ROMA 1:18-21; 2:14-15; 3: 20-23 Minggu ke-2 1. Pert. Dari mana Saudara mengetahui sengsara Saudara? Jaw. Dari hukum Taurat Allah (a). (a) Rom 3:20. 2. Pert. Apa yang dituntut hukum Taurat Allah dari kita? Jaw. Itu diajarkan Kristus kepada kita secara ringkas dalam Mat 22:37-40, 'Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap akal-budimu, dan dengan segenap kekuatanmu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.' 3. Pert. Dapatkah Saudara melaksanakan semua ini dengan sempurna? Jaw. Tidak (a), karena menurut kodratku aku cenderung membenci Allah dan sesamaku manusia (b). (a) Rom 3:18. (b) Rom 8:7.
1. APA ITU DOSA DAN SENGSARA MANUSIA
Dosa adalah segala bentuk perlawanan atau pemberontakan kepada Allah, baik dengan pikiran, perkataan dan perbuatan yang disadarai atau tidaka disadarai, yang disengaja atau tidak disengaja. Sengsara adalah Penghukuman yang diberikan oleh Allah kepada manusia atas dosanya. Ada 2 jenis kesengsaraan yaitu kesengsaraan rohani dan kesengsaraan jasmani. Kesengsaraan rohani meliputi kekeras hati sehingga manusia membenci Allah, kegelapan pikiran sehingga manusia menjadi bebal dan tidak dapat mengenal Allah, Perhambaan oleh kejahatan sehingga mansuia cenderung melakukan yang jahat. Kesengsaraan jasmani meliputi sakit penyakit hingga kematian. Pertanyaan dalam Katekismus berbunyi “dari mana saudara mengetahui sengsara saudara? Pengetahuan tentang dosa yang mengakibatkan kesengsaraan kita tidak bisa kita ketahui dari apa yang kita alami seperti sakit penyait, kematian tetapi tidak bisa memerikan pengetahuan kepada kita mengapa penderitaan itu ada? Ini adalah inti dari apa yang ingin disampaikan dalam Katekismus ketika kita membahas tentang makna mengetahui sengsara kita. Karena itu penting kita mengetahui tentang dosa dan sengsara kita agar kita dapat berpaling kepada Tuhan dan memohon pengampunan atas dosa-dosa kita dan penebusan dari sengsara kita. Dari mana kita mengetahui dosa dan sengsara kita? Dari Tuhan, karena Tuhanlah yang memberitahu kita mengenai dosa dan sengsara kita. Melalui apa? Melalui Hukum Taurat. 2. APA ITU HUKUM TAURAT Hukum Taurat adalah semua tuntutan Allah yang telah ditetapkan dalam firmanNya yang terangkum dalam Sepuluh Firman (Keluaran 20:1-17) dan Matius 22:37-40). Dalam PL ada 3 jenis hukum yaitu: a. Hukum sipil yaitu hukum yang Tuhan berikan kepada umat Israel untuk mengatur kehidupan bermasyarakat karena pemerintahan Israel dalam PL adalah pemerintahan Teokrasi dimana Allah yang menjadi pemimpin mereka. Hukum-hukum ini tidak bisa kita terapkan secara langsung pada masa kini karena gereja dan pemerintahan sipil terpisah. b. Hukum serimonial/keagamaan yaitu hukum yang mengatur tentang hal-hal ibadah. Hukum-hukum ini tidak dipakai lagi karena tujuan Allah memberikan hukum ini kepada bangsa Israel adalah untuk mengarahkan mereka kepada Mesias atau Kristus. Dan Mesias atau Kristus sudah datang dan menggenapi semua hukum ini. hukum-hukum ini juga tidak bisa kita terapkan secara langsung di dalam gereja namun perlu kita mempelajarinya untuk mendapatkan pemahaman yang benar tentang siapa Kristus dan apa yang telah dilakukanNya bagi kita. c. Hukum Moral/Perjanjian yaitu hukum yang mengatur tentang kehidupan moral umat Tuhan dalam kehidupan sehari-hari sebagai umat Perjanjian. Hukum Perjanjian ini terangkum dalam 10 firman dan tetap berlaku sampai selama-lamanya. Jadi jawaban dari KH pertanyaan ketiga yaitu dari hukum taurat Allah yang dimaksudkan adalah jenis ketiga dari hukum dalam PL yaitu hukum perjanjian. 