Anda di halaman 1dari 13

 Home

 About

 Contact

 Sitemap

 Disclaimer

 Login

  Home
 Artikel
 Video
 Program
 Jadwal
 Workshop
 Private
 Klinik
 Testimonial

Home ENERGI KHALIFAH Ilmu Jisim Latif Gratis


Ilmu Jisim Latif Gratis
Edi Sugianto, C.Ht., MNLP 5 years ago ENERGI KHALIFAH
Jisim Latif maknanya adalah bagian diri yang halus atau gaib, atau bila dalam
tradisi esoteris biasanya disebut sebagai Lapisan Tubuh Energi (LTE). Selain
mempunyai tubuh fisik, manusia juga mempunyai tubuh energi.

Manusia mempunyai 7 lapisan tubuh energi yang masing-masingnya terkait


dengan Cakra-cakra utama. Setiap lapisan tubuh energi, atau bisa dikatakan
setiap tubuh energi, bila dipelihara dan dikembangkan, akan memunculkan
potensi ”adikodrati” yang luar-biasa, yang sesungguhnya merupakan fitrah diri
manusia.

Di bawah ini adalah penjabaran Konsepnya, sebagai Spiritual Line


Base dan Fondasi Trance Logic-nya atau tahap ILMUL YAKIN, dan bila anda
berminat mengaplikasikan prakteknya untuk meningkatkan pemahaman anda
menuju AINUL YAQIN & HAQQUL YAQIN, silahkan ikuti Pelatihan Gratisnya di
sini...

Adapun ketujuh lapisan tubuh tersebut adalah :

1. Tubuh pertama, sebenarnya ada 2 yaitu tubuh fisik dan tubuh eterik dobel
tapi dianggap 1 tubuh (ada di dimensi ke-3 fisik dan non fisik) dengan pusat
energi di Cakra Dasar.
2. Tubuh kedua namanya adalah tubuh Emosi engan pusat energi di Cakra
Sex.
3. Tubuh ketiga namanya adalah tubuh Mental/Trauma engan pusat energi di
Cakra Pusar.
4. Tubuh keempat namanya adalah tubuh Intuisi engan pusat energi di Cakra
Jantung.
5. Tubuh kelima namanya adalah tubuh Atma engan pusat energi di Cakra
Tenggorokan.
6. Tubuh keenam namanya adalah tubuh Monad engan pusat energi di
Cakra Ajna.
7. Tubuh ketujuh namanya adalah tubuh Ilahi engan pusat energi di Cakra
Mahkota.
Ketujuh lapisan tubuh ini bisa dibayangkan seperti lapisan kulit bawang, dengan
hukum yang berlaku : Lapisan diatas meliputi lapisan dibawahnya. LTE [Lapis
Tubuh Energi] ke Tujuh dapat mengakses dan mengendalikan LTE ke Enam
hingga lapisan tubuh Pertama, tetapi LTE Pertama tidak dapat mengendalikan /
mengakses LTE ke dua dan diatasnya. Itu yang saya maksud dengan meliputi.

NAMUN sangat perlu dipahami, karena Basis (default) Kesadaran manusia


(hidup) berada di tubuh fisik. Jika pada lapisan-lapisan bawah tubuh energi
bermasalah (kotor), maka dapat menjadi penghalang (HIJAB) untuk mencapai
kesadaran atau menggunakan potensi kemampuan lapisan energi yang berada
diatasnya.

Lapis Tubuh Energi Pertama : Tubuh Fisik


Dalam kepercayaan timur, lapisan tubuh pertama berhubungan dengan Chakra
Dasar.

LTE pertama mempunyai hubungan yang sangat erat dengan tubuh fisik.
Seseorang yang berniat mengolah dan memanfaatkan potensi Tubuh Energi dan
potensi Tubuh Cahayanya, harus merawat kesehatan LTE pertama ini dengan
cara menjaga keseimbangan kebutuhan tubuh fisik seperti:

 Makan & Minum. Makanlah makanan yang halal (baik cara perolehan
maupun kandungan dzatnya), baik dan teratur, tidak berlebihan, serta gizi yang
baik. Makanan yang didapatkan secara haram akan mengotori LTE ini.
 Hubungan Seks. Lakukan secara halal dan tidak berlebihan.
 Olah raga secara cukup dan teratur. Tubuh fisik kita tidak bisa terus-
menerus berdiam diri, ia harus digerakkan secara teratur. Sudah sangat jamak
diketahui bahwa jika tubuh ini kurang gerak maka penyakit-penyakit akan
numpuk, begitu juga sirkulasi energi yang ada kurang aktif.
 Istirahat dan tidur yang cukup untuk memulihkan energi.
Lakukan aktifitas makan, minum, berhubungan seks, olah-raga secara seimbang,
jangan melampaui batas (berlebihan/kekurangan) karena dapat merusak,
menjadikan lapisan tubuh pertama menjadi kotor / bermasalah.

Dalam agama islam, mungkin kita bisa merujuk pada sebuah hadist yang sangat
populer, kira-kira intinya adalah sbb: ”Berhentilah makan sebelum kenyang”.
Mengapa kita dinasihatkan demikian? Mungkin, jawabannya kurang-lebih adalah
demikian:

 Kekenyangan dapat membawa dampak yang kurang bagus bagi tubuh


fisik, menjadi ”endut”.
 Kekenyangan dikhawatirkan hanya memperturutkan nafsu belaka,
sehingga tumbuh sifat serakah.
 Dll.. (hehehe.. ini menunjukkan sedikitnya perbendaharaan yang saya
miliki.. )
LTE Pertama ini saya sebut sebagai Lapisan Tubuh NAFSU karena sangat
terkait dengan nafsu untuk pemenuhan kebutuhan tubuh fisik: libido, syahwat,
lapar, haus.

Jika nafsu-nafsu makan, minum, berhubungan seks, bergerak, yang melekat dan
sebagai driver untuk menjaga kelangsungan hidup tubuh fisik ini terlalu menonjol
(berlebih) maka lapisan tubuh pertama ini akan menjadi kotor dan bisa menjadi
Hijab untuk mengakses potensi-potensi LTE diatasnya.

Kekotoran bisa terjadi, bukan hanya sebagai ”akibat” dari tindakan (action), tetapi
”hanya” dalam tataran fantasi dan imajinasi pun sangat mungkin membuat
lapisan tubuh energi ini menjadi kotor. Ketakutan / kekhawatiran yang berlebih
akan terputusnya kelangsungan (sumber) rizki (makan) pun dapat mengotori LTE
ini.

Jika LTE Pertama ini kotor, Bagaimana mengatasinya?


Dalam agama islam, secara preventif banyak ”pasal” yang mengatur masalah ini,
seperti menjaga pandangan dari hal-hal yang haram dan diharamkan, menutup
aurat, tidak berdua-duaan dengan yang bukan muhrim, puasa sunnah, puasa
wajib, tidak makan daging babi, bangkai, darah, minum-minuman keras dan lain
sebagainya. Puasa juga dapat dilakukan sebagai tindakan kuratif. Taubat dan
istighfar yang dilakukan secara tepat dapat membersihkan kekotoran lapisan
tubuh pertama ini.

Lapis Tubuh Energi Kedua : Tubuh EGO [tubuh eterik atau tubuh prana].
Dalam kepercayaan timur, lapisan tubuh kedua ini berhubungan dengan Chakra
Seks.

Lapisan Tubuh Energi kedua saya sebut sebagai Tubuh EGO, secara umum
mungkin dikenal sebagai tubuh eterik atau tubuh prana. Whatever-lah… belum
ada undang-undang atau konvensi yang mengatur penamaan ini.. hehehe..

Jika LTE pertama adalah tempat nafsu untuk pemenuhan kebutuhan dasar,
kebutuhan tubuh fisik, maka LTE Kedua adalah tempat beradanya nafsu untuk
pemenuhan Citra diri, harga diri, gengsi, dll. Pada lapisan inilah terdapat
hasrat, ambisi, keinginan-keinginan. Aku ingin begini, aku ingin begitu.. persis
lagunya Doraemon. Hasrat, ambisi, adalah fitrah manusia yang dapat mendorong
manusia untuk selalu menjadi lebih baik dalam segala hal: sosial, ekonomi, ilmu-
pengetahuan, teknologi, spiritual, dll.

