Anda di halaman 1dari 5

Salam sejahtera bagi kita sekalian.. syalom..damai di hati..

Kita bersyukur kepada Tuhan Yesus yang memberikan kesempatan kita semua
bisa terkumpul di dalam satu persekutuan Ibadah WKI Aras Jemaat Kanaan
Winenet. Dan sesuai dengan kalender gerejawi, di minggu yang berjalan ini,
kita telah memasuki minggu advent yang pertama, dimana kita menghayati
sekaligus menantikan kedatangan Tuhan Yesus Kembali.
Ibu-Ibu WKI Aras Jemaat yang diberkati oleh Tuhan.
Dalam momen-momen seperti ini biasanya kita sebagai warga Gereja GMIM
termasuk juga masyarakat yang hidup di tanah Minahasa, banyak kali kita
menghayati momen-momen ini dengan merayakan ibadah-ibadah menyambut
Natal.
Dan berbicara soal perayaan-perayaan ini, ada beberapa hal yang biasanya kita
lakukan dan sulit sekali terpisahkan dalam kehidupan kita, terutama ibu-ibu.
1. Kita mulai bawa merencakan beli baju baru, tas baru, sepatu baru dan
sebagainya
2. Kita mulai merencanakan membeli perabot rumah yang baru seperti
Gorden, Vicenza dan lain sebagainya yang akan pakai di rumah
3. Kita mulai merencanakan membeli minuman-minuman seperti coca-cola
Fanta Sprite dan sebagainya
4. Yang tidak kalah menarik yang selalu Ibu-Ibu mo siapkan adalah Kukis
mentega.
Apakah Ibu-ibu WKI Jemaat Kanaan Winenet sudah menyiapkan semua ini
dalam keluarga masing-masing?
Tapi disini, saya ingin menyampaikan bahwa semua hal yang kita harus siapkan
tadi, itu penting tetapi ada satu hal yang paling penting yaitu bagaimana kita
mempersiapkan hati kita yaitu hati yang sudah diperbaharui, yang siap
menyambut kedatangan Juruslamat kita..
Ibu-ibu yang dikasihi dalam Tuhan Yesus…
Di minggu advent yang pertama ini, sebagai warga Gereja GMIM, kita semua
dituntun lewat bacaan yang sudah kita baca tadi, Maleakhi 2 : 17 - 3 : 5, yang
diberi Judul Perikop Tuhan datang untuk menghukum dan Tema Renungan kita
adalah Kedatangan untuk pemurnian.
Kitab Maleakhi dilatarbelakangi dengan kehidupan umat Yehuda, yang baru
kembali dari pembuangan di Babel. Selama 70 Tahun mereka mengalami
perbudakan.
Ketika kembali, mereka punya harapan untuk hidup merdeka, menikmati
kesenangan, kebahagiaan tapi harapan itu tidak sesuai dengan kenyataan.
Hidup menjadi lebih sulit, ekonomi semakin terpuruk, terjadi kekeringan dan
kerusakan panen disebabkan oleh hama belalang, dan terjadi kelaparan.
Terjadi kemerosotan moral dan spiritual, nampak dalam kehidupan umat dan
kaum Lewi para imam, yang tidak menghormati Tuhan, menghina nama Tuhan,
berbicara kurang ajar kepada Tuhan, dengan mengatakan sia-sia beribadah
kepada Allah, kata mereka : mujur orang-orang yang berbuat fasik.
Para Imam dan umat melakukan dosa kepada Tuhan.
Dan dosa yang dilakukan antara lain :
1. Imam mempersembahkan persembahan yang cemar kepada Tuhan
2. Imam mengajarkan pengajaran yang menyimpang dari ajaran Tuhan
3. Dosa yang dilakukan oleh umat-umat melakukan kawin campur, umat
melakukan perceraian dan Tuhan benci terhadap perceraian
4. Dosa selanjutnya adalah umat tidak memberikan persembahan
persepuluhan
Dalam kondisi seperti itulah, Firman Tuhan disampaikan kepada umat Israel,
melalui perantaraan Maleakhi.
