PERSIAPAN PENERIMAAN
PAROKI MARAU
2023
PENGANTAR
Bahan pembekalan untuk calon penerima Komuni I dibuat secara bersama oleh team katekis
Paroki KKY sebagai wujud sinode Gereja. Pembekalan dan pendampingan kepada calon penerima
1
Dibuat bersama oleh Kelompok Katekis KKY Marau 2023
1
Sakramen Ekaristi menjadi wujud dalam usaha membina kader iman yang militan. Karenanya
bahan pembinaan difokuskan pada pengajaran atau katekese akan iman Gereja Katolik. Penggunaan
buku buku ini dan buku peserta juga dimaksudkan untuk memulai usaha membentuk Gereja yang
tertata, tercatat dan terjadwal. Pembekalan ini bersifat wajib bagi peserta. Diharapkan peserta
bertambah dalam pengetahuan akan iman, semakin menghormati kekudusan Perayaan Ekaristi dan
bertumbah dalam hidup menggereja. Gereja sinodal diharapkan terwujud dalam keterlibatan orang
diusahakan setiap minggu. Selain pertemuan untuk pembinaan, juga pertemuan untuk wawancara
dengan Pastor, dan pertemuan untuk gladi dan penerimaan sakramen tobat. Tersedia buku yang
diberikan kepada anak untuk dibawa. Buku ini sebagai bukti kehadiran anak dalam pembinaa,
dalam ekaristi, dll. Sebelum memulai pembinaan, semestinya ada pertemuan bersama anak calon
penerima sakramen, orang tua, pastor dan Pembina guna menjelaskan perihal pelaksanaan
1. Tanda tangan pemimpin ibadat sebagai bukti kehadiran anak, jangan sampai dipalsukan.
3. Sebelum ibadat dimulai, anak-anak dilatih untuk terlibat aktif selama ibadat. Misal kapan
berdiri, kapan menjawab, apa yang perlu diucapkan, termasuk supaya ikut menyanyi.
Tujuan pengajaran: Anak tahu bahwa Allah itu ada. Anak memahami maksud dengan percaya.
Bacaan Kej 1
2
Pernyataan Aku percaya akan Allah, adalah pengakuan iman Gereja yang paling mendasar.
Seluruh pengakuan Iman Gereja berbicara tentang Allah. Kalaupun berbicara tentang manusia dan
tentang dunia, maka dilakukan dalam hubungan dengan Allah. Dasar pengakuan iman Gereja ini
karena Allah berbicara kepada semua orang, dan apa yang dibicarakan sudah terekam dalam kitab
suci, mulai dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru. Allah berbicara melalui sabda-Nya.
Allah yang Mahakuasa menciptakan segala sesuatu yang ada di dunia ini. Puncak dari segala
karya ciptaan-Nya adalah manusia. Ketika menciptakan manusia, Dia memahkotai manusia dengan
martabat yang sangat luhur, yaitu sebagai gambar dan citra-Nya dan menghidupkan manusia
Syahadat iman Gereja berakar dalam wahyu ilahi Perjanjian Lama. Allah mewahyukan Diri-
Nya melalui para nabi kepada Israel, bangsa yang dipilihnya. ” Dengarkanlah hai orang Israel.
Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa! Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu”(Ul 6:4-5). Yesus menegaskan bahwa Allah ”
adalah satu-satunya Tuhan”. Dengan demikian hanya ada satu Allah. Allah itu Esa.
Nama mengungkapkan hakikat seseorang, identitas pribadi dan arti kehidupanya. Menyatakan nama
berarti memperkenalkan diri kepada orang lain berarti seakan menyerahkan diri sendiri, membuka
diri supaya dapat dikenal lebih dalam dan dapat dipanggil secara pribadi. Allah yang kita imani
telah mewahyukan diri sebagai YANG ADA – YHWY. (Kel 3;1-6, 13-15)
Keberadaan Allah bisa dirasakan. Abraham, Ishak dan Yakub mengalami kehadiran Allah
dalam hidup mereka. Nabi Samuel, mampu mendengarkan suara Tuhan yang memanggil. Nabi
Musa diijinkan menghadap Allah. Sesungguhnya Allah berada dekat dengan setiap orang yang
beriman kepada-Nya.
Allah mewahyukan sebagai Bapa sudah terjadi sejak Perjanjian Lama. Israel disebutnya
anak-Nya yang sulung (Kel 4:22). Allah sebagai Bapa sangat mengenal anak-anak-Nya (Yes
3
63;16). Pewahyuan Allah sebagai Bapa mencapai puncaknya melalui Yesus Kristus. Karena itu
Dengan mengucapkan “Aku Percaya akan Allah, Bapa Yang Mahakuasa”, setiap orang
katolik menyatakan dalam hati nuraninya yang terdalam bahwa dirinya adalah orang yang percaya
akan Allah. Dia percaya bukan karena pengaruh orang lain, bukan sekedar ikut-ikutan, tetapi
percaya karena mengenal Allah. Seperti seorang anak yang percaya pada Bapak atau Ibunya. Maka,
setiap orang Katolik mengatakan “Aku Percaya” bukan kami percaya. Dengan mengatakan ‘aku
percaya”, berarti mengakui bahwa Allah itu ada dan hadir, bahwa Allah berbicara dan berkarya
untuk setiap orang melalui peristiwa, melalui orang-orang, dsb. Percaya kepada Allah berarti
mempercayakan seluruh hidup kepada Allah bukan kepada kekuatan yang lain, seperti; uang,
1 Menghafalkan 10 Perintah Allah (PS no. 6) dan doa Aku Percaya (PS no. 1)
Tujuan pengajaran:Anak tahu Yesus Kristus sungguh manusia dan sungguh Tuhan
4
Yesus lahir dan hidup lebih dari dua puluh abad yang lalu (2.000 thn lalu). Dia adalah tokoh
yang sungguh hidup dalam sejarah umat manusia. Yesus berkarya, wafat, dan bangkit. Ada banyak
saksi tentang itu. Yesus yang hidup, wafat dan bangkit menjadi pusat tulisan KS Perjanjian Baru.
Wafat dan kebangkitan Yesus itu membuat para murid, terutama para rasul, mengenal identitas asli
dan sejati dari Yesus sebagai Kristus. Mereka termasuk sebagai saksi. Rasul Yohanes menuliskan
bahwa Yesus itu pada mulanya adalah Firman Allah. Melalui Firman-Nya, Allah menciptakan
dunia dan isinya. Firman Allah inilah yang berinkarnasi menjadi manusia Yesus Kristus.
Kata Kristus berasal dari bahasa Yunani ”Christos” artinya dituangi minyak di kepalanya.
Pengurapan ini biasa dilakukan dikalangan bangsa Israel sebagai tanda bahwa orang yang diurapi
itu dipilih Allah untuk menduduki jabatan khusus. Misal Saul dan Daud diurapi menjadi raja Israel.
(1 Samuel 10 ;1, 16:13). Orang Kristen perdana percaya bahwa Yesus adalah sang juru Selamat
(Mesias) yang dipilih dan dijanjikan Allah sejak masa Perjanjian Lama. Untuk itu Yesus disebut
(diberi gelar) Kristus. Beberapa gelar yang diberikan untuk Yesus; Kristus (Yang diurapi), Mesias
(Juru Selamat), Anak Allah, Gembalaku, Sumber hidup, Raja Damai, Raja Semesta Alam. Sang
Penyembuh, dll.
Dalam PL ada beberapa yang disebut Anak Allah, yaitu: malaikat (Kej.6:1-4; Ayb. 1:6;2:1,
Dan. 3:25), bangsa Israel (Kel. 4:22-23: Ul. 14:1-2; Yer. 3;19-20), raja Israel, (2Sam.7:14;
Mzm.2:7; 89:26-27). Sebutan ini menampilkan status sebagai pilihan. Sedangkan Yesus sendiri
(dalam Injil sinoptik: Matius, Markus, Lukas) tidak pernah menyatakan “Aku adalah Anak Allah”.
Namun dalam hubungan-Nya dengan Allah, Yesus menyebut dirinya Anak dan menyebut Allah
sebagai Bapa. Hidup dan perutusan Yesus dimengerti sebagai berasal dari Allah yang disebutnya
sebagai Bapa.
Yesus sering menyebut Allah sebagai Bapa. Yesus juga mengatakan bahwa Anak dan Bapa
adalah satu (Yoh 10;30). Karena itu Yesus Kristus adalah Tuhan seperti yang dikatakan Paulus
(Rom 1;1-4). Sebagai Anak yang bersatu dengan Bapa, Tuhan Yesus Kritus mampu melakukan
banyak mukjizat, seperti; menggandakan roti, menyembuhkan orang lumpuh atau buta atau bisu,
5
membangkitkan orang mati, dll. Kebangkitan Yesus Kristus dari kematian menjadi penegasan dan
bukti peristiwa Allah menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah, Tuhan. Paulus mengerti bahwa
kematian Yesus adalah kematian yang menyelamatkan karena berkat Darahnya yang tertumpah
Apa arti Gereja? Pertama dan utama, Gereja berarti Persekutuan orang beriman yang
percaya kepada Kristus. Lalu siapa yang termasuk dalam Gereja? Semua orang yang mengaku
sebagai murid dan pengikut Yesus Kristus, atau biasa disebut dengan Umat Allah. Di dalamnya ada
Pastor, bruder, suster, pengurus stasi, bapak-bapak, ibu-ibu, datuk, teman-teman, dll. Sedangkan
gedung atau bangunannya, yang biasa dipakai untuk beribadat, disebut juga gereja (Tapi dengan
huruf kecil).
Siapa yang mendirikan Gereja? Yang mendirikan Gereja adalah Yesus Kristus. Yesus
Kristus mendirikan Gereja dengan para rasul sebagai dasar-Nya (Mat 16;13-20). Paulus menuliskan
bahwa Yesus Kristus adalah Kepala Gereja dan semua orang yang percaya kepada-Nya adalah
Tubuh Kristus, yaitu anggota Tubuh Mistik Kristus. Pada mula saat pertama kali berdiri Gereja
hanya satu. Pada saat itu dikenal sebagai masa Gereja Perdana.
Beberapa abad kemudian Gereja terpecah menjadi Gereja Barat dan Gereja Timur.
Selanjutnya sekitar abad 15, Gereja Barat terpecah menjadi Gereja Katolik dan Gereja Kristen
Protestan. Gereja Kristen Protestan ini kemudian terpecah menjadi berbagai Gereja. Seperti GKI,
6
Yang membedakan Gereja Katolik dengan Gereja lainnya adalah; Gereja Katolik
mempunyai persekutuan dan kesamaan di seluruh dunia dengan pimpinan tertinggi ada di Roma.
Biasa disebut sebagai Paus. Di tingkat yang lebih kecil, Gereja Katolik disatukan dalam wilayah
Keuskupan, dengan pemimpinnya disebut dengan Uskup. Tata cara, urutan, bacaannya dalam ibadat
Gereja Katolik selalu sama dimanapun berada. Selain itu di dalam Gereja Katolik juga dikenal
dengan yang namanya bruder, suster, rahib, biarawan, biarawati. Maka yang disebut Gereja Katolik
Roma adalah Persekutuan umat Allah di seluruh dunia yang percaya pada Yesus Kristus, mulai dari
Paus, Uskup, Pastor, bruder, suster, pengurus paroki, pengurus stasi, umat, omk, anak remaja, dst.
Dengan adanya Gereja, orang bisa melihat dan mengalami keselamatan dari Allah.
Keselamatan berupa kebahagiaan, kerukunan, kesejahteraan, kedamaian, dll. Sebagai sarana yang
menghadirkan tanda dan sarana keselamatan Allah, maka di dalam Gereja katolik dikenal ada tujuh
(7) Sakramen. Terdiri Sakramen Baptis, Sakramen Ekaristi, Skramen Krisma/Penguatan, Sakramen
Sakramen Imamat. Gereja Kristen Protestan tidak semuanya mengenal ke tujuh sakramen ini.
