TUJUAN PENGAJARAN
• Peserta DIKLAT mampu menjelaskan konsep dan keberadaan Allah berdasarkan Alkitab
• Peserta DIKLAT mampu menjelaskan sifat dan atribut Allah serta menghubungkannya dengan
kehidupan pelayanan
• Peserta DIKLAT mampu membangun pengajaran yang benar tentang Allah berdasarkan Alkitab.
KEBERADAAN ALLAH
• Kelompok yang menyangkal keberadaan Allah disebut golongan atheis, yang terdiri atas 2 jenis :
- Atheisme Praktis
• Atheisme praktis: Menyangkal adanya Allah di dalam prakterk perbuatan hidup mereka. Mereka
hidup seolah-olah Allah tidak ada (hidup tanpa Allah: Mazmur 10:4; 14;1; Efesus 2:12)
• Disamping ada yang menyangkal keberadaan Tuhan, ada juga upaya untuk membuktikan adanya
Tuhan dengan menggunkan RASIO.
• Argumentasi Kosmologis (sebab akibat): Segala sesuatu yang ada dibumi ini pasti ada sebab-
sebabnya. Tuhan dianggap sebagai sebab yang pertama
• Argumentasi Teleologis, beranggapan bahwa dalam alam semesta ada suatu keteraturan, maka
sudah pasti ada yang mengatur yakni Tuhan.
• Argumentasi Ontologis : di dalam tiap orang terdapat kesadaran tentang Allah, karena itu Allah
pasti ada.
• Argumentasi Moral : di dalam diri manusia terdapat kesadaran moral (tahu membedakan mana
yang baik dan mana yang tidak baik). Kesadaran itu datangnya dari Tuhan.
N0
PANDANGAN
KELEMAHANNYA
ARGUMENTASI KOSMOLOGIS
BILA SEGALA SESUATU ADA SEBABNYA, TENTU TUHAN JUGA ADA SEBABNYA
ARGUMENTASI
TELEOLOGIS
ARGUMENTASI ONTOLOGIS
ARGUMENTASI MORAL
ANGGAPAN TERHADAP NORMA-NORMA YANG BAIK DAN BURUK TIDAK SEKALI SAMA UNTUK SETIAP
MASYARAKAT
SIFAT-SIFAT ALLAH
• ALLAH sebagai ROH: Allah bukanlah sesuatu yang bersifat fisik (Yoh 4:24; I Tim1:17, 6:15-16).
• Karena Allah adalah Roh maka ia tidak terikat pada tempat (Yoh 4:21; Kisah 17:24)
• Doktrin Alkitab tentang Allah sebagai roh, sekaligus merupakan sanggahan thd praktek pemujaan
berhala/alam
• ALLAH sebagai PRIBADI: sebagai pribadi Allah mempunyai perasaan, kehendak, kesadaran dan
dapat memilih /berhubungan dengan pribadi lain.
• Alkitab memberikan penjelasan, bahwa sebagai pribadi Allah memiliki nama, bukan sekedar untuk
menunjukkan identitas tetapi sebagai alamat penyembahan (Kej 4:26; 12:8), nama itu harus dihormati
(Kel 20:7)
• ALLAH sebagai ALLAH YANG HIDUP: Allah mempunyai hidup bukan dari luar dirinya melainkan dari
dalam diriNya sendiri (Yoh 5:26)
• Perbedaanya dengan semua yang hidup di alam semesta bahwa Allah hidup tidak membutuhkan
faktor-faktor penunjang (seperti: udara, air, ozon) untuk hidup (Baca Kis 17:24-25)
ALLAH TIDAK TERBATAS: Ketidakterbatasan Allah dapat dilihat dari beberapa sudut:
1. Allah tidak terbatas oleh ruang/tempat (OMNIPRESENCE) Dia hadir disemua tempat (1 Raja 18:27)
2. Allah tidak terbatas oleh waktu (Maha Kekal), Allah sudah ada sebelum waktu ada dan juga akan
ada sekalipun waktu tidak ada lagi (Mazmur 90:1-2)
3. Allah tidak terbatas pengetahuanNya (Omniscience/Maha Tahu) band Matius 10:29-30; Ibr 4:13.
Selain maha tahu ia juga Maha Bijaksana (Maz 147:5)
Allah tidak berubah (Maz 102:26-28; Mazmur 33:11; Yak 1:17) Allah tidak berubah baik secara kuantitas
maupun kualitas.
2. SIFAT-SIFAT ALLAH DALAM KEBAIKANNYA
(1) ada perbedaan antara Allah dengan manusia (transenden) Kej 15:11; I Sam 2:2 dan
(2) Allah terpisah dari segala dosa dan kejahatan/tidak kompromi dengan dosa (Hab 1:13)
b. Kedua, ADIL. Kesucian Allah berhubungan dengan keadilanNya. Karena Allah Adil, maka ia tidak
memandang muka/pilih kasih thd dosa.
• Ia mengecam hakim yang tidak adil (Amos 5:12; Yak 2:1-13). Ia menghukum dosa.
c. Ketiga , BENAR. Artinya segala keputusan dan hukumNya adalah sempurna (Maz 19:8-9) Ia
bertindak sesuai hukum-hukumNya (Kej 18:25;Yer 9:24)
d. Keempat, KASIH. Ini merupakan sifat Allah yang menonjol. Bahkan Ia adalah Kasih (I Yoh 4:8).
• Kasih Allah bukan saja dinyatakan dalam pemeliharaanNya tetapi juga dalam penebusanNya
melalaui kematian dalam Kristus (Yoh 3:16)
• Kasih Allah bukanlah seperti kasih manusia, kita mengenal dengan sebutan KASIH AGAPE.
1. Sebagai Pencipta,
2. Pemelihara, dan
3. Pemimpin.
1. Allah Sebagai Pencipta. Alkitab diawali dengan suatu kisah tentang penciptaan alam semesta (Kej
1-3), disebutkan bahwa:
a. Pertama, Alam semesta tidak terjadi dengan sendirinya, tapi karena Tuhan.
b. Kedua, Tuhan satu-satunya yang berkuasa sedangkan mahkluk lainya merupakan ciptaanNya.
d. Keempat, tujuan Tuhan menciptakan dunia adalah untuk kemuliaan namaNya (Maz 19:2; Roma
11:36b )
2. Allah sebagai Pemelihara, setelah Allah menciptakan dunia ini Allah memeliharanya. (Neh 9:6; Maz
36:7b; Kis 17:28; Yoh 5:17)
3. Allah sebagai Pemimpin, Allah tidak hanya memelihara, namun sekaligus juga mengarahkan dan
memimpin sejarah dunia. Dalam PL digambarkan secara langsung maupun tidak (Hk 3:1; Yes 10:5; 45:1.
Ez 1:1)
ALLAH TRITUNGGAL
• Manusia hanya dapat mengenal Allah jika Ia menyatakan diriNya kepada manusia, Allah
menyatakan diriNya sebagai ALLAH TRITUNGGAL (tiga pribadi dalam satu): Bapa, Anak, Roh.
• Fakta Alkitab: Kej 1:26; 1:2; 6:3; Matius 3:16-17;Yoh 14:16-17; II Kor 13:13; Efesus 2:18; 3:2-5; dll)
• Alkitab menandaskan bahwa ALLAH ITU ESA (Ul 6:4; I Kor 8:4; Gal 3:20; Ef 4:6; I Tim 2:5). Kristen
secara tegas adalah agama MONOTHEISME.
• Allah menyatakan diri dengan 3 cara yakni sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus.
• Ini tidak boleh dipandang bahwa Allah itu ada TIGA melainkan SATU
Allah Bapa: Allah yang bersemayam di atas kita. Allah yaang daripadaNya bersumber segala sesuatu ( I
Kor 8:6). Tegasnya Allah yang terutama sekali Allah sebagai Pencipa/Pemelihara (Mat 6:25-27)
Allah Anak: Allah yang tinggal beserta kita (Immanuel: Mat 1:23), Ia tidak hanya bersemayam jauh di
atas tetapi mau tinggal dekat dengan manusia. Tujuannya menyelamatkan manusia yang sdh jatuh
dalam dosa.
Allah Roh Kudus: Allah yang diam di dalam kita/bekerja dihati kita ( I Kor 3:16). Allah tidak hanya tinggal
berserta manusia pada zamanNya hidup di Palestina tetapi hadir dalam RohNya.
• Oleh Roh inilah manusia dimungkinkan percaya/bertobat pada Kristus, sehingga ia boleh
dibebaskan dari belenggu dosa.
PENUTUP
• Ajaran tentang Tritunggal memang sulit dipahami sedalam-dalamnya. Tujuannya bukan untuk
memuaskan rasio melainkan untuk menghibur kita bahwa keselamatan dari awal sampai akhir semata-
mata pekerjaan Allah Tritunggal saja.
• Allah hanya dapat dikenal melalui Kristus, tanpa Kristus kita mengenal Allah sebagai Allah yang jauh
dan menakutkan.
KUASA DOA
TUJUAN PENGAJARAN
• Peserta DIKLAT memahami berbagai konsep dan model doa-doa yang sesuai dengan Alkitab
• Peserta DIKLAT mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip doa yang efektif dalam berbagai
pelayanan.
PENDAHULUAN
• Dasar untuk berdoa adalah ajaran Tuhan, seperti yang diminta oleh murid-muridNya “ajarlah kami
berdoa” (Luk 11:1)
PENTINGNYA DOA
• Doa adalah senjata yang diberikan Allah kepada kita (Mat 13:24-30; Ef 6:12)
• Doa adalah jalan pembebasan dari segala kekuatiran (Matius 8:23-27; 14:23-33)
• Doa adalah jalan mendatangkan sukacita dalam hidup (Yoh 14:27; 16;33; Flp 4:7)
• Doa adalah jalan untuk mendapatkan segala keperluan kita (Mat 7:7; Yoh 14:14; 16:23-24)
• Doa adalah jalan membawa kita menerima pengampunan dan penyucian hati ( 1 Yoh 1:9; 2:1-2 ;
Mazmur 51)
• Doa adalah pekerjaan yang kekal bukan saja hanya untuk hal-hal yang kebutuhan sesaat ( Ibr 5:7)
ISI DOA
Dalam buku “KUASA DOA” yang dikarang Dr. H.L. Senduk, disebutkan berbagai isi doa
- Keselamatan jiwa-jiwa
- Pengampunan dosa
JENIS DOA
• Doa Pribadi
• DoaBersama
• Doa Syafaat
DOA PRIBADI
• Doa pribadi adalah doa yang dinaikkan secara pribadi oleh seseorang menyangkut
hal/kepentingan pribadi (Mat 6:6; Luk 18:1-8)
DOA BERSAMA
• Doa bersama adalah bagian yang penting dalam ibadah gereja , dan membuat gereja menjadi
hidup
• Doa bersama adalah doa yang terbentuk karena ada kebersamaan dalam gereja (Kisah 1:13-15;
Kis 4:23-27; 12:5)
• Contoh doa bersama dalam Alkitab : 120 murid berdoa selama 10 hari (Kis 1:13-15)
DOA SYAFAAT
• Doa syafaat adalah doa yang dinaikan bukan untuk kepentingan diri sendiri melainkan
kepentingan orang lain (Band Yoh 17)
• Doa ini adalah tingkat tinggi, sebab kebanyak orang berdoa hanya untuk kepentingan diri sendii
atau bersama
- Paulus mengajarkan bahwa doa syaaat harus sesuai dengan kehendak Allah (Roma 8:26-28)
SIKAP DOA
SIKAP ROHANI
- Rendah hati
SIKAP TUBUH
- Berdiri
- Berlutut
- Menundukkan kepala
TUJUAN PENGAJARAN
3. Peserta DIKLAT mampu memberikan layanan manajemen yang baik dalam pelayanan gereja
PENDAHULUAN
} Sebuah gereja membutuhkan “Manajemen” yang baik, untuk memastikan pelayanan berjalan dengan
baik.
} Manajemen merupakan perangkat untuk memastikan kegiatan dan program berjalan dengan baik
untuk pencapaian tujuan
APAKAH MANAJAMEN ITU?
Cara mengusahakan agar tugas terlaksana dengan baik melalui orang-orang (People Oriented)
• George Terry
Proses dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian, menggunakan manusia dan
sumber lain (Definisi Fungsional)
LANDASAN ALKITAB
TUJUAN MANAJEMEN
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
• Fungsi Manajemen
• Planning
• Organizing
• Actuating
• Controlling
FUNGSI PERENCANAAN
• Berdoa minta hikmat Tuhan
• Tetapkan sasaran
• Susun program
• Tetapkan Jadwal
• Susunlah Anggaran
FUNGSI PENGORGANISASIAN
• Natural Grouping
• Penyusunaan Struktur
• Penempatan Personalia
• Penjabaran Tugas
FUNGSI PELAKSANAAN
• Komunikasi
• Pegambilan Keputusan
• Motivasi
• Pendelegasian
FUNGSI PENGENDALIAN
• Standard of Performance
• Laporan
• Penilaian
• Koreksi
PENUTUP
• Manajemen gereja, adalah alat memastikan semua fungsi pengelolaan gereja berjalan baik.
• Manajemen gereja berfungsi sebagai alat kontrol dan meminimalisasi kesalahan dalam
pelayanan/program gereja.
• Manajemen gereja, harus dilandasi pada terang firman Allah, sehingga tercapai tujuan pelayanan
dengan akurat.
PENANAMAN GEREJA
TUJUAN PENGAJARAN
PENDAHULUAN
• Amanat penginjilan dan amanat Agung (Matius 28:19-10), bermuara pada PENANAMAN GEREJA
• Penanaman Gereja (Churh Planting) adalah usaha gereja/orang percaya untuk memperluas
Kerajaan Allah (gereja/komunitas orang percaya), di muka bumi ini, yang pada akhirnya membentuk
persekutuan org percaya (GEREJA)
DASAR ALKITAB
• Tidak ada ayat yang secara TERSURAT mengamanatkan pergi untuk “menanam” gereja, namun
pada prinsipnya Matius 28:19-20; Kisah 1:8, dimaknai sebagai dasar Church Planting
• AMANAT AGUNG, yang didalamnya tugas penginjilan dan pengajaran, memiliki tujuan akhir
terbentuknya GEREJA
1. Bermukim
2. Kolonisasi/Transmigrasi
3. Adopsi
4. Satelit
5. Homogen/Profesi
7. Multi lokasi
METODE-METODE UP TO DATE
• Melalui komsel
• Persektuan doa
PENUTUP
• Penanaman atau perintisan Gereja adalah usaha sengaja yang dilakukan orang percaya.
• Memberitakan Injil kepada semua manusia, dan membawa mereka Percaya kepada Yesus Kristus
TUJUAN PENGAJARAN
1. Peserta DIKLAT mampu menjelaskan konsep Alktabiah tentang kedatangan Kristus kedua kali
berdasarkan doktrin GBI
2. Peserta DIKLAT mampu menjelaskan urutan akhir zaman berdasarkan ajaran Alkitab.
3. Peserta DIKLAT mengaplikasikan doktrin kedatangan Kristus kedua kali dan kebangkitan orang mati
dalam pelayanan gereja.
¨ Isi pengakuan iman GBI tentang hal ini “ Tuhan Yesus Kristus akan turun dari sorga untuk
membangkitkan semua umatNya yang telah mati dan mengangkat semua umat yang masih hidup lalu
bersama-sama bertemu dengan Dia di udara, kemudian ia akan datang kembali bersama orang
kudusnya untuk mendirikan kerajaan seribu tahun di bumi ini”
BEBERAPA PANDANGAN
¨ Pertama, PREMILENIUM. Meyakini bahwa Yesus akan datang kembali ke dunia setelah itu Ia akan
memerintah dalam kerajaan 1000 thn. Jadi Ia datang sebelum kerajaan itu.
O Premilenium klasik (historis) berpendapat bahwa kedatangan Yesus kedua kali adalah peristiwa
tunggal (dengan pengangkatan gereja)
O Yang kedua : Premilemium dispensasional berpendapat bahwa kedatangan Kristus kembali terjadi
dalam dua tahap yakni pengangkatan gereja (rapture/parousia) dan penampakan Kristus (revelation
atau apocalypse/epyphany). Kedua masa ini dipisahkan oleh 7 thn masa kesukaran besar atau tribulasi
(Wah 7:14)
¨ Kedua, POSTMILENIUM. Pandangan ini mengharapkan Kristus akan datang ke bumi setelah dunia
diperintah dalam kebenaran dan damai sebagai akibat dari pemberitaan Injil.
¨ Ketiga, AMILENIUM. Pandangan ini menganggap bahwa tidak ada pemerintahan Kristus di bumi secara
nyata. Kerajaan seribu tahun itu bersifat rohani, dimana Allah hadir melalui firman dan rohNya serta
gerejaNya.
- Untuk memanifestasikan secara penuh kemuliaan Kristus dalam kerajaan yang diperintahNya
- Untuk menjadi dasar pengajaran dan teguran dalam kehidupan gereja Tuhan pada akhir zaman
TEORI PENGANGKATAN
¨ Pertama, PRETRIBULASI : Kristus akan datang untuk orang-orang kudusNya (rapture), sebelum masa
tribulasi kemudian Ia akan datang bersama-sama orang-orang kudusNya(revelation), setelah masa
antikris memerintah di bumi selama 7 tahun (I Tes 1:10;4:13-18; Yih 14:1-3; I Kor 15:51-58)
} Pengangkatan parsial: hanya orang percaya yang berjaga dan menantikan kedatangan Tuhan yang
akan diangkat sebelum masa tribulasi (Matius 24:40-51;Fili 3:10-14; Wah 2:11; 3:5,10)
¨ Kedua, MIDTRIBULASI: Gereja akan diangkat pada pertengahan masa tribulasi yaitu masa aniaya 3 ½
thn (Dan 7:9,27;12:7; Wah 11:23; 12:3-6; 1 Tes 4:15.16)
¨ Ketiga, POSTTRIBULASI: gereja akan diangkat menjelang akhir masa aniaya besar yaitu pada
kedatangan Kristus kedua kali.
¨ Kata-kata yang berbeda tentang kedatangan Kristus kembali dalam PB sebenarnya bukan mengarah
pada tahapan dari kedatangan itu
¨ Ayat landasannya: Mat 13:24; 24:3-31; Wahyu 3:10; 20:4-6)
1. GBI yakin bahwa Kristus pasti akan datang kembali, yang sekaligus merupakan pengharapan yang
penuh bahagia.
2. Kedatangan Kristus kembali terjadi dua tahap. Pertama, Ia datang untuk gerejaNya yaitu
pengangkatan gereja yang sempurna (RAPTURE). Kedua, Ia datang bersama gerejaNya untuk mendirikan
kerajaan 1000 di bumi dan berpusat di Yerusalem (Why1:7: 19:11-16; 20:1-6; Yud 1:14)
- Dosa diantara umat Kristen. Banyak yang murtad dan tidak percaya kedatangan Kristus (Mat 24:9-
12; II Pet 3:1-4)
- Tanda bangsa Israel yaitu pohon ara yang bertunas. Mereka akan kembali ke tanah airnya dan
mendirikan negaranya (merebut kota sucinya) (Mat 24:30-35; Yeh 37:14; 21-28)
- Tanda bangsa kafir. Mereka takut dan bingung melihat tanda matahari, bulan dan bintang (Luk
21:25-26). Mereka hidup tanpa Allah (Mat 24:37039)
- Tanda ilmu pengetahuan . Perkembangan ilmu dan teknologi modern di dibidang komunikasi dan
persenjataan (pengulangan menara Babel) band Daniel 12:4; Kej 11:1-9; Wahyu 17:1-8
4. Pemerintahan antikristus pada tujuh tahun terakhir (untuk menutup sejarah dunia) menjelang
kedatangan Kristus yang kedua kali
- GBI menganut paham premilenium-dispensasional. Artinya bahwa kedatangan Kristus kedua kali
akan terjadi dalam dua tahap. Pertama, untuk membangkitkan orang benar dan mengangkat orang-
orang kudusNya yang masih hidup dan bertemu dengan Dia di udara. Kedua, untuk memerintah selama
1000 thn di bumi.
- Tidak ada dasar Alkitab secara tegas menyebutkan hal di atas, karena itu GBI tidak menekankan
teori pengangkatan (band Mat 24:36; Kis 1:7)
6. Setelah pengangkatan gereja ke sorga, maka terjadi dua peristiwa di sorga yaitu:
- Kursi pengadilan Kristus. Mereka yang diangkat akan menghadap Kristus untuk menerima pahala
sesuai dengan perbuatannya (Roma 14:10-12; II Kor 5:10; Ibr 9:27)
- Pesta perkawinan Anak Domba Allah. Inilah persekutuan yang sempurna antara Yesus dengan
gerejaNya (Ef 5:22-33; Why 19:1-9)
7. Sebaliknya dari hal di atas setan dicampakkan ke bumi dengan segala malaikatnya (Why 12:9) Inilah
zaman kerajaan setan yang nyata atas seluruh dunia, nabi palsu dan antikristus (Why 13:1-8), selama 3 ½
thn (Why 12:6; 14; 13:5) Ia banyak mengadakan banyak mujizat dan tanda yang menyesatkan orang (I
Tes 2:9,10)
8. Pada bunyi sangkakala malaikat yang ketujuh, sorga terbuka dan Tuhan Yesus datang dengan
tentara sorga menunggang kuda putih untuk membinasakan antikristus dan tentaranya dalam perang di
Harmagedon (Why 16:12-16; 19:11-21)
9. Tuhan Yesus mendirikan kerajaan 1000 tahun damai di bumi ini (Wahyu 2:26.27; 5:10; Roma 8:17-
18)
10. Hukuman akhir dan dunia baru. Mendekati akhir (setelah akhir) kerajaan 1000 thn, iblis akan
dilepaskan seketika dan terjadilah perang terakhir melawan Kristus, Tuhan dan Raja. Ini disebut dengan
Gog dan Magog (Why 20:7-8; Yeh 38-39), iblis dikalahkan dan dicampakkan ke lautan api selamanya
(Why 20:9-10).
¨ Keyakinan yang teguh dan harus kita miliki bawa Kristus pasti kembali (Mat 24:35; II Petrus 3:8,9; Bil
23:19)
¨ GBI secara fundamental mempercayai bahwa semua orang mati akan dibangkitkan.
¨ Dasar Alkitabnya adalah kebangkitan Kristus (I Kor 15:20), Yesus juga menyebutkan bahwa Ia adalah
kebangkitan dan hidup (Yoh 11:25)
“Pada akhirnya semua orang mati akan dibangkitkan.Orang benar akan bangkit pada kebangkitan yang
pertama dan menerima hidup yang kekal, tetapi orang yang jahat akan bangkit pada kebangkitan yang
kedua dan menerima hukuman selama-lamanya”
¨ Pengakuan iman GBI di atas menegaskan keyakinan bahwa orang percaya pasti menerima kehidupan
yang kekal
- Kristus mendamaikan dunia dengan diriNya (2 Kor 5:19), terjadi ketika Kristus mati, justru pada
saat kita masih seteru Allah.
- Tuntutan dari harga maut itu sudah sepenuhnya dibayar Kristus dengan lunas (1 Kor 6:20; 7:23;
Gal 3:13; 4:5)
¨ Pengangkatan orang benar lebih dahulu sebelum kebangkitan orang jahat dan penghukuman
¨ Kebangkitan pertama terjadi bersamaan dengan pengangkatan (rapture) bagi orang yang percaya dan
masih hidup,setelah diubahkan.
¨ Kebangkitan kedua terjadi pada akhir pada akhir masa pemerintahan 1000 thn, sementara itu iblis
dilepas untuk sementara waktu (Wah 20:4b)
¨ Terjadi kebangkitan orang jahat dan kemudian menerima penghukuman yang kekal (inilah kesudahan
segala sesuatu)
2. Tidak ada yang tahu kapan Ia datang, sebab itu perlu siap sedia setiap waktu
¨ Yang paling sering disoroti dalam hal ini adalah masalah tubuh yang dibangkitkan ( 1Kor 15:35)
¨ Paulus memberikan perumpamaan tentang biji dalam 1 Kor 15:33-34. Melukiskan bahwa Allah
berkuasa dan mampu memberikan hidup kepada hal-hal yang mati.
• Allah memberikan tubuh kemuliaan, dan behubungan dengan tubuh dan daging sekarang ( 1Kor
15: 38)
¨ Sementara keadaan orang yang tidak percaya, tidak dibahas secara langsung oleh Alkitab, namun yang
jelas mereka dibangkitkan dlm kehinaan, dan untuk mengalami penderitaan yang tak berkesudahan.
¨ Tempat mereka adalah dikenal dengan neraka. Dlm Alkitab dipakai istilah GEHENNA, tempat
penghukuman yang dahsyat dan selama-lamanya.
¨ Istilah lain adalah Hades dan Sheol, diartikan tempat penderitaan mirip dengan neraka sewaktu
mereka belum dibangkitkan.
¨ Istilah GEHENNA terdapat 12 X dlm PB merujuk kepada penghukuman kekal, dr kata Ibrani GE
HINNOM (lembah HINNOM) (band 2 Raja 16:3; 17:7; 22:6)
KESIMPULAN
¨ GBI menaruh keyakinan akan adanya masa kebangkitan orang percaya dan kebangkitan orang tidak
percaya. Urutan keduannya berbeda.
TUJUAN PENGAJARAN
O Peserta DIKLAT memahami Dasar Alkitab dan makna teologis dari Perjamuan Kudus
O Peserta DIKLAT mampu menerapkan makna Perjamuan Kudus dengan benar dalam
pelaksanaannya.
A. PENDAHULUAN
O PENGAKUAN IMAN GBI tentang Perjamuan Kudus menyatakan: “ Perjamuan Kudus dilakukan setiap
kali untuk meneguhkan persekutuan kita dengan Tuhan dan satu dengan yang lain”.
O Pelaksanaan perjamuan kudus terkait langsung dengan ibadah jemaat GBI kepada Tuhan Yesus.
