Anda di halaman 1dari 43

Selasa, 31 Mei 2016

KESADARAN BURUNG

Kesadaran burung adalah kesadaran yang diperoleh seorang penempuh (salik) selama tahap-
tahap perjalanan ruhani melampaui kedudukan (maqamat) menuju Kesatuan (Tauhid).
Bagaikan seekor burung, seorang salik yang sudah mencapai tahap ini akan menyaksikan dunia
sebagai tempat hinggap sementara dan dapat ditinggalkan kapan pun dikehendaki.
Segala sesuatu yang terkait dengan kecintaan terhadap dunia (hubb ad-dunya) sudah
menyingsing bagaikan matahari menyeruak di tengah gumpalan awan hitam. Dunia telah
menjadi sesuatu yang rendah di bawahnya. Pada tahap ini sang salik akan merasakan getar-getar
cinta (hubb) seorang pecinta (muhibb) untuk mengarahkan pandangan kepada Kekasih (Mahbub)
sehingga yang lain (ghair) akan terabaikan.
...
Kesadaran burung adalah kesadaran sang salik melihat dunia sebagai sekadar tempat berpijak
untuk hinggap, makan, istirahat, bermadu kasih, tidur, dan bersarang. Atau, kesadaran makhluk
berkedudukan tinggi yang selalu mengarahkan pandangan ke hamparan kehidupan di bawahnya.
Atau, kesadaran untuk selalu melimpahkan segala sesuatu dari atas tanpa pernah menengadah
dari bawah. Atau, kesadaran untuk selalu memberi tanpa pernah meminta. Atau, kesadaran
seorang salik yang sudah di ambang batas antara Alam kasat mata dan Alam tak kasatmata.
Atau, kesadaran untuk memaknai angkasa kosong sebagai Tujuan akhir dari Kebebasan yang
didambakannya, meski sayap-sayapnya telah patah dan tubuhnya terbanting menjadi bangkai di
muka bumi. Di atas semua gambaran itu, mereka yang sudah memiliki kesadaran burung adalah
cermin dari jiwa merdeka yang tak sudi bertekuk lutut kepada sesama, meski kepadanya
disediakan sangkar emas dan limpahan makanan.
...
Meski kesadaran burung nilainya lebih tinggi dibanding kesadaran hewan melata dalam rentang
perjalanan ruhani seorang salik, kesadaran burung masih terjenjang berdasarkan tingkat-tingkat
kedudukan (maqamat) yang mencitrai makna keburungan.
...
Ada kesadaran burung gagak yang tak mampu terbang tinggi dan jauh :
itulah kesadaran yang masih tercekam lingkaran angan-angan (al-wahm) yang memunguti
serpihan-serpihan bangkai kamalasan dan cepat lupa diri jika dipuji-puji.
...
Ada kesadaran burung merak yang tak mampu terbang tinggi dan jauh :
itulah kesadaran yang cenderung membusungkan dada dan membentangkan bulu-bulu untuk
memamerkan keindahan citra dirinya sebagai yang terbaik dan terindah di antara segala burung.
...
Ada pula kesadaran bangau yang pintar bertutur kata, namun cenderung memuji diri dan selalu
memamfaatkan "udang-udang" yang percaya pada ucapannya.
...
Pada tingkat-tingkat kedudukan selanjutnya ada yang disebut kesadaran burung beo, yang
cenderung bangga dan berpuas diri bisa berkata-kata menirukan kata-kata orang bijak tanpa tahu
maknanya.
...
Ada kesadaran burung pipit yang cenderung berbangga diri hidup dalam kawanan-kawanan dan
kemudian membanggakan kawanannya sebagai yang paling baik dan benar.
...
Ada kesadaran burung merpati yang meski mampu terbang tinggi dan jauh, cenderung gampang
terbujuk oleh kemapanan sehingga menjadi hewan peliharaan yang jinak.
...
Yang tergagah dan terperkasa adalah kesadaran burung Rajawali ;
sebuah kesadaran yang terbang tinggi dan jauh di tengah kesenyapan angkasa, berkawan
kesunyian dan keheningan, bersarang tinggi di puncak tebing karang, tidak makan jika tidak
lapar, tidak minum jika tidak haus, dan selalu bertasbih memuji Penciptanya dengan suara
garang digetari Makna rahasia :
HAQQ…
HAQQ…
HAQQ...!
Suluk Abdul Jalil (Syeh siti jenar)
di Mei 31, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

SEJATINYA ILMU

Ilmu sejati yang memberi pengajaran adalah Diri Sejati..


Diri Sejati itu berada di dalam lapisan diri yang paling dalam.
Maka, pengetahuan tentang Ilmu sejati, menurut Siti Jenar, hanya bisa ditemukan melalui
ketajaman batin yang sumbernya dari hening dan sepinya diri.
Sebab ilmu sejati memang adanya di kedalaman kesadaran manusia yang paling dalam.
Untuk mendapatkan Ilmu Sejati, manusia harus sepi ing pamrih rame ing gawe. Bebas dari nafsu
dan ego pribadi apapun juga. Batin benar-benar menyatu dalam irama keheningan samadi.
Hati dan pikiran tertuju pada fokus: Hu Allah ! Itu saja, sehingga tidak ada konflik batin karena
semuanya hakikatnya Satu.
Susah-senang, baik-buruk, benar-salah, hitam-putih semuanya sumbernya satu dan tidak saling
mengalahkan dan menyalahkan ...
Semuanya bisa diresapi dalam diamnya pribadi kita untuk selalu menyatu dengan pribadi-Nya.
..
Sedulur papat limo pancer :
Empat saudara yaitu ketuban, ari-ari, tali pusat dan darah yang menyertai kelahiran bayi ke Alam
dunia.
Keempat saudara itu secara simbolik akan mati dan bersifat sementara, tinggal Pancernya-Ruh-
Pribadi yang hidup.
Pancer yang berupa ruh itulah Diri Pribadi Manusia.
..
Manusia sejati, menurut Siti Jenar, harus mengetahui Guru Sejati-nya.
Guru Sejati itu semacam intuisi/indera keenam hasil olahan dari Rasa yang sangat dalam.
Guru sejati adalah Ruh yang memperkuat Sukma Sejati/sang pribadi dalam hidup ini.
Sementara Sukma Sejati adalah tempat atau Wadah bagi dunungnya Sang Pribadi.
..
Ilmu-ilmu tentang yang demikian itulah oleh Siti Jenar dikatakan sebagai ILMU SEJATI.
(Syekh Siti Jenar)
di Mei 31, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Senin, 30 Mei 2016


PUNCAK TAUHID TERHADAP ALLAH

Pemikiran kita tentang Dzat Allah adalah sangat terbatas. Allah meletakkan di Akal pemikiran
kita dalam keadaan tidak tahu Asal Usul kejadian, tidak diketahui paras rupa,tidak berbentuk dan
tiada bersuara.
.
Suatu perkara yang dilarang untuk kita bersangka-sangka tentang Dzat Allah bersamaan dengan
sifat makhluk ciptaan karena ketinggian statusNya dalam kedudukan Pencipta.
.
Dzat Allah tidak bertempat karena darinyalah tercipta kewujudan tempat bagi tempat tinggal
makhluk ciptaanNya. Kita yakin kewujudanNya dengan tersendiri berserta sifat wajib 20 Tauhid
yang menidakkan persamaan dengan sifat makhluk ciptaanNya.
.
Nur Allah adalah Mukjizat Allah yang terkandung sifat Maha Meliputi Cahaya, kuasa dan Ilmu
yang menjadikan Nur Muhammad...
.
Nur Muhammad merangkumi sifat Maha untuk membentuk CiptaanNya yaitu Alam Semesta ini
dari sebutir Zarah yang kecil hingga sebesar unsur-unsur yang memenuhi ruang tempat tinggal
CiptaanNya...
.
Nur Allah dan Nur Muhammad meliputi segala Makhluk ciptaanNya diruangan Alam Semesta...
.
Makam Rasa adalah yang tertinggi.Disitulah Wadah tempat Anugerah Allah berbentuk Cahaya
(Tajalli).
.
Suatu hubungan dimana Mata hati (Qalbu yang hidup) dapat mengenal sesuatu yang di
AnugerahkanNya kepada Insan terpilih berbentuk kefahaman, keyakinan, keimanan dan
keilmuan kerohanian tentang bagaimana Tauhid kita terhadap Allah...
.
Akal dianugerahkan Allah untuk berfikir dan melakukan urusan seperti kehendak berbagai rasa
hati. Suatu kelebihan yang diberikan untuk membedakan ketinggian derajat sebagai khalifah
kepada Makhluk CiptaanNya yang lain...
Wallahu A'lam....
di Mei 30, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

TURUN NAIK NAFAS

"Jika Asma Allah diucapkan sekali saja dengan lisan, itu disebut dzikir (mengingat) lisan, namun
jika Nama Allah diingat dengan hati, maka itu akan sebanding dengan dengan tiga puluh lima
juta ucapan-ucapan (dzikir) lisan, itulah dzikir hati atau dzikir sirr
.
Ada 35 juta pembuluh darah dalam tubuh, dan semua terhubung ke jantung, Jika Nama Allah
diucapkan bahkan sekali saja (dengan hati) maka semua yang mengalir mengucapkan juga
.
Rasulullah SAW bersabda : "Wahai Abu Dzarr, Berzikirlah kepada Allah dengan zikir khamilan"
Abu Dzarr bertanya : "Apa itu khamilan?"
Sabda Rasul : "Khafi (dalam hati)"
.
Tahap pertama zikir adalah zikir Lisan, Kemudian zikir Kalbu yang cenderung diupayakan dan
dipaksakan, Selanjutnya zikir kalbu yang berlangsung secara lugas, tanpa perlu dipaksakan, Serta
yang terakhir adalah ketika Allah sudah berkuasa di dalam kalbu disertai sirnanya zikir itu
sendiri
.
Inilah rahasia dari sabda Nabi SAW :
"Siapa ingin bersenang-senang di taman surga, perbanyaklah mengingat Allah"
.
Tanda bahwa sebuah zikir sampai pada Sirr (nurani yang terdalam yang menjadi tempat cahaya
penyaksian) adalah ketika pelaku zikir dan objek zikirnya lenyap tersembunyi
.
Zikir Sirr terwujud ketika seseorang telah terliputi dan tenggelam di dalamnya, Tandanya,
apabila engkau meninggalkan zikir tersebut ia takkan meninggalkanmu
.
Zikir tersebut terbang masuk ke dalam dirimu untuk menyadarkanmu dari kondisi tidak sadar
kepada kondisi hudhur (hadirnya kalbu), Salah satu tandanya, zikir itu akan menarik kepalamu
dan seluruh organ tubuhmu
sehingga seolah-olah tertarik oleh rantai
.
Indikasinya, zikir tersebut tak pernah padam dan cahayanya tak pernah redup, Namun engkau
menyaksikan cahayanya selalu naik turun,
sementara api yang ada di sekitarmu senantiasa bersih menyala
.
Zikir yang masuk ke dalam sirr terwujud dalam bentuk diamnya si pelaku zikir
seolah-olah lisannya tertusuk jarum Atau semua wajahnya adalah lisan yang sedang berzikir
dengan cahaya yang mengalir darinya
.
Ketahuilah, setiap zikir yang disadari oleh kalbumu didengar oleh para malaikat penjaga, Sebab
perasaan mereka beserta perasaanmu, di dalamnya ada sirr sampai saat zikirmu sudah gaib dari
perasaanmu karena engkau sudah sirna bersama Tuhan, zikirmu juga gaib dari perasaan mereka
.
Kesimpulannya, berzikir dengan ungkapan kata-kata tanpa rasa hudhur (kehadiran hati) disebut
zikir lisan, berzikir dengan merasakan kehadiran kalbu bersama Allah disebut zikir kalbu,
sementara berzikir tanpa menyadari kehadiran segala sesuatu selain Allah disebut Zikir Sirr,
itulah yang disebut dengan Zikir Khafiy
.
Allah SWT berfirman :
"Dan berzikirlah kepada Tuhanmu dalam hatimu (nafsika) dengan merendahkan dirimu dan rasa
takut dan dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang dan janganlah kamu
termasuk orang yang lalai"
(QS 7 : 205)
.
Rezeki lahiriah terwujud dengan gerakan badan,
Rezeki batiniah terwujud dengan gerakan kalbu,
Rezeki sirr terwujud dengan diam, sementara
Rezeki akal terwujud dengan fana dari diam sehingga seorang hamba tinggal dengan tenang
untuk Allah dan bersama Allah
.
Nutrisi dan makanan bukanlah konsumsi rohani, melainkan komsumsi badan,
Adapun yang menjadi konsumsi rohani dan kalbu adalah mengingat Allah Dzat Yang Maha
Mengetahui segala yang gaib
.
Allah SWT berfirman :
"Orang-orang beriman dan kalbu mereka tenteram dengan mengingat (zikir kepada) Allah".
.
Semua makhluk yang mendengarmu sebenarnya juga ikut berzikir bersamamu, Sebab engkau
berzikir dengan lisanmu, lalu dengan kalbumu, kemudian dengan nafs-mu, kemudian dengan
rohmu, selanjutnya dengan akalmu, dan setelah itu dengan sirmu
.
Bila engkau berzikir dengan lisan, pada saat yang sama semua benda mati akan berzikir
bersamamu.
---------------
Bila engkau berzikir dengan kalbu, pada saat yang sama alam beserta isinya ikut berzikir
bersama kalbumu.
---------------
Bila engkau berzikir dengan nafs-mu, pada saat yang sama seluruh langit beserta isinya juga
turut berzikir bersamamu
---------------
Bila engkau berzikir dengan rohmu, pada saat yang sama singgasana Allah ('Arsy) beserta
seluruh isinya ikut berzikir bersamamu
---------------
Bila engkau berzikir dengan akalmu, para malaikat pembawa Arsy dan roh orang-orang yang
memiliki kedekatan dengan Allah juga ikut berzikir bersamamu
---------------
Bila engkau berzikir dengan sirmu, Arsy beserta seluruh isinya turut berzikir hingga zikir
tersebut bersambung dengan Dzat-Nya
.
Imam al-Baqir dan Imam ash-Shadiq as berkata : "Para malaikat tidak mencatat amal shalih
seseorang kecuali apa-apa yang didengarnya,
Maka ketika Allah berfirman :
"Berzikirlah kepada Tuhanmu dalam hatimu (nafsika)",
tidak ada seorangpun yang tahu seberapa besar pahala zikir di dalam hati dari seorang hamba-
Nya kecuali Allah Ta'ala sendiri" 58)
.
Didalam riwayat lainnya disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
"Zikir diam (khafiy) 70 kali lebih utama daripada zikir yang terdengar oleh para malaikat
pencatat amal".
(Al-Hadits)
.
Bila sang hamba mampu melanggengkan Zikir Khafi serta meyakini bahwa semua Alam Lahir
dan Alam Batin merupakan pengejewantahandari nama-nama-Nya maka ia akan merasakan
kehadiran-Nya di semua tempat dan merasakan pengawasan-Nya dan jutaan nikmat-nikmat-Nya
.
Perasaan akan kehadiran-Nya ini akan mencegah sang hamba dari berbuat dosa dan maksiat
di Mei 30, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Minggu, 29 Mei 2016


