Anda di halaman 1dari 3

Pengenalan Tuhan

(Hos 6:3) Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh2 mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar,
Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.“

Siapa itu Tuhan? Tuhan adalah pencipta sekaligus pengatur segala kejadian di alam semesta.

Tuhan yang berinkarnasi disebut Kristus, Kristus merupakan daging yang dipakai oleh Roh Tuhan. Daging
yang dimaksud tidak sama halnya dengan manusia biasa. Perbedaan ini disebabkan Kristus bukanlah
daging dan darah, melainkan inkarnasi Roh.

Tuhan dikenal karena tindakannya sebagai Pencipta, Penebus dalam Yesus Kristus dan Pembaharu
dalam Roh Kudus. Ayat: Yesus betul-betul telah menyatakan diriNya adalah Allah dengan berkata, “Aku
dan Bapa adalah satu.” (Yohanes 10:30).

Yohanes 8:58 adalah contoh lainnya. Yesus menyatakan, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." Kembali orang-orang Yahudi meresponi dengan mengambil batu
dan berusaha melempari Yesus (Yohanes 8:59). Yesus menyatakan identitasnya dengan menggunakan
“Aku adalah” yang merupakan penerapan langsung dari nama Allah dalam Perjanjian Lama (Keluaran
3:14). Mengenal Allah berarti mengenal Kristus, Anak Allah. Di dalam Kristus kehidupan Allah dinyatakan
dalam segala kepenuhan dan kesempurnaannya. Yesus berkata kepada Filipus: “Barangsiapa telah
melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yohanes 14:9).

Allah orang Kristen biasanya di sebut Allah Tritunggal / Trinitas. Tritunggal adalah prinsip dasar
kekristenan; Percaya atau tidak percaya pada Tritunggal berarti kekristenan yang sejati atau tidak.
Namun, akal manusia tidak dapat memahami Tritunggal, juga tidak dapat menjelaskan logika. Meskipun
kata "Tritunggal" tidak muncul di dalam Alkitab, doktrin ini diajarkan dengan jelas di dalam Alkitab.
Sejarah meneguhkan kebenaran doktrin Trinitas ini, meskipun sejak awal abad sudah ada ajaran Gereja
yang mencoba menentang doktrin Trinitas ini. Istilah “Trinitas” berasal dari kata Inggris “triunity”
merupakan gabungan dari kata “tree” yang berarti “tiga” dan “unity” yang berarti “kesatuan”. Jadi kata
ini digunakan untuk menekankan kesatuan di antara pribadi dalam Trinitas tetapi juga menekankan
keterpisahan dan kesetaran dari tiga pribadi dalam Trinitas. Sebuah definisi yang baik tentang Trintas
menyatakan “Ada satu Allah yang benar dan satu-satunya, tetapi di dalam keesaan dari Keallahan ini ada
tiga Pribadi yang sama kekal dan setara, sama di dalam hakekat tetapi beda di dalam Pribadi” (Ryrie,
Teologi Dasar, Jilid 1, hal. 72). kunci mengenal Tuhan. Tentu saja, perilaku kita dalam hidup kita
berdampak besar, seperti komitmen kita untuk berdoa, bersaksi, berpartisipasi dalam persekutuan dan
ibadah. Namun, ini hanya terjadi ketika kita menerima Yesus dan janji-janji-Nya dalam hidup kita. Kita
harus menyadari bahwa tidak mungkin kita mengenal Tuhan jika kita hanya mengandalkan diri kita
sendiri dengan segala yang kita miliki. Hidup kita harus dipenuhi oleh Tuhan sehingga kita dapat
mengenal Dia

Suatu pertanyaan yang dipertanyakan oleh orang awam tentang agama yang dianut Tuhan
Karena itu pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku, baptislah mereka dalam nama Bapa dan
Putra dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka untuk mematuhi semua yang telah Aku perintahkan
kepadamu. Dan sesungguhnya Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.  Matius
28:19-20

Sering sekali timbul pertanyaan di kalang umum, mempertanyakan agama yang dianut Kristus Yesus dan
Allah Bapa. Mari kita mulai dengan mengidentifikasi "Tuhan" apa yang sedang kita bicarakan. Terkadang
kita menggunakan bahasa dan berasumsi bahwa semua orang mengerti, padahal kenyataannya mereka
berbicara tentang sesuatu yang sama sekali berbeda.