Walau sudah melakukan perjamuan kudus dalam ibadahnya, besar kemungkinan baik jemaat ataupun
pejabat masih kurang memahami makna perjamuan kudus. Untuk itu perlu pengajaran yang benar
tentang konsep perjamuan kudus baik dari sisi dasar Alkitab , dogmatika dan teologis.
O Sakramen (Latin, Sakramentum; Yun, mysterion = misteri atau rahasia) diartikan juga sebagai hal
yang tersembunyi atau yang dirahasiakan dan dikuduskan. Digunakan pertama kali oleh Tertulianus.
Gereja-gereja Reformasi (abad 16) mendefinisikan Sakramen: “tanda dan meterai yang kelihatan dan
suci yang ditentukan oleh Tuhan untuk menjelaskan segala sesuatu yang dijanjikanNya.”
Van Nifrik: Sakramen, datang dari pihak Allah, bukan dari orang-orang beriman.
O Berdasarkan itu, maka gereja-gereja reformasi menetapkan hanya ada 2 Sakramen, yaitu: Baptisan
Air dan Perjamuan Kudus.
O Alasannya:
- Hanya 2 sakramen ini yang ditentukan oleh Tuhan sendiri berdasarkan kesaksian Alkitab (Matius
28:18; 1 Kor 11:23 dst).
1. Irenius (abad 2): Roti dan anggur dipandang sebagai tubuh dan darah Kristus. Ini bukan berarti
Kristus yang dikrbankan, tapi karena hasil dari kata-kata INSTITUSI.
2. Ambrosius: Transmutasi dari elemen-elemen roti dan anggur yang mengikuti ucapan-ucapan
teologi Yunani. Konsep ini yang dikenal jadi “TRANSUBSTANSIASI” dimana roti dan anggur menjadi
tubuh dan darah Kristus oleh kata-kata KONSEKRASI.
3. Luther dan gereja Lutheran menolak konsep “TRANSUBSTANSIASI” dan memunculkan konsep
“CONSUBSTANSIASI”= Kristus hadir didalam dan bersama-sama
4. dan di bawah tanda-tanda roti dan anggur, karena tubuh Kristus yang telah dimuliakan itu bukan
hanya berada di sorga, tapi hadir dimana-mana, sehingga tubuh itu juga berada di dalam roti dan anggur
dari Perjamuan Kudus, itulah sebabnya Yesus berkata: “Inilah tubuhKu” dan “Inilah darahKU”.
4. Zwingli. Ia tidak mengakui bahwa Kristus yang sungguh-sungguh berada dalam perjamuan Kudus.
Menurutnya sakramen hanya perbuatan yang bersifat lambang.
Jdi ada 4 macam konsep tentang sakramen perjamuan kudus, yaitu:
1) Transsubstansiasi= substansi roti dan anggur berubah secara nyata menjadi tubuh dan darah
Kristus dalam Perjamuan Kudus (Katolik).
3) Calvin dan kelompok Reform: Yesus hadir dalam sakramen Perjamuan Kudus tidak secara
fisik/daging tapi secara rohani atau dinamis
Sakramen selalu berkaitan dengan “tanda” dan “meterai” perjanjian Allah yang menjadi jaminan bahwa
janji Allah akan digenapi
Dalam Alkitab (PB, Yunani) ada beberapa istilah yang digunakan untuk Perjamuan Kudus, yaitu:
4. Eucharistia (Ucapan Syukur dan Berkat) Mat 26:26-27; Luk 22:14; 1 Kor 10:21).
Sakramen perjamuan kudus dilakukan mengacu pada perjamuan yang dilakukan Yesus & murid-
muridNya.
1. Mat 26:26-28. Perjamuan Kudus, erat hubungan-nya dengan kematian Yesus. Dalam ayat ini roti
(arton=roti tidak beragi) sebagai gambaran dari Tubuh Kristus yang dipecah-pecahkan bagi banyak
orang. Berbeda dengan konsep Transsubstansiasi.
‘Makan’ dan ‘minumlah’, roti dan anggur yang kita makan dan minum maka yang kita makan dan minum
menyatu dengan tubuh kita. Ini gambaran yang sempurna dari Sakramen Perjamuan Kudus dimana kita
‘menyatu’ dengan kematian dan karya keselamatan Yesus Kristus.
2. Markus 14:22-26. Hampir sama dengan Matius. Markus meggunakan kalimat ‘touto estin soma mou’.
Roti yang diberikan (touto) mengidentifikasikan (estin) tubuhNya. Memakannya berarti mengambil
bagian dalam korban yang agung. Jelas sekali tidak terjadi perubahan substansi dari roti menjadi tubuh
jasmaniah, karena kata kerja ‘inilah’ (estin) mengandung arti ‘menandakan’ yang menghilangkan
gagasan penyamaan.
Memakan roti berarti mengambil bagian dalam korban Kristus dikayu salib dan gambaran dari gereja
yang menyatu dengan karya keselamatan lewat persekutuan dengan Jemaat Allah/gerejaNya.
3. Lukas 22:19. Hanya Lukas yang menuliskan: ‘do this in rememberance of me = perbuatlah ini menjadi
peringatan akan Aku’. Yesus memberikan perintah ini agar kita melakukannya sebagai peringatan pada
korban Kristus di kayu salib, seperti paskah bagi Israel yang memperingati kelepasan dari perbudakan
Mesir. Yesus memberi makna baru, bahwa perjamuan yang dilakukan gerejaNya sebagai peringatan
akan karya pembebasan Allah atas dosa.
Roti dan anggur jika kita artikan sebagai lambang tubuh dan darah Yesus, harus dilihat sebagai satu
kesatuan (pribadi Yesus sendiri) yang dikorbankan demi kepentingan manusia.
4. 1 Kor 11:23-26.
Perkataan: “Aku terima dari Tuhan” (ay 23) bukan berarti langsung dari Tuhan. Menurut Donald Gutrie
Paulus menerima tradisi dari orang lain yang mendengar langsung dari Yesus (otentik) dilakukan Yesus
sendiri.
Kalimat “aku teruskan kepadamu”. Maksudnya adalah untuk mengoreksi kesalahan yang
dilakukan oleh jemaat Korintus dalam melakukan perjamuan kudus (ay 21). Oleh sebab itu tradisi dari
Yesus harus diteruskan kepada jemaat Korintus.
Gagasan persekutuan memegang peran penting dalam tulisan Paulus pada jemaat Korintus. Dalam 1 Kor
10:16 adalah contohnya.
Firman Tuhan menegaskan bahwa setiap orang yang mengambil perjamuan kudus berarti menyatukan
jemaat dengan kematian Kristus. Berarti harus menjalankan misi keselamatan. Melalui pelaksanaan
perjamuan kudus kita dipersatukan dengan karya Allah dalam dan melalui korban Yesus di kayu salib.
2. Konsep Peringatan.
Dalam 1 Kor 11:24-2, makan dan minum perjamuan kudus sebagai peringatan akan kematian Yesus,
seperti orang-orang Israel merayakan paskah memperingati kelepasan dari perbudakan Mesir; maka
perjamuan kudus mengingatakan karya Allah melalui Yesus yang telah membebaskan kita dari dosa.
3. Konsep Pemberitaan.
Seperti peringatan, maka perjamuan kudus adalah sarana pemberitaan kematian Kristus yang tidak
berhenti sekarang, tapi sampai Ia datang kembali sampai pemuliaanNya.
Dalam perjamuan kudus, sikap mengucap syukur akan karya Allah menjadi bagian yang harus kita
lakukan. Melalui perjamuan kudus yang kita terima, kita mengucap syukur atas perbuatan Allah.
Jemaat di Korintus memiiki kebiasan dan sikap yang salah dalam mengikuti perjamuan kudus. Dalam 1
Kor 11 Paulus menegor dengan keras, agar jemaat menghormati karya Allah yaitu jemaat Allah/tubuh
Kristus.
Khusus ayat 29 perjamuan kudus memberikan kesatuan gereja sebagai tubuh Tuhan. Jika makan dan
minum perjamuan mengakibatkan perpecahan mendatangkan hukuman (ay 29-32). Ay 33-34 adalah
kesimpulan untuk tidak mementingkan diri sendiri.
A. KESIMPULAN
1. GBI menolak: Transsubstansiasi (perubahan substansi roti dan anggur jadi tubuh dan darah Yesus)
karena tidak Alkitabiah.
2. Konsep Zwingli yang menyatakan bahwa perjamuan kudus sebagai lambang peringatan, perlu
diperjelas dan diperdalam pengertiannya. GBI meyakini bahwa Yesus mampu hadir saat itu dalam
perjamuan kudus (Omni Present). Konsep persekutuan dengan Allah dan sesama harus lebih ditonjolkan
agar jemaat lebih menghormati nilai perjamuan kudus.
3. GBI menerima konsep consubstansiasi dan konsep Calvin, dalam arti Kristus hadir secara rohani
dalam roti dan anggur (hanya dalam konteks perjamuan kudus).
4. Memahami makna sakramen perjamuan kudus akan membawa kita pada sikap yang benar dalam
mengikuti perjamuan kudus.
5.1. Mengandung konsep: “persekutuan kita dengan Allah dan dengan sesama”.
5.2. Memperingati karya penebusan Yesus bagi setiap orang percaya dan merupakan sarana
pemberitaan bagi banyak orang.
5.3. Mengajarkan utk selalu mengucap syukur akan karya keselamatan Allah.
5.4. Dilakukan dengan sikap yang benar, menjaga kesatuan tubuh Kristus dan kesucian
5.5. Kesembuhan bisa terjadi bagi jemaat saat mengikuti perjamuan kudus, bukan oleh roti dan anggur
tapi oleh iman pada Yesus yang mati di kayu salib.
5.6. Salah satu alat anugerah Allah, karena dengan melaksanakan perjamuan kudus, anugerah dan karya
Allah melalui korban Yesus di kayu salib akan lebih kita hayati dan kenang, sehingga pengaktualisasian
iman kita pada Allah akan lebih berarti.
5.7. Jemaat tidak boleh menyepelekannya dan tidak boleh juga untuk memagiskannya.
MANUSIA
TUJUAN PENGAJARAN
O Peserta DIKLAT mampu memberikan penjelasan makna teologis tentang manusia ciptaan Allah
PENDAHULUAN
O Doktrin tentang manusia bisa ditinjau dari dua sudut : Filosofis dan Theologis.
O Dalam bahasan ini hanya dijelaskan dari sudut Teologis (berdasarkan Alkitab)
O Ada tiga teori yang berkembang sehubungan dengan Asal usul manusia:
1. Teori Evolusi
3. Teori Penciptaan
Note:
Pembahasan Alkitab ttg manusia bagi kita penting, bukan karena kita Kristen, melainkan bahwa kita
berkeyakinan Alkitab sumber penyataan Allah yang utama
O Teori EVOLUSI: Pelopornya adalah Charles Darwin: menyatakan bahwa keberadaan manusia
merupakan hasil dari suatu perkembangan atau proses yang secara lambat laun mengalami perubahan
bentuk dari sederhana menuju kepada yang lebih sempurna
O Teori ini sebanding dengan filsafat materialisme dalam memandang eksistensi alam semesta berasal
dari benda.
O Teori EVOLUSI TEISTIK: Dalam teori ini manusia diakui merupakan ciptaan Allah, namun demikian
keberadaannya sebagai manusia tidak terjadi secara langsung, melainkan bertahap atau evolusi.
O Alasannya telah ditemukan manusia purba dan dapat ditemukan dalam Alkitab. Aliran ini
mencocokkan ilmu pengetahuan kepada Alkitab.
O Kejadian 1:26-27 menyebutkan gambar dan rupa Allah (bahasa Ibrani :Tselem demuth), dalam
bahasa Latin diartikan sebagai Imago Dei (citra Allah).
O Rupa dan gambar pada intinya sama, pemakian yang berbeda; rupa (Kej 5:1; Yak 3:9); gambar (Kej
9:6; Kej 1:27)
O Teori PENCIPTAAN: Dalam teori ini diakui bahwa eksistensi manusia terjadi karena diciptakan
ALLAH. Bahkan segala sesuatu yang ada dalam alam semesta ini karena Alalh yang menciptakannya ( Kej
1:1; Kol 1:16)
O Dasar Alkitab penciptaan manusia (Kej 1:26-27) Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa
Allah.
O Manusia diciptakan dengan terencana, berbeda dengan ciptaan lainnya (Kej 1:26)
O Allah tidak langsung berfirman tetapi menciptakan dengan penuh kasih (Kej 2:7)
O Manusia diperintahkan untuk menguasai segala sesuatu, artinya derajat manusia lebih tinggi dari
ciptaan lainnya.
O Pengertian gambar Allah berarti bahwa manusia memiliki kemuliaan, kebenaran dan kesucian.
O Gambar dan rupa Allah menunjukkan bahwa manusia memiliki citra atau karakter Allah.
O Gambar dan rupa Allah, secara umum memberikan perbedaan manusia dari makhluk lain yaitu
memilki pikiran, perasaan dan kemauan.
O Alkitab menyatakan bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Memiliki makna:
O Kedua, ALLAH SEBAGAI MODEL ATAU TELADAN HIDUP MANUSIA (Yoh 14:12)
PENGERTIAN DOSA
- Orang tahu untuk berbuat baik namun tidak melakukan (Yak 4:17)
1. Khata artinya tidak mengenai sasaran (Im 4:2-3;Maz 32:1,5; 52:2-5; Yesaya 53:10,12)
4. Awon artinya perasaan bersalah akibat perbuatan dosa (Maz 52:3; Im 16:21; Maz 103:3)
O Pertama, Dosa bertentangan dengan norma dan merupakan ketidaktaatan kepada Allah.
O Ketiga, Dosa merupakan perbuatan aktif dakam kesalahan atau suatu tindakan menuju sasaran yang
salah.
3. Hamartia artinya tidak mencapai sasaran (Mat 1:21; 26:28; Luk 24:47)
5. Anomia artinya kedurhakaan, tidak punya aturan (Mat 7:23;23:28; Roma 4:7)
7. Paraptoma artinya pelanggaran secara sengaja (Mat 6:14;Roma 4:24; 2 Kor 5:19)
KEJATUHAN MANUSIA
O Tuhan tidak menciptakan dosa, adapun manusia jatuh dalam dosa, menurut telaah Alkitab:
1. Kehendak bebas manusia untuk memilih taat kepada Allah atau melawan kehendak Nya
2. Pohon pengetahuan yang baik dan jahat adalah ujian apakah manusia memilih Allah atau menolak
iblis
O Tuhan tidak menciptakan dosa, adapun manusia jatuh dalam dosa, menurut telaah Alkitab:
1. Kehendak bebas manusia untuk memilih taat kepada Allah atau melawan kehendak Nya
2. Pohon pengetahuan yang baik dan jahat adalah ujian apakah manusia memilih Allah atau menolak
iblis
Catatan:
Jadi dosa tidak berasal dari Allah, Allah tidak menciptakan dosa
SUMBER DOSA
O Pandangan Alkitab sumber dosa adalah Keinginan Daging (ini bukan berarti bahwa daging/fisik kita
sumber dosa)
O Galatia 5:17 Alkitab menyebutkan bahwa keinginan daging bertentangan dengan keinginan ROH
O Alkitab mengajarkan bahwa dosa bukan pada tubuh atau benda melainkan dalam HATI (Mat 15:19)
MENJALARNYA DOSA
O Dosa dibedakan menjadi dua yakni DOSA WARISAN dan DOSA PERBUATAN
1. Dosa warisan karena kesalahan warisan (Kej 3:15,16: Roma 6:23) hukuman dijatuhkan Allah
kepada Adam dan keturunannya
O Dosa warisan karena kerusakan warisan (Ef 3:1), dosa ini bukan berdasarkan kelahiran, namun
dipengaruhi orangnya.
O Dosa pikiran, perkataan dan perbuatan (semua ini bukan merujuk kepada besar kecilnya tetapi dosa
seutuhnya)
O Dosa terhadap Roh Kudus (Mat 12:24-42), secara khusus dlm Matius 12:32 dosa penghujatan thd RK
diartikan menentang pekerjaan Roh Kudus, ada juga yang mengartikan kemurtadan (Ibr 6:4-6; I Yoh
5:16)
AKIBAT DOSA
1. MAUT atau KEMATIAN (Roma 6:23) diartikan perceraian apa yang dipersatukan Tuhan, terdiri dari:
- Perceraian kekal antara Allah dengan manusia (kematian kedua: Why 21:28)
2. Hubungan manusia dengan Allah menjadi rusak (setelah berdosa manusia tersingkir dari hadirat
Tuhan)
- Ketika Allah menghukum dosa manusia, maka ada dua implikasi. Pertama, bagi orang berdosa
ganjaran bagi perbuatan jahat yang dilakukan. Kedua, bagi orang percaya merupakan disiplin yang
memurnikan
O Istilah PL untuk bertobat : Nakhas (menyesal); Syub (berpaling dan kembali kepada Tuhan)
O Istilah PB : Metanoia (kata ini menunjuk pada perubahan dalam hati atau niat); Epistrope: menunjuk
pada perubahan dalam hidup atau tingkah laku yang kelihatan
O Bertobat berarti Keadaan dimana seseorang menyesal karena dosanya yang dinyatakan Firman
Allah dan RK,sehingga oleh kehendak sendiri ia mengubah pikirannya dan hatinya lalu berbalik dan
berpaling kepada ALLAH
KESIMPULAN
O Allah menciptakan manusia dengan rancangan yang INDAH dan MULIA, diciptakan seturut gambar
dan rupa Allah. Artinya diberikan hak bersekutu dan behubungan dengan Allah.
O Rencana Allah rusak karena manusia tidak taat kepada Allah, manusia jatuh dalam dosa.
O Dengan usaha manusia, maka manusia tidak mungkin lepas dari hukuman Tuhan atas DOSA.
Allah memberikan rancangan Indah kepada manusia sekalipun Manusia jatuh dalam dosa dengan
KESEMBUHAN ILAHI
TUJUAN PENGAJARAN
• Peserta DIKLAT memahami maksud dan tunjuan Allah dalam kesembuhan Ilahi
• Peserta DIKLAT memahami alasan mengapa orang tidak memperoleh kesembuhan Ilahi
PEMAHAMAN DASAR
• PENGAKUAN IMAN GBI: “Kesembuhan Ilahi tersedia dalam korban penebusan Yesus untuk semua
orang yang percaya“.
A. Penyebab penyakit
• Ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa kematian mulai bekerja di dalam diri mereka. Akibat
pelanggaran terhadap Firman Tuhan tersebut dalam diri Adam dan Hawa untuk pertama kalinya
terdapat proses penuaan sehingga tubuh manusia saat itu dan seterusnya tunduk pada penyakit,
kelemahan dan kemerosotan sampai terjadinya kematian.
• Kematian sebagai akibat dosa itu, menjalar kepada semua orang karena semua orang telah berbuat
dosa (Rm 5:12)
• Selain dari akibat dosa, Iblislah penyebab utama adanya penyakit, seprti contoh di bawah ini
1. Kis 10:38
“….Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan
menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.”
Perhatikan kata dikuasai dalam ayat tersebut ini dalam kata Yunaninya “katadunasteno” yang seara
harfiah berarti “di bawah kekuasaan” atau “dikuasi oleh”. Sebab itulah orang yang sakit ada “dibawah
kekuasaan” atau “dikuasai oleh iblis” dan kasus seperti ini disembuhkan oleh Tuhan Yesus.
2. Luk 4:35
Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya! Dan setan itupun
menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali
tidak menyakitinya.”
Kata “menghardik’ atau epitimao, kata ini tegas dan kuat. Ketika Tuha Yesus bertemu dengan setan,
Alkitab berkata Yesus menghardik (epitimao) dia (setan), katanya “Diam, keluarlah daripadanya!.”.
3. Lukas 13:10-17
Pada ayat 11 dinyatakan: “Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh
sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.”
Tuhan Yesus menyembuhkan wanita tersebut sehingga wanita tersebut dapat berdiri dengan tegak.
Perhatikan pada ayat “dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya.” jelas iblis yang
membuat orang tersebut sakit
• Dalam Perjanjian Lama istilah penyakit itu ternyata memiliki arti yang luas. Memang PL
menerangkan hubungan antara penyakit dan dosa, maksudnya adanya penyakit itu mengingatkan
seseorang bahwa hubungannya dengan Tuhan telah terganggu.
• Penyakit dan kematian mengingatkan manusia kepada fakta, bahwa penyakit sebetulnya tidka
termasuk dalam unsur penciptaan. Riwyat tentang mansuia jatuh dalam dosa, atau pemberontakan
manusia kepada Allah menceritakan bahwa melalui dosa mansuia kematian menyusup dalam ciptaan
Allah dan penyakit adalah pendahuluan dari kematian.
Selama pelayanan Kristus di muka bumi, dikatakan: “tergerak hatinya dengan belas kasihan” lalu ia
menyembuhkan. kecintaanNya kasihanNya dan kemurahanNya terus menerus mendorong hatinya
untuk menyembuhkan sekalian orang yang telah datang kepadanNya untuk disembuhkan. Ia tidak dapat
melihat mereka yang menderita kesengsaraan. “Allah itu kasih”, kasihNya tidak berubah sampai selama-
lamanya
Ketika Tuhan Yesus menyembuhkan orang lumpuh lalu menyuruh berdiri dan mengangkat tempat
tidurnya lalu berjalan, semua ornag yang melihatnya takjub, lalu memuliakan Allah (Mar 2:11-12). Allah
senantiasa dipermuliakan bilamana mujizat terjadi
Banyak jiwa dimenangkan dan ditarik kepada Injil Yesus Kristus, juga jiwa-jiwa yang lemah dapat
dibangunkan kembali imannya lewat mujizat kesemuhan Ilahi.
1 Kesembuhan ilahi adalah perjanjian dari Allah dalam Yesus Kristus (Luk 15:26)
3 Kesembuhan Ilahi adalah pelayanan Yesus (Mat 12:15 b; Mat 14:36; Luk 6:19; 4:40)
5 Kesembuhan Ilahi adalah merupakan keadaan gereja yang mula-mula (Band Kis 4)
1. Mengetahui dengan yakin bahwa jaman mujizat belum berlalu dan kesembuhan ilahi adalah bagian
dari pelayanan (pekerjaan) Tuhan Yesus di hari ini.
b. Yesus Kristus penyembuh (Mat. 9:35; Mrk 6: 55-56; Kis 10:38; band Ibr 13:8)
c. Yesus telah memerintahkan murid-muridnya supaya menyembuhkan orang sakit (Mat 10:1-7; Luk
10:1, 8-9 band Yoh 8:31)
d. Mujizat kesembuhan dinyatakan dimana-mana dalam pelayanan gereja mula-mula (Kis 3:6; 4:29;
5:12; 6:8; 8:5; 14:3; 19:11-12)
2. Menyetahui janji-janji Allah dalam Alkitab mengenai kesembuhan Ilahi serta berkeyakinan dengan
teguh bahwa itu akan diberikan kepada dirimu sendiri. (Kel 15:26)
Kalau kita yakin bahwa Yesus sebagai Juru Selamat kita dan Ia telah mengampuni dosa-dosa kita, kita
berhak meminta kesembuhan dan Tuhan akan memberi kepada kita, karena itu hal-hal ini harus kita
lakukan:
4. Yakin bahwa keselamatan jiwa dan kesembuhan itu berjalan bersama-sama (Markus 2:5; 11)
5. Meminta supaya Tuhan menyembuhkan sesuai dengan perjanjianya dan percaya sepenuhnya Tuhan
akan memberikan (Yoh 15:7; Mat 7:7-8; Yoh 14:14; Yer 33:3; 1 Pet 3:12; 1 Yoh 5:14-15)
Sebagai UmatNya, kita berhak meminta kesembuhan kepada Tuhan, dengan melakukan hal-hal:
d. Tinggalkan semua dosa dan singkirkan jauh-jauh (Yes 55:7; Ams 28:13)
h. Yakinlah Engkau sembuh dan berjalan dengan iman (Mat 7:7-8, 1 Pet 3:12; 1 Yoh 5:14-15)
3. Tidak mau menerima Kristus Juru Selamat dan Tabib itu dalam hidupnya
5. Hatinya berpaling kepada dosa dan tidak mau meninggalkan ikatan dosa tersebut
6. Kesuaman dalam gereja dan pengajaran yang melemahkan janji Tuhan akan kesembuhan
9. Bimbang/ragu-ragu hanya melihat penyakit dan tidak percaya kepada doa yang dinaikkan
PENUTUP
• Kesembuhan Ilahi pengajaran Alkitab yang harus disampaikan kepada jemaat bahkan setiap orang.
Gereja mula-mula sudah melaksanakan kesembuhan Ilahi ini dan mujizat terjadi secara ajaib
• Pelayanan kesembuhan juga bagian dari pelayanan konseling, jangan sampai hilang dari pelayanan
Gereja.
• Pekabaran injil dan kesembuhan adalah perintah Tuhan Yesus Kristus sampai Ia datang kembali.
Tujuan pengajaran
• Peserta DIKLAT memahami doktrin yang Alkitabiah tentang baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
• Peserta DIKLAT memiliki kemampuan mengaplikasikan doktrin baptisan air dan baptisan Roh Kudus
dalam pelayanan gerejawi.
• Peserta DIKLAT memiliki motivasi dan minat dalam mendalami pengajaran GBI tentang baptisan air
dan baptisan Roh Kudus
PENDAHULUAN
• Dalam pengakuan Iman GBI disebutkan “ Setiap orang yang bertobat harus dibaptis secara selam
dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus yaitu dalam nama Tuhan Yesus Kristus”.
PENGERTIAN
Bila kita membicarakan tentang baptisan, maka dalam Alkitab terdapat 4 jenis baptisan.
• Dalam AMANAT AGUNG, salah satu perintah yang harus dilakukan adalah MEMBAPTIS (Matius
28:19-20)
• Perintah ini diberikan oleh Tuhan Yesus kepada murid-muridNya, dan dukungan untuk
melaksanakan amanat ini sangat besar, ditandai dengan:
- Janji penyertaan Tuhan kepada murid-murid (Markus 16:15-17), tatkala mereka memberitakan
Injil dan menggenapkan amanatNya.
