Yohanes 17: 3:
Juga :
1
Yohanes 20:17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah
engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada
Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan
katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan
pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku
dan Allahmu."
Matius 28:
2
Yohanes 14:26:
3
Polyteisme tidak pernah mendapat tempat dalam iman Kristiani
sedikitpun. Alkitab lebih lanjut mengungkapkan adanya relasi
antara Bapa, Putra dan Roh Kudus yang tegas
mengimplikasikan adanya perbedaan antara Bapa, Putra, dan
Roh Kudus: Bapa bukan Anak dan bukan Roh Kudus, dan Anak
tidak identik dengan Roh Kudus. Dengan alasan ini pandangan
Sabellianism telah dikeluarkan dari iman Kristen Orthodoks.
Kebenaran alkitabiah tentang Allah Yang Esa ini juga secara
mutlak menolak dan mengkategorikan Arianisme dalam bentuk
apapun, seperti Saksi Yehuwa dan Gereja Unitarian, sebagai
bidat-bidat yang serius.
4
BAB 2
GAMBAR DAN KESERUPAAN
DENGAN ALLAH
Kejadian 1: 26-27
5
Kata Ibrani yang dipakai adalah “btzlm” untuk “gambar”, dan
“dmuth” yang diterjemahakan “rupa” dalam bahasa Indonesia.
Sebenarnya kata “dmuth” lebih tepat berarti “keserupaan”,
“kemiripan”, atau “kesamaan”, sebagaimana Alkitab bahasa
Inggris menterjemahkannya dengan “likeness”. Jadi terjemahan
Kejadian 1:26 yang lebih tepat adalah : Berfirmanlah Allah:
"Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan
keserupaan/ kemiripan / kesamaan Kita,..” Memiliki "gambar"
dan "keserupaan" Allah berarti, dalam istilah yang paling
sederhana, bahwa manusia dibuat menyerupai Tuhan, mirip
dengan Dia.
6
dan memungkinkan dia untuk berkomunikasi dengan
Penciptanya. Namun, tentunya, kualitas luar dan dalam yang
menyerupai Tuhan Allah yang dimiliki manusia, mempunyai
batas-batas yang membedakannya dari Penciptanya.
Dikotomi Manusia
2 Korintus 4:16
7
1 Petrus 2:11
Galatia 5:16-17
Yakobus 2:26
8
Dan sebenarnya, banyak di tempat-tempat lain di
Alkitab yang menggunakan istilah "roh" atau "jiwa" untuk
merujuk pada hal yang sama, yakni batin dari manusia:
9
anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara
Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi
perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya
pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat
menyenangkan suaminya.”
10
kontekstualnya, kata ini tidak selalu diterjemahkan sebagai
“soul” dalam bahasa Inggris yang berarti "jiwa." Versi King
James menggunakan 28 kata berbeda yang digunakan untuk
menerjemahkan istilah aslinya. Nephesh, oleh karena itu,
menandakan hal-hal yang berbeda, tergantung pada bagian di
mana itu terjadi. Kata Ruach (rûaħ), ditemukan sekitar 378 kali
dalam Perjanjian Lama Ibrani, mempertahankan makna-makna
yang melibatkan berbagai fenomena udara: "nafas", "angin",
dan bahkan "bau", disamping maknanya sebagai “batin”.
11
1. Pikiran atau Akal Budi
12
Filipi 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama,
menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam
Kristus Yesus,
13
bertumbuh kembali untuk aku. Memang selalu ada
perhatianmu, tetapi tidak ada kesempatan bagimu.
14
kemauannya, telah mengambil keputusan untuk tidak
kawin dengan gadisnya, ia berbuat baik.
15
yang disebut sebagai jiwa atau roh. Jiwa atau roh, dalam
pandangan dikotomi alkitabiah, yang selanjutnya dibagi
menjadi dua elemen metafisik dasar, yakni hati dan pikiran,
dilihat sebagai satu kesatuan manusia batiniah.
Trikotomi Manusia
1 Tesalonika 5:23
16
Ibrani 4:12
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada
pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai
memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia
sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
17
tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan
menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi
dan memuji juga dengan akal budiku.
18
orang yang mendengarkannya. Inilah alasan mengapa Paulus
lebih menyukai karunia bernubuat yang dapat dipahami dengan
jelas sehingga seluruh anggota gereja dapat dikuatkan dan
diteguhkan:
Hebrews 4:12
For the word of God is quick, and powerful, and sharper than
any twoedged sword, piercing even to the dividing asunder of
soul and spirit, and of the joints and marrow, and is a discerner
of the thoughts and intents of the heart.
Ibrani 4:12
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada
pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai
19
memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia
sanggup membedakan pertimbangan pikiran dan niat hati kita.
20
Markus 12: 29-31
Matius 22:37
21
Lukas 10:27
Ulangan 6: 4-5
22
Juga, Ahli Taurat yang bertanya kepadaNya Yesus,
membenarkan dan mengulangi jawaban Yesus tersebut di ayat
33 dari Markus 12, namun dengan kata yang berbeda untuk
“jiwa” dan “akal budi”. Ia mengganti dua kata tersebut dengan
“pengertian” dengan tidak ada sanggahan sama sekali dari
Tuhan Yesus atas perubahan tersebut. Sekali lagi, ini
menunjukkan bahwa kata “jiwa” dalam hal ini memang artinya
sama dengan “akal budi” dan “pengertian”, yang kedua-
duanya merujuk pada “pikiran” seseorang :
32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru,
benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang
lain kecuali Dia.
33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan
segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga
mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh
lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban
sembelihan."