Sebagai anggota Tubuh Kristus, kita umat Gereja Katolik tidak bisa lepas dari kepala. Kalau
kita lepas dari kepala, yaitu Yesus Kristus, maka kita mati. Maka sebagai anggota umat Allah
harusnya kita senantiasa bersekutu dalam doa, dalam ibadat, dalam kegiatan, dll supaya kita tetap
hidup. Dengan rajin bersekutu, kita ikut berusaha mewujudkan terjadinya kedamaian, kerukunan,
Tugas di rumah
Dalam Gereja Katolik dikenal ada 7 Sakramen, yaitu Baptis, Ekaristi, Krisma/Penguatan,
sakramen bisa dikelompokkan menjadi 3. Sakramen Inisiasi, Sakramen Panggilan dan Penyembuh.
Yang termasuk dalam Inisiasi: Baptis, Ekaristi dan Krisma. Yang termasuk dalam Penyembuh:
Pengakuan dosa/tobat dan Minyak suci. Yang termasuk dalam Panggilan: Perkawinan dan Imamat.
Melalui ketujuh sakramen ini, Gereja mau memberikan tanda dan sarana keselamatan dari
Allah dalam perjalanan hidup manusia. Gereja ingin hadir dan terlibat dalam keselamatan manusia
mulai dari lahir, lewat sakramen baptis, hingga akhir hidupnya, lewat sakramen minyak suci.
Untuk bisa diterima menjadi anggota Gereja secara penuh, orang harus menerima Sakramen
Inisiasi. Apa itu inisiasi? Inisiasi adalah proses dan upacara yang harus dijalani untuk bisa masuk
dan diterima dalam sebuah kelompok. Supaya seseorang bisa menjadi anggota Gereja Katolik
secara penuh maka harus pertama, menerima sakramen Baptis, kemudian kedua menerima
Sakramen Baptis menjadi yang harus diterima untuk menjadi anggota Gereja Katolik.
Karena seorang yang sudah lahir menjadi manusia perlu dilahirkan kembali secara roh. Dengan
menerima baptis, seseorang dilahirkan kembali dalam roh dan menjadi anak Allah yang sudah
tercatat. Sebagai anak Allah, kita berhak mendapat warisan yang dijanjikan. Sebagai anak Allah,
dalam diri kita ada Roh Kudus yang akan membantu kita untuk melawan roh jahat.
Sebagai tanda penerimaan sakramen baptis, seseorang mempunyai nama baptis. Nama
baptis ini diambil dari salah satu para santo atau santa. Kenapa nama baptis diambil dari santo –
santa, dengan tujuannya supaya santo – santa tersebut senantiasa mendoakan dan menjadi pelindung
orang tersebut. Selain itu harapannya, orang tersebut juga mengikuti teladan hidup santo santa
tersebut. Untuk itu adalah sangat perlu dan baik, bila masing-masing mengetahui nama baptisnya,
darurat dan mendesak, misal mau meninggal, siapa saja boleh dan seharusnya memberikan
sakramen Baptis. Caranya dengan menuangkan air di atas kepala disertai mengucapkan “Aku
membaptis engkau ….(nama orang).. dalam nama Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus”.
Tugas di rumah:
Siapa pernah ikut Misa? Apa bedanya Misa dengan Perayaan Ekaristi? Apa bedanya
Perayaan Ekaristi dengan Perjamuan Ekaristi? Tiga istilah itu tidak ada bedanya, alias ketiganya
Apa itu komuni pertama? Komuni pertama berarti untuk pertama kalinya akan menerima
sakramen ekaristi. Sakramen Ekaristi dikenal dengan komuni. Komuni atau Sakramen Ekaristi
adalah Tanda dan Sarana cinta kasih Allah yang mendatangkan keselamatan dalam rupa Tubuh
Tuhan yang kita terima dalam Perayaan Ekaristi. Artinya setiap kali kita komuni kita menerima
sakramen ekaristi, yaitu menerima Tubuh Tuhan. Setiap kali kita ikut Misa kita komuni, bagi yang
diperbolehkan. Dengan komuni berarti saat itu kita bersatu dengan Tuhan dan Gereja.
Sakramen Ekaristi selalu terlaksana dalam Perayaan Ekaristi. Sakramen Ekaristi dan
Perayaan Ekaristi sama seperti mata uang dengan dua sisi. Dimana ada Sakramen Ekaristi berarti
ada Perayaan Ekaristi. Begitu juga sebaliknya. Itulah sebabnya Ekaristi menjadi sumber dan
puncak seluruh hidup kristiani (LG11). Dalam tingkatan, Misa jauh lebih tinggi daripada ibadat
9
sabda (meski dengan komuni). Hal ini karena dalam misa Kristus sendiri hadir kembali secara
nyata. Dalam misa Kristus sendiri mengulang kembali tindakan dimana Kristus telah
mempersembahkan diri, Tubuh dan Darah-Nya, kepada Bapa untuk kita, agar kita pun ikut ambil
bagian dalam pengorbanan diri-Nya. Dalam Perayaan Ekaristi, Roti dan Anggur yang telah
diberkati (dikonsekrasi) oleh imam, benar-benar berubah menjadi Tubuh dan Darah Tuhan Yesus.
Orang yang menerima komuni suci berarti menerima Yesus Kristus Tuhan, bukan menerima roti
Ekaristi merupakan sumber dan puncak hidup beriman bagi orang Katolik. Sebagai sumber
dan puncak berarti nilainya paling tinggi dan penting. Untuk bisa merayakan dan menerima Ekaristi
diperlukan sikap yang pantas, seperti mengenakan pakaian yang sopan, pantas dan bersih, menjaga
sikap dan perilaku yang tenang selama Misa. Paulus menekankan kesakralan Ekaristi dengan
mengatakan: “Barang siapa dengan cara yang tidak layak makan Roti atau minum cawan Tuhan ia
berdosa terhadap Tubuh dan darah Tuhan” (1 Kor 11:17-33). Anak-anak kalau pergi ke sekolah, ke
acara hiburan atau ke pesat biasanya tampil rapi dengan mengenakan baju, celana panjang dan
sepatu. Maka kalau pergi Misa mestinya lebih rapi dan bagus dalam penampilan karena kita
diundang pesta bersama Yesus. Jangan sampai ikut Misa dengan kaos kotor, celana pendek dan
sandal jepit.
