Nim: 5193144013
Kelas : Reg-A tatarias
a. Transmisi atau pewarisan: yakni untuk meneruskan ke setiap generasi suatu “sense of
identity” melalui kebiasaan-kebiasaan, cerita, dan kelanjutan historis yang dimiliki
bersama.
2. teori atheisme menyatakan bahwa keberadaan Allah adalah irrasional, karenanya tidak
perlu dipercaya sebagai realitas atau pribadi yang eksis. Seseorang yang dibesarkan dalam
lingkungan atheis, menganggap bahwa percaya terhadap eksistensi Allah adalah
kebodohan. Pembelaan saya mengenai teori ini tentang keberadaan Allah semua
tergantung dari iman kita sendiri, karena Ibrani 11 : 1 dan 6 mengatakan "(1) Iman adalah
dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita
lihat, (6) Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab
barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah
memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia"
- Yohanes 14:28 (TB) Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku
pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu
akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada
Aku.
- 1 Timotius 1:2 (TB) kepada Timotius, anakku yang sah di dalam iman: kasih karunia,
rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai
engkau.
- 1 Petrus 1:2 (TB) yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa
kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima
percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas
kamu.
- 1 Petrus 1:2 (TB) yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa
kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima
percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas
kamu.
- Yohanes 3:16 (TB) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
- Filipi 2:5-6 "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan
yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak
menganggap keset
- Yohanes 13:13 "Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab
memang Akulah Guru dan Tuhan. "
- Roma 9:5 " Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam
keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus
dipuji sampai selama-lamanya. Amin! "
- Yohanes 1:1-3 " Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah
dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu
dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah
dijadikan.
- Matius 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
- 2 Korintus 13:13 Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan
Roh Kudus menyertai kamu sekalian.
- 1 Korintus 12:4-6 Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan,
tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang
mengerjakan semuanya dalam semua orang.
- Yohanes 14:16-17 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu
seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh
Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak
mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di
dalam kamu.
- 1 Korintus 6:11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu
telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam
nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
4. Menurut saya segambar dan serupa dengan allah ialah, dapat kita lihat dalam kejadian 1:26
dimana Allah berkata, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita”
Dengan demikian, Allah mengakhiri pekerjaanNya dengan satu “sentuhan pribadi.” Allah
membentuk manusia dari debu tanah dan memberinya hidup dengan menghembuskan
nafasNya sendiri (Kejadian 2:7). Dengan demikian, manusia memiliki keunikan dibanding
dengan ci
6. kata lain, manusia dapat menggunakan pikirannya dan bisa memilih. Ini adalah refleksi
dari akal budi dan kebebasan Allah.Setiap kali seseorang menciptakan mesin, menulis
sebuah buku, melukis pemandangan, menikmati simponi, menjumlahkan hitungan, atau
menamai binatang peliharaan, dia menyatakan fakta bahwa ia diciptakan menurut gambar
Allah.Secara moral, manusia diciptakan dalam kebenaran dan kepolosan yang sempurna,
suatu refleksi dari kesucian Allah. Allah melihat semua yang diciptakanNya (termasuk
manusia) dan mengatakan, “sangat baik” (Kejadian 1:31). Hati nurani kita atau “kompas
moral” itu sisa dari keadaan yang asli itu.Ketika seseorang menaati hukum, berbalik dari
kejahatan, memuji kelakuan baik, atau merasa bersalah, orang itu meneguhkan fakta
bahwa ia diciptakan menurut gambar Allah.Secara sosial, manusia diciptakan untuk
bersekutu. Hal ini mencerminkan ketritunggalan Allah dan kasihNya. Di taman Eden,
relasi manusia yang terutama itu dengan Allah (Kejadian 3:8 menyiratkan persekutuan
dengan Allah), dan Allah menciptakan perempuan pertama karena "tidak baik, kalau
manusia itu seorang diri saja” (Kejadian 2:18).Setiap kali seseorang menikah, berteman,
memeluk anak kecil, mengikuti kebaktian, dia menyatakan bahwa ia diciptakan menurut
gambar Allah.Karena diciptakan menurut gambar Allah, Adam memiliki kebebasan untuk
memilih. Meskipun dia diberikan pribadi yang suci, Adam memilih berdosa dan
memberontak melawan PenciptaNya. Dengan berbuat demikian, dia mencemarkan gambar
Allah yang ada dalam diriNya, dan mewariskan keserupaan yang rusak itu pada semua
keturunannya, termasuk kita (Roma 5:12).Saat ini, kita masih memiliki gambar Allah
(Yakobus 3:9), namun harus menanggung bekas-bekas dosa. Secara mental, moral, sosial
dan fisik, kita memperlihatkan efek-efek dari dosa.Kabar baiknya, ketika Allah menebus
seseorang, Dia mulai memulihkan gambar Allah yang asli itu, menciptakan “manusia baru,
yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang
sesungguhnya” (Efesus 4:24; lihat pula Kolose 3:10).
7. Dalam Ayat(roma 12:2) tersebut merupakan nasihat dari Rasul Paulus supaya kita nggak
serupa dengan dunia ini. kenapa kita boleh serupa dengan dunia ini ? sebab semua yang
berasal dari dunia ini bukan berasal dari Bapa ( 1 Yohanes 2 : 16). Dari sini kita melihat
bahwa ternyata ada dua nilai yang bertentangan ibarat seperti dua kutub magnet. Ada dua
standard yang ditawarkan yang sama sekali berbeda. Sama sekali tidak memberi ruang
untuk kita berkompromi atau berada diantara keduanya. Dua hal tersebut Yaitu kehendak
yang berasal dari dunia dan kehendak yang berasal Allah. Maka dapat kita simpulkan
bahwa Walau kita tinggal dan berada di dalam dunia, tetapi kita tidak boleh sama dengan
dunia ini. Sama seperti ikan di laut, walau ikan tinggal di dalam air asin, tetapi tubuhnya
tidak asin selama hidup. Tetapi saat ikan di laut mati maka tubuhnya diberikan garam agar
bisa awet. Kita memang diutus Tuhan ke tengah-tengah dunia, tapi kita tidak boleh
menjadi serupa dengan dunia.Yang dimaksud “dunia” oleh Paulus adalah jalan hidup yang
jahat, yang berdosa di hadapan Tuhan, cara pandang yang bertentangan dengan kehendak
Allah. Jadi Paulus bukan hanya menunjuk keadan perbuatan-perbuatan duniawi, tapi pola
pikir, sudut pandang dan sistem kepercayaan yang bertentangan dengan firman Allah. Kita
diperintahkan untuk tidak berbuat jahat, tapi juga jangan mempunyai cara pikir yang sama
dengan dunia. Karena di belakang cara berpikir kita sebenarnya ada kepercayaan yang kita
pegang. Perintah ini berarti agar kita jangan menjadi serupa dengan kepercayaan palsu
yang dipegang oleh orang-orang dunia ini.Kita perlu waspada dengan pengajaran yang
hanya menekankan satu pengajaran tapi melupakan yang lain, misalnya pengajaran tentang
“Injil kemakmuran” yang mengatakan bahwa kalau ikut Yesus pasti bisa kaya raya atau
pengajaran yang menganggap orang yang sakit pasti karena berdosa. Kita harus
memahami Injil secara utuh dan komprehensif. Injil yang berpusat pada Kristus bukan
pada manusia.“Jangan menjadi serupa dengan dunia ini” juga dapat berarti “jangan
menjadi sekuler”. Sekularisme terjadi di mana segala pemikiran, perbuatan, rencana,
perjuangan, cita-cita manusia hanya memperhitungkan hidupnya selama di dunia ini saja,
mengabaikan atau tidak mempercayai adanya kekekalan.Selain itu kita mesti tegas dengan
pandangan-pandangan dunia yang hanya memuaskan keinginan lahiriah dan memuja hawa
nafsu sehingga membuat banyak orang Kristen akhirnya menyimpang dari jalan yang
benar. Jadi kemenangan kita atas dunia dimulai dari kepercayaan kita yang diperbaharui
oleh firman Allah.Setiap hari kita harus bisa merubah dunia kita dan membawa berkat bagi
sesama. Jangan jadikan dunia yang merubah hidupmu tetapi hidup kitalah yang sejatinya
merubah dunia ini. Agar kita menjadi tidak serupa dengan dunia, untuk itu Firman Tuhan
memberikan solusi: “berubahlah oleh pembaruan budimu”.Firman Tuhan menginginkan
agar kita terus menerus berubah menjadi manusia yang tidak sama dengan keadaan
semula. Manusia yang belum diperbarui. Manusia yang berdosa. Manusia yang sama
dengan manusia duniawi. Tetapi menjadi manusia yang serupa dengan Kristus. Karena itu,
teruslah berusaha membawa perubahan bagi dunia agar dunia ini dipenuhi kemuliaan
Allah.