Anda di halaman 1dari 31

9 KUNCI SUKSES DUNIA & AKHIRAT

Pertanyaan mendasar adalah, mengapa Allah memerintahkan


kita membacanya setiap Sholat? bahkan, sholat tidak sah
tanpa dibacakan surat Alfatihah... Ini adalah salah satu
kemungkinan jawabannya.
Apabila bicara sukses dunia pasti orang berfikir banyak harta,
pekerjaan bagus, jodoh yang bagus dan hal-hal penuh kebagusan
lainnya dalam hidup kita. Sebagai umat Islam yang setiap lima waktu
melakukan sholat, dan dalam sholat itu 17 rakaat dilakukan,
semuanya membaca surat Al Fatihah. pertanyaannya sekarang
adalah, kenapa kita disuruh membaca surat Al Fatihah setiap rakaat
kita sholat?
Percayalah, ini adalah satu-satunya jawabannya. mulai saat ini,
ubahlah posisi duduk anda, katakan pada diri anda bahwa anda akan
melanjutkan membaca artikel ini sampai habis. katakanlah pada diri
anda sendiri bahwa ANDA INGIN BERUBAH DAN ANDA MAU
BERUBAH !!!
1. Bismillahirrahmanirrahim
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang
Pada ayat pertama ini, Allah memperkenalkan diriNYA,
memberitahukan kepada seluruh alam semesta nama resmi dan sifat
yang dimilikinya. Kalau pada kitab-kitab sebelum Al Quran terdapat
nama YHWH, Elohim, Huwa dan Bapa, maka dalam kitab yang
terakhir ini Al Quran Allah menegaskan lagi bahwa namanya yang
dengannya Tuhan pemilik alam semesta ini ingin di kenal adalah
Allah.
Kalau dalam pengetahuan yang primitif orang mengenal Tuhan
sebagai sosok yang menyeramkan, berbadan besar dengan mata
yang melotot keluar dan taring yang panjang lagi tajam yang harus
diberi sajen supaya tidak marah, maka pada ayat pertama ini, Allah
memperkenalkan dirinya dengan sifatNYA yang sama sekali jauh dari
apa yang mereka kira selama kehidupan primitif itu yaitu Allah yang
Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Hal ini merupakan pernyataan resmi Tuhan semesta alam untuk
membantah semua faham dan pengertian tentang Tuhan Pemilik
Jagad raya. Jadi dengan ayat ini seolah Allah mengatakan kepada
seluruh alam semesta bahwa ini lah Aku, namaku Allah dan Aku
Maha Pengasih dan Maha penyayang.

FILOSOFI AYAT INI ADALAH :


KUNCI SUKSES DUNIA & AKHIRAT YANG PERTAMA ADALAH MENGENAL
ALLAH YANG MAHA PENGASIH DAN MAHA PENYAYANG
Mengenal Allah adalah salah satu kunci sukses, sebab dengan
mengenal Allah manusia menjadi tahu dan mudah-mudahan akan
selalu ingat bahwa walaupun bagaimana dirinya sebagai manusia
berusaha, tetapi hasil akhir ada ditangan Allah. Dengan demikian
manusia menjadi tidak sombong apabila berhasil karena
keberhasilannya adalah hasil campuran antara ikhtiar usaha nya
dan bantuan dari Allah berupa ketentuan-Nya. Pun apabila dia gagal,
dia tidak perlu menyalahkan dirinya sendiri, karena sadar bahwa
kegagalannya bukan karena usahanya kurang bagus, tetapi ada
penentu segala penentuan, yaitu Allah.
Mengenal Allah akan membuat manusia berakhlak mulia, karena
sadar bahwa Allah maha melihat dan maha mengawasi. Dengan
mengenal Allah, manusia akan ingat bahwa dirinya harus terus
menerus berbuat kebaikan dan menjadi manfaat buat manusia lain
yang nota bene adalah sama-sama hamba Tuhan.
yaa ayyuhaa nnaasu innaa khalaqnaakum min dzakarin wauntsaa
waja'alnaakum syu'uuban waqabaa-ila lita'aarafuu inna akramakum
'indallaahi atqaakum innallaaha 'aliimun khabiir
[49:13] Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenalmengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Mengenal Allah lebih jauh menjadikan manusia hanya berharap
kepadaNya, bukan kepada yang lain. Menggantungkan hidupnya pada
Allah, memasrahkan hidup dan seluruh sendi kehidupannya pada
peraturan dan agama Allah.
Nabi Muhammad saw selaku rasul pilihan diutus ke dunia ini adalah
dengan misi, memperkenalkan Allah yang Maha Pengasih, Maha
Penyayang kepada seluruh manusia. Ia mengajarkan untuk
membaguskan Akhlak, baik akhlak kepada manusia lainnya, akhlak
kepada lingkungan dan yang terpenting adalah akhlak kepada Allah.
Dengan pengenalan yang baik kepada Allah, manusia telah berusaha
mengikuti tauladan rasulullah saw berakhlak mulia kepada Allah.

Mengenal siapa Allah bagi manusia berarti bahwa manusia itu telah
menapaki salah satu jalan menuju kesuksesan Dunia dan Akhirat.
Itulah yang oleh kalangan sufi dinamakan makrifatullah.
2. Alhamdulillahirobbil Alamin
Segala Puji Bagi Allah Tuhan semesta alam
Segala Puji hanya untuk Allah, segala bentuk pujian baik pujian atas
nikmat dan karunianya berupa kesehatan maupun pujian karena
nikmat dan karunianya berupa kehidupan. Pokoknya segala bentuk
pujian, baik puji kecil maupun puji besar.
Pada ayat yang ke dua ini Allah menyuruh kita sebagai makhluk
yang berakal untuk memuji Dia. Kenapa kita harus memuji Dia ?
Karena kalau kita lihat lebih dalam dengan perenungan yang bersih
kita akan menemukan bahwasanya alam semesta ini, yang berjalan
teratur dari hari ke hari, bulan ke tahun bahkan detik ke menit,
berjalan dengan sistemnya yang secara scient ilmu pengetahuan
dapat diterangkan dengan baik tanpa keragu-raguan.
Pertanyaan yang baik dilontarkan pada waktu merenung itu adalah,
siapa yang telah menciptakan ini semua ? Siapa yang menjalankan
sistem ini, yang begitu konsisten dan teratur tanpa ada satupun
kesalahan di dalamnya? Dia lah Allah.
Kita harus memujiNYAkarena Dialah yang telah menciptakan diri kita
dan alam lingkungan kita. Segala sesuatu selain dia adalah
ciptaannya, segala sesuatu selain Dia adalah makhluk, yang
diciptakan.
Manusia, Jin, Malaikat, Hewan , Tumbuhan, matahari, bulan, bintang
dan planet-planet di tata surya, semuanya adalah makhluk ciptaan
Allah. Sampai saat ini belum ada satu orang pun yang mengklaim
bahwa seluruh jagad raya ini adalah ciptaannya. Hanya Allah saja
yang berani mengatakan bahwasanya Allah yang telah menciptakan
Alam semesta ini.
Kalau kita mau merenungkannya, sebenarnya alam semesta yang kita
lihat dan rasakan setiap hari ini, tidak berguna buat kita jika kita tidak
dihidupkan, diciptakan dengan dilengkapi indera-indera untuk
melihat, mendengar, merasa dan lainnya. Coba kita bayangkan, apa
jadinya bunga-bunga yang beraneka warna nan indah tanpa mata kita
untuk melihat? Apa jadinya suara angin berdesir menerpa dedaunan
ditingkahi suara burung-burung berkicau tanpa telinga kita untuk
mendengar? Apa jadinya beraneka buah-buahan dan daging hewan
yang lezat tanpa lidah kita untuk merasa?

Subhanallah, Maha suci Allah yang telah menciptakan manusia


dengan sempurna,
Sesungguhnya telah kami ciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya.
Coba kita renungkan kejadian diri kita. Salah satu contoh adalah pada
saaat kita bayi. Waktu bayi kita tidak punya apa-apa, masih lemah.
Allah menjadikan kasih sayang pada seorang ibu dan ayah yang
bersedia bersusah payah merawat kita. Bayangkan derita yang
ditanggung oleh ibu kita saat mengandung kita. Sembilan bulan
sepuluh hari, beliau mengandung kita, membawa-bawa kita dalam
setiap aktifitasnya. Bayangkan derita dan beban yang dipikulnya. Tapi
beliau rela melakukan itu karena sifat kasih sayang yang ditanamkan
Allah ke dalam sanubari ibu kita. Maha suci Allah yang telah
menciptakan kasih sayang dengan rahmatnya.
Setelah dewasa, kita mulai mengerti. Indera penglihatan dan
pendengaran kita menjadi baik. Kita mengenal warna-warni dan kita
mendengar banyak sekali suara. Kemudian kita perhatikan cara kerja
mata, telinga, kulit, lidah dan otak. Suatu keajaiban, bukan? Sampai
saat ini, belum ada manusia yang mampu menciptakan robot yang
mempunyai rasa dan perasaan seperti layaknya manusia. Tapi kita?
Kita diciptakan dengan sempurna dan itu semua gratis dari Allah
sebagai bentuk kasih sayangNya kepada kita.
Pada ayat yang ke dua ini seolah-olah Allah berkata, Hai manusia,
pujilah aku, karena aku telah menciptakan kamu dan lingkungan
tempat kamu tinggal.
FILOSOFI AYAT INI ADALAH :
KUNCI SUKSES DUNIA & AKHIRAT YANG KE DUA ADALAH MENGENAL
DIRI DAN LINGKUNGAN
Mengenal diri berarti memahami diri sendiri. Apa kebaikan kita, bakat
yang kita punya, apa yang bisa kita lakukan dengan tubuh dan otak
kita. Mengenal diri juga berarti memahami keterbatasan kita,
kekurangan kita yang harus kita perbaiki dari hari ke hari. Mengenal
diri berarti memahami sejauh mana kredibilitas kita mesti kita bangun
untuk menghadapi tantangan kehidupan di depan kita.
Mengenal diri dan lingkungan berarti juga menjaga komunikasi,
akhlak dan perilaku kita dimata masyarakat tempat kita hidup. Dalam
pengenalan diri ini tercakup beberapa hal yang sangat dibutuhkan
kita sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial.

Diantaranya adalah kredibilitas, kepercayaan trust, dan skill


kemampuan untuk melakukan sesuatu.
Salah satu konsekwensi dari memeluk agama Islam adalah, pertama
harus mengakui bahwa Allah swt adalah Tuhan kita yang patut kita
sembah, kalau Allah adalah Tuhan kita, maka dengan sendirinya Al
Quran adalah kitab yang harus kita kuasai.
Yang ke dua sebagai umat Islam kita harus menjadikan Rasulullah,
Muhammad saw, sebagai teladan kehidupan kita. Kalau kita baca Al
Quran, maka kita akan tahu bahwa sejak usia dini Allah telah
memberitahukan kepada kita sifat-sifat manusia yang rata-rata
manusia memilikinya yaitu sifat menentang, keras kepala dan kufur
nikmat. Itu adalah pemberitahuan Allah, bahwa yang namanya
manusia itu bukan baru sekarang saja keras kepala, menentang dan
kufur nikmat. Tapi sejak zaman Adam sampai nanti kiamat tiba, yang
namanya manusia ya, begitu itu. Makanya, kita diharuskan meniru
perilaku Rasulullah saw, perilaku yang luhur. Bahkan menurut salah
satu istrinya Aisyah perilaku Rasulullah adalah sesuai dengan Al
Quran.
Dan apabila kita mengkaji kehidupan Rasulullah, maka kita akan
mendapati bahwa manusia yang paling mengenal dirinya sendiri
adalah Rasulullah dan para sahabatnya. Bayangkan prestasi yang
mereka capai. Tidak sampai tiga ratus tahun sejak di
kumandangkannya azan pertama di kota suci makkah, kekuasaan
umat Islam sudah terbentang luas ke barat dan ke timur. Itulah efek
dari mengenal diri dan lingkungan, mengenal Allah dan menuruti
hukum-hukumnya.
Manusia yang mengenal dirinya tidak akan mudah terombang ambing
oleh kejamnya zaman. Dia tidak akan mudah terbawa arus dalam
pergaulan. Dan yang terpenting, orang yang mengenal dirinya adalah
orang yang tahu batasan-batasan kesanggupan dirinya dan tahu apaapa saja yang mampu dilakukannya.
Kenalilah dirimu, niscaya engkau akan mengenal Tuhanmu
Manusia yang mengenal dirinya adalah manusia yang mau belajar,
mau menerima masukan dan mau bersikap toleran. Bukankah kita
hidup dibawah langit yang sama, kita berjalan dibawah awan yang
sama, jadi buat apa memperbesar perbedaan seolah itu adalah
sesuatu yang harus dipertentangkan. Selama nilai-nilai kemanusiaan
dijunjung tinggi, maka selama itu pula kita akan hidup tenteram dan
damai sebagai bentuk dari kecintaan terhadap kemanusiaan.

Sesungguhnya kamu diciptakan bersuku-suku berbangsa-bangsa


supaya saling mengenal.
Supaya saling memahami, saling berbagi, saling belajar, saling
berusaha menolong dan yang terpenting adalah saling bermanfaat
untuk sesama. Bukankah perbedaan itu indah? Bukankah bunga akan
semakin indah jika dia beraneka ragam dan berwarna-warni?
Bukankah dalam pengertian yang lebih luas terdapat upaya Allah
untuk membaurkan suku-suku dan bangsa-bangsa tadi dalam medan
bisnis, supaya ada link, channel, supaya ada koneksi?
Manusia yang mengenal dirinya dan lingkungannya adalah manusia
yang sudah melangkah mendekaati kesuksesan Dunia dan Akhirat.
3. Arrahmaanirrahiim
Maha Pengasih Maha Penyayang
Pada ayat yang ke tiga ini Allah mengulang kembali pernyataan
tentang sifat dan namaNya, Maha pengasih dan Maha penyayang.
Mengapa dalam tujuh ayat surat Al Fatihah ini Allah lebih
mementingkan untuk mengulang kalimat Arrahmaanirrahiim yang
sudah dinyatakan di ayat pertama bismillahirrahmanirrahim ?
Allah ingin menegaskan kepada kita semua sifat kasih sayangNya
kepada manusia. Ar Rahman adalah salah satu namaNYA juga yang
berarti Maha Pengasih. Tak ada yang lebih kasih dari pada yang Maha
Pengasih. Ar Rahim juga sebuah namaNYA yang berarti Maha
Penyayang. Dari nama inilah Ar Rahim diambil kata silaturrahmi,
yang berarti saling berbalas berkasih sayang.
Ada sebagian ulama dalam kitab tafsirnya mengatakan bahwa sifat
Allah Ar Rahman Maha pengasih ditujukan untuk semua
makhluknya di alam semesta ini sedangkan Ar Rahim Maha
Penyayang hanya di khususkan bagi orang Mukmin di Akhirat nanti.
Wallahu alam.
Terlepas dari penafsiran itu, tentu kita akan bertanya, Apa buktinya
kalau Allah Maha pengasih dan Maha penyayang bagi kita ? Sebagai
Pencipta manusia, Allah tidak lantas membiarkan manusia menjalani
kehidupan dunia ini tanpa ada bimbingan.
Allah yang memberikan kehidupan ini kepada seluruh makhluk juga
memberikan bimbingan berupa petunjuk untuk seluruh
makhlukNya itu menjalani hidup dan kehidupan ini. Itulah Al Quran al
karim. Itulah teori untuk menjalani kehidupan supaya seluruh
makhluknya sukses mengemban misinya masing-masing di dunia

yang penuh liku-liku ini. Seperti anda jika memberli barang elektronik,
hanphone misalnya. Tentu anda tidak mau jika anda hanya menerima
perangkat kerasnya saja tanpa disertai manual book buku petunjuk
pemakaiannya. Begitu juga dengan manusia, diberikannya Al Quran
sebagai manual book bagi manusia untuk menjalani hidup di dunia
ini. Itulah bukti bahwa Allah Maha Pengasih terhadap seluruh
makhlukNya.
Tapi Allah tidak hanya Maha Pengasih saja, Dia juga Maha Penyayang
sehingga bukan hanya Teori untuk menjalani kehidupan dunia ini saja
yang diberikan , tapi juga diberikan bukti secara praktek. Kalau ada
orang memberikan teori tentang sesuatu hal kepada orang lain, itu
sudah biasa, tapi kalau orang itu memberikan teori disertakan dengan
prakteknya, itu baru luar biasa. Itulah yang dilakukan oleh Allah Swt.
Saking sayangnya Allah dengan makhluk yang namanya manusia,
diturunkanlah seorang rasul yang menjalani mempraktekan - semua
hal yang tercantum di dalam Al Quran yang merupakan teori untuk
menjalani kehidupan ini secara murni dan konsekuen.
Dalam ayat ke tiga ini Allah seolah-olah berkata, inilah bukti bahwa
Aku sayang kepada kalian. Aku ciptakan aturan berupa petunjuk
untuk menjalani kehidupan di dunia ini, aku tidak memberikan teori
saja, tapi juga aku berikan contoh hidup. Dia lah rasulku, dalam
tempo 23 tahun, dia sudah bisa membangun kerajaan Islam yang
terpatri di hati sahabat-sahabatnya yang luasnya dibarat dan ditimur.
Jadi Apabila kalian mengikuti petunjuk secara teori dan mengikuti
juga petunjuk secara praktek, pasti kamu akan sukses dunia akhirat
seperti Rasul kesayanganKU Muhammad saw.
FILOSOFI AYAT INI ADALAH :
KUNCI SUKSES DUNIA & AKHIRAT YANG KE TIGA ADALAH MENGETAHUI
SARANA DAN PRASARANA UNTUK SUKSES YAITU AL QURAN DAN
HADIST
Dalam Alquran terdapat pokok-pokok petunjuk untuk sukses. Sedang
penjabarannya adalah dalam praktek yang dilakukan Rasulullah saw
yang diejawantahkan ke dalam hadist.
Bukankah dalam Islam diajarkan bahwa menuntut ilmu itu ibadah?
Bukankah dalam Islam juga diajarkan bahwa senyum itu ibadah?
Itulah petunjuk jalan menuju kesuksesan Dunia dan Akhirat.
Aku tinggalkan dua hal, apabila engkau berpegang kepada keduanya
maka engkau akan selamat dunia dan akhirat. Yaitu al Quran dan
Hadist.

Tidak ada satu hal pun yang menyangkut kehidupan manusia serta
sendi-sendinya yang tidak diterangkan di dalam Al Quran dan Hadist.
Mulai dari peraturan dan tata cara sholat sampai peraturan dan tata
cara buang air, semuanya tersaji lengkap untuk di ikuti, di praktekan
sebagai langkah menuju kesuksesan Dunia dan Akhirat.
4. Maalikiyaumiddin
Rajanya hari pembalasan
Pada ayat ke empat ini, Kita seperti di sadarkan. Betapapun lama
hidup ini berlangsung, betapapun uniknya kehidupan ini, pasti
bermuara pada satu tujuan. Akhirat. Pasti berakhir dengan suatu
ketetapan yaitu kematian. Allah menegaskan kepada manusia, Dialah
Raja di raja pada hari pembalasan. Berbuat baiklah semaumu, hai
manusia, karena engkau pasti akan di balas. Ada hari yang ditunggutunggu, hari pembalasan. Allah lah Raja pada hari itu.
Pada ayat ini Allah seperti mengingatkan kita, Hai manusia, Engkau
aku ciptakan dari sulbi perempuan dan mani laki-laki dengan tujuan
beribadah kepadaku. Ingatlah Tujuan hidupmu yang utama adalah
akhirat. Berapapun lamanya kamu hidup, kamu akan mati juga, dan
kalau kamu mati, maka engkau akan dikembalikan kepadaku untuk
aku balas segala perbuatanmu di dunia. Jadi beramallah dengan amal
yang baik seupaya engkau mendapatkan balasan yang baik pula.
FILOSOFI AYAT INI ADALAH :
KUNCI SUKSES DUNIA & AKHIRAT YANG KE EMPAT ADALAH
MENGETAHUI TUJUAN PENCIPTAAN
Mengetahui tujuan penciptaan adalah langkah menuju sukses Dunia
dan Akhirat. Orang yang mengetahui tujuan penciptaan, maka dia
akan berfikir seribu kali jika ingin melakukan perbuatan tercela.
Seperti tukang kayu yang sedang membangun rumah, kalau dia
mengetahui tujuannya membangun rumah tentu akan dikerjakannya
dengan sepenuh hati dan sepenuh kemampuan yang dia punya.
Tidak Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah
kepadaKU.
Manusia yang mengetahui tujuan penciptaannya pasti menjalani
hidup yang seimbang antara keperluan Dunia dengan keperluan
Akhirat, karena bagaimanapun dia berbuat dia mengetahui suatu saat
dia akan mati, meninggalkan dunia yang fana ini menuju dunia yang
kekal, akhirat.

Allah sebagai khalik menciptakan manusia dengan tujuan menjadi


Khalifah di dunia ini. Khalifah adalah wakil Allah, jadi manusia adalah
wakil Allah di Bumi ini, kalau di dalam suatu bangsa, maka
Khalifahnya adalah Raja, Ratu atau presiden. Di dalam suatu
masyarakat propinsi, khalifahnya adalah gubernur, sedang dalam
rumah tangga, khalifahnya adalah ayah atau bapak sebagai kepala
rumah tangga. Tiap-tiap diri sendiri, adalah Khalifah bagi dirinya
sendiri.
Tiap kamu adalah pemimpin. Dan tiap pemimpin pasti akan di tanya
mengenai apa yang dipimpinnya.
Orang yang mengetahui tujuan penciptaan, pasti tidak akan menyianyiakan dirinya dengan menganggur tiada upaya. Karena
pengangguran adalah bukti kejumudan ke apatisan dan kehidupan
ditandai dengan pergerakan. Bergerak berarti hidup sedang diam
berarti mati. Kesedihan yang mendalam adalah bagi orang-orang
yang mati dalam hidupnya, mati hatinya dari mengenal Allah, mati
hatinya dari mengenal diri sendiri, dan mati hatinya dari mengetahui
tujuan dia hidup.
Orang yang tidak mengerti tujuan penciptaannya maka dirinya pasti
berasa hampa, kosong. Mengerjakan sesuatu tapi hatinya tetap
berasa ada yang kurang, berasa sendiri. Kenapa demikian? Sebab
dalam hati kita ada yang disebut ruh ilahiah, ialah ruh yang ditiupkan
Allah yang selalu menanyakan beberapa pertanyaan dasar seperti
apa tujuan hidup kita? Kenapa kita diciptakan? Siapa yang telah
menciptakan kita? Pertanyaan-pertanyaan itu membutuhkan jawaban.
Dan jawaban yang pasti adalah makanan spiritual untuk
menentramkan hati kita. Dialah tunduk dan pasrah terhadap agama
Allah, satu-satunya agama yang benar.
Manusia-manusia yang mengetahui tujuan penciptaan pasti
menghargai waktu, karena dia tahu waktunya hidup di dunia ini
sangat terbatas. Kematian bisa datang tanpa diundang. Dia sadar
betul bahwa semua waktunya harus digunakan untuk kemanfaatan
baik untuk diri sendiri, untuk keluarga dan untuk orang lain. Manusia
yang tahu tujuan penciptaan akan bergerak seolah-olah waktu
memburunya karena dia sadar, waktunya sangat terbatas sedang
amal ibadahnya masih sangat sedikit.
Jadi, mengetahui tujuan penciptaan adalah salah satu langkah menuju
kesuksesan itu sendiri.
5. Iyya kanabudu wa iyya kanastain
Hanya kepada Engakaulah kami menyembah dan hanya kepada

Engkaulah kami meminta pertolongan


Pada ayat ke lima ini, Allah memberi tahukan kepada manusia bahwa
konsep penyembahan yang di terima di sisiNya adalah konsep Laa
ilaha Ilallah Muhammadarrasulullah. Aku menyatakan bahwa Tidak
ada Tuhan yang layak disembah kecuali Allah dan aku menyatakan
bahwa Muhammad adalah Utusan Allah, hanya utusan, bukan Tuhan
yang layak disembah. Hanya manusia biasa yang menjadi utusanNYA.
Dia sama seperti rasul-rasul yang lain, hanya saja dia Muhammad
saw mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki Rasul dan Nabi
yang lain. Itulah konsep ibadah yang benar bukan yang lain.
Ibadah adalah segala sesuatu kegiatan yang baik menurut moral dan
baik menurut al quran dan dicontohkan oleh Rasulullah yang
diniatkan hanya untuk Allah. Ibadah menuntut keikhlasan dari si
pelaksananya.
Ibadah dibagi dua, Ritual dan sosial, ada ibadah yang ritual, tapi bila
dikaji secara specifik, maka ia juga ibadah ritual itu seringkali
berupa ibadah yang bersifat sosial. Contohnya sholat, sangat ritual
dan individual, tapi kalo dilakukan secara berjamaah di suatu masjid
atau mosholla dia akan menjadi ibadah sosial juga.
Ibadah ritual hanya sedikit, sholat, puasa, zikir, Haji, menjaga wudhu.
Tapi ibadah sosial bisa banyak sekali jenisnya. Senyum adalah ibadah,
menggauli anak dan istri dengan baik, juga ibadah. Menyingkirkan
duri dari jalanan orang muslim juga ibadah, memberi kebaikan
kepada orang lain berupa makanan atau minuman juga ibadah,
bahkan memberi minum kepada anjing yang kehausan juga
merupakan ibadah.
Sedangkan konsep tolong menolong adalah konsep barokah. Segala
sesuatu kalau tidak ada barokah-nya maka akan terbuang sia-sia. Jika
anda mempunyai uang seribu dan dalam waktu dekat menghasilkan
lima ribu lalu uang itu terpakai untuk sesuatu yang berguna, itu
berarti penghasilan anda ada barokahnya karena digunakan sesuai
kebutuhan, tapi kalau uang anda terbuang sia-sia hanya untuk
sesuatu yang sebenarnya anda tidak perlu, apalagi kalau anda
menyesal karenanya. Itu bisa dikatakan tidak ada barokah berkah dari Allah swt.
Allah telah berjanji kepada manusia, Allah akan menolong seseorang
selama orang itu menolong Agama Allah. Janji Allah tak pernah
ingkar hanya saja masalah waktunya tidak bisa dipastikan, karena
berkah termasuk sesuatu yang gaib dan segala sesuatu yang gaib
tidak bekerja menurut prinsip-prinsip yang realistis, faktual, nyata dan
dapat diperhitungkan.

Sebenarnya hal itu mempermudah tugas kita. Yang perlu kita lakukan
hanyalah berbuat baik setiap saat. Pasti Allah akan membalas
perbuatan baik kita karena itu adalah janjiNYA.
Dalam ayat ini Allah seolah-olah berkata, Aku menciptakan kamu
dengan tugas beribadah dan saling tolong menolong antara
sesamamu. Maka beribadahlah kamu dengan cara saling tolong
menolong supaya kamu menjadi sesuatu yang besar, supaya kamu
beruntung.
Kalau dipikirkan secara jernih tanpa prasangka, sebenarnya indah
sekali konsep tolong menolong yang di perintahkan Allah untuk kita
lakukan. Segala kebaikan di ganjar sepuluh kali lipat dan dilipatkan
lagi hingga tiga ratus hingga lima ratus tingkatan. Kalau kita
melakukan kebaikan yang banyak maka ganjaran dari Allah akan
melimpah dan memenuhi ladang pahala amal kita. Jadi
perumpamaannya seperti sesuatu yang sedikit dilontarkan kemudian
berbalik menjadi banyak dan berkumpul hingga meluap dan
luapannya kembali ke tempat kita.
FILOSOFI AYAT INI ADALAH :
KUNCI SUKSES DUNIA & AKHIRAT YANG KE LIMA ADALAH MENGETAHUI
KONSEP IBADAH DAN KONSEP TOLONG MENOLONG
Banyak sekali kaum kafir orientalis, maupun kafir liberalis yang
sekuler, berusaha memisahkan antara agama dan kehidupan dunia.
Kita sebagai umat Islam menyatakan menolak konsep pemisahan itu.
Bagi kita, kehidupan adalah agama itu sendiri, kehidupan dunia
adalah ladang untuk beramal menuju kehidupan akhirat. Tidak ada
satupun dalam agama yang tidak memberi peraturan bagi kehidupan
dunia.
Dalam bisnis moderen misalnya, telah berlaku aturan cara berbisnis
yang syarii. Bahkan Rasulullah adalah contoh pedagang pebisnis
yang ulung. Terbukti ketika dirinya dijadikan duta dagang oleh
sayidah Khadijah, tidak sampai sebulan Rasulullah telah pulang
membawa keuntungan yang banyak.
Agama Islam adalah agama yang sempurna mengatur bisnis dan
segala sendi kehidupan manusia. Jadi tidak ada pemisahan yang ini
urusan agama dan yang itu urusan dunia. Dalam Islam, Agama harus
menata kehidupan di dunia dan dunia harus sesuai dengan peraturan
agama.

Penyesatan yang dilakukan oleh orientalis dan kaum kafir lainnya


yang mengatas namakan dunia bahkan mengatasnamakan HAM telah
berurat berakar dalam kehidupan masyarakat dewasa ini. Sehingga
ada jargon dalam berpolitik kalau berpolitik tidak usah membawabawa agama. Kalau anda menemui orang yang berkata seperti itu
katakanlah, Kami umat Islam, segala kehidupan kami sudah di atur
dalam agama, jadi tidak mungkin kami meninggalkan agama kami
seperti anda meninggalkan agama anda dibelakang punggung anda.
Dalam Islam apapun yang kita lakukan dan di niatkan untuk Allah, itu
adalah ibadah. Melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya
karena Allah, itu ibadah. Menghindari korupsi sebisa-bisanya karena
Allah, itu pun ibadah. Tidak ada yang bernilai tidak ibadah, kecuali hal
itu dilakukan bukan untuk Allah, untuk boss misalnya, itu bukan
ibadah.
Ibadah seperti diterangkan di atas memiliki dimensi yang luas. Ada
ibadah ritual, sholat, puasa, sedekah, haji. Dan ada juga ibadah sosial,
yang ini banyak sekali jenisnya dan hampir ada di setiap sendi
kehidupan kita.
Senyum kepada orang lain, itu ibadah. Mencegah orang lain berbuat
jelek, itu ibadah. Memberi ilmu kepada siapa saja itu ibadah. Semua
hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain diniatkan untuk
mencari ridho Allah adalah ibadah.
Berbisnis dengan baik, itu juga ibadah. Mencari uang yang halal, itu
juga ibadah bahkan hal itu adalah ibadah wajib yang diutamakan,
mencari penghasilan yang halal.
Barangsiapa tidak memperdulikan dari mana dia mendapatkan
harta, maka Allah tidak memperdulikan dari pintu mana dia masuk
neraka.
Tolong menolong juga merupakan ibadah. Bahkan ajaibnya kalau
ibadah lain dihitung pahalanya berdasarkan ke ikhlasan orang yang
melakukan ibadah itu dan di balas nanti di akhirat, tolong menolong
beda perhitungannya.
Anda boleh mencoba hal ini sebagai pengujian terhadap konsep
tolong menolong ini. Percayalah kalau tolong menolong itu dibalas
tunai, langsung di dunia ini. Artinya kita tidak akan mati sebelum
perbuatan baik kita menolong orang lain di balas oleh Allah swt.
Percayalah. Saya dan berjuta-juta orang mukmin lainnya sudah
mencobanya.
Barangsiapa menolong agama Allah, maka Allah akan

menolongnya.
Memang kalau kita menolong orang lain tidak lantas kita
mendapatkan apa yang kita mau saat itu juga, karena tolong
menolong adalah sesuatu yang ghaib balasannya tidak bekerja
berdasarkan hukum yang pasti dan dapat dihitung waktunya. Tapi
barang siapa menolong orang lain, adalah suatu kepastian bahwa
dirinya akan di tolong juga oleh Allah, hanya masalah waktunya dan
dimananya itu kita tidak bisa memastikan. Tapi pasti Allah menolong
kita. Itu adalah janji Allah dan janji Allah tidak pernah ingkar.
6. Ihdinashiraatalmustaqim
Tunjukilah kami jalan yang lurus
Dalam kehidupan dunia ini, yang terpenting adalah diberi petunjuk
jalan yang lurus. Itulah cita cita tertinggi manusia. Diberi jalan yang
lurus. Untuk apa banyak uang, harta melimpah, tapi sesat, jauh dari
jalan Allah? Untuk apa hidup senang di dunia tapi susah di akhirat?
Untuk apa uang melimpah tapi jantung harus di ganti darah sebulan
sekali? Diberi petunjuk jalan yang lurus, membuat hidup kita tenang
bahagia dunia dan akhirat. Alangkah sesatnya orang yang jauh dari
ajaran Allah.
Biasanya hambatan yang utama adalah melawan diri sendiri.
Kemalasan merupakan penyakit yang diciptakan oleh diri sendiri. Itu
harus dilawan oleh orang yang beriman. Tugas ibadah kita menuntut
akhir yang baik maksudnya khusnul khotimah, akhir yang baik.
Percuma kalau kita sudah bekerja keras di dunia, tanpa kita sadari
tahu-tahu kita termasuk dalam golongan yang mendapatkan akhir
yang buruk atau su ul khotimah. Na uzubillah min zalik.
Surga di dapat oleh orang orang yang mendapatkan petunjuk jalan
yang lurus. Oleh karenanya, orang orang yang mendapat petunjuk
sudah dipastikan dalam genggaman kebahagiaan disisi Allah, surga
jannatunnaim.
Allah berkata dalam ayat ini, Ayo kejarlah surgaKU dan ketahuilah
cara satu-satunya mendapatkan surgaku adalah mengikuti
petunjukku. Petunjuk tidak akan berguna bagi orang yang bodoh, tapi
engkau tidak bodoh. Mintalah surga, mintalah petunjuk jalan yang
lurus. Karena jika engkau dapat petunjuk, tak ada seorang pun yang
mampu menyesatkan engkau. Dan engkau akan beroleh surgaKU.
FILOSOFI AYAT INI ADALAH :
KUNCI SUKSES DUNIA & AKHIRAT YANG KE ENAM ADALAH :
MEMPUNYAI CITA-CITA TINGGI DAN BERUSAHA MENGGAPAINYA

Banyak filosof ulung yang berkata bahwa hidup dan kehidupan ini
menjadi dinamis dan menemukan bentuknya yang sekarang adalah
karena orang mempunyai cita-cita yang tinggi.
Karena cita-cita yang tinggi ingin terbanglah Wrigth bersaudara
menciptakan pesawat. Karena cita-cita ingin menerangi rumahnya
maka Thomas Alfa Edison menciptakan bola lampu. Hidup akan
bermakna bagi orang-orang yang mempunyai cita-cita. Dan hidup
pantas dijalani hanya bagi orang-orang yang cita-citanya
digantungkan setinggi langit. Buat apa diam berpangku tangan tanpa
cita-cita, hidup ini hanya sekali dan harus bermanfaat. Kita harus
meninggalkan jejak bagi generasi dibelakang kita, sehingga mereka
bisa bangga dengan keberadaan kita.
Orang yang tidak mempunyai cita-cita adalah orang yang mati, orang
yang menyandarkan hidupnya pada takdir. Dia akan dibawa kemana
hidup ini membawanya bukannya dia yang menjadi penentu mau
dibawa kemana hidupnya.
Bagi seorang muslim, cita-cita yang tinggi diperlukan. Cita-cita yang
paling tinggi adalah mendapatkan kenikmatan surga jannatunnaim.
Sedangkan jalannya berbagai cara bisa dilakukan. Dari jadi presiden
sampai jadi pengamen kata Rhoma Irama.
Hai manusia dan jin, jika engkau sanggup menembus langit, maka
tembuslah, sesungguhnya menembus langit itu membutuhkan
kekuatan yang besar.
Mempunyai cita-cita yang tinggi akan mendorong orang untuk
berbuat sesuai dengan apa yang dicita-citakan, mungkin saja dia
mendapatkan kegagalan, tapi kegagalan itu dijadikan awal
kesuksesannya. Bisa saja suatu saat ia merasa jenuh, tapi begitu dia
mengingat cita-citanya yang tinggi dan membayangkan apa yang
bisa dicapainya dengan cita-citanya itu, dia bangkit lagi dengan
semangat baru, usaha baru dan cara pandang yang baru.
Tentunya cita-cita yang tinggi memerlukan dukungan dari beberapa
disiplin kehidupan, dia memerlukan dukungan ilmu, amal sholih, skill,
komunikasi yang baik dan kedisiplinan diri untuk konsisten
menyandang cita-citanya.
Cita-cita yang tinggi disertai upaya untuk mencapainya adalah
langkah awal untuk beroleh kesuksesan itu sendiri.

7. Shiratallazina anamta alaihim


Jalan orang-orang yang diberi nikmat
Sebagai orang mukmin, kita tidak saja minta diberi jalan yang lurus,
tapi kita lebih spesifik lagi, lebih detail. Kita juga minta selain
petunjuk jalan yang lurus juga jalan yang diberi nikmat. Bukan
sekedar lurus saja. Tapi diberi nikmat.
Di dalam Al Quran penuh dengan cerita atau kisah para nabi dan
penentangnya. Para nabi merupakan contah orang orang yang
diberi nikmat, disamping petunjuk jalan yang lurus. Dalam ayat ini
Allah mengingatkan kisah-kisah itu. Kalau engkau memperoleh
berkahKU, engkau akan seperti nabi-nabiKU, orang-orang sholihKU,
orang-orang yang diberi nikmat.
FILOSOFI AYAT INI ADALAH :
KUNCI SUKSES DUNIA & AKHIRAT YANG KE TUJUH ADALAH
MENGETAHUI BATASAN SUKSES
Apa sih arti kesuksesan itu menurut Islam? Apakah kalau kita banyak
uang, banyak mobil, banyak rumah kita sudah dikatakan sukses?
Mana yang lebih enak, banyak harta tapi jiwa kita sakit atau miskin
tapi jiwa kita sehat?
Dalam Islam, kesuksesan adalah apabila kita sebagai manusia dapat
hidup tenteram dengan beramal baik sesuai yang dicontohkan
Rasulullah saw, menggantungkan diri kepada Allah, bisa menolong
orang lain dengan harta dan jiwa kita dan mendapatkan khusnul
khotimah akhir yang baik sehingga Allah Ridho kepada kita dan
kita dimasukkan kedalam surga. Itulah difinisi kesuksesan menurut
Islam.
Islam tidak melarang orang berharta banyak, bahkan dianjurkan
sebab ada ibadah yang namanya sedekah dan membayar zakat yang
memerlukan harta sebagai sarananya.
Islam juga tidak melarang mempunyai istri lebih dari satu, asalkan dia
sanggup berlaku adil antara istri yang satu dan istri yang lainnya.
Islam tidak melarang mempunyai kedudukan yang baik, bahkan di
anjurkan karena menjadi Khalifah yang adil ganjarannya tidak lain
kecuali surga.
Dalam kehidupan ini ada 2(dua) hal yang perlu diperhatikan :
1. Ridha Allah : bagaimanapun kita hidup, apapun usaha kita, kita

harus mempertanyakan kepada diri kita, Apakah Allah Ridha dengan


apa yang kita lakukan? kalau Allah tidak Ridha dengan apa yang kita
lakukan, buat apa kita hidup? Buat apa kita banyak harta tapi harta
itu hasil mencuri? Buat apa banyak harta tapi harta itu hasil berjudi?
Menang undian? Bukan hasil kerja keras kita? Buat apa?
2. Manfaat untuk diri sendiri dan orang lain : kita juga harus bertanya
kepada diri kita, apakah hal yang kita lakukan itu ada manfaatnya?
Minimal untuk diri sendiri. Sebab kalau tidak ada manfaatnya, lebih
baik tidak usah dikerjakan.
"Hai orang-orang yang beriman, takutlah kepada Allah dan
hendaknya setiap diri memperhatikan apa-apa yang diperlukan untuk
hari esoknya.
Bukankah dalam ayat ini mengandung pengertian Perencanaan?
Hidup harus terencana, tercita-cita. Ingin hidup seperti apa yang akan
kita jalani? Itu terserah kita. Mau masuk surga itu terserah kita. Mau
masuk neraka, itu juga terserah kita. Pilihannya ada ditangan kita,
dan waktu untuk memilihnya adalah saat ini, saat kita hidup di dunia
yang fana ini. Jadi silahkan memilih. Karena hidup adalah pilihan.
Ghairilmagdubi Alaihim Waladdhoollin
Bukannya jalan orang-orang yang di murkai dan bukan jalan orangorang yang sesat.
Maghdubi, Dimurkai Allah. Kenapa mereka di murkai Allah? Karena
mereka mengetahui kebenaran tapi mereka sengaja berpaling dari
melakukan kebenaran itu. Allah murka. Seperti orang orang Yahudi.
Mereka dikatakan seperti keledai membawa buku-buku, mereka
berilmu, tapi ilmunya tidak membuat dirinya lebih dekat kepada Allah.
Allah murka.
Wa La Dholin, dan bukanya orang yang sesat. Orang yang berilmu
tentu mengetahui kalau dirinya mengetahui, beda dengan orang yang
tidak mengetahui, mereka mencari-cari sesuatu tanpa mengetahui
sesuatu itu apa. Mereka bisa dipastikan akan mendapatkan
kesesatan. Dalam Islam, orang harus beribadah dengan Ilmu. Dengan
pengetahuan orang menjadi tahu dan mengerti apa yang
dilakukannya. Tidak asal sembarangan.
Orang orang nasrani, mereka mengikuti apa yang dikatakan nenek
moyang mereka, tanpa menyelidiki kebenarannya, mereka sesat. Kita
berlindung dari pada hal yang demikian itu menjadi sesat dan
menyesatkan orang lain. Na uzu billah minzaalik.

FILOSOFI AYAT INI ADALAH :


KUNCI SUKSES DUNIA & AKHIRAT YANG KE DELAPAN ADALAH
MENGETAHUI UNSUR PENGHAMBAT KESUKSESAN YAITU DIMURKAI
DAN SESAT.
Orang-orang yang menginginkan kesuksesan harus mengetahui apa
saja yang mnghambat dirinya untuk menjadi sukses. Dia harus tahu
hal itu untuk menghindarinya. Diantara penghambat kesuksesan itu
adalah mempunyai ilmu tapi ilmu itu tidak dipergunakannya. Mereka
inilah yang dimurkai Allah.
Mengapa orang yang mempunyai ilmu tapi tidak mau
mempergunakannya? Karena sombong. Angkuh dan bangga terhadap
pendapatnya sendiri. Orang yang sombong sama saja menuhankan
dirinya sendiri. Mereka seperti firaun pada zaman nabi Musa As.
Ilmu tiada berguna tanpa amal, ilmu pengetahuan apapun itu tidak
ada gunanya jika tidak dipraktekan untuk kemaslahatan umat
manusia. Contohnya, dia sudah belajar mengobati dengan baik , tapi
ilmu pengobatannya itu tidak dipakainya, justru dia berpegang
kepada perdukunan yang belum tentu ada ilmunya, kita bisa melihat
sendiri mengapa Allah murka. Buat apa menuntut ilmu tapi tidak
dipergunakan sebagai ladang amal?
Di dunia ini ada 4 (empat) jenis manusia :
1. Orang yang tahu kalau dirinya tahu, dialah orang yang berilmu,
ikutilah dia dan ambil ilmunya untuk kita amalkan.
2. Orang yang tidak tahu kalau dirinya tahu, dialah orang yang lupa,
tugas kita adalah mengingatkan bahwa dirinya bisa lebih bermanfaat
jika dia menggunakan ilmunya untuk masyarakat.
3. Orang yang tahu kalau dirinya tidak tahu, ini adalah orang yang
mau belajar, bantulah dia untuk mencari ilmu sehingga dirinya bisa
berguna bagi dirinya sendiri dan masyarakat tempat dia tinggal.
4. Orang yang tidak tahu kalau dirinya tidak tahu, ini adalah orang
bodoh, jangan mengikutinya kalau anda tidak ingin sesat. Orang yang
tidak tahu kalau dirinya tidak tahu hanya mengadalkan pemikiran
akalnya yang terbatas, pasti dia akan menciptakan khayalan dan illusi
supaya orang lain menganggap dirinya benar.
Yang terpenting dalam Islam adalah beribadah dengan ilmu, sebab
apabila orang beribadah tanpa ilmu dia akan tertolak ibadahnya.

Bagaimana mungkin orang melakukan sholat, tanpa tahu bacaan


sholat yang benar? Bagaimana mungkin orang melakukan sholat
tanpa tahu apa manfaat sholat untuknya? Begitu juga dengan ibadahibadah lainnya.
Menuntut ilmu adalah wajib hukumnya bagi seorang muslim.
Tuntutlah ilmu dari mulai buaian sampai ke liang lahat.
Hambatan lainnya yang menghalangi kesuksessan adalah malas,
jumud berdiam diri dan merasa paling benar sendiri. Ke tiga hal ini
adalah penghambat yang nyata untuk diri anda meraih kesuksesan.
Kalau orang sudah malas, apapun dianggap siksaan buat dirinya. Mau
melakukan ini, malas. Mau melakukan itu pun malas. Susah jadi orang
malas. Apalagi jumud berdiam diri ada hal yang perlu dilakukan,
tapi tidak dilakukan karena dirinya memilih diam tidak melkukan apaapa. Dan yang paling menakutkan adalah merasa diri paling benar.
Kalau orang sudah merasa diri paling benar, ilmu apapun, nasihat
apapun tidak akan masuk ke dalam jiwanya. Betapa pun kerasnya
kita memberi tahu akan suatu hal, dia tetap dengan pendiriannya
bahwa dia mengetahui segalanya dan dia benar. Na uzu billahi
minzalik.
Majulah orang-orang sukses, dan ketahui hambatan-hambatan untuk
meraih sukses. Hambatan paling banyak adalah dari diri sendiri. Insya
Allah akan dijelaskan lagi secara terperinci apa-apa saja yang
menghambat kesuksesan.
Amin
Kabulkanlah doa kami
Setelah engkau memuji, kemudian dilanjutkan dengan memuji
menggunakan namanya, engkau menyatakan bahwa tiada ada Tuhan
yang dimintai pertolongan dan disembah selain kepada NYA, engkau
lanjutkan dengan permintaan untuk diberi petunjuk jalan orang yang
lurus dan diberi nikmat seperti nabi-nabi Allah yang diceritakan al
Quran al karim. Engkau berharap doa mu itu dikabulkan Allah dengan
pengharapan yang pernuh keyakinan, permintaan yang penuh
kesungguhan dan penantian yang sangat-sangat merindukan. Engkau
hanya bisa pasrah dan berharap kebaikan dari Allah yang
mengabulkan doa. Jangan berprasangka macam-macam pada Allah,
kalau doa kita belum terkabul. Pasti ada hikmahnya.
FILOSOFINYA ADALAH :
KUNCI SUKSES DUNIA & AKHIRAT YANG KE SEMBILAN ADALAH
BERPRASANGKA BAIK KEPADA ALLAH & SELURUH MAKHLUK

Berprasangka baik bukan berarti melepaskan tanggung jawab ikhtiar


usaha kepada ketentuan Allah. Sebaliknya berprasangka baik
adalah terus berusaha hingga terlihat hasil baiknya.
Sabar dan tawakal, bukan berarti diam tak berusaha, sabar adalah
berusaha sekuat tenaga dan sekuat kemampuan, kemudian
berpasrah tentang hasilnya kepada Allah. Itulah pengertian sabar dan
tawakal yang diinginkan di dalam Islam.
Sesungguhnya Aku mengikuti prasangka hambaKU.
Kalau usaha sudah kita lakukan, doa sudah kita panjatkan, tugas kita
berikutnya adalah berprasangka baik kepada Allah. Mungkin saja kita
belum berhasil sebab kalau kita dibiarkan Allah berhasil nanti kita
akan menjadi sombong. Kebanyakan manusia tidak kuat jika diuji
dengan keberhasilan. Banyak orang yang dulunya sholat dengan
tekun tapi begitu diberi keberhasilan sedikit saja, sholatnya
ditinggalkan karena sibuk dengan urusannya. Padahal urusannya baru
akan berakhir kalau dirinya sudah masuk kedalam liang kubur. Na Uzu
Billahi Minzalik.
Jadi saudaraku, marilah kita berangkat menuju kesuksesan, mari kita
raih kesuksesan itu dan kesuksesan itu baru dikatakan sebuah
kesuksesan jika ia mencakup dunia dan akhirat sekaligus. Islam telah
mengajarkan kepada kita tata cara meraih kesuksesan dengan
sembilan kuncinya ini. Ayo saudaraku, mari, kita tinggal
melakukannya. Kita tidak harus menciptakan lagi apa itu jalan menuju
sukses, karena Allah telah memberitrahukan jalan menuju kesuksesan
itu kepada kita. Kita wajib membacanya di dalam sholat. Pilihannya
terserah kita, apakah kita akan meraih kesuksesan itu yang telah
Allah beritahukan kepada kita jalannya ? atau kita memilih terpuruk di
dunia ini yang berkonsekuensi terpuruk juga di akhirat nanti.
Pilihannya ada pada diri kita masing-masing. Jadi mari kita memilih
untuk menjadi sukses. Ayo....!!!
Semoga yang sedikit ini bermanfaat untuk diri sendiri dan umat pada
umumnya.
Wassalamu alaikum wr. Wb
Pengantar kepada kebahagiaan dunia dan akhirat
Inginkah anda bahagia ?
Apakah bahagia itu ?
Memiliki kekayaan atau harta berlimpah ?

Memiliki/mendapatkan segala apa yang kita inginkan ?


Sebagian lagi berpendapat bahwa keinginan mengakibatkan ketidakbahagiaan, sehingga bahagia harus didapat dengan mengurangi /
menghilangkan keinginan ?
Dapat melakukan segala apa yang kita mau ?
Memberi dan berbagi dengan siapa saja ?
Melakukan sesuatu yang memberi arti bagi orang lain ?
Sebagian lagi berpendapat bahwa akan merasa berbahagia jika dekat
dengan kekuasaan dan dapat memanfaatkannya, seperti dekat
dengan presiden, menteri, gubernur, bupati, walikota atasan dll.
Imam al-Ghazali, seperti dikutip Buya Hamka dalam Tasawuf Modern,
mengungkapkan: Bahagia dan kelezatan yang sejati, ialah bilamana
dapat mengingat Allah.
Hutaiah, seorang ahli syair, menggubah sebuah syair: menurut
pendapatku, bukanlah kebahagiaan itu pada pengumpul harta benda;
tetapi, taqwa akan Allah itulah bahagia
Yup, bahagia adalah selalu berada pada jalan yang lurus.
Apakah jalan yang lurus ?
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nimat /
bahagia kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan
bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (QS. Al-Faatihah : 7)
Berapa kali kah seorang muslim setiap hari meminta atau berdoa
seperti ini, Tunjukilah kami jalan yang lurus (QS Al Faatihah : 6).
Jawabannya, adalah minimal 17 x dalam sehari ketika sholat 5 waktu.
Pertanyaan berikutnya apakah upaya yang dilakukan oleh seorang
muslim agar permintaan atau doa itu terlaksana?
Ternyata banyak hanya sebatas meminta atau berdoa saja tanpa
upaya atau tidak pernah tahu apa upaya yang harus dilakukan
terhadap permintaan atau doa tersebut, atau malah tidak pernah
merasa meminta atau berdoa walaupun melaksanakan sholat 5
waktu.
Tunjukilah kami jalan yang lurus, dimanakan petunjuk Allah kita
dapatkan ?

Dengan kitab (Al-Quran) itulah Allah menunjuki orang-orang yang


mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu
pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada
cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki
mereka ke jalan yang lurus. (QS Al Maaidah. :16)
Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertaqwa, (QS. Al Baqarah : 2)
Kebahagian adalah berada pada jalan yang lurus berdasarkan
petunjuk Allah pada Al-Quran. Untuk itulah sebagai muslim wajib
membaca, mengetahui, memahami, merujuk, mengikuti,
melaksanakan petunjuk Al-Quran
Sekarang ini tersebar luas tempat kursus kilat untuk dapat mengerti
bahasa Arab, tujuannya untuk dapat mempelajari atau memahami Al
Quran dan As Sunnah secara mandiri.
Padahal untuk memahami Al Quran dan As Sunnah, tidak cukup
dengan arti bahasa. Diperlukan kompetensi menguasai alat bahasa
seperti Nahwu, Shorof, Balaghoh (maani, bayan dan badi).
Apalagi jika ingin menetapkan hukum-hukum syara bedasarkan dalil
syari diperlukan penguasaan ilmu ushul fiqih. Penjelasan tentang hal
ini telah disampaikan dalam tulisan
padahttps://mutiarazuhud.wordpress.com/2012/10/07/tak-cukup-artibahasa/
Ilmu fiqh adalah hukum yang terinci pada setiap perbuatan manusia,
baik halal, haram, makruh atau wajib beserta dalilnya masing-masing.
Adapun pengertian ashl (jamaknya: ushul) menurut etimologi
adalah dasar (fundamen) yang diatasnya dibangun sesuatu.
Pengertian ini sama dengan pengertian ushul secara terminologi,
karena ushul fiqh menurut terminologi adalah dasar yang dijadikan
pijakan oleh ilmu fiqh.
Oleh karena itu Syeikh Kamaluddin ibn Himam di dalam Tahrir
memberikan defenisi ushul fiqh: ushul fiqh adalah pengertian
tentang kaidah-kaidah yang dijadikan sarana (alat) untuk menggali
hukum-hukum fiqh. Atau dengan kata lain, ushul fiqh adalah kaidahkaidah yang menjelaskan tentang cara (methode) pengambilan
(penggalian) hukum-hukum yang berkaitan dengan perbuatan
manusia dari dalil-dalil syari. Sebagai contoh, ushul fiqh

mnenetapkan, bahwa perintah (amar) itu menunjukkan hukum wajib,


dan larangan (nahi) menunjukkan hukum haram dan lain lain.
Jadi Ushul Fiqh adalah pendekatan metodologi yang harus diikuti
dalam penafsiran teks, atau dengan redaksi lain, Ushul Fiqh adalah
tata bahasa dan ilmu pengetahuan yang harus diikuti dalam upaya
menggali hukum dari sumber-sumbernya. Atau menjelaskan sumbersumber hukum fiqh yang sudah mendapatkan legitimasi syariat
seperti Al-Quran, Sunnah, konsensus, analogi, dan seterusnya.
Untuk memahami hukum bersumber dari Al Quran dan As Sunnah
maka harus betul betul memahami gaya bahasa (uslub) yang ada
dalam bahasa Arab dan cara penunjukkan lafazh nash kepada artinya.
Para ulama ahli ushul fiqih mengarahkan perhatian mereka kepada
penelitian terhadap uslub-uslub dan ibarat-ibarat bahasa Arab yang
lazim dipergunakan oleh sastrawan-sastrawan Arab dalam
menggubah syair dan menyusun prosa. Dari penelitian ini, mereka
menyusun kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan yang dapat
dipergunakan untuk memahami nash-nash syariat secara benar
sesuai dengan pemahaman orang Arab sendiri yang nash itu
diturunkan dalam bahasa mereka.
Berkata Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah : Aku bertanya pada
bapakku : Ada seorang lelaki yang memiliki kitab-kitab mushannaf, di
dalam kitab tersebut ada perkataan Rasulullah Shallallahu alaihi wa
Sallam, para sahabat dan tabiin, akan tetapi ia tidak meliliki ilmu
untuk bisa mengetahui hadits yang lemah yang matruk dan tidak pula
bisa membedakan hadits yang kuat dari yang lemah, maka bolehkah
mengamalkan sesuai dengan apa yang dia inginkan dan memilih
sekehendaknya lantas ia berfatwa dan mengamalkannya?. Beliau
menjawab : Tidaklah boleh mengamalkannya sehingga ia bertanya
dari apa yang ia ambil, maka hendaknya ia beramal di atas perkara
yang shahih dan hendaknya ia bertanya tentang yang demikian itu
kepada ahli ilmu (lihat ilamul muwaqiin 4/179)
Kompetensi yang dibutuhkan untuk dapat menggali sendiri dari Al
Quran dan As Sunnah seperti
a. Mengetahui dan menguasai bahasa arab sedalam-dalamnya,
karena al-Quran dan as-sunnah diturunkan Allah dan disampaikan
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam bahasa Arab yang
fushahah dan balaghah yang bermutu tinggi, pengertiannya luas dan
dalam, mengandung hukum yang harus diterima. Yang perlu diketahui
dan dikuasainya bukan hanya arti bahasa tetapi juga ilmu-ilmu yang

bersangkutan dengan bahasa arab itu seumpama nahwu, sharaf,


balaghah (maani, bayan dan badi).
b. Mengetahui dan menguasai ilmu ushul fiqh, sebab kalau tidak,
bagaimana mungkin menggali hukum secara baik dan benar dari alQuran dan as-Sunnah padahal tidak menguasai sifat lafad-lafad dalam
al-Quran dan as-Sunnah itu yang beraneka ragam seperti ada lafadz
nash, ada lafadz dlahir, ada lafadz mijmal, ada lafadz bayan, ada
lafadz muawwal, ada yang umum, ada yang khusus, ada yang
mutlaq, ada yang muqoyyad, ada majaz, ada lafadz kinayah selain
lafadz hakikat. Semua itu masing-masing mempengaruhi hukumhukum yang terkandung di dalamnya.
c. Mengetahui dan menguasai dalil aqli penyelaras dalil naqli
terutama dalam masalah-masalah yaqiniyah qathiyah.
d. Mengetahui yang nasikh dan yang mansukh dan mengetahui asbab
an-nuzul dan asbab al-wurud, mengetahui yang mutawatir dan yang
ahad, baik dalam al-Quran maupun dalam as-Sunnah. Mengetahui
yang sahih dan yang lainnya dan mengetahui para rawi as-Sunnah.
e. Mengetahui ilmu-ilmu yang lainnya yang berhubungan dengan tata
cara menggali hukum dari al-Quran dan as-Sunnah.
Bagi yang tidak memiliki sanad ilmu dan kompetensi di atas maka
termasuk orang awam (bukan ahli istidlal) sehingga tidak ada jalan
lain kecuali taqlid kepada imam mujtahid yang dapat
dipertanggungjawabkan kemampuannya.
Diantara para mujtahid yang madzhabnya mudawwan adalah empat
imam mujtahid, yaitu:

Imam
Imam
Imam
Imam

Abu Hanifah Numan bin Tsabit;


Malik bin Anas;
Muhammad bin Idris Asy-Syafii ; dan
Ahmad bin Hanbal.

Jadi bermazhab adalah sebuah kebutuhan bagi kaum muslim yang


tidak lagi bertemu dengan Salafush Sholeh.
Memang Al Quran adalah kitab dalam bahasa arab yang jelas (QS
Asy Syuara [26]: 195). namun pemahaman yang dalam haruslah
dilakukan oleh orang-orang yang berkompeten (ahlinya).

Allah taala berfirman yang artinya


Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa
Arab, untuk kaum yang mengetahui (QS Fush shilat [41]:3)
Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika
kamu tidak mengetahui. [QS. an-Nahl : 43]
Al Quran adalah kitab petunjuk namun kaum muslim membutuhkan
seorang penunjuk.
Al Quran tidak akan dipahami dengan benar tanpa Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam sebagai seorang penunjuk
Firman Allah taala yang artinya Dan kami sekali-kali tidak akan
mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk.
Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa
kebenaran. (QS Al Araf [7]:43)
Penunjuk para Sahabat adalah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Penunjuk para Tabiin adalah para Sahabat. penunjuk para Tabiut
Tabiin adalah para Tabiin dan penunjuk kaum muslim sampai akhir
zaman adalah Imam Mazhab yang empat.
Dalam perkara agama tidak ada hal yang baru. Justru harus berlaku
jumud atau istiqomah sebagaimana apa yang disampaikan oleh
lisannya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Salah satu ciri dalam metode pengajaran talaqqi adalah sanad. Pada
asalnya, istilah sanad atau isnad hanya digunakan dalam bidang ilmu
hadits (Mustolah Hadits) yang merujuk kepada hubungan antara
perawi dengan perawi sebelumnya pada setiap tingkatan yang
berakhir kepada Rasulullah -Shollallahu alaihi wasallam- pada matan
haditsnya.
Namun, jika kita merujuk kepada lafadz Sanad itu sendiri dari segi
bahasa, maka penggunaannya sangat luas. Dalam Lisan Al-Arab
misalnya disebutkan: Isnad dari sudut bahasa terambil dari fiil
asnada (yaitu menyandarkan) seperti dalam perkataan mereka:
Saya sandarkan perkataan ini kepada si fulan. Artinya, menyandarkan
sandaran, yang mana ia diangkatkan kepada yang berkata. Maka
menyandarkan perkataan berarti mengangkatkan perkataan
(mengembalikan perkataan kepada orang yang berkata dengan
perkataan tersebut).

Jadi, metode isnad tidak terbatas pada bidang ilmu hadits. Karena
tradisi pewarisan atau transfer keilmuwan Islam dengan metode
sanad telah berkembang ke berbagai bidang keilmuwan. Dan yang
paling kentara adalah sanad talaqqi dalam aqidah dan mazhab fikih
yang sampai saat ini dilestarikan oleh ulama dan universitas Al-Azhar
Asy-Syarif. Hal inilah yang mengapa Al-Azhar menjadi sumber ilmu
keislaman selama berabad-abad. Karena manhaj yang di gunakan
adalah manhaj shahih talaqqi yang memiliki sanad yang jelas dan
sangat sistematis. Sehingga sarjana yang menetas dari Al-azhar
adalah tidak hanya ahli akademis semata tapi juga alim.
Sanad ini sangat penting, dan merupakan salah satu kebanggaan
Islam dan umat. Karena sanad inilah Al-Quran dan sunah Nabawiyah
terjaga dari distorsi kaum kafir dan munafik. Karena sanad inilah
warisan Nabi tak dapat diputar balikkan.
Ibnul Mubarak berkata :Sanad merupakan bagian dari agama,
kalaulah bukan karena sanad, maka pasti akan bisa berkata siapa
saja yang mau dengan apa saja yang diinginkannya (dengan akal
pikirannya sendiri). (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam
Muqoddimah kitab Shahihnya 1/47 no:32)
Imam Syafii ~rahimahullah mengatakan tiada ilmu tanpa sanad.
Imam Malik ra berkata: Janganlah engkau membawa ilmu (yang kau
pelajari) dari orang yang tidak engkau ketahui catatan (riwayat)
pendidikannya (sanad ilmu)
Al-Hafidh Imam Attsauri ~rahimullah mengatakan Penuntut ilmu
tanpa sanad adalah bagaikan orang yang ingin naik ke atap rumah
tanpa tangga
Bahkan Al-Imam Abu Yazid Al-Bustamiy , quddisa sirruh (Makna
tafsir QS.Al-Kahfi60) ; Barangsiapa tidak memiliki susunan guru
dalam bimbingan agamanya, tidak ragu lagi niscaya gurunya syetan
Tafsir Ruhul-Bayan Juz 5 hal. 203
Tanda atau ciri seorang ulama tidak terputus sanad ilmu atau sanad
gurunya adalah pemahaman atau pendapat ulama tersebut tidak
menyelisihi pendapat gurunya dan guru-gurunya terdahulu serta
berakhlak baik
Asy-Syeikh as-Sayyid Yusuf Bakhour al-Hasani menyampaikan bahwa
maksud dari pengijazahan sanad itu adalah agar kamu menghafazh

bukan sekadar untuk meriwayatkan tetapi juga untuk meneladani


orang yang kamu mengambil sanad daripadanya, dan orang yang
kamu ambil sanadnya itu juga meneladani orang yang di atas di
mana dia mengambil sanad daripadanya dan begitulah seterusnya
hingga berujung kepada kamu meneladani Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam. Dengan demikian, keterjagaan al-Quran itu benarbenar sempurna baik secara lafazh, makna dan pengamalan
Selain sanad, ciri dalam manhaj pengajaran talaqqi adalah ijazah.
Ijazah ada yang secara tertulis dan ada yang hanya dengan lisan.
Memberikan ijazah sangat penting. Menimbang agar tak terjadinya
penipuan dan dusta dalam penyandaran seseorang. Apalagi untuk
zaman sekarang yang penuh kedustaan, ijazah secara tertulis
menjadi suatu keharusan.
Tradisi ijazah ini pernah dipraktekkan oleh Nabi shallallahu alaihi
wasallam ketika memberikan ijazah (baca: secara lisan) kepada
beberapa Sahabat ra. dalam keahlian tertentu. Seperti keahlian
sahabat di bidang Al-Quran.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya,
Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian adalah
orang yang paling baik akhlaknya. Dan beliau juga bersabda:
Ambillah bacaan Al Quran dari empat orang. Yaitu dari Abdullah bin
Masud, kemudian Salim, maula Abu Hudzaifah, lalu Ubay bin Kaab
dan Muadz bin Jabal. (Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim).
Ulama keturunan cucu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, Habib
Munzir Al Musawa menyampaikan Orang yang berguru tidak kepada
guru tapi kepada buku saja maka ia tidak akan menemui
kesalahannya karena buku tidak bisa menegur tapi kalau guru bisa
menegur jika ia salah atau jika ia tak faham ia bisa bertanya, tapi
kalau buku jika ia tak faham ia hanya terikat dengan pemahaman
dirinya (dengan akal pikirannya sendiri), maka oleh sebab itu jadi
tidak boleh baca dari buku, tentunya boleh baca buku apa saja boleh,
namun kita harus mempunyai satu guru yang kita bisa tanya jika kita
mendapatkan masalah
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, Barangsiapa
menguraikan Al Quran dengan akal pikirannya sendiri dan merasa
benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan. (HR.
Ahmad)

Suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengadu kepada


Tuhan: Aku akan meninggalkan dunia ini, Aku akan meninggalkan
umatku. Siapakah yang akan menuntun mereka setelahku?
Bagaimana nasib mereka sesudahku?
Allah taala lalu menurunkan firman-Nya :
walaqad atainaaka saban mina almatsaanii wal quraana alazhiima
(QS Al Hijr [15] : 87)
Kami telah mengaruniakanmu Assabul-matsani dan al-Quran yang
agung.. (Q.S. 15:87)
Assabul-matsani dan al-Quran, dua pegangan yang menyelamatkan
kita dari kesesatan, dua perkara yang telah membuat Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam tenang meninggalkan umat.
Al Quran kita telah mengetahuinya lalu apakah yang dimaksud
dengan Assabul-matsani ?
Saban minal-matsani terdiri dari tiga kata; Saban, Min dan alMatsani. Saban berarti tujuh. Min berarti dari. Sementara al-Matsani
adalah bentuk jama dari Matsna yang artinya dua-dua. Dengan
demikian maka Matsani berarti empat-empat (berkelompokkelompok, setiap kelompok terdiri dari empat).
Dalam sebuah hadits Rasul menyebutkan bahwa Assabul-matsani itu
adalah surat Fatihah. Itu benar, namun yang dimaksud oleh hadits
tersebut adalah bahwasanya Assabul-matsani (tujuh kelompok) itu
telah diisyaratkan oleh salah satu ayat dalam surat Fatihah, tepatnya
pada firman-Nya :

Ya Allah, tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang
yang Engkau karuniai nikmat. (QS Al Fatihah [1]:6-7)
Mereka itulah Assbaul-matsani, sebagaimana firman Allah :

Orang-orang yang dikaruniai nikmat oleh Allah adalah: Para nabi,
para shiddiqin, para syuhada dan orang-orang shalih, mereka itulah
sebaik-baik teman. (QS An Nisaa [4]: 69)

Mereka itulah Assabul-matsani yakni orang-orang yang telah


dikaruniai nikmat oleh Allah taala sehingga berada pada jalan yang
lurus dan menjadi seorang penunjuk yang patut untuk diikuti dalam
memahami kitab petunjuk (Al Quran) sehingga menyelamatkan kita
dari kesesatan serta menghantarkan kita mencapai kebahagian dunia
dan akhirat
Imam Mazhab yang empat adalah termasuk Assabul-matsani yang
menghantarkan kepada kebahagiaan dunia dan akhirat, sebagaimana
pula telah disampaikan dalam tulisan
padahttps://mutiarazuhud.wordpress.com/2012/09/17/seorangpenunjuk Sedangkan Assabul-matsani lainnya telah disampaikan
dalam tulisan
padahttps://mutiarazuhud.wordpress.com/2012/09/16/yangdikaruniai-nikmatnya/
Wassalam

MENCAPAI RAHASIA
KEBAHAGIAN HIDUP DI DUNIA
DAN AKHIRAT

Kebahagiaan hidup yang hakiki adalah apabila kebahagiaan hidup di


dunia juga akan diikuti dengan kebahagiaan hidup di akhirat.
Setiap hamba yang beriman akan meyakini bahwa ada kehidupan
yang kekal setelah kehidupan di dunia yang fana. Oleh karena itu

kebahagiaan yang dipersiapkan adalah kebahagiaan yang beriringan,


bahagia di dunia dan bahagia di akhirat.
Apa saja kunci rahasia rahasia hidup bahagia? Apakah harta menjadi
jaminan. Banyak orang kaya yang memiliki jumlah harta tak
terhitung, namun mereka tidak menemukan kebahagiaan hidup.
Bahkan tak jarang dengan harta yang dimilikinya tersebut ia akan
menjadi sengsara. Bukan hanya sengsara di dunia tapi juga di akhirat.
Demikian juga bagi mereka yang memiliki jabatan terhormat. Jabatan
tinggi tidak menjamin kehidupan seseorang akan bahagia. Lihatlah
bagaimana banyaknya para pejabat yang siang malam resah tak
tenang memikirkan kalau-kalau ia akan mendapatkan tuntutan dari
rakyatnya untuk lengser, takut diturunkan oleh lawan politik dan lain
sebagainya.
Harta, tahta ataupun wanita dan keluarga bukan lah kunci dari
rahasia hidup bahagia. Ada beberapa hal yang perlu ditanamkan
apabila Anda ingin kehidupan Anda di dunia bahagia dan berakhir
bahagia pula di akhirat:
1. Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Perintah Allah adalah sesuatu yang bernilai pahala. Pahala adalah
segala sesuatu yang mampu membuat hati seseorang menjadi
tenang, damai dan bahagia. Oleh karena itu, orang yang selalu
melakukan perintah Allah maka ia akan mengumpulkan banyak
pahala. Dan pahala tersebut akan berbuah ketenangan dalam diri
yang bersangkutan.
Kebahagiaan yang hakiki akan muncul dengan kita memperbanyak
perbuatan pahala, tak hanya di dunia namun juga di akhirat. Menjauhi
apa yang menjadi larangan Allah merupakan cara Anda untuk lebih
ringan dalam menjalankan perintah Allah. Orang yang selalu
melakukan larangan-larangan Allah akan terkunci hati-Nya melakukan
berbagai perintah Allah SWT.
2. Memperbanyak rasa syukur dalam hidup
Kunci rahasia hidup bahagia selanjutnya adalah memperbanyak rasa
syukur pada Allah SWT.

Syukur akan membuat kita tenang dalam menjalani hidup, tidak iri
dan dengki serta akan lebih banyak mengingat segala nikmat yang
telah diberikan Allah pada kita.
Syukur bukan hanya menjadi rahasia hidup bahagia, namun juga akan
mengantarkan memperoleh nikmat yang lebih banyak lagi dari Allah
SWT. Sebab Allah SWT menjanjikan, barang siapa yang bersyukur
dengan nikmat-Nya, maka akan ditambahkan lagi padanya nikmat
yang banyak.
Itulah dua hal utama yang menjadi rahasia hidup bahagia baik di
dunia maupun di akhirat. Bahagia dunia dan akhirat merupakan
hakikat bahagia yang paling utama.
Meskipun apa yang diinginkan itu tercapai, tetapiramai yang
kecewa, hidupnya gelisah malah ada yang membunuh diri, karena
apa yang diinginkannya itu tidak tercapai.
Islam memberi panduan kepada kita untuk mencapai ketenangan
dalam kehidupan ini maka kita perlulah mendekatkan diri kita dengan
Maha pencipta yaitu Allah S.W.T. Allah berfirman yang maksudnya:
Kethuilah, hanya dengan berdzikir kepada Allah sajalah hati
akan menjadi tenteram. (Q.S.Ar Rad :28)
Zikir dari segi bahasa dapat diartikan dengan ingat ,yang
merupakan ucapan, perbuatan dan pemikiran.
Allah berfirman yang maksudnya:
(Yaitu) orang yang berzikir kepada Allah semasa
mereka berdiri atau duduk, atau dalam keadaan berbaring
dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan semua
ini dengan sia-sia. (QS Ali Imran: 191)
Kemuncak bagi pencapaian Kebahagiaan bagi orang yang beriman,
yaitu kebahagiaan hidup di akhirat dengan nikmat surga yang kekal
abadi, Allah berfirman yang maksudnya:
Dan sampaikanlah berita gembira kepada yang beriman dan
berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga
yang mengalir sungai-sungai didalamnya. (QS al-Baqarah : 25)

Bagi seorang Muslim kebagiaan yang diusahakan mencakup bahagia


didunia dan bahagia di akhirat.
Dunia ini merupakan ladang ataupun kebun yang diusahakan untuk
menanam berbagai tanaman yang berguna yang boleh dinikmati
didunia dan diakhirat.
Dalam surah al-Asr, Allah berfirman yang maksudnya :
Demi masa sesungguhnya manusia itu dalam kerugian,
kecuali orang yang beriman dan beramal soleh dan mereka
pula, berpesan-pesan dengan kebenaran dan berpesan-pesan
dengan kesabaran. (QS.al-Asr: 1 3)
Untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, maka
perlulah kita memiliki Iman yang teguh, dan amalan soleh, serta
saling berpesan kepada kebenaran dan kesabaran.
Iman ialah keyakinan teguh, kepada Allah S.W.T. dan Rasulnya,
sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, hanyalah orang
yang percaya kepada Allah dan RasulNya, kemudian mereka
tidak ragu-ragu dan mereka berjuang dengan harta dan jiwa
mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang
yang benar. (QS al-Hujurat :15)
Allah berfirman yang maksudnya: Sesungguhnya manusia itu
dalam kerugiaan, kecuali orang yang beriman dan beramal
soleh, dan mereka pula saling berpesan-pesan dengan
kebenaran dan dan berpesan-pesan dengan
kesabaran. (Qs.al-Asr :1 3)
Amal soleh ialah ialah perbuatan manusia yang sesuai dengan
petunjuk Allah S.W.T. Amal soleh adalah kesempurnaan iman
seseorang.
Menegakkan kebenaran, didunia ini banyak amal perbuatan keji
dan zalim, dilakukan oleh manusia, oleh itu perlulah ada orang-orang
yang terus berusaha untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.
Menegakkan kesabaran. Sudah tentu dalam usaha untuk
menegakkan kebenaran maka kita akan menghadapi berbagai
halangan dan rintangan, hanya mereka yang sabar saja yang akan
memperoleh kejayaan.

Anda mungkin juga menyukai