Anda di halaman 1dari 18

TUGAS RESENSI AIK

Nama : Ella Elyana


NIM : 210205035
Prodi : Farmasi

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MIPA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

2021/2022
Judul : Panduan Ibadah Praktis

Pengarang :

1. Wismanto Abu Hasan


2. Budi Santoso Wibowo
3. Deprizon
4. Salman

Penerbit : Cahaya Firdaus

Tahun Terbit : 2020

Tebal Halaman : 114 Halaman

Ukuran Buku : 145 x 205 mm


BAB I

HAKIKAT IBADAH

A. Konsep Ibadah
Merupakan bentuk manifestasi penghambaan manusia kepada Allah Sang Pencipta.
Ibadah bukan hanya kegiatan atau ritual yang dilakukan tanpa makna. Ibadah juga
termasuk bentuk rasa syukur manusia kepada Allah SWT atas semua kebaikan dan
berkah yang telah diberikan
B. Hikmah Ibadah
Berikut ini 10 hikmah ibadah bagi umat muslim :
1. Terhindar dari syirik
2. Memiliki ketakwaan
3. Terhindar dari kemaksiatan
4. Berjiwa sosial
5. Tidak kikir
6. Merawakan keberadaan Allah SWT
7. Terkabul doa-doa kita
8. Memiliki kejujuran
9. Berhati ikhlas
10. Banyak saudara
C. Ibadah Mahdhah dan Ghairu Mahdhah
1. Ibadah Mahdhah (khusus) artinya penghambaan yang murni hanya merupakan
hubungan antara hamba dengan Allah secara langsung. ‘Ibadah bentuk
ini memiliki 4 prinsip:
a. Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari al-Quran
maupun al- Sunnah al-Maqbulah, jadi merupakan otoritas wahyu, tidak
boleh ditetapkan oleh akal atau logika keberadaannya.
b. Tatacaranya harus berpola kepada contoh Rasul saw
c. Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal), artinya ibadah bentuk ini
bukan ukuran logika
d. Azasnya ketaatan yang dituntut dari hamba dalam melaksanakan ibadan ini
adalah kepatuhan atau ketaatan.
2. Ibadah Ghairu Mahdhah (umum) artinya segala sesuatu yang dicinai dan diridhai
oleh Allah, baik berupa perkataan maupun pebuatan, baik lahir maupun batin.
Adapun prinsip ibadah ghairu mahdhah adalah :
a. Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang, baik
dari Al-Quran maupun sunnah rasul.
b. Tatalaksananya tidak perlu berpola pada contoh yang dibuat rasullullah
c. Bersifat rasional (baik buruk, untung rigi, manfaat atau ,mudharatnya
dapat ditentukan oleh logika)
d. Azasnya manfaat, selama itu bermanfaat, maka selama itu boleh
dilakukan.
D. Fungsi Ibadah
Berikut ini beberapa fungsi ibadah :
1. Mewujudkan hubungan antara hamba dengan tuhannya
2. Mendidik mental dan menjadikan manusia ingat kewajibannya
3. Melatih diri untuk disiplin

BAB 2

SHOLAT

A. Hakikat Sholat
Sholat adalah salah satu rukun yang menjadi syariat dalam agama islam. Secara
substantif ibadah sholat mempunyai tujuan untuk mendekatkan diri kepada pencipta.
Shalat memiliki keutamaan yang sangat besar di dalam Alquran maupun As-Sunnah.
Oleh karena itu, shalat adalah sebuah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seorang
hamba dan sama sekali bukan sebagai beban yang memberatkannya, bahkan shalat
hakikatnya sebuah aktifitas yang sangat menyenangkan hati seorang hamba.
Rasulullah saw bersabda :
« ‫الَ يُبْقِى م ِْن‬: ‫ قَالُوا‬.« ‫ َما تَقُو ُل ذَلِكَ يُبْقِى م ِْن د ََرنِ ِه ؟‬، ‫ يَغْتَسِ ُل فِيهِ كُ َّل يَ ْو ٍم خَ ْم سًا‬، ‫أَ َرأَيْتُ ْم لَ ْو َأ َّن نَ َه ًرا ِببَابِ أَ َح ِدكُ ْم‬
َ َ‫ َي ْم حُو َّللاَّ ُ ِب َها ا ْل خ‬، ‫ت الْ خَ ْم ِس‬
‫طا َيا‬ ِ ‫صلَ َوا‬
َّ ‫ « فَذَلِكَ مثل ال‬:َ‫ قَال‬. ‫« د ََرنِهِ َشيْئًا‬

“Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara
kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, menurut Anda, apakah
itu akan menyisakan kotorannya ? Para sahabat menjawab, ‘Tidak menyisakan sedikit
pun kotorannya.’ Beliau bersabda, ‘Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu,
dengannya Allah menghapuskan dosa-dosa (hamba-Nya)’” (HR. Bukhari no. 528 dan
Muslim no. 667).
Oleh karena itu, pantas jika shalat yang dilakukan dengan baik bisa mencegah
pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar.
B. Tujuan dan Fungsi Sholat
1. Mendekatkan diri dengan allah
2. Menjaga kesadaran dan pengendalian diri
3. Motivasi dan terapi psikologis
4. Memupuk rasa persamaan, persatuan dan persaudaraan
5. Mencegah perbuatan keji
6. Menanamkan disiplin dan tepat waktu
C. Akhlak dalam Sholat
1. Jujur
2. Menjaga kesucian
3. Menepati janji dan disiplin waktu
D. Makna Spiritual Sholat
Makna spiritual sholat adalah Seorang yang shalat berarti melakukan
hubungan langsung (direct connecting) dengan Allah SWT. Dengan demikian,
tercipta rasa aman, tenang, damai, indah, sejuk, dan lapang di dada, seperti yang
dilukiskan Allah dalam ayat, "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka
menjadi tenteram dengan mengingat Allah.

BAB 3

PUASA

A. Hakikat Puasa
Hakikat puasa tidak hanya sebatas menahan nafsu, tetapi puasa yang sah adalah
puasa yang diterima. Puasa yang diterima adalah puasa yang maksudnya tercapai. Puasa
bertujuan untuk berakhlak terbaik, akhlak malaikat, dan akhlak para nabi terutama Nabi
Muhammad SAW. Adapun macam-macam puasa dibagi 3 yaitu puasa orang umum,
puasa orang khusus dan puasa orang super khusus.
B. Dasar Hukum Atas Kewajiban Puasa
1. Rukun Islam
2. Perintah Allah
3. Tolak ukur keimanan
4. Bulan penuh ampunan
5. Dibukakan pintu surga
6. Dijauhkan dari neraka
7. Bulan penuh berkah
8. Bulan bersejarah
9. Malam lailatul qadr
10. Pahala yang berlipat ganda
11. Lebih sadar dan menjauhkan diri dari maksiat.

Puasa adalah sebuah syari’at yang dimaksudkan agar orang/seseorang yang


sedang berpuasa menahan diri dari menuruti hawa nafsu, agar menjadi
perisai/pelindung bagi dirinya dari api neraka di akhirat kelak karena neraka memang
diliputi oleh hawa nafsu.

Untuk meraih maksud puasa yang hakiki inilah, kita diperintahkan untuk
menahan diri dari semua perkara yang dilarang oleh Allah Ta’ala, di antaranya adalah
menahan diri dari mengucapkan ucapan yang kotor dan bertindak bodoh, serta tidak
meladeni orang yang memancing emosi kita, dikarenakan hal itu bisa menodai puasa
kita.

C. Mengapa Allah Mewajibkan Puasa


untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Alasan mengapa umat
Islam harus puasa di bulan Ramadan ini merujuk sejumlah dalil baik dari Alquran,
hadis, dan konsensus ulama atau ijmak.

BAB 4

HAJI

A. Pengertian Haji
Secara etimologi, kata haji berasal dari bahasa arab yang bermakna tujuan dan
dapat dibaca dengan dua lafazh al-hajj dan al-hijj dan secara syariat haji adalah
memenuhi panggilah allah untuk melaksanakan ibadah ke tanah suci pada waktu yang
telah ditentukan sesuai dengan syariat rasulullah.
B. Hikmah Haji
Salah satu pesan penting Ibadah haji adalah memotivasi dan melatih kita untuk
memperkuat ukhuwah sesama muslim, berkumpulnya umat Islam dari seluruh penjuru
bumi di satu tempat, Ka’bah, Arafah, Muzdalifah dan Mina dengan pakaian ihram yang
berwana sama putih, adalah pelajaran dan pelatihan ukhuwah, bahwa kita adalah sama
di hadapan Allah, tidak ada perbedaan kaya dan miskin, pejabat dan rakyat biasa kecuali
ketaqwaannya kepada Allah SWT. Ibadah Haji adalah simbol kepulangan manusia
kepada Tuhan yang Maha Esa.
C. Apa yang dikerjakan saat Haji di Mekah
1. Berpakaian Ihrom
2. Wukuf di Arafah
3. Thawaf
4. Sa’i
5. Muzdalifah
6. Berhimpun di Mina
7. Melontar Jumroh
8. Tahalul
9. Mencium Hajar Aswad

BAB 5

IBADAH MALIYAH

A. Pengertian Ibadah Maliyah


Ibadah maliyah adalah ibadah yang dilakukan dengan menggunakan harta
benda. Misalnya : haji, umrah, zakat, infaq, sedekah, qurban,aqiqah dan lain-lain. Zakat
Maal (Zakat Harta ) zakat kekayaan yang harus dikeluarkan dalam jangka satutahun
sekali yang sudah memenuhi nishab mencakup hasil perniagaan,
pertanian,pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak serta
hasil kerja(profesi). Masing-masing tipe memiliki perhitungannya sendiri-sendiri.Harta
benda yang wajib dikeluarkan zakatnya yaitu :

1. Emas, perak dan mata uangZakat emas dan perak wajib dikeluarkan zakatnya
berdasarkan firman Allah:”Dan orang-orang yang menyimpan emas dan
perak(tidak dikeluarkan zakatnya) dan tidak membelanjakanya di jalan Allah,
Maka beritakanlah kepada mereka, (bahwa mereka akanmendapat) ’azab yang
pedih.”(QS_ At Taubah :34
2. Nishab harta perniagaanBarang (harta) perniagaan wajib dikeluarkan zakatnya

B. Hikmah Menjalankan Ibadah Maliyah

1. Bagi sikaya, sesuai dengan fungsinya, sebagai pembersih harta, selain juga
pembersih hati. Jadi berkat berzakat harta itu menjadi bersih dari hak-hak orang
lain yang ditipkan oleh allah.

2. Bisa membersihkan hati dari penyakit tamak, rakus, kikir, dan penyakit hati
lainnya.

3. Memberikan zakat atau infaq kepada fakir miskin bisa menjaga keseimbangan
hidup atau kesenjangan dan menghindari ketidakadilan sosial.

4. Memupuk rasa kasih sayang dan kecintaan orang kaya kepda orang miskin
sehingga terjalin keterpaduan antara orang miskin dan orang kaya.

5. Mengikis segala bentuk kejahatan

BAB 6

AKHLAK

A. Pengertian Akhlak
Kata akhlak dalam bahasa indonesia berasal dari bahasa arab, yakni akhlak, bentuk
jamak dari kata khuluk atau al-khulq, yang secara etimologis antara lain berarti budi
pekerti, perangai atau tingkah laku.
B. Tujuan Berakhlak
Mendapat ridho dari allah.
C. Pentingnya Berakhlak Mulia
1. Melaksanakan perintah allah
2. Akhlak menjadi sebabt taat kepada allah
3. Akhlak menjadi sebab mahabbah kepada allah
4. Akhlak menjadi sebab paling mulia untuk masuk surga
BAB 7

MACAM-MACAM AKHLAK

A. Akhlakul Mahmudah
Akhlakul mahmudah atau disebut dengan akhlak yang terpuji merupakan salah
satu golongan macam-macam akhlak yang harus dimiliki setiap umat muslim. Adapun
contoh macam-macam akhlak tersebut diantarannya sikap rela berkorban, jujur, sopan,
santun, tawakal, adil, sabar dan lain sebagainya. Sebagai umat muslim sudah
seharusnya kita selalu menjaga akhlakuk karimah dalam menjalani kehidupan sehari-
hari. Adapun manfaat dari akhlakul mahmudah adalah :
1. Dicintai Nabi Muhammad SAW
2. Berat timbangannya di hari kiamat
3. Mendapat Jaminan Surga
4. Mendapatkan kedudukam tinggi di akhirat
B. Akhlakul Mazmumah
Akhlakul mazmumah atau akhlak tercela merupakan salah satu tindakan buruk
yang harus dihindari setiap manusia. Hal ini harus dijauhi karena akhlakul mazmumah
dapat mendatangkan mudharat bagi diri sendiri maupun orang lain. Contoh dari
macam-macam akhlakul mazmumah yaitu sombong, iri, dengki, takabur, aniaya,
ghibah dan lain sebagainya. Sebagai orang muslim sudah seharusnya kita menghindari
akhlakuk mazmumah atau akhlak tercela.

BAB 8

MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH

A. Tujuan Penikahan dalam Islam


• Untuk memenuhi tuntutan naluri manusia yang azasi
• Untuk membentengi akhlak yang mulia
• Untuk menegakkan rumah tangga yang islami
• Meningkatkan ibadah kepada allah
• Memperoleh keturunan yang shalih
B. Tata Cara Pernikahan dalam Islam
1. Khitbah (peminangan)
2. Aqad nikah
• Adanya suka sama suka dari kedua calon mempelai
• Adanya ijab qabul
• Adanya mahar
• Adanya wali
• Adanya saksi-saksi
3. Walimah
Walimatul ‘urusy (pesta pernikahan) hukumnya wajib dan diusahakan
sesederhana mungkin dan dalam walimah hendaknya diundang oula orang-orang
miskin.
C. Hak dan Kewajiban Suami Istri
✓ Menundukkan pandangan
✓ Akan terjaga kehormatan
✓ Terpelihara kemaluan dari beragam maksiat
✓ Akan ditolong dan dimudahkan oleh allah
✓ Dapat menjaga syahwat, yang merupakan salah satu seba dijaminnya masuk
kedalam surga
✓ Mendatangkan ketenangan dalam hidup
✓ Akan terwujudnya keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah
✓ Akan mendapatkan keturunan yang shalih
✓ Menika dapat menjadi sebab semakin banyaknya jumlah umat nabi muhammad
D. Nasihat untuk Suami Istri
✓ Bertakwa kepada allah
✓ Wajib menegakkan ketaatan kepda allah dan menjaga batas-batas allah
✓ Melaksanakan kewajiban allah
✓ Mengasihi anak yang shalih
E. Larangan KDRT
Kekerasan dalam rumah tangga(KDRT) ialah tindakan yang dilaksanakan dalam rumah
tangga baik oleh suami,istri ataupun anak yang dominan buruk terhadap keutuhan
fisik,psikis, dan keharmonisan hubungan
Bentuk-bentuk KDRT :
- Kekerasan fisik
- Kekrasan psikis
- Kekerasan seksual
- Kekerasan ekonomi

BAB 9

AKHLAK DALAM KELUARGA


Keluarga yang seimbang adalah keluarga yang ditandai oleh adanya keharmonisan
hubungan atau relasi antara ayah dan ibu serta anak-anak dengan saling menghormati dan
saling memberi tanpa harus diminta. Pada saat ini orang tua berprilaku proaktif dan sebagai
pengawas tertinggi yang lebih menekankan pada tugas dan saling menyadari perasaan satu
sama lainnya. Sikap orang tua lebih banyak pada upaya memberi dukungan, perhatian, dan
garis-garis pedoman sebagai rujukan setiap kegiatan anak dengan diiringi contoh teladan,
secara praktis anak harus mendapatkan bimbingan, asuhan, arahan serta pendidikan dari orang
tuanya, sehingga dapat mengantarkan seorang anak menjadi berkepribadian yang sejati sesuai
dengan ajaran agama yang diberikan kepadanya. Lingkungan keluarga sangat menentukan
berhasil tidaknya proses pendidikan, sebab di sinilah anak pertama kali menerima sejumlah
nilai pendidikan.

Tanggung jawab dan kepercayaan yang diberikan oleh orang tua dirasakan oleh
anak dan akan menjadi dasar peniruan dan identifikasi diri untuk berperilaku. Nilai moral yang
ditanamkan sebagai landasan utama bagi anak pertama kali diterimanya dari orang tua, dan
juga tidak kalah pentingnya komunikasi dialogis sangat diperlukan oleh anak untuk memahami
berbagai persoalan-persoalan yang tentunya dalam tingkatan rasional, yang dapat melahirkan
kesadaran diri untuk senantiasa berprilaku taat terhadap nilai moral dan agama yang sudah
digariskan.

Keluarga juga berperan menjadi benteng pertahanan dari sejumlah pengaruh yang
datang dari luar. Tidak jarang anak menanyakan sesuatu problem yang datang dari luar yang
dia sendiri canggung untuk menjawab atau mengatasinya. Karena itu, rujukan utama anak
adalah keluarga. Di sinilah diperlukan hadirnya sosok orang tua yang bijaksana dan memiliki
wawasan yang cukup untuk menerangkan kepada anak tentang apa yang dihadapinya. Dengan
demikian, anak tidak mudah dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang dapat menyesatkan
dirinya.

Di samping menjadi institusi domestik, keluarga juga dapat menjadi institusi sosialisasi
sekunder. Maksudnya adalah bahwa keluarga berperan menghantarkan anak-anak untuk
memasuki wilayah sosial yang lebih besar, seperti lingkungan sosial. Dalam konteks ini,
keluarga menjadi pengatur dan designer anak untuk memilih lingkungan mana yang tepat dan
baik dalam menumbuhkan kepribadian. Keluarga bertanggung jawab untuk mengarahkan
anak-anaknya memasuki lingkungan sosial yang baik agar anak terhindari dari pengaruh
lingkungan yang tidak sehat.
BAB 10

AKHLAK SOSIAL

Akhlak Sosial manusia adalah makhluk sosial, dia tidak bisa hidup seorang diri, atau
mengasingkan diri dari kehidupan bermasyarakat. Dengan dasar penciptaan manusia yang
memikul amanah menjadi khalifah di muka bumi, maka islam memerintahkan umat manusia
untuk saling taawu, saling tolong menolong, untuk tersebarnya nilai rahmatan lil alamin ajaran
islam. Istilah akhlak sudah sangat akrab di tengah kehidupan kita, akhlak biasa dikaitkan
dengan tingkah laku manusia. Kata akhlak berasal dari bahasa arab, jamak dari khuluqun yaitu
budi pekerti, tingkah laku, perangai atau tabiat. Selain pengertian di atas dalam buku Ilmu
Akhlak menjelaskan kata “akhlak” berasal dari bahasa arab, yaitu jama dari kata “khuluqun”
yang secara linguistik diartikan dengan budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat, tata
krama, sopan santun, adab dan tindakan. Kata akhlak juga berasal dari kata “khalaqa” atau
“khaliqun” artinya kejadian, serta erat hubungannya dengan “khaliq” artinya pencipta dan
“makhluq” artinya yang diciptakan.

BAB 11

MUAMALAH

A. Pengertian Muamalah
menurut istilah syariat Islam adalah suatu kegiatan yang mengatur hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan sesama umat manusia. Adapun muamalah secara
etimologi memiliki makna yang sama dengan al-mufa’ala yaitu saling berbuat, yang
berarti hubungan kepentingan antar seseorang dengan orang lain.
Menurut Al-Dimyati : Muamalah adalah menghasilkan duniawi, supaya
menjadi sebab suksesnya masalah ukhrawi
Menurut Muhammad Yusuf Musa : Muamalah adalah peraturan-peraturan yang
ditetapkan oleh allah yang harus diikuti dan ditaati
B. Jenis-jenis Muamalah
Umat Islam dalam melakukan kegiatan sehari-hari selalu berpegang teguh pada
norma-norma ilahiyah, begitu juga dalam muamalah. Hal ini sebagai upaya untuk
melindungi hak masing-masing pihak dalam bermuamalah. Melansir
dari repository.uin-suska.ac.id, muamalah dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya
sebagai berikut:
Syirakh
Dalam ilmu muamalah, syirah merupakan suatu akad di mana dua pihak yang
melakukan kerjasama dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Selain itu, syirakh
juga bisa dimaknai mencampurkan dua bagian menjadi satu, sehingga tidak bisa
dibedakan antara satu dengan yang lainnya.
C. Akhlak dalam Muamalah
➢ Menahan diri dai mengangu sesame
➢ Mengerahkan kebaikan bagi sesame
➢ Menampakkan wajah yang ceria

