Anda di halaman 1dari 5

RENUNGAN LAKI - LAKI

Selasa, 11 Juli 2023

Nas Bacaan : 1 Timotius 2 : 1 - 7


Tema Bulanan : Bangunlah Hidup Bersama yang Baik dan Berkualitas
Tema Mingguan : Upayakanlah Kesejahteraan Bersama

Ada sebuah pepatah hikmat yang berkata “hiduplah untuk menghidupkan orang lain” pepatah ini telah menjadi
nasehat yang memiliki makna bahwa sebagai manusia kita tidak dapat hidup sendiri. Artinya, kita bisa hidup dan
menjalani hidup ini karena ada orang lain, begitu pun sebaliknya, orang lain pun bisa hidup dan menjalani hidup ini
karena ada kita. Inilah yang dinamakan saling ketergantungan” antara satu dengan lainnya. Timotius, mengingatkan
tentang pentingnya menunjukkan perhatian untuk banyak orang, bahkan semua orang, seperti tertera dalam perikop
bacaan ini, 1 Timotius 2:1-7.

Ada beberapa wujud perhatian berdoa dan mengucap syukur terhadap orang lain, antara lain:

1. Mendoakan orang lain serta mengucap syukur kepada Tuhan karena kehadiran orang lain di tengah
persekutuan bersama kita. kehadirian orang lain janganlah dimaknai sebagai pesaing atau penghambat
kehidupan kita tetapi menjadi rekan dan penolong bagi kita demikian kita menjadikan diri kita sebagai rekan
dan penolong bagi orang lain.
2. Mendoakan para raja (pemimpin) dan semua pembesar. Tujuan mendoakan para pemimpin dan pembesar
adalah supaya kita dapat hidup tenang dan tentram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Hal ini
mengisyaratkan bahwa ketenangan dan ketentraman hidup, serta kebaikan dan kehormatan kita sebagai
manusia tidak semata merupakan upaya manusia, melainkan merupakan campur tangan Tuhan. begitu
juga sebaliknya, bahwa segala yang ingin kita capai dalam hidup, seperti ketenangan, ketentraman,
kebaikan, kehormatan, bahkan keselamatan tidak akan Tuhan berikan jika kita sendiri tidak
mengupayakannya melalui sikap dan perbuatan kita terhadap orang lain, meskipun itu dinyatakan lewat
doa. Meskipun kita diperlakukan tidak baik oleh orang lain, atau kepemimpin kita, namun kesejahteraan
mereka juga harus tetap menjadi panggilan kita, sebab kesejahteraan mereka juga akan menjadi
kesejahteraan kita. Hal ini sejalan dengan firman Tuhan dalam Yeremia 29: 7, “Usahakanlah kesejahteraan
kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan, sebab kesejahteraannya
adalah kesejahteraanmu”. Sebagai seorang laki-laki, Timotius harus memperhatikan panggilan untuk
mengupayakan kesejahteraan bersama ini.

Laki-laki dalam kehidupan keluarga adalah tonggak yang harus kokoh untuk menopang keluarga (Isteri, Anak-Anak)
tetapi juga sebagai Tonggak dalam persekutuan. Laki-laki yang selalu dekat dengan Tuhan akan menjadi berkat bagi
kehidupan keluarga dan persekutuan masyarakat dimana dia ada. Namun jika sebaliknya sosok Laki-laki yang sikap
hidupnya jauh dari kehendak Tuhan, justru akan menjadi jalan petaka dan kehancuran bagi kehidupannya dan
keluarganya.

Panggilan kita sebagai laki-laki gereja adalah juga menjadi pemimpin yang bijaksana dalam keluarga dan
persekutuan dank arena itu sebagai Laki-laki gereja saat ini harus menerjemahkan Firman Tuhan ini mulai dari
keluarga, kemudian jemaat, dan masyarakat. Sebagai suami/ayah mengupayakan kesejahteraan bersama harus
mulai dari keluarga, yakni dari berdoa untuk keluarga dan berdoa bersama keluarga. Kemudian bekerja untuk
kesejahteraan keluarga, dalam arti apa yang dikerjakan suami/ayah semua hasilnya untuk keluarga, bukan untuk
kenikmatan diri sendiri atau kebahagiaan sendiri. begitu selanjutnya untuk jemaat dan masyarakat. Rasul Paulus
bilang di ayat 3 tadi, itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita.
RENUNGAN PEREMPUAN
Rabu, 12 Juli 2023

Nas Bacaan : Amos 8 : 4 - 8


Tema Bulanan : Bangunlah Hidup Bersama Yang Baik Dan Berkualitas
Tema Mingguan : Upayakanlah Kesejahteraan Bersama

Setiap kita pasti mendambakan hidup yang sejahtera. Secara umun, pengertian sejahtera menunjuk pada
suatu keadaan yang baik; sehat, aman, damai, makmur dan selamat (bebas dari segala bentuk gangguan). Dengan
kata lain, sejahtera atau kesejahteraan merupakan kebutuhan esensial (mendasar) bagi hidup manusia. Sayangnya
saat ini, kita diperhadapkan dengan berbagai masalah, seperti: penyakit, krisis pangan menyebabkan kenaikan
harga barang, gempa bumi, tanah longsor, banjir, penyebaran berita bohong (hoax) melalui media sosial, gossip,
Kekerasan dalam rumah tangga (kdrt), penipuan, kecurangan, dan sebagainya. Masalah-masalah tersebut membuat
hidup kita tidak sejahtera; tidak damai, tidak bahagia, tidak aman dan tidak tenang.

Kitab Amos berisi kecaman kepada bangsa Israel karena kepemimpinan yang rusak, keserakahan dan
penindasan kepada orang-orang miskin. Pada satu sisi, bangsa Israel adalah bangsa yang makmur; banyak orang
menjadi kaya dan membangun rumah yang bagus (Am.3:15), dan hidup berpesta pora (Am.4:1). Namun, orang kaya
tidak memakai kekayaan atau pengaruh mereka untuk menolong sesama. Sebaliknya mereka semakin serakah.
Mereka menipu orang jujur dan membebani orang miskin dengan pajak yang berat. Di sisi lain, mereka setia
melakukan perayaan-perayaan keagamaan.tapi Tuhan mulai bosan dengan ibadat mereka yang pura-pura (munafik)
sebab mereka tidak memperlakukan sesama dengan baik. Perbuatan mereka keji dihadapan Tuhan sebagaimana
dijelaskan dalam perikop bacaan kita tadi. Ayat 5: para pedagang membuat ukuran dan timbangan palsu (curang)
dengan cara mengecilkan efa (timbangan untuk menjual gandum dan terigu) dan membesarkan syikal (batu
timbangan untuk menimbang emas dan perak). Akibatnya, gandum atau terigu dijual dengan harga yang mahal tapi
jumlahnya sedikit. Demikian juga dengan emas dan perak dijual dengan jumlah yang kecil tapi mendapatkan
keuntungan berlipat ganda. Ayat 6, mereka menjual terigu yang rusak bercampur terigu yang baik, kepada orang
miskin sehingga terigu yang dibeli itu tidak baik kualitas (tidak sehat). Dosa yang dilakukan oleh bangsa Israel (para
pemimpin, orang kaya) akan mendatangkan penghukuman Allah bagi mereka.(ay.7-8).

Mengupayakan Kesejahteraan Bersama” merupakan panggilan Iman sebagai orang percaya untuk menghadirkan
keadilan, kedamaian, kemakmuran bagi sesama; terutama kaum yang lemah (orang miskin). Selain itu, tidak boleh
melakukan praktek makan riba (memperoleh keuntungan yang besar), tidak melakukan penipuan, kecurangan
karena dapat mengorbankan hidup sesama. Sebaliknya dengan jabatan, kuasa dan kekayaan kita membantu
mereka yang memerlukan bantuan. Kata Paulus: Kita yang kuat wajib membantu orang yang lemah (Roma 15:1)

Sosok seorang perempuan yang selalu memainkan peran dalam mengatur ekonomi keluarga juga adalah wujud dari
panggilan iman untuk mengupayakan kesejahteraan dalam keluarga dan masyarakat. Oleh sebab itu sebagai
seorang perempuan juga harus menjaga kemurnian hatinya kepada Tuhan dan Keluarga serta meminta hikmat
untuk menjalankan panggilan iman itu dengan setia. Sebagai seorang ibu yang mengajarkan kejujuran, kebenaran
dan menanamkan kesetiaan bagi anak-anaknya adalah perempuan yang diberkati oleh Tuhan.
RENUNGAN PEMUDA
Kamis, 13 Juli 2023

Nas Bacaan : Efesus 4 : 28 - 32


Tema Bulanan : Bangunlah Hidup Bersama yang Baik dan Berkualitas
Tema Mingguan : Upayakanlah Kesejahteraan Bersama

Bertobat bukan selalu tentang pilihan, tetapi cara waras untuk bertindak, tujuan indah untuk menghargai hidup, solusi
terbaik untuk sadar sudah terlalu lama berdosa. Kutipan ini sungguh menggugah hati kita dan menyadarkan kita agar
tidak terlarut dalam hidup yang dipenuhi dosa. Tidak menjadi hamba dosa dan menuruti semua keinginan yang
bertentangan dengan kehendak Tuhan.

Pada ayat-ayat bacaan kita, secara terbuka Paulus memaparkan realita hidup manusia yang dipenuhi dengan dosa.
Mencuri, berkata-kata yang tidak berkenan (perkataan kotor), pertikaian, kemarahan, fitnah dan segala kejahatan.
Semua tindakan yang demikian bagi Paulus adalah wujud mendukakan Roh Kudus Allah. Oleh karenanya, bagian
terakhir bacaan kita disampaikan oleh Paulus untuk mengingatkan kita agar hidup di dalam kasih dan saling
mengampuni sebagai sesama manusia.

Masa muda adalah masa-masa dimana kita selalu diperhadapkan dengan berbagai persoalan yang sangat mungkin
membuat kita melakukan segala sesuatu yang tidak berkenan atau tidak sesuai dengan kehendak Allah. Emosi yang
masih labil dan belum dapat mengontrol diri bisa menjadi boomerang untuk bertindak, berkata-kata yang tidak sesuai
dengan kehendak Tuhan. Oleh sebab itu, baiknya sebagai anak-anak muda biasakan untuk hidup Takut kepada
Tuhan dan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan dalam persekutuan-persekutuan peribadahan serta aksi-aksi
sosial yang dapat menolong sesama. Jadikan masa muda kita berarti dan berguna bagi sesama sehingga kita akan
menjadi pribadi-pribadi yang disenangi Tuhan.

Menetapkan hati untuk bertumbuh dalam pengajaran yang benar dan memanfaatkan waktu muda adalah komitmen
yang dibangun bersama sebagai AMGPM. Panggilan untuk menjadi Garam dan Terang Dunia sesungguhnya adalah
wujud dari misi mengupayakan kesejahteraan untuk hidup bersama.

Sebagai potensi dan kader AMGPM kita terpanggil untuk memperjuangkan kehidupan bersama itu. Dan karena itu
firman kebenaran ini sungguh mengajak kita untuk memberikan diri untuk dipulihkan dan diubah oleh Tuhan dan
menjadi alat-alat yang dipakaiNya untuk menyatakan kemuliaaNya.Amin
RENUNGAN UNIT
Jumat, 14 Juli 2023
Nas Bacaan : Mazmur 122 : 1 - 9
Tema Bulanan : Bangunlah Hidup Bersama Yang Baik dan Berkualitas
Tema Mingguan : Upayakan Kesejahteraan Bersama

Sebagai makhluk sosial kita tidak mungkin bisa hidup sendiri tanpa orang lain. Allah telah menciptakan kita untuk
hidup bersama dan membangun masa depan yang baik secara bersama pula. Perintah dan amanat Tuhan itu tentu
tidak mudah kita lakukan sebab pada kenyataannya sebagai manusia kecenderungan mementingkan diri sendiri
sangat kuat. Kenyataan ini menjadi tantangan untuk kita dalam mewujudkan kebersamaan hidup yang baik dan
berkualitas. Namun hal tersebut jangan menyurutkan semangat kita dalam mewujudkan hidup yang baik dan
berkualitas demi kesejahteraan bersama. Bacaan firman Tuhan di saat ini juga menjadi pergumulan pemazmur
bersama dengan umat Israel saat mereka datang ke rumah Tuhan untuh berdoa dan menyembah kepada Tuhan.
Dalam doa itu pemazmur menyampaikan kerinduannya untuk kesejahteraan terjadi di kota Yerusalem.
Kesejahteraan dan kesentosaan menjadi milik para pemimpin dan umat di kota suci itu. Kesejahteraan yang bukan
saja untuk kota Yerusalem tetapi juga untuk lingkungan tempat tinggal dan keluarga. Sebab dengan kesejahteraan
hidup dalam keluarga, bertetangga di lingkungan serta semua warga kota, maka dengan sendirinya semua akan
menikmati kehidupan yang baik dan berkualitas. Baik itu secara jasmani dimana kebutuhan hidup sesehari terpenuhi
maupun kehidupan rohani dimana umat mewujudkan sikap hidup takut akan Tuhan. Apa yang menjadi kerinduan
dan harapan pemazmur untuk hidup sejahtera bagi umat dimintakan oleh pemazmur dari Tuhan dengan datang ke
rumah Tuhan.

Pemazmur tidak meminta kesejahteraan ketika ia ada di istana atau tempat lain. Tetapi pemazmur menyadari
sungguh bahwa sumber sejahtera adalah Tuhan Allah dan pemazmur langsung datang kepadaNya di rumahNya.
Sebab pemazmur yakin bahwa Tuhan bersemayam dan berdiam di rumahNya dan itulah salah satu tempat yang
penting untuk memanjatkan permohonannya. Lebih baik satu hari di pelataran Tuhan dari pada seribu hari di tempat
lain (Maz.84:11). Pemazmur dalam menyampaikan permohonannya kepada Tuhan dengan tidak sendiri, namun
iapun mengajak umat untuk bersama-sama. Sebab untuk menikmati hidup sejahtera bukan hanya berlaku pada
segelintir orang saja. Bukan saja untuk kelompok tertentu saja, namun kepada semua orang. Itulah sebabnya
pemazmur mengajak umat untuk bersama-sama datang kepada Tuhan di rumahNya serta memanjatkan harapan
dan kerinduan untuk kesejahteraan hidup bersama. Kebersamaan untuk menyatu hati, satu harapan dan tujuan,
tidak ada perpecahan dan perselisihan. Dengan mewujudkan hal demikian maka umat akan menikmati berkat
Tuhan. Persekutuan yang indah dan rukun, ke sanalah Tuhan memerintahkan berkatNya.(Maz.133).

Sebagai pribadi, keluarga maupun persekutuan unit, kitapun punya kerinduan dan harapan untuk menikmati
kesejahteraan bersama. Untuk itu semua keteladanan pemazmur menjadi hal penting untuk kita lakukan. Dengan
setia dan taat datang di rumah Tuhan, memuji dan menyembahNya serta memohon berkat kesejahteraan dari
Tuhan. Tuhan sumber berkat dan sejahtera dan tidak ada pada kekuatan lain di luar Tuhan. Bisa saja mendapat
berkat dengan cara lain dengan mengandalkan kekuatan di luar Tuhan, tetapi tidak membawa berkat dan sukacita.
Sebab semuanya itu sia-sia dan membawa kebinasaan. Pentingnya dalam kebersamaan datang kepada Tuhan,
menyatu hati sebagai satu persekutuan hidup yang indah dan manis di hadapan Tuhan. Tuhan tidak akan
mencurahkan berkat damai sejahtera bagi kehidupan kita dalam keluarga, persekutuan unit, jemaat ataupun
masyarakat kalau ada perselisihan, pertentangan pertikaian. Namun hanya dalam persekutuan yang saling
mengasihi, menopang satu dengan yang lain maka selalu ada berkat dari Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai