id/intl/id/options/>
*
Akun Saya <https://myaccount.google.com/?utm_source=OGB>
*
Telusuri
<https://www.google.co.id/webhp?
tab=Xw&ei=l4B7WJmkA4q4jwOahouQBA&ved=0EKkuCAUoAQ>
*
Maps <https://maps.google.co.id/maps?hl=id&tab=Xl>
*
YouTube <https://www.youtube.com/>
*
Berita
<https://news.google.co.id/nwshp?
hl=id&tab=Xn&ei=l4B7WJmkA4q4jwOahouQBA&ved=0EKkuCAgoBA>
*
Gmail <https://mail.google.com/mail/?tab=Xm>
*
Drive <https://drive.google.com/?tab=Xo>
*
Kalender <https://www.google.com/calendar?tab=Xc>
*
Google+ </?gpsrc=ogpy0&tab=XX>
*
Terjemahan <https://translate.google.co.id/?hl=id&tab=XT>
*
Foto <https://photos.google.com/?tab=Xq&pageId=none>
Lainnya <https://www.google.co.id/intl/id/options/>
*
Dokumen <https://docs.google.com/document/?usp=docs_alc>
*
Buku
<https://books.google.co.id/bkshp?
hl=id&tab=Xp&ei=l4B7WJmkA4q4jwOahouQBA&ved=0EKkuCBAoDA>
*
Kontak <https://www.google.com/contacts/?hl=id&tab=XC>
*
Hangouts <https://hangouts.google.com/>
*RAHASIA MAKRIFAT*
Assalamualaikum...
Sangat sulit menjelaskan hakikat dan makrifat kepada orang-orang yang
mempelajari agama hanya pada tataran Syariat saja, menghafal ayat-ayat
Al-Qur’an dan Hadist akan tetapi tidak memiliki Ruh dari pada Al-Qur’an
itu sendiri.
Padahal hakikat dari Al-Qur’an itu adalah Nur Allah yang tidak berhuruf
dan tidak bersuara, dengan Nur itulah Rasulullah SAW memperoleh
pengetahuan yang luar biasa dari Allah SWT.
Hapalan tetap lah hapalan dan itu tersimpan di otak yang dimensinya
rendah tidak akan mampu menjangkau hakikat Allah.
Otak itu baru sedangkan Allah itu adalah Qadim sudah pasti yang Baru
tidak akan sampai kepada Qadim.
Kalau anda cuma belajar dari dalil dan mengharapkan bisa sampai
kehadirat Allah dengan dalil yang anda miliki maka PASTI anda tidak akan
sampai kehadirat-NYA..
Ketika anda tidak sampai kehadirat-NYA sudah pasti anda sangat heran
dengan ucapan orang-orang yang sudah bermakrifat, bisa berjumpa dengan
Malaikat, berjumpa dengan Rasulullah SAW dan melihat Allah SWT, dan anda
menganggap itu sebuah kebohongan dan sudah pasti anda mengumpulkan lagi
puluhan bahkan ratusan dalil untuk membantah ucapan para ahli makrifat
tersebut.
Dengan dalil yang menurut anda sudah benar, padahal kadangkala dalil
yang anda berikan justru sangat mendukung ucapan para Ahli Makrifat cuma
sayangnya matahati anda dibutakan oleh hawa nafsu..
Di dalam hadist ini jelas ditegaskan menurut kata Nabi bahwa ada
sebagian ilmu yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali para Ulama
Allah yakni Ulama yang selalu Zikir kepada Allah dengan segala
konsekwensinya.
Ilmu tersebut sangat indah laksana perhiasan dan tersimpan rapi yakni
ilmu Thariqat yang didalamnya terdapat amalan-amalan seperti Ilmu
Latahif dan lain-lain.
Masih ingatkah kita ttg cerita nabi Musa dengan nabi Khidir yang pada
akhir perjumpaan mereka membangun sebuah rumah untuk anak yatim piatu
untuk menjaga harta berupa emas yang tersimpan dalam rumah, kalau rumah
tersebut dibiarkan ambruk maka emasnya akan dicuri oleh perampok, harta
tersebut tidak lain adalah ilmu hakikat dan makrifat yang sangat tinggi
nilainya dan rumah yang dimaksud adalah ilmu syariat yang harus tetap
dijaga untuk membentengi agar tidak jatuh ketangan yang tidak berhak.
Semakin tegas lagi pengertian di atas dengan adanya hadist nabi yang
diriwayatkan dari Abu Hurairah sebagai berikut :
“Aku telah hafal dari Rasulillah dua macam ilmu, pertama ialah ilmu yang
aku dianjurkan untuk menyebarluaskan kepada sekalian manusia yaitu Ilmu
Syariat.
Dan yang kedua ialah ilmu yang aku tidak diperintahkan untuk
menyebarluaskan kepada manusia yaitu Ilmu yang seperti “Hai’atil
Maknun”. Maka apabila ilmu ini aku sebarluaskan niscaya engkau sekalian
akan memotong leherku (engkau menghalalkan darahku). (HR. Thabrani).
Hadist di atas sangat jelas jadi tidak perlu diuraikan lagi, dengan
demikian barulah kita sadar kenapa banyak orang yang tidak senang dengan
Ilmu Thariqat?
Karena ilmu itu memang amat rahasia, sahabat nabi saja tidak diizinkan
untuk disampaikan secara umum, karena ilmu itu harus diturunkan dan
mendapat izin dari Nabi, dan dari nabi izin itu diteruskan kepada
Khalifah nya terus kepada para Aulia Allah sampai saat sekarang ini.
Jika ilmu Hai’atil Maknun itu disebarkan kepada orang yang belum berbait
zikir atau “disucikan” sebagaimana telah firmankan dalam Al-Qur’an dalam
surat Al-‘Ala, orang-orang yang cuma Ahli Syariat semata-mata, maka
sudah barang tentu akan timbul anggapan bahwa ilmu jenis kedua ini yakni
Ilmu Thariqat, Hakikat dan Ma’rifat adalah Bid’ah dlolalah.
Dan mereka ini mempunyai I’tikqat bahwa ilmu yang kedua tersebut jelas
diingkari oleh syara’.
Padahal tidak demikian, bahwa hakekat ilmu yang kedua itu tadi justru
merupakan intisari daripada ilmu yang pertama artinya ilmu Thariqat itu
intisari dari Ilmu Syari’at.
Oleh karena itu jika anda ingin mengerti Thariqat, Hakekat dan Ma’rifat
secara mendalam maka sebaiknya anda berbai’at saja terlebih dahulu
dengan Guru Mursyid (Khalifah) yang ahli dan diberi izin dengan taslim
dan tafwidh dan ridho.
Jadi tidak cukup hanya melihat tulisan buku-buku lalu mengingkari bahkan
mungkin mudah timbul prasangka jelek terhadap ahli thariqat.
Wa Allahu a'lam
22
3
Foto profil Didik PamungkasFoto profil Gesang BagusFoto profil Pandu
HartawanFoto profil jacquelin d'santos
63komentar
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
22 Nov 2014
+
4
5
4
Balas
Yang utama, berusahalah dengan maksimal dan berbuat baik sesuai ajaran
agama kita, setelah itu berserah dirilah dan yakini semua yang terjadi
adalah yang terbaik untuk kita, maka tidak ada lagi kekecewaan dan
kesedihan dengan apa yang terjadi dalam hidup ini.
