RASULULLAH
Ada pun makrifat itu rahsianya ialah mengenal Zat Allah dan Zat
Rasulullah,oleh kerana itulah makrifat dimulakan:- 1. Makrifat diri yang...
HAKIKAT SHALAT
Adapun kemudian daripada itu, yakni daripada memuji Allah dan
mengucapkan shalawat kepada Rasulullah SAW, maka inilah suatu kitab yang
sud...
TINGKATAN WALI ALLAH 1. Al Aqtab berasal dari kata tunggal Al Qutub yang
mempunyai erti penghulu. Dari sini dapat kita simpulkan bahw...
PECAHAN MANUSIA
Manusia itu terdiri dari dua perkara. Ianya terdiri dari BENDA dan BUKAN BENDA
( Immaterial )
Yang dikatakan BENDA ialah TUBUH atau JASAD atau ZAHIRnya. Yang dikatakan
BUKAN BENDA ialah BATINnya yaitu NYAWA atau RUHNYA.
Ilmu Hakikat mengatakan bahawa manusia itu terdiri dari DUA MUHAMMAD. Kenapa
pula dipanggil MUHAMMAD ?
Ada dua sebab. Pertama manusia itu dicipta oleh Allah mengikut EJAAN NAMA
MUHAMMAD itu sendiri. MIM pertama ialah kepalanya, HA pula tangannya, MIM
kedua pula pusatnya dan DAL merupakan kakinya. ( Dengan satu MUHAMMAD
manusia itu belum boleh berdiri kerana tangannya hanya ada satu ) Maka ia
memerlukan satu lagi MUHAMMAD yang melengkapkannya menjadi Insan Yang
Sempurna.
Kedua ialah kerana Ruh Manusia itu yaitu Muhammad Awal berasal dari RUH AGUNG
yaitu Sifat Allah Yang Agung NUR MUHAMMAD yaitu Nabi kita Muhammad. ( Rujuk
Hadith )
RUHANI/RUH
Yang dikatakan RUH itu terdiri dari Lapisan Lapisan Balutan Cahaya Cahaya yang
terdiri dari Balutan Balutan yang akan diterangkan selepas ini.
Ruhani Yang Batin itu tidak dapat dilihat tetapi terasa oleh kita akan wujudnya
kerana nyata pada kita akan kesan kesan kewujudannya. Hal sebegini dikatakan
GHAIB.
Ada pelbagai nama yang digunakan didalam Ilmu Hakikat untuk merujuk apa yang
dikatakan RUH itu. Ada yang memanggilnya Muhammad Mustafa Rasullullah,
Ruhani, Al-Latifah Rabbaniah dan lain lain lagi.
Tugas utama Ruhani ialah menghidupkan Jasad melalui Jantung. Ruhanilah yang
menyebabkan Jantung manusia itu berfungsi. Ruhani jugalah yang menyampaikan
HAK ALLAH kepada Jasad yaitu Sifat Sifat MaaniNYA yang tujuh itu. Jadi Ruhani juga
dirujuk sebagai RASUL . Maka sesuailah gelarannya sebagai Muhammad Mustafa
Rasullullah.
DIRI HAKIKI
Begitu juga halnya berkaitan DIRI HAKIKI manusia itu. Banyak namanya. Ada yang
merujuknya sebagai Diri Rahsia, Diri Yang Sebenarnya Diri, Diri Tajalli, Tiflul Maani
dan lain lain. Allah pula merujuknya didalam Al-Quran sebagai Ruhku yaitu Ruh AlQudsi Allah.
Allah SWT juga merujuknya sebagai AKULAH RAHSIANYA didalam Hadith Qudsi yang
telah dinyatakan sebelum ini. Yang pasti ianya adalah RUH ALLAH yang memilikki
Sifat Sifat Allah Yang Agung. Dialah yang merupakan SUMBER MAHA HIDUP yang
menghidupkan NYAWA atau Ruhani manusia itu yang seterusnya menghidupkan sel
sel anggota anggota Jasad hingga ianya boleh berfungsi seperti yang dikehendakki
oleh Penciptanya.