23
24
BAB 3
TRIKOTOMI MANUSIA
SEBAGAI
GAMBAR DAN KESERUPAAN
TRIKOTOMI
ALLAH YANG ESA
Rekonsiliasi Paradoks Antropologi Kristen: Tinjauan Ulang
dan:
25
jelas dalam I Tesalonika 5: 23, di samping kata kunci ketiga
yaitu "tubuh". Dua kata kunci ini sebenarnya telah
menyebabkan berabad-abad perdebatan tanpa henti antara para
pendukung dari Pandangan Dikotomi versus mereka yang
berpegang pada Pandangan Trikotomi Manusia. Perbedaan
dalam pengartian kata-kata "roh" dan "jiwa" dalam teologi
Kristen dan hermeneutika Alkitab sejauh ini juga merupakan
cermin dari kebingungan universal dalam memahami
antropologi metafisik. Kekacauan ini tidak hanya terjadi dalam
Kekristenan arus utama yang mencerminkan ekspresi dari
pemikiran Barat, yang tidak dapat disangkal adalah warisan dari
Filsafat Yunani yang jelas mendominasi cara berpikir Bapak-
Bapak Gereja awal kita, dan dengan sendirinya, cara teologisasi
dan penafsiran Kitab Suci, tetapi suatu kerancuan yang ditemui
secara global.
26
Trikotomi Allah
27
dengan Pikiran (Jiwa) Allah inilah, pikiran(jiwa)
manusia diciptakan oleh Allah.
1 Samuel 2:35
Yeremia 32:41
Jeremiah 32:41
Yea, I will rejoice over them to do them good, and I will plant
them in this land assuredly with my whole heart and with my
whole soul.
1 Samuel 2:35
29
Kontroversi Tubuh Versus Roh
Lukas 16:23-31
30
dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat
kesakitan dalam nyala api ini.
25 Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau
telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan
Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan
engkau sangat menderita.
26 Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang
jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi
dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ
kepada kami tidak dapat menyeberang.
27 Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa,
supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,
28 sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia
memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka
jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.
29 Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa
dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.
30 Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada
seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka,
mereka akan bertobat.
31 Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan
kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau
diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara
orang mati."
31
dalam Kristus Yesus. Ia harus memiliki pikiran yang alkitabiah
- Roh Allah mengilhaminya dengan pikiran Kristus (1 Korintus
2:16, Filipi 2:5), bukannya terus-menerus menjadi korban dari
pikiran filosofis manusia yang kosong (Kolose 2:8), terlepas
dari latar belakang budayanya. Jadi, seharusnya tidak perlu ada
kontroversi lagi bagi orang percaya untuk menerima bahwa
Tuhan Allah, yang adalah ROH, memiliki Hati, Pikiran, dan
Tubuh. Di dalam Gambar dan Keserupaan Hati, Jiwa, dan
Tubuh Allah inilah, seorang manusia yang juga terdiri dari jiwa,
dan tubuhnya, diciptakan, tidak peduli apakah dia ada di dunia
fisik ini atau di alam spiritual. Allah adalah ROH, karena itu
Hati-Nya adalah ROH, demikian juga Pikiran atau Jiwa-Nya,
dan Tubuh-Nya. Tuhan Allah nyata memiliki Tubuh, Tubuh
Rohaniah.
32
Jadi, sebagaimana halnya dengan “roh” dan “jiwa”,
seorang percaya perlu mendefinisikan “pribadi” secara
alkitabiah, tidak hanya menuruti definisi-definisi umum yang
bersumber dari filsafat manusia belaka.
33
malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap
mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya.
34
Kejadian 1:26-27
Kejadian 1: 29
35
Hanya ada SATU PRIBADI Allah Yang Maha Esa,
yang secara trikotomis terdiri dari TIGA UNSUR-UNSUR
PRIBADI atau ELEMEN-ELEMEN PRIBADI: Hati, Jiwa,
dan Tubuh RohaniahNya, bukan TIGA PRIBADI Allah!.
36
BAB 4
IDENTITAS PUTRA
DALAM TRIKOTOMI
ALLAH YANG ESA
Kolose 2: 2-3
37
3 sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan
pengetahuan.”.
Jiwa Allah adalah salah satu unsur dari Pribadi dan Diri
Allah sendiri. Untuk alasan ini, baik Rasul Yohanes maupun
Paulus dengan keyakinan yang teguh menuliskan bahwa Tuhan
Yesus Kristus, Putra Tunggal Allah, adalah Allah dalam
KeilahianNya !
38
Yohanes 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu
bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah
Allah. 2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
Amsal 8:
22 TUHAN telah memiliki aku sebagai permulaan pekerjaan-
Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala.
23 Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula
pertama, sebelum bumi ada.
39
24 Sebelum air samudera raya ada, aku telah lahir, sebelum
ada sumber-sumber yang sarat dengan air.
25 Sebelum gunung-gunung tertanam dan lebih dahulu dari
pada bukit-bukit aku telah lahir;
26 sebelum Ia membuat bumi dengan padang-padangnya atau
debu dataran yang pertama.
40
tansenden ke keberadaan yang immanen, namun tetap ilahi –
keilahian immanen. Dalam keberadaan yang immanen, dengan
adanya roh, jiwa, dan tubuh yang wujud sebagai Gambar dari
Allah yang transenden, berarti Sang Jiwa, yang adalah unsur-
Pribadi dari Allah transenden, telah menjadi Pribadi yang
dapat dilihat, didengar, berkomunikasi, serta dikenal oleh
semua makhluk yang akan diciptakanNya kemudian. Rasul
Paulus menulis bahwa “Ia adalah gambar Allah yang tidak
kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang
diciptakan,” (Kolose 1:15). Dalam Surat Ibrani tertulis bahwa
“Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah
dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh
kekuasaan. (Ibrani 1: 3).