- Tuhan memakai para murid untuk mentobatkan jiwa-jiwa dan membaptis ( Kisah 2:37;41-43,47)
MAKNA BAPTISAN
• Berdasarkan Alkitab Roma 6:3’11; Kol 2:12; 1 Pet 3:21, kita bisa menyelami makna baptisan yakni
TINDAKAN IMAN untuk melaksanakan kepercayaan kepada Injil bahwa Kristus telah mati karena dosa
kita.
• Hal kedua, TINDAKAN IMAN bahwa kehidupan lama dengan seluruh dosa telah dikuburkan
bersama dgn kematian Yesus.
• Dengan demikian kita beroleh HIDUP BARU dan terlepas dari KUASA DOSA dan hidup memuliakan
nama Tuhan dengan KEHIDUPAN yang BERKEMENANGAN atas dosa
• Dengan baptisan yang kita terima, dalam iman kita tidak lagi menghambakan diri dengan dosa.
PELAKSANAAN BAPTISAN
• GBI melaksanakan baptisan dengan cara menyelamkan sesuai dengan arti dan metode yang
dinyatakan ALKITAB
• Dasar Alkitabnya Matius 3:13-17, seperti Yesus ang dibaptis Yohanes Pembaptis.
• Matius 3:13-17 menjelaskan bahwa Yesus keluar dari air (bukan sungai Yordan); kata air=udatos
dan kata sungai=potamos, jadi disimpulkan Yesus diselamkan di dalam air sehingga Ia keluar dari air
(Mark 1:9-10)
• Dalam bagian ayat lain Kis 8:38-19, ketika Filipus membaptiskan Sida-Sida, disebut keluar dari air
(dipakai kata: anebesan ek tou hudatos=muncul dari air).
• Dalam Alkitab baptisan selalu dilaksanakan dengan selam yang memberi pengertian penguburan
(dalam air) dan kebangkitan (keluar dari air) Roma 6:3-4.
• Hal lain yang bisa kita pahami tentang baptisan harus selam, dari terjemahan bahasa Belanda
“doop” artinya celup dan bahkan kata bapto sehari-hari adalah celup (zat warna) maka baptisan tidak
dapat lain kecuali diselamkan.
BAGAIMANA DENGAN PERCIK?
• Kata percik dalam bahasa Yunani ada dalam bentuk rantiso, erantisa, rantismos, dalam Alkitab
dihubungkan dengan pemercikan darah.
• Baik dalam PL maupun PB dihubungkan dengan pengkudusan dan pengampunan (Ibr 9:19-22; 9:13;
11:28; I Pet 1:2)
• Dalam Alkitab syarat dibaptis adalah bertobat (Kisah 2:38), percaya dan menerima Yesus/menjadi
murid Tuhan (Mark 16:15-16; Mat 28:19)
• Anak-anak belum memiliki pengertian dengan dosa maupun penebusan, sehingga pada umumnya
baptisan dilakukan untuk mereka yang berumur 12 th ke atas
• GBI melakukan penyerahan anak-anak kecil seperti Tuhan Yesus diserahkan di Bait Allah (Lukas 2:2-
22)
• Dan setelah umur 30 tahun barulah Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis untuk memenuhi
seluruh Kebenaran Firman Allah, bukan sbg tanda PERTOBATAN
FORMULA BAPTISAN
• Misalnya “ Saya membaptiskan saudara A (sebut nama lengkap) dalam nama Allah Bapa, Allah Anak
dan Allah Roh Kudus atau atas nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus (Matius 28:19)
• Ada juga yang berdasarkan Kisah 2:38 dan 19:5 “membaptis dalam Nama Yesus”.
• GBI menghindari pertengkaran itu yang mana yang benar dan tidak. GBI Secara lengkap memakai
formula “ Saya baptiskan saudara (sebut nama ) dalam Nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, di dalam
Nama Tuhan Yeus Kristus.
• Bunyi pengakuan Iman GBI “Baptisan Roh Kudus adalah karunia Tuhan untuk semua orang yang
telah disucikan hatinya dan tanda awal baptisan Roh Kudus adalah berkata-kata dengan bahasa roh
sebagaimana diilhamkan oleh Roh Kudus”
• Istilah dibaptis dengan Roh Kudus hendak menyatakan penyelaman ke dalam Roh yang berlimpah-
limpah dan tidak akan terlupakan.
Kedua, JANJI BAPA. Istilah ini berasal dari Lukas yang menyatakan tentang Roh Kudus.
• Dalam Kis 1:4-5,jelas perkataan Yesus kepada murid-muridNya menyatakan menantikan janji Bapa.
• Istilah di atas menuju kepada pencurahan Roh Kudus, itulah sebabnya Petrus dalam khotbahnya
menyinggung hal itu (Kisah 2:39)
Ketiga, Karunia Roh. Petrus menggunakan istilah ini (Kis 2:38), dan ini berbeda dgn sebutan Paulus dlm 1
Kor 12.
• Kata karunia (Yun:dorea atau dorean) berarti baptisan Roh adalah pemberian Allah cuma-cuma
yang keluar dari kekayaan kemurahan hatiNya
Keempat, DIPENUHI ROH KUDUS. Istilah ini ada dalam terjemahan baru Alkitab ( Kis
2:4;4:8;8:31;9:17;13:9) kata yang dipakai adalah penuh dengan Roh Kudus.
• Dlm kata Yunani, tidak memakai kata “dengan”, ini diterjemahkan dengan “en” atau “syn” atau
“meta”.
• Hal kedua kata penuh menggunakan “pleres” yang berarti “being full” atau “pleroo” berarti “to
befull”
• Istilah dipenuhi Roh Kudus juga dicatat dlm Kis 6:5 dan Kis 13:52, seperti yang dialami Stefanus dan
murid-murid di Antiokhia.
• Apakah istilah dipenuhi Roh Kudus sama dengan baptisan Roh Kudus? Jika melihat kepada
Pentakosta, maka siapapun akan setuju bahwa peristiwa itu penggenapan janji Bapa atau baptisan Roh.
• Jika demikian maka apa yang terjadi dalam Kis 2:4 tidak lain adalah baptisan Roh.
• Kelima, Pencurahan Roh Kusus (Kisah 2:17-18; 2:33) Petrus menafsirkan Pentakosta sebagai
pencurahan Roh Kudus
• Pengalaman Kornelius dan keluarganya juga disebuh dengan pencurahan (Kis 10:45), ini juga
diterjemahkan dengan menerima Roh Kudus.
• Pernyataan lain “Roh Kudus turun atas” (Kisah 10:49;19:6) seperti pengalaman Kornelius dan murid
di Efesus.
HUBUNGAN BAPTISAN ROH DAN PERTOBATAN
• Ada dua pendapat: pertama, baptisan dan pertobatan adalah satu peristiwa yang sama dan
penyatuan orang yang bertobat ke dalam tubuh Kristus.
• Pendapat ini didasarkan pada I Kor 12:13. “Sebab di dalam satu Roh kita semua sama...telah
dibaptis menjadi satu tubuh...’
• Pendapat kedua, adalah seperti dianut oleh gereja-gereja Pentakosta, yakni bahwa baptisan Roh
Kudus adalah karya Roh yang berbeda dengan karyaNya dalam pertobatan dan penyatuan ke dlm tubuh
Kristus.
• Bisa dipahami bahwa baptisan Roh Kudus adalah karya setelah Pertobatan. Sama dengan
pengakuan iman GBI.
• Kitab Kisah Rasul selalu menghubungkan antara bahasa Roh dengan baptisan Roh. Karena dlm
Kisah Rasul setiap baptisan Roh diikuti dengan bahasa Roh
• Lukas menjelaskan bahwa bahasa Roh terjadi dengan Roh memberi kata-kata tersebut (Kisah 2:4),
Mulut adalah alat yang dipakai oleh Roh berkata-kata.
• Istilah bahasa Yunani “kathos” diterjemahkan karena atau sebab, mengindikasikan bahwa bahasa
Roh adalah bahasa yang berasal dari Roh , bukan manusia.
• Perbedaan Lukas dengan Paulus dalam hal berbahasa Roh: Lukas menekankan sebagai tanda
baptisan, Paulus menekankan untuk pembangunan tubuh Kristus (I Kor 14:5;28)
• Paulus tidak anti bahasa Roh, ia menyebutkan jika ada yang berbahasa Roh, harus minta
penterjemahan.
• Bagi Lukas bahasa Roh tanda baptisan Roh dengan tujuan pemberdayaan untuk pelayanan bagi
orang yang dipenuhi Roh.
• Pasal 8:5-12:5 (kesaksian org yang dipenuhi Roh Kudus di Yudea dan Samaria)
• Pasal 12:6-28:31 (kesaksian orang yang dipenuhi Roh Kudus sampai keujung bumi)
• Tentu saja selain memberdayakan seseorang untuk pelayanan, juga memberikan daya tahan dalam
penderitaan karena mengikut Kristus.
Ada tiga cara yang bisa kita perhatikan sesuai dengan Alkitab.
Ketiga, doa.
Tiga cara ini bukan urutan-urutan melainkan hal yang dibahas dalam Alkitab.
• Tentang baptisan Air, dlm Kitab Kisah rasul, hampir tidak ditemukan semuanya menjadi mutlak.
Ada contoh-contoh spt:
• Disimpulkan bahwa baptisan air bukanlah cara seseorang spy dibaptis Roh Kudus.
• Dengan penumpangan tangan, beberapa peristiwa (Kis 8:17; 9:17; 19:6). Namun ada juga peristiwa
tanpa penumpangan tangan (Kisah 2:4;4:8;10:44), jadi kita pun tidak bisa memutlakkan penumpangan
tangan.
• Dengan berdoa. Tak dapat disangkal bahwa baptisan Roh dikaitkan dengan doa tetapi lebih tepat
doa tidak dipandang sebagai cara penerimaan, melainkan lingkungan dimana Roh dicurahkan.
KESIMPULAN
• Pertama, Pengajaran RK dikalangan gereja pentakosta termasuk GBI memiliki dasar utama seperti
yang dilaporkan Lukas dlm Kisah Rasul
• Kedua, Istilah janji Bapa, karunia Roh, dipenuhi Roh, pencurahan Roh dlm Kisah Rasul adalah
menunjuk kepada hal yang sama yakni baptisan Roh Kudus.
• Ketiga, Baptisan Roh Kudus adalah karya yang berbeda dengan karya Roh dalam pertobatan, harus
dilihat sebagai kelanjutan dari karya pertobatan
• Keempat, Maksud baptisan Roh Kudus adalah pemberdayaan orang percaya guna sebuah
pelayanan dan juga membuat bertahan dalam penderitaan
• Kelima, baptisan Roh Kudus adalah kedaulatan Roh kepada orang-orang Percaya (orang yang
merenungkan Firman Tuhan) dan mentaati dan meminta dalam doa dengan iman, baik dengan maupun
tanpa penumpangan tangan.
KONSELING DASAR
I. PENDAHULUAN
Pastoral Konseling adalah Pelayanan Penggembalaan yang dilakukan Gembala melalui Konseling. Ada
tiga alasan mengapa Gembala harus mau dan berani melakukan penggembalaan melalui konseling:
1. Selain Gembala, Yesus adalah Penasehat Ajaib (Counsellor, KJV) Yesaya 9:6. 1 Pet 5:1-4.
2. Roh Kudus memimpin kita (Yoh 16:13) dan mengajarkan segala sesuatu (Yoh 14:26)
Pastoral Konseling adalah penggembalaan yang dilakukan oleh Konselor (Ko - gembala) melalui
“hubungan timbal-balik” dengan Konseli (Ki) untuk membimbing jemaat dalam jalan Tuhan.
Pada akhirnya Ki (jemaat) mampu melihat tujuan hidupnya baik dengan sesama dan dengan Tuhan.
1. Tujuan Materi ini: Setiap gembala mau dan berani melaksanakan penggembalaan melalui Pastoral
Konseling.
2. Tujuan Pastoral Konseling: Tujuan akhir adalah untuk memaksimalkan “potensi jemaat” , sesuai
dengan Efesus 4:11-16.
Kepada pria yang disembuhkan dari penyakit lumpuh 38 tahun (Yoh 5:14)
Pertama: sadar bahwa ia orang berdosa dan masih hidup dalam kegelapan.
Ketiga: gembala adalah pribadi yang tepat bagi dirinya untuk membuat pengkuan dosa.
2.4.Memulihkan Kondisi yang Rapuh serta Menolong jemaat yang Membutuhkan Uluran Tangan untuk
berbagai masalah yang dihadapinya.
Gembala mewakili Kristus, untuk mendengar permasalahan, bersama-sama mencari jalan keluar dan
membimbing jemaat mencapai tujuan Allah dalam hidupnya. Maz 130:1-8
Perbandingan antara mendengar dan berbicara harus sekitar 70-80 % mendengar dan 20-30 %
berbicara.
Gembala sebagai konselor melalui percakapan, membimbing dan menuntun Ki menuju satu titik yaitu
‘solusi’ atas persoalannya.
Di tahap response action inilah diharapkan terjadinya perubahan tingkah laku jemaat.
Maka tergenapilah Firman dalam Roma 12:2 (tidak serupa dengan dunia; berubah oleh pembaharuan
akal budi; sampai dapat membedakan kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan
yang sempurna).
Beberapa alasan mengapa gembala harus mengembangkan disiplin dan skill dalam pelayanan konseling,
seperti:
v Agar ada pengetahuan dan kemampuan untuk menghubungkan teori dengan praktik.
v Mampu memelihara identitasnya sebagai hamba Tuhan dalam peranannya sebagai konselor dalam
interpersonal relationshipnya.
v Memiliki disiplin dalam menunaikan kelengkapan-kelengkapan konseling terlebih dalam batasan
profesinya sebagai hamba Tuhan.
Carkhuff mengemukakan, bahwa konseling adalah suatu hasil interaksi/hubungan timbal-balik antara 3
hal, yaitu:
a. sikap konselor;
Sikap Konselor/ Understanding harus lahir dari KASIH Kristus, bukan dengan kemampuan otak/ berpikir
manusia.
• Mengamati
• Mendengarkan
Hal-hal yang harus didengar meliputi hal-hal yang “diucapkan” (Verbal) dan “yang tidak
terucapkan/terkatakan” (N0n Verbal).
* Suatu ketegasan tindakan yang memampukan memberi perhatian kita sebagai suatu yang
menyenangkan.
* Menciptakan jarak yang memungkinkan kita untuk menunggu apa yang akan dikatakan oleh konseli
dalam lanjutan konseling selanjutnya.
- Empaty
Kemampuan untuk memahami secara tepat perasaan, pikiran dan pengalaman orang lain.
Dalam empati:
Hal lain yang perlu diingat oleh konselor dalam hal berempaty:
ü bersikap hangat.
Wujudan sikap empaty dalam proses konseling dimulai pada tahap MENANGGAPI.
Ø memahami perasaan-perasaan konseli yang; tak terungkap secara verbal dan akurat.
Unsur
Tahap Persiapan
Tahap pertolongan
Hadir
Menanggapi
Personalisasi
aksi
Sikap Konselor
Empati,Respek
Level 3
Level 3
Diatas level 3
Diatas level 3
Otentik,Konkret
Level 3
Level 3
Diatas level 3
Diatas level 3
Terbuka,
Diatas level 3
Diatas level 3
Diatas level 3
Imediasi Konfontasi
Level 3
Keterampilan Konselor
Menanggapi perasaan
Personalisasi
Pelaksanaan cita2,
Mengamati, mendengarkan
konten
Perasaan, tujuan
Proses belajar konseli
Melibatkan diri
Meneliti masalah
melaksanakan
1. Menunjukkan level bantuan paling rendah. Konselor hanya menanggapi sebagian perasaan konseli
yang terungkap atau sama sekali tdk menanggapinya
3. Konselor sdh menanggapi lebih dalam dan yg tdk terungkap secara verbal oleh konseli dan hal
ini ,menolong konseli membagi perasannya
Konseli :
Kemarin saya bingung Pelayan tua saya malas dan ketika saya menegurnya ia membantah. Saya tidak
bisa menerima perlakukan seperti itu dari dia
Anda merasa terganggu karena pelayan tua anda tidak lagi menghormati anda didepan orang lain
Level 3
Di atas Level 3
Di bawah level 3
Anda merasa sangat terganggu karena anda tak dapat membangun hub pribadi yg baik dgn pelayan
anda, padahal anda menginginkannya
Contoh:
Konseli: Saya ingin mengikuti pelatihan PASTORAL KONSELING kepada JEMAAT, tapi pada saat yang
sama ada Seminar: CAMUK (CARA MUDAH UNTUK KAYA).
Tanggapan Konselor:
Di bawah level 3:
Ikuti nasehatku. CAMUK itu tidak baik. Ikuti sana pelatihan PASTORA KONSELING kepada JEMAAT.
Level 3:
Anda gelisah sebab Anda belum bisa mengambil keputusan? Anda belum melihat mana yang terbaik
untuk Anda dari dua kegiatan itu? Dengan mencari informasi secukupnya Anda akan dapat mengambil
keputusan yang tepat.
Di atas level 3:
Anda tidak bisa mengambil keputusan? Anda melihat ada hal yang baik dalam kedua pilihan itu
tetapi sulit memilih mana yang terbaik untuk Anda? Berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan
tujuan yang ingin Anda peroleh dari 2 kegiatan itu, Anda dapat menimbangbaik buruknya, sehingga
Anda dapat memutus- kan mana yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuanAnda.
b. Ketrampilan Konselor.
Pada saat Ki datang untuk menceritakan masalahnya kepada Ko dalam benaknya tersimpan pertanyaan
yang mungkin tak terungkap, seperti:
Pertemuan pertama:
Ø interaksi.
Ø relasi
Ø kelanjutan konseling.
2.1. Ketrampilan Menunjukkan Perhatian Lewat Sikap Tubuh dan Tanda-tanda Lahiriah.
3. Memotivasi konseli.
Ketrampilan ini mencakup:
q situasinya
q perasaan-perasaan Ki.
Keterampilan Mengamati
TUJUAN
• Mengumpulkan data non verbal tentang konseli dari tangan pertama untuk memahami
perasaannya
• Dengan mengamati tingkah laku, konselor pun akan memperoleh sumber yang kaya bagi rasa
empati
Ø segi fisik
Ø Emosional
Ø Interpersonal
Ø Intelektual
Ø Ingat nada suara konseli dan perhatikan kata-kata kusus yang mengungkapkan perasaannya (gembira,
sedih, dsb).
Ø Hal yang paling penting dalam mendengarkan konseli adalah USAHA MENCEGAH BERALIHNYA
PERHATIAN dari konseli.
Menanggapi (Responding)
v Arti.
v Tujuan.
Jawaban terhadap perasaan dan isi percakapan sangat penting untuk menunjukkan pada Ki, bahwa
Ko memahami situasi Ki.
Tanggapan Ko akan menimbulkan tanggapan dari Ki. Inilah yang disebut INTERAKSI antar Ko dan Ki.
Tujuan Menanggapi:
- Membangun dasar agar Ko dapat mempersonalisasi pemahaman Ki engenai dirinya pada proses
konseling berikutnya.
QUOTS
Team Building
§ Komitmen
§ Saling tergantung
§ Pendelegasian
§ Sumber daya
§ Kepercayaan
Dua Orang atau lebih yang berinteraksi dan saling mempengaruhi ke arah tujuan bersama.
Macam-macam tim
DASAR ALKITAB
¡ Teks ini memberikan catatan kerja sama (team work) yang dikerjakan oleh beberapa orang yang
mengusung orang lumpuh (ay 18)
¡ Kesulitan yang mereka alami terpecahkan kerika bekerj sama; jalan keluar mereka temukan ketika
menghadapi secara bersama
Nehema 3:1-32
¡ Pembangunan Tembok Yerusalem dikerjakan dengan tim kerja yang solid ( ada sekian banyak orang
yang bekerja sama) dibawah pimpinan Nehemia
¡ Tembok Yerusalem dalam kurun waktu 52 hari selesai dikerjakan (Nehemia 6:15)
¡ Teks ini memberikan catatan bahwa Tim Kerja yang Solid, mampu menghasilkan capaian kerja yang
dahsyat.
Seperti Tubuh, bergerak sesuai dengan arahan dari kepala dan melakukan, bergerak serta
menyelesaikan kehendak dari kepala, demikianlah TEAM
¡ Team work merupakan sarana yang baik dalam menggabungkan berbagai talenta untuk memberikan
solusi inovatif bagi tugas bersama.
¡ Ketrampilan dan pengetahuan yang beraneka ragam yang dimiliki kelompok merupakan nilai tambah
yang menguntungkan jika dibandingkan seorang individu.
¡ Ketrampilan managerial (Managerial Skills), termasuk kemampuan dalam membuat rencana kerja,
menentukan tujuan, memantau kinerja, memonitor perkembangan dan memastikan pekerjaan telah
dilakukan secara benar, dan lain-lain.
TEAM WORK
Kekuatan yang bekerja dalam kelompok, yang mempengaruhi hasil kerja kelompok dan kepuasan
anggotanya.
Unsur – unsur :
Kegiatan = tindakan verbal maupun non verbal yang dilakukan oleh anggota kelompok.
Interaksi = Komunikasi dan kontak antar pribadi yang terjadi di antara anggota-anggota
kelompok.
Balon udara adalah petualang udara yang memerlukan kerjasama tim yang ekstra efektif…..jika tidak ……
MATILAH KAU…..!!!!!!
KELEMAHAN
Pada kenyataannya, tim yang efektif dibangun dari suatu perjalanan pengalaman yang kaya dari masing-
masing anggota sehingga dapat saling mempengaruhi dan berbagi serta dapat merubah dan
membentuk satu pola perilaku baru yang sinergis diantara mereka
• Pilih cara yang paling ‘aman’; cari pola perilaku yang dapat saling menerima
Pertanyaan yang sering muncul waktu TIM baru dibentuk atau seseorang baru bergabung dalam TIM
ybs:
• Perlu segera bergerak (pindah) dari “uji dan bukti” menjadi upaya mencari jalan keluar dan
seterusnya ke orientasi progresif
• Tidak perlu melakukan segala sesuatu (tugas) harus melibatkan semua anggota
• Anggota TIM dapat melaksanakan tugasnya secara independen, baik dalam satu sub-TIM atau
TIM yang cukup besar dengan fasilitas
• Tingkat moral yang tinggi dan loyalitas terhadap TIM semakin intensif/ mendalam
1. SPIRIT TEAM
Memang aku telah meminta Titus untuk pergi dan bersama-sama dengan dia aku mengutus saudara
yang lain itu. Adakah Titus mengambil untung dari pada kamu? Tidakkah kami berdua hidup menurut
roh yang sama dan tidakkah kami berlaku menurut cara yang sama? (2Korintus 12:18)
2. KNOWLADGE TEAM
Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang
yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain. (2Timotius 2:2)
3. SKILL TEAM
Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. (2Ti 2:3)
SUMBER KONFLIK
1. KEPENTINGAN
2. HUBUNGAN
3. NILAI
Memo :
Buat Keputusan !
1. Memperkenalkan Persaingan
3. Meningkatkan interaksi
¡ Faktor Potensi
(kriteria-kriteria tugas)
T = Together
E = Everybody
A = Achieves
M = More
¡ Bentuk Kelompok masing-masing 3 orang, setiap kelompok akan mendapatkan puzzle beserta
potongannya, potongan itu tidak semua miliknya, ada juga potongon milik kelompok yang lain.
¡ Susunlah Puzzle yang Anda dapatkan, dan apabila potongan tersebut tidak ada silahkan boleh
meminta dan menukarkan potongan puzzle kepada kelompok lain yang ada disearah jarum jam, begitu
seterusnya sampai anda dan tim bisa menyelesaikan puzzle dengan tepat.
KESIMPULAN
• Tim kerja adalah sebuah keharusan dalam gereja dan pelayanan; tidak ada gereja yang berhasil jika
tidak mengedepankan “kerjasama”
• Kerja sama harus didasarkan pada kesamaan: Visi, Panggilan dan Tujuan Allah; dengan demikian
tim work dapat mewujudkan misi Allah. Dasar tim work berkerja dalam kasih dan tuntunan Tuhan.
PENGEMBANGAN ORGANISASI
PENGERTIAN ORGANISASI
“..a group of people, working toward objectives, which develops and maintains relatively stable and
predictable behavior patterns, even though the individuals in the organization may change. Usually we
describe organizations in terms of how they differ on three dimensions : complexity, formalization and
centralization..”
(sekelompok orang, bekerja menuju tujuan organisasinya, yang mengembangkan dan memelihara pola
perilaku yang relatif stabil dan dapat diprediksi, meskipun individu dalam organisasi dapat berubah.
Biasanya kita menggambarkan organisasi dalam hal bagaimana mereka berbeda pada tiga dimensi:
kompleksitas, formalisasi dan sentralisasi)
Pemusatan/sentralisasi
Dimensi Organisasi
Formalisasi
Kemajemukan/kompleksitas
• EKSTERNAL
• Perkembangan IPTEK
• Perubahan Lingkungan
• INTERNAL
• Proses yang meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis dilakukan secara terus
menerus oleh suatu organisasi.
1. Yang direncanakan
PO adalah suatu proses sadar & terencana. Peserta PO mengetahui dalam hal apa mereka terlibat dan
mengapa mereka terlibat dalam peningkatan efektifitas, efisiensi dan kesehatan organisasi.
v Efisiensi
Diukur dg perbandingn antara masukan & keluaran yang mengacu pd konsep: (masukan minimum &
keluaran maksimum)
v Efektivitas
Tingkat prestasi organisasi dlm mencapai tujuannya, artinya besaran tujuan yg telah ditetapkan berapa
banyak bisa dicapai
v Kesehatan Organisasi
Suatu fungsi & mutu hubungan antara para individu & organisasi, yaitu hubungan yg dinamis &
adaptabel.
1. Menciptakan keharmonisan hubungan kerja antara pimpinan dengan staff angota organisasi
4. Merupakan semangat kerja para anggota organisasi & kemampuan mengendalikan diri
Bagaimana Proses Pengembangan Organisasi ??
