Anda di halaman 1dari 2

Teman-teman dan bapak guru yang saya kasihi, pada hari ini marilah kita bersama-sama merenungi kekuatan

iman dan kesetiaan Yesus Kristus dalam menghadapi cobaan di padang gurun. Disitu dikatakan bahwa Yesus telah berpuasa selama 40 hari dan datanglah iblis untuk mencobainya. Disitu Yesus dicobai sebanyak 3 kali dan hal-hal tersebut menyangkut tentang keduniawian. Pada percobaan pertama, iblis menyuruh Yesus untuk merubah batu menjadi roti sebagai bukti bawha Yesus putra Allah. Tetapi disini Yesus yang telah kelaparan tetap mempercayakan dirin-Nya kepada Allah dengan mengatakanManusia hidup bukan hanya dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari Allah kata-kata Yesus tersebut menunjukkan kepercayaannya kepada Allah dan di dunia ini kita tidak hanya hidup melalui hal-hal duniawi saja, tetapi juga hal-hal rohani. Kitapun dituntut agar tidak menjadikan harta benda segala-galanya. Kita dituntut agar lebih mendekatkan diri dan lebih mempercayai kuasa Tuhan seperti yang dialami dalam percobaan pertama daripada hasutan iblis yang hanya memberi kepuasan sesaat. Pada percobaan ke 2 iblis menyuruh Yesus agar menjatuhkan diri-Nya sehingga malaikatmalaikat akan menolong Yesus dan tidak akan membiarkan Dia sampai jatuh ke tanah. Tetapi jawaban yesus seperti iniJanganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu. Kitapun sadar tidak sadar pernah atau sering mencobai Tuhan. Misalnya kita sebagai murid ada ujian besok. Tetapi kita tidak belajar sama sekali karena kita percaya Tuhan akan memberkati kita waktu ujian. Contoh kedua kita tahu perbuatan kita salah tetapi kita tetap melakukannya karena kita percaya Tuhan pasti akan memaafkan kita, keselamatan tidak akan hilang. Pada percobaan yang ketiga iblis mencobai Yesus dengan menjanjikan seluruh harta duniawi sebagai ganti sembah sujud Yesus terhadap iblis. Tetapi Yesus berkataEngkau harus menyembah Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti Jika kita lihat kembali, kita kerap kali lebih mengutamakan diri sendiri, kita lebih mencari aman sendiri tanpa memperhatikan apakah cara yang kita ambil tersebut halal atau tidak. Sebagai contoh kita terlalu mempercayai khasiat jimat keberuntungan sehingga lancarnya kehidupan kita bergantung pada jimat tersebut. Dan contoh satu lagi kita dapat melihat dengan jelas bahwa uang diagung-agungkan karena mereka beranggapan uang dapat membeli segalanya. Dua contoh tersebut menggambarkan bahwa kita telah menyembah berhala dan kita telah melupakan Tuhan. Kita kerap kali lebih tergoda mengambil jalan yang singkat dan nyaman dibandingkan mengikuti jalan yang telah disediakan Tuhan. Pada percobaan ketiga ini Tuhan ingin mengajarkan pada kita untuk selalu berbakti kepada-Nya dan tidak menyembah yang lain. Dari bacaan Matius 4:1-11 ini, Yesus dicobai berbagai hal keduniaan. Kitapun harus meneladani keteguhan Yesus dalam menolak godaan iblis. Janganlah menggantungkan diri kepada hal-hal duniawi, karena itu tidak akan membawa kita pada kebahagiaan sejati, tetapi kita dapat menggunakan dan memanfaatkan hal-hal duniawi tersebut agar kita menjadi jauh lebih dekat dengan Tuhan. Seperti menggunakan uang yang kita dapat untuk membantu orang-orang yang kekurangan,

menggunakan kekuasaan secara bijaksana sehingga membuat rakyat sejahtera, saling menolong antar sesame bila mengalami kesulitan, menggunakan internet untuk membagikan pengalaman kerohanian kepada orang lain sehingga orang lain ikut tergerak untuk lebih mendalami agamanya, dan lain-lain. Yang terpenting kita harus menyerap dan mengikuti sikap Yesus pada saat di padang gurun, tetap setia, teguh, dan percaya kepada Tuhan. Dengan begitu kita tidak akan termakan oleh hal-hal duniawi dan kita tidak akan terhasut oleh iblis. Hal duniawi memang penting,karena dalam menghadapi dunia ini, kita sebagai orang awam masih memerlukan hal tersebut agar kita dapat terbantu dalam melakukan sesuatu. Tetapi alangkah baiknya bila kita dapat memanfaatkan hal tersebut kearah positif, dimana kita benar-benar menggunakannya untuk lebih mendalami dan mendekatkan diri kita kepada Allah kita. Teman-teman dan bapak guru yang saya kasihi, kita telah merenungkan mengenai injil Matius 4:1-11. Semoga kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, lebih setia dan lebih meneguhkan keimanan kita dan semoga kita dapat memanfaatkan apa yang ada disekeliling kita untuk lebih dapat mendekatkan diri kepada tuhan Allah kita. Amin.

Anda mungkin juga menyukai