Anda di halaman 1dari 4

PRAKTEK AGAMA KRISTEN

NAMA : DWI RATNA SARI

KELAS : XII IPS 1

GURU PEMBIMBING : SAHALA MULATUA, S. Pd

SMAN 8 KOTA JAMBI

TAHUN AJARAN 2021/2022


Praktek Agama Kristen

A. Pengakuan Iman Rasuli

Aku percaya kepada Allah, Bapa yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi


Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita
Yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria
Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus
Disalibkan, mati dan dikuburkan, turun kedalam kerajaan maut
Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati
Naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang mahakuasa
Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan mati
Aku percaya kepada Roh Kudus;
Gereja yang kudus dan am;
Persekutuan orang kudus;
Pengampunan dosa;
Kebangkitan orang mati;
Dan hidup yang kekal.
Amin.

B. Doa Bapa Kami

Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-
Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan
ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah
kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari
pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai
selama-lamanya. Amin.

C. Kesepuluh Perintah Allah

1. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku

2. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun

3. Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan

4. Ingat dan kuduskanlah Hari Sabat

5. Hormatilah ayahmu dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN,
Allahmu, kepadamu
6. Jangan membunuh

7. Jangan berzinah

8. Jangan mencuri

9. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu

10. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki,
atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai
sesamamu

D. Poin-Poin Firman / Khotbah

Tema : Bertindak Selektif dan Penuh Pertimbangan

Nats : 1 Korintus 10 : 23

Bunyi firman : ”Segala sesuatu diperbolehkan.” Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna.

”Segala sesuatu diperbolehkan.” Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.

Penjelasan :

Manusia sebagai makhluk yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, diberi
akal dan pikiran untuk mempertimbangkan segala hal atau keputusan yang akan diambil.
Manusia juga diberi kemampuan untuk menilai mana yang baik dan buruk untuk dirinya.
Namun, terdapat kesalah pahaman dalam penilaian hal yang baik buruk maupun berguna atau
tidaknya suatu hal yang dilakukan.

Dalam ayat di atas, tertulis segala sesuatu diperbolehkan. Benar, tetapi bukan segala
sesuatu berguna. Sebagai seorang siswa dan remaja, ayat di atas dapat merujuk pada segala
perbuatan atau kebiasaan yang dilakukan. Seringkali para siswa remaja lalai dalam menggunakan
waktu sehari-harinya dengan melakukan kegiatan yang sebetulnya tidak perlu, contohnya seperti
terlalu sering bermain dengan teman, berbelanja dengan boros, dan suka menunda nunda
pekerjaan yang menjadi tangung jawab. Bermain dengan teman dan berbelanja tentu saja
diperbolehkan. Tetapi harus mempertimbangkan kegunaanya agar tidak berlebihan yang
akhirnya bisa merugikan diri sendiri. Apalagi menunda pekerjaan. Bila memang terdesak,
mungkin bisa ditunda dan tentu memang berguna jika dilakukan dengan tepat.
Selanjutnya, segala sesuatu diperbolehkan. Benar, tetapi bukan segala sesuatu
membangun. Salahsatu contohnya adalah kebiasaan bermain game dan bermain social media.
Kedua hal tersebut tentu saja boleh dilakukan. Namun, belum tentu membangun diri kita menjadi
yang lebih baik, membangun kekuatan iman kita terhadap Tuhan. Bermain game dan social
media seringkali membuat para remaja menjauh dari Tuhan karena hanya terfokus pada hal yang
disukainya tersebut. Inilah bagian yang tidak membangun. Kita jadi jarang berdoa dan membuat
iman kepada Tuhan mengalami penurunan.

Untuk menghindari dampak-dampak buruk dari segala sesuatu yang diperbolehkan, kita
harus bisa menggunakan hikmat dengan mempertimbangkan dahulu sebelum melakukan sesuatu
apalagi menjadi sebuah kebiasaan. Harus berpikir apakah hal yang dilakukan itu berguna dengan
benar dan bisa membangun iman kekristenan. Selalu ingat, bahwa walaupun manusia diberi
kehendak bebas untuk melakukan apa yang diinginkannya, manusia patut memikirkan kehendak
Allah dalam hidupnya. Apapun yang dilakukan, jangan sampai berlebihan agar tidak menjadi
berhala. Kiranya Tuhan Yesus memberikan kita pengertian akan firman-Nya dan memberikan
kita kemampuan untuk melakukannya dalam hidup kita. Haleluya, Amen!

Anda mungkin juga menyukai