Kejadian 5:
41
3 Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia
memperanakkan seorang laki-laki menurut keserupaan dan
gambarnya, lalu memberi nama Set kepadanya.
Lukas 3:38 anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah..
Yohanes 17: 5
42
Putra Tunggal Allah adalah Pencipta
Amsal 3:
Yohanes 1:
Kolose 1:
43
pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh
Dia dan untuk Dia.
17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala
sesuatu ada di dalam Dia.
Ibrani 1:
Yohanes 1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan
kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang
diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh
kasih karunia dan kebenaran.
44
Tunggal Allah, telah mengosongkan DiriNya untuk dilahirkan
ke dalam dunia dalam kodrat yang sama dengan manusia :
Filipi 2:
45
Kemahatahuan Allah tidak berubah saat Jiwa dilahirkan
menjadi Putra Tunggal Allah di dalam kekekalan, sebelum
segala sesuatu diciptakan, walaupun Putra Tunggal Allah
adalah wujud Gambar Allah yang immanen, yang terbatas
dalam bentuk dan ukuran. Sifat Mahatahu dari Jiwa Allah, pada
DirNya tidak terpengaruh oleh ukuran yang terbatas. Artinya,
sekalipun Jiwa Allah yang tidak terbatas dalam ukuran telah
menjadi jiwa dari Putra Tunggal Allah dengan adanya batas
dalam ukuranNya, tetap tidak kehilangan kemahatahuanNya,
selama Ia berada dalam keberadaanNya yang Ilahi. Ia tetap
adalah Jiwa Allah yang Maha Tahu, LOGOS dan HIKMAT
Allah dalam wujud Gambar Allah sebagai Putra Tunggal Allah
Yang Ilahi. Ia tetap adalah Jiwa dari Allah Yang Maha Esa,
BapaNya.
46
tidak diketahuiNya. Akan tetapi, jikalau Jiwa Allah itu tunggal
dan yang menjadi sebab Allah itu Maha Tahu, dan ketika Jiwa
itu sepenuhnya menjadi manusia yang terbatas dan, tentunya,
tidak maha tahu, tetaplah dinyatakan oleh Kristus sendiri,
bahwa Allah Bapa tetap Maha Tahu.
47
Jadi, keilahian manusia Putra Tunggal Allah, Yesus
Kristus, selain ada dalam kekudusan-Nya yang mutlak, tetap
ada pada Identitas-Nya sebagai Jiwa Allah yang berada dalam
kesatuan dan persatuan yang kekal dengan Allah BapaNya yang
tetap ada di dalam Kodrat KeilahianNya:
48
sebagai Pribadi, yang terdiri dari hati, jiwa, dan tubuh yang
wujud, yang adalah Gambar Allah Yang Esa. Dalam posisinya
sebagai Jiwa Allah yang berada dalam satu kesatuan kekal
secara perikhoretik dengan Allah, Pribadi Putra adalah “SUB-
PRIBADI” Allah, bukan “pribadi kedua” dari Allah Yang Esa.
49
50
Bab 5
Identitas Roh Kudus
Dalam Trikotomi
Allah Yang Esa
Penggunaan Kata “Roh” dan “Jiwa” Untuk Allah
Yohanes 4:24
51
Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya
tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging,
tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja.
Kejadian 2:7
Yakobus 2:26
52
Zakaria 4:6
I Korintus 2:10-11
53
Kejadian 1:2
54
"sesuatu yang terus ada" dari Tuhan. Istilah "elemen pribadi"
atau "unsur pribadi", adalah lebih tepati dalam pandangan
trikotomi Allah, karena pribadi satu-satunya Allah yang benar
adalah Esa yang terdiri dari tiga unsur-unsur pribadi: Hati,
Jiwa, dan Tubuh RohaniahNya, bukan tiga pribadi.
55
Lukas 1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh
Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang
Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak
yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak
Allah.
56
Allah” dalam ayat paralelnya di Injil Lukas. Nabi Yesaya
menuliskan tentang “lekuk tangan “ dan “Jengkal” dari Allah.
Semua ini menunjukkan bahwa Roh Kudus identik dengan
Tangan Allah yang memiliki kekuatan, dan kuasa Allah:
Matthew 12:28
But if I cast out devils by the Spirit of God, then the kingdom of
God is come unto you.
Matius 12:28
Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka
sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.
Luke 11:20
But if I with the finger of God cast out devils, no doubt the
kingdom of God is come upon you.
Lukas 11:20
57
Alkitab selalu menghubungkatan “Tangan” Allah
dengan Kekuatan dan KuasaNya, menunjukkan Tangan Tuhan
adalah Roh Kudus :
58
ketika Ia memperingatkan aku, supaya jangan
mengikuti tingkah laku bangsa ini:
Keluaran 15: 6
Roma 8:11
59
Dalam Yehezkiel 3:14 dan 37: 1 dapat terlihat dengan
jelas bahwa Tangan Allah itu sebenarnya adalah Roh Allah,
yakni Roh Kudus:
Yehezkiel 3:14
Dan Roh itu mengangkat dan membawa aku, dan aku pergi
dengan hati panas dan dengan perasaan pahit, karena
kekuasaan TUHAN memaksa aku dengan sangat.
Yehezkiel 37: 1 Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia
membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan
menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini
penuh dengan tulang-tulang.
Wahyu 5: 6
Ayub 33: 4
Ayub 34:14
60
Di dalam Alkitab, Tuhan menyatakan BatinNya sebagai
"Hatiku" dan "Jiwaku" atau "Pikiranku". Kekuatan dan Kuasa,
Tangan dan Jari, Mata dan Nafas, semua merujuk pada
TubuhNya yang selalu dihubungkan dengan Roh Kudus. Dari
bukti ayat-ayat Alkitab yang tercantum di atas, cukup untuk
menegaskan bahwa Roh Kudus adalah Tubuh Rohaniah Allah,
bukan salah satu Pribadi dari Tiga Pribadi Allah.
