DOSEN PENGAMPU:
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK VI
Desi Fatmawati
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini. makalah ini disusun untuk melengkapi nilai dan dapat juga
sebagai pedoman bagi mahasiswa yang ingin mempelajari Psikologi Umum.
Namun apabila makalah ini nanti terdapat kesalahan kami sebagai penyusun
mohon maaf.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan
untuk menyempurnakan makalah ini.Terlepas dari kekurangan – kekurangan yang
ada dalam makalah ini, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca dan menjadikan amal soleh bagi kami, Amin.
10 Februari 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
1. Latar Belakang........................................................................1
2. Rumusan Masalah...................................................................1
3. Tujuan......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................2
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu ibadah yang mengandung banyak hikmah adalah ibadah
puasa. Ketahuilah bahwa puasa termasuk ibadah dan ketaatan yang paling
utama. Banyak hadis yang membicarakan tentang keutamaannya, juga
khabar-khabar yang terdengar dari orang. Di antara keutamaan puasa
adalah Allah swt. mewajibkan dan memfardhukannya kepada seluruh
umat manusia.
Seandainya puasa bukan ibadah yang agung, maka tidak ada
perlunya para makhluk beribadah kepada Allah swt. dengan mengerjakan
puasa.1Puasa juga dapat mendatangkan pahala bagi orang-orang yang
menjalankannya dengan keimanan dan keikhlasan. Perintah Allah swt.
kepada orang-orang yang beriman untuk menjalankan ibadah puasa
tentunya terdapat hikmah di dalamnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan puasa menurut Bahasa?
2. Apa yang dimaksud dengan puasa menurut Para Ahli?
3. Apa yang dimaksud dengan puasa menurut Pemakalah?
4. Bagaimana dalil-dalil tentang puasa?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian puasa menurut Bahasa
2. Mengetahui pengetian puasa menurut Tokoh Ahli
3. Mengetahui pengertian puasa menurut pemakalah
4. Mengetahui dalil-dalil tentang puasa
1
Syaikh Muhammad Saleh bin Utsaimin, Kultum Ramadhan Panduan bagi Para Da‟i (Yogyakarta:
Mitra Pustaka, 2002), 14.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Berpuasa sebagai menahan diri dari makan,minum,dan hubungan
seksual dan orang lain yang di perintahkan untuk menahan diri dari itu
sepanjang hari dengan cara yang di tentukan.3
5. Dr.Musthofa Al-Bugho
Dalam Fiqih Al-Manhaji, puasa dalam bahasa arab disebut Ash-
Shiyam yang secara bahasa berarti Al-Imsaaku ‘anisy sya’i yakni
menahan dari sesuatu baik perkataan ataupun makanan.
6. Abu Malik Kamal Bin As-Sayyid Salim
Dalam Fiqhusunnah Linnisa’ disebutkan bahwa puasa maknanya
adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dari
terbitnya fajr sampai terbenam nya matahari dengan niatnya.
7. Syekh Kamil Muhammad Uwaidah
Dalam Al-Jami’ Fiqih An Nisa merupakan bukuh fikih
wanita,puasa berarti menahan diri secara khusus dalam waktu tertentu
serta dengan syarat-syarat tertentu pula.
C. MENURUT PENDAPAT PEMAKALAH
1. Menurut Anggun Dwi Saputri
Puasa adalah suatu amalan ibadah yang dilakukan dengan cara
menahan diri dari makan,minum, dan berhubungan suami istri dari
terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari dengan disertai niat.
2. Menurut Desi Fatmawati
Puasa adalah menahan diri dari godaan ingin makan,minum,
berhubungan seksual serta segala perbuatan yang membatalkan puasa
menurut syariat agama islam mulai dari terbit fajar sampai
terbenamnya matahari dengan syarat tertentu Untuk meningkatkan
ketakwaan seorang muslim.
3. Menurut Hidayatul Candra Safitri
Puasa merupakan salah satu amalan ibadah yang dilakukan pada
waktu tertentu,dan dengan tata cara pelaksanaan yang tertentu
pula.Puasa adalah menahan atau mencegah diri dari segala sesuatu
yang membatalkannya,seperti menahan rasa haus dan lapar serta hawa
3
Abdul Azia Dahlan,Ensiklopedia Hukum Islam (Jakarta:Ichtiar Baru Vanhoeve,1996).hlm.18
3
nafsu lain mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari dengan
disertai niat Lillahi ta’ala.
Jadi,menurut pendapat seluruh pemakalah puasa adalah menahan
diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar
sampai terbenamnya matahari dengan niat ibadah karena Allah SWT.
D. DALIL-DALIL TENTANG PUASA
1. Qs.Al-Baqarah:183
َّ َوإِقَ ِام ال، ِ س َشهَا َد ِة أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هَّللا ُ َوأَ َّن ُم َح َّمدًا َرسُو ُل هَّللا
َوإِيتَا ِء، صالَ ِة ٍ بُنِ َي ا ِإل ْسالَ ُم َعلَى َخ ْم
ْف قَا َل هَّللا ُ َع َّز َو َج َّل إِالَّ الصَّوْ َم ِ ضا َعفُ ْال َح َسنَةُ َع ْش ُر أَ ْمثَالِهَا إِلَى َس ْب ِع ِمائَ ِة
ٍ ضع َ ُُكلُّ َع َم ِل اب ِْن آ َد َم ي
3. Qs.Al-Baqarah:187
4
َث إِلَ ٰى نِ َسائِ ُك ْم ۚ ه َُّن لِبَاسٌ لَ ُك ْم َوأَ ْنتُ ْم لِبَاسٌ لَه َُّن ۗ َعلِ َم هَّللا ُ أَنَّ ُك ْم ُك ْنتُ ْم ت َْختَانُون ِّ أُ ِح َّل لَ ُك ْم لَ ْيلَةَ ال
ُ َصيَ ِام ال َّرف
4. Qs.Al-Baqarah 184
ُت ۚ فَ َم ْن َكانَ ِم ْن ُك ْم َم ِريضًا أَوْ َعلَ ٰى َسفَ ٍر فَ ِع َّدةٌ ِم ْن أَي ٍَّام أُ َخ َر ۚ َو َعلَى الَّ ِذينَ ي ُِطيقُونَه ٍ أَيَّا ًما َم ْعدُودَا
فِ ْديَةٌ طَ َعا ُم ِم ْس ِكي ٍن ۖ فَ َم ْن تَطَ َّو َع َخ ْيرًا فَهُ َو َخ ْي ٌر لَهُ ۚ َوأَ ْن تَصُو ُموا خَ ْي ٌر لَ ُك ْم ۖ إِ ْن ُك ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُمون
Ayat ini memiliki arti: “(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu.
Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan
(lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari
yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-
orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa)
membayar fidyah, (yaitu): memberikan makan bagi seorang miskin.
Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka
itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika
kamu mengethaui.” (QS. Al-Baqarah, Ayat 184).
5
BAB III
KESIMPULAN
6
1. Puasa adalah menurut bahasa adalah As-Shoum yaitu menahan atau
berhenti.Sedagkan menurut istilah,puasa adalah menahan diri dari segala
sesuatu yang membatalkan puasa dengan batas waktu sejak terbit fajar
sampai terbenam nya matahari yang di sertai dengan niat mengaharapkan
keridhoan Allah Ta’ala.
2. Puasa menurut beberapa ahli adalah menahan diri dari kemauan atau
hawa nafsu yag membatalka puasa dari terbit fajar hingga terbenam
matahari utuk medekatkan diri kepada Allah SWT.
3. Puasa menurut pemakalah adalah menahan diri dari segala sesuatu yang
membatalkan puasa dari terbit fajar samapi terbenamnya matahari
dengan niat ibadah karena Allah SWT
4. Dalil tentang puasa terdapat dalam Al-Qur’an diantaranya dalam surah
Al-Baqarah ayat 183,184,187 dan Hadist Rasulullah SAW.
DAFTAR PUSTAKA
7
Syaikh Muhammad Saleh bin Utsaimin, Kultum Ramadhan Panduan bagi Para
Da‟i .Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2002.
8
9