Anda di halaman 1dari 44

Kamis, 30 Juni 2016

SEMBILAN WAJAH SEMBILAN

1. Sirrus sirr,
2. Sirr,
3. Ahdah,
4. Wahdah,
5. Wahdiah,
6. Ahmad,
7. Muhammad,
8. Mustafa,
9. Mahmud.
...
Ada 9 (Sembilan) Tashahud juga yang kita lakukan dalam Sholat 5 waktu..
dan pada waktu-waktu itulah wajah-wajah ini akan keluar.
“Inni Wajjahtu wajhiya lillazi fatar-as-samawati wal arda hanifam wama ana min-al-mushrikin.”
Bagi mereka yang belum menjalani Maqam Solahuddaim, maka dia tidak dapat mengeluarkan
wajah-wajah ini, karena apabila wajah Ahmad dan Muhammad keluar dan mereka tidak
menapaki Maqam Solahuddaim maka itu artinya dia akan mati.
Hanya yang sudah mencapai Maqam Solahuddaim saja yang boleh keluarkan wajah-wajah ini.
...
Misalnya untuk pergi ke18.000 Alam, untuk beribadah atau menjalankan tugas Allah.
Banyaknya alam ini karena Allah RABBUL ALAMIN dan Nabi Muhammad juga
RAHMATALLIL ALAMIN dan kita RAHMATAN FIL ALAMIN..
...
Ilmu tentang wajah-wajah akan terbuka ketika telah menguasai Ilmu tentang Nafas, Anfas,
Tanafas dan Nufus, setelah melalui beberapa tahapan, misalnya dengan Nafas Ar-Rahman dan
Wajah Ar-Rahman.
...
Dalam hal kita menapaki jalan Tasawuf yaitu jalan Hakekat dan Makrifatullah, diperlukan suatu
keikhlasan dan kesungguhan oleh karena itu Guru yang Mursyid dan yang Kasyaf sangat
diperlukan untuk memantau dari jarak jauh, maksudnya guru tahu apa yang anak murid
mimpikan di malam hari.
...
Kemampuan untuk DUDUK DALAM KALIMAH penting, ini artinya kita harus menguasai
Zikir Nafas dan penyucian diri, agar kita mampu menghalau semua yang akan datang
mengganggu, mereka yang mencapai tahap suci ini akan dapat berjumpa dengan para Anbiya’
dan para Malaikat, dapat belajar langsung dari mereka, setelah itu akan dapat Bapak dan
Ibu,guru “keruhanian” kemudian jika maqam meningkat maka akan diberikan nama Rahasia
yang dengan nama inilah penghuni langit mengenalinya Jika saja Roh dapat menembus 7 lapis
langit, maka tentu dapat juga menembus 7 lapis bumi, dan pastinya akan dapat mengetahui
rahasia-rahasia makhluk yang duduk di semua lapisan ini.
...
Dengan demikian mudahlah bagi mereka untuk menghantar balik makhluk yang asalnya dari
lapisan-lapisan ini, pada keadaan ini biasanya gurunya terlebih dahulu sudah membuka rahasia
huruf-huruf Muqotat, sebab ini merupakan kunci-kunci perbendaharaan untuk masuk
kedalamnya Bagi mereka yang sudah disahkan Mengenal Diri = Mengenal Allah, maka tidak ada
yang dapat mengodanya dengan apapun jua, walau godaan tetap saja ada dan juga bagi yang
dapat mengenal Diri akan diberi Anugerah Kasyaf (tembus pandang) oleh Allah Ta’ala.
...
Bukti sudah mengenal Diri ialah ketika dia dapat mengeluarkan 9 wajahnya semua. Dan juga,
ketika dia telah ditalqinkan oleh gurunya (kafan-kan) dan ketika pintu langit telah terbuka dan
dia melihat semua isi langit :
Sidratul Muntaha, Baitul Arsy, Arsyillah.
...
Puncaknya adalah ketika masuknya Al-Quran dari langit terus ke Dada dan mendapat
kesempatan membaca Al-Quran di Sidratul Muntaha.
.
Allah berfirman di dalam Hadis QudsiNya :
"Hai hambaKu, bila engkau ingin masuk ke HaramilKu (Haramil Qudsiyah), maka engkau
jangan tergoda oleh Mulki, Malakut, Jabarut karena alam Mulki adalah setan bagi orang Alim,
Alam Malakut adalah setan bagi orang Arif dan Alam Jabarut adalah setan bagi orang yang akan
masuk ke Alam Qudsiyah”.
...
Wajib bagi semua manusia mengetahui tahap mampu dirinya yaitu berada pada alam yang mana
dan jangan mengaku-ngaku sesuatu yang bukan haknya.
.
“Allah menyayangi orang-orang yang mengetahui kadar dirinya dan tidak melampaui batas
perjalanannya menjaga lisannya dan tidak menyia-yiakan umurnya”.
...
Seorang Alim harus mampu mencapai makna hakekat manusia yang disebut “Tiflul Ma’ani”
(Bayi Ma’nawi). Setelah itu harus mendidiknya dengan tetap melakukan Asma Tauhid dan
keluar dari alam Jasmani ke alam Ruhani, yaitu alam As-Sirri yang di sana tidak ada sesuatu pun
selain Allah.
...
Sirr itu seperti lapangan dari cahaya, tidak ada ujungnya. Inilah Maqam Al-Muwahidin.
Berusahalah untuk mencapai ke tahap itu melalui ajaran guru atau orang yang ahlinya. Ada di
antaranya sengaja tidak diuraikan dengan lebih lanjut karena sebagiannya adalah rahasia yang
perlu dibicarakan secara khusus.
...
MELAHIRKAN SEMULA BAYI MAKNAWI =
MEMULANGKAN AMANAH ALLAH
.
Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani adalah SULTANUL atau QUTUBUL AULIA’ yakni Penghulu
segala Wali wali Allah, maka wajarlah kita dalam mencari JALAN PULANG menjadikan beliau
sebagai salah satu SUMBER rujukan.
.
Petikan dari kitab “SIRRUR ASRAR”.
Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani menamakan kandungan itu sebagai TIFLUL MA’ANI atau BAYI
MAKNAWI dan menjelaskan bahwa istilah itu merujuk kepada RUHKU ALLAH yang
disebutnya sebagai RUH AL-QUDSI.
.
1. Makhluk pertama yang diciptakan Allah (baca ditajallikan) adalah RUH MUHAMMAD
diciptakan dari Cahaya JAMAL ULLAH.
.
2. Ruh Muhammad adalah RUH YANG TERMURNI sebagai makhluk pertama dan ASAL
seluruh makhluk. Dari Ruh Muhammad itulah Allah menciptakan semua ruh di Alam LAHUT
yakni NEGERI ASAL bagi seluruh manusia. maka kita sebut kita ini sebagai UMAT
MUHAMMAD.
.
3. Selanjutnya ruh-ruh (perhatikan bukan ruh tetapi ruh ruh) diturunkan ke Alam TERENDAH
dimasukkan pada makhluk terendah yakni JASAD setelah membuat PENGAKUAN dihari
PERJANJIAN dimana Allah bertanya “Alastu birabbikum” = Bukankah Aku ini Tuhanmu ? Ruh
menjawab, Benar Engkaulah Tuhan kami..
.
4. Proses turunnya (ruh) adalah setelah ruh diciptakan di Alam LAHUT , maka diturunkan ke
Alam JABARUT dan DIBALUT dengan CAHAYA JABARUT sebagai pakaian antara DUA
HARAM disebut sebagai RUH SULTANI. Selanjutnya diturunkan lagi ke Alam MALAKUT
dan dibalut dengan cahaya MALAKUT dinamakan sebagai RUH RUHANI. Kemudian
diturunkan lagi ke Alam MULKI dan dibalut dengan CAHAYA Mulki dinamakan RUH
JASMANI.
.
5. Untuk KEMBALI (jalan pulang) ke negeri asalnya (Alam LAHUT) manusia perlu beribadah,
maksudnya ibadah disini adalah MAKRIFATULLAH. Makrifat terwujud bila manusia dapat
melihat indahnya sesuatu YANG TERPENDAM dan TERTUTUP didalam RASA di LUBUK
HATI disebut sebagai KUNZA MAHFIYYAN = terpendam dan tertutup,
firman Allah : “Kuciptakan makhluk agar mereka MengenalKu”.
.
6. Alam Makrifat = Alam Lahut = Negeri Asal kita = Tempat Ruh Al-Qudsi = Bayi Yang Perlu
Dilahirkan semula = AKU
.
7. Yang dimaksudkan dengan Ruh Al-Qudsi adalah HAKEKAT MANUSIA yang disimpan di
LUBUK HATI, Keberadaannya akan diketahui dengan MENGAMALKAN secara TERUS
MENERUS Kalimah Syahadah “La Ilaha Illallah”
.
8. Ahli tasauf menamakan Ruh Al-Qudsi dengan sebutan TIFLUL MAANI ( bayi maknawi )
karena ia dari MA’NAWIYAH QUDSIYYAH Pemberian nama TIFLUL MAANI didasarkan
kepada :
1. Ia lahir dari HATI seperti lahirnya bayi dari RAHIM ibu dan ia diurus dan dibesarkan hingga
dewasa (dengan gerak rasa)
2. Bayi bersih dari segala kotoran dosa lahirriyah. Tiflul Maani juga bersih dari SYIRIK dan
GHAFLAH (lupa kepada Allah)
3. Tiflul Ma’ani HALUS dan SUCI
4. Ia BERWUJUD seperti RUPA MANUSIA (itu) juga karena MANISnya bukan karena
kecilnya dan dilihat dari AWAL ADA-nya, ia adalah MANUSIA HAKIKI (yang sebenar-
benarnya kita atau manusia = A-KU) karena Dialah YANG BERHUBUNGAN LANGSUNG
DENGAN ALLAH. (jasad tak dapat berhubung dengan Allah secara langsung /terus-menerus)
5. Firman Allah melalui Hadith Qudsi :
“AKU punya waktu khusus dengan Allah, Malaikat terdekat , nabi dan rasul tidak akan
memilikkinya”
“Kamu sekalian akan melihat Tuhanmu saperti kamu melihat sinar bulan purnama”.
Al-Quran :
“Wajah wajah orang MUKMIN pada hari itu BERSER-SERI”.
.
Yang dimaksudkan dengan MALAIKAT TERDEKAT = RUH RUHANI yang diciptakan di
alam Jabarut. Bila segala sesuatu SELAIN RUH AL-QUDSI masuk ke Alam LAHUT maka
pasti akan TERBAKAR.
.
Dalil dari Hadist Qudsi yang lainnya :
1. ILMU BATIN adalah RAHASIA diantara RahasiaKu. Aku jadikan didalam HATI hamba
hambaKu dan tidak ada MENEMPATINYA kecuali AKU.
2. Aku ini BERADA pada SANGKAAN hambaKu. Aku bersamanya ketika dia MengingatKu.
Bila dia mengingatKu pada HATI-nya, Aku pun mengingatnya pada Dzat-Ku.
...
“T A F A K U R“
Yang dimaksudkan dengan Hadits ini adalah manusia pada WUJUD MANUSIA yaitu di alam
TAFAKUR Hadits Baginda Rasul :
“Tafakur sesaat lebih besar pahalanya daripada IBADAH 70 tahun” .
Dan berfikir tentang MAKRIFAT kepada Allah , maka nilai tafakurnya lebih daripada beribadah
seribu tahun.
.
Ini adalah ALAM MAKRIFAT yaitu ALAM TAUHID. Wajhillah = Wajah Allah dalam al-
Quran Ayat-ayat berikut yaitu : (2:115), (2:272) , (30:38), (30:39) dan (76:9)
mempunyai rahasia yang besar dari segi hiraki manusia , pentabiran Allah swt kepada para
Khalifah-khalifahNya yang merupakan golongan Khawasul Khawas. Ulasan ringkas : Ayat
pertama yang menyebut Wajah Allah ialah Al-Baqarah : 115 Sejak awal menyatakan bahwa
kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat yang menekankan bahwa untuk melihat Wajah Allah kita
harus meletakkan diri kita sebagai hamba yang tidak punya apa-apa sebab semuanya hak Allah.
Ini diakhiri dengan Surah Al-Insan ayat (76 : 9) Yang menekankan agar manusia wajib melihat
Wajah Allah dengan menggunakan 9 wajahnya.
.
5 ayat di bawah ini menjadi sandaran penting untuk Melihat Wajah Allah :
..
1. Terkait dengan 5X sholat fardhu = waktu yang wajib untuk memandang Wajah Allah
...
2. Terkait dengan 5 Ulul azmi = Muhammad saw, Isa as, Musa as, Ibrahim as dan Nuh as, yang
menjadi pemandu kepada “Al Ghauts/Kembali” dalam melaksanakan tugasnya sebagai Ketua
Khalifah
...
3. Terkait dengan 5 Naqib kepada Al-Ghauts = Qutb, Qut Al Bilad, Qutb Al Aqtab , Qutb Al
Irshad , Qutb Al Mutasarrif.
...
4. Di bawah setiap 5 Naqib itu masing –masing ada =
7Budala (diketuai Qutb),
7Nujuba’ (diketuai Qutb Al Bilad),
7Nuquba’ (diketuai Qutb Al Aqtab),
7Awtad (diketuai Qutb Al Irshad) dan
7Ahyar (diketuai Qutb Al Mutasarrif).
...
5. Walaupun ini menunjukkan satu hiraki tegak terdapat juga hiraki mendatar yaitu Qutb
lebih tinggi dari Qutb Al Bilad
lebih tinggi dari Qutb Al Aqtab
lebih tinggi dari Qutb Al Irshad
lebih tinggi dari Qutb Al Mutasarrif.
...
6. Dalam masyarakat kita selalu disebut tentang kewujudan 40 Abdal, maka sebenarnya semua
mereka yang di bawah Al Ghauts ini ada 40 orang. Mereka juga disebut “Rijalul Ghaib” dan
maqam mereka adalah As Siddiqun dan Al Muqarrabun.
...
7. Mereka semua (1+40 orang) senantiasa melaksanakan Solahud Da’im karena mereka pilihan
Allah (Ahlullah) dan senantiasa memandang Wajah Allah.
...
8. Mereka dan para Wali-wali Allah yang lain mengajak dengan ayat (12 : 108) mendapat
limpahan Rahmat dari Allah seperti yang disebut dalam surah Yunus (10 : 62)
...
9. Dibawah ini adalah 5 ayat yang di dalamnya terdapat uraian tentang tugas para Khalifah Allah
swt, yaitu :
.
1. Al-Baqarah 2 : 115
”Dan kepunyaan Allahlah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap maka disitulah
wajah Allah. Sesungguhnya Allah Mahaluas (rahmatNya) lagi Mahamengetahui”.
.
2. Al-Baqarah 2 : 272
“Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang
memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik
yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah
kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridaan Allah. Dan apa saja harta
yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang
kamu sedikit pun tidak akan dianiaya (dirugikan)”.
.
3. Ar-Rum 30 : 38
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), (tetaplah atas) fitrah Allah
yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.
(Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”
.
4. Ar-Rum 30 : 39
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka
riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu
maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang
yang melipat gandakan (pahalanya)”.
.
5. Al-Insan 76 : 9
“Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan
Allah, Kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih".
di Juni 30, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Rabu, 29 Juni 2016


MAKRIFATUN NAFS

Memahami ilmu Ma'rifatullah kita harus memulainya dari ma'rifatun nafs terlebih dahulu barulah
naik ketingkat pemahaman ma'rifatullah, terkadang ada diantara kita ingin belajar ma'rifatullah
tanpa memulai pemahaman terlebih dahulu tentang hakikat diri (ma'rifatun nafs) akhirnya dia
tidak akan menemukan apa-apa kecuali kebingungan dan kerancuan dalam pikiran, mustahil ada
seseorang bisa memahami ma'rifatullah sebelum memahami dirinya dalam tingkat Ma'rifatunnafs
terlebih dahulu.
.
Firman Allah : ya muhammad kenalilah diri kamu sebelum engkau mengenali Aku dengan
sebenar-benar mengenal diri. ya muhammad Aku jadikan baharu alam ini karena engkau dan
Aku jadikan engkau karena Aku maka engkau inilah sebenar-benar Rahasia Aku.
.
Ma'rifatunnafs dan Ma'rifatullah dimulai dengan memahami sifat 20 yang ada pada haq Allah
dan yang ada pada diri.
.
Sifat dua puluh bagi Allah :
.

