Anda di halaman 1dari 7

Kotbah Minggu 10 Juli 2022

Esensi Mujizat

Esensi : Hakikat, Inti, Hal yang pokok.

Umumnya kita tahu bahwa Mujizat adalah adalah kejadian (peristiwa) ajaib yang
sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia ; dipercayai sebagai suatu hal
supranatural yang berasal dari Tuhan.
Yang kita tahu mujizat adalah ketika sakit disembuhkan, kekurangan dan Tuhan
cukupkan, miskin jadi kaya, celaka dan selamat, kita berkata kita bisa bangun pagi
hari ini adalah mujizat.

Apakah konsep Mujizat sebatas itu?


Jika demikian bisa saja manusia datang kepada dukun atau sihir. Saat Musa
menghadap Raja Firaun, para ahli sihir Mesir juga dapat membuat mujizat tongkat
menjadi ular, dan tulah-tulah lainnya.

Bagaimana konsep mujizat sebenarnya (yang Alkitabiah)?


Ketika saudara menyadari adanya intervensi Tuhan dalam hidupmu, bisa saja
engkau belum sukses, tapi menyadari Tuhan sedang siapakan engkau untuk
sesuatu yang lebih baik.
Saudara sakit dan belum sembuh namun menyadari Tuhan sedang mengingatkan
engkau, sedang memproses hidupmu itu mujizat.
Ketika doamu belum dijawab namun bukan berarti melupakan engkau, inilah
mujizat.
Mujizat Tuhan adalah ketika saudara dapat menyadari intervensi Tuhan dalam
hidupmu. Engkau tetap beriman walaupun doamu seakan belum dijawab
Berarti ini perubahan mind set.

Penderitaan dan Mujizat dipakai Allah membentuk kita. Cf Mazmur 126.


Mujizat harus membawa kepada perubahan mindset,menyadari proses Tuhan dalam
hidupmu.
Mujizat Tuhan kesombonganmu dikikis, hatimu yang keras dilembutkan, mulut
besarmu bertobat. Engkau menjadi orang yang lebih banyak bersyukur dari pada
mengomel, dari pelit menjadi suka berbagi, semakin engkau mencintai Tuhan, Inilah
esensi mujizat.
Perhatikan bejana tanah liat di tangan penjunan. Pembuatan meja di tangan tukang
kayu.
Sepuluh Orang kusta mengalami kesembuhan dari sakitnya, namun hanya satu
orang yang kembali dan bersyukur kepada Allah.
Bangsa Israel banyak ditolong Tuhan, namun tidak bertobat juga.

Definisi Mindset

Mindset merupakan produk mental-spiritual seseorang. Pola pikir tersebut bukan sekadar


area kecerdasan dan kemampuan kognitif tetapi utamanya hasil dari kualitas world-
view (pandangan dunia). Karena itu dalam mindset seseorang tergambar bagaimana tingkat
mutu world-view apakah memiliki wawasan yang luas, kemampuan pertimbangan yang
matang dan daya analisa yang tajam atau sebaliknya.

Sebagai hasil atau produk mental-spiritual, kualitas mindset ditentukan oleh enam faktor,


yaitu: pendidikan, pengalaman, latar-belakang keluarga, relasi sosial, budaya, dan
religiusitas. Karena itu perubahan mindset tidak dapat ditentukan oleh beberapa faktor
belaka. Akar dari perubahan mindset senantiasa berkaitan dengan keseluruhan kepribadian
kita.

Dari keenam faktor yaitu pendidikan, pengalaman, latar-belakang keluarga, relasi sosial,
budaya dan religiusitas masih ada satu lagi faktor yang ketujuh yang mempengaruhi
mindset.
Faktor yang ketujuh itu adalah perjumpaan dan pengenalan akan Kristus. Justru faktor
yang ketujuh ini merupakan faktor yang utama dan menentukan. Di surat 1 Timotius 1:13
Saulus yang kemudian berubah menjadi Rasul Paulus berkata: “Aku yang tadinya seorang
penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya,
karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.” Perjumpaan
dan pengenalan akan Kristus mampu mengubah mindset Saulus sehingga ia memiliki cara
pandang yang sama sekali baru. Semula Saulus memiliki cara pandang dan pola hidup
sebagai penghujat, penganiaya dan seorang yang ganas. Tetapi pengalaman berjumpa
dengan Kristus di Damsyik telah menjadi titik balik yang menentukan. Perubahan hidupnya
terjadi begitu drastis dan signifikan. Ungkapan senada menegaskan bagaimana efek
perubahan karena pengenalan akan Kristus mengubah cara pandang dan sikap hidup
Saulus, sehingga ia berkata: “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan
akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku
telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh
Kristus” (Flp. 3:8).1

Mindset (Pola Pikir) yang Masih Duniawi

Roma 12 : 2 
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada
Allah dan yang sempurna. 

Selama ini banyak anak-anak Tuhan yang merasa hidup mereka berubah hanya
karena tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran lahiriah, dulu jarang ke gereja
sekarang semakin rajin, dulu suka ke klub yang tidak baik sekarang tidak lagi, mereka
merasa sudah lebih baik dengan perubahan perilaku tersebut. Jika kita menelusuri
lebih lanjut tingkah laku mereka memang terlihat sudah tidak lagi melakukan
pelanggaran-pelanggaran tersebut tetapi sesungguhnya pola pikir mereka masih
melekat kepada hal-hal duniawi, bagaimana mereka memiliki barang-barang mewah
lainnya padahal sebenarnya mereka sudah punya, dan bagaimana mereka
memenangkan proyek dengan cara-cara yang tidak benar.

Pikiran adalah medan pertempuran di mana peperangan terjadi secara emosi, menang
atau kalah ada dalam pikiran, oleh karena itu pikiran kita sering diserang oleh si jahat,
bisa melalui iklan, media sosial dan lainnya.

Itu sebabnya Tuhan ingin memperbaharui setiap pikiran kita agar dapat hidup dalam
hubungan yang berlimpah dengan Tuhan. Sebagai anak Tuhan kita percaya ada
keindahan dan keuntungan dalam setiap musim yang terjadi dalam hidup, namun
untuk dapat menikmati setiap musim tersebut kita harus memperbaharui cara kita
berpikir, melihat dari sudut pandang berbeda, dan memiliki pola pikir berbeda.

Hari ini kita akan belajar tentang apa arti sesungguhnya tentang hidup dalam kehendak
Tuhan. Perubahan yang paling diperlukan setelah kita percaya kepada Tuhan Yesus
dan dibaptis ada dalam hati, perubahan mindset dan pola pikir.

1
https://yohanesbm.com/the-mindset-of-christ/
Alur Perubahan Mindset

Ada 3 hal yang Rasul Paulus ingatkan dan nasehatkan kepada kita agar mindset
duniawi tersebut dapat berubah.

1. Jangan sama dengan dunia

Roma 12 : 2a
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, ...

Kita hanya mempunyai dua pilihan dalam dunia ini yaitu menjadi serupa atau berubah,
dan tidak ada jalan tengah.

Daniel menghadapi banyak pilihan, dia bisa mengambil makanan raja dan
menyesuaikan diri dengan cara kekaisaran Babilonia atau dia bisa menolak untuk
mencemari hidup dan tetap setia dengan nilai-nilai kehidupannya, dan dia tetap kuat
juga tidak pernah lupa akan Tuhan yang dia percayai.

Banyak orang percaya kepada Tuhan namun tidak memahami apa yang Tuhan
inginkan, sehingga mereka hilang dari tujuan Tuhan yang sebenarnya, sebab mereka
lebih tertarik untuk menjadi serupa dengan dunia ini.

Ketika kita terlalu khawatir untuk menyesuaikan diri di dalam dunia ini, maka kita akan
kehilangan kepekaan perlahan namun pasti, kepada apa yang Tuhan inginkan dalam
kehidupan kita. 

Rasul paulus mengingatkan agar kita tidak menjadi sama dengan dunia ini, dan tidak
salah melangkah.

2. Pembaharuan budi

Roma 12 : 2b
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, …

Dalam ayat ini pembaharuan menggunakan istilah metamorfosa atau transformasi


yang mencakup perubahan bentuk, sifat dan fungsi. Sedangkan budi berasal dari
pikiran atau mindset. Rasul Paulus hendak menasihatkan agar kita memiliki perubahan
cara berpikir. 

Apa yang saya pikirkan menentukan apa yang saya rasa, dan itu akan menentukan
reaksi saya.

Contoh : orang yang berpikir tidak berguna.

Jika kita ingin mengubah cara kita bertindak maka kita harus kembali kepada
sumbernya yaitu merubah cara kita berpikir terlebih dahulu. Ketika kita mengubah cara
kita berpikir maka kita akan merubah cara kita merasa dan pada akhirnya merubah
cara kita bereaksi dan bertindak. Oleh akrena itu, berhentilah memikirkan hal-hal yang
akan membawa kita kepada masalah, mulailah pikirkan hal-hal yang membawa kita
kepada yang Tuhan inginkan.

Amsal 4 : 23

Amsal 4:23 TB Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

Be careful how you think; your life is shaped by your thoughts (Baca: Thot) (GNT/Good
News Translation)

Berhati-hatilah dengan cara berpikirmu; hidupmu dibentuk oleh pikiranmu.

Filipi 4 : 8 
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang
adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang
disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Pembaharuan budi adalah kekuatan yang terjadi dalam jiwa yang dimulai dengan
memasukkan kebenaran firman,menyetujui dan melakukannya secara sadar, sehingga
untuk memiliki pembaharuan budi maka kita perlu kebenaran firman Tuhan.

3. Dapat membedakan

Roma 12 : 2c
... sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang
berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Apa yang kita pikirkan dan lakukan hendaknya menyenangkan hati Tuhan, hidup sama
seperti Kristus telah hidup. Memiliki kepekaan akan Tuhan diawali dengan hubungan
yang baik dengan Tuhan, tanpa hubungan akan sulit bagi kita untuk membedakan
mana yang baik dan yang berkenan di hadapan Tuhan. Sebab iblis dapat menyerupai
malaikat terang, oleh karena itu diperlukan kecerdasan rohani agar dapat
membedakan mana suara Tuhan dan mana yang bukan.

- Melakukan apa yang baik adalah menunjukkan kualitas kehidupan orang percaya
dalam menghasilkan BUAH-BUAH ROH

- Berkenan kepada Allah adalah segenap gerak, langkah, pikiran dan perasaan kita
sesuai, dan seirama dengan pikiran dan perasaan Allah

- Sempurna yang dimaksud Rasul Paulus dalam teks ini adalah sama dengan
sempurna yang dimaksud Tuhan Yesus dalam Matius 5 : 48, yaitu DEWASA ROHANI
Matius 5 : 48
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah
sempurna.

Arti sempurna dalam ayat ini yang dimaksud adalah telios yaitu dewasa rohani, apakah
yang kita lakukan sudah menyenangkan hati Tuhan.

Orang Kristen yang masih menyukai dunia adalah mereka yang tidak rela kehilangan
nyawa karena Tuhan, tetapi mempertahankan nyawa. Orang yang mempertahankan
nyawa adalah orang-orang yang masih mau menikmati dan mencintai dunia, dan kita
harus memilih apakah kita mau hidup seperti itu atau tidak.

Proses Tuhan Memberi Kesempatan untuk Merubah Mindsetmu

Yang mengerti cara kerja Tuhan akan menikmati pemulihan dan berkat Tuhan. Proses
Tuhan akan mendatangkan berkat, Ulangan 8 : 7-10

Proses Tuhan akan mendatangkan berkat, Ulangan 8 : 7-10

2Kor 10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang
dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami
menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

I Petrus 1:9 “karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu”.

Esensi Mujizat adalah dapat menyadari proses/intervensi Tuhan dalam hidupmu,


terjadinya pertobatan, memiliki paradigma dan pola pikir yang baru, beriman dengan
sungguh kepada Tuhan, tidak lagi hidup serupa dengan dunia, jalan hidup yang jahat,
atau cara pandang yang bertentangan dengan kehendak Allah. Pola pikir kita harus
berubah seturut dengan kehendak Tuhan.

Untuk merubah pola pikir bukan hal yang mudah, kita harus dipimpin oleh Roh Kudus
yang akan menuntun kita setiap hari. 

Mari menatap masa depan dengan pola pikir yang sudah diperbaharui dengan
dipimpin oleh Roh Kudus, bukan kehendak kita yang jadi melainkan kehendak Tuhan
yang jadi.

Kesimpulan

Mujizat adalah salah satu yang Tuhan gunakan untuk menyatakan kuasa Allah bagi
dunia. Namun konsep mujizat yang alkitabiah tidak berhenti hanya di mujizatnya
bangga mujizat terjadi, sudah cukup senang dengan mujizat,

Esensi/hakikat/inti dari mujizat adalah perubahan pola pikir.


Tuhan membe

Anda mungkin juga menyukai