Anda di halaman 1dari 4

MODUL

1. Tema : “Reborn and Growing”


I Petrus 1:23 “Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana,
tetapi dari benih yang tidak fana, oleh Firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
2. Tujuan

 Melahirkan youth yang cinta Tuhan (lahir baru)


 Bertumbuh dalam keluarga Allah
 Mengalami Tuhan dan intim dengan Tuhan

3. Waktu: 1 Hari

4. Materi
Apakah teman-teman sudah lahir baru?

Lahir baru merupakan hal yang penting bagi orang percaya. Sebagaimana yang di
catat oleh Firman Tuhan bahwa Tuhan ingin kita bertumbuh menjadi dewasa secara
rohani. Bagaimana caranya agar kita lahir baru? Yaitu dengan percaya dan menerima
Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi. Lahir baru penting karena
dengan kehidupan yang baru, itu merupakan langkah awal keselamatan dan manusia dapat
mengalami kasih Allah secara pribadi dalam persekutuan yang intim dengan Yesus.
Dalam I Korintus 2:14 berbunyi “Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa
yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak
dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.” Tujuan akhir dari
iman Kristen adalah menjadi serupa dengan Allah (Theosis) dan seorang Kristen sejati,
sangat memahami bahwa menjadi serupa dengan Allah dalam Kristus adalah tujuan akhir
dari imannya. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh manusia seorang diri, atau dengan kata
lain hanya kuasa Tuhan yang dapat melakukannya. Mengapa? Karena kelahiran baru
bukan berbicara mengenai fisik manusianya yang dilahirkan melainkan Roh (Nous)dari
seorang manusia yang dilahirkan kembali karena setelah jatuh kedalam dosa roh dan jiwa
manusia mengalami kematian rohani (Kejadian 3:3).
Kehidupan kekristenan bukan hanya sekedar fisik saja yang tampak hidup,
melainkan kehidupan spiritual juga. Bagaimana cara kita memulai kehidupan spiritual
sebagai Kristen sejati? Kehidupan spiritual dimulai ketika kita sudah dilahirkan baru
oleh Roh Kudus. Roh Kudus menyalurkan karya keselamatan yang telah dikerjakan oleh
Yesus Kristus 2000thn yang lalu (Salib Kristus) yakni hidup kekal pelepasan dari kuasa
dosa. Roh Kudus yang melahirkan roh kita, tinggal dan diamdi dalam tubuh kita (Yoh
14:16-17, I Kor 3:16; Kis 8:16-17) sehingga kita yang telah lahir baru adalah manusia
rohani dan roh yang telah lahir ini memulai perjalanan kehidupannya menuju kedewasaan
dalam Kristus (Efesus 4:15). Ketika seseorang telah lahir baru, itu berarti orang tersebut
tidak lagi hidup semaunya sendiri tetapi sesuai dengan kehendak Tuhan. Perlu kita sadari
bahwa kita tidak diselamatkan untuk sekedar berada dalam keadaan yang manis dan
menyenangkan. Namun kita diperbaharui sebagai ciptaan baru dan dikembalikan kepada
asal mula keberadaan kita sebagai gambar Allah melalui kelahiran baru (melalui karya
Roh Kudus).
Jadi, jelaslah bahwa ketika seseorang telah didiami Roh Kudus, ia hidup tidak
berdasarkan kehendaknya sendiri melainkan keinginan Roh Kudus yang adalah Kehendak
Bapa yang nyata dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Kehidupan orang percaya yang telah
diubahkan dari kematian karena kuasa maut menjadi hidup kekal (lahir baru), adalah
pemberian semata-mata (Kasih Karunia). Dampak baik yang akan dialami setelah lahir
baru yaitu; roh dan jiwa kita dihidupkan, percaya serta mengakui Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat, mengalami kasih Tuhan.

Sudahkah kamu bertumbuh didalam pengenalan akan Kristus Yesus?


