Anda di halaman 1dari 27

BAHAN PANDUAN PEMBINAAN1

PERSIAPAN PENERIMAAN

SAKRAMEN EKARISTI PERTAMA


(KOMUNI PERTAMA)

PAROKI MARAU
2023

PENGANTAR

Bahan pembekalan untuk calon penerima Komuni I dibuat secara bersama oleh team katekis

Paroki KKY sebagai wujud sinode Gereja. Pembekalan dan pendampingan kepada calon penerima
1
Dibuat bersama oleh Kelompok Katekis KKY Marau 2023
1
Sakramen Ekaristi menjadi wujud dalam usaha membina kader iman yang militan. Karenanya

bahan pembinaan difokuskan pada pengajaran atau katekese akan iman Gereja Katolik. Penggunaan

buku buku ini dan buku peserta juga dimaksudkan untuk memulai usaha membentuk Gereja yang

tertata, tercatat dan terjadwal. Pembekalan ini bersifat wajib bagi peserta. Diharapkan peserta

bertambah dalam pengetahuan akan iman, semakin menghormati kekudusan Perayaan Ekaristi dan

bertumbah dalam hidup menggereja. Gereja sinodal diharapkan terwujud dalam keterlibatan orang

tua, pengurus Gereja dan umat semuanya selama pembinaan.

Pelaksanaan pertemuan akan dilakukan minimal dalam 14 pertemuan. Pertemuan

diusahakan setiap minggu. Selain pertemuan untuk pembinaan, juga pertemuan untuk wawancara

dengan Pastor, dan pertemuan untuk gladi dan penerimaan sakramen tobat. Tersedia buku yang

diberikan kepada anak untuk dibawa. Buku ini sebagai bukti kehadiran anak dalam pembinaa,

dalam ekaristi, dll. Sebelum memulai pembinaan, semestinya ada pertemuan bersama anak calon

penerima sakramen, orang tua, pastor dan Pembina guna menjelaskan perihal pelaksanaan

pembinaan yang melibatkan semua.

HAL YANG HARUS DIPERIKSA PEMBINA

1. Tanda tangan pemimpin ibadat sebagai bukti kehadiran anak, jangan sampai dipalsukan.

2. Secara acak diperiksa pelaksanaan tugas yang diberikan.

3. Sebelum ibadat dimulai, anak-anak dilatih untuk terlibat aktif selama ibadat. Misal kapan

berdiri, kapan menjawab, apa yang perlu diucapkan, termasuk supaya ikut menyanyi.

1. AKU PERCAYA AKAN ALLAH, BAPA YANG MAHAKUASA.

Tujuan pengajaran: Anak tahu bahwa Allah itu ada. Anak memahami maksud dengan percaya.

Bacaan Kej 1

2
Pernyataan Aku percaya akan Allah, adalah pengakuan iman Gereja yang paling mendasar.

Seluruh pengakuan Iman Gereja berbicara tentang Allah. Kalaupun berbicara tentang manusia dan

tentang dunia, maka dilakukan dalam hubungan dengan Allah. Dasar pengakuan iman Gereja ini

karena Allah berbicara kepada semua orang, dan apa yang dibicarakan sudah terekam dalam kitab

suci, mulai dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru. Allah berbicara melalui sabda-Nya.

Allah yang Mahakuasa menciptakan segala sesuatu yang ada di dunia ini. Puncak dari segala

karya ciptaan-Nya adalah manusia. Ketika menciptakan manusia, Dia memahkotai manusia dengan

martabat yang sangat luhur, yaitu sebagai gambar dan citra-Nya dan menghidupkan manusia

dengan nafas-Nya sendiri (Kej 1;1-2,7)

Syahadat iman Gereja berakar dalam wahyu ilahi Perjanjian Lama. Allah mewahyukan Diri-

Nya melalui para nabi kepada Israel, bangsa yang dipilihnya. ” Dengarkanlah hai orang Israel.

Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa! Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan

segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu”(Ul 6:4-5). Yesus menegaskan bahwa Allah ”

adalah satu-satunya Tuhan”. Dengan demikian hanya ada satu Allah. Allah itu Esa.

Allah mewahyukan Diri kepada bangsa-Nya Israel dengan memberitaukan nama-Nya.

Nama mengungkapkan hakikat seseorang, identitas pribadi dan arti kehidupanya. Menyatakan nama

berarti memperkenalkan diri kepada orang lain berarti seakan menyerahkan diri sendiri, membuka

diri supaya dapat dikenal lebih dalam dan dapat dipanggil secara pribadi. Allah yang kita imani

telah mewahyukan diri sebagai YANG ADA – YHWY. (Kel 3;1-6, 13-15)

Keberadaan Allah bisa dirasakan. Abraham, Ishak dan Yakub mengalami kehadiran Allah

dalam hidup mereka. Nabi Samuel, mampu mendengarkan suara Tuhan yang memanggil. Nabi

Musa diijinkan menghadap Allah. Sesungguhnya Allah berada dekat dengan setiap orang yang

beriman kepada-Nya.

Allah mewahyukan sebagai Bapa sudah terjadi sejak Perjanjian Lama. Israel disebutnya

anak-Nya yang sulung (Kel 4:22). Allah sebagai Bapa sangat mengenal anak-anak-Nya (Yes

3
63;16). Pewahyuan Allah sebagai Bapa mencapai puncaknya melalui Yesus Kristus. Karena itu

Yesus mengajarkan doa ‘Bapa Kami”.

Dengan mengucapkan “Aku Percaya akan Allah, Bapa Yang Mahakuasa”, setiap orang

katolik menyatakan dalam hati nuraninya yang terdalam bahwa dirinya adalah orang yang percaya

akan Allah. Dia percaya bukan karena pengaruh orang lain, bukan sekedar ikut-ikutan, tetapi

percaya karena mengenal Allah. Seperti seorang anak yang percaya pada Bapak atau Ibunya. Maka,

setiap orang Katolik mengatakan “Aku Percaya” bukan kami percaya. Dengan mengatakan ‘aku

percaya”, berarti mengakui bahwa Allah itu ada dan hadir, bahwa Allah berbicara dan berkarya

untuk setiap orang melalui peristiwa, melalui orang-orang, dsb. Percaya kepada Allah berarti

mempercayakan seluruh hidup kepada Allah bukan kepada kekuatan yang lain, seperti; uang,

kesenangan, hobby atau yang lain.

Bahan tugas di rumah

1 Menghafalkan 10 Perintah Allah (PS no. 6) dan doa Aku Percaya (PS no. 1)

2 Membaca KS dari Kitab Kejadian. Kej 1-2,7

2. YESUS KRISTUS itu sungguh Tuhan

Tujuan pengajaran:Anak tahu Yesus Kristus sungguh manusia dan sungguh Tuhan

Bacaan Injil Yohanes. Yoh 1;1-18

4
Yesus lahir dan hidup lebih dari dua puluh abad yang lalu (2.000 thn lalu). Dia adalah tokoh

yang sungguh hidup dalam sejarah umat manusia. Yesus berkarya, wafat, dan bangkit. Ada banyak

saksi tentang itu. Yesus yang hidup, wafat dan bangkit menjadi pusat tulisan KS Perjanjian Baru.