BAB 12

ISLAM DALAM PERSOALAN HIDUP DAN KERJA

‘Aql merupakan sesuatu yang mengikat atau menghalangi seseorang terjerumus dalam
kesalahan atau berbuat dosa. Allah berfirman dalam surat al-An’am ayat 151 “ …” dan
janganlah kamu mendekati perbuatan keji, baik yang Nampak atau ter sembunyi, dan janganlah
kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali demi kebenaran, itulah wasiat Allah
kepadamu agar kamu ber’aqal (dapat memahaminya)”Menurut Hamka, dalam bukunya
Falsafah Hidup, Islam sangat memuliakan ‘aql, maka dari itu Islam adalah agama yang
dilakukan adalah dalam rangka beribadah kepada Allah swt.
Akhlak dalam bekerja
Seorang muslim dalam bekerja selalu berhati-hati dan terbuka pikirannya kepada keindahan
ciptaan Allah .Dia menyadari bahwa Allah lah yang mengontrol segala urusan dunia dan
kehidupan manusia. Dia mengenal tanda-tanda kekuasaan-Nya, senantiasa berzikir dan
tawakal kepada-Nya. “ sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya
malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang bertawakal ( yaitu) orng-orng
yang mengingatAllah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi ( sambbil berkata) Ya Tuhan kami, tidaklah
Engkau ciptakan semua ini dengan sis-sia, maha suci Engkau , maka peliharalah kami dari api
neraka” (Ali Imran ayat 190-191).

Dalam bekerja dia tulus dan patuh kepada Allah dalam keadaanbagaimanapun, tidak boleh
melampai batas, selalu ta’at mengikuti bimbingan Allah meskipun tidak sesuai dengan
keinginannya. Dia bertanggung jawab menjalankan kewajiban pekerjaan yang telah ditetapkan
untuknya. Bila ia mendapatkan kendala , segera mencari penyebabnya dan siapmemikul semua
konsekwensinya. Dia memahami sabda Rasul Saw. “Betapa indahnya urusan orang Islam.
Seluruh urusan (kerjanya) adalah baikbagi dirinya. Jika ia mengalami kemudahan, ia
bersyukur, dan yang demikian itu baik bagi dirinya, jika ia mengalami kesulitan , ia
menghadapinya dengan sabar dan tabah, dan itupun juga baikbagi dirinya (HR. Bukhari)

Akhlak seorang muslim dalam bekerja menemukan kemudahan selalu bersyukur, ketika
menghadapi kesulitan dia tabah dan sabar . Mudah dan sulit baginya sama, karena semua itu
adalah untuk menguji kekuatan imannya.

Pada sa’atnya ia mendapatkan kesalahan dalam bekerja, menyimpang dari ketentuan Allah dan
Rasul-Nya, ia segera bertobat, segera ingat akan Tuhannya, menghentikan segala kesalahannya
dan memohon ampun atas kekeliruannya.

“Sesungguhnya orang-orang yangbertaqwa bila dalam dirinya timbul perasaan was-was dari
setan, mereka segera ingat kepada Allah. Maka waktu itu juga mereka melihat kesalahan-
kesalahannya (al-A’raf :201) Demikianlah akhlak seorang muslim dalam bekerja.

Keharusan profesionalisme dalam bekerja

Profesonal berarti berkualitas, bermutu dan ahli dalam satu bidang pekerjan yang menjadi
profesinya. Suatu pekerjaan yang dilaksanakan oleh seseorang yang memang ahlinya, tentu
akanmendapatkan hasil yang bermutu dan baik. Sebaliknya suatu pekerjaan yang dilaksanakan
oleh seseorang yang bukan profesinya, akan mendapatkan hasil yang tidak bermutu dan bahkan
akan berantakan. Sabda Rasul Saw. “Bila menyerahkan suatu urusan kepada yang bukan
ahlinya, maka tunggulah kehancuran”

Menurut sabda Rasul ini, seseorang dalam bekerja, apapun pekerjaannya, kalau ingin
mengharpkan hasil yang berkualitas dan baik, maka dia harus profeisinal / ahli dalam pekerjaan
yang menjadi tanggung jawabnya itu.

BAB 13

ISLAM DALAM MASALAH HARTA

Harta merupakan sesuatu yang bernilai dan sangat diinginkan oleh manusia dan harta
merupakan salah satu kebutuhan primer dalam kehidupan manusia dalam mewujudkan
kebutuhan ekonomi.Kebanyakan manusia mencari harta semata-mata hanya sebagai sarana
untuk mendapatkan kekuasaan serta kehormatan.
Dalam islam,harta adalah segala sesuatu yang di manfaat kan secara legel menurut
syariat dan dapat di miliki oleh seseorang untuk memenuhi hajat hidup nya. Jadi, segala sesuatu
dapat di kategorikan sebagai al-maal jika hal itu bisa memenuhi kebutuhan manusia,
mendatangkan kepuasan dan ketenangan karna mengonsumsi nya serta bisa dimiliki atau
dikuasai oleh manusia tersebut. Dalam pandangan Alquran, harta adalah segala sesuatu yang
disenangi manusia dan dibutuhkan dalam hidupnya. Contohnya emas,hewan ternak, dan lahan
pertanian. Harta pun memiliki makna baik jika dipergunakan dijalan Allah dan sesuai syariat
islam.

JENIS PEMBAGIAN HARTA

A. Harta benda dibagi menjadi dua kategori :

1. Pertama, harta berbentuk benda yaitu segala sesuatu yang berbentuk materi yang dapat
dirasakan oleh indera, seperti mobil dan lain sebagainya.
2. Kedua, harta berbentuk manfaat, yaitu faedah yang diperoleh dari suatu benda.

B. Harta juga dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan asumsi berikut ini:
➢ Pertama: Perlindungan Syara’
- Harta yang bernilai, yaitu harta yang memiliki harga. Orang yang membuat harta
jenis ini jika rusak harus menggantinya, apabila digunakan dengan cara yang tidak
sebagaimana mestinya. Harta ini dapat dikategorikan sebagai harta bernilai yang
berdasarkan dua ketentuan. Pertama, harta yang merupakan hasil usaha dan bisa
dimiliki. Kedua, harta yang bisa dimanfaatkan menurut syara’ dalam keadaan
lapang dan tidak mendesak, seperti uang, rumah, dan sebagainya.
- Harta yang tidak bernilai yaitu harta yang tidak memenuhi salah satu dari dua
kriteria di atas. Seperti ikan di dalam air laut, semua ikan yang ada di dalam lautan
bukan hak milik siapapun. Demikian pula dengan minuman keras dan babi, kedua
jenis harta ini tidak termasuk harta yang bernilai bagi seorang muslim. Karena
seorang muslim dilarang untuk memanfaatkannya.
➢ Kedua: Harta yang Bergerak dan Tidak Bergerak
- Harta yang tidak bergerak yaitu semua jenis harta yang tidak bisa dipindahkan dari
suatu tempat ke tempat yang lain. Seperti tanah, bangunan, dan yang sejenisnya.
- Harta yang bergerak yaitu semua harta yang bisa dipindahkan dari suatu tempat ke
tempat yang lain. Seperti mobil, perabotan rumah tangga, dan yang sejenisnya.
➢ Ketiga: Harta yang memiliki Kesamaan
- Harta yang serupa yaitu jenis harta yang ada padanannya di pasar, sedikitpun tidak
ada perbedaannya. Seperti beras, kurma, dan yang sejenisnya.
- Harta yang tidak serupa yaitu harta yang pada dasarnya tidak ada padanannya.
Seperti sebuah permata langka. Atau harta yang mempunyai padanan, tetapi
terdapat perbedaan dalam memperlakukannya. Seperti hewan, pohon, dan
sejenisnya.
➢ Keempat: Harta yang konsumtif dan tidak konsumtif
- Harta yang konsumtif yaitu semua harta akan habis ketika dimanfaatkan. Seperti
makanan, minuman, dan yang sejenisnya.
- Harta yang tidak konsumtif yaitu harta yang dapat dimanfaatkan sementara
bahannya tetap ada. Seperti buku, mobil, dan yang sejenisnya.
➢ Kelima: Harta yang Dapat Dimiliki dan Tidak Dapat Dimiliki
- Harta yang mutlak dapat dimiliki yaitu harta yang dikhususkan untuk kepentingan
umum. Seperti jalan umum, jembatan dan lain sebagainya.
- Harta yang tidak dapat dimiliki kecuali atas izin syara' seperti harta yang telah
diwakafkan. Harta wakaf tidak boleh diperjualbelikan, kecuali dikhawatirkan atau
jelas-jelas biaya pengeluaran untuk menjaga harta wakaf itu lebih besar dari
manfaat yang diperoleh.