-Sifat Nafsiah > Wujud


-Sifat Salbiah > Qidam, Baqa’, Mukhalafatulilhawadis, Qiyamuhu binafsihi, Wahdaniah.
....................

-Sifat Ma’aniy > Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama’, Bashar, Kalam.
....................

-Sifat Ma’nawiyah > Qodirun, Muridun, Alimun, Hayun, Sami’un, Bashirun, Mutakalimun.
................,..
~» Ahdat itu ALLAH
(Dzat yang rahman dan rahim)
*
Wahdat itu MUHAMMAD
(ruh idhafi)
*
Wahidiat itu ADAM (jasad),
.
Hakekat Allah hidup tiada mati Hakekat Muhammad Haq diri Allah Hakekat Adam tiada diriku
Allah yang ada.
.
Sifat dua puluh yang ada pada diri kita :
Wujud = Tubuh kita,
Qidam = Daging kita,
Baqa’ =Tulang kita,
Mukhalafatu lilhawadis = Urat kita,
Qiyamuhu Binafsihi = Dzat dan Sifat kita,
Wahdaniah = Hati kita,
Qudrat = Kaki kita,
Iradat = Sumsum kita,
Ilmu = Pengetahuan kita,
Hayat = Hidup kita,
Sama’ = Telinga kita,
Bashar = Mata kita,
Kalam = Lidah kita,
Qodirun = Sulbi kita,
Muridun = Otak kita,
Alimun = Jantung kita,
Hayyun = Darah kita yang hidup,
Sami’un = Empedu kita,
Bashirun = Limfa kita,
Mutakallimun = Lidah kita.
.
Sifat dua puluh menjadi Diri sebenarnya diri :
1) Wujud » jasad insan SifatKU menjadi tanggungan didalam dunia.
2) Qidam » Ruh Jasmani kulitKU meliputi sekalian alam.
3) Baqa' » Ruh Ruhani dagingKU tanggungan rahsia didalam diri.
4) Mukhallafatuhu Lil Hawadith } Ruh Nabati darahKU meliputi alam diri.
5) Binafsihi » Ruh Insani nafasKU jadi ucapan didalam diri.
6) Wahdaniat » Ruh Rabbani hatiKU jadi ilmu didalam diri.
7) Qudrat » Ruh Qudus urat putihKU yang tidak berdarah berjalan disetiap diri.
8) Iradat » Ruh Kahfi tulangKU asal jadi kekuatan alam sendiri.
9) Ilmu » Ruh Idhafi asal mula jadi nyata didalam cermin Haq diri.
10) Hayat » Ruh Nurani uratKU yg meliputi tubuh aku yang hidup sendiri.
11) Sama' » besi Kursani pendengaranku asal semula jadi sekalian alam diri.
12) Bashar » pancaran Manikam kalam AKU berkata-kata dengan sendiri.
13) Kalam » Ruh mutu Manikam menzahirkan perkataan diri di alam dunia.
14) Qadirun » Wujud Manikam tali RuhKU Kunhi Dzat dengan sifatKU.
15) Muridun » Ilmu Allah badanku asal mula jadi Kalimah didalam diri.
16) Alimun » Derajat Àllah kebesaranKU asal mula jadi duduk didalam otak yang putih.
17) Hayyun » suci kalimah AKU asal mula jadi alam diriku.
18) Samiun » Dzat Sifat Wahdah didalam kalimah iman diriku.
19) Bashirun » Rahsia nyawa dengan badan Wahidah bersama Dzat dan badan tidak bercerai
dunia akhirat.
20) Mutakkalimun » Ghaib didalam ka'bah Arasy yang putih didalam kalimah Ma'rifatullah.
.
Jadi yang dikatakan "Rahasia Muhammad" itu yang sebenar-benarnya tiada lain daripada
kezahiran Lima Sifat ALLAH yang dinamakan kalimah “QALA” yaitu ;
Wujud, Qidam, Baqa', Mukhallafatuhu Lil Hawadith, Qiyamuhu Ta'ala Binafsihi.
.
Dan yang dikatakan "Nyawa Muhammad" itu yang sebenar-benarnya tiada lain daripada
kezahiran Enam Sifat ALLAH yang dinamakan kalimah “ILAHA“ yaitu ;
Sama', Bashar, Qalam, Sami'un, Bashirun, Mutakallimun.
.
Dan yang dikatakan "Hati Muhammad" itu yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran
Empat Sifat ALLAH yang dinamakan kalimah “ILLA“ yaitu ;
Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat.
.
Dan terakhir yang dikatakan "Tubuh Muhammad" itu yang sebenar-benarnya tiada lain daripada
kezahiran Lima Sifat ALLAH yang dinamakan kalimah “ALLAH“ yaitu ;
Qadirun, Muridun, Alimun, Raji'un Wahdaniat.
.
Jadi inilah Tajalli Allah Ta’ala
(tempat Tuhan berkelakuan) pada Muhammad :
.
Tajalli Hayat Allah kepada Ruh Muhammad maka Insan itu hidup dengan sendirinya..
.
Tajalli Ilmu Allah kepada Hati Muhammad maka Insan itu tahu dengan sendirinya..
.
Tajalli Qudrat Allah kepada Tulang Muhammad maka Insan itu kuasa dengan sendirinya..
.
Tajalli Iradat Allah kepada Nafsu Muhammad maka Insan itu berkehendak dengan sendirinya..
.
Tajalli Sama’ Allah kepada Telinga Muhammad maka insan itu mendengar dengan sendirinya..
.
Tajalli Bashar Allah kepada Mata Muhammad maka Insan itu melihat dengan sendirinya..
.
di Juni 29, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

MAKNA LAKUM DINUKUM

* Yang tahu tidak bicara yang bicara tidak tahu, karena hakekat ilmu itu hilang lepas dari huruf
dan suara, kebenaran tiap-tiap orang berbeda dan kebenaran tidak berpihak kepada siapa atau
siapa, ketika kita menyampaikan suatu hal yang kita anggap benar maka disitu kita sudah salah
jika kebenaran itu tidak bisa diterimanya.
.
* Yang tampil memamerkan diri dengan atributnya itu tidak benar, yang benar tidak mau
menampilkan dirinya, Kebenaran yang ditampilkan menutupi kebenaran yang hakiki kita anggap
benar sesungguhnya kejahatanlah yang menang, karena tampak baik bukan ber-arti dia baik,
yang kelihatan jahat belum tentu dia jahat, yang tampak tidak bisa dijadikan sebagai tolak ukur
untuk menilai kedalaman ilmu seseorang.
.
* Yang kerja disalahkan yang tidak kerja tidak disalahkan, belajar dulu pada ahlinya agar tidak
membuat kesalahan dalam bekerja, karena apa yang dikerjakan harus kita tahu dengan ilmunya,
tahu saja tidak cukup itu namanya ikut-ikutan tapi harus dengan ilmunya hingga hilang tanda
tanya dalam diri tentang apa yang dikerjakannya, sementara yang tidak kerja hanya karena kita
melihat dengan mata zahir kita saja.
.
* Yang sudah kita yakini itu belum, yang belum perlu kita yakini, dalam meyakini suatu
keyakinan kita harus bisa melampaui keyakinan itu sendiri agar kita bisa berfikir bebas, dengan
kebebasan akan timbul kesadaran dan dalam kesadaran akan muncul pencerahan untuk
menghargai keyakinan-keyakinan lain yang pada gilirannya membuat kita jadi orang yang
bijaksana.
.
* Yang ada itu tiada yang tiada itulah hakekat yang ada, yang ada semuanya akan hancur (fana)
yang tiada itulah yang abadi (baqa), yang ada hanya bisa berfungsi kalau ada yang tiada seperti
radio yang berbunyi hanya kalau bisa menerima siaran dari pusatnya, sesungguhnya tidak ada
yang nyata kecuali dia,
.
* Yang benar menurut kita bisa jadi yang salah dan yang salah menurut kita bisa jadi yang benar
karena dari keterangan yang kita dapatpun ada yang mengatakan benar tapi ada juga yang
mengatakan salah, oleh karenanya kita perlu meningkatkan mutu kita dari keterangan ketingkat
merasakan.
.
* Yang dilarang bisa jadi diperbolehkan sementara yang diperbolehkan bisa jadi dilarang, aturan
hanya dikenakan untuk orang yang tidak tahu aturan, anak kecil perlu dikasih aturan mana yang
boleh dan mana yang tidak boleh karena dia belum tahu, apakah kita anak kecil?
di Juni 29, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Selasa, 28 Juni 2016


MAKNA AL FATEHAH DAN AL IKHLAS

Bismilah : AKU menamai akan diri-KU


*
Arrahman : Ya Muhammad, aku yang menciptakan engkau
*
Arrahim : Ya Muhammad, AKU yang mengatakan Rahasia-KU kepadamu
*
Alhamdulillahi : Ya Muhammad, sembahyang-KU itu ganti sembahyangmu untuk memuji diri-
KU.
*
Robbil Alamin : Ya Muhammad, AKU tau yang lahir dan yang bathin.
*
Arrahmannirrahim : Ya Muhammad, Yang membaca Fatihah itu AKU dan sembahyang itu AKU
jua memuji diri-KU.
*
Maliki Yaumiddin : Ya Muhammad, AKU Tuhan yang maha besar pada isi sekalian alam,
engkau ganti kerajaan-KU.
*
Iyya kana budu : Ya Muhammad, tiada lain yang sembahyang itu melainkan AKU memuji diri-
KU.
*
Waiyyakanas Ta’in : Ya Muhammad, yang ghaib itu AKU jua, JIKA tiada AKU engkaulah ganti
kerajaan-KU.
*
Ihdinasshirathal Mustaqim : Ya Muhammad, tiada yang tau… hanya engkau jualah yang
mengetahui AKU.
*
Shiratallazi Na’an Amta'Alaihim : Ya Muhammad, tiada murka AKU kepadamu, tiada nyata
AKU jika tiada engkau.
*
Ghoyiril Maghdubi alayhim walad dalin : Ya Muhammad, jika tiada kasih-KU maka tiada
engkau dan tiada Rahasia-KU sekaliannya.
*
Amin : Ya Muhammad, adamu itu PENGGANTI Rahasia-KU.
..............................
Makna Al Ikhlas
*
Qul Huwallahu Ahad : AKU nyata dengan dirimu.
*
Allahus shamad : AKU jadi penolong-mu didunia dan diakhirat
*
Lam Yalid Walam Yulad : AKU Esa Ghaib kepada-mu.
*
Walam Yakul Lahu Kupuan Ahad : AKU nyata dengan dirimu
.

.........,.,...,.,..,.............
Jikalau ENGKAU teliti dengan benar akan ENGKAU dapati bahwa Wujud AKU itu adalah lebih
nyata daripada segala wujud lain yang terlihat.
.
Wujud AKU itulah yang melihat dan yang dilihat, ada-KU itulah yang mendengar dan didengar,
dan sebagainya, karena AKU-lah yang Awal dan yang Akhir.
.
Sebenarnya apabila ENGKAU menegaskan ke-aku-an mu, itu adalah sama dengan ke-aku-an
AKU, Jadi serupa saja.. sama ada ENGKAU berkata “akulah hamba yang benar”, atau
“AKULAH ALLAH YANG BENAR." Ia merujuk kepada identitas yang sama, hanya dipandang
dari sudut yang berlainan
.
KUFUR adalah menutup Keesaan AKU dengan tabir yang banyak kejamakan, segala apa yang
kelihatan di dunia ini adalah sebagai tabir yang menghalang penglihatan kepada AKU
.
SYIRIK pula adalah menganggap Wujud AKU yang satu sebagai dua, atau lebih daripada dua,
syirik senantiasa berlaku sama ada di dalam ibadah atau di luar ibadah, kecuali bagi mereka yang
telah kasyaf, yaitu yang telah melihat Wajah AKU.
..........
Menurut Syariat : kufur dan syirik adalah kotoran dan dosa yang perlu dibersihkan atau dibuang
terlebih dahulu supaya amal ibadah yang dilakukan mendapat pahala daripada Allah.
.
Menurut Tarikat : kufur dan syirik adalah cinta kepada dunia, karna cinta dunia telah
membutakan mereka terhijab daripada Allah.
.
Menurut Hakikat : Kufur dan syirik adalah mengadakan gyair (selain Allah), dan tidak melihat
Keesaan Allah di sebalik yang banyak, yaitu disebalik apa yang kelihatan dialam maya ini.
.
Walaupun AKU telah memperingatkan manusia di dalam Al-Quran, bahwa AKU itu adalah
ESA, Tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan firman-KU ini, mereka tetap
mensyirikkan AKU dalam setiap apa yang mereka lakukan. Dan AKU juga telah mengingatkan
bahwa kebanyakan manusia tidak beriman kepada-KU tanpa menyekutukan AKU atau
mensyirikkan AKU.
Firman Allah dalam surat Al baqarah ayat 163 :
"Sesungguhnya Tuhanmu adalah Tuhan yang satu"
.
Firman Allah dalam Surah Yusuf ayat 106 :
"Dan kebanyakan mereka tidak beriman dengan Allah tanpa menyekutukan yang lain dengan
Nya"
.
Syirik bukan senang dilihat ia menyerap dalam semua orang, seumpama semut hitam yang
berjalan di atas batu yang hitam di kegelapan malam pula, kecuali bagi mereka yang sudah
makrifah.
.
Syirik dan kufur ini hanya dapat dihapuskan apabila seseorang itu mengEsakan AKU dalam
setiap tarikan nafasnya yang keluar masuk dan yang dilakukannya.
.
Barangsiapa yang mengetahui bahwa sesungguhnya ENGKAU itu tiada, yang ada hanya AKU,
maka sesungguhnya ENGKAU itu telah mengenal AKU yang Maha Esa.
.
Bersyahadah itu bersaksi kepada yang Disaksikan dan berzikir itu mengingat yang Dilihat,
Sesungguhnya ENGKAU itu adalah bukti nyata atas Dirimu sendiri.
.
SiFakir nan arif melihat dirinya dengan Diri Nya Sendiri, AKU-lah bukti akan ENGKAU, karna
AKU dan ENGKAU tidak pernah menyatu, karna AKU dan ENGKAU tidak pernah mendua.
AKU dan ENGKAU tidak perlu bersatu karna,… AKU-lah…ENGKAU-lah…AKU.
.
Betapa AKU dapat dilihat oleh selain Diri-KU, tidak mungkin Hanya ENGKAU melihat Diri-
KU Sendiri, Inilah dia Isbatul Yakin..
.
AKU jangan ENGKAU khayalkan, ENGKAU Jangan berkhayal tentang AKU, karna AKU
wajib untuk dibuktikan, disaksikan Agar terarah sasaran penyembahan Jelas tercurah dan terarah
penyerahan diri Menyembah AKU bukan sekedar ucapan, tetapi Melihat dan dilihat dengan
kepastian
.
BAITULLAH adalah rumah Allah atau rumah AKU, rumah yang dibina oleh AKU sendiri
bukan yang dibina oleh Nabi atau manusia, Rumah AKU ini berada di Qalbu nan hening, Untuk
memasuki rumah AKU memerlukan beberapa tatacara, dan jikalau ia tidak dipenuhi maka
seseorang itu tidak mungkin dapat masuk. Memasuki rumah AKU, tidak perlu bawa apa-apa,
tidak perlu bawa ilmu, tidak perlu bawa amal, tidak perlu bawa makrifat dan sebagainya. Hanya
masuklah seorang diri tanpa berbekal apa-apa pun.
.
Oleh karna itu jangan berbangga dengan ilmu yang banyak, amal yang banyak dan sebagainya,
karna AKU tidak memerlukan itu, tetapi AKU melihat pada Qalbu nan hening, tanpa dicemari
duniawi dan nafsu, ketika memasuki Baitullah, Rumah Allah
.
Allah berfirman dalam surat Tha'ha ayat 12 :
"Sesungguhnya AKU-lah Tuhanmu, sebab itu bukalah kedua terompahmu, sebenarnya engkau
telah berada di lembah suci Tuwa"
.
Ini adalah ayat mutasyabihat (kiasan), terompah yang dimaksudkan di sini adalah kiasan, bukan
bermaksud terompah alas kaki. Untuk memasuki Baitullah harus meninggalkan terompah di luar
.
Terompah adalah benda yang kotor dan sudah pastinya benda-benda yang kotor tidak boleh
dibawa masuk ke dalam Rumah-KU. Setiap benda yang kotor, seperti terompah dan nafsu dan
sebagainya tidak akan sampai kepada-KU.
.
Jasad manusia yang terdiri dari darah dan daging itu juga tidak akan sampai kepada-KU. Jasad
yang penuh nafsu hendaklah dizakatkan, Karena hakikat zakat adalah penyerahan diri kepada-
KU.
.