Wafat dan kebangkitan Yesus itu membuat para murid, terutama para rasul, mengenal identitas asli

dan sejati dari Yesus sebagai Kristus. Mereka termasuk sebagai saksi. Rasul Yohanes menuliskan

bahwa Yesus itu pada mulanya adalah Firman Allah. Melalui Firman-Nya, Allah menciptakan

dunia dan isinya. Firman Allah inilah yang berinkarnasi menjadi manusia Yesus Kristus.

Kata Kristus berasal dari bahasa Yunani ”Christos” artinya dituangi minyak di kepalanya.

Pengurapan ini biasa dilakukan dikalangan bangsa Israel sebagai tanda bahwa orang yang diurapi

itu dipilih Allah untuk menduduki jabatan khusus. Misal Saul dan Daud diurapi menjadi raja Israel.

(1 Samuel 10 ;1, 16:13). Orang Kristen perdana percaya bahwa Yesus adalah sang juru Selamat

(Mesias) yang dipilih dan dijanjikan Allah sejak masa Perjanjian Lama. Untuk itu Yesus disebut

(diberi gelar) Kristus. Beberapa gelar yang diberikan untuk Yesus; Kristus (Yang diurapi), Mesias

(Juru Selamat), Anak Allah, Gembalaku, Sumber hidup, Raja Damai, Raja Semesta Alam. Sang

Penyembuh, dll.

Dalam PL ada beberapa yang disebut Anak Allah, yaitu: malaikat (Kej.6:1-4; Ayb. 1:6;2:1,

Dan. 3:25), bangsa Israel (Kel. 4:22-23: Ul. 14:1-2; Yer. 3;19-20), raja Israel, (2Sam.7:14;

Mzm.2:7; 89:26-27). Sebutan ini menampilkan status sebagai pilihan. Sedangkan Yesus sendiri

(dalam Injil sinoptik: Matius, Markus, Lukas) tidak pernah menyatakan “Aku adalah Anak Allah”.

Namun dalam hubungan-Nya dengan Allah, Yesus menyebut dirinya Anak dan menyebut Allah

sebagai Bapa. Hidup dan perutusan Yesus dimengerti sebagai berasal dari Allah yang disebutnya

sebagai Bapa.

Yesus sering menyebut Allah sebagai Bapa. Yesus juga mengatakan bahwa Anak dan Bapa

adalah satu (Yoh 10;30). Karena itu Yesus Kristus adalah Tuhan seperti yang dikatakan Paulus

(Rom 1;1-4). Sebagai Anak yang bersatu dengan Bapa, Tuhan Yesus Kritus mampu melakukan

banyak mukjizat, seperti; menggandakan roti, menyembuhkan orang lumpuh atau buta atau bisu,
5
membangkitkan orang mati, dll. Kebangkitan Yesus Kristus dari kematian menjadi penegasan dan

bukti peristiwa Allah menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah, Tuhan. Paulus mengerti bahwa

kematian Yesus adalah kematian yang menyelamatkan karena berkat Darahnya yang tertumpah

dikayu salib, manusia diperdamaikan dengan Allah dan diselamatkan.

Bahan tugas di rumah;

1. Menghafal doa Bapa kami dan Kemuliaan.

2. Menghafal, minimal 5, gelar yang diberikan untuk Yesus.

3. Gereja Katolik itu istimewa

Tujuan pengajaran: Anak tahu yang dimaksud Gereja Katolik

Bacaan Surat rasul Paulus: 1 Kor 12;12-27

Apa arti Gereja? Pertama dan utama, Gereja berarti Persekutuan orang beriman yang

percaya kepada Kristus. Lalu siapa yang termasuk dalam Gereja? Semua orang yang mengaku

sebagai murid dan pengikut Yesus Kristus, atau biasa disebut dengan Umat Allah. Di dalamnya ada

Pastor, bruder, suster, pengurus stasi, bapak-bapak, ibu-ibu, datuk, teman-teman, dll. Sedangkan

gedung atau bangunannya, yang biasa dipakai untuk beribadat, disebut juga gereja (Tapi dengan

huruf kecil).

Siapa yang mendirikan Gereja? Yang mendirikan Gereja adalah Yesus Kristus. Yesus

Kristus mendirikan Gereja dengan para rasul sebagai dasar-Nya (Mat 16;13-20). Paulus menuliskan

bahwa Yesus Kristus adalah Kepala Gereja dan semua orang yang percaya kepada-Nya adalah

Tubuh Kristus, yaitu anggota Tubuh Mistik Kristus. Pada mula saat pertama kali berdiri Gereja

hanya satu. Pada saat itu dikenal sebagai masa Gereja Perdana.

Beberapa abad kemudian Gereja terpecah menjadi Gereja Barat dan Gereja Timur.

Selanjutnya sekitar abad 15, Gereja Barat terpecah menjadi Gereja Katolik dan Gereja Kristen

Protestan. Gereja Kristen Protestan ini kemudian terpecah menjadi berbagai Gereja. Seperti GKI,

GMI, GKJ, GBI, dll.

6
Yang membedakan Gereja Katolik dengan Gereja lainnya adalah; Gereja Katolik

mempunyai persekutuan dan kesamaan di seluruh dunia dengan pimpinan tertinggi ada di Roma.

Biasa disebut sebagai Paus. Di tingkat yang lebih kecil, Gereja Katolik disatukan dalam wilayah

Keuskupan, dengan pemimpinnya disebut dengan Uskup. Tata cara, urutan, bacaannya dalam ibadat

Gereja Katolik selalu sama dimanapun berada. Selain itu di dalam Gereja Katolik juga dikenal

dengan yang namanya bruder, suster, rahib, biarawan, biarawati. Maka yang disebut Gereja Katolik

Roma adalah Persekutuan umat Allah di seluruh dunia yang percaya pada Yesus Kristus, mulai dari

Paus, Uskup, Pastor, bruder, suster, pengurus paroki, pengurus stasi, umat, omk, anak remaja, dst.

Dengan adanya Gereja, orang bisa melihat dan mengalami keselamatan dari Allah.

Keselamatan berupa kebahagiaan, kerukunan, kesejahteraan, kedamaian, dll. Sebagai sarana yang

menghadirkan tanda dan sarana keselamatan Allah, maka di dalam Gereja katolik dikenal ada tujuh

(7) Sakramen. Terdiri Sakramen Baptis, Sakramen Ekaristi, Skramen Krisma/Penguatan, Sakramen

Tobat/Pengakuan Dosa, Sakramen Pengurapan Orang Sakit/Minyak Suci, Sakramen Perkawinan,

Sakramen Imamat. Gereja Kristen Protestan tidak semuanya mengenal ke tujuh sakramen ini.

Sebagai anggota Tubuh Kristus, kita umat Gereja Katolik tidak bisa lepas dari kepala. Kalau

kita lepas dari kepala, yaitu Yesus Kristus, maka kita mati. Maka sebagai anggota umat Allah

harusnya kita senantiasa bersekutu dalam doa, dalam ibadat, dalam kegiatan, dll supaya kita tetap

hidup. Dengan rajin bersekutu, kita ikut berusaha mewujudkan terjadinya kedamaian, kerukunan,

kebahagiaan, kebersamaan, kesejahteraan, dll.