Lukas 1:
61
Roh Kudus Sebagai “Pribadi” Allah
Yohanes 14:16 :
John 14:16 :
And I will pray the Father, and he shall give you another
Comforter, that he may abide with you for ever;
Yohanes 14:16 :
62
sebagai Pribadi, maka sebenarnya itu adalah Allah Bapa sendiri
yang menyatakan Diri-Nya secara pribadi MELALUI Roh
KudusNya, yakni Tubuh RohaniahNya, karena kehadiran Roh
Kudus adalah hadirat Allah:
Mazmur 139: 7
Mazmur 139: 7
63
itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi
mendustai Allah.
64
Ibrani 2: 4 menuliskan tentang hal ini dengan lebih jelas
:
Ibrani 2: 4
Yesaya 63:10
Efesus 4:30
65
dalam keberadaanNya sebagai manusia. Roh Kudus adalah
Elemen-Pribadi dari Pribadi Allah Bapa, Allah Yang Esa, tetapi
bukan Pribadi yang lain dengan Hati dan Jiwa dari Allah Bapa.
Allah adalah Roh dan Ia secara mutlak kekal dan kudus adanya.
Oleh sebab itu, Ia menyatakan Tubuh Rohaniah-Nya sebagai
Roh Kudus.
66
Bab 6
IDENTITAS HATI ALLAH
DALAM TRIKOTOMI
ALLAH YANG ESA
Satu-Satunya Allah Yang Benar
“Trinitas, yang adalah Allah, bahwa Bapa, dan Putra, dan Roh
Kudus adalah kesatuan ilahi dari satu substansi yang sama
dalam kesetaraan yang tidak dapat dipisahkan; dan karena itu
mereka bukan tiga Allah, tetapi satu Allah:
68
memuliakanNya lagi; " tetapi itu hanya kata-kata dari Bapa,
yang diucapkan kepada Putra; meskipun Bapa, dan Putra, dan
Roh Kudus, karena mereka tidak dapat dipisahkan, dan bekerja
dengan tanpa terpisah. ”
69
Agustinus menulis paham Tritunggalnya jelas dengan
referensi dari kutipan-kutipan berikut dalam Alkitab yang
menuliskan peristiwa baptisan air Tuhan Yesus:
Matius 3:
Markus 1:
Lukas 3:
70
Dalam Bab 2, Agustinus menuliskan bahwa Trinitas
adalah satu-satunya Allah yang benar. Di sisi lain, dalam Bab 4
dari bukunya, Agustinus secara mengejutkan menulis bahwa
Bapa bukanlah Tritunggal, yang berarti Bapa bukan satu-
satunya Allah yang benar, karena ia menyatakan sebelumnya
bahwa “Trinitas adalah satu-satunya dan satu-satunya Allah
yang benar”. Tentu saja hal ini bertentangan dengan penyataan
Kristus sendiri dalam Yohanes 17: 3, bahwa Allah Bapa adalah
satu-satunya Allah yang benar, karena yang dimaksud
“Engkau” adalah Allah Bapa (Yohanes 17: 1).
Yohanes 17: 3:
71
Kerancuan juga akan timbul jika menyamakan Allah
Bapa adalah Allah Yang Esa (sesuai Yohanes 17:3), dengan
Allah Tritunggal adalah Allah Yang Esa, karena akan menemui
rekursivitas tak berakhir sebagai berikut:
Bapa = Bapa, Putra, Roh Kudus
Berarti Bapa = (Bapa, Putra, Roh Kudus), Putra, Roh Kudus
Berarti Bapa = ((Bapa, Putra, Roh Kudus), Putra, Roh
Kudus), Putra, Roh Kudus
72
Yohanes 12:
Matius 3 : 16
73
THE spirit OF-THE God DOWN-STEPPING AS-IF
peristeran
DOVE
Markus 1:10
Lukas 3: 22
Yohanes 1: 32
74
“the Spirit descending from heaven like a dove”
75
Kudus, sesuatu hal yang tidak pernah terjadi apabila Allah yang
Esa dilihat secara trikotomis.
76
Jadi, Hati Allah yang bersuara dan berkata-kata dari
langit, Yesus Kristus yang baru dibaptis dalam air, dan Roh
Kudus yang turun dari langit dalam wujud yang nyata,
ketiganya adalah satu Pribadi Allah Yang Esa, itulah Allah
Bapa, satu-satunya Allah Yang Esa!
1 Yohanes 4:8
1 Yohanes 4:16
77
2 Raja Raja 10:30
Wahyu 4:11
78
Yohanes 3:16
Efesus 1:4-9
79
Namun demikian, jika sang ayah menolak anak itu, karena dia
tidak mencintai dan tidak menginginkannya sama sekali,
bahkan mengakuipun tidak, maka kehidupan hubungan ayah
dan anak tidak akan benar-benar terjadi dan menjadi kenyataan.
Artinya, pada kenyataannya, hatilah yang benar-benar
mendefinisikan dan menentukan seseorang sebagai ayah sejati,
bukan secara biologis maupun secara psikis.
Analogi manusia di atas mencerminkan alasan bahwa
Allah Bapa benar-benar memiliki hati seorang ayah yang
menjadikanNya Bapa yang sejati bagi anak-anak-Nya yang
dilahirkan oleh Roh Kudus melalui Kristus, dan dalam Kasih
sesuai dengan kerelaan Kehendak-Nya :
Efesus 1:5
Yohanes 1:12-13
80
BAB 7
ALLAH YANG ESA DALAM
PERJANJIAN LAMA
Dalam seluruh Alkitab Perjanjian Lama, rujukan
kepada Diri Allah selalu digunakan kata pengganti tunggal
“Aku”, “Engkau/Dia/Ia”, dan “Nya” dalam semua komunikasi
yang terjadi antara Allah dengan umatNya. Ini menunjukkan
bahwa dalam Perjanjian Lama, Allah selalu menyatakan Diri
dan dinyatakan sebagai Pribadi yang esa, tunggal, bukan dua,
apalagi tiga.
81
Kejadian 1:26-27
Kejadian 1: 3:22
Ulangan 32:6
82
Bukankah Ia Bapamu yang mencipta engkau, yang menjadikan
dan menegakkan engkau?
2 Samuel 7:14
1 Tawarikh 17:13
1 Tawarikh 22:10
Mazmur 68:5
Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah
Allah di kediaman-Nya yang kudus;
Mazmur 89:26
83
Yesaya 63:16
Yesaya 64:8
Yeremia 3:4
Yeremia 3:19
Maleakhi 1:6
84
para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata:
"Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"
Maleakhi 2:10
Amsal 8:30
Ibrani 1: 5
85
Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-
Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?"
Yohanes 1:18
Yesaya 6:1-5
86
Dan Ia adalah Allah Pencipta itu sendiri. Di dalam Dia
dan oleh Dialah Yahweh, Bapa yang melahirkan PutraNya,
menciptakan segala sesuatu :
Yohanes 1:3
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada
suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
Kolose 1:15-16:
Ibrani 1:2
87
Mazmur 2:7
2 Samuel 7:14
1 Tawarikh 17:13
Matius 2:14-15
88
15 dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi
supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari
Mesir Kupanggil Anak-Ku."
Hosea 11: 1
89
KEBERADAAN ILAHI yang berbeda : transenden dan
immanen. Walaupun Jiwa Yahweh dilahirkan dalam wujud
Gambar Yahweh yang terdiri dari hati, jiwa, dan tubuhNya
yang berbentuk dan terbatas dalam ukuran, Ia tidak kehilangan
kepribadian Yahweh sama sekali. HatiNya satu dengan Hati
Yahweh, Hati Bapa. JiwaNya adalah Hikmat dan
Kemahatahuan Yahweh. TubuhNya adalah cahaya kemuliaan
dan gambar wujud dari Tubuh Ilahi Allah, yakni Roh Allah
yang tidak kelihatan, dan Ia tetap adalah Allah Yang Maha
Kuasa oleh karena Roh Kudus yang tetap dalam satu kesatuan
kekal denganNya. Komunikasi internal yang terjadi antara Jiwa
Yahweh yang immanen dengan Hati dan Roh Kudus Yahweh
yang transenden, tetap ada dalam Diri SATU Pribadi Allah
Yahweh, dan dinyatakan Alkitab Perjanjian Lama dengan
“KITA”, bukan “AKU dan ENGKAU, kecuali dituliskan di
dalam kutipan-kutipan seperti yang dijelaskan di atas. Itulah
sebabnya Ia disebutkan orang : Penasihat Ajaib, Allah yang
Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai!
Yesaya 9:6 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang
putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada
di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat
Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
90
tanpa melalui kelahiran alamiah oleh seorang perempuan,
seperti yang dialami oleh manusia lainnya.
Kejadian 3:8
Kejadian 18:1-2
91
1 Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat
pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya
waktu hari panas terik.
2 Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri
di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu
kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke
tanah,
Kejadian 18:8
Kejadian 18:20-22
92
AKU turun untuk melihat”(Kejadian 18:21-22), Ia
menggunakan kata “AKU” sebagai kata ganti untuk DiriNya.
Tetapi dalam peristiwa Kekacauan Menara Babel yang terjadi
dan dicatat dalam Kitab Kejadian 11, Yahweh yang sama
menggunakan kata “KITA” ketika Ia hendak turun untuk
mengacaubalaukan bahasa manusia supaya manusia berhenti
mendirikan kota itu dan diserakkan ke seluruh bumi, karena
tidak ada lagi saling pengertian terhadap bahasa yang diucapkan
satu dengan lainnya :
Kejadian 11:5-8
93
Alkitab menunjukkan bahwa dalam keberadaan yang
bagaimanapun, apakah transenden atau immanen, ilahi atau
manusiawi, tetap hanya ada SATU PRIBADI Yahweh, yakni
Allah Bapa, satu-satunya Allah yang benar, yang esa,
Kejadian 32:24
Kejadian 32:30
94
yang biasanya menunjuk pada seorang laki-laki yang kekar dan
kuat.
Kejadian 25:27
Kejadian 27:11
95
Tuhan Allah. Mereka menggantinya menjadi “Yahweh”,
dengan mengganti “Aku” dengan “Dia”. Kata “Ehyeh” pun
menjadi “Yahweh” yang berarti “Dia Ada”.
96
KemahatahuanNya tetap berada dalam alam bawah sadar, yang
dimiliki oleh semua orang, dari jiwa manusiawinya yang
dibatasi oleh KehendakNya sendiri. Jiwa ilahiNya tetap dalam
satu kesatuan yang kekal dengan Hati dan Tubuh IlahiNya.
Dengan demikian Ia tetap ilahi sekalipun berada dalam
keberadaan seorang manusia biasa. Tiada sesuatupun yang
mustahil bagiNya, dan tidak ada Tuhan selain Dia, Yahweh,
Allah Bapa, satu-satuNya Allah yang benar, yang esa.