1. Pengenalan Masalah
2. Diagnosis Organisasional
4. Intervensi
Strategi terencana
• Ayat tsb memiliki esensi bahwa ketika anggota dalam gereja makin bertambah; kebutuhan juga
bertambah, maka pola organisasi perlu mengalami perubahan. (Dibutuhkan pengembangan organisasi)
• Pola organisasi berubah ketika kebutuhan yang banyak tsb harus diakomodasi dengan baik
• Struktur dan fungsi dalam gereja “harus” fungsional; di desain sesuai dengan kebutuhan gereja
lokal setempat, dan mempertimbangkan berbagai dimensi tugas pelayanan
• Struktur yang dibangun harus mempertimbangkan ketersediaan SDM yang fungsional, sehingga
dapat menjalankan organisasi dengan baik.
• Harus memilih “model” struktur mana yang harus dipakai dan disesuaikan dengan bidang tugas
dalam pelayanan
• Semua struktur dilengkapi dengan staff atau personalia yang akan bertugas mengerjakan
pelayanan
• Dilengkapi dengan job description untuk memastikan skope tugas dan tanggung jawab setiap staff
yang terlibat.
• Sistem dan prosedur kerja adalah unsur yang penting diperhatikan dalam “pengembangan”
organisasi gereja.
• Gereja harus menata sistem pelayanan dalam berbagai bidang serta menyusun prosedur pelayanan
yang baku, meskipun dapat dibuat fleksibel.
• Prosedur kerja dibuatkan dengan baik yang merujuk kepada urutan-urutan yang harus ditempuh
sampai program pelayanan selesai.
• Standart dan ukuran kinerja pelayanan harus ditetapkan oleh gereja lokal, caranya dengan
menetapkan target-target yang akan dicapai (kualitatif & kuantitatif)
• Pengukuran kinerja pelayanan disusun berdasaran apa yang direncanakan, dilaksanakan, dan
dievaluasi pencapaiannya.
KESIMPULAN
• Pengembangan organisasi gereja, harus diupayakan dari waktu ke waktu; sesuai dengan
perkembangan (luas bidang) pelayanan yang ada.
• Pemimpin (gembala) bertanggung jawab untuk mendesain arah dan pengembangan organisasi
yang akan dijalankan.
PENDAHULUAN
• Penginjilan merupakan tugas dan pekerjaan umat Tuhan (gereja) seperti diamanatkan dalam
Matius 28:19-20
- Tuhan ingin menjadikan semua orang percaya jadi muridNya (Matius 4:19)
- Kita dijadikan Allah sebagai duta-duta Kerajaan Allah yang menyaksikan bahwa Allah,
mendamaikan diriNya dengan dunia (2 Kor 5:18-21)
- Tuhan menginginkan berita kesalamatan dan pengampunan dosa disampaikan ( Luk 24:46-28;
Mark 16:15-18; Matius 28:19-20)
TUJUAN PENGINJILAN
• Memperlengkapi tubuh Kristus (gereja) untuk pertumbuhan dan kedewasaan (Efesus 4:11-13)
• Menumbuhkan pola hidup dalam kebenaran (karena pemberitaan Firman Allah) (Ibr 4:12)
• Untuk pertumbuhan dan perkembangan gereja (jemaat) secara jumlah (Mat 28:19-20)
• Seorang yang bukan hanya bersaksi tentang Kristus tetapi harus membuktikan Kristus dalam
kehidupannya (band para ahli taurat dlm Mat 23)
• Hidup berlimpah dalam kasih Kristus dan menjadikan kasih sebagai magnet untuk menarik orang
berdosa.
• Seorang penginjil harus hidup dalam hikmat Allah, karenanya harus bijaksana dalam memenangkan
jiwa ( I Kor 1:30; Yak 3:17)
• Pemenang jiwa senantiasa waspada dan rajin dalam pelayanan pekerjaan Tuhan (2 Tes 3:10), dan
harus memiliki roh yang menyala-nyala ( Roma 12:11)
• Pahamilah kebutuhan jiwa seseorang yang akan dilayani (bijaksana dalam membangun hubungan
dengan mereka)
• Tunjukkan sikap yang ramah, simpatik, sopan dan manis, jangan anggap diri lebih benar dari orang
yang akan dilayani
• Mintalah Roh Kudus memimpin setiap perkataan yang kita sampaikan, sehingga RK membuka jalan
untuk pemberitaan Injil
• Sabar melayani jiwa-jiwa walaupun sulit meyakinkan mereka akan keselamatan. Tetaplah tekun
dalam membagikan Injil (Luk 18:5)
• Jangan putus asa, walau setan selalu menghambat; pekerajaan kita hanya menabur benih yaitu
Firman Allah (Yes 55:11)
• Pimpinlah orang yang dilayani untuk mengambil keputusan untuk menerima Kristus ( Kisah 2:36;
Ibr 2:14)
• Ajaklah orang yang dilayani berdoa untuk keputusan yang telah diambil, sehingga bersungguh-
sungguh dlm Tuhan.
- Pekalah terhadap, waktu yang tepat untuk menuntun orang yang dilayani mengambil keputusan
menerima Kristus ebagai Juruselamat
- Jangan memaksa seseorang untuk menerima Kristus, harus memberikan kesempatan padanya
untuk memutuskan sendiri.
• Dalam melakukan penginjilan kepada seseorang, hendaknya nasehat di bawah ini diperhatikan.
- Jangan mengatakan kepadanya bahwa ia mestinya bertobat atau ia akan pergi ke neraka
- Berilah kepadanya firman, maka dengan kuasa Firman itu ia akan bertobat
- Tunjukkanlah ketepatan dan keyakinan kita terhadap firman Allah, namun jangan memaksa orang
yang dilayani
- Jika dalam melayaninya ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab, haruslah mengakuinya.
- Saksikanlah Yesus yang telah mengubah hidup kita, dan membawa kita kepada keselamatan.
• Beberapa hal penting yang harus dilakukan dalam membimbing orang-orang yang sudah
dimenangkan:
• Dosanya dihapuskan dan menerima kebenaran dengan sempurna (1 Yoh 1:7-9; 1 Kor 1:30)
• Roh kita tidak sama lagi dengan dunia ini (Ef 3:2; Roma 12:2)
• Bebas datang dihadirat Tuhan dan bisa minta apa saja dalam nama Yesus 9 Yoh 16:23-24)
MENGALAHKAN IBLIS
• Iblis musuh kita tidak pernah berhenti untuk menggangggu orang percaya.
• Sebagai orang percaya kita harus mengalahkannya dengan cara berperang (Ef 6:2)
• Iblis telah dikalahkan melalui kematian Yesus, tugas kita hanyalah tetap menadang Yesus (Ibr 12:2)
• Ingat Allah tidak akan mencobai kita melebihi kekuatan kita ( I Kor 10:13)
• Jangan takut terhadap iblis, karena dalam nama Yesus ia sdh dikalahkan ( Markus 16:17)
• Ajaklah orang yang baru bertobat ke gereja untuk bersekutu dengan Tuhan dan saudara seiman
• Belajar membaca Alkitab, karena Alkitab adalah makanan rohani (Mat 4:4)
• Persekutuan harus diibaratkan seperti pokok anggur dan carang-carangnya (Yoh 16:1-10)
PENUTUP
• Penginjilan untuk memenangkan jiwa bagi Kristus, adalah tugas semua gereja (MURID TUHAN),
karena itu bukan hanya hamba Tuhan yang dipanggil untuk itu.
• Memenangkan jiwa, adalah murni kuasa ROH KUDUS, karena itu metode apa pun kita pakai harus
dibawah kendali ROH KUDUS.
TUJUAN PENGAJARAN
• Pesera DIKLAT mampu menjelaskan konsep yang alkitabiah tentang pembenaran dan kelahiran
baru.
• Peserta DIKLAT mampu menjelaskan makna teologis pembenaran dan kelahiran baru
• Peserta DIKLAT mampu mengimplementasikan doktrin pembenaran dan kelahiran baru dalam
pengajaran dan pelayanan gereja.
PENDAHULUAN
• GBI mempercayai bahwa salah satu bagian dari rencana keselamatan Allah kepada orang berdosa
adalah pembenaran dan kelahiran baru
• Isi Pengakuan Iman GBI “Pembenaran dan Kelahiran baru terjadi karena iman di dalam darah Yesus
Kristus yang dikerjakan oleh Roh Kudus”
• Pembenaran dan kelahiran baru dua mata rantai yang tidak bisa dipisahkan dari mata rantai
keselamatan. Ini juga berkaitan dengan: Penebusan, Pertobatan, Pilihan penyucian, Pemulihan,
Pengangkatan , Pendamaian.
• Seorang yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat, dinyatakan secara resmi sebagai
manusia yang benar sehingga mempunyai hak legal dalam Kerajaan Allah.
- Istilah pembenaran (JUSTIFICATION) merupakan istilah dimana seseorang dinyatakan benar dalam
hubungannya dengan ALLAH.
- Pembenaran merupakan tindakan Allah mengumandangkan bahwa orang berdosa, benar
dimataNya. Ini terjadi dengan PengampunanNya
(1) PENGAMPUNAN
- Terjemahan Yunani utk pembenaran (DIKAIOSIS) artinya to justify, erat kaitannya dengan
DIKAIOSUNE (kebenaran=rightenousness)
- Dalam PL digunakan istilah TSEDEQ, TSEDAQA. Artinya seorang dinyatakan benar oleh hakim dan
terbebas dari rasa bersalah
- Pembenaran terdapat dalam Yesus Kristus karena iman (Roma 4:25; 5:18)
- Jadi dapat kita simpulkan bahwa dasar Allah membenarkan manusia bukan karena perbuatannya,
melainkan karena percayanya.
• Seorang yang sungguh dibenarkan akan memanifestasikan perbuatan kebajikan dalam hidupnya
(Band Yak 2:21-22)
- Pembebasan dari murka Allah (I Petrus 2:24), dan mengalami berkat penebusan ( Yoh 3:36;
5:24; Roma 5:9)
Note:
- Pembenaran menjadikan kita memiliki hubungan yang dekat dengan Bapa, itulah sebabnya kita
layak memanggilnya ya Abba ya Bapa.
KELAHIRAN BARU
• Istilah kelahiran baru dari bahasa Yunani “genethe anothen” yang berarti dilahirkan kembali (Yoh
3:3,5)
• Kata “anothen” berarti kembali dan juga dari atas (Yoh 3:3;19:11) kombinasi genethe dan anothen
artinya lahir baru.
• Dalam Titus 3:5 ditulis loutrou palinggeneias yang berarti oleh pembasuhan atau pelepasan atau
penebusan dan anakainoseos yang berarti pembaharuan oleh Roh Kudus.
• Istilah kelahiran baru dan pertobatan, dua hal yang berbeda, meskipun tidak dapat dipisahkan.
• Pertobatan merupakan tindakan berpaling dari dosa kepada Kristus, sementara kelahiran baru
merupakan peristiwa orang berdosa dijadikan baru atau ciptaan baru oleh kuasa Roh Kudus.
• Pertobatan berkenaan dengan respons manusia kepada tawaran keselamatan Allah, kelahiran baru
merupakan transformasi Allah terhadap orang percaya. Ia memberikan vitalitas baru dan tuntunan
ketika menerima Kristus.
• Menjadikan orang percaya menjadi anak Allah (Yoh 1:12; Gal 3:26; Roma 8:16-17)
• Menjadikan ciptaan baru dengan hati yang baru (2 Kor 5:17; Ef 2:10)
• Menjadikan orang percaya pewaris kodrat Allah (Ef 4:24; Kol 3:10)
• Menjadikan orang percaya memiliki sensitifitas yang baru kepada perkara-perkara rohani, suatu
arah hidup yang baru dan mempunyai kemampuan yang meningkat untuk mentaati Allah ( 2 Kor 5:17)
PENUTUP
• Pembenaran dan kelahiran baru, dua hal yang prinsip dalam iman GBI yang tidak bisa dipisahkan.
Pembenaran merupakan karya Allah yang membenarkan orang-orang percaya, sedangkan kelahiran
baru adalah hasil respons orang percaya terhadap tawaran keselamatan dari Allah
KEKUDUSAN
TUJUAN PENGAJARAN
PEMAHAMAN DASAR
PENGAKUAN IMAN GBI: “Penyucian hidup adalah buah kelahiran baru karena percaya dalam darah
Yesus Kristus, yang dikerjakan oleh kuasa Firman Allah dan Roh Kudus. Karena kesucian itu asas dan
prinsip hidup umat Kristen “.
A. Arti Kekudusan/Kesucian
A. ARTI KEKUDUSAN
• Dalam Perjanjian Lama, kata kudus diterjemahkan dari akar kata Ibrani Qadas yang berarti
dipisahkan untuk keperluan khusus atau tujuan khusus yang berkaitan dengan rencana Tuhan (Im
20:26), misalnya:
1. Semua anak sulung dipisahkan untuk melayani Tuhan sebelum dipilih suku Lewi (Kel 13:2)
• Dalam bahasa Yunani Perjanjian Baru, kata kekudusan diambil dari kata HAGIASMOS, yang artinya
terpisah dari yang duniawi, dari yang tercemar
• Menurut William Barclay, Roma 6:22 kalimat yang mengatakan “membawa kamu pada
pengudusan (HAGIASMOS).” “ASMOS” dinyatakan bukan dalam bentuk selesai. Jadi menunjukan suatu
proses menuju kesucian untuk mencapai artikulasi karakter kudus setelah mendapat status dinyatakan
kudus dalam Kristus adalah merupakan proses yang terus menerus.
• Pengudusan merupakan akibat dan kelanjutan dari lahir baru, hanya bedanya kelahiaran baru
diterima pada saat orang bertobat dan menerima Yesus, pengalaman yang segera terjadi saat itu (A
Single Crisis Experience), sementara pengudusan adalah pergumulan sehari-hari bagaimana kita
memberi kesediaan agar Allah memerintah hidup kita, untuk menggantikan dosa yang dahulu
memerintah kita
• Untuk menjelaskan uraian hubungan keselamatan dengan kekudusan, kita bisa mengikuti diagram
di bawah ini
• Garis horizontal di atas (1-4-5) menggambarkan posisi Allah yang kudus dan benar namun penuh
kasih
• Garis horizontal di bawah (2-3-6) adalah posisi manusia setelah jatuh diperhamba dosa dan
kebinasaan
• Garis vertikal (1-2) menggambarkan peristiwa sesaat ketika manusia melanggar perintah Tuhan,
maka buah yang dilarang, diusir dari Taman Eden dan kehilangan kemuliaan Allah, dan karena
pelanggaran satu orang, semua orang telah jatuh dalam kuasa maut (Rom 3:23; 5:15b)
• Garis diagonal (1-3) menggambarkan gerak degradasi (kemerosotan) martabat dan moral manusia
yang semakin menurun seturut dengan perjalanan sejarah kehidupan
• Garis veritkal (3-4) menggambarkan peristiwa pada saat manusia bertobat menerima dengan
iman karya keselamatan Yesus pada saat itu ia mendapat status dibenarkan, dikuduskan dlam Kristus,
diberikan kuasa menjadi anak Allah dan diberi hak (mendapat akses) menghampiri Allah. Ini baru awal
pengalaman keselamatan.
• Garis diagonal (3-5) menggambarkan proses keselamatan dan pertumbuhan setelah mendapat
status (dinyatakan) kudus-justification, harus mengaktualisasi karakter kudus dalam hidup sehari-hari
(proses sanctification) Band Rom 8:29
• Dan klimaksnya pada saat Yesus datang kembali digambarkan garis vertikal (5-6) pada sekejab
mata sesaat kita kan diubah menjadi seperti Yesus (I Yoh 3:2, ; 1 Kor 15:52; Ibr 9:28). Bagi yang menang
sampai akhir akan mewarisi kemuliaan bersama Yesus, tahta Yesus akan menjadi tahta kita (Why 3:21)
1. Firman Tuhan
Karya Firman Tuhan yang membantu proses pengudusan hidup diuraikan dalam 2 Tim 3:16-17
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian
tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”
2. Roh Kudus
• Sebenarnya Roh Kudus dan Firman, dua hal yang tidka dapat dipisahkan, Roh Tuhan bekerja lewat
FirmanNya dengan memberi pencerahan ke dalam hati sehingga impartasi kebenaran Firman Tuhan
memampukan kit aberjalan dalam kekudusan. Pengudusan adalah hasil karya Roh yang sudah ada di
dalam kita dan bekerja sama dengan kerelaan atau kekemerdekaan kita untuk taat dna kesediaan agar
Roh memerintah kita (Rom 8:9; 7:6; 2 Kor 3:17)
• Dalam Galatia pasal 5 menjelaskan tentang adanya pergumulan atau pertentangan antara daging
(sifat mansuia lama yang berdosa) dengan Roh, namun selama orang percaya mau memberi dirinya
untuk dipimpin Roh, ia tidak akan dikalahkan oleh godaan-godaan dan dengan demikian akan mencapai
tujuan keselamatan (kemerdekaan) yaitu untuk melayani sesama dengan penuh kasih (Gal 5:13)
Di dalam Kristus kita dikuduskan, dipisahkan dari dunia untuk satu tujuan (Kis 9:13; Rom 8:27; 1 Kor 1:2:
6:1). Orang-orang percaya memiliki tugas moral, yaitu mengaktualisasi karakter kudus. “Dan yang
dipanggil menjadi ornag-orang kudus” (I Kor 1:2)
2. Pengalaman Batiniah
• Alkitab juga menjelaskan bahwa kekudusan lebih dari status atau posisi baru manusia di hadpaan
Allah tetapi juga meliputi sesuatu yang terjadi di dalam hati, yaitu Tuhan mulai mengimpartasikan
kekudusan Kristus di dalam hati orang percaya dimulai dengan kelahiran baru
• Aktualisasi kekudusan yang dimulai dari kelahiran baru menyatukand iri dengan kematian dan
kebangkitan Yesus (rom 6:1-23). Mati dari hidup (manusia) yang lama dan bangkit dalam manusia baru.
Orang percaya yang memiliki komitmen untuk taat kepada Yesus adlah bukti bahwa ia telah memiliki
proses pengudusan di dalam hati.
3. Karya Allah
• Firman Tuhan menjelaskan bahwa kekudusan adalah karya Allah. “semoga Allah damai sejahtera
menguduskan kamu seluruhnya...” (1 Tes 5:23)
• Doa Yesus kepada Bapa supaya mereka dikuduskan dalam kebenaran (Yoh 17:17). Bapa bersama
Yesus Kristus terlibat dalam pengudusan, namun Alkitab banyak menjelaskan bahwa peranan
pengudusan dilakukan melalui Roh Kudus (1 Pet 1:2). Roh Kudus tidak hanya memulai dan kemudian
membiarkan kita berjalan sendiri. Rasul Paulus mengatakan: “hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan
menuruti keinginan daging” (Gal 5:16)
• Jadi. Tuhan mengubahkan kita melalui persekutuan yang terus menerus dengan Tuhan dalam Roh
Kudus sampai kita menjadi serupa dengan Kristus (2 Kor 3:18) dan mengeluarkan roh (Gal 5:22) sebagai
bukti perubahan hati kita
• Kekudusan adalah karya Allah dan juga upaya manusia. Pekerjaan Roh dalam pengudusan adalah
hal yang sangat penting, namun tanpa respon orang percaya yang berupa upaya mengaktualisasi dalam
rekalita hidup sehari-hari, maka pengudusan gereja tidak dapat terwujud
• Kita tidak bisa fasif dan membiarkan Roh Kudus mengerjakan semuanya karena proses
pengudusan tidak memposisikan kita sebagai robot yang disetelh hanya bisa berbuat baik dan tidak bisa
berbuat salah atau jahat (band Kel 31:31; Bil 11:18; Fil 2:12; Ibr 12:14)
• Untuk mencapai proses itu ada 2 hal yang harus di aktualisasi dalam pengalaman proses
pengudusan
Walaupun dalam Kristus kita sudah lahir baru, bukan berarti manusia lama (daging, sarx-Gerika) sudah
mati, masih ada. Rasul Paulus dalam 2 Kor 10:3 berkata: Memang kami masih hidup di dunia (gerika
sarx, daging, manusia lama), tetapi kami tidak berjuang secara duniawi (sarx).
Itulah sebabnya ornag percaya terpanggil untuk mematikan daging, manusia lama dengan kuasa Roh
(Rom 8:13; Gal 5:16-21) juga untuk menanggalkan tabiat manusia lama (Ef 4:22; Kol 3:5-9)
Bagaimana supaya hal tersebut terlaksana, perhatikan beberapa saran di bawah ini:
1. Manajemen penting untuk memastikan pengelolaan pelayanan gereja lokal berjalan dengan baik
• Dalam Alkitab kita temukan banyak isu-isu tentang manajemen; dan Alkitab adalah buku pertama
yang membahas tentang manajemen
(a) Kisah penciptaan langit dan bumi (Allah menerapkan aspek manajemen yang apik dan rapi
sehingga proses penciptaan berjalan dengan baik (Kej 1-2)
(b) Kisah Yusuf mengelola dan menyiapkan pangan raksasa (Kej 41-43)
(c) Pembangunan tembok Yerusalem dikerjakan dengan manajemen kerja yang baik (Nehemian 1-13)
(d) (d) Pemilihan murid-murid Yesus, mengkisahkan bagaimana rekruitmen dan seleksi dilakukan oleh
Yesus (Lukas 6)
(e) (e) Pembagian kerja yang tertata rapi pada masa rasul-rasul yang memungkinkan pelayanan mimbar
dan pelayanan meja berjalan dengan seimbang (Kisah 6:1-7), ini juga memberikan catatan tentang aspek
manajemen.
Fungsi Manajemen
• Planning
• Organizing
• Actuating
• Controlling
• Tetapkan sasaran
• Susun program
• Tetapkan Jadwal
• Susunlah Anggaran
Langkah 1
4. Perhatikan satuan fungsional yang ada, seperti pelayanan kategorial (anak,remaja, pemuda dan
dewasa)
Menetapkan Sasaran:
• Contoh angka kualitatif: Menghasilkan peningkatan rohani jemaat terhadap doktrin GBI
• Contoh angka kuantitatif: Menghasilkan 80 % jemaat memahami doktrin GBI serta mampu
menerapkannya
Langkah ke-3
· Susun program kerja berdasarkan bidang kegiatan yang menunjang pencapaian sasaran
· Catatan: Menyusun program harus disesuaikan dengan visi dan misi gereja. Juga harus
memperhatikan jenis program yang akan dilaksanakan
Bidang Koinonia
Bidang Marturia
Bidang Diakonia
Bidang Pastoral
Bidang Didaskalia
Persekutuan Anak
Penginjilan Pribadi
Konseling
Persekutuan Remaja
PI Massal
Kunjungan RS
Bimbingan Nikah
Persekutuan Wanita
Mision trip
Visitasi
Ibadah Umum
KKR Penjangkauan
Bantuan Pendidikan
Pel Pernikhan
dll
Pel Kematian
dll
Ibadah Wanita
dll
dll
Langkah ke-4:
Tetapkanlah jadwal (sesuai dengan program kerja) apakah jangka pendek; menengah dan panjang.
Langkah ke-5:
Susunlah anggaran : Berapa banyak anggaran yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan program yang
sudah disusun.
• Monitoring kegiatan
• Mengelompokkan kegiatan
• Penyusunaan Staff
• Penempatan Staff
• Setelah memastikan program tersusun dengan baik sesuai dengan bidang-bidang pelayanan;
penjabaran program telah disusun; susunan staff yang akan melaksanakan juga telah tertata
• Maka langkah selanjutnya ialah melaksanakan program gereja (dalam hal ini penting untuk
memperhatikan jadwal pelaksanaan program)
5. Menetapkan keputusan terhadap pekerjaan yang sudah dilakukan, apakah diteruskan atau tidak
• Jika memenuhi target, maka dalam perencanaan berikutnya menetapkan SoP lebih tinggi (besar)
• Jika tidak memenuhi target, maka dilakukan tindakan koreksi diberbagai bidang.
TINDAKAN KOREKSI
Koreksi diadakan jika dalam berbagai hal pencapaian organisasi belum memadai atau tidak mencapai
target. Bidang yang dievaluasi antara lain: SDM, Target, dan juga ketersediaan sarana/prasarana.
Koreksi juga diadakan jika dalam perjalanan organisasi terjadi stagnasi atau hambatan, setelah itu
harus memutuskan melakukan efisiensi. Ini bisa juga dikerjakan dibagian akhir periode kerja.
PENUTUP
• Berhasil tidaknya pelayanan gereja lokal dipengaruhi oleh manajemen pelayanan (program gereja )
yang dilaksanakan; setiap pemimpin gereja harus menyadari akan hal ini
• Manajemen bukan saja aspek menata manusia dan tugas; melainkan juga bagaimana
mengimplementasikan keinginan Tuhan dalam program-program gereja.
• Manajemen yang update dibutuhkan dalam menyikapi perkembangan dan kemajuan teknologi;
sehingga gereja mampu menjawab kebutuhan jemaat
KRISTOLOGI
TUJUAN PENGAJARAN :
O Peserta DIKLAT memahami keilahian dan kemanusiaan Yesus secara khusus makna inkarnasi
O Peserta DIKLAT mampu menerapkan doktrin Kristologi dengan benar dalam pelayanan.
PENDAHULUAN
Isi PENGAKUAN IMAN GBI ttg Kristus adalah Yesus Kristus adalah anak Allah yang tunggal dilahirkan
oleh perawan Maria yang dinaungi oleh Roh Kudus. Bahwa Yesus telah disalibkan, mati, dikuburkan dan
dibangkitkan pada hari yang ketiga dari antara orang mati. Bahwa Ia telah naik ke surga dan duduk
disebelah kanan Allah Bapa sebagai Tuhan, Juruselamat dan pengantara kita”.
O Berdasarkan ISI PENGAKUAN IMAN di atas, kita dapat memahami KRISTOLOGI menurut GBI.
