Menurut Anda, apa yang harus kita jaga dalam hidup kita? Banyak orang akan menjawab:
pikiran, harta, kesehatan, dll. Itu semua baik dan penting. Namun ada satu hal terpenting yang
harus dijaga lebih dari pada yang lain, dan hal itu adalah HATI.
"Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh
iri hati." (Ayub 5:2).
Jangan menganggap sakit hati itu sepele! Dua virus ini – yaitu sakit hati dan iri hati – sangat
mematikan rohani kita.
"Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa
oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka;" (Mazmur 107:17).
Dosa bisa menjadi penyebab dari sakit hati, dan akibatnya sangat menyakitkan bagi diri sendiri.
Beberapa definisi iri hati:
1. Iri hati didefinisikan sebagai perasaan tidak senang atas keunggulan dan
keberuntungan orang lain. Dalam Alkitab disamakan dengan kedengkian dan
dendam. Iri hati bila tidak diselesaikan akan membuat seseorang menjadi sakit
hati. Periksa hati kita masing-masing apakah masih ada iri hati dalam hidup kita!
Jika masih ada, buang segala rasa iri hati dan bersihkan hati Anda!
2. Iri hati harus dibedakan dengan cemburu. Arti cemburu adalah tidak rela yang
harusnya dia miliki tapi dimiliki orang lain, sedangkan iri hati bila dibiarkan dapat
berkembang menjadi sakit hati dan tindakan menyakiti orang lain.
3. Iri hati disebabkan ketika orang lain memiliki lebih dari apa yang kita miliki.
Dalam Alkitab, iri hati tergolong sebagai perbuatan daging, barang siapa yang memiliki iri hati
tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Sangat penting bagi setiap kita orang percaya untuk menjaga hati kita dari kontaminasi sakit hati,
dan janganlah sampai terpeleset oleh karena kontaminasi sakit hati tersebut (Mazmur 73:1-5).
Bagaimana supaya tidak terjangkiti virus iri hati dan sakit hati? Pasang pelapis anti gores dalam
hati kita. Jangan seperti Kain yang tega membunuh Habel, adiknya sendiri (Kejadian 4:3-8);
kakak-kakak Yusuf yang tega menjual Yusuf; Saul yang ingin sekali membunuh Daud (1
Samuel 18:7-9).
Kalau kita terkontaminasi dengan iri hati, maka iman kita akan kandas dan ada kekacauan (1
Timotius 1:18-19; Yakobus 3:16).
Anti gores agar tidak memiliki iri hati dan sakit hati:
2. Bersukacitalah senantiasa.
"Bersukacitalah senantiasa." (1 Tesalonika 5:16).
3. Tetaplah berdoa.
"Tetaplah berdoa." (1 Tesalonika 5:17).
4. Mengucap syukur dalam segala hal.
"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki
Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:18).
5. Memiliki hati yang suci.
"Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat
Allah." (Matius 5:8).
Ya Tuhan, berikanlah kepadaku kerelaan menerima hal-hal yang tidak dapat kuubah,
keberanian untuk mengubah hal-hal yang dapat kuubah, dan kebijaksanaan untuk
mengetahui perbedaannya.
Mari kita belajar tentang seorang gadis Yahudi di Persia kuno bernama Hadassah (Ibrani) atau
Ester (Persia) berarti bintang
Jika dilihat dari latar belakang kehidupannya, Ester sebenarnya bisa menjadi seorang yang
rendah diri, penuh kekhawatiran dan ketakutan dalam hidupnya jika ia tidak rela menerima
keadaan yang harus dihadapinya
(Ester 2 : 7-10) Disana diceritakan bahwa ia seorang yatim piatu, harus menyembunyikan
identitas dirinya karena ia seorang wanita Yahudi.
Sebagai ganti hidup dalam kekecewaan dan kemarahan Ester belajar menerima keadaan dan
menjalankan hidupnya dengan penuh ucapan syukur.. Tidak mengasihani diri sendiri
Rasa syukur dan kerelaan menerima segala yang terjadi dalam kehidupannya justru membuat
Ester tampak bersinar diantara perempuan yang dicalonkan menjadi istri Raja.
Dalam ilmu psikologi seorang yang mampu bersyukur dalam hidupnya akan memiliki sifat moral
yang lebih baik, sifat kepribadian yang mempengaruhi orang tersebut dalam menanggapi atau
bereaksi terhadap suatu situasi. Bahkan bisa memacu motivasi
Keadaan finansial yang tidak cukup baik? Bekerja ditempat yang tidak disukai?
Apakah rasa takut / kekhawatiran pernah melumpuhkan Anda, membuat Anda takut untuk
membuat keputusan penting karena adanya kemungkinan konsekuensi yang serius?
keberanian bukanlah tidak adanya rasa takut; melainkan penguasaan atas rasa takut.
Wanita seringkali didentikkan dengan kelemahan. Tetapi Alkitab mencatat kisah perempuan-
perempuan yang kuat dan berani, Debora sang Hakim, Rut, Abigail, dan Ratu Ester,
Keberanian mereka tidak hanya berdampak bagi kehidupan mereka secara pribadi tetapi
juga orang lain, bahkan mengubah arah hidup suatu bangsa
Alkitab, bagaimanapun, menambahkan elemen penting untuk definisi keberanian: kepercayaan
dan iman kepada Allah.
Ester 3 : 12-13
Maka dalam bulan yang pertama pada hari yang ketiga belas dipanggillah para panitera
raja, lalu, sesuai dengan segala yang diperintahkan Haman, ditulislah surat kepada wakil-
wakil raja, kepada setiap bupati yang menguasai daerah dan kepada setiap pembesar
bangsa, yakni kepada tiap-tiap daerah menurut tulisannya dan kepada tiap-tiap bangsa
menurut bahasanya; surat itu ditulis atas nama raja Ahasyweros dan dimeterai dengan
cincin meterai raja.
Dan melihat keadaan ini, saat itu Ester berani berjuang untuk mengubah nasib
bangsanya. Ia memberanikan diri untuk menghadap raja, sedangkan ia tahu
konsekuensinya adalah hukuman mati. (Ester 4 :11)
Namun Ester juga tidak lantas berani semata-mata tetapi juga karena terlebih
dahulu Ester datang kepada Raja diatas segala raja yaitu Tuhan Allah. ia
mengajak bangsanya untuk berdoa sambil berpuasa 3 hari 3 malam. (Ester 4 :
16)
Takut ketinggian
Takut gemuk
Takut bersaksi (jangan simpan kebenaran untuk diri sendiri, terutama jika
kebenaran itu berkonsekuensi kekekalan)
Saudara, dalam hidup ini ada banyak hal yang bisa diubah jika kita mau dan
berani menghadapinya. Tentu saja bukan atas kekuatan kita sendiri semata-mata
tetapi bersama dengan kekuatan dan hikmat Tuhan. Berdoa, membaca Alkitab
Musa mengatakan kepada bangsa Israel agar tidak takut kepada bangsa-bangsa lain ketika
mereka menyeberangi Sungai Yordan ke Tanah Perjanjian, sebab Allah menyertai mereka dan
tidak akan meninggalkan mereka (Ulangan 31:6).