Anda di halaman 1dari 3

Kesucian

Banyak orang beragama, termasuk orang Kristen yang sudah merasa puas dengan keberadaan
hidupnya yang dihiasi dengan moral baik di mata masyarakat, padahal kehidupan moral manusia
semakin jauh dari standar yang Tuhan kehendaki. Fakta yang tidak dapat dibantah, sudah sangat
jarang terdengar pembicara di mimbar gereja berbicara dengan tegas mengenai kesucian yang
berstandar Allah yang harus dicapai orang percaya. Disucikan atau dikuduskan dimaksudkan agar
melalui proses pendewasaan atau pemuridan, kita dapat benar-benar berkeadaan menjadi suci
seperti Allah (1Ptr. 1:16).

Sangatlah keliru kalau sebutan dan status orang suci atau orang kudus hanya ditujukan kepada
orang-orang tertentu. Itulah sebabnya seharusnya semua orang percaya menjadi kudus dalam
seluruh hidupnya, sehingga pantas disebut orang kudus (1Ptr. 1:5, tetapi hendaklah kamu menjadi
kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu).
Menjadi orang kudus atau orang suci adalah panggilan kepada semua orang percaya. Mereka yang
memenuhinya tentu saja dapat disebut sebagai orang kudus.

Orang percaya harus selalu berjuang untuk berkenan kepada Tuhan. Berkenan kepada Tuhan bukan
anya didasarkan pada melakukan hukum, tetapi tindakan yang selalu sesuai dengan pikiran dan
perasaan Allah. Dengan demikian dosa bukan hanya Tindakan yang melanggar moral umum seperti
melakukan pembunuhan, perzinaan, perampokan dan sejenisnya, tetapi tindakan yang tidak sesuai
dengan pikiran dan perasaan Allah. Dosa-dosa yang terselubung di dalam hati dapat terjadi setiap
saat tanpa rangsangan dari luar. Dalam hal ini nyatalah bahwa dosa tidak terletak pada kausalitas di
luar diri manusia itu semata, tetapi dosa terletak pada kodrat dalam diri manusia.

Setiap orang Kristen dituntut memiliki standar kesucian seperti Bapa atau sempurna. Jadi bila
kehidupan kita belum seperti Yesus atau belum seperti yang Bapa kehendaki, itu berarti belum
sesuai dengan kehendak-Nya. Selama masih belum seperti Bapa maka itu berati masih “luncas”.
Dalam hal ini pengertian luncas atau hamartia bukanlah sebuah dosa yang “fatalistik”. Sekilas
penjelasan ini membuat kesan seolah-olah meremehkan pengertian dosa, sebenarnya tidak. Dosa
dunia telah ditanggulangi oleh Tuhan Yesus Kristus. Semua orang yang “menerima-Nya”,
dimerdekakan dari kutuk dosa. Kutuk dosa artinya kemerdekaan dari akibat dosa Adam. Tetapi
keadaan orang percaya harus suci, artinya selalu bertindak sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah.

Kesanggupan untuk mengerti kehendak Allah sudah diberikan Tuhan kepada manusia sejak semula.
Jadi, manusia yang sesuai rancangan Allah adalah manusia yang tidak membutuhkan hukum,
peraturan dan syariat, tetapi memiliki kesanggupan mengerti kehendak Tuhan apa yang baik, yang
berkenan dan yang sempurna dan melakukannya. Dalam hal ini, hendaknya kita tidak memahami
bahwa akibat terdahsyat kejatuhan manusia dalam dosa adalah manusia harus mati, menderita,
sakit dan masuk neraka. Memangsemua itu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Tetapi hal
yang paling tragis adalah manusia tidak mampu mengerti kehendak Tuhanapa yang baik, yang
berkenan dan yang sempurna serta tidak melakukan kehendak Allah.
Pertemuan Onsite

Kita harus mengalami proses pendewasaan dalam persekutuan dengan Tuhan. Sebagian besar kita
belum mampu membedakan atau masih terdistorsi karena selera jiwa kita yang sudah terlanjur sesat
. selera itu dibangun sejak kecil dan sudah menyatu didalam jiwa, betapa sulit mengubah selera itu.
kita bisa merubah diri untuk melakukan apa yang baik , namun karena ketidakmampuan spiritual kita
sehingga kita menjadi terjebak dalam ketidakmampuan kita. Kita harus memiliki kesadaran yang
benar dalam memahami hidup. Kita dilengkapi untuk melengkapi orang lain . Kita akan menjadi tidak
terkalahkan jika kita mengutamakan KESUCIAN. Untuk mencapai kesucian butuh perjuangan dan
tidak mudah. Namun kesucian itu adalah keniscayaan. Kesucian terkait dengan selera jiwa.Kenapa
sulit berubah ,kita telah teracuni oleh sikap kita sejak kecil.