Maleakhi berasal dari kata Ibrani mal’aki artinya utusanku. Bisa juga
kependekan dari “malak’ya” yang artinya utusan atau malaikat Tuhan.
Maleakhi 2: 17 berisi teguran terhadap umat yang telah menyusahi Tuhan.
Kata “menyusahi” dari bahasa Ibrani adalah Yaga artinya melelahkan,
merepotkan. Umat telah melelahkan bahkan membosankan Allah.
Dengan ungkapan, setiap orang yang berbuat jahat adalah baik di mata Tuhan.
Kepada orang-orang yang demikianlah, Ia berkenan. Dimanakah Allah yang
menghukum? Teguran ini dibantah oleh umat dengan berkata, dengan cara
bagaimanakah kami menyusahi Tuhan?
Ungkapan ini menggambarkan kehidupan umat yang meragukan keadilan
Tuhan. Dengan menganggap Tuhan tidak peduli dengan umatNya. Karena yang
jahat, yang berbuat fasik, yang tidak beribadah, tetap mujur dan bahagia
hidupnya. Sedangkan mereka yang berbuat baik, tetap dalam penderitaan.
Kelihatannya Israel sudah berulang kali melakukan hal seperti itu, sehingga
Allah lelah, bosan bahkan muak mendengarnya. Dosa yang dilakukan berulang-
ulang dan dilakukan terus-menerus, itu tanda umat tidak menghargai,
menghormati pengorbanan Kristus. Dan karena itu Firman Tuhan disampaikan,
“lihat aku menyuruh utusanku untuk mempersiapkan jalan”.
Utusanku menunjuk kepada Maleakhi sebagai pembawa pesan Tuhan tapi juga
merupakan nubuatan tentang seorang yang akan mendahului kedatangan
Tuhan yaitu Yohanes Pembaptis.
Firman Tuhan disampaikan bahwa dengan mendadak, Tuhan datang artinya
dengan segera. Reaksi cepat dari Tuhan Ia datang ke baitNya. Malaikat
perjanjian menunjuk kepada Yesus Kristus sebagai perantara, Jurus Slamat
yang telah datang dan kelak akan datang kembali sebagai Hakim Agung bagi
umat manusia. Kedatangan Tuhan digambarkan sungguh luar biasa, sehingga
tidak seorangpun dapat tahan berdiri di hadapannya. Ia datang seperti api
tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu
Di sini kedatangan Yesus kembali digambarkan dengan dua hal :
1) seperti api tukang pemurni logam. Istilah “Api” menunjukkan bahwa
proses pemurnian, penyucian, pasti menyakitkan, pasti membakar. Yang
tidak tahan, akan hangus terbakar, yang tertinggal jadi logam murni,
yang tertinggal sungguh-sungguh memiliki iman yang murni hanya
kepada Yesus.
2) sabun tukang penatu, ini menunjuk pada sejenis tanaman, yang setelah
dibakar menjadi abu dan dicampur dengan air, bisa berfungsi sebagai
bahan pembersih pakaian. Kedatangan Yesus akan mencuci dan
membersihkan manusia dari kekotoran dosa.
Tindakan pemurnian dan penyucian dimulai pertama-tama kepada orang-
orang Lewi. Ia akan Duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan
perak dan ia mentahirkan orang Lewi.
Hal ini menunjuk bahwa Tuhan duduk sebagai Hakim, untuk mengadili dimulai
dari orang Lewi. Mereka adalah para pemimpin dan para pengajar Firman.
Mereka diadili duluan, dengan maksud supaya mereka menjadi orang-orang
yang mempersembahkan korban yang benar kepada Tuhan.
Bukan hanya dosa orang Lewi yang harus dimurnikan dan disucikan tapi juga
dosa umat. Tukang-tukang sihir, pezinah, orang-orang yang bersumpah dusta,
yang menindas orang upahan, janda dan anak yatim piatu, orang asing dan
yang tidak takut kepada Tuhan.
Orang yang menipu Allah dengan tidak memberikan persembahan
persepuluhan. Orang yang tidak beribadah kepada Allah.
Mereka semua harus dimurnikan dan disucikan, maka persembahan umatnya
dan Yerusalem akan menyenangkan hati Tuhan.
Jadi kedatangan Tuhan untuk memurnikan dan menyucikan, baik dosa-dosa
orang Lewi, para pemimpin dan dosa-dosa umat, supaya semua
mempersembahkan persembahan yang menyenangkan hati Tuhan.
Ibu-ibu yang dikasihi dalam Tuhan Yesus
Kita berada pada masa Penantian kedatangannya Kembali, yang akan
bertindak sebagai Hakim Agung, yang akan mengadili dan menghakimi
manusia. Karena itu di masa Penantian ini Firman Tuhan, mengingatkan dan
mengajak kita :
1. Jangan pernah meragukan keadilan Tuhan. Tuhan selalu bertindak
dengan adil. Sebab dia Allah yang Maha Adil. Dituntut kepada kita dalam
menantikan kedatangan Tuhan kembali, tetap berpengharapan yang
sungguh-sungguh kepada Tuhan. Sambil kita mengevaluasi diri apakah
kita telah hidup berkenan di hadapan Tuhan. Atau jangan-jangan, sadar
atau tidak, kita selalu terantuk pada batu yang sama, terjatuh pada dosa
yang sama secara berulang-ulang. Ini tanda kita tidak menghargai dan
tidak menghormati penderitaan pengorbanan Kristus bagi kita.
2. Sebagai pelayan Tuhan, para pemimpin dan umat Tuhan, termasuk Ibu-
Ibu WKI Aras Jemaat, kita diajak untuk sadar dan bertobat dari
perbuatan-perbuatan dosa terhadap Tuhan. Marilah kita makin
menghargai dan menghormati Tuhan. Sebab Dia Dahsyat. Tidak ada
orang yang Sanggup Bertahan di hadapannya. Dia akan secara tiba-tiba
dan mendadak, akan segera datang untuk menghakimi dan memurnikan
umat. Kemurnian hati kepada Tuhan, menuntun kita pada ketaatan dan
kesetiaan melayani Tuhan. Bersedia menjadi utusan Tuhan.
Melaksanakan tugas yang dipercayakan Tuhan, dengan sungguh-
sungguh dan maksimal, sehingga diberkati dan menjadi berkat. Perayaan
di masa Penantian ini menjadi kesempatan bagi kita untuk memurnikan
diri pribadi dan keluarga, supaya semakin berkenan kepada Tuhan.
3. Kita yang telah dimurnikan, yang telah diampuni oleh Allah di dalam
Yesus Kristus, yang telah datang melalui peristiwa kelahiran di Betlehem.
Dia rela menderita mati dan bangkit dan naik ke surga dan akan datang
kembali, kita diajak untuk mempersembahkan persembahan yang benar,
yang menyenangkan hati Tuhan. Antara lain adalah mempersembahkan
persembahan persepuluhan yang adalah milik dan hak Tuhan dan
sekaligus diajak untuk mempersembahkan totalitas hidup kita kepada
Tuhan sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan
kepada Allah.
Itu adalah ibadahmu yang sejati. Karya-karya hidup yang kita karyakan
sesuai dengan bidang kita masing-masing. Kiranya itu menjadi
persembahan yang harum kepada Tuhan, persembahan yang
menyenangkan hati Tuhan, sehingga apa yang akan kita lakukan, kita
lakukan dengan baik dan benar untuk menyenangkan hati Tuhan.
Hendaklah yang kita lakukan ini sebagai tanda ketaatan kita kepada
Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati. Amin

Anda mungkin juga menyukai