2016
Hari Minggu Biasa XXVII (Merah); Hari Perjamuan Kudus Sedunia;
Hari Pekabaran Injil Indonesia
Tema Perayaan Iman
Iman yang Menular
Daftar Bacaan Kitab Suci
Bacaan I
: Habakuk 1:1-4;2:1-4
Tanggapan
: Mazmur 37
Bacaan II
: 2 Timotius 1:1-14
Bacaan Injil
: Lukas 17:5-10
Tujuan Perayaan Iman
Jemaat bisa menghayati bahwa beriman berarti juga
menularkan iman itu kepada orang lain.
RANCANGAN BACAAN ALKITAB untuk Liturgi I
Berita Anugerah
: Yeremia 31:3
Petunjuk Hidup Baru : Ulangan 6:4-9
Persembahan
: 1 Tawarikh 29:13-14
RANCANGAN PUJIAN untuk Liturgi I
Bahasa Indonesia
Nyanyian Pujian
: KJ 10:1,5
Nyanyian Penyesalan : KJ 37a:1,2
Nyanyian Kesanggupan : KJ 427:1,2
Nyanyian Persembahan : KJ 289:1Nyanyian Pengutusan : KJ 447:1-3
Bahasa Jawa
Kidung Pamuji
Kidung Panelangsa
Kidung Kesanggeman
Kidung Pisungsung
Kidung Pangutusan
:
:
:
:
:
Kidung
Kidung
Kidung
Kidung
Kidung
BMGJ
BMGJ
BMGJ
BMGJ
BMGJ
20:1-3
50:1,2
153:1,2
188:1304:1,4
1
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
DASAR PEMIKIRAN
Bulan Oktober digunakan oleh Gereja Kristen Jawa untuk
secara khusus kehidupan berkeluarga. Keluarga adalah
tempat pertama seseorang mengenal iman kepada
Tuhannya. Oleh karena itu, pada pembukaan Bulan
Keluarga ini, baik direnungkan mengenai keluarga yang
saling menularkan iman kepada Tuhan.
Mazmur 37
Mazmur ini sebuah pernyataan iman yang kuat. Orang fasik
memang bisa lebih beruntung daripada orang benar.
2
Oktober 2016
2 Timotius 1:1-14
Betapa kasihnya Rasul Paulus kepada Timotius sehingga
mengirimkan surat yang kedua. Awal surat ini
mengingatkan Timotius akan keberadaan dirinya. Kalau
Rasul Paulus memintanya untuk melayani Tuhan, itu
semata-mata sebagai perwujudan iman yang ada dalam
diri Timotius. Hal yang menarik adalah disebutkannya Lois
dan Eunike, nenek dan ibu Timotius, sebagai yang
mengenalkan iman kepada Timotius. Setelah itu Rasul
Paulus juga mengingatkan supaya iman itu tidak berhenti
pada penghayatan pribadi Timotius, melainkan
mengobarkan kesediaan untuk mewartakan Injil sehingga
iman itu bisa dihayati oleh orang lain.
Makna teks dalam konteks tema pelayanan Sinode GKJ
2016
Sinode GKJ mengakui diri sebagai keluarga Allah. Keluarga
adalah tempat dikenalkannya iman kepada Tuhan dari
generasi yang satu kepada generasi yang lain.
Makna teks dalam konteks tema perayaan liturgi Gereja
3
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
Lukas 17:5-10
Murid-murid meminta supaya Yesus menambahkan iman
mereka sehingga tidak goyah saat ada penyesatan.
Tanggapan Yesus menunjukkan bahwa yang dibutuhkan
adalah iman sebesar biji sesawi saja. Seperti apakah itu?
Biji sesawi adalah biji yang ukurannya kecil dan berwarna
hitam. Biji ini digunakan untuk memberi cita rasa pada
makanan dan mengawetkannya. Di dalamnya juga
terkandung minyak yang bermanfaat untuk pengobatan.
Maka jika disebutkan bahwa yang dibutuhkan hanya iman
sebesar biji sesawi, maka bisa kita simpulkan bahwa iman
itu tak perlu tampak besar atau spektakuler, hanya tampak
kecil dan sederhana, tetapi memiliki manfaat besar.
Pengajaran dilanjutkan dengan perkataan mengenai tuan
dan hamba. Jika kita kaitkan, maka iman yang sebesar biji
sesawi itu mewujud pada kesadaran bahwa segala sesuatu
yang dilakukan adalah sesuatu yang memang sudah
seharusnya dilakukan sebagai hamba. Sama seperti biji
sesawi yang bermanfaat, tetapi tidak perlu menonjolkan
dirinya, bahkan cukup berada dalam ukuran kecil. Iman
juga bermanfaat dalam relasi dengan orang lain, sekalipun
tampanya hanya seorang hamba melakukan tugas
tanggung jawabnya.
Makna teks dalam konteks tema pelayanan Sinode GKJ
2016
Sinode GKJ mengakui diri sebagai keluarga Allah. Keluarga
menjadi tempat untuk saling belajar memupuk dan
mewujudkan iman sebesar biji sesawi.
Makna teks dalam konteks tema perayaan liturgi Gereja
Iman adalah sesuatu yang penting, yang menuntun orang
untuk melakukan kehendak Allah, sehingga terhindar dari
penyesatan.
4
Oktober 2016
Harmonisasi Bacaan
Semua bacaan berbicara mengenai iman atau percaya.
Iman dibutuhkan untuk bisa melakukan kehendak Tuhan
dan menerima pemeliharaan Tuhan. Surat Timotius
menambahkan penekanan bahwa iman itu harus
ditularkan kepada orang lain.
Renungan atas Bacaan
Iman. Sering disebut dan didengungkan. Namun apakah
artinya? Seperti apakah perwujudannya?
Nabi Habakuk tentu orang yang beriman. Dia percaya
kepada Tuhan. Oleh karena itu, dia berani bertanya
mengenai kebijakan Tuhan dalam menanggapi kejahatan
Yehuda. Dia merasa Tuhan sudah terlalu lama membiarkan
kejahatan berkembang di Yehuda. Namun ketika tahu
bahwa penghukuman Tuhan akan dilakukan melalui orang
Kasdim, Nabi Habakuk kembali bertanya, sebab,
menurutnya, kejahatan orang Kasdim lebih besar daripada
orang Yehuda. Namun Nabi Habakuk menerima pernyataan
tegas bahwa Tuhan tidak memihak kepada salah satu
bangsa. Tuhan hanya memihak kepada orang yang
percaya kepada-Nya dan itu yang akan membuat orang itu
hidup. Hal ini menegaskan kepada Nabi Habakuk bahwa
iman seseorang akan menolongnya untuk bertahan.
Hal yang sama diungkapkan oleh pemazmur. Orang fasik
bisa saja hidup lebih beruntung, kaya, terhormat, dan
berhasil dibandingkan dengan orang benar. Namun orang
benarlah yang akan lestari. Orang benarlah yang menerima
pemeliharan dan penyertaan Tuhan. Itu berarti, orang
diajak hidup dengan benar, beriman kepada Dia yang
memelihara kehidupan. Lalu bagaimana wujud konkretnya?
Yesus menjawab permintaan para murid untuk
menambahkan iman mereka dengan mengatakan bahwa
yang dibutuhkan hanya iman sebesar biji sesawi. Iman
yang kecil dan sederhana. Iman yang mewujud pada
kesediaan menyadari keberadaan diri di hadapan Tuhan.
Iman yang mewujud pada sikap yang menghamba kepada
Tuhan. Iman yang demikian akan menuntun seseorang
untuk bisa memilah antara kehendak pribadi dan kehendak
Allah, sehingga hanya melakukan kehendak Allah. Iman
yang demikian akan juga bisa menuntun seseorang untuk
5
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
7
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
9
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
Tema
11
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
13
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
tuladha lan pitutur. Anak-anak tular-tularan kanthi ngetingngetaken. Wiwit saking brayat, mugi kapitadosan
dhateng Gusti Sang Juru Pangrimat sangsaya dipun
raosaken, temahan sangsaya kathah tiyang ingkang
wantun nglampahi gesang kanthi yakin.
Miwiti Wulan Brayat punika, kita ugi mngeti Hari
Perjamuan Kudus Sedunia. Bujana Suci punika pahargyan
kawilujengan peparingipun Gusti. Sa menawi brayat kita
nularaken kapitadosan dhateng Gusti Sang Juru Wilujeng
punika. Dinten punika kita ugi mngeti Hari Pekabaran Injil
Indonsia. Nuladha tiyang-tiyang ingkang sampun
martosaken Injil ing Indonsia, sumangga kita lan brayat
ngupados dhiri teteg ing kapitadosan, temahan saged
nular dhateng tiyang kathah. Amin.