Tugas di rumah

1. Menghafal 5 Perintah Gereja (PS no. 7)

2. Menghafal 7 sakramen dalam Gereja katolik.

4. Gereja memberi Keselamatan

Tujuan pengajaran: anak tahu tentang sakramen-sakramen, terutama sakramen baptis.


7
Bacaan Injil Yohanes. Yoh 3;1-6

Dalam Gereja Katolik dikenal ada 7 Sakramen, yaitu Baptis, Ekaristi, Krisma/Penguatan,

Tobat/Pengakuan Dosa, Perkawinan, Imamat, Pengurapan Orang Sakit/Minyak Suci. Dari 7

sakramen bisa dikelompokkan menjadi 3. Sakramen Inisiasi, Sakramen Panggilan dan Penyembuh.

Yang termasuk dalam Inisiasi: Baptis, Ekaristi dan Krisma. Yang termasuk dalam Penyembuh:

Pengakuan dosa/tobat dan Minyak suci. Yang termasuk dalam Panggilan: Perkawinan dan Imamat.

Melalui ketujuh sakramen ini, Gereja mau memberikan tanda dan sarana keselamatan dari

Allah dalam perjalanan hidup manusia. Gereja ingin hadir dan terlibat dalam keselamatan manusia

mulai dari lahir, lewat sakramen baptis, hingga akhir hidupnya, lewat sakramen minyak suci.

Untuk bisa diterima menjadi anggota Gereja secara penuh, orang harus menerima Sakramen

Inisiasi. Apa itu inisiasi? Inisiasi adalah proses dan upacara yang harus dijalani untuk bisa masuk

dan diterima dalam sebuah kelompok. Supaya seseorang bisa menjadi anggota Gereja Katolik

secara penuh maka harus pertama, menerima sakramen Baptis, kemudian kedua menerima

Sakramen Ekaristi (Komuni I) dan terakhir Sakramen Krisma.

Sakramen Baptis menjadi yang harus diterima untuk menjadi anggota Gereja Katolik.

Karena seorang yang sudah lahir menjadi manusia perlu dilahirkan kembali secara roh. Dengan

menerima baptis, seseorang dilahirkan kembali dalam roh dan menjadi anak Allah yang sudah

tercatat. Sebagai anak Allah, kita berhak mendapat warisan yang dijanjikan. Sebagai anak Allah,

dalam diri kita ada Roh Kudus yang akan membantu kita untuk melawan roh jahat.

Sebagai tanda penerimaan sakramen baptis, seseorang mempunyai nama baptis. Nama

baptis ini diambil dari salah satu para santo atau santa. Kenapa nama baptis diambil dari santo –

santa, dengan tujuannya supaya santo – santa tersebut senantiasa mendoakan dan menjadi pelindung

orang tersebut. Selain itu harapannya, orang tersebut juga mengikuti teladan hidup santo santa

tersebut. Untuk itu adalah sangat perlu dan baik, bila masing-masing mengetahui nama baptisnya,

mengetahui kisah santo santa pelindungnya.


8
Pada umunya sakramen baptis diberikan oleh seorang Imam (Romo/Pastor). Dalam keadaan

darurat dan mendesak, misal mau meninggal, siapa saja boleh dan seharusnya memberikan

sakramen Baptis. Caranya dengan menuangkan air di atas kepala disertai mengucapkan “Aku

membaptis engkau ….(nama orang).. dalam nama Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus”.

Tugas di rumah:

1. Menghafal pengelompokkan 7 sakramen dan sakramennya.

2. Ketahui nama baptismu. Carilah kisah santo santa pelindungmu.

5. Rajinlah Misa dan komuni

Tujuan pengajaran: anak tahu apa itu sakramen ekaristi

Bacaan Injil Matius: Matius 26: 26-29

Siapa pernah ikut Misa? Apa bedanya Misa dengan Perayaan Ekaristi? Apa bedanya

Perayaan Ekaristi dengan Perjamuan Ekaristi? Tiga istilah itu tidak ada bedanya, alias ketiganya

sama saja tapi hanya beda penyebutan.

Apa itu komuni pertama? Komuni pertama berarti untuk pertama kalinya akan menerima

sakramen ekaristi. Sakramen Ekaristi dikenal dengan komuni. Komuni atau Sakramen Ekaristi

adalah Tanda dan Sarana cinta kasih Allah yang mendatangkan keselamatan dalam rupa Tubuh

Tuhan yang kita terima dalam Perayaan Ekaristi. Artinya setiap kali kita komuni kita menerima

sakramen ekaristi, yaitu menerima Tubuh Tuhan. Setiap kali kita ikut Misa kita komuni, bagi yang

diperbolehkan. Dengan komuni berarti saat itu kita bersatu dengan Tuhan dan Gereja.

Sakramen Ekaristi selalu terlaksana dalam Perayaan Ekaristi. Sakramen Ekaristi dan

Perayaan Ekaristi sama seperti mata uang dengan dua sisi. Dimana ada Sakramen Ekaristi berarti

ada Perayaan Ekaristi. Begitu juga sebaliknya. Itulah sebabnya Ekaristi menjadi sumber dan

puncak seluruh hidup kristiani (LG11). Dalam tingkatan, Misa jauh lebih tinggi daripada ibadat
9
sabda (meski dengan komuni). Hal ini karena dalam misa Kristus sendiri hadir kembali secara

nyata. Dalam misa Kristus sendiri mengulang kembali tindakan dimana Kristus telah

mempersembahkan diri, Tubuh dan Darah-Nya, kepada Bapa untuk kita, agar kita pun ikut ambil

bagian dalam pengorbanan diri-Nya. Dalam Perayaan Ekaristi, Roti dan Anggur yang telah

diberkati (dikonsekrasi) oleh imam, benar-benar berubah menjadi Tubuh dan Darah Tuhan Yesus.

Orang yang menerima komuni suci berarti menerima Yesus Kristus Tuhan, bukan menerima roti

biasa. Karena itu tidak bisa seenaknya.

Ekaristi merupakan sumber dan puncak hidup beriman bagi orang Katolik. Sebagai sumber

dan puncak berarti nilainya paling tinggi dan penting. Untuk bisa merayakan dan menerima Ekaristi

diperlukan sikap yang pantas, seperti mengenakan pakaian yang sopan, pantas dan bersih, menjaga

sikap dan perilaku yang tenang selama Misa. Paulus menekankan kesakralan Ekaristi dengan

mengatakan: “Barang siapa dengan cara yang tidak layak makan Roti atau minum cawan Tuhan ia

berdosa terhadap Tubuh dan darah Tuhan” (1 Kor 11:17-33). Anak-anak kalau pergi ke sekolah, ke

acara hiburan atau ke pesat biasanya tampil rapi dengan mengenakan baju, celana panjang dan

sepatu. Maka kalau pergi Misa mestinya lebih rapi dan bagus dalam penampilan karena kita

diundang pesta bersama Yesus. Jangan sampai ikut Misa dengan kaos kotor, celana pendek dan

sandal jepit.

