Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FIQH PUASA DAN SHALAT


PENGERTIAN PUASA

DOSEN PENGAMPU:

Drs. Razak Hazzul M.Pd.I

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK VI

Hidayatul Candra Safitri

Anggun Dwi Saputri

Desi Fatmawati

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAM ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF JAMBI

TAHUN AJARAN 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini. makalah ini disusun untuk melengkapi nilai dan dapat juga
sebagai pedoman bagi mahasiswa yang ingin mempelajari Psikologi Umum.
Namun apabila makalah ini nanti terdapat kesalahan kami sebagai penyusun
mohon maaf.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan
untuk menyempurnakan makalah ini.Terlepas dari kekurangan – kekurangan yang
ada dalam makalah ini, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca dan menjadikan amal soleh bagi kami, Amin.

10 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................1

1. Latar Belakang........................................................................1
2. Rumusan Masalah...................................................................1
3. Tujuan......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................2

1. Pengertian Puasa Menurut Bahasa.......................................2


2. Pengertian Puasa Menurut Para Ahli.....................................
3. Pengertian Puasa Menurut Pemakalah...................................
4. Dalil Tentang Puasa..................................................................

BAB III KESIMPULAN.......................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu ibadah yang mengandung banyak hikmah adalah ibadah
puasa. Ketahuilah bahwa puasa termasuk ibadah dan ketaatan yang paling
utama. Banyak hadis yang membicarakan tentang keutamaannya, juga
khabar-khabar yang terdengar dari orang. Di antara keutamaan puasa
adalah Allah swt. mewajibkan dan memfardhukannya kepada seluruh
umat manusia.
Seandainya puasa bukan ibadah yang agung, maka tidak ada
perlunya para makhluk beribadah kepada Allah swt. dengan mengerjakan
puasa.1Puasa juga dapat mendatangkan pahala bagi orang-orang yang
menjalankannya dengan keimanan dan keikhlasan. Perintah Allah swt.
kepada orang-orang yang beriman untuk menjalankan ibadah puasa
tentunya terdapat hikmah di dalamnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan puasa menurut Bahasa?
2. Apa yang dimaksud dengan puasa menurut Para Ahli?
3. Apa yang dimaksud dengan puasa menurut Pemakalah?
4. Bagaimana dalil-dalil tentang puasa?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian puasa menurut Bahasa
2. Mengetahui pengetian puasa menurut Tokoh Ahli
3. Mengetahui pengertian puasa menurut pemakalah
4. Mengetahui dalil-dalil tentang puasa

1
Syaikh Muhammad Saleh bin Utsaimin, Kultum Ramadhan Panduan bagi Para Da‟i (Yogyakarta:
Mitra Pustaka, 2002), 14.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PUASA MENURUT BAHASA


Puasa berasal dari kata shaum dalam bahasa arab yang memiliki
arti menahan dan berhenti. Sedangkan seseorang yang berusaha menahan
atau berhenti dari mengerjakan semua aktivitas di sebut dengan istilah
sha’im (orang yang berpuasa). Jadi, puasa adalah aktivitas menahan diri
dari makan,minum,melakukan hubungan suami istri dan hal lain yang
dapat membatalkan ibadah puasa,dengan batas waktu sejak terbit fajar
sampai terbenam nya matahari yang di sertai dengan niat mengaharapkan
keridhoan Allah Ta’ala.
Pada hakikat nya, ibadah puasa dapat di pahami sebagai aktivitas
menahan diri dari dua syahwat, yaitu nafsu makan (perut) dan nafsu
syahwat (farji). Lebih dari itu, puasa juga di maknai sebagai menahan diri
dari berbagai macam hal yang masuk tenggorokan dengan batas waktu
yang telah di tentukan dalam islam, yaitu sejak terbitnya fajar sampai
tenggelam nya matahari.

B. MENURUT TOKOH PARA AHLI


1. Yusuf Qardawi
Puasa adalah menahan dan mencegah kemauan dari
makan,minum,bersetubuh dan semisal sehari penuh, dari terbitnya
fajar siddiq hingga terbenam nya matahari, dengan niat tunduk dan
mendekatkan diri kepada Allah Subhanahuwata’ala2
2. L. Mardiwarsito
Dalam bahasa kawi disebut “upawasa” yang berarti berpuasa.
3. Sayyid Sabiq
Dalam bukunya Fiqih Sunnah, berpuasa sebagai menahan diri dari
apapun yang memebatalkan puasa, dari subuh hingga matahari
terbenam dengan niat.
4. Muhammad Ismail Al-Kahlani
2
Yusuf Qardawi,Fiqh Puasa,(Surakarta:Era Intermedia,2000).hlm.18.

2
Berpuasa sebagai menahan diri dari makan,minum,dan hubungan
seksual dan orang lain yang di perintahkan untuk menahan diri dari itu
sepanjang hari dengan cara yang di tentukan.3
5. Dr.Musthofa Al-Bugho
Dalam Fiqih Al-Manhaji, puasa dalam bahasa arab disebut Ash-
Shiyam yang secara bahasa berarti Al-Imsaaku ‘anisy sya’i yakni
menahan dari sesuatu baik perkataan ataupun makanan.
6. Abu Malik Kamal Bin As-Sayyid Salim
Dalam Fiqhusunnah Linnisa’ disebutkan bahwa puasa maknanya
adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dari
terbitnya fajr sampai terbenam nya matahari dengan niatnya.
7. Syekh Kamil Muhammad Uwaidah
Dalam Al-Jami’ Fiqih An Nisa merupakan bukuh fikih
wanita,puasa berarti menahan diri secara khusus dalam waktu tertentu
serta dengan syarat-syarat tertentu pula.
C. MENURUT PENDAPAT PEMAKALAH
1. Menurut Anggun Dwi Saputri
Puasa adalah suatu amalan ibadah yang dilakukan dengan cara
menahan diri dari makan,minum, dan berhubungan suami istri dari
terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari dengan disertai niat.
2. Menurut Desi Fatmawati
Puasa adalah menahan diri dari godaan ingin makan,minum,
berhubungan seksual serta segala perbuatan yang membatalkan puasa
menurut syariat agama islam mulai dari terbit fajar sampai
terbenamnya matahari dengan syarat tertentu Untuk meningkatkan
ketakwaan seorang muslim.
3. Menurut Hidayatul Candra Safitri
Puasa merupakan salah satu amalan ibadah yang dilakukan pada
waktu tertentu,dan dengan tata cara pelaksanaan yang tertentu
pula.Puasa adalah menahan atau mencegah diri dari segala sesuatu
yang membatalkannya,seperti menahan rasa haus dan lapar serta hawa

3
Abdul Azia Dahlan,Ensiklopedia Hukum Islam (Jakarta:Ichtiar Baru Vanhoeve,1996).hlm.18

3
nafsu lain mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari dengan
disertai niat Lillahi ta’ala.
Jadi,menurut pendapat seluruh pemakalah puasa adalah menahan
diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar
sampai terbenamnya matahari dengan niat ibadah karena Allah SWT.
D. DALIL-DALIL TENTANG PUASA
1. Qs.Al-Baqarah:183

َ‫ب َعلَى الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُون‬


َ ِ‫صيَا ُم َك َما ُكت‬ َ ِ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ُكت‬
ِّ ‫ب َعلَ ْي ُك ُم ال‬

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu


berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu
agar kamu bertakwa."

2. Hadist Nabi Saw

َّ ‫ َوإِقَ ِام ال‬، ِ ‫س َشهَا َد ِة أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هَّللا ُ َوأَ َّن ُم َح َّمدًا َرسُو ُل هَّللا‬
‫ َوإِيتَا ِء‬، ‫صالَ ِة‬ ٍ ‫بُنِ َي ا ِإل ْسالَ ُم َعلَى َخ ْم‬

َ‫ضان‬ َ ‫ َو‬،ِّ‫ َو ْال َحج‬، ‫ال َّز َكا ِة‬


َ ‫صوْ ِم َر َم‬

"Islam dibangun di atas lima (perkara, pondasi): Syahadat Lâ Ilâha


Illallâh wa Anna Muhammadan ‘Abduhu wa Rasûluhu, mendirikan
shalat, mengeluarkan zakat, berhaji ke Rumah Allah, dan berpuasa
Ramadhan.”

‫ْف قَا َل هَّللا ُ َع َّز َو َج َّل إِالَّ الصَّوْ َم‬ ِ ‫ضا َعفُ ْال َح َسنَةُ َع ْش ُر أَ ْمثَالِهَا إِلَى َس ْب ِع ِمائَ ِة‬
ٍ ‫ضع‬ َ ُ‫ُكلُّ َع َم ِل اب ِْن آ َد َم ي‬

‫ع َش ْه َوتَهُ َوطَ َعا َمهُ ِم ْن أَجْ لِى‬


ُ ‫فَإِنَّهُ لِى َوأَنَا أَجْ ِزى بِ ِه يَ َد‬

Seluruh amalan kebaikan manusia akan dilipatgandakan menjadi


sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman, "Kecuali
puasa. Sebab pahala puasa adalah untuk-Ku. Dan Aku sendiri yang
akan membalasnya. Ia (orang yang berpuasa) telah meninggalkan
syahwat dan makannya karena-Ku."

