berjasa kepada kita. Seorang murid wajib menyelami dan memahami konsep
penting ini.
Dalam Lukas 14, terdapat beberapa prinsip mengenai pemuridan yang Yesus
jelaskan. Dalam ayat 1, seorang murid adalah orang yang dalam segala bidang
kehidupannya mencari kebenaran Alkitab dan menghayatinya secara konsekuen.
Ayat 2, seorang murid adalah orang yang selalu berhubungan dengan orangorang yang mempunyai keperluan. Ayat 3, Perintah Allah selalu tegas dan
dimaksudkan untuk kepentingan kita. Ayat 11, Bagaimana pun orang tidak dapat
menerima tanpa member atau benar-benar hidup tanpa mati. Seorang murid
adalah orang yang telah mempelajari kebenaran yang besar ini dan menjalani
hidupnya sebagaimana mestinya. Ayat 15-24, seorang murid adalah orang yang
mendengarkan suara Roh Allah. Ayat 25, salah satu syarat dasar bagi pemuridan
yang sejati adalah keputusan yang bernyala-nyala jauh di dalam jiwa.
Ayat 26-33, untuk menjadi murid Yesus, kita harus mengikuti Dia dan menaati
perintah-Nya. Untuk menekankan pentingnya biaya pemuridan, Yesus
menggunakan dua lukisan mendirikan sebuah menara dan menyiapkan diri
untuk peperangan. Yesus menggunakan keadaan semacam ini untuk
menekankan pentingnya menghitung biaya untuk menjadi murid sebelum
seseorang menyerahkan diri. Jangan memulai sesuatu, kalau kita tidak mau
menyelesaikannya. Bagi seorang murid, kesanggupannya bergantung pada
kemauannya. Kita dapat mempunyai kesanggupan untuk menjadi murid melalui
kuasa ilahi Yesus Kristus (2 Petrus 1:3).
Ayat 24-36, Ia menggunakan perumpaan garam yang sudah menjadi tawar.
Perumpamaan itu melukiskan orang percaya yang tidak mau menjadi murid.
Rencana Allah ialah setiap orang percaya menjadi murid, tetapi kalau murid itu
menarik kembali penyerahannya, maka ia tidak ada gunanya lagi. Kita tidak
dapat menyelamatkan mereka karena mereka sudah diselamatkan, tetapi kita
tidak dapat menggunakan mereka karena ia tidak bersedia. Ia bagaikan garam
yang sudah menjadi tawar, orang membuangnya saja. Dalam menanggung
biaya untuk menjadi murid Kristus, kita juga harus secara sadar menghancurkan
semua jalan untuk mundur.