Penghalang tingkah laku menuju kebaikan ada tiga golongan, dan siapa
berhasil menjauhi penghalang tersebut akan berhasil menyatukan dirinya
dengan yang ghaib.
4. Tanda-tanda adanya Alllah itu ada pada diri manusia sendiri. Hal ini
harus direnungkan dan diingat betul. Orang yang suka membicarakan dan
memuji diri sendiri, akan dapat melemahkan semangat usahanya
5. Semua garis hidup manusia telah ditentukan di dalam Johar awal. Lalu
kalau begitu, jawabannya, karena disesuaikan dengan ketentuan dan
kegaiban yang dirasakan di jaman azali.
6. Ruku berarti tunduk kepada Yang Menciptakan, merasa sedih dan malu
sampai Sang Pencipta muncul, lalu keluar air mata sehingga tenanglah
kehidupan ruh manusia yang melakukan rukuk
Pada waktu sujud, bumi dan segala isi serta keindahannya tidak nampak
oleh manusia, sehingga pada waktu itu yang dilihat hanya Allah SWT semata
9. Tidak ada manusia yang dapat menyamai Nabi Muhammad SAW, karena
beliau adalah makhluk pilihan yang dimuliakan Allah SWT, yang selalu
dikaruniai dengan pengetahuan rahasia. Nabi Muhammad SAW sering
melakukan puasa
10. Akan dimuliakan Allah oleh Allah SWT manusia yang mau mengeluarkan
shodaqoh, yang melakukan ibadah haji, yang rajin melaksanakan sholat
13. Ruh Idhofi adalah yang kekal sampai hari kiamat, berasal dari Ruh
Allah yang mendapat sinar Allah, yang senantiasa menerangi hati penuh
kewaspadaan, selalu mawas diri, mencari kekurangan yang ada, selalu
mempersiapkan diri, menghadapi kematian, serba pasrah kepada Allah SWT,
merasa sebagai anak cucu Adam yang harus mempertanggung jawabkan segala
perbuatan.
14. Johar awallah yang menimbulkan sholat Daim, sholat yang tidak
memerlukan air wudhu, yaitu sholat batin yang sebenarnya, sholat
selama-lamanya selagi manusia masih hidup, dimana saja, kapan saja, dan
bagaimanapun keadaannya.
15. Kehidupan manusai itu ibarat wayang dengan layarya, sedang wayang
tidak tahu warna dirinya. Oleh karena itu manusia memerlukan hidyat dari
Allah SWT.Pengganti Allah adalah utusan Allah, yaitu Muhammad yang
termasuk badan mukmin. Ruh mukmin identik dengan ruh idhofi
16. Disebut Iman Maksum kalau sudah mendapat ketetapan sebagai panutan (
suri tauladan ), yaitu mengikuti contoh nabi Muhammad. Kalau tidak
mengikuti tauladan maka tidak mengetahui keislaman sehingga hidupnya
akan tersesat, kufur serta kafir badannya.
Orang kufur akan bingung karena tiada pedoman manusia yang dapat diteladani
17. Fakir dekat denagn kafir, sebab kafir berarti buta tuli tidak
mengerti tentang surga neraka. Fakir tidak akan mendekatkan diri kepada
Allah SWT, tidak menyembah dan memujinya
18. Adapun wujud Dzatullah itu tidak satu makhluk apapun yang
mengethaui. Sedang yang dimaksud dengan iman tauhid adalah meyakini
adanya Allah SWT dan mengakui Muhammad sebagai rasulNya
19. Ruh idhofi ada di dalam diri manusia, namanya ma’rifat, hidupnya
disebut syahadat ( kesaksian ), hidup tunggal di dalam hidup, rukuk
sujud sebagai penghiasnya, ruku berarti dekat dengan Tuhan pilihan.
Kalau sudah begitu maka tidak akan menderita dan tidak takut ketika
menjelang ajal (sakratul maut )
21. Sholat adalah sarana pengabdian hamba kepada Sang Pencipta, yang
menjalankan sholat adalah raga, tetapi gerakan raga terdorong oleh
adanya iman yang hidup, sinarnya memancar dari Ruh. Seandainya Nyawa
tidak hidup, maka tidak akan ada perbuatan
Pda hari ke 1000 sudah tidak ada lagi yang tertinggal. Pada waktu itu
ruh kembali kepada Allah SWT dalam keadaan sempurna, seperti mula
pertama diciptakan
23. Seluruh yang ada pada diri mausia dan lingkungannya bukan milik
manusia, melainkan milik Sang Hyang Agung, oleh karena itu manusia harus
angrogo sukmo yaitu hatinya sudah bulat menyatu sebagai kawulo gusti
24. Kalau sudah memahami serta menguasai amalan dan ilmu, manusia
hendaknya waspada terhadap semua masalah.
Manusia harus mampu ibarat mati didalam hidp atau hidup didalam mati.
Itulah hidup abadi, yang mati aalah nafsunya, lahiriahnya badan yang
menjalani mati
25. Banyak pemuka agama yang salah dalam penafsiran maupun menyampaikan
suatu pesan sehingga justru mematikan pengertian yang benar.
Ada pemuka agama yang ibarat seekor burung, mencari pohon rindang dengan
banyak buahnya sekedar tempat bertengger. Disitu pula dia memperoleh
kemuliaan hidup baru, ada yang berpangkat tinggi, ada yang ikut orang
kaya, tetapi ada pula orang bodoh yang memanfaatkannya.
26. Ada agamawan yang ingin mati bersama raganya dengan mempertinggi
semedi. Sayang mereka tidak mengikuti petunjuk Allah SWT, tidak didukung
oleh ilmu, sehingga kosong karena hanya mengandalkan fikiran walaupun
badannya sampai kurus kering
27. Semedi mestinya hanya sebagai ragi, sedang ilmu sebagai pendukung.
Semedi tanpa ilmu tidak akan berhasil, sedang ilmu tanpa semedi akan
hambar yang juga tidak akan berhasil
29. Manusia bukan yang paling mulia diantara ciptaanNya dan harus
menyadari bahwa isi jagad ini bukan hanya manusia, tetapi manusia
ditugaskan menjadi Khalifah
<./101613784245960801817>
ilalang air <./101613784245960801817>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./105811608520758444514>
Pandu Hartawan <./105811608520758444514>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
Membaca tausyiah diatas kepala manggut2 hati haru, sedih dan meng aamiin
kan dlsb. Masya Allah. Jazakallah khairan katsira.
<./102641294491762168574>
Piriyanto Zulkifli <./102641294491762168574>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
Amin
<./102641294491762168574>
Piriyanto Zulkifli <./102641294491762168574>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
22 Nov 2014
+
4
5
4
Balas
Yg kita perlukan didunia ini cuman ridho Allah saja..., asal sudah dapat
ridhoNYA, gak masalah......... ketimbang seolah benar namun tidak dapat
ridhoNYA.
Dalam agama, ada pengajaran2 yang bersifat syar'i dimana itu merupakan
susunan atau tatanan fiqih yang disusun oleh para fuqoha atau ahli2
fiqih, meliputi masalah ushul (pokok) ataupun furu' (cabang)....