3. Qs.Al-Baqarah:187

4
َ‫ث إِلَ ٰى نِ َسائِ ُك ْم ۚ ه َُّن لِبَاسٌ لَ ُك ْم َوأَ ْنتُ ْم لِبَاسٌ لَه َُّن ۗ َعلِ َم هَّللا ُ أَنَّ ُك ْم ُك ْنتُ ْم ت َْختَانُون‬ ِّ ‫أُ ِح َّل لَ ُك ْم لَ ْيلَةَ ال‬
ُ َ‫صيَ ِام ال َّرف‬

‫َب هَّللا ُ لَ ُك ْم ۚ َو ُكلُوا َوا ْش َربُوا َحتَّ ٰى‬


َ ‫َاب َعلَ ْي ُك ْم َو َعفَا َع ْن ُك ْم ۖ فَاآْل نَ بَا ِشرُوه َُّن َوا ْبتَ ُغوا َما َكت‬ َ ‫أَ ْنفُ َس ُك ْم فَت‬
ِّ ‫َّن لَ ُك ُم ْال َخ ْيطُ اأْل َ ْبيَضُ ِمنَ ْال َخ ْي ِط اأْل َ ْس َو ِد ِمنَ ْالفَجْ ِر ۖ ثُ َّم أَتِ ُّموا ال‬¥َ ‫يَتَبَي‬
‫صيَا َم إِلَى اللَّ ْي ِل ۚ َواَل‬
َ ِ‫ك ُحدُو ُد هَّللا ِ فَاَل تَ ْق َربُوهَا ۗ َك ٰ َذل‬
ِ َّ‫ك يُبَيِّنُ هَّللا ُ آيَاتِ ِه لِلن‬
‫اس‬ َ ‫تُبَا ِشرُوه َُّن َوأَ ْنتُ ْم َعا ِكفُونَ فِي ْال َم َسا ِج ِد ۗ تِ ْل‬
َ‫لَ َعلَّهُ ْم يَتَّقُون‬

"Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur


dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan
kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya
kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni
kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah
mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan
makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang
hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai
(datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang
kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah
kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepada manusia, supaya mereka bertakwa."

4. Qs.Al-Baqarah 184

ُ‫ت ۚ فَ َم ْن َكانَ ِم ْن ُك ْم َم ِريضًا أَوْ َعلَ ٰى َسفَ ٍر فَ ِع َّدةٌ ِم ْن أَي ٍَّام أُ َخ َر ۚ َو َعلَى الَّ ِذينَ ي ُِطيقُونَه‬ ٍ ‫أَيَّا ًما َم ْعدُودَا‬
‫فِ ْديَةٌ طَ َعا ُم ِم ْس ِكي ٍن ۖ فَ َم ْن تَطَ َّو َع َخ ْيرًا فَهُ َو َخ ْي ٌر لَهُ ۚ َوأَ ْن تَصُو ُموا خَ ْي ٌر لَ ُك ْم ۖ إِ ْن ُك ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُمون‬

Ayat ini memiliki arti: “(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu.
Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan
(lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari
yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-
orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa)
membayar fidyah, (yaitu): memberikan makan bagi seorang miskin.
Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka
itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika
kamu mengethaui.” (QS. Al-Baqarah, Ayat 184).

5
BAB III
KESIMPULAN

6
1. Puasa adalah menurut bahasa adalah As-Shoum yaitu menahan atau
berhenti.Sedagkan menurut istilah,puasa adalah menahan diri dari segala
sesuatu yang membatalkan puasa dengan batas waktu sejak terbit fajar
sampai terbenam nya matahari yang di sertai dengan niat mengaharapkan
keridhoan Allah Ta’ala.
2. Puasa menurut beberapa ahli adalah menahan diri dari kemauan atau
hawa nafsu yag membatalka puasa dari terbit fajar hingga terbenam
matahari utuk medekatkan diri kepada Allah SWT.
3. Puasa menurut pemakalah adalah menahan diri dari segala sesuatu yang
membatalkan puasa dari terbit fajar samapi terbenamnya matahari
dengan niat ibadah karena Allah SWT
4. Dalil tentang puasa terdapat dalam Al-Qur’an diantaranya dalam surah
Al-Baqarah ayat 183,184,187 dan Hadist Rasulullah SAW.

DAFTAR PUSTAKA

7
Syaikh Muhammad Saleh bin Utsaimin, Kultum Ramadhan Panduan bagi Para
Da‟i .Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2002.

Yusuf Qardawi,Fiqh Puasa,Surakarta:Era Intermedia,2000.

Abdul Azia Dahlan,Ensiklopedia Hukum Islam.Jakarta:Ichtiar Baru


Vanhoeve,199).

8
9

Anda mungkin juga menyukai