Anda di halaman 1dari 12

IBADAH

Dosen Pengampu :
Dra. Lolyana, M.Pd
Kelompok
8
1. Berlyana Amanda (2113053100)

2. Rahma Citra Dewi (2113053031)

3. Julia Qoirina Putri (2113053043)


Pengertian Ibadah

Ibadah secara bahasa adalah ithaa’ah atau ketaatan, sedangkan menurut


Ibnu Taimiyyah adalah kerendahan hati dan rasa cinta kepada Allah SWT
yang timbul dari hati seorang hamba, sedangkan menurut syekh Yusuf Al-
Qardhawi segala hal apapun itu dalam kehidupan manusia jika didasari
dengan niat kebaikan maka akan termasuk sebagai bagian daripada ibadah.

Adapun sholat, dzikir, puasa dan menunaikan ibadah haji merupakan


ritual peribadahan yang mengantarkan manusia pada pemahaman terhadap
kesempurnaan akan hakikat yang kita lakukan. Dan setiap dari amalan tidak
akan terbuang sia-sia dan pasti akan dihisab. Tidak ada satupun amalan yang
tidak di hisab dan dibalas dengan kebaikan nanti di hari pembalasan.
Dalil-dalil Ibadah

"Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan


rukuklah beserta orang-orang yang rukuk."

QS. Al-Baqarah ayat 43


berisi perintah Sholat

"Hai orang-orang yang beriman,


diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-
orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa."

QS. Al-Baqarah ayat 183


berisi tentang ibadah puasa
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan
zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan
mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya
doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi
mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.“

QS. At-Taubah ayat 103


berisi tentang Zakat
QS. Al-Baqarah ayat 196
Berisi tentang perintah Ibadah Haji
dan Umroh

"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah. Jika kamu
terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah)
korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu,
sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di
antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur),
maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau
berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin
mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia
menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan
(binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam
masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah
sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah)
bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram
(orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada
Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya."
Macam-macam Ibadah

1. Ibadah Mahdhah

Ibadah mahdhah merupakan bentuk ibadah yang merupakan


wujud penghambaan murni seorang hamba kepada Tuhannya.

4 bentuk prinsip Ibadah Mahdhah :

- Keberadaanya sesuai dengan dalil/perintah dari Allah


- Tata cara pelaksanaannya harus sesuai dengan yang
dicontohkan oleh Rasulullah SAW
- Sifatnya supra rasional atau di luar kemampuan akal
manusia
- Dilaksanakan dengan azas ketaatan
2. Ibadah Muamalah

Ibadah muamalah adalah ibadah yang dilakukan dalam bentuk menjaga


hubungan sesama manusia yang tidak menyalahi aturan Allah.

2 Prinsip Ibadah Muamalah :

1. Tidak melakukan jual beli barang yang haram


2. Tidak menipu untuk memanipulasi takaran, timbangan, dan
kualitas barang dan lain-lain.
Tujuan Ibadah

2. Mendekatkan diri dan mencari


1. Memenuhi kewajiban manusia
ridha Allah.
kepada Allah, sebab Allah
menciptakan manusia di dunia ini
hanya diperintahkan untuk
3. Ketaqwaan yang mencegah dari
menjalankan segala sesuatu yang
maksiat.
diperintahkan oleh Allah.
4. Agar kita merasakan
pegawasan Allah, sehingga 6. Mengharapkan ampunan dan
seseorang merasa takut dan malu surganya Allah.
dalam berbuat maksiat dan dosa.

5. Mendapatkan ganjaran pahala


7. Menyerahkan urusan
yang berlipat ganda yang senantiasa
kepada Allah (tawakkal)
Allah janjikan kepada orang-orang
mukmin yang beribadah kepada-
Nya.
Manfaat Ibadah

Membuat seseorang dapat Menyebabkan kedekatan


merasakan manisnya beriman hati kepada kebenaran.
dengan menajalankan ibadah. Hati yang bersih dan peka
Bagaimana seseorang bisa akan lebih mudah
merasakan manisnya beriman menerima kebenaran dan
bila tidak mau mencicipi menentang kebathilan.
beribadah.
Memperoleh ketenangan hati.
Sebagaimana firman Allah :
"(yaitu) orang-orang beriman
Memperoleh
dan hati mereka menjadi
kemudahan urusan dan
tenteram dengan mengingat
rezeki.
Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allah-lah hati
menjadi tenteram." (QS. Ar'd
[13]: 28)

Anda mungkin juga menyukai