang jauh dari


kasih Allah, kehidupan mereka layaknya orang yang penuh
penderitaan, tiada ketenangan.
Jemaat yang terkasih,
Dalam hal ini, ungkapan yang disampaikan oleh
Yesaya menjadi suatu peringatan. Yesaya menasihati
dengan mengingatkan akan keadaan Sodom dan Gomora.
Sodom dan Gomora mendapatkan hukuman atas hal yang
mereka lakukan. Keadaan ini jangan sampai terulang
dalam kehidupan orang-orang pada zaman itu. Tidak
sekadar menasihati, Yesaya pun menguatkan supaya
orang-orang berpegang pada jalan yang telah diajarkan.
Pengakuan adalah salah satu kunci untuk melepaskan
beban yang dirasakan. Pengakuan itu bukan semata-mata
pengakuan sesaat atau musiman. Seperti halnya
pengakuan saat beribadah yang segera dilupakan setelah
keluar dari tempat ibadah, kembali berkecimpung dalam
dosa. Ibadah hanya dijadikan kamuflase untuk menutupi
kebusukan hidup. Bahkan ada yang memberi persembahan
besar sebagai ganti atas dosanya. Manusia menyuap Allah.
Bukankah ini lebih mengerikan? Seakan-akan menjadikan
dirinya sebagai Allah.
Kehidupan orang percaya layaknya ibadah. Setiap
hari, kita melakukan ibadah. Tidak sekadar bersyukur,
melainkan juga mengakui kelemahan dan meminta
pertolongan Allah untuk mengalahkan segala pencobaan
hidup. Namun bagaimana seseorang dapat melakukan
perubahan nyata melalui pengakuannya?
Jemaat yang terkasih,
Pengakuan akan memunculkan perubahan sikap hati,
wujud ketulusan dalam iman kepada Allah. Keselamatan
sudah nyata, seperti yang dikaruniakan kepada Zakheus.
Begitu luasnya kasih karunia Allah. Zakheus telah bertemu
74
Oktober 2016

dengan Juru Selamat. Pertemuan yang membawa


kebahagiaan serta penyadaran akan diri sendiri.
Keselamatan hanya didapat dari karunia Kristus.
Keselamatan adalah sukacita besar (2 tesalonika 1: 1-4,1112). Layaklah orang yang mendapatkannya bersyukur.
yang datang bukan hanya bagi Zakheus, tetapi bagi setiap
orang yang ditolak, direndahkan, dan disingkirkan. Ia
datang dan menyelamatkan yang hilang, mencari dan
mengembalikan manusia yang telah menyeleweng dari
Allah kepada sikap dan hubungan yang baik terhadap Allah
serta kepada sesama.
Jangan sampai dosa dan perilaku yang tidak berkenan
menutup mata kita untuk terarah kepada keselamatan.
Biarlah kita, dengan kejujuran dan ketulusan, datang
kepada Dia. Kita buka segala kelemahan dan kekurangan
kita. Jangan mengenakan topeng yang semakin menutupi
ketidakberdayaan kita. Beranilah membuka topeng dan
melepaskannya. Buka dulu topengmubiarku/Ku lihat
wajahmu/Mu.

Khotbah Jangkep Bahasa Jawa


Irah-irahaning Khotbah:

Wantun Mbikak lan Nyopot Topng


Pasamuwan ingkang kinasih,
Punapa wonten ingkang nat nindakaken prekawis
ingkang nglanggar angger-angger, boten dados
keparengipun Gusti saha damel kapitunanipun asanes?
Menawi wonten ingkang nat, nanging boten wontn tiyang
sans ingkang mangertos, kados pundi raosipun? Ngakeni
tindakan ingkang ing panyawangipun tiyang sans boten
pantes, nglanggar angger-angger, lan boten dados

75
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

keparengipun Gusti, sans prekawis ingkang gampil.