Disini kita memang tidak membahas fiqih Islam, karena memang tdk
disetting untuk hal demikian, khan sudah ada bagian-bagian yg
mengurusinya... wong ada pesantren dan sekolah-sekolah Islam yg
lainnya.. mereka yg lebih berhak...
Lalu apa artinya semua itu, bukankah assholatu tanha anil fahsya'i wal
munkar???.....
Secara nash Qur'an mengatakan engkau jelas2 belum sholat, atau disebut
lalai, sebagaimana fawailulil mushsholin, (celakalah orang2 yang
sholat), yaitu yang lalai dalam sholatnya........
<./115716377021130505784>
Devan Elius <./115716377021130505784>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
Ndak usah dipikirin guru, terima atau tidak itu hak Allah. Klo dipikirin
malah ndak ikhlas jadinya. Kita cuma jalankan perintah
<./118148380819944177698>
HMMM s <./118148380819944177698>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
Terjemahkan
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
22 Nov 2014
+
1
2
1
Balas
Bahwa makhluk pertama yang diciptakan Allah dari Cahaya Ilahi Yang Maha
Indah adalah cahaya Muhammad saw.
Bermula dari Nur Muhammad inilah maka semua roh termasuk roh manusia
diciptakan Allah sedangkan jasad manusia diciptakan mengikut jasad Nabi
Adam as.
Karena itu, Nabi Muhammad Saw adalah ‘nenek moyang roh’ sedangkan Nabi
Adam as adalah ‘nenek moyang jasad’.
Hakikat dari penciptaan Adam as sendiri adalah berasal dari tanah, tanah
berasal dari air, air berasal dari angin, angin berasal dari api, dan
api itu sendiri berasal dari Nur Muhammad.
Bertemu dan meleburlah roh dan jasad yang berisikan Nur Muhammad ke
dalam hakikat Nur Muhammad yang sebenarnya. Tersebab bersumber pada satu
wujud dan nama yang sama, maka roh dan jasad tersebut haruslah disatukan
dengan mesra menuju kepada pengenalan Yang Maha Mutlak, Zat Wajibul
Wujud yang memberi cahaya kepada langit dan bumi, dan yang semula
menciptakan, sebagaimana mesranya hubungan antara air dan tumbuhan, di
mana ada air di situ ada tumbuhan, dan dengan airlah segala makhluk
dihidupkan (QS. Al-Anbiya 30)
Pengenalan terhadap hakikat Nur Muhammad inilah maqam atau stasiun yang
terakhir dari pencarian akan makrifah kepada Allah, Martabat Nur
Muhammad inilah martabat yang paling tinggi, dan pengenalan akan Nur
Muhammad inilah yang menjadikan ilmu menjadi sempurna.
adapun HAMBA itu artinya HAMBA ilmunya RAHASIA kepada Allah karena Allah
itu nama bagi Zat yg wajibul wujud dan MUTLAK yakni BATIN MUHAMMAD dan
TA'ALA itu adalah nama bagi sifat, yakni ZAHIR MUHAMMAD
Jadi jelas-lah ZAHIR dan BATIN Muhammad itulah yg bernama ALLAH TA'ALA
dengan demikian maka patutlah kalimah yg mulia itu dinamakan kalimah
TAUHID artinya Esa.
Maka kalimah LA ILLAHA ILLA ALLAH yg mulia ini adalah pertemuan HAMBA
dengan TUHANnya Allah dan LA ILLAHA ILLA ALLAH itu pada MARIFAT Artinya
tiada ada wujud melainkan yg maujud.
HAD IYUN MUHDIYAN ILAL HAQ : artinya yg menjadi petunjuk selalu menunjuk
kepada jalan atau Agama yg Haq
DAL DAIYAN ILAL HAQ : artinya selalu menyerukan atau yg selalu memberi
peringatan kepada Agama yg Haq
Hanya ada 2 hal yang kita dapatkan, yaitu yang nyata dan yang gaib; yang
nyata berbentuk ajaran-ajaran agama atau yang gaib dalam bentuk hikmah.
Allah memerintahkan kita untuk menyelaraskan wujud lahiriah kita dengan
ajaran agama dan menata wujud bathinian kita dengan hikmah.
Jika yang lahir dan bathin telah menyatu, jika antara agama dan hikmah
telah terpadu, kita akan meraih tingkatan hakikat.
Tujuan akhir manusia, yaitu sumber azali, tidak dapat dicapai dengan
cara itu. Ibadah sejati membutuhkan agama sekaligus pengetahuan.
Allah berfirman:“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk
menyembah-Ku.” (al-Dzariyat: 56)
Dengan kata lain, “Mereka diciptakan agar mengenal-Ku.”
Wa Allahu a'lam
<./115716377021130505784>
Devan Elius <./115716377021130505784>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
Alhamdullilah..barakallah
Semua lewat perantaraan guru
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
22 Nov 2014
+
1
2
1
Balas
SEMBAHYANG TAQWA
Karena itu siapa yang tidak sembahyang maka ia bukanlah manusia yang
sempurna, yang berarti ia bertaraf makhluk sebagaimana Azazil yang telah
berkhidmat dengan Tuhan selama 12,000 tahun kepada Tuhan kemudian
berakhir dengan durhaka kepadaNya.
3. Sembahyang itu adalah untuk mempraktekkan ikrar dan janji kita saat
di Alam Roh.
Allah berfirman :
"Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan
janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah kamu itu sesudah kamu
meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu
(sebagai sumpah itu) sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu lakukan
(QS. Surah An-Nahl 91)
4. Sembahyang seorang ahli taqwa tidak ada lafaz usalli, karena usalli
kepada orang taqwa adalah hal yang maklum, karena usalli itu adalah
kerja dr orang awam, dan sembahyang yang dilaksanakan itu harus keluar
dari sifat makhluk kepada sifat Insan kamil. Selagi ada sifat makhluk,
maka ia tetap masuk api neraka. Hanya Insan kamil saja yang selamat dari
api neraka.
5. Sembahyang mesti fana dalam Zat Allah, fana dalam Sifat Allah dan
fana dalam Af’al Allah, maka fana itu ialah mempraktekkan kerja
LA ILLAHA ILLALLAH atau LA HAWLAWALA QUWWATA ILLA BILLAH artinya jasad
dalam kalimah Alif artinya HU. Bagi perempuan HA artinya HU.
6. Kita berkata didalam hati `Tiada Zat aku hanya Zat Allah, tiada
Sifat aku hanya Sifat Allah, tiada Af’al aku hanya Af’al Allah, tiada
ujud aku hanya ujud Allah’ dan jangan ingatkan batang tubuh kita,
sebaik-baiknya ingatkan dia Zat dan dia Asmak artinya menyerahkan diri
kepadaNya.
Firman Allah:
"Dan kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan khabar gembira bagi
orang-orang yang menyerahkan dirinya" (Surah An-Nahl 89)
BISMILLAH itu Zat kepada Allah tetapi kepada kita Nyawa (Insan) atau
Ruhul Hayat (LA YAHLUQU).