Tidak hanya sampai dilahirkan kembali tetapi kita harus mempunyai kehidupan
kekristenan yang bertumbuh, yaitu memelihara dan meningkatkan kualitas kehidupan
rohani seturut kehendak Tuhan. Tidak ada pertumbuhan rohani tanpa belajar Firman
Tuhan. Dalam injil Yohanes mencatat perkataan Tuhan bahwa jikalau kamu tetap dalam
Firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku.
Ada banyak orang percaya yang salah beranggapan tentang kekristenan, mereka
menganggap bahwa dengan percaya saja kepada Tuhan itu sudah cukup. Bahkan jika
sudah terlibat dalam suatu pelayanan, itu dianggap sudah merupakan pencapaian terbaik.
Namun sesungguhnya yang Tuhan kehendaki setelah kita percaya, dibaptis dengan
air dan Roh Kudus adalah bertumbuh menjadi dewasa rohani.
Lukas 2:40 dan 52 menegaskan bahwa Tuhan Yesus sebagai teladan kita, juga
mengalami pertumbuhan. IA bertumbuh dari seorang anak (ayat 40 : Anak itu bertambah
besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya) menjadi
seorang yang dewasa rohani (ayat 52 : Yesus makin bertambah besar dan bertambah
hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia). Perubahan dari
seorang anak menjadi seorang yang dewasa rohani itulah yang dimaksud dengan proses
pertumbuhan. Jadi, untuk bertumbuh menjadi dewasa rohani tidak bisa terjadi
dalam waktu yang singkat, tetapi butuh proses. Bahkan pengalaman/umur tidak bisa
menentukan tingkat kedewasaan rohani seseorang; tetapi pengalaman itu sangat
diperlukan sebagai bagian dari proses menuju kedewasaan rohani. Satu pengalaman tidak
bisa menjadikan kita dewasa rohani, tetapi melalui banyak proses itulah yang menjadikan
kita dewasa rohani. Itulah sebabnya mengapa kita harus tetap setia ibadah, berdoa,
membaca Firman Tuhan, dan melayani. Sekalipun masih banyak masalah persoalan yang
belum terselesaikan. Sebab kita sedang berproses untuk bertumbuh di dalam Tuhan. Hal-
hal yang perlu kita lakukan dalam berproses, yaitu:

 Pembentukan
 Pelatihan
 Disiplin

Sebagai orang percaya, kita harus mengijinkan Tuhan membentuk hidup kita.
Mengapa? Karena dosa telah merusak dan menghancurkan segala sesuatu dalam hidup
manusia; sehingga secara rohani – manusia telah menjadi rusak/hancur dan tidak ada
yang benar dalam dirinya. Tetapi bersyukur karena Tuhan Yesus mau mati disalib buat
kita untuk mengembalikan rupa dan gambar Allah di dalam diri kita. Oleh sebab itulah,
kita harus mau alami proses pembentukan. Ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan
dan Juru Selamat, ada banyak hal yang Tuhan bentuk dalam diri kita; bahkan proses
pembentukan itu masih terjadi sampai hari ini. Dalam setiap hari yang kita jalani
Tuhan bekerja membentuk rohani kita, antara lain bagaimana cara kita berpikir
dan sikap hati kita dalam merespon segala sesuatu. Gambaran indah tentang
pembentukan yang Tuhan kerjakan di dalam kita adalah sebagaimana yang tercatat dalam
Yeremia 18:3-6, yaitu tentang pelajaran dari pekerjaan tukang periuk: Apabila bejana,
yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu
mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada
pemandangannya. Semua orang percaya adalah seperti tanah liat di tangan penjunan;
apapun bentuk yang Tuhan inginkan meskipun harus dihancurkan berulang-ulang
percayalah hasil akhirnya akan seperti bejana yang lebih indah. Kita harus percaya
bahwa hidup kita ada di tangan Tuhan dan apapun proses yang Tuhan kerjakan, itu
adalah yang terbaik. Jadi, apa yang terjadi dalam hidup kita hari-hari ini termasuk jika
kita alami kehancuran / kegagalan, kita harus tahu bahwa itu terjadi karena Tuhan
sedang membentuk kita. Setiap kehancuran dan kegagalan yang terjadi, itu tidak
akan membinasakan atau membawa hidup kita kepada keterpurukan, tetapi untuk
membuat kita menjadi lebih indah dan mulia sama seperti Tuhan Yesus. Tujuan
pembentukan adalah supaya kita mempunyai roh yang benar dan nilai hidup yang
benar, seperti yang ditegaskan dalam “Roma 12:2, yaitu janganlah kita menjadi serupa
dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budi, sehingga kita dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan
yang sempurna”. Kita dibentuk supaya kita menjadi seorang yang dewasa rohani
yang tidak sama dengan dunia.
Kita harus memahami bahwa kita hidup bukan dari hal-hal jasmani tetapi dari
setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Proses pembentukan harus kita alami supaya
setiap perkataan Allah menjadi rhema dalam hidup kita, sehingga Firman Tuhan benar-
benar mengubah segala sesuatu dalam hidup kita menjadi lebih mulia (kita menjadi
pelaku Firman). Proses dan tekanan hidup merupakan bentuk pelatihan dalam
pertumbuhan rohani dalam kehidupan orang percaya, yang membuat kualitas diri kita
menjadi luar biasa. Kita semakin tekun, semakin sabar, semakin dewasa dan semakin
serupa Kristus dalam kesempurnaan-Nya.

“DON’T GROW BITTER BUT GROW BETTER”


HALELUYA! AMEN!

Anda mungkin juga menyukai