Anda di halaman 1dari 2

DISPEPSIA

No.dokumen : /SOP/UKP/RI/66
No.revisi :
SOP Tanggal terbit:
Halaman :

Agusto Lopes Martins,ST


Puskesmas Silawan
NIP.19800818200501 1 015

1. Pengertian Dispepsia adalah sekumpulan gejala berasal dari regio gastroduodenum


yang berupa nyeri epigastrium, rasa terbakar, rasa penuh setelah makan,
perasaan cepat kenyang yang dapat terjadi terus menerus atau kambuh –
kambuhan.

2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi Dojoningrat dharmika. Dispepsia fungsional. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid 1 edisi V.
Jakarta pusat: penerbita departemen ilmu penyakit dalam FKUI, 2006. Hal 916
Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer tahun
2014
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit dahulu, riwayat alergi, dan riwayat keluarga).
2. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan sesuai indikasi.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan sesuai indikasi.
4. Jika ada indikasi, petugas melakukan pemeriksaan penunjang.
5. Petugas menegakkan diagnosis dan atau diagnosis banding berdasarkan anamnesa,
pemeriksaan vital sign, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang (jika
diperlukan).
6. Petugas menentukan klasifikasi diagnosis berdasarkan:
kriteria roma III, dispepsia fungsional adalah terdapat satua tau lebih dari gejala:
a. rasa penuh (kekenyangan) setelah makan
b. perasaan cepat kenyang
c. nyeri ulu hat
d. rasa terbakar di uluhat.
7. Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnose yang ditegakkan.
8. Bila ada indikasi dispepsia dengan penyakit penyerta/indikasi khusus, petugas
memberikan terapi sesuai indikasi khusus tersebut.
9. Petugas memberika edukasi kepada pasien dan atau keluarganya tentang modifikasi
gaya hidup.
10. Jika ada indikasi, petugas melakukan rujukan ke unit pelayanan lainnya.
11. Petugas menyerahkan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
12. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi,
rujukan yang telah dilakukan ke dalam rekam medis pasien.
13. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas simpus dan P-care untuk dientry.
Petugas mendokumentasikan hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan
yang sudah tercatat ke dalam rekam medis ke aplikasi simpus dan P-care.
6. Langkah-langkah

7. Bagan Alir

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Poli Umum
2. Unit Gawat Darurat
3. Ruang Rawat Inap.

1/2
10. Dokumen terkait 1. Rekam Medik,
11. Rekaman historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

2/2

Anda mungkin juga menyukai