ARAHMAN itu Sifat kepada Allah, maksudnya hati kepada kita, yakni Ruhul
Yaqazah.
ARRAHIM itu Af’al kepada Allah dan kepada kita tubuh (jasad),
Merujuk kefahaman pada ilmu IFTIQAR, oleh karena itu tidak boleh membaca
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM pada Al-Fatihah dan ayat lazim karena belajar
sufisme ini kepada fekah tasawuf yang tidak ada kaitan dengan fekah dan
usuluddin hanya semata-mata tasawuf yang dapat menghindari dr syirik
khafi dan mukhafi, asrar dan jali.
8. Sembahyang hendaklah fana dalam Zat Allah, Sifat Allah dan Af’al
Allah dan jangan pula kita didalam Asmak Allah karena kita hanya
menyembah Zat dan memuji Asma-Nya.
Saat kita sudah fana sebagai Insan kamil, mukammil dan wa mukammil,
barulah angkat takbiratul ihram (ALLA HU AKBAR)
1. Faedah sembahyang ahli taqwa ini adalah untuk mencuci nafsu, karena
dari nafsulah perbuatan fasik dan mungkar itu terjadi.
Berniat wajib:
Huzur – artinya tetap Roh - artinya sebagai menunai janji (Alam Roh)
Adapun niat itu tiada berhuruf, tiada berupa dan tiada bersuara. Ia
merupakan pekerjaan hati (Ruhul Yaqazah) dan niat itu meliputi kepada
kemesraan/ menyatunya seluruh badan luar dan dalam.
Didalam niat itu : Munajat 4 perkara niat ini menjadi satu dan niat itu
pulang kepada hakikat
4. Mi'raj Empat perkara niat ini menjadi satu dan niat itu pulang kepada
hakikat dan hakikat itu pulang kepada maarifat.
Ini berarti tatkala Takbiratul ihram itu nyawa mesrakan/ menyatu dengan
jasad dan hancurkan, artinya hapuskan dan lengkapkan perbuatan hamba itu
didalam Af’al Allah, didalam Sifat Allah, karamkan Zat hamba kepada Zat
Allah, maka yang tinggal ialah Zat Allah, Sifat Allah dan Af’al Allah.
Karena itu tiada Zat kita (Insan), sifat kita (Ruhul Yaqazah) dan Af’al
kita (jasad), hapuskan niat itu kepadanya, pulangkan ke pada Adam yang
sedia, barulah angkat takbir Allahu Akbar maksudnya yang maujud hanya
kerja/ kelakuan Allah tidak ada kita.
Pada Allahu Akbar itu berlakulah tawakal, yaitu serahkan kelakuan diri
kepada kelakuan Allah (Af’al Allah).
Berlaku Tabdal serah diri dan hapuskan kelakuan hamba kedalam keadaan
hak Allah. Berlaku Mi'raj yakni berpindah naik ketempat yang tinggi
untuk mengembalikan amanah kepada yang tinggi untuk mengembalikan amanah
kepada yang punya amanah.
Berlaku munajat serahkan kepada hanya kerja Dia dinamakan Khas ul Khas
dan kalam itu menjadi Mutakallimun.
6. Sembahyang itu Salam Zaman. Saat melakukan sholat itu tidak boleh
bid’ah, `Apat, syirik.
8. Maka usalli itu adalah Zat wajibul wujud yang menggerakkan amal pada
niat sampai tertib mengikut susunan daripada awal dan akhir, dari asal
dan usulnya.
9. Adapun maksud fardhu itu ialah menentukan istana nyawa kita yang
bernama Qolbun mukminin, tempat tilik Allah akan perbuatan hambaNya yang
berasaskan niat.
10. Adapun maksud raka’at itu ialah gerak, qiam, sujud, duduk diantara
dua sujud dan Iktidal.
11. Adapun usalli itu dinamakan kebangkitan hati yang di sebut inbi’atul
qolbi dan bukan hadiksunnafsi atau cerita hati.
1. Niat
. Takbiratul Ihram
. Membaca Al-Fatihah
1. Berdiri betul
2. Ruku’
3. `Iktidal
4. Sujud
5. Duduk diantara dua sujud
Didalam sembahyang ada 2 takbir dan diluar sembahyang pun ada 2 takbir.
1 – Pendengaran
2 – Penglihatan
3 – Penciuman
4 – Perasaan
Dari Ibu empat yaitu
5 – Darah
6 – Roma
7 – Daging
8 – Otak
10 – Urat kecil
11 – Urat besar
12 – Tulang
Firman Allah:
"Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan
janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah kamu itu sesudah kamu
meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu
(sebagai sumpah itu) sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu
lakukan" (An-Nahl 91)
13. Mengapa apabila solat terpaksa keluar dari sifat makhluk kepada
sifat Insan Kamil?
Karena menghindarkan diri dari perbuatan syirik dan untuk menepati
penyerahan diri kepada Allah.
Firman Allah:
"Dan kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan khabar gembira bagi
orang-orang yang menyerahkan dirinya" (AnNahl 89)
Firman Allah:
“Wahai anak Adam! Aku telah turunkan tujuh ayat. Tiga daripadanya untuk
Aku, dan tiga untuk engkau. Sementara yang satu lagi Antara Aku dan engkau.
Maksudnya Rohani dikuasai oleh Allah (artinya ikut kata Allah) sementara
Jasmani fana dalam Af’al Allah artinya dibawah pentadbiran
Bismillahirrahmanirrahim.
16. Jika sembahyang fana dan dikuasai oleh Allah, siapa yang membaca
setiap pujian dan pujaan?
Yang melaksanakan ialah Mutakallimun, yaitu Zat yang bersifat Kalam ini
lah yang mesti di’iktikadkan bukan sifat Kalam atau mentakwil kaunuhu
Mutakallimun .
Karna niat apun yg segera kita prbuat, Alloh swt niscaya mengetahui.
Karena Alloh meliputi segalanya.
Mencari yang ada dan yang kekal, yang ujudnya sebagai perbendaharaan
yang tersirat yang sebenarnya tidak dapat dinilai karena tiada bentuk
dan warna, akan tetapi dialah yang mewarnai kehidupan setiap sesuatu,
dialah yang tersembunyi yang mempunyai nilai yang tinggi dan mempunyai
rahasia yang perlu diselidiki didalam kehidupan manusia dan makhluk
Allah yang lain.
akan tetapi perlu dikaji karena ia adalah sumber ilmu dan perkara yang
haq, banyak yang memandang remeh tentang yg tersirat itu karena tersurat
di anggap lebih penting dan bermutu, yang benar, yang kekal, dan yang
mewarnai kehidupan.
karena apa yang nampak itu adalah bayangan saja pada rahasia ilmu
tersiratnya, karena itulah contoh yang baik adalah mencari ilmu dan
rahasia yang ada pada ilmu tersebut supaya yang hak itu menjadi terasa
dan nyata.
Ilmu di ambil dari nas kalam Tuhan yaitu Al Quran, sedangkan Al-Quran
itu mengandung rahasia kejadian alam yang besar dan perlu diselidiki (
Li kulli ayatin wa harfim wa nuqthotin minal quraani hikmatun )
Dan di terangkan juga tentang hikmah yang sangat besar yang terdapat di
dalam Al Quran itu ialah :
Al Quran adalah kalam Allah, setiap huruf ada kemanisannya, setiap
kalimah ada kemuliaannya, setiap ayat ada kebahagiaannya, setiap juzuk
ada pembalasannya, dan setiap surah ada keselamatannya.