Ekaristi menjadi sumber dan puncak seluruh hidup kristiani. Artinya sebagai orang katolik

mestinya memiliki kebutuhan dan kerinduan yang besar akan Ekaristi. Seperti orang yang butuh dan

rindu untuk makan nasi. Di dalam Ekaristi, setiap orang bisa bertemu Yesus Kristus, bisa

mengungkapankan pujian dan syukurnya atas berkat Tuhan Allah, bisa mendapat kekuatan, bisa

mengeluh dan memohon kepada Tuhan Allah atas apa yang dialami, bisa mengalami kelegaan. Di

dalam Ekaristi, setiap orang dihibur, diteguhkan, diberi harapan dan diberkati langsung oleh Tuhan

Yesus Kristus.

Seorang yang menerima sakramen ekaristi (komuni) diingatkan bahwa iman yang

diterimanya bukanlah iman yang egois, yang hanya memikirkan diri sendiri. Dengan menerima
10
bagian dari hosti suci yang dipecah-pecah, seseorang diingatkan bahwa iman harus dihayati dalam

kebersamaan dan dalam kerelaan berkorban untuk orang lain. Seperti Yesus Kristus yang sudah

mau mempersembahkan Tubuh dan Darah-Nya untuk banyak orang.

Tugas dirumah

1. Hafalkan doa tobat yang dipakai dalam Misa.

6. Ikut ambil bagian Perayaan Ekaristi

Tujuan: anak memahami kenapa dan apa artinya berdiri, berlutut, duduk, buat tanda salib, dsb.

Dalam Perayaan Ekaristi terdapat dua Liturgi, yaitu Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi.

Dimulai dengan ritus pembuka dan diakhiri dengan ritus penutup. Liturgi Sabda berisi “upacara”

mendengarkan Tuhan yang Bersabda lewat bacaan Kitab Suci. Liturgi Ekaristi berisi “upacara”

mengulang kembali peristiwa Yesus yang mengurbankan Diri.

Sejak awal PE, Kristus sudah hadir dalam berbagai bentuk. Kristus hadir hingga akhir PE.

Semua yang ikut PE harus terlibat dan ambil bagian di dalamnya. Keterlibatan dan ambil bagian ini

ditunjukkan lewat tata gerak dan tanggapan-tanggapan. Ada bagian yang dilakukan atau diucapkan

bersama Pastor (Imam) dan ada pula yang sendiri. Oleh karena itu selama PE, ada hal-hal yang

perlu dilakukan oleh umat. Apa yang dilakukan oleh umat mempunyai arti simbolis.

Membuat tanda salib, dilakukan pada awal dan akhir PE, pada saat menerima percikan air

suci, pada saat menerima berkat. Membuat tanda salib pada dahi, mulut dan dada dilakukan khusus

sesaat mau mendangarkan Injil. Ini mengungkapkan hasrat dan doa agar budi diterangi, mulut di

sanggupkan mewartakan dan hati diresapi Sabda Tuhan.

Berdiri bisa mengungkapkan penghormatan pada Allah yang hadir, pada Tuhan Yesus

Kristus yang hendak memaklumkan sabda-Nya, pada Allah yang setia mendengarkan doa umat.

Serta juga mengungkapkan tanda syukur atau tanda pujian pada Allah. Berdiri dilakukan pada saat

perarakan, mendengarkan Injil, mengucapkan syahadat (aku percaya…), menyampaikan doa.


11
Berlutut sering kali menjadi sikap sembah sujud untuk hormat pada Allah. Berlutut

dilakukan selesai lagu kudus hingga dimulainya doa bapa kami, serta saat berdoa sebelum

menerima komuni suci dan sesudah menerima komuni suci.

Kristus berkata bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari

mulut Allah. Sabda Tuhan merupakan santapan kita sebelum kita menyantap roti Ekaristi, kita

menerima Kristus dalam pembacaan Kitab Suci sebelum menerima-Nya dalam Komuni Kudus.

Oleh karena itu, sejak awal PE, Yesus Kristus sudah hadir. Untuk itu umat, siapapun yang ikut PE

wajib hadir lebih awal.

Tugas di rumah

1. Hafalkan. Dalam misa atau ibadat sabda, kapan kita berdiri, duduk dan buat tanda salib.

2. Hafalkan makna dengan berdiri, berlutut, buat tanda salib.

12
7. Yesus Memberi Roti Kehidupan & Menyambut Tubuh Kristus

Tujuan: anak tahu arti komuni, menyambut Tubuh Kristus

Bacaan: Yohanes 6;48-51

Apa itu roti kehidupan? Roti kehidupan adalah makanan yang memberi kehidupan sehingga yang

memakannya (manusia) bisa berdoa, bekerja, berolahraga, belajar dan lain sebagainya.Yesus adalah

roti kehidupan karena Yesus menggambarkan dirinya sebagai roti sebagai makanan yang akan

memberikan jaminan kehidupan bagi yang menerimanya. Seperti yang ditegaskan dalam kitab suci

yaitu Yoh 6:35 Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barang siapa datang kepada-ku, ia

tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

Sehingga barang siapa yang menerima dan percaya kepada Dia (Yesus) sebagai pemberi hidup,

maka mereka akan memperoleh hidup itu. Hal ini ditegaskan dalam Kitab Suci yakni Yoh 6:48-51.

Yohanes 6:48 Akulah roti hidup. Yoh 6:49 nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun

dan mereka telah mati. Yoh:50 inilah roti yang turun dari sorga: barang siapa makan dari padanya,

ia tidak akan mati. Yoh 6:51 Akulah roti yang telah turun dari surga, jikalau seorang makan dari roti

ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang kuberikan itu ialah daging-ku, yang akan

kuberikan untuk hidup dunia.

Mengapa roti dan bukan nasi?

Karena sesuai dengan bahan roti yang digunakan dalam perjamuan terakhir, Yesus bersama para

murid yaitu roti tak beragi. Roti tak beragi adalah makanan utama orang Yahudi saat paskah di

zaman Yesus, bukan nasi (bdk. Kel 12:17). Roti tak beragi mengingatkan pada pengalaman

pembebasan yang diterima oleh bangsa Israel dari Allah.

Bagaimana sih hosti tak beragi itu?

Hosti berasal dari bahasa latin = Hostia (korban sembelihan/persembahan). Hosti dalam ekaristi

untuk mengenang korban Yesus di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Hosti dalam ekaristi

juga sebagai penerimaan Yesus yang memberi hidupnya untuk manusia, supaya manusia

SELAMAT. Hosti (roti tak beragi ) bahannya dari gandum berbentuk bulat dan berwarna putih.
13
Hosti tak beragi digunakan sejak abad ke VIII. Awalnya hanya satu hosti besar saja, namun dalam

perkembangannya digunakan hosti kecil untuk umat sejak abad ke XII.

MENYAMBUT TUBUH KRISTUS

Bagaimana kita seharusnya menyambut tubuh Tuhan?

Dalam ekaristi kudus kita menyambut tubuh dan darah, jiwa dan ke-Allah-an Yesus Kristus sendiri.

Makna Ekaristi yaitu:

Ekaristi mendatangkan bagi kita rahmat-rahmat berharga yang tak terbilang banyaknya

Melalui ekaristi kita mengalami suatu perjumpaan akrab mesra dengan Kristus

Ekaristi mempererat persatuan dengan Gereja, mempersatukan kita secara lebih penuh ke dalam

Kristus. Kita secara Sakramental menyambut-Nya masuk ke dalam tubuh kita, agar kita dapat

terlebih lagi dilebur dalam Dia.

Ekaristi memperkuat individu, sebab Ekaristi adalah Yesus sendiri, Sabda yang menjadi manusia

Mengampuni dosa-dosa ringan kita dan memberikan kepada kita dan kekuatan untuk menanggkal

dosa berat.

Ekaristi adalah sarana utama kehidupan kekal. Hal ini dituliskan dalam Injil (Yoh 6:53-56)

BEBERAPA PERSYARATAN SEBELUM MENYAMBUT KOMUNI

Baca (1 Korintus 11:27)

Kita harus berada dalam keadaan rahmat

Dalam Didache/didakhe (pengajaran) yang ditulis sekitar tahun 70 M, mengatakan, “barangsiapa

kudus (dalam keadaan rahmat), biarlah ia datang. Barang siapa tidak, biarlah ia bertobat.”

Kita harus sudah mengaku dosa sejak dosa berat kita yang terakhir

Didache memberikan kesaksian akan praktek Gereja awali ini. “tetapi pertama-tama akukanlah/

akuilah dosa-dosamu, agar kurbanmu murni.”

Kitab Hukum Kanonik menyatakan bahwa. “Yang sadar berdosa berat tanpa menerima sakramen

pengakuan sebelumnya, jangan menyambut tubuh Tuhan.” Dosa berat adalah dosa yang dilakukan
14
secara sukarela dan sadar akan kesalahan besar. Misalnya: pembunuhan, melakukan atau berperan

serta dalam tindak aborsi, perbuatan homoseksual, mengadakan hubungan seksual di luar

perkawinan atau berada dalam suatu perkawinan yang tidak sah, dengan sengaja menikmati

pemikiran-pemikiran yang tidak murni.

Terkadang umat Katolik yang berada dalam keadaan dosa berat, karena kebiasaan atau takut

mendapat malu, memilih untuk tetap maju komuni dan menghinakan Tuhan dari pada tinggal

duduk.

Kita waib percaya akan transsubstansiasi

Transsubstansiasi atau alih zat menurut ajaran Gereja Katolik adalah perubahan keseluruhan zat roti

menjadi zat tubuh Kristus dan zat anggur menjadi zat darah Kristus. Perubahan ini berlangsung

pada saat diucapkannya Doa Syukur Agung. Hal ini juga ditegaskan dalam (1 Korintus 11:29).

“karena barang siapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman

atas dirinya”

Kita Wajib berpuasa ekaristis

Barangsiapa hendak menyambut Ekaristi Mahakudus wajib berpuasa makanan ataupun minuman,

terkecuali air putih dan obat, selama sekurang-kurangnya satu jam sebelum Komuni kudus.

Kita wajib sudah menerima Komuni Pertama

Kita wajib tidak berada di bawah suatu hukuman gerejani, misalnya ekskomunikasi

Mereka yang berada dalam ekskomunikasi dan mereka lainnya yang bersikeras tinggal dalam dosa

berat tidak diperkenankan meyambut komuni kudus. Kita secara otomatis mendatangkan

ekskomunikasi atas diri kita sendiri apabila kita melakukan atau berperan serta dalam aborsi.

APABILA SEMUA PERSYARATAN TERPENUHI, PATUTLAH KITA MENYAMBUT

KOMUNI KUDUS SESERING MUNGKIN.

Komuni di Lidah

15
Ketika memberikan Tubuh Kristus kepada seseorang yang hendak menyambut, pelayan

menghunjukkan hosti diatas sibori seraya mengatakan, “Tubuh Kristus.”

Cara yang paling dianjurkan dalam menyambut Komuni kudus adalah di lidah. supaya imam dapat

melayani komuni hendaknya kita menulurkan lidah cukup jauh agar imam dapat dengan hormat

menempatkan hosti diatas lidah tanpa harus memasukan jari-jarinya ke dalam mulut kita.

Komuni di tangan

Kita datang, menumpangkan tangan kiri diatas tangan kanan kita dalam bentuk salib (saling

bersilang), dan dengan telapak tangan terbuka kita menerima Tubuh Kristus seraya menjawab,

“Amin.” Kemudian kita mengambil satu langkah ke samping, masih menghadap altar, memungut

hosti kudus dengan jemari tangan kanan dan menempatkan hosti dengan hormat di lidah. Lalu,

denga kedua tangan dikatupkan di depan dada kita kembali ke bangku. Akhirnya ucapan syukur

secara pantas setelah menyambut Yesus masuk kedalam tubuhnya sendiri dan terlebih lagi dilebur

dalam Dia.

Bahan sharing:

1. Seberapa sering kamu ikut ibadah/misa di gereja?

2. Apakah kamu pernah malas ikut ibadat/misa ke gereja? Kenapa?

Tugas dirumah:

1. Menghafal syarat-syarat sebelum menerima komuni

2. Buka dan lihat konten di youtube “ 10 mukjizat ekaristi paling terkenal dalam sejarah dunia

– katolikku keren”. Setelah itu tuliskan komentar kamu

16
8. Makan bersama sebagai Perjamuan Ekaristi

Perjamuan Ekaristi juga merupakan sebuah perayaan perjamuan. Dalam Misa, kita semua ikut serta

dalam perjamuan makan bersama dengan Tuhan dan anggota Gereja yang lain. Yang kita makan

adalah Tubuh Kristus Tuhan kita.

Persamaan Makan Bersama Dengan Perjamuan Ekaristi

Makan bersama adalah dapat meningkatkan kesejahteraan emosional, memperbaiki pola makan dan

membantu mengembangkan indra perasa, nah dalam hal makan bersama itu sangat penting, baik

makan bersama keluarga, bersama teman – teman sekolah, ataupun yang kerja, semuanya sangat

bermanfaat bagi kehidupan kita sehari – hari, contohnya kalau kita makan bersama dengan keluarga

bisa meningkatkan keterampilan sosial anak. Anak juga lebih banyak memiliki keulekan dalam

melakukan segala hal seperti sopan terhadap yang lebih tua dan rajin dan membantu yang lain. Nah

kalau yang sering makan bersama – sama teman sekolah atau rekan kerja bisa saling berbagi

pengalaman (sering) atau suka bersosialisasi terhadap sesamanya.

Perayaan Ekaristi adalah sebagai perjamuan bersama yang artinya “Yesus mengundang kita makan

bersama – sama dengan–Nya di rumah Tuhan yaitu “Gereja”. Tuhan Yesus ingin kita semua datang

bersama – sama, berkumpul untuk merayakan Ekaristi makan “Tubuh dan Darah Kristus”. Di dalam

Gereja Katolik Ekaristi biasa dikenal dengan “Misa”. Misa adalah Sakramen Kudus yang digunakan

dalam perjamuan terakhir Yesus bersama para murid-nya, Ekaristi juga dianggap sebagai puncak

rasa syukur dan paling istimewa bagi umat beriman. Nah Yesus berpesan bahwa kita umat Katolik

wajib mengikuti perjamuan Ekaristi yaitu bermanfaat untuk memelihara hidup kita di dalam rahmat

Allah serta mengalirkan hidup kita di dalam rahmat Allah serta mengalirkan Cinta Kasih Allah ke

dalam hati kita.

Untuk mengikuti Ekaristi kita wajib mempersembahkan diri kita dengan baik :
17
Contohnya :

Jika kita diundang oleh keluarga, teman atau siapa saja kita pasti mempersiapkan diri kita dengan

baik yaitu dengan menggunakan pakaian rapi dan sopan. Nah kalau diundang keluarga lain saja kita

mempersiapkan diri dan berpakaian rapi, maka terlebih bila yang mengundang ke perjamuan adalah

Tuhan Yesus. Maka bila kita mengikuti Misa Kudus di Gereja kita harus lebih mempersiapkan diri

kita dengan lebih baik, seperti berpakaian rapi dan sopan. Mengapa kita harus berpakaian rapi dan

sopan? karena kita datang ke Gereja itu untuk mengikuti Misa ataupun perayaan Ekaristi, jika kita

tidak berpakaian rapi dan sopan itu bisa mengganggu konsentrasi teman – teman yang lain, selain

pakaian kita juga harus tepat waktu apabila kita mau mengikuti Misa kita harus mengusahakan

datang sebelum mulai Misa. Jika tidak itu dapat mengganggu orang lain dalam mengikuti Misa

tersebut.

Bahan sharing

1. Apa maksud dari makan bersama?

2. Sebutkan manfaat dari makan bersama keluarga, sahabat ataupun teman!

Tugas

1. Sebutkan 2 contoh persiapan diri kita untuk mengikuti Misa di Gereja!

2. Mengajak keluarga makan bersama dan kamu memimpin doa makan. Tuliskan doamu.

9. Hari Minggu itu hari Tuhan

Tujuan: anak tahu maksud dan kewajiban hari Minggu

Bacaan.

Hari Sabat adalah istilah untuk menyebut hari ketujuh. Dalam Bahasa Indonesia disebut

“Sabtu”. Pada hari itu dikisahkan Allah beristirahat setelah menciptakan. Demikian juga, manusia

perlu beristirahat untuk memberikan waktu bagi Allah. “Sebab enam hari lamanya Tuhan

18
menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ke tujuh; itulah

sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya” (Kel 20:11)

Yesus mengatakan “Hari Sabat diadakan untuk manusia bukan manusia untuk hari Sabat”.

Masih ada yang memberikan argument hari Minggu sebagai hari Sabat, sehingga tidak mau bekerja.

Tapi juga tidak memberikan waktu untuk Tuhan, sebaliknya menggunakan waktu untuk rekreasi.

Allah tidak menjadikan hari sabat, tetapi Allah juga memberkatinya. Dengan diberkatinya hari

ketujuh itu, berarti itulah menyatakan sebagai hal yang khusus diperkenankan oleh Allah. hari Sabat

merupakan hari teristimewa yang mendatang berkat bagi makhluk ciptaan-Nya. Umat kristen

bersyukur di hari teristimewa ini di harapkan dapat berkumpul untuk membangun hubungan dengan

Allah dengan beribadah.

Hari Pertama dalam pekan adalah hari Yesus Kristus bangkit. Hari Yesus bangkit disebut

juga dengan hari Tuhan (Dominggus). Dalam Bahasa Indonesia disebut hari Minggu. Jadi hari sabat

berbeda dengan hari minggu. pada hari Minggu inilah umat katolik beristirahat untuk memberikan

waktu bagi Allah dengan pergi ke Gereja. Setelah kematian Yesus, para murid biasa berkumpul

pada hari pertama dalam pekan (pada hari Minggu). Pada hari pertama itu pula (hari Minggu),

Yesus menampakkan diri setelah bangkit. Dengan begitu, konsep hari sabat beralih kepada hari

Tuhan, hari Minggu. Sesuai Lima perintah Gereja, tugas umat katolik pada hari minggu adalah

merayakannya dengan ikut ibadat.

Tradisi umat Kristen saat memuji dan memuliakan Tuhan identik dengan hari Minggu. Hari

Minggu bagi umat kristen merupakan hari ketujuh yang disebut Sabat. Pada hari inilah umat kristen

di dunia berkumpul untuk memecahkan roti dalam perayaan Ekaristi perjamuan kudus. Hari

Minggu merupakan hari untuk kita bertemu dan berjumpa dengan Tuhan sebagai wujud untuk

mengenang kisah sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus hingga bersatu secara nyata dalam

komuni. Hari Minggu adalah kesempatan umat kristen untuk mengalami persekutuan dengan umat

seiman lainnya dengan berdoa menyukuri kebaikan Tuhan, memuji Tuhan, dan mendengarkan

Tuhan.
19
Pemerintah Indonesia meliburkan hari Minggu untuk kepentingan iman dan kehidupan umat

Kristen. Kita harus bersyukur karena hal ini. Kita harus menjadikan pergi ke Gereja untuk ibadat

sebagai ageda yang utama. Bukan sekedar mengisi week end. Pergi ke Gereja, menunggu romo

datang, bersekutu dengan umat lain dalam nyanyian. Semua itu menjadi persembahan dan

pengurbanan diri yang berkenan pada Allah. Karena dengan begitu kita tidak menuruti keinginan

kesenangan diri untuk pergi mancing, menunggu ikan makan umpan sambil menyanyi-nyanyi.

Tugas dirumah

1. Hafalkan lima perintah gereja (Puji Syukur no 7).

10. Percaya akan Roh Kudus & tugas sebagai murid Kristus

Bacaan KS: Yohanes, 14:15-31, Roma, 8:26-30

Materi untuk penjelasan:

Roh Kudus adalah Roh Allah yang menghidupkan kita. Dalam bacaan KS tersebut kita mengetahui

Yesus menyebut Roh Kudus sebagai "Penolong". Kata ini adalah terjemahan dari kata Yunani

_parakletos_, yang secara harfiah berarti, "seseorang yang dipanggil untuk mendampingi agar

menolong." Kata ini kaya artinya: Penasihat, Penguat, Penghibur, Penolong, Pembela, Juruselamat,

Sekutu, dan Sahabat.

Roh Kudus akan melaksanakan bagi para murid apa yang dilaksanakan Yesus bagi mereka ketika

Ia masih bersama mereka. Roh Kudus akan mendampingi mereka untuk menolong dan menguatkan

mereka, mengajar mereka dalam hidup yang benar, menghibur dalam situasi yang sulit, serta

menaikkan doa syafaat bagi, menjadi seorang sahabat untuk membantu kepentingan mereka dan

untuk tinggal beserta dengan mereka untuk selamanya.

Istilah parakletos ini juga dipakai untuk Tuhan Yesus. Oleh karena itu Yesus merupakan penolong

dan juru selamat kita di surga, sedangkan Roh Kudus merupakan penolong dan juru selamat yang

tinggal di dalam kita di bumi. Roh Kudus juga disebut "Roh Kebenaran" karena Dia adalah Roh
20
Yesus, yang adalah kebenaran itu. Dengan demikian Dia bersaksi tentang kebenaran itu

menerangkan tentang kebenaran, menyingkapkan hal-hal yang tidak benar dan menuntun orang

percaya ke dalam seluruh kebenaran. Mereka yang bersedia mengorbankan kebenaran demi

kesatuan, kasih atau alasan lainnya menyangkal Roh Kebenaran, yang katanya tinggal di dalam diri

mereka. Gereja yang meninggalkan kebenaran adalah gereja yang telah meninggalkan Tuhan. Roh

Kudus tidak akan menjadi Penolong orang-orang yang acuh tak acuh terhadap iman atau hanya

setengah-setengah dalam komitmen kepada kebenaran. Roh Kudus hanya mendatangi mereka yang

menyembah Tuhan dalam "roh dan kebenaran".

Roh Kudus pada saat itu tinggal bersama dengan para murid, dan Kristus berjanji bahwa Roh itu

akan "diam di dalam kamu". Janji bahwa Roh Kudus akan diam di dalam orang percaya digenapi

setelah kebangkitan Kristus ketika Yesus mengembusi murid-murid-Nya dan berkata, "Terimalah

Roh Kudus" .

Yesus menyatakan diri kepada orang percaya yang taat melalui Roh Kudus yang memperkenalkan

kehadiran pribadi Yesus di dalam dan beserta orang yang mengasihi Dia (ayat Yoh 14:21). Roh

Kudus menyadarkan kita tentang dekatnya Yesus dan realitas kasih-Nya, berkat-Nya, dan

pertolongan-Nya. Hal ini termasuk tugas utama Roh Kudus. Kenyataan bahwa Kristus menghampiri

kita melalui Roh Kudus seharusnya menyebabkan kita menanggapi dengan kasih, penyembahan,

dan pengabdian.

Ketaatan kepada Kristus, sekalipun tidak pernah sempurna, seharusnya bersifat sungguh-sungguh.

Ketaatan merupakan aspek hakiki dari iman yang menyelamatkan, yang timbul dari kasih kita

bagiNya. Tanpa kasih kepada Kristus, semua usaha kita untuk menaati perintah-Nya hanya

merupakan legalisme. Kepada orang yang mengasihi Kristus serta berusaha untuk senantiasa

menaati perintah-Nya, Kristus menjanjikan kasih yang khusus, kasih karunia, dan kehadiran-Nya

yang mendalam.

Mereka yang benar-benar mengasihi Yesus dan sungguh-sungguh menaati perkataan-Nya akan

mengalami kehadiran dan kasih yang langsung dari Bapa dan Anak. Bapa dan Anak datang kepada
21
orang percaya melalui Roh Kudus. Perlu diperhatikan bahwa kasih Bapa tergantung pada kasih kita

kepada Yesus dan kesetiaan kepada Firman-Nya.

Mereka yang tidak menaati ajaran Kristus tidak memiliki kasih pribadi bagi Dia dan tanpa kasih itu

iman yang menyelamatkan tidak ada. Mengatakan bahwa orang tetap selamat walaupun mereka

berhenti mengasihi Kristus dan mulai hidup cabul, menghujat, kejam, membunuh, mabuk, dst.

bertentangan dengan perkataan Yesus tentang kasih, ketaatan dan Roh Kudus yang diam di dalam

orang percaya.

Penghibur di sini disamakan dengan Roh Kudus. Bagi orang Kristen PB hal yang terpenting tentang

Roh Kudus bukanlah kebesaran dan kuasa-Nya, tetapi bahwa Dia adalah "Kudus". Tabiat-Nya yang

kudus, bersamaan dengan manifestasi tabiat yang kudus itu dalam kehidupan orang-orang percaya

itulah yang paling penting.

Bahan sharing:

1. Apa yang pernah kamu lakukan sebagai murid Kristus terhadap temanmu?

2. Ceritakan pengalamanmu ketika aktif dalam hidup menggereja

Tugas

1. Menolong pekerjaan yang dilakukan bapak dan ibu di rumah atau kebun. Kemudian

menuliskan singkat pengalamanmu dan perasaanmu

2. Roh Kudus akan membuat kita mampu melakukan apa saja? Sebutkan minimal 5

11. Pengampunan dosa dan Sakramen Tobat

Bacaan KS: Mat 18:12-14, Luk 15;8-10, Yoh 20;19-23

Berdosa adalah keadaan dimana kita terpisah dari kasih Allah. Keadaan itu menjadikan kita dalam

situasi yang tersesat, hilang atau pergi dari Allah. Allah begitu rindu menemukan orang yang

berdosa. Allah begitu bersuka cita bila ada orang yang berdosa mau bertobat. Suka cita Allah ini

22
terjadi saat penerimaan sakramen tobat. Karena itu sakramen tobat merupakan sakramen

pengakuan, pengampunan, perdamaian dan pemulihan.

Kita perlu mengaku dosa di depan romo karena Yesus sudah mempercayakan tentang pelepasan

dosa ini kepada para rasulnya. Melalui sakramen tobat, ada perdamaian dengan Allah dan Gereja.

Dengan sakramen tobat, halangan untuk komuni bisa diselesaikan. Hal-hal yang menghalangi

seseorang untuk komuni adalah: belum nikah secara gereja, melakukan pengguguran kandungan,

pembunuhan, perselingkuhan, dan dosa yang dirasakan berat atau besar.

Umat tidak perlu malu untuk minta sakramen tobat dan mengakui dosanya di depan seorang romo.

Hal ini karena romo sudah berjanji untuk tidak membocorkan atau menceritakan dosa seseorang.

Bila romo melanggar janji tersebut, maka dengan sendirinya romo tersebut dikeluarkan dari Gereja.

Sakramen tobat adalah tanda dan sarana dari Allah yang selalu mengampuni, yang selalu menunggu

untuk menyambut seseorang. Melalui sakramen tobat, hadir gambaran Allah yang mahabaik, yang

tidak menghukum melainkan yang ingin menyatukan kembali seseorang dengan Gereja.

Dalam penerimaan pengakuan dosa, denda yang diberikan seorang romo bukan dimaksudkan

sebagai hukuman dari Allah. Denda lebih merupakan sarana yang diberikan supaya mau bersikap

rendah hati, mau berusaha tidak mengulangi dosa, dan bersyukur atas pengampunan dari Allah.

Karena itu Sakramen tobat memberi hiburan rohani dan jiwa, dorongan dan kekuatan untuk

bertumbuh dalam memperbaiki diri.

Bahan Sharing

1. Menurut kamu, apa penyebabnya orang tidak mau mengaku dosa?

2. Pernahkah kamu mengalami pertobatan? ceritakanlah

Tugas di rumah

1. Menghafal tata cara mengaku dosa (PS no 104) dan doa tobat 1 (PS no. 25).

2. Meminta maaf kepada bapak atau ibu atas kesalahan yang pernah kamu buat terhadap

mereka.

23
3. Lihat konten di Youtube “Katolik sesat? Pengakuan dosa kuk kepada manusia – Katkit”.

Apa yang kamu pahami dari tayangan itu? Tuliskanlah.

12. Bunda Maria dan Persekutuan para Kudus

PERSEKUTUAN PARA KUDUS

Di dalam rumusan Syahadat Iman Katolik (credo), ditegaskan bahwa sebagai umat beriman, kita pun

percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang Kudus serta persekutuan para Kudus. Istilah Persekutuan

para Kudus" (communion sanctorum) baru dimasukkan ke dalam rumusan syahadat pendek pada abad

IV.

Rumusan tersebut dapat dipahami sebagai keadaan, tetapi terutama harus dipahami sebagai sebuah

proses keterlibatan Gereja terhadap hal-hal yang Kudus. Gereja disebut persekutuan para Kudus,

terutama karena didasari oleh iman. Iman yang dijadikan dasar persekutuan, adalah iman akan Yesus

Kristus dan Roh Kudus. Itulah sebabnya, Gereja disebut sebagaí tubuh Kristus.

Para Kudus adalah orang-orang beriman yang telah memperoleh kehidupan kekal di surga, sebagaimana

dijamin oleh Yesus melalui sabda-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak

makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.

Barang siapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan

membangkitkan dia pada akhir zaman" (Yohanes 6:53).

Di dalam persekutuan, semua anggota Gereja mampu menjalin persaudaraan dan berkomunikasí satu

dengan yang lain, sehingga menjadi sehati dan sejiwa. Sifat sehati sejiwa bagi kaum beriman

menyiratkan kesatuan, baik kesatuan di dalam Gereja yang masih mengembara di dunia, maupun

dengan anggota Gereja yang menderita di dalam api pencucian serta Gereja yang mulia dalam

kemuliaan surgawi.

Persekutuan Gereja, diikat oleh tubuh dan darah Kristus, yaitu kesediaan untuk melakukan kehandak

Allah, sebagai makanan utama umat beriman. Dengan demikian, persekutuan para Kudus bukan hanya

24
sesuatu yang bersifat fisik atau lahiriah, tetapi juga yang bersifat rohani, yaítu persekutuan dengan

anggota-anggota Gereja yang telah meninggalkan dunia ini.

Iman dan keyakinan terhadap persekutuan para Kudus merupakan ungkapan iman Gereja untuk dapat

menikmat kesatuan seluruh umat beriman kepada Kristus, di dalam Roh Kudus.

MENGENAL SALAH SATU KISAH ORANG KUDUS DALAM GEREJA

Santo Stefanus, Martir Pertama

Satu-satunya sumber informasi terpercaya tentang Stefanus adalah Kisah Para Rasul Bab 6 dan 7. Di

dalamnya Stefanus ditampilkan sebagai orang beriman yang kokoh dan penuh Roh Kudus dan salah satu

orang yang diangkat oleh para murid Yesus, untuk menjadi diakon, atau sebagai pengurus rumah tangga

jemaat. la, seorang Kristen Yahudi yang tinggal di Yerusalem dan bisa berbahasa Yunani. la pandai

berpolemik dan sangat radikal dalam pandangannya mengenai tradisi-tradisi dan lembaga-lembaga

Yahudi.

Ketika Berada di hadapan Sanhendrin, ia dengan tegas membantah semua tuduhan kaum Farisi dan

membela karya misionernya di antara orang-orang Yahudi. Pembelaannya melukiskan kebaikan hati

Yahweh kepada Israel dan diperkuat dengan mengutip kata-kata Kitab Suci yang ketidaksetiaan Israel

sebagai "bangsa terpilih" kepada Yahweh. Oeh karena itu, ia diseret ke luar tembok kota Yerusalem dan

dirajam sampai mati oleh pemimpin-pemimpin Yahudi yang tidak mampu melawan hikmatnya yang

diilhami Roh Kudus.

Senjata utama untuk melawan musuhnya ialah cintanya akan Tuhan. Cinta itu demikian kuat

mendorongnya untuk bersaksi tentang Kristus meskipun ia harus menghadapi perlawanan yang kejam

dari musuh-musuhnya. Bahkan sampai saat terakhir hidupnya di dalam penderitaan sekian hebatnya, ia

masih sanggup mengeluarkan kata-kata pengampunan ini: "Tuhan, janganlah dosa ini Engkau

tanggungkan kepada mereka itu"

Laporan tentang pembunuhan Stefanus itu menyatakan bahwa Saulus (yang kemudian menjadi Paulus,

Rasul bangsa kafir) hadir di sana dan memberi restu terhadap pembunuhan itu. Namun apa yang terjadi

25
atas Saulus di kemudian hari? Sebagai pahala besar bagi Stefanus ialah bahwa Saulus musuhnya yang

utama serta penghambat ulung Gereja, bertobat dan menjadi Paulus, Rasul terbesar, bagi kaum kafir.

Stefanus mati sebagai martir, kira-kira pada tahun 34.

Gereja memperingati Santo Stefanus Martir, setiap tanggal 26 Desember. (diadaptasi dari media

Katolik: Sarana Infomasi dan katekese, 5 Juli 2014)

MENGENAL TRADISI DAN AJARAN GEREJA KATOLIK TENTANG

Persekutuan Para Kudus

a. Doa-Doa atau Perayaan Ekaristi

Guru membantu peserta didik, bahwa Gereja Katolik mengimani ikatan dengan para Kudus di surga.

Hal itu tampak di dalam beberapa doa atau bagian Ekaristi, misalnya: litani orang Kudus, syahadat para

rasul dan doa syukur agung.

b. Hari-Hari Khusus

Di samping, pada tanggal 1 dan 2 Nopember Gereja Katolik memperingati arwah umat beriman dan

para Kudus, terdapat hari-hari di dalam rentang sepanjang tahun, Gereja Katolik memperingati para

Kudus yaitu Santo dan Santa. Misalnya 4 Nopember (Santo Carolus Boromeus), 13 Juni (Santo

Antonius dari Padua), 7 April (Santo Yohanes Pembaptis de la Salle), dan sebagainya.

c. Nama Baptis, Nama Pelindung

Ketika menerima baptisan, setiap orang memilih nama baptis, yang diambil dari nama santo-santa atau

para Kudus, sebagai penghormatan sekaligus keteladanan terhadap semangat yang telah ditunjukkan

oleh mereka. Selain sebagai penghormatan, melalui doa dan perayaan Ekaristi, Gereja menyampaikan

permohonan kepada Tuhan melalui para Kudus.

Tugas:

1) Apa yang dimaksud dengan Santa atau Santo?

2) Mengapa Stefanus disebut Santo?

26
3) Apa yang ia perjuangkan, hingga ia rela matí?

CATATAN DARI PENDAMPING

1. Sdr. Ardi dari Kenanga

- Ruang lingkup materi perlu di dalami lagi (AKu Percaya akan Allah Bapa)

- Pemahaman siswa SD belum dapat menyentuh ke pokok pertanyaan (bab Aku percaya )

- Beberapa yang diambil dari sumber youtube kurang menyentuk ke pengalaman peserta.

27

Anda mungkin juga menyukai