Anda di halaman 1dari 2

Perkawinan di Kana (Yohanes 2:1-11) Perkawinan di Kana dicatat Yohanes sebagai mukjizat

pertama yang Yesus lakukan. Dikisahkan Yesus dan ibunya menghadiri pesta perkawinan
dan sebelum pesta berakhir ternyata anggur yang disediakan habis.

Kita tidak tahu apakah peran ibu Yesus saat itu karena pada saat diketahui ada kehabisan
anggur, ibu Yesus turut prihatin. Dan kalau kita membaca reaksi ibu Yesus dan jawaban
Yesus yang mengatakan saatnya belum tiba, maka boleh jadi ibu Yesus sudah pernah melihat
mukjizat Yesus sebelumnya.

Jawaban Yesus yang mengatakan “Saatku belum tiba”, mengajarkan pada kita bahwa Yesus
bertindak sesuai waktu yang telah ditetapkan-Nya. Maka janganlah kita cepat kecewa ketika
kita berdoa dan tidak cepat mendapat jawaban.

Ada tiga bentuk jawaban atas segala doa/permintaan kita, yakni :

 Ditolak
 Ditunda
 Diterima

Apa pun jawaban dari Tuhan untuk doa/permintaan kita, haruslah kita terima dengan lapang
hati karena Tuhan pasti mengetahui apa yang terbaik untuk kita.

Dari bacaan di atas, maka dapat juga kita mengambil pelajaran bahwa Tuhan memberkati
suatu pernikahan yang sah. Pertama Tuhan bersedia menghadiri pernikahan tsb. Kedua
Tuhan mengubah sesuatu yang biasa dan penting dalam hidup ini (air) menjadi sesuatu yang
mempunyai nilai tambah dan berguna (anggur – lebih mahal dari air dan bisa digunakan
untuk menghangatkan tubuh, masakan, dan pengobatan). Dapat diartikan dengan
bekeluarga, Tuhan bisa membuat seseorang berubah. Orang yang tadinya egois dapat
berubah menjadi seseorang yang mau berbagi. Orang yang tadinya tidak menyayangi ibunya
dapat berubah menjadi lebih sayang pada ibunya setelah melahirkan dan merawat
anaknya. Orang yang tadinya tidak mengerti Kasih Bapa, dapat berubah menjadi mengerti
perasaan Bapa terhadap Anak setelah menjadi ayah, dst.

Dan jika Yohanes mencatat perkawinan kana ini sebagai mukjizat pertama Yesus, maka ada
hal lagi yang perlu kita perhatikan yakni dari keluargalah seseorang dapat menjadi bernilai
atau tidak. Jika dasar yang diberikan keluarga baik, maka sudah hampir dapat dipastikan
hasilnya baik. Karena dalam keluargalah seseorang belajar dasar yang membentuk
egonya. Maka sebagai orangtua, kita haruslah berhati2 memberikan pengajaran. Dan
pengajaran yang terbaik adalah pengajaran ala Yesus yakni memberikan bukti/contoh dan
bukan hanya teori.

Maka … janganlah ragu untuk membentuk keluarga dan janganlah kuatir akan berkat Tuhan
pada keluarga. Pada lain kesempatan, saya akan menyaksikan bagaimana Tuhan Yesus
memberkati saya dalam membentuk keluarga.
MUJIZAT DI KANA: Air Menjadi Anggur (1)

"Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah
yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang." Yohanes
2:10

Perkawinan adalah momen yang sangat spesial dan tak terlupakan dalam hidup seseorang. Itulah
sebabnya setiap orang yang hendak menikah dan mempersiapkan 'hari bersejarah' itu secara
matang dan sebaik mungkin. Karena momen itu begitu penting, maka tidak sedikit orang yang
menangkapnya sebagai peluang bisnis sehingga muncullah istilah event organizer (EO) yang dapat
menangani pesta perkawinan. Jadi kita tidak perlu repot-repot menangani dan mempersiapkan
rencana pesta perkawinan itu, tinggal mempercayakannya kepada EO, maka semuanya akan
beres. Tak terkecuali bagi bangsa Israel, perkawinan juga merupakan salah satu peristiwa yang
sangat disakralkan. Mereka sangat menghargai dan menghormati perkawinan, karena perkawinan
itu kudus di hadapan Tuhan.

Orang Yahudi memiliki kebiasaan menggelar pesta perkawinan besar-besaran dengan


mengundang banyak orang, bahkan acara tersebut mereka gelar selama beberapa hari disertai
perjamuan anggur di malam harinya. Tak seorang pun berharap pesta perkawinan yang mereka
gelar itu berakhir dengan kegagalan. Inilah yang terjadi di pesta perkawinan di Kana. Saat pesta
tengah berlangsung mereka mengalami kekurangan anggur. Bagaimana mungkin? Bukankah
mereka telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik? Namun ini menunjukkan bahwa
manusia memiliki keterbatasan. Rencana dan rancangan manusia tidak ada yang sempurna,
kegagalan adalah buktinya, namun, "...tidak ada rencana-Mu yang gagal." (Ayub
42:1). Kekurangan anggur di tengah pesta adalah masalah serius dan sangat memalukan,
menunjukkan bahwa si tuan rumah tidak bisa menjamu para tamunya dengan baik, dan ini bisa
menodai acara, serta akan menjadi peristiwa yang tak mudah untuk dilupakan oleh si tuan rumah,
kedua mempelai dan juga para undangan. Tamu yang datang lebih awal beruntung karena mereka
dapat menikmati anggur yang disediakan, tapi tamu yang datang belakangan tidak bisa
menikmatinya.

Dalam kondisi terjepit, apa yang bisa mereka perbuat? Adakah orang lain yang sanggup
menolong? Tidak ada jalan lain selain kita datang kepada Tuhan dan meminta pertolongan!

Anda mungkin juga menyukai