Ekaristi menjadi sumber dan puncak seluruh hidup kristiani. Artinya sebagai orang katolik
mestinya memiliki kebutuhan dan kerinduan yang besar akan Ekaristi. Seperti orang yang butuh dan
rindu untuk makan nasi. Di dalam Ekaristi, setiap orang bisa bertemu Yesus Kristus, bisa
mengungkapankan pujian dan syukurnya atas berkat Tuhan Allah, bisa mendapat kekuatan, bisa
mengeluh dan memohon kepada Tuhan Allah atas apa yang dialami, bisa mengalami kelegaan. Di
dalam Ekaristi, setiap orang dihibur, diteguhkan, diberi harapan dan diberkati langsung oleh Tuhan
Yesus Kristus.
Seorang yang menerima sakramen ekaristi (komuni) diingatkan bahwa iman yang
diterimanya bukanlah iman yang egois, yang hanya memikirkan diri sendiri. Dengan menerima
10
bagian dari hosti suci yang dipecah-pecah, seseorang diingatkan bahwa iman harus dihayati dalam
kebersamaan dan dalam kerelaan berkorban untuk orang lain. Seperti Yesus Kristus yang sudah
Tugas dirumah
Tujuan: anak memahami kenapa dan apa artinya berdiri, berlutut, duduk, buat tanda salib, dsb.
Dalam Perayaan Ekaristi terdapat dua Liturgi, yaitu Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi.
Dimulai dengan ritus pembuka dan diakhiri dengan ritus penutup. Liturgi Sabda berisi “upacara”
mendengarkan Tuhan yang Bersabda lewat bacaan Kitab Suci. Liturgi Ekaristi berisi “upacara”
Sejak awal PE, Kristus sudah hadir dalam berbagai bentuk. Kristus hadir hingga akhir PE.
Semua yang ikut PE harus terlibat dan ambil bagian di dalamnya. Keterlibatan dan ambil bagian ini
ditunjukkan lewat tata gerak dan tanggapan-tanggapan. Ada bagian yang dilakukan atau diucapkan
bersama Pastor (Imam) dan ada pula yang sendiri. Oleh karena itu selama PE, ada hal-hal yang
perlu dilakukan oleh umat. Apa yang dilakukan oleh umat mempunyai arti simbolis.
Membuat tanda salib, dilakukan pada awal dan akhir PE, pada saat menerima percikan air
suci, pada saat menerima berkat. Membuat tanda salib pada dahi, mulut dan dada dilakukan khusus
sesaat mau mendangarkan Injil. Ini mengungkapkan hasrat dan doa agar budi diterangi, mulut di
Berdiri bisa mengungkapkan penghormatan pada Allah yang hadir, pada Tuhan Yesus
Kristus yang hendak memaklumkan sabda-Nya, pada Allah yang setia mendengarkan doa umat.
Serta juga mengungkapkan tanda syukur atau tanda pujian pada Allah. Berdiri dilakukan pada saat
dilakukan selesai lagu kudus hingga dimulainya doa bapa kami, serta saat berdoa sebelum
Kristus berkata bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari
mulut Allah. Sabda Tuhan merupakan santapan kita sebelum kita menyantap roti Ekaristi, kita
menerima Kristus dalam pembacaan Kitab Suci sebelum menerima-Nya dalam Komuni Kudus.
Oleh karena itu, sejak awal PE, Yesus Kristus sudah hadir. Untuk itu umat, siapapun yang ikut PE
Tugas di rumah
1. Hafalkan. Dalam misa atau ibadat sabda, kapan kita berdiri, duduk dan buat tanda salib.
12
7. Yesus Memberi Roti Kehidupan & Menyambut Tubuh Kristus
Apa itu roti kehidupan? Roti kehidupan adalah makanan yang memberi kehidupan sehingga yang
memakannya (manusia) bisa berdoa, bekerja, berolahraga, belajar dan lain sebagainya.Yesus adalah
roti kehidupan karena Yesus menggambarkan dirinya sebagai roti sebagai makanan yang akan
memberikan jaminan kehidupan bagi yang menerimanya. Seperti yang ditegaskan dalam kitab suci
yaitu Yoh 6:35 Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barang siapa datang kepada-ku, ia
tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Sehingga barang siapa yang menerima dan percaya kepada Dia (Yesus) sebagai pemberi hidup,
maka mereka akan memperoleh hidup itu. Hal ini ditegaskan dalam Kitab Suci yakni Yoh 6:48-51.
Yohanes 6:48 Akulah roti hidup. Yoh 6:49 nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun
dan mereka telah mati. Yoh:50 inilah roti yang turun dari sorga: barang siapa makan dari padanya,
ia tidak akan mati. Yoh 6:51 Akulah roti yang telah turun dari surga, jikalau seorang makan dari roti
ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang kuberikan itu ialah daging-ku, yang akan
Karena sesuai dengan bahan roti yang digunakan dalam perjamuan terakhir, Yesus bersama para
murid yaitu roti tak beragi. Roti tak beragi adalah makanan utama orang Yahudi saat paskah di
zaman Yesus, bukan nasi (bdk. Kel 12:17). Roti tak beragi mengingatkan pada pengalaman
Hosti berasal dari bahasa latin = Hostia (korban sembelihan/persembahan). Hosti dalam ekaristi
untuk mengenang korban Yesus di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Hosti dalam ekaristi
juga sebagai penerimaan Yesus yang memberi hidupnya untuk manusia, supaya manusia
SELAMAT. Hosti (roti tak beragi ) bahannya dari gandum berbentuk bulat dan berwarna putih.
13
Hosti tak beragi digunakan sejak abad ke VIII. Awalnya hanya satu hosti besar saja, namun dalam
Dalam ekaristi kudus kita menyambut tubuh dan darah, jiwa dan ke-Allah-an Yesus Kristus sendiri.