Kesucian bukan keaadaan tidak kotor. Semua perboatan dosa kita Sudha selesai di kayu salib namun
kodrat dosa yang masih dalam diri kita. Kodrat dosa yang harus diselesaikan diri sendiri. Kita harus
berhenti berdosa. Jika kita meminta ampun berarti kita berhenti berbuat dosa. Kebebasan yang
diberikan Tuhan bukan kebebasan untuk berbuat dosa.Dosa kita sudah selesai di kayu salib. Akan
ada penghakiman bagi orang – orang Kristen dan diluar Kristen. Yang melakukan taurat yang akan
dibenarkan. Yesus mati untuk semua orang maka ada penghakiman untuk semua orang. Yang masuk
sorga adalah orang yang tidak mengancam saudaranya.

Kristen dan non Kristen sama perilakunya, yang berbedanya adalah yang mau sempurna seperti
Kristus. Dihakimi yaitu ada pertimbangan. Keselamatan membuat kita menjadi manusia ilahi.
Pengadilan adalah pertimbangan salah atau benar. Doktrin benar atau salah ditentukan dari
kelakuan kita terhadap sesama terutam kepada Tuhan. Teologi mua kan mentukan kualitas
perlakukan mu. Kesucian tidak bisa diganti apapun. Jika memiliki kesucian yang benar maka jemaat
pasti akan tetap bertahan. Kesucian seperti minyak dari diri kita bukan pengajaran atau doktrin. Kita
tidak bisa menjadi hamba Tuhan tanpa kesucian. Jika kita tidak kudus maka kita tidak bisa berjalan
dengan Tuhan. Kesombongan merusak kesucian.

Didalam kekristenan, kesucian memuat dan terkandung pengertian potensi melakukan segala
sesuatu sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah. Kesucian harus diperjuangkan karena tanpa
kesucian seseorang tidak dapat mengenal Allah. Allah menulis hukum didalam hati manusia bahwa
warisan pemahaman yang baik dan jahat itu turun temurun di estafetkan. Adam dan Hawa di dalam
taman eden mereka belajar yaitu berpikir dan berperasaan sama seperti Allah melalui pengetahuan
tentang yang baik dan jahat. Warisan pengetahuan yang baik dan jahat ini , diwariskan turun
temurun sampai ke seluruh bangsa. Bagaimana Allah yang benar yaitu melihat sikap orang Kristen.
Suci itu tidak bisa bebruat dosa. Kesucian itu kemustahilan bebruat dosa. Kesucian adalah ketaatan
tidak bersyarat yaitu menjadi kodrat.

Dosa berarti hamartia, tidak kena sasaran, tidak tepat. Target yang mau dicapai adalah ketepatan
sesuai dengan kehendak Allah. Hamartia artinya meleset. Satu orang hal yang membuat orang
berhenti karena orang tersebut masih memiliki kesenangan dunia, masih mengharapkan
kebahagiaan dunia.

Langit baru bumi baru

Tuhan pada mulanya tidak menciptakan surga diluar bumi, ini berarti Allah tidak tulus dan punya
agenda baru. Allah tidak demikian. Dalam kesempurnaaNya ,Allah tidak merancangkannya. Allah
mengampuni dan melupakan. Allah mau dunia ini mau jadi Firdaus. Tuhan itu multidimensional.
Tuhan tidak merancang neraka. Berhubungan bumi terkutuk, manusia harus mengalami
pembaharuan . maka Yesus berkata Aku pergi menyediakan tempat dan tidak ada kerajaan 1.000
tahun. Kebangkitan kedua yang kita nantikan.supaya diamana Yesus ada kamu ada juga.
Pengharapan kita langit baru bumi baru. Dunia bukan rumah kita. Surga itu ada di bumi baru.
pemerintahan kerajaan Allah datangnya dari Allah Bapa. Pengharapan kita bukanlah pengharapan
yang kosong. Sungguh amat baik maka pasti ada patternnya, maka ada juga standarnya. Kita harus
hidup dalam kesucian dan kekudusan Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai