Anda di halaman 1dari 10

Nama

: Citra Kharisma

NIM

: 1051049

Section C

Yudas Iskariot

Yudas Iskariot, anak Simon Iskariot (Yoh. 6:71; 13:2), adalah rasul Kristus. Sebelum memilih, Yesus berdoa semalaman. Ia dipanggil untuk menyertai-Nya, memberitakan Injil, mengusir roh jahat atau setan, melenyapkan penyakit dan kelemahan (Mat. 10:1-4; Mrk. 3:14; Luk. 6:12).

Yudas sebenarnya dipercaya menjadi bendahara (Yoh. 13:29). Namun sayang, ia malah menyalahgunakan kepercayaan dengan sering mencuri uang kas yang dipegangnya (Yoh. 12:6). Bisa dipastikan, jika ia mengkhianati Yesus, hal itu tak lepas dari penyalahgunaan wewenang itu. Iblis juga telah membisiki bahkan merasuki Yudas untuk berkhianat (Yoh. 13:2, 27) sehingga ia menemui para imam kepala dan kepala pengawal Bait Allah untuk bersekongkol (Mat. 22: 3-6). Mereka berjanji akan memberi uang kepada Yudas (Mrk. 14:10-11; Luk. 22:5) dan memberinya 30 uang perak (Mat. 26:15). Itulah sebabnya, Yesus menyebut Yudas sebagai Iblis (Yoh. 6:70) karena Iblis telah membuat Yudas berkhianat. Ketika Yesus di taman Getsemane, Yudas membawa serombongan orang yang membawa pedang dan pentungan. Rombongan ini adalah suruhan para imam kepala, ahli Taurat, dan tua-

tua bangsa Yahudi. Dengan ciuman, ia menunjukkan kepada mereka seseorang yang bernama Yesus (Mat. 27:47; Mrk. 14:43). Dari situlah, tragedy berdarah di Bukit Golgota bermula. Menyesallah Yudas karena telah menyerahkan darah orang tak berdosa. Jika ia dipakai Bapa, tidak mungkin ada penyesalan, tidak mungkin juga mati gantung diri (Mat. 27:3-5). Inilah faktafakta pascapenyaliban.

I.

Yudas Ikut Yesus Dengan Motivasi Yang Salah

Diantara para murid, ada yang mau mengikut Yesus dengan motivasi yang keliru.

contoh: Yakobus & Yohanes (Mar. 10: 35- 37) - motivasi kedudukan

Ternyata bukan saja Yakobus dan Yohanes, melainkan Yudaspun demikian.

Yudas sangat berambisi dalam polotik dengan mencintai kekuasaan dan kedudukan,

pemberitaan tentang Kerajaan Allah yang menarik perhatian banyak orang, membuat dia untuk mengikut Yesus dan menjadi murid Yesus.

Dari sejak awal Yudas melihat Yesus sebagai pemimpin politik atau pahlawan yang hebat, bukan sebagai guru, sahabat, Juru selamat atau Tuhan, seperti murid yang lain, yang karena pengajaran Yesus mereka menjadi kagum kepada Yseus dan mengasihi Yesus.

Yudas meresponi mujizat Yesus dengan pemikiran yang menyenangkan pengharapan dirinya. Yudas seorang yang berkeinginan kuat dan angkuh, karena itu, dia tidak bisa merubah pandangannya tentang Raja yang baru.

Yudas yang pada awalnya tidak pura-pura dan secara tidak sadar, hatinya yang bercabang antara kesenangan duniawi dan pengajaran Yesus, membuat hidupnya berakhir dengan tragis.

Yudas hidup bersama Yesus dengan murid-murid yang lain selama kira-kira 3 tahun lamanya, dia diajar oleh Yesus, diberi kuasa untuk mengajar, menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, dia perlakukan sama oleh Yesus seperti murid-murid lainnya, tetapi Yudas tidak memberi tempat untuk anugerah Allah dalam hatinya, sehingga dia hanya menjadi agen untuk mempromosikan kasih anugerah Allah.

Aplikasi: Dari sikap Yudas ini terbukti, bahwa orang bisa menjadi bagian dari gereja atau kegiatan kekristenan, tetapi dalam hatinya belum tentu menjadikan Yesus sebagai Juru selamat dan Tuhan. Yudas berfokus kepada apa yang dia akan dapat, bukan kepada apa yang harus dia berikan.

Apakah motivasi anda dalam mengikut Yesus?

Ada empat motivasi yang salah:

Supaya beroleh kuasa atau karunia (Kis. 8: 9- 24)

Supaya beroleh posisi (Mark. 10: 35- 37)

Supaya beroleh berkat tanpa menjadi berkat (Mat. 19: 16- 26)

Supaya beroleh kepopularitasan.

Contoh: Orang kegereja berharap pacarnya akan bertobat.

II.

Yudas Memberi Tempat Kepada Iblis

Pada masa pelayanan Yesus banyak wanita kaya yang menyumbang untuk Yesus dan muridmuridNya (Lukas 8:3). Yudas dipercayai untuk menjadi bendahara, dia memiliki keahlian mengatur keuangan, karena karakternya yang cinta uang.

Yohanes mengatakan, bahwa Yudas mencuri uang yang dipercayakan kepadanya (Yoh.12: 5- 6).

Iblis tidak akan masuk ke dalam hidup kita, kalau kita tidak membuka pintu atau menyediakan tempat untuk dia berpijak (foodhold). Yudas ternyata membuka diri terhadap Iblis. Mungkin pada awalnya Yudas tidak bersifat pura-pura, tetapi karena hatinya yang bercabang itu, menjadi tempat untuk Iblis berpijak.

Yudas adalah seorang yang memiliki karakter curang, tidak jujur, lebih-lebih dalam soal uang. Hal ini terus berkelanjutan hingga Alkitab menuliskan, Lukas 22: 3- 6, maka masuklah Iblis. Yudas tetap masih menjadi murid Yesus, tetapi ia menjadi alat Iblis.

Ada 15 film Hollywood yang menceritakan tentang Yudas: ada yang menggambarkan Yudas sebagai pengecut, ada yang menggambarkan dia tamak akan uang, ada yang menggambarkan dia tidak sabar dengan sifat Yesus yang lemah lembut, ada pula yang menggambarkan Yudas kecewa kepada Yesus, tetapi Lukas menulis dengan jelas .maka masuklah iblis kedalam Yudas.

Pikiran menentukan tindakan, tindakan menjadi kebiasaan, kebiasaan menentukan karakter dan karakter yang membawa kita kepada tujuan akhir. Yesus berkali-kali mengajar Yudas secara langsung dan tidak langsung, tetapi Yudas memilih jalannya sendiri.

Pada malam Perjamuan akhir sebelum Yesus diserahkan, Dia memecahkan roti dan memberikanNya kepada Yudas supaya dia bertobat, tetapi Yohanes menulis ..dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Setan (Yoh. 13: 27).

Yudas telah memberikan hatinya kepada Setan akibat karakternya, untuk mengkhianati Yesus.

Aplikasi: Berapa banyak orang yang sebagai aktivis Gereja, menjadi alat Iblis? Kadangkala dalam hal yang kecilpun, Iblis dapat beroleh tempat.

Contoh: Baca Efesus 4: 27, Jangan memberi kesempatan kepada Iblis.

III.

Yudas menghianati Gurunya dengan Ciuman

Yudas hidup bersama Yesus dan murid lainnya selama kira-kira 3 tahun lamanya, sehingga dia mengerti sekali ketika Yesus berkata tentang kematian dan penganiayaanNya, bahkan Yesus pernah mengajak mereka melihat taman Getsemani, dan Yudas mengerti perasaan Yesus saat Dia berkata tentang kematianNya. Tetapi semuanya ini bukan diterima oleh Yudas untuk dia bertobat, malahan pengetahuan ini dipakai oleh Yudas untuk merencanakan siasatnya bagaimana dia menghianati Yesus.

