Anda di halaman 1dari 4

Nama:Salsabila Ajeng Pangesti

Kelas:1 A2
Nim: 230701092

ARTIKEL PERILAKU SEHARI HARI SESUAI AL QUR'AN DAN SUNNAH ATAU ISTIJAD

Sebagai umat yang hendak mencapai keridhaan Allah SWT semata, kita perlu
menjadikan Al-Quran dan hadis sebagai pedoman hidup supaya selamat dunia dan
akhirat. Ajaran yang terkandung dalam al-Qur'an, membimbing manusia ke jalan yang
benar sehingga manusia memiliki kepercayaan dan akidah yang benar dan lurus, serta
akhlak mulia dan terpuji dalam mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat Al-
Qur'an wajib dipahami oleh seluruh umat kaum muslimin yang mengimaninya terlebih
sejak dini agar lebih membekas dan bermakna.

Sunnah diartikan sebagai segala sesuatu perbuatan yang baik dari Nabi SAW, baik
berupa perkataan, perbuatan, maupun berupa taqrir, pengajaran, sifat, kelakukan,
perjalanan hidup baik sebelum maupun sesudah Nabi SAW. Sunnah juga segala
perbuatan yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala, dan apabila
ditinggalkan tidak apa apa.

ijtihad artinya adalah bersungguh-sungguh. Sedangkan menurut istilah, ijtihad adalah


proses penetapan hukum syariat dengan mencurahkan seluruh pikiran dan tenaga
secara bersungguh-sungguh.

Amalan Amalan sunnah Nabi Muhammad SAW bisa mendatangkan banyak berkah bagi yang
mengerjakannya. Hal ini sesuai dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah bersabda bahwa
sunnah bisa melengkapi kekurangan amalan fardhu.

Berikut contoh penerapan Al-Quran di dalam kehidupan sehari-hari yang harus dipahami dan
di terapkan bagi kaum muslimin, yaitu:

1.Mempelajari dan memahami lebih dalam Al-Quran serta Hadistnya, agar kita bisa
paham dan lebih mudah di terapkan di kehidupan sehari-hari.

Membaca Al Quran secara rutin setiap hari tidak hanya mendatangkan pahala akan
tetapi mampu memberikan implikasi besar untuk kesehatan tubuh. Dengan membaca
Al Quran bisa menentramkan jiwa, merangsang pengaktifan sekaligus pengendalian
saraf otonom, membangun kembali sistem imun yang mulai melemah dan lain
sebagainya

2.Memiliki semangat mencari ilmu yang tinggi untuk kepentingan dunia dan akhirat.

Dalam pandangan Al-Qur'an ilmu adalah keistimewaan yang menjadikan manusia


terhadap makhluk-makhluk lain serta pengetahuan atau kepandaian yang berkenaan
dengan alam dan lain sebagainyaSebagaimana hadits nabi sebagai berikut Siapa yang
ingin dunia (hidup di dunia dengan baik)hendaklah ia berilmusiapa yang ingin akhirat
(hidup di akhirat nanti dengan senang) hendaklah ia berilmu, siapa yang ingin.
keduanya, hendaklah berilmu.[Hr Bukhari]

3.Patuh serta taat kepada kedua Orang Tua

Taat kepada orang tua merupakan bagian etika islam yang menunjukkan tindakan
kebaktian. Para ulama sepakat bahwa hukum taat dan patuh kepada orang tua adalah
fardhu ain. Perilaku hormat dan taat kepada orang tua bisa dilakukan dengan banyak
hal seperti membantu meringankan pekerjaan orang tua dengan mencuci piring
sendiri, berdo'a belajar dengan rajin agar menjadi anak yang berprestasi, membantu
membersihkan rumah, menjaga etika sopan santu baik ucapan, perbuatan dan lain
sebagainya. Ketaatan kepada orang tua bagian dari ketaatan kepada Allah. Terlebih-
lebih ketaatan kepada ibu memiliki derajat 3 (tiga) kali lebih tinggi dibanding ayah.
Sebab, ibu yang mengandung, melahirkan, dan menyusui Dalam QS. Al Isra': 23 Alloh
berfirman" Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain
Dia, dan hendaknya berbuat baik kepada Ibu Bapak. Jika salah seorang diantara
keduanya, atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu maka
sekali-kali janganlah engkau mengatakan "ah" dan janganlah engkau membentak
keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik

4. Bergaul dengan orang orang sholeh

bergaul dengan orang-orang shalih agar akhlak dan perilaku orang-orang tersebut
dapat mempengaruhi kita menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan bersama orang-
orang shalih, kita akan termotivasi untuk melakukan hal-hal yang baik. Begitu juga
ketika dalam keadaan lemah atau ingin berbuat sesuatu yang buruk, maka setidaknya
ada pengingat yang selalu mengembalikan diri ke jalan yang benar. Dalam Kitab Qutul
Qulub Fii Muamalatil Mahbub, Khalifah Umar bin Khattab berkata, "Tidaklah seseorang
diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki
saudara (semuslim) yang salehApabila engkau dapati salah seorang sahabat yang saleh
maka peganglah erat-erat" Harapannya supaya saling mendukung dan memotivasi
untuk beramal baik karena Allah semata. Dan juga saling menjaga agar meninggalkan
segala sesuatu yang buruk dan dilarang oleh Allah.