Tentang Tuhan dalam Alkitab, yang mana Musa menulis ketika dia menulis kata-kata ini, “Pada mulanya
Tuhan menciptakan langit dan bumi…” ( Kejadian 1: 1 ).

Apakah Tuhan menganggap diri-Nya seorang Kristen, atau seorang Yahudi, seorang Muslim, atau
seorang Budha? Tuhan adalah Tuhan. Dia adalah Pemberi kehidupan, Pencipta dunia kita, kekuatan
tertinggi yang dapat Anda bayangkan. Dia bukan Kristen, bukan juga Yahudi. Dia datang sebelum
Abraham, bapak orang Yahudi, dan tentu saja kelahiran agama Kristen, yang mengikuti kedatangan
Anak-Nya, Yesus Kristus. Namun Pribadi yang berkuasa ini – karena Dia adalah Pribadi, bukan benda,
atau kuasa – memilih untuk mengungkapkan diri-Nya kepada manusia, dan Dia melakukannya dengan
cara:

Alam mengungkapkan fakta bahwa dunia kita diciptakan. Itu tidak berevolusi dari bentuk kehidupan
yang lebih rendah, keteraturan dan ketepatan alam semesta kita juga tidak dihasilkan secara kebetulan,
sama seperti kamus dihasilkan dari ledakan di percetakan. Kitab Roma, pasal satu, memberi tahu kita
tentang hal ini seperti yang dikatakan, “Karena hal-hal yang tidak terlihat dari Dia sejak penciptaan dunia
terlihat jelas, dipahami oleh hal-hal yang dibuat, bahkan kuasa kekal dan Ketuhanan-Nya; jadi mereka
tanpa alasan:” ( Roma 1:20, KJV ).

Pewahyuan Tuhan di alam – di dunia sekitar kita – tidaklah cukup. Itu memberi tahu kita bahwa ada
Tuhan, dan tentunya kita membutuhkan Dia, tetapi untuk mengetahui seperti apa Tuhan itu, Tuhan
memilih untuk mengutus Anak-Nya, Yesus Kristus, yang merupakan gambaran nyata dari Bapa. "buah
jatuh tidak jauh dari pohonnya." Hal yang sulit untuk kita pahami adalah bahwa Yesus tidak diciptakan
dan tidak muncul begitu saja, ketika adik laki-laki Anda lahir. Dia selalu begitu, dan akan selalu
begitu. Bagaimana saya tahu ini? Mengkonfirmasi wahyu-Nya di alam, Tuhan memberi tahu kita lebih
banyak tentang diri-Nya di dalam Alkitab, yang merupakan Buku yang sangat istimewa yang diberikan
oleh Tuhan.

Sekarang, ada satu bagian lagi dari jawaban yang Anda perlukan untuk melengkapi gambarnya. Apakah
Yesus seorang Kristen, atau apakah Dia menjadi satu? Terkadang anak-anak bertanya apakah Dia
seorang Baptis, atau Katolik, atau Metodis, atau apa pun itu? Tahukah Anda apa artinya ketika kita
mengatakan seseorang memiliki gerobak sebelum kudanya? Secara alami, jika Anda meletakkan gerobak
di depan kuda, Anda tidak dapat menarik gerobak, dan menyebut Yesus seorang Kristen adalah seperti
meletakkan gerobak di depan kuda.
Orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus disebut “Kristen” pertama kali di Antiokhia, lebih dari 30
tahun setelah kebangkitan Kristus. Itu sebenarnya adalah nama yang mengejek yang berarti "Kristus
Kecil", dan diucapkan dalam arti yang buruk. Hal yang penting bukanlah apa yang Anda sebut sebagai
diri Anda sendiri, tetapi bahwa Anda telah mengikuti Yesus Kristus dan mengetahui bahwa Dia telah
menjadi Tuhan dan Juruselamat pribadi Anda. Hanya dengan begitu kita dapat benar-benar menganggap
diri kita sebagai "Kristen". Semoga itu menjawab pertanyaan Anda, Jeffrey. Itu yang sulit.