Lukas 22: 4- 6, menulis bahwa setelah Yudas datang kepada Imam kepala dan penjaga Bait Allah untuk menyatakan siasat menyerahkan Yesus, mereka menjadi senang sekali dan menawarkan sejumlah uang. Bayangkan bagaimana pandangan mereka terhadap Yudas, tentu mereka memandang rendah kepada karakter Yudas.

Ciuman yang biasanya dipakai sebagai tanda persahabatan untuk menunjukkan rasa intim, dipakai oleh Yudas untuk menghianati gurunya.

Dosa yang paling keji adalah dosa penghianatan! Mengapa demikian ? Untuk bisa berkhianat, seseorang harus punya hubungan erat terlebih dahulu dengan orang yang akan dikhianati. Ini syaratnya, dengan ada hubungan baik terlebih dahulu, baru terjadi penghianatan.

Matius menuliskan, ketika Yudas mencium Yesus, Yesus menyebutnya sahabat, tetapi Yudas tidak menanggapinya (Mat. 26: 50). Disini ciuman dipakai oleh surga dan neraka dengan tujuan berbeda.

Yudas menjual Yesus seharga 30 uang perak. Didalam Perjanjian Lama apabila seekor lembuh membunuh budak laki-laki atau permpuan, maka pemiliknya harus menggantikan seharga 30 syikal perak (Kel. 21: 32). Jadi buat Yudas, Yesus hanya berharga seperti seorang budak yang mati ditanduk lembu.

contoh: Sex, ambisi, perbuatan baik bisa menjadi alat surga dan neraka.

Aplikasi: Coba bayangkan kepedihan hati karena pengkhianatan Suami istri

IV.

Yudas Gantung Diri

Kisah Yudas berakhir dengan sangat tragis: Gantung diri! (Mat. 27: 1- 5)

Lukas menulis di Kisah Rasul 1:18, ..Yudas jatuh tertelungkup, perutnya terbelah, sampai isi perutnya tertumpah keluar.

Ada scholar yang mengatakan bahwa Yudas berharapan bahwa saat Yesus ditangkap, Dia bisa melakukan mujizat dan melepaskan diri. Dipandangan Yudas, Yesus adalah seorang tukang sulap.

Ketika dia melihat Yesus ditangkap dan tidak melarikaan diri, bahkan Yesus disiksa, dia menjadi sangat menyesal, ditambah lagi dengan ejekan dari kepala Imam dan orang Farisi.

Penyesalan Yudas sangat dalam sekali, karena karakternya yang cinta uang membuat gurunya menderita dan mati. Dihadapan Yesus, Yudas merasa sangat bersalah dan dihadapan orang Farisi dia diejek, karena hatinya yang tidak pernah sepenuhnya diberikan kepada Yesus, dia merasa tidak ada jalan lain, selain mengakhiri penyesalannya dengan bunuh diri.

Yudas mengawali semuanya dengan baik, tetapi mengakhiri hidupnya dengan penyesalan, lalu gantung diri.(Paulus, Petrus).

Kematian Yesus tidak semudah yang kita bayangkan, Dia dipukuli semalaman sampai badanNya hancur.

Konklusi: Yudas mengikut Yesus dengan hati yang bercabang, walaupun dia bergaul erat dengan Yesus, bahkan dia berkotbah, menyembuhkan orang sakit dan mengusir Setan, tetapi karakternya tidak mau berubah, akibatnya dia mengakhiri hidupnya dengan sangat menyedihkan.

Karena perkataan Yesus yang berbunyi; .adalah lebih baik bagi orang itu apabila ia tidak pernah dilahirkan, para scholar percaya bahwa Yudas tidak diselamatkan.

Matius 7: 21-31, Yesus berkata :pada hari terakhir akan banyak orang berseru kepadaKu,.bukankah kami bernubuat demi namaMu, mengusir setan demi namaMU,

melakukan mujizat demi namaMu?.pada waktu itu Aku berkata Aku tidak mengenal kamu, enyalah dari hadapanKu, kamu sekalian pembuat kejahatan.

Yudas Iskariot.

Semua Injil menempatkan Yudas Iskariot di urutan terakhir dari murid-murid Yesus. Tidak diragukan lagi, ini menunjukkan reputasi buruk Yudas sebagai pengkhianat Yesus.

Kata Iskariot dalam bahasa Aram secara harfiah berarti "pria dari Keriot." Keriot adalah nama sebuah kota kecil dekat Hebron (Yos. 15:25). Namun, Yohanes mengatakan bahwa Yudas adalah anak Simon (Yoh. 6:71).

Jika benar Yudas berasal dari Kota Keriot, ia adalah satu-satunya orang Yudea di antara para murid Yesus. Orang-orang Yudea mengejek orang-orang Galilea sebagai penduduk perbatasan yang kasar. Sikap ini mungkin yang membuat Yudas merasa terasing di antara para murid yang lain.

Injil tidak menceritakan secara jelas, kapan Yesus memanggil Yudas Iskariot untuk bergabung dengan kelompok pengikutnya. Kemungkinan hal ini dilakukan pada saat mula-mula ketika Yesus memanggil banyak orang (bdg. Mat. 4:18-22).

Yudas bertugas sebagai bendahara para rasul, dan sedikitnya pada suatu kesempatan ia menunjukkan sifat kikirnya terhadap pekerjaan mereka. Ketika seorang wanita bernama Maria datang untuk mengurapi kaki Yesus dengan minyak yang mahal harganya, Yudas mengeluh, "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orangorang miskin?" (Yoh. 12:5). Yohanes memberi komentar bahwa Yudas berkata demikian "bukan

karena ia memperhatikan nasib orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri" (Yoh. 12:6).

Ketika para rasul makan bersama untuk terakhir kalinya dengan Yesus, Tuhan menunjukkan bahwa ia sudah tahu diri-Nya akan dikhianati, dan Ia menyebut Yudas sebagai pelakunya. Yesus mengatakan kepada Yudas, "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera" (Yoh. 13:27). Meskipun demikian murid-murid lain tidak curiga tentang apa yang sesungguhnya akan diperbuat Yudas. Yohanes melaporkan bahwa "Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu (Paskah) ... " (Yoh. 13:28-29).

Para pakar mengemukakan beberapa teori mengenai alasan pengkhianatan Yudas. Sebagian dari mereka berpikir bahwa Yudas merasa sakit hati ketika Yesus menegur dia waktu ia mencela perempuan yang mengurapi Yesus.93 Yang lain lagi berpikir bahwa Yudas melakukan hal itu karena tamak akan uang yang ditawarkan oleh musuh-musuh Yesus.94 Lukas dan Yohanes hanya mengatakan bahwa Iblis yang mendorong perbuatan Yudas (Luk. 22:3; Yoh. 13:27).

Matius menceritakan bahwa Yudas menyesal dan berusaha untuk mengembalikan uang itu kepada para penangkap Yesus, "Maka ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri" (Mat. 27:5). Menurut sebuah legenda rakyat, Yudas menggantung dirinya di sebuah pohon yang kuncupnya berwarna merah, yang sering disebut "pohon Yudas." Dalam beberapa tulisan modern, Yudas digambarkan sebagai seorang zelot atau seorang patriot yang ekstrem yang kecewa karena kegagalan Yesus untuk memimpin sebuah gerakan masa atau pemberontakan terhadap Roma. Namun, hingga kini hanya sedikit bukti untuk pandangan ini.

Referensi :

1. Sumber: Renungan Siang, September 2009 2. http://id.wikipedia.org/wiki/Yudas_Iskariot 3. http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=1195&res=almanac 4. http://www.indocell.net/yesaya/pustaka/id86.html 5. http://www.ipc-online.net/resources/sermon/Yudas%20Iskariot.html

Anda mungkin juga menyukai