Anda di halaman 1dari 4

Jawaban no 1

Ajaran Gereja tentang Tritunggal Mahakudus atau yang juga dikenal sebagai Trinitas dalam
Kristen adalah salah satu topik yang bisa dibilang seringkali diperdebatkan dalam masyarakat
kita. Yang perlu Anda ketahui dan ingat – ingat adalah kita sebagai seorang manusia
memiliki pengetahuan dan pengertian yang terbatas akan Tuhan dan segala rancangan-Nya
dalam hidup kita. Apabila kita mengetahui segala sesuatu, mungkin saja kita akan meragukan
bahkan tidak mempercayai akan adanya keberadaan Tuhan. Apa yang telah Tuhan sampaikan
melalui kitab suci adalah Ia hanya meminta kita untuk percaya dan merenungkan bahwa
rencana-Nya pasti akan indah pada waktu-Nya.

Tritunggal Mahakudus sendiri berarti bahwa ada satu Tuhan dengan tiga pribadi. Mungkin
memang pengertian Tritunggal Mahakudus bisa dianalogikan dengan hal – hal yang lainnya,
ambil saja contohnya sebagai matahari. Matahari dapat memancarkan energi panas, dan
membantu menyinari bumi, bagaimanapun juga matahari tetaplah satu matahari walaupun ia
memiliki dua fungsi yang berbeda. Tentunya akan ada perbedaan persepsi dan cara pandang
ataupun cara pikir mengenai hal ini, tetapi yang pasti Allah Bapa telah mengutus Yesus
Kristus sebagai pernyataan akan diri-Nya sendiri yang membuat kita mempercayai akan
Tritunggal Mahakudus. Tri berarti tiga, dan tunggal berarti menjadi satu. Ketika pribadi yang
ada dalam Tritunggal Mahakudus adalah Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus.
Saya akan berusaha memberikan penjelasan akan masing – masing pribadi sesuai
rumusannya dengan apa yang bisa anda ketahui, sebagai berikut:

1. Allah Bapa

Allah Bapa adalah pribadi pertama dalam ketiga pribadi pada Allah Tritunggal. Kita pertama
– tama mengenal Allah Bapa karena Yesus sendiri seringkali berdoa kepada Bapa-Nya di
surga. Sama seperti yang telah Yesus katakan, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah
melihat Bapa” (Yohanes 14:7, 9). Dengan mengenali Tuhan Yesus melalui semua
perumpamaan yang Ia buat dan berusaha mengenal Yesus dengan lebih dekat lagi dengan
melakukan renungan atas ayat – ayat yang ada pada kitab suci, kita secara langsung juga
mengenal Allah Bapa itu sendiri karena mereka adalah satu.

Sebelum mengenal Allah Bapa melalui Yesus, Allah Bapa adalah Allah yang sama yang
membentuk bumi dan menciptakan kehidupan di bumi, membimbing kaum Israel keluar dari
Mesir dan adalah Allah yang sama yang membimbing dan mengangkat Abraham sebagai
Bapa Segala Bangsa. Dan karena cinta-Nya yang besar, Allah Bapa mengutus Yesus sebagai
pribadi yang kedua.

2. Allah Putra

Allah Putra adalah pribadi kedua dalam ajaran Gereja tentang Tritunggal Mahakudus. Dan
seperti yang kita ketahui, Ia adalah Yesus Kristus sendiri. Salah satu tujuan ataupun makna
kelahiran Yesus Kristus atau kedatangan Yesus ke dunia adalah untuk menjembatani
hubungan Allah dan manusia yang rusak karena dosa. Adanya Yesus yang telah datang
ditengah – tengah kita membuat kita menjadi lebih mengerti tentang pribadi Allah. Tentang
bagaimana Allah sendiri mau menjadi seperti manusia dan merasakan semua yang kita
rasakan.
Karakter Kristus sendiri juga 100% Allah dan 100% manusia dan hal inilah yang membantu
para rasul untuk bisa lebih dekat dengan Kristus. Kedatangan Kristus ke dunia membuat kita
mengenal pribadi Allah secara lebih jauh, mengenal betapa baiknya Allah, dan betapa
pedulinya Allah akan keselamatan manusia ciptaan-Nya. Apabila diibaratkan, Allah itu
seperti samudra luas yang tidak terselami, dengan adanya Yesus, kita bisa mengerti sedikit
lebih jelas akan rupa dan sifat – sifat baik Allah untuk membantu menyelamatkan kita dari
dosa yang menghantar kita pada kematian dan maut.