WILAYAH NOL

Ketika Si Hamba masuk dalam Wilayah Nol (Yang Maha Ada Yang Menghendakinya Untuk
Nol),
semua tidak menjadi acara :
Yang membenci maupun orang yang dibenci
Yang difitnah maupun yang menfitnah
Yang dikritik maupun yang mengkritik
Yang dihina maupun yang menghina
Yang dimusuhi maupun yang memusuhi
Yang memuji maupun yang dipuji
Yang disanjung maupun yang menyanjung
Yang kaya maupun yang miskin
Yang pandai maupun yang bodoh
Yang mulia maupun yang terhina
PADA HAKIKATNYA SEMUA ITU TIDAK ADA (NOL).
.
Karena semua adalah permainan, pelakon, dan sandiwara belaka!
"Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau"
(QS. Muhammad : 36)
.
Karena yang ada hanya Dia, Dialah yang Maha Ada, Sang Sutradara dan Sang pelakon dalam
kehidupan ini.
Semuanya selain Dia adalah pelaku-pelaku sandiwaraNYA, kita adalah sebagai pemain atau
pelaku sandiwara dalam kehidupan ini Karena hakikatnya semua adalah tiada, bukan apa-apa
dan bukan siapa-siapa
.
Maka Ketika aku didalam diri lebur, maka muncullah AKU yang Hakiki yang Wujud
Ketika AKU didalam diri ini Mati, maka muncullah AKU yang Hakiki yang Hidup
Ketika AKU SEJATI (Tuhan) muncul, maka tiadalah aku (Nol) karea tidak mungkin AKU
SEJATI (Tuhan) bersanding dan bersekutu dengan ciptaanNYA
.
LAA ILLAHA ILLALLAH WAHDAHU LAASYARIIKALAH
"TIADA TUHAN SELAIN ALLAH YANG MAHA ESA DAN TIADA SEKUTU BAGINYA"
.
Ketika manusia lebur kedalam keesaannya (Nol) maka kekuatan Kehambaan muncul pada Diri
Manusia, sehingga timbullah perasaan Nol, tidak mampu, tidak boleh merasa apa-apa, karena
semuanya adalah ciptaanNya dan kehendakNya.
.
"Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu".
(QS. Ash Shaaffaat : 96)
.
Karena sesungguhnya diri ini perlu kepada AKU yang hakiki (Sang Pencipta)
Sebab Aku ada karena AKU yang hakiki yang mengadakan, karena aku (diri ini) bukanlah apa-
apa dan bukanlah siapa-siapa (Nol).
Maka sumber dari semua kehidupan, ilmu pengetahuan, bahkan agamapun berasal dari AKU
HAKIKI bagi yang mampu melebur kepadaNYA (Nol). Maka bahgialah bagi diri yang hina ini
bila dikaruniai untuk lebur (Nol) kedalam samudera Tauhid.
di Mei 29, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Sabtu, 28 Mei 2016


ALLAH DAN ALAM INSAN = AHAD

Setelah Allah menciptakan Adam, lalu segala Alam Dia pindahkan ke Adam agar mudah
mengerjakan Pentajallian diriNya.
.
Berikutnya, yang Dia sebut sebagai anak cucu Adam, dan semuanya bekerja dari dalam diri
Adam..
.
1. Inilah Awal kosong Yaitu Awal Alam Insan yang disebut Alam Ahad atau Alam Dzat atau
Alam Ghaibul Ghaib atau Alam La Ta'yun, yang bagiNya belum berawal, belum berakhir, belum
berdzahir dan belum berbatin, Dia hidup dengan sendiriNya tanpa ada yang menghidupkan Nya,
dan Dia memuji diriNya sendiri : HU.. HU.. HU..
Apa itu Alam kosong, Yaitu suatu bagian khusus di dalam jantung.
.
2. Lalu Dia di dalam kosong itu bertajalli menjadi titik satu atau Nuktah satu, Dia disebut Alam
Wahdah atau Alam La Ta'yun Awal atau Alam Nur Dzat, titik satu itu yaitu tik atau tikkullah
atau detak jantung. Di dalam jantung yang Dia memuji diriNya : HU AH
.
3. Lalu Dia yang bertajalli menjadi titik satu di dalam kosong itu bertajalli lagi menjadi titik dua
atau Nuktah dua atau Nafas keluar masuk yang disebut Alam Wahidiyah atau Alam Nur
Muhammad dan Dia bernama Allah dan Dia memuji diriNya : HU ALLAH
.
4. Lalu Dia yang bertajalli menjadi titik dua di dalam kosong itu bertajalli lagi menjadi Alif atau
berdirilah diri batin atau diri Rahasia yang disebut Ruh, dan Alamnya disebut Alam Ruh, ruh
disebut diri rahasia bagiNya, dari gerak Alif itu maka jadi A,A.. dari A,A jadi i,i.. dari i,i
terbentuknya Ruh Kuddus yaitu Ruh Muhammad, dari Ruh Kuddus jadi pula U,U.. dari U,U
jadilah Ruhani yaitu Nyawa,
Adapun sebutan Ruhul Quddus itulah HU dan sebutan Ruhani itulah ALLAH.
.
5. Lalu Dia yang bertajalli menjadi Alif di dalam kosong itu bertajalli lagi menjadi Mada, Madi,
Mani, Manikam.. yang disebut Air Ma'al Hayat atau Sperma dan disebut Alam Mitsal atau Alam
bapak.
.
6. Lalu Dia yang bertajalli menjadi Air Ma'al Hayat di dalam kosong bertajalli lagi menjadi
segumpal darah dan disebut Alam Ajsam atau Alam ibu.
Disinilah Dia bersekutu membentuk satu badan kasar yang nyata disebut Jasad atau Tubuh, maka
kamil-lah Dia, diri batin dan diri dzahir di ikat oleh Nyawa.
.
7. Lalu Dia yang bertajalli menjadi segumpal darah di dalam kosong itu bertajalli lagi dengan
sempurna Ruh, Nyawa dan JasadNya ke Alam Insan atau Alam kedzahiran dengan nyata dan Dia
disebut Insan Kamil Mukamil, hidup dan nyata dzahir dan batinNya.
.
KEPOMPONG TELAH SEMPURNA MENJADI KUPU-KUPU. .
.
Empat Martabat diatas disebut Martabat ketuhanan, diri dzahir ghaib pada diri batin.
Tiga Martabat kebawah disebut Martabat hamba, dan diri batin ghaib pada diri dzahir.
di Mei 28, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

DZAT WAJIBUL WUJUD

Maha suci Allah dari segala macam perumpamaan. Walaupun demikian di dalam Al Qur'an,
keberadaan Wujud Allah merupakan keberadaan Wujud yang paling Meliputi Segalanya. Setiap
yang berwujud akan mempunyai Nama dan Sifat.
.
"Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya adalah seperti
sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan)
kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak
dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur
(sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi,
walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada
cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi
manusia, dan Allah Mahamengetahui segala sesuatu".
(QS. An-Nur : 35)
.
"(Cahaya itu menerangi ) rumah-rumah di dalamnya Allah berkenan untuk dihormati dan disebut
Namanya dan bertasbih disetiap waktu pagi dan petang"
(Qs.An-Nur : 36).
.
Keberadaan (kehadiran) Dzat yang meliputi segalanya disebut Wujud Idhofi, dinamakan juga
bayangan.
Sesuai firman Allah :
"Apakah kamu tidak memperhatikan Allah memanjangkan bayang-bayang-Nya"
(Qs.Al-Furqaan : 45 ).
.
Agar Allah boleh menyatakan bayangan Dirinya Sendiri, maka Dia telah membuat cermin-
cermin yang beraneka ragam dari Dirinya Sendiri. Segala sesuatu yang ada di Alam semesta ini
adalah merupakan cermin-cermin tersebut. Cermin yang baik adalah cermin yang mempunyai
dua sisi, yaitu sisi terang dan sisi gelap (sifat Jamal dan sifat Jalal).
Dalam hal ini ternyata manusia mempunyai sifat seperti cermin tersebut, karena manusiapun
mempunyai dua sisi, yaitu Qalbu sebagai sisi terang dan Jasmani sebagai sisi gelap. Semakin
terang Qalbu, semakin jelas pula Qalbu menyatakan Allah sesuai dengan Hadits Qudsi :
"Aku tidak boleh berada di bumi ataupun di langit, tapi aku boleh berada dalam hati seorang
mukmin yang benar"
(HADITS).
.
"Di dalam setiap rongga anak Adam, Aku ciptakan suatu mahligai yang disebut dada, di dalam
dada ada qalbu, di dalam qalbu ada fuad, di dalam fuad ada jantung, di dalam jantung ada sir, di
dalam sir ada Aku tempat Aku menyimpan Rahasia" …
(HADITS)
.
Setiap cermin tidak ambil bagian dalam pengamatan, cahaya yang terang benderang dan
kegelapan cermin merupakan alat pengamatan. Walaupun cerminnya beraneka ragam, namun
Wajah Sang Pengamat Tetap Tunggal. Bila kemudian cerminnya hancur luluh, Wajah Sang
Pengamat Tetap Kekal Abadi ….
di Mei 28, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Jumat, 27 Mei 2016


MUTAHAQQIQ

Mutahaqqiq ialah orang yang setelah Fana dalam Dzat turun kembali kepada kesadaran Sifat,
seperti yang terjadi kepada Nabi-Nabi dan Wali-Wali demi Melaksanakan Amanat Sebagai
Khalifah Allah di atas muka bumi dan kehidupan dunia yang wajib diuruskan.
Dalam kesadaran Dzat seseorang tidak keluar dari Khalwatnya dengan Allah SWT dan tidak
peduli tentang keruntuhan rumah tangga dan kehancuran dunia seluruhnya. Sebab itu orang yang
demikian tidak boleh dijadikan pemimpin. Dia mesti turun kepada kesadaran Sifat barulah dia
bisa memimpin orang lain.
Orang yang telah mengalami kefanaan dalam Dzat kemudian disadarkan dalam Sifat adalah
benar-benar pemimpin yang dilantik oleh Allah SWT menjadi Khalifah-Nya untuk
memakmurkan Makhluk Allah SWT dan memimpin Umat Manusia Menuju Jalan yang diredai
Allah SWT. Orang inilah yang menjadi ahli Makrifat yang sejati, ahli Hakikat yang sejati, ahli
Tarekat yang sejati dan ahli Syariat yang sejati, berkumpul padanya dalam satu kesatuan yang
menjadikannya Insan Rabbani. Insan Rabbani peringkat tertinggi ialah para nabi-nabi dan Allah
SWT Mengkaruniakan kepada mereka maksum, sementara yang tidak menjadi Nabi dilantik
sebagai Wali-Nya yang diberi perlindungan dan pemeliharaan.
Ahwal (hal-hal) yang menguasai hati nurani berbeda-beda, dengan itu akan mencetuskan
kelakuan amal yang berdeza-beda.
Ahwal mesti difahami dengan sebenar-benarnya oleh orang yang memasuki latihan Tarekat
kerohanian, supaya dia mengetahui, dalam Amal yang bagaimanakah dia mendapat kedamaian
dan mencapai maksud dan tujuan, apakah dengan Sembahyang, Dzikir atau Puasa.
Dia mesti berpegang sungguh-sungguh kepada Amal yang dicetuskan oleh hal tadi, agar dia
cepat dan selamat sampai ke puncak.
di Mei 27, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Kamis, 26 Mei 2016


KENALILAH DIRIMU

Yahya ibn Mu'adz Ar-Razi (w. 257 H) mengatakan : "Mungkin di antara kalian akan menemui
orang yang berkata, Aku sudah 20 tahun mencari Tuhanku, Maka katakan, hal itu adalah
bohong! Sebab, selamanya, Tuhan tidak mungkin dia temukan dalam jiwanya yang sempit"
.
Carilah dulu dirimu hingga kau benar-benar menemukannya, Jika kau telah menemukan dirimu,
kau akan menemukan-Nya, .
.
maka dari itu pahamilah jalan ini :
Alquran mengandung 6666 ayat, terhimpun dalam AL-FATEHA dan AL-Fateha pula terhimpun
dalam
BISMILLAHIRRAHMAN NIRRAHIM dan
bismillahirrahmannirrahim terhimpun dalam Alif, sedangkan ALIF terhimpun dalam BA' dan
pada Ba' terhimpun pada titiknya
.
Pada titik inilah Awal mula semua kejadian bentuk huruf, mari kita memahami Rahasia huruf ini
dengan pengertian kita secara awam, Huruf adalah sebuah rumus yang pada mulanya tidak
memiliki arti apa-apa, kemudian tersusun menjadi sebuah KATA dan kata menjadi sebuah
KALIMAT dari kalimat terkandung sebuah PENGERTIAN, dan pengertian itu bukanlah sebuah
kalimat, belum ada kesepakatan manusia mengenai rumusan huruf, huruf adalah sebuah
artikulasi yang timbul dari dorongan udara yang terhalang oleh pita suara pada tenggorokan,
sehingga menghasilkan bunyi … ADUH ,,,, bukan sebuah kalimat tetapi mengandung sebuah
pengertian menunjukkan rasa sakit atau terkejut
.
Seandainya rumus-rumus itu tidak ada maka huruf, kata, kalimat pun tidak ada, akan tetapi
walaupun rumus-rumus huruf tidak ada, namun hakikat pengertian dalam diri manusia tetap ada
.
Anda akan menemukan bahasa yang sama pada diri manusia seluruh dunia yaitu bahasa jiwa,
yang tidak berhuruf, tidak bersuara, tidak bergambar
.
Maka benarlah jika demikian bahwa Alqur’an itu awalnya adalah bahasa wahyu (bahasa Allah)
laa shautun wala harfun tidak berupa suara dan bukan berupa huruf yang di-translate kedalam
bahasa manusia yaitu bahasa Arab
.
Rasulullah hanya mengerti dengan jelas apa yang telah turun kedalam jiwanya, Bahasa Allah itu
berupa ilham atau wahyu, menurut kamus bahasa Arab dalam Munzid, ilham itu berarti
memasukkan pengertian kedalam jiwa orang itu dengan cepat
.
Dikehendaki dengan cepat, ialah dituangkan sesuatu pengetahuan-pengetahuan ke dalam jiwa
dalam sekaligus dengan tidak lebih dahulu timbul fikiran dan muqadimat-muqadimatnya, seperti
binatang lebah, ketika menerima wahyu dari Allah, binatang itu tidak mengenal huruf, akan
tetapi mereka mampu menangkap ajaran Allah ketika Allah menginstruksi-kan membuat rumah-
rumahnya yang indah dan tersusun rapi dan cerdas
.
Pada Ummul Qur'an menyimpulkan inti ajaran Al-Qur'an :
Tentang masalah ketuhanan yaitu sifat Af'al dan Dzat Allah… Dialah Allah yang memiliki sifat
Maha Pengasih dan Maha Penyayang Tidak ada yang berhak menyandang pujian kecuali Dia,
Dia lah tempat segalanya bergantung Karena Dia adalah penguasa alam semesta Kepada-Nya
manusia memohon pertolongan dan petunjuk
.
Demikianlah kesimpulan maksud Ummul Qur'an, yaitu berserah dan menerima Allah serta
bersandar kepada yang Maha menguasai alam dan diri manusia, Berarti dari rangkaian ayat-ayat
dalam Al fatihah adalah tertumpu pada huruf Ba' (dalam tata bahasa Arab sebagai ba'sababiyah),
artinya semua yang ada berasal dari huruf Ba' dengan sebab ismi (nama)
.
Kalau di pisah bi- ismi- Allah (bismillah) semua yang ada karena sebab adanya Asma, pada
Asma terdapat yang memiliki Asma yaitu Dzat, ini terangkum dalam arti titik, karena titik baru
bersifat Kun (jadilah) maka terjadilah segala sesuatu
.
Karena kun-Nya yang dilambangkan dengan titik, merupakan asal dari segala coretan huruf
berasal dari titik-titik yang beraturan menjadi garis, garis menjadi bentuk atau wujud, Sedangkan
dzat tidak berupa titik karena titik masih merupakan sifat dari pada DZAT, artinya Kun Allah
bukanlah DZAT, karena Kun (kalam atau wahyu) adalah sifat dari pada Dzat, bukan Dzat itu
sendiri, sehingga arti titik adalah akhir dari segala ciptaan, pada titik ini terkandung ide-ide yang
akan tergores suatu bentuk dan pada wilayah inilah yang dimaksud para kaum sufi sebagai Nur
Muhammad (cahaya terpuji), karena segala sesuatu akan memuja dan mengikuti kehendak Dzat,
dan Dzat berkata melalui Kun-Nya, maka jadilah semuanya
.
Hal ini juga terurai dalam filsafat yang menunjukkan arti hidup, diurai dalam makna yang
berbeda, akan tetapi mempunyai kandungan pengertian yang hampir mirip dengan uraian diatas
.
Syekh An Nafiri menguraikan masalah huruf ini dalam kitab Raaitullah (Aku telah Melihat
Allah), Beliau dalam pembahasan masalah hakikat juga menggunakan 'huruf' sebagai lambang
segala sesuatu tercipta untuk mengungkapkan bahwa dzat itu bukanlah sebuah apa yang bisa
digambarkan, sebab segala sesuatu yang masih bisa digambarkan disebut dengan huruf
.
Huruf dirangkai menjadi perkataan, dari perkataan menjadi pendapatan, pendapatan bersama
dengan perkataan akan menjadikan bilangan, Pendapatan disatukan dengan bilangan perkataan,
dan bilangan perkataaan disatukan dengan bilangan pendapatan menimbulkan kekuatan magis,
dan atas dasar hukum peringatan hal yang demikian adalah masuk dalam kekufuran, Hukum
bilangan kata adalah hukum bantah-membantah (sengketa) yang satu berlawanan dengan yang
lain, hal mana membawa kepada kepiluan dan kecemasan, hal yang demikian adalah
kemustahilan belaka dan menjadikan ketegangan dan keguncangan
.
Asma (nama-nama) dan sifat-sifat dan Af'al (perbuatan-perbuatan) adalah hijab belaka atas Dzat
ilahiat, Karena sesungguhnya Dzat ilahiat itu tidak dapat menerima pembatas, Dzat ilahiyat itu
berada pada tingkat ketinggian, sedangkan pelepasan (penanggalan tajrid) dan Asma dan Ilahiyat
adalah urut-urutan yang menurun, Asma dengan Dzat Asmanya berdiri tanpa perbuatan
.
Kesimpulan dari semua keterangan diatas adalah:
Para sufi ingin memudahkan dalam pencaharian Tuhannya melalui firman dan ciptaannya…
Secara berurutan terurai sebagai berikut …Alam adalah firman Allah yang tak tertulis (ayat-ayat
kauniyah), dan Al-Qur'an adalah ayat-ayat kauliyah
.
Semua Alam Semesta tergelar atas Asma Allah (bismillah) Asma terkandung kehendak …
Kehendak terkandung dalam sifat…
Sifat terkandung dalam Af'al...
Af'al terkandung pada Dzat
.
Semua itu adalah hijab, karena Asma, Sifat, Af'al bukanlah Dzat itu sendiri, itulah yang
dimaksud para sufi bahwa segala yang tergambarkan adalah HURUF, dan merupakan hijab, dan
Dzat berada dibalik TITIK … dzat tidak bisa digambarkan oleh sesuatu, untuk mengetahui Dzat
Allah harus menyingkirkan huruf dan titik, karena itu adalah hijab, Demikianlah adanya
di Mei 26, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

HAKIKAT SURAH AL IKHLAS

Jika Engkau yakin bahwa Engkau hanya akan sampai kepada AKU setelah lenyapnya semua
keburukan Mu dan sirnanya semua hasrat Mu, maka Engkau selamanya tak akan pernah sampai
kepada-KU
.
Tetapi, jika AKU yang menghendaki Mu sampai kepada-KU, AKU akan menutupi sifat Mu
dengan sifat-sifat-KU dan watak Mu dengan watak-KU, AKU akan membuat Mu sampai
kepada-KU dengan kebaikan yang AKU berikan kepada Mu, bukan dengan kebaikan yang
Engkau persembahkan kepada-KU
.
Engkau tak akan sampai kepada-KU sekalipun Engkau melakukan riyadhah (olah batin) dan
mujahadah berusaha menghilangkan aib dan semua keinginan yang tak layak bagi Mu, seperti
keinginan untuk meraih kekuatan, kehormatan, kekayaan, dan kekuasaan
.
Itu adalah sifat-sifat inti dan watak yang sudah melekat pada seorang hamba dan tak dapat
terlepas darinya, Wushul (sampai) kepada AKU adalah anugerah-KU yang AKU berikan kepada
Mu, bukan karena usaha Mu sendiri
.
Hal ini pernah AKU isyaratkan dalam sebuah hadis Qudsi :
"Hamba-hamba-KU terus mendekatkan dirinya kepada-KU, dengan ibadah-ibadah sunnah
sampai AKU mencintainya, Dan, jika AKU mencintainya, AKU akan menjadi pendengarannya
yang digunakannya untuk mendengar, AKU menjadi penglihatannya yang digunakan untuk
melihat, AKU menjadi tangannya yang digunakan untuk memukul, dan AKU menjadi kakinya
yang digunakan untuk berjalan"
.
Seorang wali tidak pernah sampai (wushul) kepada AKU selama dia memiliki Syahwat,
keinginan, dan pilihan, Walaupun AKU sudah memberi jalan baginya, dia tetap tidak akan
sampai kepada-KU
.
Namun, jika AKU menginginkan untuk mendekatkan hamba itu kepada-KU, AKU-lah yang
akan mengaturnya, yaitu dengan menampakkan sifat-sifat-KU yang tinggi dan suci, sehingga
akan menghilangkan sifat-sifat hamba-KU yang buruk
.
Saat itu, hamba KU tersebut tidak lagi memiliki keinginan dan pilihan, kecuali yang AKU
pilihkan dan AKU inginkan untuknya
.
inilah rahasia doa yang sering dilantunkan manusia didalam sholatnya, walaupun pada
hakikatnya mereka tidak mengetahui dibalik perkataan yang mereka lantunkan itu
.
SIRRULLAH adalah SIRNYA MUHAMMAD,
ALLAHU SHOMAD adalah RAHASIA ALLAH,
RAHASIA ALLAH itu ada pada RAHASIA MUHAMMAD
.
ALLAHU SHOMAD itu adalah hanya ALLAH TEMPAT BERGANTUNG (berhentilah engkau
pada saat selesai mengucapkan kalimah ini, kemudian berdoalah, mintalah engkau didalam
hatimu apa-apa yang menjadi hajatmu, setelah selesai berdoa maka selesaikanlah membaca surah
Al-ikhlas itu hingga akhir)
.
Karena SESUNGGUHNYA AKULAH YANG MELIPUTI KEKOSONGAN DAN
KETIADAAN DIRIMU ITU, maka INGATLAH KARENA KEKOSONGAN DIRIMU
ITULAH, dan KETIADAAN DIRIMU ITULAH, SINGGASANAKU
.
dan DISITULAH AKU BERSEMAYAM, BUKAN PADA JASAD MU, BUKAN PADA
JIWAMU, BUKAN DI HATIMU, DAN BUKAN JUGA PADA RUHMU
.
Betapa indahnya BAGI YANG MENGERTI, ingatlah APABILA NYATA KETIADAAN
DIRIMU ITU, maka NYATALAH AKU YANG ADA, oleh KARENA ITU matikanlah dirimu
SEBELUM ENGKAU MATI
.
Maka SIAPAKAH YANG ADA SETELAH KEMATIAN DIRIMU ITU..? tidak lain ADALAH
AKU ( AL HAQ) LAH YANG ADA....
Setelah AKU YANG ADA, maka SELAIN DIRIKU ADALAH hanya BAYANGAN, hanya
KEKOSONGAN... dan sesungguhnya AKULAH YANG MELIPUTI KEKOSONGAN DAN
KETIADAANMU ITU
.
SELAMAT DATANG dalam SENANDUNG KEMATIAN MU, itulah makna ALLAHU
SHOMAD, itulah MAKNA SURAH AL IKHLAS, itulah MAKNA WUSHULNYA DIRIMU
kepadaku
di Mei 26, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

BACALAH DENGAN MENYEBUT NAMA TUHANMU

"Ber-iqra kepada Al-Quran menjadi kurang sempurna apabila hanya mengandalkan mata kasar
Jika demikian halnya maka Kasih sayang, cinta, kerinduan tak mungkin terbaca secara utuh,
Inilah yang perlu kita renungkan.
Kebenaran tidak sama dengan kata-kata, dan kata-kata tidak akan cukup untuk mewakili
kebenaran, oleh karena itu, untuk sampai pada keutuhan pemahaman yang sempurna maka kita
harus merasakan sendiri hingga sampai pada tingkat keyakinan yang sebenarnya.
Begitu juga dengan ayat-ayat Al-Quran sebagai wahyu suci yang tersembunyi di balik keindahan
tulisan dan bahasa Al-Quran, Sederhanakan pemikiran dan perasaan, rahasia itu sedikit demi
sedikit akan mengilhamkan jiwa.
.
dari huruf kemudian terangkum menjadi kalimat ajakan atau peringatan, kadang terdengar mesra,
seperti kemesraan orang tua kepada putra-putrinya atau kemesraan seorang kekasih kepada
kekasihnya atau tegas setegas matahari di padang pasir, itulah huruf-huruf tadi
.
Terjadinya huruf adalah dari titik-titik yang di padukan, titik-titik itulah komponen pembentuk
diri, sederhananya hakekat Al-Quran = Diri.
jadi... huruf-huruf yang dipakai sebagai pembuka surah seperti, Alif Lam Mim + Shod +Taha +
Yasin adalah anugerah atau Diri khusus bagi diri khusus
.
Pengetahuan yang tidak dapat dijangkau oleh AKAL, masih mampu dijangkau oleh HATI, Hati
yang suci bersih mengeluarkan cahaya-nya yang dinamakan NUR KALBU.
Nur Kalbu menerangi AKAL, dengan Cahaya Nur Kalbu ini, Akal dapat menyambung kembali
perjalanannya dari stasiun satu ke stasiun berikutnya.
Perjalanan Akal yang diterangi oleh cahaya Nur Kalbu mampu menyingkap perkara-perkarayang
gaib, dan kemudian beriman daripada-nya walaupun biasa-nya Akal manusia umum menafikan-
nya
.
Terdapat perbedaan yang mendasar antara Akal biasa dengan Akal yang diterangi oleh Nur.
Akal biasa beriman kepada Allah SWT. hanya berdasarkan dalil-dalil yang nyata dan logika saja,
sedangkan Akal yang beserta Nur mampu menyelami kedalaman atau kebalikan dari yang nyata
yaitu perkara gaib, dan beriman kepada Allah SWT berdasarkan pengalaman tentang perkara-
perkara gaib
.
Walaupun perkara gaib itu tidak dapat diterima oleh Akal biasa, tetapi Akal yang telah
mendapatkan pancaran Nur ini tidak sedikit pun ragu-ragu terhadapnya
.
Pengetahuan yang keluar dari pancaran atau pergerakan Nur ini dinamakan ilmu Hakekat, ilmu
Makrifat, ilmu Rabbani, ilmu… ilmu
.
Walau apa pun ISTILAH yang di-gunakan, ia adalah pengetahuan tentang Ketuhanan yang
didapati dengan cara mengalami sendiri tentang hal-hal ketuhanan, bukan menurut pembicaraan
orang lain, dan juga bukan menurut sangkaannya sendiri.
.
Hatilah yang mengalami hal-hal tersebut dan pengalaman ini dinamakan pengalaman rasa, zauk
atau hakekat, Apa yang dialami oleh hati tidak dapat dilukiskan atau dibahasakan, Lukisan dan
bahasa hanya sekedar menggerakkan pemahaman sedangkan hal yang sebenar-nya adalah jauh
berbeda.
.
Jika hal pengalaman hati dipegang pada lukisan dan bahasa, maka seseorang itu akan menjadi
Keliru, Jika lukisan dan simbol diiktikadkan sebagai hal ketuhanan maka yang demikian adalah
Kufur.
.
Ada dua golongan yang menguasai ilmu Hakekat dan Makrifatullah,
.
GOLONGAN PERTAMA adalah orang yang menguasai dengan terlebih dahulu, memasuki
bidang pembelajaran tentang Tauhid dan latihan penyucian hati menurut Tarekat Tasawuf.
Pembelajaran dan latihan yang mereka lakukan tidak membuka bidang hakekat secara otomatis,
Ini membuat mereka sekedar mengerti saja akan nilai dan kedudukan ilmu gaib yang sukar
diperolehi itu.
Mereka hanya dapat belajar, melatih diri, kemudian menanti dan terus menanti, Jika Allah SWT
berkenan maka di-Anugrahkan Cahaya Nur yang menerangi hati si murid itu. Si murid itu pun
akhirnya mengalami dan berpengetahuan tentang hakekat, Pengetahuan yang diperoleh itu sangat
berharga baginya, oleh karena itu dijaga dan dipelihara benar-benar oleh-nya, bahkan untuk
menceriterakan kepada orang biasa mungkin tak mau
.
GOLONGAN KEDUA adalah tidak melalui proses pembelajaran dan latihan seperti golongan
pertama, Yaitu secara Laduni (seperti Makrifatnya faraj dan zakar).
Golongan ini tiba-tiba saja dibukakan hakekat kepada mereka (hanya Allah SWT mengetahui
mengapa Dia berbuat demikian, tapi sesungguhnya ada alasanya bahwa inilah hal yang telah di-
Amalkan oleh orang tua mereka yang memahami pengetahuan ilmu Nisai).
Oleh sebab mereka memperoleh-nya dengan mudah maka mereka menyangkanya sebagai ilmu
biasa, Lantaran mereka memahaminya mereka menyangka orang lain juga biasa memahaminya,
Sebab itu mereka biasa saja menceriterakan ilmu tersebut di hadapan orang biasa.
.
Oleh karena ilmu ini tidak seperti ilmu biasa yang dapat diceritakan kecuali dengan ibarat, maka
kemungkinan yang akan timbul adalah :
.
1. Karena kebanyakan orang melihat latar belakang orang tersebut tidak mempunyai dasar agama
yang kuat, bukan orang alim bahkan cenderung "BIASA-BIASA" saja, maka mereka kurang
menanggapinya
.
2. Kemungkinan ada juga orang yang mau menanggapi, tetapi tanggapan itu tertuju kepada ibarat
bukan kepada yang di-ibarat-kan
.
3. Atau mungkin sudah menjadi ke-BIASA-an orang pada umumnya yang hanya mau
menanggapi kepada orang yang bukan BIASA-BIASA
.
Syariat = Tanah = Tubuh = Jasman = Diri Terdiri = Nafas = Kaki
.
Tarekat = Angin = Nafas = Hati = Diri Terperi = Tanafas = Tangan
.
Hakekat = Api = Darah = Nyawa = Diri Sebenar diri = Amfas = Badan
.
Makrifat = Air = Rasa = Rahasia = Diri Tajjali = Nufus = Kepala
.
Maka Yang sebenarnya Diri itu Nyawa, yang sebenarnya Nyawa itu Muhammad, yang
sebenarnya Muhammad itu Allah, yang sebenarnya bernama Allah itu Sifat-sifat Allah, maka
Sifat-sifat Allah itu berasal dari Dzatullah Ta'ala
.
(Maksudnya : Manusia = Muhammad = Allah = Dzat)
.
Waspadai hal ini : Bila mana kita mengatakan ALLAH itu adalah MUHAMMAD.. Bila mana
Muhammad mengatakan ALLAH itu adalah TUHAN
.
Ayat :
"AWWALU TAJLI DZATTULLAH TA'ALA BI SIFATIHI"
( Mula-mula timbul Dzat Allah Ta'ala kepada Sifatnya)
.
"AWWALU TAJLI SIFATULLAH TA'ALA BI ASMA IHI"
(Mula-mula timbul Sifat Allah Ta'ala kepada namanya)
.
"AWWALU TAJLI ASMADULLAHI TA'ALA BI AF'ALIHI"
(Mula-mula timbul nama Allah Ta'ala kepada perbuatannya)
.
"AWWALU TAJLI AF ALULLAHI TA'ALA BI INSAN KAMILUM BI ASMAI"
(Mula-mula timbul perbuatan Allah Ta'ala kepada Insan yang Kamil yakni Muhammad
RasulNya)
.
"QOLAN NABIYI SAW AWWALUMAA KHALAKALLAHU TA'ALA NURI"
(Berkata Nabi SAW yang mula-mula dijadikan Allah Ta'ala Cahayaku baru Cahaya sekalian
Alam)
.
"QOLAN NABIYI SAW AWWALU MAA KHALAKALLAHU TA'ALA RUHI"
(Yang mula-mula dijadikan Allah Ta'ala Rohku, baru roh sekalian alam)
.
"QOLAN NABIYI SAW AWWALU MAA KHALAKALAHU TA'ALA QOBLI"
(Yang mula-mula dijadikan Allah Ta'ala Hatiku, baru hati sekalian alam)
.
"QOLAN NABIYI SAW AWWALU MAA KHALAKALLAHU TA'ALA AKLI"
(Yang mula-mula dijadikan Allah Ta'ala Akalku, baru akal sekalian alam)
.
"QOLAN NABIYI SAW ANA MINNURILAHI WA ANA MINNURIL ALAM"
(Aku cahaya Allah dan Aku juga menerangi Alam).
di Mei 26, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Rabu, 25 Mei 2016


INI YANG DINAMAKAN DZIKIR NAFI ISBAT

Berawal NUR itu keluar dari HATI yaitu PERASAAN yang merupakan ISTANA
MUHAMMAD di pancarkanlah ke PIKIRAN menjadi AKAL yang merupakan ISTANA
ALLAH kemudian dari situ-lah keluar menjadi suatu TINDAKAN dan tindakan atau
PERBUATAN yang ber-ulang-ulangkan menjadi suatu KEBIASAAN dari kebiasaan menjadi
suatu KARAKTER selanjutnya akan menentukan NASIB orang tersebut
.
Untuk memperoleh Nur Qalbu ini caranya memperbanyak Zikir "NAFAS" atau bisa juga dengan
Zikir “NAFI ISBAT” Cara Zikir Nafi Isbat itu ialah :

.
ISTIGHFAR 7x = "Astaghfirullaha Robbi Min Kulli Zanbin Wa Atubu Ilaihi"
.
NIAT : ini adalah adab, etika dalam berdoa, mohon izin dengan cara menghadiahkan bacaan (Al-
Fatihah + Al Ikhlas) kepada para guru-guru, sebut saja mulai guru awal sampai guru akhir, yang
sudah dikenal (sebutkan) atau yang belum dikenal (bayangkan sejenak), mohon keberkahan dari
amalan ajaran ini, hadiahkan juga kepada semua leluhur "kramat" mulai dari bapak, kakek, dan
seterusnya (kalau kenal sebutkan kalau tidak bayangkan sejenak) dengan segala kerendahan hati
ucapkan : "Ya Allah...! Dengan izinMu aku hadiahkan karomah" dari bacaan Fatihah dan Al
Ikhlas ini kepada sekalian arwah para guru, para leluhur yang saya maksudkan"
.
Baca Surah Al-Fatihah 1x
Baca Surah Al-Ikhlas 3x
Selepas itu Fokus lagi lalu
bayangkan hadirnya Maut
.
(Caranya : ucapkan dalam hati, "Aku sudah mati, rasakan ketika dimandikan orang, kemudian
dikafankan orang, lalu di-sholat-kan orang, dan dihantarkan orang jenazah aku kedalam liang
lahad, gambarkan itu semua)
.
Buang nafas dan tahan di bawah pusat serta angkat lidah ke langit-langit, Hati mengucapkan 'LA'
sambil menariknya dari pusat naik ke otak dan ketika menyebut lafadz 'ILAAHA' hendaklah
membawanya ke arah bahu kanan dan ketika menyebut lafadz 'ILLA ALLAH' hendaklah
dihempaskan ke hati, dengan merasakan kesannya terhadap semua Latif Alam Amar dan Alam
Khalaq tanpa menggerakkan lidah dan anggota tubuh
.
Zikirlah sampai "merasa fana" dan ketika hendak melepaskan nafas sambunglah dengan ucapkan
MUHAMMADUR RASULULLAH,
Tawajjuhkan diri terhadap hati dan hati bertawajjuh kepada Allah Ta'ala Ini adalah Wuquf Qalbi
.
Senantiasa Muraqabah dengan menggambarkan limpahan rahmat dari Allah Ta'ala jatuh ke hati
kita, Sesudah beberapa lama kemudian, ucapkan dalam hati dengan rasa rendah diri dengan
ucapan “"HUU"
.
Bagi peringkat awal ucapkan :
"Ilahi Anta Maqsudi Wa Ridhoka Matlubi"
"Ya Tuhanku! Maksudku hanyalah Engkau dan Keredhaan Mu yang aku harapkan"
.
Bagi peringkat pertengahan hendaklah menambah ucapan :
"A'tini Mahabbataka Wa Ma'rifataka"
"Karuniakanlah Cinta dan Ma’rifat Mu"
.
Bagi peringkat tinggi sebelum itu harus diucapkan : "Taraktu Ad-Dunia wa Al-Akhirah laka
A'tini Mahabbataka wa Ma'rifataka"
"Telah ku lepaskan Dunia dan Akhirat karena Engkau, Karuniakanlah Cinta dan Ma'rifatMu"
Wuquf Qalbi ini adalah di antara syarat-syarat Zikir, Di dalam satu KALI duduk hendaklah
mengerjakan zikir ini sebanyak SEMBILAN KALI sehari dalam waktu berzikir
.
Begitu juga ketika berjalan, berbaring, bangun dan duduk, berwudhu ataupun tidak, setiap waktu
dan keadaan hendaklah tetap tekun berzikir sehingga amalan zikir itu menjadi sifat yang
tertanam dalam hati agar dapat menghasilkan penyucian batin dan menghasilkan Tawajjuh hati
dan hadir hati terhadap Allah
.
Banyak yang mencari AKU namun jarang yang bertemu, ini karena AKU berada jauh didalam
RASA yaitu di ALAM RASA yang mendalam, lalu dimanakah AKU itu berada ?
Tentunya AKU berada pada Badan yaitu didalam Badan Diri, Kalau ada yang mau mencari
AKU, maka katakanlah…. AKU ada, aku lebih dekat dari urat lehermu
.
AKU tetap ADA… Ada pada Hakekat.. namun tiada pada Rupa, AKU yang tidak berupa ...
merupakan sumber atau daya QUDRATULLAH yang hidup lagi menghidupkan, karena AKU
adalah AL HAYATULLAH
.
Kembali mengingatkan…
.
Bila engkau telah BERDIRI tetapkan pandangan mu pada dzat ku semata (diri yang empunya
diri yang tajalli)
.
Bila engkau telah BERBARING tetapkan pandangan mu pada sifat ku semata (sifat diri)
.
Bila engkau telah BANGUN tetapkan pandangan mu pada asma ku semata (nama diri)
.
Bila engkau telah DUDUK tetapkan pandangan mu pada af'al ku semata (perbuatan diri)
.
Dan apa bila engkau berada dikeramaian, maka takutilah pada dzat ku yang ada pada diri badan
mu, agar kelak selamat dan punya lah rasa malu pada dzat ku yang ada pada lain diri mu
(manusia atau mahluk lain) agar kelak engkau sejahtera
di Mei 25, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

HANYA AKU YANG MENGENAL AKU

Dzikir Allah pada dirinya secara hakikat, tak ada dzikir "ALLAH" kecuali hanya "ALLAH" dan
tak ada yang mengenalNya selain DIA, tak ada yang berhak ditunggalkan kecuali hanya
bagiNya, sedangkan DzikirNya pada DiriNya Sendiri adalah firmanNya :
"Sungguh Dzikirnya Allah adalah (dzikir) Terbesar"
.
Dzikirnya Allah Yang Maha Agung nan Luhur pada DiriNya adalah Dzikir paling besar dan
paling agung, paling sempurna, dibanding dzikirnya makhluk kepadaNya
.
Adapun Ma'rifatNya terhadap DiriNya adalah seperti firmanNya :
"Dan mereka tidak mampu mengukur Allah sebagaimana mestiNya."
Allah Ta'ala-lah Yang Maha Mengenal kesempurnaan DzatNya dan keagungan SifatNya.
Selain Dia, tidak mampu, apalagi hanya sebagai makhlukNya, Bagaimana seseorang bisa
mengenal salah satu sifat dari Sifat-sifatNya?Sedangkan TauhidNya pada DiriNya, seperti
firmanNya :
"Allah menyaksikan sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Dia."
.
Maka, Dialah Yang Maha Mengetahui dengan TauhidNya secara hakiki dan paripurna,
Sedangkan tauhidnya makhluk, hanya terjadi setelah TauhidNya pada DiriNya Sendiri, lalu
kemudian melimpahkan dari Cahaya TauhidNya sedikit saja pada para MalaikatNya yang yang
diberi pengetahuan menurut kadar masing-masing
.
Apa yang sudah dibagikan kepada Makhluk adalah bagian menurut IlmuNya yang sudah ada
sejak di zaman Azali, Maka WujudNya dikenal melalui Cahaya TauhidNya, bukan dengan Dzat
diri TauhidNya
.
Setiap orang yang mengenalNya senantiasa tidak mampu mengenalnya, sedangkan Ma'rifat itu
ada di dalam Tauhid, Karena Ma'rifat itu sifatnya langsung, yaitu pangkal Ma'rifat, Ibaratnya
Ma'rifat langsung itu seperti lampu di dalam Matahari dan menyebarnya Cahaya pada Matahari
itu, Karenanya disebut sebagai Tauhid paling sempurna adalah penancapan Tauhid dalam Akal
.
Kekuatan Akal menjadi faktor argumentasi dan penetapan bukti dalam hati, yang lebih berhak
mandiri dalam rasa yaqin, serta paling jelas menampakkan dalam argumen dan diskripsi yang
berpadu dalam hati
.
Tak satu pun orang yang menemukan dengan bukti dari bukti-bukti langsung dirinya, dan
mewujudkan hakikat dengan benar serta kritik yang benar dibanding penemuan akalnya yang
tanpa mengekor maupun tanpa skeptis, Sehingga tidak ada lagi sangkaan dan keraguan
.
Sebab bertaklid dalam Uauhid itu akan jauh dari Anugerah, tidak berguna dan tidak bermanfaat,
Sebab taklid itu sendiri merupakan pengekoran jejak orang lain tanpa mengenal bukti, kenyataan
dan dalil
Tak ada yang rela pada taklid kecuali orang yang pemahannya bodoh, keras wataknya, bebal
pikirannya, bodoh dan hina, terjauhkan dan terhijab, terdampar dan terabaikan dalam kerusakan,
Semoga Allah SWT melindungi Kita semua dari tirai sifat seperti itu, dan menjadikan kalian
semuanya sebagai ahli pengetahuan, pemahaman dan Hakikat serta Ma'rifat bersama
anugerahNya
.
Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudry ra dari Nabi SAW, beliau bersabda :
Qalbu itu ada empat ;
"Qalbu putih susu yang didalamnya ada lampu yang memancarkan Cahaya, itulah Qalbu orang
beriman,
Dan Qalbu hitam terbalik, itulah Qalbu orang kafir,
Dan Qalbu yang tertutup yang terikat pada tutupnya, itulah Qalbu orang munafiq,
Dan Qalbu yang bermuka dua, di dalamnya ada Iman dan kemunafikan,
Iman di sini ibarat tumbuhan sayur yang mengalirkan air yang bagus,
Sedangkan munafik di sini ibarat luka bernanah yang menimbulkan kuman,
Dari dua materi itu manakah yang lebih menang, maka hukumnya diberlakukan (apakah ia
mukmin atau munafik)"
.
Sayyidina Ali Semoga Allah memuliakan wajahnya- ra :
"Qalbu putih susu adalah karena proses pemutihannya yang dilakukan melalui Zuhud di dunia
dan menyingkirkan hawa nafsunya, Sedangkan lampu yang memancarkan cahayanya adalah
cahaya yaqin dimana rasa yaqin tampak jelas"
.
Sebagian sufi menegaskan Qalbu putih susu adalah pembersihan qalbu melalui tauhid dari segala
bentuk keraguan, kebimbangan dan taqlid, dan pengasingannya dari segala hal selain Allah SWT

.
Adapun qalbu yang terbalik adalah qalbu yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya
(dan Allah membiarkan sesat menurut IlmuNya), lalu Allah membalikkannya sehingga
pandangan langsungnya terhadap ilmu tauhid terbalik, dengan memandang kegelapan pemikiran
dan kemusyrikan
.
Inilah yang dikatakan sebagaian 'arifin :
"Kegelapan paling gulita adalah kegelapan ilmu dan kebodohan terbodoh adalah kebodohan
taqlid."
.
Qalbu yang tertutup adalah qalbu yang tertirai melalui kegelapan gulita kebodohan taqlid, jauh
dari memandang matahari Nubuwwah dan Tauhid
.
Allah SWT berfirman :
"Mereka berkata; "Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganuti dan
sesungguhnya kami orang-orang yang mendapatkan petunjuk dengan mengikuti jejak mereka."
.
Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun dalam
suatu negeri melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu mengatakan;
"Sesungguhnya kami dapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami
adalah pengikut-pengikut jejak mereka." (Alz-Zukhruf : 23-24)
.
Dan bila ditanya pada mereka,
"Ikutilah apa yang yang telah diturunkan Allah…"
Mereka menjawab, "(Tidak), namun kami mengikuti apa yang telah kami dapatkan dari bapak-
bapak kami."
.
Qalbu yang bermuka dua adalah qalbu yang penuh keraguan, mondar-mandir antara hawa nafsu
dan cermin pengetahuannya,dengan aib rasa aman dan aktifitasnya, Riya' sendiri adalah syirik,
dan syirik itu menghapus amal, Riya' terbesar adalah orang yang memamerkan iman
.
Allah SWT Berfirman : "Diantara manusia ada orang yang cukup membuatmu kagum ucapannya
dalam hal kehidupan dunia dan dipersaksikan kepada Allah atas apa yang ada di hatinya, padahal
ia adalah penantang paling keras."
(Al-Baqarah : 204)
.
"Dan mereka tidak melakukan sholat melainkan mereka itu pemalas."
"Maka celakalah bagi orang yang sholat, yaitu orang-orang yang lalai sholatnya, Yaitu mereka
yang berbuat riya' dan mencegah membayar zakat (menolong orang-orang miskin)."
(Al-Maa'un: 4-7)
.
Jika disimpulkan dimanapun posisi qalbu senantiasa berfungsi sebagai penegas, bukan perusak,
Dikatakan, bahwa Qalbu dalam kekuatan cahaya dan tauhidnya serta pancaran sinarnya, ibarat
cahaya lampu, dalam lampu itu qalbu, Airnya adalah akalnya qalbu, Sedangkan minyaknya
merupakan tempat bagi pengetahuan qalbu yang merupakan ruhnya lampu atau pelita, Dengan
ilmu yang banyak maka tumbuhlah ruh al-yaqin, yang dikukuhkan dengan ruh dari yaqin itu
sendiri.
.
Sedangkan sumbu lampu sebagai tempatnya iman, yang merupakan asal dan penegak iman yang
melimpah darinya, Maka dengan kadar beningnya kaca lampu yang merupakan qalbu yang
bersih, muncullah warna air yang merupakan akal penguat, Dan menurut kadar beningnya
minyak, jernih dan meresapnya yang melebar yang merupakan ilmu, maka memancarlah Cahaya
An-Nuur yang merupakan tempatnya Iman dalam potensinya ketika Zuhud, takut dan
pengghormatan kharismaNya
.
Sedangkan dengan cahaya api yang menerangi nafsu, ibarat ilmu dalam materi ketaqwaan, wara'
dan Ma'rifat, serta hilangnya hawa nafsu serta syahwat, Maka ilmu menjadi tempat bagi tauhid,
sehingga orang yang bertauhid mandiri dalam tauhidnya menurut kadar tempatnya, Tawakal
sebagai aktifitas qalbu, tauhid adalah ucapan qalbu, dan majlis tertinggi, paling mulia adalah
duduk disertai tafakkur di medan tauhid
.
Sepanjang qalbu meluas bersama ilmu, ia akan zuhud di dunia, lantas hawa nafsu, ambisi,
imajinasi dan angan-angan jadi sirna, Imannya semakin tambah dan tauhidnya jadi sempurna,
Dikatakan pula, Qalbu itu seperti istana, dan dada seperti kursinya, Maka dada meluas dengan
pengetahuan iman, melebar dengan cahaya yaqin, jadilah kursi, yang meluas ilmunya secara
dzohir di alam nyata, dan secara batin di alam malakut di dalam dirinya dan lainnya
.
Maka jadilah aliran yang melimpah dalam kema'rifatannya, berjalan penuh dengan kontemplasi
nan beradab dengan akhlaq paling luhur dalam Sifat-sifatNya,
Sebagaimana riwayat dari Allah SWT yang berfirman (dalam hadits Qudsy) : "HambaKu
senantiasa bertaqarrub kepadaKu dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya, Maka
bila Aku mencintainya, Akulah Pendengarannya yang dijadikannya mendengar."
.
Bila qalbu telah penuh dengan tauhid,
maka qalbu jadi istana (Arasy), dengan sendirinya bersih dari sifat-sifat manusiawi, yang
dimuliakan dengan Sifat-sifatNya yang Luhur di tempat yang Tinggi,
sedangkan Ma'rifatnya membubung di tempat paling rendah, Pandangannya jadi sempurna
dengan cahaya Ismu Dzat (Allah), kedudukannya menjadi agung seagung Arasy dibanding
makhluk-makhlukNya
.
Ia berakhlaq dengan Akhlaq Allah SWT, Asamul Husna jadi sifat dan karakternya, Jadilah ia
lebur dalam hakikat fana dalam musyahadahnya kepada Yang Di dzikiri, bahkan fana dari
dzikirnya sendiri, lalu ia dikembalikan kepada makhluk dengan membawa rahmatNya
.
Mengajak kepada makhluk menuju Allah Ta'ala bersama Allah SWT Sebagaimana dalam hadits
Qudsy :
"ArasyKu dan KursiKu dan Langit-langitKu tidak ada yang memuatKu, Dan hanya hati
hambaKu yang mampu memuatKu."
.
Makna dari memuat di situ adalah manifestasi tauhid dan iman, ilmu dan ma'rifat, yaqin, cinta
dan keikhlasan, sebagai anugerah dan keistemewaan dari Allah SWT, Bukan yang dimaksud
"memuat" itu adalah sesuatu yang terhampar dalam khayalan, penempatan (hulul), indera dan
hukum logika semata, semoga saja tulisan ini berguna untukmu dan untuku.
di Mei 25, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

MEMBUKA HIJAB RUH SUCI DALAM DIRI

"Dan Manusia Bertanya Kepadamu Tentang Ruh.. Katakanlah Ruh Itu Termasuk Urusan
Tuhanku, Dan Tidaklah Kamu Diberi Pengetahuan Melainkan Sedikit"
(QS. Al-Isra : 85)
.
Selanjutnya Allah menjelaskan dalam ayat lainnya :
"Apabila Telah Kusempurnakan Kejadiannya Dan Ku tiupkan RuhKu, Maka Hendaklah Kamu
Tersungkur Sujud Kepadanya".
(QS. Shad : 72)
.
Karena itulah, dalam proses penciptaan Adam as, setelah ditiupkan Ruh-Nya, Malaikatpun Sujud
kepadanya.

.
"Dan ingatlah ketika Kami berfirman Kepada Para Malaikat, "Sujudlah Kamu Kepada Adam,
Maka Sujudlah Mereka Semua Kecuali Iblis ; Ia Enggan dan Takabbur dan ia Adalah Termasuk
orang-orang yang kafir".
(QS.Al-Baqarah : 34)
.
Sujudnya Malaikat kepada Adam (manusia), karena dalam diri manusia yang telah
disempurnakanNya sebenarnya mengandung Dzat Tuhan atau "Energi Ilahiyah" Yaitu yang
disebut "Ruh-Ku" dalam surat Shad ayat 72, bukan kepada sifat kemanusiannya. Kita sebagai
keturunan Adam as juga diberikan Ruh-Nya.
Ruh yang diturunkan Allah kepada tanah yang diberi rupa adalah berasal dari tiupan Ilahi yang
suci, yang membawa misi memelihara serta mengendalikan bumi (khalifah).
Namun, ketika pikiran dan perasaan manusia, mengikuti bisikan qalbunya yang sakit serta hawa
nafsunya yang tidak terkendali, maka "unsur yang sangat mulia" itu mulai terbungkus, sehingga
kualitas insan mengalami degradasi.
Akhirnya kesadaran dirinya jatuh kedalam lumpur tanah, sehingga ruh suci itu tampak gelap dan
tidak bersinar. Ia tidak mampu mengendalikan tubuhnya, sehingga yang mengendalikan
tubuhnya adalah setan. Tinggallah kini, Ruh tak dapat berbuat apa-apa.
Setanlah yang menggantikan kedudukan nurani sebagai pengendali pikiran, perasaan, dan bathin
manusia.
Dengan demikian, yang mengendalikan pikiran dan tubuh bukan kesadaran Jiwa, akan tetapi
dorongan-dorongan seperti rasa lapar, rasa haus, rasa ingin berbuat maksiat, rasa marah, dan
malas.
Semua itu timbul karena aktivitas tubuh.
.
"…Tetapi Dia Cenderung Kepada Dunia dan Menurutkan Hawa Nafsunya Yang Rendah, Maka
Perumpaannya Seperti Anjing"
(QS. A’Raf : 176).
.
Inilah yang dinamakan Jiwa yang mengikuti Nafsu binatang.
Pada kondisi seperti inilah Ruh berada dilubuk hati yang paling dalam, seolah Ruh berada jauh
didasar sekali. Ini menunjukkan Ruh tidak dapat melakukan tugasnya sebagai utusan Allah, yang
mengatur anggota tubuhnya dengan sinar keIlahian untuk menata kehidupan sesuai dengan fitrah
ilahi.
Secara hakekat, Ruh suci inilah Alqur'an sejati yang tidak tertulis dengan tinta dan tidak berupa
suara, sehingga keabadian firmanNya tetap terjaga karena tersimpan dalam kalam yang suci…..
.
"Sesungguhnya.. Al Quran Itu Adalah Ayat-Ayat Yang Nyata Di dalam Dada Orang-orang yang
diberi ilmu dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim"
(QS : Al-Ankabuut 29:49)
.
Manusia harus berjuang menemukan kembali unsur yang akan menjadikannya sebagai makhluk
yang paling mulia di Alam Semesta. Jika manusia belum mengenal ruhnya, kedudukan manusia
sama seperti hewan, yang memiliki kesadaran jiwa yang rendah.
Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? Mereka
itu tidak lain hanyalah seperti binatang ternak, atau bahkan lebih sesat jalannya (dari binatang
ternak itu.
(QS.Furqan : 44)
.
Pada kondisi ini sifat-sifat manusia sangat didominasi oleh sifat-sifat hewani, yaitu : makan,
minum, tidur, seks dan egois. Dominasi ego dan nafsu sangat kuat mempengaruhi kehidupan
manusia. Ego adalah produk pikiran (alam akal). Manusia dengan kesadaran rendah masih belum
mampu melakukan kontrol terhadap panca indera yang dimilikinya, sehingga dia pun tidak dapat
melakukan kontrol terhadap egonya.
Apabila hati telah dikuasai Ego, maka dapat dipastikan manusia tersebut tidak akan dapat
mendengar suara Rabbnya. Suara/Petunjuk Allah hanya dapat didengar atau diketahui manusia
melalui alam rasa (hati nurani). Karena itu, pada kenyataanya banyak manusia yang hatinya telah
diselubungi oleh ego beranggapan bahwa suara ego tersebut adalah suara/petunjuk Tuhan yang
diberikan pada dirinya.
.
Kekeliruan manusia yang menganggap ego sebagai petunjuk Allah akan timbul akibat sebagai
berikut :
1. Munculnya sifat serakah, mau menang sendiri, merasa paling suci, sombong dll.
2. Hatinya tidak akan merasakan tenang dan damai. Karena ego tidak mengenal batasan cukup,
hingga hidupnya selalu dipenuhi dengan kecemasan.
3. Merasa hidupnya selalu dipenuhi oleh berbagai masalah, bahkan rahmat Allah pun seringkali
dirasakan sebagai masalah, dan sulit untuk bersyukur pada kehendak Allah SWT. Pikiran dan
perasaannya selalu dihantui oleh rasa takut yang tak berkesudahan, takut ditinggal oleh Tuhan-
tuhan palsu yang telah hidup dalam hatiNya.
.
Manusia yang Ruh-nya masih terselubung (masih rendah kesadarannya), melaksanakan ibadah
hanya karena mengejar pahala, menggapai surga dan takut akan neraka. Seluruh pelaksanaan
ibadah dilaksanakan hanya terbatas pada pelaksanaan hukum-hukum, rukun, dan belum
menyentuh maknanya. Karena itu, kebanyakan manusia yang berkesadaran rendah pada
akhirnya, disadari atau tidak, akan menjadikan hukum-hukum syariat sebagai tuhan-tuhan palsu
dihatinya "yang mereka sembah sebenarnya adalah ajarannya bukan Allah SWT sebagai pencipta
dan pemilik ajaran-ajaran itu sendiri".
.
Kebanyakan manusia tidak menyadari bahwa beribadah sebenarnya bukanlah bertujuan
mengejar pahala, tetapi sebagai training/latihan untuk mencapai derajat taqwa atau kesejatian diri
yang sesungguhnya, sehingga menjadi manusia yang mampu menjalankan hidup didalam
pimpinan Ruh yang hidup.
Untuk dapat meningkatkan kualitas kesadaran rendah menjadi kualitas kesadaran yang lebih
tinggi, maka yang pertama kali harus dilakukan adalah menurunkan dominasi ego yang ada
dalam diri kita.
.
Apabila ego sudah tidak menguasai hati, maka suara hati merupakan suara/petunjuk dari Allah,
dapat didengar dengan jelas. Selanjutnya, yang bertindak sebagai pengendali tubuh adalah jiwa
yang berserah kepada Allah (mukhlisin).
.
Allah menggambarkan, setan pun tidak mampu menjangkau keadaan jiwa yang berserah diri
kepada Allah :
"Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hambaMu
yang mukhlis di antara mereka"
(QS Shad : 82-83)
.
Jelas sudah Ruh merupakan pimpinan bagi Jasad dan Jiwa.
Lalu sudahkah hidup kita dipimpin oleh Ruh yang hidup ? Maka penyingkapan misteri Ruh
merupakan langkah Awal yang harus kita lakukan.
Lalu bagaimana caranya membuka Hijab atau Tabir Ruh ?
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menyibak Hijab Ruh. Terapi Istighfar , suatu
lembaga kajian hikmah dan dzikir yang menggiring ummat untuk memiliki kesadaran akan
pentingnya Ruh suci, yang merupakan Dzat Tuhan yang ada pada diri kita sebagai pemimpin
Jasad dan Jiwa dalam menjalankan hidup dan kehidupan.
.
Pada tahap Awal, Ruh suci (Dzat Tuhan) yang terhijab dalam selubung Qalb dan Nafs harus
dibuka tabirnya, membuka hijab versi Terapi Istighfar diistilahkan dengan sebutan "waris"
dengan terbukanya Tabir Ruh, maka Ruh akan kembali menjalankan fungsinya sebagai "Unsur
yang mulia" yaitu bersifat Energi Ilahiyah. Energi Ilahiyah ini bukan saja berfungsi sebagai
"Dzat hidup", namun juga sebagi energi yang memberikan kehidupan.
pada tahap selanjutnya, Energi Ilahiyah ini kemudian diselaraskan dengan energi Alam Semesta
(energi sunatullah).
.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh setelah membuka Tabir Ruh adalah :
1. Membantu menyelaraskan alam akal dan alam rasa lewat praktek dan latihan di Terapi
Istighfar.
Apabila alam akal dan alam rasa telah terbiasa dalam keadaan selaras, maka prilaku seseorang
tidak lagi dikuasai/dikontrol oleh ego.
2. Sebagai problem solving, dimana energi ilahiyah (Dzat tuhan) dalam diri dapat digunakan
untuk upaya pengobatan bagi diri sendiri maupun orang lain, secara lahir maupun bathin.
3. Meningkatkan kekhusyu'an dalam beribadah.
4. Membersihkan hati sebagai tempat bersemayamnya Dzat Allah ada pada tubuh manusia
melalui praktek/latihan (lewat dzikir, meditasi, khalwat, dll) Hal ini akan meredam timbulnya
sifat-sifat negatif manusia.
5. Menambah tingkat keimanan kepada Allah, dengan belajar dan terus belajar berserah diri
kepadaNya lewat pasrah, ikhlas dan syukur. Senang, susah, suka, duka, rindu dan cinta, bukan
karena dirinya, bukan pula karena dunianya, tetapi semuanya Lillahi Ta'ala (karena Allah).
.
Namun semua manfaat tersebut tidaklah serta merta didapat begitu saja setelah Ruh dibuka
tabirnya, melainkan semua itu butuh proses dan juga izinNya.
.
Katakanlah :
Wahai Tuhan Yang Mempunyai Kerajaan
Kau Beri Kerajaan Kepada Orang Yang Engkau Kehendaki
Dan Kau Cabut Kerajaan Dari Orang Yang Engkau Kehendaki
Kau Muliakan Orang Dari Orang Yang Engkau Kehendaki
Dan Kau Hinakan Orang Yang Engkau Kehendaki
Ditangan Engkaulah segala kebaikan Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu
Engkau Masukkan Malam Kedalam Siang
Dan Engkau Masukkan Siang Kedalam Malam
Engkau Keluarkan Yang Hidup Dari Yang Mati
Dan Engkau Keluarkan Yang Mati Dari Yang Hidup
Dan Engkau Beri Rizki Kepada Siapa Yang Engkau Kehendaki Tanpa Perhitungan
Mudah-Mudahan Kami Termasuk Orang-Orang yang Kau Sukai Aamiin Ya Rabb…
.
Allahu Akbar (3x)… Lillahi Ta'ala Terapi Istighfar untuk memperbaiki syahadatnya, dan
membuka hijab Ruh-nya, agar Ruh-nya menjadi pemimpin bagi jasad dan jiwanya dan menjadi
manusia yang mampu menjalankan hidup didalam pimpinan Ruh yang hidup, untuk mencapai
Ma'rifatNya.
di Mei 25, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

CAHAYA DI ATAS CAHAYA

Aku meliputi segala sesuatu termasuk Agama apapun di dunia ini.


Mereka berkata Agama dan Alam menjadi dalil Wujudku,
Jika mereka pandang pada Agama dan Alam namun Aku tidak akan kelihatan.
Mana mungkin ada kekuatan Agama dan Alam,,, ingatlah bahwa Aku yang Zahir dan aku jua
yang batin,,, Aku yang Awal dan Aku jua yang akhir Cobalah engkau pandang kedalam hatimu,,,
Dzat rahasiamu diterangi oleh Dzat rahasiaku.
.
Kemudian coba Engkau pandang kepada Alam,,, Engkau akan melihat Cahayaku meliputi
.
Cahayaku akan kembali terhijab dari pandanganmu,,, cobalah Engkau pindahkan Alam ke dalam
hatimu,,, Engkau akan kembali melihat Cahayaku meliputi Alam semesta
.
Cahayaku hanya bisa dipandang oleh Dzat rahasiaku,,, apabila engkau menyatu dengan Dzat
rahasiaku tanpa takwil,,, tanpa hujah,,, tanpa huraian,,, tanpa kupasan,,, hanya yakin dan larut di
dalam keyakinan bahwa engkau tidak terpisah daripada Dzat rahasiaku
.
Baru dapat engkau saksikan Cahayaku tanpa rupa,,, tanpa warna hanya cahaya di dalam cahaya
.
Sesungguhnya cahaya aku yang engkau pandang,,, apa jua yang nyata,,, bila engkau hadapkan
pandangan engkau kesana, engkau tidak akan melihat Wujud disitu
.
Hinggalah engkau hadapkan pandangan kedalam hatimu, baru aku nyata meliputi dirimu
.
Hancurkan TUBUH jadikan HATI...
Hancurkan HATI jadikan RUH...
Hancurkan RUH jadikan NUR...
Hancurkan NUR jadikan AKU yaitu RAHASIA...
.
Maksud dari Arti HANCUR disini ialah :
Hilangkan segala bicara TUBUH
Hilangkan segala bicara HATI
Hilangkan segala bicara RUH
Hilangkan segala bicara NUR
Hilangkan segala bicara AKU
Hilangkan segala BICARA-BICARA
.
Diam Diam Diam Diam Diam Diam
.
Dan RAHASIA itu yaitu FANA atau HILANG, maka menjadilah tiada BERWUJUD, hanya
yang ada itu ialah UJUD ALLAH yang sebenar-benarnya, seperti dalil yang mengatakan :
LAA MAUJUDUN ILALLAH
"TIADA YG MAUJUD SELAIN ALLAH"...
di Mei 25, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

HAKIKATNYA DIRIMU

Sadarilah bahwa ALLAH itu hanya sekedar Nama Tuhan, bukan Tuhan, tanpa Engkau sadari
Diri-mu serta Unsur Tubuh-mu 100% telah Mensifati Tuhan dan bahkan menjadi Tuhan namun
Engkau tidak menyadarinya kalau Engkau itu Tuhan dan bahkan Engkau nyaris tetap
berkeyakinan bahwa engkau itu bukan Tuhan dan tidak memiliki sifat Tuhan, Disinilah tuhan
dengan Ilmu sifatNya mampu merenggut Jiwa-mu
.
Jika sudah seperti itu maka Waspadalah, Hidup di dunia ini Jangan Ceroboh dan Gegabah
Sadarilah Diri-mu itu adalah Haqq Dan Yang Haqq itu adalah Diri-mu, karena Puncak Ilmu yang
Sempurna itu seperti Api berkobar hanya Bara dan Nyalanya, Ketauilah Wujud-mu sebelum Api
Menyala Dan sesudah Api Padam Karena Engkau serba diliputi Rahasia
.
Pahamilah Dirimu Yang Asal, Yang datang dari 'Adam (tidak ada),
dengan demikian perintah "KUN" atau 'Jadilah' bukan diarahkan kepada 'Adam tetapi adalah
kepada 'Ayan Saabitah yaitu bakat-bakat peribadi-mu sendiri yang Asal, Yang nampak pada
Zahir-mu itu adalah sementara dan tidak kekal, Hakikat 'Adam tidak boleh ditukar menjadi
Wujud dan sebaliknya
.
Ahli-ahli Sufi mengatakaan yang diperintahkan itu mestilah ada atau Wujud untuk menerima
perintah itu dan ini ialah A'yan dalam pengetahuan yaitu bakat dalam batin
.
Menurut Sheikh Muhibuddin Ibn Arabi yang mengatakan Makhluk itu tidak ada, yang ada itu
HUWA HUWA (DIA DIA),
Sheikh Al-Akbar juga mengatakan Wujud tidak lebih daripada satu, Yang satu itu jua
menzhohirkan kepada diriNya dengan diriNya, Seperti Air menzhohirkan kepada dirinya dengan
rupa Es secara pembatasan, Apabila dalam keadaan fana bentuk atau pembatasan hilang, Yang
Mutlaq tinggal dan menjadi "HUWA HUWA"
.
Misalnya besi dan api, Besi menjadi api sementara, api tetap api dan besi tetap besi, Apabila
ombak reda, laut tetap tinggal,
Firman Allah yang bermaksud :
"Allah adalah Allah dan tidak ada apa pun besertanya".
"Allah sekarang adalah seperti Allah dahulu jua"
.
Apabila buih berpecah, Air tetap tinggal seperti dahulu juga, Buih itu pada Hakikatnya adalah
Air juga, Rupa atau bentuk itu adalah pada Zhohir saja tetapi Wujudnya tidak ada, Air sekarang
seperti Air yang dulu jua.
"Yang lain adalah tidak lebih dari hanya nama pada fikiran saja"
.
Oleh yang demikian, semua nama (ASMA) adalah Penzhohiran (manifestasi) daripada satu
Hakikat, Kadang-kadang Hakikat itu lautan, kadang-kadang buih, kadang-kadang es, dan
kadang-kadang salju, kadang-kadang Allah, kadang-kadang Makhluk 'benda', Nama itu banyak
dan yang dinamakan itu adalah SATU jua
.
Filosuf dan Mutakallimun
mengatakan bahwa kesan atau akibat perbuatan Allah tidak ada penzhohiran tanpa bentuk-
bentuk atau rupa-rupa yang dizhohirkan, Kenyataan ini menunjukkan satu kecacatan dalam
Uluhiyah (Esa Dalam Ketuhanan).
Oleh itu, bentuk-bentuk itu adalah dirinya sendiri pada zhohirnya dan adalah hakikat-hakikatnya,
DIA tidak bergantung kepada "YANG LAIN" untuk penzhohiranNya.
di Mei 25, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Selasa, 24 Mei 2016


DEKATKANLAH DIRIMU

Rasa itu adalah rahasia, dimanakah rasa, seperti apakah rasa itu?,,, Ku-umpamakan seperti gula
dan manisnya, lihatlah manis itu ada dimana?
Pada awalnya engkau semua akan mengira bahwa manis itu adanya didalam gula, itu tak bisa
disalahkan sebab memang kemampuanmu menangkap masih berada pada level itu saja.
Makin dalam ditelusuri, maka akan disadari ternyata manis itu adanya dilidah penikmat bukan
ada di gula, pemahaman seperti itu juga tak bisa disalahkan, sebab kapasitas penangkapanmu
masih disitu saja.
Makin dalam lagi, ternyata rasa itu adanya diotak, karena otaklah yang memproses dan
mengenali dan membedakan setiap rasa.
Pemahaman seperti itu pula tak bisa disalahkan karena memang kapasitasnya berada disitu saja.
---------------
Makin dalam lagi, ternyata rasa itu adanya didalam akal fikiran kita sendiri
Makin dalam lagi, ternyata rasa itu adanya didalam hati kita sendiri
Makin dalam lagi, ternyata rasa itu adanya dalam nurani diri pribadi
Makin dalam lagi, ternyata rasa itu "TIDAK PERNAH ADA" adanya hanya AKU
---------------
Makna AKU adalah ucapan simbolik bagi kalangan pelaku rohani yang mencapai pengalaman
puncak spiritual.
AKU adalah sebagai ungkapan untuk menjelaskan tentang hakekat Tuhan Secara hirarkhis
ontologis.
Tuhan sebelum menciptakan alam semesta beserta isinya, dia adalah AKU, seperti itulah rasa, ia
menjadi rahasia yang berlapis-lapis, dalam lapisan-lapisan rasa terdalam.
---------------
fahamilah hal berikut ini :
Aku tidak ada, yang ada hanya Allah, Allah tidak ada, yang ada hanya yang maha ada, yang
maha ada tidak ada, yang ada hanya sejatinya, sejatinya tidak ada, yang ada hanyalah Aku
---------------
Subhanallah, Hayati dan Renungkanlah, Mohonlah petunjuk dari Allah, Hanya Dialah yang bisa
menghantarkan RASA ini, setelah Hamba mengembalikan semua Kepadanya, Jangan sampai
Terlihat adanya Diri, Maka MASUKLAH PADAKU SEORANG DIRI
---------------
Hendaklah engkau bekerja tanpa melihat pekerjaan itu, Hendaklah engkau bersedekah tanpa
memandang sedekah itu.
Engkau melihat amal perbuatanmu walau baik sekalipun, tidak layak bagi Ku untuk
memandangnya, maka janganlah engkau masuk kepada Ku dengannya.
Sesungguhnya jika engkau datang kepada Ku berbekal amal perbuatanmu, maka akan Ku sambut
kedatanganmu dengan penagihan-penagihan dan perhitungan.
Dan jika engkau mendatangi Ku dengan ilmu pengetahuanmu, maka Ku sambut dengan tuntutan,
Dan jika engkau mendatangiku dengan makrifat, sambutan Ku adalah Hujat, sedang hujat Ku
lebih utama dan lebih seharusnya
---------------
Hendaklah engkau singkirkan ikhtiar (memilih), niscaya pasti Aku singkirkan tuntutan.
Hendaklah engkau lepaskan ilmu pengetahuanmu, amal perbuatanmu, makrifatmu, sifatmu,
namamu dan dari segala yang nyata, supaya dengan demikian engkau bertemu dengan Ku
seorang diri
---------------
Bila engkau menemui Ku, dan ada di antara Ku dan antaramu sesuatu dari kenyataan-kenyataan
itu, sedangkan Aku-lah yang menciptakan segala yang yang nyata, Aku lebih dahulu
menyingkirkan daripadanya, demi cinta.. guna mendekatimu, maka janganlah engkau membawa
kenyataan-kenyataan dalam menemui Ku, jika masih saja demikian halmu, maka tiada kebaikan
daripadamu.
Jika engkau mengetahui di kala engkau masuk kepada Ku, pastilah engkau akan memisahkan diri
dari para Malaikat, sekalipun mereka itu saling bantu-membantu kepadamu, karena
keenggananmu maka hendaknya jangan ada lagi penolong selain Ku.
Jangan engkau melangkah ke luar dari rumahmu tanpa mengharapkan keridaan Ku, karena Aku-
lah yang bakal menunggumu dan menjadi petunjukmu.
Temuilah Aku dalam kesendirianmu, sekali atau dua kali sehabis menyelesaikan pekerjaanmu,
niscaya Ku jaga malam dan siang hari mu, Ku jaga pula hatimu, Ku jaga pula urusanmu, juga
kemauan kerasmu
---------------
Tahukah engkau bagaimana hendaknya engkau datang menjumpai Ku seorang diri?
Hendaknya engkau melihat tibanya Hidayah Ku kepadamu, karena kemurahan Ku bukan karena
amalmu engkau memperoleh pengampunan Ku dan bukan pula oleh ilmu pengetahuanmu.
Serahkanlah kembali kepadaku buku-buku ilmu pengetahuan, dan catatan-catatanamalmu,
niscaya Ku buka kedua tangan Ku, Ku terima dan Ku buahkan dengan keberkahan Ku dan Ku
lebihi dengan kemurahan Ku.
---------------
DAN INGATLAH BAHWA, Barang siapa yang sering duduk bersama DELAPAN orang
kelompok manusia ini, maka Allah akan memberinya delapan perkara yaitu :
.
1. barang siapa yang suka dan sering duduk bersama dikalangan orang-orang KAYA, maka
Allah SWT akan menambahi CINTAnya kepada DUNIA, SEMANGATnya untuk mendapatkan
DUNIA dan KERAKUSANnya untuk mengejarkan DUNIA
.
2. barang siapa yang suka dan sering duduk bersama orang-orang MISKIN, maka Allah SWT
akan menambahi perasaan EHSANnya, SYUKURnya dan REDHOnya atas pemberian Allah
SWT
.
3. barang siapa yang suka dan sering duduk dengan para PEMIMPIN atau RAJA, maka Allah
SWT akan menambahi perasaan SOMBONGnya, ANGKUHnya, EGOnya dan KERAS-
HATInya
.
4. barang siapa yang suka dan sering duduk dengan kalangan kaum PEREMPUAN-
PEREMPUAN, maka Allah SWT akan menambahi KEGILAANnya, KEBODOHANnya,
NAFSUnya dan SYAHWATnya
.
5. barang siapa yang suka dan sering duduk dengan ANAK-ANAK KECIL, maka Allah SWT
akan menambahi LALAInya, KEALPAANnya dan GURAUAN-SENDAnya
.
6. barang siapa yang suka dan sering duduk dengan orang-orang FASIK, maka Allah SWT akan
menambahi KEBERANIAN BERBUAT DOSA, KEMAKSIATAN serta mendorongkan dirinya
untuk berbuat DURJANA (maksiat) kemudian HATI-mati yakni menunda-nunda akan
TAUBAT
.
7. barang siapa yang suka dan sering duduk dengan orang-orang SOLEH, maka Allah SWT akan
menambahkan perasaan CINTAnya kepada IBADAH juga kepada AMALAN-AMALAN
KETA'ATAN
.
8. barang siapa yang suka dan sering duduk dengan golongan para ULAMA, maka Allah SWT
akan menambahkan ILMU, KETAQWAAN, KEIMANAN & perasaan tidak cintakan dunia
di Mei 24, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Senin, 23 Mei 2016


HAKIKAT RUH DAN BISMILLAH
Syeikh Naem As-Saufi berkata dalam kitab Mengenal Ruh :
Bermula ada pun Ruh Idhafi itu maka daripadanya asalnya Jawahir.
Ada pun Ruh Idhafi itu ialah Nuktah. Yang mengadakan Nuktah itu Dzat Allah yang Maha Suci.
Maka Nuktah itu adalah Titik. Maka Titik itu didalam BA, Maka bernamalah ia Bismillah.
Maka dari huruf Bismillah itulah Asalnya kejadian Alam Semesta dan segala isi-isinya.
Apabila BA itu terbalik ianya dinamakan NUN.
Maka Roh Idafi itulah izin Allah di dalam diri kita.
Maka Ruh Idhafi itulah dinamakan Ujud Idhafi.
Maka Ruh Idhafi itulah dinamakan Nyawa Muhammad, Nyawa Adam, Nyawa orang-orang
Mukmin dan Nyawa kepada Ruhani.
Maka kenyataan Ruh Idhafi itu lah Ruhul Quddus.
Maka kenyataan Ruhul Quddus itu ialah Ruhani. Kenyataan Ruhani itu ialah Nafas kita.
Maka ada pun Ruh Idhafi itu didalam diri.
Maka Hakeqat itu diri, dan diri itu didalam Idhafi.
Pasal Nabi Musa AS tidak kenal apa itu Idhafi, maka sebab itu Nabi Musa AS tidak kenal siapa
itu Nabi Khidir AS. Maka sebab itu Nabi Musa tidak sanggup mengikuti perjalanan Nabi Khidir
AS sampai pada edahnya…
Wallahu'alam…
di Mei 23, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Minggu, 22 Mei 2016


SEMUA BERSUMBER DARI NUR MUHAMMAD SAW

RUH IDHAFI memerintah NYAWA, Nyawalah yang memerintah TUBUH, agar TUBUH
berkelakuan yang sebenar-benar DIRI yang HAK.
---------------
"QOD JAA AKUMUL HAQ MIRRABIKUM"
(Yang datang kepadamu adalah HAQ dari tuhanmu).
---------------
Tujuan pemakaian adalah memesrakan Nur Muhammad SAW Lazimi dengan kesabaran dan
ketekunan..
Awalnya terasa di hidung, Perlahan sampai ke bulu-bulu pada kulit,
Hingga sampai sekecil-kecilnya lebur keluar di bulu-bulu.
Tiada terasa di hidung lagi.
Itulah yang di sebut DAIMUN SHALAT.
---------------
Sama halnya Mengenal Rabbi-nya.
Sama halnya Mengenal Hak Allah pada kelakuan Insan.
Inilah pelajaran para Arif Billah.. Oleh karena itu,
Mulailah kenali Dirimu sekarang
Kurangi bicaramu..
Banyaklah berdiam diri..
Perhatikan kelakuan dari gerak dan diam-mu.
Maka kerjakan sambil begerak dan diam memuji Rasulullah SAW semata-mata.
Itulah yang di maksud Rahasia Nur Muhammad yang bernama Idhafi
---------------
Ruh Idhafi itulah Wujud yang Hakiki Kedzahiran Wujud Mutlak di dalam Sholawat, Dzikir dan
Syahadat yang berkekalan.
Lazimi dan hantarkan pada tempatnya dengan nenahan satu gerakan sesaat.
---------------
Kosong.. Titik.. Alif
Ahadiyah.. Wahdah.. Wahdiyah..
La ta'yin.. Ta'yin Awal.. Ta'yin sani
Ahmad.. Muhammad Rasulullah
---------------
Nur kepada Nyawa yang berhubungan dengan hati menjadikan Af-al Allah berkelakuan
Muhammad menyatakan diri yang Hak.
Inilah Rahasia perintah yang berasal dari Ruh Idhafi.
---------------
Cara pemakaian jenang yang ada di diri Manusia :
Dalam 3 martabat
1. AHADIYAH = La ta'yin = kosong Mulai waktu matahari terbit sampai matahari naik persis di
atas kepala puji bernama :
"AHMAD AMINULLAH AINUL HAK"
Detiknya tiada bertempat, tiada berawal, tiada berakhir, tiada berdzahir dan tiada berbatin.
2. WAHDAH = Ta'yin Awal = titik Saat matahari bergeser dari atas kepala sampai matahari
terbenam, puji bernama : "HAQ.. HAQ.."
Detiknya dari hati sampai ke bawah.
3. WAHDIYAH = Ta'yin Sani = Alif Dari matahari terbenam sampai Matahari Terbit, puji
bernama :
"LAA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADURRASULULLAH"
Detiknya dari bawah ke atas……
---------------
Karena Nabi Isa telah dikandung oleh seorang dara perawan bernama Maryam melalui
kekuasaan Tuhan, maka nabi isa AS di anggap sebagai manusia dan sekaligus anak Tuhan.
---------------
Hal yang tidak dapat dipahami dengan akal ini kemudian diterima dengan keimanan karena
menyadari bahwa bagi tuhan segala sesuatu adalah mungkin.
---------------
Bahwa, Semua kepercayaan Monoteis menganggap bahwa Tuhan adalah Maha pencipta,
pemelihara, mencintai dan mengasihi serta melindungi umat manusia.
Yang menarik dari Monoteis kresten adalah bahwa mereka menerima suatu 'Trinitas' di mana
menurut mereka bersama tuhan dan nabi Isa AS ada 'pihak ketiga' yakni Ruhul Kudus.
Tuhan diterima sebagai Bapak, nabi Isa AS sebagai Anak dan perawan Maryam walaupun bukan
termasuk dari Trinitas namun menempati kedudukan penting karena di pandang sebagai
perantara.
---------------
Ruhul Kudus inilah yang bekerja demi kebaikan umat manusia,
Ruhul kudus berbeda dari bapak dan anak, namun bagian yang tidak terpisahkan karena
mempunyai sifat yang sama yaitu ke-Ilahian.
(Ruhul kudus itulah NurMuhammad SAW)
---------------
"KUNTU AWALAN NABIYYINA FIL KHALQI WA AKHIRIHUM FIL BATSI"
Adalah Aku (AHMAD) yang awal-awal dari pada sekalian Nabi-nabi dan Rasul-rasul semua
yang ada di dalam RAHASIA awal-awal keadaan, dan adalah Aku (MUHAMMAD) yang
menjadi kesudahan mereka itu di dalam masa ke dzahiran.
---------------
Aku yang Awal, Aku yang Akhir, Aku yang Dzahir dan Aku yang Batin. Aku yang buka dan aku
yang Tutup, Aku yang menghimpun semuanya.
---------------
Seperti Nafas kepada Ruh, Ruh kepada Nyawa, kemudian Nyawa meliputi seluruh tubuh.
Itulah Ahmad kepada Muhammad kepada seluruh Rasul, rupa Muhammad.
---------------
Yang menjadi fokus perhatian adalah nama kebesaran bagi Insan Muhammad yang ada di
Madinah di dalam hal kerasullan.
Al-Insan itulah yang telah kembali ..
Inilah contoh bagi kita agar mengenal betul-betul junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang
bermakam di Madinah.
---------------
Adapun Ahmad adalah Muhammad terhimpun Rasulullah tetap hidup selama-lamanya..,
Itulah yang dinamakan Tasawuf yang benar-benar hak adanya.
Karena Tasawuf adalah Ilmu Rabbani yang menyatakan pandangan Salasiyah yang melampaui
akal dan fikiran yaitu perihal keadaan awal-awal yang telah ada tentang keadaan Allah SWT
yang sebenarnya.
Sedangkan yang mengatakan Muhadast adalah hukum akal saja, itu hanya paham tasauf pasaran
dan tidak boleh diterima.
Mengapa.. ?
Bila diterima berarti syahadat tidak sempurna, karena tidak mengetahui ujung pangkal siapakah
sebenarnya Diri.
---------------
ANA ABU ARWAH WA ADAMA ABU BASHAR
"Aku bapak sekalain ruh dan Adam bapak sekalian tubuh"
---------------
Semua telah terhimpun di dalam Nur Muhammad SAW yang bernama Nur Kibriya, U..
Muhammad yaitu Nur sifat kebesaran Nya, Rahmat dan berkat Muhammad yang telah Maujud
atas seluruh Rasul termasuk Al-Insan yang ada di madinah itu adalah Nur Kibrinya U..
Muhammad yakni Nur (sifat) kebesaran Rahmat dan berkat safaat Nabi besar Muhammad SAW
yang telah maujud yang sangat mulia di dalam Alam ini.
---------------
Itulah maksud dari pada paham perkataan ahli Tasawuf tentang :
"SHUHUDUL KASRAH FIL WAHDAH dan SHUHUDUL WAHDAH FIL KASRAH"
Maksudnya :
Pandang akan keadaan Al-Insan yang banyak itu terhimpun di dalam satu kesatuan dan tetap
memandang hanya satu Rahasia yang banyak kepada Nur Muhammad SAW yaitu Nur Kibriyah
U..
---------------
Dalam pemakaian Ilmu Hakekat Usul Diri :
"SHUHUDUL WAHDAH FIL KASRAH"
Nafas kita keluar dari kepala keliling, lalu memasukan dan tahan dua detik lalu mesrakan setelah
itu di keluarkan nafas pelan-pelan.
Itulah pemakaian Rahasia memandang yang banyak
---------------
"SHUHUDUL WAHDAH FIL WAHDAH"
Memandang satu diri yang Satu, Reflex, tunduk kepala tahan nafas sambil melihat dari hulu-hulu
sampai seluruh batang tubuh kita.
Mesrakanlah baik-baik nafas, lembuut.., keluar nafas tidak ada rasanya, itulah yang disebut oleh
Al Arif Billah tentang "AHMAD AMINULLAH AINUL HAQ"
---------------
Turun Rasulullah SAW….
Simpul tentang itu bertubuh Rohaniah dzahir dan batin adanya. Itulah ilmu tanpa suara tanpa
ceritera yang berputar-putar.
di Mei 22, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Sabtu, 21 Mei 2016


SEBELUM TECIPTANYA SEMESTA

Hadist di riwayatkan oleh Imam Ali Bin Abi Thalib :


"QABLA'AN YAHLUKAS SAMAWATI WAL ARDHI, WAL ARSYI, WAL QURSYI, WAL
HUJUBI, WAL JANNATI, WAN NARI, WAD DUNIA, WAL AKHIRA, WA ADAMA, WA
SISAN, WA NUHAN, WA IBRAHIMA, WA SULAIMANA, WA MUSA, WA ISA."
Maksudnya
: "Sebelum kejadian Arsyi, Qursyi, hijab 7 lapis Langit dan Bumi, pengertian TURUN NAIK
NAFAS kita sudah tersedia berkekalan Surga, Neraka, Dunia dan Akhirat, Nabi Adam AS, Nabi
Sis AS, Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Musa AS dan Nabi Isa
AS…."
.
KOSONG.
624.000 tahun masih KOSONG, Allah Ta'ala yaitu kosong (waktu naik nafas keatas)
Kosong bernama Ujud (Nur Nabi namanya)
Jadi, Nur Rasulullah SAW sudah sedia 624.000 tahun lamanya.
.
Kosong itulah sebenar-benar LAISA, bernama HUWA JIBUL WUJUD, NUR MUHAMMAD
SAW, Tajjali sendiri, menyipikan sendiri, terangkat sendiri.
ESA adanya jua.
. Dari KOSONG menjadi TITIK Itulah kesempurnaan Syahadat adanya denyut (waktu menahan
nafas turun)
Titik itu bernama NUR SALASIAH (Rahasia Nabi)
Yang TerRahasia lagi ABU KASIM namanya.
Inilah adanya 2 nama tapi 1 Ujud, tiada lain, NUR.. NUR.. jua Yaitu Rahasia TITIK dan
KOSONG..
.
Dari TITIK menjadi ALIF.
Terjadinya Alam semesta (waktu keluar nafas)
Qodrat dan Iradatnya bernama Allah Ta'ala,
Yaitu ALIF semata-mata ASMA dan AF'AL.
.
Kemudian barulah INSAN ADAM namanya bertubuh Rahim Muhammad SAW,
Kemudian NUR MUHAMMAD SAW yang Awal-Awal memuji dirinya sendiri,
Maka, Berlakulah JALAL dan JAMAL ..
.
Puji Nur Rasulullah SAW, terbagi atas 12 Hijab yaitu :
1. Hijabul Kudus - KEKUASAAN,
Pujinya = "SUBHANA RABBIAL A'LA"
2. Hijabul Akbar - KEBESARAN,
Pujinya = "SUBHANA ALIMISSIRI WA AHFA"
3. Hijabul Minnah - PEMBERIAN, Pujinya = "SUBHANA RABBIAL ADZIM"
4. Hijabul Rahmah - KASIH SAYANG,
Pujinya = "SUBHANA RAUFFUR RAHIM"
5. Hijabul Sya'adah -KEBAHAGIAAN,
Pujinya = "SUBHANA MAN HUWA DA'IMUN"
6. Hijabul Karomah - KEMULIAAN,
Pujinya = "SUBHANA ALIMUN HAKIM"
7. Hijabul Manjilah - ANUGERAH,
Pujinya = "SUBHANA ZIL MULKIL A'LA"
8. Hijabul Hidayah, - PETUNJUK,
Pujinya = "SUBHANA RABBIAL ARSYIL AZIM"
9. Hijabul Nubuah - KENABIAN,
Pujinya = "SUBHANALLAHI WABIHAMDIHI"
10. Hijabul Rib'ah - KEBERUNTUNGAN,
Pujinya = "SUBHANAL MALIKIL KUDDUS"
11. Hijabul Ta'ah - KETAATAN,
Pujinya = "SUBHANAL KADMUL AZALI"
12. Hijabul Syafa'at - SYAFAAT,
Pujinya = "SUBHANAL MALIKUL MA'BUD"
.
Jadi..
Adanya Nur terbagi 12 Hijab dengan puji-pujinya itu tiada lain kesemuanya adalah HU…
Diri Rasulullah SAW yang awal-awal atau Rahasia Dzat Wajibul Wujud yang sebenar-benarnya.

.
Di dalam masa ke-enam yaitu hari JUM'AT atau PERHIMPUNAN hanya telah sempurna
kejadian Insan Diri nabi ADAM AS.
.
Kemudian dalam hadist di terangkan :
"KUNTU AWWALU NABIYYINA FIL KHALQI WA AKHIRI HUM FIL BA'TSI"
Adalah AKU (AHMAD) yang awal-awal dari pada sekalian Nabi-nabi dan Rasul-rasul itu di
dalam Rahasia awal-awal keadaan mereka, dan adalah AKU (MUHAMMAD) yang menjadi
kesudahan mereka di dalam masa ke-dzahiran.
.
Maksudnya :
AKU yang awal dan yang akhir, yang buka dan yang tutup, semua terhimpun dalam AKU jua,
.
Sedangkan, ke-dzahiran Insan Kamil Diri Nabi kita SAW terhitung pada masa yang ke-tujuh.
Bahwa :
- Hijabul kudus 624.000 tahun lamanya,
- Hijabul Akbar 900 tahun lamanya,
- Hijabul Minnah 800 tahun lamanya,
- Hijabul Rahmah 700 tahun lamanya,
- Hijabul Sya'adah 600 tahun lamanya,
- Hijabul Karomah 500 tahun lamanya,
- Hijabul Manjilah 400 tahun lamanya,
- Hijabul Hidayah 300 tahun lamanya,
- Hijabul Nubuah 200 tahun lamanya,
- Hijabul Rib’ah 100 tahun lamanya,
- Hijabul Ta'ah 50 tahun lamanya,
- Hijabul Syafa'at 23 tahun lamanya.
.
Kitab tentang NUR MUHAMMAD SAW yang aslinya sangat langkah adanya.
Banyak para Da'i dan Ulama yang mengatakan Nur Muhammad SAW ini dijadikan karena
mereka belum mengetahui lebih mendalam lagi tentang paham Nur Muhammad SAW yang
hakiki atau yang awal-awal.
Oleh karena itu ajaran Islam tentang Iman, Islam, Ikhsan inilah yang menjadi Asal Hijab Nur
Rasulullah SAW, Yaitu Nur yang hidup yang di katakan Qadim.
.
cara mengamalkannya :
Amalkan puji Nur yang 12 Hijab di atas satu persatu,
Mengamalkanya dari 1000X atau 100X atau jangan di hitung…
Itulah maksudnya mengumpulkan kebahagian dunia dan akhirat, guna mendapatkan derajat yang
agung disisi manusia juga wara mendapat derajat kewalian dunia dan akhirat. Satu persatu dari
puji yang kita sampaikan maka kita akan mendapatkan anugerah dari Rasulullah SAW, Hidayah,
Rahmat dan Syafa'at…
Amin Yaa Rabbal Alamin.
di Mei 21, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Kamis, 19 Mei 2016


MI'RAJ DALAM SHOLAT

Meski pun kita berbeda-beda Suku dan Bangsa dan berbeda-beda Pulau Tumpah Darah, tapi
Asal kita Tetap Dari Pada Yang Satu datangnya dari Allah,
Muhammad tempat yang di lalui,
Bapak kita adalah Tarekat Zahir Tempat Pembawa Biji
Dan Ibu sebagai Tanahnya tempat Tumbuhnya Biji, tempat Pecahnya Tauhid
Awal datangnya dari Allah, Awal Kejadian Alam dan Isinya dari Nur Muhammad,
Adam Sebagai Pembawa Bibit,
Siti Hawa tempat Tumbuhnya Biji.
Bila Bibit Jagung di Tanam Maka Yang Tumbuh Akan Tetap Jagung,
Bila Bibit Adam Yang di Tanam Maka Yang berkembang biak adalah cucu Adam, keturunan
Adam Yaitu laki-laki dan Siti Hawa sebagai Perempuan, Bapak dan Ibu kita,
Maka bertebarlah Manusia di Bumi Allah ini,
.
Maka Empat yang di atas adalah Awalludin Makrifatullah
"Awal Agama Mengenal Allah"..
Maka Sempurna Agama itu bertiang kan Yang Empat :
Iman, Islam, Tauhid, dan Ma'rifat
Siapa pun kita tidak boleh menyakiti orang lain
.
Karena kita Adalah Satu, Sakit Rasanya di kita Maka Sakit Juga Rasanya di Orang Lain, Inilah
Yang harus kita jaga supaya kita menemukan Muara dari lautan ilmu Ahaddiyah, sebagai kitab
induk yang nyata tersusun lembar demi lembar pada Diri, Disinilah kita berguru kepada Alam
yang terkembang
Sedangkan Al-Qur'an yang di Wahyukan Allah Ta'ala kepada Nabi Muhammad SAW Adalah
Penuntun atau Pedoman
Petunjuk bagi Manusia Dunia dan Akhirat,
WAL AWWALU WAL AKHIRU
Awalnya Muhammad yang menjadikan Alam Semesta dan Isinya dan Akhir Muhammad adalah
penutup Nabi dan Rasul
.
Dengan Ilmu kita Mengenal Diri,
Dengan Ilmu kita Memagar Diri,
Dengan Ilmu kita Membenahi Diri,
Dengan Ilmu Pula kita Membela Diri
.
Jika sudah nyata terbangkitnya Muhammad dalam Diri kita sebagai Perwujudan Kelakuan yang
Terpuji maka jangan di tinggalkan hukum Syari'at, kerjakan yang Fardhu dan yang Sunat
Tidak sempurna batin tanpa Syari'at dia harus seiring dan seperjalanan,
.
Adapun kecintaan kepada Sholat supaya kita tergugah hatinya untuk mengerjakan yang Fardhu
maka cobalah mengamalkan Amalan ini.
Meskipun kita tidak bisa Naik Haji bagi yang tidak mampu tapi secara Batin dan Hakikat sama
juga kita sudah Memi'rajkannya di Mekkah di dalam Sholat
.
Yang pertama sekali sebelum masuk Waktu Adzan Di setiap Waktu Sholat fardhu manapun
Sebaliknya kita sudah mengambil Wudhu' dan duduklah di tikar Sembahyang sambil
mendengarkan Adzan kita Menunggu Panggilan Allah, dan bukan Allah menunggu Panggilan
kita,
Ucapkan Kalimatnya sambil menengadahkan telapak tangan seperti kita berdo'a :
"ALLAHU RABBI BAITUL ARASY NABI WALQUR'ANA IMAMI KIBLATI LILLAHI
TA'ALA"
Lalu sapukan kedua telapak Tangan ke Wajah Dan dengarkan Adzan nya sampai selesai, Setelah
azan selesai maka berdirilah ..
.
Sebelum kita membaca lafazd niat Sholat Usalli, Maka Ucapkanlah do'a berikut dengan suara
lembut dan jangan di dengar orang..
"ASSALAMU'ALAIKUM HAI BAITULLAH WA'ALAIKUMUSSALAM KANA DZAT
ALLAH, ADAM BERDIRI, NUR MUHAMMAD SEMBAHYANG"
lalu sambunglah dengan lafazd Usallinya sesuai dengan nama sholatnya setelah itu angkat lah
takbir "ALLAHU..AKBAR"
.
Di saat kita sedang duduk dalam sholat pas kalimat
"ASYHADU ALLA ILLAHA ILAALLAH"
(lurus kan jari Telunjuk, Tauhid-kan Allah Ta'ala, Esa, Satu dan Tunggal)
"WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR"
(batinkan Muhammad pada rupa kelakuan Insan yang terpuji)
di kalimat RASULULLAH (genggam atau kepallah telapak tangan) lalu lanjutkan bacaan
Sholatnya seperti biasa..
.
Jika Raka'at-nya masih ada maka langsunglah berdiri menurut tata cara Sholatnya Dan jika sudah
Waktunya penghabisan Shalat salam kanan maka kepalan tangan tadi tidak boleh di buka
Dan setelah salam kiri maka kepalan tangan kanan tadi di angkat ke ubun-ubun sambil membuka
kepalannya sedang menghujamkan sesuatu ucapkan dengan suara lembut
"BISMILLAH..KITABA INNALLAH"
.
biasanya pada saat ini kita akan menangis merasakan dalam batin ketika kita terlahir dari rahim
seorang ibu kedunia ini kita menangis dan telapak tangan si bayi terbuka keduanya..
karena ilmu yang di tuntut sembilan bulan dalam rahim ibu (bersuluk) telah hilang dan lepas...
.
Dalam sholat dan penghabisan sholat kita bisa medapatkannya kembali Yang kita taburkan di
ubun ubun ketika membuka kepalan adalah memasukkannya kembali
"HAYAT DAN HAYYUN" itu kedalam gambaran nya, Seperti kejadian Adam ketika malaikat
jibril meminta "HAYAT DAN HAYYUN"
kepada tuhan untuk meniup kan ke ubun-ubun Adam dan menghidup kan gambaran
.
Apabila kita selalu mengamalkan ini maka Allah akan mengajarkan manusia kepada apa yang
tidak kita ketahui,
.
"Allah yang mengajarkan kepada manusia apa-apa yang tidak ia ketahui"
(Al-Alaq: 5)
.
Imam Gaib dalam Sholat, ayat-ayat sakti, berbagai Ilmu laduni, serta kekuatan kekuatan Haq
Ilahi dan itulah Rahasia AmalanNya
di Mei 19, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Rabu, 18 Mei 2016
AIN LAM MIM

Al-Hasan al-Bashri berkata :


"Sesungguhnya ilmu dan adab dapat menambahkan kemulian orang yang mulia dan dapat
meningkatkan derajat budak sejajar dengan para raja".
.
Ibn al-Mubarak pernah ditanya "Jika Allah mewahyukan kepadamu bahwa kamu adalah orang
yang akan mengalami kesusahan hidup, maka apa yang kamu lakukan?"
Ia menjawab; "Aku akan mencari Ilmu, orang yang ingin hidup mulia di Dunia dan Akhirat,
maka hendaknya ia tidak merasa malas dalam mencari Ilmu, Orang yang malas mencari Ilmu,
tidak akan pernah meraih keinginannya".
.
Berkata Arifbillah : "Seandainya Ilmu dapat diraih dengan angan-angan semata, Maka tidak akan
ada orang bodoh di bumi ini,
Bersungguh-sungguhlah dalam mencari Ilmu, jangan malas dan jangan menjadi orang yang
bodoh, Penyesalan yang dalam hanya akan dialami oleh orang yang malas mencari Ilmu".
.
Ahli hikmah menyatakan bahwa ilmu itu terdiri dari Tiga huruf :
AIN, LAM, dan MIM
* Huruf 'AIN berasal dari 'ILLIYIN
(tempat yang mulia)
* Huruf LAM dari AL-Luthf
(kasih sayang)
Dan huruf MIM dari AL-MULK
(kerajaan)
.
Huruf 'AIN akan menarik pemiliknya untuk menduduki tempat yang mulia
.
Huruf LAM akan menjadikan pemiliknya mendapat kasih sayang di Dunia dan Akhirat
.
Dan huruf MIM akan membuat pemiliknya menjadi penguasa
.
Allah SWT akan memberikan kepada orang Alim kemulian yang menjadi berkah dari Huruf
'AIN
memberikan kasih sayang sebagai berkah dari hurud LAM
dan memberikan mahabbah sebagai berkah huruf MIM
.
Arifbillah berkata lagi : "Hidupnya hati itu dengan ilmu, karena itu perhatikanlah ilmu,,, Matinya
hati itu dengan kebodohan, karena itu jauhilah kebodohan,,, Sebaik-baik bekal adalah Takwa,
karena itu perbanyaklah bekal Takwa"
di Mei 18, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

MARTABAT INSANUL KAMIL


Adapun Alam Insan atau disebut juga dengan Alam ke-tujuh sudah terkandung didalam surah
Al-Ikhlas, di mana surah Al-Ikhlas di dalam Al Quran telah menceritakan tentang Kewujudan
Allah SWT.
yang menjadikan Rahasia manusia itu sendiri dan menceritakan pula Kewujudan Allah untuk
ditanggung oleh manusia sebagai Rahasianya.
Proses pemindahan atau tajalli Dzat Allah itu bermula dari Alam Gaibul Gaib ke Alam Gaib
hingga membentuk Diri Lahir dan Batin.
Pada tahap Martabat Alam Gaibul Gaib, keadaan ini merupakan suatu Martabat yang paling
tinggi dan suci disisi Allah SWT.
Dan inilah Martabat yang paling benar-benar diridhoi oleh Allah SWT.
.
Diri Manusia pada Martabat INSANUL KAMIL adalah sebatang diri yang suci mutlak pada
zahir dan batin. Tiada cacat dan celanya dengan Allah SWT.
Yaitu tuan Empunya Rahasia, sebab itu Rasulullah SAW pernah menegaskan dalam sabdanya,
bahwa kelahiran seorang bayi itu dalam kedaan yang suci, tetapi yang membuatnya menjadi
kotor itu adalah ibu bapaknya dan masyarakat, serta hanyutnya manusia itu sendiri di dalam
gelombang godaan kehidupan di dunia ini.
.
Adalah menjadi tanggung jawab seorang manusia yang ingin menuju ke jalan kesucian dan
Ma'rifat kepada Tuhan-nya untuk mengembalikan dirinya ke suatu tahap yang bernama manusia
KAMIL AL-KAMIL (sempurna) ataupun dinamakan tahap Martabat Alam INSAN.
.
Adapun Martabat Perwujudan Diri Rahasia Allah SWT. itu terbagi dalam tujuh kategori atau
peringkat Tajalli-nya, Yaitu :
1. AHDAH
2. WAHDAH
3. WAHIDIAH
4. ALAM ROH
5. ALAM MISAL
6. ALAM IJSAM
7. ALAM INSAN
Ketujuh-tujuh ini terkandung di dalam Surah Al- Ikhlas, Yaitu :
QULHUWALLAHU AHAD - Ahdah
ALLAHUSSAMAD - Wahdah
LAMYALID - Wahdiah
WALAMYULAD - Alam Roh
WALAMYAKULLAHU - Alam Misal
KUFFUAN - Alam Ijsam
AHAD - Alam Insan
.
Dalam proses menyucikan diri dan mengembalikan Rahasia kepada tuan Empunya Rahasia,
maka seorang manusia itu haruslah meningkatkan kesuciannya sampai ke peringkat Asal
kejadian Rahasia Allah Ta'ala.
Manusia harus melewati beberapa tahapan mulai Alam Insan ke Martabat Dzat Allah Azza
Wajalla Yaitu Martabat AHDAH.
Sebab itulah tugas kita manusia mengenal hakekat ini dan berusaha sedaya-upaya untuk
mengembalikan Amanah Allah SWT, tersebut sebagaimana proses penerimaan Amanah-Nya
pada peringkat Awalnya.
.
Sesudah lahir ke dunia Manusia dihijab dengan Nafsu-Nafsu dan haruslah Manusia itu
menyucikan kembali agar dapat menembus satu Martabat Nafsu ke satu Martabat Nafsu yang
lain sampailah benar-benar tahu dengan Allah SWT.
Sesungguhnya Allah SWT. dalam usaha untuk memperkenalkan Diri-Nya melalui lidah dan hati,
maka Allah telah Mentajallikan Dirinya menjadi Rahasia kepada diri manusia.
.
Pada Alam Gaibul Gaib Yaitu pada Martabat Ahdah, kondisi ini dikatakan belum ada Awal dan
belum ada Akhir, belum ada SIFAT, belum ada ASMA dan belum ada apa-apa satupun jua yaitu
pada Martabat ZATUL HAQ, disini telah di putuskan untuk memperkenalkan diri-Nya dan
untuk diberikan tanggung jawab berat ini kepada manusia, maka ditajallikan-lah diri-Nya itu dari
satu peringkat ke peringkat berikutnya hingga sampai zahirnya manusia yang berbadan Rohani
dan Jasmani.
.
Adapun Martabat Ahdah ini terkandung didalam Ayat QULHUALLAHU AHAD Yaitu pada
Dzat semata-mata dan inilah dinamakan Martabat Dzat.
Pada Martabat ini kedudukan Diri Empunya Diri (Dzat Al-Haq) adalah dengan DIA semata-mata
Yaitu dinamakan Diri Sendiri.
Pada masa ini, tiada SIFAT, tiada ASMA dan tiada AF'AL dan tiada apa-apa, kecuali Dzat
mutlak semata-mata, maka berdirilah Dzat itu dengan DIA SEMATA-MATA, dan Diri Dzat
tersebut dinamakan ESA atau AHAD atau dinamakan KUN DZAT.
.
Pada peringkat yang kedua dalam proses mentajallikan Diri-Nya, Diri Empunya Diri telah
Mentajallikan diri ke suatu Martabat Sifat Yaitu SABIT NYATA PERTAMA.
Pada Martabat ini dinamakan Martabat Noktah Mutlak (Noktah Ghaib) ataupun dipanggilkan
juga sifat Muhammadiah
Pada Martabat ini juga dinamakan Martabat WAHDAH yang terkandung didalam ayat
ALLAHUSSAMAD Yaitu tempatnya Dzat allah SWT. tiada terang sedikitpun hal ini meliputi
tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi. Pada peringkat ini Dzat Allah Ta'ala mulai bersifat.
Sifatnya itu adalah sifat batin, jauh dari nyata dan hal ini bisa diibaratkan seperti sebatang pohon
yang masih didalam biji, pohon tersebut telah Wujud, tapi tidak nyata, sebab itulah dinamakan
Sabit Nyata Pertama pada Martabat La Ta’yan Awal.
Oleh karena itu didalam Martabat ini keadaan-nya NYATA TAPI TIDAK NYATA (Wujud pada
hakiki) sama sekali tidak Zahir.
Maka pada peringkat ini tuan Empunya Diri tidaklah ber-ASMA, dan di peringkat inilah
terkumpul Dzat Mutlak (Dzatul Haq) dan Sifat Batin.
Maka disaat ini tidaklah berbau, belum ada rasa, belum nyata didalam nyata, pada peringkat ini
sebenarnya pada hakiki sifat (kesempurnaan sifat), Dzatul Haq yang ditajallikan itu telah
Sempurna, sudah lengkap segala-galanya.
Hal ini semua terhimpun dan sembunyi tapi sesungguhnya telah Zahir pada Hakekatnya.
.
Peringkat ketiga setelah di-Tajalli-kan Dirinya pada peringkat WAHDAH maka Empunya Diri
yang ada pada Diri Rahasia Manusia men-Tajalli-kan lagi Diri-Nya ke satu Martabat ASMA
yakni pada Martabat Nama-Nama atau dinamakan Martabat WAHDIAH.
Martabat ini terkandung didalam Ayat LAMYALID Yaitu Sifat yang Qadim lagi Baqa Tatkala
menilik Wujud Allah SWT.
Pada martabat ini keadaan tubuh Diri Rahasia telah yang terhimpun adalah DZAT, SIFAT Batin
dan ASMA Batin.
Adapun yang dinamakan berhimpun tapi belum bersatu karena pada peringkat ini sudah dapat
ditentukan bangsa masing-masing (langit, bumi, gunung ..), tetapi perlu diingatkan pada
peringkat ini semuanya belum zahir di dalam ilmu Allah SWT, Yaitu di dalam keadaan (…)
Artinya suatu keadaan yang tetap didalam Alam Rahasia (ilmu Allah) yang belum Zahir.
Pada peringkat ini juga telah terbentuk Diri Rahasia Allah SWT. yang Hakiki dalam batin Yaitu
boleh dikatakan juga Diri Roh didalam Roh Yaitu didalam keadaan nyata tetapi tidak nyata.
.
Peringkat Keempat didalam usaha Diri Empunya Diri untuk menyatakan Dirinya, maka DIA
mengolah Dirinya untuk membentuk satu batang Tubuh halus yang dinamakan ROH.
Pada peringkat ini dinamakan Martabat ROH pada Alam ROH.
ROH ini adalah merupakan Tubuh Batin Hakiki-nya Manusia, dimana Batin ini sudah Nyata
Dzat-Nya, Sifat-Nya, Asma-Nya, dan Af'al-Nya. semuanya Sempurna dan lengkap, seluruh
anggota-anggota batinnya tiada cacat, tiada cela dan keadaan ini dinamakan ALAM KHARIJAH
Yaitu Nyata dan Zahirnya pada Hakekatnya daripada Ilmu Allah Ta'ala.
ROH ini juga dinamakan Jisim Latif yaitu suatu bentuk tubuh yang halus. Tubuh Roh ini tidak
akan mengalami suka-duka, sakit, menangis, senang dan hancur dan inilah yang dinamakan (…)
Martabat ini terkandung didalam Ayat WALAMYULAD dan berdirilah Dia dengan Diri Tajalli
Allah SWT. dan hiduplah Dia buat selama-lamanya.
Inilah yang dinamakan keadaan Tubuh Hakekat Insan Yang Mempunyai Awal dan Tiada
Berkesudahan dan Dialah Sebenar-Benarnya Yang Dikatakan Diri Nyata Hakiki Allah Pada Diri
Manusia.
.
Untuk menyatakan DIRINYA ini, Allah SWT terus menyatakan Dirinya Melalui Diri Rahasia-
nya itu secara Nyata dengan membawa Diri Rahasia-nya itu untuk dikandung pada diri Bapak,
maka dalam keadaan ini dinamakan Alam MISAL
Alam Misal ini terkandung didalam Ayat WALAMYAKULLAHU Yaitu dalam keadaan yang
tidak bisa digambarkan.
Dalam keadaan ini Tubuh Rahasia Diri Allah adalah masih sama halus seperti di Alam Roh dan
tubuh itu telah terbentuk dengan sempurna pada seluruh anggota batin-nya seperti, Rupa dan
bentuk kasar diri seorang manusia itu, keadaan ini dinamakan keadaan Ke-Sempurna-an Sifat
Roh yang Sempurna pada DZAT pada SIFAT pada ASMA dan pada AF'AL Hakiki-nya masing-
masing.
Diri Rahasia Allah pada martabat Wujud Allah ini, kemudian tajallikan lagi ke ubun-ubun bapak
dan seterusnya ke Mani Wadi Di untuk disalurkan kesuatu tempat dan bergabung dengan Diri
Rahasia Batin (Roh) dan diri kasar hakiki didalam tempat bernama RAHIM IBU dan
terbentuklah Manikam pada saat persetubuhan.
Perlu di-ingat-kan tubuh rahasia pada saat itu hidup sebagaimana awalnya, didalam rupa yang
Elok dan tiada binasa dan belum Zahir, dia akan tetap hidup dan tidak mengenal apa Arti Mati.
.
Setelah dari Alam Misal yang dikandung oleh Bapak maka berpindah-lah Diri Rahasia itu
melalui Mani bapak kedalam Rahim ibu, inilah yang dinamakan ALAM IJSAM
Pada Martabat ini dinamakan Martabat INSANUL KAMIL Yaitu batang Diri Rahasia Allah
yang telah di Kamilkan dengan Tubuh Diri Manusia dan akhirnya dia menjadi KAMIL AL
KAMIL menjadi satu pada zahirnya diantara kedua badan Yaitu Rohani dan Jasmani, dan
lahirlah seorang Insan melalui Rahim ibunya dan sesungguhnya Martabat bayi yang baru lahir
itu adalah merupakan satu Martabat Manusia yang paling suci yang dinamakan INSANUL
KAMIL.

Anda mungkin juga menyukai