Ayat yang di atas adalah sebagai contoh yang terdapat di dalam kitab
Al-Quran, yang mana dinyatakan setiap titik, huruf, ayat dan surah
mempunyai hikmah dan rahmat,
demikian juga dengan berbagai peristiwa yang berlaku pasti ada hikmahnya
dan menjadi ilmu serta peringatan, juga tauladan supaya di jadikan batas
dan teladan,
ini bukan berarti segala kejadian tersebut habis begitu saja, malah
perlu dijadikan iktibar atau kajian sebab dan musabab dan di atas kajian
itulah akan lahir ilmu di balik tabir atau tersirat dan menjadi dalang
untuk menghidupkan segala kehidupan dan watak mengikuti ketetapan yang
Maha Pencipta kepada seluruh alam, sebab itulah tidak akan bergerak
sesuatu juapun jika tiada dalangnya
Mengikut jumhur ulama zaman yang di sebut oleh Allah swt di atas adalah
zaman yang hanya ujud ialah Zat Allah semata-mata dan makhluk Allah yang
lainpun belum lagi ujud, akan tetapi Allah yang kita kenali sekarang
sebagai Tuhan yang wajib di sembah itu dan di kenali sebagai (Dialah
yang awal, Dialah yang Akhir, Dialah yang Zahir dan Dialah yang Batin)
telahpun sedia ujud,
Yang di katakan yang Awal itu kerana Dia bersifat Qidam, iaitu sifat
yang mutlak bagi diriNya, dan tiada di dahului oleh sesuatu jugapun,
demikianlah juga dengan sifat Akhir dengan tiada berkesudahan, karena ia
memiliki sifat mutlak yang Baqo,
Ayat yang di atas mengukuhkan lagi kefahaman umat islam bahwa segala
yang bergerak dari sekalian makhlukNya adalah ditadbir dan disebabkan
oleh kuasa dan kehendak Allah swt, dengan kuasa tadbir itu bermakna
takdir seluruh makhluk itu adalah di bawah kuasa gerak dari Ke Esaan
Tuhan secara mutlak dan di tentukan oleh Allah swt, mengikut nafsu
semasa makhluk tersebut, inilah suatu rahasia takdir dari Tuhan terhadap
makhlukNya, dan di-sinilah kekaburan manusia tentang ilmu qadha dan
qadar Allah swt sehingga membawa kepada pertengkaran yang tiada
berkesudahan,
Ayat yang di atas adalah merupakan ayat akidah yang wajib di percayai
oleh semua manusia yang beriman kepada kuasa Ketuhanan yang menjadikan
sekalian alam-alam ciptaanNya, dan ayat yang diatas menunjukkan
kekuasaanNya yang menyeluruh terhadap alam tersebut, oleh kerana itu
manusia wajib mengenali Tuhan secara menyeluruh sama ada Zatnya,
Asmaknya, Sifatnya dan juga Af’alnya, yang ke semuanya bergerak serentak
tanpa ada yang mendahulu atau terkemudian
MENTAUHIDKAN ZAT
Menyatakan dengan penuh rasa kesadaran dan pengakuan bahwa kita menerima
dan menyatakan bahwa tiada seorang yang waras dapat membuat kajian yang
memperoleh keberhasilan tentang penemuan keadaan Zat tersebut, yang
mengakui telah bertemu dengan keadaan Zat Allah swt itu adalah di anggap
sudah gila atau pendusta, karena tiada yang mampu melakukan kajian
terhadap keadaan yang tidak menyerupai apapun juga, Dia tiada dapat di
bandingkan dengan segala yang ujud dari seluruh makhlukNya, Dialah yang
mengatasi segala yang ujud (ada) tiada yang mampu menyatakan keadaan Zat
tersebut walaupun Nabi-nabi dan Rasul-rasulNya sekalipun atau para
MalaikatNya sekalipun, yang cuba mencari-cari rahasia Zatnya atau
menyelidik keadaanNya pasti akan kecundang dan tersungkur kerana ada
larangan daripadaNya sebagaimana firmanNya Maksudnya: Allah mencegah
kamu daripada mengenal Dirinya (Zatnya) (Ali Imran 30) Dan sabda
Rasullullah saw menyatakan dalam sebuah hadisnya:….
Fikirkanlah segala makhluk Allah, dan jangan kamu Fikirkan tentang
Zatnya, maka dengan sebab itu kamu Akan binasa (HR Abu Naim dan Tabrani)
Allah swt mengingatkan manusia yang mempunyai akal supaya memahami taraf
akal yang di kurniakan Allah kepada mereka yang terhad fungsinya untuk
menyelidikki tentang perkara yang tersurat dan tersirat dan perkara yang
batin lagi ghaib, sementara Baginda Rasullullah saw pula mengingatkan
umatnya supaya tidak menumpukan fikirannya secara berat tentang Zat
Allah swt itu kerana bagaimana hebatnya fikiran seseorang itu memikirkan
tentang Zat Allah swt maka hasilnya adalah kosong kerana tiada
seorangpun yang termampu menyelidikki Zat Allah tersebut, di dalam
sebuah firman Allah pada surah Asy Syam ayat 11 Allah berfirman
Maksudnya: Tiada siapapun yang menyamai (Zat Allah) Dia adalah Yang Maha
mendengar dan Maha melihat Ayat yang di atas jelas menunjukkan bahawa
keadaan Zat Allah swt itu tidak dapat di bandingkan dengan apa juga
makhluk ciptaanNya iaitu (Mukholafatuhu Ta’ala lilhawadis) oleh kerana
itu jangan ada lagi yang memerah f ikiran untuk mengkaji Zat tersebut,
akan tetapi jika ada yang tidak mahu membazrkan perahan lembaga akalnya
untuk mengetahui Zat itu maka kajilah Zat yang ujud nya bersebab, iaitu
Zat Ma’anawiyah atau Asmak Allah swt yang hampirnya dengan Zat Nafsiyah
itu paling hampir dan tidak pernah bercerai
Terjemahkan
<./115716377021130505784>
Devan Elius <./115716377021130505784>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
Amin
<./118148380819944177698>
HMMM s <./118148380819944177698>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
Aamiin
<./111343943359113943759>
Dwi Cahyo <./111343943359113943759>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
22 Nov 2014
+
1
2
1
Balas
Jika hidupku tak mampu memberi manfaat kebaikan bagi orang lain, hanya
melulu memikirkan diri sendiri atau keluarga sendiri, maka aku hanyalah
bangkai berjalan saja di dunia ini, tidak memiliki guna dan arti sama
sekali.
"URIP IKU KUDU URUP" (hidup itu harus menyala bercahaya),
"URUP IKU KUDU NGURUPI" (bercahaya itu harus bisa menerangi)
<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
22 Nov 2014
+
2
3
2
Balas
Ada yang berkata, bahwa banyak sufi yang tidak sesuai dengan cara2 nabi
SAW.
Buat yang masih level bawah, itu yah di kasih taqlid atau keyakinan buta
saja. umpama ada orang bilang Allah di atas langit, nabi akan bilang
benar, ada yg mengatakan Allah ada dimana-mana, nabi jg akan bilang
benar, ada yang mengatakan Allah didalam hati, nabi juga akan bilang
benar. Sebab, itu agar mereka dalam keyakinannya tidak menjadi
"kebingungan" dan bimbang.
Biar saja, bahwa orang2 itu mengawali keislamannya dengan "yakin buta"
atau ikut-ikutan saja, nanti pelan2, baru naik kelas dan level yang
lebih dalam lagi, yang bisa jauh berbeda dari yang difahami selama ini.
Bukan sekedar berkutat pada kulit saja, mulai menggali dan menikmati
isinya yang nikmat. yang kasihan yah kalau seumur hidup berkutat pada
kulit belaka, gak meningkat-meningkat. begitu mati kebingungan karena
semua "prasangka2" fikirannya tidak terbukti semua. hehehe.....
Padahal alam kematian saja bisa dijelajahi atas qodrat irodat Allah
ta'ala selagi manusia masih hidup ini, sebagai anugerah bagi mereka yang
mulai memasuki tahapan "ISI".
<./112775483798959342931>
dadang indrawanto <./112775483798959342931>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
Maaf ibu,semua yang ibu tulis berasal dari salinan website lain atau
dari pemahaman yang ibu dapat langsung dari guru ibu....skali lagi maaf
ibu, ananda sekedar bertanya. Saya bukan siapa2 dan tidak bisa apa2 bu.
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
+jacquelina sutjiarti </117935858255705708101> nyimak guru maaf telat
senyum ikut guru hehehe
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
Terjemahkan
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./115716377021130505784>
Devan Elius <./115716377021130505784>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
1
2
1
Balas
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./115716377021130505784>
Devan Elius <./115716377021130505784>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
Iya guru. Saya ya cuma org jahat dan bodoh yg cuma berusaha baik dgn
cara banyak belajar.
<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
Allahu Akbar...pada hakekatnya tidak ada yg jahat dan bodoh di dunia ini
daudaraku +Devan Elius </115716377021130505784> dan saudariku +Raihanah
Wafi </105580886710786294948> yang budiman, yang ada hanyalah ketidak
tahuan, dan itupun banyak penyebabnya... bersyukurlah bahwa hidayah
Allah telah menuntun kita semua menuju jalan yg benar, jalan yg lurus,
jalan yg di ridhoiNYA... jangan berkecil hati... mari terus semangat
karena semangat itu sangat diperlukan dalam hal apapun... cemunguuttt....
<./115716377021130505784>
Devan Elius <./115716377021130505784>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
Bahwa pada suatu hari Jurair menyuruh bujangnya membeli seekor kuda
tunggang. Datanglah bujang itu membawa seekor kuda tunggang dengan harga
300 dirham. Ketika akan membayar dipanggilnyalah yang punya kuda itu ke
rumahnya. Jurair berkata:
“Semasa Rasulullah SAW hidup, saya telah mengikat bai’at dengan beliau,
bahwa akan berlaku jujur dan ikhlas kepada seluruh kaum muslimin. Oleh
sebab itulah saya harus berkata jujur tentang kudanya yang elok itu.”
Wallahua’lam.
Kehidupan itu laksana lautan: " Orang yang tiada berhati-hati dalam
mengayuh perahu, memegang kemudi dan menjaga layar, maka karamlah ia
digulung oleh ombak dan gelombang. Hilang di tengah samudera yang luas.
Tiada akan tercapai olehnya tanah tepi".
Jangan takut jatuh karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak
pernah jatuh,
Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagallah yang tidak pernah
melangkah,
Jangan takut salah, karna dengan kesalahan yang pertama kita dapat
menambah pengetahuan baru dan cari Jalan yang benar pada langkah yang kedua.
Kita SALING MENGISI DAN MELENGKAPI, HAKIKAT PERBEDAAN MANUSIA
ُش ُعوبًا َوقَبَاِئ َل ِلتَ َع َارفُوا ِإ َّن َاس ِإ ن َّا َخلَقْنَاك ُْم ِم ْن َذك ٍَر َوُأنْثَى َو َج َعلْنَاك ُْم َأ
ُ ّ يَا ي ُّ َها الن
ٌ علِيمٌ َخب
ِير َ َأتْقَاك ُْم ِإ ّ َن الل َّ َه َِأك َْر َمك ُْم ِعن ْ َد اللَّه
Allah mengisyaratkan kepada kita ada 3 (tiga) hal pokok yang harus kita
cermati bersama. dan semuanya itu menyangkut tentang baik atau tidaknya
pengaruh kehidupan sosial manusia.
Petunjuk itu mengisyaratkan bahwa kita semua berasal dari benih yang
sama, kita semua bermula dari bahan dasar yang serupa. Karena itu,
tentulah di antara kita semua terdapat persamaan-persamaan yang memang
mesti ada. Persamaan-persamaan itu bisa menyangkut hal yang berkaitan
dengan wujud fisik atau jasmani, dan bisa juga yang berkaitan dengan
ruhani. Yang berhubungan dengan fisik adalah kesamaan yang ada pada
sosok jasmani, seperti bentuk tubuh dan kelengkapan anggota ataupun
indera pada semua manusia. Sedangkan yang berhubungan dengan ruhani,
seperti persamaan-persamaan dalam sifat, sikap, tindak-tanduk, dan lain
sebagainya.
Kedua ajaran Tuhan ini mengisyaratkan bahwa dalam nuansa pluralis yang
tidak dapat dihindari, tetap ada kesamaan-kesamaan, di samping
perbedaan-perbedaan. Kedua kenyataan itu hendaknya tidak menjadikan
sekelompok manusia merasa lebih mulia, sehingga kemudian mereka
menyombongkan diri dan menganggap yang lain tidak layak untuk dihormati.
Inilah kunci kedamaian dalam kehidupan sosial di antara umat manusia.
Bila kita semua menghendaki kedamaian dan ketentraman dalam kehidupan,
maka kunci pemahaman terhadap perbedaan dan persamaan tersebut hendaknya
dapat dijadikan acuan dalam bertindak dan bertingkah laku.
Ketiga, bahwa semua manusia itu sama dalam pandangan Tuhan. Yang
membedakan antara satu dengan lainnya di antara mereka adalah
kepatuhannya kepada ajaran Ilahi (takwa). Siapa yang lebih patuh dalam
menjalankan semua yang diperintahkan dan menjauhi segala yang dilarang,
maka dialah yang dianggap paling baik dan paling mulia dalam penilaian
Tuhan. Sebaliknya, orang yang ketakwaannya hanya pas-pasan saja atau
malah lebih rendah intensitas ketundukannya, maka ia tentu akan lebih
rendah nilainya di depan Tuhan, walaupun ketika di dunia ia adalah
seseorang yang dianggap paling tinggi kedudukannya di mata manusia.
Tuhan tidak lagi menilainya berdasarkan kedudukan itu, tetapi sejauh
mana ketakwaan dan kepatuhannya dalam menjalankan perintah-Nya.
