Anda di halaman 1dari 4

Pencobaan dipadang Gurun

Responsoria : Mat 4: 1-11

Ayat Inti : Lukas 4 : 1

Lagu Buka :

Lagu Tutup :

TIGA GODAAN OLEH IBLIS TERHADAP YESUS DI PADANG GURUN SEBAGAI POLA GODAAN IBLIS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Sebelum Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun untuk digoda oleh Iblis,Yesus dibaptis
oleh Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan. Pada waktu itulah Roh Kudus turun seperti burung
merpati turun keatas Yesus dan Bapa dari surga berkata : Inilah Anak-Ku yang kukasihi,
kepadanyalah Aku berkenan. Setelah peristiwa baptisan itu Yesus dikatakan penuh dengan Roh
Kudus (Luk 4: 1) dan segera dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun (Mark 1: 12) untuk diuji
karakter-Nya sebagai Mesias, JURU SELAMAT YANG DIURAPI UNTUK MENEBUS DOSA
MANUSIA YANG TELAH DINUBUATKAN OLEH NABI-NABI DI PERJANJIAN LAMA. Yesus memulai
pelayanan-Nya dengan diuji terlebih dahulu, karena sebagai wakil manusia yang baru, pengganti
Adam yang gagal di Taman Eden, Yesus Kristus harus diuji dan dicobai.

Kata pencobaan dalam ay. 1, 3,7, dari kata Yunani peirazo. Peirazo bisa diartikan pencobaan
atau juga ujian untuk membuktikan. Peirazo dari sudut pandang Allah adalah ujian untuk
melatih iman, menguatkan iman dengan maksud baik. Peirazo dari sudut pandang Iblis adalah
mencobai atau menggodai dengan maksud mencari kesalahan, dengan tujuan menghancurkan.
Pencobaan yang dialami oleh Yesus adalah pencobaan yang sungguh-sungguh bukan pura-pura,
karena yang dicobai iblis adalah kemanusiaannya Yesus, yang bisa lapar, haus, letih dan lelah
sama seperti manusia umumnya hanya Yesus tidak berbuat dosa sedikitipun.

Seperti yang dirangkumkan dalam Ibrani 4: 15 tentang pencobaan dan godaan, atau ujian yang
dialami Yesus sebagai manusia sejati yaitu: Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah
imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama
dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa (diulang)..

Di padang gurun Yesus berpuasa 40 hari 40 malam, seperti nabi Musa dan Elia, dan ketika
Yesus lapar pada hari ke-40 datanglah Iblis dengan maksud menggoda Tuhan Yesus.
Kita bisa melihat pola Iblis dalam menggoda Yesus, yaitu :

1. Dimulai dari keadaan tubuh yang lemah, tidak ada makanan yang masuk ke dalam perut
selama 40 hari 40 malam(Baca ay. 2-4) .

Kondisi tubuh yang lemah, perut yang kosong merupakan situasi yang sangat tepat untuk
digodai, dicobai oleh Iblis agar seseorang jatuh dalam dosa. Ditambah lagi suasana padang
gurun yang panas kalau siang, dingin kalau malam, dikelilingi binatang-binatang liar.Dalam
keadaan susah seperti ini godaan Iblis sepertinya masuk akal. Bandingkan dengan Adam dan
Hawa di Taman Eden yang sempurna, semuanya tersedia, namun Adam gagal mentaati Allah
malah tergoda oleh Iblis, jatuh dalam dosa, gagal dalam ujian, kalah dalam pencobaan, padahal
tinggal di tempat yang nyaman dan sempurna. Jadi bukan soal lingkungan orang itu bisa jatuh
dalam dosa tapi soal karakternya, soal imannya. Sementara itu bagi Yesus,begitu banyak
alasan bagi Yesus untuk mengikuti perintah Iblis, agar mengubah batu menjadi roti ,”Jika
Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti “Iblis tidak berkata karena
engkau lapar”, tapi “Jika Engkau Anak Allah” maksudnya adalah Iblis tidak meragukan bahwa
Yesus adalah benar-benar Anak Allah tapi Iblis menggoda Yesus untuk menyalahgunakan kuasa
dan wewenangnya sebagai ANAK ALLAH, MESIAS YANG ALLAH BERKENAN.

Tapi apa jawab Yesus? Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti
saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (ay.4)(Ul 8: 3) Yesus sengaja
mengutip firman dari Ulangan 8: 3 ketika umat Israel diajar untuk bergantung kepada Allah di
padang gurun untuk mendapatkan roti manna yang turun langsung dari langit. Maksud Yesus
adalah “ Allah sanggup bahkan dengan satu firman sekalipun untuk mengenyangkan manusia
yang lapar” (John Chrysostom).

Sekalipun anda lapar, sekalipun anda menderita secara fisik, jangan pernah murtad dari Allah.
Berapa banyak orang mundur menjadi pengikut Yesus hanya karena masalah ekonomi, masalah
perut, masalah makan. Orang bisa mencaci maki dan mengeluh ketika perutnya lapar. Ingatlah,
Penderitaan bukanlah alas an bagi kita untuk berbuat dosa. Jangan pernah menggadaikan iman
mu demi sepotong roti. Iblis memiliki pola menggoda manusia dalam hal kebutuhan perut,
kebutuhan dasar, makan dan minum, pakaian dll, agar manusia meragukan pemeliharaan Allah,
dan lebih percaya kepada bisikan Iblis dan kekuatan sendiri. Yesus berkata mengenai kebtuhan
dasar manusia “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu
akan ditambahkan kepadamu (Mat 6: 33).

Cari Tuhan yang utama, Cintai Tuhan nomor satu! Lebih dari roti, sekalipun roti hasil mujizat.
Cintai Tuhan nomor satu, bukan roti, bukan uang,mammon.Cintai firman Tuhan, roti hidup yang
kekal daripada roti mati yang sementara. Hanya dengan memiliki karakter taat seperti inilah
Yesus bisa mengalahkan godaan Iblis dalam soal kebutuhan perut. Tuhan atau roti, pilih salah
satu,Tuhan atau mammon, pilih salah satu, Tuhan atau Iblis, pilih salah satu.

2. Selanjutnya Iblis menggoda Yesus untuk mencelakakan jiwa-Nya atau nyawa-Nya dengan
cara menjatuhkan tubuh-Nya ke bawah dari bubungan Bait Allah dengan mengutip firman Tuhan
yang disalahgunakan (Maz 91:11-12) (Baca ay.5-7). Sekali lagi Iblis mengatakan ungkapan
“’Jika engkau Anak Allah”, dengan maksud tersembunyi agar Yesus menyalahgunakan
wewenang-Nya sebagai Mesias, meragukan Allah yang telah berkenan kepada-Nya. Sebagai
Anak Allah, Mesias yang menebus dosa manusia cara yang ditetapkan Allah bagi Yesus adalah
dengan mati disiksa di kayu salib, bukan dengan menunjukkan aksi spektakuler seperti sirkus
acrobat yang mencengangkan “ tentunya banyak orang akan bertepuk tangan melihat Yesus
meloncat dari atas Bait Allah”. Tidak.

Jalan Yesus bukan jalan pintas untuk mencari popularitas,semua mujizat yang Yesus lakukan
bukanlah untuk mencari popularitas, untuk menjadi Mesias yang duniawi, tapi jalan Salib,
menjadi Mesias yang rohani, yang mati disalibkan untuk menebus dosa manusia. Yesus
melawan iblis dengan sekali lagi mengatakan “Ada pula tertulis: Jangan engkau mencobai
Tuhan Allahmu”( UL 6: 16) Disini kita bisa belajar bahwa manusia secara kejiwaan itu ingin
merasa hebat, merasa jagoaan, merasa paling bisa, menganggap dirinya paling pintar, lebih
pintar dari Allah sehingga mencobai Tuhan, dengan menganggap Tuhan tidak ada, Tuhan tidak
peduli, Tuhan tidak bisa tolong masalah saya dan berkata seperti orang Israel yang mengeluh di
padang gurun kepada Allah karena tidak ada air untuk diminum; “Adakah Tuhan di tengah-
tengah kita atau tidak” ( Kel 17: 7). Jangan engkau mencobai Tuhan Allahmu” , Jangan
menuntut mujizat kepada Tuhan dengan mengabaikan ketaatan, dengan tujuan sensasional,
dengan mengutip ayat yang disalahtafsirkan seperti Iblis yang mengutip ayat Maz 91: 11-12
untuk mencobai Tuhan.