O Dalam materi ini akan dijelaskan hal-hal sebagai berikut:
B. Keilahian Yesus
C. Kemanusiaan Yesus
E. Jabatan Yesus
F. Karya-karya Yesus
O YESUS, nama pemberian malaikat seperti yang tertulis dalam Matius 1:21. Artinya sang penyelamat
(JURUSELAMAT)
O Matius 1:21” Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau anak menamakan Dia Yesus, karena
Dialah yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka”.
O Nama Yesus berhubungan erat dengan misiNya bagi Dunia yaitu untuk menyelamatkan umat
manusia
O Nama itu juga berhubungan erat langsung dengan sejarah bangsa Israel : Yesus orang Nazaret
adalah seorang yahudi yang hidup pada suatu waktu tertentu dan dalam lingkungan tertentu.
O Dalam PB dipakai nama Kristus (Kristos), yang sejajar pengertiannya dlm PL yakni THE ANOINTED
ONE- Dia yang diurapi.
O Sebutan lain adalah MESIAS, yang dihubungkan dengan janji Allah akan hadirnya seorang penolong
dan pembebas bagi umatNya.
O Pembebas disini tidak diartikan secara jasmani tetapi pembebasan umatNya dari belenggu dosa.
B. KEILAHIAN YESUS
1. Gelar ANAK ALLAH banyak dicatat oleh penulis Alkitab (Kis 8:37; 2 Kor 1:19; Gal 2:20; Ef 4:13),
menunjukkan keilahian Yesus
4. Setan pun mengakui Yesus adalah Allah (Pengusiran orang yang kerasukan setan di Gadara)
5. Ia mati dan bangkit pada hari ketiga, membuktikan Ia sebagai Allah yang hidup
6. Ia disembah oleh manusia (Mat 2:2)
O Salah satu konsep yang perlu kita pahami dalam konteks keilahian Yesus adalah sebutan ANAK
ALLAH.
O Anak Allah menunjuk hubungan yang sangat erat antara Yesus dengan Allah Bapa. Hubungan ini
bersifat kekal (Yoh 17:1-5)
O Nama Anak Allah juga berhubungan erat dengan ketrinitasan (Mat 11:27; 14:28-33; 16:16).
C. KEMANUSIAAN YESUS
O Untuk memahami kemanusiaan Yesus, harus memahami INKARNASI, dari kata latin “Incarnatio”
yang berarti “in the flesh”, (in=masuk ke dalam) dan (caro/carnis/flesh=daging)
O Jadi inkarnasi adalah Kristus (Allah) masuk ke dalam daging atau Allah menjadi manusia (Yoh 1:14;
Rom 8:3; 1 Yoh 4:2)
O Inkarnasi yang dijelaskan dalam Injil Yohanes 1:14, menekankan dua segi.
O Pertama, Inkarnasi bermaksud untuk menyatakan bahwa Firman Allah telah menjadi daging, dengan
kata lain Allah benar-benar menjadi manusia.
O Kedua, Inkarnasi menunjukkan bahwa Ia telah mengosongkan diriNya dan mengambil rupa seorang
hamba (Fil 2:6-7)
MAKNA INKARNASI
O Inkarnasi mengarah kepada konsep imam besar sebagai perantara Allah dan manusia
O Dilahirkan oleh perawan Maria yang dinaungi oleh ROH KUDUS (Matius 1:8; 20.
O Sebutan ANAK MANUSIA, berarti ia adalah manusia, lahir dari manusia (Daniel 7:13; Galatia 4:4)
O Ia memiliki keadaan sama persis dengan manusia (lapar, haus, marah dll)
O Namun sebagai manusia ia berbeda dengan manusia lain yakni IA TIDAK BERDOSA
O Pada waktu Ia dibaptis bukan sebagai tanda pertobatanNya melainkan menggenapi seluruh
kebenaran
O Pengakuan Yesus sendiri (AKULAH TERANG DUNIA : Yoh 8:12), Ia dan Bapa adalah Satu (Yoh 10:30),
ini mengidentifikasikan bahwa Ia tidak berdosa
O Paulus juga menyimpulkan dalam II Kor 5:21, Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat menjadi
dosa karena manusia.
1. Hubungannya dengan INKARNASI, bukan berarti Ia harus terlibat dalam dosa. Ia jadi manusia
karena yang mau diselamatkanNya adalah manusia.
1. Dalam PL: Pada kitab nabi-nabi disebutkan tentang kemesiasan yang akan datang menawarkan
masa depan yang cerah bagi umatNya (Yes 26-29; Yeh 40-48).
2. Selama masa PL dan PB arti dan istilah kemesiasan lebih menonjol kepada orang yang diurapi.
Pengharapan kedatangan mesias lebih menonjol kepada Raja keturunan Daud yang akan mendirikan
kerajaan di dunia bagi umat Israel. Mesias merupakan tokoh politik, tetapi dengan kecenderungan ke
arah agama.
3. Orang Yahudi memiliki pemikiran bahwa Mesias yang membebaskan mereka dari jajahan Romawi
4. Yesus memperkenalkan diri sebagai Mesias yaitu seorang yang akan membebaskan mereka dari
dosa. Jadi bukan Mesias politik.
E. JABATAN-JABATAN YESUS
O Dalam Alkitab kita menjumpai ada 3 jabatan Yesus : sebagai RAJA, NABI, IMAM
O Sebagai RAJA, Kristus memerintah umatNya (Yoh 19:3; Lukas 23:2; Yoh 19:21), lebih tepat Ia sebagai
Raja Rohani yang memerintah sampai selama-lamanya.
O Sebagai NABI, Ia menyampaikan Firman Allah kepada umatNya. Ia bukan saja menyampaikan firman
kebenaran, tetapi Ia sendiri adalah Firman dan kebenaran itu (Yoh 1:1-3).
O Sebagai IMAM, memangil umatNya dan mempersembahkan korban, mendoakan dan memberkati
umat.
O Yesus tidak mempersembahkan korban dengan menyembelih domba, melainkan Dia sendiri sebagai
domba dipersembahkan untuk pendamaian.
O Kitab Ibrani menyebutkan Yesus IMAM BESAR dalam peraturan Melkisedek bukan peraturan
HARUN. Hal ini diartikan bahwa Yesus sebagai IMAM YANG KEKAL.
F. KARYA-KARYA YESUS
1. KEMATIAN YESUS
O Dasar utama Ia harus mati dikayu salib ialah karena dosa manusia yang harus ditebusNya (Yoh 3:16,
Lukas 23:25)
O Kematian Yesus di kayu salib bukanlah akhir dari apa yang telah kerjakan.
O Alkitab memberikan penjelasan bahwa Yesus bangkit pada hari ketiga ( I Kor 15:4)
O Kematian dan kebangkitan Yesus adalah kejadian nyata dari sejarah, dibuktikan dengan:
O Ia menampakkan diri kepada murid-murid-Nya (Luk 24:31,39,40; Yoh 20:27; 21:1-23; I Kor 15:4-9)
O Kematian dan kebangkitan Yesus membawa pengampunan dosa bagi seluruh isi dunia.
c) Membuktikan bahwa Ia Allah yang hidup dan menang atas kuasa maut
a) Melalui peristiwa kenaikanNya ke sorga bukan berarti Yesus tidak lagi secara nyata dibumi, secara
rohani masih tetap ada saat ini (Mat 28:20)
c) Yesus Naik ke sorga menjadi pendoa syafaat dan pengantara bagi kita orang percaya (Ibr 7:25; 9:24)
O Pemahaman tentang Kristologi membawa kita pada konsep yang benar dan ALKITABIAH, tentang
Kristus, baik dalam hal kemanusiaanNya dan juga keilahianNya
Kristologi meyakinkan kita pada Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat bagi kita.
HERMENEUTIK DASAR
Tujuan Umum
D. Mengenali cara melakukan pengamatan terhadap fakta dalam Alkitab : metode deduktif-induktif
Tujuan Khusus
Kata Hermeneutik dalam bahasa Yunani berasal dari kata hermeneuo artinya "menafsir" (to interprete),
menyampaikan (suatu pikiran atau keinginan), menjelas-kan (suatu ucapan), menerjemah-kan (sesuatu
dari satu bahasa ke bahasa lain). Kata benda yang di-pakai adalah hermeneia, artinya "tafsiran“
(interpretation). Kata ini diambil dari kata Hermes yaitu nama dewa Yunani yang tugasnya membawa
berita-berita dari dewa-dewa kepada manusia, Kis.14:11-12. Dalam budaya Yunani, setiap penafsir
(hermeneus) dianggap memiliki sebagian sifat mistis Hermes, sang dewa kesusasteraan.
Istilah ini kemudian dilekatkan penggunaannya pada menafsir Alkitab sebagai pesan yang datangnya dari
Allah kepada manusia.
Pengertian Hermeneutik menurut Grant R. Osborne adalah ilmu yang menjelaskan secara tepat
prinsip-prinsip dan metode-metode untuk menafsir makna yang dimaksud seorang penulis
— Setiap tulisan dalam Alkitab yaitu setiap kata, kalimat dan kitab ditulis dalam bahasa manusia,
memiliki arti secara gramatikal termasuk bahasa lambang.
— Setiap tulisan dalam Alkitab ditulis oleh seseorang untuk para pendengar atau pembaca secara
spesifik, dalam sebuah situasi yang spesifik untuk sebuah tujuan spesifik
— Setiap tulisan dalam Alkitab diterima atau dipahami dalam terang konteksnya.
— Setiap tulisan dalam Alkitab alaminya mendapat sebuah bentuk sastra secara spesifik
Mendekati Alkitab dengan pertanyaan, “Apakah yang Alkitab katakan dan bagaimana aplikasinya dalam
kehidupan?”
Mendekati Alkitab dengan ide-ide umum dalam benak penafsir dan menemukan ayat-ayat tertentu
untuk mendukung ide-ide tersebut (keduanya bisa saja cocok = sahih). Menjadi tidak cocok jika Alkitab
diharapkan berbicara seperti mau penafsir dan Roh Kudus bukan pemimpin dalam penggalian Alkitab
Kesimpulan dan tafsiran datang hanya setelah seseorang melakukan studi terhadap teks tersebut.
Kesimpulan dan tafsiran telah ada sebelum seseorang melakukan pendekatan terhadap teks
3. Temukan fakta-fakta pada bagian yang akan ditafsir. Gunakan pertanyaan who, what, when,
where, why & how (5 W + 1 H) untuk membantu menemukan fakta.
Pertanyaan-pertanyaan Observasi mencakup :
1. Siapa yang berbicara? Siapa yang dibicarakan? Siapa lawan bicara? Bagaimana dengan riwayat,
kedudukan, atau ciri kehidupan mereka?
2. Apa yang terjadi? Siapa yang terlibat? Bagaimana peristiwa itu terjadi?
4. Kapan peristiwa ini terjadi? Apakah yang terjadi sebelum dan sesudahnya? Bagaimana dengan
kronologinya?
5. Di mana orang yang bersangkutan tinggal? Di mana ini terjadi? Apa ciri kota atau tempat itu?
Apakah ada kota atau tempat lain yang dekat dengannya?
6. Mengapa penulis mencatat peristiwa ini? Apakah penulis ingin membuktikan sesuatu? Bagaimana
nada penulis kitab?
7. Apakah yang ditulis penulis kitab atau yang diucapkan tokoh yang bersangkutan merupakan janji,
perintah, pertanyaan, penjelasan, contoh atau peringatan? Apakah yang ingin ditekankan penulis kitab?
8. Apakah ada kutipan kitab lain atau PL/PB? Apakah ini merupakan pemenuhan suatu nubuat atau
janji?
9. Apakah ada sebutan nama, istilah, kebiasaan yang perlu diselidiki lebih lanjut?
Latihan
Yunus 1:1-17;
Kejadian 16:1-16;
Yosua 2:1-24;
Matius 2:1-12
4. Temukan hal yang paling penting yang dapat memperlihatkan keutuhan kitab, bisa berupa ajaran,
tokoh, waktu, bahasa yang dipergunakan, jenis sastra, tempat, penulis, dll.
5. Tuliskan dengan jelas, singkat dan sederhana tema dari setiap pasal
6. Lengkapi bagan tersebut dengan nama penulis kitab, tanggal penulisan, dan hal-hal yang lain yang
dianggap penting
MASA LAMPAU
MASA KINI
MASA DEPAN
Contoh: Para malaikat (ay 4); Zaman Nuh (ay.5); Sodom & Go-mora (ay. 6); 4-10
Pencemooh-pencemooh, 1-7
Hari Tuhan akan datang, 8-13
Bertumbuhlah, ay.14-18
PASAL SATU
PASAL DUA
PASAL TIGA
Kebenaran
Kepalsuan
Pengakhiran
Pasal Dua
Pasal Tiga
Ay. 1-4
5-11
12
2-20
Habakuk
Tuhan
Habakuk
Tuhan
Habakuk
Pasal 1-12
Pasal 13-24
Merebut tanah
Membagi tanah
10
11
12
Ibrani
Aram
Ibrani
Latihan : Buatlah bagan dari kitab Ayub; kitab Mikha; kitab Matius
KITAB 2 PETRUS
I. Salam (1:1)
Latihan : Buatlah garis besar kitab Amos; Roma; 2 Tesalonika 2:1-17 ; Mazmur 1:1-6
4. Buku tafsir
KESIMPULAN
Sebuah pernyataan penting harus diingat para penafsir yaitu : BIARKAN FIRMAN ITU BERFIRMAN
A. Apakah kesulitan yang biasanya dihadapi seseorang dalam membaca Alkitab secara sistematis?
B. Cara apakah yang pernah Anda terapkan dalam mengobservasi sebuah bagian teks Alkitab?
C. Pernahkah Anda mencocok-cocokkan sebuah ayat Alkitab dengan pemahaman yang Anda miliki?
SUMBER BELAJAR
1. Hasan Sutanto, Hermeneutik : Prinsip dan Metode Penafsiran Alkitab. (Cet. Ke-10, Malang :
Literatur SAAT, 2007)
I. Tujuan Umum : Mengenali berbagai analisis yang dipergunakan dalam menafsir Alkitab
II. Tujuan Khusus : Memiliki kecakapan menggunakan berbagai analisis yang ada dalam menafsir Alkitab
B. Analisis Konteks
C. Analisis Biografi
D. Analisis Doktrinal
E. Analisis Topikal
Ruang lingkup analisis ini adalah mempelajari bagaimana masyarakat pada jaman Alkitab melaksanakan
berbagai hal seperti bagaimana mereka berhubungan satu dengan yang lain; cara mereka memperoleh
nafkah, cara membuat pakaian, cara bertani, cara memasak, adat istiadat keluarga, berbagai jenis
pengelompokkan sosial, hukum perdata, situasi ekonomi, sistem perekonomian, pekerjaan dalam
masyarakat, juga mempelajari ciri-ciri & pola perilaku hewan/ tumbuhan untuk mengerti berbagai kiasan
tentang kehidupan makhluk hidup tersebut, dll, serta keadaan geografi, politik dan agama setempat.
B. Catat & cari informasi budaya, geografi, politik & agama penulis
F. Buatlah aplikasi
Latihan
B. Analisis Konteks
Analisis konteks mencoba memperlihatkan hubungan yang menyatukan bagian Alkitab yang akan
ditafsir (teks) dengan sebagian atau keseluruhan Alkitab (lingkungan teks). Sebuah teks tanpa konteks
bisa jadi adalah sebuah dugaan yang dibuat-buat (a text without a context may be a pretext).
Siapa yang berbicara di sini?; Kepada siapa, dia berbicara?; Menunjuk kepada apa & kepada siapa, hal ini
disampaikan?; Bagaimana penulis memperkenalkan bagian ini? Bagaimana bagian ini berhubungan
secara langsung dengan hal lain sebelum & sesudahnya? Apakah penulis menyatakan apa yang menjadi
tujuan dalam bagian ini; Apakah kata tersebut dijelaskan atau digunakan secara jelas dalam sebuah
bagian yang dekat? Adakah frasa-frasa yang dekat dengan bagian tersebut yang akan mempengaruhi
artinya?
C. Perhatikan arti kata, pasal yang sejajar topiknya sama, kitab yang ditulis penulis yang sama
E. Buatlah aplikasi
Latihan
1. Dalam Yoh 2:19 tertulis, Yesus menjawab mereka "Rombak Bait Allah ini dan dalam tiga hari Aku
akan mendirikannya kembali". Apa maksud ‘bait Allah’ di sini jika kita melihat konteks dekat pada Yoh
2:21?
2. Dalam 1Kor 10:23 tertulis, "Segala sesuatu diperbolehkan". Perhatikan ayatnya dengan teliti. Apakah
"segala" berarti bahwa tidak ada batasan. Kalau begitu dosa diperbolehkan! Bagaimana kita tahu?
Bacalah 1Kor 10:6,7,8,14 untuk mendapatkan jawabannya.dalam pasal yang sama.
3. Analisalah penunjuk waktu dalam Yoh. 2:1, “Pada hari yang ketiga…”, dengan melihat konteks
langsung pada perikop-perikop sebelumnya. Adakah informasi tentang hari pertama dan kedua?
4. Analisalah Markus 5:21-43. Temukan pokok dan detil-detil dari perikop tersebut dan temukan
apakah ada hubungan dengan perikop sebelum dan sesudahnya. Cara terbaik adalah bacalah perikop
tersebut berulang-ulang
5. Temukan kedekatan dari cerita pada paragraf/perikop sebelum atau sesudahnya. Kej. 28:5 lebih
dekat dengan ay. 10 dari pada ay. 6-9; Luk. 3:21-22 lebih dekat dengan Luk. 4:1-13 daripada Luk. 3:23-
28. Bagaimana dengan Yohanes 6:25-59?
6. Apa tema surat 1 Yohanes? Bacalah surat 1 Yohanes berulang-ulang dan tentukan tema sesuai dengan
hasil pengamatan saudara terhadap keseluruhan kitab tersebut.
7. Analisa cerita dalam Matius 14:34-36; Markus 6:53-56 dengan cara membuat cerita sejajar tersebut
dalam sebuah bagan dan temukan perbedaan pada kedua cerita tersebut
C. Analisis Biografi
Biografi Alkitabiah merupakan sejarah seorang tokoh yang tercatat dalam Alkitab. Diperkirakan hampir
3000 nama yang disebutkan Alkitab sehingga kita harus hati-hati agar tidak mencampuradukkan orang
yang memiliki nama yang sama dan tidak membaurkan tokoh-tokoh yang muncul dalam kisah yang
mirip.
1. Pendekatan narasi
2. Penelahaan watak
3. Penelahaan peranan
E. Buatlah aplikasi
Latihan
D. Analisis Doktrinal
Alkitab merupakan buku pelajaran tentang iman di mana didalamnya tercakup keseluruhan kebenaran
yang harus kita percayai. Kumpulan kebenaran ini biasanya disebut doktrin Alkitab.
3. Buat bagan yang mencatat setiap pemunculan pokok yang sedang diselidiki.
Latihan
1. Amati dan catatlah pokok doktrinal tentang kedaulatan Allah dalam kitab Yunus
2. Amati dan catatlah pokok doktrinal tentang keunggulan keimaman Kristus dalam surat Ibrani
E. Analisis Topikal
Pendekatan topikal adalah metode yang memilih sebuah pokok studi dalam Alkitab kemudian pokok
tersebut ditelusuri dalam kaitan kontekstualnya. Pokok yang dimaksudkan dapat berupa sebuah
konsepsi, sebuah tema, sebuah kata atau ungkapan dalam kitab tertentu di Alkitab;
pokok ini bisa juga merupakan bagian tertentu dari sebuah kitab, sebuah bagian Alkitab seperti
Pentateukh, Nabi-nabi, surat-surat pastoral Paulus, atau bahkan juga dalam keseluruhan PL atau PB.
Contoh penelahaan topikal
Judul topik :
1. Taman Eden, tempat manusia dikutuk untuk mati karena dosa- Kej. 2:15;3:1,17-24
2. Taman Getsemani, tempat Kristus menerima cawan murka ilahi akibat dosa manusia-Yoh. 18:1;
Mat.26:36-42
3. Taman pemakaman Kristus, tempat jenazah Kristus dibaringkan akibat dosa manusia – Yoh. 19:41,42
4. Taman dalam Yerusalem baru, tempat di mana tidak ada lagi kematian dan dosa – Why.22:1-3
B. Catatlah setiap pemunculan topik yang kita pilih pada kitab-kitab yang diselidiki
E. Buatlah aplikasi
Latihan
1. Analisislah 1 Tesalonika dan temukan topik berkaitan dengan “Tanggung jawab orang Kristen
terhadap sesama orang beriman”
2. Analisislah bahan dari PL dan PB berkaitan dengan “Badai-badai di laut yang pernah terjadi dan
disebutkan dalam Alkitab”
Ketika mendekati satu ayat, satu kalimat, beberapa kalimat dalam Alkitab & dalam satu kitab, tidak
semua kata memi-liki makna teologis sehingga perlu ditafsirkan. Misalnya dalam ayat, “Jadi, bilamana
kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara
kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati?”
(1 Kor.15:12).
Kata yang memiliki makna teologis dari ayat ini adalah : beritakan, kebangkitan, mati.
C. Tentukan apakah kata tersebut sesuai konteksnya bermakna harafiah atau kiasan
D. Susunlah hasil penelitian Anda berdasarkan pengelompokkan hal yang didapatkan pada tokoh
Latihan
Selidikilah kata-kata yang mengandung makna teologis dalam 1 Korintus 15:10 dan pilihlah salah satu di
antaranya, kemudian lakukan penafsiran mengikuti prosedur penyelidikan analisis makna kata
Setiap bahasa memiliki strukturnya sendiri, dan salah satu problem yang membuat belajar bahasa lain
sangat sulit adalah karena kita harus menguasai bukan hanya definisi kata dan pengucapan bahasa baru
melainkan juga cara baru menyusun dan menunjukkan hubungan satu kata dengan kata yang lain.
D. Gunakan Alkitab Interlinier, leksikon analitis, tata bahasa Ibrani/ Yunani & buku2 lainnya
F. Buatlah dalam kalimat-kalimat pendek dan utuh hasil temuan dari perikop yang ditafsir
Latihan
1. Temukan pokok pikiran dalam 1 Timotius 1:18 dan buatlah pokok pikiran ayat tersebut dalam kalimat-
kalimat pendek
2. Temukan pokok pikiran dalam Efesus 3:20-21 dan buatlah pokok pikiran ayat tersebut dalam kalimat-
kalimat pendek
2. Apakah kendala yang Anda hadapi dalam melakukan pendekatan terhadap Alkitab?
Sumber belajar :
1. Hasan Sutanto, Hermeneutik : Prinsip dan Metode Penafsiran Alkitab. (Cet. Ke-10, Malang : Literatur
SAAT, 2007)
6. Henry A. Virkler, Karelynne Gerber, Hermeneutik : Prinsip-prinsip dan Proses Interpretasi Alkitabiah,
(Yogyakarta : Andi. 2015)
PERTUMBUHAN GEREJA
TUJUAN PENGAJARAN
1. Peserta DIKLAT mampu memberikan konsep yang alkitab tentang Pertumbuhan Gereja.
2. Peserta DIKLAT mampu menjelaskan berbagai strategi dan metode pertumbuhan gereja.
PENGERTIAN
• Peter Wagner
Pertumbuhan gereja : segala sesuatu yang mencakup soal membawa orang-orang kepada Yesus dan
bersekutu dengan Dia
• Rumusan Umum
Proses pertambahan anggotaa jemaat/gereja melalui usaha membawa orang menjadi anggota jemaat
(percaya pada Kristus)
1. Kuantitas
· Jumlah bertambah
PANDANGAN ALKITAB
Matius 16:18
• Diumpamakan seperti biji sesawi yang walaupun kecil tapi tumbuh (Mat 13:31-32)
Kisah 2:41-47
SIFAT PERTUMBUHAN
• dll
DIMENSI PERTUMBUHAN
Ekstensif
Intensif
2. Kepemimpinan
3 Peranan doa
7. Organisasi Gereja
• Kisah 2:41-47
• Kisah 4;4
• Kisah 6:7
• Kisah 2:41-42
• Kisah 2:43-44
• Kisah 2:45-47
Berkumpul tiap hari di bait Allah dan Memuji dan menyembah Tuhan
2. Wagner: Pert Grj dalam gereja lokal yang utama ditentukan oleh gembala
• Mengayomi jemaat
• dll
STRATEGI PRAKTIS
PENUTUP
— Ajaran tentang keselamatan = Soteriologi. Yun: sozo à menyelamatkan dari kematian. Ibr: yasa,
shalom, salem à pembebasan oleh Tuhan (man tidak mampu membebaskan dirinya sendiri).
— Dosa merusak dan mengakibatkan maut. Hanya 4 pasal Alkitab yang abaikan pokok dosa (Kej. 1-2,
Why. 21-22). Kekejaman dosa menyebabkan keselamatan sangat penting.
— Keselamatan berdasarkan Anugerah (kasih karunia) Allah. Ibr: khen, khesed. Yun: kharis – pemberian
cuma-cuma Allah kepada manusia yang sebetulnya tidak layak untuk menerimanya
— Keselamatan = anugerah Allah yang diterima oleh iman # amal manusia (Ef. 2:8-10).
— Agama = usaha manusia untuk mencapai Allah (melalui amal, dll.) tapi Anugerah = usaha Allah
mencapai manusia. Yoh. 15:16.
— Orang percaya harus yakin akan keselamatan-nya # anggap Allah penipu (I Yoh. 5:10-13).
— Dasar keyakinannya: a) Firman Allah (bukti obyektif). b) Kesaksian Roh Allah (bukti subyektif) Rm.
8:16. c) Buah iman (kekudusan).
— Bila orang percaya jatuh lagi dalam dosa: mengaku dosa agar diampuni Allah (I Yoh 1:9) # terima
Yesus lagi (Ibr. 13:5b) or dibaptis ulang!
— Akibat: Allah kembalikan sukacita keselamatan (Mzm. 51:14), persekutuan dgn Allah dipulihkan.
— Allah telah memilih orang yang akan diselamatkan sebelum dunia dijadikan. Penetapan itu
berdasarkan apa: Kedaulatan-Nya atau kemaha-tahuan-Nya?
CALVINISME
ARMINIANISME
1. Total depravity of man. Dosa à kerusakan total, man tak berdaya meres-poni panggilan Allah.
1. Walau sudah berdosa, oleh anugerah man masih bisa meresponi panggilan Allah (percaya). Mat.
11:28.
2. Unconditional election. Allah memilih orang yang akan selamat tanpa syarat, karena kedaulatan-Nya à
“mau-mau-Nya Tuhan”
2. Allah memilih karena Ia tahu dari kekal siapa yang akan meresponi panggilan –Nya (percaya
kepadaNya)
3. Penebusan Kristus tak terbatas, tersedia bagi semua orang yang mau menerima-Nya.
4. Irrisistable grace. Anugerah keselamatan tak dapat ditolak oleh orang yang telah ditetapkan-Nya.
4. Manusia punya kehendak bebas untuk menerima atau menolak anugerah Allah.
5. Perseverence of the saint – orang yang telah dipilih untuk selamat tidak akan kehilangan keselamatan.
5. Orang masih bisa kehilangan keselamatan. Keselamatan kekal bersyarat: tetap tinggal dalam Kristus.
— Kita harus jaga KESEIMBANGAN antara kedaulatan Allah dan kehendak bebas manusia.
— Penetapan Allah itu karena kedaulatan atau kemaha-tahuan-Nya? Solusi/jawabannya: Allah tidak
dibatasi waktu. Saat Dia memilih siapa yang selamat karena kedaulatan-Nya, saat itu juga Allah sudah
tahu siapa manusia yang akan menggunakan kehendak bebasnya untuk meresponi panggilan-Nya
(percaya).
1. Mengakibatkan fatalisme (manusia seperti boneka), semua sudah ditentukan (bukan hanya
diketahui oleh Tuhan).
2. Mengakibatkan kelalaian dalam perilaku. Apapun dosa yang saya lakukan, saya tetap selamat X
lahir baru – tidak biasa hidup dalam dosa tapi hidup kudus)
3. Mengurangi semangat penginjilan. Kalau bukan orang pilihan tidak akan selamat walaupun diinjili
ribuan kali X . . .
O Lukas 12:10 Siapa menghujat Roh Kudus tidak akan diampuni dosanya.
Tahapan: mendukakan, memadamkan, mendustai, menentang dst. sampai “point of no return”, hati
keras tak ada penyesalan.
Allah tidak mengampuni karena orang itu tidak pernah minta ampun untuk selamanya.
- Ibr. 6:4-6 Orang yg diterangi hatinya, menge-cap karunia sorgawi, mendapat bagian dalam Roh Kudus,
tp murtad lagi tak mungkin dibarui
- 2 Tim. 2:12 Jika kita menyangkal, Dia pun akan menyangkal kita.
• Jaminan keselamatan itu kondisional (bersya-rat): harus tinggal dalam Kristus (Yoh. 15:5-6, Rm.
11:19-24). Kerjakan keselamatan – Allah yang mengerjakan dari dalam. Fil. 2:12-13.
• Sekali selamat tetap selamat, asal setia! Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang,
yaitu mereka yg terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia (Why. 17:14).
— Tujuan akhir keselamatan bukan masuk sorga, tapi mengenal Allah Bapa dan Yesus. Yoh. 17:3 à
serupa dengan Kristus (Rm. 8:29), sempurna roh, jiwa, tubuh (I Tes. 5:23).
3. Yang akan datang. Kita akan diselamatkan dari adanya dosa. Glorification.
— Orang percaya akan menghadap tahta pengadilan Kristus/bema (2 Kor. 5:10) à bukan tentukan
keselamatan (Rom. 8:1) tapi pahala, bagi yang melayani dengan tulus. Yang melayani tak tulus tetap
selamat tapi kehilangan pahala 1 Kor 3:10-15
— Orang yang percaya Yesus sejak masa kecilnya (spt Timotius) atau beberapa jam sebelum meninggal
(spt penjahat di sebelah salib Yesus) sama-sama diselamatkan. Apa bedanya? à ada perbedaan pahala
di Sorga dan hukuman di neraka (I Kor 15:40-41, Luk 12:47-48, Mat 11:22-24)
— Pahalanya = mahkota à memerintah bersama Kristus (Why. 22:5) di bumi baru (Why. 21:1-3).
Ibukotanya: Yerusalem baru.
— Bagaimana dengan keselamatan orang pada zaman PL sebelum Kristus lahir? Mereka dibenarkan
karena iman kepada Allah yang berjanji bahwa akan datang sang Juruselamat (Kej. 3:15 proto
evangelium). Kej. 15:6. Kita percaya kepada Mesias yang sudah datang, yaitu Yesus Kristus.
— Apakah suku terasing yang tidak dengar Injil bisa selamat dengan suara hati atau karena melakukan
hukum Taurat? (Rom. 2:14-16)
— Kita yakin Yesuslah satu-satunya jalan keselamatan (Yoh 14:6). Orang tidak diselamatkan karena
Taurat, hati nurani, amal kebaikan, ketidaktahuan, dll. Gal. 2:16.
— Tapi Allah adil, orang dihukum karena menolak keselamatan # karena tidak tahu. Selalu ada
peringatan-Nya (seperti zaman Nuh; Yeremia khotbah 40 tahun walau tidak ada yang bertobat).
— Sejak PL Tuhan janji bahwa 0rang yang mencari Dia dengan segenap hati akan menemukan-Nya (Ul.
4:29), seperti yang terjadi di PB dengan Kornelius (Kis. 10:4-5, 34-36). Sayangnya, orang tidak mencari
Allah (Rm. 3:11), sebaliknya manusia menyembah berhala sehingga mendatangkan hukuman (Rm. 1:18-
23).
— Adakah keselamatan setelah kematian? Apakah Yesus memberitakan Injil kepada roh orang mati
sehingga mereka diselamatkan? (I Pet. 3:19-20).
Memberitakan Injil (Yun: kerusso = to proclaim # to evangelize). Yesus menunjukkan mereka patut
dihukum karena telah menolak kesaksian Nuh, pemberita kebenaran itu (2 Pet 2:5). GBI percaya tidak
ada kesempatan selamat setelah kematian. Ibrani 9:27 – setelah mati dihakimi # diinjili.
— GBI menolak ajaran tentang penginjilan kepada arwah. Selain tidak Alkitabiah, ini akan
menyebabkan kesesatan lain, mis: berdoa di kuburan dan meminta keselamatan bagi anggota keluarga
yang belum percaya.
(ROMA 14:17)“SEBAB KERAJAAN ALLAH BUKANLAH SOAL MAKANAN DAN MINUMAN , TETAPI SOAL
KEBENARAN, DAMAI SEJAHTERA dan SUKACITA OLEH ROH KUDUS.”
Pendahuluan
} nah cara terbaik untuk dapat mempengaruhi adalah menginspirasi atau memberikan teladan sehingga
apapun yang kita lakukan sebagai pemimpin dapat dilihat oleh teman / rekan kerja, bawahan bahkan
atasan anda.
I. PEMIMPIN YANG HIDUP DAN BERJALAN DALAM KETAATAN PENUH KEPADA KEBENARAN FIRMAN
TUHAN seperti MARIA yang berkata : “Sesungguhnya aku ini HAMBA TUHAN, jadilah padaku menurut
perkataanmu itu,” (Lukas 1:38)
sebagai pemimpin yang bermental kerajaan Allah, maka :
a. KITA HARUS TERUS TINGKATKAN LEVEL KETAATAN kita, karena level ketaatan kita
menentukan seberapa besar perkenanan Tuhan akan datang dalam hidup kita, Itu sebabnya kita
perlu menyelidiki hati kita dari waktu ke waktu; masih adakah area-area hidup kita yang tidak
diselaraskan dengan kebenaran (yang belum taat mutlak), dan segeralah kembali mengambil tindakan
untuk membenahinya.
b. SEMAKIN KITA BERJALAN DALAM KETAATAN, SEMAKIN KITA MEMPERKENAN HATI TUHAN. seperti
Daud, ”Tentang Daud Allah telah menyatakan; Aku telah MENDAPAT Daud bin isai, SEORANG YANG
BERKENAN DI HATI-KU, dan yang MELAKUKAN SEGALA KEHENDAK-KU. ”Sebab Daud MELAKUKAN
KEHENDAK ALLAH PADA ZAMANNYA“ (Kisah Para Rasul 13:22b,36)
c. Tanpa hidup dalam perkenanan Tuhan, posisi rohani (stature) yang kita miliki tidak akan bisa
membuat kita melihat berbagai manifestasi kuasa Roh terealisasi melalui hidup kita. ketika perkenanan
Tuhan ada diatas hidup kita, maka setiap terobosan ilahi yang kita butuhkan untuk berfungsi
sebagai orang yang memberi dampak dan pengaruh akan tersedia bagi kita; bahkan kelemahan dan
kekurangan yang masih ada akan bisa kita singkirkan dengan mudah dan kita sungguh-sungguh
mengalami tangan Tuhan yang perkasa selalu menyertai hidup kita. ketika Tuhan bersama kita, tidak ada
yang mustahil bagi kita.
d. Contoh Daniel, secara manusiawi Daniel adalah orang buangan yang tidak dipandang dan tidak
dianggap di Babel, tapi karena perkenanan Tuhan atas hidupnya, apa yang kelihatannya sulit dan
mustahil untuk terwujud bisa terjadi begitu saja.
Tuhan memunculkan Daniel dengan cara yang ajaib, menjadi pemimpin atas Babel dan
membuat Babel mengalami perubahan yang menyolok.
ketika perkenanan Tuhan yang sama turun atas hidup kita, kitapun akan mengalami hal yang
serupa, apa yang mustahil bagi orang lain, tidak akan mustahil bagi kita yang Taat dan percaya kepada
Tuhan.
Selain ketaatan, saya mendorong kita semua untuk TERUS MENGASAH KETULUSAN dalam hati kita.
Pastikan kita di dapati Tuhan lebih tulus dari sebelumnya. Tuhan Yesus berkata: “Lihat Aku megutus
kamu seperti domba ditengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus
seperti merpati.
dan TULUS berbicara tentang Integritas, sikap hati yang murni dan bersih.
Memang ketulusan dan kejujuran merupakan bagian kehidupan yang semakin langka untuk di dapati,
padahal ini adalah unsur yang sangat penting di dalam Kerajaan Allah.
Mencari orang yang jujur dan tulus hari-hari ini sama dengan mencari jarum dalam tumpukan
jerami. Tipu-menipu, manipulasi dan sejenisnya terdapat hampir di semua lini. orang tidak lagi malu
dalam menipu, dan semakin tidak takut melakukan kecurangan, dan juga semakin cenderung berpikiran
pendek. hanya memikirkan kenikmatan sesaat, tanpa peduli resiko.
Dan malah orang yang jujur dan tulus yang terlihat aneh
“ORANG BEBAL BERKATA DALAM HATINYA, TIDAK ADA ALLAH, BUSUK DAN JIJIK PERBUATAN MEREKA,
TIDAK ADA YANG BERBUAT BAIK”
orang jahat berpikir bahwa walaupun Allah ada, tapi Allah tidak akan menghukum mereka, karena
ternyata mereka tetap hidup mewah di tengah-tengah kecurangan yang dilakukan itu.
} “KAMU MENYUSAHI TUHAN DENGAN PERKATAANMU, TETAPI KAMU BERKATA DENGAN CARA
BAGAIMANAKAH KAMI MENYUSAHI DIA?” DENGAN CARA KAMU MENYANGKA: “SETIAP ORANG YANG
BERBUAT JAHAT ADALAH BAIK DIMATA TUHAN; KEPADA ORANG-ORANG YANG DEMIKIANLAH IA
BERKENAN--ATAU JIKA TIDAK, DIMANAKAH ALLAH YANG MENGHUKUM.?”
} Bukankah kita menyaksikan banyak orang dengan pola pikir seperti ini sekarang?
Sebagai Pemimpin dengan Mental Kerajaan Allah, kita harus memilih dan memutuskan untuk diri kita
sendiri untuk hidup dan berjalan dalam ketulusan dan kejujuran, karena :
a. ORANG YANG TULUS AKAN SELALU MENGALAMI PEMBELAAN TUHAN SECARA NYATA
DALAM HIDUPNYA “KEADILAN DARI ALLAH YANG MENYELAMATKAN DIA”
Mazmur 24:4-5
“Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada
penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu, dialah yang menerima Berkat dan Keadilan dari Allah yang
menyelamatkan dia.
Ketulusan itulah yang menjaga kita dari segala sesuatu yang jahat. Meskipun orang yang tulus
kelihatannya mudah diperdaya, atau kelihatan seperti bodoh, namun orang yang tulus selalu dibela oleh
Tuhan.
Orang yang berjalan dalam ketulusan adalah orang yang telah belajar berkata kepada Tuhan : “Aku mau
hidup apa adanya, dengan segala konsekwensi dan resiko yang harus aku hadapi karena ketulusanku,
dan sekarang aku mempercayakan hidupku ke dalam kedaulatan tangan Tuhan, sekalipun kita
“dirugikan” karena ketulusan kita, jangan pernah kehilangan ketulusan dan kebenaran, percayalah
Tuhan pasti bertindak, Dia sendiri yang akan datang membela kita dan memberikan ganti rugi yang
berkelimpahan
“SESUNGGUHNYA ALLAH ITU BAIK BAGI MEREKA YANG TULUS HATINYA, BAGI MEREKA YANG BERSIH
HATINYA” (Mazmur, 73:1)
orang yang jujur akan dilepaskan oleh kebenarannya, tetapi pengkhianat tertangkap oleh hawa
nafsunya.
orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecuranganNya. (Amsal.
11 : 6-3)
b. ORANG YANG TULUS AKAN MENERIMA BERKAT DAN PENYERTAAN TUHAN YANG SEMPURNA.
Tuhan memberi ganjaran berkat, janji penyertaan dan keadilan yang menyelamatkan bagi
mereka
inilah kebahagiaan yang di janjikan Tuhan bagi orang yang hidup jujur dan tulus. faktanya setiap hari kita
melihat banyak orang yang hidupnya penuh dengan kecurangan dan semakin tidak tulus dalam memuji.
Banyak orang saat ini yang hanya memuji atau mengatakan sesuatu yang baik karena ada motif-motif
tertentu di belakangnya, karena itu Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita akan pentingnya ketulusan
dan kejujuran di mata Tuhan.
kita harus selalu ingat bahwa segala sesuatu itu berasal dari Tuhan. kita tidak perlu ketakutan
kekurangan dan kuatir akan hari depan, sehingga kita tergoda untuk melakukan tindakan yang tidak
jujur atau curang. kita juga jangan iri hati melihat orang yang berhasil dalam hidupnya. “Karena dimana
ada iri hati dan mementingkan diri sendiri, disitu ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat”
(Yakobus 3:16), ketahuilah meskipun kita berhasil mengelabui manusia, tetapi Tuhan akan selalu melihat
segala perbuatan kita.
“DAN TIDAK ADA SUATU MAKHLUKPUN YANG TERSEMBUNYI DI HADAPAN-NYA, SEBAB SEGALA
SESUATU TELANJANG DAN TERBUKA DI DEPAN MATA DIA, YANG KEPADANYA, KITA HARUS
MEMBERIKAN PERTANGGUNGAN JAWAB.” (Ibrani 4:13).
TUHAN PASTI MEMBERIKAN GANJARAN BERKAT BAGI ORANG TULUS DAN JUJUR, TETAPI BAGI
ORANG YANG JAHAT, GAJARAN HUKUMAN YANG KEKAL.... Amen
Yeremia 8 : 12 “SEHARUSNYA MEREKA MERASA MALU, SEBAB MEREKA MELAKUKAN KEJIJIKAN; TETAPI
MEREKA SAMA SEKALI TIDAK MERASA MALU DAN TIDAK KENAL NODA MEREKA. SEBAB ITU MEREKA
AKAN REBAH DI ANTARA ORANG-ORANG YANG REBAH, MEREKA AKAN TERSANDUNG JATUH PADA
WAKTU DIHUKUM, FIRMAN TUHAN”
Orang bisa saja menganggap bahwa Tuhan tidak menghukum mereka saat ini, dan berpikir bahwa
mereka aman dari hukuman, sehingga tidak punya rasa malu lagi untuk melakukan kejahatan,
tetapi pada suatu waktu yang ditentukan Tuhan, nanti HUKUMAN TUHAN TETAP dan PASTI AKAN TIBA.
“DAN DUNIA INI SEDANG LENYAP DENGAN KEINGINANNYA, TETAPI ORANG YANG MELAKUKAN
KEHENDAK ALLAH, TETAP HIDUP SELAMA-LAMANYA”. (1 YOH 2 : 17)
Jika kita benar-benar mau mengadopsi kasih seperti yang diinginkan Tuhan maka di dalamnya itu
terkandung kebaikan-kebaikan ini :
(1 Korintus 13:4-7)
Di dalam kasih ada bentuk-bentuk hidup dengan hati yang murni, penuh ketulusan dan kejujuran.
jika kita mengaku hidup di dalam kasih Tuhan, seharusnya kedua hal ini terpancar dari
kehidupan kita. bagaimana mungkin orang yang tidak jujur dan tidak tulus masih berani mengaku punya
kasih di dalam dirinya ?
“HENDAKLAH KASIH ITU JANGAN PURA-PURA! JAUHILAH YANG JAHAT DAN LAKUKANLAH YANG
BAIK.” (Roma 12:9)
Belajarlah senantiasa untuk mempercayai Tuhan, mengasihi dia dan melakukan kehendaknya.
Karena Tuhan sudah menyediakan berkat bagi orang yang hidup dalam ketulusan, kejujuran dan
kemurnian hati. “Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah
(Matius 5:8)
NIKMATILAH KEBAIKAN TUHAN LEWAT HIDUP YANG KUDUS, PENUH KETULUSAN, KEJUJURAN dan
penuh KASIH, ketiga hal ini merupakan bagian dari INTEGRITAS yang wajib dimiliki oleh PEMIMPIN
DENGAN MENTAL KERAJAAN ALLAH.
Tuhan sanggup memberkati kita berlimpah-limpah dan melindungi setiap orang yang berjalan
seturut kehedak-Nya, tanpa kita harus menipu dan melakukan kejahatan untuk sukses. amen..
III. PEMIMPIN DENGAN MENTAL KERAJAAN ALLAH ADALAH PEMIMPIN YANG SELALU LAPAR DAN HAUS
AKAN KEBENARAN.
Tetapi Yesus menjawab : MANUSIA HIDUP BUKAN DARI ROTI SAJA, TETAPI DARI SETIAP FIRMAN
YANG KELUAR DARI MULUT ALLAH (Matius 4:4)
“BERBAHAGIALAH ORANG YANG LAPAR DAN HAUS AKAN KEBENARAN, KARENA MEREKA AKAN
DIPUASKAN,”
(Matius 5:6)
Pastikan dari waktu ke waktu, sebagai pemimpin kita harus memiliki keagresifan, terhadap Firman
Tuhan, yang selalu merasa lapar dan haus akan kebenaran.
Sehingga kita selalu memiliki passion / gairah untuk bersekutu dan belajar firman-Nya terus-
menerus bertumbuh dalam KEBENARAN dan MENJADI DEWASA.
SADARLAH, BAHWA KITA PERLU FIRMAN SETIAP HARI DATANG DALAM HIDUP KITA.
Karena Manusia hidup bukan dari ROTI saja, tapi dari FIRMAN. amen.
a. Karena semakin kita memiliki keagresifitas terhadap Firman, Menerima Firman, mempercayai
dan menghidupinya, maka kita akan semakin menikmati PERKENANAN TUHAN dalam hidup kita.
Pada saat kita mulai menganggap apa yang Tuhan kerjakan sebagai sesuatu yang biasa. maka
ketika Tuhan bergerak, kita akan mulai kehilangan apa yang Tuhan sediakan bagi kita. Hal ini sangat
berbahaya, sebab jika tidak ditanggulangi, maka kita akan menjadi seperti orang Farisi. sebagai
pemimpin kita tidak boleh mengijinkan perasaan terbiasa muncul dalam hidup kita, karena
sekali kita menganggap input ilahi dan pekerjaan Tuhan yang terjadi sebagai sesuatu yang biasa, kita
akan kehilangan semua yang sudah Tuhan sediakan bagi kita.
“Setelah Yesus selesai menceritakan perumpamaan-perumpamaan itu, Iapun pergi
dari situ.” Setibanya di tempat asalnya, Yesus mengajar orang-orang di situ, di rumah ibadat mereka.
Maka takjublah mereka dan berkata: “Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk
mengadakan mujizat-mujizat itu? Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria
dan saudara-saudara-Nya : Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dan bukankah saudara-saudara-Nya
perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?”
Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang Nabi
dihormati dimana- mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.” Dan karena
KETIDAKPERCAYAAN mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ “ (Matius 13 : 53-58).
Kita semua tahu bahwa Nazaret adalah tempat dimana Yesus dibesarkan dan semua orang
disana mengenal Yesus. Ketika Yesus mulai bergerak dalam dimensi kuasa, Alkitab berkata bahwa
kemanapun Yesus pergi, mujizat dan tanda ajaib terjadi, tetapi ketika dia kembali ke kota asal-Nya,
”Familiar Spirit” ini membuat orang - orang Nazaret justru menolak Yesus dan sebagai akibatnya,
tidak banyak mujizat dan tanda ajaib yang bisa Yesus lakukan di sana.”
SADARLAH BAHWA “KERAJAAN ALLAH BUKAN TERDIRI DARI PERKATAAN TETAPI DARI KUASA” (1
Korintus. 4:20)
Karena itu pastikan hati kita selalu lapar dan haus akan kebenaran, sehingga kita memiliki keradikalan
UNTUK HIDUP DALAM KEBENARAN sedemikian rupa, sampai kita terkunci dalam kebenaran,
tidak mudah untuk menjadi kompromi, atau menurunkan Standar Firman Tuhan dalam situasi
apapun.
c. KERADIKALAN TERHADAP FIRMAN TUHAN akan membuat kita selalu melihat bahwa apapun
yang TUHAN KATAKAN dapat MENJADI TITIK TEROBOSAN BARU BAGI kita.
d. BAGI ORANG YANG HAUS DAN LAPAR AKAN TUHAN, APAPUN YANG TUHAN FIRMANKAN akan
ia RESPONI SECARA ILAHI, tapi BAGI ORANG YANG TIDAK HAUS DAN LAPAR AKAN TUHAN, PERKARA-
PERKARA YANG BARUPUN AKAN DI ANGGAP BIASA.
Jangan sampai rasa haus dan lapar akan Tuhan itu hilang dari hidup kita. begitu rasa lapar dan haus
akan Tuhan mulai sirna dari hidup kita, ambillah waktu untuk berpuasa, karena hanya itulah yang akan
mengembalikan gairah akan Tuhan yang kita miliki.
Karena itu datanglah kepada Tuhan dengan pengharapan yang besar, dengan kehausan akan Tuhan,
serta keterbukaan untuk BERUBAH, karena ketika kita mengijinkan semua hal ini ada dalam hidup kita,
Tuhan pasti bergerak, banyak terobosan besar dan keilahian akan dicurahkan.
e. KETERBUKAAN DAN RESPON KITALAH YANG MENENTUKAN SEBERAPA JAUH KITA MERAIH APA
YANG MENJADI JANJI-NYA BAGI DIRI KITA DAN JUGA JEMAAT YANG KITA PIMPIN. Ketika kita meresponi
apa yang Tuhan kerjakan, anugerah akan mulai mengalir dalam hidup kita, dan ketika anugerah
mengalir, hal-hal ilahi akan menjadi nyata. Perubahan akan dengan mudah terjadi, mujizat akan kita
alami apapun yang menjadi kebutuhan kita akan dijawab oleh-Nya. Demikianlah yang menjadi bagian
dari PEMIMPIN DENGAN MENTAL KERAJAAN ALLAH.
Amen..
GEREJA
PENGAJARAN DASAR 13
TUJUAN PENGAJARAN
O Peserta DIKLAT memahami Dasar Alkitab dan makna teologis dari Perjamuan Kudus
O Peserta DIKLAT mampu menerapkan makna Perjamuan Kudus dengan benar dalam
pelaksanaannya.
A. PENGERTIAN GEREJA
Pelayan Tuhan, kususnya pendeta perlu memahami secara mendalam tentang GEREJA. Mengapa?
Karena Gereja merupakan medan dimana kita melayani.
Istilah gereja (Church, Inggris) berasalah dari Igreja (Portugis) dan Kuriake (Yunani) yang artinya
“kepunyaan Allah”.
Kata lain yang digunakan adalah “Ekklesia” (Yunani = Jemaat) dan “Qahal” (Ibrani = dipanggil keluar dari
kegelapan dosa dan masuk dalam terang Allah).
PERBANDINGAN ANTARA GEREJA YANG KELIHATAN dengan GEREJA YANG TIDAK KELIHATAN
GEREJA YANG KELIHATAN
O Anggota: Orang-orang yang telah diselamatkan dari segala zaman, yang masih hidup dan yang
sudah mati.
O KRISTUS
GEREJA
O AYAT
1. Kepala/Batu Penjuru
2. Tunangan
3. Mempelai Pria
4. Pemilik
5. Gembala
6. Anak Sulung
7. Imam Besar
2. Perawan Suci
3. Mempelai Wanita
4. Umat kepunyaan
5. Domba Allah
6. Anggota keluarga
7. Umat Allah
2. 2 Kor 11:2
3. Wah 21:9
4. Tit 2:14
5. 1 Pet 5:2-4
C. SIFAT-SIFAT GEREJA
1. ESA.
Beberapa ayat dalam Alkitab, seperti: Yoh 17:21; Ef 3:3-6 menegaskan pentingnya kesatuan dan
keutuhan gereja. 1 Kor 3:1-9 menegaskan bahwa Tuhan tidak menghendaki perpecahan. Ke-Esa-an
gereja harus kita pahami dan wujudkan dalam hal:
1.1. tidak boleh memiliki anggapan bahwa gereja kita paling benar dibandingkan gereja lain
2. Kudus.
Kudus artinya: dipisahkan, disendirikan atau dikhususkan untuk kemuliaan Tuhan. Kekudusan Gereja
bukan usaha manusia, tapi karya Kristus yang menguduskan orang percaya melalui darahNya.