15
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
Minggu, 9 Oktober
2016
Hari Minggu Biasa XXVIII (hijau)
Tema Perayaan Iman
Tahu Bersyukur
Daftar Bacaan Kitab Suci
Bacaan I
:
Mazmur Antar Bacaan :
Bacaan II
:
Bacaan Injil
:
:
:
:
:
:
KPK
KPK
KPK
KPK
KPK
BMGJ
9:
BMGJ
43 :
BMGJ
63 :
BMGJ 181 :
BMGJ 104 :
1, 3
1, 3
1, 3
11, 4
16
Oktober 2016
Dasar Pemikiran
Ketika kita melihat segala sesuatu dalam hidup sebagai
berkat atau pemberian, kita senantiasa menjadi gembira,
optimis, serta bersyukur atas apa yang kita miliki dan
alami. Bersyukur atau berterima kasih bukan sesuatu yang
dapat diatur atau dipaksakan, tetapi keluar dari hati yang
bersyukur. Tuhan yang penuh kasih menghendaki kita
mengembangkan sikap dan gaya hidup bersyukur. Sikap
dan gaya hidup bersyukur di tengah segala keadaan dapat
membawa kita pada sukacita sejati. Bersyukur dalam
segala keadaan juga merupakan tindakan beriman kepada
Allah sekaligus ungkapan pengharapan dan kesaksian.
17
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
Mazmur 111
Mazmur 111 merupakan bagian dari Mazmur 111-113 yang
sering disebut sebagai mazmur haleluya. Memang setiap
mazmur memiliki jenis sastra yang berbeda. Namun,
nuansa pujian dari mazmur ini terasa kental haleluya!
Dalam bahasa Ibrani, Mazmur 111 berciri puisi akrostik
yang indah. Yaitu, permulaan dari setiap baris secara
berurutan menggunakan susunan abjad Ibrani. Tentu, selain
keindahan, bentuk akrostik ini juga dimaksudkan agar para
pelantun mazmur ini mudah menghafal mazmur ini.
Mazmur 111 adalah mazmur syukur kepada Tuhan yang
telah memberikan segala berkat kepada umat-Nya.
Pemazmur menyebutkan beberapa hal yang Tuhan lakukan
bagi umat-Nya. Tuhan memberikan rezeki untuk kehidupan
setiap hari, tanah pusaka sebagai tempat tinggal dan wujud
keberadaan mereka sebagai bangsa yang bebas dan
berdaulat dari musuh mereka. Tuhan melakukan itu semua
kepada mereka, agar mereka semakin mengenal Dia.
Melalui karya-Nya itu umat Tuhan dapat mengenal Dia
sebagai Allah yang adil dan benar, sekaligus juga pengasih
dan penyayang. Pemazmur ingin para pelantunnya benarbenar menyadari mengapa perlu bersyukur kepada Tuhan.
18
Oktober 2016
2 Timotius 2:8-15
Bacaan Surat Pastoral Paulus kita saat ini merupakan
bagian wasiat Paulus kepada Timotius untuk menjaga Injil
yang telah ia terima dan wartakan. Paulus mendorong
Timotius untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada
pelayanan Injil: "Yesus Kristus bangkit dari kematian dan
keturunan Daud." Ia bangkit dari orang mati dan sekarang
hidup. Kebangkitan menandai kehadiran Kristus yang
mulia. Paulus melayani Injil dengan baik, maka sekarang ia
ingin menunjukkan bagaimana Timotius dan orang-orang
Kristen mengambil bagian dalam kehidupan Kristus baik di
bumi maupun di surga. Hidup ini menuju kepada kemuliaan
Kristus, sehingga orang percaya juga ditentukan untuk
mengambil bagian pada kemuliaan Kristus. Hidup orang
percaya yang dimulai dalam baptis tidak menjamin
kemenangan. Maka orang percaya perlu bertahan, berjuang
dalam iman kepada Kristus. Tetap setia kepada kebenaran
Injil, seperti Kristus tetap setia dalam menghadapi
penderitaan dan tipu daya. Timotius dan orang percaya
harus menjadi contoh hidup Kristen. Keutuhan hidupnya
merupakan senjata paling ampuh untuk menangkis
penderitaan, kecaman dan ajaran-ajaran palsu. Firman
Allah, Injil, harus selalu diperlakukan dengan benar.
Makna teks dalam konteks tema pelayanan Sinode GKJ
2016
19
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
Lukas 17:11-19
Ketika Yesus memasuki suatu desa di perbatasan Samaria
dan Galila, ada sepuluh orang sakit kusta menemui Yesus.
