Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anggun Gunawan

BP : 2010241004
Mata Kuliah : Agama
Kelas : 17

1. Ahlak kepada Allah yang sering saya tinggalkan sebelum saya bermuhasabah yaitu sholat.
solusinya yaitu saya selalu menjadikan sholat sebagai penolong saya, dan saya selalu khusyu
dalam melakukan ibadah tersebut, dan meyakini hanya kepada Allah Manusia akan kembali
kepadanya. seperti yang dijelaskan pada dalil dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 45-46.
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu
sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) orang-orang yang meyakini,
bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.”
2. Ahlak kepada orang tua yang sering saya langgar sebelum saya bermuhasabah yaitu sering
membantah dan melawan terhadap kedua orang tua.
Solusinya yaitu saya sering lebih banyak mengatakan perkataan mulia terhadap kedua orang
tua, seperti yang dijelaskan pada QS. Al_Isra : 23.
”Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan
"ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan
yang mulia."
3. Sesuai dengan surat An-Nur ayat 30 (Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman:
"Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian
itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat"). Akhlak terhadap lawan jenis yang pernah saya langgar dan akhlak yang masih
belum saya terapkan kepada lawan jenis adalah saya masih belum bisa menjaga mata saya
terhadap lawan jenis, saya pernah berpacaran dengan lawan jenis, dan saya masih belum
bisa menjaga nafsu terhadap lawan jenis.Solusi terhadap akhlak yang belum bisa saya
terapkan adalah lebih mendekatkan diri kepadaAllah, dan menjaga terus mata saya dari hal-
hal negatif dari lawan jenis. Dan untuk menerapkan akhlak itu sesuai dengan QS. An-Nur
ayat 30 (Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan
pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi
mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat") kita hendaklah
menahan pandangan kita dan memelihara kemaluan kita dari lawan jenis hingga saatnya
sudah muhrim.
4. Dampak negatif globalisasi melalui faktor eksternal dalam pembentukan kepribadian
sayayaitu dalam pengaruh teknologi seperti penggunaan sosial media yang berlebihan
sehingga kadang lupa waktu bahkan sampai telat untuk sholat dan lupa mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan. Seharusnya teknologi itu saya gunakan untuk hal yang bermanfaat tapi
malah ketiduran karena asyik main sosial media. Ini dampak negatif signifikan globalisasi
yang saya rasakan yang mampu mengubah kepribadian saya. Pengaruh ini juga
mempengaruhi sumber daya manusia seperti saya sendiri karena tidak lagi produktif untuk
memanfaatkan waktu serta melalaikan pekerjaan yang seharusnya saya lakukan tepat waktu.
Usaha yang saya dapat lakukan adalah untuk itu kita hal yangdapat kita lakukan untuk
membentengi pengaruh negative dari globalisasi adalah Menanamkan dan melaksanakan
ajaran agama dengan sebaik- baiknya. Selektif terhadap pengaruh globalisasi. Dan untuk
meminimalisasi pengaruh ini yaitu membuat jadwal harian agar saya bisa melakukan
pekerjaan dengan tepat waktu dan sudah ada listnya. Seperti membatasi waktu untuk
bermain sosialmedia dan melakukan atau membuat tugas tepat waktu salat tepat waktu dan
mengerjakan pekerjaanlain tanpa ditunda-tunda lagi.
5. hakekatnya yang mendidik manusia adalah Allah SWT. seperti dalam firman Allah surat Al-
Fatihah ayat 2 (Segala puji bagi Allah, Tuhan pencpta (Yang ditaati, Yang Maha Memiliki,
Yang Maha Mendidik dan Maha Memelihara) semesta alam.) dan juga Rasulullah SAW.
Pernah mengatakan dalam hadist beliau yang artinya “Yang mendidikku adalah Tuhanku.
Dia-lah yang menjadi pendidikku yang terbaik”. Berdasarkan surat dan hadist tersebut jelas
pada hakekatnya bahwa yang mendidik manusia adalah Allah SWT.Karena manusia
diciptakan-Nya memiliki jasad (tubuh) untuk bertumbuh, manusia memilki ruh (jiwa) untuk
berkembang, yang tidak diberikannya kepada hewan dan tumbuhan, manusia dijadikan
mampu mendengar, melihat, merasa, dan berfikir yang tidak dmiliki oleh tumbuhan dan
hewan, dan manusia memiliki nafsu makan dan minum serta nafsu sex.Contohnya adalah
ketika kita lahir ke bumi disaat mulut kita hanya bisa mengeluarkan tangisan tapi ketika kita
di ajak ngobrol oleh orang tua kita bisa mengerti apa yang mereka katakan padahal kita