3. TUJUAN ALLAH MEMBERIKAN HUKUM TURAT Tujuan Allah memberikan hukum taurat bukan untuk membebani manusia dengan segala tuntutanNya tetapi untuk memberikan kebahagiaan atau penghiburan kepada manusia. Mengapa? Karena manusia sudah berdosa dan sudah mati secara rohani sehingga tidak mungkin bisa mengenal Tuhan dan mengenal dirinya yang berdosa. Melalui hukum taurat kita melihat apa yang menjadi kehendak Tuhan dan melihat sperti apa dan siapa kita sebenranya di hadapan Tuhan. Ketika kita bercermin diri pada hukum taurat baru kita bisa mengetahui bahwa keadaan diri kita bukanlah seperti yang dikehendaki oleh Tuhan. Karena itu Roma 3:20 tegas menyatakan bahwa oleh hukum taurat manusia dapat mengenal atau mengetahui bahwa dia berdosa, dan setelah mengetahui bahwa dia berdosa maka manusia akan mengetahui mengapa dia sengsara atau menderita, dan setelah dia mengetahui bahwa dia sengsara dan menderita maka dia membutuhkan penghiburan dari Tuhan yaitu pengampunan dosa dan penebusan dari Allah di dalam dan melalui Yesus Kristus. Jadi, tujuan Allah memberikan hukum taurat bukan untuk menambah beban dan kesengsaraan manusia tetapi untuk memberikan pengetahuan kepada manusia untuk mengenal Allah dan mengenal diri dan akan kembali kepada Allah agar memperoleh kembali kebahagiaan. Tetapi apakah dengan mengetahui atau menghafal seluruh hukum taurat maka kita sudah mengetahui dosa dan sengsara kita? Tidak. Mengapa? Karena kita sudah mati rohani sehingga harus dilahirkan kembali oleh Allah melalui pembaharuan oleh Roh Kudus agar kita dapat mengetahui dosa dan sengsara kita dan dengan tulus iklhas mengakui segala dosa kita kepada Tuhan. Roh Kuduslah yang akan menginsafkan kita akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yoh. 16:8). 4. TUNTUTAN ALLAH KEPADA MANUSIA DALAM HUKUM TAURAT Pertanyaan 4 dalam KH “Apakah yang dituntut hukum taurat Allah dari kita?” Yang dituntut oleh Allah dalam hukum taurat adalah Kasih yang sempurna dan utuh kepada Allah dan kasih kepada sesame manusia seperti kasih kita kepada diri kita sendiri. Ini adalah rangkuman dari seluruh hukum taurat Allah yang diajarkan oleh Kristus kepada kita. Mengapa Tuhan Yesus merangkumkan dan mengajarkan selruh hukum taurat dalam hukum kasih ini kepada kita? Karena yang Allah kehendaki adalah bukan ketaatan kita melakukan seluruh hukum taurat tanpa kasih kepadaNya, itu adalah ketaatan yang semu dan mungkin kita bisa melakukannya tetapi akan terus menjadi beban karena tidak ada seorangpun manusia berdosa yang sanggup taat kepada Tuhan dengan sempurna. Jika ada yang mampu taat melakukan seluruh hukm taurat maka akan menibulkan pembenaran diri di hadapan Tuhan. Oleh karena itu Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk taat kepada Tuhan dengan mengasihiNya dengan segenap atau seluruh hidup dan seluruh keberadaan kita dan mengasihi sesama seperti diri kita sendiri. Allah menuntut kasih dari kita kepadaNya dan kepada sesama karena Allah sudah lebih dahulu membuktikan kasihNya kepada kita ketika kita masih berdosa melalui pemberian Yesus Kristus, AnakNya yang tunggal ke dalam dunia untuk menyelamatkan dan menebus kita dari kematian kekal dengan jalan mentaati seluruh tuntutan hukum taurat melalui penderitaan dan kematianNya di kayu salib. Inilah tuntutan Allah dalam hukum taurat, tetapi P & J 5: “Dapatkah saudara melaksanakan semua ini dengan sempurna? Tidak, karena meurut kodratku aku cenderung membenci Allah dan sesama manusia”. KH tidak menanyakan apa yang saduara sudah lakukan, tetapi dapatkah saudara atau sanggupkan saudara melakukan semua tuntutan hukum taurat dengan sempurna? Jawabannya tidak. Jawaban ini adalah pengakuan bahwa kita tidak mampu karena tabiat kita cenderung membenci Allah dan sesama. Artinya sebagaimana keadaan kita dilahirkan dan hidup di luar pembaharuan yang dilakukan oleh Roh Kudus, maka kita tidak sanggup melakukan semuat tuntutan Allah, tetapi dengan pembaharuan oleh Roh Kudus maka kita mampu untuk mengasihi Allah dan sesama. Hukum kasih ini harus kita lakukan dengan penuh ketaatan sebagai persembahan yang hidup, yaitu persembahan yang penuh dengan kasih dan ucapan syukur kepada Allah.