Anda di halaman 1dari 3

MENJAGA KEHORMATAN SEBAGAI UMAT YANG TERPILIH

1 Juli 2012 “Khotbah Minggu”

(1 PETRUS 2:1-10)

Shalom!

Betapa indah dan mulia bila diberikan kehormatan untuk menikmati kehidupan yang
layak, sejahtera dan bahagia. Orang beriman diberikan predikat istimewa sebagai bangsa yang
terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah (ayat 9). Kualitas hidup
orang Kristen perlu dipelihara dan ditingkatkan ditengah kemajuan zaman yang semakin
membawa perubahan dan pergeseran nilai-nilai keyakinan dan keimanan kepada Sang Khalik.
Kehormatan duniawi sifatnya sementara tetapi kehormatan yang dikaruniakan Allah sifatnya
kekal dan abadi. Dimasa kini ada kebiasaan menghalalkan segala cara demi mempertahankan
martabat, reputasi dan jabatan agar disanjung dan dihormati. Gereja yang didalamnya adalah
orang-orang beriman harus berani dengan tegas menyampaikan suara kenabian dalam kuasa Roh
Kudus untuk menentang kelaliman zaman. Jangan jadikan institusi gereja sebagai tempat
mencari dukungan dan popularitas politik. Bacaan Alkitab Minggu ini menegaskan bahwa Yesus
Kristus telah menjadi “batu penjuru” (ayat 7) yang memungkinkan orang beriman mendapat
kehormatan sebagai umat yang dipilih oleh Allah untuk suatu tujuan yang mulia yaitu
memberitakan keajaiban Allah yang dinyatakan bagi keselamatan umat manusia. Kehormatan
sebagai bangsa / umat yang terpilih hendaknya dijaga, dipelihara dan dipertahankan dengan cara
yaitu:

Pertama, Membuang segala kebiasaan buruk dan datanglah kepada Tuhan (ayat 1-7). Pola
kebiasaan hidup yang dikuasai kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian dan fitnah
harus disingkirkan dalam komunitas orang beriman. Jauhilah cara hidup yang tidak sesuai
dengan kebenaran Firman Tuhan yang tertulis jelas dalam Alkitab. Jangan sampai pula terjadi
dalam persekutuan jemaat karena mempertahan reputasi jabatan akhirnya mengorbankan hak-
hak orang lain, bahkan lebih parah lagi ikatan persaudaraan dan kerukunan menjadi pudar karena
terjebak pada sikap arogan (keangkuhan). Karena itu kita selalu diingatkan agar “jadilah sama
seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya
olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika kamu benar-benar telah mengecap
kebaikan Tuhan.” (ayat 2,3). Rasul Petrus mengarahkan orang Kristen pada saat itu, supaya jadi
seperti bayi yang baru lahir yang membutuhkan air susu yang murni dan yang rohani;
menunjukkan bahwa orang beriman membutuhkan Firman Tuhan untuk dipelajari, dihayati,
direnungkan dan diterapkan dalam kehidupan nyata setiap saat. Dengan membiasakan diri untuk
belajar dan merenungkan firman Tuhan dalam Alkitab secara teratur, maka iman kita dapat
bertumbuh menuju kedewasaan rohani. Sehingga pada saatnya kita sadar betapa besar kebaikan
Tuhan yang selalu dinyatakan dalam perjalanan hidup kita setiap waktu dan selalu ada kerinduan
hati untuk mau datang dihadirat Tuhan. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup
untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan
persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah (ayat 5). Yesus Kristus
sudah menjadi ‘batu penjuru’ yang memberi keselamatan, perlindungan dan keamanan bagi
gerejaNya. Istilah batu penjuru digunakan untuk menggambarkan kekuatan dan daya tahan.
Seperti batu fondasi yang penting dalam pembangunan sebuah gedung permanent, maka
hendaknya setiap warga gereja memiliki iman yang kokoh dan kuat sehingga dapat bertahan
dalam situasi dan kondisi apapun. Yesus Kristus telah meletakkan dasar iman bagi para murid
dan semua pengikutNya, sehingga siapa yang percaya kepadaNya tidak akan dipermalukan (ayat
6b). Persembahkanlah korban pujian sembah syukur kepada Tuhan yang sudah memlilih dan
menetapkan kita sebagai umat kepunyaan Allah. Dengan cara marilah kita saling mengingatkan
dan mengajak sesama warga gereja supaya rajin beribadah dan bekerja bagi hormat dan
kemuilaan nama Tuhan.

