PENDAHULUAN
tidak langsung, apakah itu manfaat didunia maupun akhirat. Dan Allah
Yang Maha Tahu manfaat apa yang dibutuhkan manusia; bukan dari
kacamata manusia itu sendiri. Sebab, kadang kala keinginan manusia tidak
pandangan Allah. Oleh karena itu, di dalam syariat pasti ada manfaat, di
Hubungan antara ibadah dengan iman sangat erat dan antara satu
1
Miftah Faridl, Puasa Ibadah Kaya Makna, (Jakarta:Gema Insani, 2007), hlm.1
1
2
dengan orang yang beramal saleh, misalnya antara lain disebutkan dalam
sendiri.4
2
Mahmud Yunus, Tafsir Quran Karim, (Jakarta: HidakaryaAgung, 2004), hlm. 917
3
Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsir Al Qur’an, Al Qur’an dan Terjemahnya,
(Madinah: Mujamma’ al Malik Fahd li Thiba’at al Mushhaf, 1971), hlm.1099
4
A. Rahman Ritonga dan Zainuddin, Fiqh Ibadah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997),
hlm.9
5
Miftah Faridl. Op cit, hlm. X
3
" Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. jika
kamu melihat seorang manusia, Maka Katakanlah: "Sesungguhnya
Aku Telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha pemurah,
Maka Aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada
hari ini".(Q.S.Maryam: 26)6
jima’ dan lain-lain yang dituntut oleh syara’ di siang hari menurut cara
yang disyariatkan. Atau menahan diri dari makan, minum dan jima’ dari
Allah.
serta sanggup, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda,
latihan jiwa manusia.8 Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah ayat
183:
6
Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsir Al Qur’an, Op. cit. hlm. 465
7
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 3, (Bandung, Al Maarif, 1978), hlm.194
8
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Kuliah Ibadah, (Semarang: Pustaka Rizki
Putra. 2011), hlm. 161
4
harta miliknya yang tersedia serta menggauli istrinya yang sah di siang
nafsu dibebaskan tanpa kendali manusia akan menjadi budak hawa nafsu
itu sendiri, bila hal itu terjadi maka rohani manusia akan hancur.10
9
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, Semarang: Toha putra, 1998), hlm.
53
10
A. RahmanRitonga dan Zainuddin, op.cit, hlm. 153
5
inilah yang mampu mencegah kita dari segala macam kenistaan sekaligus
kembali kepada Allah, karena Allah sama sekali tidak butuh terhadap apa
dan siapa pun, tetapi hikmah yang terkandung dalam ibadah puasa ini
perbuatannya baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Sebab, pada
akhirnya ia akan mengetahui bahwa disana ada AIlah Yang Maha Esa,
Pemillik alam ini, yang akan menanyakan segala hal yang telah dikerjakan
Buhuts fi Al-Islam.
11
Muhammad Ibrahim Salim, The Miracle Of Shaum, (Jakarta: Amzah, 2007), Hlm. 21
12
Hasan bin Ahmad Hammam et.al., Berobatlah dengan Puasa dan Sedekah, (Solo:
Aqwam, 2010), hlm. 43
6
(taqarrub) kepada-Nya.
diketahui Allah, tidak terlihat oleh orang lain. Dengan demikian, orang
yang berpuasa ini benar-benar tulus demi mencari ridla Allah SWT tanpa
terhadap hasrat dan hawa nafsu ini pada bulan-bulan yang lain.13
sore hari.14 Pada saat berpuasa itulah banyak terdapat hikmah yang didapat
oleh orang yang melakukan puasa baik untuk badan maupun jiwanya. Dari
latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membahas lebih jauh dan
13
Ibid, hlm. 110
14
Imam Musbikin, Rahasia Puasa bagi Kesehatan Fisik dan Psikis, (Yogyakarta: Mitra
Pustaka, 2007), hlm. 77
7
B. Penegasan Judul
perkaranya dsb.16
15
W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Intan Pariwara,
2011), hlm. 1147
16
Ibid, hlm. 37
17
Ibid, hlm. 1250
18
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap,
(Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), hlm. 287
19
Op. cit, hlm. 804
20
Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algasindo, 2009), hlm. 1281
21
Ibid, hlm. 266
22
Ibid, hlm. 359
8
bagiannya.25
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
23
Ibid, hlm.388
24
Ibid, hlm. 261
25
Ibid, hlm. 1051
9
E. Kajian Pustaka
tentang judul yang dikaji, kitab dan terjemahannya dan data-data lain yang
Puasa Sehat Fisik dan Psikis (Studi Kritis terhadap buku Rahasia
Puasa bagi Kesehatan Fisik dan Psikis karya Imam Musbikin) oleh Ibnu
Kasus di Desa Loram Kulonjati Kudus oleh Sri Utami (tahun 2010).
Makna. Dalam buku ini penulis menemukan bahan yang akan dikaji pada
skripsi ini.
Hasan bin Ahmad Hammam et. al. Dalam bukunya yang berjudul
F. Metode Penelitian
agar penulisan ini memenuhi syarat sebagai karya tulis ilmiah. Metode ini
antara lain:
1. Jenis penelitian
bisa juga mencakup dokumen, buku, kaset, video, dan bahkan data yang
apa yang menjadi pusat perhatian serta yang kelak dibahas secara
2. Sumber data
26
Angelm Strauss dan Juliet Corbin. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 5
27
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2010), hlm. 41
28
Lexy. J. Moleong, MetodologiPenelitianKualitatif(Bandung: RemajaRosdakarya,
2012), hlm. 157
11
3. Analisis data
(prediksi).30
empiric lewat observasi menuju kepada suatu teori. Dengan kata lain,
suatu generalisasi.
c). Deskriptif
data yang terkait dengan masalah diatas. Metode ini digunakan untuk
29
Sugiyono, MetodePenelitianKombinasi, (Bandung:Alfabeta, 2012), hlm. 308
30
SaifuddinAzwar, MetodePenelitian, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2010), hlm. 40
12
G. Sistematika Penulisan
sebagai berikut.
daftar isi.
2. Bagian isi
BAB I Pendahuluan
b. Penegasan judul
c. Rumusan masalah
d. Tujuan penelitian
e. Kajian pustaka
f. Metode penelitian
g. Sistematika penulisan
13
a. Pengertian puasa
d. Macam-macam puasa
e. Hikmah puasa
BAB V Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
c. Penutup