Anda di halaman 1dari 13

Minggu, 27 Mei 2018 No.

23

Ingatlah dari jauh kepada TUHAN dan biarlah Yerusalem timbul lagi dalam
hatimu. Yeremia 51:50
Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu
itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.
Efesus 6:18

Mengingat Tuhan Melalui Doa


Sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta akan selalu teringat
akan pasangan yang dicintainya. Salah satu cara untuk terus mengingat dan
diingat adalah dengan menjaga komunikasi tetap lancar, entah komunikasi
langsung dengan bertemu atau komunikasi melalui telpon. Bukan hanya
pasangan yang sedang jatuh cinta berusaha untuk saling mengingat, dalam
bergaul dan membangun relasipun hal itu selalu kita upayakan. Lalu
bagaimana relasi kita dengan Tuhan? Apakah kita juga berusaha untuk terus
mengingatNya?
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita agar terus mengingat Tuhan
dalam berbagai keadaan dan terus memelihara komunikasi yang baik
denganNya. Allah mengingatkan umat Israel yang terluput dan selamat dari
penghukuman di Babel agar mereka kembali membangun Yerusalem.
Mengingat Allah dengan lebih setia beribadah kepadaNya dalam ketaatan.
Selain beribadah kepadaNya, cara mengingat Allah yang paling
sederhana dapat dilakukan dengan cara berdoa. Doa adalah komunikasi
dengan Allah yang menunjukkan keintiman hubungan kita denganNya. Oleh
karena itu dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Paulus juga
mengingatkan jemaat untuk berdoa setiap waktu di dalam Roh. Karena selain
sebagai sarana komunikasi dengan Tuhan, berdoa juga ternyata merupakan
tindakan berjaga-jaga dari godaan si jahat dan upaya mendukung orang-
orang kudus dalam pekerjaan melayani Tuhan. Kiranya melalui kedua ayat
firman Tuhan ini kita juga selalu mengingat Tuhan dalam berbagai situasi
hidup yang kita alami dengan tetap rajin berdoa dan beribadah kepadaNya.
(A3P)

Bacaan Alkitab: Yohanes 3:1-8(9-15); Roma 11:(32)33-36; Mazmur 145


Doa: Ya Tuhan, terimakasih karena Engkau telah meluputkan kami dari
berbagai bahaya. Kiranya kami dapat terus mengingatMu dengan rajin
berdoa dan beribadah kepadaMu. Amin
Sabtu, 5 Mei 2018 No. 1
Sabtu, 26 Mei 2018 No. 22

TUHAN akan membalas kebenaran dan kesetiaan setiap orang. 1 Samuel 26:23 Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan Mazmur 141:3
dipuaskan. Matius 5:6 Janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk
kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Upah Hidup Benar di Hadapan Allah Galatia 5:13
Aku heran, aku heran yang salah dipertahankan, aku heran, aku heran, yang
benar disingkirkan. Salah satu lagu popular di tahun 1995 berjudul perahu retak Kemerdekaan Yang Kebablasan
yang dinyanyikan oleh Franky Sahilatua. Lagu ini mengingatkan kritik yang Banyak kalangan menilai, reformasi yang terjadi di Indonesia adalah
reformasi yang kebablasan. Penilaian ini didasarkan pada beberapa fakta yang ada,
disampaikan mengenai pemimpin bangsa yang tidak peduli akan kebenaran, dan
seperti reformasi membuka ruang yang sebesar-besarnya bagi kebebasan berbicara
justru membenarkan cara-cara yang salah untuk kepentingannya. Zaman ini, kita
dan meyampaikan pendapat di muka umum, namun kenyataannya kebebasan
hidup di zaman dimana kebenaran menjadi barang mahal karena sedikit orang yang tersebut dipergunakan untuk tidak saja menyampaikan aspirasi secara benar, tertib,
masih mengupayakan hidup benar. Justru ketika kebenaran itu dinyatakan, bisa dan teratur, melainkan kebebasan tersebut justru mengakibatkan kebebasan yang
berakibat akan dikucilkan, disingkirkan, dimusuhi, dianggap sok suci dan kudus. berujung pada tindakan anarkis. Hal ini yang kebablasan dari reformasi adalah
Banyak orang menutupi kebenaran yang ada demi memperoleh keinginannya, dan hilangnya ruang privat seseorang. Segala hal yang terjadi dalam diri seseorang yang
kepentingannya tercapai. Politik-politik kotor, dan cara-cara yang salah semakin dulunya ditutupi, tidak perlu dibuka ke ruang publik, pada masa reformasi hal itu
dihalalkan oleh sebagian besar orang, untuk memenuhi ambisinya. Kebenaran tidak tidak nampak. Banyak orang kehilangan privasinya, dan masih banyak contoh
lagi dihargai sebagai sesuatu yang patut diperjuangkan. Bahkan ketika kita berusaha lainnya. Intinya kebebasan yang seharus dipergunakan untuk membangun dan
melakukan apa yang benar, maka balasan yang kita terima kadangkala tidak sesuai menjadikan kehidupan lebih baik, disalahgunakan untuk kepentingan tertentu yang
atau justru sebaliknya. Pertanyaannya, masih perlukah kita hidup benar sebagai berakibat kerusakan.
pengikut Kristus di zaman ini, dimana kebenaran tidak ada harganya lagi? Melihat situasi dan kondisi tersebut di atas, agaknya kita perlu belajar dari
Percakapan Daud dengan Saul dalam Kitab 1 Samuel 2 ini menunjukkan bahwa apa yang disampaikan oleh Pemazmur dalam bacaan kita hari ini. Pemazmur
Daud percaya kepada Tuhan yang akan membalas kebenaran dan kesetiaan yang menyadari akan bahayanya sebuah kebebasan. Jika tidak ada yang mengontrol maka
dilakukannya di hadapan Tuhan. Ketika ia meluputkan nyawa Saul dari kematian, kebebasan itu akan berakibat buruk. Bagi Pemazmur, TUHAN adalah Sang
Daud juga percaya bahwa Allah akan meluputkan dia dari segala malapetaka yang Pengontrol yang tepat. Kontrol TUHAN menjadi Pemazmur mempergunakan
dirancangkan baginya. Daud percaya bahwa upah hidup benar di hadapan Tuhan anggota tubuhnya untuk mempermuliakan TUHAN.
Dalam nasihatnya kepada jemaat di Galatia, Paulus juga mengingatkan
tidak akan mengecewakannya.
jemaat Galatia akan kebebasan (kemerdekaan) dari dosa yang telah dikerjakan
Demikian juga Yesus menasehatkan kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Kristus bagi umatNya. Kemerekaan itu janganlah dipergunakan secara tidak
melalui kotbahNya di bukit, bahwa siapa yang lapar dan haus akan kebenaran, bertanggung jawab, sebab hal itu akan membuat mereka jatuh lagi ke dalam
disebut berbahagia karena mereka akan dipuaskan. Jadi hidup benar adalah suatu kehidupan berdosa. Sebaliknya kemerdekaan harus dipergunakan untuk sebuah
keharusan bagi kita sebagai pengikut Kristus, meskipun saat ini sangat sulit tindakan kasih.
dilakukan. Tetapi, melalui firmanNya kita melihat dan mengerti, bahwa Allah selalu Semoga kita juga tidak mempergunakan kemerdekaan dari dosa yang sudah
menghendaki kita berlaku benar di hadapan Tuhan. Jangan takut menyatakan dikerjakan Kristus bagi kita untuk melakukan dosa, tetapi kemerdekaan itu sebagai
kebenaran, temukanlah terus kebenaran Allah dalam hidup kita, maka Ia akan sebuah pendorong untuk mengajak orang lain ikut menikmati kemerdekaan dari
menepati janjiNya dalam hidup kita. (TRI) dosa. (FAO)
Bacaan Alkitab: Yohanes 6:(60-62)63-69; Ibrani 3:7-19
Doa: Ketika kebenaran seolah tiada berharga bagi dunia, ajarlah kami untuk tetap Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 18:1-11; Ibrani 11:1-7
hidup dalam kebenaranMu ya Tuhan, agar janjiMu akan kami terima dalam Doa: Ya Tuhan, jauhkanlah dari pada kami keinginan untuk menyalahgunakan
hidup kami. Amin. kemerdekaan yang sudah Engkau kerjakan bagi kami. Amin
Doa: Ya Tuhan, kami ingin menghasilkan buah-buah pertobatan dalam hidup
kami mengikut Engkau, tolong dan mampukan kami Tuhan. Amin.
Jumat, 25 Mei 2018 No. 21 Minggu, 6 Mei 2018 No. 2