Kedua, Jadilah pembawa kabar keselamatan Allah (ayat 8-10). “supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan
kepada terang-Nya yang ajaib (ayat 9b). Perbuatatan besar yang dimaksud adalah injil
keselamatan. Injil keselamatan berisi berita penyelamatan yang dikerjakan Sang Mesias dimulai
dari kelahiran, kematian, kebangkitan, kenaikan ke sorga dan pencurahan Roh Kudus bagi
gerejaNya. Misi mulia gereja adalah mewartakan injil keseluruh dunia tanpa memandang suku,
bahasa, budaya, keturunan dan perbedaan status sosial. Karena itu pergilah, jadikanlah semua
bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah
mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman (Mat 28:19-20). Beritakanlah semuanya
itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu (Titus 2:15a). Semua
warga gereja berkewajiban untuk menjadi pembawa kabar keselamatan Allah. Apakah itu
melalui pemberian diri dalam pelayanan gereja atau kegiatan penginjilan yang terorganisasi, juga
khotbah nyata melalui cara hidup setiap hari (tutur kata, sifat, sikap dan peri laku). Dengan
ketaatan kepada Firman Allah maka kualitas hidup orang beriman akan terlihat secara jelas.
Kuasa Roh Kudus yang dijanjikan Yesus Kristus pasti menyertai setiap orang beriman dalam
melaksanakan tanggung jawab masing-masing. Memang pasti akan berhadapan dengan banyak
tantangan dan pergumulan tapi bila kita senantiasa berjalan dalam terang Allah maka segala
apapun pasti menjadi mudah untuk dilewati. Kapasitas sebagai bangsa / umat yang terpilih
adalah sebuah kehormatan yang patut disyukuri dan dipertahakan, tapi jangan sampai larut dalam
kebanggaan diri. Catatan Alkitab tentang umat Israel yang mendapat predikat bangsa pilihan
Allah telah membuat mereka jatuh dalam kesombongan dan keangkuhan, sehingga akhirnya
melupakan Tuhan Allah akibatnya mengalami pembuangan di Babel dan selanjutnya dijajah oleh
bangsa Romawi. Kiranya memberikan tanda awas bagi warga gereja agar tidak tampil dalam
kesombongan rohani yang memandang dirinya lebih suci dari orang lain. Lebih parah lagi kalau
menganggap diri yang paling benar, paling berjasa dan paling sempurna sehingga menganggap
remeh yang lain.

Allah tidak memilih untuk mendirikan sekelompok orang beriman yang menarik diri dari dunia
ini, tetapi memilih untuk diutus kepada sesama manusia yang lain agar mereka menerima
keselamatan melalui iman kepada Yesus Kristus. Suatu kehormatan yang istimewa bila kita
termasuk orang-orang yang terpilih dalam rangka menjadi saluran berkat bagi orang lain. Setiap
warga gereja mempunyai tanggung jawab iman untuk menjaga kehormatan sebagai umat yang
telah dipilih dan dikuduskan oleh Yesus Kristus. Siapapun kita ketika telah dipilih dan
ditetapkan sebagai waris kerajaan sorga pasti diberikan kuasa untuk membawa terang injil
keselamatan ditengah dunia yang dikuasai oleh kegelapan dosa. Alam semesta ini adalah ciptaan
Tuhan. Semua benda-benda angkasa mengikuti aturan yang sebagaimana yang dibuat Sang
Pencipta. Manusia diberi kuasa dan kehormatan untuk mengusahakan dan memelihara bumi ini
bagi kelangsungan hidup turun-temurun. Namun kenyataan tragis, ‘Bumi cemar karena
penduduknya, sebab mereka melanggar undang-undang, mengubah ketetapan dan mengingkari
perjanjian abadi’ (Yesaya 24:5). Eksploitasi lingkungan hidup secara besar-besaran
mengakibatkan terjadi bencana dimana-mana. Terjadinya perubahan iklim dunia sangat
berpengaruh dalam semua aspek kehidupan manusia. Karena itu kita selaku umat terpilih yang
diberikan kehormatan untuk memberitakan keajaiban Allah ditantang untuk menjadi pelopor
dalam usaha pelestarian alam dengan cara mengembangkan pola berpikir yang selalu peduli
dengan alam sekitar. Kita harus lebih giat bekerja, mengusahakan dan memelihara lingkungan
hidup milik Tuhan ini dengan penuh rasa tanggung jawab iman. Ketika lalai dan serakah maka
yang datang adalah bencana tetapi ketika kita melestarikan maka yang datang adalah berkat.
Sudahkah kita menjaga kehormatan sebagai umat yang terpilih dengan pola dan cara hidup yang
dikendaki Allah? Karena itu buanglah segala kebiasaan buruk dan datanglah selalu pada Tuhan
Yesus serta jadilah pembawa kabar keselamatan Allah dimanapun saudara pergi dan berada.
Amin!

Anda mungkin juga menyukai