Anda di halaman 1dari 46

Selasa, 26 April 2016

HAKEKAT DALAM BERDZIKIR

Setiap orang yang hendak menyucikan dirinya dengan Allah SWT, berkewajiban mengamalkan
segala petuah-petuah yang diberikan oleh gurunya di samping berzikir dengan Allah SWT.
karena dengan berzikir sajalah maka hakiki dari ke-kotoran hati dapat disucikan, dan perlu
diketahui bahwa tiada jalan lain untuk mengembalikan Diri Rahasia Allah SWT. kepada Zatul
Haq melainkan dengan cara menyucikan hatinya.
Kesucian hati dapat diukur berdasarkan tahap kesucian gumpalan darah kotor yang ada di bagian
bawah jantung seseorang, yang selama ini menyelebungi lampu Makrifat.
Dengan mendapatkan Nur Qalbu, maka manusia tersebut akan mendapatkan hidayah dari Allah
SWT.
Seperti Sabda Rasulullah SAW :
KALBU MUKMININ BAITULLAH
"Sesungguhnya hati orang mukmin itu adalah istana Allah"
.
Apakah Hakekat daripada ZIKIR…? Sesungguhnya Zikir pada pandangan Syareat adalah
mengingati Allah SWT. dengan melafazkan ASMA Allah SWT. yaitu apa yang ada dibibir sama
dengan yang ada didalam hati.
.
Adapun penafsiran ZIKIR pada pandangan Tasawuf boleh ditafsirkan bahwa : Zikir adalah satu
seruan kepada semua anggota Zahir dengan tujuan untuk membersihkan hati dalam usahanya
untuk mengembalikan Diri Rahasia kepada tuan Empunya Diri,
.
ini berlandaskan firman Allah SWT. di dalam Al Quran Surah Ar Ra'du Ayat 28 :
ILLA BIZIKRULLAHI BAIANUL QULUB
.
Adapun Zikir yang biasa diamalkan orang-orang Hakekat dan Makrifat Adalah Zikir Af'al, Zikir
Asma', Zikir Sifat dan Zikir Dzat.
.
Berawal ZIKIR AF’AL adalah dengan melafazkan kalimat Syahadat Tauhid Yaitu :
"LAA ILLAHA ILLAALLAH",
Zikir ini merupakan Zikir Awal yang biasa diamalkan oleh orang-orang kumpulan SYAREAT.
Zikir ini juga sering disebut sebagai Zikir Nafi dan Isbab dimana si pengamal Zikir ini akan
Menafikan segala Hak pada dirinya dan segala Af'al pada dirinya dengan Mengisbabkan
segalanya kepada hak Allah SWT. semata, disamping dia juga Menafikan KeWujudan dirinya
kepada KeWujudan Allah SWT. semata-mata.
.
Sedangkan ZIKIR ASMA itu adalah dengan cara Melafazkan Zikir keluar Nafas Yaitu :
"ALLAH",
Zikir ini biasanya diamalkan oleh kumpulan TAREKAT.
Dimana pengamal-pengamalnya terus menerus Menafikan diri Zahirnya dan terus Mengisbabkan
kepada diri batinnya semata-mata Yaitu ALLAH.
.
Jika pada ZIKIR SYAREAT Yaitu
"LAA ILLAHA ILLAALLAH" masih menyata-kan Nafi dan Isbab dengan melafazkan kalimah
"LAA ILLAHA ILLAALLAH" dengan lidah dan hatinya secara berulang-ulang melafazkan
kalimah penyaksian.
"LAA ILLAHA ILLAALLAH" Tiada yang nyata hanya Allah SWT.
.
Tetapi pada ZIKIR TAREKAT adalah lebih ringkas lagi dengan hanya terus menyatakan
ALLAH saja. Yaitu diri batin yang mengandungi Diri Rahasia Allah SWT. Zikir penyaksian diri
batin ini dilakukan sambil si pengamalnya menilik diri bathinnya.
Disini dapatlah diterangkan bahwa konsep yang disimpulkan pada Zikir Asma' ini adalah :
LA MAUJUDU ILLALLAH
(Tiada yang wujud pada zahir dan bathinnya hanya Allah semata-mata).
.
Kemudian ZIKIR SIFAT itu adalah Zikir keluar Masuk Nafas atau Zikir TANAFAS Yaitu :
"ALLAH HU".
Dimana lazimnya zikir ini diamalkan oleh kumpulan orang-orang HAKEKAT.
Sesungguhnya Zikir ini adalah, Zikir dimana pengamal-pengamalnya telah memahami konsep
pada penyaksian diri ZAHIR dan BATHIN dimana mereka telah mendapat petuah penyaksian
diri daripada gurunya yang mursyid lagi Makrifat.
.
Jadi bila seseorang itu berzikir dengan ZIKIR SIFAT maka berarti dia menyatakan pada diri
zahir dan bathinnya tentang dua konsep pegangan diatas.
.
ALLAH HU
LAA ILLAHA ILLAALLAH
MUHAMMADAR RASULULLAH
(Tiada yang nyata pada diriku hanya diri bathin dan Muhammad (diri zahir) adalah penanggung
Diri Rahasia Allah).
.
Adapun ZIKIR DZAT dengan melafazkan Zikir Rahasia NUFUS Yaitu : "A HU",
Zikir ini juga dinamakan Zikir pertemuan Makrifat antara ZAKAR dan FARAJ ketika
berlangsungnya persetubuhan.
Zikir ini adalah Zikir "NYATA MENYATA" di antara pemberi dan penerima Yaitu DZAT dan
SIFAT yang KAMIL MULKAMIL yang Makrifat antara satu dengan lainnya.
.
Adapun yang dimaksud KAMIL MULKAMIL di antara satu dengan lain itu adalah satu
kesatuan antara diri zahir dan bathin ataupun antara Hakekat Diri Allah dan Hakekat Muhammad
tidak boleh lagi bercerai berai diantara satu dengan lain pada konsep Makrifat.
.
Syareat = Zikir Af’al =
"LAA ILLAHA ILLAALLAH"
Tarekat = Zikir Asma' = "ALLAH"
Hakekat = Zikir Sifat = "ALLAH HU"
Makrifat = Zikir Dzat = A HU
.
Pada peringkat awal bagi orang-orang MUFTADI (orang yang baru belajar), mereka biasanya
diberi petuah oleh gurunya supaya mengamalkan dan berpegang dahulu dengan hakekat syahadat
tauhid
dan bagi orang-orang MUTTAWASID (orang-orang pertengahan) biasanya diberi petuah oleh
gurunya mengamalkan Zikir Asma' (ALLAH).
Sedangkan bagi orang MUNTAHI (orang yang faham) biasanya mengamalkan Zikir Sifat
(ALLAH HU) dan Zikir Dzat (A HU).
di April 26, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Senin, 25 April 2016


DZIKIR NAFAS

Dzikir Nafas yang Khusyuk adalah media untuk memasuki beberapa lapis dari dimensi Alam
Ruhani, Dzikir yang dikerjakan seperti layaknya Mi'raj yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah
SAW,
Kita berusaha merasakan kehadiran Allah dalam Diri dan menghadap-Nya, Jika di Dunia saja
kita tidak pernah merasakan kedalaman batin semacam ini, bagaimana mungkin berkesempatan
melihat Wajah-Nya di Alam Akhirat, Mari Menggali potensi dan daya ruhani kita selagi ada
kesempatan
.
Rasulullah SAW bersabda :
"Kalian akan melihat Tuhan kalian, seperti kalian melihat bulan pada malam purnama"
(HR. Al-Bukhari)
.
Allah memiliki Surga yang di dalamnya tidak ada bidadari dan istana, tanpa madu dan susu,
Kenikmatan di Surga itu hanya satu, yaitu Melihat Dzat Allah Sebagaimana yang difirmankan
Allah SWT,
"Wajah-wajah (orang-orang Mu’min) pada hari itu berseri-seri, Kepada TuhanNyalah mereka
melihat".
(QS. Al-Qiyamah : 22-23)
.
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan :
"Andaikan malaikat dan jasmani memaksa masuk ke alam ini (Alam Lahut) yakni segala sesuatu
selain Ruh Al-Qudsi, maka keduanya pasti akan terbakar"
.
Hadis Qudsi :
"Seandainya dibuka kesucian wajah-Ku yang Mulia maka pastilah terbakar segala sesuatu sejauh
'Mata-Ku' memandang".
(HR. Muslim)
.
Sebagaimana juga yang diungkapkan Jibril AS :
"Andaikan Aku Mendekat, Pastilah Aku Terbakar"
.
"Barang Siapa Mengenal Dirinya, Maka Dia Akan Mengenal Sifatnya,
Barang Siapa Mengenal Sifatnya, Maka Dia Akan Mengenal Nafasnya,
Barang Siapa Mengenal Nafasnya, Maka Dia Akan Mengenal Hatinya,
Dan Barang Siapa Mengenal Hatinya, Maka Dia Akan Mengenal Rasanya,
Dan Barang Siapa Mengenal Rasanya, Maka Dia Akan Mengenal Rahasianya
.
Arifbillah selalu berkata tentang RAHASIA, rahasia itu ialah AKAL, AKAL itu adalah DIRI,
Pada DIRI itulah bermula Segala-Galanya, DIRI itulah Yang Mengenal Allah, DIRI itulah Yang
Ingat, Yang Takut, Yang Harap, Yang Taat, Yang Ikhlas, Yang Cinta, Yang Rindu.
Tapi Diri itu jugalah Yang Lupa, Yang Jahil, Yang Ingkar, Yang Zalim, Yang Riya, Yang Ujub,
.
Apakah yang membedakan suatu diri dengan diri yg lain itu?,,, Bedanya pada pengenalan, dan
sedalam mana pengenalan itu?,,,
Kata Arifbillah "pengenalan itulah bermulanya keislaman"
Hanya yang benar-benar kenal dan menyerah-lah yang mengenalnya, Maka apakah yang
menghalang manusia dari menyerah?,,, Apa yang tidak benar dengan AKAL fikirannya,
sehingga dia sanggup menggadaikan Kebahagian Abadi buat DIRInya?,,, Apakah yang menjadi
HIJAB kepadanya?,,,
Jawab arifbillah : karena ILMUnya telah rusak, dirusakkan oleh pemikiran sekuler, yang dirasuk-
kan sebagai ilmu yang sebenar, yang datang sebagai teori dan andaian dalam berbagai-bagai
disiplin ilmu
Ilmu itu bukanlah sebenarnya ilmu, karena ia menjadi hijab antara diri dengan HAKIKATNYA,
Pendidikan moderen telah menjadikan mereka buta akan hakikat yang sebenar, mereka tidak lagi
kenal hakikat yang mendasari Pandangan Alam
.
Maka sebab itulah arifbillah merumuskan kembali ilmu hakikat itu dalam Prolegomena to The
Metaphysics of Islam, dengan harapan mereka yang mau mendapat petunjuk akan berusaha
mempelajari dan memahaminya, Mudah-mudahan mereka akan kembali menemui diri sendiri
.
kata hadist,
AWALUDDIN MA'RIFATULLAH :
"Awal Agama Mengenal Allah"
.
Mengenal diri sekaligus Mengenal Allah, berlakunya sembah kepada Allah atas kenal, kalau
tidak kenal maka itu cuma hayalan belaka
.
MAN ARAFA NAFSAHU FAQAD ARAFA RABBAHU :
"Barang siapa mengenal dirinya maka akan kenal pada tuhanNya"
.
INNALILLAH :
"Sesungguhnya kita berasal dari Allah"
WA ILAIHI ROJIUN :
"Akan kembali kepada Allah"
.
Pembuktian sesungguhnya kita berasal dari Allah, kata Allah dalam hadist qudsi :
"AKU ADALAH PERBENDAHARAAN YANG TERSEMBUNYI, AKU INGIN DIKENAL
MAKA KUCIPTAKAN MAHLUK (Adam) DAN SEGALA ALAM BESERTA ISINYA"
.
Kata Allah : "AKU INGIN MELIHAT DIRI DILUAR DIRIKU"
.
Sebenarnya sebelum ada langit dan bumi, sebelum ada syurga dan neraka, dan juga sebelum ada
Makhluk, dan Allah pun belum dikenal sudah adakah kita,?.... Dan adanya kita dimana,?
Jawab :
ADANYA KITA SEMUA YAITU DI DALAM PERBENDAHARAAN ALLAH (di dalam
kunhi dzat Allah)
.
Sedangkan Allah masih seorang diri, apakah Ruh kita sudah ada,?....
Apakah sama usia Allah dengan Ruh kita,?.... Sama-Sama Tiada Awal Tiada Akhir
.
Kata Allah :
"WAHAI SEGALA PERBENDAHARAAN RUH MANUSIA, AKU INGIN MENCIPTAKAN
ALAM, PERHATIKAN DAN SEBUT KUN SECARA BERSAMA-SAMA"
.
1. KUN : jadilah tujuh lapis bumi dan isinya serta tumbuh-tumbuhan, dan binatang di darat dan
dilaut
.
2. KUN : jadilah tujuh lapis langit dan planet serta tata surya dan gugusan bintang
.
3. KUN : jadilah Syurga
.
4. KUN : jadilah Neraka
.
5. KUN : jadilah Malaikat
.
6. KUN : jadilah Jin
.
7. KUN : jadilah Iblis, maka sudah tujuh kali kun
.
Kesemunya tersebut kata Allah adalah berdiri sendiri dengan nyawa masing-masing,
kesemuanya aku yang mengendalikanNya yang sudah diberi tugas sesuai perjanjian dalam
bahasa ilmu
"AR-RUH NUR MUHAMMAD"
.
Sekarang kata Allah, aku ingin melihat diriku diluar diriku, dan aku mau menciptakan Adam
.
WAHALAQTA ADAMA KASURATIHI :
kuciptakan Adam seperti rupaku kata Allah, atau seperti bentukKu, atau seperti aku kata Allah
.
Allah memerintahkan Jibril untuk mengambil TANAH-AIR-ANGIN-API, dipertengahan dunia
di negeri mekkah, dimana nanti dibangun ka'bah baitullah oleh Nabi Ibrahim
.
Proses penciptaan Adam, kata Allah "AKAN KUBUAT ADAM SEPERTI UJUDKU" baiklah
kata Malaikat
.
Setelah Adam dibentuk persis Allah Ta'ala, maka Allah Ta'ala meniupkan Ruh kepada Adam
lalu Adam bersin, apa gerangan yang terjadi,?
Adam cuma bisa bernapas saja, nama napasnya idhofi,
WAHAI JIBRAIL, AKU SUDAH BISA MELIHAT DIRIKU DILUAR DIRIKU,
dan Allah Ta'ala pun sangat senang sekali
.
Walaupun sudah hidup namun Adam masih belum bisa berjalan dan bergerak, berkata, belum
bisa mendengar dan merasa, alias Adam masih kaku
.
HAI JIBRAIL BAGAIMANA INI,?.... ADAM MASIH TAK BISA APA-APA
Sekarang kata Allah: "KUN, SEMPURNALAH ADAM" setelah di KUN Adam tetap saja belum
sempurna
Kata Allah :
WAHAI JIBRAIL, KAU DIAM-DIAM SAJA KARENA AKU AKAN BERTAJALLI DI UJUD
ADAM BIAR ADAM SEMPURNA, BIAR AKU GHAIB DI DIRI ADAM DAN AKU JUGA
INGIN DIKENAL, MAKA AKU AKAN MENJADI RAHASIA DIRI MANUSIA, DAN AKU
AKAN MENETESKAN PERBENDAHARAAN DZATKU MELEWATI SULBI ADAM
.
Setelah Adam sudah sempurna, Adam tinggal didalam syurga seorang diri, bagaimana biar
Adam tak kesepian di syurga, status Adam belum tahu entah laki-laki atau wanita, jadi Adam
yatim tak punya bapak dan tak punya ibu, lalu Adam itu binnya siapa ya,?
Sulbi Adam belum memanjang
.
ADAM MALIKUL JASAD :
Adam raja sekalian Jasad
.
MUHAMMAD MALIKUL ARWAH :
Muhammad raja sekailan Ruh"
.
ALLAH MALIKUL DZAT :
"Allah raja sekalian Dzat"
.
Sekarang Adam ditidurkan oleh Allah, Adam tidur pulas, dengan kuasa Allah dicabutlah tulang
rusuk Adam disebelah kiri untuk dijadikan SITI HAWA (nur sia) pemula Asal, sekarang Adam
tidak kesunyian lagi di syurga, dan Adam pun dimuliakan para malaikat dan kalangan jin
kenapa,?
Sebab hanya bangsa malaikat yang melihat Allah bertajalli penuh ke diri Adam, karna itulah
Adam dimuliakan betul oleh para malaikat
iblis iri dengki dengan Adam dan hawa, lalu iblis menipu daya Adam, apa sebabnya iblis mau
menipu daya Adam,?
Sebenarnya itu hanya cara Allah saja yang ingin dikenal, biar cepat turun ke bumi
.
Adapun iblis diciptakan dari Api, dia disipati Allah dengan AL-MUTAKBBIRIN tambah
TAKBUR......
Sebenarnya Adam mau dikirim ke bumi sebagai khalifah di muka bumi, atau wakil Allah di
muka bumi,,,,,, jadi AL-WAKIL dengan AL-BATHIN adalah satu
.
ZAHIRRU RABBI FI BATHINI ABDI : zahir Allah pada bathin hambanya
.
Lalu Adam diberi : nama-nama segala sesuatu
.
WA ADAMU ASMA AKULLAHA
.
WA ADAMU SIFAT AKULLAHA
.
WA ADAMU WUJUD AKULLAHA
.
WA ADAMU SYIR AKULLAHA
.
WA ADAMU ZAUK AKULLAHA
.
Jadi Adam diberi segala nama, segala sifat, segala rahasia, segala rasa
.
Wal hasil iblis menggoda, mau menipu Adam memakan akan buah khuldi, lalu terbukalah nafsu
birahi, dan sulbi Adam memanjang, sulbi siti hawa terbuka, dan tak pantas lagi tinggal di syurga
karena telah mengotori syurga
.
Dengan izin Allah Adam turun ke dunia bersama ada tiga unsur diri Adam :
TUBUH-NYAWA-ALLAH TA'ALA, yang tidak bisa dipisahkan
.
Adam dan hawa dibekali rasa syurga jannatun naim biar dia ingat pulang ke syurga, yaitu
rasanya pada waktu Adam kumpul sama hawa di dunia
.
Waktu kita kumpul bersama istri atas nikmat syurga jannatun naim, sekarang diri kita ada
diperbendaharaan Adam yaitu ghaib di sulbi Adam, sulbi Nuh, terus sulbi Ibrahim sampailah ke
sulbi Abdullah dan dikandung rahim Siti Aminah, lahirlah Rasulullah Saw di kota mekah
Jadi kita ghaib dari sulbi kesulbi 25 nabi menyebar sampai kesulbi orang tua kita, lahirlah kita
sama unsur JASAD-RUH dan ALLAH TA'ALA, satu batang tubuh
.
Mencari Allah diluar diri syirik,
Mencari Allah didalam diri sindik
.
MISAL kapas berlindung dibenang, benang berlindung dikain, seakan-akan kapas dan benang
tidak nampak, yg nampak adalah kain, atau ghaib Allah yang nyata hamba, sebab terdinding kita
kepada Allah, selain ujud Allah masih ada rasa ujud kita, selain sifat Allah masih ada rasa sifat
kita
.
Misal Ujud artinya Ada, mustahil tiada, berarti nyata ada lawanNya Adam (tiada), berarti Adam
cuma hanya nama saja, yg ada Allah Ta'ala saja
.
Sekarang Allah Ta'ala tidak bisa menyamar lagi, karena sandiwara Allah sudah ketahuan, dan
Allah sangat senang sekali kalau kita mengenali dia, daripada kita tidak kenal akhirnya
terdinding merupakan najis dihadapan Allah
.
Unsur Manusia : ADA TUBUH, ADA RUH, ADA NYAWA, ADA ALLAH TA'ALA
.
Rasulullah berkata :
"TIADA ADA AKU LIHAT PADA HAMBA, MELAINKAN ALLAH TA'ALA PADA ZAHIR
DAN BATHINNYA"
di April 25, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

ADAB BERZIKIR

Bila kita menyebut adab (peraturan) dan petuah-petuah berzikir maka hal ini meliputi adab dan
cara-cara untuk melafazkan suatu Zikir dan aturan-aturan sebelum, ketika dan setelah berzikir..
---------------
Adapun adab sebelum, ketika dan setelah berzikir adalah :
.
1 ADAB SEBELUM BERZIKIR
---------------
(1) Orang tersebut hendaklah mem-bersih-kan dirinya dan memakai pakaian yang bersih lagi
suci, seharusnya mengambil wuduh sebelum hendak berzikir.
(2) Seharusnya sebelum hendak memulai berzikir, bacalah dahulu Al-Fatihah dan Istighfar
banyak-banyak sebagai pembuka jalan untuk menyucikan hati di samping memohon syafa’at
dari pada Baginda Rasulullah SAW.
.
2 ADAB KETIKA BERZIKIR
---------------
(1) Duduk ditempat yang suci dengan cara bersila atau duduk seperti tahayat awal. sebaiknya
hadapkan kedudukan kita ke-arah Baitullah.
(2) Letakkan kedua tangan keatas paha, yaitu tangan kanan diletakkan diatas paha kanan dan
tangan kiri diletak keatas paha kiri.
(3) Pejamkan kedua belah mata kita rapat-rapat, sebisanya jangan membuka mata ketika berzikir.
(4) Hendaklah kita benar-benar menghadirkan diri kita didalam atau selama berzikir dan
sesungguhnya cara untuk menghadir-kan diri selama berzikir adalah dengan kita mematikan diri
kita, dimana kita harus merasai diri kita ini kosong, tiada berkuasa terhadap sesuatu apapun.
(LA HAYYUN, LA ILMUN, LA SAMIUN, LA BASHIRUN, LA KADIRUN, LA MURIDUN,
LA MUTAKALLIMUN BIL HAQI ILLALLAH)
bacalah bacaan diatas ketika hendak memulai zikir.
(5) Hendaklah kita benar-benar meng-ikhlas-kanhati kepada Allah SWT.
(6) Sebaiknya memulai zikir dengan zikir
"LAA ILLAHA ILLAALLAH.
(7) Hendaklah menghadirkan diri kita pada setiap patah lafaz zikir yaitu dengan cara kita harus-
lah mendengar setiap patah zikir yang di-lafaz-kan diikuti juga oleh setiap anggota zahir dan
batin kita selama sedang berzikir.
(8) Hendaklah menilik diri kita (diri batin) selama melafazkan zikir disepanjang acara zikir
tersebut.
---------------
3 ADAB SETELAH BER-ZIKIR
.
(1) Hendaklah berdiam diri se-saat ditempat berzikir setelah selesai dan hendaklah kita menilk
diri kita (diri batin) melalui Ququssir yang terletak antara kening kanan dan kiri.
(2) Tahan-kan nafas kita se-saat dan lepaskan nafas kita itu secara perlahan-lahan dan di-ulangi
sebanyak tujuh kali. Setelah itu silahkan mengucap :
(ASYAHADU ALLA ILLAHA ILLAALLAH WAASYHADU ANNA MUHAMMADDAR
RASULLAH)
(3) Dan hendaklah menahan diri dari pada minum air selagi kita merasa haus selepas berzikir, ini
bertujuan supaya ’"sari-pati’" khasiat zikir tersebut itu dapat masuk ke jantung dan tubuh kita
seluruhnya.
---------------
Adapun cara-cara untuk melafazkan Zikir Af'al, Zikir Asma, Zikir Sifat dan Zikir Zat adalah
seperti berikut, sebagaimana yang diamalkan oleh orang Hakiki dan Ma'rifat :
.
(1). CARA ZIKIR AF'AL
(LAA ILLAHA ILLAALLAH)
.
Adapun cara untuk melafazkan kalimah "LAA ILLAHA ILLALLAH"
itu adalah dengan cara kita melafazkan dengan cara perlahan (tidak nyaring), hanya sekedar
untuk didengarkan oleh diri kita sendiri saja dan cara bacaannya adalah :
.
LAA ILLAHA ILLAALLAH = Dibaca panjang 3 ALIF (6 harakat)
Ketika melafazkan "LAA" itu hendak diucapkan dari pada mulut sampai ke pusat dan ketika
melafazkan "ILLAAHA" itu dari pada arah pusat keubun-ubun , kemudianya dilafazkan pula
"ILLA" dengan pendek dari ubun-ubun ke khulkum dan dihembukan dengan lafaz "ALLAH"
dengan kuat sampai pusat menghela kejantung.
.
Setelah melafaz
"LAA ILLAHA ILLAALLAH" maka hendaklah di-teruskan didalam hati dengan kata
"LA MAUJUDU ILLALLAH.
---------------
(2) CARA ZIKIR ASMA (ALLAH)
.
Adapun cara-cara berzikir ALLAH itu hendaklah kita memulai dengan lafaz ALLAH yang
pertama dengan panjang yaitu 2 ALIF (4 harakat) dari pada pusat naik ke-kepala (ubun-ubun)
dan dongak-kan kepala kearah langit dan kemudian dilafazkan pula "ALLAH"
(HU ALLAH) yang kedua dengan kuat di-hembus-kan pada pusat dan mengalir kejantung kita
dan melafazkan "ALLAH" yang kedua itu juga hendaklah di-panjang-kan dengan 2 ALIF (4
harakat).
Sebutkan ALLAH.. ALLAH.. itu dengan terang dan mengikuti makhraj-nya.
Silahkan tahankan Nafas sehingga kita dapat menyebutkan ALLAH.. ALLAH.. itu beberapa kali
didalam satu Nafas.
Pada peringkat Awal Zikir ALLAH.. ALLAH.. itu hendaklah dibuat secara nyaring dimulut,
tetapi kemudian diperlahankan sehingga tidak berbunyi pada mulut dan berzikir-lah didalam hati
saja.
---------------
(3) CARA ZIKIR SIFAT (ALLAH HU)
.
Silahkan lihat cara berzikir ini didalam bab yang membahas Zikir Nafas.
---------------
(4) CARA ZIKIR ZAT (A HU)
.
Adapun zikir A HU itu hendaklah dibuat didalam hati semata-mata, dan cara me-lafaz-kan A HU
dari pusat menghela ke ubun-ubun dan kemudian di-hembus-kan dengan kuat kepusat dan
mengalir kejantung.
Tahan nafas ketika berzikir A HU sehingga dapat dibuat beberapa kali. ulangi zikir ini sebanyak
mungkin yang dapat kita lakukan tentunya secara istiqomah.
di April 25, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

HAKEKAT NUR

Hakikat kebesaran Nur Muhammad itu menghimpunkan Empat jenis Alam, Yaitu :
---------------
1. ALAM HASUT = Alam yang terhampar di langit dan bumi dan segala isinya.
(Maksudnya : Hasut pada diri kita = Anggota jasad, Kulit, Daging, Otak, Sumsum, Urat, Tulang)

---------------
2. ALAM MALAKUT = Alam Ghaib bagi malaikat-malaikat
(Maksudnya : Malakut pada diri kita = Hati, Akal, Nafas, Nafsu, Penglihatan, Pendengaran,
Penciuman, Perasa dan sebagainya)
---------------
3. ALAM JABARUT = Alam Ghaib bagi Arasy, Kursi, Lauhul Mahfudz, Surga, Neraka
(Maksudnya : Jabarut pada diri kita = Roh, Ilmu, Hikmah, Fadilat, Hasanah yaitu segala sifat
yang mulia dan terpuji)
---------------
4. ALAM LAHUT = Alam Gaibul ghaib kebesaran Nur Muhammad
(Maksudnya : Lahut pada diri kita = Batin tempat Rahsia, Iman, Islam, Tauhid dan Makrifat)
.
(Maksudnya lagi : 4 Alam diatas = Wujud kesempurnaan tajalli Nur Muhammad = terhimpun
kepada kebenaran Wujud diri Rasulullah yang bernama Insanul Kamil)
---------------
Hal ini menjadi berkah dan "Faidurrabbani" Yakni Kelebihan Bagi Tiap-Tiap Mukmin Yang
Ahli Tahkik, Bahwa Mereka Itu Adalah "Wada Syatul Ambiya" Yakni Mewarisi Kebenaran
Batin Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul dan Mukmin Yang tahkik Itulah Yang dinamakan Aulia Allah,
Namun Kebanyakan Mukmin Itu Tidak Mengetahui Bahwa Dirinya Adalah Aulia Yang
Sebenarnya.
di April 25, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Minggu, 24 April 2016


DIA ITU ADALAH AKU

Yang sebenar-benar Diri itu ialah Hidup,


Yang sebenar-benar Hidup itu ialah Ruh,
Yang sebenar-benar Ruh itu ialah Nafas,
Yang sebenar-benar Nafas itu ialah Allah,
Yang sebenar-benar Allah itu ialah Muhammad,
Yang sebenar-benar Muhammad itu ialah Diri Ruhani,
Yang sebenar benarnya Diri Ruhani itu telah menjadi Nyawa,
---------------
Karena Tiada hidup Jasad melainkan dengan Nyawa, dan Tiada hidup Nyawa melainkan dengan
Jasad,
Jadi Yang bernama Allah itu ialah Kehendak, Yang bernama Kehendak itu ialah Hidup,
Yang bernama Hidup itu ialah Ruh,
Yang bernama Ruh itu ialah Nafas,
Yang bernama Nafas itu ialah yang Hidup,
JADI yang Hidup itulah Dzat Wajibul Wujud
---------------
Tahapan Antara Alam Nasut dan Alam Malakut adalah SYARIAT,
Tahapan Antara Alam Malakut dan Jabarut adalah TAREKAT,
Tahapan Antara Alam Jabarut dan Alam Lahut adalah HAKEKAT
---------------
"Maka Akulah Pencipta Tempat, dan Aku tidak memiliki Tempat"
.
"Maka Aku Ciptakan Malaikat dari Cahaya Manusia, dan Aku Ciptakan Manusia dari Cahaya-
Ku"
.
"Maka Aku Jadikan Manusia sebagai kendaraan-Ku, dan Aku jadikan seluruh isi Alam sebagai
kendaraan bagi Manusia"
.
"Maka Betapa indahnya Aku sebagai Pencari, dan Betapa indahnya Manusia sebagai yang dicari,
Betapa indahnya Manusia sebagai pengendara, dan betapa indahnya Alam sebagai kendaraan
baginya"
.
"Maka Manusia adalah Rahasia-Ku dan Aku adalah Rahasianya"
.
"Maka Tidaklah Manusia makan sesuatu, atau minum sesuatu, dan tidaklah ia berdiri atau duduk,
berbicara atau diam, tidak pula ia melakukan suatu perbuatan, menuju sesuatu atau menjauhi
sesuatu, kecuali Aku Ada di situ, Bersemayam dalam dirinya dan Menggerakkan Tubuh
Manusia, Jiwanya, Hatinya, Ruhnya, Pendengarannya,Penglihatannya,Tangannya, Kakinya, dan
Lidahnya, semua itu Aku Persembahkan kepadanya dari Diri-Ku, untuk Diri-Ku, karena Dia tak
lain adalah Aku"
di April 24, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

HAKEKAT SEMBAHYANG
Berdiri menyaksikan diri sendiri, kita bersaksi dengan dirikita sendiri, bahwa tiada yang nyata
pada diri kita…
hanya diri bathin (Allah) dan diri zahir kita (Muhammad) adalah yang membawa dan
menanggung rahasia Allah SWT.
Hal ini terkandung dalam surat Al-Fatehah Yaitu :
Alhamdu (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal)
---------------
Kalimat Alhamdu ini diterima ketika Rasulullah Isra' dan Mi'raj dan mengambil pengertian akan
hakekat manusia pertama yang diciptakan Allah SWT.
Yaitu : Adam AS. Tatkala Roh
(diri bathin) Adam AS.
Sampai ketahap dada, Adam AS pun bersin dan berkata Alhamdulillah
Artinya : "segala puji bagi Allah"
Apa yang di puji…. Adalah : Dzat (Allah) ,
Sifat (Muhammad), Asma' (Adam) dan Af'al (Manusia) :
Jadi sembahyang itu bukan sekali-kali berarti :
Menyembah, tapi suatu istiadat penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita itu
adalah diri Allah semata. Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung
rahasia Allah SWT.
Dan tiada sesuatu pada diri kita hanya rahasia Allah semata serta..
tiada sesuatu yang kita punya :
kecuali Hak Allah semata.
---------------
Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ahzab 72 :
"INNA 'ARADNAL AMANATA 'ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL.
FA ABAINA ANYAH MILNAHA WA'ASFAKNA MINHA WAHAMALAHAL INSANU".
(sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung
tapi mereka enggan menerimannya (memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas
hanya manusia yang sanggup menerimanya)
---------------
Dan karena firman Allah inilah kita mengucap :
"ASYHADUALLA ILAAHA ILLAALLAH WA ASYAHADU ANNA MUHAMMADAR
RASULULLAH"
Yang berarti :
Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya Allah
Semata dengan tubuh zahir kita sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan akan menjaganya
sampai dengan tanggal yang telah ditentukan.
Manusia akan berguna disisi Allah jika ia dapat menjaga amanah Rahasia Allah dan berusaha
mengenal dirinya sendiri.
Karena bila manusia dapat mengenal dirinya, maka dengan itu pulalah ia dapat mengenal Allah.
---------------
Hadits Qudsi :
"MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU"
(Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah)
---------------
ALIF itu Artinya : Niat Sembahyang
LAM itu Artinya : Berdiri
HA itu Artinya : Ruku'
MIM itu Artinya : Duduk
---------------
Perkataan pertama dalam sembahyang itu adalah :
Allahu Akbar (Allah Maha Besar)
Perkataan ini diambil dari peringatan ketika sempurnanya roh diri Rahasia Allah itu dimasukkan
kedalam tubuh Adam AS.
Adam AS. Pun berusaha berdiri sambil menyaksikan keindahan tubuhnya dan berkata : Allahu
Akbar (Allah Maha Besar).
---------------
Dalam sembahyang harus memenuhi TIGA Syarat :
1.Fiqli (perbuatan)
2.Qauli (bacaan)
3.Qalbi (Hati atau roh atau qalbu)
---------------
Mengapa kita sembahyang sehari semalam 17 rakaat :
Adalah mengambil pengertian sebagai berikut :
Hawa, Adam, Muhammad, Allah dan Ah
.
1. AH
Itu Menandakan Sembahyang Subuh Rakaat Yaitu Dzat Dan Sifat
2. ALLAH
Itu Menandakan Sembahyang Zuhur Rakaat Yaitu :
Wujud, Alam, Nur Dan Shahadat.
3. MUHAMMAD
Itu Menandakan Sembahyang Ashar Rakaat Yaitu : Tanah, Air, Api, Dan Angin
4. ADAM
Itu Menandakan Sembahyang Maghrib Rakaat Yaitu : Ahda, Wahdah, Dan Wahdiah
5. HAWA
Itu Menandakan Sembahyang Isya Rakaat Yaitu : Mani', Manikam, Madi,
---------------
Dan Di Mengapa Kita Sembahyang sehari Semalam 17 Rakaat :
Adalah mengambil pengertian sebagai berikut :
Hawa, Adam, Muhammad, Allah dan Ah
.
1. AH
itu menandakan sembahyang shubuh Dua rakaat Yaitu : Dzat dan Sifat
2. ALLAH
itu menandakan sembahyang Zuhur Empat rakaat Yaitu : Wujud,Alam, Nur dan Syahadat.
3. MUHAMMAD
itu menandakan sembahyang Ashar Empat Rakaat Yaitu :
Tanah, Air, Api dan Angin.
4. ADAM itu menandakan sembahyang Magrib Tiga rakaat yaitu : Ahda, Wahda, dan Wahdia.
5. HAWA
itu menandakan sembahyang Isya Empat rakaat Yaitu : Mani, Manikam, Madi
---------------
Dan Di Mengapa Kita Mengucap Dua Kalimah Syahadat 9 Kali Dalam 5 Waktu Sembahyang
Sebab Diri Bathin Manusia Mempunyai 9 Wajah.
Dua Kalimah Syahadat Pada :
.
1. Sembahyang SUBUH Satu kali itu memberi kesaksian pada wajah kita pada Martabat
SIRUSIR (Rahasia didalam Rahasia)
2. Sembahyang ZUHUR Dua kali memberi kesaksian pada wajah kita pada Martabat SIR dan
AHDAH
3. Sembahyang ASHAR Dua kali memberi kesaksian pada wajah kita pada Martabat
WAHDAH dan WAHDIAH
4. Sembahyang MAGHRIB Dua kali memberi kesaksian pada wajah kita pada Martabat
AHAD dan MUHAMMAD
5. Sembahyang ISYA Dua kali memberi kesaksian pada wajah kita pada Martabat
MUSTAFA dan MUHAMMAD
---------------
Mengapa Kita Harus Berniat Dalam Sembahyang Karena : niat itu merupakan kepala
sembahyang.
Hakekat niat letaknya pada Martabat ALIF dan ataupun QALBU Manusia didalam sembahyang
itu kita lapazkan didalam hati
Niatnya sebagai berikut :
"Aku Hendak Sembahyang Menyaksikan Diriku Karena Allah Semata-Mata".
---------------
Dalilnya :
.
1. "LA SHALATAN ILLA BI HUDURIL QALBI"
(Tidak Sah Shalat Nya Kalau Tidak Hadir Hatinya (Qalbunya)
2. "LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFATULLAH"
(Tidak Syah Sholat Tanpa Mengenal Allah)
3. "WAKALBUL MU’MININ BAITULLAH"
(Jiwa Orang Mu'min Itu Rumahnya Allah)
4. "WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ"
(Aku (Allah) Lebih Dekat Dari Urat Nadi Lehermu)
5. "IN NAMAS SHALATU TAMAS KUNU TAWADU'U"
(Hubungan Antara Manusia Dengan Tuhannya Adalah Cinta. Cintailah Allah Yang Karena Allah
Engkau Hidup Dan Kepada Allah Engkau Kembali).
(H.R.Tarmizi)
6. "AKI MIS SHALATA LI ZIKRI"
(Dirikan Shalat Untuk Mengingat Allah (QS. Taha : 145)
---------------
Sedangkan :
.
1. AL-FATEHA ialah merupakan Tubuh Sembahyang
2. TAHAYAT ialah merupakan Hati Sembahyang
3. SALAM ialah merupakan kaki Tangan Sembahyang
---------------
HAKEKAT AL-FATEHA DALAM SHALAT :
.
1. Membersihkan hati dari syirik kepada Allah SWT
2. Mengingat kita bahwa tubuh manusia itu mempunyai 7 lapis susunan jasad yaitu :
1. Bulu
2. Kulit
3. Daging
4. Darah
5. Tulang
6. Lemak
7. Lendir
3. 7 ayat dalam Al-Fatehah merupakan Tawaf 7 kali keliling ka'bah.
---------------
HAKEKAT ALLAHU AKBAR DALAM SHALAT IALAH :
.
"Mengambil Makna Ucapan Nabi Adam AS.
Ketika berdiri menyaksikan dirinya sendiri dan Nabi Adam AS.
Mengucap kalimah Allahu Akbar.
Peristiwa ini merupakan tajali (perpindahan) diri rahasia Allah sehingga dapat di tanggung oleh
manusia dengan 4 perkara Yaitu :
1. Wujud
2. Ilmu
3. Nur
4. Syahadat
Perkataan Allah pada Allahu Akbar mengandung Makna atau Martabat Dzat sedangkan
perkataan "Akbar" pada Allahu Akbar mengandung Makna atau Martabat :
Sifat Jadi Dzat dan Sifat itu tidak boleh berpisah,
Dzat dan Sifat sama-sama saling puji memuji
---------------
DALAM SHALAT ITU JUGA MENGANDUNG HAKEKAT ZAKAT
.
Hakekat zakat dalam shalat ialah :
Mengandung Makna "Pembersih hati" dari pada syirik kepada Allah SWT.
"Iiya Kanak Budu Wa Iiya Kanasta'in"
(Hanya kepada Allah lah aku menyembah dan hanya kepada Allah lah aku mohon pertolongan)
---------------
HAKEKAT PUASA DALAM SHALAT :
1. Tidak Boleh Makan Dan Minum
2. Mata Berpuasa
3. Telinga Berpuasa
4. Kulit Berpuasa
5. Hati Berpuasa
---------------
HAQIQAT TAKBIR :
.
Bermula haqiqat takbir itu, hendaklah kita hadirkan mata hati dengan Musyahadah kepada Dzat
Allah terlebih dahulu/sebelum mengangkat takbiratul ihram, maka hendaklah kita tetapkan
segala kehendak hati, Ruh, dan perasaan kita untuk tawajuh (menghadap) danliqa' (menemui)
Allah SWT.
Bila sudah demikian,baru kita kata Usalli…
dan sudah mengembalikan/menyerahkan Amanat Allah Ta'ala yang ada pada kita, Yakni Ujud
kita yang kasar ini (baharu) dan yang menanggung amanat Yaitu diri kita yang bathin.
Adapun amanat itu kita serahkan kepada pemilik amanah yakni Allah SWT.
itulah sebabnya kita disebut Ummat Muhammad SAW yang ditanyai mengenai Amanat Allah
Ta'ala itu seperti firmannya :
"Bahwasanya Allah Ta'ala memerintah kepadamu sekalian untuk mengembalikan amanat itu
kepada pemiliknya Dengan dikembalikan/diserahkannya amanat Allah itu kepada pemiliknya
yaitu Allah Ta'ala itu sendiri, maka jadilah fana/ lebur/hilang/karam sekalian sifat tubuh kita
didalam laut
"Ruh Bahrul Qadim"
adapun yang tinggal ketika itu hanya sifat Ruh semata-mata,dan itulah Ruh ilmu Allah,
kemudian,kita katakan Allahhu Akbar. Itulah yang dinamakan lebur/karam kehambaan diri kita
(Fana Fillah) kedalam ke-Baqaan Allah, dimana nyata keadaan Dzat Allah semata-mata. Inilah
yang harus kita syuhudkan sampai kepada salam.
Maka janganlah kita lalai dari paenjelasan ini-yang artinya syuhud itu, dipancang dengan mata
hati itulah pengetahuan Dzat dan ilmunya dan sebenar-benar ilmunya itu,iman kepada kita dan
sebenar-benar Sir-Allah itu, cahaya kalam Allah yang tidak berhuruf, tidak bersuara Yaitu Ujud
Dzat yang mutlak,
seperti yang tersebut dalam Hadits Qudsi :
"tidak bersuara, tidak berhuruf dan tiada bertempat/berbekas".
Firman Allah dalam Al-qur'an :
"Apakah mereka itu dijadikan bukan dari sesuatu atau mereka yang menjdikan mereka,dan
bukanlah Aku yang menjadikan mereka".
Hendaklah Takbir kita itu, dengan Syah lagi Jazam Yakni Yaqin. hati kita hadir dengan Allah
Ta'ala, yakni ingat kepada Allah maka Takbir kita serta membesarkan Allah Ta'ala. pada waktu
mengangkat Takbir itu, menjadi tempat perhimpunan pada kalimah
Laa Ilaaha Illaallah : yang kita pandang hanya Allah semata-mata artinyakita fana sekali-kali
tidak ada, yang ada hanya Ujud Allah semata.
Caranya adalah, sebelum mengangkat takbiratul ihram kita tarik nafas dengan Hu haqiqatnya
Aku Allah Akbar yang lain semua kecil. sesudah itu di angkat takbiratul ihram "Allahu Akbar"
dengan Qasat, Ta'aradh, Ta'ayyin (tubuh hati Ruh).
---------------
ARTI SURAH AL-FATEHA :
.
BISMILLAH :
Allah menamai akan dirinya
ARRAHMAN :
Ya Muhammad aku menciptakan engkau.
ARRAHIM :
Ya Muhammad aku menhatakan Rahasiaku kepadamu
ALHAMDULILLAHI :
Ya Muhammad, sembahyangku itu ganti sembahyangmu untuk memuji diriku.
RABBIL ALAMIN :
Ya Muhammad,aku tau yang lahir dan yang bathin.
ARRAHMANNIRRAHIMA :
Ya Muhammad, Yang membaca fateha itu aku dan sembahyang itu aku memuji diriku.
MALIKI YAUMIDDIN :
Ya Muhammad, Aku Tuhan yang maha besar pada isi sekalian Alam, kamu ganti kerajaanku.
IYYA KAN' BUDU :
Ya Muhammad,tiada lain yang sembahyang itu melainkan aku memuji diriku.
WAIYYAKANAS TA'IN :
Ya Muhammad, yang ghaib aku jua tiada aku engkau ganti kerajaanku.
IHDININASSHIRATHAL MUSTAQIM :
Ya Muhammad,tiada yang tau,, engkau jua yang mengetahui aku.
SHIRATALLAZI NA'AN AMTA 'ALAIHIM :
Ya Muhammad,tiada murka aku kepadamu,tiada nyata aku jika tiada engkau.
WALADDHALLIN :
Ya Muhammad, jika tiada kasihku tidak ada engkau dan tiada Rahasiaku sekaliannya.
AAMIIN :
Ya Muhammad,adamu itu ganti rahasiaku.
---------------
ARTI SURAH AL-IKHLAS :
.
QUL HUWALLAHU AHAD :
Aku nyata dengan dirimu.
ALLAHUS SHAMADA :
Aku jadi penolong dunia dan akhirat
LAM YALID WALAM YULAD :
Aku Esa Ghaib kepadamu.
WALAM YAKUL LAHU KUFUAN AHAD :
Aku nyata dengan dirimu.
---------------
WHUDUK
.
Whudu Ialah membersihkan diri sebelum menunaikan shalat
1. Niat
2. Membasuh Muka
3. Membasuh Tangan
4. Membasuh Kepala
5. Membasuh Telinga
6. Membasuh Kaki
7. Tertib
* Hakekat Niat dalam Wudhu ialah :
"tiada wujud pada diriku hanya Allah semata"
Jadi Kita Mengisbatkan Hidup Kita, Ilmu Kita, Pandangan Kita, Penglihatan, Kuasa Kita, Kata-
Kata Kita Semuanya Adalah Hak Allah Semata.
(Ia Haiyun, Ia Alimun, Ia Sami'un, Ia Basirun, Ia Kadirun, Ia Maridun, Ia Mutakalimun Bil
Hakki Illallah).
* Hakekat Membersihkan Muka dalam wudhu ialah :
Membuang semua sifat sombong angkuh, kemuliaan, kebesaran, yang ada pada diri manusia.
* Hakekat Membasuh Tangan dalam wudhu ialah :
Membuang semua sifat-sifat aku berkuasa, aku orang kuat dan aku orang besar.
* Hakekat Membasuh Kepala dalam wudhu ialah :
Membersihkan segala fikiran dari segala urusan dunia
* Hakekat Membasuh Telinga dalam wudhu ialah :
Membersih segala pendengaran dari hal-hal yang tidak perlu
* Hakekat Membasuh Kaki dalam wudhu ialah :
Kita harus membetulkan perjalanan kita hanya untuk satutujuan yaitu : Allah SWT semata.
---------------
RUKU SHALAT ADA 13 PERKARA :
1. Niat
2. Berdiri Bagi Yang Mampu
3. Takbiratul Ikhram
4. Membaca Al-Fatehah
5. Ruku'
6. I'tidal
7. Sujud
8. Duduk Antara Dua Salam
9. Duduk Pada Tasyahud Akhir
10. Membaca Tasyahud Akhir
11. Membaca Sholawat Nabi
12. Salam
13.Tertib
---------------
YANG MEMBATALKAN SHOLAT ADA 12 PERKARA :
1. Sengaja berbicara
2. Bergerak yang bukan gerakan shalat berturut-turut sebanyak 3x
3. Berhadats kecil atau besar
4. Terkena najis
5. Terbukanya aurat dengan sengaja
6. Berubah niat
7. Membelakangi kiblat
8. Makan atau minum dengan sengaja walaupun sedikit
9. Tertawa terbahak-bahak
10. Murtad
11. Meninggalkansalah satu rukun dengan sengaja
12. Mendahului imam sebanyak 2 rukun
---------------
HAKEKAT RUKUN SEMBAHYANG 13 PERKARA IALAH :
Mengandung makna hakekat sendi-sendi besar yang bergerak pada tubuh manusia :
1. Sendi tengkok
2. Sendi bahu kanan
3. Sendi lengan kanan
4. Sendi tangan kanan
5. Sendi bahu kiri
6. Sendi bahu kiri
7. Sendi tangan kiri
8. Sendi paha kanan
9. Sendi paha kiri
10. Sendi lutut kanan
11. Sendi kaki kanan
12. Sendi kaki kiri
13. Sendi lutut kiri
---------------
NIAT SEMBAHYANG DIBAGI EMPAT :
1. NIAT BASITAH
2. NIAT TAUZI’IYAH
3. NIAT HURUFIYAH
4. NIAT KAMALIYAH
---------------
NIAT YANG 4 INI DIBAGI LAGI MENJADI 2 BAGIAN :
2 NIAT YANG BATAL DAN 2 NIAT YANG SAH
.
NIAT YANG BATAL :
1. Niat Basitah Artinya Terhampar,
Mulai Dari USSHALLI Kemudian Diartikan Didalam Hati.
2. Niat Tauzi'iyah Ialah Mengartikan Dalam Satu Kalimat.
Contoh :
USSALLI FARDAL JUHRI ARBA‘A RAKA ATIN LILLAHI TA'ALA
(TIDAK DIARTIKAN DIDALAM HATI)
.
NIAT YANG SAH :
1. Niat Hurufiyah Ialah :
Menghadirkan DZAT SHALAT Dahulu Sedikit Sebelum Takbiratul Ikhram.
Niat Hurufiyah Ini Ada 3 :
DANI Yaitu ROH TABI'I
USTO Yaitu ROH 'IDAFI
KASUI Yaitu ROH RABBANI Yang Lebih Tinggi Dari DANI dan USTO
2. NIAT KAMALIYAH Yaitu :
Yaitu Niat Para Nabi,
WALI Artinya : Mulailah Niat Yang Sah Itu Huruf ALIF ALLAH dan Diakhiri Dengan
ALLAHU AKBAR.
---------------
DALIL YANG MENDUKUNG 2 NIAT YANG SAH :
1. "AWALUDIN MA’RIFATULLAH"
(Awal Agama Mengenal Allah)
2. "LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA'RIFATULLAH"
(Tidak Sah Sholat Tanpa Mengenal Allah)
3. "MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU"
(Barang Siapa Mengenal Dirinya Dia Akan Mengenal Tuhannya)
4. "ALASTUBIRAFBIKUM QOLU BALASYAHIDENA"
(Bukankah Aku Ini Tuhanmu? betul Engkau Tuhan Kami, Kami Menjadi Saksi) (Q.S AL'ARAF
172)
5. "AL INSAANU SIRRI WA ANNA SIRRUHU"
(Manusia Itu Rahasiaku Dan Akulah Rahasia)
6. "WAFI AMFUSIKUM AFALA TUB SIRUUN"
(Aku Ada Didalam Jiwamu Mengapa Kamu Tidak Memperhatikan)
7. "WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ"
(Aku Lebih Dekat Dari Urat Nadi Lehermu)
8. "LAA TAK BUDU RABBANA LAM YARAH"
(Aku Tidak Akan Menyembah Allah Bila Aku Tidak Melihatnya Lebih Dahulu)
9. "WAKALBUL MU'MININ BAITULLAH"
(Jiwa Orang Mu'min Itu Rumahnya Allah)
---------------
"INNA AURAMA YANJURU MIN'AKMALIHIS SHALAT FA'IN ZAJAT LAHU NUJIRA
FISA IRI AKMALIHI WAINLAM TAJUD LAHU YANJURU FISAI IN MIN AKMALIHI
BAKDA"
Artinya:
"Sesungguhnya Yang Mula-Mula Dilihat Oleh Allah Dari Amal Perbuatan Anak Manusia
Adalah Sholatnya.
Apabila Sholatnya Sempurna Diterimalah Sholatnya Itu Dengan Amal-Amalnya Yang Lain.
Jika Sholatnya Tidak Sempurna, Maka Ditolaklah Sholatnya Itu Dengan Amal-Amalnya Yang
Lain".
(HADITS RIWAYAT HAKIM)
---------------
"YAKTI ALANNAASI ZAMANU YUSALLUUNA WALA YUSALLUUN".
Artinya :
"Akan Datang Kepada Manusia Suatu Zaman, Banyak Yang Sholat Padahal Sebenarnya Mereka
Tidak Sholat".
(H.R. AHMAD)
---------------
FAWAILUL LIL MUSALLIN
"Maka Celakalah Bagi Orang-orang Yang Sholat".
ALLAZINAHUM AN SHALATIHIM SAHUN
"Orang-orang Yang Lalai Dari Sholatnya".
(QS. AL-MA'UN AYAT 4 DAN 5)
---------------
QAD AFLAHA MAN TAJAKKA, WAJA KARAS MARABBIHI FASHALLAH.
"Sesungguhnya Berbahagilah Orang-Orang Yang Selalu Mensucikan Dirinya. Dan Dia Ingat
Nama Tuhanmu Lalu Ia Sholat".
(Q.S. AL-A'LA 14,15)
---------------
SHALAT 5 WAKTU BERASAL DARI HURUF :
ALIF, LAM, HA, MIM, DAL
"ALHAMDU"
.
ALIF : SUBUH. SYAHADAT. ALLAH. NIAT. ALIF. HA. MATI.
---------------
LAM : ZUHUR. SEMBAHYANG. API. BERDIRI. ALLAH. HA.
---------------
ASHAR : PUASA. ANGIN. RUKUK. MUHAMMAD. MIM.
---------------
MAGHRIB : ZAKAT. AIR. SUJUD. ADAM. DAL.
---------------
ISYA : HAJI. TANAH. DUDUK. HAWA.
---------------
MASYA ALLAH KANA MINAL MUKMININ HAKKA
"Semoga Allah Menjadikan Aku Orang Mukmim Yang Sebenarnya"
di April 24, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

PERWUJUDAN ALAM

Ketahuilah bahwasanya Allah Menciptakan Alam Yang amat banyak, Ada sekitar 1360 Alam,
Yang Mana Semuanya disatukan oleh dua Alam, Yaitu Alam Amr dan Alam Khalq..
Perwujudan dari dua Alam ini adalah Alam Dunia dan Alam Akhirat..
---------------
Alam Dunia adalah Alam Yang dapat di lihat oleh Panca Indra Zahir Yaitu Penglihatan,
Pendengaran, Penciuman dan Rabaan..
Dan Yang dimaksud dengan Alam Akhirat Adalah sesuatu Yang dapat ditanggapi oleh panca
Indra Bathin Yaitu Qalb, Ruh, Sirr, dan Akhfa..
---------------
Pada Alam Amr berlangsung FirmanNya Yang Agung, dimana Allah Menciptakan Ruh, Akal,
Qalam, Kursi, Surga dan Neraka..
.
Dinamai Alam Amr karena Allah Menciptakannya dengan tanpa perantara, sebagaimana
firmanNya:
"Aku Menciptakanmu Jauh Sebelumnya, Padahal Kamu Belum Berwujud Apa-Apa"
(QS Maryam 19:9)
---------------
Dan dinamai Alam Khalq karena Allah Menciptakannya dengan Menggunakan perantara Sya'i
(sesuatu) hal ini sebagaimana isyarat dari firmanNya :
"Dan 'barang' Yang Diciptakan Oleh Allah Dari Sesuatu"
(QS Al A'raf 7:185)
.
Dengan demikian segala sesuatu yang diciptakan Allah dengan perantara disebut Makhluq dan
dinamai juga Alam Khalq yang Fana' dan tidak Kekal..
dengan demikian jelas bahwa Ruh itu berada pada Alam Amr Yang Baqa,tepatnya berada pada
Bahr Al Haqaiq..
oleh karena itu Ruh adalah Syai' Yang pertama kali tunduk kepada kekuasaan Allah.. Ia adalah
suatu Jawhar Nurani yang lembut lagi Rabbani Yang berasal dari Alam Amr atau Alam Malakut
Yang menjadi sumber Penciptaan Segala sesuatu,,
---------------
hal ini sebagaimana isyarat dari firman Allah SWT :
"Apakah Mereka Tidak Memperhatikan Kekuasaan Tuhan Di Tujuh Lapis Langit Dan Bumi Dan
Tentang Segala Sesuatu Yang Diciptakan Allah"
(QS Al A'raf 7:185)
---------------
Jadi jelaslah bahwa yang dimaksud dengan Kedua Alam itu adalah Alam Dunia dan Akhirat,
Yang juga disebut Alam Mulk dan Alam Malakut atau Alam Syahadah dan Alam Gayb atau
Alam Zahir dan Alam Bathin atau Alam Ajsam dan Alam Arwah..
Dan pula yang dimaksud dengan kedua Alam tersebut adalah Zahir KUN dan sekaligus
Bathinnya.
dimana Alam Malakut Yang merupakan Substansi dari KUN diciptakan oleh Allah SWT melalui
suatu perantara (wasitah) dan ia diciptakan dari sesuatu (syay'un) ..
di April 24, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

AWAL MULA PENCIPTAAN TAHTA MAHLIGAI

DIDALAM BAITUL MAKMUR


(Sesungguhnya AKU Menata Mahligai Dalam Bait Al Makmur,,
Disanalah Rumah KeramaianKu)
Baitul Makmur berada di KEPALA ADAM
didalam Kepala ada Otak
diantara Otak ada Manik
didalam Manik ada Budi
didalam Budi ada Nafs
didalam Nafs ada Sukma
didalam Sukma ada Rahsa
didalam Rahsa ada AKU
---------------
DIDALAM BAITUL MUHARRAM
(Sesungguhnya AKU Telah Menata Mahligai Dalam Bait Al Muharram,,
Disanalah Rumah LaranganKu)
Baitul Muharram berada di DADA ADAM
didalam dada Hati
diantara Hati ada Jantung
didalam Jantung ada Budi
didalam Budi ada Angan
didalam Angan ada Sukma
didalam Sukma ada Rahsa
didalam Rahsa ada AKU
---------------
DIDALAM BAITUL MUKHADDAS
(Sesungguhnya AKU telah menata mahligai dalam Bait Al Mukhaddas,,
disanalah rumah penyucianKu) Baitul Mukhaddas berada di PENIS ADAM
didalam Penis ada Testis
diantara Testis ada Nutfah/Mani
didalam Mani ada Maddi
didalam Maddi ada Waddi
didalam Waddi ada Manikam
didalam Manikam ada Rahsa
didalam Rahsa ada AKU
"Tidak ada Tuhan Kecuali AKU,,Dzat Yang Meliputi Kondisi Kesejatian"

---------------
Berdiam dalam Nukat Ghaib,, turun menjadi Jauhar Awwal...
disana terkandung Alam Ahdiyah,,Wahdah, Wahdiyah, Alam Arwah,Alam Mitsal, Alam Ajsam,
Alam Insan Kamil,,,
Menjadi Manusia Sempurna Sebagai Perwujudan dari SifatKu
Tetapnya dan Abadinya Keyakinan
"Aku Bersaksi Tiada Tuhan Kecuali AKU (ALLAH),
Dan Aku Bersaksi Sesungguhnya Muhammad UtusanKu".
di April 24, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

MAKSUD DISEBALIK ADAM

Adam Bermaksud Allah dan Manusia tidak bercerai


(Allah dan Muhammad tidak bercerai)
Allah ada Zahir dan ada pula batiNya, sebab itu Al-Qu'ran Menerangkan "Huwal Awwalu, Wal
Akhiru, Wazzohiru dan Wal Batinu"
Sementara Manusia ada juga Zahir dan Batinnya akan tetapi Zahir Batin Allah tidak sama
dengan Zahir dan Batin Manusia,
sebab itu di katakan bahwa Zahir Manusia adalah Jasmani dan Batin Manusia ialah Rohani,
Rohani Memiliki Kuasa Roh Artinya Kudrat,
Rohani Memiliki Kuasa Berkehendak Artinya Iradat,
-----------------
Rohani Memiliki Daya Pikir Artinya ia Memiliki Kuasa Ilmu (akal) dan Rohani Memiliki Kuasa
Hidup Artinya Sifat Hayat,
Adapun Sifat Roh, Akal dan Nafsu ini adalah Bertaraf Rohanian Sementara Sifat Hayat ini
bertaraf berkeadaan Dzat yang bertaraf Man Rohani ataupun Kerohanian sama ada ia bertaraf
Dzat ataupun Rohanian ia tetap Man yang di jadikan Artinya mereka bukannya Tuhan ataupun
sebagian daripada Tuhan atau penjelmaan daripada Tuhan, mereka inilah letaknya Rahasia
beserta dengan Tuhan, Artinya di mana juga kita berada maka di situlah ada Tuhan, dan kita
hendaklah ingat kita dengan Tuhan bukan bermaksud bersekutu !
Tuhan dengan Rohani tidak bercerai, ini berarti jika Asal Kejadian ADAM pada Awal Allah
hendak menyempurnakan kejadiannya maka Allah tiupkan Rohani yang beserta dengan Tuhan
itu kedalam Jasad Adam maka Adam pun menjadilah sebagai seorang Manusia, setelah itu
barulah Allah menyuruh Malaikat Sujud pada ADAM, mengapa Allah suruh Malaikat Sujud
pada ADAM ?
Karena beserta ADAM ialah Allah Artinya Ke Esaan Allah maka itulah Rahasia di antara Sifat
-----------------
QAHAR DAN SIFAT KAMAL
di dalam Ilmu Akidah Sifat 20 Maksud Qalbun dan Qalbi dalam Islam Imam selalu membacakan
do'a dengan menyentuh perkataan Qalbun dan juga Qalbi, ada di antara orang Islam mentafsirkan
Qalbun dan Qalbi ini dengan istilah hati ini karena Doa tersebut berbunyi :
ALLAHUMMAS SAWABA QALBUN QALBI BI NUURIKAL AZIM ABADAN ABADA
BIRAHMATIKA YA ARHAMARRAHIMIN"
(Wahai Tuhanku berikanlah qalbun dan qalbiku senantiasa bercahaya dengan kekal buat selama-
lamanya)
Demikian lebih kurang maksud Doa tersebut, Yaitu Manusia mengharapkan Qalbun dan Qalbi
itu sentiasa bercahaya, artinya dua hatinya bercahaya, walaupun setiap Manusia hanya ada satu
hati Dalam ilmu Kerohanian Qalbun dan Qalbi itu bermaksud dua mata hati bukannya dua hati,
Allah SWT menjadi Manusia ini terdiri dari dua unsur Yaitu unsur Jasmani dan Unsur Rohani,
Unsur Jasmani di cipta oleh Allah mengikut fitrah hanya dari sumber tanah di Syurga Khuldi
Yaitu Penciptaan ADAM, Sementara Unsur Rohani dijadikan oleh Allah daripadaNya disuatu
Alam, Yaitu Alam Ulwi sebelum Allah jadikan Makhluk-Makhluknya yang lain, ini berarti
Manusia
-----------------
Batinlah yang Allah ciptakan terlebih dahulu Mengikut Ilmu Kerohanian juga bahwa Manusia
Jasmani Allah karuniakan dua biji mata Yaitu mata yang kita dapat lihat dan yang kita semua
maklum, mata ini dapat melihat Alam yang Nyata saja, dia tidak boleh melihat Alam yang
Ghaib, sementara Rohani juga Allah karuniakan dengan dua biji mata Yaitu Qalbun dan juga
Qalbi, dua mata inilah yang menjadi focus kita sekarang yang tidak ramai orang yang
memahaminya karena ia berada pada Roh, bukan pada Akal dan juga Nafsu Yaitu komponen
Ruhul Yaqazah
Adapun Qalbun ini ialah mata hati yang memandang dunia dan seluruh isinya serta memandang
kepada Allah, maksudnya mata yang wajib baginya mengenal dunia tempat mereka berlakon
(beribadat) selaku Khalifah di bumi sementara Ta'arif yang lain ialah memandang kepada Allah
Yaitu Mengenal DzatNya, AsmaNya SifatNya dan juga Af'alNya,
dengan lain perkataan ialah Mengenal Tuhannya, itulah tugas Mata hati ini, ini berarti jika
seseorang tidak mengenal pentas mereka beribadat sebagai Khalifah dan juga Mengenal
TuhanNya maka kehidupan mereka samalah seperti Haiwan,
Sementara Qalbi ialah mata hati yang memandang kepada Allah dan juga Akhirat, Artinya
Mengenal Tuhan dan kerja Tuhan yang meliputi seluruh Alam, di samping itu Mengenal
Akhirat, ini berarti kedua mata hati ini akan memandang menyeluruh dunia dan akhirat, sebab itu
kita apabila berdoa yang bermaksud :
"Wahai TuhanKu berikanlah aku satu kesenangan dunia dan satu kesenangan akhirat"
ini berarti jika kita mampu menyebut Dunia dan Akhirat maka kita juga mampu melihat serta
mengenalnya, dan sebab itulah juga apabila kita bersembahyang maka hukum Qalbi itu tersangat
penting karena ia menjurus kepada penumpuan kita memakrifatkan yang ghaib
.
TUJUH NUR
Dinamakan tujuh Nur kepada ahli batin yang beramal dengan ilmunya terhadap keEsaan Allah,
Yaitu :
---------------
1. NUR HIDAYAH
Nur Hidayah adalah cahaya petunjuk daripada Allah kepada seseorang yang beramal dengan
keimanan yang luhur melalui jalan zikir
(mengingat Allah) dengan mengamalkan zikir itu, Allah akan memberi petunjuk dan panduan
terhadapNya. kebiasaannya mereka akan melakukan dengan jalan bersuluk (menguzlahkan diri).
-----------------
2. NUR INAYAH
Nur Inayah adalah cahaya petunjuk yang didatangkan kepada sesiapa yang dikehendaki oleh
Allah dengan cara tiba-tiba kepada seseorang yang senantiasa mengingati keAgungan dan
kebesaranNya. ada pandangan yang mengatakan berlaku majuzub terhadap seseorang itu adalah
kepada manusia Kamil yang menjadi pilihan. kebiasaannya berlaku kepada selain nabi dan rasul.
kepada nabi dan rasul disebut mikraj.
-----------------
3. NUR TAQWA
Orang yang mendapat cahaya ketaqwaan, apabila mereka mendapat petunjuk daripada Allah
tentang sesuatu yang diniatkan. Ahli taqwa melakukan semua jenis ibadat dengan cara taqwa.
Orang yang bertaqwa adalah orang yang beriman dan beramal dengan ilmunya dengan
bersungguh-sungguh. Maksud taqwa itu ialah taat setia kepada hukum Tuhan dan meninggalkan
laranganNya.
-----------------
4. NURUL IMAN
Cahaya keimanan itu adalah cahaya kepercayaan kepada perkara rukun iman dan kepada perkara
yang ghaib yang dijadikan Tuhan dan beramal dengan kepercayaan itu. Jika tidak mengamalkan
apa yang mereka percaya maka mereka tidak akan mendapat apa-apa dari keimanan yang mereka
percaya, malah mereka mendapat kemurkaan dari Allah.
-----------------
5. NURUL YAKIN
Seseorang yang mendapat cahaya keyakinan, maka orang itu dinamakan orang yang beriman dan
beramal dengan sebaik-baiknya. Setelah keimanannya tetap kepada keimanan (Haqqul Yakin),
hatinya tidak dapat dipengaruhi oleh habuan Madiyah (keduniaan), Hubbu Dunya (habuan dunia)
dengan cara tidak halal dan hak. Pikirannya tidak dapat dipengaruhi oleh sesuatu yang batil.
-----------------
6. NURUL HAKIKI
Cahaya keyakinan yang benar dari keimanan dan ketaqwaan yang diamalkannya mengikut
aturan ibadat dan setelah mendapat petunjuk yang membawa kepada keyakinan yang
bersungguh-sungguh, pintu hatinya (Fuad) dan Qalbun serta Qalbi telah dipahaminya
menyebabkan pahaman pendiriannya sebagai seorang Islam yang beriman tidak dapat digugat
oleh apa-apa pengaruh pun karena mata hatinya telah melihat.
-----------------
7. NURUL MUSTAIED
Cahaya akal yang ilmu didalamnya adalah datang dari alam Samawi. dia adalah seorang Islam
yang sebenar dan mendapat petunjuk. Akalnya diisi hanya dengan Al-Qur'an dan hadis semata-
mata serta memahami tugasnya sebagai khalifah di alam yang rendah (Sufli),
di April 24, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Sabtu, 23 April 2016


DZIKIR YANG MENEMBUS JABARUT

Ilmu Nafas sering disebut dengan Ilmu Dzikir Nafas, Yaitu Pernafasan Dengan Mengucapkan
Dzikir "HUUU ALLAH",
Adapun Proses Dzikir Tersebut Yang Diikuti Dengan Irama Naik dan Turunnya Nafas, Karena
dengan Dzikir Nafas kita Akan Selalu Mengerti Dalam Diri kita Mempunyai Keyakinan dan
Keimanan Yang Haqiqi Yang Selalu Kembali Kepada Allah dan Hanya Untuk Allah Semata-
Mata
---------------
Nafas adalah kembaran Ruh,
Ruh adalah Hakikat dan Nafas adalah Syariatnya di Alam ini,
Makanya Ruh diibaratkan Kapal dan Ombak bagaikan Nafas,
Jika Ombak tenang Maka tenanglah Perjalanan Kapal, begitu juga dengan Ruh,
Jika Nafas seorang Tenang, Maka ia memberi Kesan pada Ruhnya, Oleh sebab itu apabila
Pernafasan itu baik dan benar Maka akan baik pulalah Perjalanan Ruh dengan Tuhannya
---------------
Ilmu Nafas bukanlah hal yang baru dan sebenarnya sudah ada sejak Zaman Rasulullah SAW dan
diajarkan kepada para sahabat dan para pengikutnya untuk latihan riyadhah secara khusus,
Didalam pengertian kalimat dzikir sebagai mengingat kepada Allah dan zikir merupakan
kendaraan agar seorang hamba sampai kehadirat Allah semata-mata, bila manusia sampai
kehadirat Allah maka apapun yang manusia kehendaki maka Allah akan mengabulkan segala
kehendaknya
---------------
Nafas kita normal keluar masuk sehari semalam sebanyak 24.000x yaitu pada siang 12.000x dan
pada malam 12.000x karena inilah jumlah jam sehari semalam 24 jam, pada siang 12 jam dan
malam 12 jam, seperti huruf
"Laa Ilaaha Illallah Muhammadur Rasulullah",
Masing-Masing mempunyai 12 huruf berjumlah 24 huruf semuanya,
barang siapa mengucap dengan sempurna 7 kalimah itu niscaya ditutupkan Allah pintu Neraka
yang 7,
barang siapa mengucap yang 24 huruf ini dengan sempurna niscaya diampuni Allah Ta'ala yang
24 jam
---------------
Hal Inilah yang menjadi persembahan hamba kepada Tuhannya yang tiada putus-putusnya,
Nafas adalah sumber Kehidupan tanpa Nafas maka hancurlah Kehidupan ini,
Nafas adalah Al-Hayat yang datang dari Tuhan ia adalah Rahasia Illahi
---------------
Dzikir Nafas adalah untuk pembersihan Rohani, Setiap Makhluk hidup memiliki Nafas, Melihat,
Mendengar, Merasa Itu Semua Termasuk didalam sifat Al-Hayat, Manusia bisa hidup Tanpa
Memiliki Mata, Telinga, Tangan dan Anggota Tubuh lainnya akan tetapi Manusia tidak akan
bisa Hidup tanpa Nafas, dan Manusia bisa berkata-kata dan melakukan perbuatan apa saja, hal
itu semua berlaku karena Qudrat dan Iradat dari Allah dan Sesungguhnya Nafas berada di dalam
Qudrat dan Iradat Allah
---------------
Adapun Proses Turun dan Naiknya Nafas dari Tubuh kita Tidak Ada Yang Awal dan Tiada
Yang Akhir, begitu juga dengan jutaan Makhluk Hidup lainnya, dan Nafas juga sebagai
Penghidup Hati dan Jasad dengan memahaminya serta mempelajarinya akan membawa Manusia
kepada Kesempurnaan Hidup serta memimpin gerak seluruh anggota badan ini tanpa komando
suara maupun gerak isyarah
---------------
Pertama Allah Mengerakkan Ruhani dari Ruhani Mengerakan Al-Hayat dari Al-Hayat
Menggerakkan Nafas dan Dari Nafas Menggerakkan Jasad dan Adalah Pada Hakikatnya Itu
Allah Juga Yang Menggerakkan Sekalian Gerak
---------------
Segala macam Gerak atau Perbuatan apakah Perbuatan Diri Sendiri ataupun Perbuatan Yang
Terjadi diluar Dirinya, Memiliki dua macam pengertian,
Pengertaian pertama dinamakan Mubasyarah dan pengertian ke dua dinamakan Tawallud
Kedua Macam Pengertian ini tidak dapat terpisah satu sama lainnya,
Hal ini didasarkan perbuatan Allah Sebagaimana firman Allah Swt :
"Tidaklah anda yang melempar ( Hai muhammad ) tetapi Allah lah yang melempar ketika anda
melempar"
---------------
Dzikir Nafas memiliki rangkaian tersendiri dan terbagi menjadi 4 bagian Yaitu :
Dzikir Nafas, Nupus, Tanapas dan Ampas,
Keempat perkara tersebut berkaitan diantara satu sama lainnya
---------------
Pertama Hidup Nafas Itu Karena Ampas,
Dan Hidup Ampas Itu Karena Nupus, Manakala Hidup Nupus Itu Dengan Rahasia dan Rahasia
Itulah Yang Merupakan Rahasia Allah,
Nupus, Ampas dan Tanapas itu Adalah Satu Perkara Yang Ghaib, Nafas Tidak Dapat Dirasa,
Diraba Serta Dilihat Wujudnya
---------------
Sabda Rasulullah SAW :
"Nafas Itu Suatu Jauhar Yang Masuk dan Keluar dari Badan, Sehingga Apabila Menjadi Kurang
Ilmu Kepadanya, Maka Yaitu Jahil Namanya, Tiada Mulia Kepada Allah Ta'ala Pada Hari
Kiamat, Didalam Kubur dan Didalam titian Sirat al-Mustaqim, Karena Sesungguhnya Anfas
Tiada Masuk Kedalam Tubuh dan Tanaffas Itu Tidak Keluar Daripada Badan".
---------------
Sedang Nafas itu masuk dan keluar dari pada Badan.
"Dinaikkan Tanafas hingga ditempatkannya dengan Sempurna di Nufus dengan Melihat Pada
Mata hati itu dari Allah dengan Allah dan untuk Allah
---------------
Allah Mengerakkan Rohani dari Rohani Menggerakkan Al-Hayat, dari Al-hayat Mengerakkan
Nafas, dari Nafas Mengerakkan Jasad dan pada Hakekatnya Allah yang Mengerakkan Sekalian
Yang Ada.
---------------
Dzikir Nafas adalah Nur yang memancar keseluruh Jiwa bagi pengamalnya dan besar akan
Manfaatnya, dengan melakukan Dzikir Nafas akan menghancurkan kebekuan darah hitam yang
berada dihati yang dianggap sebagai istana iblis, dan selagi istana Iblis tidak terpecah dan hancur
musnah Nur Qalbi sebagai penyuluh lampu marifat yang diharapkan itu tidak mungkin tercapai,
Imam Ghazali mengatakan :
"Dzikir Yang Dilakukan Dengan Cara Menahan Nafas akan Mempercepatkan Proses Penyucian
Hati "
---------------
Zikir Nafas menghubungkan Hayat Qalbu kita kepada Alam Roh, Nafas datang dan pergi kepada
Allah setiap saat dan setiap Nafas yang tidak berdzikir maka Nafas itu tidak akan membawa
manfaat kepada Qalbu dan Roh kita, yang pada umumnya Manusia tidak sadar bahwa hidup dia
di kuasai penuh oleh pengedaran Nafas keluar dan masuk dari Allah tanpa Dzikir Nafas ia tidak
akan memperolehi barakah dan nikmaat dari Allah,
Sebagaimana Rasulullah SAW Bersabda :
"Barang Siapa Keluar Masuk Nafas Tanpa Dzikir Allah Maka Sia-Sialah Ia".
---------------
Adapun mengetahui Ilmu Nafas untuk memperteguh Keyakinan dan Keimanan akan adanya
Kebesaran Allah, namun disamping itu ada manfaat lain bagi seorang hamba yang mengharap
akan suatu keberkahan, Maunah bagi kehidupan sehari-hari
---------------
Ilmu Dzikir Nafas pada zaman dahulu dipelajari dan diamalkan oleh para Nabi dan para Wali,
suatu Keilmuan yang mengarah Ketauhid atau Menyingkap Jati Diri, kita harus Meningkatkan
ketaatan Ibadah terhadap Tuhan dan dibarengi dengan Ilmu Agama, Karena Ilmu Agama adalah
Ilmu yang akan menyelamatkan diri kita dalam kehidupan di Dunia maupun di Akhirat kelak
---------------
Keilmuan Dzikir Nafas akan menunjukkan pada anda, bagaimana caranya mengatasi berbagai
masalah yang mengintai dalam kehidupan serta memuat berbagai alternatif solusinya, rahasia
ilmu ini masih banyak hikmah dan manfaat lainnya dan akan sangat bermanfaat pada orang-
orang beristiqomah dalam mengamalkan suatu ilmu
---------------
BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM ALLAMUMMA KUN HU SIRRULLAH, HU ALLAH
MENJADI RASA, RASA SIRR TA 'AZZAZTU BIROBBIL 'IZZATIWAL JABARUUT, WA
TAWAKKALTU 'ALAL HAYYIL LADZII LAA YAMUUT, SYAAHATIL WUJUUH,
WA'AMATIL ABSHOORU, TAWAKKALTU 'ALAL WAAHIDIL QOHHAR, WA LAA
HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL 'ALIYYIL 'AZHIIM
.
Dibaca selama 7 hari dimulai pada hari senin, khasiatnya tergantung niat sipengamalnya untuk
apa
di April 23, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

MAKSUD KALIMAH HU ALLAH

Kalimat HU Yang Masuk Ketika Menarik Nafas kedalam rongga mulut dan Kalimat Ini Akan
Menyebar Keseluruh Tubuh melalui kehalusan serta kelembutan Nafas yang menjadi Tanda
Kehidupan Bagi Diri Dzat kita Yang Abadi
---------------
Kalimat ALLAH Yang Keluar Ketika Menghembuskan Nafas Dari Rongga Tubuh, Ini Sebagai
Tanda Pengakuan Diri Dzat kita Yang Abadi
---------------
Setiap Nafas Yang Masuk Akan Berzikir Menyebut Dirinya HU, Tidak Perduli Dalam Keadaan
Jaga, lupa, atau tidur, Selama Nafas Itu Masuk Kedalam Rongga Selama Itu Pula Ia Menyebut
Dirinya HU Artinya Diri Dzat Tuhan Yang Bersifat dengan Sifat Kesempurnaan, Jadi Setiap
Nafas Yang Keluar dari Mulut Maupun hidung Akan Menyebut Dirinya HU ALLAH
Jika Di Terjemahkan lafaz HU ALLAH Ini Akan Bermakna AKU ALLAH, Kalimat Ini Tidak di
sebut, Selama Nafas Keluar Masuk Selama Itu Pula Ia Berzikir Dengan Sendirinya, Zikir Ini
Yang Menjadi Hakikat Diri kita Yang Sebenarnya
---------------
AKU Ini Adalah ALLAH, Karena Hanya AKU Yang Ada, Semua Yang ENGKAU Sebut
Makhluk Hanyalah BayanganKu Belaka, Bukan Pada Yang Sebenarnya
---------------
Setiap Bayangan Akan Kembali Kepada Wujud Aslinya, Wujud Asli Engkau Adalah Allah,
Semua Yang Ada di Alam Jagad Raya Ini Akan hancur, Yang Tinggal hanya Wujud Allah Saja,
firmanku di dalam Qur'an-Nya :
"Semua Yang Ada di Bumi Itu Akan Binasa, Dan Tetap Kekal Dzat Tuhanmu Yang Mempunyai
Kebesaran dan Kemuliaan"
---------------
Aku Allah Ini Bukan Pengakuan Dirinya Makhluk, Namun Pengakuan Yang Timbul Dari Diri
Dzat-ku Sendiri, Itulah Yang Dimaksud Dengan Kalimah HU ALLAH.
di April 23, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

RUH AL A'ZAM

RUH Merupakan Suatu Jawhar Yang Mempunyai Banyak Nama.


Banyaknya Nama Ini Merupakan Simbol dan Penjelasan. Simbol Ini Merujuk Pada
Penciptaannya Oleh Tuhan.
---------------
-> Ia Dinamai RUH Karena dilekati Nafs . . .
-> Dinamai HAYYUN Karena Telah Mendapat Hidup . . .
-> Dinamai NUR Karena Dikenal dan Diketahui Melalui Penampakan Cahaya . . .
-> Dinamai QALAM Karena Menjadi Sumber dan Sebab Ilmu Pengetahuan Bagi Semesta . . .
-> Dinamai JIBRIL Karena Menjadi Sebab Kehidupan Alam . . .
-> Dinamai ISRAFIL Karena Mengetahui Hakekat Segala Sesuatu . . .
-> Dinamai IZRAIL Karena Mengetahui Hakekat Makna Semua Ruh . . .
-> Dinamai LAUH MAHFUZ Karena Menampakkan Segala Perbuatan Yang telah tertulis
padanya . . .
-> Dinamai NAFS NABBATIYYAH dan FU'AD HAYAWANIYYAH Karena Mempunyai
Simbol-Simbol Yang Menunjukkan Hal Tersebut Pada Dirinya . . .
-> Dinamai FU'AD RUHANIYYAH dan NAFS AMMÃRAH Karena Merupakan Jawhar Yang
Sempurna Yang Terkandung Dalam Hati Gaib Yang Memunculkan Kesempurnaannya dan
Mempertajam Akalnya dalam Mengenal Dirinya Sehingga Segala Persoalan Menjadi Terang dan
Nyata . . .
-> Dinamai NAFS LAWWÃMAH Karena Ia Menyucikan Segala Perbuatannya . . .
---------------
Inilah Hakekat Martabat hati. Dan Apabila Cahaya Hati Ini Telah Nyata dan Mampu
Menundukkan Kecendrungan Hewaninya
Maka RUH AL A'ZAM Ini Akan Kekal dan dinamakan NAFS AL MUTMA'INNAH ..
Manakala kelengkapan Ruh itu telah sempurna serta cahayanya semakin menguat, akan tampak
cahaya yang cemerlang pada dirinya dan jelas semua yang ada didalamnya hingga ia menjadi
"Cermin Penampakan Ilahiyyah"
di April 23, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

HIDUPNYA NAFAS DALAM DIRI

Nafas Yang Keluar Masuk di hidung dan Kemudian Setiap GerakanNya Dirasakan lalu di Iringi
Dengan Kalimat HUUU ALLAH
---------------
Inilah Ilmu Yang Mengajarkan bahwa Setiap Yang Ada Adalah Hidup, Satu Hidup, Satu Nafas,
Satu Gerak Satu Kemauan (kehendak) Puncaknya Ialah Sadar Bahwa Dirinya Adalah Tuhan
---------------
Maka Tidak Heran Melalui Nafas Dapat Menelusuri Arah Kemana Nafas Bergerak Sehingga Ia
Menemukan Pusat Dirinya,
Dan Ia Berkata :
"AKU Sudah Sampai Pada Pusat Kehendak Sang Hidup Yang Menguasai Diri Badan Ini, Inilah
Allah, Yang Bernafas Adalah ALLAH, Yang Bernafas Adalah HUUU"
---------------
ALLAH HU,,, ALLAH HU,,,
Sampai Mencapai Puncak Melepaskan Kesadarannya Menuju Lafadz atau Memasuki Kedalam
Jiwanya Sehingga Terasa lapang Yang sangat luar biasa, lafaz ini bisa diganti dengan Nama Apa
saja, tidak harus kalimat Allah, boleh huuu.... Haq, dll
---------------
hiruplah nafas perlahan dan lembut dan keluarkanlah dengan lembut kemudian lidah ditekuk ke
langit langit dan mata terkonsentrasi melihat ujung hidung, jiwa mencari sejatinya diri, jika itu
telah engkau lakukan maka engkau telah menelusuri pusat nafas yaitu Tuhan
---------------
Huuu Allah, Hakikatul Sirrullah Kun Fayakun,
Akulah Sejatinya hidup, Hidup Aku Sejatinya Allah,
Masuk Aku Dalam Kalimah DAL (Adam), MIM (Muhammad), HA (Allah), hilang Aku dalam
Kalimah LA ILAHA ILLALLAH.......
Tarik Nafas kemudian tahan, lalu keluarkanlah Nafas seperti biasa dengan Ucapan
ALLAHUMMA GHAIBLAH
(sebut nama kita),
SAHARTA ZIBALI
(sebut nama ibu kita)
ALAIHISALAM, WALIYIN KOLBAHU KAMALAYANTAL HADIDA
(sebut nama bapak kita) ALAIHISALAM, BIROHMATIKA YA ARRAHMAN WA RAHIMIN.
di April 23, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

SYAHADAT
Syahadat Itu Adalah Saksinya Seorang Penyaksi, Yang Menyaksikan Kepada Siapa Dia
Bersaksi.
Sejauh Mana Maqam Kesaksian kita Kepada Allah dan Rasul-Nya, Sedalam Itu Pula Mata Hati
kita Menyaksikan Kehadiran Allah dan Rasul-Nya Didalam Kedalaman Diri kita.
Jadi Syahadat Merupakan Pengakuan dari Sebuah Penyaksian. Penyaksian Atas Kehadiran Allah
dan Rasul-Nya.
Syahadat Merupakan Iman Tertinggi dari Tingkat Iman.
Iman Yang Telah Menempatkan si Penyaksi ke tingkat Isbatul Yakin.
.
Syarat orang membaca Syahadat harus memenuhi Tiga perkara :
1. NUR HIDAYAH,
barang siapa yang mendapat nur hidayah akan dijaga dari sifat musyrik dan perilaku syirik.
2. NUR INAYAH,
barang siapa yang mendapat nur inayah maka akan dijaga dari dosa besar.
3. NUR KIFAYAH,
barang siapa mendapat nur kifayah maka akan dijaga dari bersitan hati yang kotor dan jelek.
--------
Macam-Macam Syahadat :
1. SYAHADAT MUTAAWWILAH
Artinya Syahadat Yang Pertama, Syahadatnya Allah Sendiri.
Bunyinya :
"Innanii Anallahu Laa ilaaha Illa Ana"
(Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku).
(Qs Thoha 14)
2. SYAHADAT MUTAWASHITOH
Artinya Syahadat Yang Tengah-Tengah, Seperti Syahadatnya Malaikat, Para Nabi dan Rasul dan
Para Orang Mukmin Semua.
Yaitu :
"Asyahadu Anlaa Ilaha Illallah"
dasar dalil :
"Syahidallahu Annahu Laa ilaaha illa Huwa Wal Malaikatu Wa Ulul 'Ilmi"
(QS Al Imron 18).
3. SYAHADAT MUTAAKHIRAH
Artinya Syahadat Yang Terakhir Yaitu Syahadat Umum.
Ada yang bertanya -> Laa ilaha illaallah Muhammad Rasul Allah.
Itu termasuk golongan Syahadat Mutaswashitoh ataukah Syahadat Umum.
"Laa Ilaaha Illaallah Muhammad Rasul Allah".
Adalah termasuk Syahadat Mutaakhirah Namun Arti dan Maknanya Memiliki Empat,
"SYARIAT, THARIKAT, HAKIKAT, MA'RIFAT.
--------
"Asyahadualla Ilaaha Illallah"
Ini Merupakan Syahadat Tauhid atau Hakekat Ketuhanan Yaitu diri bathin Manusia (Ruhani)
"Wa-Asyhadu Anna Muhammadar rasulullah"
Ini Merupakan Syahadat Rasul atau Hakekat Kerasulan Yaitu Diri Dzahir Manusia. (Jasmani).
--------
Diri Bathin (ruhani) Adalah Sebenar-Benarnya Diri Yang Menyatakan Rahasia Allah.
Untuk Menyatakan Diri Rahasia Allah Adalah Diri Dzahir Manusia.
--------
Sedangkan Kata Muhammad Pada Syahadat Rasul Mengandung Arti Yaitu Diri Dzahir Manusia
Yang Menanggung Rahasia Allah.

--------
"Kejadian Manusia Adalah Satu-Satunya Kejadian Yang Paling Rapi.
(QS. Attin-4)
--------
"Kemuliaan Manusia Karena Manusialah Yang Sanggup Menanggung Rahasia Allah"
(Q.S. Al-Ahzab 72).
--------
Dan karena firman Allah dalam surat Al-Ahzab 72 inilah kita Mengucapkan Syahadat Tahkik :
"Asyahadualla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah"
Yang Artinya : Kita bersaksi dengan Diri kita sendiri bahwa Tiada yang Nyata pada Diri kita
sendiri hanya Allah Semata dengan Tubuh Dzahir kita sebagai tempat menanggung Rahasia
Allah dan akan menjaganya buat selama-lamanya.
--------
Mengapa Kita Mengucap Dua Kalimah Syahadat 9 kali dalam 5 Waktu Sembahyang Sholat?
Sebab Diri Bathin Manusia Mempunyai 9 Wajah.
--------
Dua kalimah syahadat pada :
.
1). SEMBAHYANG SHUBUH
Satu Kali Itu Memberi Kesaksian Pada Wajah kita Pada Martabat SIRUSIR
(Rahasia didalam Rahasia).
--------
2). SEMBAHYANG DZUHUR
Dua Kali Memberi Kesaksian Pada Wajah kita Pada Martabat SIR dan AHDAH.
--------
3). SEMBAHYANG ASHAR
Dua Kali Memberi Kesaksian Pada Wajah kita Pada Martabat WAHDAH dan WAHDIAH.
--------
4). SEMBAHYANG MAGHRIB
Dua Kali Memberi Kesaksian Pada Wajah kita Pada Martabat AHAD dan MUHAMMAD.
--------
5). SEMBAHYANG ISYA
Dua Kali Memberi Kesaksian Pada Wajah kita Pada Martabat MUSTAFA dan MUHAMMAD.
di April 23, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

ASAL SEMBAHYANG

Barang Siapa Mengenal Diri dengan Hakikatnya Yang Benar, Maka Orang Itulah Yang Putus
Ma'rifatnya Kepada Allah.
Tetaplah orang itu yang bisa Mengusulkan sekalian Ilmu ini,
Maka bertanyalah Syekh Abd Kadir Jabal orang Ilmu Syariat kepada Syekh Karami Wali
Ma'rifat
.Soal : "Apakah Asal Sembahyang Itu Dengan Sebab 5 Waktu Sehari Semalam"
Jawab : "Yaitu Daripada Embun Yang Mengadakan Nuktah,
Asal Sembahyang Yang 5 Waktu itu Ialah Asal Titik Yang 3, Maka Dinamakan Rukun TIGA
BELAS,
--------
Kedatangannya itu ialah :

.
1. EMPAT DARI BAPAK IALAH :
* MANI jadi urat dan tulang
* MANIKAM jadi otak dan sumsum
--------
2. EMPAT DARI IBU IALAH :
* WADI jadi bulu roma dan kulit
* MADI jadi darah dan daging
--------
3. LIMA DARI TUHAN IALAH :
* Pendengaran
* Penglihatan
* Penciuman
* Perasaan
* Penjabatan
--------
INILAH YANG DINAMAKAN PANCA INDRA, YAITU WAKIL TUHAN KEPADA KITA
--------
-> Pendengaran terbagi empat :
Dua Mata - Dua telinga itulah Sembahyang ASHAR
--------
-> Penciuman terbagi empat :
kiri kanan - depan belakang itulah Sembahyang DZUHUR
--------
-> Penglihatan terbagi Tiga :
dua lubang hidung - satu mulut itulah Sembahyang MAGRIB
--------
-> Perasaan terbagi Empat :
dua anggota kaki - dua anggota tangan itulah Sembahyang ISYA
--------
-> Penjabatan terbagi dua :
Satu lubang Air kecil - satu lubang Air Besar itulah Sembahyang SHUBUH
--------
1. LIMA DARI TUHAN YAITU :
Wujud Dzat Namanya
2. EMPAT DARI BAPAK YAITU :
Wujud Mani Namanya
3. EMPAT DARI IBU YAITU :
Wujud Akli Namanya
--------
"DIMANAKAH TEMPAT WUJUD ITU ?,
"Tempatnya Dalam Diri kita, Maka Wujud Yang Tiga itu ialah :
1. WUJUD DZAT Tempatnya Pada Nafas kita Yang Menjadi Ucapan Yang Tiada Berkeputusan
Kepada Allah Yaitu Nyawa kita.
2. WUJUD MANI Tempatnya Pada Urat Yang Putih Yang Tiada Berdarah Yakni Benih Dalam
Diri kita.
3. WUJUD AKLI Tempatnya Pada Pusat kita Yaitu Jalan Roh Awal Mula kita Zahir dari ibu kita
ke dunia.
--------
Adapun DZATI Ialah Tiang Agama Yang Zahir, Wujud MANI Ialah Tiang Agama Yang Batin.
--------
Dua perkara yang harus kita ketahui ialah :
1. BAPAK SEGALA ROH ITU RASULULLAH.
2. BAPAK SEGALA JASAD ITU ADAM.
--------
Hendaklah kita ketahui benih turun dari ADAM Yaitu Embun Setitik,
Air Rohani Asalnya,
MANIKAM AWAL Terjadi.
Sabda Nabi SAW :
"HUDSUNAMA 'ANU ILLA A BANI ADAM"
--------
Sekalian Yang Menanggung Jasad itulah Semata-Mata Pada benih ADAM.
--------
Bermula Orang Yang BERAKAL Itu Jika Tiada Ilmunya Yaitu Dusta Yan Amat Sangat ..
di April 23, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Jumat, 22 April 2016


HAKIKAT NIAT DAN HAKEKAT KEJADIAN SHOLAT

Artinya USHALLI, Yaitu Sebenar-Benarnya Hidup Yang Di Usulkan Agama Itu.


--------
Artinya FARDU, Yaitu Wajib Nyawa Masuk Dalam Tubuh kita itu Itulah Awalnya Fardhu.
--------
Artinya ZUHRI, Yaitu Kenyataan Tuhan kita Zahir dan Bathin.
--------
Artinya ARBA'A RAKA'ATIN, Itu Mempunyai Rakaat Dengan Sebab Itu Nyawa kita
Maknanya Empat perkara :
1). BERDIRI ITU NYAWA
2). RUKUK ITU NYAWA
3). SUJUD ITU NYAWA
4). DUDUK ITU NYAWA.
--------
Arti ADAM, Itu Sudah Ada Pada NYAWA dan HATI.
.
~ Tatkala kita Mengatakan :
"ALLAHU AKBAR"
Itu Sudah Bertempat Nyawa Itu ROHANIAH-NYA.
~ Tatkala kita Mengatakan :
"KABIRAW WAL HAMDULILLAHI KASYIR0W WASUBHA NALLAHI BUKR0TAW WA
ASILA"
Artinya
(Telah Mengaku Nyawa kita Tiada Menyangkal Akan dirinya ZAHIR dan BATHIN).
.
Demikianlah Sifat kita Di Dalam Sembahyang Itu Dengan Diri,
TIADA BOLEH BERCERAI.
--------
Tatkala kita Zahir Ke Dunia Keluar Dari Dalam Perut Ibu kita Dengan Nyawa kita Dengan Diri
kita.
--------
~ Adapun TUBUH Itu Bagian Nabi kita Awal,
Terbit Dari Kalimah RASULULLAH, dan Zahirnya dari MANIKAM.
~ Adapun NYAWA Itu Ialah Rahasia Tuhan kita Awal,
Terbit Daripada Kalimah TAUHID.
--------
Apabila Bercerai NYAWA Itu Dengan TUBUHNYA Maka Bercerailah Kalimah Yang Dua Itu.
Karena Tiada Tempat lagi Segala Amalan.
--------
Adapun Orang Yang Awam
(Orang kebanyakan) Tiada Dapat Mengenal Jikalau Tiada Ilmunya.
.
kata dalil :
"WAHUWA MA'AKUM AINAMA KUNTUM"
(MENGAPAKAH KAMU TIADA MENGETAHUI, DIDALAM DIRI ENGKAU
RAHASIAKU)
.
Hakekat Kejadian Shalat Allah SWT Menciptakan Sholat Dari Empat Huruf Nama Muhammad
Yaitu :
1. ALIF
2. HA
3. MIM
4. DAL
--------
ALIF : Ialah Berdiri
Rahasia Pada Kita
Dzat Pada Tuhan
--------
HA : Ialah Ruku
Nyawa Pada Kita
Sifat Pada Tuhan
--------
MIM : Ialah Sujud
Hati Pada Kita
Nama Pada Tuhan
--------
DAL : Ialah Duduk
Tubuh Pada Kita
Ciptaan Pada Tuhan
.
-> Bila Telah BERDIRI Sholat Tetapkan Pandanganmu Pada DZAT ALLAH Semata-Mata
--------
-> Bila Telah RUKU' Tetapkan Pandanganmu Pada SIFAT ALLAH Semata-Mata -> Bila Telah
SUJUD Tetapkan Pandanganmu Pada NAMA ALLAH Semata-Mata
--------
-> Bila Telah DUDUK Tetapkan Pandanganmu Pada CIPTAAN ALLAH Semata-Mata
--------
-> Bila Diluar Sholat Takutlah Pada Tuhan, Serta Merasa Malu Padanya
.
Sabda Nabi SAW :
"SESUNGGUHNYA SEMBAHYANG ITU MEMBANGKITKAN NYAWA MENYEMBAH
ALLAH"
.
Adapun Tubuh Itu Bila Telah Berdiri Sembahyang,
Kemudian Mengucapkan TAKBIR,
Maka Tiadakanlah SIFATMU, Tinggal DZAT ALLAH Semata-Mata Yang Meyakinkan
--------
Bila BERDIRI Itu Dinamakan MI'RAJ,
Maksudnya Tuhan Telah Ada
--------
Bila SUJUD Dinamakan BERMUNAJAT (bermohon)
Kita Telah Berdialog Dengan Tuhan
--------
Bila DUDUK Itulah Namanya Kita Mendengar Dengan PendengaranNya dan Melihat Dengan
PenglihatanNya
.
Para Ulama berkata :
"SESUNGGUHNYA SEMBAHYANG ITU LEBIH MULIA DARIPADA ISI ALAM
SEMESTA"
.
Dikatakan Bahwa Gerak Itu, Bukan Gerak Sendiri Tapi Allah SWT Itulah Yang Menjadikan
Engkau Beserta Gerakmu.
di April 22, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
MENGARTIKAN SEMBAHYANG

Arti SEMBAHYANG itu ialah (Sembah Yang Esa),


Yang sebenarnya disembah ialah "DZAT",
Dan Yang Menyembah itu "SIFAT",
Dan Yang sebenarnya buah Persembahan itu ialah "AF'AL",
Dan sebenarnya Menyembah itu ialah "ASMA",
Inilah Yang sebenarnya bernama "SEMBAHYANG".
--------
Arti sebenarnya Menyembah itu ialah TUHAN Yang WAJIBUL WUJUD Yang KADIM lagi
BAKA
--------
Yang MENYEMBAH itu FANA
Yang DISEMBAH itu BAKA
--------
Yang hamba itu pulang kepada ADAM, Maka Yang ada itu TUHAN semata mata
--------
Pada Syuhud kita Yang Menyembah Yang Disembah Ia Jua dan Yang Memuji Pula Ia dan Yang
Dipuji pun Ia Jua.
Karena Ia Memuji Dirinya Sendiri di atas lidah Hambanya
--------
Maka dilihat keadaan dirinya hapus, berpulang kepada Allah Ta'ala.
Maka Tetaplah Fana Diri kita di dalam Menyembah Tuhan Yang Tiada seumpamanya, Yang
Tiada dikiri dan kanan, Tiada dihadapan dan dibelakang, Tiada pula diatas dan dibawah,
"hanyalah hamba Tiada lain".
di April 22, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Kamis, 21 April 2016


ANA AL HAQ SIRI DUA WAJIBUL WUJUD

"ANA AL'HAQ" : SIRI 2 WAJIBUL WUJUD (Yang Pasti Ada)


Yang ada hanya Allah.
Tiada yang lain.
Yang lain tidak ada.
--------
TAUHID ialah mengetahui SATU,
Melihat SATU dan menjadi SATU AKU SATU dan Tiada sekutu DenganKU.
--------
Walaupun ada bertingkat-tingkat dari segi BADAN, AKAL, RUH, SIRR, NUR, DZAT,
hakikat kita bukanlah salah satu dari tingkat-tingkat itu tetapi adalah Dzat itu sendiri.
--------
HAKIKAT MUHAMMAD ialah Kepala Pancuran semua Manifestasi.
Meskipun Muhammad didalam badan, hakikatnya adalah hakikat seluruh Alam.
--------
Keturunannya ialah :
Seluruh Alam
Wali-Wali
Malaikat-Malaikat
keturunan yang lahir dari Jasadnya.
--------
Ulama Syariat berpendapat Wujud itu ada dua :
PERTAMA - Satu Yang Asal yakni Allah.
KEDUA - Yang dijadikan atau Baharu Yakni Yang dijadikan Allah dari Tiada
--------
Ulama Hakikat berpendapat :
Benda-benda Wujud bukan dari Tidak Ada tetapi adalah dari
A'YAN SABITAH
(bentuk-bentuk tetap dalam Ilmu Allah)
Yaitu dari Wujud Allah
--------
Perintah KUN hendaklah pada benda yang ADA. Yang Tidak Ada Tidak dapat menerima
Perentah KUN itu. Lain-Lain perbedaan Prinsip Ulama Syariat dan Ulama Hakikat :
--------
Ulama Syariat mengatakan Wujud Kejadian berbeda dengan Wujud Allah.
Para Sufi mengatakan Tiada Perbezaan Hanya Satu Jua Yaitu Wujud Mutlah Allah
--------
Ulamak Syariat mengatakan bahwa kejadian sari ADOM.
Para Sufi mengatakan Yang Diperintah itu mestilah ada atau Wujud untuk menerima perintah
dan ini ialah A'YAN SABITAH.
--------
Yang ketiga ialah HU HU (Dia Dia) dan KAANAHU (Seperti Dia)
Ulamak Syariat mengatakan dalam Fana' Makhluk menjadi KAANAHU (seperti Dia) dan bukan
HU HU (Dia Dia)
--------
Ibnu Arabi menyatakan :
"Wujud tidak lebeh dari Satu. Yang sama itu menzahirkan kepada DiriNya dengan DiriNya
seperti air menzahirkan dirinya dalam bentuk ais".
--------
Jadi Tiada Yang Fana' Ianya Hu Hu. Yang lain tidak lebih dari hanya Nama-Nama dan benda-
benda pada pikiran saja.
Hakikatnya Dia Yang Satu.
--------
Semua Nama-Nama adalah Penzahiran daripada satu hakikat.
Kadang-Kadang hakikat itu lautan,
kadang-kadang buah,
kadang-kadang ombak,
kadang-kadang ais
kadang-kadang salji,
kadang-kadang Allah,
kadang-kadang Makhluk
--------
Nama itu banyak .. Yang dinamakan itu hanya Satu.
Bentuk-bentuk adalah DiriNya sendiri Pada Zahirnya dan Pada Hakikatnya.
Semua benda benda Wujud karena WujudNya Allah.
Dengan sendirinya mereka itu Tidak Ada.
Huruf tidak ada, Yang ada ialah Dakwat.
Yang Tidak Ada ialah cerminnya Wujud Mutlak
^Mumtanul Wujud - Ada Yang Negatif = Cermin
^Mumkinul Wujud - Ada Yang Mungkin = Bayangnya
^Wajibul Wujud - Yang Pasti Ada = Orangnya.
--------
Ulamak Syariat mengatakan Wujud benda-benda (dunia) adalah Tambahan pada Dzat.
Para Sufi mengatakan Wujud Mutlak ialah Allah.
Pembatasannya ialah Dirinya sendiri.
--------
Dzat mengetahui Dirinya sendiri ^Dari segi mengetahui :
Dia Menjadi wajib. Pelaku tanpa kualiti, Pencipta Yang Berkuasa dll
^Dari segi Diketahui :
Dia menjadi Yang Dilakukan.
Yang diberi kualiti. Yang Dijadikan tanpa kuasa yaitu Hakikat Insan.
--------
Surah Al-Hadid : 04 "Dan Dia bersama kamu dimana saja kamu berada".
(Qs.Al-Hadid : 4)
--------
Huraian :
Allah ialah hakikat semuanya - hakikat segala-galanya tiada yang kecuali.
Apabila Allah beserta dengan semua, Dia juga tanpa semua.
Selagi anda Wujud dalam pandanganmu,
"DIA TIADA NAMPAK" dan apabila kamu tidak Wujud dalam pandanganmu
"DIALAH YANG ANDA NAMPAK".
Allah menzahirkan Dirinya pada sesuatu benda yang dicari oleh seseorang itu.
Tajallinya tidak terkira banyaknya.
Penyembahan Yang Terhad oleh Yang Terhad adalah Syirik.
--------
CINTA ALLAH ialah KEMAUAN Untuk Manifestasi (penzahiran ).
Wujud adalah gerak dari KEADAAN YANG TERPENDAM
(Kunza Mahfiyyan - Adom Idhafi)
Kepada KEADAAN YANG TERNAMPAK.
Ini adalah Gerak Cinta. Tanpa Cinta ianya terpendam dalam Ilmu buat selama-lamanya.
Wujud itu adalah hanya TAJALLI dan TAJALLI itu menjadi HAKIKAT Seseorang dalam
TAJALLI.
HAKIKAT benda ialah DZAT ALLAH sendiri.
Wujud diluar dan Wujud didalam tidak berbeda.
Semuanya Adalah Satu Diri Yang Sama Itu Jua Yakni Allah.
di April 21, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
ANA AL HAQ SIRI SATU AHDIYYAT

"ANA AL'HAQ" : SIRI 1 AHDIYYAT


kita lihat dakwat, huruf hilang,
kita lihat huruf, dakwat hilang.
Huruf adalah dakwat pada hakikatnya.
--------
DZAT ternyata pada kita dalam dua bentuk Kesempurnaannya :
PERTAMA - dengan JAMAL-NYA Yaitu KEINDAHAN-NYA
KEDUA - dengan JALAL-NYA
Yaitu KEAGUNGAN-NYA
--------
DZAT dalam peringkat Ghaib tidak dapat diketahui.
Diketahui hanya dari kesan 7 Sifatnya.
Sifatnya berkehendakkan kenyataan Mitsalnya keupayaan Iradat menjadi Kehendak, Hayat
menjadi Hidup dan seterusnya.
Tiap-Tiap benda adalah bentuk Satu Sifat. Bentuk-bentuk berbeda karena berbedanya Sifat dan
keadaan Sifat itu.
--------
WUJUD MUTLAK dan Pengetahuannya disebut A'YAN, tidak dapat dilihat. Yang dilihat ialah
kesan kesannya.
DZAT tidak diketahui karena ia GHAIB MUTLAK.
Pengetahuan yang sempurna mengenai DZAT ialah Tidak Tahu.
--------
Peringkat-Peringkat Nyatanaya Dzat adalah seperti berikut :
1. PERTAMA - Peringkat dimana Dzat tidak menyatakan pada Dirinya digelar Ghibul Ghuyub.
2. KEDUA - Peringkat dimana Dzat menunjukkan kepada Dirinya disebut Ahdiyyah atau
Sempadan Pertama atau disebut juga sebagai Hakikat Muhammad.
3. KETIGA - Peringkat dimana Dzat menunjukkan kepada Dirinya dan Yang Lain secara
terperinci (details) disebut sebagai Sempadan Kedua atau Wahdah.
4. KEEMPAT - Peringkat dimana Dzat menunjukkan kepada Dirinya dan Yang Lain secara
terperinci tetapi Cuma didalam IlmuNya. Ini disebut sebagai Hakikat Kemanusian atau Nafas
Suci
5. KELIMA - Peringkat dimana Dzat menunjukkan secara terperinci keluar. Ini disebut sebagai
Alam Arwah, Alam Mitsal dan Alam Ajsam.
--------
HU (Dia) yang GHAIB menjadi AKU menzahirkan DiriNya.
DZAT itu MUTLAK, Tiada berbentuk. PadaNya-lah semua bentuk-bentuk yang ada HAD
bergantung. Apabila Ia Berkehendak, Ia ambil satu satu bentuk Bayangannya.
WUJUD itu sendiri adalah DZAT. Orang Syariat berpendapat DZAT adalah DAHULU dari
WUJUD.
WUJUD yang paling nampak sekali ialah WUJUD ALLAH.
WUJUD benda-benda lain adalah dengan Cahaya DZAT ALLAH.
Jika Kita lihat diri kita dan benda-benda lain anda akan lihat WUJUD Allah. Pandangan pada
WUJUD Allah adalah terdahulu daripada pandangan terhadap diri Kita.
--------
SIFAT yang melahirkan DUNIA bukan DZAT.
Kehidupan didunia ialah kesan SIFAT HAYAT (Hidup).
Begitulah dengan 6 Sifat yang lain (Sifat Ma'ani).
Oleh itu baik dan jahat adalah dari Sifat bukan Dzat.
WUJUD mengambil bentuk HIDUP.
IRADAT mengambil bentuk KEHENDAK . .
Pengetahuan mengambil bentuk Akal. Segala-galanya terzahir melalui anggota.
Iradat berbentuk hati, Tahu dengan Otak. Dengar dengan Telinga dan sebagainya.
--------
HAKIKAT benda itu ialah DZAT
"Sesungguhnya Allah Meliputi Segala-galanya"
(As-Fusilat :54)
Meliputi adalah ibarat Air meliputi ombak, salji dan embun.
HU ialah Nama DZAT tanpa menunjukkan Sifat. Nama Allah menunjukkan Dzat dengan segala
Sifat-Sifatnya.
--------
Allah Tiada Sifat-Sifat terhad. Tidak ada Ghayr (yang lain) Adanya Ghayr adalah dalam
khayalan kita saja Yaitu bila kita memberi sempadan kepada Wujud Mutlak. ILMU yang
meliputi sesuatu benda tertentu. Ianya tidak boleh meliputi sesuatu yang tiada had yakni Allah.
Allah sadar akan Dirinya Yang Tahu dan Yang Diketahui adalah Dirinya sendiri.
--------
ASMA' adalah DZAT yang dinamakan beserta segala Sifat-Sifatnya.
DZAT itu berkenaan dengan HAD atau SEMPADAN PERTAMA dikatakan AKU.
Apabila Ia Terzahir dalam beberapa bentuk Yang Terhad dikatakan KAMU.
Apabila Ia DILUAR HAD dan PENGETAHUAN IaNya menjadi DIA.
Dunia ini dinampakkan dan bukan sabenarnya yang hakiki.
DIA menzahirkan DIRI-NYA dalam berbagai bentuk Tanpa Sebarang Pertukaran Dalam DZAT-
NYA.
DIA-NYA sekarang saperti DIA-NYA dahulu juga
di April 21, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

TIADA DIRIKU HANYA ALLAH

Allah SWT berfirman :


"Sesungguhnya Aku Berada didalam Sangka-Sangka Hamba-Ku"
--------
Adapun yang bernama Insan itu ialah Allah Ta'ala jua adanya, Inilah kesudahan Ilmu, Artinya
Tiada lagi yang akan disebut didalam Kitab manapun jua, maksudnya Allah jualah yang menjadi
Insan ini, pada hakekatnya ALLAH itu adalah INSAN itu Sendiri.
--------
Allah SWT berdiri diatas Hukum dan Muhammad itulah yang menjalankan Hukum, untuk itu
maka berlakulah Hukum itu sebagaimana adanya dan Sebagian Ulama mengatakan :
"Antara dirinya dan dirinya sedang asyik pandang memandang dengan Nyawanya dan tiada
berkesudahan, Nyawapun demikian juga dan tiada berkeputusan dan tiada berkedudukan lagi,
pandang dan pujinya sedikitpun tiada lupa dan putus dirinya kepada nyawanya, demikian
sebaliknya Nyawa sedikitpun tidak akan lupa dan putus pandangannya kepada dirinya"
--------
Apa saja yang dipandang oleh diri itu sejauh mata memandang hanya yang dilihat dan
didengarnya tiada lain, yang berlaku dikanan maupun dikiri, keatas dan kebawah, Zahir dan
Bathin yang dirasakannya hanya puji bagi puji kepada Allah seluruh Alam Semesta ini, inilah
yang pernah terlontar dan terucap oleh ulama yang Muhaqqiqin, bahwa :
"Seluruh apa yang berlaku pada pandanganmu itu adalah Tauladan, Puji atau Zikrullah yang
berlaku bagi seluruh semesta Alam ini, karena sesungguhnya dirinya itu mengandung kalimah
atau ber-rahasia kepada Allah"
--------
Inilah Ilmu yang dinamakan Laut Ujudullah yang amat luas dan dalam yang tidak dapat dicapai
oleh Akal siapapun, dan tidak akan tersurat lagi oleh Tulisan dan tiada akan pernah terucap lagi
dengan Kalam
--------
Bila HARFIN WALA SAUTIN
(Tiada huruf tiada suara)
LAYA' RIFU NAKA ILLAALLAH
(Tiada yang mengenal Allah melainkan Allah jua adanya)
--------
Jadi yang perlu kita camkan baik-baik adalah bahwa, Pengenalan diri itu yaitu yang tidak
dihakekatkan dan tidak pula di Ma'rifatkan lagi, akan tetapi Ia hanya berlaku dengan sendirinya.
Juga jangan kita berpandangan bahwa Kita
(manusia atau jasad yang baharu)
Ini Yang Mengenal, Akan Tetapi, Yang Mengenal itu ialah Yang Hidup dan Tiada Akan Pernah
Mati,
"Aku Kenal Akan Tuhanku Dengan Pengenalan Tuhanku Jua"
--------
Jika demikian adanya maka janganlah dicari lagi, karena Allah itu sendiri sudah
"LAITSA KAMITSLIHI SYAIUN" pada dirimu, sudah berbarengan Siang dan Malam.
di April 21, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

JALANNYA DZIKIR

DZIKIR SYARIAT Adalah :


"LAA ILAAHA ILLALLAH"
diucapkan berulang-ulang dengan lisan sampai masuk kedalam hati sehingga lisan atau mulut
tidak berucap lagi.
Rahasia dzikir ini terdiri dari 12 huruf yang sama Maknanya dengan Waktu 12 jam, Dzikir ini
selalu dikumandangkan oleh para Malaikat bumi (Malaikatul Ahyar) ketika ALLAH SWT
Menciptakan setiap Makhluknya di muka bumi
--------
DZIKIR TAREKAT Adalah :
"ALLAH-ALLAH-ALLAH"
diucapkan berulang-ulang di dalam hati saja dengan pengosongan pikiran, lalu fokus pada Nama
tadi sehingga Nama ALLAH tadi membuat dan Menciptakan Alam bayangan hidup didepan
Mata anda sendiri, jangan kaget dan takut oleh fenomena tersebut karena para jin syetan selalu
mengintai anda tetapi berlindunglah Kepada ALLAH SWT yang Maha Menjaga Orang Beriman
dengan ayat dan doa :
AUDZU BILLAHI MINAS SYAITHANIR RAJIM……………
LAA ILAAHA ILLALLAH ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINAZ
ZHALIMIN……….lalu lafazkan…
ALLAHU SALAMUN HAFIZHUN WALIYYUN WA MUHAIMIN
( Allah Yang Maha sejahtera, Maha Memelihara, Maha Melindungi lagi Maha Menjaga
Hambanya yang beriman)
--------
DZIKIR HAKIKAT Adalah :
"HU-HU-HU" (DIA ALLAH)
diucapkan dalam hati saja melalui perantaraan tarikan Nafas ke dalam sampai ke perut, usahakan
perut tetap keras biarpun Nafas telah keluar, dalam bahasa Ilmu tenaga dalam ini adalah metode
pemusatan power lahiriah dari perut, dalam istilah cina yin dan yang ini adalah penyembuhan
atau pengobatan pada diri secara bathiniah dan kesemuanya itu benar adanya karena pusat perut
adalah sumber daya energi kekuatan manusia secara lahiriah dan bathiniah serta secara hakikat
Dzikir HU sebenarnya tempatnya pada pusat perut dengan perantaraan Cahaya Nafas Yang
sangat berharga pada Manusia
--------
DZIKIR MA'RIFAT Adalah :
"HU-AH-HU-AH-HU-AH" atau "HU-WAH" (Dia Allah Bersamaku),
Sebenarnya bunyi dzikir ini sudah perpaduan antara hakikat dan ma’rifat, dzikir tersebut
dilantunkan dalam hati saja dengan gerakan nafas HU masuk kedalam, AH keluar nafas, ini
adalah dzikir kenikmatan, kecintaan (Mahabbatullah) yang sangat luas faedah hidayahnya dan
karomahnya sehinngga dapat menyingkap tabir rahasia Allah SWT pada gerakan kehidupan ini.
--------
DZIKIR RAHASIA MA’RIFAT
Adalah : "HU WALLAHU AHAD"
(Allah Maha Tunggal)
"HU atau HUWA" adalah nama ALLAH,
Secara harfiahnya berarti DIA,
HU adalah istilah lain yang digunakan untuk ALLAH, dan digunakan sebagai Nama ALLAH
--------
ALLAH HU berarti ALLAH satu-satunya Dia, Dalam bahasa Arab, HU sebagai tambahan
intensif untuk perkataan Allah, sehingga Allah Hu berarti Allah itu sendiri,
HU juga ditemukan dalam lafaz
"LAA ILAAHA ILLAALLAH HU" :
(Tidak ada Tuhan kecuali Allah),
Atau dalam intepretasi Sufi
(Tidak ada kenyataan kecuali Allah)
--------
DZIKIR adalah kata Puji Tiada Yang lain Puji Muhammad kepada Kekasih atau Puji Allah pada
Kekasihnya
--------
DZIKIR SIRR Adalah DZIKIR RAHASIA, Bila dikatakan rahasia, juga tempat berdzikir juga
semestinya Rahasia (pahamilah).
--------
DZIKIR RAHASIA berbunyi AH, AH adalah gabungan antara huruf ALIF dan HA
(apakah hakikat ALIF dan HA?)
Sifat dan laku ALIF adalah atas, bawah dan didepan, Tidak ada ALIF dibelakang, ALIF diatas
berbunyi (A), ALIF dibawah berbunyi (I), ALIF didepan berbunyi (U)
Sementara HA hanya bersifat didepan
(tiada dalam zikir disebut HA atau HI hanya HU, karena tiada bersifat diatas atau dibawah HA
didepan berbunyi HU bersesuaian kedudukan, HA hanya didepan walau apapun kedudukan
ALIF sama ada didepan, atas atau dibawah),
pahamilah kiasan ini
--------
Ada yang berdzikir dengan A,I,U
(ada amalan AH, IH, UH ) atau HU, tetapi yang sebenar-benar Dzikir sir adalah AH karena
Dzikir ini pada hakikatnya digelar Dzikir perkamilan Allah dan muhammad di Sidratul Muntaha
--------
Pada AH berada makam fana dan baqa, maka cari dan gali lah, Kalau tidak karena Ma'rifat, tidak
akan bersama ALIF dan HA menjadi AH
--------
Cinta Illahi itu adalah Asyik, Bagaimana dengan Cinta Insani?
Apa pun kedua-dua nya tetap dari kata Cinta, Sipencinta akan merasa kerinduan yang teramat
didalam cinta yang mempunyai arti suatu tanda yang menggirangkan (Bahjah)
--------
Pahami hal ini berulang ulang :
Ibn Arabi menjelaskan ;
"Jika engkau mencintai suatu wujud karena keindahannya, engkau tak lain mencintai Allah,
karna Dia adalah satu-satu nya Wujud yang Indah"
--------
Hakikat sebenarnya Cinta adalah hubungan yang mengakibatkan ketenangan yaitu setelah
kembali ketanah Air-negeri Asalnya.
--------
AL-HAQ adalah tempat kembali bagi HAQ dan tidak yang lain HAQ itu sendiri, lalu Apakah
yang dimaksud dengan ketanah Air-negeri Asalnya itu adalah AL-HAQQ?
--------
Pahami hal ini berulang ulang :
SYAHWAT adalah PUNCAK untuk kembali ke ASAL MULA, Yaitu menutupi
'KEKOSONGAN' dan memadati 'LOBANG' karena mustahil membiarkannya 'KOSONG'
--------
Ada orang yang tergapai-gapai mencari 'MARTABAT KOSONG'
--------
Apakah 'MARTABAT KOSONG ITU'?
Dimanakah ia?
Martabat Kosong tidak sama dengan Martabat Hampa, Berpegang kepada Martabat Hampa maka
amat jauh untuk Mencari Tuhannya
--------
Ada faham yang mengatakan Allah adalah kekosongan, tapi kosong bukan DzatNya akan tetapi
SifatNya
Juga ada faham yang menyebut La Ta'yun itu adalah Martabat sepi
--------
Keadaan atau kewujudan Al-Haqq bergantung pada hubungannya dengan Haq, Al-Haq mewakili
dan mempersembahkan Aspek Anugerah Tuhan, Dibiarkan Al-Haqq kosong bermakna Tiada
pengenalan untuknya karena Al-Haq berhenti Mewujud
--------
Syahwat merupakan Hijab,
Hijab disini bukan seperti difahami oleh orang awam, Hijab bermaksud Kenal sebagaimana
terkandung dalam kalimah
"KENAL DIRI AKAN KENAL TUHAN"
Apa pula maksud kenal disitu?
Satu Keharusan Mengetahui Maksud Tersebut Karena Ianya Asas kepada Ilmu Mengenal, Kalau
Asas Sudah Tidak Tergapai Bagaimana Mau Menyelam Keintinya?

--------
PERNIKAHAN bakal menenangkan agar terbuka hijab yang dimaksudkan, PERNIKAHAN ini
cermin seolah berada diatas gambar yang saling menghadap dengan seluruh bagian-bahgian yang
bersifat Jasmani yang sama Antara satu dengan yang lainnya, Hijab juga bermaksud Dinding
Jalal, inilah tempat Tajalli.
di April 21, 2016 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

CARA AGAR BERTUBUHKAN NUR

MUSYAHADAH adalah bermesraan antara UJUD kepada DZAT-NYA seperti mesranya


Cahaya dengan lampunya,
Pujinya HU-ALLAH
--------
SAKARATUL MAUT adalah saat RUHANI meninggalkan JASMANI, seperti kembalinya
Cahaya lampu kepada lampunya,
Pujinya ALLAH-HU
Tinggallah Nyawa memuji Tuhannya dengan Pujinya AH - AH.
--------
Lalu.. kembalilah NYAWA kepada Empunya HAK, dengan pujinya :
"LAA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADAR RASULULLAH",
Tiada dengan huruf, Tiada dengan suara.
--------
Penjelasannya Tentang Syahadat Tauhid dan Syahadat Diri.. :
Syahadat Rasul + Syahadat Tauhid = Syahadat diri,
Lazimkan Syahadat diri Tanpa Suara, Naik Nafas sudah
"LAA ILLA HA ILLALLAH,
Turun nafas U..
"MUHAMMADURRASULULLAH",
Sampai Mesra.. Tidak boleh keluar, tarik perasaan sampai ke Hati.
Bunyi lagi
"LAA ILAAHA ILLA ANTA",
tahan Nafas tidak boleh keluar, langsung tarik Nafas keatas pelan-pelan
"LAA ILAAHA ILLA HUA",
berarti lebur, saat turun Nafas juga tidak boleh dikeluarkan, pelan-pelan, mesrakan ke bulu-bulu,
kulit, dengan perasaan,
Maka inilah Hakekat Syahadat, Mesra Dzahir dan Batin, telah bertubuhkan Nur jua adanya.

Anda mungkin juga menyukai