TUHAN semesta alam menetapkan suatu hari untuk menghukum semua Ya Tuhan, karena inilah hatiku mengharapkan Engkau; tenangkanlah rohku, buatlah aku
yang congkak dan angkuh serta menghukum semua yang meninggikan diri, sehat, buatlah aku sembuh! Yesaya 38:16
supaya direndahkan. Yesaya 2:12 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan
Allah dengan suara nyaring. Lukas 17:15
Yohanes Pembaptis berkata: Hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan
pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa Pengharapan Dalam Tuhan
kami! Lukas 3:8 Seorang anak yang mengalami sakit, pasti akan menyampaikan keluhan sakitnya
tersebut kepada orangtuanya atau orang terdekatnya. Hal itu dilakukan karena seorang anak
Tabur Tuai percaya bahwa orang tuanya pasti mau dan mampu untuk menolong dia terbebas dari sakit
Ada pepatah mengatakan jika kita menabur angin maka kita akan yang dialami. Gambaran diatas berlaku juga dalam kehidupan beriman kita. Ketika kita
menuai badai. Artinya apa yang kita tabur itulah juga yang akan kita tuai. menghadapi sakit-penyakit, sudah seharusnya kita berseru dan memohon pertolongan Tuhan
untuk memberi kesembuhan (Yesaya 38:16). Hal tersebut memiliki dasar yang kokoh, sebab
Jika menabur kebaikan maka kebaikan pula yang akan kita tuai, sebaliknya Tuhan adalah Pribadi yang memiliki kuasa atas hidup kita, tidak terkecuali atas penyakit
kita menabur iri hati, maka dendam dan kejahatan yang akan kita tuai. kita. Dia sanggup untuk menyembuhkan kita dari segala macam penyakit. Bahkan, ketika
Rupanya pepatah tersebut juga berlaku dalam kehidupan beriman kita. nampak sudah tidak ada harapan untuk sembuh, Tuhan sanggup untuk melakukan
Kecongkakkan, keangkuhan, dan meninggikan diri akan mendapat balasan mujizatNya bagi kita. Oleh karena itulah dalam Tuhan kita selalu memiliki pengharapan
direndahkan oleh TUHAN. Yesaya pasal 2 mengingatkan kita akan pepatah akan kesembuhan.
Seperti kisah 10 orang kusta yang mengalami mujizat kesembuhan dari Tuhan
di atas. Peringatan TUHAN bagi semua orang yang meninggikan diri di Yesus. Mengapa disebut mujizat? Sebab pada zaman itu penyakit kusta dianggap sebagai
Israel dikarenakan kehidupan beriman mereka sudah menyimpang dengan kutukan (hukuman) Tuhan sehingga orang pada jaman itu percaya bahwa sakit kusta sangat
melakukan tenung, sihir, dan menyembah berhala. Melalui nabi Yesaya sulit untuk disembuhkan. Tetapi ketika 10 orang kusta itu berjumpa dengan Tuhan Yesus
TUHAN menyampaikan bahwa waktunya akan tiba dimana kesombongan, dan memohon pertolongan dariNya, maka 10 orang kusta tersebut mengalami mujizat
keangkuhan, dan kecongkakkan menjadi tidak berarti bahkan pelakunya akan kesembukan. Kisah ini menegaskan bahwa Tuhan layak menjadi tempat utama kita untuk
berharap. Dia adalah Tabib kita yang ajaib. Tuhan dapat sangat diandalkan untuk
dihukum dan direndahkan. Setiap bentuk kehidupan yang bertentangan menyembuhkan kita. Bukankah kita pernah melihat dan mendengar mujizat kesembuhan
dengan kehendak Allah akan dihukum. masih terjadi di jaman kita? Atau bahkan mungkin kita sendiri pernah mengalaminya. Hal
Peringatan TUHAN melalui Yesaya tentu juga berlaku bagi kita ini jelas memberi kekuatan dalam hati kita untuk berharap kepadaNya.
sekarang ini. Dalam kehidupan beriman kita, Tuhan menghendaki agar kita Oleh sebab itu, apapun sakit-penyakit yang kita alami, Tuhan Yesus sanggup untuk
justru menghasilkan buah-buah yang sesuai dengan pertobatan sebagaimana menyembuhkannya. Dia hanya meminta kita untuk percaya. Percaya bahwa Dia sanggup
bacaan kedua hari ini. Teguran Yohanes Pembaptis kepada orang banyak menyembuhkan penyakit kita dengan caraNya dan pada waktu yang telah Dia tentukan.
Kepercayaan kita akan Dia harus nampak dari sikap kita yang mau datang, berseru, dan
yang hendak dibaptis didasarkan pada pemahaman orang Yahudi pada waktu berharap pertolonganNya. Kita perlu untuk selalu percaya dan berharap hanya kepadaNya
itu bahwa mereka adalah keturunan Abraham yang tidak memerlukan sambil juga melihat berbagai hal yang Dia perkenankan untuk menjadi alatNya bagi
pertobatan. Pemahaman seperti ini justru membuat mereka jumawa dan kesembuhan kita. Namun, kita juga perlu mengingat untuk tahu berterima kasih jika sudah
merasa lebih tinggi dari orang lain yang bukan Yahudi. mengalami kesembuhan dari Tuhan. Ungkapan terima kasih kepada Tuhan ditunjukkan
Teguran TUHAN melalui Yesaya dan Yohanes Pembaptis hendaknya dengan cara memuliakan Dia melalui seluruh kehidupan kita, seperti yang dilakukan oleh
seorang dari 10 orang kusta yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus. (IRHB)
menjadi sebuah perenungan bagi kita untuk menentukan apa yang akan kita
tabur dan hasilkan. Apakah kita ingin menghasilkan buah-buah kejahatan Bacaan Alkitab: Yohanes 16:23b-28(29-32)33; 1 Timotius 2:1-6a; Mazmur 95
ataukah buah-buah pertobatan? Pilihan ada pada saudara! (FAO) Doa: Tuhan, kami mau selalu percaya bahwa di dalam Engkau ada pengharapan.
Pengharapan akan kesembuhan dalam kehidupan kami. Amin.
Bacaan Alkitab: Galatia 3:1-5; Ibrani 10:32-39
Senin, 7 Mei 2018 No. 3 Kamis, 24 Mei 2018 No. 20

Janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
peringatan-Nya. Amsal 3:11 Mazmur 32:1
Usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati Yesus berkata: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak
berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih.
sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih
Lukas 7:47
dan damai sejahtera akan menyertai kamu! 2 Korintus 13:11
Kebahagiaan Sejati
Menerima Didikan Dan Nasehat Ada banyak sekali alasan seseorang dikatakan sedang berbahagia, entah
asanya tidak ada seorangpun yang akan berani mengatakan bahwa dirinya sudah karena peristiwa kelahiran, kesuksesan usaha, keberhasilan dalam pendidikan, dan
sempurna. Mengapa demikian? Sebab semua orang punya kelemahan. Setiap sejumlah peristiwa lain yang mendatangkan kebahagiaan. Namun jika direnungkan
pribadi dari berbagai rentang usia dan dari berbagai status sosial pasti memiliki kebahagiaan yang kita alami itu sesungguhnya adalah kebahagiaan sementara. Coba
kelemahan dalam hidupnya. Fakta ini sulit untuk dibantah. Hal ini terjadi karena kita telusuri lebih jauh, jika kita bahagia karena peristiwa kelahiran hari ini,
manusia sudah jatuh di dalam dosa. Meskipun kita sudah diselamatkan dari dosa mungkin saja kita besok kita tidak bahagia karena peristiwa kematian. Jika hari ini
karena karya Yesus Kristus dikayu salib, tetap kita memiliki kelemahan dan peluang kita bahagia karena usaha sukses, mungkin besok kita sedih karena usaha macet
untuk berbuat kesalahan. Mengapa? Sebab kita masih hidup di dalam dunia dan bahkan bangkrut, dan seterusnya. Lalu pertanyaannya adakah kebahagiaan yang
hidup di dalam tubuh jasmani kita yang berdosa ini. Namun demikian, kita patut bersifat kekal?
bersyukur kepada Tuhan sebab Dia berkenan selalu mendidik dan menasehati kita Bacaan Mazmur hari ini semoga menjadi jawaban yang tepat. Kebahagiaan
agar kita bisa hidup dalam jalan kebenaranNya. Didikan dan nasehat Tuhan akan yang kekal adalah ketika dosa diampuni. Mengapa demikian, Alkitab telah
menolong kita ketika jalan kita ‘serong’ dan keluar dari jalan yang telah Ia tetapkan. menyatakannya kepada kita bahwa di bawah kolong langit ini, tidak ada satu nama
Persoalannya adalah maukah kita menerima didikan Tuhan? Maukah kita yang kepadanya di beri kuasa untuk mengampuni dosa manusia dan menyelamatkan
mendengan nasehatNya? Didikan Tuhan dapat terjadi melalui berbagai peristiwa, selain nama Yesus (Kisah 4 : 12). Jadi kebahagian yang sejati adalah ketika dosa
firman Tuhan, dan sesama kita. Amsal 3:11 mengingatkan kita untuk tidak menolak kita diampuni dan kita diselamatkan.
didikan Tuhan dan tidak bosan-bosan untuk mendengar peringatanNya. Tuhan terus Pernyataan firman dalam Kisah 4 : 12 sesungguhnya mengaminkan tindakan
mau mendidik dan menasehati kita. Berbagai cara Ia lakukan untuk dapat mendidik yang sudah Yesus lakukan terhadap perempuan berdosa yang mengurapi Yesus di
dan menasehati kita. Meskipun terkadang kita mengabaikan didikan dan nasehat rumah orang Farisi. Yesus berkata: Dosamu telah diampuni. Ucapan Yesus ini tentu
dariNya, Ia dengan sabar terus mau mendidik kita. Bukankah tatkala kita saja menimbulkan kontroversi yang hebat, bahkan dikalangan para murid yang tentu
mengabaikan didikan dan nasehatNya, hidup kita menjadi suram dan kehilangan juga memiliki pemahaman yang sama dengan orang kebanyakan bahwa hanya Allah
arah? Kesulitan dan kesusahan hidup seringkali menyadarkan kita akan pentingnya yang dapat mengampuni dosa manusia.
mendengar didikan dan nasehat dari Tuhan. Terlepas dari kontroversi ucapan Yesus dikalangan pendengarnya waktu itu,
Rasul Paulus mengingatkan jemaat Korintus, dan juga kita hari ini bahwa saya ingin kita melihat kepada perempuan berdosa itu, betapa bahagia hatinya
apabila kita mau mendengar didikan dan nasehat dari Tuhan melalui firmanNya, mendengar ucapan Yesus itu, perempuan itu memiliki keyakinan bahwa ucapan
hambaNya, dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita, maka Allah Yesus tidak lain adalah ucapan Ilahi yang memiliki kuasa dan bahwa hal itu
sungguh terjadi. Kebahagiaannya tidak terkatakan, sebab dia sudah di bebaskan dari
sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kita (2 Korintus 13:11). Oleh
hukuman bagi dia yang berdosa yakni kebinasaan selama-lamanya. Semoga kita
karena itu, baiklah kita mau menerima didikan dan nasehat dari Tuhan. (IRHB)
juga dapat menikmati kebahagiaan sejati. (FAO)
Bacaan Alkitab: Markus 1:32-39; Ibrani 4:1-13 Bacaan Alkitab: 2 Korintus 3:2-8(9); Ibrani 10:26-31
Doa: Tolong kami ya Tuhan, untuk mau mendengar dan menerima didikan serta
nasehat dariMu. Amin
Doa: Ya Tuhan, kerinduan kami adalah menikmati kebahagiaan sejati, yakni
pengampunan dariMu. Amin. Bacaan Alkitab: Efesus 3:11-14; Ibrani 10:19-25
Doa: Ya Tuhan, anugrahkan Roh-Mu agar kami dapat melatih diri kami
menjadi pribadi yang sabar. Amin

Rabu, 23 Mei 2018 No. 19 Selasa, 8 Mei 2018 No. 4

Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, Ya TUHAN, ... dengan kesetiaan yang teguh Engkau telah melaksanakan
melebihi orang yang merebut kota. Amsal 16:32 rancangan-Mu yang ajaib yang telah ada sejak dahulu. Yesaya 25:1
Marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita,
berguna untuk saling membangun. Roma 14:19 sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. Ibrani 10:23
Kesabaran Membawa Kedamaian Kesetiaan Tuhan
Kata sabar dapat memiliki arti tidak mudah marah, tidak juga lekas esetian adalah salah satu faktor penting dalam sebuah relasi atau hubungan.
terpancing apabila dipanas-panasi, mengambil waktu untuk menimbang-
Secara khusus bagi mereka yang membangun sebuah relasi yang
nimbang sebelum membiarkan amarah meledak, agar tidak melanggar batas-
batas yang wajar. Kata ini juga berarti, lambat untuk menjadi marah sehingga memerlukan komitmen seperti pernikahan, kesetian sangatlah diperlukan.
orang mudah dihentikan dan ditenangkan. Kata ini mengajak kita untuk Sebab kesetiaan mengandung keteguhan untuk berpegang pada janji yang
menguasai jiwa kita sendiri, segala hasrat dan perasaan kita, dan semua telah diucapkan. Tanpa kesetiaan sebuah hubungan akan mudah rusak dan
kecenderungan hati kita, tetapi terutama segala hawa nafsu kita, amarah kita, membawa kekecewaan. Namun, harus diakui bahwa dalam kenyataan hidup
dengan senantiasa mengatur dan mengendalikannya. Penulis Amsal ingin kita, tidak jarang kita mengalami kekecewaan akibat ketidaksetiaan yang
mengatakan, kita harus panjang sabar, sama seperti Allah. dilakukan oleh orang lain atau sesama kita. Diantara kita mungkin pernah
Orang yang sudah berhasil dan terus mengendalikan hawa nafsunya dikecewakan oleh mereka yang tidak setia kepada janjinya. Bahkan, bisa jadi
melebihi seorang pahlawan, melebihi orang yang merebut kota setelah kita mengalami rasa kecewa yang mendalam karena orang terdekat kita tidak
mengepungnya selama bertahun-tahun. Untuk menaklukkan diri sendiri dan mampu menunjukkan kesetiaannya. Fakta seperti ini dapat berpengaruh
hawa nafsu kita yang susah diatur, dibutuhkan hikmat sejati yang lebih besar, terhadap kepercayaan kita akan kesetiaan dalam kehidupan manusia. Kita
dan pengaturan diri yang lebih mantap, tetap, dan teratur daripada yang mungkin bertanya, masih adakah kesetiaan dalam kehidupan manusia di
dibutuhkan untuk meraih kemenangan atas pasukan-pasukan musuh. Sebab jaman now ini?
tidak ada nyawa ataupun harta benda yang harus dikorbankan untuk itu, Memang tidak dapat dipungkiri bahwa manusia memiliki kemungkinan
kecuali hanya hawa-hawa nafsu yang rendah. Lebih sulit? Benar untuk tidak setia. Demikian pula kita juga mungkin tidak setia. Namun bukan
sekali...sebab semua kita seringkali tidak mampu mengendalikan apalagi berarti bahwa kesetiaan itu mustahil terwujud dalam kehidupan kita saat ini.
menaklukkan hawa nafsu diri yang cenderung tidak sabar. Tetapi akibat dari Hari ini kita diingatkan kembali bahwa Tuhan yang kita sembah adalah
sebuah kesabaran adalah damai sejahtera. Banyak orang tidak menikmati Tuhan yang setia. Dia adalah Tuhan yang selalu menunjukkan kesetiannya
damai sejahtera dikarenakan mereka tidak sabar. bagi kita (Yesaya 25:1). Kesetian Tuhan inilah yang meyakinkan kita bahwa
Hal inilah yang dilihat oleh Paulus terjadi dalam kehidupan jemaat di kesetiaan itu masih bisa ada di dalam hidup manusia. Tuhan telah berulang-
Roma, kehilangan kesabaran mengakibatkan mereka saling menghakimi, ulang menunjukkan kesetiaanNya. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita
kehilangan kasih dan saling memberi batu sandungan terhadap sesama tetap berpegang teguh akan pengharapan dan janji-janjiNya sebab Dia adalah
mereka karena urusan perut. Paulus mengajar jemaat untuk memfokuskan Tuhan yang tetap menunjukkan kesetiaanNya terhadap kita (Ibrani 10:23).
diri pada hal yang lebih penting, yakni kedamaian bersama. Kedamaian harus Manusia bisa tidak setia, tetapi Tuhan selalu setia terhadap janji-janjiNya.
diusahakan, mengusahakan kedamaian harus didasari oleh kesabaran. (FAO)
Kesetiaan Tuhan akan memampukan kita pula belajar setia dalam kehidupan serta mau belajar mendengar suaraNya. Inilah sikap iman yang perlu untuk kita
kita. (IRHB) miliki. (IRHB)

Bacaan Alkitab: Lukas 18:1-8; Ibrani 4:14 - 5:10 Bacaa Alkitab: Markus 9:14-29; Ibrani 5:11 - 6:8
Doa: Kami bersyukur Tuhan karena Engkau selalu setia. Tolong kami untuk Doa: Mampukan kami Tuhan untuk belajar tinggal diam dalam Engkau. Amin.
selalu meyakini kesetianMu itu. Amin.

