Anda di halaman 1dari 4

KETABAHAN SEORANG MURID

“Tokoh Stefanus”
Bacaan: Kis. 6:8-15
NP: 1 Kor. 10:13

Pendahuluan:
 Kalau kita perhatikan kondisi keamanan di negara kita atau daerah kita, makin lama
rasanya makin tidak menentu. Beberapa waktu lalu orang takut ke Gereja karena tidak aman.
Ada pendeta ditembak saat ini, anak pergi sekolah juga dibunuh, bukan malam hari tapi siang
hari.
 Kondisi perekonomian juga makin sulit, banyak kesulitan sebagai dampak kenaikan BBM,
penerima subsidi kenaikan BBM juga ada yang diperlakukan tidak adil, bahkan ada juga yang
meninggal karena berdesak-desakkan.
 Dalam banyak hal kita mengalami kesulitan demi kesulitan, tetapi dalam kondisi
demikian, nasihat yang harus kita ingat adalah bahwa kita harus tabah menghadapinya.
Ingat nats pembimbing kita hari ini, ayat tersebut mengajar kita untuk tabah menanggung segala
sesuatu.
Tabah artinya sikap yang sabar dalam menanggung kesulitan, tanpa menyalahkan siapa-
siapa tetapi tetap yakin dan berharap pada Tuhan.
 Dalam Alkitab kita menemui banyak orang atau pribadi yang begitu tabah menjalani kehidupan
ini.
Ada Ayub yang begitu tabah meski segala yang dia miliki habis dalam sekejap.
Ada Musa yang tabah menghadapi pemberontakan bangsa yang dia pimpin.
Ada Yusuf yang tabah meski saudara-saudaranya membenci, dia difitnah bahkan sampai masuk
penjara.
Ada Daud yang tabah meskipun menghadapi orang-orang yang berniat membunuhnya. Saul
mertuanya dan Absalom anaknya berusaha untuk membunuhnya.
Ada Yeremia, Yesaya dan banyak nabi lain.
Ada Paulus yang banyak sekali menghadapi kesulitan dalam pelayanannya, tetapi dia tabah
menghadapinya.
Ada juga jemaat Tesalonika yang dipuji Paulus sebagai jemaat yang tabah.
Dan ada juga Stefanus, pribadi yang penuh dengan ketabahan menghadapi fitnahan bahkan
hukuman yang harus diterimanya.

Hari ini kita akan belajar dari Stefanus.


Namanya berarti mahkota, dilihat dari namanya dia adalah orang Yunani apalagi jika
dilihat dari tugas yang diberikan kepadanya untuk menangani pelayanan diakonia untuk janda-
janda Yunani. Dia orang yang luar biasa dan memiliki kualitas hidup yang baik, karena syarat
diaken dipilih harus terkenal baik (Kis.6:3).

Baca Kis.6:8-15.
Alkitab mencatat bahwa sebagai seorang diaken Stefanus mengadakan banyak mujizat di antara
orang banyak.
Kehebatan Stefanus menimbulkan iri hati bagi orang-orang Yahudi sehingga mereka memfitnah
dan menghukumnya, tetapi dalam kesemuanya itu Stefanus tabah, dan ketabahan itu berdampak
luar biasa, khususnya bagi Saulus atau Paulus.
Banyak penafsir Alkitab mengatakan bahwa kematian Stefanus yang dijalani dengan
penuh ketabahan itu disaksikan Saulus (Saulus menjadi semakin beringas, tetapi ketika dia
bertemu Yesus dalam perjalanan ke Damsyik. Paulus melihat Yesus seperti Stefanus melihat
Yesus dalam langit yang terbuka. Hal itu membuat Saulus bertobat dan menjadi rasul yang
hebat).

Apa rahasianya sehingga Stefanus bisa tabah menjalani segala kesulitan yang
dihadapinya? Rahasianya karena Stefanus adalah orang yang istimewa. Ada 7 hal yang begitu
menonjol dalam diri Stefanus yaitu:
Dia penuh iman (Kis. 6:5)
Dia penuh Roh Kudus (Kis. 6:5)
Dia penuh hikmat (Kkis. 6:3, 10)
Dia penuh karunia dan kuasa (Kis. 6:8)
Dia penuh cahaya (Kis. 6:15)
Dia penuh visi (Kis. 7:55, 56)
Dia penuh kasih (Kis. 7:60)
Hari ini kita akan belajar beberapa hal saja dari 7 kepenuhan dalam diri Stefanus:

I. DIA PENUH IMAN (Kis. 6:5)

Ayat tersebut dengan jelas mengatakan bahwa dia penuh iman. Hal ini bicara tentang
kepercayaan atau keyakinan.
Terjemahan BIS :percaya sekali kepada Yesus
Terjemahan FAYH :sangat kuat percayanya
Jadi, yang dimaksud adalah bahwa Stefanus merupakan orang yang memiliki kepercayaan pada
Yesus secara luar biasa. Imannya bukan karena ikut-ikutan atau karena dorongan orang lain,
tetapi dia percaya sungguh dari dalam hatinya.
Di antara orang-orang Kristen, orang yang mengaku percaya kepada Yesus ada bermacam-
macam jenis percayanya.
Ada yang percaya karena ikut suami atau istri atau anak atau orang-tua.
Ada yang karena disuruh orang dengan imbalan tertentu.
Ada yang karena merasa dari asalnya sudah Kristen.
Ada yang karena ingin berkat saja.
Ada yang karena melihat mujizat.
Ada pula yang karena dorongan dari hati.
Stefanus percaya sekali kepada Yesus

Ilustrasi: Kisah seorang suami yang tadinya non-Kristen dia menjadi Kristen dan ketika istrinya
meninggal ia disuruh kembali keagamanya yang dulu oleh saudara-saudaranya, tetapi dia tidak
mau dan berkata dia mengikut Yesus bukan karena istrinya tetapi karena dari hati. Inilah yang
disebut iman yang benar.

Iman Stefanus pada Yesus juga nyata dari khotbah yang disampaikannya pada pasal
7. Dalam khotbah itu dia menyatakan bahwa Allah yang panggil umat-Nya, menyertai hamba-
hambaNya, seperti Abraham, Musa, Yusuf, Daud, Salomo dan lain-lain. Stefanus meski dia
orang Kristen Yunani, Stefanus memiliki iman atau kepercayaan yang luar biasa.

Penerapan: Sampai sejauh mana kita beriman kepada Yesus? Ketika Anda sakit, percayakah Anda pada
Yesus yang sanggup menyembuhkan? Ketika Anda mengalami kemunduran dalam usaha,
masihkah percaya bahwa Dia sanggup menolong? Ketika mengalami problema besar dalam
rumah tangga, masih yakinkah bahwa Dia adalah pemimpin rumah tangga kita yang sanggup
untuk memulihkan kita?
Marilah kita percaya sepenuhnya kepada Yesus seperti Stefanus yang percaya sekali kepada
Yesus.

II. DIA PENUH ROH KUDUS (Kis. 6:3, 5; 7:55)

 Dengan tegas Alkitab mengatakan bahwa Stefanus itu penuh dengan Roh Kudus.
 Ada banyak ajaran tentang penuh dengan Roh kudus ini, ada yang mengatakan bahwa penuh
dengan Roh Kudus itu artinya kalau bisa berbahasa Roh, ini salah. Penuh dengan Roh kudus
yang benar adalah bahwa seseorang menyerahkan seluruh totalitas hidup baik pikiran, perasaan,
perkataan, dan kehendak semuanya dikendalikan oleh Roh Kudus, ini harus kita usahakan setiap
saat.
 Stefanus penuh dengan Roh Kudus sehingga segala kehendak, perkataan,pikiran dan lain-lain
dia serahkan untuk dikendalikan oleh Roh Kudus.

Ciri-ciri orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah:


Taat kepada Tuhan dengan sepenuh hati
Hidup kudus (punya kepekaan yang tinggi terhadap dosa)
menghormati Firman Tuhan
Setia dalam memberitakan Injil
Berani menjalankan kehendak Allah
Menghasilkan buah Roh

Seorang yang penuh Roh Kudus mempunyai keberanian, yang tadinya takut mati
sekarang tidak, yang tadinya malu sekarang tidak. Banyak orang Kristen yang tadinya sangat
pemalu dan penakut, tapi sekarang tiap-tiap hari bagi traktat dan mendoakan orang sakit. Yunani
(sofia) artinya kebijaksanaan.

III. DIA PENUH HIKMAT (Kis. 6:3, 9-10)

 Stefanus itu penuh hikmat, dia pintar dan bijaksana, imannya kepada Yesus bukan iman konyol
atau istilah EE iman melompat dalam gelap. Imannya didasari pemahaman yang luar biasa
tentang Yesus.
 Perhatikan ayat 9-10
Orang yang menentang dia yaitu jemaat Libertini, mereka adalah orang-orang yang terkenal
sebagai orang-orang pintar, tetapi mereka kalah. Mereka tidak sanggup menghadapi hikmat
Stefanus.
 Hikmat itu berbeda dengan kepintaran. Kepintaran lebih condong pada hal teori, tetapi hikmat
itu teori yang disertai dengan pengalaman.
Contoh: Pemain piano
Ada orang yang pintar membaca not balok, pintar dalam teori memainkan piano tersebut, tetapi
dia tidak bisa memainkan piano tersebut. Orang yang berhikmat tahu teori dengan baik dan
berpengalaman memainkannya.
 Stefanus tahu dan mengenal Allah melalui pengajaran-pengajaran yang dia terima, dan dia juga
punya pengalaman hidup dalam iman tersebut, bahkan dia juga punya pengalaman dalam hal
karunia dan mujizat.
Baca ayat 8

Ilustrasi: Pengalaman pelayanan pertama di Lik tahun 1998.

IV. DIA PENUH KASIH (Kis. 7:60)

 Stefanus dihukum (dirajam dengan batu), dia sangat menderita tetapi kasihnya luar biasa, dia
tidak memaki dan mengutuki orang-orang yang menghukumnya, dia justru mengasihi orang-
orang tersebut. Hal ini sama yang dilakukan oleh Yesus ketika disalib.
 Kasih memang merupakan ciri khas ajaran Yesus, Dia datang ke dunia karena kasih-Nya kepada
manusia, dia mengajarkan supaya kita mengasihi semua orang termasuk musuh kita sekalipun.

Ilustrasi: Waktu tentara Sofiet menduduki Rumania akhir perang dunia ke-II, banyak tentara Jerman yang
jadi tawanan. Prajurit Jerman yang kelihatan dapat ditembak mati oleh siapapun. Pada suatu
malam ada dua prajurit Jerman yang melarikan diri dan mereka lari ke Gereja Evangelial
Lutheran Capel, mereka ingat bahwa Gereja Lutheran di Rumania kebanyakan berlatar-belakang
Jerman. Pendeta sambut dan mengucapkan selamat. Aku orang Yahudi keluargaku dibunuh oleh
orang-orang Jerman anti Yahudi, aku belajar dari Kristus tentang kasih dan pengampunan, kasih
menutupi segala kesalahan dan kekurangan yang ada di dalam diri orang lain.

Banyak berkat akan mengalir ke dalam kehidupan kita ketika kita mengampuni kesalahan orang lain.
Jika kita tidak mengampuni kesalahan orang lain, maka kita berbuat dosa.
Jika kita tidak mengampuni kesalahan orang lain, berarti kita belum mengerti betapa besarnya dosa
kita yang Tuhan sudah ampuni.
Jika kita tidak mengampuni kesalahan orang lain, maka hubungan kita dengan orang-orang lain akan
terganggu, dan juga kita memberi kesempatan kepada Iblis untuk merusak, bahkan
menghancurkan kehidupan, persekutuan dan pelayanan kita.

Penerapan: Lepaskan kemarahan, dendam, kebencian dan kepahitan.

Anda mungkin juga menyukai