Ekaristi mendatangkan bagi kita rahmat-rahmat berharga yang tak terbilang banyaknya
Melalui ekaristi kita mengalami suatu perjumpaan akrab mesra dengan Kristus
Ekaristi mempererat persatuan dengan Gereja, mempersatukan kita secara lebih penuh ke dalam
Kristus. Kita secara Sakramental menyambut-Nya masuk ke dalam tubuh kita, agar kita dapat
Ekaristi memperkuat individu, sebab Ekaristi adalah Yesus sendiri, Sabda yang menjadi manusia
Mengampuni dosa-dosa ringan kita dan memberikan kepada kita dan kekuatan untuk menanggkal
dosa berat.
Ekaristi adalah sarana utama kehidupan kekal. Hal ini dituliskan dalam Injil (Yoh 6:53-56)
kudus (dalam keadaan rahmat), biarlah ia datang. Barang siapa tidak, biarlah ia bertobat.”
Kita harus sudah mengaku dosa sejak dosa berat kita yang terakhir
Didache memberikan kesaksian akan praktek Gereja awali ini. “tetapi pertama-tama akukanlah/
Kitab Hukum Kanonik menyatakan bahwa. “Yang sadar berdosa berat tanpa menerima sakramen
pengakuan sebelumnya, jangan menyambut tubuh Tuhan.” Dosa berat adalah dosa yang dilakukan
14
secara sukarela dan sadar akan kesalahan besar. Misalnya: pembunuhan, melakukan atau berperan
serta dalam tindak aborsi, perbuatan homoseksual, mengadakan hubungan seksual di luar
perkawinan atau berada dalam suatu perkawinan yang tidak sah, dengan sengaja menikmati
Terkadang umat Katolik yang berada dalam keadaan dosa berat, karena kebiasaan atau takut
mendapat malu, memilih untuk tetap maju komuni dan menghinakan Tuhan dari pada tinggal
duduk.
Transsubstansiasi atau alih zat menurut ajaran Gereja Katolik adalah perubahan keseluruhan zat roti
menjadi zat tubuh Kristus dan zat anggur menjadi zat darah Kristus. Perubahan ini berlangsung
pada saat diucapkannya Doa Syukur Agung. Hal ini juga ditegaskan dalam (1 Korintus 11:29).
“karena barang siapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman
atas dirinya”
Barangsiapa hendak menyambut Ekaristi Mahakudus wajib berpuasa makanan ataupun minuman,
terkecuali air putih dan obat, selama sekurang-kurangnya satu jam sebelum Komuni kudus.
Kita wajib tidak berada di bawah suatu hukuman gerejani, misalnya ekskomunikasi
Mereka yang berada dalam ekskomunikasi dan mereka lainnya yang bersikeras tinggal dalam dosa
berat tidak diperkenankan meyambut komuni kudus. Kita secara otomatis mendatangkan
ekskomunikasi atas diri kita sendiri apabila kita melakukan atau berperan serta dalam aborsi.
Komuni di Lidah
15
Ketika memberikan Tubuh Kristus kepada seseorang yang hendak menyambut, pelayan
Cara yang paling dianjurkan dalam menyambut Komuni kudus adalah di lidah. supaya imam dapat
melayani komuni hendaknya kita menulurkan lidah cukup jauh agar imam dapat dengan hormat
menempatkan hosti diatas lidah tanpa harus memasukan jari-jarinya ke dalam mulut kita.
Komuni di tangan
Kita datang, menumpangkan tangan kiri diatas tangan kanan kita dalam bentuk salib (saling
bersilang), dan dengan telapak tangan terbuka kita menerima Tubuh Kristus seraya menjawab,
“Amin.” Kemudian kita mengambil satu langkah ke samping, masih menghadap altar, memungut
hosti kudus dengan jemari tangan kanan dan menempatkan hosti dengan hormat di lidah. Lalu,
denga kedua tangan dikatupkan di depan dada kita kembali ke bangku. Akhirnya ucapan syukur
secara pantas setelah menyambut Yesus masuk kedalam tubuhnya sendiri dan terlebih lagi dilebur
dalam Dia.
Bahan sharing:
Tugas dirumah:
2. Buka dan lihat konten di youtube “ 10 mukjizat ekaristi paling terkenal dalam sejarah dunia
16
8. Makan bersama sebagai Perjamuan Ekaristi
Perjamuan Ekaristi juga merupakan sebuah perayaan perjamuan. Dalam Misa, kita semua ikut serta
dalam perjamuan makan bersama dengan Tuhan dan anggota Gereja yang lain. Yang kita makan
Makan bersama adalah dapat meningkatkan kesejahteraan emosional, memperbaiki pola makan dan
membantu mengembangkan indra perasa, nah dalam hal makan bersama itu sangat penting, baik
makan bersama keluarga, bersama teman – teman sekolah, ataupun yang kerja, semuanya sangat
bermanfaat bagi kehidupan kita sehari – hari, contohnya kalau kita makan bersama dengan keluarga
bisa meningkatkan keterampilan sosial anak. Anak juga lebih banyak memiliki keulekan dalam
melakukan segala hal seperti sopan terhadap yang lebih tua dan rajin dan membantu yang lain. Nah
kalau yang sering makan bersama – sama teman sekolah atau rekan kerja bisa saling berbagi
Perayaan Ekaristi adalah sebagai perjamuan bersama yang artinya “Yesus mengundang kita makan
bersama – sama dengan–Nya di rumah Tuhan yaitu “Gereja”. Tuhan Yesus ingin kita semua datang
bersama – sama, berkumpul untuk merayakan Ekaristi makan “Tubuh dan Darah Kristus”. Di dalam
Gereja Katolik Ekaristi biasa dikenal dengan “Misa”. Misa adalah Sakramen Kudus yang digunakan
dalam perjamuan terakhir Yesus bersama para murid-nya, Ekaristi juga dianggap sebagai puncak
rasa syukur dan paling istimewa bagi umat beriman. Nah Yesus berpesan bahwa kita umat Katolik
wajib mengikuti perjamuan Ekaristi yaitu bermanfaat untuk memelihara hidup kita di dalam rahmat
Allah serta mengalirkan hidup kita di dalam rahmat Allah serta mengalirkan Cinta Kasih Allah ke
Untuk mengikuti Ekaristi kita wajib mempersembahkan diri kita dengan baik :
17
Contohnya :
Jika kita diundang oleh keluarga, teman atau siapa saja kita pasti mempersiapkan diri kita dengan
baik yaitu dengan menggunakan pakaian rapi dan sopan. Nah kalau diundang keluarga lain saja kita
mempersiapkan diri dan berpakaian rapi, maka terlebih bila yang mengundang ke perjamuan adalah
Tuhan Yesus. Maka bila kita mengikuti Misa Kudus di Gereja kita harus lebih mempersiapkan diri
kita dengan lebih baik, seperti berpakaian rapi dan sopan. Mengapa kita harus berpakaian rapi dan
sopan? karena kita datang ke Gereja itu untuk mengikuti Misa ataupun perayaan Ekaristi, jika kita
tidak berpakaian rapi dan sopan itu bisa mengganggu konsentrasi teman – teman yang lain, selain
pakaian kita juga harus tepat waktu apabila kita mau mengikuti Misa kita harus mengusahakan
datang sebelum mulai Misa. Jika tidak itu dapat mengganggu orang lain dalam mengikuti Misa
tersebut.