Mbetahaken kekendelan mirunggan kangg mratelakaken
kanthi jujur.
Ngakeni kekirangan, kalepatan kados ingkang
katindakaken dning Zakhus mbuktkaken bilih kalokan
punika boten mokal. Zakhus sampun temen-temen
manggihaken sinten ta Gusti Ysus punika. Kanthi
kejujuranipun, piyambakipun mratlakaken dhiri ngakeni
Gusti Ysus minangka Sang Mesih saking Gusti Allah.
Pengaken punika boten namung nuwuhaken kapitadosan
ingkang nyata, pangalembana, sarta paseksi ingkang
temen-temen. Amargi Zakhus mbuktkaken srana
pandamelipun. Sepalih saking barang darbkipun badh
dipun pisungsungaken kangg tiyang miskin, sepalihipun
malih kangg mbayar dhateng tiyang-tiyang ingkang dipun
peres. Kepara piyambakipun ugi badh nggantos tikel
sekawan tumrap sedhrk-sedhrk ingkang nandhang
kapitunan. Bab punika pancn boten limrah. Nanging,
prekawis punika mujudaken bukti tiyang nalangsani
dosanipun lan nlaaken anyaring bebudn.
Kados dn ingkang katindakaken dning Prabu
Dawud. Ing satengahing kahanan ingkang tanpa daya,
karana kejujuranipun, Prabu Dawud ngraosaken kabagyan
ingkang tanpa tandhing. Kabagyan ingkang mujudaken
wohing pamratobatipun. Gusti Allah aprasetya dhateng
tiyang ingkang temen-temen mratobat lan boten badh
katampik. Tiyang mekaten badh kauwalaken saking
momotaning gesang tuwin kasangsaran. Tiyang punika
sangsaya binerkahan, rineksa dning Sang Roh Suci,
tinebihaken saking piawon. Kosok wangsulipun, tiyang
ingkang tebih saking katresnanipun Gusti Allah,
gesangipun boten ngraosaken ayem lan tentrem.
Pasamuwan ingkang kinasih,
76
Oktober 2016

Pangandikanipun Ysaya punika mratlakaken


satunggaling pepnget. Lelampahan SodomGomora
minangka conto. Sodom lan Gomora pikantuk paukuman
saking pratingkahipun. Bab punika sampun ngantos dipun
ambali ing jaman samangk. Kejawi pepnget punika, Nabi
Ysaya ugi paring tembung-tembung ingkang ngiyataken
kanggnipun tiyang-tiyang supados gondhlan kenceng
dhateng pitedah ingkang kawulangaken. Pengaken ingkang
nuntun tiyang saged klas nguculi bebandaning momotan.
Pengaken punika boten namung satlraman. Kados
pengaken ing pangabektn, nanging sarampungipun
ngabekti wangsul ing kanisthan. Pangabektn namung
kangg dhadhakan nutupi kanisthaning gesang. Kepara
wonten ingkang misungsung ageng kanthi pangajab saged
dados sulih tumrap dosanipun. Manungsa mbeseli Gusti
Allah. Punika temtu nggegirisi amargi nganggep dhiri
minangka Gusti Allah. Gesangipun tiyang pitados
mujudaken pangabekti ingkang katindakaken saben dinten.
Isining pangabekti padintenan inggih punika ngucap sokur,
ngakeni karingkihan, nyuwun pitulungan dhumateng Gusti
Allah murih saged ngawonaken sawernining pacobn.
Langkung saking punika, sinagedna nindakaken anyaring
bebudn saha lampahing gesang.
Pasamuwan ingkang kinasih,
Kanthi pengaken punika badh nuwuhaken wahwahan ingkang mrenthul saking ati, tulus ing kapitadosan
dhumateng Gusti Allah. Kawiljuengan ingkang sampun
nyata kados ingkang katampi dning Zakhus. Iba
wiyaripun sih rahmating Allah. Zakhus sampun
pinangggih kaliyan Juru Wilujengipun; pepanggihan
ingkang mbekta kabingahan tuwin nyadharaken dhirinipun.
Purun rumaos boten gadhah daya ing sangajenging sih
rahmatipun Gusti badh ndumugkaken ing kawilujengan
langgeng. Kawilujengan minangka kabingahan ageng (2
Tsalonika 1:1-4,11-12). Temahan pancn patut
kanggnipun tiyang ingkang kaparingan sih rahmat punika

77
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja

nlaaken pamuji sokur. Panjenenganipun ingkang rawuh


punika boten namung kangg Zakhus, nanging kangg
sedaya tiyang. Panjenenganipun rawuh saha milujengaken
ingkang ketriwal, madosi lan mapanaken malih ing papan
ingkang trep. Sampun ngantos dosa saha pratingkah
ingkang boten dados keparengipun Gusti nutupi paningal
kita temahan boten sumerep kawilujengan. Nanging,
cikbn kanthi jujur saha tulus, kita sowan ing ngarsanipun
Gusti. Kita dhadha kaskngan lan karingkihan kita.
Sampun ngagem topng ingkang sangsaya nutupi
karingkihan kita. Kasuwun wantun mbikak lan nyopot
topng punika. Kados suraosing lagu: Buka dulu
topngmubiarku/Ku lihat wajahmu/Mu. Amin.

78
Oktober 2016

Anda mungkin juga menyukai