Anda di halaman 1dari 3

GEREJA MASEHI INJILI di MINAHASA

(The Christian Evangelical Church in Minahasa)


KOMISI PELAYANAN REMAJA SINODE

TATA IBADAH MINGGU ADVEN 1 (27 November-3 Desember 2022) | REMAJA GMIM
Pembacaan Alkitab: Maleakhi 2:17-3:5 | Tema: “Kedatangan Untuk Pemurnian”
PERSIAPAN

AJAKAN BERIBADAH
P Salam sejahtera bagi kita semua, Syaloom! Hari ini adalah minggu adven yang ke-1, dimana kita menantikan
kelahiran putra natal yaitu Yesus Kristus yang hadir untuk memurnikan kehidupan remaja dan pembina. Mengawali
ibadah kita saat ini, kita menyanyi:
P+J Menyanyi DI HIDUPKU, KU ADA SOBAT YANG SETIA
Di hidupku ku ada sobat yang setia
Yang s'nantiasa berjalan sertaku
Masa gelap dibuatNya terang ceria
Itulah Yesus Jurus'lamatku Ku tak cemas
Kan jalan yang naik turun
Lewat lembah, dan gunung yang terjal
Sebab Tuhan berjalanlah di sampingku
Memimpinku, ke Neg'ri yang kekal

TAHBISAN (Berdiri)
P Mari kita tahbiskan ibadah ini:
Minggu adven yang pertama, merupakan penantian yang mensukacitakan kami. karena kami terhimpun menikmati
kabar keselamatan dari-Mu, kami berkumpul saat ini, datang dengan kerendahan hati ingin dibentuk oleh-Mu ya
Tuhan. Ditahbiskanlah ibadah remaja saat ini di dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. AMIN
P+J Amin
P+J Menyanyi KLIK 146 ROH KUDUS KAU HADIR DISINI
Roh Kudus, Kau hadir di sini Roh Kudus, ku mengasihiMu
Kau lembut, Kau manis kaulah penghiburku
Penolongku diutus Bapaku ku buka hati untuk Rohmu Tuhan
Ku buka hati menyembahMu Yesus,
jamahlah kami, penuhi kami
Dengan kuasa Allah Maha Tinggi

PENGAKUAN DOSA (Duduk)


P Nabi Maleakhi bernubuat tentang kedatangan sang Mesias untuk memurnikan umat-Nya, Tuhan memakai nabi
Maleakhi, karena ingin menyadarkan ada begitu banyak dosa dan kenajisan yang dilakukan manusia dan itu
mendukakan hati Tuhan. Perilaku seperti ini juga hadir kepada remaja, kita sering dinasehati oleh orang tua dan juga
pembina tetapi kita lebih memilih untuk bertahan dalam kekerasan hati. Mari mengaku dihadapan Tuhan, kita
berdoa:
P Berdoa pengakuan dosa:
P+J Menyanyi HAI KOTA MUNGIL BETLEHEM
Hai kota mungil Betlehem, betapa kau senyap
Bintang di langit cemerlang melihat kau lelap
Namun di lorong gelapmu bersinar terang baka
Harapanmu dan doamu kini terkabulah
Sebab bagimu lahir Mesias, Tuhan-mu
Malaikatlah penjaga-Nya di malam yang teduh
Hai bintang-bintang fajar, beritakan Kabar Baik
Sejahtera di dunia, segala puji naik
Ya Yesus, Anak Betlehem, kunjungi kami pun
Sucikanlah, masukilah yang mau menyambut-Mu
Telah kami dengarkan Berita mulia

1
Kau beserta manusia kekal selamanya
Kau beserta manusia kekal selamanya

BERITA ANUGERAH ALLAH


P Tuhan mendengar segala pengakuan dos akita, maka dari itu datanglah pada-Nya karena Firman Tuhan berkata
“Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.” (Lukas 5:32)
P+J Menyanyi KJ 33 (1,2) SUARAMU KUDENGAR
SuaraMu kudengar memanggil diriku,
supaya 'ku di Golgota dibasuh darahMu!
Aku datanglah, Tuhan, padaMu;
Dalam darahMu kudus sucikan diriku.
Kendati 'ku lemah, tenaga Kauberi;
Kau hapus aib dosaku, hidupku pun bersih.