BALUTAN-BALUTAN CAHAYA
Kekuatan Rahsia Allah ini hanya Allah sahaja yang mengetahui sepenuhnya. Oleh
kerana itu RUHKU ini telah dibalut oleh Allah dengan pelbagai balutan agar ianya
tidak membakar Jasad dan agar kekuatan dan Keagungannya dibataskan sesuai
dengan cara kehidupan manusia itu sendiri. Dari segi ilmunya balutan balutan ini
dikatakan sebagai BALUTAN CAHAYA mengikut kedudukan alamnya.
Butirannya adalah seperti berikut :a. Lapisan Balutan pertama dirujuk sebagai BALUTAN CAHAYA LAHUT dan ia dikenali
sebagai RUH AL- QUDSI
b. Lapisan Kedua ialah BALUTAN CAHAYA JABARUT dan ia dikenali sebagai RUH
SULTANI
c. Lapisan Balutan Ketiga ialah BALUTAN CAHAYA MALAKUT dan ia dikenali sebagai
RUH RUHANI
d. Manakala Lapisan Keempat dan terakhir ialah BALUTAN CAHAYA MULKI dan ia
dikenali sebagai RUH JASMANI.
Seperti anggota anggota Jasad juga BALUTAN BALUTAN CAHAYA ini merupakan Zat
Serba Zat yang seni seni yang hanya diketahui Allah. Ia merupakan SUMBER HIDUP
manusia itu sendiri.
Dengan senantiasa bermohon Ridha dan Tolong dari Allah SWT, penulis menyampaikan
pemahaman tentang hakikat Syahadat dan Shalat sesuai yang penulis fahami. Hal ini penulis
sampaikan semata-mata untuk sarana ibadah kepada Allah, jadi tidak ada maksud yang selainnya. Tulisan ini juga tidak untuk mencari pembenaran tetapi berharap untuk mendapatkan
kebenaran agar sampai kepada tujuan kebenaran dengan kebenaran yang dijalankan,
Syahadat merupakan alas (dasar) dan pondasi daripada bangunan Agung bernama Islam.
Di mana bangunan itu ditegakkan oleh tiang-tiang yang bernama Shalat. Jadi antara Syahadat
dan Shalat merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Tegaknya Shalat karena Syahadat,
Shalat diperintahkan, wajib untuk dilaksanakan bagi manusia yang telah berSyahadat. Tidak ada
Shalat bagi yang belum Bersyahadat, dan tidak boleh Shalat mendahului daripada Syahadat.
A.
SYAHADAT
Syahadat merupakan bukti/ tanda manusia yang telah menjatuhkan pilihannya
bahwasannya hanya Allah sebagai Sesembahan yang TAUHID. Tidak ada yang pantas
ditunduktaati kecuali Allah SWT. (Ashadu ala ilaha ilallah) dan menjadikan Nabi Muhammad
Rosulullah sebagai panutan atau suri tauladan yang benar dalam mengabdikan diri kepada Allah
SWT. ( Wa ashadu ana muhammadarrosulullah).
Jika manusia telah menyatakan, berikrar, berjanji setia dan bersaksi hanya Allah sebagai
Tuhan yang wajib ditunduktaati. Manusia itu harus mencontoh Nabi Muhammad Rosulullah
dalam mengabdikan dirinya kepada Allah SWT.
Bila kita mencermati kalimat Syahadat dari sisi bahasa dengan seksama, sesungguhnya
hakikat Syahadat adalah merupakan janji setia manusia kepada Allah untuk menjadi Muhammad
umat. Muhammad dalam hal ini diartikan sebagai Manusia yang terpuji karena perilaku dan
budi pekertinya yang luhur dengan menjalankan Al-Quran. Dengan berpegang teguh kepada 4
pilar keutamaan yaitu Sidiq, amanah, tablig dan fathonah.
Jadi sesungguhnya bila manusia telah berSyadahat, dia telah berjanji kepada Allah untuk
menjadi Muhammad (Manusia yang Terpuji), Muhammad disini bukan berarti sebagai Nabi
tetapi sebagai Muhammad umat yang melakukan perbuatan terpuji sebagaimana yang
dicontohkan oleh Nabi Muhammad.