3. Allah Roh Kudus

Dan pribadi yang ketiga adalah Allah Roh Kudus. Allah Roh Kudus adalah Roh Allah sendiri
yang bekerja untuk membimbing dan menyertai kita sepanjang hidup. Atas adanya
keberadaan Roh Kuduslah kita dimampukan untuk melakukan berbagai kebaikan dan
menghasilkan beberapa buah-buah Roh Kudus atas penyertaan-Nya. Roh Kudus membantu
kita dan memampukan kita untuk melakukan berbagai hal baik dengan lebih maksimal. Sama
seperti kejadian pada malam pentakosta pada jaman Yesus, banyak dari murid-Nya yang
berduka dan ketika turun pencurahan Roh Kudus dalam bentuk lidah – lidah api, para murid
Yesus menjadi lebih dikuatkan dan terhibur. Untuk mendapatkan karunia Roh Kudus yang
memiliki dampak besar yang baik pada kehidupan kita, tentunya kita harus semakin
mendekat kepada Allah dan mematuhi perintah – perintah-Nya

Dan hal yang perlu Anda ingat – ingat adalah Allah tetap sama sejak dahulu hingga selama –
lamanya. Ia akan tetap mencintai dan menyertai manusia untuk menuju kedapa keselamatan
yang datang dari padaNya. Itulah beberapa hal mengenai ajaran Gereja tentang Tritunggal
Mahakudus yang bisa saya sampaikan kepada Anda. Semoga dengan adanya pembahasan
mengenai topik yang seringklai dibicarakan dalam masyarakat ini Anda bisa memiliki niatan
yang lebih untuk mengenal Allah secara lebih dekat. Dan selain itu, semoga tujuan kita ke
Gereja tidak hanya untuk mendengarkan pastor ataupun pendeta yang sedang berkotbah lalu
melupakan hal yang dikotbahkan, melainkan bisa merenungi dan meresapi serta menerapkan
segala hal baik yang telah disampaikan dalam kehidupan kita sehari – hari. Terima kasih atas
kesetiaan Anda untuk tetap berada disini bersama kami dan membaca berbagai artikel
kristiani yang kami suguhkan. Semoga artikel –  artikel kami bisa membantu Anda untuk
mendapatkan siraman rohani yang lebih baik dan dapat membantu Anda untuk sedikit demi
sedikit mengembangkan iman dan kepercayaan Anda pada Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

Jawaban no 2

Hari Raya Tritunggal Mahakudus


Bacaan: Kel. 34:4b-6.8-9, 2Kor. 13:11-13; Yoh. 3:16-18

Hari Minggu ini kita merayakan Hari Raya Tritunggal Mahakudus. Dalam keseharian kita,
sebenarnya secara tidak langsung  kita sudah “mengenal” akan Tritunggal Mahakudus.
Misalnya, setiap kali kita berdoa, kita pasti membuat tanda salib, “dalam Nama Bapa dan
Putra dan Roh Kudus”. Atau di saat mendaraskan syahadat, seruan madah kemuliaan,
nyanyian-nyanyian liturgi dan doa-doanya mengandung  ‘rumusan” Tritunggal, yakni “ ...
dengan pengantaraan Kristus … bersama Allah Bapa, dalam persekutuan dengan Roh Kudus
…”. Namun, bagaimana sikap nyata dari iman kita dalam menghayati akan Tritunggal
Mahakudus?

Sebagai orang Katolik kita sering mengalami kesulitan untuk memahami tentang Tritunggal
Mahakudus. Demikian pula kita juga kesulitan dalam menjelaskan tentang Tritunggal
Mahakudus. Ajaran iman inilah yang sering digunakan oleh pihak-pihak lain untuk dijadikan
bahan “memperlemah” iman kita. Memang ajaran iman tentang Tritunggal Mahakudus ini
tidak  mudah kita mengerti dengan cara rasional. Jika kita tidak mau mempelajari atau
mendalami, apalagi kurang mengimaninya, maka iman kita akan mudah dikalahkan. 

