===================
"Makrifat adalah nikmat yang teramat besar, bahkan kenikmatan syurga tiada sebanding dengan nikmat menatap wajah Allah secara langsung. Itulah puncak dari segala
puncak kenikmatan dan kebahagiaan sama nikmatnya dengan menataf wajah JANDA...
Rasulullah SAW sendiri menjanjikan hal ini dan baginda pernah menyebut bahawa umatnya dapat melihat Allah SWT di saat fana maupun jaga (sadar). KezahiraNya sangat
nampak jelas pada hamba. Hadis qudsi Al insanu syirri wa ana syirrohu (Adapun insan itu Rahasiaku Dan Aku pun Rahasianya).
_____________________________________
Firman Allah: Kuciptakan Adam dan anak cucunya seperti rupaku (Khalakal insanu ala surati Rahman). Kesimpulannya insan itu terdiri daripada tiga unsur, iaitu Jasad,
Ruh/Nyawa dan Allah. Maka dengan itu hiduplah hamba.
Adapun Jasad, Nyawa, dan Allah taala, bagaikan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Umpama langit, bumi, dan makhluk yang tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan yang lain. Bagaimanapun pandangan insan terhadap Tuhannya adalah berbeda-beda, mengikut tahap pencapaian ilmu masing-masing.
_____________________________________
Pada pandangan amnya, Allah Taala itu satu, dan hamba menyembahNya bersama-sama dan beramai-ramai, tetapi sebenarnya (hakikatnya) bukan begitu. Itu hanya
sangkaan umum saja. Dari segi makrifat Allah SWT itu Esa pada wujud hamba. Dalilinya, QS Al Qaf 50:16: Aku lebih dekat dari urat lehernya. QS Az Zariyat51 :21: Dalam diri
kamu mengapa tidak kamu perhatikan.
_____________________________________
Masing-masing hamba sudah mutlak (esa dengan Tuhannya), satu persatu (esa) diberi sesembahan (Allah di dalam diri), kenapa berpaling mencari Tuhan yang jauh, ini
sungguh melampaui batas (tidak makrifat).
Dalilnya, QS Al Hadid 57:4: Aku beserta hambaku di mana saja dia berada. Oleh itu, janganlah risau /hawatir dan takut Allah sentiasa bersama kita ke mana sahaja kita pergi
_____________________________________
Sekarang, mari kita lihat pula bagaimana Nabi Musa melihat Tuhannya, seperti mana yang diceritakan di dalam Al Quran. Allah SWT berfirman mengisahkan permintaan Musa
untuk melihatNya QS Al Araaf 7:143:
Dan tatkala Nabi Musa datang pada waktu yang kami telah tentukan itu, dan Tuhannya berkata-kata dengannya, maka Nabi Musa (merayu dengan) berkata: Wahai Tuhanku,
perlihatkanlah kepadaku (Dzat-Mu Yang Maha Suci) supaya aku dapat melihat-Mu. Allah berfirman: Kamu sekali-kali tidak dapat melihat-Ku,
(rahasianya: tidak ada siapa yang dapat melihat Allah, hanya Allah dapat melihat Allah. Hamba terdinding daripada Allah, kerana selain wujud Allah, masih ada Rasa wujud
Hamba).
tetapi pandanglah ke gunung itu,
(Pada ketika Nabi Musa memandang gunung itu, begitu juga Allah Taala berpisah sementara daripada jiwa Nabi Musa, maka Nabi Musa pengsan, bukannya mendengar akan
letusan gunung tersebut)
_____________________________________
jika ia tetap berada di tempatnya (sebagaimana sediakala) nescaya kamu dapat melihat-Ku.
( Engkau adalah aku, aku adalah engkau , apa yang disaksikan Nabi Musa adalah menyaksikan dirinya di luar dirinya untuk sementara waktu, setelah Allah bertajalli
(menzahirkan kebesaran-Nya) kepada gunung itu, (maka) tajalinya itu menjadikan gunung itu hancur lebur dan nabi Musa pun jatuh pengsan.)
Setelah Nabi Musa sedar, dan berkata: Maha Suci Engkau (wahai Tuhanku), aku bertaubat kepada Engkau dan akulah orang yang pertama beriman (pada zamanku)
_____________________________________
Demikian sedikit paparan tentang Nabi Musa melihat Tuhannya. Dan jelaslah Allah dapat dilihat tetapi bukannya dengan mata kasar, yang dilihat dengan mata kasar itu adalah
hijab, oleh karna itu jangan tersalah, hati-hati, kalau tersalah boleh menjadi syirik dan kufur.
Maha Suci Allah Yang Maha Berkuasa, tiada daya sekalian makhluk melainkan Allah.
_______________
(Tuak Lombok ilahi)
Jangan lihat catatan sy bila blum mampu berfikir ,,smpai makrifatAlif terbentuk dari Ulfah (kedekatan) dan talif ( pembentukan). Dengan huruf inilah ALLAH mentalif (menyatukan) seluruh
ciptaanNya dalam landasan tauhid dan marifat dengan kecintaan penghayatan iman dan tauhid. Sehingga Alif ini membuka makna dan pengertian tertentu dengan banyak bentuk rupa dan warna
yang ada pada huruf-huruf yang lain.
_____________________________________
Maka jadilah Alif sebagai Kiswah (pakaian) bagi huruf lainnya. Itu semua karna kehendak si Alif ghaib. Huruf saja tidaklah memiliki makna, sebab pengertian tidak terdapat padanya.
Makna dalam dari Alif ibarat nyawa, sedangkan bentuk huruf adalah ibarat raga. Ibarat pohon yang di belah sampai ke akar, dari akar di belah sampai ke biji asalnya. Lalu dari biji asalnya di
belah sehingga tiada sesuatu apapun. itulahhakikat kehidupan. Allah menjadikannya berupa (memiliki bentuk), padahal tiada. Huruf berupa lisan ketika diucapkan, sedangkan makna adalah
pengetahuan yang diketahui sebelum lisan berucap dan berbuat. Ia sangatlah halus melebihi kehidupan yang fana/tiada.
_____________________________________
Maka jelaslah Alif adalah Huruf yang paling utama, Agungdan Mulia Ibarat Adam, sedangkan Alif di satukan denganHamzah. Hamzah itu ibarat Hawa. Maka lahirlah 28 huruf Hijaiyah seperti
lahirnya manusia dari sebab Adam dan Hawa. Sehingga muncul pengertian mudzakar Ibnu (lelaki) dan pengertian muannats Binti (wanita). Seluruh huruf terlahir dari Alif, karna Alif pada
asalnya tegak lurus dimana titik asalnya isyarat bagi penetapan permulaan wujud (ada) yang merupakan lawan dari ketiadaan (adam). Lalu Alif ini ada pada pengelihatan, sehingga melihat yang
benar-benar ada. Adapun melihat Dzat itu merupakan cermin ketunggalan sejati yang menurun padakesejatian diri.
_____________________________________
Maka ketika dikaruniakan pandangan ini, melihat keberadaannya di dunia ini dengan cahaya yang terang benderang yang melihat dengan 127 kejadian. Ketika disebut Alif yaitu ketika diri sudah
tunggal. Lalu menunjukan apa yang tampak dan terlihat di dirinya sehingga jadilah Alif. Yang pertama dijadikan oleh Allah adalah titik ke esaanNya, ketika Ku pandang dengan keAgunganKu
maka titikpun menunduk dan mengalir menjadi garis lurus tanpa akhir (Alif).
_____________________________________
Alif Jugak dijadikan permulaan Kitabnya dan pembuka huruf karna huruf lain berasal darinya dan tampak pada dirinya. IQRO : adalahwahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad
S.A.W. Yaitu membaca yang dimulai dengan huruf Alif dan diakhiri dengan huruf Alif. Iqro secara hisabiah nilainya33. Yaitu 3 kali di peluk Jibril A.S. maka 33 x 3 = 99 Asmaul Husna.
Dengan 99 Asmaul husna inilah Rosulullah s.a.w bisa isro dan miraj. Isra miraj di surah al-isra, surat ke 17 berjumlah 111 ayat. 111 = 3 alif.isra juga di awali dgn huruf alif dan di akhiri
juga huruf alif (huruf hamzah di akhir adalah satu karakter dengan alif ). Dalam kalimah isra ada huruf alif (akhir) dimana di bagian atas ada tanda mad (memanjangkan alif) nilainya
7 an dan nilai 7 ketukan ini adalah sebagai sistem untuk melipat 7 lapis bumi dan naik turun ke 7 lapis langit (miraj). Dengan Alif , titik yang pada mulanya perbendaharaan tersembunyi
kemudian tampak dan turun agar dikenal lewat ciptaanNya begitupun mahluk dikenal lewatnya dan di nisbatkan kepadaNya. Itulah Kholifah yang membawa AMANAH.
_____________________________________
Karena dengan nama ALLAH itu adalah BISMI dan ALLAHU, Allahu itu adalah Alif,Lam,Ha. Alif lam yang di maksud adalah LAHU = BAGINYA. JAdi Allahu adalah Alif lam baginya
(untuknya) ARAHMAN = Alif,Ra,Ha,Mim,Nun maksudnya Alif dan Lam itu rahman demikian juga dengan RAHIIM. Jadi Alif lam itu seperti halnya cahaya matahari dan rembulan, yang
memberi dan menyayangi tanpa syarat. Alif Lam dalam diriku adalah keadaan TUBADIL dalam sholat. Jadi Alif Lam itu dalam tiap-tiap sebutan ARRAHMAN ARRAHIIM..dst. Seperti
halnya mustaqim/jalan yang lurus dimana terdapat pada diriku yang sempurna sholat.
_____________________________________
Yaitu ketika aku menginjak maqom tubadil seperti halnya takbiratul ikhram yang mukharanah (sempurna, dimana lafazh Allah dlm takbirotul ikhram sholat di panjangkan tanpa ada batasan
hukum mad 2 harakat sebagai bentuk keagunganNya). Berbeda dengan kata INNA yg artinya sesungguhnya begitu diberi alif sebagai perpanjangan dari huruf nun, maka berubah menjadi
jamak/banyak, innaa artinya sesungguhnya kami. Begitu juga Qul yg artinya katakan, begitu diberi nun dan alif sebagai perpanjangannya, maka berubah menjadi jamak/banyak
,Qulnaa yg artinya kami berfirman.jadi perubahan dari tunggal menjadi jamak karena adanya imbuhan huruf yg disesuaikan maksud dan tujuannya, bukannya unsur yg memerintah (Allah) yg
menjadi jamak. Subyek = Yang Memerintah tetap TunggalObyek = Maksud dan Tujuan yang menjadi jamak. Maka AllAH pun Sholat, sedangkan manusia tiada sedikitpun kekuatan sehingga
ikut andil dalam perkara sekecil apapun terhadap dirinya.
_____________________________________
Karna di satu sisi hamba diperkenankan memilih jalan untuk dirinya tapi waktu yang sama ia harus masuk kepada ketetapanNya. Karna Huruf memiliki tampilan, bahasa dan memiliki aspek lahir
dan bathin. Aspek lahirnya berupa nama dan bentuknya. Aspek bathinnya berupa makna rahasiaNya. Batasnya adalah uraian dari hukum- hukumNya. Serta tampilanNya adalah penyaksian dan
penyingkapan. Seluruh struktur susunan alam semesta itulah yang dinamakan pula sebagai Alif. Karna seluruh huruf berasal dari susunan pengertian Rahasia hembusan tiupan RuhNya yang
mencakup seluruh kata-kata dari hikmah yang menakjubkan dan ilmu-ilmu teristimewa yang ditiupkan kepada adam. Adam menjadi istimewa karna diajarkan satu Alif oleh Allah, maka ia dapat
menyebutkan seluruh nama dalam satu huruf.
_____________________________________
Buat renungan sesama kita yang memang berminat tentang Hakikat, agar dapat difikirkan dengan perlahan-lahan agar mencapai matlamat yang sebenar. Hakikat perkataanadalah alif, (alif adalah
satu huruf dalam tulisan jawi, kalau tulisan rumi.. mestilah a ), manakala hakikat alif pula adalah noktah, dan hakikat noktah adalah dakwat.
_____________________________________
Jikalau dikaji selanjutnya maka hakikat dakwat pula adalah cecair, sedangkan hakikat cecair adalah debu-debu, dan hakikat debu- debu adalah unsur-unsur (atom) dan hakikat unsur adalah
Cahaya Allah. Sedangkan Gelap (tidak diketahui) ialah Cahaya Dzat, . dalam gelap itulah adalah Air Kehidupan (Yang Menghidupkan).
_____________________________________
Sebagai misalan, .jika anda melihat kepada dakwat, maka dengan sendirinya huruf hilang, dan jika anda melihat huruf , maka dakwat hilang Sejajar dengan itu cuba difikirkan pula: Jika
ana ada Dia tiada, dan jika Dia ada ana pula tiada Ketahuilah, barangsiapa di berikan pengetahuan tentang Alif dan mengamalkannya, maka telah diberi pengetahuan tentang rahasia tauhid
Wahdaniyah (keesaan) dan naik menuju rahasia Ahadiah (kewujudan)maka jadilah Janda.
_______________
(Tuak Lombok ilahi)
Allah memberi tangan dan jari kepada manusia, bukan hanya digunakan untuk membuat dan mengerjakan barang-barang yang berhubungan dengan sifat ke-dunia-an saja
tetapi haruslah dipakai dengan membuat jalan untuk mengenal Allah dan Rasul-Nya agar tangan kita menjadi MULIA.
_____________________________________
Dalilnya:
Asa biahum fi adanihim minassowaiki hadarotil mauti wallahi muhitun bil kafirin Artinya : Kalau tangan dan jari kamu tidak digunakan untuk mengenali jalan kematian, maka
tangan dan jari kamu bermartabat tangan dan jari hewan saja,
_____________________________________
Selanjutnya
Dari Al-Quranul Karim naik lagi setingkat kepada Al-Quranul Hakim bagian HAKEKAT. Yaitu harus mengkaji pekerjaan PENGLIHATAN kita yang sekiranya belum HAKIM..
Sidik jari atau bukti pada barang yang SUCI dan ABADI itu Hakekatnya adalah ALLAH dan MUHAMMAD.
Karena ALLAH dan MUHAMMAD yang memberikan MATA dan PENGLIHATAN itu,
_____________________________________
Penglihatan juga bukan untuk dipakai melihat barang yang hanya berhubungan dengan keduniaan saja, tetapi harus juga dipakai untuk melihat dengan mata batin HAKEKAT
ALLAH dan RASULULLAH.
_____________________________________
Inilah Al-Quran yang dimaksud dengan sebenar-benarnya Al-Quran yaitu Al-Quranul ADHIM yang SUCI lagi ABADI, yang sifatnya HIDUP, yang telah ditanamkan pada dada
setiap INSAN dan menjadi IMAM dan juga sebagai IMAN untuk memisah yang Hak dan yang Bathil yang bertaraf MAKRIFAT..fahamkah engkau..??
____________________________________
Kerana Al Qur'an itu mengandung 6.666 ayat (didalam tubuh manusia mengandung 6.666 urat), terhimpun ia didalam Al Fatihah, terhimpun ia didalam Bismillah, terhimpun ia
didalam BA, terhimpun ia didalam noktah (titik)
_____________________________________
Huruf dan surahnya Al Qur'an itu baru, kalimah dan bacaanNya qadim, yaitu berdiri dengan zat Allah yang qadim, maka dari itu Huruf BA itu tiada titik, karna titik menjadi diri,
dan wujud Allah itu adalah rahasia diri, karna diri adalah titik, titik itu adalah roh, dan roh itu adalah sifat Allah
_____________________________________
Apabila bertemu roh dengan sifat, bernamalah ia SURAH, dan apabila bertemu roh dengan jisim bernamalah ia NOKTAH, karna Yang dikatakan wujud itu maknanya dua,
tetapi maujudnya satu, yaitu engkau dari AKU, zahirnya dengan AKU, BERUPA engkau itu dengan AKU, inilah yang dikatakan WUJUDUL HAQ yaitu bertemu RUPA dengan
WARNA
_____________________________________
Al Fatihah itu ibu Al Qur'an Al Karim, maka jadilah huruf, titik itu ibarat noktah, noktah itu sirr Allah yang tersembunyi zat mutlak, maka HURUFNYA itu menjadi tubuh, hati,
lidah, dan SURAHNYA itu menjadi nafas, nyawa, dan KALIMAHNYA itu menjadi sifat, dan BACAAN-NYA itu menjadi Allah
_____________________________________
Kata sayidina ali : "ANA NUQTATU BA-I-BISMI'MILLAAH ANAA QALMUN WA ANAA LAUHUN MAHFUUDZ ANAA 'ARSYUN WA ANAA KURSIYYUN WA ANAA
SAMAAWAAT" Artinya aku adalah titik huruf Baa pada bismi'llah, aku adalah pena (kalam) dan aku adalah luh mahfuz, aku adalah Arash (tahta tuhan) dan aku adalah kursi
dan aku adalah petala-petala langit
_____________________________________
Inilah dikatakan syuhud sehingga sampai kepada SALAM, inilah SIRRULLAH yaitu CAHAYA ALAM ILMU ZAT ALLAH yg tiada huruf tiada suara WUJUD MUTLAK yakni
WUJUD DZAT WAJIBUL WUJUD dengan ini JASAD KAMIL dengan NYAWA, dan NYAWA MUKAMIL dengan DZAT ALLAH
--------------
(Tuak Lombok ilahi)