Bahan sharing
Tugas
2. Mengajak keluarga makan bersama dan kamu memimpin doa makan. Tuliskan doamu.
Bacaan.
Hari Sabat adalah istilah untuk menyebut hari ketujuh. Dalam Bahasa Indonesia disebut
“Sabtu”. Pada hari itu dikisahkan Allah beristirahat setelah menciptakan. Demikian juga, manusia
perlu beristirahat untuk memberikan waktu bagi Allah. “Sebab enam hari lamanya Tuhan
18
menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ke tujuh; itulah
Yesus mengatakan “Hari Sabat diadakan untuk manusia bukan manusia untuk hari Sabat”.
Masih ada yang memberikan argument hari Minggu sebagai hari Sabat, sehingga tidak mau bekerja.
Tapi juga tidak memberikan waktu untuk Tuhan, sebaliknya menggunakan waktu untuk rekreasi.
Allah tidak menjadikan hari sabat, tetapi Allah juga memberkatinya. Dengan diberkatinya hari
ketujuh itu, berarti itulah menyatakan sebagai hal yang khusus diperkenankan oleh Allah. hari Sabat
merupakan hari teristimewa yang mendatang berkat bagi makhluk ciptaan-Nya. Umat kristen
bersyukur di hari teristimewa ini di harapkan dapat berkumpul untuk membangun hubungan dengan
Hari Pertama dalam pekan adalah hari Yesus Kristus bangkit. Hari Yesus bangkit disebut
juga dengan hari Tuhan (Dominggus). Dalam Bahasa Indonesia disebut hari Minggu. Jadi hari sabat
berbeda dengan hari minggu. pada hari Minggu inilah umat katolik beristirahat untuk memberikan
waktu bagi Allah dengan pergi ke Gereja. Setelah kematian Yesus, para murid biasa berkumpul
pada hari pertama dalam pekan (pada hari Minggu). Pada hari pertama itu pula (hari Minggu),
Yesus menampakkan diri setelah bangkit. Dengan begitu, konsep hari sabat beralih kepada hari
Tuhan, hari Minggu. Sesuai Lima perintah Gereja, tugas umat katolik pada hari minggu adalah
Tradisi umat Kristen saat memuji dan memuliakan Tuhan identik dengan hari Minggu. Hari
Minggu bagi umat kristen merupakan hari ketujuh yang disebut Sabat. Pada hari inilah umat kristen
di dunia berkumpul untuk memecahkan roti dalam perayaan Ekaristi perjamuan kudus. Hari
Minggu merupakan hari untuk kita bertemu dan berjumpa dengan Tuhan sebagai wujud untuk
mengenang kisah sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus hingga bersatu secara nyata dalam
komuni. Hari Minggu adalah kesempatan umat kristen untuk mengalami persekutuan dengan umat
seiman lainnya dengan berdoa menyukuri kebaikan Tuhan, memuji Tuhan, dan mendengarkan
Tuhan.
19
Pemerintah Indonesia meliburkan hari Minggu untuk kepentingan iman dan kehidupan umat
Kristen. Kita harus bersyukur karena hal ini. Kita harus menjadikan pergi ke Gereja untuk ibadat
sebagai ageda yang utama. Bukan sekedar mengisi week end. Pergi ke Gereja, menunggu romo
datang, bersekutu dengan umat lain dalam nyanyian. Semua itu menjadi persembahan dan
pengurbanan diri yang berkenan pada Allah. Karena dengan begitu kita tidak menuruti keinginan
kesenangan diri untuk pergi mancing, menunggu ikan makan umpan sambil menyanyi-nyanyi.
Tugas dirumah
10. Percaya akan Roh Kudus & tugas sebagai murid Kristus
Roh Kudus adalah Roh Allah yang menghidupkan kita. Dalam bacaan KS tersebut kita mengetahui
Yesus menyebut Roh Kudus sebagai "Penolong". Kata ini adalah terjemahan dari kata Yunani
_parakletos_, yang secara harfiah berarti, "seseorang yang dipanggil untuk mendampingi agar
menolong." Kata ini kaya artinya: Penasihat, Penguat, Penghibur, Penolong, Pembela, Juruselamat,
Roh Kudus akan melaksanakan bagi para murid apa yang dilaksanakan Yesus bagi mereka ketika
Ia masih bersama mereka. Roh Kudus akan mendampingi mereka untuk menolong dan menguatkan
mereka, mengajar mereka dalam hidup yang benar, menghibur dalam situasi yang sulit, serta
menaikkan doa syafaat bagi, menjadi seorang sahabat untuk membantu kepentingan mereka dan
Istilah parakletos ini juga dipakai untuk Tuhan Yesus. Oleh karena itu Yesus merupakan penolong
dan juru selamat kita di surga, sedangkan Roh Kudus merupakan penolong dan juru selamat yang
tinggal di dalam kita di bumi. Roh Kudus juga disebut "Roh Kebenaran" karena Dia adalah Roh
20
Yesus, yang adalah kebenaran itu. Dengan demikian Dia bersaksi tentang kebenaran itu
menerangkan tentang kebenaran, menyingkapkan hal-hal yang tidak benar dan menuntun orang
percaya ke dalam seluruh kebenaran. Mereka yang bersedia mengorbankan kebenaran demi
kesatuan, kasih atau alasan lainnya menyangkal Roh Kebenaran, yang katanya tinggal di dalam diri
mereka. Gereja yang meninggalkan kebenaran adalah gereja yang telah meninggalkan Tuhan. Roh
Kudus tidak akan menjadi Penolong orang-orang yang acuh tak acuh terhadap iman atau hanya
setengah-setengah dalam komitmen kepada kebenaran. Roh Kudus hanya mendatangi mereka yang
Roh Kudus pada saat itu tinggal bersama dengan para murid, dan Kristus berjanji bahwa Roh itu
akan "diam di dalam kamu". Janji bahwa Roh Kudus akan diam di dalam orang percaya digenapi
setelah kebangkitan Kristus ketika Yesus mengembusi murid-murid-Nya dan berkata, "Terimalah
Roh Kudus" .