Rabu, 9 Mei 2018 No. 5


Selasa, 22 Mei 2018 No. 18
Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan. Yesaya 30:15
Yesus berkata kepada Marta: Engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak Waktu aku tak berdaya diselamatkan-Nya aku. Mazmur 116:6
perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang Paulus menulis: Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku,
terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya. Lukas 10:41-42 supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. 2 Korintus 12:9

Tinggal Diam Roh Yang Menguatkan


Kata ‘Diam’ sangat identik dengan kepasifan. Diam seringkali merupakan Berapa banyak dari kita umat Allah yang pernah berada di titik
tanda tidak melalukan apapun atau tidak aktif. Misalnya diam dan tidak berbicara. terlemah dalam hidupnya? Saya yakin tidak seorang yang dapat mengingkari
Lalu apa maksud firman Tuhan hari ini ketika kita diminta tinggal diam dalam kenyataan hidupnya bahwa dia pernah mengalami pengalaman ini. Entah
Tuhan. Bukankah ini seakan menganjurkan kita untuk bersikap pasif? Padahal kita kelemahan itu berupa sakit penyakit, persoalan ekonomi keluarga, beban
semua tahu bahwa iman itu aktif sebab iman tanpa perbuatan adalah mati. kerja yang berat, sampai persoalan yang mempertaruhkan jabatan bahkan
Pemahaman seperti ini dapat muncul ketika kita memandang tinggal diam tersebut nyawa. Pengalaman ini juga dialami oleh Daud. Tidak sedikit pengalaman
dalam konteks pemahaman orang secara umum, bukan secara Alkitabiah. hidup Daud yang berpotensi melemahkan semangat dan keyakinannya
Bila kita melihat konteks kedua ayat kita hari ini, maka kita akan memahami
kepada Allah bahkan yang mengancam jiwanya. Tetapi keyakinan Daud
pesan firman Tuhan hari ini. Melalui kitab Yesaya 30:15 umat Tuhan diingatkan
yang teguh menjadi sebuah contoh yang tidak terbantahkan bagi kita bahwa
untuk tidak mengandalkan manusia melebihi mengandalkan Tuhan. Allah
mengingatkan Yehuda untuk tidak mengandalkan kekuatan Mesir untuk melawan Allah selalu bertindak tepat pada waktunya untuk menolong umat-Nya.
Asyur yang ingin menjajah mereka. Walaupun Mesir memiliki pasukan berkuda Sekalipun sudah berada di titik terlemah, Tuhan dapat dengan mudah
yang kuat dan perkasa, tetap tidak akan dapat menolong mereka menghadapi Asyur. memberi kekuatan untuk bangkit. Daud mengaku: aku sudah lemah, tetapi
Sebaliknya, Allah ingin mereka tinggal diam, yakni kembali kepada Tuhan dengan diselamatkanNya aku.
bertobat dan percaya penuh akan pertolonganNya. Jadi, Yehuda diminta untuk Paulus memiliki pengalaman yang sedikit berbeda. Ia sempat tergoda
melakukan pertobatan dan mempercayai Allah sepenuhNya. Itulah sikap tinggal dan menjadi lemah imannya, tatkala menghadapi kenyataan bahwa ada duri
diam yang Allah kehendaki. dalam daging pada tubuhnya yang berasal dari utusan iblis. Godaan itu
Demikian pula ketika Yesus berkunjung ke rumah Marta dan Maria. Yesus membuatnya berucap aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya
memuji Maria karena sikap tinggal diamnya dalam mendengar pengajaran dariNya. utusan iblis itu mundur dari padaku, tetapi kenyataannya hal itu tidak
Yesus mengatakan bahwa Maria telah memilih yang terbaik, bagian yang tidak terwujud. Mengapa? Rupanya ia belajar dari kenyataan itu bahwa, Tuhan
dapat diambil dariNya yakni kebenaran Tuhan yang bersifat kekal. Sikap tinggal dapat menjadikan kelemahan fisik sebagai alasan untuk memberi kekuatan
diam Maria ini bukan pasif. Sikap tinggal diam Maria dibawah kaki Yesus ilahi kepadanya. Hal ini membuat Paulus berucap bahwa dalam
memerlukan keaktifan untuk mendengar, merenungkan, dan menyimpan dalam hati kelemahannya kuasa Allah menjadi sempurna.
semua perkataan Yesus. Oleh karena itu, kita perlu untuk belajar tinggal diam dalam Kekuatan yang muncul dari kelemahan-kelemahan yang kita alami
Tuhan khususnya ditengah pergumulan dan kesusahan yang sering membuat kita dalam hidup, sebenarnya ingin mengingatkan kita bahwa kekuatan Allah
menjadi terlalu ‘sibuk’. Tinggal diam berarti percaya penuh kepada
justru akan nampak dengan jelas bagi kita ketika kita lemah – fisik maupun
pertolonganNya, tidak mengandalkan manusia lebih daripada mengandalkan Tuhan,
iman, namun kita perlu memperhatikan bahwa hal ini hanya terjadi pada waktu hidup kita singkat di dunia. Tidak ada yang dapat memprediksi dengan
setiap pribadi yang mengijinkan Roh Kudus berkuasa dalam hidupnya. tepat kedatangan Yesus yang kedua selain Bapa di Sorga, tidak ada yang
Roh Kudus adalah Roh yang menguatkan. Suplai kekuatan Roh Kudus tidak mengetahui kapan kehidupannya di dunia berakhir selain Bapa di Sorga.
saja menguatkan kita secara fisik, tetapi terlebih menguatkan iman kita Jadi, selagi masih ada kesempatan yang diberikan, nyatakanlah kehidupan
dalam melewati pengalaman hidup ketika berada di titik lemah.(FAO) dalam bentuk tindakan, ucapan, dan pikiran selayaknya seseorang dipenuhi
dengan Roh Tuhan. (FAO)
Bacaan Alkitab: 1 Korintus 14:1-5, 27-40; Ibrani 10:1-18 Bacaan Alkitab: Matius 16:13-19; 1 Korintus 12:4-11; Mazmur 81
Doa: Ya Tuhan, nyatakanlah kekuatanMu melalui Roh Kudus yang Doa: kami mohon Roh Tuhan terus berkarya melalui kami, sehingga kami
mendiami hidup kami, agar kami kuat di saat kami lemah. Amin dapat terus menunjukkan kebaikan Tuhan bagi dunia. Amin.
Senin, 21 Mei 2018 No. 17 Kamis, 10 Mei 2018 No. 6

Siapa menindas orang lemah, menghina Penciptanya. Amsal 14:31 TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah
Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! yang kering. Yesaya 58:11
Filipi 4:5 Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali
kepadamu. Yohanes 14:18
Tugas Penghibur (bag.2)
Tidak Ditinggal Sebagai Yatim Piatu
Bukti nyata kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan umat Allah dapat Hari ini kita memperingati hari Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Peristiwa
dilihat dari tindakan hidup umat tersebut. Yesus telah menegaskan apa tugas kenaikan Tuhan ke sorga menjadi salah satu titik penting dari rangkaian
Roh Kudus ketika Dia diutus oleh Bapa. Salah satunya adalah menyadarkan penggenapan janji keselamatan bagi manusia. Ketika Yesus menyampaikan kepada
manusia akan kelemahan dan keterbatasannya di hadapan Allah. para murid-muridNya tentang rencana kenaikanNya ke sorga, para murid tidak
Kecenderungan manusia untuk mengandalkan kemampuan diri sangat besar. serta-merta dapat memahami dan menerima hal tersebut dengan sukacita. Mengapa
Kecenderungan itu dapat berakibat pada kesombongan diri dan upaya demikian? Sebab secara manusia mereka merasa sedih akan kehilangan sosok
memaksakan kuasa pada orang lain. Melalui kitab Amsal, Roh Kudus penting tempat mereka dapat bersandar sepenuhNya. Para murid sudah melihat dan
mengingatkan kita bahwa penindasan kepada sesama manusia sama dengan merasakan sendiri karya-karya Yesus selama kurang lebih 3 tahun. Oleh sebab itu,
penghinaan kepada penciptanya. Manusia tidak diciptakan yang Allah yang kehilangan Yesus berarti kehilangan sandaran hidup.
berbeda-beda, tetapi oleh satu Allah. Jadi menindas sesama manusia berarti Dapatlah dipahami jika para murid merasa sedih dan gentar melihat masa
depan mereka tanpa Yesus disisi mereka. Mereka berpikir tentang kelangsungan
menghina Allah yang sama, yang menciptakan manusia yang menindas
kehidupan mereka tanpa Yesus karena mereka sudah meninggalkan keluarga serta
maupun manusia yang ditindas. harta benda mereka demi mengikut Dia. Para murid juga belum mengerti
Selanjutnya, Roh Kudus memampukan, mendorong, dan memberi sepenuhnya bahwa Yesus harus pergi meninggalkan dunia agar Roh Kudus dapat
semangat dan keyakinan yang besar kepada umat Allah untuk menyatakan dikaruniakan kepada manusia. Selain itu, kepergiaan Yesus kembali ke sorga adalah
kebaikan Allah dalam hidup sehari-hari. Bacaan kedua hari ini menegaskan untuk menggenapi semua janji keselamatan Allah bagi manusia. Ditengah kesedihan
kembali gambaran kehidupan umat yang menerima Roh Kudus dalam dan kekuatiran para murid karena Yesus akan naik ke sorga meninggalkan mereka,
hidupnya. Buah-buah Roh sebagaimana yang disampaikan rasul Paulus Yesus menghibur dan meneguhkan murid-muridNya bahwa Dia tidak akan pernah
kepada jemaat Galatia tidak saja harus dihasilkan oleh jemaat Galatia, tetapi meninggalkan mereka sebagai yatim piatu (Yohanes 14:18). Tuhan Yesus berjanji
juga jemaat di Filipi, dan semua umat Tuhan di manapun berada. Kebaikan untuk datang kembali kepada mereka melalui RohNya yang kudus. Sungguh
hati harus ditunjukkan agar semua orang melihatnya, bukan untuk sebuah perkataan Yesus ini menjadi pengiburan yang sangat menguatkan.
kemegahan diri melainkan sebagai upaya memperlihatkan kebaikan Tuhan Tuhan memang tidak akan pernah meninggalkan umatNya. Dia akan selalu
menuntun kehidupan kita dan Tuhan sudah membuktikanNya. Roh Kudus
melalui diri kita.
dicurahkan bagi setiap orang percaya sebagai bukti nyata penyertaanNya dalam
Roh Kudus juga memiliki tugas yang lain yakni, mengingatkan kita kehidupan kita. Bahkan, ditengah ‘padang gurun’ kehidupan yang kering sekalipun,
akan penghakiman Tuhan. Paulus mengatakan Tuhan sudah dekat! Artinya
Tuhan akan memuaskan kita dengan ‘air kehidupan’ dariNya. Kalau Tuhan sudah perbuatanperbuatan ajaib dan besar Tuhan dalam hidup kita, maka kita akan
menegaskan akan hal tersebut, maka seharusnya kita tidak usah gentar dan takut terdorong untuk menceritakan hal tersebuat kepada sesama kita yang belum
menjalani kehidupan kita. Demikian pula, kita harus tetap melangkah dalam mendengar. Tentu menceritakan perbuatan-perbuatan ajaib Tuhan bukan saja dalam
keyakinan akan penyertaanNya ketika kita menghadapi hari esok. Percayalah bahwa perkataan, tetapi juga dalam perbuatan nyata. Sehingga orang lain dapat merasakan
Tuhan tidak akan meninggalkan kita. Dia akan menuntun perjalanan kehidupan kita keyakinan kita, ketika mcnceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan yang ajaib dan
dan memuaskan jiwa kita dengan kasihNya. (IRHB) benar itu. (IRHB)

Bacaan Alkitab: Lukas 24:(44-49) 50-53; Kisah Para Rasul 1:3-4 (5-7) 8-11; Bacaan Alkitab: Yohanes 18:33-38; Ibrani 6:9-20
Mazmur 68:1-19 Doa: Tuhan, kami mau sungguh mengalami serta meresapi semua karyaMu agar
Doa: Terima kasih Tuhan untuk kehadiran dan tuntunanMu dalam hidup kami. kami yakin dan berani untuk menceritakan karyaMu itu kepada sesama. Amin
Amin.
Jumat, 11 Mei 2018 No. 7
Minggu, 20 Mei 2018 No. 16
Kami bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kami bersyukur, dan orang-orang yang
menyerukan nama-Mu menceritakan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib. Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan
Mazmur 75:2 pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan
Supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu.
memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Yesaya 59:1-2
1 Petrus 2:9 Yesus berkata: Jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu,
tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang,
Mengalami Lalu Menceritakan Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman.
Dalam dunia marketing, salah satu faktor penting keberhasilan memasarkan Yohanes 16:7-8
suatu produk adalah dengan membagikan pengalaman penggunaan produk tersebut
atau sering dikenal dengan istiah testimoni. Testimoni-testimoni yang positif dalam Tugas Penghibur (bag.1)
penggunaan produk yang akan dipasarkan memberi dampak berupa keyakinan Selamat hari Pentakosta! Hari ini, kita bersama bersukacita, karena mengingat
kepada sang penjual untuk memasarkan produk tersebut. Apalagi ditambah dengan peristiwa penting dalam sejarah kekristenan sebagaimana disaksikan dalam Alkitab.
pengalaman dari si penjual itu sendiri, maka lebih yakin lagi dia akan menceritakan 10 hari setelah Yesus terangkat ke Sorga, ketika murid-murid berada dalam rumah,
produk itu kepada orang lain. Keyakinan tersebut akan dapat dirasakan oleh orang tiba-tiba terdengar seperti tiupan angin kencang dan Roh Kudus turun seperti lidah-
yang mendengar cerita dari si penjual. Singkatnya, pengalaman nyata yang positif lidah api di atas kepala para murid sehingga mereka berkata-kata dalam bahasa yang
dalam hidup akan memberi keyakinan dan keberanian untuk menceritakan hal berbeda-beda.
tersebut kepada sesama. Dalam mengingat kembali peristiwa Pentakosta, kita tentu harus melihat ke
Sama halnya juga dalam hidup beriman. Dalam hidup beriman, pengalaman belakang, bahwa Roh Kudus yang diutus kepada para murid adalah penggenapan
kita bersama Tuhan akan memberi semangat dan dorongan kuat bagi kita untuk dari janji Yesus dalam bacaan kita hari ini. Yesus berkata: Aku pergi supaya
bercerita kepada orang lain. Ketika kita mengalami kasih Tuhan yang besar, kita penghibur itu datang. Tugas Yesus, sudah selesai di dunia yaitu melaksanakan karya
pasti bersemangat untuk menceritakan pengalaman mengalami kasih Tuhan itu keselamatan lewat peristiwa salib. Karena sudah selesai maka Ia harus kembali
kepada orang lain. Karena kita rindu orang lainpun dapat mengalami kasih Tuhan. kepada Bapa yang mengutus-Nya.
Kedua ayat hari ini mengajak kita untuk menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan Bagaimana dengan mereka yang telah menyerahkan hati dan hidup untuk melayani-
yang ajaib dan besar kepada sesama kita. Apa perbuatan ajaib dan besar itu? Nya? Yesus tidak membiarkan mereka sendirian. Ia tahu benar seperti kenyataan
Perbuatan yang ajaib dan besar itu adalah ketika kita manusia berdosa diselamatkan hidup di dunia. Jaminan keselamatan sudah di terima, namun umat-Nya masih ada
dari hukuman dosa dan diberi keselamatan di dalam Dia. Itulah hal terpenting dan di dalam dunia, mereka tetap rentan terhadap godaan untuk kembali ke kehidupan
utama yang harus kita ceritakan. Namun, bukan hanya itu saja, tentu ada banyak lagi yang lama, sebagaimana diingatkan dalam bacaan pertama kita. Karena itu,
perbuatan-perbuatan Tuhan dalam kehidupan kita yang bisa kita pakai sebagai Penghibur yaitu Roh Kudus diutus ke dunia, kepada setiap hati yang terbuka
kesaksian bagi sesama. Ketika kita sudah mengalami dan meresapi menerima-Nya.
Tugas Penghibur menurut bacaan kita adalah mengawasi, mengontrol, pisau bedah tadi, sesungguhnya kita sebagai umat Tuhan pun sudah diberikan kuasa
membimbing, menyadarkan, dan mengarahkan kita untuk hidup dalam kebenaran untuk menyatakan perbuatan-perbuatan Allah di tengah-tengah kehidupan kita.
Allah demi penggenapan jaminan keselamatan yang sudah kita terima. Tanpa Kuasa yang diberikan-Nya pada kita bukanlah kuasa yang hanya pandai berkata dan
pertolongan Roh Kudus, kita seolah hidup jauh dari jangkauan Allah, keselamatan berargumen, bukan pula kuasa yang “membunuh” sesama, melainkan kuasa yang
seolah adalah sebuah kemustahilan. Pesan firman hari ini mengingatkan kita bahwa dapat menyembuhkan dan membalut mereka yang terluka. Allah telah
kemampuan untuk hidup dalam penggenapan jaminan keselamatan bukan karena meninggalkan suatu jejak teladan yang baik bagi kita. Ia telah mengangkat kita
keperkasaan kita, tetapi oleh Roh-Ku, friman TUHAN. (FAO) menjadi “dokterdokter” pembawa damai sejahtera. Selanjutnya terserah pada diri
kita. (AW)
Bacaan Alkitab: Yohanes 14:23-27; Kisah Para Rasul 2:1-18; Mazmur 99
Doa: Allah Roh Kudus, penuhi kami, agar kami tetap hidup dalam penggenapan Bacaan Alkitab: Yohanes 16:5-15; Ibrani 9:16-28
jaminan keselamatan dalam Yesus. Amin. Doa: Bapa, Engkau memanggilku untuk mendatangkan kesembuhan bagi sesama.
Ajarlah aku untuk tidak menyia-nyiakan anugerah yang Kau berikan. Amin.