5. Memberi sedekah

"Sedekah" adalah tindakan memberikan sumbangan atau kontribusi sukarela untuk


membantu orang yang membutuhkan. Sedekah menekankan pentingnya kemurahan
hati dan belas kasihan terhadap orang lain, terutama mereka yang kurang beruntung.
Sedekah dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti memberikan uang, makanan,
pakaian, atau lainnya.
Manfaat sedekah :
•mendapat pahala dari allah
•mensucikan harta
•meningkatkan keimanan
•memperoleh keberkahan dalam hidup

Prioritas yang ditekankan dalam aturan syar'iSeperti mendahulukan orang yang paling
dekat (keluarga, saudaratetangga) atau orang yang kurang mampu dan lebih
membutuhkan.

Dari Abdillah RA, Rasulullah SAW beliau bersabda"Jika kamu dikaruniai Allah kebaikan
(harta) maka mulailah (bersedekah) dari orang yang menjadi tanggungan(mu)" (HR
MuslimAhmad, dan Nasa'i

6. Shalat 5 waktu

Shalat menurut bahasa berarti doa. Sedangkan menurut istilah syariat, shalat berarti
perbuatan (gerak) dan perkataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan
salam dengan syarat-syarat tertentuSalat ini hukumnya fardu ain (wajib), yakni wajib
dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah baligh, kecuali berhalangan karena sakit
keras, gangguan kejiwaanhaiddan sebagainya. orang yang memiliki kewajiban sholat
namun meninggalkannya secara sengaja maka dihukumi sama dengan orang kafir.

Artinya: "Apabila kamu telah menyelesaikan sholat, berdzikirlah kepada Allah


(mengingat dan menyebut-Nya)baik ketika kamu berdiridudukmaupun berbaring.
Apabila kamu telah merasa amanlaksanakanlah sholat itu (dengan sempurna).
Sesungguhnya sholat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas
orang-orang mukmin."[Surah An Nisa 110]

7.mengucapkan istigfar dan berzikir dimanapun dan kapanpun dalam sehari hari
sesuai dengan sunnah

Apa yang dimaksud dengan Istigfar?Istighfar (Arab: ‫ ٱ ْستِ ْغفَار‬,Istifr) atau Astaghfirullah (
َُّ ٰ ُ‫ أَ ْستَ ْغفِر‬ʾastafiru l-lh) adalah tindakan meminta maaf atau memohon keampunan
‫ٱَلل‬
kepada Allah yang dilakukan oleh umat islam. Hal ini merupakan perbuatan yang
dianjurkan dan penting di dalam ajaran Islam. Tindakan ini secara harfiah dilakukan
dengan mengulang-ulang perkataan dalam bahasa Arab astaghfirullah, yang berarti
"Saya memohon ampunan kepada Allah".
Bacaan istighfar juga dapat dibaca kapan saja misal saat menyadari berbuat kesalahan
atau sedang menghadapi suatu penyakit atau kesulitan seperti Sabda Rasulullah SAW
berikut ini:

"Siapa yang senantiasa beristighfar, niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan
dari segala kegundahan yang menderanya, jalan keluar dari segala kesempitan yang
dihadapinya, dan Allah memberinya rezeki dari arah yang tidak ia sangka-sangka." (HR.
Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Al-Ahzaab Ayat 41:

َُّ ‫يَا أَيُّ َها الّذِينَُ آ َمنوا ا ْذكروا‬


ً ‫ّللا ِذ ْك ًرا َكث‬
‫ِيرا‬

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah,
zikir yang sebanyak-banyaknya."

8.Menepati janji

Menepati janji merupakan sifat orang beriman. Setiap janji adalah utang, sedangkan
utang harus ditunaikan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa orang yang ingkar
janji sama halnya dengan tidak membayar utang. Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa
salah satu tanda orang munafik adalah mengingkari janji.

Perkara tentang menepati janji pun termaktub dalam Al-Qur'an surat An-Nahl ayat 91

َُ‫ّللا يَ ْعلَمُ َما تَ ْف َعلون‬


َُّ ‫ن‬ َ ‫ل تَنقضوا األيمن بَ ْع َُد ت َْوكِيدها وقد َج َع ْلتمُ هللا‬
ًُ ‫علَيْكُْم َكف‬
ُّ ِ‫ِيل ُۚ إ‬ ُّ ‫َوأَ ْوفوا بِ َع ْه ُِد‬
َُ ‫ّللاِ إِذَا ع َهدتُّ ُْم َو‬

Artinya: Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah
kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu
telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu).
Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.

Anda mungkin juga menyukai