Berdasarkan Hukum Musa, mereka adalah orang najis dan
harus menjaga jarak bila bertemu orang lain (13). Maka,
dari jauh mereka berteriak memohon belas kasihan
kesembuhan. Yesus menyuruh mereka untuk pergi
menghadap imam (14). Dalam kitab Imamat 14, imam
yang menentukan serta menyatakan apakah mereka sudah
sembuh/tahir atau belum. Dalam perjalanan mereka
mengalami kesembuhan, dan hanya satu orang dari
mereka yang kembali kepada Yesus, sambil memuliakan
Allah (15). Orang tersebut tersungkur di kaki Yesus serta
mengucap syukur kepada-Nya untuk kesembuhan yang
telah ia alami.
Hanya ada satu orang kusta yang mengucapkan syukur
untuk kesembuhan yang dialaminya dan orang tersebut
adalah orang asing atau orang Samaria (16). Sedangkan
sembilan orang sakit kusta Yahudi yang telah sembuh tidak
datang untuk mengucap syukur kepada Yesus. Yesus
mengatakan kepada seorang kusta Samaria yang sudah
sembuh: Imanmu telah menyelamatkan engkau. Yesus
menghubungkan ucapan syukur itu dengan iman
seseorang. Yesus mengajarkan bahwa bersyukur untuk
karya Allah di dalam hidup kita ini sangat penting.
Bersyukur atau berterima kasih bukan sesuatu yang dapat
20
Oktober 2016
21
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
Tahu Bersyukur
(DENGAN HATI PENUH SYUKUR)
22
Oktober 2016
23
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
Transformasi Personal
Yesus mengajarkan bahwa bersyukur itu sangat
penting. Bersyukur itu tidak dapat diatur atau dipaksakan.
Bersyukur itu dengan demikian keluar dari dalam hati.
25
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
27
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
28
Oktober 2016
29
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
31
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
Ewah-ewahan pribadi
Yesus mulangaken bilih caos sokur punika penting
sanget, lan caos sokur punika mboten saged katata punapa
malih karana kapeksa, nanging tuwuh saking manah
ingkang kebak caos sokur. Caos sokur punika lampah
kapitadosan kita dhateng Allah lan wujud babaring
pangajeng-ajeng lan paseksi kita. Nalika kita nindakaken,
punika saged ngwahi sikep gesang kita. Kados tiyang
Samaria ingkang kabirat ngluhuraken Gusti Allah, Lajeng
nyungkemi padanipun Gusti Yesus, ngunjukaken panuwun.
Utawi kadosdn Snopati Naaman dados tepang kaliyan
Sang Yhuwah ingkang maha kuwaos, Allah ingkang saged
mbirat panandhangipun, kuwaosipun mboten saged kadugi
akalipun manungsa. Sikep ingkang kebak pamuji sokur
Naaman aturaken mekaten, Sapunika kula sumerep, bilih
ing salumahing bumi punika boten wonten Gusti Allah
kajawi ing Isral. Milanipun panjenengan mugi karsaa
nampeni atur-aturipun ingkang abdi punika. Sikep sokur
ndadosaken kita linangkung hormat dhumateng gesang,
sesami lan Gusti Allah. Ing sawetawis babagan, caos sokur
saged ngetingalaken wah-wahaning kapribadn.
Sadhrk, nalika kita ningali sadaya samukawis ing
gesang kita punika peparing, temtu kita mboten badh
lumampah srana pasuryan ingkang kucem kados tiyang
ingkang nglampahi gesang dados rutinitas ingkang
32
Oktober 2016
33
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
35
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
Minggu, 16 Oktober
2016
Hari Minggu Biasa XXIX (Hijau)
Tema Perayaan Iman
Ora et labora
Daftar Bacaan Kitab Suci
Bacaan I
: Kejadian 32:22-31
Tanggapan
: Mazmur 121
Bacaan II
: 2 Timotius 3:14-4:5
Bacaan Injil
: Lukas 18:1-8
Tujuan Perayaan Iman
Jemaat bisa menghayati bahwa komitmen sesulit apapun
bisa dijalani dalam penyertaan Tuhan
Daftar Pelengkap Bacaan Alkitab untuk Liturgi I
Berita Anugerah
: Lukas 5:31-32
Petunjuk Hidup Baru : Mazmur 1:1-2
Persembahan
: 1 Tawarikh 29:13-14
Daftar Kidung untuk Liturgi I
Bahasa Indonesia
Nyanyian Pujian
: KJ 19:1,5
Nyanyian Penyesalan : KJ 27:1,2
Nyanyian Kesanggupan :
KJ 450:1,3
Nyanyian Persembahan :
KJ 290:1Nyanyian Pengutusan : KJ 364:1,3
Bahasa Jawa
Kidung Pamuji
Kidung Panelangsa
Kidung Kesanggeman
Kidung Pisungsung
Kidung Pangutusan
:
:
:
:
:
Kidung
Kidung
Kidung
Kidung
Kidung
BMGJ
BMGJ
BMGJ
BMGJ
BMGJ
15:1-3
46:1,2
86:1-3
188:160:1,2
36
Oktober 2016
Dasar Pemikiran
Minggu biasa adalah saat bagi Gereja terus belajar
menghayati karya Tuhan dalam dunia. Khusus pada bulan
Oktober, GKJ menggunakan Minggu-minggu biasa ini
sebagai waktu khusus untuk menghayati hidup
berkeluarga. Kehidupan keluarga diawali dan didasari oleh
sebuah komitmen. Oleh karena itu penting untuk menjaga
supaya komitmen itu sungguh-sungguh dilakukan. Tanpa
penyertaan Tuhan, hal itu mustahil. Oleh karena itulah
penting merenungkan makna ora et labora, berdoa dan
bekerja. Gereja dan keluarga bersama menghayati bahwa
upayanya menjaga komitmen pasti disertai oleh Tuhan.
37
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
Mazmur 121
Mazmur ini salah satu dari nyanyian ziarah yang biasa
dinyanyikan oleh orang Israel selama proses peziarahannya
ke Yerusalem. Orang Israel, minimal laki-laki dewasa,
diharuskan berziarah ke Yerusalem tiga kali setahun. Itu
berarti, pada waktu-waktu ziarah, orang-orang dari segala
penjuru Israel berbondong-bondong menuju Yerusalem. Ada
yang harus menempuh perjalanan jauh, ada yang dekat
saja. Namun semuanya harus mengalami perjalanan itu.
Panas dan dinginnya daerah bergurun, terjalnya bukit
tempat Bait Allah berdiri, serta tantangan alam lain
mengiringi. Mazmur 121 ini merupakan pengakuan bahwa
dalam peziarahan itu, Tuhan sendiri yang menyertai. Tanpa
penyertaan Tuhan, peziarahan itu tidak akan mencapai
tujuannya.
Makna teks dalam konteks tema pelayanan Sinode GKJ
2016
Sinode GKJ mengakui diri sebagai keluarga Allah. Perjalanan
hidup berkeluarga kiranya didasarkan pada keyakinan akan
penyertaan Allah.
Makna teks dalam konteks tema perayaan liturgi Gereja
Niat dan tekad untuk berziarah ke Bait Allah harus
dilakukan dalam kesadaran bahwa Tuhan sendiri yang
menyertai.
2 Timotius 3:14-4:5
38
Oktober 2016
Lukas 18:1-8
Perumpamaan ini menunjukkan sifat Allah secara terbalik.
Jika manusia yang jahat saja bisa melakukan kebaikan saat
terus didesak, tentu Allah yang baik akan melakukannya
sesuai waktu yang tepat. Namun bukan berarti manusia
bisa diam saja menunggu. Manusia tetap perlu berusaha.
Berdoa adalah salah satu usahanya. Berdoa menjadi cara
menunjukkan iman bahwa Allah memberikan yang baik
pada waktu yang tepat.
Makna teks dalam konteks tema pelayanan Sinode GKJ
2016
Sinode GKJ mengakui diri sebagai keluarga Allah. Keluarga
Allah saling membawa kebaikan.
Makna teks dalam konteks tema perayaan liturgi Gereja
Manusia menginginkan kebaikan. Berdoa kepada Tuhan dan
beriman terhadap doa itu adalah satu cara untuk
mendapatkannya.
39
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
Harmonisasi Bacaan
Mazmur tanggapan mengungkapkan secara tegas bahwa
Tuhan menyertai umat-Nya. Cara Tuhan melindungi dapat
dengan berbagai macam cara. Bacaan I menunjukkan
bahwa Tuhan menyertai Yakub dengan cara bergumul dan
membiarkan Yakub menang sehingga memiliki keberanian
untuk melanjutkan niatnya berbaikan dengan Esau. Bacaan
II menunjukkan bahwa Tuhan menyertai Timotius melalui
firman-Nya dalam Kitab Suci. Bacaan III menunjukkan
bahwa Tuhan menyertai melalui setiap doa yang
dipanjatkan oleh orang beriman.
40
Oktober 2016
Ora et Labora
Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan,
Keluarga dibangun di atas sebuah komitmen.
Komitmen itu umumnya antara dua orang untuk
41
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
43
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
yang dibutuhkan oleh umat-Nya dan tidak menahannahannya. Namun bukan berarti manusia tidak berperan.