PELAYANAN FIRMAN
P Mari kita berdoa ………..
Membaca Alkitab : Maleakhi 2:17-3:5
Renungan : “Kedatangan Untuk Pemurnian”

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, bila kita membaca sejarah dan melihat
keadaan manusia sekarang ini, kita akan mendapati bahwa manusia menghadapi tantangan besar yang sama dari waktu
ke waktu sampai saat ini. Tantangan besar itu bernama manusia itu sendiri. Apakah maksudnya bahwa tantangan besar
manusia adalah manusia itu sendiri? Seorang bijak mengatakan, "Sejarah berubah, budaya berubah, teknologi berubah,
tetapi sifat manusia tidak pernah berubah sejak manusia hadir di dunia ini. Semua manusia adalah sama di bawah
kulitnya." Manusia menghadapi tantangan besar dalam menghadapi dirinya sendiri, secara khusus dalam menggumuli
apa artinya menjadi manusia yang memanusiakan diri dan orang lain. Maleakhi, yang arti namanya adalah "utusan-Ku,"
berbicara kepada umat Allah yang sementara menghadapi krisis dalam identitas dan kehidupan yang mereka jalani.
Mereka disebut sebagai umat Allah namun tidak hidup selayaknya orang-orang yang disebut umat Allah. Kehidupan yang
mereka jalani tidak mencerminkan identitas mereka. Masalah besar yang mereka hadapi adalah begitu banyaknya bentuk-
bentuk ketidakadilan yang mewarnai tindakan mereka terhadap orang lain. Banyak orang upahan yang dipaksa bekerja
dengan keras tidak menerima upah sebagaimana seharusnya. Janda-janda miskin dan anak-anak piatu ditelantarkan
dan tidak dipedulikan. Orang asing tidak diperlakukan sebagai sesama manusia yang harus dikasihi. Dari waktu ke waktu
Israel sebagai umat Allah begitu sering melupakan identitas mereka serta tidak melakukan kehendak Tuhan bagi mereka.
Mereka lupa bahwa Allah adalah Allah yang membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir dan di Babilonia. Mereka
lupa bahwa mereka pun dahulu adalah orang-orang asing yang tertindas di negeri orang. Mereka lupa bahwa Allah adalah
“Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda” (bnd. Mzm. 68:6). Israel sebagai umat Allah bahkan bertindak tidak
takut akan Tuhan dengan hidup dalam perzinahan, mencintai sihir, dan bersumpah dusta. Semuanya ini dibenci oleh
Allah. Namun, apakah mereka sadar akan pelanggaran mereka dan bertobat kepada Allah?
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, Alkitab menyatakan bahwa tindakan-tindakan
Israel tersebut tela h menyusahkan Allah. Allah begitu marah, kecewa, dan lelah atas sikap umat-Nya. Namun di titik ini,
Israel tidak sadar akan pelanggaran mereka dan tidak bertobat. Mereka berbantah dengan Allah dan justru bertindak
seakan-akan Allah memandang baik hal-hal jahat yang mereka lakukan, serta berpikir bahwa keadilan Allah tidak
berlaku di dunia ini. “Allah tidak menghukum,” pikir mereka. Israel menunjukkan bahwa walaupun mereka disebut sebagai
umat Allah, namun mereka hidup layaknya orang-orang yang tidak percaya bahwa Allah itu ada dan keadilan-Nya pasti
dinyatakan. Di sinilah peran dari nabi Maleakhi dalam menyatakan dan memberitakan tentang kedatangan Tuhan.
Israel selalu membayangkan bahwa kedatangan Tuhan adalah untuk menyatakan perjanjian berkat-Nya bagi mereka,
sesuatu yang mereka sukai dan kehendaki. Nabi Maleakhi memberitakan justru yang sebaliknya, yakni
bahwa kedatangan Tuhan yang akan didahului oleh utusan-Nya itu adalah untuk menyatakan penghukuman-Nya atas
manusia berdosa, dimulai dari umat-Nya. Tidak ada yang dapat tahan berdiri di hari kedatangan-Nya itu. Allah
digambarkan sebagai api yang memurnikan logam berharga. Baik emas maupun perak dengan kualitas tinggi selalu
lahir dari hasil pemurnian dengan menggunakan api. Allah juga digambarkan sebagai sabun yang memutihkan pakaian
yang sangat kotor. Gambaran ini ditujukan kepada seluruh orang Israel, mulai dari orang Lewi yang mempersembahkan
korban kepada Allah. Tindakan berdosa yang dilakukan oleh orang Israel membuat persembahan mereka tidak berkenan
kepada Allah. Hanya bila mereka telah dimurnikan, hidup dalam kasih setia dan pengenalan akan Allah, maka
persembahan mereka diterima dan menyenangkan hati Allah (bnd. Hos. 6:6).
Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan, pemurnian yang dikerjakan Allah akan
membawa umat-Nya bertobat dan kembali kepada Allah, serta menyatakan orang-orang yang memang senang
hidup dalam kejahatan dan dosa. Inilah berita Maleakhi bagi umat di masa dia hidup, serta berita yang menunjuk
jauh ke depan, yakni pada kedatangan Yesus Kristus sendiri. Berita Maleakhi menjadi nubuatan yang terpenuhi
sejak tampilnya Yohanes Pembaptis sebagai utusan Allah. Dalam mempersiapkan kedatangan Mesias, Yohanes
Pembaptis memberitakan berita pertobatan dan penghakiman kepada umat Allah, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga
2
sudah dekat!” (Mat. 3:2). Yohanes dengan lantang menyerukan, “Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap
pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api” (Mat. 3:10). Mesias yang
akan datang pun digambarkan oleh Yohanes Pembaptis sebagai Dia yang akan membaptis dengan Roh Kudus dan
dengan api. Mesias itu akan “membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam
lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan” (Mat. 3:12). Kedatangan
Yesus sebagai Mesias yang dinanti-nantikan itu adalah untuk menyatakan keadilan dan penghukuman Allah, bahwa
Allah itu ada dan Dia tidak menutup mata-Nya. Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi Tuhan,
minggu-minggu Adven yang akan kita jalani ini lebih dari sekadar penantian untuk perayaan Natal Yesus Kristus
pada tanggal 25 Desember. Semua orang Kristen pasti bergembira dalam menantikan perayaan tersebut yang
dirayakan dengan meriah dari tahun ke tahun. Sesungguhnya, minggu-minggu Adven ini adalah masa yang memanggil
kita untuk melihat diri dan bertobat dari pelanggaran-pelanggaran dan dosa kita. Bagaimana cara kita memperlakukan
orang lain? Mungkinkah bahwa kita telah bersikap tidak adil dan tanpa kasih terhadap orang lain? Adakah kita menjalani
hidup yang sepenuhnya sadar bahwa Allah melihat segala sesuatu yang kita lakukan dan bahwa penghakiman-Nya
kelak akan dinyatakan? Pada kelompok manakah kita akan ada, mereka yang bertobat dan kembali kepada Tuhan,
ataukah mereka yang memang senang hidup dalam kejahatan dan dosa? Kiranya Tuhan menolong kita. Amin.

PERSEMBAHAN
P saat ini kita akan memberikan persembahan, mari kita menyanyi:
P+J Menyanyi KLIK 28 KASIHNYA SEPERTI SUNGAI
KasihNya seperti sungai KasihNya seperti sungai
KasihNya seperti sungai di hatiku Mengalir di waktu hujan
Mengalir di waktu panas KasihNya seperti sungai di hatiku
DamaiNya seperti sungai DamaiNya seperti sungai
DamaiNya seperti sungai di hatiku Mengalir di waktu hujan
Mengalir di waktu panas DamaiNya seperti sungai di hatiku
BerkatNya seperti sungai BerkatNya seperti sungai
BerkatNya seperti sungai di hatiku Mengalir di waktu hujan
Mengalir di waktu panas BerkatNya seperti sungai di hatiku

P Mari kita berdoa: …


P+J Doa Bapa Kami

NYANYIAN PENUTUP (Berdiri)


P+J Menyanyi KJ 120 HAI SIARKAN DI GUNUNG
Hai, siarkan di gunung di bukit dan di mana jua,
hai, siarkan di gunung lahirnya Almasih!
Di waktu kaum gembala menjaga dombanya,
Terpancar dari langit cahaya mulia.
Hai, siarkan di gunung di bukit dan di mana jua,
hai, siarkan di gunung lahirnya Almasih!

PENGUTUSAN DAN BERKAT


P: Kiranya pemurnian dari Allah dikecap oleh remaja dan pembina saat ini agar kita kembali kepada Kristus, dan berita
kebahagiaan atas lahirnya raja damai yaitu Yesus Kristus tetap bertumbuh dalam hati kita dan diberitakan bagi
banyak orang pada saat ini, besok dan selalu trus.
P+J AMIN, AMIN, AMIN.

KOMISI PELAYANAN REMAJA SINODE GMIM - BIDANG APIM


Download Tata Ibadah melalui Website Remaja GMIM: remaja.gmim.or.id

Anda mungkin juga menyukai