97
98
BAB 8
ALLAH YANG ESA
DALAM PERJANJIAN BARU
99
muka. Inkarnasi-inkarnasi ke dalam dunia tersebut dilakukan
Yahweh proses transfigurasi instan tanpa melalui kelahiran
melalui seorang perempuan. Namun untuk masalah keselamatan
dan penyelamatan umat manusia dari dosa-dosanya, Yahweh
harus turun ke dalam dunia ini melalui kelahiran oleh seorang
perempuan, sebagaimana manusia lainnya. Hal ini perlu
dilakukanNya sendiri, oleh sebab semua manusia telah berdosa,
dan haruslah seorang manusia yang kudus tanpa dosa yang bisa
menebus manusia yang berdosa.
Roma 2:14-16
100
manusia tersebut, termasuk amal perbuatan baik manusia dan
ibadah-ibadah agama dengan berbagai aturan-aturan dan
hukum-hukumnya. Hukum-hukum dan ajaran-ajaran agama
tidak pernah akan menghapus dosa manusia. Justru oleh
banyaknya peraturan dan agama, akan semakin banyaklah
pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan umat manusia, oleh
karena kodrat dosa yang ada dalam diri semua manusia.
101
Tidak ada jalan lain untuk orang berdosa itu untuk
membebaskan dirinya dari hukuman untuk dosanya, kecuali
menjalani hukuman yang memang harus dijatuhkan untuk
dosanya, atau, ada orang lain yang mau menggantikannya untuk
menerima dan menanggung hukuman atas orang yang berdosa
itu. Dengan demikian, orang berdosa yang seharusnya dihukum,
telah hapus dosanya oleh karena hukuman atas dosanya telah
dijatuhkan kepada orang yang mau menggantikannya.
102
dapat membuktikan bahwa Ia benar-benar menjadi manusia
sejati. Ia adalah Yesus Kristus, Yahshua Ha Mashiach, Yahweh
Yang Menyelamatkan, Yang Diurapi.
Yohanes 3:16-21
Efesus 1:5-8
103
7 Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh
penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih
karunia-Nya,
8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan
pengertian.
104
Abraham, Musa, Yesaya, Yehezkiel, dan tokoh-tokoh lain
dalam Perjanjian Lama.
Ibrani 1: 5
Mazmur 2:7
105
Adapun Amsal 8 adalah Yahweh menghilhamkan
penulisan tentang personifikasi “Hikmat” yang sedang
meriwayatkan DiriNya. Hikmat Yahweh memang adalah Jiwa
Yahweh. Namun bukan berarti bahwa Jiwa Yahweh yang
pernah berbicara sebagai “Anak kesayangan” Yahweh seperti
yang dituliskan dalam pasal itu, tetapi Amsal 8 adalah sebuah
gaya sastra penulisan yang bertujuan untuk menyatakan bahwa
Hikmat Yahweh adalah Putra Yahweh yang dilahirkan sebelum
segala sesuatu diciptakan dan ikut serta bersama Yahweh dalam
penciptaan segala sesuatu. Jadi tetap saja, Amsal 8 adalah
penyataan sepihak dari Yahweh sebagai Bapa bahwa JiwaNya
adalah “Anak”-Nya. Jiwa Yahweh tetap berkepribadian satu
dan sama dengan Pribadi Yahweh, yaitu Bapa.
2 Korintus 5:17
106
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru:
yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah
datang.
Roma 8:15
Galatia 4:6
Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh
Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya
Bapa!"
1 Korintus 12:3
Efesus 4:22
107
KudusNya ketika ia dilahirbarukan. Dari hati dan jiwa seorang
yang tidak mengenal Allah, dirubah menjadi shati dan jiwa
seorang anak Allah yang memanggil Allah : "ya Abba, ya
Bapa!" dan dari roh atau jiwa seorang yang tidak percaya
kepada Kristus, roh dan jiwanya dirubah menjadi hati dan
pikiran seorang hamba Kristus yang mengaku bahwa “Yesus
adalah Tuhan”. Sifat-sifat dan tabiat-tabiat manusia lamanya
yang burukpun akan dirubah, selama ia mau terus hidup
dipimpin oleh Roh Kudus.
Filipi 2: 5-8
108
Perjanjian lama, namun KepribadianNya telah dirubah saat Ia
“mengosongkan diri-Nya sendiri” untuk dilahirkan “menjadi
sama dengan manusia” (Filipi 2:7). Dari hati dan jiwa Bapa,
menjadi roh seorang Anak Allah (Matius 3:17; Roma 8:15,
Galatia 4: 6, Yohanes 20:17). Dari hati dan jiwa Allah menjadi
hati dan jiwa seorang Anak Manusia yang sesembahanNya
adalah Allah (Yohanes 20:17). Dari jiwa dan hati Tuhan
semesta alam menjadi pikiran dan perasaan seorang hamba
Tuhan yang “taat sampai mati” melayani Allah dan manusia.
(Matius 11:25;12:18; Filipi 2: 5-8), menjadi kepribadian
Kristus (Filipi2:5). Terjadi perubahan dalam kesadaran identitas
DiriNya, namun tentu saja, berbeda dengan manusia berdosa
yang lahir baru, tidaklah terjadi perubahan sama sekali pada
segala sifat-sifat mental dan moral yang kudus dan sempurna
yang melekat pada DiriNya.
Matius 3:17
Galatia 4:6
Yohanes 20:17
109
Matius 11:25
Matius 12:18
110
khusus robot yang khusus menjadi juru masak, “ia” akan
berbicara, berperilaku dan berkemampuan sebagaimana seorang
tukang masak, seolah-olah robot itu berkepribadian seorang
tukang masak. Jika program yang menjalankan dan
mengendalikan robot itu diganti dengan program “penari”,
maka robot yang sama akan berperilaku sebagaimana seorang
penari dan tidak lagi seperti seorang tukang masak.
Manusia memang bukan robot, bahkan Manusia adalah
pencipta dari komputer dan robot. Manusia adalah makhluk
hidup yang melebihi segala makhluk lainnya, karena Manusia
diciptakan menurut Gambar dan keserupaan dengan Allah,
Sang Maha Pencipta. Jadi, walaupun ilustrasi-ilustrasi di atas
tidaklah secara sempurna menggambarkan perubahan
kepribadian pada pribadi manusia, namun, pada prinsipnya,
seperti itulah gambaran yang terjadi, yakni perubahan
kepribadian seseorang dapat merubah kesadaran tentang jati
dirinya sendiri, sifat-sifat dan tabiat-tabiat yang ada pada diri
orang tersebut. Dengan sendirinya, sikap dan perilaku, bahkan
kehidupannya, dapat berubah total. Tetapi orang itu tetap adalah
pribadi yang sama, tidak diganti dengan orang yang lain. Hanya
kepribadiannya yang berubah.
Yohanes 1 : 1-5
111
5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu
tidak menguasainya.
112
Atribut utama dari Firman Allah atau Jiwa Allah
adalah Maha Tahu, karena Jiwa adalah Pikiran, Akal, Hikmat
dan Pengetahuan Allah. Selama Yesus Kristus hidup di dunia
ini sebagai manusia, Ia memang tidak Maha Tahu, tercermin
dari pernyataanNya bahwa Ia tidak tahu hari dan saat
kedatanganNya kedua kali untuk mengakhiri zaman dengan
penghakiman terakhir untuk seluruh makhluk yang akan
dilakukan olehNya sebagai “Raja dari segala Raja dan Tuan
di atas segala Tuan”. (Wahyu 19:16). Hanya Bapa sendiri
yang tahu:
Matius 24:36
Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu,
malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya
Bapa sendiri.
113
Kemahatahuan Allah tidak tergantung dan terbatas pada
ukuran, ruang dan waktu, dan tidak memerlukan DiriNya untuk
bersifat Maha Hadir. Allah Bapa tetap Maha Tahu, walaupun
JiwaNya berada dalam ukuran yang terbatas, dalam alam bawah
sadar manusia Yesus Kristus, AnakNya.
114
/Allah-Ku”, terutama saat Yesus berdoa kepada Allah,
BapaNya :
Matius 3:17
Matius 27:46
Lukas 23:34
Lukas 23:46
Yohanes 12:28
115
29 Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya
berkata, bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata:
"Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia."
Yohanes 17:7-10
116
Yohanes 10:30, dan berulang kali Dia mengatakan bahwa“
Bapa ada di dalam Aku, dan Aku ada di dalam Dia ”:
Yohanes 10:38
Yohanes 14:10-11, 20
Yohanes 17:21
117
komunikasi internal dan interaksi antara Jiwa Allah dan
Pribadi Allah, terlepas dari kenyataan bahwa Jiwa Allah Yang
ada di dalam keberadaan manusia dengan darah dan daging
dengan kepribadian seorang Anak, sedang Jiwa, Hati, dan Roh
Kudus, yakni Tubuh Rohaniah Allah, kepada siapa sementara
Anak di bumi memanggil-Nya Bapa, ada di dalam keberadaan
Ilahi yang transenden.
11 Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih
ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang
kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu
yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi
satu sama seperti Kita.
Kejadian 1:26
118
dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang
merayap di bumi."
Kejadian 3:22
Yohanes 17:21
Kejadian 3:11
119
Adapun “perpisahan” yang terjadi di atas kayu salib,
ketika Yesus berteriak : “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa
Engkau meninggalkan Aku?”, adalah perpisahan secara
psikis, dimana sebagai manusia, Yesus merasa BapaNya telah
meninggalkanNya oleh karena dosa-dosa umat manusia yang
ditanggungNya. Sama sekali bukan terpisahnya Kristus dengan
Allah secara ontologis atau substansial. Satu kesatuan ilahi
antara unsur-unsur Pribadi Allah adalah kekal dan mustahil
terpisahka, bahkan ketika roh manusia Kristus terpisah dari
tubuh-Nya pada kematian-Nya di kayu salib. Ia tetap tidak
terpisah dari Pribadi Allah Yang Maha Ada dan Maha Hadir.
Kedua unsur pribadi manusia Kristus itu dipersatukan kembali
oleh kuat kuasa Roh Kudus yang membangkitkan Putra
Allah yang berkemenangan mutlak atas maut dalam semua
kemuliaanNya sesuai dengan kehendak Hati Allah, BapaNya.
120
Yohanes 17: 3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka
mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan
mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
Bab 9
Pandangan Trikotomi Allah
Buku ini adalah suatu permulaan dari pembahasan
tentang pengenalan akan Bapa, Putra, dan Roh Kudus, yang
selama ini diyakini oleh orang-orang Kristen sebagai Allah
Yang Esa, dengan memandang Allah secara trikotomis sebagai
satu Pribadi Tunggal yang terdiri dari Hati, Jiwa, dan Tubuh
RohaniahNya, yakni Roh Kudus.
121
tentang Allah, terutama yang selama ini dikenal dengan Doktrin
Allah Tritunggal atau Trinitas.
122
Yohanes 6:51
Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang
makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti
yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan
untuk hidup dunia."
Lukas 2:40
123
bahwa, jika Logos hanya menjadi roh manusia Kristus, maka
berarti jiwa dan tubuh daging Kristus adalah ciptaan. Jelas
Gereja tidak dapat menerima dan menjatuhkan anatema atas
ajaran Apollinarisme yang telah menyimpang jauh dari Kitab
Suci.
124
seorang manusia biasa yang dapat merasakan segala apa
dirasakan dan dialami oleh semua manusia lainnya, kecuali
berdosa.
1. Bahwa hanya ada satu Allah yang esa, yakni Bapa, Putra
dan Roh Kudus. Ini diartikan bahwa Allah itu satu
substansiNya, tetapi terdiri dari tiga Pribadi yang berbeda
dan tidak terpisahkan satu dari yang lain.
125
Putra, dan Roh Kudus bukan tiga Allah, melainkan satu
Allah.
126
dimaksud substansi Allah yang esa itu adalah ROH,
sebagaimana yang dinyatakan oleh Tuhan Yesus sendiri bahwa
“Allah itu ROH” dalam Yohanes 4:24. Akan tetapi jikalau
sudah tiba pada pernyataan tentang adanya “tiga Pribadi yang
berbeda dan tidak terpisahkan” dalam Diri Allah yang esa,
maka perlu untuk dikaji ulang tentang kata “Pribadi” yang
dikenakan pada Allah.
127
Selain sebagai seorang imam Gereja yang ditahbiskan,
Tertullianus adalah seorang pengacara. Istilah “personae” yang
digunakan kemungkinan adalah istilah hukum yang berarti
“pihak” (seperti “pihak terdakwa”, “pihak yang berwajib” dst. ).
Ada berapa fakta, yang berhubungan dengan zaman dan
lingkungan di mana Tertullianus hidup, yang mendukung
bahwa ia sama sekali tidak bermaksud mengartikan kata
“personae” sebagai “pribadi”. Pertama, Tertullianus adalah
anggota dari sekte Montanisme yang biasa mempercayai Bapa,
Putra, dan Roh Kudus sebagai “triad” atau “kelompok tiga”
tanpa mendefinisikan “tiga” apa dengan sesuatu yang pasti.
Kedua, “personae” juga dapat berarti “topeng” atau “peran”
yang digunakan dalam kesenian opera sandiwara zaman itu.
Kecil kemungkinannya, bahkan mustahil, bagi Tertullianus
untuk mengartikan demikian, mengingat gigih dan kerasnya ia
menentang Sabellianisme yang berpendapat bahwa Allah
berpribadi satu yang secara bergantian berperan sebagai Bapa,
Putra, dan Roh Kudus. Pandangan ini sering menggambarkan
bahwa Allah yang satu dan yang sama itu memakai tiga
“topeng” yang berbeda, sebagai Bapa, Putra, dan sebagai Roh
Kudus.
128
Gereja cenderung lebih suka untuk mempertahankan
penggunaan kata “person” dengan arti pribadi walaupun
beresiko kebingungan yang berkelanjutan. Hal ini didukung
Gereja khususnya pada zaman modern ini, dimana psikologi
telah mengambil alih ilmu filsafat sebagai tanda kemajuan yang
lebih obyektif dalam pengembangan budaya keilmuan manusia,
walaupun psikologi itu sendiri banyak mengadopsi pemikiran
filsafat Barat.
Amin.
130
LAMPIRAN :
131
berbuat kepada keluarga Ahab tepat seperti yang
dikehendaki hati-Ku, maka anak-anakmu akan duduk
di atas takhta Israel sampai keturunan yang keempat."
132
B. TUBUH ALLAH
1. Wajah Allah
133
1 Tawarikh 16:1 Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya,
carilah wajah-Nya selalu!
134
Ku. Dalam kesesakannya mereka akan merindukan
Aku:
2. Mata Allah
135
2 Tawarikh 6:40 Sebab itu, ya Allahku, kiranya mata-
Mu terbuka dan telinga-Mu menaruh perhatian kepada
doa yang dipanjatkan di tempat ini.
136
yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari
padanya.
137
Maleakhi 2:17 Kamu menyusahi TUHAN dengan
perkataanmu. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara
bagaimanakah kami menyusahi Dia?" Dengan cara
kamu menyangka: "Setiap orang yang berbuat jahat
adalah baik di mata TUHAN; kepada orang-orang
yang demikianlah Ia berkenan--atau jika tidak, di
manakah Allah yang menghukum?"
3. Telinga Allah
138
2 Samuel 22:9 Asap membubung dari hidung-
Nya, api menjilat keluar dari mulut-Nya, bara
menyala keluar dari pada-Nya.
139
Ayub 11:5 Tetapi, mudah-mudahan Allah sendiri
berfirman, dan membuka mulut-Nya terhadap
engkau,
140
Mazmur 138:4 Semua raja di bumi akan
bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, sebab mereka
mendengar janji dari mulut-Mu;
141
yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa
yang Kusuruhkan kepadanya.
142
karena Lalu kelihatanlah dasar-dasar laut, alas-alas
dunia tersingkap karena hardikan TUHAN karena
hembusan nafas dari hidung-Nya.
143
mengacungkan tangan-Ku terhadap Mesir dan
membawa orang Israel keluar dari tengah-tengah
mereka."
144
Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat
belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan."
145
Mazmur 81:14 Seketika itu juga musuh mereka Aku
tundukkan, dan terhadap para lawan mereka Aku
balikkan tangan-Ku.
146
Yesaya 19:25 yang diberkati oleh TUHAN semesta
alam dengan berfirman: "Diberkatilah Mesir, umat-Ku,
dan Asyur, buatan tangan-Ku, dan Israel, milik
pusaka-Ku."
147
anak-anak-Ku, atau memberi perintah kepada-Ku
mengenai yang dibuat tangan-Ku?.
148
Yehezkiel 20: 33Demi Aku yang hidup, demikianlah
firman Tuhan ALLAH, Aku akan memerintah kamu
dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung
dan amarah yang tercurah.
149
baik mereka maupun raja-raja mereka, dengan
persundalan mereka atau dengan mayat raja-raja
mereka yang sudah mati;
150
Daftar Pustaka
151
Hodge, Charles., Systematic Theology I-III. Grand Rapids, MI:
Christian Classics Ethereal Library. 2005
152