3. Setelah Iblis gagal menggodai Yesus pada pencobaan tingkat perut dan jiwa, Iblis
menyerang langsung kepada tingkat roh, agar Yesus menyembah Iblis dengan iming-iming
kerajaan dunia dan kemegahannya ( baca ay.8-10).

Kalau tujuan hidup Yesus adalah menjadi penguasa kerajaan dunia,menjadi jaya dan kaya raya
kemungkinan akan menerima tawaran Iblis untuk sujud menyembahnya. Tapi ambisi Yesus
adalah ambisi yang suci yaitu menyembah Allah dan melayani-Nya,memuliakan Allah Bapa di
surga dalam pelayanan sebagai Mesias rohani penebus dosa, bukan mesias politik duniawi,
mesias ekonomi kekayaan. Kerajaan Yesus adalah kerajaan rohani hidup yang kekal sampai
selama-lamanya, kerajaan dunia oleh ibis adalah kerajaan kegelapan yang sementara, pasti
binasa, seperti uap yang cepat berlalu, seperti rumput yang hari ini tumbuh besok layu.

Apa yang ditawarkan dunia ini sampai saat ini yaitu keinginan daging, keinginan mata serta
keangkuhan hidup ( 1 Yoh 2:16) telah ditawarkan oleh Iblis kepada Yesus kurang lebih 2000
tahun yang lalu, dan dengan tegas Yesus menolak : “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau
harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
Menyembah selain Allah yang menciptakan langit dan bumi yang dinyatakan dalam Yesus
Kritsus adalah penyembahan berhala. Iblis punya pola agar manusia tidak menyembah Allah
yang benar tapi menyembahnya yaitu dengan iming-iming kekayaan, kejayaan, kemakmuran
social, ekonomi dan materi. Sebagai orang Kristen yang cinta Tuhan sungguh-
sungguh,ukurannya adalah bukan apakah saudara kaya atau miskin, pertanyaan yang penting
adalah siapakah yang saudara sembah dan layani saat ini? Tuhan atau mammon? Masihkah
saudara silau dengan gemerlapnya dunia ini dengan segala kemewaahn dan kejayaannya? Hati-
hati, Iblis akan menggoda anda untuk ingin mendapatkannya dengan syarat menjadi penyembah
Iblis,bisa saja tanpa anda sadari, dan neraka menjadi tempat anda nanti.

Penutup:

Pencobaan yang Yesus alami di padang gurun adalah sebuah pola atau paradigma iblis untuk
pencobaan-pencobaan yang kemungkinan besar kita akan alami dalam hidup kita, sekalipun
sebagai anak-anak Allah yang dipelihara-Nya.

Iblis menyerang 3 unsur manusia yaitu tubuh, jiwa, roh dengan tujuan tersembunyi agar kita
tidak menyembah Allah tapi menyembah iblis.

Mengalami pencobaan bukanlah dosa tapi jatuh dalam pencobaan barulah dosa. Kalau Yesus
sebagi manusia sejati bisa mengalahkan Iblis dengan pola godaannya yang terus menerus
bertingkat, begitu juga kita, murid-murid-Nya pasti bisa mengalahkan godaan iblis.

Apa kunci kemenangan Yesus melawan godaan iblis di padang gurun?

1.Yaitu setiap kita harus dipenuhi oleh Roh Kudus ( Luk 4: 1), menerima Roh Kudus yang
memberi kekuatan untuk hidup kudus,

2. Mencintai firman Tuhan, FIRMAN TUHAN ADALAH Pedang Roh yang ditakuti iblis,
merenungkan firman siang dan malam, menghafalkan dalam hati dan melakukannya setiap hari,
seperti Yesus yang tiga kali mengutip firman Tuhan, “sebab ada tertulis” sebagai senjata
terhadap serangan ibLis, begitu juga kita, selalu siap mengatakan “sebab ada tertulis dalam
firman Tuhan” ketika mengalami pencobaan, atau godaan dari Iblis ketika ada dalam masalah
atau kesulitan hidup di dunia ini. Amin. ( Lagu: Aku mengasihi engkau Yesus)

Anda mungkin juga menyukai