Yesus menyatakan diri kepada orang percaya yang taat melalui Roh Kudus yang memperkenalkan
kehadiran pribadi Yesus di dalam dan beserta orang yang mengasihi Dia (ayat Yoh 14:21). Roh
Kudus menyadarkan kita tentang dekatnya Yesus dan realitas kasih-Nya, berkat-Nya, dan
pertolongan-Nya. Hal ini termasuk tugas utama Roh Kudus. Kenyataan bahwa Kristus menghampiri
kita melalui Roh Kudus seharusnya menyebabkan kita menanggapi dengan kasih, penyembahan,
dan pengabdian.
Ketaatan kepada Kristus, sekalipun tidak pernah sempurna, seharusnya bersifat sungguh-sungguh.
Ketaatan merupakan aspek hakiki dari iman yang menyelamatkan, yang timbul dari kasih kita
bagiNya. Tanpa kasih kepada Kristus, semua usaha kita untuk menaati perintah-Nya hanya
merupakan legalisme. Kepada orang yang mengasihi Kristus serta berusaha untuk senantiasa
menaati perintah-Nya, Kristus menjanjikan kasih yang khusus, kasih karunia, dan kehadiran-Nya
yang mendalam.
Mereka yang benar-benar mengasihi Yesus dan sungguh-sungguh menaati perkataan-Nya akan
mengalami kehadiran dan kasih yang langsung dari Bapa dan Anak. Bapa dan Anak datang kepada
21
orang percaya melalui Roh Kudus. Perlu diperhatikan bahwa kasih Bapa tergantung pada kasih kita
Mereka yang tidak menaati ajaran Kristus tidak memiliki kasih pribadi bagi Dia dan tanpa kasih itu
iman yang menyelamatkan tidak ada. Mengatakan bahwa orang tetap selamat walaupun mereka
berhenti mengasihi Kristus dan mulai hidup cabul, menghujat, kejam, membunuh, mabuk, dst.
bertentangan dengan perkataan Yesus tentang kasih, ketaatan dan Roh Kudus yang diam di dalam
orang percaya.
Penghibur di sini disamakan dengan Roh Kudus. Bagi orang Kristen PB hal yang terpenting tentang
Roh Kudus bukanlah kebesaran dan kuasa-Nya, tetapi bahwa Dia adalah "Kudus". Tabiat-Nya yang
kudus, bersamaan dengan manifestasi tabiat yang kudus itu dalam kehidupan orang-orang percaya
Bahan sharing:
1. Apa yang pernah kamu lakukan sebagai murid Kristus terhadap temanmu?
Tugas
1. Menolong pekerjaan yang dilakukan bapak dan ibu di rumah atau kebun. Kemudian
2. Roh Kudus akan membuat kita mampu melakukan apa saja? Sebutkan minimal 5
Berdosa adalah keadaan dimana kita terpisah dari kasih Allah. Keadaan itu menjadikan kita dalam
situasi yang tersesat, hilang atau pergi dari Allah. Allah begitu rindu menemukan orang yang
berdosa. Allah begitu bersuka cita bila ada orang yang berdosa mau bertobat. Suka cita Allah ini
22
terjadi saat penerimaan sakramen tobat. Karena itu sakramen tobat merupakan sakramen
Kita perlu mengaku dosa di depan romo karena Yesus sudah mempercayakan tentang pelepasan
dosa ini kepada para rasulnya. Melalui sakramen tobat, ada perdamaian dengan Allah dan Gereja.
Dengan sakramen tobat, halangan untuk komuni bisa diselesaikan. Hal-hal yang menghalangi
seseorang untuk komuni adalah: belum nikah secara gereja, melakukan pengguguran kandungan,
Umat tidak perlu malu untuk minta sakramen tobat dan mengakui dosanya di depan seorang romo.
Hal ini karena romo sudah berjanji untuk tidak membocorkan atau menceritakan dosa seseorang.
Bila romo melanggar janji tersebut, maka dengan sendirinya romo tersebut dikeluarkan dari Gereja.
Sakramen tobat adalah tanda dan sarana dari Allah yang selalu mengampuni, yang selalu menunggu
untuk menyambut seseorang. Melalui sakramen tobat, hadir gambaran Allah yang mahabaik, yang
tidak menghukum melainkan yang ingin menyatukan kembali seseorang dengan Gereja.
Dalam penerimaan pengakuan dosa, denda yang diberikan seorang romo bukan dimaksudkan
sebagai hukuman dari Allah. Denda lebih merupakan sarana yang diberikan supaya mau bersikap
rendah hati, mau berusaha tidak mengulangi dosa, dan bersyukur atas pengampunan dari Allah.
Karena itu Sakramen tobat memberi hiburan rohani dan jiwa, dorongan dan kekuatan untuk
Bahan Sharing
Tugas di rumah
1. Menghafal tata cara mengaku dosa (PS no 104) dan doa tobat 1 (PS no. 25).
2. Meminta maaf kepada bapak atau ibu atas kesalahan yang pernah kamu buat terhadap
mereka.
