Anda di halaman 1dari 4

Maleakhi 2:17-3:5

Opening:
Salam sejahtera …
Saudara-saudara, kita sudah tiba di hari ke tiga bulan Desember tahun 2022. Ada yang bilang
tidak terasa sudah tiba di bulan Desember, ada juga yang bilang barasa skali karna menghadapi
berbagai-bagai lika-liku kehidupan. Tetapi, apapun dan bagaimana pun perasaan dan
keberadaan kita saat ini, marilah kita bersama-sama menaikkan syukur kepada Tuhan yang
sudah menyertai dan memelihara kita sampai hari ini. Mari kita bersyukur, karena Tuhan masih
memberi kita kesempatan hidup di dunia ini dan mengizinkan kita boleh menikmati kasih
Tuhan.

Saudara-saudara, sebagaimana kalender gerejawi, kita berada dalam masa minggu advent yang
pertama. Minggu-minggu advent merupakan masa-masa penantian, yang bukan hanya
penantian untuk merayakan kelahiran Tuhan Yesus Kristus, tetapi lebih daripada itu, minggu-
minggu advent merupakan masa penantian akan kedatangan Tuhan Yesus Kristus Kembali.

Meskipun demikian, bukan berarti penantian akan kedatangan Tuhan Yesus ini hanya kita
lakukan pada minggu-minggu advent saja. Penantian akan kedatangan-Nya tidak hanya terbatas
pada minggu-minggu advent. Tetapi sebagai orang beriman, sepanjang waktu kita menantikan
kedatangan Tuhan Yesus Kristus, amin?

Jadi, harus kita pahami bahwa dalam masa-masa advent ini, kita tidak hanya menyambut
perayaan kelahiran Yesus Kristus, tetapi lebih dari itu, kita menanti kedatangan-Nya kembali ke
dunia. Oleh karena itu saudara-saudara, kelirulah kita, jika dalam waktu-waktu ini hanya
persiapan-persiapan jasmanilah yang kita persiapkan, dan kita lupa atau bahkan mengabaikan
apa sesungguhnya yang harus kita persiapkan dalam menanti kedatangan Tuhan Yesus Kristus.

Jemaat sekalian, satu hal yg paling luar biasa yg dilakukan orang2 percaya dalam menyambut
dan merayakan Natal adalah kemeriahan, kemegahan dan kemewahan yang luar biasa. 
Semua berama-ramai mulai membenahi penampilan, baik penampilan rumah maupun
penampilan diri. Rumah gereja di dekorasi sedemikian rupa, baju2 sepatu dan barang2 lain
diupgrade artinya diganti atau ditambah yg baru, kue2 Natal mulai dipersiapkan, bahkan ibu2
menabung dari bln Januari untuk dpt menikmati paket Natal. Semua diupayakan untuk
menampilkan yang terbaik pada perayaan Natal. 
Ini hal yang luar biasa sdra2. Ini kekuatan kita.

Tetapi, tanpa kita sadari, hal2 yg kita lakukan ini menjadi warisan, menjadi tradisi dan kebiasaan
yg kita wariskan kepada anak2, sehingga, yg ada di pikiran anak2 kita dlm menyambut dan
merayakan Natal adalah hal2 jasmani yang saya gambarkan tadi.

Oleh karena itu, tidak heran kalau memasuki bulan Desenber, anak2 kita mulai berharap dang
menginginkan barang2 yg baru, krn kebiasaan2 inilah yg mereka saksikan sejak kecil. 
Ironisnya adalah kebiasaan yg diturunkan ini lebih kuat darpada pengajaran dan pemaknaan
Natal yg sebenarnya. 

Tanpa kita sadari, tradisi yg kuat ini menjadi ancaman bagi iman kita dan anak2 kita, karena
dalam menyambut dan merayakan Natal bukan lagi tentang Yesus Kristus, tetapi tentang kita.
Bukan lagi tentang Yesus yang yg dalam kerendahan dan kesederhanaan, bukan lagi ttg Yesus
yang lahir untuk menderita, Yesus yg lahir untuk mati, bkn lagi ttg Yesus yg datang untuk
menebus dan menyelamatkan manusia, tetapi semua adalah tentang kita: tentang penampilan
kita, tentang kepuasaan hati kita, tentang kesenangan kita, semuanya tentang kita.

Apa buktinya?
Natal adalah tentang kasih Kristus yg mendamaikan,
Faktanya, Natal menjadi beban, menjadi perselisihan, krna hal2 jasmani tadi,

Natal adalah ttg kasih Allah yang mengampuni dan mengasihi tetapi faktanya meskipun setiap
tahun merayakan Natal tetapi org2 percaya masih saja tidak mampu mengampuni, mengasihi
dan tidak mau berdamai.

(Saudara-saudara, dalam menyambut Natal di tahun ini, mari kita memperlengkapi diri dengan
firman Tuhan, karena dengan firman Tuhan maka kita akan mengetahui apa kehendak Tuhan
bagi kita dalam menyambut kelahiran-Nya dan dalam menantikan kedatangan-Nya Kembali.
Saudara-saudara)

Ada lagu yang sering kita nyanyikan: “tiap langkahku ‘ku tahu Tuhan yang pimpin, ke tempat
tinggiku dihentarnya, hingga sekali nanti aku tiba, di rumah Bapa sorga yang baka.”

Yang percaya setiap langkah kita dituntun oleh Tuhan, boleh angkat tangan? Yang suka setiap
Langkah kita dipimpin oleh Tuhan, boleh angkat tangan? Sekarang pertanyaan: mau dipimpin?
Mau Langkah kita dipimpin oleh Tuhan?
Pertanyaan selanjutnya begini: pernah nda, Tuhan bilang belok kiri, torang belok kanan? Tuhan
bilang trus-trus, torang belok. Pernah nda?
Saudara-saudara, tidak jarang dalam kehidupan kita, Tuhan bilang melangkah berjalan lurus,
tetapi kita secara sadar dan sengaja mengambil langkah kita sendiri, langkah yang tidak
berkenan oleh Tuhan, yang tidak dipimpin oleh Tuhan, yang tidak disuruh oleh Tuhan.

Dan hal ini pula yang dilakukan bangsa Israel sebagaimana pembacaan kita.

Saudara-saudara, bangsa Israel memiliki satu siklus yang sama atau berulang-ulang sepanjang
kesaksian Alkitab dalam PL.

Pertama: Bangsa Israel dipilih Allah menjadi bangsa pilihan Allah, mereka dikasihi, mereka
diberkati, mereka disayang Tuhan --- karena disayangi oleh Tuhan dorang mulai pandang
enteng --- Setelah mereka meremehkan Tuhan Allah, mereka menganggap bahwa Tuhan tidak
punya kekuatan lagi, mereka menyembah allah lain, mereka menganggap kekuatan-kekuatan di
dunia ini lebih berkuasa, lebih hebat, lebih berguna, lebih menyenangkan daripada Tuhan,
mereka meninggalkan Tuhan, jatuh ke dalam dosa --- Ketika mereka jatuh ke dalam dosa, apa
yang Tuhan buat, mereka dihukum --- waktu dihukum, mereka menyesal dan bertobat --- waktu
bertobat, mereka diampuni dan dikasihi lagi oleh Tuhan --- waktu dikasihi, mereka berbuat dosa
lagi --- karena berbuat dosa, mereka dihukum lagi --- mereka menyesal dan bertobat ---
diampuni lagi, dikasihi lagi oleh Tuhan --- dan berbuat dosa lagi, begitu seterusnya, sampai pada
masa setelah pembuangan di Babel yang menjadi latar belakang pembacaan kita.

Kitab Maleakhi menyoroti kehidupan bangsa Isarel, sebagai orang yang dikasihi, mereka terus-
menerus berbuat dosa. Bahkan mereka sampai meragukan Tuhan dan menganggap Ia tidak
adil, padahal, bangsa Israel telah mengalami dan menikmati kasih dan pertolongan Allah. Tuhan
menuntun Langkah-langkah mereka, tetapi mereka melepaskan diri dari tuntunan Tuhan, dan
berjalan di jalan yang mereka kehendaki yang membawa mereka pada dosa.

Saudara, bangsa Isarel dengan sengaja tidak lagi berjalan di jalan Tuhan, mereka melepaskan
diri dari pimpinan Tuhan dan membiarkan dosa menjerat hidup mereka sehingga mereka
mendukakan hati Tuhan.

Dan dalam keadaan ini saudara-saudara, karena Allah mengasihi mereka, sekali lagi, karena
Allah mengasihi mereka, Allah berkata melalui perantaraan Maleakhi:
“Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku!”. Inilah berita
nubuatan Allah kepada bangsa Israel, bahwa Allah akan mengutus seseorang untuk
mempersiapkan jalan, dan telah digenapi melalui…. Yohanes Pembaptis.

Dan pada pasal 3:2-5 merupakan penggambaran Allah tentang kedatangan Tuhan Yesus Kristus,
yang akan datang untuk memurnikan dan menyucikan.
Dalam bagian ini ada dua makna dalam penggambaran akan kedatangan Tuhan oleh Maleakhi,
yang pertama: mengarah pada kedatangan Yesus Kristus sebagai penebus dosa dan
Juruselamat dunia, yang sudah mati dan bangkit menebus dan menyelamatkan umat manusia;
kita yang tadinya berdosa, tidak layak, telah ditebus, dan dimurnikan melalui darah-Nya dan
pengorbanan-Nya di kayu salib, sehingga kita menjadi murni dan bersih. Yang kedua: Allah
menggambarkan kedatangan Tuhan sebagai hakim yang akan menghakimi orang-orang yang
berdosa, yaitu orang-orang yang tidak takur akan Alllah, yang tidak mengenal Allah, yang tidak
percaya kepada-Nya.

Saudara-saudara, ini menjadi berita pengharapan bagi bangsa Isarel, bahwa kedatangan
Mesias, yaitu Yesus Kristus memberi jaminan dan kepastian bagi setiap orang yang percaya
kepada Allah bahwa mereka akan dimurnikan dan dipulihkan, memperoleh keselamatan dan
kehidupan yang kekal. “Orang benar yang hidup takut Allah akan terbit surya kebenaran
dengan kesembuhan pada sayapnya, sementara orang fasik yang tidak mengenal Allah akan
menjadi seperti Jerami dan akan terbakar sampai akar dan cabangnya.” Maleakhi 4:2.
 Saudara-saudara, dalam perayaan-perayaan menyambut kelahiran Yesus Kristus dan
dalam masa-masa penantian akan kedatangan-Nya Kembali, mari kita memberi diri
untuk dimurnikan oleh Allah.
Kita tidak dapat memurnikan diri kita sendiri saudara-saudara, karena hanya oleh kasih
karunia Allah-lah kita memperoleh pemurnian dan penebusan.

Oleh karena itu, berilah diri kita untuk dimurnikan oleh Allah. Bagaimana caranya?
Dengan cara kita mendengar firman-Nya, membuka hati supaya kita menerima firman-
Nya, melakukan kehendak-Nya, sehingga kita dapat berjalan di jalan yang benar.
Jadi, dalam masa-masa penantian ini, pastikanlah kita sementara berjalan di jalan yang
benar, di jalan yang dipimpin Tuhan.

 Berita utama dalam menyambut Natal Yesus Kristus adalah kasih karunia Allah. Karena
kasih Allah bagi manusia yang telah berdosa, sehingga Allah mengaruniakan Anak-Nya
Yesus Kristus lahir di tengah dunia, dengan visi penyelamatan-Nya yaitu menebus dosa
manusia. Oleh karena itu, dalam menyambut Natal Yesus Kristus, hal utama yang perlu
dipersiapkan adalah hati yang bersyukur dan hidup yang memuliakan Tuhan sebagai
response atas kasih karunia Allah.
Persiapan-persiapan jasmani yang kita persiapkan bukanlah hal yang utama. Jangan
sampai kita terjebak dengan hal-hal jasmani, dan mengaburkan makna perayaan Natal
yang sesungguhnya.

 Jangan lagi hidup dalam dosa. Allah sudah memilih kita, mengasihi kita, menebus kita,
menyucikan kita dan memurnikan kita sehingga kita menjadi layak, dan memperoleh
keselamatan. Karena itu, jangan lagi kita hidup menyia-nyiakan anugerah Tuhan. Karena
kita sudah dikasihi dan diberkati, maka marilah kita tidak lagi hidup dalam dosa, tetapi
dengan memohon pertolongan Tuhan, kita berjuang hidup menyenangkan hati Allah.

Yang terakhir, bagaimana cara kita menyambut dan merayakan kelahiran-Nya? Apa yang
harusnya kita wariskan kepada anak-anak dalam menyambut dan merayakan Natal?
Belajarlah dari Yesus Kristus sendiri, karena Natal adalah tentang Kristus.
Ia datang dalam kerendahan dan kesederhanaan,
Ia datang membawa pengampunan dan kedamaian,
Ia datang karena kasih-Nya yang besar.

Saudaraku, dalam penantian akan kedatangan-Nya, marilah kita bersama-sama sebagai


persekutuan orang percaya, saling mendoakan, saling mengingatkan, saling memberi semangat
supaya kita semua akan tetap melangkah dan berjalan di jalan Tuhan, sehingga kita tidak akan
tersesat sampai nanti kita tiba di sorga yang baka. Amin.

Anda mungkin juga menyukai