Kesimpulan daripada hakikat/ makna Syahadat adalah :
Ashadu ala ilahailallah wa ashadu ana muhadarrosulullah :
Adalah ikrar/ janji manusia kepada Allah SWT yang Tauhid untuk menjadi Muhammad
(Manusia yang terpuji) dengan menjalankan RisalahNya yang dibawa dan diajarkan oleh Nabi
Muhammad SAW.
Jadi bilamana manusia yang telah berSyahadat tetapi masih melakukan perbuatan yang
tidak terpuji, dalam arti tidak mencerminkan apa yang telah Allah tuliskan dalam KalamNya
yaitu Al-Quran, sesungguhnya manusia itu telah lalai dan telah ingkar terhadap janjinya kepada
Allah. Sehingga dia tidak lagi menjadi Muhammad umat (Manusia yang terpuji) dan dia
termasuk orang yang rugi di dunia dan di akhirat. Inilah yang perlu untuk direnungkan dan
difahami agar bisa dimengerti, karena mungkin masih banyak diantara manusia yang sudah
beragama Islam tetapi masih banyak melakukan perbuatan yang tidak terpuji. Padahal bila
manusia selalu ingat Syahadatnya dia akan takut melakukan perbuatan yang dimurkai Allah
SWT.
Maka jadikanlah Syahadat sebagai aqidah yang harus dipegang teguh dalam berbuat dan
bertingkah laku di dalam kehidupan ini, agar kita tetap menjadi Muhammad (Manusia yang
Terpuji) yang benar dan baik dalam pengabdiannya kepada Allah SWT.
Mencuri, memfitnah, memakan harta anak yatim (rakyat), korupsi, berzina, mabukmabukan, menyembah berhala (harta benda, kekuasaan, uang, dll) adalah contoh perbuatan yang
tidak terpuji yang telah menghinakan manusia itu sendiri karena mengikuti jalannya Syetan.
Untuk itu bagi manusia yang masih gemar melakukan perbuatan maksiat (perbuatan yang tidak
terpuji), segeralah untuk bertaubat dan ingatlah perjanjianmu dengan Allah SWT. Karena hanya
Muhammad umat (manusia-manusia yang terpuji-lah yang akan sampai dengan selamat (Islam)
kepada Allah, dan akan mendapatkan balasan kemuliaan di dunia dan di akhirat).
B.
SHALAT
Shalat merupakan tiang agama dan dengan Shalat bisa mencegah perbuatan keji dan
munkar. Untuk membuktikan kebenaran kalimat tersebut, kita harus mengetahui hakikat Shalat
yang sebenarnya.
Sesungguhnya Shalat terdiri dari tiga substansi penting yaitu :
1.
2.
3.
Sebagai contoh bila kita mengerjakan Sholat Isya tentunya niat Shalat kita saat itu adalah
niat Shalat Isya, dan bacaannya adalah bacaan Shalat Isya serta gerakannya juga gerakan Shalat
Isya.
Di sini penulis akan membagi Shalat dalam dua kategori :
1.
Shalat Ritual
Shalat Ritual sebagai doa/ Ritual (ini wajib dijalankan sehari semalam dalam 5 waktu
yang telah ditentukan saatnya, yaitu Shalat Isya, Subuh, Dhuhur, Ashar dan Maghrib).
Dalam Shalat Ritual terjadi hubungan langsung antara seorang hamba dan kholiqnya
yaitu antara manusia dan Allah SWT. Hubungan ini disebut Hablum MinAllah. Orang lain tidak
dapat menilai kekhusukan hamba lain yang sedang mengerjakan Shalat Ritual tetapi hanya
hamba yang mengerjakan shalat itu sendiri dan Allah yang mengetahuinya.
Di dalam Shalat Ritual manusia senantiasa memohon kepada Allah agar ditunjukkan
kepada jalan yang lurus, yaitu jalan yang diridhoi Allah bukan jalan yang dimurkai Allah. Jadi
pada dasarnya Shalat Ritual masih sebatas doa permohonan kepada Allah, yang masih harus
diaktualkan/ dinyatakan kebenarannya dalam perbuatan sehari-hari di kehidupan ini. Shalat
Ritual yang sudah dijalankan/ dikerjakan dalam bentuk perbuatan inilah yang dinamakan Shalat
Aktual.
2.
Shalat Aktual
Seperti halnya dengan Shalat Ritual, Shalat Aktual juga dilakukan/ dikerjakan pada waktu
yang telah ditentukan yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
Bermakna Shalat Aktual ini wajib dilakukan/ dikerjakan di setiap waktu/ saat dalam kehidupan
ini .
Shalat Aktual merupakan praktek daripada Shalat Ritual, dimana dalam Shalat Aktual ini
telah terjadi hubungan antara manusia dan manusia atau manusia dengan ciptaan Allah yang lain
seperti binatang dan tumbuhan. Interaksi hubungan antara manusia dan manusia inilah yang
dinamakan dengan hubungan (Hablum minAnnas). Hablum minAnnas ini akan berjalan
harmonis dan selaras manakala setiap diri manusia memahami hakikat Shalat.
Di atas sudah kami terangkan bahwa di dalam Shalat ada tiga substansi yang sangat
penting yang harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
1.
Dalam kehidupan sehari-hari harus dipraktekkan oleh hamba Allah, dengan cara setiap
melakukan pekerjaan apapun, niatkan dalam hati dengan baik dan benar karena Allah SWT.
2.
3.
dalam hubungannya kepada sesama manusia = Hablum minAnnas). Sehingga tidak ada tempat
lagi bagi kejahilan dan kejahatan (syetan) dalam diri hamba Allah.
Selanjutnya marilah kita senantiasa menjalankan Shalat Ritual dengan tertib diikuti
dengan Shalat Aktual yang benar, sehingga kita insya Allah benar benar benar menjadi hamba
Allah yaitu Muhammad umat (manusia yang terpuji).
Catatan :
Tulisan saya ini juga sebagai jawaban dari pernyataan dan pertanyaan beberapa sahabat yang
bertanya kepada saya tentang Shalat yang bisa mencegah perbuatan keji dan munkar.
Inilah pertanyaan mereka (para sahabatku) yang ditanyakan kepadaku :
Sahabatku, kenapa masih ada sebagian orang yang rajin mengerjakan shalat lima waktu tetapi
perbuatannya masih mengikuti Syetan, ada diantara mereka yang memakan harta anak yatim
(rakyat), korupsi, berzina, mabuk-mabukan, mengundi nasib, menyembah berhala (harta benda,
kekuasaan, emas, uang, dll) dan mereka lebih mencintai yang selain Allah SWT? Padahal kalam
Allah telah menyatakan bahwa Sesungguhnya Shalat dapat mencegah perbuatan keji dan
munkar.
Mudah-mudahan Tulisanku ini bisa menjadi jawaban dari pertanyaan para sababat.. Jadi
pada dasarnya, orang yang masih suka mengerjakan perbuatan maksiat, sesungguhnya mereka
belum mempraktikan/ menjalankan Shalat Aktual tetapi baru sekedar menjalankan Shalat Ritual
atau bahkan tidak menjalankan keduanya tetapi hanya KTP nya saja yang berlebel Islam.
Sebagai orang Islam harus menjalankan keduanya (Shalat Ritual dan Shalat Aktual)
dengan selaras dan harmonis.
Sesungguhnya bila dalam kehidupan sehari-hari niat kita selalu baik dan benar, ucapan
yang keluar dari lisan kita ucapan yang baik dan benar serta perbuatan kita adalah perbuatan
yang baik dan benar yang hanya semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT, insya Allah
Shalat kita sudah benar sehingga terbuktilah bahwasannya Shalat dapat mencegah perbuatan keji
dan munkar.
person historisnya ,akan tetapi essensinya dalam bentuk substansi nur muhammad. cahaya
pilihan dalam bentuk manusia yang terpuji (Sempurna). karena justru dengan nur muhammad
itulah, maka person historis Nabi Muhammad bermakrifat secara musyahadah dan dengan mata
telanjang(Ibn Arabi:26) dan dengan cahaya makrifat Nabi Muhammad maka seluruh makhluk
dapat mengenali, dan melalui keutamaannya mengungguli seluruh makhluk, mereka memberi
pengakuan. jelas menurut syaikh al-jaelani,Nur Muhammad ciptaan pertama dan utama
Allah,yang di cipta dari nur Allah (esensi) sendiri, atau memang cahaya khusus yang di
karuniakan Allah sendiri, untuk merujuk pada keutamaan dan kemuliaanya sebagai prototipe alinsan al-kamil(al-jaelani:121).
Dalam kaitan bahwa Nabi Muhammad Hakikatnya bukan sosok historisnya yang harus di rujuk,
maka asma' Muhammad bukanlah nama asal dari rasulullah yang agung ini. muhammad adalah
nama dunianya, dimana nama aslinya sejak kecil adalah "Ahmad", sosok yang penuh dengan
keterpujian. sementara secara sepiritualnya,dan dalam posisinya terhadap Allah, Rasulullah
mengemukakan dirinya sendiri bahwa:Ana Ahmadun bi-la mim" .Artinya pada dirinya tidak laen
penyandang nama "Ahad" dia adalah pengejawentahan dari yang esa. inilah yang juga di sebut
Roh Al- Quds, roh suci untuk meneruskan penzahiran yang paling sempurna dalam peringkat
alam lahut(Al-jaelani:27) dalam hal ini para wali kuno tanah jawa memberikan penjelasan secara
tepat sbb:
'.... Muhammad itu pada hakikatnya Nur Allah, yang dalam bentuk lahir ialah muhammad "...
persis ungkapan Al ghazali: bahwa muhammad yang seorang nabi/rasul dengan muhammad yang
seorang arab mesti kita harus bisa membedakan walaupun memang kenyataanya nabi
muhammad lahir di jazirah arab.
Disinilah rahasia dari menyatunya syahadat rasul ke dalam syahadat tauhid, dan inilah jawaban
mengapa sejak Nabi Adam AS menghuni surga, digerbangnya sudah terdapat tulisan syahadat
rasul ini. ya Nur Muhammada selalu menyertai roh dari semua jiwa yang akan dan pernah ada di
alam semesta ini. ini pula kunci rahasia mengapa para nabi yang pernah ada memohon kepada
Allah agar di jadikan sebagai umat Nabi Muhammad saw.(Al-jaelani :121).
Nur muhammad dalam perspektih Syaikh Abdul Qodir Al-jaelani di sebut dengan sebutan Roh
Muhammad, yang diciptakan dari cahaya ketuhanan (nurun ala nurin) nur Muhammad
merupakan realitas gaib yang menjadi inti segala penciptaan. oleh karenannya kadang ia disebut
Nur, Roh, Qalam (tercipta dari perkataan kun). ia merupakan realitas yang memiliki banyak
nama menurut fungsi dan dari mana sudut mana kita memandang (al-jaelani:7).
Maka realitas batin seperti inilah yang diberikan kepada orang-orang sufi sebagai Hakikat AlMuhammadiyah. jika disebut dengan nur tau cahaya karena ia memang bebas dan bersih dari
segala kegelapan, karena adanya cahaya tsb. realitas dalam fungsinya didunia tampak pada
gelarnya sebagai 'Aql al-kull(Akal semesta) karna pengetahuanya tentang segala sesuatu.ia
mendapat gelar Qalam.karena dari pengetahuanya dalam akal semesta ia menyebarkan ilmu dan
hikmah dan menzahirkan ilmu dalam bentuk huruf dan perkataan. ia disebut roh karena menjadi
esensi kehidupan, dan memunculkan yang hidup.
Maka menurut Al-jaelani ,Muhammad adalah nama insan dalam alam gaib, dimana roh
berkumpul, yang menjadi sumber dan asal segala sesuatu. di sinilah letak dari logika bahwa
Allah menciptakan alam, karena akan menciptakan person dari muhammad utk keperluan alam
ini. dari kelahiran nur muhammad inilah diikuti oleh penciptaan makhluk-makhluk yang lain
serta Arsy-nya.
Dalam pengejawentahanya,menurut al jaelani dan para tokoh sufi lainya, Allah kemudian
menurunkan nur dari tempat kejadianya, yaitu alam lahut ke alam asma' Allah, yaitu alam
penciptaan sifat-sifat Allah dan alam akal roh semesta. kemudian di turunkan lagi ke alam
malaikat utk di pakaikan pakaian kemalaikatan. lalu di turunkan lagi ke alam ajsam yang terjadi
unsur api, udara, air dan tanah, disitulah roh diberikan jasmaniah beserta nafsu-nafsunya(aljaelani:9).
Setelah roh mengalami badanisasi inilah ia mulai mengalami kehilangan nur, dan lupa akan asal
serta perjanjian azalinya dengan Allah. namun Allah juga tetap memberikanya bekal utk kembali
dalam bentuk mata hati atau bashirah yang menjadi gerbang bagi gerak bebas roh al -idhafi
sebagai mursyid setiap jiwa. hanya saja , basirah ini akan berfungsi optimal kalau seseorang
selalu berada dalam taqarrubnya kepada Allah.
Dengan bashirahnya inilah ia akan sanggup menembus kabut alam gaib, dan menyingkap segala
hijab yang menjadi penghalangnya utk kembali kepada Allah. orang sudah dapat memfungsikan
bashirahnya dan mendayagunakan Roh Al-Muhammad-nya sebagai pusat perjalanan
sepiritualnya. maka ia akan bisa menembus semesta, karena letak nur muhammad itu sendiri
berada di langit tujuh berada dalam arsy-nya yang menyatu dan menyanding dengan Allah itu
sendiri. ia akan dapat kembali terserap dalam kesatuan nur essensial. sehingga ia dapat melihat
apa yang belum pernah dilihat, dan mengatasi semua penglihatan dan benda yang dapat dilihat..
Menurut Al-jaelani, hal yang di perlukan orang awam utk membuka bashirahnya adalah dengan
mencari orang yang bashiraohnya sudah terbuka dan sudah di daya gunakan secara optimal.
hanya melalui orang yang sudah mata hatinya sudah di fungsikan secara semestinya, orang awam
dapat memasuki dunia sufisme, serta menunggu giliranya utk terbukanya mata bashirohnya
kepada Allah.karna hanya dengan terbukanya pintu bashirohnya inilah, maka ia dapat menjalani
fungsi utamanya di ciptakan didunia, yakni utk bermakrifatullah. yang harus di ingat adalah
bahwa bahwa posisi Roh Al-Muhammadiyah ini hanya dapat bertahan dan berfungsi pada
pribadi rasul,nabi,auliya' dan kekasih-kekasinya. maka tidak ada pilihan lain bagi diri kita
masing-masing utk semaksimal mungkin agar dapat menjadi hamba dan kekasih Allah.
Tentu sempat muncul pertanyaaan , mengapa roh suci ini di turunkan kedunia yang fana' ini ? ia
di hantarkan ketempat yang paling terendah supaya ia dapat kembali keasalnya yaitu berpadu
dan berdampingan dengan Allah saja atau innal lillahi wa inna ilahi rajiun. seperti ketika ia
berada dalam pakaian daging, darah, dan tulang itu. melalui mata hati yang ada di dalam wadagnya, ia dapat selalu menanam, memelihara dan memupuk benih kesatuan dan ke-esaan, serta
berusaha menyuburkan rasa "berpadu" dan berdampingan" dengan Allah. demikian menurut
Syaikh Abdul QodirAl-Jaelani (al-jaelani:28).inilah hakikat roh suci.
Adapun ganjaran bagi roh suci, menurut al-jaelani, adalah melihat makhluk yang pertama
dilahirkan. ketika itu, ia akan dapat melihat keindahan Allah. kepadanya di perlihatkan rahasia
illahiah. penglihatan dan pendengaranya menjadi satu. tidak ada perbandingan, tidak ada