23
3. Lihat konten di Youtube “Katolik sesat? Pengakuan dosa kuk kepada manusia – Katkit”.
Di dalam rumusan Syahadat Iman Katolik (credo), ditegaskan bahwa sebagai umat beriman, kita pun
percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang Kudus serta persekutuan para Kudus. Istilah Persekutuan
para Kudus" (communion sanctorum) baru dimasukkan ke dalam rumusan syahadat pendek pada abad
IV.
Rumusan tersebut dapat dipahami sebagai keadaan, tetapi terutama harus dipahami sebagai sebuah
proses keterlibatan Gereja terhadap hal-hal yang Kudus. Gereja disebut persekutuan para Kudus,
terutama karena didasari oleh iman. Iman yang dijadikan dasar persekutuan, adalah iman akan Yesus
Kristus dan Roh Kudus. Itulah sebabnya, Gereja disebut sebagaí tubuh Kristus.
Para Kudus adalah orang-orang beriman yang telah memperoleh kehidupan kekal di surga, sebagaimana
dijamin oleh Yesus melalui sabda-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak
makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
Barang siapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan
Di dalam persekutuan, semua anggota Gereja mampu menjalin persaudaraan dan berkomunikasí satu
dengan yang lain, sehingga menjadi sehati dan sejiwa. Sifat sehati sejiwa bagi kaum beriman
menyiratkan kesatuan, baik kesatuan di dalam Gereja yang masih mengembara di dunia, maupun
dengan anggota Gereja yang menderita di dalam api pencucian serta Gereja yang mulia dalam
kemuliaan surgawi.
Persekutuan Gereja, diikat oleh tubuh dan darah Kristus, yaitu kesediaan untuk melakukan kehandak
Allah, sebagai makanan utama umat beriman. Dengan demikian, persekutuan para Kudus bukan hanya
24
sesuatu yang bersifat fisik atau lahiriah, tetapi juga yang bersifat rohani, yaítu persekutuan dengan
Iman dan keyakinan terhadap persekutuan para Kudus merupakan ungkapan iman Gereja untuk dapat
menikmat kesatuan seluruh umat beriman kepada Kristus, di dalam Roh Kudus.
Satu-satunya sumber informasi terpercaya tentang Stefanus adalah Kisah Para Rasul Bab 6 dan 7. Di
dalamnya Stefanus ditampilkan sebagai orang beriman yang kokoh dan penuh Roh Kudus dan salah satu
orang yang diangkat oleh para murid Yesus, untuk menjadi diakon, atau sebagai pengurus rumah tangga
jemaat. la, seorang Kristen Yahudi yang tinggal di Yerusalem dan bisa berbahasa Yunani. la pandai
berpolemik dan sangat radikal dalam pandangannya mengenai tradisi-tradisi dan lembaga-lembaga
Yahudi.
Ketika Berada di hadapan Sanhendrin, ia dengan tegas membantah semua tuduhan kaum Farisi dan
membela karya misionernya di antara orang-orang Yahudi. Pembelaannya melukiskan kebaikan hati
Yahweh kepada Israel dan diperkuat dengan mengutip kata-kata Kitab Suci yang ketidaksetiaan Israel
sebagai "bangsa terpilih" kepada Yahweh. Oeh karena itu, ia diseret ke luar tembok kota Yerusalem dan
dirajam sampai mati oleh pemimpin-pemimpin Yahudi yang tidak mampu melawan hikmatnya yang
Senjata utama untuk melawan musuhnya ialah cintanya akan Tuhan. Cinta itu demikian kuat
mendorongnya untuk bersaksi tentang Kristus meskipun ia harus menghadapi perlawanan yang kejam
dari musuh-musuhnya. Bahkan sampai saat terakhir hidupnya di dalam penderitaan sekian hebatnya, ia
masih sanggup mengeluarkan kata-kata pengampunan ini: "Tuhan, janganlah dosa ini Engkau
Laporan tentang pembunuhan Stefanus itu menyatakan bahwa Saulus (yang kemudian menjadi Paulus,
Rasul bangsa kafir) hadir di sana dan memberi restu terhadap pembunuhan itu. Namun apa yang terjadi
25
atas Saulus di kemudian hari? Sebagai pahala besar bagi Stefanus ialah bahwa Saulus musuhnya yang
utama serta penghambat ulung Gereja, bertobat dan menjadi Paulus, Rasul terbesar, bagi kaum kafir.
Gereja memperingati Santo Stefanus Martir, setiap tanggal 26 Desember. (diadaptasi dari media
Guru membantu peserta didik, bahwa Gereja Katolik mengimani ikatan dengan para Kudus di surga.
Hal itu tampak di dalam beberapa doa atau bagian Ekaristi, misalnya: litani orang Kudus, syahadat para
b. Hari-Hari Khusus
Di samping, pada tanggal 1 dan 2 Nopember Gereja Katolik memperingati arwah umat beriman dan
para Kudus, terdapat hari-hari di dalam rentang sepanjang tahun, Gereja Katolik memperingati para
Kudus yaitu Santo dan Santa. Misalnya 4 Nopember (Santo Carolus Boromeus), 13 Juni (Santo
Antonius dari Padua), 7 April (Santo Yohanes Pembaptis de la Salle), dan sebagainya.
Ketika menerima baptisan, setiap orang memilih nama baptis, yang diambil dari nama santo-santa atau
para Kudus, sebagai penghormatan sekaligus keteladanan terhadap semangat yang telah ditunjukkan
oleh mereka. Selain sebagai penghormatan, melalui doa dan perayaan Ekaristi, Gereja menyampaikan
Tugas:
26
3) Apa yang ia perjuangkan, hingga ia rela matí?
- Ruang lingkup materi perlu di dalami lagi (AKu Percaya akan Allah Bapa)
- Pemahaman siswa SD belum dapat menyentuh ke pokok pertanyaan (bab Aku percaya )
- Beberapa yang diambil dari sumber youtube kurang menyentuk ke pengalaman peserta.
27