Kita tentu mengenal kisah pertobatan St. Agustinus dari Hippo. Sewaktu Agustinus masih
menjadi pengajar (profesor), pada suatu hari Agustinus berjalan-jalan di pinggir pantai
sedang memikirkan Tuhan, yang dia anggap tidak ada. Selain itu Agustinus berpikiran bahwa
Kitab Suci itu adalah kitab yang sederhana. Ketika berjalan-jalan itu, tiba-tiba St. Agustinus
melihat seorang anak kecil sedang asyik bermain membuat lobang di pasir, lalu diisinya
lobang itu dengan air laut. Rasa penasarannya membawa St. Agustinus mendekati anak kecil
tersebut dan bertanya mengapa memasukkan air laut ke dalam lobang kecil itu.  Anak kecil
itu menjawabnya, “Seperti engkau, bagaimana mungkin engkau memasukkan hakikat Allah
yang tak terhingga  ke dalam kepalamu yang sangat kecil itu? Mendengar jawaban anak kecil
itu, tertegunlah hati Agustinus. Lalu, ia pun bersujud sambil menyesali sikapnya. Ketika
menoleh, anak kecil itu tak lagi tampak olehnya. Entah pergi kemana.

Untuk mengerti hakikat Allah memang kita tidak akan mampu. Hakikat Allah tidak bisa
didefinisikan atau dimengertikan dengan kalimat yang baku. Untuk mengerti akan pribadi
Allah Tritunggal  hanyalah dengan  mengimaniNya. Seperti dalam bacaan pertama, Musa
memahami Allah sebagai Tuhan, Allah yang penyayang dan pengasih, panjang sabar dan
berlimpah kasih setiaNya (bdk. Kel. 34:6). Musa melihat bahwa umat Israel adalah bangsa
yang tegar tengkuk, yang penuh dengan kesalahan dan dosa. Maka, Musa memahami Allah
adalah Allah yang belas kasihan, baik hati, dan pengampun (bdk. Kel. 34:9).

Sedangkan dalam bacaan kedua, Paulus memperkenalkan kepada  kita akan Allah Tritunggal,
seperti yang diungkapkan dalam salam dari suratnya kepada jemaat di Korintus “Kasih
karunia Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu
sekalian”. Paulus memahami  hakiki Allah Tritunggal, yaitu Allah adalah sumber kasih dan
damai sejahtera, Yesus Kristus yang adalah kasih dan damai sejahtera itu sendiri, dan Roh
Kudus yang menyatukan (bdk. 2 Kor 13:13).

Sementara itu dalam bacaan Injil, Yesus menjelaskan kepada Nikodemus (orang Farisi)
tentang rahasia-rahasia pribadi Allah. Yesus memperkenalkan Allah sebagai Allah yang
memiliki kasih yang besar bagi dunia, Allah yang rela  mengaruniakan DiriNya, untuk dunia”
(bdk. Yoh 3:16). Dan Yesus menjelaskan bahwa DiriNya adalah yang dimaksudkan dengan
AnakNya yang tunggal, yang diutus oleh Allah Bapa untuk  menyelamatkan dunia lewat
penderitaan dan wafatNya di salib. Kepada Nikodemus, Yesus juga  menjelaskan bahwa
barangsiapa percaya padaNya akan peroleh hidup kekal.

Dalam banyak hal di kehidupan kita, kita mengalami banyak kesulitan untuk mempercayai
sesuatu, kalau kita belum melihat, mengerti atau mengalami terlebih dahulu. Biasanya kita
suka memaksakan diri mengerti terlebih dahulu, entah dengan cara melihat, mendengar,
merasakan atau mengalami,  baru kemudian  mau  percaya. Allah Tritunggal adalah misteri
iman kita. Melalui bacaan Injil pada hari ini, Yesus menghendaki agar kita terlebih dahulu
membangun iman atau percaya padaNya, supaya kita dimampukan untuk mengerti rahasia
pribadi Allah Tritunggal.

Sekalipun kita ini sudah lama menjadi orang Katolik, kita ini seperti Nikodemus atau St.
Agustinus, yang sungguh mengalami kesulitan untuk mengerti hakikat pribadi Allah
Tritunggal. Akal budi kita sangatlah terbatas dan pasti tidak mampu untuk memahami 
pribadi Allah dengan pikiran atau rasio. Menjelaskan tentang Allah Tritunggal tidak bisa
dengan analogi-analogi pikiran rasional. Agar mengerti akan  pribadi Allah Tritunggal, kita
perlu sering meluangkan waktu guna berbincang-bincang secara pribadi dengan Yesus. Kita
mohon bimbingan Roh Kudus, untuk mendengarkan suara Yesus agar kita mengerti dalam
iman yang dalam akan rahasia Allah Tritunggal Mahakudus.

Semoga Tuhan memberkati kita dan Selamat Berhari Minggu.

Anda mungkin juga menyukai