Anda di halaman 1dari 2

Menjadi Penyembah Yang Benar Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar

akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." Yohanes 4:23-24 Sebab Bapa hanya mencari orang-orang yang seperti ini, yaitu orang-orang yang menyembah dalam roh dan kebenaran. Bapa mencari penyembah-penyembah yaitu orang-orang yang menyembah Dia bukan penyembahan-nya. Tuhan tidak memperdulikan suara kita bagus atau jelek, bagaimana rupa kita namun Tuhan melihat hati kita. Definisi pujian dan penyembahan: Pujian adalah suatu ekspresi yang hangat penuh dengan kekaguman yang digambarkan dengan berbagai macam cara untuk memuliakan Tuhan (dengan suara, tangan/main musik, tubuh). Penyembahan adalah suatu ekspresi penuh kasih dari seluruh keberadaan (roh, jiwa dan tubuh) seseorang di dalam hadirat Allah. Firman Tuhan mengatakan kita harus mengisi hati kita dengan Firman dan kita harus menyembah uhan dengan hati kita yaitu dengan roh. Di dalam roh ada 3 yaitu nurani, intuisi dan fellowship/persekutuan. Ketika kita menyembah Tuhan, kita sedang bersekutu dengan Tuhan. Kita harus menyembah Tuhan dengan seluruh keberadaan hidup kita yaitu roh, jiwa dan tubuh kita, jika kita hanya menyembah sampai jiwa dan tubuh saja kita tidak akan dapat bertahan, kita harus menyembah dalam roh sebab hanya orang yang rohnya suka menyembah Tuhan yang tetap kuat menghadapi tantangan dan pergumulan hidup. Agar dapat menjadi penyembah yang benar: A. Seperti anak kecil Dalam Yoh. 4:23 dikatakan bahwa bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran. Dikatakan menyembah Bapa sebab Tuhan ingin kita datang kepada Tuhan sebagai seorang anak yang datang pada Bapa-nya. Jika ingin penyembahan kita hidup, kita harus menyembah seperti seorang anak (Mat. 21:16). Sikap seorang anak kecil yang harus kita miliki ketika kita menyembah Allah yaitu memiliki kasih yang tulus, memiliki kesederhanaan hati dan pikiran, kemurnian motivasi, dan ekspresi yang spontan dan tidak dibuat-buat. B. Harus menyembah dalam roh Menyembah dalam roh yaitu: 1. Menyembah dipimpin oleh Roh Kudus Kita harus menyembah dipimpin oleh Roh Kudus, karena itu sebelum kita datang beribadah kita harus minta pimpinan dari Roh Kudus, supaya hanya Roh Kudus yang mengurapi kita. Sebab orang-orang yang hidupnya dipimpin oleh Roh Allah adalah anak-anak Allah dan hidupnya teratur (Rom. 8:14, 26a; Yud. 1:20). 2. Menyembah dalam bahasa Roh Bagi orang-orang yang sudah dipenuhi Roh Kudus dan menyembah dalam bahasa Roh tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah (1Kor. 14:2). Orang yang belum dipenuhi Roh Kudus pun bisa menyembah Allah sebab sebelum Roh Kudus dicurahkan manusia sudah didorong untuk menyembah Allah. Namun kita harus rindu untuk dipenuhi Roh Kudus supaya kita bisa menyembah dalam bahasa Roh, supaya penyembahan kita makin dahsyat. C. Harus hidup dalam kebenaran Kita harus hidup dalam kebenaran, tidak hanya saat kita datang beribadah, tapi juga dalam kehidupan seharihari (Mzm. 24:3-4, Ibr. 12:14, Mat. 5:8). Penyembahan yang berkenan adalah penyembahan yang dilakukan oleh orang-orang yang hidup dalam kekudusan, memiliki hidup yang benar dan mau belajar hidup sesuai dengan Firman Tuhan. Ketika Yesus masuk dalam Bait Allah, dan Ia mendapati ada orang yang berjual-beli di halaman Bait Allah, Yesus membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati. Yesus pun berkata kepada mereka, ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun. Yesus menyucikan dan memulihkan bait Allah, sebab Yesus menginginkan Bait Allah sebagai rumah doa. Dalam surat Korintus dikatakan tubuh kita adalah Bait Allah, karena itu seharusnya hidup kita sebagai rumah doa yang penuh dengan doa dan penyembahan kepada Tuhan. Doa dalam bahasa Yunani adalah proseuche yang artinya worship atau penyembahan (Mat. 21:12-13). Sesudah Yesus menyucikan dan memulihkan Bait Allah, mujizat pun terjadi, orang lumpuh berjalan dan orang

buta melihat (Mat. 21:14). Ketika penyembahan dipulihkan dan mendapatkan porsi yang besar dalam kehidupan kita, kita akan melihat mujizat Tuhan dinyatakan dalam hidup kita. Mujizat masih ada namun seringkali mujizat jauh dari kita karena kita jarang menyembah dan memuji Tuhan. Karena itu di mana pun kita berada kita harus memiliki hati yang senantiasa menyembah kepada Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai