Anda di halaman 1dari 3

Menjadi Ciptaan Baru dan Manusia Baru Oleh : Yantine Arsita Br.

Panjaitan, 1206262462

Buku

: 365 Anak Tangga Menuju Hidup Berkemenangan Memulai Hidup Baru

Penulis

: Pdt. Eka Darmaputera Tim Staf Perkantas

Penerbit

: BPK Gunung Mulia PT Suluh Cendikia

Sesuatu yang baru memang sangat berbeda dengan yang lama. Ada diskontinuitas ataupun keterputusan. Ada juga perubahan ataupun inovasi dari yang lama menuju hal-hal yang lebih baik lagi. Begitu juga dengan kehidupan manusia. Tuhan menghendaki kita untuk meninggalkan kehidupan lama kita dan menjadi manusia baru. Hal ini menunjukkan adanya diskontinuitas ataupun keterputusan pada kehidupan lama manusia itu sendiri, dan adanya perubahan ke arah yang lebih baik lagi dari diri manusia. Hidup baru dalam konteks iman Kristen adalah hidup dalam anugerah Allah, hidup bersekutu dengan Tuhan, hidup mengikut Tuhan, hidup yang telah diperdamaikan dengan Allah, sesama, diri sendiri dan dengan alam. Manusia baru adalah manusia yang telah mengalami perubahan dan pembaharuan dalam hidupnya melalui pertobatan. Manusia berdosa yang berseteru dengan Tuhan, diperdamaikan kembali dan diangkat keluar dari kubangan dosa yang adalah hidup dalam kematian kekal, menuju suatu kehidupan baru dalam Tuhan (Roma 8:1-2). Firman Tuhan juga berkata,Jadi siapa yang ada dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang (2 Korintus 5:17). Untuk bisa menjadi manusia baru, ada langkah-langkah yang dapat kita ambil dalam pembaharuan hidup kita, yaitu : 1. Menyublimasi naluri

Paulus melihat bahwa pada manusia terdapat insting atau naluri. Naluri inilah yang digunakan oleh manusia lama sebagai penggerak kehidupan. Kalau sebelumnya kecenderungan naluriah manusia lama kita adalah mencari apa yang kita senangi, kini kecenderungan naluriah manusia baru adalah mencari yang Tuhan kehendaki. Ketika kita menjadi manusia baru, kita bertindak sesuai dengan kehendak dan kebenaran Tuhan, sehingga setiap hal yang kita lakukan menyenangkan hati Tuhan. Dengan mengikuti kehendak Tuhan, itu juga menunjukkan kalau kita sudah mempercayakan hidup kita dipimpin oleh Tuhan. Kita mempercayai bahwa kehendak dan rencana Tuhanlah yang terbaik dalam hidup kita, sehingga kita tidak perlu khawatir lagi akan hidup kita. 2. Meninggalkan kehidupan lama yang menyesatkan dan menghasilkan buah sesuai dengan pertobatan Firman Tuhan dalam kolose 3: 5-10 mengajarkan kita untuk menanggalkan semua yang memurkakan hati Allah, seperti marah, geram, kejahatan, fitnah, kata-kata kotor yang keluar dari mulut dan dusta. Sebaliknya, kita mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbaharui. Roh kudus tidak mengubah kita untuk serta merta menghilangkan sifat-sifat seperti marah, geram, dan lain-lain, tetapi ketika kita mencoba dan menjadi manusia baru, kemarahan kita ditujukan untuk ketidakadilan dan kepalsuan. 3. Memiliki hubungan yang pasti dengan Allah Hidup baru adalah suatu hubungan yang pasti dengan Allah. Memang dosa dapat menghalangi persekutuan dengan Allah, tetapi tidak dapat menghancurkan hubungan itu. Kita dapat meningkatkan hubungan kita dengan Allah dengan cara berdoa, membaca firman Tuhan dan beribadah di gereja 4. Menjadi saksi Kristus Menjadi saksi Kristus itu tidak hanya dilakukan dengan kata-kata. Yesus berkata, pada hari terakhir banyak orang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, mengusir setan demi nama-Mu dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu. Tetapi Yesus menjawab,Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Sebagai saksi Kristus, tugas kita adalah memberi kesaksian tentang Kristus dan karya penyelamatan-Nya bagi seisi dunia (Kis 1:8). Tujuannya adalah supaya mereka yang melihat atau mendengar kesaksian kita mengenal Allah Bapa yang telah mengutus Anak-Nya Yesus menjadi Juru Selamat dunia, percaya kepada-Nya dan memuliakan nama-Nya. Sesungguhnya menjadi saksi Kristus itu tidak cukup hanya dengan mengaku dengan mulut. Kita dapat menjadi saksi Kristus melalui kehidupan kita yang menunjukkan pertobatan dan ketaatan kepada Allah dan firman-Nya. Orang lain dapat menilai kita dari perbuatan dan tindakan kita yang mencerminkan hidup dalam Kristus. Meskipun pengetahuan dan pemahaman kita tentang firman Tuhan masih sederhana, kita tetap dapat bersaksi tentang Kristus. Inti dari manusia dan ciptaan baru ini adalah perubahan. Menjadi manusia dan ciptaan baru dalam hidup kita yang baru menuntut adanya perubahan yang revolusioner dan menyeluruh. Perubahan yang kita lakukan itu harus merupakan perubahan yang mendasar dan mengubah setiap aspek kehidupan kita, mulai dari motif dasar hidup kita, keinginan-keinginan kita dan seluruh keberadaan kita. Tujuan hidup kita sekarang adalah menyenangkan hati Tuhan. Perubahan itu sendiri harus dimulai dari sendiri dengan niat dan tindakan yang kuat untuk mau berubah. Perubahan adalah suatu keharusan, kebutuhan, dan perubahan itu adalah keputusan. CS. Lewis berkata: Perubahan sementara bukanlah pertumbuhan, pertumbuhan adalah perubahan yang terus menerus hingga menyerupai Kristus.

Anda mungkin juga menyukai