Kisah Inspratif

kisah inspiratif dari sebuah video di tentang bagaimana anak-anak mengenal ibu kandung mereka. Di
video itu, beberapa orang anak (3-9 tahun) ditempatkan di suatu ruang dan Ibu kandung mereka berdiri
berjejer di lorong ruangan itu. Mata anak-anak itu ditutup dengan kain tebal, dan satu per satu diminta
beranjak ke jejeran ibu tersebut untuk mencari ibu kandungnya. Mengagumkan bahwa mereka semua
mampu mengenal Ibu kandung mereka walaupun mata mereka ditutup dengan kain. Mengapa bisa
demikian? Relasi Ibu-anak sejak awal keberadaan anak-anak itu membuat mereka mampu mengenal
siapa ibu mereka sekalipun secara fisik mereka tidak melihat karena mata mereka ditutup kain. Video
inspiratif tersebut menghantar kita merenungkan relasi kita dengan Tuhan yang kita imani dan ikuti
sekian lama: Apakah kita sudah mengenal baik Tuhan kita? Kisah Filipus di Injil hari ini menyadarkan kita
bahwa lamanya waktu mengikuti Tuhan tidak menjadi jaminan pasti bahwa kita sudah mampu
mengenal Tuhan. Hal ini patut direnungkan karena secara lahiriah, Filipus ini yang membawa Natanael
(Yoh. 1:47) dan mengantar orang banyak yang mau bertemu Yesus (Yoh. 12:21), namun ternyata Filipus
sendiri ternyata „belum mengenal‟ Yesus secara bathiniah. Maka Yesus menghentak dia: “telah sekian
lama Aku bersama kamu, Filipus, namun engkau belum mengenal Aku?” Terinspirasi situasi Filipus itu
mari kita bertanya diri: Apakah saya yang sudah menjadi pengikut Tuhan sekian lamanya sungguh
mengenal Tuhan? Pesan video inspiratif di atas meneguhkan kita untuk mengakui bahwa untuk
mengenal siapa Tuhan, Sumber Hidup dan penopang hidup kita, perlu ada relasi bathiniah secara
personal dengan Dia. Dan biasanya peristiwa/pengalaman konkret yang kita alami menghantar kita
semakin mengenal dan mengimani Tuhan dengan sungguh. Di Kisah Para Rasul kita temukan bahwa
Filipus, yang dulunya belum mengenal Tuhan secara baik dan benar, ternyata kemudian menjadi orang
yang sangat yakin bahwa Yesus adalah Tuhan. Nama Filipus disebut lima belas kali di Kisah Para Rasul 8
karena dia Rasul Tuhan yang bersaksi penuh Roh Allah, dan mampu melakukan juga banyak mukjizat
seperti yang dilakukan Yesus sehingga membuat banyak orang percaya kepada Tuhan. Mari kita
renungkan dan syukuri tapak-tapak pertumbuhan iman kita melalui peristiwa-peristiwa iman yang kita
alami sendiri sehingga membuat kita semakin tekun setia mengimani dan mengikuti Tuhan. Kiranya kita
pun semakin bertekad menjadi saksi iman seperti Filipus melalui kata dan perbuatan kita.

Anda mungkin juga menyukai