.....................,.,....
Bismillah, Yang engkau katakan itu yakni zat AKU yang tetap, bukan engkau yang berkata
Bismillah itu
*
Ar Rahman, Bermula murah itu, murah AKU kepada engkau, daripada awal-KU kepada engkau
yang AKU murahkan, kepada engkau itulah zat-KU, Sifat-KU, Asma’-KU, Af'al-KU
*
Ar Rahiim, Mengasihani itu kasih AKU kepada engkau, yakni Awal-KU dan Akhir-KU zahir-
KU dan Batin-KU Tiada bercerai dengan engkau itulah makna kasih-KU
*
Alhamdulillah, zat AKU memuji diri-KU sendiri kepada engkau zahir-KU
*
Rabbil Aalamiin, AKU-LAH ALLAH yang dikatakan didalam semuanya, tahu zahir dan batin
Kepada hamba-KU
*
Ar Rahmaanir Rahiim, Kebesaran engkau itu adalah kebesaaran KU, Ada engkau itu AKU, .Sirr
engkau itu arti memangku Qur’an-KU yakni AKU.
*
Iyyaaka Na’budu Wa Iyyaakana Nasta’iin, Engkau itu AKU, bukan engkau menyembah, tapi
AKU menyembah AKU sendiri, yang disembah itu AKU yang menyembah pun AKU
*
Ihadinash shiraathal Mustaqiim, Nyata AKU itu kepada engkau, MAKA engkaulah akan ganti
KU, nyata tiada bedanya engkau dengan AKU. AKU engkau tiada yang lain lagi
*
Ghairil Maghdhuubi alaihim, Engkau itu jadi daripada AKU, AKU itu jadi engkau, MAKA tiada
ada antara AKU dengan engkau
*
Waladh-Daalliin, Tiada Lagi ganti kepada AKU sesudah engkau ada AKU
*
Amiin, Engkau itu rahasia-KU, AKU rahasianya engkau, AKU itu serupa engkau tiada berbeda
lagi engkau dengan AKU
.

.................,...........
Qul Huwallahu, Ahad AKU nyata dengan dirimu
*
Allahus Shamad, AKU jadi penolongmu dunia dan akhirat
*
Lam Yalid Walam Yulad, AKU itu Esa, Ghaib AKU kepada-mu
*
Walam Yakun Lahu Kupuan Ahad, Aku nyata dengan diri-mu
di Juni 28, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

MAKNA KUNTUN KUNZUN MAKHFHIAN

Allah Rabbul Izzati ada berfirman dalam sebuah Hadis Qudsi : "KUNTUN KUNZUN
MAKHPHIAN"
.
"Aku adalah Perbendaharaan Tersembunyi, Aku suka dikenali, dicintai, makanya Aku ciptakan
Makhluk supaya mereka itu mengenali mencintai akan Daku.."
.
Jika perasaan cinta dan dicintai itu tidak ada, tidak dizahirkan, maka Khazanah tersembunyi itu
tidak bisa diketahui, dikenali, dan akan terpendam buat selama-lamanya
.
Bermula Hikayat-ku diAlam Mithal aku ditanggungan Ayah-ku, Selama 40 hari aku tergantung
ditanggung diRahman Ayah-ku, Yang dirindui oleh Ayah-ku, ibu-ku bakal mengandungkan aku,
Yang di idamkan oleh ibu-ku itulah Teqah yang mengandungi aku
.
Bermula pula Hikayat-ku diAlam Ajsyam kandungan ibu-ku, Setelah mereka bersatu
berpindahlah aku diRahim ibu-ku, Cukup masa tertentu Allah tiupkan Ruh-Nya maka berdirilah
aku, Dengan Allah Yang Maha Perkasa telah ditentukan suratan azali bagi-ku
.
Hidup aku menumpang Rahim ibu-ku selama masa ditentukan, Segalanya serba lengkap serba
cukup mencukupi Allah yang restu, Perit derita ibu-ku mengandungkan aku Allah Yang Maha
Tahu, Genap 9 bulan 10 hari ibu menghitung jari maka lahirlah aku
.
Setelah aku dilahirkan terputuslah sudah tali pergantungan-ku, Siapa sebenarnya aku, aku tidak
tahu kalau tiada yang mengasih tahu, Setahu-ku aku terbit dari pancaran Nur kedua Ayah ibu-ku,
Lahirlah aku dibilangkan Cahaya Mata kepada Ayah ibu-ku
.
Setelah dewasa aku jalani penghidupan cara untung nasib-ku, Setelah jauh berjalan, lama
berjalan, baru aku dikasih tahu siapa aku, Rupanya aku sama menanggung, tetapi berlainan
tanggungan, Sebenarnya aku juga mengandung tetapi berlainan kandungan
.
Oleh itu barang siapa durhaka terhadap kedua Ayah ibunya, dia disumpah dan dinamakan
SITANGGANG, Barang siapa durhaka terhadap Guru Mursyidnya, dia dilaknat maka
dinamakan SIMALAUN
.
Sebenar-benarnya Guru Mursyid itu dialah Bapak sekalian Nyawa, Dialah yang
menyempurnakan,melengkapkan ajaran Hakeqat Muhammad dan Syariat Muhammad
.
Hadis Qudsi : "Ana Abu al Ruh Wa Adam Abu al Basyar...
Aku adalah Bapak sekalian Nyawa (Ruh) dan Adam itu Bapak sekalian Batang Tubuh..."
.
Begitulah besarnya pengorbanan Ayah ibuku, karena kalau tidak bersebabkan mereka itu,
masakan aku bisa lahir dan hadir kedunia maya ini. Oleh itu jangan sekali-kali durhaka terhadap
Ayah ibu, dan Sayangilah kasihilah mereka itu hingga keakhir hayat mereka, Sebab apa karna
ada pepatah mengatakan Syurga itu berada dibawah telapak kaki Ibu, Dimanakah pula letaknya
mmm... Syurga ibu-mu..??
.
Jika dulu selama 9 bulan 10 hari berada dikandungan di Alam Ajsyam Alam Rahim ibu, Maka
itulah menjadi rahasia Ayah ibu. Setelah dilahirkan maka dinamakan Cahaya Mata dari kedua
Ayah ibu, Jika dulu aku dikandungan ibuku, ibu-ku yang mengandung, Tetapi setelah aku
dilahirkan aku pula yang mengandung, Sama-sama mengandung, tetapi berlainan isi
kandunganNya.. Apakah isi kandungan-itu..?? Itulah yang harus dicari jawabanNya, dipecahkan,
dilahirkan
.
Barang siapa sudah tahu jawabanNya dan lagi serta bisa memahami jalan-jalan-Nyasecara
seksama, maka antaranya dia bisa mengerti akan maksud Firman Allah SWT dalam Al Quran :
"Dia memasukkan malam kepada siang, dan memasukkan siang kepada malam, Dia Maha
Mengetahui apa-apa yang ada dalam dada (hati)" Bagaimanakah fahamnya..?? Maka carilah
sendiri
di Juni 28, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Senin, 27 Juni 2016


MAKNA RUKUN IMAN

* Iman kepada Allah yang di praktekkan orang dewasa tidaklah sama dengan yang di ucapkan
anak kecil, iman bukanlah semata-mata percaya, iman adalah wujud dari pengakuan, baik ucapan
maupun yang ada dalam hatinya, dengan menguasai betul pengetahuan tentang apa yang di
imaninya serta di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
.
Iman kepada Allah tanpa antara, tidak di mana atau dimana tapi ada di mana-mana meliputi alam
semesta, bukan ini bukan itu, terlepas dari ruang dan waktu serta tidak bisa dijangkau oleh akal
pikiran dan khayalan.
.
Jangan terjebak dengan istilah, mau disebut apa saja asalkan sifat-sifat yang dikemukakan itu
sifat yang sepatutnya bagi tuhan, tidak masalah, Inti beriman kepada Allah adalah agar kita bisa
meningkatkan level spiritual kita dari satu tingkat ketingkat berikutnya hingga mencapai insanul
kamil agar tuhan bisa terwujud dalam aplikasi kehidupan kita sehari-hari.
.....,..,.............,......
* Iman kepada malaikat bukan berarti kita percaya bahwa ada mahluk halus yang mempunyai
kekuatan lebih daripada manusia, kalau begini cara berfikirnya sama dengan kita percaya adanya
setan atau sebangsa mahluk halus lainnya yang juga mempunyai kekuatan super
.
Malaikat tunduk dan bersujud kepada manusia karena di dalam diri manusia ada diri rahasia
tuhan, kita harus memahami hubungan antara manusia dengan malaikat karena malaikat
bukanlah sosok mahluk yang berada diluar diri manusia.
.
Bagi mereka yang bisa mensucikan hatinya malaikat akan bersujud dan turun kedalam dirinya
dengan menyatakan sebagai wali atau aulia atau sahabat kita untuk memberikan bimbingan
sehingga kita mendapatkan ketenangan hidup.
.
Hakekat malaikat adalah pelindung = penjaga = pengawal = sahabat kita, bukankah dulu di alam
shagir (kandungan ibu) mereka sudah di tugaskan untuk menjaga kita dan mengawal kita sampai
ke dunia ini? Setelah kita sampai ke dunia mereka pun gaib.
.....,..,.............,......
* Iman kepada Kitab-Kitabnya,Yang ada dipikiran kita ketika iman kepada kitab-kitabnya adalah
Taurat, Zabur, Injil dan Al-qur'an, ini pemikiran yang sempit seakan-akan nabi itu hanya ada di
timur tengah saja.
.
Yang namanya tuhan adalah untuk manusia sedunia bukan untuk bangsa tertentu saja, bahwa
tuhan telah mengirimkan rasulnya pada setiap umat yang ada di muka bumi ini.
.
Mengimani kitab-kitabnya artinya mempercayai semua jenis kitab yang telah DIA turunkan,
hakekat kitab-kitab itu bukan kitab yang sudah ditulis diatas kertas, kalau begini cara pikirnya
berarti kita telah terjerumus kedalam pemberhalaan teks.
.
Bukankah kitab-kitab yang ditulis itu sudah banyak menimbulkan perselisihan? Sebab, makna
yang ada di dalam teks itu tergantung kepada pembacanya artinya latar belakang si pembaca
akan ikut mewarnai makna ayat yang dibacanya.
.
Dulu waktu kita berada di alam shagir pada saat waktunya tiba untuk kita keluar ke dunia ini,
kita merasa cemas dan takut karena harus berpisah dengan saudara rahasia kita juga karena akan
menghadapi kehidupan didunia, untuk menghilangkan rasa itu maka dibelahlah dada kita untuk
dimasukan kitab ini, hakekat kitab = iman = ilmu jadi setiap orang telah mempunyai kitabnya
sendiri-sendiri.
.....,..,.............,......
* Iman kepada Rasul-Rasulnya,Secara awam iman kepada rasul-rasulnya adalah percaya bahwa
tuhan telah mengirimkan rasul-rasulnya didunia, sementara rasul sudah berakhir pada nabi
Muhammad maka yang ada tinggal kepercayaan belaka.
.
Kalau cara pikir kita seperti ini maka ini hal yang sudah tidak aktual lagi, Karena rasul sudah
tidak ada maka penggantinya adalah ulama-ulama, bisa dibayangkan bila pendapat ulama
dianggap sebagai petunjuk rasul, Apa yang terjadi bila dipahami demikian? Tidak perlu saya
jelaskan lagi karena kita bisa lihat sendiri kenyataannya didunia ini.
.
Seharusnya rasul yang diimani tetap aktual dan hidup bukan rasul yang mati, bukankah dalam
setiap sholat kita mengucapkan salam kepada rasul kita? Bukankah yang hanya bisa mendengar
salam itu yang hidup? Dan bukankah kitapun telah membaca balasan dari salam yang kita
sampaikan kepada rasul kita? Apakah ini semua sekedar basa-basi dalam sholat? Sesungguhnya
ini semua menunjukkan adanya hubungan langsung sesama yang hidup
.....,..,.............,......
* Iman kepada Hari Akhir, Kebanyakan orang mengira bahwa hari akhir itu alam semesta ini
akan mengalami kehancuran, lalu setelah itu alam baru dibangun dan dilakukan seleksi siapa
yang masuk surga dan siapa yang masuk neraka.
.
Kembali kepada tuhan tidaklah serentak melainkan satu per satu seperti dilahirkan, akhirat
bukanlah alam yang baru nanti adanya, saat ini pun sudah ada, mereka yang meninggal sebagai
saksi kebenaran, dan mereka itu adalah kita.
.
Jika yang menjadi dasar keyakinan kita bahwa langit dan bumi secara fisikal ini hancur lebur
adalah karena adanya beberapa ayat yang mengatakan demikian, itu karena kita mengartikan
ayat itu secara harfiahnya, yang akhirnya kita menempatkan kiamat ada diluar diri, sementara
kita bisa melihat contoh orang yang sedang menghadapi sakratul maut tanpa menguasai ilmu
sakratulmaut, bagaimana gambaran alam yang ada dipikran dia saat itu?
.
Didalam Al-Qur'an dinyatakan, bahwa Ibrahim diakhirat termasuk orang-orang yang saleh
artinya di akhiratpun banyak hal yang harus dikerjakan tidak bermalas-malasan menikmati
rezeki, artinya lagi beliau ada di alam akhirat sedang giat bekerja untuk kemaslahatan hidup.
.....,..,.............,......
* Iman kepada Takdir, Iman kepada takdir secara tersurat tidak ada dalam Al-Qur'an, akhirnya
kepercayaan kepada takdir ini membelah umat misalnya, kelompok fatalistic, kehendak bebas,
kesimbangan iktiar dan takdir dll.
.
Terlepas dari semua faham diatas bahwa manusia insan kamil merupakan Tajalli dari tuhan, jadi
manusia sebenarnya wadah bagi qodrat dan iradatNYA, manusia harus bisa meningkatkan
kwalitas hidupnya hingga esensi ketuhananlah yang ada pada dirinya, sebagaimana ada hadist
yang mengatakan bila tuhan mencintai hambanya maka dia akan menjadi penglihatan,
pendengaran, ucapan dan perilaku jadi setia sepenuhnya merupakan pegangan hidup sehingga
tidak di ombang-ambing dengan berbagai pandangan tentang takdir.
di Juni 27, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

KESIMPULAN AGAMA

ALLAH adalah nama, TUHAN derajatnya, dan Hakikatnya adalah Dzat, Dzat inilah yang haq,
sebelum ada awal dan sebelum ada apa yang namanya "tidak ada apa-apa" hanya DIA semata-
mata
.
kemudian di Tajalikannya Nur Allah ini, dari kata Allah yaitu Alif, Lam, Lam, Ha
mengartikan Allah, Lillahi, Lahu, Hu semua kembali kepada Zatul Haq, Tasjid pada kata Allah
mengartikan Nur ala Nur yang artinya diatas Nur ada Nur inilah Zatul Haq itu, bukankah jelas
dikatakan Qul Hu Allahu Ahad, katakan DIA Allah itu Esa?
.
Atau "BismillahilaziLa Illallah Illa HU, Dengan nama Allah tapi Tidak ada Allah Kecuali DIA",
ini semua mengartikan bahwa dengan nama Allah lah maka kalian mengenal-KU, bukankah
Nama dengan yang punya nama itu berbeda? Lalu kenapa kita selalu permasalahkan tentang
nama ini? Bisa saja dengan Dzat yang sama tapi orang lain menyebutnya dengan nama yang
berbeda bukan? Apakah ini salah?
.
"La sautin Tidak ada nama yang terucap, Wa La Harfun dan tidak ada huruf yang bisa ditulis",
itulah hakekatnya ZATULLHAQ
................................
MUHAMMAD itu Insan Kamil yaitu manusia yang sempurna, Muhammad disini bukanlah
Muhammad Bin Abdullah yaitu Muhammad putra Abdullah, tapi Muhammad yang mempunyai
arti yang sangat luas karena dia yang awal dan dia yang akhir, dia yang buka dan dia yang tutup,
bukankah dulu nabi adam bertobat dengan menyebutkan nama Muhammad?
.
Ini menandakan bahwa sebelum ada nabi adam, Muhammad sudah ada, seluruh nabi-nabi yang
ada hakekatnya adalah Muhammad, jadi salah kalau kita menyangka bahwa Muhammad sudah
mati. karena dia itu "Rahmatan Lil Alamin, Rahmat bagi seluruh alam", tidak mungkin kita yang
dirahmati masih hidup sementara yang memberikan rahmat sudah mati bukan?
.
"Wa’lamu ana fikum Rasullullah, Sesungguhnya Muhammad ada dalam diri setiap manusia",
jadi jelas bagi kita bahwa Muhammad bukan jasmani saja tapi ada Muhammad Rohani
sebagaimana dalam syahadat Rasul, Muhammad bin Abdullah telah bersaksi :
"Wa ashadu anna Muhammadarasullullah -BUKAN- Wa ashadu anna Rasullullah” berarti dalam
Muhammad ada Muhammad.
................................
ISLAM itu Universal mencakup seluruh kehidupan umat manusia, Islam sudah ada sejak
permulaan manusia ada dimuka bumi, karena Islam adalah norma-norma agama yang luhur,
tetapi arti islam yang selama ini telah kita berikan sebagai salah satu agama yang muncul pada
abad ke 6 masehi dengan perlambangan dan tata cara beribadahnya sudah mengklsifikasikan
umat manusia apalagi dengan adanya beberapa dalil yang telah diartikan secara "Extrem"
.
dengan mengkafirkan orang lain diluar ajaran agama Islam, Apakah adil ketika ada orang yang
berahlaq baik lantaran hanya berbeda ajaran menjadi kafir?
.
sesungguhnya Islam tidak sesempit yang mereka pikirkan, dilihat dari kata ISLAM yaitu, Alif,
Syin, Lam alif, Mim
artinya :
Alif melambangkan Anna Allah Hu Ahad : Zatull Haq
Syin : Selamat
Lam alif : Laillaha illallah
Mim : Muhammadrasullullah
.
jika dirangkum menjadi "Allah menyelamatkan orang yang menyebut Laillahaillallah
Muhammadarrasullullah", (Laillahaillallah = Diri batin, Muhammadrasullullah = Diri Lahir)
.
kalimat ini kita jabarkan lagi menjadi "Allah menyelamatkan orang yang menjaga dirinya secara
lahir dan batin"
maksud akhirnya ditujukan bagi semua umat manusia untuk memelihara diri lahir dan batinnya.
................................
AL-QUR'AN bukan sebagai kitab suci umat islam tapi umat manusia di muka bumi ini hanya
berupa buku atau benda mati yang berisi petunjuk untuk menjelaskan tentang Al-qur'an yang
hidup yang ada pada diri manusia
.
berbicara tentang manusia, berbicara tentang alam semesta, berbicara tentang tuhan, karena ini
semua kait-terkait, jadi Al-qur'an yang hiduplah yang harus kita tanamkan dalam dada bukan Al-
qur'an yang berupa buku yang kita persoalkan
.
dalam Al-qur'an ada Al-qur'an artinya Al-qur'an tidak bisa di artikan secara harfiahnya saja, ada
Al-qur'an yang tersembunyi yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang mendapatkan hidayah
.
kalau saja ilmu Al-qur'an ini tertulis dan bisa dibaca maka semua orang cukup dengan membaca
sudah pasti memahami ilmunya, tapi lain teori lain prakteknya karena dalam praktek kita akan
mendapatkan teori yang baru, inilah yang dimaksudkan dengan Al qur'an yang hilang tersebut
yang harus kita cari, tidak terbatas kepada kata-katanya saja.
.
Al-qur'an telah diartikan sebagai firman tuhan atau kata-kata tuhan, berarti tuhan berbicara apa
yang muncul dipikiran kita ketika mendengar tuhan berbicara?
................................
SHOLAT bukanlah untuk kita menyembah tuhan seperti apa yang kita pahami selama ini karena
tuhan tidak butuh disembah
.
ketika kita menyembah berarti ada yang kena sembah, sesuatu yang disembah selalu berada
dihadapan orang yang menyembah
.
sama artinya kita mengatakan tuhan itu bertempat, sedang tuhan tidak bertempat dan tidak ada
dimana atau dimana tapi ada dimana-mana dan berlainan dengan apa-apa yang ada di alam
semesta ini
.
sholat mempunyai arti kata hubungan artinya mendekatkan diri dengan tuhannya, tuhan ingin
dikenal oleh karenanya sholat adalah untuk kita mengenal dirinya dengan dirinya yaitu diri
rahasia tuhan yang ada dalam diri kita
.
hubungan dengan tuhan harus terjadi setiap saat dimanapun dan kapanpun karena setiap detik
tuhan menunggu kita bukan hanya dalam lima waktu sholat saja
.
bukankah dalam perjalanan menerima perintah sholat ini tuhan menghendaki 50x dalam sehari?
Apa ini cuma basa-basi tuhan saja?
.
Bahwa inti sholat adalah mengenal diri, mengenal diri mengenal sholat mengenal sholat
mengenal tuhan, kalau sudah mengenal tuhan apa kita masih perlu sholat juga?
di Juni 27, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Sabtu, 25 Juni 2016


MENANTI MALAM SERIBU BERKAH DAN HIDAYAH KEUTAMAAN
SHALAT SUNNAT LAILATUL QADAR

Kata Al-Imam Al-Ghazali R.A. dan Ulama lainnya berkata :


"Bahwa Lailatul Qadri itu sudah di ketahui pada awal Ramadhan maka :
Jika awalnya itu Ahad atau Rabu maka Lailatu Qadar itu jatuh pada malam ke Dua puluh
Sembilan
Jika awalnya itu Senin maka Lailatu Qadar itu jatuh pada malam ke Dua puluh satu.
Jika awalnya itu Selasa atau Jum’at maka Lailatu Qadar itu jatuh pada malam ke Dua puluh
tujuh.
Jika awalnya itu Khamis maka Lailatu Qadar itu jatuh pada malam ke Dua puluh lima.
Jika awalnya itu Sabtu maka Lailatu Qadar itu jatuh pada malam ke Dua puluh tiga.
...
Kata As-Syeikh Abul hasan r.a. berkata :
"Semenjak saya mengamalkan qaidah di atas maka tidak pernah luput dari Lailatul Qadar."
...
Fadhilahnya :
Dimudahkan oleh ALLAH`TA'ALA keluar ruhnya disaat sakaratul maut
Dilepaskan oleh ALLAH TA’ALA daripada azab kubur
Diberi oleh ALLAH TA’ALA empat tempat didalam negri akhirat yang terbuat oleh Nur,tiap-
tiap satu nur seribu mahligai didalam syurga bagi kesenangan orang yang berbuat amal ini
(Nasihatul majlis daripada hadits Rasulullah SAW).
...
Lafaz niat sembahyang pada malam lailatul qadar;
USHALLI SUNNATAN LAILATIL QADRI ARBA’A RAKA’ATiIN LILLAHI TA’ALA
ALLAHU AKBAR
Baca kemudian daripada fatihah surah At Takasur hingga akhir sekali dan Al Ikhlas tiga kali,
berturut-turut keempat rakaat.
Dan sunnat membaca pada malam lailatul qadar membayakkan doa ini:
"Allahumma innaka afuwun kariim tuhibbul 'afwafagfuanni"
dan lagi membaca zikrullah sebanyak empat ratus kali
"Lailaaha illalaahu wahdahu lasyarika lahulmulku walahul hamdu yuhyi wayumitu wahuwa
hayyun daaiman laayamutubiyadihil khairu wahuwa ala kulli syain qadir"
dan baca tasbih ini dua ratus kali
"Subuhannallahiwabihamdihi subuhanallahil azhim" dan baca Istigfar dan shalawat sebanyak-
banyaknya hingga jangan tidur semalaman.
.
(Kitab Perukunan, telaga ma'rifat).
di Juni 25, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

PERJALANAN KURRAH DIRI

Yang dapat diamalkan setiap hari sewaktu hidup dihidupkan Allah dengan Dzatnya yang
muthlak, karena kurrah itu diartikan dengan
1. bulat
2. Kembali kepada asal Yaitu mengembalikan pandangan Ma'rifat kepada diri HU (Dzat
muthlaq) yaitu Dzat belum bersifat, belum bernama Allah melainkan HU semata-mata. Maka
dikatakan mengembalikan pandangan, karena waktu dahulunya diri kita ini tetap memandang
kepada Wahdah-Nya diri-Nya Yang Maha Besar… Jalan untuk mengembalikan ingatan kepada
ke wahdahan itu, ialah dengan jalan Kurrah
...
Perjalanan pengajian Kurrah tersebut, ialah yang ada pada manusia ini ada Empat macam:
1. Tubuh
2. Nyawa
3. Sifat
4. Dzat (Ujud)
...
KeEmpatnya diterangkan di bawah ini:
1. Tubuh ialah diri yang lahir
2. Nyawa ialah yang merasa dalam diri yang lahir
3. Sifat yaitu sifat ma’ani yang tujuh
4. dzat (ujud) yaitu segala yang ada, biar tubuh, biar nyawa, dan biar sifat yang tujuh sekalipun
...
1. tubuh, biar tubuh apapun juga adanya
2. Nyawa, biar nyawa apa pun juga adanya
3. Sifat, biar sifat apapun juga adanya
4. dzat (ujud), biar ujud apa pun juga adanya
...
semuanya itu kita kembalikan kepada awalnya, yaitu tubuh kembali kepada nyawa, nyawa
kembali kepada Sifat, sifat kembali kepada Dzat (ujud), Dzat (ujud) kembali kepada AsalNya,
caranya :
Tiada tubuh melainkan Dzat semata-mata, Tiada nyawa melainkan Dzat semata-mata, Tiada sifat
melainkan Dzat semata-mata, Tiada ujud segala-galanya melainkan Dzat Allah semata-mata
...
waktu kita akan Zikir (tahlil), mesti lambatkan bacaan 4 kali
...
1. LAA ILLAHA ILLAALLAH,
tiada tubuh segala-galanya,melainkan Dzat semata-mata
...
2. LAA ILLAHA ILLAALLAH,
tiada nyawa segala-galanya,melainkan Dzat semata-mata
...
3. LAA ILLAHA ILLAALLAH,
tiada sifat segala-galanya,melainkan Dzat semata-mata
...
4. LAA ILLAHA ILLAALLAH
tiada ujud diri segala-galanya,melainkan ujud Dzat semata-mata
...
setelah cukup dipahami sari pati dari kurrah yang empat itu, nyatalah tiada ada diri yang dinamai
insan dan juga tidak ada diri yang dinamai alam segala-galanya melainkan yang ada Satu, yaitu
diri HU (diri Dzat) semata-mata
...
Keterangan ini didasarkan pada ayat ke 3 dari surat Al hadid, yang menyatakan tidak ada adanya
alam, hanya yang ada HU (Dzat) semata-mata.
karena yang ada itu hanya Satu yaitu HU (Dzat) Semata-mata…
...
Sehubungan dengan itu dasar kurrah kepada :
LA MAUJUDUN ALAL ITHLAK ILLAALLAH,
Artinya: tidak ada yang ada ini sebenarnya melainkan yang ada Allah semata-mata.
...
kemudian itu mengenai kurrah untuk Zikir (bertahlil), tahlil itu 2 macam ;
1. Tahlil hassanat
2. Tahlil darajat
...
Tahlil hassanat, hanya sekedar menyebutkan pahala LAA ILLAHA ILLAALLAH kepada yang
ditahlilkan akan tetapi perlu juga mengurah diri sendiri sebelum mulai bertahlii
...
Adapun TAHLIL DARAJAT, ialah tahlil untuk naik kepada Dzat yang muthlak (Dzat semata-
mata), wajib mengurah diri, sampai naik kepada Dzat semata-mata, dan mengurah diri yang akan
ditahlilkan, supaya martabat dirinya sampai naik pula kepada Dzat yang muthlak, sehingga nyata
dalam sir akan wahdanya diri antara yang mengurah dengan yang dikurrah
...
Caranya kurrah TAHLIL DARAJAT ialah mulanya :
setelah selesai pengurahan diri sendiri, maka berkatalah sir dengan kata… Lepaslah Si… dari…
serta naik si…kepada Dzat yang muthlak, karena…
1. tiada tubuh si …melainkan Dzat semata-mata…
2. Tiada nyawa si… melainkan Dzat semata-mata…
3. tiada sifat si…melainkan Dzat semata-mata…
4. Tiada ujud si…melainkan Dzat semata-mata…
...
Maka ALLAHU WAHDAH Setelah cukup dipahami sari pati dari kurrah yang empat tersebut,
nyatalah tidak adanya diri yang dinamai insan dan dinamai alam, melainkan yang ada Dzat
semata-mata...
...
Wahdah itu artinya ialah satunya diri Dzat dengan tidak disatukan, hanya memandang kesatuan
atau memandang yang satu… jua adanya
di Juni 25, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Jumat, 24 Juni 2016


BERPULANG KE ASAL

KEMANAKAH KITA BAKAL PULANG???


...
Asal kita dari orang tua, Yang berasal dari lahiriyah, Caranya :
Muliakanlah kedua Orang Tua, jangan sekali-kali engkau membentaknya, menyakitinya lebih-
lebih engkau mendiaminya, Doa kan secara lahiriyah dan bathiniyah, dengan cara Ciumlah
tanganNya sebagai rasa hormatmu, hakikatnya adalah mengharap ampunannya, Sering-seringlah
engkau bersilatuhrahmikepada kedua Orang tua mu dan lain-lainnya, ini baru haqnya lahiriyyah,
untuk mengembalikan titipan yang ada pada dirimu, Pulangkan lahirmu pada asalnya yaitu
Kedua Orang tuamu
...
Yang berasal dari ruhaniyyah, kembalikan yang asal dari bathiniyyah dan ini adalah haqnya
Seorang Mursyid, Bagaimana cara mengembalikannya :
Robithoh, Perbanyak Dzikir, Khotaman dan Manaqib, Itu semua adalah untuk memulangkan diri
bathin ini ketempat asalnya
...
Kemanakah kita mampir minum dan makan didunia ini?? Ilustrasinya begini:
Sebelum makan baca bismilah, Sedang makan hadirkan qolbu (Dzikir khofi), Sesudah makan
baca Alhamdulillah, Nah...persoalan yang kita anggap sepele, sebetulnya mengandung manfaat
atau keutamaan yang besar kenapa?
Sebab secara tidak langsung ruhani kita, mengembalikan haqnya bangsa yang kita makan yaitu :
Haqnya Tumbuhan, Haqnya hewani, Kesemuanya akan dikembalikan oleh ruhani kita, begitu
juga lahiriyyah mengembalikan haqnya dengan mengeluarkan kentut dan kotoran semuanya
kembali pada asalnya yaitu dunia
...
Kemanakah Aku hendak pulang setelah aku pergi bertandang kedunia ini?
Aku ini adalah Aku dunia dan Aku Akherat... Aku bangsa Jasad dan Aku Bangsa Ruhani,
Setelah bangsa jasad (dzohir) bertandang dan bertemu dengan asalnya yaitu dunia ini, lewat
perantara atau jasa kedua Orang Tua kita... Tinggal bangsa Ruhani yang belum bertandang ke
Asalnya yaitu alam ruhani
...
Kita sudah diperkenalkan dengan bangsa Ruhani oleh Seorang Mursyid... tinggal kita melangkah
dan mengetuk pintu alam ruhani itu, dengan cara dzikir yang sesuai petunjuknya ( sesuai
alamatnya ), Mulai sekarang yuch kita belajar bertandang kenegeri ruhani itu
...
Na’am saroo’ thoifu man ahwaa’ fa-arroqonii, wal-hubbu ya’taridhul-ladzaati bil-alami.
Artinya : "Memang terlintas dirinya dalam mimpi hingga kuterjaga. Tak hentinya cinta
merindangi kenikmatan dengan derita".
di Juni 24, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

EMPAT ELEMENT DIRI

Empat Element Kehidupan adalah unsur yang tak terpisah dari adanya Sumber Kehidupan di
Jagad Besar dan juga di Jagad Kecil
........
tubuh yang terdiri dari empat anasir Adam : Api, Angin, Air Tanah dan keempat elemen
kehidupan ini ada dari pancaran Cahaya Yang Terpuji Yaitu Nur Muhammad (Nur = Cahaya,
Muhammad=Terpuji)
........
sungguh tidak akan ada sebuah kehidupan di muka bumi ini tanpa Pancaran dari Cahaya Yang
Terpuji, yaitu Asal segala Kehidupan Cahaya di atas Cahaya, Tuhanlah Sang Pemilk segala
Cahaya, Semua akan kembali kepada Asal Cahaya, Maka kenalillah Cahaya dalam Dirimu agar
engkau tahu dari mana asal Cahayamu
........
Dalam kehidupan ini Empat Elemen atau unsur itu harus Selalu ada, Satu tiada maka semua akan
binasa. Bila di jagad raya tiada angin apakah akan ada Kehidupan ini, Tiga element lainya akan
musnah juga, jika tiada Air kehidupan inipun apalah jadinya, jika tiada Api, maka segalanya
akan mati, jika tiada Tanah maka dari mana akan mampu tumbuh segala yang ada di atasnya,
Sungguh akan sirna segalanya
........
Dan keempat Energi Kehidupan Itu tak akan mampu bergerak tanpa adanya Cahaya.
CahayaNyalah yang mampu menimbulkan bias-bias kehidupan dari segala alam yang
ditimbulkan Empat unsur terjadinya Jagad Raya beserta isinya
........
Al Qur'an Yang tersirat adalah wujud dari jagad semesta raya, Al Qur'an Yang tersurat adalah
wujudkan dari pada Jagad Kecil yaitu wujud diri kita yang juga ternyata tercipta dari Empat
Anasir Adam yaitu Api, Angin, Air dan Tanah.
........
Empat energi itulah yang membuat kehidupan ini jadi berputar, membuat bumi ini berputar
walaupun seakan kita merasa bumi ini datar, kita sering tertipu ternyata bumi kita bulat, dan tiap
hari seakan matahari mengelingi kita kita sampai tak terasa Bumi berputar kencang sekali pada
porosnya untuk mampu mengelilingi matahari.
........
Kita sering tertipu oleh Matahari yang indah di pagi hari dan seakan berputar untuk tenggelam di
sore hari. Kita benar-benar tertipu Oleh Adanya Kehidupan dunia yang ternyata Semu. Semu
karena kita tak mampu untuk mengakui kenyataan yang sebenarnya. Yaitu keberadaan Hidup
yang sebenarnya, Hidup itu tiada mengenal mati. Kempat Unsur Alam dan juga
........
termasuk unsur Diri ini yang silih berganti hidup dan mati dan kemudian dihidupkan lagi. Untuk
itulah perlunya kita Kembali menelaah dan mempelajari Ilmunya Langit jangan melulu belajar
Ilmu bumi. Karena Ilmu bumi hanya kita pakai saat Empat unsur masih bersatu.
........
saat Sang angin pergi maka Seluruh tubuh akan lunglai. Saat sang Air pergi kering dan
mengeranglah seisi tubuh ini. Saat sang Api Tiada maka tubuh Tiada daya saat sang Tanah juga
sirna dimanakah kira kira segala yang nyata kita lihat ini berada
........
Entah dimana.. tumbuhanku ...
entah di mana binatangku..
entah dimana.. Diriku...
Kembali kemanakah Aku
di Juni 24, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Kamis, 23 Juni 2016


RAHASIA DIRI

Menyatakan keyakinan kita seperti menyatakan kelakuan malaikat kepada Allah dengan hakikat
yang yakin bahwa : Nyawa Nabi Muhammad dengan sebenarnya kekasih Allah kerana Allah
yang maha tinggi telah melihat dirinya. Dan segala sesuatu adalah Haq Allah Ta'ala seperti
kenyataan yang ada pada Alam dunia dan akhirat karena Allah melihat diriku seperti dirimu yang
ada.
...
Inilah ilmu orang sufi (tasawuf) lihatlah pada diriku rupaku yang nyata ini maka terasalah kepada
yang mempunyai kenyataan.
...
Sebenarnya diri adalah Batin/Dzat itulah yang dapat melihat. Dzat Wajibul Wujud dan diri yang
ada ini bukan lainnya tetapi bukan lainnya dengan hakikat yang percaya dan yakin. Sebab
melihat diri yang ada ini adalah diri yang baru itulah menyatakan yang batin demikianlah
kenyataan yang ada.
...
Nabi SAW artinya:
Sesungguhnya siapa yang melihat rupa/muka itulah Wujud yang sebenarnya.
...
Allah berfirman tidak nyata aku dan haq tidak ada pada sesuatu.
Lam Alif itulah Tasawuf seperti nyata kepada Insan.
...
Maksudnya seperti tersebut di bawah ini :
Diri yang Tajalli ialah Sir, diri terperi adalah hati, diri yang terdiri ialah Ruh, diri yang diperikan
ialah tubuh. Dengan adanya kenyataan yang sudah ada kepada Allah yang telah menjadikan
sekalian Alam semesta demi untuk sempurnanya mempelajari ilmu ini maka lebih baiknya harus
dinyatakan kepada guru yang ahlinya dibidang Ilmu Tasawuf.
...
Nabi bersabda zikir Allah itu pada batin hambanya dengan ilmu inilah yang memerlukan bahwa
tidak adanya yang lain hanya esa.
...
dari itu kenalilah diri agar sempurna untuk mengenal Allah Ta'ala.
Nabi bersabda sesungguhnya siapa megenal dirinya yang fana (tidak ada) maka dikenallah Allah
yang kekal abadi.
...
Untuk mengenal diri terbagi 3 bagian.
1. Ketahuilah Asal kejadian diri seperti tersebut di atas.
2. Matikan dirimu dengan arti mati maknawiyah.
3. Tidak ada kita berkuasa berkehendak, tahu, hidup, mendengar, melihat, dan tidak ada kita
berkata-kata dan Allah yang Maujud.
Apa yang dikehendaki diri ini adalah menjadi haq Allah bahkan kezahiran/kenyataan Allah.
di Juni 23, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

HAKIKAT HAJI ATAU HAJAT

Haji bukan mutlak punya agama islam, karena sebelum nabi muhammad, nabi-nabi yang
terdahulu juga melakukan haji, disini haji mempunyai arti sebagai napak tilas atau mengenang
kembali perjalanan manusia (diri kita) pada masa lalu yaitu :
...
Napak tilas untuk mengenang pertemuan nabi adam dengan siti hawa, diceritakan siti hawa
berjumpa kembali dengan nabi adam di bukit safa dan marwa semenjak mereka diturunkan dari
surga, kemudian setelah berjumpa siti hawa meminta kepada nabi adam untuk mengulang saat-
saat mereka menikmati kenikmatan berada di surga dulu maka diajaklah ke bukit rahman yang
ada di padang arafah dan seterusnya, dan seterusnya.
...
Napak tilas untuk mengenang pertemuan kita dengan saudara rahasia kita di dalam kandungan
ibu (alam shagir), karena dulu kita bersama saudara rahasia kita saling kenal, bermain bersama,
tapi semenjak putus tali silaturahim (digunting tali pusar waktu kita bayi) maka saudara rahasia
kita menjadi gaib, tapi saat-saat terakhir sebelum kita akan hadir dimuka bumi saudara rahasia
kita mengajak kita untuk mengenali tempat-tempat dimana kita bisa berjumpa kembali
dengannya, inilah yang mau kita buktikan disana.
...
Napak tilas isra miraj nabi Muhammad mulai dari madinatul munawarah, makatul mukarramah,
aqsatul mukassafa, baitul atik, baitul muqadis, baitul arsila sampai ke arash bertemu dengan
Allah hingga balik lagi ke madinatul munawarrah atau kalau dalam dimensi yang lain kita sendiri
pernah melakukan miraj makrifatullah di alam kandungan bapak (alam gaib) dan miraj awal di
alam kandungan ibu (alam shagir) ini yang mau kita ulangi lagi disana.
........
Inilah hakekat dari haji, oleh karenanya wajib bagi kita untuk mempelajari ilmu ini sebelum
melakukan pembuktian disana dan belajarlah pada guru-guru yang mursyid dan berpengalaman
karena mereka bisa melintasi jarak dan waktu untuk sampai kesana (bukan belajar manasik haji)
........
Sebagaimana kita ketahui haji di wajibkan bagi yang mampu (menguasai ilmunya) ini adalah
panggilan (undangan) dan siapa-siapa yang diundang harus bertemu dengan orang yang
mengundang.
........
Disana disebut sebagai tanah haram karena itu hakekat dari NYAWA = BAQA = AKHIRAT,
dalam dimensi ini apa saja yang gaib bisa terlihat, akhirat mempunyai arti "PEMBALASAN"
untuk pensucian diri, inilah kampung akhirat, disinilah rumah kita (baitullah), Sedangkan diluar
tanah itu disebut tanah halal JASAD = FANA = DUNIA.
........
Rukun haji seperti, tawaf, sa'i, wukuf, ada dalam diri manusia, begitu juga baitullah, hajar aswat,
dll sudah tersedia dalam diri tinggal kita menggunakan saja, yang bisa menggunakan hanya
orang yang sudah berumah tangga oleh karenanya rumah tangga disebut haji kecil.
........
Mengapa orang yang belum berumah tangga jika ke haji disebut haji sunah?
Mengapa wanita tidak di haruskan mencium hajar aswat?
Ini menunjukan kesamaan maksud dari rukun haji dengan pelaksanaan dalam berumah tangga,
Yang membedakan haji dengan umroh adalah wukuf, karena inti haji ada di wukuf, dalam wukuf
ada hal yang maha penting yang akan terjadi, tapi ini hanya bisa di dapat bagi mereka yang
sudah maqom atau yang memang mendapatkan hidayah untuk bisa menyaksikannya.
........
Dari kata arafah (mengenal) mengisaratkan ditempat ini kita akan mengenal, bertemu dengan
tuan rumah yang telah mengundang kita untuk hadir
........
BAHAN RENUNGAN :
---
Baitullah selama 24 jam setiap harinya tidak pernah sepi dari orang-orang yang bertawaf, sekali
dalam setahun yaitu pada tanggal 9 dzulhijjah diarahkan semua orang untuk menuju ke padang
arafah meninggalkan baitullah, pada kesempatan ini dimanfaatkan untuk mengganti kiswah,
sementara mereka yang di arafah duduk-duduk mulai dari fajar hingga petang, di atas padang
arafah ada jabal rahman (bapak) yang di atas bukit ada tugu besar putih (kelamin laki-laki)
mengarah ke jabal rahim baitullah yang sedang di buka bajunya (kiswah) dalam baitullah ada
hajar aswat (kelamin perempuan) dan seterusnya
---
Hal-hal ini kita kaitkan dengan hubungan badan, Nabi mengatakan “haji = wukuf di arafah”
selalu tanggal 9 dzulhijjah, semua disuruh duduk (menunggu) tuan rumah mau datang, siapa
yang bisa menemukan, "AKU SEMBUNYI DITEMPAT YANG TERANG"
---
jam 12 tengah Matahari persis diatas kepala, panas tak terkira, semua di perintah untuk masuk ke
tenda… Sekejap saja … disini anugrah itu diberikan …. Nikmat … nikmatnya penyaksian.. tak
bisa diungkapkan dengan kata-kata
di Juni 23, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

JALAL DAN JAMAL

Tajalli artinya kenyataan, menurut pandangan hakikat Ketuhanan, sama sekali bentuk, biar apa
pun sama sekali, ialah Tajalli Dzat
(kenyataan Dzat), Pendeknya, segala yang ada, biar yang tampak, sama sekali adanya Tajalli
Dzat yang bernama HU, walaupun Tajalli itu bermacam, dan tetapi dapat disimpulkan kepada :
1. TAJALLI JALAL (segala sesuatu yang dinamai buruk (tidak baik)
2. TAJALLI JAMAL (segala sesuatu yang dinamai baik).
....,
Bila Tajalli Jamal Dzat dimana juga pun, pada siapapun juga, maka jadi aman dan tenteramlah
suasana baik keadaan, akan tetapi bila Tajalli Jalal Dzat dimana juga pun dan pada siapa pun,
sempitlah keadaan sekira lahiriahnya.
....,
Bagi kita yang memiliki ilmu hakikat, perlu sekali mengarahkan pandangan batin hati kepada
TAJALLI JAMAL DZAT, memandang indah kenyataan Dzat pada waktu menghadapi suasana
yang baik, dan juga perlu sekali mengarahkan pandangan bathin hati kepada TAJALLI JALAL
DZAT, dalam menghadapi suasanan buruk yang sekira lahiriah tidak baiknya.
....,
Maka inilah rahasia yang hakiki dari rukun iman yang ke enam menyatakan, bahwa yang buruk
dan yang baik, adalah datangnya dari Allah semata-mata. Bahwa yang dinamai dengan baik dan
buruk itu, pada hakikatnya, ialah TAJALLI JAMAL dan JALAL.
....,
Dan supaya kita jangan gugur dalam menghadapi ujian Tuhan, maka hendaklah kita ingat akan
TAJALLI JAMAL dan TAJALLI JALAL. Apa bila kita menghadapi yang baik dan yang buruk,
maka teruskanlah pandangan sir kepada JAMAL dan JALAL DZAT (HU),
bahwa itulah rahasia rukun iman yang ke enam telah dapat dipahami, dan tidaklah mungkin lagi
yang baik dan yang buruk itu melalaikan kita dari tugas yang sebenarnya.
....,
Bagi orang yang masih dalam taraf perjuangan, yang mula-mula dalam ilmu hakikat Ketuhanan,
bahwa yang baik dan yang buruk itu bisa membuatnya terlalai dari tugas yang hakiki.
....,
Dengan sangat baiknya keadaan yang dialami oleh manusia itu, maka jadi lupalah manusia itu
kepada Allah, karena ia tidak paham, bahwa yang baik itu rahasianya, ialah TAJALLI
JAMALNYA DZAT TUHAN YANG SATU.
....,
Dan juga bila keadaan buruk seburuk-buruknya, maka jadi lalai dan lupa pula manusia kepada
Allah, karena ia beranggapan, bahwa keburukan itu, ialah benar-benar keburukan, karena tidak
dipahaminya, bahwa yang buruk itu, ialah TAJALLI JALAL DZAT ALLAH.
....,
TAJALLI JAMAL dan JALAL Keduanya itu, ialah kenyataan Dzat yang nyata pada dirinya
yang satu. Antara JAMAL dan JALAL, ialah kenyataan diri Dzat pada dirinya sendiri, yakni
JAMAL dan JALAL bukanlah dua dirinya, hanya dirinya yang satu, sama halnya dengan diri
sendiri.
....,
Pada diri kita ini, ada yang baik kenyataannya, dan ada pula yang dianggap tidak baik, akan
tetapi tidak terlepas dari diri yang satu, maka yang baik dan yang buruk pada kita, cobalah lihat
muka dan telapak kaki.
....,
Dan juga diantara JAMAL dan JALAL itu sering berganti-ganti terus adanya, pergantiannya itu
sangat mudah sekali, karena dirinya bukan dua, melainkan satu, cobalah lihat telapak tangan dan
punggung.
....,
Pada satu waktu, telapak tangan itu tertelentang, dan di satu waktu tertelungkup, akan tetapi
dalam tertelungkup dan tertelentang keduanya tidak terlepas dari tangan yang satu. Seperti itulah
pergantian JAMAL dan JALAL, yang nyata dalam diri yang satu, yakni diri Dzat Yang Maha
Besar dan Yang Meliputi Segala Galanya.
....,
TAJALLI JAMAL dan JALAL, menurut pandangan ahli syariat, ialah buruk dan baik, akan
tetapi menurut pandangan ahli Hakikat, ialah kenyataan Dzat pada JAMALNYA dan
JALALNYA.
....,
JAMAL dan JALAL itu tidaklah akan berhenti-henti lahirnya, karena itu memang sudah jadi
adat kebiasaan bagi diri ALLAH YANG MAHA BESAR, karena DZAT berbuat menurut
IRADATNYA, seperti yang sudah dikatakan Allah dalam Qur'an :
FA' 'ALUU LIMAA YURIID,
Artinya : "BERBUAT IA (ALLAH) DENGAN SEKEHENDAKNYA".
....,
Segala gerak gerik yang ada dalam alam ini nama-nama yang banyak sama sekali, Sifat segala
sifat yang nyata dengan bentuk apa pun, adalah kenyataan diri yang satu.
....,
Maka sama sekalinya Pernah disebut oleh orang awam, dengan HUKUM SEBAB MUSABAB,
akan tetapi HAKIKATNYA adalah SUNNATULLAH (ADAT ALLAH) yang tidak dapat di
rubah-rubah, karena adanya pada dirinya sendri, dan sudah biasa oleh TUHAN menyatakan
ketentuan IRADATNYA.
....,
LUAS dan MAHA LEBAR, dimana laut itu bekerja menurut kehendaknya sendiri, terkadang dia
diam dan terkadang dia bergerak, hal itu telah jadi kebiasan bagi laut yang tidak akan berubah-
ubahnya.
....,
Dan begitu pulalah DIRI TUHAN YANG MAHA Bahwa TAJALLI JAMAL dan JALAL itu,
boleh juga disebut dengan SUNNATULLAH, sama juga halnya dengan laut yang MAHA
BESAR, menyatakan DIRINYA sebagai apa yang dikehendakiNYA,memang itu telah jadi
kebiasaan bagiNYA, karena mengatakan Ia dalam Qur'an :
WALAN TAJIDA LI SUNNATILLAHI TABDIILA,
Artinya : Tidaklah engkau peroleh adat ALLAH itu akan berubah
....,
Dan juga berkata juga dalam Qur'an, Katanya :
KULLA YAUMIN HUWA FI SYAKNIN,
Artinya :
PADA TIAP-TIAP HARI, ZAT ALLAH ITU DALAM BEKERJA BEKERJA PADA
DIRINYA SENDIRI, MENURUT KETENTUAN IRADATNYA.
....,
Bila berkehendak IRADAT Hendak melahirkan atau menyatakan kebaikan DIRINYA,maka
TAJALLILAH DZAT itu dengan TAJALLI JAMALNYA, dan amanlah suasana, dan baiklah
keadaan, maka kebaikan yang tampak itu adalah karena waktu itu TAJALLI JAMAL DIRI
DZAT dengan lahir dan nyata, dan begitu pula kebalikannya, yaitu TAJALLI JALAL, Maka
janganlah dianggap keburukan itu buruk, hanya itu adalah karena TAJALLI DIRI DZAT
SEDANG JALAL, Sehingga itulah uraian tentang kenyatan demi kenyatan yang tampak dalam
alam ini yang HAKIKINYA adalah IA tidak lain dari TAJALLI JAMAL DZAT dan TAJALLI
JALAL DZAT.
....,
Dua TAJALLI itu tidaklah akan berubah-rubahnya, melainkan tetap berganti-ganti adanya.
Memang itu telah jadi kebiasan oleh ALLAH, dan begitulah kerja ALLAH, sejak alam
terkembang sampai kepada ALAM DIGULUNG.
....,
Kata Allah : WALAN TAJIDA LI SUNNATILLAHI TABDIILA,
Artinya: TIDAKLAH ENGKAU PEROLEH ADAT ALLAH ITU AKAN BERUBAH. Karena
TAJALLINYA dengan JAMAL DAN JALAL.
....,
Dan berkata Allah:
KULLA YAUMIN HUA FI SYAKNIN,
TIAP-TIAP HARI DZAT ITU DALAM BEKERJA, DENGAN BENTUK JAMALNYA DAN
JALALNYA.
....,
Terakhir, dalam menghadapi suasana dunia, jangan lupa memperhatikan kepada TAJALLI DIRI
( HU) DENGAN JAMALNYA DAN JALALNYA.
di Juni 23, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Rabu, 22 Juni 2016


CAHAYA NURANI

Nurani asal dari kata Nurunnain artinya dua mata cahaya.


Dua Cahaya itu adalah cahaya keindahan dan keagungan, Jamal dan Jalal, Akal dan Hati.
...
Penguasa dirimu adalah Akalmu...
Penguasa perbuatanmu adalah Hatimu...
Penguasa hatimu adalah Rasamu...
...
Dikedalaman RASAmu ada NURANI yang tak pernah terpisah dari AKU...
NURANImu adalah bagian dari SIFAT-KU...
HAWA NAFSUmu adalah pasukanKU, yang KU jadikan musuhmu untuk mengujimu...
NURANImu adalah benteng kokoh yang AKU persiapkan untukmu berlindung dari serangan
musuhmu...
...
AKALmu bukanlah tempat berlindung yang aman bagimu karena dia mudah berkhianat
terhadapmu, dia mudah mengelabui mu...
...
AKU selalu menjatuhkan pandanganKU kepada HATImu, karena HATImu lebih dekat dengan
NURANImu yang selalu akrab dengan KU...
...
Maka melihatlah dengan HATImu, mendengarlah dengan HATImu, berkatalah dengan HATImu,
berfikirlah dengan HATImu, karena sebaik-baik perbuatan adalah dengan HATI....
...
Senantiasalah masuki HATImu, tenggelamlah dikedalaman NURANImu, maka kau tak akan
pernah terpisah dari AKU yang senantiasa merinduimu, karena AKUlah MAHA CINTA...
...
Adakah selain AKU yang mampu memberikan KEBAHAGIAAN SEJATI bagimu..?
AKUlah MAHA CINTA yang akan memuliakanmu dengan CINTA-KU, maka yang lain akan
ikut memuliakanmu...
...
AKU lah MAHA CINTA itu yang akan menghancurkan musuh-musuh tangguhmu dengan
CINTA-KU, maka yang lain akan tunduk pada kemuliaanmu...
...
Ingatlah jangan kau saingi KEHENDAK-KU dengan kehendakmu dalam NURANImu...
...
Nurani adalah dasar dari hati sanubari insan yang paling dalam. Nurani adalah ungkapan
kebenaran yang jauh dari pencemaran dan busuknya kekotoran. Nurani adalah ungkapan bahasa
dari rahasia Ketuhanan, Nurani hanya dapat difahami oleh hati yang jernih, insan yang memiliki
Bathin Nurani.
di Juni 22, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

ALFATIHAH DAN SIFAT MA'ANI

Berkata Nabi Muhammad SAW, dengan hadistnya,


Kullu ma fil Kitab, fahuwa fil Qur'ani, wa kullu ma fil qur'ani fahuwa fil fatihah, wa kullu ma
filfatihah fahuwa fi bismillaahirrahmaanirrahiim, wa kullu ma fi bismillahirrahmaanirrahiim, fa
huwa fil ba-i, wa kullu ma fil baa-i fahuwa qoolallaahu ta'aala fi hadisihil qudsi, bi kaana ma
kaana, wa bi yakuunu maa yakuunyu
Artinya :
Segala sesuatu yang ada dalam Kitab wahyu (104), semuanya terletak kesimpulannya dalam
Qur'aanil kariim, dan segala sesuatu yang ada dalam Qur'aanil kariim, terletak kesimpulannya
dalam al fatihah yang tujuh ayat, dan segala sesuatu yang ada dalam al fatihah terletak
kesimpulannya pada bismillaahirramaanirrahiim dan tujuan bismillahirramaanirrahiim,
terletak kesimpulannya pada BA, dan makna BA berkata ALLAH dengan hadist qudsinya
...
1.Dengan Aku adanya segala sesuatu yang ada…
2.Dan dengan Aku akan adanya sesuatu, yang akan diadakan
...
Dan pada BA, terletak kesimpulannya pada titik yang di bawah BA, di isyaratkan dengan titik itu
ialah HU (Dzat Allah), yang sebenar-benarnya adanya segala yang ada itu dengan HU (Dzat)
semata mata…
...
Pahamilah dan hati-hatilah dan jangan dilupakan ayat ke tiga dari surat alhadid, dengan
mengingat kepada hadist yang disebutkan, nyatalah bahwa yang dimaksudkan dengan
kalamullah yang sejati ialah
LA HARFA WALA SHAUTA
yaitu tidak berhuruf dan tidak bersuatu yaitu HU
...
(Dzat yang mutlak, Dzat semata-mata), yang belum bersifat dan belum bernama, apabila telah
jitu dan tepat pandangan bathin hati (SIR) kepada Dzat semata-mata, dan kemudian telah disertai
oleh perbuatan-perbuatan, barulah disebut orang yang Arif dengan Allah
...
Kemudian dari itu, mari masuk meninjau hakikat alfatihah, bahwa huruf alfatihah huruf arab,
tujuh hurufnya, menunjukan ia tujuh ayatnya, karena itu berkata Allah dalam Qur'an surat Al
Hijru ayat 87 bunyinya :
Walarod Aatainaka Sab'an minal matsani, wal qur'aanil adziim
Artinya : sesungguhnya kami telah mendatangkan kepada Engkau Muhammad akan tujuh ayat
yang berulang-ulang membacanya dalam sholat, dan pada alfatihah itu tersimpan qur'an yang
besar maksudnya menurut syariat ialah alfatihah yang diulang ulang membacanya di dalam
sholat
...
Dan pada hakikatnya sifat Ma'ani yang tujuh yang selalu berulang-ulang dan berada pada diri,
sifat ma'ani maksudnya sifat rahasia sifat yang tujuh itu, dengan sendirian akan terbuka rahasia
Dzat Allah Untuk menggali rahasia sifat yang 7 (tujuh), cukuplah digali satu sifat saja, yaitu
hayat, karena hayat itu ialah ibu oleh sifat yang enam (6). Dengan adanya hayat, (hidup)
...
1.maka adalah ilmu = tahu
2.maka adalah iradat = kehendak
3.maka adalah kodrat = kuasa
4.maka adalah samik = mendengar
5.maka adalah bashir = melihat
6.maka adalah kalam = berkata
...
Kesimpulannya boleh dikatakan
1.Yang tahu pada diri, ialah adalah hayat
2.Yang berkehendak pada diri adalah hayat
3.Yang berkekuatan pada diri adalah hayat
4.Yang mendengar pada diri adalah hayat
5.Yang melihat pada diri adalah hayat
6.Yang berkata pada diri adalah hayat.
...
Kemudian setelah dimaklumi, bahwa yang jadi ibu dari sifat ma’ani yang 7 (tujuh), ialah hayat,
maka hendaklah kupas pula, apakah itu hayat, HAYAT ITU AMRI RABBI (Kerja Tuhan),
...
berkata Allah dalam Qur'an surat bani israil ayat 84 bunyinya :
WA YAS-ALUNAKA ANIR RUHI, QULIR RUHU MIN AMRI RABBI,
Artinya :
Bila mereka bertanya kepada engkau muhammad terhadap ruh (hidup diri ), maka jawablah,
bahwa ruh (hidup diri), ialah kerja Tuhan (hayat Dzat), maka adalah yang dinamai dengan hidup
pada diri, ialah kerja Tuhan yang nyata pada jantung , kemudian mengalir gerak Tuhan yang
nyata pada jantung itu ke segenap penjuru diri,
seperti tersebut di bawah ini :
1. Mengalir kepada hati , tahu hati
2. Mengalir kepada hati, berkehendak hati
3. Mengalir kepada tulang dan urat kuatlah hati diri
4. Mengalir kepada telinga, mendengar hati diri
5. Mengalir kepada mata, melihat hati diri
6. Mengalir kepada lidah, berkata lidah hati diri
...
Maka Hayat (gerak Dzat Tuhan yang tajalli mula-mulanya pada jantung, kemudian mengalir ia
kepada segenap diri:
1. mengalir kepada hati (jadi ilmu) tahu hati
2. mengalir kepada hati juga (jadi iradat) berkehendak hati
3. mengalir kepada urat dan tulang (jadi kodrat) berkuasa hati
4. mengalir kepada telinga (jadi samik) mendengar hati
5. mengalir kepada mata (jadi bashir) melihat hati
6.mengalir kepada lidah (jadi kalam) berkata hati
...
begitulah duduk hakikat sifat ma'ani yang tujuh, Bagi orang yang belum benar-benar paham
dengan sifat ma'ani yang tujuh, berarti ia belum membaca Al fatihah menurut hakikat
...
Berkata nabi Muhammad SAW:
LA SHOLATA, LIMAN LA QORO-A FATIHATAL KITAB
Artinya : tidak dinamakan sholat, bagi orang yang tidak membaca fatihah kitab, khususnya orang
yang tidak mengenang sifat Dzat
...
Menurut makna hakikatnya, belum lagi terhitung benar-benar ingat kepada Allah, bagi orang
yang belum paham dengan rahasia sifat ma'ani yang tujuh
...
Perlu muthlak bagi kita untuk menggali rahasia sifat ma'ani yang tujuh, supaya sampai kepada
Dzat… karena tangga (jenjang) untuk sampai kepada Dzat adalah sifat Ma'ani yang tujuh
tersebut
...
Berkata Allah dalam Qur'an surat Arrahman:
ARRAHMANU ALLAMAL QUR'AN
Artinya : ARRAHMAN (sifat yang tujuh) yang mengajarkan Qur'an (Dzat)
...
Kita perlu melewatkan paham dari yang biasa terhadap sifat yang tujuh, supaya sampai kepada
DZATUL MUQADDASAH (HU)…
Nabi besar Muhammad SAW, waktu mikraj, sampai ia kepada hadhrat qudus, adalah ia setelah
melewati langit yang tujuh
...
Maka dengan berdasar ayat ke tiga surat Al hadid, hendaklah dipahami, bahwa yang hidup itu
diri, ialah HU (Dzat)
...
1.HU yang tahu
2.HU yang berkehendak
3.HU yang berkuasa
4.HU yang mendengar
5.HU yang melihat
6.HU yang berkata
...
sebenarnya mazhar (tempat lahirnya) yang banyak, akan tetapi hakikatnya ialah HU (Dzat) yang
wahdah
di Juni 22, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Senin, 20 Juni 2016


NUR MATA HATI

Ketahui olehmu bahwa hati itu terbagi menjadi dua bagian:


1. Dinamakan hati sanubari
2. Dinamakan hati nurani
...
Adapun Hati Sanubari itu hal keadaannya Zulmah artinya gelap tiada menerima sinaran Nur atau
Cahaya Ma'rifat, oleh karena hati sanubari itu tempat dinaungi oleh Syaitan ditakluk dengan
nafsu amarah yang sekeji-keji dan seburuk-buruk nafsu. Ianya termasuk di dalam satu dari
anggota tubuh badan yang kasar ini yang terletak di sebelah kiri di dalam dada. Hati Sanubari
adalah segumpal daging yang berbentuk bulat mamanjang dan mempunyai tugas-tugas tertentu
yang didalamnya berongga dan ada terkandung darah hitam.
Hati inilah yang disabdakan oleh Nabi SAW :
"Inni fi jasadabni adama mudghatan, fa'iza salakhat, jasadu kulluhu. Wa iza fasadat, fasadal
jasadu kulluhu, ala wahiyal qalbu.' Sesunggunya didalam tubuh anak Adam ada segumpal
daging, maka apabila baik daging itu baiklah seluruh anggota badannya, dan manakala rosak
daging itu binasalah seluruh tubuh badannya, ialah hati sanubari dan hati sanubari ini tidak lain
melainkan jantung. Maka adalah jantung ini sesuatu yang amat penting bagi kehidupan tubuh
badan. Ianya diperolehi pada manusia dan haiwan.
Adapun kejadiannya dicipta dari Alam nyata atau disebut alam Syahadah.
...
2. Adapun hati yang kedua dinamakan Hati Nurani.
Hati inilah yang dapat menerima sinaran Nur Ma'rifat dari Tuhan, bahkan ialah yang menerima
Tajalli Tuhan, menanggung amanah dan rahasia Tuhannya, berpakaian dengan tujuh Sifat Maani.
Ianya merupakan Hakikat Insan dan bersifat Ketuhanan. Hati Nurani ini bukanlah kejadian yang
dijadikan dari Alam nyata, bahkan dicipta ia dari unsur-unsur Alam ghaib. Oleh karena itu Hati
Nurani ini tiada boleh dilihat dengan mata kasar. Maka hati inilah yang di tuntut hadir dalam
sembahyang, menghadap Tuhannya, memuji dan bermohon kepada Tuhan. Hati Nurani inilah
yang disebut Ruh Latifurrabbaniyah atau Hakikat Insan atau juga disebut diri sebenar diri. Oleh
karena ianya merupakan hakikat insan maka dinamakan pula dengan sebutan Insan Hakiki.
Dialah semulia mulia dan setinggi tinggi kejadian dan sebaik baik makhluk
sebagaimana Firman Allah: "Laqad khalaknal insana akhsani taqwim"
"Demi sebaik baik kejadian yang Kami jadikan ialah Insan".
Insan hakiki inilah yang di isyarat oleh Allah dengan firmanNya didalam Hadith Qudsi:
"Al Insanu Sirri Wa ANA sirruhu"
jAdalah Insan itu rahasiaKu dan Aku rahasianya.
...
Demikian dengan terang dan tegas sekali dinyatakan oleh Allah. Dengan itu berarti ianya
menjadi dalil yang nyata bagi wujud Allah, suatu dalil yang paling hampir kepada Allah, dengan
dialah dijadikan sebagai jalan yang paling dekat untuk mencapai ma'rifat kepada Allah
sebagaimana diisyaratkan oleh Nabi SAW dengan sabdanya yang begitu jelas dan tegas:
"Man arafa nafsahu, fakad arafa rabbahu"
Barang siapa mengenal akan dirinya dengan sebenar-benar pengenalan, maka telah kenal ia akan
Tuhannya.
...
Didalam Hadith Qudsi pula Allah berfirman:
"Man talaballahu bighairi nafsihi fakad dalla dalalan ba'idan".
Barang siapa menuntut ma'rifat akan Allah dengan barang yang lain dari dirinya sendiri maka
telah sesat ia dengan kesesatan yang amat jauh.
...
FirmanNya lagi dalam Hadith Qudsi: "Man wasafallahu bisyai in min khalqihi fajad kafar,
waman angkara ma wasafallahu bihi binafsidi fakad kafar."
Barang siapa mensifatkan Allah dengan sesuatu daripada barang yang dijadikan Allah, maka
telah kafirlah ia dan barang siapa yang ingkar pada yang telah disifatkan Allah dengannya
dengan Dzatnya maka telah kufurlah ia.
...
Ketahui olehmu adalah Hati Nurani atau Alam Ruh Latifurr Rabbaniah itu Alam latif dan tiada
padanya rupa dan warna yang dapat dilihat dengan mata kasar. Tuhan telah menjadikannya
terdahulu dari kejadian jasad dua ribu tahun lamanya.
...
Adapun pada istilah Tahqiq bahwa adalah Ruh itu beberapa namanya Yaitu :
1. Ruhul Quddus
2. Ruh Idhafi
3. Ruhani
4. Ruhul Hayat
5. Ruhul Amar
6. Ruh Jamadi
7. Ruh Nabati
8. Ruh Haiwani
9. Ruh Insani
10. Ruh Kamalat
11. Ruhul Ajsad
...
Adapun yang bernama Ruh Nabati ialah tatkala darah yang setitik maka pada Alam Kabir Yaitu
segala tumbuh-tumbuhan.
...
Ruh Jamadi itu tatkala daging yang seketul atau segumpal. Maka pada Alam Kabir ialah segala
batu-batu dan kayu-kayan.
...
Ruhani Yaitu tatkala sudah dimasukkan nyawa padanya. Ruh Haiwani iaitu tatkala berhajat
kepada makan dan minum dan jimak, maka pada Alam Kabir ialah segala binatang.
...
Ruh Insan Yaitu tatkala sudah zahir dari perut ibu.
...
Ruh Kamalat Yaitu tatkala bersuara menangis pada pertama pertama jadi.
...
Maka adalah perbezaan roh dan nafas itu adalah roh itu batin dan nafas itu zahir. Maka nafas itu
adalah roh atau kenyataannya yang juga disebut kelakuan atau sifatnya. Yang demikian tertib
Allah SWT yang amat halus pekerjaanNya lagi bijaksana, dengan IradatNya menggerakkan
Ruhul Amar dan Ruhul Amar menggerakkan Ruhul Hayat dan Ruhul Hayat menggerakkan
Nafas dan Nafas pula menggerakkan Jasad. Maka zahirlah kelakuannya pada Jasad.
...
MENGENAI ROH
Roh diumpamakan sebagai tubuh. Keupayaan yang menghidupkan roh dipanggil nyawa. Apabila
ia hidup ia mempunyai keupayaan untuk melahirkan berbagai-bagai bakat.
Keupayaan yang melahirkan kehendak dinamakan nafsu.
Keupayaan untuk melahirkan pengetahuan dinamakan akal.
...
Roh yang satu boleh dilihat melalui empat aspek. Aspek roh yang melahirkan bakat-bakat seperti
mendengar, melihat dan lain-lain dinamakan roh juga.
Aspek roh yang melahirkan kehendak dinamakan nafsu.
Aspek roh yang melahirkan pengetahuan dinamakan akal.
Aspek roh yang melahirkan kehidupan dinamakan nyawa.
...
Tuhan mengajar manusia mengenali-Nya melalui sifat atau nilai yang ada dengan manusia
sendiri walaupun sifat manusia bukan nya sifat Tuhan. Dalam persoalan roh, aspek roh yang
menghasilkan bakat-bakat dikaitkan dengan sifat Kudrat.
...
Nafsu pula dikaitkan dengan sifat Iradat.
Akal dikaitkan dengan sifat Ilmu.
Nyawa dikaitkan dengan sifat Hayat.

...
Kudrat Allah SWT yang memberikan keupayaan kepada roh. Roh berperanan membekalkan
bakat-bakat, keupayaan serta tenaga. Kebolehan mendengar, melihat, berkata-kata, bergerak dan
lain-lain adalah merupakan pekerjaan roh. Roh mempastikan setiap bakat itu pergi kepada alat
atau pancaindera yang sesuai dengannya. Roh menghantarkan bakat melihat kepada mata,
mendengar kepada telinga, berkata-kata kepada lidah dan bakat-bakat lain dihantar kepada
pancaindera yang sesuai untuk masing-masingnya. Roh dikaitkan dengan urusan Allah SWT.
Sebab itu pekerjaan roh adalah tepat dan sempurna. Roh tidak membuat salah, seperti
meletakkan bakat melihat kepada kaki atau bakat mendengar kepada lutut.
...
Dalam syariat roh diistilahkan sebagai malaikat. Malaikat yang menjaga matahari, bulan, bintang
dan planet-planet lainnya akan mengheret masing-masing itu pada falak yang telah ditentukan
oleh Tuhan dan maklumatnya telah dibekalkan kepada malaikat atau roh masing-masing.
Malaikat menjalankan perintah Tuhan dengan tepat, tanpa kegoncangan yang datang daripada
nafsu dan akal.
...
Roh atau malaikat secara semula jadinya mempunyai sifat hanya mentaati perintah Allah SWT
tanpa berfikir atau memilih. Malaikat angin yang diperintahkan Allah SWT supaya
membinasakan sebuah negeri akan berbuat demikian tanpa kasihan belas walaupun anak
dipisahkan daripada ibu bapa, isteri dipisahkan daripada suami dan banyak nyawa terkorban
serta harta benda yang rusak.
...
Malaikat atau roh yang menghantar bakat melihat kepada mata akan terus berbuat demikian
walaupun mata itu digunakan untuk melihat sesuatu yang dimurkai Allah SWT, melainkan jika
Allah SWT memerintahkannya memberhentikan penghantaran bakat tersebut. Jadi, roh pada
aspek bakat-bakat adalah serupa dengan malaikat yang menjalankan tugas tanpa rangsangan
nafsu dan pertimbangan akal.
di Juni 20, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

ALLAH MUHAMMAD ADAM

Jadi yang tidak ada Maujud didalam Ujud ini hanya Allah, Adam pun tiada Maujud dengan
sendirinya. Tetapi ia Maujud dengan Ujud Allah Ta’ala yang hakiki, dan fana dibawah ujudnya.
...
Jadi kalau begini jelaslah kepada kita bahwa Alam ini mashur Ujud Allah Ta’ala jua. Maka
nyatalah Ujud makhluk adalah Waham dan Hayal jua, kalau dinisbahkan kepada ujud Allah
Ta’ala yang hakiki dan fana dibawah ujudnya, jadi nyatalah bahwa ; Allah, Muhammad, Adam
adalah Tunggal. Insan kamil pun Allah jua. Adam dan Muhammad pun pada hakikatnya.
...
HADITS QUDSYI
Artinya : Aku menyaksikan hidup Aku sendiri sebenarnya tiada Tuhan selain Aku. Dan Aku naik
saksi bahwasannya Muhammad itu utusan Aku dan sebenarnya yang bernama itu Akidah Aku,
Rasul itu Rasa Aku, dan Muhammad itu Cahaya Aku, Akulah Allah yang hidup yang tiada mati-
mati yang ingat tiada kekal tiada berubah pada kenyataan DZAT ; Akulah yang hawas lagi tahu,
tiada samar akan sesuatu. Akulah yang berkuasa dan yang menguasai dan akulah yang maha
bijaksana. Dan maha suci AKU, maha adil dan maha pengasih dan maha penyayang AKU, dan
kenallah AKU.
...
Jadi hadits qudsyi yang diatas ini tadi bukanlah dibaca begitu saja, maksudnya ialah untuk
peribadi kita sendiri.
...
Beranikan didalam soal ini dan jangan takut dan jangan gentar, ALLAH beserta kita. Jadi
bolehlah kita mengatakan bahwa kita ini termasuk golongan yang sedikit atau golongan
FIAHQALILLAH sedikit tapi bermutu.
...
Orang awam dan orang alim belum sampai kepada tingkat ini. Orang awam dan orang alim
hanya sampai kepada tingkat ilmu belaka. Belum lagi sampai kepada derajat Hakikat, Ilmu dan
Ma'rifat.
...
Jadi sekarang yang penting sekali adalah untuk peribadi kita sendiri. Jadi yang dinamakan Allah
itu adalah : Af'alnya, dan yang disebut Rasul-Rasul itu ya Muhammad, dan Muhammad itu
sebenarnya adalah cahaya kita jua. Maka jelaslah yang sebenarnya hidup kita ini adalah
hidupnya ALLAH.
...
Bukti nyata dalil qur'an mengatakan : bahwa ALLAH itu kuasa menghidupkan yang mati,
adanya mati dari hidup.
...
Justru hidup kita peribadi berasal dari yang mati dan akhirnya tiada mati-mati dan tetap hidup di
dunia dan di akhirat dan tiada pernah lupa akan hidup kita, tanpa perubahan dan tanpa bergeser
dalam keadaan kenyataan sejati. Itulah dia kesempurnaan hidup.
...
Dan tiada merasa apa yang terang cahaya jauh dipandang. Hendak mendekat dalil dan menaruh
dibelakang.
Penyeberang dari anak dan dalil menang terlarang. Hati rindu tidak diperdulikan. Biar bahaya,
terus berjuang Allah mengampuni pahlawan sejati. Qur'an dan hadits khusus pedoman Baiklah
aku serukan ; agar supaya lebih mendalam, tiada batas menurut qur'an tiada seorang makhluk
sanggup menghalang jangan peduli Acahan orang sebagai penghalang memuji Allah.
...
Yakin dan bulat didalam Cahaya, menunjukkan Allah chalikul Alam.
...
ALLAH SWT ADA BERPERI SETIAP INSAN HARUS DIBERI ASAL TUAN SUDI
MENCARI ALLAH SWT DIDALAM DIRI
di Juni 20, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

HAKIKAT HAYAT RASUL

Dari mana datangnya cinta,dari mata turun ke hati.Dari hati turun ke sulbi di situ datangnya
benci.
...
Allah sayang Muhammad kasihi di situ datangnya Tajjali.Cinta suci yang hakiki.
Dari yang hidup yang tidak akan mati,kepada yang datang yang tidak akan kembali.
...
Apabila turunnya ayat terakhir yang menandakan sempurnanya Al-quran maka menangislah Abu
Bakar.
Mengamuklah Umar dan berdukacitalah Fatimah.
...
Di makna tahunya sahabat dan puteri terpilih bahawasanya akan ghaib dan berpergianlah
ayahanda dan sahabat tercinta Nabi Muhammad saw dari alam nyata.
...
Di hakikat hayat rasul Rukun 13 + 20 sifat + 30 juzuk Al-qur'an = 63 tahun.
...
- Dalam Sulbi : Ma'al Hayat
- Dipohon Kalam : Mada
- Dihujung Kalam : Mani
-Diluar : Manikam
- Mula mula masuk : Nurfah
...
- Umur 1 bulan : Ruh Nabati
- Umur 3 bulan : Ruh Jasmani
- Umur 5 bulan : Ruh Nafsani
- Umur 7 bulan : Ruh Nurani
- Umur 9 bulan + 9 hari : Ruh Idhafi
...
- Keluar dari Rahim : Waladal Insan
- Umur 7 hari : Muhammad namanya.
- Umur 40 hari : Muhammad Qudri
- Umur 2 tahun : Muhammad Ainul Insani.
-Umur 7 Tahun : Muhammad Salatullah
- Umur 10 tahun : Muhammad Salawatullah
-Umur 14 tahun : Muhammad Namarullah
- Umur 25 tahun : Muhammad Aminullah
- Umur 35 tahun : Muhammad Sirathal Mustaqim.
- Umur 40 tahun : Muhammad Uzlatullah
- Umur 41 tahun : Muhammad Rasulullah
- Isra' Mi'raj : Abdullah
- Ketiga di langit ke 7 : Mahmud
- Ketiga di Mustawan : Ahmad - Ketiga umur 63 tahun : Kamalullah
-Ketika wafat : Rahmatullah
- Ketika diproses Mahsyar : Al Hasyir
-Dihadirat Allah : Habibullah.
di Juni 20, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Minggu, 19 Juni 2016


PENDAKIAN ANAK TANGGA

Pendakian anak anak tangga


...
Pertama - adalah anak tangga istaghfar yang akan membawa salik ke penyingkapan hijab dirinya.
Karena dari istaghfar akan tercapai maghfirah yang memancar dari al-Ghaffar (Yang Maha
Pengampun), di mana dengan maghfirah itu al-Ghaffar akan menyingkap selubung hijab.
...
Kedua - ketika hijab ghafara sudah tersingkap maka salik akan mendaki anak tangga selawat.
Pada tahap itu salik menyadari bahwa keberadaan dirinya adalah bahagian dari pancaran Nur
Muhammad (Cahaya Yang Terpuji, Cahaya Muhammad)
sebagaimana sabda Rasulallah Saw :
"Anamin nur Allah wa khalq kulluhum min nuri"
dan "Khalaqtuka min nuri wa khalaqtu khalqa min nurika".
Hanya melalui Nur Muhammad inilah seorang salik dapat melanjutkan perjalanan menuju al-
Haqiqah al-Muhammadiyyah (Hakikat Yang Terpuji Hakikat Muhammad).
...
Ketiga - ketika salik sudah mencapai pengenalan al-Haqiqah al-Muhammadiyyah maka dia akan
mendaki anak tangga tahlil, yakni anak tangga penauhidan.
Pada tahap ini, salik akan memahami makna rahasia yang tersembunyi pada al-Haqiqah al-
Muhammadiyyah
sebagaimana sabda Rasulallah Saw :
"Ana Ahmadun bila mim"
dan "Ana ‘Arabun bila ‘ain."
Inilah tahap wahdah asy-Syuhud (kesatuan penyaksian).
...
Keempat - ketika salik sudah mencapai tahap syuhud maka dia akan mendaki anak tangga nafs
al-haqq (Jiwa Yang Mutlak).
Inilah tahap di mana salik memasuki tahap fana' (peniadaan diri) karena jiwa kehidupannya telah
terhubung dengan keberadaan al-Haqq, yang tersembunyi di dalam Ruh al-Haqq yang berada di
takhta 'arsy di Baitul Haram hatinya, dengan Huwa yang mutlak dan tak terbatas. Inilah Jiwa
Ilahi. Allah meniupkan nafs al-haqq ke dalam ruh al-haqq yang disemayamkan di takhta 'arsy di
Baitul Haram hati manusia.
Inilah Jiwa Yang Pengasih (nafs ar-Rahman) yang ditiupkan kepada shurah ar-Rahman. Dan
melalui nafs ar-Rahman itulah Dia berbicara.
Pada tahap fana' ini tidak ada lagi pihak yang menyaksikan dan Pihak Yang Disaksikan.
Kemenduaan, kegandaan, dan kejamakan telah lebur.
Pada tahap ini, al-Haqq yang tersembunyi secara rahasia di dalam Ruh al-Haqq telah menunggal
dengan Huwa (Dia Yang Maha Mutlak), sebagaimana tunggal butiran garam dengan air laut.
Inilah tahap wahdah al-wujud (kesatuan Wujud), yakni bersatunya al-Haqq dengan Huwa.
...
Keempat anak tangga rahasia menuju Dia pada dasarnya mengungkapkan penyaksian tentang
keberadaan paling rahasia dari Allah sebagai Sebab Pertama, di mana pada Asma Allah
tersembunyi hakikat dari hakikat Huwa (Dia Yang Maha Mutlak).
Asma Allah, terdiri atas empat huruf, yakni ALIF - LAM - LAM - HA.
Jika huruf ALIF pada Asma Allah ditiadakan maka yang Ada adalah Lillah.
Jika huruf LAM pertama ditiadakan maka yang Ada adalah Lahu.
Dan jika huruf LAM kedua ditiadakan, maka yang Ada adalah Hu.
...
Keempat tahap itu adalah satu kesatuan dari Asma', Af'al, Sifat, dan Dzat yang tidak boleh
dipisah-pisahkan satu dengan yang lain-Nya.
...
Itu berarti, mengenal Dia harus melalui empat tahap pengenalan.
Pertama, mengenal Asma' (Nama).
Kedua - mengenal Af'al.
Ketiga - mengenal Sifat.
Keempat - mengenal Dzat.
...
Dan pengenalan ini tidak mampu dituturkan dengan bahasa manusia, tetapi harus dialami sendiri
sebagai sebuah pengalaman yang sangat peribadi.
...
Dapatkah seseorang merasakan manisnya buah anggur dengan hanya mendengarkan cerita dan
gambaran tentangnya?
Bolehkah seekor anai-anai dikatakan telah mengenal nyala api jika tubuhnya belum terbakar?
di Juni 19, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Jumat, 17 Juni 2016


TEMPAT ROH-ROH

Tempat roh manusia, roh kehidupan, di dalam badan ialah dada. Tempat ini berhubung dengan
pancaindera dan deria-deria. Urusan atau bidangnya ialah agama. Pekerjaannya ialah mentaati
perintah Allah. Dengan peraturan-peraturan yang ditentukan-Nya, Allah memelihara dunia nyata
ini dengan teratur dan harmoni.
...
Roh itu bertindak menurut kewajipan yang ditentukan oleh Allah, tidak menganggap
perbuatannya sebagai perbuatannya sendiri karena dia tidak berpisah dengan Allah.
Perbuatannya daripada Allah; tidak ada perpisahan di antara ‘aku’ dengan Allah di dalam
tindakan dan ketaatannya.
...
“Barangsiapa percaya akan pertemuan Tuhannya hendaklah mengerjakan amal salih dan
janganlah ia sekutukan sesuatu dalam ibadat kepada Tuhannya”.
(Surah Kahfi, ayat 110).
...
Allah adalah Esa dan Dia mencintai yang bersatu dan satu. Dia mau semua penyembahan dan
semua amal kebaikan, yang Dia anggap sebagai pengabdian kepada-Nya, menjadi milik-Nya
semata-mata, tidak dipersekutukan dengan apa saja. Jadi, seseorang tidak memerlukan kelulusan
atau halangan daripada sesiapa pun di dalam pengabdiannya kepada Tuhannya, juga amalannya
bukan untuk kepentingan duniawi. Semuanya semata-mata karena Allah.
...
Suasana yang dihasilkan oleh petunjuk Ilahi seperti menyaksikan bukti-bukti kewujudan Allah di
dalam alam nyata ini; kenyataan sifat-sifat-Nya, kesatuan di dalam yang banyak, hakikat di
sebalik yang nyata, kehampiran dengan Pencipta, semuanya adalah ganjaran bagi amalan
kebaikan yang benar dan ketaatan tanpa mementingkan diri sendiri. Namun, semuanya itu di
dalam taklukan alam benda, daripada bumi yang di bawah tapak kaki kita sehinggalah kepada
langit-langit. Termasuk juga di dalam taklukan alam dunia ialah kekeramatan yang muncul
melalui seseorang, misalnya berjalan di atas air, terbang di udara, berjalan dengan pantas,
mendengar suara dan melihat gambaran dari tempat yang jauh atau boleh membaca fikiran yang
tersembunyi. Sebagai ganjaran terhadap amalan yang baik manusia juga diberikan nikmati di
akhirat seperti syurga,
...
khadam-khadam, bidadari, susu, madu, arak dan lain-lain. Semuanya itu merupakan nikmat
syurga tingkat pertama, syurga dunia. Tempat ‘roh perpindahan atau roh peralihan’ ialah di
dalam hati. Urusannya ialah pengetahuan tentang jalan kerohanian. Kerjanya berkait dengan
empat nama-nama pertama bagi nama-nama Allah yang indah.
...
Sebagaimana dua belas nama-nama yang lain empat nama tersebut tidak termasuk di dalam
sempadan suara dan huruf. Jadi, ia tidak boleh disebut.
...
Allah Yang Maha Tinggi berfirman:
“Dan bagi Allah jualah nama-nama yang baik, jadi serulah Dia dengan nama-nama tersebut”.
(Surah A’raaf, ayat 180).
...
Firman Allah di atas menunjukkan tugas utama manusia adalah mengetahui nama-nama Tuhan.
Ini adalah pengetahuan batin seseorang. Jika mampu memperolehi pengetahuan yang demikian
dia akan sampai kepada makam makrifat. Di sanalah pengetahuan tentang nama keesaan
sempurna.
...
Nabi SAW bersabda : “Allah Yang Maha Tinggi mempunyai sembilan puluh sembilan nama,
sesiapa mempelajarinya akan masuk syurga”.
...
Baginda SAW juga bersabda ; “Pengetahuan adalah satu. Kemudian orang arif jadikannya
seribu”.
...
Ini bermakna nama kepunyaan Dzat hanyalah satu. Ia memancar sebagai seribu sifat kepada
orang yang menerimanya.
...
Dua belas nama-nama Ilahi berada di dalam lengkungan sumber pengakuan tauhid “Laa ilaaha
illallah”. Tiap satunya adalah satu daripada dua belas huruf dalam kalimah tersebut.
...
Allah Yang Maha Tinggi mengurniakan nama masing-masing bagi setiap huruf di dalam
perkembangan hati. Setiap satu daripada empat alam yang dilalui oleh roh terdapat tiga nama
yang berlainan.
...
Allah Yang Maha Tinggi dengan cara ini memegang erat hati para pencinta-Nya, dalam kasih
sayang-Nya.
...
Firman-Nya:
“Allah tetapkan orang-orang yang beriman dengan perkataan yang tetap di Penghidupan dunia
dan akhirat”.
(Surah Ibrahim, ayat 27).
...
Kemudian dikurniakan kepada mereka kehampiran-Nya.Dia sediakan pokok keesaan di dalam
hati mereka, pokok yang akarnya turun kepada tujuh lapis bumi dan Dahannya meninggi kepada
tujuh lapis langit, bahkan meninggi lagi hingga ke arasy dan mungkin lebih tinggi lagi.
...
Allah berfirman:
“Tidakkah engkau perhatikan bagaimana Allah adakan misal, satu kalimah yang baik seperti
pohon yang baik, pangkalnya tetap dan cabangnya ke langit".
(Surah Ibrahim, ayat 24).
...
Tempat ‘roh perpindahan atau roh peralihan’ adalah di dalam nyawa kepada hati. Alam malaikat
berterusan di dalam penyaksiannya. Ia boleh melihat syurga alam tersebut, penghuninya,
cahayanya dan semua malaikat di dalamnya. Kalam ‘roh peralihan’ adalah bahasa alam batin,
tanpa huruf tanpa suara.
...
Perhatiannya berterusan menyentuh soal-soal rahasia-rahasia maksud yang tersembunyi.
Tempatnya di akhirat apabila kembali ialah syurga Na’im, taman kegembiraan kurniaan Allah.
...
Tempat ‘roh sultan’ di mana ia memerintah, adalah di tengah-tengah hati, jantung kepada hati.
Urusan roh ini ialah makrifat.
Kerjanya ialah mengetahui semua pengetahuan ketuhanan yang menjadi perantaraan bagi semua
ibadat yang sebenar-benarnya diucapkan dalam bahasa hati.
...
Nabi SAW bersabda, “Ilmu ada dua bagian.
Satu pada lidah, yang membuktikan kewujudan Allah.
Satu lagi di dalam hati. Inilah yang perlu bagi menyedarkan tujuan seseorang”.
Ilmu yang sebenar-benarnya bermanfaat berada di dalam sempadan kegiatan hati.
...
Nabi SAW bersabda, “Quran yang mulia mempunyai makna zahir dan makna batin”.
...
Allah Yang Maha Tinggi membukakan Quran kepada sepuluh lapis makna yang tersembunyi.
Setiap makna yang berikutnya lebih bermanfaat daripada yang sebelumnya karena ia semakin
hampir dengan sumber yang sebenarnya. Dua belas nama kepunyaan Dzat Allah adalah umpama
dua belas mata air yang memancar dari batu apabila Nabi Musa a.s menghentamkan batu itu
dengan tongkatnya.
...
“Dan (ingatlah) tatkala Musa mintakan air bagi kaumnya, maka Kami berkata, ‘Pukullah batu itu
dengan tongkat kamu’. Lantas terpancar daripadanya dua belas mata air yang sesungguhnya
setiap golongan itu mengetahui tempat minumnya”.
(Surah Baqarah, ayat 60).
...
Pengetahuan zahir adalah umpama air hujan yang datang dan pergi sementara pengetahuan batin
umpama mata air yang tidak pernah kering.
...
“Dan satu tanda untuk mereka, ialah bumi yang mati (lalu) Kami hidupkannya dan Kami
keluarkan daripadanya biji-bijian, lalu mereka memakannya”.
(Surah Yaa Sin, ayat 33).
...
Allah jadikan satu bijian, sebiji benih di langit. Benih itu menjadi kekuatan kepada kehaiwanan
di dalam diri manusia. Dijadikan-Nya juga sebiji benih di dalam alam roh-roh (alam al-anfus);
menjadi sumber kekuatan, makanan roh. Bijian itu dijiruskan dengan air dari sumber hikmah.
...
Nabi SAW bersabda, “Jika seseorang menghabiskan empat puluh hari dalam keikhlasan dan
kesucian sumber hikmah akan memancar dari hatinya kepada lidahnya”.
...
Nikmat bagi ‘roh sultan ialah kelazatan dan kecintaan yang dinikmatinya dengan menyaksikan
kenyataan keelokan, kesempurnaan dan kemurahan Allah Yang Maha Tinggi.
...
Firman Allah:
“Dia telah diajar oleh yang bersangatan kekuatannya, yang berupa bagus, lalu ia menjelma
dengan sempurnanya padahal ia di pehak atas yang paling tinggi. Kemudian ia mendekati rapat
(kepadanya), maka adalah (rapatnya) itu kadar dua busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu Ia
wahyukan kepada hamba-Nya apa yang Ia mahu wahyukan. Hatinya tidak mendusta apa yang
dia lihat”.
(Surah Najmi, ayat 5 – 11).
...
Nabi SAW menggambarkan suasana demikian dengan cara lain,
“Yang beriman (yang sejahtera) adalah cermin kepada yang beriman (yang sejahtera)”.
...
Dalam ayat ini yang sejahtera yang pertama ialah hati orang yang beriman yang sempurna,
sementara yang sejahtera kedua itu ialah yang memancar kepada hati orang yang beriman itu,
tidak lain daripada Allah Yang Maha Tinggi sendiri. Allah menamakan Diri-Nya di dalam Quran
sebagai Yang Mensejahterakan.
...
“Dia jualah Allah yang tiada Tuhan melainkan Dia…Yang Mensejahterakan(Pemelihara iman),
Pemelihara segala-galanya”.
(Surah Hasyr, ayat 23).
...
Kediaman ‘roh sultan’ di akhirat ialah syurga Firdaus, syurga yang tinggi.
...
Setesen di mana roh-roh berhenti adalah tempat rahasia yang Allah buatkan untuk Diri-Nya di
tengah-tengah hati, di mana Dia simpankan rahasia-Nya (Sirr) untuk disimpan dengan selamat.
Keadaan roh ini diceritakan oleh Allah melalui pesuruh-Nya:
“Insan adalah rahasia-Ku dan Aku rahasianya”.
...
Urusannya ialah kebenaran (hakikat) yang diperolehi dengan mencapai keesaan; mencapai
keesaan itulah tuagasnya. Ia membawa yang banyak kepada kesatuan dengan cara terus menerus
menyebut nama-nama keesaan di dalam bahasa rahasia yang suci. Ia bukan bahasa yang
berbunyi di luar.
...
“Dan jika engkau nyaringkan perkataan, maka Sesungguhnya Dia mengetahui rahsia dan yang
lebih tersembunyi”.
(Surah Ta Ha, ayat 7)
...
Hanya Allah mendengar bahasa roh suci dan hanya Allah mengetahui keadaannya. Nikmat bagi
roh ini ialah penyaksian terhadap ciptaan Allah yang pertama. Apa yang dilihatnya ialah
keindahan Allah. Padanya terdapat penyaksian rahasia.
...
Pandangan dan pendengaran menjadi satu. Tidak ada perbandingan dan tidak ada persamaan
tentang apa yang disaksikanya. Dia menyaksikan sifat Allah, keperkasaan dan kekerasan-Nya
sebagai esa dengan keindahan, kelembutan dan kemurahan-Nya.
...
Bila manusia temui matlamatnya, tempat kediamannya, bila dia temui akal asbab, pertimbangan
keduniaannya yang memandunya selama ini akan tunduk kepada Perintahnya; hatinya akan rasa
gentar bercampur hormat, lidahnya terkunci. Dia tidak berupaya menceritakan keadaan tersebut
karena Allah tidak menyerupai sesuatu.
...
Bila apa yang diperkatakan di sini sampai ke telinga orang yang berilmu, mula-mula cubalah
memahami tahap pengetahuan sendiri.
...
Tumpukan perhatian kepada kebenaran (hakikat) mengenai perkara-perkara yang sudah
diketahui sebelum mendongak ke ufuk yang lebih tinggi, sebelum mencari peringkat baru,
semoga mereka memperolehi pengetahuan tentang kehalusan perlaksanaan Ilahi.
...
Semoga mereka tidak menafikan apa yang sudah diperkatakan, tetapi sebaliknya mereka mencari
makrifat, kebijaksanaan untuk mencapai keesaan.
Itulah yang sangat diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai