Anda di halaman 1dari 4

Nama : Redemptus Apriyanto Nesi

Nim : 2122411157

Kelas/semester : D/1

Prodi : PGSD

Mata kuliah : Agama katolik

Soal:

1. Apa arti dan makna agama?


 Arti Agama
Agama berasal dari bahasa Sansekerta yang diartikan dengan haluan,
peraturan, jalan, atau kebaktian kepada Tuhan. Agama itu terdiri dari
dua perkataan, yaitu “A” berarti tidak, “Gama” berarti kacau balau,
tidak teratur. 1 Dengan demikian” AGAMA” artinya tidak “kacau”.
balau, tidak teratur.
 Makna Agama
Adapun menurut istilah, agama adalah ajaran atau sistem yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) peribadatan kepada Tuhan
YangMaha Esa serta tata kaidah–kaidah yang berhubungan dengan
pergaulan .manusia dengan manusia serta lingkungannya. Agama
sebagai sistem–sistem simbol, keyakinan, nilai, perilaku yang
terlambangkan, yang semuanya itu berpusat pada persoalan–persoalan
paling maknawi

2. Apa tujuan hidup beragama?


 kita hidup di dunia ini untuk mengenal dan mencintai Allah
Kenapa sih kita perlu mengenal Allah? Jawabannya sederhana saja
yakni kita ini manusia. Dalam iman Kristiani, mejadi manusia berarti
kita berasal dari Allah dan kembali kepada Allah.
Kongkritnya misalnya siapa sih yang tidak mengenal ibu kandungnya?
Secara manusiawi kita mengenal asal hidup kita. Lebih dari itu, asal
muasal kita melampuai orang tua kita.
Oleh sebab kita berasal dari Allah, maka kita sepatutnya mengenal Dia.
Konsekuensinya adalah kasih. Ketika kita mengenal Dia, kita pun
sadar bahwa Ia sungguh mengasihi kita. Di situlah letak kebahagiaan
terdalam dari kita yakni kita dikasihi.
 Kita hidup di dunia ini untuk melakukan kebaikan menurut kehendak
Allah
Kalau kita telusuri asal dari kebaikan tentu saja kita tidak melepaskan
diri dari Allah. Allah adalah kebaikan yang utama . Segala sesuatu
yang baik berasal dari Allah. Mungkin ada yang bertanya apa sih
kebaikan menurut kehendak Allah? Dalam surat rasul Paulus 1
Timotius 2: 3-4 dikatakan bahwa kehendak Allah adalah supaya setiap
orang diselamatkan. Itu artinya bahwa kebaikan kita seharusnya
bertujuan untuk keselamatan banyak orang. Lalu, 1 Tesalonika 5: 18
dikatakan bahwa kehendak Allah itu adalah selalu beryukur dalam
segala situasi. Mungkin agak sulit bagi mereka yang berada dalam
kesulitan untuk bisa bersyukur, tetapi kalau kita berhenti sejenak dan
merefleksikannya, bukanlah hal mustahil bagi kita untuk bersyukur.
 tujuan hidup kita adalah suatu saat kembali ke surga
Menurut Katekismus Gereja Katolik, kita berasal dari Allah, dalam
mana segala sukacita surgawi baik di bumi dan di surga ada pada-Nya.
Lebih lanjut, kita diharapkan berada dalam kekekalan dan kebahagiaan
yang tiada akhirnya. Kita seharunya mulai merasakan kebahagiaan
surgawi itu sejak kita dalam peziaraan di bumi ini. Dalam peziaraan
ini, si jahat selalu mau memisahkan kita dari kebahagiaan surgawi itu.
Maka, Allah mengutus puteranya yang terkasih untuk menemukan
kembali jalan kembali ke rumah Bapa. Ia, Sang juruselamat
membebaskan kita dari dosa dan segala macam kejahatan sehingga kita
mengalami sukacaita itu di dunia ini dan di akhirat nanti.

3. Apa fungsi ada peranan agama bagi kehidupan manusia sesudah kematian?

Kehidupan setelah kematian (terkadang disebut


juga akhirat atau alam baka) adalah konsep tentang suatu alam, atau
alam itu sendiri (baik bersifat fisik maupun transendental), yang di
dalamnya suatu bagian esensial dari kesadaran atau identitas seorang
individu berlanjut keberadaannya setelah kematian tubuhnya.
Menurut berbagai gagasan tentang kehidupan setelah kematian,
aspek penting dari seorang individu yang hidup setelah kematian
jasmani kemungkinan adalah beberapa elemen parsial, ataupun
keseluruhan jiwa atau roh, dari individu tersebut, yang dibawanya
dan memberikan identitas diri. Keyakinan pada kehidupan setelah
kematian, yang mungkin bersifat naturalis atau supranatural, kontras
dengan keyakinan pada ketiadaan atau keterlupaan kekal.

Dalam beberapa pandangan populer, keberadaan yang berlanjut ini


sering kali terjadi dalam alam rohani, dan dalam pandangan populer
lainnya, seorang individu kemungkinan dilahirkan kembali ke
dalam dunia ini serta memulai kembali siklus hidup yang lain,
mungkin tanpa ingatan akan apa yang telah ia lakukan di masa lalu.
Menurut pandangan yang terakhir disebutkan itu, kematian dan
kelahiran kembali tersebut dapat terjadi berulang-ulang secara terus
menerus sampai sang individu diperkenankan masuk ke suatu Dunia
lain atau alam rohani. Pandangan-pandangan utama mengenai
kehidupan setelah kematian berasal dari agama, esoterisme,
dan metafisika.

4. Cari dasar kitab suci baik perjanjian lama /baru tentang ketiga hal di atas.
Yang menjadi dasar tentang ketiga hal di atas adalah Jika kita hanya
memiliki Perjanjian Baru, ketika membaca Injil, kita tidak akan tahu
kenapa orang-orang Yahudi mencari Mesias (Raja Penyelamat).
Tanpa Perjanjian Lama, kita tidak akan mengerti mengapa Mesias
datang (lihat Yesaya 53); kita tidak dapat mengenali Yesus, orang
Nazaret itu, sebagai Mesias melalui berbagai nubuat mendetail
mengenai Dia (tempat kelahiranNya (Mikha 5:2); cara kematianNya
(Mazmur 22, khusus ayat 1, 7-8, 14-18; Mazmur 69:21, dll),
kebangkitanNya (Mazmur 16:10), dan banyak lagi detil pelayananNya
(Yesaya 52:13; 9:2, dll). Tanpa Perjanjian Lama, kita tidak dapat
memahami adat istiadat orang-orang Yahudi yang hanya disebutkan
secara sambil lalu dalam Perjanjian Baru. Kita tidak akan dapat
memahami pemutarbalikan yang dilakukan orang-orang Farisi
terhadap hukum Allah saat mereka menambahkan kebiasaan mereka
sendiri pada hukum itu.

Anda mungkin juga menyukai