Manusia diberi peran untuk berdoa.
Doa adalah komunikasi dengan Tuhan. Dalam
komunikasi itu, manusia bisa mengungkapkan segala hal
kepada Tuhan. Oleh karena itu, doa juga adalah wujud
penyertaan Tuhan. Bukankah saat bisa curhat kepada
Tuhan, komitmen yang hendak luntur bisa diperbarui lagi?
Jadi mari rajin dan tekun berdoa.
Tiga contoh itu menunjukkan bahwa komitmen yang
sulit pun bisa dijalani bersama Tuhan. Tuhan yang akan
menumbuhkan kepercayaan diri dalam diri kita. Tuhan
menuntun melalui firman-Nya. Tuhan juga bersedia diajak
curhat sehingga kepenatan menjalani komitmen bisa
dicurahkan kepada-Nya. Dia menyertai dengan segala
cara. Yang perlu kita lakukan adalah meyakini bahwa Tuhan
menyertai dan hal-hal aneh atau unik pun bisa Dia lakukan
untuk menyertai kita. Jadi kita terus berusaha dan setia
pada komitmen itu, sekaligus bersandar pada penyertaan
Tuhan. Sama seperti ungkapan Latin: ora et labora; berdoa
dan bekerja. Penyerahan diri pada penyertaan Tuhan,
dibarengi dengan usaha. Pada akhirnya, kita pun bisa
mengaku seperti orang-orang Israel yang menjalani
komitmen untuk berziarah ke Yerusalem di Bukit Sion:
dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku
ialah dari TUHAN yang menjadikan langit dan bumi.
Amin.
Ora et Labora
45
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
47
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
49
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
Minggu 23 Oktober
2016
Minggu Biasa XXX (Hijau)
Tema
Motivasi Berdoa: Sombong Rohani atau Perendahan Diri
Daftar Bacaan Kitab Suci
Bacaan I
:
Mazmur Antar Bacaan :
Bacaan II
:
Bacaan Injil
:
Yrmia 14:7-10,19-22
Mazmur 84:1-7
2 Timotius 4:6-8, 16-18
Lukas 18:9-14
Tujuan
Dalam rangkaian Bulan Keluarga, masing-masing anggota
keluarga Allah yang hidup bersama diajak untuk
membangun motivasi doa yang benar yaitu rendah hati.
Daftar Ayat dan Nyanyian
Berita Anugerah
: Amsal 15:29
Petunjuk Hidup Baru : Yakobus 5:16
Nas Persembahan
: Mazmur 141:2
Bahasa Indonesia
Nyanyian Pujian
: KJ.
Nyanyian Penyesalan : KJ.
Nyanyian Kesanggupan :
Nyanyian Persembahan :
Nyanyian Pengutusan : KJ.
Bahasa Jawa
Kidung Pamuji
Kidung Panalangsa
Kidung Kasanggeman
Kidung Pisungsung
Kidung Pangutusan
:
:
:
:
:
454:1-3
467:1-3
KJ. 452:1-6
KJ. 468:1453:1-3
KPK
KPK
KPK
KPK
KPK
BMGJ
BMGJ
BMGJ
BMGJ
BMGJ
129:1-4
42:1-3
110:1-3
166:1168:1-3
50
Oktober 2016
Dasar Pemikiran
Doa menjadi bagian penting dalam spiritualitas orang
percaya. Tanpa doa orang percaya tidak akan bertumbuh
imannya. Sebaliknya dengan doa maka orang percaya
dimampukan semakin mengerti kehendak Tuhan, mengerti
tugas panggilannya, dan semakin dimampukan melakukan
tugas tanggung jawabnya dengan baik. Oleh karena itu
perlu bangunan konsep doa yang benar. Doa bukan
wahana untuk memberikan daftar kebutuhan manusiawi
orang percaya kepada Tuhan. Sebaliknya, doa merupakan
sarana untuk pertumbuhan iman orang percaya menuju
kesempurnaan. Melalui Injil hari ini kita diperhadapkan dua
tokoh yang motivasi berdoanya bertolak belakang. Di satu
sisi orang Farisi adalah pihak yang sangat saleh tetapi
dalam berdoa cenderung menyombongkan diri dan
menganggap orang lain lebih rendah daripada dia. Di sisi
lain pemungut cukai yang dari kalangan berdosa justru
mempunyai motivasi benar dalam berdoa. Dengan
demikian sikap dan cara pemungut cukai dalam berdoa
dalam perumpamaan tersebut menjadi ideal diupayakan
orang percaya.
Keterangan Bacaan
Yrmia 14:7-10,19-22
(Umat Merendah dalam Doa)
Bacaan pertama ini menunjukkan peran doa umat sebagai
sarana untuk memulihkan hubungan dengan TUHAN.
Menilik latar belakang dari bacaan tersebut yang
diperkirakan pada masa pemerintahan Yoyakhin yaitu saat
Isral (kerajaan Isral Selatan) ada di bawah kekuasaan
Babel, sewajarnya jika umat merasakan tekanan yang luar
biasa dan mereka berseru kepada TUHAN. Tampak
bagaimana umat menyadari akan kesalahannya dan
mengharap akan pertolongan TUHAN sehingga pernyataanpernyataan dalam doa: bertindaklah membela kami sebab
banyak kemurtadan kami, kami telah berdosa kepada-Mu
(ayat 7), Tetapi Engkau ada di antara kami, ya TUHAN, dan
nama-Mu diserukan di atas kami; janganlah tinggalkan
kami! (ayat 9), Ya TUHAN, kami mengetahui kefasikan
51
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
Mazmur 84:1-7
(Pengharapan Umat Diam di Rumah TUHAN)
Tampak harapan pemazmur agar umat TUHAN memiliki
pemahaman yang benar terkait relasinya dengan TUHAN.
Relasi yang ideal adalah tatkala umat memiliki kerinduan
untuk senantiasa dekat dengan TUHAN, tidak berjarak
52
Oktober 2016
53
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
Lukas 18:9-14
54
Oktober 2016
55
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
Doa yang sombong adalah doa yang mendaftar kebaikankebaikan diri sendiri di hadapan Tuhan. Doa dalam
kerendahan hati adalah doa yang mengungkapkan jati diri
orang percaya sesungguhnya di mana hidupnya cemar,
kotor, dan hina. Doa yang benar adalah doa dalam
kerendahan hati sehingga dengan orang percaya
dimampukan untuk dipulihkan ke dalam relasi yang benar
dengan Tuhan. Seperti yang dilakukan oleh pemungut cukai
di mana ia berdoa dengan kerendahan hati, hendaknya hal
tersebut menjadi teladan tatkala orang percaya
berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa.
56
Oktober 2016
59
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
61
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
63
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
saking dosa, lampahing gesang kapir, lan najis. Juru-mupubya kasebat nglengganani kawontenan dhirinipun satemah
stu-stu keduwung lan isining pandonganipun sans dhaftar
kasanan-kasanan pratingkahipun nanging pratlaning raos
keduwung amargi lampah gesangipun mblasar. Kanthi
gegambaran kasebat Gusti Ysus mulang bilih sampun
samesthinipun manungsa nglenggana magepokan
dosanipun saha nyuwun sih-rahmat pangapuntening dosa
saking Gusti tundhonipun gesangipun winengku
karahayon.
2.
65
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
66
Oktober 2016
30 Oktober 2016
Minggu Biasa XXXI (Hijau)
Tema
Buka Dulu Topengmu!
Daftar Bacaan Kitab Suci
Bacaan I
:
Masmur antar bacaan :
Bacaan II
:
Bacaan Injil
:
Yesaya 1:10-18
Mazmur 32:1-7
2 Tesalonika 1: 1-4,11-12
Lukas 19:1-10
Tujuan
Jemaat dapat melakukan segala kewajiban hidupnya
dengan ketulusan, tanpa kepura-puraan. Baik di tengah
masyarakat ataupun dalam kehidupan peribadatannya.
Bacaan Pelengkap
Berita Anugerah
Petunjuk Hidup Baru
Persembahan
: 2 Tawarikh 19:7
: Ulangan 16:19
: 1 Tawarikh 29:17
Daftar Nyanyian
Bahasa Indonesia
KJ 5:1,2
KJ 353:1,4
KJ 362:1,2,4
KJ 428:1,2,3
KJ 432:1,2
Bahasa Jawa
KPK BMGJ 37:1,3
KPK BMGJ 44:1,2
KPK BMGJ 147 :1,2
KPK BMGJ 23:1,2,3
KPK BMGJ 336:1,2
Pdt. Pracayaningtyas-
Dasar Pemikiran
67
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
68
Oktober 2016
69
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
2 Tesalonika 1:1-4,11-12
Ucapan syukur diperlukan dalam keberadaan kita sebagai
manusia yang lemah. Karena dalam kelemahan itu, saat
kita datang dengan rendah hati dan jujur, Tuhan
memberikan kelegaan yang nyata. Hal itu bukan hanya
sebagai kewajiban pada suatu saat tertentu, melainkan
sepanjang masa. Iman, kasih, serta kesabaran menjadi
ikatan yang mempersatukan jemaat. Sebab dengan adanya
kemajuan dalam kebajikan iman/karena iman yang makin
bertambah., kasih persaudaraan, juga keteguhan iman,
semakin kuat, meskipun di tengah penganiayaan serta
penindasan. Karena iman jemaat tesalonika yang semakin
bertambah kuat, kasih terhadap satu sama lainnya
bertambah meningkat. Kesabaran mereka dalam
penderitaan serta aniaya membawa iman yang makin
berakar. Ada upah yang telah disediakan bagi yang
bertahan. Jemaat tesalonika mejadi model komitmen
Kristen dalam penderitaan.
Makna teks dalam konteks Pelayanan Sinode 2016
Dalam kehidupan jemaat sebagai keluarga Allah ada iman,
kasih, serta kesabaran. Ketiga hal tersebut bia digunakan
sebagai sarana saling menguatkan, memberikan ajaran dan
didikan. Kehidupan keluarga tidak hanya bergantung pada
penerapan disiplin, tetapi juga kesabaran. Keluarga Allah
makin kokoh saat satu dengan yang lain saling sabar,
mendidik, dan menguatkan di tengah penderitaan.
Makna teks dalam Perayaan Iman
Hidup bersama sering membuat seseorang terpaksa
bertindak pura-pura atau munafik. Padahal hal itu
membawa rasa tidak nyaman. Hidup manusia sebagai
70
Oktober 2016
Lukas 19:1-10
Pertobatan Zakheus menjadi jalan bagi Yesus untuk
menyatakan maksud kedatangan-Nya, yaitu
menyelamatkan yang hilang. Nama Zakheus mungkin
berasal dari kata zakai yang berarti orang bersih. Namun
nama itu tampak tidak cocok dengan tingkah laku Zakheus
sebagai pemungut cukai. Dia orang kaya yang memperoleh
kekayaannya dengan memungut pajak lebih besar daripada
yang seharusnya. Oleh karena itu, dia dan pekerjaannya
dipandang rendah oleh masyarakat. Namun Yesus tidak
memandang rendah Zakheus atau orang berdosa lainnya.
Bahkan Yesus datang untuk orang-orang seperti mereka:
terhilang, tersesat, dan butuh diselamatkan. Yesus
memanggil supaya mereka dapat menerima maksud
kedatangan-Nya dengan mengakui dosa, juga mengaku
bahwa mereka membutuhkan keselamatan serta
mempercayakannya kepada Yesus. Pengakuan dosa dan
kebutuhan akan keselamatan inilah wujud iman sejati
kepada Yesus. Dalam hal ini dibutuhkan kebulatan tekad,
serta kejujuran menerima dan mengakui
ketidakberdayaannya. Setelah menerima keselamatan,
harus ada perubahan. Tidak lagi hidup dalam
ketidakjujuran, melainkan penuh belas kasih kepada orang
lain.
Makna teks dalam konteks Pelayanan Sinode 2016
Kehidupan keluarga tidak hanya mengenai kebutuhan
ekonomi. Ada sisi lain yang bisa menjadikan keluarga
bangunan utuh. Kasih, antara anggota keluarga yang satu
dengan yang lain, menjadi salah satu ciri dalam kehidupan
keluarga Allah. Cinta kasih, pengakuan, kerendahan hati,
dan kejujuran menjadi kekuatan dalam memperkokoh
bangunan keluarga. Tentu saja disertai kepasrahan iman
kepada Yesus sebagai Kepala Keluarga.
Makna teks dalam Perayaan Iman
71
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
Harmonisasi Bacaan
Bacaan I mengungkapkan teguran akan ibadah yang purapura. Mazmur tanggapan menunjukkan kejujuran Daud
dalam mengakui dosanya di hadapan Tuhan. Bacaan II
menunjukkan kesabaran jemaat dalam kesesakan.
Sementara bacaan Injil menunjukkan kesediaan Zakheus
menyerahkan diri kepada Yesus dan tindakan
pengampunan yang dilakukan oleh Yesus. Keempat hal
tersebut menjadi pendorong bagi manusia untuk beribadah
atau berelasi dengan Tuhan dalam kejujuran sehingga
menerima penyelamatan dan kekuatan menjalani hidup.
72
Oktober 2016
Kotbah Jangkep
Tema:
73
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
75
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
77
Khotbah Jangkep - Panduan Merayakan Liturgi Gereja
78
Oktober 2016