Lapisan Tubuh Kedua ini meliputi (dapat mengakses) lapisan Tubuh Pertama.
Jika potensi ‘hasrat’ dipadu dengan nafsu seks maka akan menjadi dorongan
untuk melakukan aktifitas seksual, begitu pula jika hasrat dipadu dengan nafsu
makan, mungkin hasratnya tidak sekedar makan, tetapi ingin makanan yang
lebih bergizi dan bergengsi, jadilah kegiatan makan yang tidak sekedar makan.

Jika hasrat, ambisi dan keinginan ini dibiarkan bebas, maka akan terjadi
pelanggaran fitrah manusia. Manusia adalah makhluk yang cenderung
melampaui batas. Ambisius, Mau menang sendiri, Serakah, tamak... Ketika
hasrat ini diperturutkan menjadi bebas, kebablasan, maka LTE Kedua menjadi
kotor yang akan menjadikan hijab dan sulit bagi kita (dikesadaran fisik) untuk
memanfaatkan potensi-potensi lapisan tubuh energi diatasnya.

Dibalik hasrat, ambisi dan keinginan-keinginan, terdapat unsur-unsur pelengkap


seperti : Berani dan Takut, Kecewa dan Puas, sakit hati dan senang hati. Takut
adalah hal yang wajar, merupakan indikasi bahwa kita belum paham terhadap
apa yang sedang/akan kita hadapi, tetapi Ketakutan adalah lain soal. Ketakutan
menjadikan tubuh energi kita lemah, dan keberanian menjadikan kita kuat.
Namun keberanian tanpa memperhatikan moral, etika, agama, dll, akan
membuat Lapisan Tubuh Energi kedua ini menjadi kotor.

Lapis Tubuh Energi Ketiga : Tubuh Astral / Tubuh Emosi


Dalam kepercayaan timur, lapisan tubuh ketiga ini berhubungan dengan Chakra
Solar Plexus.

Lapisan tubuh ketiga sering disebut sebagai tubuh astral, namun saya lebih suka
menyebutnya sebagai Tubuh EMOSI. Mengapa? Karena pada lapisan tubuh
energi inilah bersemayamnya segenap perasaan kita seperti: senang - susah,
kecewa - puas, sakit hati, gembira - sedih, marah, takut - berani, dll.

Ketika kematian menjemput (Ruh ditarik pulang), lapisan tubuh pertama dan
lapisan tubuh kedua akan mati dan terurai menjadi unsur-unsur alam semesta
pembentuknya, sehingga mereka kehilangan Nafsu dan Hasrat. Lapisan tubuh
ketiga, kelangsungannya tergantung dari ’status perasaan’ yang disandangnya.
Ikhlas-kah ketika ia meninggal dunia? Tidak-terimakah? Bila orang tersebut
meninggal dalam kondisi marah, dendam, kecewa, sedih, dengan kata-lain ”tidak
berserah-diri kepada (takdir) Allah”, maka ia akan terus ”hidup” di alam energi
dengan membawa emosi kemarahan itu. Ia tidak dapat meneruskan
perjalanannya, untuk menunggu di alam penantian yang seharusnya, yang enak,
bila seluruh unsur energi – perasaan tersebut telah musnah. Tak ada kelekatan
lagi.

Ingat pesan Allah SWT dalam Al Qur’an: ”.. dan janganlah kalian mati kecuali
dalam keadaan berserah diri”. Berserah diri = Unbinding dari hal-hal duniawi atau
apapun, kecuali hanya kepada Allah SWT.

Maka tak heran seseorang yang sudah meninggal dunia, untuk ”sementara
waktu” dapat menampakan diri kepada orang yang masih hidup. ”Sementara
waktu” disini bisa berarti beberapa hari hingga beberapa ratus tahun, atau
selamanya hingga yaumil kiyamah kelak. Waallahua’alam.

Tubuh ketiga merupakan duplikat tubuh fisik. Tubuh emosi setiap orang memiliki
bentuk yang sempurna (utuh) meski saat hidup orang tersebut mempunyai cacat
pada tubuh fisiknya. Perbedaannya dari satu orang ke orang yang lain adalah:
ada yang pucat, berseri, cerah, dll.
Tubuh emosi inilah yang digunakan untuk melakukan perjalanan keluar tubuh
atau perjalanan astral, Out of Body Experience, atau Rogoh Sukmo.

Lapis Tubuh Energi Keempat Tubuh PIKIRAN/Tubuh Mental atau Tubuh


Psikis
Dalam kepercayaan timur, lapisan tubuh keempat ini berhubungan dengan
Chakra Jantung.

Lapisan tubuh keempat, saya pribadi lebih senang menyebutnya sebagai Tubuh
PIKIRAN tempat beradanya pikiran kita - MIND. Banyak orang menyebutnya
sebagai tubuh mental atau tubuh psikis. Whatever lah...

Beberapa aktifitas yang dilakukan oleh Pikiran adalah:

 Berpikir
 Imajinasi dan Visualisasi
 Fantasy dan Berkhayal
 Mimpi
Fantasy membayangkan suatu keadaan, kesenangan. Berhati-hatilah dengan
fantasi ini, jangan pernah ber-fantasi buruk, jorok misalnya. Karena apa yang kita
fantasikan benar-benar terwujud di alam energi ini dan dapat dilihat oleh semua
makhluk di alam energi dilevel ini. Maka bukan suatu kebetulan, jika ketika
seorang sedang berfantasi jorok lantas mengalami seolah-olah benar-benar
merasakan yang difantasikan atau terkadang sering mimpi bersama ”orang” yang
di-fantasi-kannya.

LTE Pertama, Kedua dan Ketiga pada dasarnya merupakan bagian dari LTE Ke
empat ini.
Orang yang telah mengembangkan kemampuan LTE Keempat ini, akan
mendapatkan kemampuan yang dikenal sebagai Extra Sensory Perception (ESP)
- mendengar dan melihat tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, melihat dan
mendengar bukan menggunakan indera-indera ragawi. Kemampuan ESP
bertumbuh secara bertahap, dapat saja saat ini hanya dapat menerka apa yang
dipikirkan orang lain, lalu sampailah ia dapat 'melihat' apa yang dipikirkan orang
lain. Bagaimana cara melatih dan memperbesar kemampuan ESP ini? Silahkan
Pelajari Di Sini...
ESP: Telepati, Clairvoyance, Projeksi pikiran dan Membaca pikiran adalah
potensi dari tubuh pikiran ini, sedang Pola Pikir (Mindset) adalah bagaimana isi
dari Pikiran kita tertata. Hukum Ketertarikan (Law of Attraction) bekerja pada level
energi ini.

Lapis Tubuh Energi Kelima : Tubuh KESADARAN ENERGI


Dalam kepercayaan timur, lapisan tubuh kelima ini berhubungan dengan Chakra
Tenggorokan.

Potensi apa yang yang dimiliki oleh lapisan tubuh kelima ini?
Lapisan tubuh kelima adalah Tubuh KESADARAN ENERGI. Seseorang dengan
lapisan tubuh kelima yang telah berkembang sempurna, jika ia tertidur, maka
hanya tubuh fisiknya saja yang tidur sedangkan tubuh energinya tetap sadar.
Sadar pada saat tertidur.

Ketika bermimpi, ia sadar bahwa ia sedang berada di alam mimpi. Ketika tubuh
fisiknya sedang dibius (anestesi), maka ia tetap sadar dan dapat melihat tubuh
fisiknya yang sedang dioperasi – tanpa merasa sakit tentunya.

Sangat jarang orang yang memiliki Lapisan Tubuh Energi Ke Limanya yang telah
berkembang sempurna, sebagian besar ”hidup kita”, default kesadaran kita
”parkir” ditubuh fisik (materi). Banyak orang menyebut bahwa kita, dengan
kesadaran yang parkir ditubuh fisik, berada dalam keadaan ”tertidur”, mati dalam
hidup.. (atau hidup dalam mati ya?.. ).

Lapis Tubuh Energi Keenam : Tubuh KESADARAN COSMIC


Lapisan tubuh energi keenam ini berkaitan dengan chakra Ajna yang terletak
diantara kedua mata.

Lapisan tubuh keenam disebut sebagai Tubuh KESADARAN COSMIC. Melalui


tubuh ini, seseorang bisa melihat alam semesta ini dengan gamblang. Anda bias
berjalan-jalan meninggalkan planet bumi kita yang biru, semakin lama semakin
terlihat mengecil. Anda bias melintasi langit.

Lapis Tubuh Energi Ketujuh : Tubuh KESADARAN RUH AL-QUDS/NUR


MUHAMMAD
Ruh Al-Quds inilah yang membawa penjelasan kemisian seseorang, untuk apa
seseorang diciptakan Allah, secara spesifik orang-per-orang. Dengan kehadiran
Ruh Al-Quds, seseorang menjadi mengerti misi hidupnya sendiri. Mereka-mereka
yang telah dianugerahi Kesadaran Ruh Al-Quds inilah yang disebut sebagai
‘ma’rifat’, dan telah mengenal diri sepenuhnya.

“Man ‘arafa nafsahu, faqad ‘arafa Rabbahu,” kata Rasulullah. Barangsiapa yang
mengenal dirinya, maka ia mengenal Rabb-nya. Dengan kehadiran Ruh Al-Quds
ke dalam jiwanya, seseorang menjadi mengenal dirinya, mengerti kemisian
dirinya, dan mengenal Rabb-nya melalui kehadiran Ruh-Nya itu.

Dengan mengenal dirinya secara sejati, maka mulailah seseorang ber-agama


secara sejati pula. “Awaluddiina ma’rifatullah,” kata Ali bin Abi Thalib kwh.
Awalnya ad-diin (agama) adalah ma’rifatullah (mengenal Alah). Jadi berbeda
dengan pengertian awam bahwa mencapai makrifat adalah tujuan beragama,
justru sebaliknya: ma’rifat adalah awalnya beragama, ber-diin dengan sejati.

Keasadaran Ruh Al-Quds, ini ada juga yang menyebut dengan KESADARAN
RUH ILAHI. Karena melalui kesadaran inilah Allah SWT memancarkan dengan
sempurna Nur-Nya ke dalam diri manusia. Sehingga dalam faham kejawen, Ruh
Al-Quds inilah yang disebut dengan Rasul Sejati.

Inilah Konsep ‘trinitas’ yang dikembalikan oleh Qur’an kepada hakikatnya


semula: Allah, Ruh Al-Quds, dan jasad sang Insan Kamil. Pengertian trinitas
ini, seiring dengan berjalannya waktu dan jauhnya aliran doktrin dari mata-airnya,
perlahan berubah menjadi sesuatu yang abstrak: tiga tetapi satu dan satu tetapi
tiga.

Namun Rasulullah melaui Qur’an, secara halus mengembalikan khazanah


tritunggal ini kepada esensinya: bukan zatnya yang satu sekaligus tiga, tetapi
sebenarnya yang terjadi adalah Allah dan Insan Kamil, melalui kehadiran Ruh Al-
Quds, telah sepenuhnya selaras dan menjadi satu kehendak. Apapun perbuatan,
perilaku dan kehendak seorang Insan Kamil akan sepenuhnya sesuai dengan
kehendak Allah. Sedangkan Allah-nya sendiri, sebagai zat, tetap hanya satu.
Inilah yang dikembalikan: Allah itu satu, tidak memiliki anak, dan anggota sistem
ke-tiga-an itu terpisah, baik secara hakikat maupun zat. Wujudnya satu, bukan
tiga.

Siapa saja Insan Kamil itu? Mereka adalah semua orang yang telah dianugerahi
Allah Ruh Al-Quds ke dalam jiwanya. Semua Nabi dan Rasul, termasuk Nabi Isa
as, dan para orang suci yang ber-maqam rahmaniyah dan rabbaniyah, adalah
Insan Kamil.

Lapisan puncak tubuh energi inilah batas atas perjalanan tubuh energi hingga
bertemu dengan keadaan non-eksistensi, kekosongan, tidak ada apa-apa.
Mungkin inilah yang dikatakan oleh orang-orang sufi sebagai Alam Fana, atau
kepercayaan timur lainnya mengatakannya sebagai Nirwana yang artinya
kosong, kekosongan. Tidak ada apa-apa diketinggian alam puncak ini. Kita bisa
menyadari tidak ada apa-apa, benar-benar awang-uwung disini. ”saya” pun
sudah lenyap.

Fana bukanlah tujuan akhir dari perjalanan Mengenal Diri kita. Fana hanyalah
puncak dari kesadaran tubuh energi kita. Jadi Jangan terjebak dan berhenti pada
lapis ke tujuh alam energi ini. Jangan karena tidak melihat apa-apa lantas
berucap: ”oh.. tidak ada apa-apa selain aku. Akulah Sang Kebenaran”. Agar tidak
terjebak, menjadi musryk, prinsip tauhid: La ilaha ilallah - Tiada tuhan selain
ALLAH, harus tetap kita pegang teguh, sampai kapanpun.

KORELASI LAPISAN TUBUH ENERGI DAN LAPIS LANGIT ALAM ENERGI


Lapisan-lapisan Tubuh Energi berkorelasi dengan lapisan langit di alam (dimensi)
energi. Lapisan Tubuh Energi Pertama berkorelasi dengan Langit Pertama alam
energi, dan seterusnya. Jika seseorang telah berhasil mengembangkan potensi
Lapisan Tubuh Ke Tujuh, maka ia akan bisa ”mengakses” Langit Ketujuh Alam
Energi.

Lapis Langit di atas, meliputi Lapis langit dibawahnya. Artinya, ketika seseorang
bisa mengembangkan potensi Lapisan Tubuh Energi Kelima dan ia tidak memiliki
hambatan (hijab) pada lapisan-lapisan Tubuh Energi dibawahnya, juga tidak ada
hambatan pada Tubuh Materinya, maka ia akan bisa menggunakan dan
menikmati potensi-potensi lapisan Tubuh Keempat dengan sadar.

Bagaimana cara membersihkan LTE ini?


Secara umum, dalam dunia reiki dan sebangsanya, dikenal dengan istilah
attunement: penyelarasan, pengaktifan Cakra-cakra melalui pembersihan /
pembukaan. Cara-cara tersebut, saya pandang lebih berisiko dibanding
menggunakan cara yang lebih islami. Resikonya adalah terjadinya penyumbatan-
penyumbatan saluran energi tubuh akibat dari sisa “pembakaran” (pembersihan)
Cakra dan saluran/jalur tubuh energi. Contoh resiko adalah Kundalini Syndrome.
Cara Islami akan mendapatkan hasil yang jauh lebih baik, karena tanpa efek-
samping, kotoran akan lenyap tanpa mempengaruhi jalur energi ataupun cakra-
cakra yang lain. Seperti apa cara Islami (yang saya maksud) tersebut?. Itulah
yang disebut TAZKIYATUN NAFS atau bahasa kerennya Metode Kultivasi....

Bagaimana Cara Meningkatkan & Memurnikan Kesadaran Hingga Mencapai


Kesadaran Ruh..??
Yaitu dengan Energi Al-Wasilah.

Allah swt berfirman :


"Hai orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang
mendekatkan diri kepada-Nya[Al-Wasilah], dan berjihadlah pada jalan-Nya,
supaya kamu mendapat keberuntungan (sukses)."(QS.Al Maidah :35).

Syekh Sulaiman Zuhdi pada waktu menafsirkan QS.Al Maidah:35 menyatakan :


“Pengertian umum dari wasilah adalah sesuatu yang dapat menyampaikan kita
kepada suatu maksud atau tujuan. Nabi Muhammad SAW adalah wasilah yang
paling dekat untuk sampai kepada Allah SWT, kemudian kepada penerusnya-
penerusnya yang Kamil Mukammil yang telah sampai kepada Allah SWT yang
ada pada tiap-tiap abad atau tiap-tiap masa”

Umumnya pendapat ulama yang tidak mengenal Tasawuf Tarekat menyatakan


bahwa Al-Wasilah itu hanya berupa amal ibadah. Namun perlu diperhatikan,
Selama nafas terakhir kita belum meninggalkan tenggorokan, Lapisan Tubuh
Energi (LTE) setiap saat berpotensi menjadi kotor. Bila kita terus menjaga Nafsu,
Ego dan Emosi (NEE) agar tetap normal – tidak berlebihan, dan tetap menjaga
ibadah-ibadah kita seperti Sholat, puasa dan dzikir, Insya Allah LTE kita akan
tetap bersih. Jika kita lalai maka LTE kita akan menjadi kotor, dengan catatan
bahwa puasa, sholat dan dzikir tersebut dilakukan dengan khusuk, dengan
ingatan yang senantiasa terhubung dengan Allah Subhannalahu wata’ala.

Mengapa bisa demikian? Karena Tubuh Energi kita ini merupakan medan
pertempuran antara Jiwa kita melawan iblis dan setan beserta balatentaranya.
Jiwa kita berkepentingan menjaga agar LTE tetap bersih, supaya kita (badan
wadag) memiliki kesadaran ilahiah, dan supaya tidak menjadi penghambat,
penghalang, perjalanan Jiwa menempuh Alam Cahaya. Sementara Iblis dan
sekutunya, yang merupakan musuh yang nyata bagi manusia, berusaha terus
memanas-manasi NEE kita, memberikan pengaruh kebimbangan-kebimbangan
dan keraguan dalam pikiran kita, hingga akhirnya LTE kita menjadi kotor dan
dikuasai mereka.

Nah, pertanyaannya. Mampukah manusia yang setiap hari berjibaku melawan


dirinya sendiri ini mengandalkan kekuatan amal ibadah dirinya sendiri sebagai Al-
Wasilah untuk meningkatkan kesadarannya...??? Maka jawabnya adalah sangat
TIDAK MUNGKIN....

Hanya Al-Wasilah yang datang dari sisi Allah swt sajalah yang mampu
menaikkan derajat kesadaran manusia hingga ke derajatnya yang tertinggi. Al-
Wasilah Itulah yang disebut Hidayah yaitu energi Al-Wasilah yang datang
langsung Dari Allah SWT dan Syafaat atau Hidayah Allah yang melalui
Rasulullah. Itulah Hakikat dari Sholawat. Baca Hakekat sholawat di sini...

Al-Wasilah yang berupa syafaat Rasulullah inilah yang diwariskan secara


berantai dalam Rantai Emas Silsilah Para Guru Muryid Tharekat untuk diberikan
kepada kaum muslimin. Dan Karena dengan Al-Wasilah ini seseorang manusia
yang masih kotor tubuh energinya mempunyai kesempatan untuk mengakses
Kesadaran Ruh Al-Quds/Nur Muhammad yang berada di dalam dirinya dan
menumbuh kembangkan spiritualitasnya hingga mencapai Kesadaran Nur
Muhammad, maka untuk kemudian Al-Wasilah jenis ini juga disebut sebagai Nur
Muhammad.

Dalam ilmu balaghah dikenal istilah “Majaz Mursal :

‫ةملن إَلطلحةق اللحمححلَل حوإَحراحدةة اللححاَل‬

artinya menyebut wadah, sedangkan sebenarnya yang dimaksud adalah isinya.


Disebutkan pula Nabi Muhammad sebagai wasilah, tetapi yang dimaksud
sebenarnya adalah Nuurun ala nuurin yang ada pada rohani Rasulullah SAW.

Prof.DR.H.S.S Kadirun Yahya menyatakan bahwa wasilah itu adalah suatu


channel, saluran atau frekuensi yang tak terhingga yang langsung membawa kita
kehaderat Allah SWT.

Wasilah itu ialah :

‫ءٓن لو رءٓر حعلَحى ءٓن لوةرر حيلهةدا ءٓ لةءٓن لوةرةه حملن حيحشاَءٓء‬
“Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya
siapa yang dia kehendaki “(QS An-Nur :35).

Wasilah itu telah ditanamkan ke dalam diri rohani Arwahul Muqaddasah


Rasulullah SAW yang merupakan sentral penghubung antara Rasulullah SAW
dan ummatnya menuju kehaderat Allah SWT.

Para Sahabat dan ummat Rasulllah SAW harus mendapatkan wasilah ini di
samping menerima Alquran dan As-Sunah

Rasulullah SAW bersabda :

‫كن مع ا فإن لم تكن مع ا كن مع من مع ا فإنه يصيلَك الى ا‬

"Jadikanlah dirimu beserta dengan Allah, jika kamu belum bisa menjadikan
dirimu beserta dengan Allah maka jadikanlah dirimu beserta dengan orang yang
telah beserta dengan Allah, maka sesungguhnya orang itulah yang
menghubungkan engkau (rohanimu) kepada Allah" (H.R. Abu Daud).

WALLAHU A'LAM

REPOSTING ARTIKEL LAMA DI SINI...


Share This:
Facebook Twitter Google+ Pinterest Linkedin


Aktivasi Kecerdasan Daya Laduni

Ilmu Jisim Latif Gratis

Kesadaran Inti Ruh, SuperConsciousness

Anda mungkin juga menyukai