Sabtu, 19 Mei 2018 No. 15

TUHAN menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka Sabtu, 12 Mei 2018 No. 8
mereka. Mazmur 147:3
Yesus menerima mereka dan berkata-kata kepada mereka tentang Kerajaan Allah Aku akan membuat segar orang yang lelah, dan setiap orang yang merana akan
dan Ia menyembuhkan orang-orang yang memerlukan penyembuhan. Lukas 9:11 Kubuat puas. Yeremia 31:25
Ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa
Kuasa yang Menyembuhkan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.
Sebuah mutiara hikmat mengatakan bahwa dokter yang baik tidak hanya bisa Markus 2:15
mendiagnosis penyakit yang diderita pasiennya, tetapi juga bisa mengupayakan
kesembuhan bagi pasiennya. Namun kalau kita melihat realita, di dunia ini ada Kasih Yang Tiada Duanya
begitu banyak orang pintar yang hanya sibuk memberikan pandangan dan kritik Ada sebuah lagu berjudul ‘KasihMu Tiada Duanya’. Mungkin sebagian besar
sosial atas isu-isu aktual. Mereka ibarat dokter yang hanya bisa mendiagnosis dari kita mengetahuinya. Lirik lagu tersebut berbunyi demikian :
penyakit pasiennya. Mereka melihat adanya ketidakberesan dan ketimpangan dalam Belum pernah ada kasih di dunia sanggup menerima diriku apa adanya
setiap aspek kehidupan, tetapi mereka tidak punya solusi untuk mengupayakan Selain kasih-Mu, Yesus ‘tak ‘kan ada lagi kasih s’perti ini
penyelesaian yang terbaik atas masalah-masalah itu. Tepatlah jika dikatakan bahwa Sanggup mengubahkan hidupku menjadi baru selain kasih-Mu, Yesus
dunia sekarang ini sudah “kelebihan orang pintar”. Orang-orang yang mau bekerja Kau kukagumi dalam hati, Kasih-Mu tiada duanya Sampai kini kuakui,
dengan rajin dan tulus sudah sangat langka. Orang hanya menuntut untuk didengar, Kasih-Mu tiada duanya
tetapi tidak mau mendengarkan orang lain apalagi mengupayakan sesuatu yang baik Lagu ‘KasihMu Tiada Duanya’ diatas tercermin nyata dalam kedua bacaan kita hari
bagi mereka. ini. Baik umat Israel pada jaman Yeremia maupun orang-orang berdosa dan
Saudaraku, kecaman inilah yang berkali-kali ditujukan Allah kepada orang pemungut cukai yang makan bersama Yesus, merasakan kasih Tuhan yang besar.
yang menganggap dirinya pandai dan bijaksana. Dalam Alkitab kita membaca Sebab Tuhan mau menerima mereka apa adanya. Bahkan ditengah kesalahan dan
kesaksian bahwa Allah sendiri tidak memakai kuasa-Nya hanya untuk berbicara dosa mereka, Tuhan tetap mau hadir dalam kehidupan mereka untuk menyegarkan
atau sekedar mendiagnosis penyakit umat-Nya. Allah kita adalah Allah yang juga jiwa mereka yang lelah serta memuaskan jiwa mereka yang haus. Padahal dalam
mendemonstrasikan kuasa-Nya melalui karya nyata, salah satunya adalah pandangan manusia, mereka tidak layak untuk menerima kasih Tuhan. Sebaliknya
mengupayakan pemulihan dan penyembuhan atas ketidakberesan dalam hidup mereka sepantasnya dikutuk dan dibinasakan oleh Tuhan. Namun, Tuhan tidak
umat-Nya. Itulah Allah kita, Sang Penyembuh dan Pemelihara kehidupan. sampai hati melihat umatNya binasa, itulah sebabNya Ia membuka jalan bagi
Jika kepada kita diberikan pisau bedah, apakah pisau itu akan kita gunakan keselamatan umatNya. Melalui Yeremia, Allah menyampaikan perjanjian yang baru
untuk membunuh orang ataukah menyembuhkan orang? Di tangan orang yang tepat, bagi UmatNya sebab mereka sudah tidak setia kepada perjanjian mereka
sebilah pisau bedah bisa dipakai untuk menyelamatkan nyawa seseorang. Ibarat sebelumnya. Sungguh Allah menunjukkan bahwa Dia sangat mengasihi umatNya.
Kalau kita merenungkan kehidupan kita, bukankah gambaran diatas juga Begitulah. Memang lebih mudah berkata daripada berbuat. Easier said than done.
menggambarkan diri kita dihadapan Tuhan. Roma 5:8 menegaskan bahwa Allah Inilah “tabiat” orang kebanyakan yang acapkali menganggap bahwa masalah-
telah menunjukkan kasihNya kepada kita ketika kita masih berdosa. Ia mau masalah akan terselesaikan hanya dengan mengandalkan indahnya kata-kata. Kata-
menerima kita apa adanya. Bahkan Dia mau menebus dan menyelamatkan kita, kata merdu nan syahdu hanya sekedar menjadi bumbu pemanis yang tak lebih dari
ketika kita masih dalam keadaan sebagai orang berdosa. Harusnya kita mendapat sajian basa-basi semata. Namun tidaklah demikian dengan Tuhan kita. Janji, berkat,
kutuk bukan berkat. Kita juga sepantasnya dibinasakan dan menerima hukuman dan penghiburan-Nya bukanlah basa-basi yang hanya mengandalkan balutan
kekal. Namun oleh kasih Tuhan yang tiada duanya itu, kita malah diselamatkan dan keindahan kata-kata. Kita mengimani serta mengamini bahwa apa yang
dianugerahkan kasih karunia demi kasih karunia. Rasanya memang tidak akan difirmankan-Nya pastilah digenapi. Bagi orang percaya, berkat dan kasih karunia-
pernah kita akan temukan kasih sebesar ini selain kasih Tuhan. Adakah kita kagum Nya bukanlah sebuah angan-angan kosong, melainkan suatu tindakan yang pasti
akan kasihNya yang tiada duanya itu? Jika ya, kita akan menampakkan kekaguman Tuhan nyatakan kepada umat-Nya. Saudaraku, memang sungguh benar dan patutlah
itu dalam sikap hidup kita. (IRHB) jika kita meyakini dengan sepenuh hati bahwa hanya Dialah satu-satunya yang
dapat kita andalkan dalam hidup ini. (AW)
Bacaan Alkitab: Wahyu 4:1-11; Ibrani 7:1-10
Doa: Sungguh Tuhan, tidak kasih yang lebih besar daripada kasihMu. Kami Bacaan Alkitab: Yohanes 15:26 - 16:4; Efesus 3:14-21; Mazmur 68:20-36
sungguh kagum akan kasihMu. Amin Doa: Kasih karunia-Mu adalah ya dan amin dalam kehidupanku. Kiranya Roh
Minggu, 13 Mei 2018 No. 9 Kudus memampukanku mengingat dan mengimani hal itu. Amin.
Jumat, 18 Mei 2018 No. 14
TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia.
Bilangan 6:25 Mereka telah membuat allah emas bagi mereka. Tetapi sekarang, kiranya Engkau
Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus mengampuni dosa mereka itu. Keluaran 32:31, 32
menyertai kamu sekalian. 2 Korintus 13:13 Apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa.
Kisah Para Rasul 19:26
Bukan Basa-Basi
Pada masa yang lampau, di negeri Cina, masyarakat umumnya menggunakan istilah Kebanggaan Penuh Kehampaan
hao ji le yang diucapkan sebanyak tiga kali untuk mengungkapkan kekaguman dan Leo adalah seekor singa jantan yang disegani di hutan rimba. Karena
sanjungan atas sesuatu yang dianggap baik, indah, dan menarik. Secara harafiah, statusnya sebagai sang Raja Rimba, Leo bisa mendapatkan apa saja. Seluruh hewan
hao ji le berarti “sungguh amat baik”. Ada sebuah cerita yang menarik seputar yang menghuni hutan begitu hormat dan takut pada Leo yang gagah perkasa. Pada
penggunaan istilah ini. Alkisah, seorang Raja mendapat kunjungan dari seorang suatu hari, Leo berjalan-jalan keliling hutan dengan gaya berjalannya yang tegap. Di
petani yang menyuguhkan melon terbaiknya. Ketika menikmati dan menghabiskan sebuah sudut hutan, ia berjumpa dengan seekor orangutan yang sedang duduk di
melon yang disuguhkan si petani, Sang Raja hanya mengucapkan hao ji le sebanyak atas dahan pohon. Leo bertanya: “Wahai orangutan, siapakah yang paling perkasa di
tiga kali kepada si petani tanpa memberikan uang sepeserpun. Raja berkata bahwa hutan ini?” Dengan sikap yang hormat, orangutan menjawab: “Engkaulah yang
ucapan itu saja sudah mewakili apresiasi Sang Raja. Si petani yang sebenarnya paling perkasa, wahai Leo yang agung. Engkau tiada bandingnya.” Mendengar
sangat mengharapkan sesuatu yang lebih dari Sang Raja merasa kecewa dengan jawaban itu, bukan main senangnya hati Leo. Ia pun kembali berkeliling hutan. Di
sifat pelit Raja yang hanya pandai berkata manis itu. sebuah sungai, ia menjumpai seekor kuda nil. Pertanyaan yang sama ia ajukan, dan
Ketika si petani pulang ke rumahnya, ia merasa lapar dan singgah di warung jawaban yang sama kembali ia dapatkan. Begitu pula dengan hewan-hewan lainnya.
bakpao. Kepada si pedagang bakpao, petani mengucapkan hao ji le sebanyak tiga Semuanya amat mengakui keperkasaan Leo. Ini membuat Leo semakin angkuh dan
kali, lalu memakan bakpao dan pergi tanpa membayar. Si pedagang yang tak terima sombong. Ia begitu bangga dengan kekuasaan dan kehebatannya.
menjadi marah dan membawa si petani ke hadapan Raja. Ketika Sang Raja bertanya Akhirnya sampailah Leo di sebuah padang rumput yang terhampar luas. Di tempat
mengapa si petani tak mau membayar, si petani menjawab bahwa ia hanya meniru yang begitu asing itu, ia berjumpa dengan sekelompok hewan bertubuh besar
apa yang dilakukan Sang Raja yang cukup memberi apresiasi dengan mengucapkan dengan hidung panjang, taring yang mencuat, dan suaranya yang memekakkan
hao ji le sebanyak tiga kali saja. Mendengar itu, Sang Raja menjadi sangat malu. telinga. Mereka adalah para gajah yang sedang minum bersama. Sejenak Leo takjub
Akhirnya si petani pun pulang dengan membawa banyak uang dari Raja. dengan hewan yang belum pernah dilihatnya itu. Tapi ia tak gentar. Bagaimanapun
ia adalah sang Raja Rimba dan tak satupun hewan yang tak mengakui
kegagahannya. Dengan raungan yang lantang, Leo pun menuntut pengakuan dari disampaikan-Nya. Saat itu para pemuka agama begitu memegahkan diri atas status
para gajah itu. Apa yang terjadi? Para gajah itu justru mengamuk dan menginjak- sosial mereka yang seolah tanpa cacat cela. Dalam perumpamaan-Nya, Yesus pun
injak Leo sampai mati. menggunakan bahasa-bahasa yang bersifat ironi untuk menggerakkan hati mereka
Saudaraku, tidakkah hal yang sama juga acapkali kita lihat pada diri yang mendengarkannya. Ia menyampaikan bahwa Allah lebih membenarkan orang
manusia? Bahkan di era yang disebut “age of man” ini, manusia dengan segala yang mau merendahkan diri di hadapan-Nya. Kesediaan si pemungut cukai untuk
kebanggaan dan kehebatannya merasa berhak untuk mengeksploitasi dunia yang ia mengakui kelemahannya ternyata begitu dikenan Allah daripada keangkuhan
diami, bahkan merasa berhak menjadi dewa bagi dirinya sendiri. Manusia tidak seorang tokoh agama yang terhormat. Ironis bukan? Itulah sifat Allah yang
memahami bahwa segenap kebanggaan yang ada pada dirinya sesungguhnya bisa dinampakkan Yesus melalui kritik dan perumpamaan-Nya. Dengan bahasa yang
diubahkan oleh Tuhan menjadi sebuah kekosongan dalam waktu sekejap. Jika sederhana namun dramatis, Yesus menampilkan sosok Allah yang berkenan
demikian, apa lagi yang bisa dibanggakan manusia? Tidak ada! Oleh karena itu, meninggikan mereka yang rendah dan merendahkan yang tinggi.
ingatlah pada jati diri kita yang hanyalah debu dan abu. Kita menjadi terhormat Saudaraku, sesungguhnya dalam Alkitab terdapat begitu banyak kritik atas
karena Tuhanlah yang memahkotai kita dengan kemuliaan. Mari kita sadari posisi kehidupan kita yang disampaikan dengan banyak cara. Semuanya begitu
kita yang berada jauh di bawah Tuhan menggelitik dan seharusnya juga mampu menggugah hati kita untuk hidup dengan
Yang Mahadigdaya itu. Puji dan hormat hanya bagi Dia, bukan bagi kita. (AW) lebih rendah hati di hadapan-Nya. Allah tahu bahwa kita sesungguhnya bisa menjadi
pribadi yang lebih baik. Untuk alasan itulah Ia sampaikan kritik-Nya bagi kita.
Bacaan Alkitab: Efesus 1:15-23; Ibrani 9:11-15 (AW)
Doa: Ya Tuhan, kuat dan hebatku tidaklah bisa menggantikan posisi-Mu dalam Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 1:12-26; Ibrani 9:1-10
hidupku. Biarlah Engkau semakin besar, sedangkan aku semakin kecil. Amin. Doa: Tuhan, aku rindu menjadi pribadi yang rendah hati. Ajarlah aku untuk tidak
Kamis, 17 Mei 2018 No. 13 mengabaikan pesan-pesan dan kritik-Mu dalam Alkitab. Amin .
Senin, 14 Mei 2018 No. 10
TUHAN sudah berpaling mendengarkan doa orang-orang yang bulus, dan tidak
memandang hina doa mereka. Mazmur 102:18 Bumi penuh dengan kasih setia TUHAN. Mazmur 33:5
Pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena
melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang
ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan
dibenarkan Allah. Lukas 18:13-14 hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Matius 5:44-45

Lelucon yang Serius Keunikan Kasih


Saudara yang rajin menjelajahi dunia maya pasti tak asing dengan istilah Kasih itu unik dan fenomenal, namun tak banyak orang yang menyadari hal
“meme”. Meme merupakan rangkaian beberapa kata unik yang membentuk sebuah ini. Dosen saya dulu pernah mengatakan bahwa tindakan kasih adalah hal yang
lelucon atau guyonan. Umumnya sebuah meme terdiri dari kalimat yang sangat sangat aneh dan mengherankan. Mengapa demikian? Bagi beliau, kasih adalah
pendek namun mengena. Terkadang beberapa meme juga memanfaatkan gambar tindakan pengorbanan yang rela untuk memperkaya orang lain walaupun orang itu
atau foto tertentu (yang tentunya juga lucu) guna memperjelas kesan dan pesan yang ternyata tidak mengindahkan pengorbanan itu. Itulah kasih. Universal, berkorban
ingin disampaikannya. Karena gayanya yang begitu khas, simpel, dan langsung tanpa pamrih, dan tidak pandang bulu. Sesungguhnya tidak ada sekat sekuat apapun
pada intinya, banyak orang di era milenial ini yang kemudian memakai meme untuk di dunia ini yang bisa membendung tindakan kasih, dan tidak ada pertimbangan
menyampaikan kritik sosial, terutama kritik atas isu-isu yang viral dan hangat logis apapun di dunia ini yang bisa menjelaskan betapa uniknya kasih itu.
diperbincangkan publik. Meme adalah “lelucon yang serius”. Sekalipun bergaya Keunikan dan keanehan kasih tidak hanya berhenti sampai di situ. Dalam
lawakan, dalam sebuah meme sesungguhnya tersirat keprihatinan, kemarahan, dan kasih terdapat keikhlasan untuk memberikan satu-satunya makanan yang kita miliki
kekecewaan yang begitu mendalam. Bahasa meme sangat dramatis dan kepada orang lain walaupun kita sendiri kelaparan. Dalam kasih juga terdapat
mengandung ironi, yang tujuannya juga untuk mengekspos sebuah ironi yang terjadi kerelaan untuk meninggalkan kenyamanan kita sendiri demi memberikan secercah
dalam hidup sehari-hari. harapan kepada mereka yang hidup dalam ketidaknyamanan. Kasih rela teraniaya
Yesus sendiri juga kerapkali memberikan kecaman dan kritik atas ironi dan tetap diam tatkala diperlakukan tidak adil. Kasih selalu mengalah dan tak
yang begitu viral pada masa itu melalui perumpamaan-perumpamaan yang pernah melakukan perlawanan terhadap mereka yang bertindak semena-mena.
Kasih menantang kita untuk merendahkan diri justru di saat kita merasa diri kita Tuhan dalam hidup kita. Sedangkan di lain pihak, Alkitab sendiri juga memberi
benar. Bahkan dalam kasih ada kesediaan untuk melakukan yang terbaik bagi kesaksian bahwa Tuhan memang menyukai puji-pujian yang dinaikkan umat-Nya.
mereka yang menginjak-injak dan memusuhi kita. Itulah kasih. Aneh, tidak masuk Saudaraku, “suara-suara dan nada-nada sumbang” yang kerap
akal dan mengherankan, namun sekaligus amat mulia dan menakjubkan. dikumandangkan oleh dunia di sekitar kita janganlah kiranya sampai membuat kita
Saudaraku, keunikan kasih seyogianya menghantar kehidupan kita untuk jemu membesarkan nama Tuhan lewat pujian yang indah. Mengungkapkan isi hati
menjadi pribadi-pribadi yang unik pula. Sekarang bukan zamannya lagi orang dengan kidung pujian memang tidaklah harus merdu seperti artis-artis papan atas.
Kristen hidup sebagai orang yang biasa-biasa saja, tetapi orang Kristen justru Akan tetapi menyanyi tanpa memperhatikan kaidah-kaidah standar dalam
semakin dituntut dan ditantang untuk menjadi pribadi-pribadi yang luar biasa. harmonisasi musik juga tidak dapat dibenarkan walaupun tidak ada yang
Keunikan ajaran kasih sudah semestinya membuat kita lebih berbangga menjadi menyalahkan. Ingatlah bahwa Tuhan begitu berkenan pada pujian yang terbaik bagi
pengikut Kristus. Bahkan pada akhirnya, kasih dan keunikannya kiranya membuat kemuliaan nama-Nya. Persiapkan dan latihlah lagu-lagu pujian dengan sebaik dan
kita lebih bersemangat lagi untuk mengamalkan dan melakukannya secara nyata secermat mungkin sebelum dinyanyikan dalam kebaktian. Terlebih penting, kiranya
dalam keseharian kita. (AW) puji-pujian yang kita naikkan sungguh terlahir dari hati yang tulus dan menghamba.
Mari nyanyi dan bersoraklah bagi Dia! (AW)
Bacaan Alkitab: Yehezkiel 11:14-20; Ibrani 7:11-22
Doa: Bapa, keunikan kasih yang Engkau ajarkan membuatku semakin bangga Bacaan Alkitab: 1 Yohanes 4:1-6; Ibrani 7:23-28
menjadi anak-Mu. Mampukanlah diriku untuk mengamalkannya, agar bumi Doa: Bapa, tiada dapat kubalas kebaikan-Mu dalam hidupku. Hanya sembah dan
penuh dengan kasih setia-Mu. Amin. puji dari hati yang tulus ini yang dapat kupersembahkan bagi-Ku. Terimalah
kiranya kidung pujianku. Amin.

Selasa, 15 Mei 2018 No. 11 Rabu, 16 Mei 2018 No. 12

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan- TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang
perbuatan yang ajaib. Mazmur 98:1 dijadikan-Nya. Mazmur 145:9
Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. Efesus 5:19 Pada suatu waktu alam akan dibebaskan dari kuasa yang menghancurkannya dan
akan turut dimerdekakan dan diagungkan bersama-sama dengan anak-anak Allah.
Kidung Pujian Roma 8:21 (BIS)
Tidaklah mengherankan apabila banyak orang Kristen yang begitu piawai
menyanyi. Bahkan tidak sedikit anak-anak Tuhan yang menjadi vokalis dan musisi Tanpa Pilih Kasih
kenamaan Indonesia. Salah satu faktornya adalah karena hampir di setiap kebaktian Istilah “pilih kasih” menggambarkan perhatian yang berat sebelah. Hal ini
dan momen gerejawi selalu diselipkan lagu-lagu pujian untuk dinyanyikan jemaat. mengkondisikan satu pihak sebagai anak emas, dan pihak lainnya sebagai anak tiri.
Bagi orang Kristen, menyanyi bukanlah sekedar tradisi peribadatan, melainkan Dalam ungkapan “pilih kasih” ada dikotomi (pemisahan) yang amat jelas: yang satu
sebuah bentuk ekspresi yang meluap dari hati yang mengagungkan kebesaran diuntungkan sedangkan yang lain dirugikan, yang satu disayang sedangkan yang
Tuhan. Setiap lagu, dengan segala bentuk tema dan variannya, selalu berpusat pada lain teraniaya, yang satu diperhatikan sedangkan yang lain ditelantarkan. Sikap
peziarahan hidup bersama dengan Tuhan. Itulah sebabnya lagu-lagu rohani Kristen “pilih kasih” juga dinampakkan dengan perbuatan baik yang hanya ditujukan
tidak bisa disamakan begitu saja dengan lagu-lagu pada umumnya. kepada orang-orang yang pernah berbuat baik kepada kita. Bagaimana dengan pilih-
Kadangkala desakan perasaan dan emosi yang begitu menggebu tidak dapat pilih teman? Bisa jadi itu juga salah satu bentuk sikap pilih kasih.
kita sampaikan atau ungkapkan dengan kata-kata biasa. Keagungan dan karya-karya Karakter atau sifat pilih kasih itu memang ada pada diri manusia, tetapi
Tuhan yang begitu ajaib itu acapkali tak bisa kita lukiskan secara detail dan tidak demikian pada diri Allah. Kedua bacaan hari ini sama-sama memberi
gamblang. Dalam situasi seperti ini, kita memerlukan sebuah tindakan ekspresif kesaksian atas kebaikan Allah yang tak pernah tebang pilih. Tuhan baik kepada
yang dapat mewakili ungkapan isi hati kita. Di sinilah nyanyian dan sorak-sorai semua orang tanpa terkecuali dan Ia mencurahkan berkat tanpa memandang orang.
mengambil posisi yang begitu sentral dalam peribadatan Kristen. Mengapa pujian Allah itu bertanggung jawab atas seluruh ciptaan-Nya, bukan hanya sebagian. Sikap
begitu penting? Di satu pihak, kidung pujian yang kita nyanyikan di setiap ibadah Allah yang tak mengenal pilih kasih juga dinampakkan lewat kebaikan-Nya atas
bukanlah suatu formalitas, melainkan suatu bentuk ekspresi iman atas kebaikan
manusia berdosa yang sesungguhnya tidak layak mendapatkan kasih. Inilah sifat
Allah yang sungguh luhur dan teramat mulia.
Mungkin ada yang bertanya: “Jika Allah itu adil, mengapa di dunia ini masih
ada orang yang menderita?” Saudaraku, kalau kita mengimani bahwa Tuhan baik
kepada semua orang, maka sesungguhnya tidak ada seorangpun di kolong langit ini
yang hidupnya tidak terberkati. Persoalannya adalah bagaimana kita merespon
berkat itu dengan melakukan pengelolaan yang semaksimal mungkin. Penderitaan
itu muncul justru karena ulah manusia yang keliru mengelola berkat Tuhan.
Ingatlah, Yesus sendiri tidak hanya menawarkan keselamatan kepada orang banyak,
tetapi juga kepada golongan Farisi dan ahli-ahli Taurat. Yesus tidak pilih kasih. Ia
mengulurkan tangan bagi setiap golongan yang dijumpai-Nya. Masalahnya, uluran
tangan Yesus ditolak mentahmentah oleh para cendekiawan itu. Itulah sebabnya,
respon kita atas berkat Tuhan menjadi penting. Jika kita bisa mengelolanya bahkan
mensyukurinya, sesungguhnya tak ada satupun dari kita yang berkekurangan.
Yakinlah akan hal itu. (AW)

Bacaan Alkitab: Yesaya 32:11-18; Ibrani 8:1-13


Doa: Tuhan, aku percaya berkat-Mu diberikan secara adil kepada semua orang
sesuai keberadaannya masing-masing. Berilah Aku hikmat untuk mengelola
berkat-berkat yang sudah kuterima. Amin.

Anda mungkin juga menyukai