belum tahu apapun di bumi ini, ini adalah salah satu contoh Allah mendidik manusia disaat
kita masih belum mengerti apa-apa yang ada di dunia.
6. Manusia menyandang tugas sebagai khalifah Allah di muka bumi seperti yang di jelaskan
dalam surat Al-An’am ayat 165 “Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-
khalifah di bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain, untuk
mengujimu atas (karunia) yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat
cepat memberi hukuman dan sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.” Tugas
manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi antara lain menyangkut tugas mewujudkan
kemakmuran di muka bumi , serta mewujudkan keselamatan dan kebahagiaan hidup di
muka bumi, dengan cara beriman dan beramal saleh, bekerjasama dalam menegakkan
kebenaran dan bekerjasama dalam menegakkan kesabaran. Karena itu tugas kekhalifahan
merupakan tugas suci dan amanah dari Allah sejak manusia pertama hingga manusia pada
akhir zaman yang akan datang, dan merupakan perwujudan dari pelaksanaan pengabdian
kepadanya .Tugas yang telah saya lakukan adalah saya menyembah Allah SWT. dan
berusaha untuk memberi tahu agama Allah ke teman saya, lalu saya berusaha untuk berbuat
kepada semua orang agar mereka mengerti bahwa agama Islam adalah agama yang damai
dan dapat memakmurkan manusia di bumi ini, dan saya berusaha untuk tidak sombong
dalam segala apa yang telah saya lakukan.
7. Manusia sebagai makhluk Allah pada dasarnya mengemban amanah atau tugas-tugas
kewajiban dan tanggungjawab yang dibebankan oleh Allah kepadanya agar dipenuhi, dijaga
dan dipelihara dengan sebaik-baiknya. Di dalam al-Qur’an dinyatakan bahwa manusia
termasuk makhluk yang siap dan mampu mengemban amanah tersebut ketika ditawari oleh
Allah, sebaliknya makhluk yang lain justru enggan menerimanya atau tidak siap dan tidak
mampu mengemban amanah tersebut.Allah berfirman dalam Al-Qur’an Q.S. Al-Ahzab ayat
72, yang artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi,
dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka
khawatir akan mengkhianatinya dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya
manusia itu amat dhalim dan bodoh”.Hal yang telah saya lakukan berkaitan dengan fungsi
manusia adalah saya sebagai abdulullah (Hamba Allah SWT.) yaitu menyembah Allah
SWT. seperti yang diisyratkan oleh Allah dalam surat Al-Fatihah ayat 5 (Hanya kepada
Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan).
8. Pengertian qada dan qadar yaitu kalau Koda yaitu ketetapan Allah yang tidak bisa kita rubah
yang telah ditetapkan sejak zaman azali, sedangkan Qadar yaitu ketetapan Allah yang masih
bisa kita rubah selagi kita mau berusaha.
Contoh pengalaman saya dalam mengalami qada dan qadar yaitu kalau qadha saya
dilahirkan di dunia ini, Sedangkan contoh Qadar yaitu saya pernah mengalami Kesulitan
dalam hal keuangan, kemudian saya mencoba untuk berkerja, sehingga saya dapat
mengatasi kesulitan keuangan yang saya alami.
9. Hal ini dilakukan agar setiap umat manusia mampu mempraktekan segala fungsi iman
dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga manusia memiliki keimanan yang kuat dan kokoh,
yang tidak tergoyahkan dalam menghadapi setiap problematika. Ada 3 dimensi fungsi iman
yaitu:Dimensi hati yaitu dibenarkan oleh hati, yaitu keyakinan yang mendalam di dalam hati
sesuai dengan konsep keimanan menurut rukun iman. Maksudnya disini adalah bahwasanya
semua sesuatu itu harus dibenarkan dahulu melalui hati kita, apakah kita mampu, setuju, dan
apakah kita akan melakukan sesuatu hal dengan benar dan jangan terburu-buru dalam
mengambil keputusan kita harus menggunakan hati juga.Dimensi lidah (ucapan) yaitu
diucapkan oleh lidah, yaitu perkataan yang diucapkan yang dikendalikan oleh keimanan.
Setiap perkataan adalah doa, setiap hal yang keluar dari mulut kita punya efeknya masing-
masing, sehingga harus dijaga dan di saring agar kita tidak melakukan kesalahan. Dan
jagalah hal tersebut dengan keimanan. Dan jika melakukan kesalahan maka harus cepat
cepat kita meminta maaf kepada Allah.Dimensi perbuatan yaitu diaplikasikan melalui
perbuatan, yaitu sikap dan tingkah laku sehari hari sebagai aplikasi dari keimanan. Sama
dengan hadist, punya klasifikasi nya sendiri, seperti perkataan, perbuatan dan penetapan.
Nah hal ini sama dengan perbuatan. Segala sesuatu akan diaplikasikan dengan perbuatan
yang harus dibalut dengan keimanan.

Anda mungkin juga menyukai