Anda di halaman 1dari 7

Dunamis: Penebusan Dosa

Penebusan Dosa

Nathanael Yitzak Hadi

Program Studi Teologi Sekolah Tinggi Teologi Penyebaran Injil

nathanael.jng@gmail.com
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala sesuatu
yang telah Tuhan anugerahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan paper ini
dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan paper ini tidak terlepas dari peranan
dan bantuan dari berbagai pihak:

1. Bapak Pdt.Dr.Ir. Eben Munthe, M,Th selaku dosen pengampu mata kuliah Perjanjian
Lama, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan paper
ini.
2. Seluruh masyarakat kampus Seapin/Stapin yang selalu memberi semangat kepada penulis

Penulis sadara ,bahawa Makala ini belum sempurna adannya . oleh sebab itu , penulis
menerima saran dan kritik untuk semangkin menyempurnakan paper ini .
Tuhan Yesus memberkati .

Majalengka, 15 April 2021


Nathanael Yitzhak Hadi

Pendahuluan

Kita semua menginginkan dunia menjadi baik dimana orang-orang hidup dengan
damai,
bertindak dalam kasih dan keadilan, tetapi ada sebuah masalah. Ada sesuatu yang membuat kita
sebagai manusia, terus-menerus mengacau dan menghancurkan dan kita menyebut ini kejahatan.
Dari sudut pandang Alkitab, kejahatan merusak berbagai hal setidaknya dalam 2 cara.

Ada efek langsung dari kejahatan kita, seperti saat seseorang


mencuri dari orang lain, mereka menciptakan ketidakadilan, dan mereka berhutang sesuatu
sebagai gantinya. Tetapi ada efek tidak langsung dari kejahatan karena mereka juga merusak
hubungan antar manusia, menimbulkan rasa ketidakpercayaan, ada perusakan emosi, ini seperti
vandalisme. Dan mereka harus memperbaiki semua itu.

Sekarang banyak orang percaya, "Hai, Tuhan itu baik, Dialah yang seharusnya
melenyapkan semua kejahatan di bumi." Tetapi jujur saja, kejahatan yang kulihat diluar sana
adalah kejahatan yang juga ada di dalamku. Kita semua ambil bagian dan kita terus melakukan
kejahatan. Jadi pemikiran seperti ini justru mengikat kita, jika Tuhan mau melenyapkan
kejahatan, Dia juga harus memusnahkan kita. Dan inilah yang hebat dari kisah di Alkitab.

Tuhan ini sangatlah baik sehingga Dia tidak hanya akan melenyapkan kejahatan dari
bumi, Dia akan melakukannya tanpa menghancurkan manusia. Jadi bagaimana cara-Nya? Di
bagian awal kisah Alkitab, kita diperkenalkan dengan praktik pengorbanan hewan, yang saya
tahu nampak asing bagi kita, tetapi bagi bangsa Israel itu adalah simbol yang kuat mengenai
keadilan dan kemurahan Tuhan. Jadi ingat, aku adalah seorang penyumbang kejahatan di bumi
dan aku harus dimusnahkan, Tetapi Tuhan mengizinkan nyawa hewan korban menjadi
penggantinya. Secara simbolik, mati menggantikanku. Istilah Alkitab untuk ini adalah
'Penebusan Dosa' yang berarti menggantikan kematian seseorang. Tetapi ada bagian kedua dalam
ritual ini.
Ingat kejahatan juga merusak hubungan dengan Tuhan yang terjalin sebelumnya, dan
dalam Alkitab. Hal ini digambarkan sebagai mengotori atau mencemari tanah dan membuatnya
najis sehingga imam secara simbolis akan membersihkan pencemaran tersebut dengan
memercikkan darah hewan di bagian-bagian berbeda dari Bait Allah. Jadi darah hewan yang
membersihkan Bait Allah? Ingatlah kalau ini hanya simbol dan ini adalah simbol yang tidak
biasa bagi kita. Darah korban melambangkan kehidupan, dan pemercikkan darah adalah simbol
Tuhan membersihkan semua efek tidak langsung dari kejahatan ditengah umat. Dalam Alkitab
proses ini disebut "Penyucian' jadi Bait Allah sekarang menjadi tempat yang suci dimana Tuhan
dan umat-Nya dapat hidup bersama dengan damai. Jadi ritual ini membuat hubungan bangsa
Israel dan Tuhan membaik? Lebih dari itu! bangsa Israel mengalami kasih dan kemurahan Tuhan
melalui simbol-simbol ini dan dosa-dosa mereka diampuni.

Idealnya, hal ini membuat mereka menjadi bangsa yang penuh kasih dan kemurahan.
Itu idealnya, tetapi hal ini tidak selalu terjadi. Ya, jadi Nabi Yesaya contohnya, ia berkata banyak
mengenai hal ini. Dia membuka kitabnya dan mengatakan bahwa praktik persembahan korban
ini menjadi tak berguna bagi Israel, karena mereka tetap membiarkan kejahatan besar terjadi di
tengah mereka. Tidak mempedulikan kaum miskin dan tertindas, bahkan raja-raja Israel
memutarbalikkan keadilan. Namun Yesaya melihat lebih jauh ke depan, di hari dimana seorang
raja baru dari keturunan Daud akan datang dan melawan kejahatan, namun secara tak terduga,
Sang Raja itu menjadi seorang hamba, dan tidak hanya sebagai pelayan, Dia juga menderita dan
mati untuk menanggung kejahatan yang dilakukan bangsa-Nya, dan hidup-Nya dipersembahkan
sebagai korban (tumbal) ini adalah nubuatan yang dipercaya telah digenapi oleh Yesus, Dialah
Raja Israel menderita dan mati di kayu salib. Lebih lagi, Yesus sendiri mengutip kata-kata
Yesaya, ketika Ia mengatakan bahwa Ia datang untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya
menjadi tebusan bagi banyak orang.

kata 'tebusan' di sini berbicara mengenai korban penebusan dosa. Jadi di seluruh
Perjanjian Baru kita mendengar bagaimana kematian Yesus adalah sebagai korban penebusan
dosa ganti kita. Hal ini melunaskan hutang manusia kepada Allah atas segala kejahatan dan maut
yang disebabkan oleh manusia di dunia-Nya
Penebusan Dosa di PB

Kata yang sebetulnya asing dalam terminologi keagamaan misalnya konsep "dosa"
dalam terminologi setiap agama itu normal sekali setiap agama mengenal konsep dosa, sorga,
neraka, dan hidup baik, bertobat, itu biasa sekali dalam terminologi keagamaan, tetapi jika kita
berbicara tentang penebusan itu biasanya hanya ada di pegadaian sehingga jika kita melihat di
terminologi keagamaan kecuali kristen sehingga kata penebusan seringkali tidak bisa dijumpai
karena konsep itu bukan konsep keagamaan, tetapi menarik untuk kita pelajari kenapa dalam
Kristus kita ditebus karena sebetulnya semua agama menyadari bahwa kita semua sebenarnya
diikat berarti terjual dibawah kuasa dosa sehingga manusia ingin berbuat yang baik akan tetapi
yang jahat yang dia perbuat.

Alkitab katakan bahwa kita terjual oleh kuasa dosa, kita diikat dan dibelenggu oleh
kuasa dosa itu. kematian Kristus bukan sekedar kematian biasa ini dikarenakan Ia mencurahkan
darah-Nya untuk menebus manusia. Apa artinya ditebus ? ini sama halnya seperti seseorang
pergi ke pegadaian lalu Ia menggadaikan sepeda motornya misalnya seharga dua juta rupiah lalu
oleh karena satu dan lain hal dia tidak bisa menebusnya lalu seorang temannya bilang di mana
motor kamu ? lalu dia menjawab temannya itu iya saya gadaikan dua juta rupiah karena saya
butuh sekali uang, lalu temannya berkata tapi kamukan butuh motoritu , tetapi oleh karena
berteman baik, temannya berkata sudahlah kamu tidak usah memikirkannya ini saya bayar dua
jutat rupiah kamu tebus motor kamu. Ketika motor itu digadaikan si pemilik motor ini sudah
tidak mempunyai kuasa lagi atas motornya tetapi ketika dia tebus, dia kembali memiliki kuasa
itu.

Demikian juga manusia sebelum kita ditebus, kita manusia tidak mempunyai kuasa atas
hidup kita lagi karena kita ingin buat yang baik namun setiap kita ingin buat yang baik namun
yang jahat juga yang kita perbuat akan tetapi setelah kita ditebus yang terjadi adalah dosa kita
diampuni dan sekarang kita punya kuasa untuk berjalan dalam kemuliaan. Betapa pentingnya
kita jadikan Firman Tuhan sebagai dasar kehidupan setiap kita, karena selama kita menjadikan
Firman sebagai dasar kehidupan kita, maka langkah-langkah kita ke depan akan penuh dengan
kepastian, kemenangan demi kemenangan, mujizat, dan perkara-perkara yang besar.

Orang yang ditebus oleh Tuhan

Inilah kebanggaan kita didlama Kristus bahwa sekarang kita sudah ditebus oleh Tuhan
artinya yang tadinya kita terjual dari kuasa dosa,
yang tadinya kita tidak bisa perbuat apa yang ingin kita perbuat tetapi setelah kita dibebaskan
oleh Kristus lewat darah-Nya tertumpah dan Roh Kudus masuk dalam diri kita, dalam hidup kita,
maka kita diberikan kuasa untuk berjalan dalam kemenangan itu, oleh sebab itu Firman Tuhan
katakan jika Anak itu memerdekakan kamu, kamu benar-benar merdeka.

Mazmur 107 : 1-9

Nyanyian syukur dari orang-orang yang ditebus TUHAN

107:1 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih
setia-Nya.
107:2 Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus TUHAN, yang ditebus-Nya dari kuasa
yang menyesakkan,
107:3 yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan dari
selatan.
107:4 Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman
orang tidak mereka temukan;
107:5 mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu di dalam diri mereka.
107:6 Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dilepaskan-
Nya mereka dari kecemasan mereka.
107:7 Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat
kediaman orang.
107:8 Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-
perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia,
107:9 sebab dipuaskan-Nya jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan
kebaikan.
Penutup

Dosa adalah kuasa yang menyesakkan, dia menyesakkan rumah tangga kita, pekerjaan
kita, masa muda kita, pelayanan kita, masa depan kita,
tetapi kita patut mengucap syukur kepada Tuhan sebab ditebusnya kita dari segala dosa kita
Ditebus dari kuasa yang menyesakkan dan diberikan kita kuasa yang indah, kuasa yang ajaib,
kuasa yang hebat, kuasa sukacita, kuasa menikmati
segala yang terbaik yang Bapa sudah sediakan buat kita.

Orang yang ditebus ternyata bukan hanya menerima dari Tuhan tetapi juga harus
memiliki tanggung jawab untuk melakukan sesuatu setelah dia ditebus
Orang yang ditebus Tuhan :
1. Berani beri waktunya untuk Tuhan
Tanda kita berterimakasih kepada Tuhan adalah beri waktu kepada Tuhan, orang yang
mencintai sesuatu pasti akan memberikan sesuatu kepada apa yang dia cintai.
2. Memberi hidupnya untuk menjadi berkat terhadap sesama
Menjadi berkat terhadap sesama, diberkati untuk menjadi berkat, sehingga banyak orang
dapat mengalami cinta Tuhan.
3. Memberi segala kemampuannya untuk meluaskan pekerjaan Tuhan
Dukung pekerjaan Tuhan melalui apapun, baik secara ide, skill, dan apa yang ada pada
kita.
4. Senantiasa memberi hati-Nya untuk terus diuji oleh Tuhan
Daud katakan ujilah aku, cobalah aku apakah mataku masih Tertuju kepada Tuhan

Anda mungkin juga menyukai