Konsepsi kepemilikan dalam islam

Kepemilikan harta adalah hubungan antara manusia dan harta yang ditentukan oleh syara’
dalam bentuk perlakuan khusus terhadap harta tersebut, yang memungkinkan untuk
mempergunakannya secara umum sehingga ada larangan untuk menggunakannya. Secara
bahasa, kepemilikan berarti penguasan manusia atas harta dan penggunaannya secara pribadi.
Adapun secara istilah, kepemilikan adalah pengkhususan hak atas sesuai tanpa orang lan, dan
ia berhak untuk menggunakannya sejak awal, kecuali ada halangan syar’i

Pembagian harta menurut boleh-tidaknya dimiliki adalah sebagai berikut :

1. Harta yang tidak dapat dimiliki dan dihakmilikkan orang lain. Contoh; jalan umum,
jembatan dan taman kota.
2. Harta yang tidak bias dimiliki, kecuali dengan ketentuan syariat. Contoh; warisan,
wasiat, harta wakaf, harta baitul mal dan sebagainya
3. Harta yang dapat dimiliki dan di hakmilikan kepada orang lain. Harta inilah yang
merupakan hak milik pribadi setiap orang.

Pemilikan secara umum dapat dibagi menjadi dua yaitu;

1. Al-milk al-tamm (milik sempurna), yaitu materi dan manfaat harta itu dimiliki oleh
seseorang, misalnya seseorang memiliki rumah mak ia berkuasa penuh terhadap rumah
itu dan dia boleh memanfaatkannya secara bebas.
2. Al-milk an-naqish (milik yang tidak sempurna), yaitu seseorang hanya menguasai
materi harta, tetapi manfaatnya dikuasai orang lain, seperti rumah yang diserahkan
kepada orang lain untuk disewa.

Dampak yang disebabkan oleh kesalahan dalam mengelolah harta

Tamak: Pengertian tamak adalah cinta kepada dunia (hubbud dunya) berupa harta benda terlalu
berlebihan tanpa memperdulikan hukum haram yang menyebabkan adanya dosa besar.
Pelakunya tidak pernah merasa puas, segala cara dianggap halal.

Pada dasarnya tamak dan bermegah-megahan dengan harta bisa mencelakakan manusia.
Sebagaimana firman Allah Swt.la cara yang diharamkan demi mendapatkan harta yang
diinginkan, seperti korupsi, suap, curang, riba, mengurangi timbangan, berbohong, menipu,
mencuri, merampok, bisa pula nekat melakukan ritual-ritual syirik, dan lain-lain.

Maka dari itu kita sebagai manusia yang mudah tergiur dengan manisnya harta, jangan sampai
kita itu dibutakan oleh harta tersebut. Kelolalah harta kalian sesuai dengan apa yang telah di
syariatkan baik berupa firman Allah maupun perkataan Nabi Muhammad Saw. Kenapa
demikian karena harta bagi kita itu bagaikan pisau yang tanjamnya ada dua sisi, kadang kala
bisa melukai orang lain dan tidak jarang juga melukai diri kita sendiri.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Semua kekayaan dan harta
benda merupakan milik Allah, manusia memilikinya hanya sementara, semata-mata sebagai
suatu amanah atau pemberian dari allah.
Kelebihan Buku : Mengajak umat muslim untuk belajar ibadah dengan praktis, disertai
hadist yang mendukung ibadah yang dijelaskan, Bahasa penyampaian menarik tetapi tetap
mudah dipahami dan desain sampulnya menarik untuk dibaca.

Kelemahan Buku : buku terlalu tebal sehingga membuat pembaca sulit untuk
menghabiskan full satu buku.

Anda mungkin juga menyukai