Kesimpulan:
Dari isyarat-isyarat ini, tampak betapa ajaran Islam yang bersumber dari
wahyu Ilahi ternyata telah sangat memperhatikan fenomena yang ada pada
masyarakat manusia. Semua yang ada telah diantisipasi dan diberikan
petunjuk serta jalan keluar dalam menyikapinya. Pluralitas merupakan
salah satu fenomena yang tidak terhindarkan dalam kehidupan ini, dan
Tuhan ternyata telah pula mengajarkan bagaimana hendaknya kita semua
bersikap. Bila kita semua dapat melakukan petunjuk yang telah
digariskan, tentulah tidak akan ada segala macam persoalan yang hanya
akan membawa kita semua dalam kancah perpecahan dan pertikaian,
melainkan keharmonisan dan ketenangan yang akan membawa kita pada
kebahagiaan dan keceriaan.
Itulah salah satu ajaran Tuhan yang berkaitan dengan realitas alami yang
ada pada manusia. Dengan kenyataan demikian, seharusnyalah kita semua
tidak perlu risau akan adanya perbedaan-perbedaan di antara kita. Kita
tidak usah sedih hanya karena yang satu tidak memiliki sesuatu seperti
yang ada pada pihak lain. Kita tidak usah takut hanya karena di antara
kita ada yang lebih berkuasa dan lebih kuat dari yang lainnya, justru
kekuatan dan kekuasaan itu hendaknya dapat dijadikan sebagai alat atau
sarana untuk menciptakan kedamaian antar sesama. Bila ini yang kita
lakukan, sesuai dengan petunjuk Ilahi, niscaya kebahagiaan yang akan
ditemukan. Jika ajaran Tuhan itu yang kita perbuat, maka hanya
kesejahteraan semata yang akan melingkupi dan menaungi kehidupan kita.
Oleh karena itu, ada baiknya bila kita saling mengingatkan bahwa kembali
kepada al-Qur’an adalah merupakan sesuatu yang patut diperhatikan.
Kembali kepada jalan Tuhan adalah persoalan yang mesti kita tanamkan
sebaik mungkin dalam jiwa kita. Mengikuti tuntunan Allah Swt. merupakan
jalan untuk menuju dan kembali kepada-Nya dengan penuh keikhlasan dan
senantiasa berada pada ridha-Nya, yang selanjutnya akan membawa kita
sebagai makhluk kesayangan dan siap untuk tinggal di surga-Nya.
Semoga Berkenan
<./102641294491762168574>
Piriyanto Zulkifli <./102641294491762168574>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
Hehehehe... rasa pang rasa jarrr urang bujur kada' saudaraku +Piriyanto
Zulkifli </102641294491762168574>
<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./102641294491762168574>
Piriyanto Zulkifli <./102641294491762168574>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
1
2
1
Balas
Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai nabi
dan rasul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia hingga
akhir zaman.
1. Islam berasal dari kata "as-silmu " yang artinya damai “dan jika
mereka condong kepada perdamaian, Maka condonglah kepadanya dan
bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Dialah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS.
Al-Anfal:61).
2. Islam berasal dari kata "aslama " yang artinya menyerahkan diri
(pasrah).
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan,
dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? dan Allah mengambil Ibrahim
menjadi kesayanganNya” (QS. An-Nisa:125).
3. Islam berasal dari kata "istalma mustaslima " yang artinya penyerahan
total kepada Allah.”Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri” (QS.
Ash-Shaffat:26 )
Melalui para nabi, Allah berpesan agar “jangan engkau mati kecuali dalam
keadaan ‘berserah-diri’ (islam)”
Pasif tak berdaya upaya tanpa kekuatan dari-NYA, namun amat menyadari
keberadaan dirinya di bumi adalah membawa amanah dan tanggung-jawab
untuk mewujudkan segala Sifat Tuhannya, Ar Raahman, yang aktif sebagai
perwujudan Tuhan di bumi yang menjadi rahmatan lil ‘aalamiin.
Itulah makna Islam sebagai agama ketika hidup di dunia.
Puasa berguna ‘membakar’ aku (ego)....... ‘aku’ atau ego, atau juga
hawa-nafs, inilah yang mengaku-aku sebagai AKU (Tuhan) Pemilik segala
sesuatu.
Jasad karunia Tuhan diaku sebagai jasad-‘ku’, harta rizki karunia Tuhan
diaku sebagai harta-‘ku’, anak dan istri karunia Tuhan diaku sebagai
anak dan istri-‘ku’.... semua yang melekat bersamanya diaku sebagai
miliknya, maka ketika kehilangan salah satunya hatinya menjadi sedih dan
bahkan berputus asa seakan telah kiamat.
Padahal apa yang melekat pada dirinya tidak lain adalah anugerah karunia
Tuhannya yang membawa amanah yang harus dipertanggung-jawabkan kelak di
kemudian hari.
Oleh karena ‘aku’ atau ego lebih bersifat personal, sendiri-sendiri atau
masing-masing, maka dengan sering berpuasa akan melemahkan dominasinya
terhadap jiwa, dan akan lebih mengedepankan rasa kebersamaan yang
toleran terhadap sesama kemanusiaan dan makhluk Tuhan.
Selama ‘aku’ atau ego-nya masih lebih dominan, maka belumlah dapat
disebut ‘muslim’. Inilah penyebab segala kemunkaran, penindasan dan
tragedi kehidupan kemanusiaan !!
4. Islam berasal dari kata "saliimun salim " yang artinya bersih dan suci.
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat
kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Wa Allahu a’lam.
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
Maka dari sumber amalan itulah terbit makrifat yang tinggi dan mempunyai
rahasia yang sulit.
Terjemahkan
<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
2. Pengetahuan hati dibimbing oleh Ilahi dengan Wahyu, Intuisi dan Hidayah.
<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
Siapa yang membaca kalimat tersebut ketika sakit kemudian dia mati, maka
tidak akan dimakan api neraka.
(HR. At Tirmidzi, An Nasa'i, Ibnu Majah, Ibn Hibban dan Al Hakim)
<./115716377021130505784>
Devan Elius <./115716377021130505784>
24 Nov 2014
+
1
2
1
Balas
<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
24 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
24 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
Inilah diriku, yah hanya seperti ini saja....... Bukanlah dewa, hanya
manusia biasa, dgn segala kelemahan dan kekurangannya.......
<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
24 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./115716377021130505784>
Devan Elius <./115716377021130505784>
24 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
24 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./115716377021130505784>
Devan Elius <./115716377021130505784>
24 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
24 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
Syarh/penjelasan:
Kata “bidh’” (lebih) di sini adalah bilangan antara tiga sampai Sembilan
sebagaimana yang dikuatkan oleh Al Qazzaz.
Kalimat “ada tujuh puluh atau enam puluh cabang lebih, ” adalah
syak atau keraguan dari perawi dalam riwayat Muslim dari jalan Suhail
bin Abi Shalih dari Abdullah bin Dinar.
Para pemilik sunan yang tiga meriwayatkan dari jalan yang sama, dimana
mereka menyebutkannya dengan tanpa ragu, yaitu tujuh puluh cabang lebih.
Namun Imam Baihaqi lebih menguatkan riwayat Imam Bukhari (enam puluh
cabang), karena Sulaiman (salah satu rawinya) tidak ragu-ragu. Demikian
pula Ibnu Shalah, ia menguatkan jumlah yang paling sedikit, karena
itulah yang yakin.
Menghukumi bahwa yang disebutkan itulah maksudnya adalah hal yang sulit.
Dan ketidaktahuan mengetahui semua itu secara tafsil (rinci) tidaklah
menodai keimanan.”
Amal yang terkait dengan hati itu ada yang berupa keyakinan dan ada yang
berupa niat.
Mencintai Allah,
Cinta dan benci karena-Nya.
Mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, meyakini kemuliaannya.
Termasuk di dalamnya bershalawat kepadanya dan mengikuti sunnahnya.
Berniat ikhlas, termasuk di dalamnya meninggalkan riya dan kemunafikan.
Bertobat.
Khauf (rasa takut kepada Allah)
Raja’ (berharap kepada Allah)
BersyukurMemenuhi janji
BersabarRidha terhadap qadha’ Allah
Bertawakkal (menyerahkan urusan kepada Allah)
Bersikap rahmah (sayang)
Bertawadhu’, termasuk di dalamnya menghormati yang tua dan menyayangi
yang muda.
Meninggalkan sombong dan ujub.
Meninggalkan hasad.
Meninggalkan dendamMeninggalkan marah.
Amal yang terkait dengan anggota badan itu ada 38 perkara, di antaranya
ada yang terkait dengan perorangan, ada 15 perkara, yaitu :
<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
24 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
24 Nov 2014
+
1
2
1
Balas
<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
24 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
<./114502522255261218538>
Didik Pamungkas <./114502522255261218538>
10 Jan 2015
+
0
1
0
Balas
Aamiinnn....
Maaf bunda saya terlambat..
Saudara/saudariku perkenankan diri saya memperkenalkan diri.
Murid baru bunda.
Assalamu'alaikum saudara/ri yang dirahmati Allah.
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
11 Jan 2015
+
0
1
0
Balas
<./107259310333064619289>
Gesang Bagus <./107259310333064619289>
24 Nov 2016
+
0
1
0
Balas
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
24 Nov 2016
+
2
3
2
Balas
Oleh karena itu ya Allah, tunjukilah kami menuju jalan tersebut dan
ketika kami berjalan di atasnya.
Jika tak cukup cinta dan yakin, maka tak akan pernah mencapaiNYA
Barakallahu fiikum
Salam persaudaraan
<./107259310333064619289>
Gesang Bagus <./107259310333064619289>
1 Des 2016
+
0
1
0
Balas
Wah jadi keinget plajaran dulu, di saat mendaki ti ngkatan hakikat. Sip2
makasih dah ingetin plajaran dulu sodaraku. Zat maha agung merahmatimu
selalu. Hihihi. Senang besa berkenalan dengan mu. Ku anak cilacap. Km
anak mana sodaraku.
Lebir sudah segala nafsu buruk, amarah, sefih dan gelisah tatkala telah
dipertemukan demgan asal zat dalam diri dengan zat yang menciptakan ny
Indahnya jalan hidup bilatelah menhenal ia zat mahasempurna.
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
1 Des 2016
+
0
1
0
Balas
Pasalnya, hidup ini senantiasa selalu ada godaan dan bujukan rayu
syaitan. Oleh karena itu, melalui kalimat ihdinas siratal mustaqim
maksudnya agar kita diberikan jalan yang lurus dan dan jalan yang
diridhai oleh Allah.
Benar... Ternyata petunjuk itu baru diberikan pada surat yang ke-43,
ayat yang ke-61.
Surat itu adalah Surat Az Zukhruf, yang artinya adalah ‘Perhiasan.’ Yang
kalau boleh diluaskan itu adalah ayat ‘Mahkota.’ Yaitu ayat yang
mempercantik Keislaman di dalam mencapai hakekat yang sebenarnya.
Dan salah satu orang yang telah mendapatkan anugerah nikmat dari ALLAH
tidak lain adalah Nabi Muhammad saw.
> “Benar-benar” :
Suatu usaha untuk meyakinkan Anda.
dan siapakah yang tidak ingin mengetahui apa saja persyaratannya agar
mencapai selamat ?
Saudaraku,
Sesungguhnya sirotol mustaqim itu adalah dunia ini, dunia yang fana ini,
maka berjalanlah dimuka bumi ini dengan merendahkan diri dan tunduk
patuh kepada Allah semata, inilah jalan yang lurus, janganlah durhaka
dan berbuat zalim diatas muka bumi ini, sesungguhnya bumi ini adalah ibu
kita, yang suatu saat kita akan berpisah seperti putusnya tali pusat
waktu kita dilahirkan
Dalam ilmu Mengenal Diri Membaca AL-FATIHAH sambil DA’IM adalah puji
AL-QUR’AN dalam diri...
————————————————
12. Amin = Mesrakan seluruh tubuh hingga SEMPURNA diri kita dzahir dan
batin.
Wa Allahu a'lam
Salam persaudaraan
<./105811608520758444514>
Pandu Hartawan <./105811608520758444514>
1 Des 2016
+
0
1
0
Balas
Jazakillah khairan...
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
7 Des 2016
+
0
1
0
Balas
PENGERTIAN SYAHADAT :
Kata Muhammad pada syahadat Rasul mengandung arti yaitu diri zahir
manusia yang menanggung rahasia Allah.
Dan karena firman Allah dalam surat Al-Ahzab 72 inilah kita mengucapkan :
Catatan:
Syarat SYAHADAT .
Sholat jati ini adalah sholatnya nabi muhammad, perbedaan sholat jati
dengan sholat syareat sangat berbeda sekali.
Kalau sholat sareat itu menggunakan sareat yaitu berdiri, ruku’, sujud,
duduk tumaninah.
Tapi kalau sholat jati dilakukan dengan hati dan rasa yaitu membaca
setiap keluar masuknya nafas yang kita miliki, dan perlu kita ketahui
keluar masuknya nafas kita itu ada artinya.
Masuknya nafas itu berbunyi HU dan keluarnya nafas itu berbunyi ALLOH.
Jadi sholat jati tidak akan pernah batal oleh apa pun. karena sholat
jati di lakukan tidak secara dohir/lahir akan tetapi sholat jati di
lakukan dengan hati dan rasa/qolbu.
Ibaratnya sholat dohir kita ingatnya kepada Alloh hanya pada waktu
shubuh, lohor, asar, magrib, isya dan sebagainya akan tetapi belum tentu
pada waktu sholat kita ingat kepada Alloh, akan tetapi sholat jati
setiap detik, setiap jam, hari, minggu, bulan, tahun, dst tiada yang di
imani dan di ingat selain Alloh semata.
jadi setiap tarikan dan hembusan nafas kita menjadi puji kepada yang
telah memberikan kita hidup, yang asalnya wujud kita ini tidak ada..
kemudian menjadi ada.
jadi mengupas kata *saha artinya siapa* kemudian *dat mengkaji kata
sahadat/siapa dat ?*
tiada kata yang lain atau jawaban yang lain untuk menjawab siapa Alloh.
jawabanya tiada lain tiada bukan cuma satu kata yaitu: HIDUP
Barakallahu fiikum
Salam persaudaraan
Tambahkan komentar...