menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita (Kejadian 1:26). Dengan
Tuhan membentuk manusia dari debu tanah dan memberinya hidup dengan
bagian materi (tubuh) dan non-materi (jiwa/roh). Memiliki gambar atau rupa
Allah, dalam pengertian yang paling sederhana, berarti kita dibuat menyerupai
Tuhan. Adam tidak menyerupai Tuhan dalam arti Tuhan memiliki darah dan
daging. Alkitab berkata bahwa Allah itu Roh (Yohanes 4:24) dan karena itu
Tuhan karena diciptakan dengan kesehatan yang sempurna dan tidak tunduk pada
kematian.
Gambar Allah menunjuk pada bagian non-material dari manusia. Hal ini
mental, moral dan sosial. Secara mental, manusia diciptakan sebagai makhluk
yang rasional dan berkehendak dengan kata lain, manusia dapat menggunakan
pikirannya dan dapat memilih. Ini adalah refleksi dari akal budi dan kebebasan
1
Tuhan. Setiap kali seseorang menciptakan mesin, menulis sebuah buku, melukis
gambar Allah. Secara moral, manusia diciptakan dalam kebenaran dan kepolosan
yang sempurna, suatu refleksi dari kesucian Tuhan. Tuhan melihat semua yang
1:31). Hati nurani kita atau kompas moral adalah sisa dari keadaan yang asli itu.
Ketika seseorang menulis hukum, mundur dari kejahatan, memuji kelakuan baik,
atau merasa bersalah, orang itu meneguhkan fakta bahwa kita diciptakan menurut
gambar Allah.
dengan Tuhan), dan Tuhan menciptakan perempuan pertama karena "tidak baik,
kalau manusia itu seorang diri saja (Kejadian 2:18). Setiap kali seseorang
bahwa kita diciptakan menurut gambar Allah. Karena diciptakan menurut gambar
PenciptaNya. Dengan berbuat demikian, dia mencemarkan gambar Allah yang ada
dalam diriNya, dan mewariskan keserupaan yang rusak itu pada semua
keturunannya, termasuk kita (Roma 5:12). Saat ini kita masih memiliki gambar
Allah (Yakobus 3:9), namun kita juga menanggung bekas-bekas dosa. Secara
2
mental, moral, sosial dan fisik kita memperlihatkan efek-efek dari dosa. Kabar
baiknya adalah bahwa ketika Tuhan menebus seseorang, Dia mulai memulihkan
gambar Allah yang asli itu, menciptakan manusia baru, yang telah diciptakan
gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala
Nya mereka.
dengan Allah sendiri sebagai patronnya. Tujuan Allah jelas supaya dengan sifat
dan teladan Allah, manusia bisa menjadi wakil Allah di bumi ini, dimana segala
dalam dosa telah mencabik-cabik gambar dan rupa Allah itu. Sejak itu manusia
lebih senang memilih gambar dan rupa yang lain. Manusia lebih suka
menampilkan citra dirinya daripada citra Allah. Kepentingan aku menjadi lebih
Terjadilah pertikaian dan peperangan karena sesama tidak lagi dipandang sebagai
3
saudara melainkan musuh. Gambar Allah itu telah rusak. Dosa telah menggeser
Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
manusia. Allah telah menetapkan bahwa gambar dan rupa Allah yang rusak pada
Rom 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga
supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Inilah rancangan Allah bagi kita dan Dia mau kita percaya kepada-Nya.
Kejatuhan Adam ke dalam dosa dimulai ketika dia meragukan rencana dan tujuan
Allah pada dirinya. Iblis telah membisikkan kepadanya bahwa Allah telah
4
berdusta, dan Adam pun memilih lebih percaya pada perkataan Iblis daripada
perkatan Allah. Hari ini maukah saudara membuka hati bagi rencana Allah dalam
hidupmu? Kembali segambar dan serupa Allah di dalam sifat dan karakternya.
Yesus adalah peta dan teladan yang nyata untuk kita kembali segambar dan serupa
kepenuhan ke-Allahan (Kolose 2:9). Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk
membuat hidup kita menjadi lebih berarti. Kita dapat menjadi pejuang
kemanusiaan. Kita dapat mengisinya dengan belajar banyak ilmu. Semua hal itu
sangatlah baik dan terpuji. Namun pertanyaannya, apakah kita akan mengerjakan
semua itu bersama Allah atau tanpa Allah? Untuk siapakah kita mengerjakan
semua hal yang baik itu? Untuk manusiakah atau untuk Allah? Jika kita memilih
bersama Allah, maka kita harus ikhlas dibentuk dan ditransformasi oleh Allah
untuk menjadi segambar dan serupa dengan-Nya. Dengan kata lain, Dialah yang
akan memampukan kita untuk menjadi segambar dan serupa dengan diri-Nya.
kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan
kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita
akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya
yang sebenarnya. (1 Yoh 3:2) Hidup ini singkat, namun bersama Kristus hidup
yang singkat ini menjadi berarti. Sekalipun kita belum tahu secara detil
bagaimana keadaan surga dan keadaan diri kita setelah kematian. Namun Alkitab
sudah menyatakan kepada kita bahwa keserupaan dengan Kristus adalah natur
kekekalan kita. Kematian bagi kita bukan hanya pintu gerbang menuju kehidupan
5
kekal, tetapi lebih daripada itu, kematian akan mengantar kita pada puncak