Anda di halaman 1dari 2

HIDUP DALAM KEBENARAN ALLAH

Roma 5:1-11 dan Kolose 2:6-7

1. Bagaimana ciri hidup orang yang beriman kepada Yesus Kristus menurut ayat 1? Mengapa demikian?
2. Kapan Allah sungguh mengasihi kita menurut ayat 6,8 dan 10? Apa tanggapan anda tentang hal ini?
3. Berdasarkan kasih karunia Allah (ayat 2), apa maksud pernyataan Paulus di ayat 7 dan apa dampaknya
buat anda?
4. Kita diminta bertekun dalam iman kepada Kristus. Melalui apa ketekunan bisa terbentuk dan apa
hasilnya? (ayat 3-5) Juga bandingkan dengan Ayub 2:9-10 dan Yakobus 1:3!
5. Dalam hal apa saja Tuhan ingin kita bertekun? (Kis.1:14, Kis.2:42, Kis 2:46, Kol.1:23, 1 Tes.1:3, 1
Tim.4:13, 1 Tim.4:16)
6. Sebagai orang beriman kepada Kristus (Kolose 2;6-7) kita diminta untuk hidup berakar di dalam Kristus,
bertumbuh ke arah Kristus dan berbuah bagi Kristus. Bisakah anda membuat daftar dari masing-masing
hal ini sebagai wujud komitmen kita mentaati Tuhan?

KITA HARUS MEMBANGUN DI ATAS DASAR YANG KOKOH SEHINGGA PEKERJAAN KITA AKAN
BERTAHAN!

Elisabeth Khun (missionari ke China): "Segala sesuatu akan berlalu, namun segala hal yang kita lakukan untuk Allah
akan bertahan!"

Jawaban:
1. Orang yag dibenarkan karena iman akan selalu hidup dalam damai sejahtera yang menunjukkan
adanya suatu relasi dengan Allah. Dan damai sejahtera di sini tidak mengacu pada kondisi
bathin/perasaan (yang cenderung berubah-ubah mengikuti mood), perasaan aman sentosa, melainkan
pada keadaan yang berlaku antara Allah dan manusia. Orang yang berusaha melakukan
pembenarannya sendiri akan selalu hidup dalam kegelisahan. Sedangkan orang yang telah hidup
melalui karya Yesus Kristus tidak gelisah karena sudah hidup dalam damai sejahtera dengan Allah.
2. Ketika kita masih lemah (6), ketika kita masih berdosa (8), ketika kita masih seteru/musuh dengan Allah
(10).
3. Untuk orang baik mungkin ada yang mau mati bagi mereka. Namun untuk orang benar belum tentu
ada yang mau mati bagi mereka. Apalagi untuk orang berdosa, pasti tidak ada yang mau mati bagi
mereka. Di sini jelas bahwa keselamatan/pendamaian kita adalah murni kasih karunia Allah.
Dampaknya bagi saya: saya mensyukuri kasih karunia Allah ini dan akan terus menghidupinya bahkan
bersedia untuk berkorban bagi Kristus sekalipun pengorbanan saya tidak dinilai “jasa” oleh Tuhan, itu
semua hanya merupakan ucapan syukur atas apa yang telah diperbuatNya. Kristus mati
menyelamatkan saya dan dunia ini, namun saya mati tidak akan menyelamatkan sorga!
4. Melalui kesengsaraan dan seluruh prosesnya sehingga menimbulkan pengharapan yang tidak
mengecewakan (ay.3-5), Melalui Latihan (Ayub 2:9-10), Melalui Ujian Iman (Yakobus 1:3)
5. Sehati dalam doa (Kis.1:14), Belajar Firman Tuhan dan Persekutuan (Kis.2:42), Berkumpul dalam
persekutuan orang percaya (Kis.2:46), Bertekun dalam iman dan tidak tergoncang (Kol.1:23),
Pengharapan kepada Tuhan Yesus (1 Tes.1:3), Membaca Alkitab (1 Tim.4:13), Mengajar serta
mengawasi diri dan ajaran/kesaksian pribadi (1 Tim.4:16).
Contoh Jawaban nomor 6:
Iman yang berakar:
HPDT (AMSAL)
Belajar sedikit dan gunakan banyak
Kelompok Kecil (saling menolong kelepasan dari dosa)
MHB (Memulai Hidup Baru)
4 Hukum Rohani
(Sistem Bertahan)

Iman yang Bertumbuh


Baca buku Rohani
Bersikap terbuka terhadap pengajaran dari Tuhan melalui orang-orang sekitar
Belajar rela mengorbankan segala-galanya bagi TUhan dan sesama
Aktif dalam segala kegiatan menjadi berkat bagi sesama
Menginisiasi perbuatan baik ketika dibutuhkan
Memuridkan orang percaya

Iman yang berbuah


Ikut Training tool penjangkauan (EE, 4 Hukum Rohani, DMM, Jembatan Keselamatan, dsb)
Bergabung dalam komunitas yang selalu ingin menghasilkan buah
Secara sengaja menjangkau orang terhilang dari segala bangsa
Menggunakan segala resources yang ada untuk membawa orang datang pada Yesus (Paulus)
Memuridkan orang dari segala bangsa
Bergabung dan terlibat dengan lembaga2 yang menjangkau dunia
Selalu menghitung buah dalam keseharian hidup

Anda mungkin juga menyukai