Kekudusan gereja terjadi sebagai hasil persekutuan pribadi dengan Tuhan Yesus dan persekutuan
sesama seiman.
Pertama = Anugerah.
(setelah terima kekudusan, orang percaya harus mewujudkan kekudusan dalam seluruh aspek hidup).
Tuhan Yesus sebagai Kepala Gereja yang menghendaki gerejaNya kudus. Perhatikan ayat-ayat berikut
ini!
v 1 Pet 1:16
v Ef 5:25-27
v 1 Pet 1:9
Ø Gereja yang dipimpin oleh seseorang yang memiliki karunia rasul dan terlihat dari kesungguhannya
menanggapi Amanat Agung (mencari jiwa yang terhilang, menobatkan dan memenagkan mereka bagi
Kristus).
Ø Pro-aktif bertumbuh di bawah kepemimpinan yang visioner dan missioner yang meilihat dan
melakukan apa yang Yesus lihat dan lakukan.
v Gereja harus dipahami sebagai Gereja yang berdampingan dengan sifat gereja yang esa.
v Gereja yang berarti bersifat universal; menyeluruh dan mendunia, meliputi persekutuan jemaat Tuhan
dari segala suku, bangsa, kaum dan bahasa.
v Merupakan gambaran dari sifat gereja yang terdiri dari banyak anggota dengan satu Kepala yaitu
Tuhan Yesus Kristus.
3. Menerapkan diseiplin Gereja. Tujuannya adalah agar jemaat kudus, imannya bertumbuh.
Pelaksanaannya harus sesuai dengan firman Tuhan (Mat 18:15-18)
1. Episkopal.
2. Presbiterial – Sinodal
3. Kongregasional.
Sistem pemerintahan GBI, gembala adalah pimpinan jemaat lokal sebagaimana diatur dalam Tata Gereja
GBI (sdh dijelaskan dalam Tata Gereja).
TUJUAN PENGAJARAN
1. Peserta DIKLAT mampu menjelaskan konsep yang alkitabiah tentang kuasa Roh Kudus, Jabatan Roh
Kudus dan Karunia Roh Kudus.
2. Peserta DIKLAT mampu memberikan konsep dan relasi yang jelas antar kuasa Roh Kudus dengan
pelayanan gerejawi.
3. Peserta DIKLAT mampu mengaplikasikan kuasa Roh Kudus dalam setiap segi pelayanan gereja, baik
di dalam dan di luar gereja.
PENDAHULUAN
O Sebelum lebih dalam memahami tentang KUASA ROH KUDUS, maka ada baiknya kita pahami
tentang pribadi ROH KUDUS
O Ada beberapa hal yang penting kita pahami, tentang Roh Kudus antara lain: Nama Roh Kudus,
Oknum Roh Kudus, Lambang Roh Kudus dan Pekerjaan Roh Kudus
O Roh Kudus adalah oknum Allah, Ia mempunyai pribadi, dan sebagai pribadi memiliki nama
O Melalui nama-nama ini kita dapat mengenal Dia, menghargai Dia dan mengasihi Dia.
- Nama Roh Kudus memberikan pemahaman bagi kita tentang tugas dan fungsi Roh Kudus
- Nama Roh Kudus juga memberikan pemahaman akan pekerjaanNya bagi orang-orang percaya (umat
Tuhan)
• Bapa Merencanakan
• Anak Melaksanakan
• Ia memiliki Akal
• Ia memiliki kehendak
• Ia memiliki perasaan
O Memberikan kehidupan
O Ia berada dimana-mana
O Memberikan pimpinan
O Melambangkan perdamaian
O Melambangkan kasih
a) Dalam penciptaan
• Roh Allah memelihara kehidupan binatang-binatang, tumbuhan dan manusia ( Maz 104:10-15; Ayub
33:4)
2. Mempersiapkan gereja menjadi pengantin Kristus (2 Kor 11:2; Efesus 5:22-23; Ef 5:27)
3. Menetapkan jabatan hamba-hamba Tuhan dalam pelayanan gereja (Lukas 6:13-16; Yoh 15:16; Kisah
20:28; i Kor 12:28)
4. Menetapkan tempat pelayanan bagi hamba-hamba Tuhan ( Kisah 13:2-4; 8:26-20; 16:6-7)
5. Memberikan pokok pemberitaan firman Tuhan bagi jemaat, melalui hikmatNya (1 Pet 5:5-6; Yak 1:6; 1
Kor 14:26)
4. Memimpin kita untuk berjalan dalam kebenaran dan rencanaNya ( Yoh 14:6; 10:10-11)
7. Menyadarkan kita akan dosa manusia (Yoh 16:8-11) dan, membawa kita kepada pertobatan.
O Roh Kudus adalah pribadi yang luar biasa dalam kehidupan gereja Tuhan.
Roh Kudus, oknum yang powerfull dalam pertumbuhan dan pergerakan gereja. Baik dalam
pelayanan pun dengan diri orang percaya.
ALKITAB
1. PESERTA DIKLAT HARUS SERIUS MENGIKUTI DIKLAT BUKAN HANYA SEKEDAR IKUT KARENA
DIDAERAH LAIN HARUS MEMBAYAR
3. BPD MEMBERIKAN KEPERCAYAAN PENUH KEPADA DIKLAT & PERWIL UNTUK MEMVERIFIKASI
PESERTA DIKLAT
¡ Peserta DIKLAT memahami Alkitab sebagai penyataan Allah yang diberikan kepada manusia.
¡ Peserta DIKLAT memahami proses terjadinya Alkitab sebagai patokan kitab suci yang telah
dikanonkan.
¡ Peserta DIKLAT menggunakan Alkitab sebagai patokan dasar dalam kehidupan umat Allah
PEMAHAMAN DASAR
¡ PENGAKUAN IMAN GBI: “Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah Firman Allah yang
diilhamkan oleh ROH KUDUS “.
3. Kanon Alkitab
4. Otoritas Alkitab
1. PENYATAAN ALLAH
Iman Kristen menyatakan bahwa Allah menyatakan diri kepada manusia dengan cara:
a) PENYATAAN PROGRESIF
PENYATAAN PROGRESIF
¡ Penyataan Progessif (PROGRESSIVE REVELATION) artinya secara bertahap Allah menyatakan diri dan
tujuan penebusanNya hingga mencapai kepenuhan dalam Kristus.
¡ Pada mulanya Allah melakukan penyataan melalui sejarah orang Ibrani, hingga tiba pada puncaknya
melalui dan di dalam Yesus Kristus.
¡ PENYATAAN UMUM (General Revelation), disebut demikian karena diberikan kepada semua manusia.
¡ Pernyataan umum dilakukan dengan dua cara : MELALUI CIPTAAN DAN MELALUI HATI NURANI.
¡ Melalui ciptaan: Allah berbicara kepada manusia melalui seluruh ciptaanNya. Jagat raya menyatakan
kemuliaanNya (Maz 19:2)
¡ Melalui Hati Nurani: Allah menciptakan manusia menurut gambarNya (Kej 1:26). Dalam batas-batas
tertentu manusia mengenal kehendak Allah bila Allah menyatakan kehendakNya
¡ Rasul Paulus menambahkan bahwa hukum moral Allah ada dalam hati manusia (Roma 2:14-15)
¡ PENYATAAN KHUSUS (Special Revelation), bersifat personal dari satu pribadi ke pribadi lain.
2. Melalui mujizat
4. Melalui Kristus
5. Melalui Alkitab
¡ Istilah “inspirasi” (theopneustos), dinafasi Allah menggambarkan proses terjadinya Alkitab merupakan
karya Roh Allah yang kreatif.
¡ Karena Alkitab dinafasi Allah, maka sepenuhnya dapat dipercaya untuk iman dan kehidupan.
GBI Sepenuhnya menerima 66 buku dalam Alkitab diilhamkan oleh Allah. Wahyu Allah ini dapat
dipercaya (reliable revelation of God). Tidak mungkin salah. Istilah lain digunakan adalah Inerrancy
(Alkitab tanpa salah), memberikan penekanan kemutlakan Alkitab.
Inspirasi seutuhnya maksudnya bahwa Roh Kudus membimbing para penulis dengan buah pikiran (ide-
ide) yang dikehendaki Allah termasuk pemilihan kata-kata.
Ini bukan berarti bahwa penulis Alkitab passif tetapi Roh Kudus menggunakan berbagai kemampuan
dan latar belakang penulis untuk menuliskan Alkitab.
3. KANON ALKITAB
§ Kata “kanon” dari bahasa Gerika diartikan tongkat pengukur, biasa dipakai untuk norma atau standar
menilai sesuatu (2 Kor 10:13,15; Gal 6:16)
§ Abad ke-2 Kekristenan telah mengerti pemakaian kanon sebagi buku-buku sumber doktrin dan aturan
standar hidup.
§ Jadi Kanon Alkitab berarti semua buku dalam PL dan PB diyakini sebagai Firman Allah, dan diilhamkan
oleh Roh Kudus.
§ Kanon Alkitab juga dikaitkan dengan Otoritas Alkitab, dimana setelah terjadi proses kanonisasi Alkitab
(PL dan PB) diakui otoritasnya oleh gereja.
§ Sampai dengan saat ini KANON ALKITAB, mengakui 39 Perjanjian Lama dan 27 Perjanjian Baru.
§ Yang memberikan otoritas pada Alkitab, bukan pengakuan gereja namun ROH KUDUS.
4. OTORITAS ALKITAB
¡ Karena Alkitab adalah FIRMAN ALLAH maka Alkitab memiliki otoritas yang dari Allah
4. Alkitab menjamin Allah mau dan berkuasa memenuhi segala janji yang tertulis didalamnya
5. Alkitab adalah cukup. Alkitab tidak perlu ditambah atau pun dikurangi
6. Alkitab adalah terang. Dengan hidup sesuai Alkitab manusia tidak akan berjalan dalam kegelapan.
Ia tak perlu meraba-raba untuk mencari kehidupan yang baik.
Untuk memahami Alkitab Roh Kudus memberi iluminasi (menyinari dan memberikan terangNya)
sehingga dapat dimengerti manusia.
Para pembaca dan penafsir Alkitab harus bergantung kepada Roh Kudus, untuk mengerti Alkitab.
ILUMINASI ALKITAB
¡ Kebenaran ilahi dapat datang kepada kita melalui Iluminasi (Roh yang memberikan penerangan).
Karena itu Firman dan Roh tidak dapat dipisahkan.
¡ Salah satu yang dikerjakan Roh Kudus sehubungan dengan firman Allah, yakni menuntun kita dan
membimbing kita untuk mengerti teks Alkitab
¡ Tanpa Roh Kudus huruf-huruf dalam Alkitab hanyalah merupakan huruf mati. Roh lah yang memberi
kehidupan, kuasa dan terang pada firmanNya
¡ Roh Kudus berperan sebagai guru dan pewahyu agung yang menyingkapkan kebenaran Alkitab.
Berdasarkan pada hal ini, setiap pengkhotbah harus mengedepankan peran Roh Allah yangmemberikan
pengertian ilahi pada apa yang akan di khotbahkan.
TAFSIR ATAU INTERPRETASI
¡ Untuk mengerti dan memahami isi Alkitab, kita harus belajar menafsirnya. Namun perlu diingat tidak
ada satu metode penafsiran yang baik, jika tidak melibatkan Roh Kudus.
¡ Pengalaman akan ILUMINASI dan melakukan INTERPRETASI, dalam koridor pimpinan Roh Kudus, akan
menolong kita memahami Alkitab.
1. Menafsir perikop secara historis mempelajari konteks tempat, waktu, maksud penulis dan
maknanya pada pembaca pertama
2. Menafsir perikop secara gramatis, berusaha mengerti makna kata-kata yang digunakan, konstruksi
kalimat dan tatabahasa penulis.
3. Menafsir perikop secara kontekstual, mempelajari konteks luas dimana suatu perikop diletakkan.
Kita membandingkan dengan perikop lain di suatu teks lain
4. Mempelajari hasil tafsiran dari penafsir yang percaya akan otoritas Alkitab dan ditandai dengan
integritas pribadi dan kehidupan spiritual yang dalam.
§ Kita harus meyakini bahwa salah satu tugas umat Allah adalah memberitakan Kerajaan Allah dengan
segala kebenarannya, seperti yang dicatat dalam Alkitab
§ Hasil iluminasi dan interpretasi yang diilhamkan ROH KUDUS, harus kita ajarkan dan beritakan kepada
umat Tuhan
2. Jangan menambah atau mengurangi sesuatu dari dan ke Alkitab (Wahyu 22:18)
PENUTUP
¡ Alkitab adalah dasar iman orang Percaya, tanpa Alkitab kita tidak mungkin mengerti rencana
keselamatan Allah bagi dunia ini
¡ Alkitab harus kita jadikan buku dan pedoman hidup, kapan pun dan dimana pun kita berada
¡ 2 Tim 3:16, Alkitab bermanfaat mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan
mendidik orang dlm kebenaran.
Pertanyaan diskusi
ETIKA KEPENDETAAN
TUJUAN PENGAJARAN
• Peserta DIKLAT memahami berbagai dimensi etika kependetaan di Gereja Bethel Indonesia
• Peserta DIKLAT mampu mengaplikasikan etika kependetaan GBI dengan baik dalam pelayanan
• Peserta Diklat memahami displin dan konsekwensi pelanggaran terhadap etika kependetaan
• Seorang pejabat GBI harus menyadari bahwa manusia mempunyai harkat dan martabat sesuai
dengan citranya serta memiliki hak dan tanggung jawab azasinya
• Tujuan utama Allah dalam karya penebusanNya menyelamatkan manusia(Roma 8:29;Fil 2:5)
• Allah menyatakan kehendaknya melalui Alkitab untuk tujuan keselamatam dan kedewasaan
manusia.
• Allah memanggil baginya hamba-hamba yang menjadi kawan sekerjaNya (Ef 4:13-15; I Kor 3:9)
• Seorang pejabat GBI adalah bejana tanah liat, mempunyai tugas mulia memberitakan anugerah
Allah kepada manusia (2 Kor 4:1, 5-7)
• Seorang pejabat GBI harus menunjukkan karakter Kristus dalam kepemimpinannya (1 Tim 3:1-13;
Mat 5:38-48): Jujur, tulus, integritas dlm pelayanan (Mat 7:21-23)
• Seorang pejabat GBI harus menjangkau semua orang dengan kaih Kristus (Mat 25:31-40; Ibr 13:16;
2Kor 1:3-7)
• Seorang pejabat GBI selalu belajar meningkatkan pengenalannya akan Allah dan kehendakNya
( 1Tim 4:11-16)
• Seorang pejabat GBI harus memelihara keutuhan dan keharmonisan keluarganya (Kej 2:18; 21-25)
• Seorang pejabat GBI hatus melindungi orang-orang yang lemah (Mark 25:39; Maz 41:2-4)
• Seorang pejabat GBI tidak mengeksploitasi dan memanipulasi orang untuk keuntungan sendiri atau
orang lain (Kisah 20:17-38; 1 Sam 12:3)
• Seorang pejabat GBI bersedia di koreksi, dinasehati dan memberi pertanggungjawban serta siap
menerima disiplin(mat 18:15-17; I kor 5:11-13)
4. Penggunaan uang
6. Kerahasiaan
8. Keterbatasan manusia
• Mengakui Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, karena itu memberikan diri dipimpin oleh Allah
dalam pelayanan
• Menerapkan prinsip dan nilai hidup yang diajarkan Kristus dalam Alkitab
• Bertanggung jawab untuk segala tindakan dan ucapan. Tidak hidup dalam dosa. Menghindari
perbuatan, tempat dan situasi yang memberi kesan berdosa dan juga merugikan pelayanan dalam
kerajaan Allah
• Tubuh saya adalah bait Roh Kudus dan saya perlakukan dengan baik ( I Kor 6:19-20). Tidak merusak
dengan makan berlebihan atau pemakaian obat atau zat adiktif tanpa bertanggung jawab.
• Melayani semua anggota jemaat tanpa membedakan latar belakang, suku, jenis kelamin, usia,
pendidikan, kelas sosial, kekayaan, nilai dan tingkat kerohanian ( Roma 15:7)
• Menjunjung tinggi nilai kehidupan manusia, martabat seorang pribadi, kebebasan dan tanggung
jawabnya. Berusaha mengasihi tiap orang dengan menghendaki, merencanakan dan melakukan yang
terbaik baginya demi kemuliaan Tuhan
• Tidak melanggar hak seseorang untuk memilih pola hidup, iman, sikap, tingkah laku dan tempat
ibadahnya. Walaupun perpindahan jemaat tidak dapat dielakkan, saya tidak merekayasanya.
• Tidak mengeksploitasi dan memanipulasi anggota jemaat untuk memenuhi kebutuhan dan ambisi
sendiri
• Mengambil tindakan yang perlu untuk menolong dan melindungi orang yang lemah demi hiduo dan
keselamatannya
• Bertekad dan mempunyai komitmen untuk menjadi seorang priba untuk satu wanita/seorang
wanita untuk satu pria. Hanya terikat pada suami/isteri sesuai dengan janji nikah Kristen (Mal 2:13-16)
• Tidak berdosa dengan pikiran (zinah hati) dalam hubungan lawan jenis (Matius 5:27-28;Kel 20:17)
• Menjauhi dan menghindari sentuhan atau jamahan dengan lawan jenis secara tidak kudus
• Menjadi teladan sebagai suami/isteri dan orang tua yang baik dan berwibawa dalam hubungan
dengan pasangan dan anak saya (1 Pet 3:7;Ef 5:22-33;6:4; Fil 3:18-21)
• Menggunakan seks secara bertanggung jawab dan dengan sukacita bersama pasangan hidup saya
( 1 Korr 7:1-5)
4. PENGGUNAAN UANG
• Tidak mencintai uang. Uang hanyalah alat yang digunakan untuk mengabdi Allah dan mencapai
tujuan kerajaanNya ( 1 Tim 6:10; Mat 6:24)
• Berdisiplin dalam alokasi uang, saya tidak menyimpang dari alokasi tersebut. Tidak memakai uang
yang buikan milik saya tanpa izin nyata/tertulis
• Bertindak dan berlaku jujur, adil dan tulus dalam penggunaan uang baik dalam keluarga, gereja dan
masyarakat
• Bila saya seorang gembala/pemimpin jemaat, segereja setelah keadaan memungkinkan (jlh jemaat
memadai), saya dan keluarga tidak menjabat sebagai bendahara jemaat
• Memiliki gaya hidup yang diterima masyaraka dan jemaat yang saya layani agar tidak menjadi batu
sandungan
• Rekan hamba Tuhan adalah saudara saya, menghargai dan menghormati mereka dan menghargai
mereka, sepenanggungan dengan mereka
• Tidak iri, mencurigai, menghakimi dan tidak berusaha menjatuhkan da memfitnah hamba Tuhan
lain (Roma 14:4)
• Bersukacita dan bersyukur kepada Allah bila seorang hamba Tuhan lain dipakai Tuhan dengan
berhasil
• Bila saya menerima banyak talenta, karunia RK, dan mempunyai kedudukan yang baik, saya tidak
menjadi sombong
• Memprioritaskan pelayanan demi kesejahteraan orang lain bukan berdasarkan uangt, besar jemaat
dan kelas sosial
6. KERAHASIAAN
• Saya menjaga kerahasiaan orang lain yang adalah miliki adalah hak miliknya yang harus saya
hormati. Saya hanya membuka kerahasiaan demi keselamatan nyawa
• Saya menjaga ketat ungkapan masalah yang dihadapi seseorang. Saya tidak memberitahu hal itu
kepada orang lain atau kepada umum (misalnya dari mimbar) kecuali dengan izin yang jelas.
• Pemberitahuan itu harus perlu dan relevan dengan situasi. Sedapat mungkin identitas pribadi dan
data situasi yang tidak penting saya ganti agar kerahasiaan tetap terjaga
• Semua catatan tentang masalah anggota jemaat saya jaga dan lindungi ahar tidak sampai diketahui
orang lain. Data masalah tidak terpakai lagi secepatnya saya musnahkan tuntas.
• Sebagai hamba Tuhan saya berjanji untuk melayani sebaik-baiknya secara bertanggung jawab
• Saya selalu bertumbuh dalam kedewasaan rohani dan menambah pengetahuan, pengalaman,
ketrampilan serta kompetensi dalam pelayanan melalui berbagai sarana
• Saya mempunyai sikap dan hati seorang bapak terhadap para hamba Tuhan/pengerja dalam
didikan saya (1 Tim 1:2;18). Saya tidak merasa terancam bila mereka maju.
8. KETERBATASAN MANUSIA
• Saya mengakui keterbatasan saya. Apabila mengutif pendapat dan menguraika kesaksian orang
lain, sya tidak mengakuinya sebagai pendapat dan pengalaman pribadi saya.
• Saya menghindari memberi kesan kepada jemaat bahwa saya tahu segalanya dan mempunyai
jawaban atas segala masalah ( Ul 29:29)
• Dengan tulus saya merujuk anggota jemaat yang tidak dapat saya layani karena keterbatasan
waktu, kemampuan, suatu sebab pribadi atau yang lain kepada hamba Tuhan lain yang mampu
melayaninya. Rujukan saya lakukan dengan kasih demi kebaikan anggota jemaat tersebut.
• Saya menolak permintaan pelayanan yang melampaui kemampuan saya dan mengorbankan
kepentingan keluarga saya.
• Saya jujur dan menggunakan integritas yang tinggi dalam membuat iklan
• Saya hindari promosi yang berlebihan, meninggikan manusia, melanggar etika Kristiani dan
membahayakan kepentingan Kristen
• Saya melalukan promosi di jemaat lain hanya setelah mendapat izin dari hamba Tuhan yang
berwenang disana
10. TINGKAH LAKU TIDAK ETIS DAN DISIPLIN GEREJA
• Bila saya mengetahui seorang hamba Tuhan melakukan suatu tindakan dan pelayanan yang tidak
etis serta merugikan orang lain, saya menergus dan menasehatinya sebagai tindakan kasih sesuai
dengan prosedur yang diajarkan dalam Matius 18:15-17
• Mengenai hal tuduhan terhadap orang lain, saya berdiri pada prinsip 1 Tim 5:19-20
• Bila sangat diperlukan (misalnya dalam situasi yang mengancam nyawa orang lain, pengedaran
narkoba, pemerkosaan, hubungan sex dengan anak) disamping disiplin gerejawi sesuai bimbingan
Alkitab, tuntutan pengadilan saya dukung
PENUTUP
• Etika ini, juga berdasarkan tatanan dan kehidupan pejabat sesuai dengan Tata Gereja
• Etika kependetaan GBI, dimaksudkan untuk penataan pelayanan yang baik dan benar.
HOMELITIKA LANJUTAN
1. Pengertian Homiletika
3. Tujuan Berkhotbah
9. Metode Berkhotbah
5. Latihan-latihan
TIPE-TIPE KHOTBAH
• EKSPOSITORI - TEKSTUAL
• TOPIKAL - BIOGRAFI
• NARASI - ANALOGI
• TIPIKAL
Tipe Ekspositori
Mengapa khotbah ini yang dipelajari, bukan tipe lain? Karena kotbah ini …..
Secara Etimologi
Kata ini memiliki akar kata “expose” (Inggris), “exposer” (Prancis), “exponere” (Latin), yang berarti
“Menyingkapkan, menguraikan, menjelaskan atau menafsirkan”.
Tipe Ekspositori
Tipe ini juga sering disebut Analistis-Sintetis; setelah menganalisa, menafsirkan atau menguraikan suatu
perikop, pasal secara teliti, dan menemukan pokok utama berita lalu dibentuk menjadi bagian –bagian
utama kotbah.
Tipe Ekspositori
1. Mengajarkan untuk lebih teliti membaca Alkitab dan menemukan kebenaran-kebenaran, prinsip-
prinsip hidup yang diajarkan di dalamnya,
2. Dapat membaca Alkitab dengan tidak terputus-putus karena itu lebih murni ajaran yang dapat
digali (tidak asal ambil ayat, lebih terjamin),
3. Konteks, latar belakang dan cerita lebih cermat dalam Penafsiran dan tidak diabaikan,
4. Orang mengatakan lebih mudah karena hanya menjelaskan ayat-ayat dan memberi penerapannya
5. Bahannya Lebih Lengkap dan Tidak sukar mencari nats atau pokok untuk dikotbahkan
6. Pendengar lebih menarik dan tidak bosan karena bahannya selalu berubah dan baru
7. Memaksa pengkotbah lebih cerdas untuk menemukan pokok-pokok penting yang mungkin
dilupakan metode lain
9. Menolong dan mengajar jemaat lebih suka untuk mempelajari firman Allah
1. Pengkotbah cenderung malas dan tidak menggali Alkitab dengan teliti, kurang bekerja keras,
2. Sering menyepelekan dan (tidak menganalisa dengan baik, merasa sudah tahu dan pernah
dikotbahkan) sehingga kotbahnya menjadi dangkal dan tidak berisi,
3. Biasanya waktu penguraiannya tergesa-gesa karena banyaknya ayat, pointnya banyak dan sukar
diingat pendengar, bahkan sering tidak jelas arah kotbahnya.
3. Mencari pokok utama (Pokok utama tersebut dijadikan bagian-bagian utama khotbah)
Latihan
Matius 14 : 13 – 21
13 Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan
perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil
jalan darat dari kota-kota mereka.
1. Masalah dan pergumulan hidup dapat terjadi kepada orang yang benar (hamba Tuhan); Masalah
merupakan Tanda dan Warna Kehidupan setiap orang percaya
3. Tempat berdoa sangat menentukan kualitas doa, namun kualitas doa yang sejati sesungguhnya
tidak dipengaruhi suatu tempat
4. Ciri mutlak seorang pemimpin yang handal adalah Didengar dan diikuti orang banyak
14 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya
oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
1. Usaha, kerja keras dan kerinduan seseorang dapat menggerakan Belas kasihan Allah, sehingga
mujizat terjadi
15 Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari
sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-
desa."
16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka
makan.“
1. Waktu dan tempat yang tidak memungkinkan tidak dapat menghalangi mujizat terjadi
2. Bertanggung jawab adalah Ciri pelayanan yang berdampak Pemimpin yang handal (Yesus) adalah
pemimpin yang mempunyai tanggung jawab
3. Berani mengambil keputusan adalah salah satu syarat untuk menjadi pemimpin yang handal
5. Ide yang baik menurut Anda, belum tentu baik menurut Allah
17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
1. Ketidakpercayaan dan kebimbangan orang lain, tidak membatasi kuasa Allah terjadi (Iman kita
jangan mudah dipengaruhi situasi dan kondisi)
2. Potensi yang terbatas dan minim tidak dapat menghalangi mujizat Allah terjadi
3. Keyakinan yang kuat dalam diri seorang pemimpin merupakan salah satu syarat menjadi seorang
pemimpin yang handal
4. Karakter merupakan modal utama seorang pemimpin yang handal (kelembutan hati Kristus)
19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan
itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan
memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang
banyak.“
1. Seorang pemimpin yang handal harus mempunyai strategi yang handal
2. Iman adalah keputusan mutlak untuk melihat Allah di tengah krisis. Mengandalkan Allah adalah
awal untuk melihat mujizat Allah
3. Mengucap Berkat adalah berterimakasih kepada Tuhan atas segala sesuatu yang belum terjadi
(bersifat Prophetic) Mengucap Berkat adalah langkah nyata sebuah iman
5. Pemimpin yang handal memiliki Team Work yang kuat (tidak berkerja sendiri (One Man Show);
Team work yang kuat akan dapat memudahkan menangani pekerjaaan besar
6. Mengutamakan orang lain adalah ciri khusus pelayanan Tuhan yang handal
7. Ketekunan, Kerja Keras dan Ketaatan sangat penting dalam menyelesaikan tugas dan panggilan
Allah
20 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan
roti yang sisa, dua belas bakul penuh.“
1. Percayalah bahwa Mujizat Allah disediakan bagi semua orang, tanpa terkecuali
2. Pelayanan Sejati adalah Pelayanan sampai tuntas dan memuaskan (Moto DPA DKI : “Melayani
Tanpa Sisa!”)
3. Menghargai berkat Allah murupakan bentuk penghormatan atau penghargaan terhadap Allah
21 Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.“
1. Mujizat Allah tidak dihalangi oleh apapun, termasuk tidak dibatasi oleh Hukum Alam, Matematik,
Statistik, Grafitasi, Fisika, Kimia dan Hukum –hukum lainnya. Allah berkarya di luar logika manusia
2. Berfikir ilahi merupakan tuntutan Allah kepada orang percaya jika ingin melihat mujizatnya.
3. Allah bukan hanya memperhatikan hal-hal rohani saja, tetapi kebutuhan jasmani kita juga
Secara Modern
(Mat. 14:13-21)
Pendahuluan : Allahku tak tertandingi, apanya?
Penutup
III. Tuhan Yesus Memenuhi Kebutuhan Kita Secara Berlimpah (ay. 17-21)
Penutup
I. Mujizat Menjadi Nyata Sekalipun Waktu dan Tempat Tidak Memungkinkan (sudah gelap, malam,
Terpencil dan Sunyi) (ay 15-16)
II. Mujizat Menjadi Nyata Sekalipun Potensi Begitu Minim (Hanya 2 Ikan dan 5 Roti) (ay 17-18)
III. Mujizat Menjadi Nyata Sekalipun Orang Sekitar Meragukannya (Murid-murid-Nya) (ay 17-19)
IV. Mujizat Menjadi Nyata Sekalipun Hal itu Bertentangan dengan Hukum Alam (ay 21)
Penutup
Pendahuluan : Sebagai Hamba Tuhan kita sering memaknai pelayanan dengan salah.
Dalam pristiwa ini Kristus sedang mengajarkan Makna Pelayanan yang sesungguhnya.
Penutup
Pendahuluan : Sebuah bangunan yang kokoh perlu dibangun dengan baik, dan perlu pilar-pilar
penyangga yang kokoh.
Penutup
Tipe Tekstual
(Analisis)
Jadi khotbah Tekstual adalah tipe khotbah yang menggali/menganalisa satu atau dua ayat (Ayat Mas)
dan memperhatikan kata demi kata yang terdapat dalam ayat tersebut serta menjelaskannya menjadi
bagian-bagian utama kotbah.
Tipe Tekstual
Kelebihan kotbah ini adalah :
1. Pengkotbah dapat mempelajari satu ayat Lebih dalam sehingga sering timbul ide, kebenaran yang
baru yang dapat digali,
3. Dapat lebih mencintai teks bahasa aslinya dan mempelajari secara dalam,
5. Dengan menggali ayat secara dalam secara tidak langsung lebih memudahkan jemaat mengerti
kebenaran
7. Pengkotbah lebih berkonsentrasi karena tidak membuka dan memeriksa ayat-ayat lain
8. Ayat yang pendek memungkinkan pendengar lebih mudah mengingat dibandingkan satu perikop
atau satu pasal, dan lain sebagainya.
Kelemahannya adalah:
1. Kalau tidak hati-hati bisa mengada-ada, untuk memaksakan kata atau kalimat menjadi bagian-bagian
utama kotbah,
2. Lebih-lebih lagi bila si pengkotbah tidak menguasai bahasa aslinya akan menguraikan dengan salah
dan tidak menemukan makna aslinya
3. Bila tidak hati-hati, sering memaksakan ayat untuk dilepas dari konteksnya.
Pengkotbah yang baik adalah pengkotbah yang menguasai hermeneutika dengan baik pula.
1. TetapkanTeks yang akan digali dari Alkitab (Pasal atau Perikop dibaca dan diteliti berulang-ulang,
agar menghindari penafsiran yang salah; baik secara konteks, dan analisa lainnya)
3. Analisa ayat tersebut dalam beberapa pokok pikiran (Pokok pikiran tersebut bukan hanya
menjelaskan ayat, tetapi juga perikop)
4. Pokok Pikiran tersebut disusun menjadi Garis Besar Khotbah secara Simetris, Logis dan Sistematis
Latihan
Filipi 4 : 4
I II III
IV
Penutup
Latihan
Lukas 23 : 46
Pendahuluan: Intimidasi dan tekanan tidak akan mengubah apa-apa; yang dapat mengubah adalah
keteladanan hidup
I. Teladan Antusiasme
II. Teladan Doa
V. Teladan Pemberian
Penutup
“Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang”
(Lukas 19 : 10)
Penutup
“Sampai masa tuamu, Aku tetap Dia Dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu, Aku
telah melakukan-Nya dan mau menanggung kamu terus, Aku mau memikul kamu dan
menyelamatkanmu” (Yes. 46:4)
(Yes. 46:4)
Pendahuluan: Pepatah “Semakin Tua, Semakin Sengsara”; semakin susah; melihat, mendengar, berjalan,
dapat uang, …
(Aku tetap Dia; Tuhan tidak berubah-ubah, kekal dan tetap, dulu sekarang dan selamnya, tdk akan usang
oleh apapun juga)
(Menggendong, erat, dekat, kasih yang dalam, tidak didorong dan diseret, tua tdk dihargai, disia-siakan,
…)
III. Karena Kita Punya Allah yang Sudah Teruji dan Terbukti PerbuatanNya (Telah, Mau (akan), Terus)
IV. Karena Kita Punya Allah yang Menyelamatkan kita (Semahal , sebesar, setinggi apapun harganya, Dia
selamatkan kita)
Penutup
Tipe Topikal
(Sintetis)
§ Suatu khotbah yang bagian-bagian utamanya diambil dari topiknya, lepas dari teks. (James Braga)
Artinya Khotbah ini Bagian-bagian utamanya diambil dari topik/tema itu sendiri dan tidak memerlukan
satu teks (teks secara khusus) sebagai dasar pemberitaannya (tidak bersumber dari satu teks yang
digali).
§ Khotbah yang menyajikan sebuah topik yang khusus bagi jemaat. (Gerald Rowlands).
Artinya membuat Khotbah dengan mengambil topik/tema bahasan, kemudian mencari dalam Alkitab
pokok bahasan tersebut, lalu menyusun semua referensi dari Alkitab tersebut, kemudian
mengembangkan tema tersebut setepat mungkin dan menyampaikannya kepada jemaat.
Jadi Tipe Topikal adalah susunan kotbah yang mengambil topik tertentu dalam suatu kotbah. Tipe ini
menggabungkan beberapa ayat dari berbagai sumber kitab untuk menjelaskan suatu pokok bahasan
atau suatu topik tertentu sehingga membentuk suatu kotbah lengkap..
1. Khotbah-khotbah Doktrin
4. Khotbah-khotbah Etika
Dalam menyusun Tipe khotbah ini pengkhotbah mengupas Satu Topik secara Tuntas, dengan
menggunakan alat bantu, Seperti Konkordansi, Pedoman Pokok-pokok Isi Alkitab, buku Tafsir, dan
sebagainya
1. Menarik pendengar sebab dapat menyusun topik lebih sesuai dengan kebutuhan jemaat
3. Lebih luas pengetahuan pengkotbah untuk memperdalam sebuah topik menurut pandangan yang
Alkitabiah,
4. Lebih mudah dicerna, diterima dan dipahami oleh pendengar karena pokok kotbah sering sudah
terarah (satu buah pokok bahasan saja).
5. Pengkotbah lebih bebas dalam menentukan bagian utamanya, lebih banyak atau lebih sedikit
6. Cara ini lebih praktis dan berkotbah dengan jelas dan teratur
Kelemahannya adalah :
1. Sering menggunakan ayat asal saja yang berbicara atau bersangkut paut dengan topik itu sehingga
sering kali melalaikan konteks Alkitab,
2. Dapat menyebabkan kesalahan besar bagi pengkotbah yang tidak memiliki dasar teologia yang
benar,
3. Sering membutuhkan waktu lebih lama untuk persiapan secara matang mencari ayat yang tepat
dan pembahasan yang tepat, dan sebagainya.
4. Banyaknya ayat yang dibuka membuat jemaat bosan dan terganggu dalam menyampaikan idenya
5. Dapat menjebak pengkotbah memakai pikiran dan pengetahuan manusianya saja, tanpa melihat
jawaban Alkitab yang sesungguhnya; sehingga mengorbankan kebenaran Alkitab
6. Pengkotbah dapat memperalat Alkitab untuk mencapai tujuannya sehingga tujuan firman yang murni
menjadi diabaikan.
1. Tentukan Tema atau Topik yang akan disampaikan kepada Jemaat; Usahakan Judul Menarik,
Relevan, Jelas, Singkat, Sopan, Tidak Umum, Kreatif, sesuai dengan Kebutuhan, Mudah Dipahami, Indah,
dan Tepat (artinya sesuai teks)
4. Membuat Struktur Khotbah atau Garis Besar Khotbah secara Simetris, Logis dan Sistematis
5. Menyusun Naskah Khotbah dengan memberikan aplikasi praktis dalam penyampaiannya kepada
jemaat.
Latihan:
I. Keadaan Manusia
§ Penutup
Pendahuluan : Kurangnya umat Allah menyadari segala kesanggupan Allah sehingga kuatir dan takut
dalam kehidupan
VI. Allah Sanggup Melakukan Apa Yang Kita Minta dan Pikirkan (Ef 3:20)
Penutup
Pendahuluan : Sekalipun Allah itu Maha Kuasa, namun ada 7 Perkara yang Allah tidak dapat lakukan,
Apakah itu?
II. Allah Tidak Dapat Berubah (Ibr 13:8, Mal.3:6a, Ayub 23:13)
III. Allah Tidak Dapat Bertentangan Dengan Firman-Nya (Bil 23:19, Rom 9:6, Ayub 42:2)
V. Allah Tidak Dapat Melanggar Hak Bebas yang sudah diberikan-Nya (Free Will) (Kej. 3:6)
VI. Allah Tidak Dapat Mengingat Dosa-dosa yang telah diampuni-Nya (Mzr 25:7, Yes 43:25, Yer
31:34,Ibr 10:17)
Penutup
Pengharapan Orang Percaya (4)
Pendahuluan : Banyaknya manusia yang putus asa dan mencari jalan pintas
II. Pengharapan yang Membawa kebaikan (II Tes 2:6, Rom 8:28)
Penutup
Pendahuluan : Terlalu banyak keluhan jemaat yang doanya belum dijawab Tuhan, mengapa?
Penutup
Pendahuluan : Siapapun pernah malas, bosan dan tidak suka membaca Firman Allah, pada hal betapa
pentingnya Firman Allah dalam hidup kita.
I. Menjadi Orang yang Bijaksana (II Tim 3:15, Mat 7:24-25, Ams 1:1-4, Mzr 119:98-100)
II. Menjadi Orang yang Hidup dalam Kesucian (Mzr 119:11, Yoh 15:3)
III. Menjadi Orang yang Bertumbuh Secara Maksimal (I Ptr 2:2, II Tim 3:16-17)
IV. Menjadi Orang yang Sukses dalam Kehidupan (Mzr 1:2-3, Yos 1:7-8, Yoh 15:7-8)
Penutup
Kesimpulan
1. Susunlah Khotbah dengan Tipe yang Anda Sukai dan paling mudah menurut Anda
“Awalilah Pelayanan Firman yang Anda Lakukan dengan Doa dan gunakanlah bahan yang Anda paling
kuasai, yang tidak berat dan paling Anda mengerti!”
PELAYAN TUHAN
TUJUAN PENGAJARAN
• Peserta DIKLAT mampu mengaplikasikan karakteristik pelayan Tuhan yang benar dalam berbagai
bidang pelayanan
• Peserta DIKLAT mampu mengembangkan konsep diri pelayan Tuhan yang benar dalam tugas
pelayanan.
PENDAHULUAN
• Menjadi pelayan Tuhan adalah panggilan semua UMAT ALLAH, dengan karunia yang BERBEDA-
BEDA ( 1 Kor 12:12-31)
• Gereja membutuhkan banyak pelayan Tuhan, yang diberikan tugas/pelayanan dalam pekerjaan
Tuhan (Roma 16:1-23)
• Di panggil menjadi garam dan terang bagi dunia ini (Mat 5:13-16)
• Para pelayan Tuhan disebut juga murid-muridNya, dipanggil menggenapkan amanat Agung (Mat
28:19-20)
• Para pelayanTuhan, mereka yang memberikan dirinya kepada pekerjaan dan ladang Tuhan
• Melaksanakan misi dan pekerjaan sesuai dengan MISI ALLAH BAGI DUNIA INI
• Berdasarkan buku “Pelayan Tuhan” yang dikarang Dr. H.L. Senduk, disebutkan sejumlah
karakteristik kepribadian pelayan Tuhan:
- Hancur hati (Memiliki hati yang penuh belas kasihan kepada jiwa-jiwa)
- Lembut hati (selalu bersikap sabar dan memiliki kasih dalam melayani)
- Lapar dan haus akan kebenaran (selalu rindu akan firman Allah)
- Suci hati
- Penuh damai
• 7 sifat dan kepribadian yang disebutkan di atas, diuraikan berdasarkan Matius 5:3-9
• Karakteristik tersebut, berdasarkan KHOTBAH DI BUKIT, yang memberikan standar karakter pelayan
Tuhan
7. Suami dari satu isteri saja dan memerintah rumah tangga dengan baik.
KARUNIA-KARUNIA PELAYANAN
• Para pelayan Tuhan, harus memperlengkapi diri dengan karunia pelayan, yang didapatkan melalui
pemberian Tuhan.
• Sejumlah karunia itu, dijelaskan oleh Paulus dalam 1 Kor 12:4-11, yakni:
Menurut buku “Pelayan Tuhan” dari pendiri GBI : H.L. Senduk disebutkan, antara lain:
NO
TUGAS/
FUNGSI
Rasul
- Hikmat
- Marifat
- Iman
- Kesembuhan
- Mujizat
- Nubuat
- Membedakan roh
Nabi
Nubuat, membedakan roh, karunia bahasa lidah, dan menafsirkan bahasa lidah
Penginjil
Gembala
Guru
Pembela Sidang
- Melayani
- Menasehati
- Memberi
- Belas kasihan
• Sebelum membahas upah pelayan Tuhan, kita harus tahu bahwa majikan kita adalah TUHAN YESUS
KRISTUS
• Kita bukan pelayan organisasi atau gereja secara organisasi tetapi HAMBA ALLAH yang dipilih
melaksanakan pekerjaanNya
• Tuhan yang memberikan UPAH, sebagai majikan kita ( 1 Raja-Raja 17:1-16), Dia yang menjamin
upah itu bagi kita ( Mat 10:7-10)
• Apa upah kita sebagai pelayan Tuhan? Ini pertanyaan yang penting dalam perjalanan kita sebagai
orang yang bekerja di ladangNya
2. Hidup sehat dan selamt dalam segala perkara ( 1Tes 5:23; 3 Yoh 2; Mazmur 1:1-3)
3. Mendapat berkat 100 kali ganda (Mrk 10:28-30; Yoh 10:10; Ef 3:19-20)
6. Namanya tertulis dalam buku kehidupan di dalam surga dan menerima mahkota yang tidak binasa,
mahkota kebenaran, mahkota kehidupan, kemuliaan ( Luk 10:17-20;Mat 25:20-23; I Kor 9:25; 2 Tim
4:28; Yak 1:12; 1 Petrus 5:4)
PENUTUP
• Menjadi pelayan Tuhan adalah karunia bag kita, Allah yang menghendaki kita melakukan tugas dan
pekerjaan itu.
• Kita harus melayani berdasarkan kehendakNya (ALKITAB), dan untuk tujuan kemuliaan nama
TUHAN
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Bagikan ke Pinterest
HOMELITIKA
TUJUAN PENGAJARAN
› Peserta DIKLAT mampu mengaplikasikan khotbah yang efektif dan variatif dalam pelayanan mimbar
gereja.
PENDAHULUAN
› Istilah HOMELITIKA berasal dari bahasa Yunani yang kata dasarnya HOMELIA, sebuah kata benda
pergaulan atau percakapan denga ramah-tamah.
› Kata kerjanya “HOMILEIN” dalam bahasa Inggris diterjemahkan TO TALK atau TO CONVERSE; berbicara
atau bercakap-cakap.
› Dalam PB kata ini muncul 4 kali dalam PB (Lukas 24:14-15); Kisah 20:11; 24:26). Kata benda HOMILIA
ditemukan satu kali dengan arti negatif yaitu 1 Kor 15:33
› HOMELITIKA adalah salah satu cabang ilmu teologi praktika yang mempelajari cara-cara dan metode
mempersiapkan isi khotbah dan penyampaiannya dalam gereja
TUJUAN KHOTBAH
Menurut Rothlisberger:
MENURUT ALKITAB
• Untuk meruntuhkan benteng-benteng; melepaskan mereka dari belenggu dosa (2 Kor 10:4-5)
• Untuk pertumbuhan rohani menuju kedewasaan; menjadi murid dan pengajaran penuh (Ef 4:11-
13)
› Menyampaikan kehendak Allah kepada jemaat melalui pemberitaan Firman Tuhan yang berdasarkan
Alkitab
SYARAT PENGKHOTBAH
1. Lahir baru
2. Dewasa Rohani
PERSIAPAN PENGKHOTBAH
• KHUSUS
• UMUM
PERSIAPAN UMUM
› dll
A. MIMBAR PENGKHOTBAH
• Cara berjalan memasuki ruangan – Cara berdiri dan duduk – Menit-menit menuju mimbar
• Kesan santai – Keterikatan dengan mimbar – Langkah turun dr mimbar – Saat teduh
› Sikap badan
› Pandangan mata
› Gerakan tangan
› Gerakan kaki
Syarat penggunaanya:
MENGATASI GUGUP
METODE BERBICARA
• Impromtu Speech
• Memorized Speech
• Reading Speech
• Extemporer Speech
Ø Topikal
Ø Tekstual
Ø Susunan khotbah terdiri satu dua ayat dan memperhatikan kata demi kata
Ø Menjelaskan bagian kata demi kata dan menjadi bagian utama khotbah
Ø Ekspositori
Ø Menguraikan satu perikop yang terdiri dari tiga ayat atau lebih
Ø Membaginya dalam beberapa bagian penjelasan arti rohaninya. Khotbah ini didasarkan pada
penafsiran perikop
KEBERHASILAN KHOTBAH
Pengkhotbah bisa menyesuaikan speech bicara dengan jemaat karena itu kenali jemaat
(usia,jlh,kategori, profesi, dll)
· Isi khotbah
· dll
STRUKTUR KHOTBAH
1) Tema/Judul
2) Teks Alkitab
3) Pendahuluan
4) Kalimat tanya
5) Kalimat peralihan
9) Kalimat peralihan
10) Penutup
JUDUL KHOTBAH
• Menarik
• Relevan
• Bentuk Judul
• Pernyataan singkat
• 5W+1H
• Kalimat perintah
• Seruan
• Kutipan singkat
• dll
TUBUH KHOTBAH
• Pentingnya
• Sistematis
• Kriteria
• Sistematis
• Tersusun simetris
PENUTUP
ILUSTRASI KHOTAH
• Fungsi
• Membuktikan kebenaran
• Membangkitkan interest
• dll
• Tipe-Tipe
• Cerita
• Anekdot
• Puisi/sajak
• Kesaksian pribadi
• Kesenian
• Gambar
• Lukisan
• dll
• Sumber-sumber
• Alkitab
• Ilustrasi khotbah
• Sejarah
• Cerita
• Pengalaman pribadi
• Esai
• Cerita Fiksi
• dll
WAKTU BERKHOTBAH
› Sukar menentukan secara pasti berapa waktu yang tepat untuk menyampaikan khotbah.
TUJUAN PENGAJARAN
¡ Peserta DIKLAT mampu memahami dan menganalisa pergumulan GBI menjadi organisasi yang
establish.
¡ Peserta DIKLAT mampu mengajarkan sejarah dan perkembangan GBI dengan tepat.
Orang yang tidak mengetahui dari mana dia berasal, dapat dipastikan ia tidak akan mengetahui kemana
dia akan pergi
Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarah (Ir. Soekarno)
PENDAHULUAN
¡ Tidak dapat disangkal bahwa gereja-gereja aliran Pentakosta, adalah gereja yang paling rentan dengan
perpecahan.
¡ Sejarah mencatat bahwa banyaknya jenis gereja/sinode pentakosta sampai dengan saat ini, dimulai
dari perpecahan dari gereja-gereja induknya.
• Termasuk sinode GBI, juga berdiri melalui proses perpecahan, oleh karena perbedaan-perbedaan.
• Perbedaan itu antara lain : visi, misi, tujuan gereja, program pelayanan, bahkan termasuk juga
mengenai hubungan pelayanan.
• Selain itu juga, harus diakui bahwa ada memang usaha-usaha dari kelompok orang tertentu
dalam mendirikan sinode atau gereja baru
AWAL PENTAKOSTA
• Jika menurut dengan baik, maka aliran pentakosta berawal dari pergerakan yang dibawa dari
Amerika serikat
ü Wales-1904 Norwegia-1907
ü Swedia-1907 Denmark-1907
ü Jerman-1908 Finlandia-1911
ü Rusia-1911 Perancis-1900
ü Belanda-1907 Austria-1923
ü Polandia-1925
ü dll
• Dan perkembangan sampai ke Indonesia dimulai dengan hadirnya C. Groesbeek dan D. Van
Klaveren, yang oleh RK, di tuntun datang menginjil ke Indonesia
• Thn 1922 pindah ke Surabaya, dan di Cepu Tuhan memimpin Groesbeek membuka jemaat
pentakosta pertama.
• Di kota Cepu inilah F.G.Van Gessel bertobat dan dipenuhi Roh Kudus.
DINAMIKA GBI
GPDI
GBIS
GBI
GEREJA TIBERIAS
• Jumlah hamba Tuhan yang tergabung dalam GBI pada waktu itu 129 org.
• Berawal dari adanya blok-blok di GBIS, secara khusus dalam hubungan kerjasama dengan Church
of God
• Juga didasari pada adanya keyakinan terhadap persoalan ajaran dan juga doktrin yang perlu
diluruskan.
• Di wisma PGI Oikumene, 6 Oktober 1970, lahirlah sinode GBI, dengan mengesahkan tata gereja
GBI.
FASE PERKEMBANGAN
• Setelah selesai membentuk Tata gereja dan Tata tertib, maka GBI dideklarasikan
• Kutipan deklarasi tersebut : “ Hari ini tanggal 6 Oktober 1970, atas nama Tuhan Yesus Kristus,
kami menyatakan berdirinya GEREJA BETHEL INDONESIA, yang akan menjalankan tugas dan
panggilanNya sesuai dengan Firman Tuhan dan Tata Gereja.
• GBI yang bertumbuh dan berkembang sampai dengan saat ini, jelas mengalami pertumbuhan
yang dinamis.
• Status hukum
GEOGRAFI PELAYANAN
• NASIONAL : GBI adalah gereja Nasional, yang terdiri dari berbagai macam jenis suku dan etnis.
• NUSANTARA : GBI ada diseluruh Indonesia (seluruh propinsi), mulai dari Sumatera Utara - Papua
• WILAYAH / DAERAH : Tidak hanya ditingkat propinsi, namun juga kabupten/kota, kecamatan dan
desa-desa
• Dalam banyak hal pergerakan gereja-gereja di Indonesia GBI menjadi fasilitator dalam banyak hal
• Indonesia Cerdas,
• Pelmas (TAGANA)
PENUTUP
¡ GBI adalah gereja Nasional bahkan Internasional, bukan gereja suku. Semua suku bangsa berhak dan
bisa menjadi anggota GBI
¡ GBI bukan inklusif bagi kelompok tertentu, namun terbuka bagi seluruh suku bangsa di dunia ini
¡ GBI adalah gereja yang bergerak mewujudkan amanat agung Kristus, melalui tugas-tugas gerejawi.
¡ Dalam rangka melaksanakan semua fungsi dan pelayanan, GBI dibingkai dengan: