Anda di halaman 1dari 54

<https://www.google.co.

id/intl/id/options/>

*
Akun Saya <https://myaccount.google.com/?utm_source=OGB>
*
Telusuri
<https://www.google.co.id/webhp?
tab=Xw&ei=l4B7WJmkA4q4jwOahouQBA&ved=0EKkuCAUoAQ>
*
Maps <https://maps.google.co.id/maps?hl=id&tab=Xl>
*
YouTube <https://www.youtube.com/>
*
Berita
<https://news.google.co.id/nwshp?
hl=id&tab=Xn&ei=l4B7WJmkA4q4jwOahouQBA&ved=0EKkuCAgoBA>
*
Gmail <https://mail.google.com/mail/?tab=Xm>
*
Drive <https://drive.google.com/?tab=Xo>
*
Kalender <https://www.google.com/calendar?tab=Xc>
*
Google+ </?gpsrc=ogpy0&tab=XX>
*
Terjemahan <https://translate.google.co.id/?hl=id&tab=XT>
*
Foto <https://photos.google.com/?tab=Xq&pageId=none>

Lainnya <https://www.google.co.id/intl/id/options/>

*
Dokumen <https://docs.google.com/document/?usp=docs_alc>
*
Buku
<https://books.google.co.id/bkshp?
hl=id&tab=Xp&ei=l4B7WJmkA4q4jwOahouQBA&ved=0EKkuCBAoDA>
*
Kontak <https://www.google.com/contacts/?hl=id&tab=XC>
*
Hangouts <https://hangouts.google.com/>

Masih banyak lagi dari Google <https://www.google.co.id/intl/id/options/>


Masuk
<https://accounts.google.com/ServiceLogin?
service=oz&passive=1209600&continue=https://plus.google.com/117935858255705708101/
posts/NWixWsh2t6y?gpsrc%3Dgplp0>
</>
Bidang tersembunyi

Gabung dengan Google+


Bagikan hal yang tepat hanya dengan orang yang tepat.
</stream>
Beranda
Beranda
</stream>
Profil
</me>
Orang
</people>
Koleksi
</collections>
Lagi ngetren
</explore>
Komunitas
</communities>
Acara
</events>
Hangouts
</hangouts?n=1>
Laman
</dashboard?ppsrc=gpnv0>
Setelan
</settings/plus>
Masukan
Bantuan · Kawasan
Privasi <https://www.google.com/intl/id/+/policy/> · Persyaratan
<https://www.google.com/intl/id/+/policy/content.html> · Persyaratan
Maps <https://www.google.com/intl/id/help/terms_maps.html>
Mulai Hangout
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
Ikuti
2.103 pengikut|2.509.015 tampilan
<./117935858255705708101>

jacquelin d'santos <./117935858255705708101>

Dibagikan kepada publik - 22 Nov 2014


<117935858255705708101/posts/NWixWsh2t6y>

*RAHASIA MAKRIFAT*

Assalamualaikum...
Sangat sulit menjelaskan hakikat dan makrifat kepada orang-orang yang
mempelajari agama hanya pada tataran Syariat saja, menghafal ayat-ayat
Al-Qur’an dan Hadist akan tetapi tidak memiliki Ruh dari pada Al-Qur’an
itu sendiri.

Padahal hakikat dari Al-Qur’an itu adalah Nur Allah yang tidak berhuruf
dan tidak bersuara, dengan Nur itulah Rasulullah SAW memperoleh
pengetahuan yang luar biasa dari Allah SWT.

Hapalan tetap lah hapalan dan itu tersimpan di otak yang dimensinya
rendah tidak akan mampu menjangkau hakikat Allah.

Otak itu baru sedangkan Allah itu adalah Qadim sudah pasti yang Baru
tidak akan sampai kepada Qadim.

Kalau anda cuma belajar dari dalil dan mengharapkan bisa sampai
kehadirat Allah dengan dalil yang anda miliki maka PASTI anda tidak akan
sampai kehadirat-NYA..

Ketika anda tidak sampai kehadirat-NYA sudah pasti anda sangat heran
dengan ucapan orang-orang yang sudah bermakrifat, bisa berjumpa dengan
Malaikat, berjumpa dengan Rasulullah SAW dan melihat Allah SWT, dan anda
menganggap itu sebuah kebohongan dan sudah pasti anda mengumpulkan lagi
puluhan bahkan ratusan dalil untuk membantah ucapan para ahli makrifat
tersebut.

Dengan dalil yang menurut anda sudah benar, padahal kadangkala dalil
yang anda berikan justru sangat mendukung ucapan para Ahli Makrifat cuma
sayangnya matahati anda dibutakan oleh hawa nafsu..

Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa Khatamallahu ‘ala Qulubihim (Tertutup


mata hati mereka) itulah hijab yang menghalangi anda menuju Tuhan.

Rasulullah SAW menggambarkan Ilmu hakikat dan makrifat itu sebagai


“Haiatul Maknun” artinya “Perhiasan yang sangat indah”.

Sebagaimana hadist yang dibawakan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah


bersabda :

“Sesungguhnya sebagian ilmu itu ada yang diumpamakan seperti perhiasan


yang indah dan selalu tersimpan yang tidak ada seoranpun mengetahui
kecuali para Ulama Allah. Ketika mereka menerangkannya maka tidak ada
yang mengingkari kecuali orang-orang yang biasa lupa (tidak berzikir
kepada Allah)” (H.R. Abu Abdir Rahman As-Salamy).

Di dalam hadist ini jelas ditegaskan menurut kata Nabi bahwa ada
sebagian ilmu yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali para Ulama
Allah yakni Ulama yang selalu Zikir kepada Allah dengan segala
konsekwensinya.

Ilmu tersebut sangat indah laksana perhiasan dan tersimpan rapi yakni
ilmu Thariqat yang didalamnya terdapat amalan-amalan seperti Ilmu
Latahif dan lain-lain.

Masih ingatkah kita ttg cerita nabi Musa dengan nabi Khidir yang pada
akhir perjumpaan mereka membangun sebuah rumah untuk anak yatim piatu
untuk menjaga harta berupa emas yang tersimpan dalam rumah, kalau rumah
tersebut dibiarkan ambruk maka emasnya akan dicuri oleh perampok, harta
tersebut tidak lain adalah ilmu hakikat dan makrifat yang sangat tinggi
nilainya dan rumah yang dimaksud adalah ilmu syariat yang harus tetap
dijaga untuk membentengi agar tidak jatuh ketangan yang tidak berhak.

Semakin tegas lagi pengertian di atas dengan adanya hadist nabi yang
diriwayatkan dari Abu Hurairah sebagai berikut :
“Aku telah hafal dari Rasulillah dua macam ilmu, pertama ialah ilmu yang
aku dianjurkan untuk menyebarluaskan kepada sekalian manusia yaitu Ilmu
Syariat.

Dan yang kedua ialah ilmu yang aku tidak diperintahkan untuk
menyebarluaskan kepada manusia yaitu Ilmu yang seperti “Hai’atil
Maknun”. Maka apabila ilmu ini aku sebarluaskan niscaya engkau sekalian
akan memotong leherku (engkau menghalalkan darahku). (HR. Thabrani).

Hadist di atas sangat jelas jadi tidak perlu diuraikan lagi, dengan
demikian barulah kita sadar kenapa banyak orang yang tidak senang dengan
Ilmu Thariqat?

Karena ilmu itu memang amat rahasia, sahabat nabi saja tidak diizinkan
untuk disampaikan secara umum, karena ilmu itu harus diturunkan dan
mendapat izin dari Nabi, dan dari nabi izin itu diteruskan kepada
Khalifah nya terus kepada para Aulia Allah sampai saat sekarang ini.
Jika ilmu Hai’atil Maknun itu disebarkan kepada orang yang belum berbait
zikir atau “disucikan” sebagaimana telah firmankan dalam Al-Qur’an dalam
surat Al-‘Ala, orang-orang yang cuma Ahli Syariat semata-mata, maka
sudah barang tentu akan timbul anggapan bahwa ilmu jenis kedua ini yakni
Ilmu Thariqat, Hakikat dan Ma’rifat adalah Bid’ah dlolalah.

Dan mereka ini mempunyai I’tikqat bahwa ilmu yang kedua tersebut jelas
diingkari oleh syara’.

Padahal tidak demikian, bahwa hakekat ilmu yang kedua itu tadi justru
merupakan intisari daripada ilmu yang pertama artinya ilmu Thariqat itu
intisari dari Ilmu Syari’at.

Oleh karena itu jika anda ingin mengerti Thariqat, Hakekat dan Ma’rifat
secara mendalam maka sebaiknya anda berbai’at saja terlebih dahulu
dengan Guru Mursyid (Khalifah) yang ahli dan diberi izin dengan taslim
dan tafwidh dan ridho.

Jadi tidak cukup hanya melihat tulisan buku-buku lalu mengingkari bahkan
mungkin mudah timbul prasangka jelek terhadap ahli thariqat.

Dalam setiap peristiwa yang mewarnai kehidupan ini, seringkali kita


tidak mampu atau tidak mau menangkap kehadiran Allah dengan segala
sifat-sifatNYA.

Padahal sifat-sifat Allah sangat terkait erat dengan ayat-ayat


kauniyahNYA yang terhampar di atas muka bumiNYA.

Betapa Allah melalui ayat-ayat kauniyahNYA memang ingin menunjukkan


keMaha KuasaanNYA dan keMaha BesaranNYA agar hamba-hambaNYA senantiasa
mawas diri, waspada dan berhati-hati dalam bertindak dan berprilaku agar
tidak mengundang turunnya sifat JalilahNYA yang tidak akan mampu
dibendung, apalagi dilawan oleh siapapun, dengan upaya dan sarana
kekuatan apapun tanpa terkecuali, karena memang Allahlah satu-satunya
pemilik kekuatan dan kekuasaan terhadap seluruh makhlukNYA.

Wa Allahu a'lam
22
3
Foto profil Didik PamungkasFoto profil Gesang BagusFoto profil Pandu
HartawanFoto profil jacquelin d'santos
63komentar
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
22 Nov 2014
+
4
5
4
Balas

Yang utama, berusahalah dengan maksimal dan berbuat baik sesuai ajaran
agama kita, setelah itu berserah dirilah dan yakini semua yang terjadi
adalah yang terbaik untuk kita, maka tidak ada lagi kekecewaan dan
kesedihan dengan apa yang terjadi dalam hidup ini.

Yang ada hanya rasa syukur dan tenteram. .


1. Kalau seseorang akan melakukan ibadah Haji, maka harus diketahui
tujuan sebenarnya, kalau tidak apa yang dilakukan akan sia-sia
belaka..~> Itulah yang dinamakan Iman Hidayat

2. Sebelum seseorang melakukan sesuatu, hendaknya diteliti dahulu agar


tidak tertipu oleh nafsu, supaya tetap dalam jati diri yang asli
( pancamaya ).

Penghalang tingkah laku menuju kebaikan ada tiga golongan, dan siapa
berhasil menjauhi penghalang tersebut akan berhasil menyatukan dirinya
dengan yang ghaib.

Yang dimaksud dengan penghalang tersebut adalah marah, sakit hati,


angkara murka, sombong, dan semacamnya

3. Orang Islam adalah pewaris atau penerus ajaran Muhammad Rasulullah


SAW, oleh karena itu harus melestarikan dan memperjuangkan ajaran tersebut

4. Tanda-tanda adanya Alllah itu ada pada diri manusia sendiri. Hal ini
harus direnungkan dan diingat betul. Orang yang suka membicarakan dan
memuji diri sendiri, akan dapat melemahkan semangat usahanya

5. Semua garis hidup manusia telah ditentukan di dalam Johar awal. Lalu
kalau begitu, jawabannya, karena disesuaikan dengan ketentuan dan
kegaiban yang dirasakan di jaman azali.

Berdiri tegak sambil sendhakep adalah untuk menciptakan keheningan hati,


menyatukan konsentrasi dan menyatukan segala gerakan dan ucapan

6. Ruku berarti tunduk kepada Yang Menciptakan, merasa sedih dan malu
sampai Sang Pencipta muncul, lalu keluar air mata sehingga tenanglah
kehidupan ruh manusia yang melakukan rukuk

7. Gerakan sujud dalam sholat bermula dari munculnya cahaya yang


menandakan pentingnya sujud ke permukaan bumi. Adanya cahaya tersebut,
manusia merasa berhadapan dengan wujud Allah SWT sehingga orang yang
sujud yakin bahwa Allah SWT melihat diriNya( pelajaran tentang ikhsan ).

Pada waktu sujud, bumi dan segala isi serta keindahannya tidak nampak
oleh manusia, sehingga pada waktu itu yang dilihat hanya Allah SWT semata

8. Pada waktu duduk di antara sujud, seolah-olah seorang sedang bimbang


menunggu kedatangan Allah. Walaupun tidak nampak datang, tetapi
sesunguhnya Allah benar-benar ada dan Dialah satu-satunya tempat
mengabdi. Sekali-kali jangan ada manusia yang menganggap dirinya itu
sama dengan Allah SWT

9. Tidak ada manusia yang dapat menyamai Nabi Muhammad SAW, karena
beliau adalah makhluk pilihan yang dimuliakan Allah SWT, yang selalu
dikaruniai dengan pengetahuan rahasia. Nabi Muhammad SAW sering
melakukan puasa

10. Akan dimuliakan Allah oleh Allah SWT manusia yang mau mengeluarkan
shodaqoh, yang melakukan ibadah haji, yang rajin melaksanakan sholat

11. Sudahkah petunjuk iman terasa dalam dirimu ? Tauhid adalah


pengetahuan yang penting untuk menyembah Allah SWT, ma’rifat harus
dimiliki untuk mengetahui kejelasan yang terlihat, sedang ru’yat sebagai
saksi adanya yang terlihat dengan nyata
12. Ketika Syekh Melaya bertanya mengapa ada orang yang masuk neraka,
jawabnya adalah neraka disediakan buat manusia yang mempunyai sifat
hewani, manusia yang tidak mengenal dan meniru tingkah laku Nabiyulloh,
amnusia yang mengikuti bujuk rayu iblis, serta orang kafir yang
menyembah kayu dan batu

13. Ruh Idhofi adalah yang kekal sampai hari kiamat, berasal dari Ruh
Allah yang mendapat sinar Allah, yang senantiasa menerangi hati penuh
kewaspadaan, selalu mawas diri, mencari kekurangan yang ada, selalu
mempersiapkan diri, menghadapi kematian, serba pasrah kepada Allah SWT,
merasa sebagai anak cucu Adam yang harus mempertanggung jawabkan segala
perbuatan.

Ruh idhofi sudah ada sebelum manusia diciptakan

14. Johar awallah yang menimbulkan sholat Daim, sholat yang tidak
memerlukan air wudhu, yaitu sholat batin yang sebenarnya, sholat
selama-lamanya selagi manusia masih hidup, dimana saja, kapan saja, dan
bagaimanapun keadaannya.

15. Kehidupan manusai itu ibarat wayang dengan layarya, sedang wayang
tidak tahu warna dirinya. Oleh karena itu manusia memerlukan hidyat dari
Allah SWT.Pengganti Allah adalah utusan Allah, yaitu Muhammad yang
termasuk badan mukmin. Ruh mukmin identik dengan ruh idhofi

16. Disebut Iman Maksum kalau sudah mendapat ketetapan sebagai panutan (
suri tauladan ), yaitu mengikuti contoh nabi Muhammad. Kalau tidak
mengikuti tauladan maka tidak mengetahui keislaman sehingga hidupnya
akan tersesat, kufur serta kafir badannya.

Orang kufur akan bingung karena tiada pedoman manusia yang dapat diteladani

17. Fakir dekat denagn kafir, sebab kafir berarti buta tuli tidak
mengerti tentang surga neraka. Fakir tidak akan mendekatkan diri kepada
Allah SWT, tidak menyembah dan memujinya

18. Adapun wujud Dzatullah itu tidak satu makhluk apapun yang
mengethaui. Sedang yang dimaksud dengan iman tauhid adalah meyakini
adanya Allah SWT dan mengakui Muhammad sebagai rasulNya

19. Ruh idhofi ada di dalam diri manusia, namanya ma’rifat, hidupnya
disebut syahadat ( kesaksian ), hidup tunggal di dalam hidup, rukuk
sujud sebagai penghiasnya, ruku berarti dekat dengan Tuhan pilihan.
Kalau sudah begitu maka tidak akan menderita dan tidak takut ketika
menjelang ajal (sakratul maut )

20. Manusia harus mengakui sedalam-dalamnya bahwa keberadaannya karena


Allah hidup dan menghidupi dirinya serta menghidupi semua makhluk hidup

21. Sholat adalah sarana pengabdian hamba kepada Sang Pencipta, yang
menjalankan sholat adalah raga, tetapi gerakan raga terdorong oleh
adanya iman yang hidup, sinarnya memancar dari Ruh. Seandainya Nyawa
tidak hidup, maka tidak akan ada perbuatan

22. Allah SWT tidak berjumlah tiga.


Semua yang hidup akan mati, lalu berganti hidup di akhirat.
Kurang lebih tiga hari perubahan hidup itu pasti terjadi.
3 hari sebagai isyarat bahwa manusia terjadi dari tiga asal lahi, yaitu
ayah, ibu dan Allah SWT. Setelah dititipkan selama 7 hari maka
dikembalikan pada yang memberi amanat .

Titipan tauhid dikembalikan pada hari ke 30.


Kalau waktu menegembalikan itu menangis, pertanda, dia menyesali sewaktu
masih hidup. Hal ini akan menimbulkan kesedihan yang berkepanjangan .

Siapapun akan mengalami kesedihan itu karena merasa kehilangan, mati,


yang terjadi pada hari ke 40. Pada waktu itu ruh jasad di hadapan Sang
Pemberi.

Pda hari ke 1000 sudah tidak ada lagi yang tertinggal. Pada waktu itu
ruh kembali kepada Allah SWT dalam keadaan sempurna, seperti mula
pertama diciptakan

23. Seluruh yang ada pada diri mausia dan lingkungannya bukan milik
manusia, melainkan milik Sang Hyang Agung, oleh karena itu manusia harus
angrogo sukmo yaitu hatinya sudah bulat menyatu sebagai kawulo gusti

24. Kalau sudah memahami serta menguasai amalan dan ilmu, manusia
hendaknya waspada terhadap semua masalah.

Manusia harus mampu ibarat mati didalam hidp atau hidup didalam mati.
Itulah hidup abadi, yang mati aalah nafsunya, lahiriahnya badan yang
menjalani mati

25. Banyak pemuka agama yang salah dalam penafsiran maupun menyampaikan
suatu pesan sehingga justru mematikan pengertian yang benar.

Ada pemuka agama yang ibarat seekor burung, mencari pohon rindang dengan
banyak buahnya sekedar tempat bertengger. Disitu pula dia memperoleh
kemuliaan hidup baru, ada yang berpangkat tinggi, ada yang ikut orang
kaya, tetapi ada pula orang bodoh yang memanfaatkannya.

Adapula yang justru terpaksa menjadi pemuka agama, menumpuk harta


kekayaan dan banyak isteri, semuanya ingin mendapatkan yang serba lebih

26. Ada agamawan yang ingin mati bersama raganya dengan mempertinggi
semedi. Sayang mereka tidak mengikuti petunjuk Allah SWT, tidak didukung
oleh ilmu, sehingga kosong karena hanya mengandalkan fikiran walaupun
badannya sampai kurus kering

27. Semedi mestinya hanya sebagai ragi, sedang ilmu sebagai pendukung.
Semedi tanpa ilmu tidak akan berhasil, sedang ilmu tanpa semedi akan
hambar yang juga tidak akan berhasil

28. Banyak pula agamawan palsu, ajarannya hanya setengah-setengah.


Seorang diantara para sahabat itu dianggap yang paling berilmu, harus
ditaati ucapannya, ketika berjalan harus disembah-sembah, biasanya
bertempat tinggal di puncak gunung.

Pengaruhnya sangat besar, bayak murid datang kepadanya untuk berguru,


nasihatnya banyak sekali dan bermacam-macam, seperti gong besar yang
dipukul, tetapi isinya tidak bermutu sehingga rugilah murid-murid yang
bergru tersebut

29. Manusia bukan yang paling mulia diantara ciptaanNya dan harus
menyadari bahwa isi jagad ini bukan hanya manusia, tetapi manusia
ditugaskan menjadi Khalifah

Shalat mempunyai makna tersembunyi yang tersirat dalam gerakannya,


berdiri adalah lambang api yang bersifat Qohar,
rukuk adalah lambang angin yang bersifat Jalal,
sujud adalah lambang air yang bersifat Jamal,
duduk adalah labang bumi yang bersifat Kamal.

Qohar berarti Maha Mandiri ( Kuasa )


Jalal berarti Maha Kuasa
Jamal berarti Maha Indah
Kama berarti Maha Sempurna

<./101613784245960801817>
ilalang air <./101613784245960801817>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Wa'alikum salam warohmatullohi wabarokatuh.....

<./105811608520758444514>
Pandu Hartawan <./105811608520758444514>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Membaca tausyiah diatas kepala manggut2 hati haru, sedih dan meng aamiin
kan dlsb. Masya Allah. Jazakallah khairan katsira.

<./102641294491762168574>
Piriyanto Zulkifli <./102641294491762168574>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Amin

<./102641294491762168574>
Piriyanto Zulkifli <./102641294491762168574>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Torekat ap yg bunda lakoni??

<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
22 Nov 2014
+
4
5
4
Balas

Barakallah saudara-saudaraku +Phak'e Tho Lee </101613784245960801817> ,


+CV. IKHWANI ADIL SEJAHTERA </114078165207521746489> , +Pandu Hartawan
</105811608520758444514> dan +Piriyanto Zulkifli
</102641294491762168574> yang dirahmati Allah... manusia ini adalah
hamba... cuma hamba.. ciptaan baharu, turunan dari Nur Muhammad,
bersyukurlah kita semua dg turunnya nabi Muhammad Rasulullah membawa
cahaya terang tentang kebenaran, bahwa Allah itu satu, Esa dan tidak
diperanakkan, Al Qur'an yang mulia telah diturunkan dan hadits pun
sebagai pelengkapnya..
Itu menunjukkan betapa kasih dan sayangnya Allah kepada kita semua....

Lengkap sudah perlengkapan kita sebagai pemegang risalallah, bagi kaum


yang berpikir tentunya....hehehe...

Saya tidak mengikuti tharekat tertentu saudaraku.. alhamdulillah semua


mengalir begitu saja.. inilah hidup.. inilah kehidupan.. dan inilah
sesion cerita yg kita perankan... jalani..nikmati.. hayati..(mungkin itu
bagian dari ikhlas ya..) dan renungkan.. kemudian bersyukurlah.. dg
tetap memohon petunjuk dan hidayahNYA...demikian

Yg kita perlukan didunia ini cuman ridho Allah saja..., asal sudah dapat
ridhoNYA, gak masalah......... ketimbang seolah benar namun tidak dapat
ridhoNYA.

Akan sedikit saya jelaskan tentang agama.......... berkaitan dengan apa


yang kita pelajari disini.......

Dalam agama, ada pengajaran2 yang bersifat syar'i dimana itu merupakan
susunan atau tatanan fiqih yang disusun oleh para fuqoha atau ahli2
fiqih, meliputi masalah ushul (pokok) ataupun furu' (cabang)....

Disini kita memang tidak membahas fiqih Islam, karena memang tdk
disetting untuk hal demikian, khan sudah ada bagian-bagian yg
mengurusinya... wong ada pesantren dan sekolah-sekolah Islam yg
lainnya.. mereka yg lebih berhak...

Fiqih akan mengajari tentang kaifiyah2, sholat misalnya, namun tidak


bisa mengajari kaifiyah khusyuk, ikhlas, tumakninah dsb........ nah.. di
bagian2 spt itulah yang kita ajarkan agar melengkapi syariat dgn sebuah
esensi penting dari agama ini.......

Apalah artinya ratusan rakaat sholatmu jika tak menyentuh kekhusyukan,


keikhlasan, tumakninah yg benar, akan hambar tidak memberi bekas,
menjadi STMJ (Sholat Tekun Maksiyat Jalan terus, hati kotor, suka
menipu, tidak jujur, sombong, arogan dsb hal keburukan......)

Lalu apa artinya semua itu, bukankah assholatu tanha anil fahsya'i wal
munkar???.....

Mestinya sholatmu mencegah fasik dan munkar, nyatanya engkau tak


tercegah dari fasik dan munkar tersebut......... bisakah engkau
dikatakan sudah sholat????........

Secara nash Qur'an mengatakan engkau jelas2 belum sholat, atau disebut
lalai, sebagaimana fawailulil mushsholin, (celakalah orang2 yang
sholat), yaitu yang lalai dalam sholatnya........

Sholat kok malah celaka....... fikirkan itu.................. semoga


beruntung

<./115716377021130505784>
Devan Elius <./115716377021130505784>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Ndak usah dipikirin guru, terima atau tidak itu hak Allah. Klo dipikirin
malah ndak ikhlas jadinya. Kita cuma jalankan perintah

<./118148380819944177698>
HMMM s <./118148380819944177698>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

+jacquelina sutjiarti </117935858255705708101> ziip (^__^) i like this..

Terjemahkan
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
22 Nov 2014
+
1
2
1
Balas

Hhehehe... saudaraku +HMMM s </118148380819944177698> dan +Devan Elius


</115716377021130505784> yang dirahmati Allah... kebetulan Anda ini
khan termasuk orang2 yg sudah dapat petunjuk
(alhamdulillah..barakallah), tetapi yang lain.. saudara2 kita masih
banyak yg masih awam, yang perlu mengerti tentang hal itu...

Untuk mengenal Tuhan seseorang harus terlebih dahulu mengenal dirinya.


Maksudnya, untuk sampai kepada pengenalan terhadap Tuhan, haruslah
terlebih dahulu dipahami dua hal.

Pertama , ia harus terlebih dahulu mengenal asal mula akan kejadian


dirinya sendiri, dari mana, di mana dan bagaimana ia dijadikan?
Kedua, ia harus terlebih dahulu mengetahui apa sesuatu yang mula-mula
dijadikan oleh Allah SWT.
Kedua perkara di atas menjadi prasyarat kesempurnaan bagi para salik
dalam mengenal Allah.
Kita paham, yang mula-mula dijadikan oleh Allah adalah Nur Muhammad SAW
yang kemudiannya dari Nur Muhammad inilah Allah jadikan roh dan jasad
alam semesta.

“ Kuntu kanzan makhfiyyan, fa ahbabtu ’an uraf fa khalaqtu al-khalqa


li-kay u’raf "
Aku pada mulanya adalah khazanah/rahasia yang tersembunyi, kemudian Aku
ingin dikenal, maka Aku ciptakan makhluk, agar mereka mengenali-Ku

Bahwa makhluk pertama yang diciptakan Allah dari Cahaya Ilahi Yang Maha
Indah adalah cahaya Muhammad saw.

Dalam sebuah hadits Qudsi Dia menyatakan:


“Telah Aku ciptakan ruh Muhammad dari cahaya dzat-Ku (wajh).”

Pemimpin kita, Rasulullah saw pun menyatakan dalam sabdanya:


“Pertama-tama Allah menciptakan ruhku, yang diciptakan-Nya sebagai
cahaya Ilahi.”

“Pertama-tama Allah menciptakan ‘Pena’.”


"Allah pertama-tama menciptakan ‘akal’.”

Ciptaan pertama yg dimaksudkan dalam hadits itu adalah hakekat Muhammad,


yg dirahasiakan.

Seperti Tuhannya, Muhammad juga memiliki nama-nama yg indah.


Ia diberi nama Nur, Cahaya Ilahi, karena ia disucikan dari kegelapan yg
tersembunyi di balik sifat kuasa dan keagungan Allah.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:“Telah diturunkan kepadamu dari Allah
cahaya dan Kitab yang terang” (al-Maidah: 15)

Ia disebut juga Akal Universal (‘aql al-kulli) karena ia melihat dan


memahami segala sesuatu.
Ia disebut Pena (al-qalam), karena ia menyebarkan hikmah dan ilmu, serta
menorehkan ilmu ke hamparan alam huruf.

Bermula dari Nur Muhammad inilah maka semua roh termasuk roh manusia
diciptakan Allah sedangkan jasad manusia diciptakan mengikut jasad Nabi
Adam as.

Karena itu, Nabi Muhammad Saw adalah ‘nenek moyang roh’ sedangkan Nabi
Adam as adalah ‘nenek moyang jasad’.
Hakikat dari penciptaan Adam as sendiri adalah berasal dari tanah, tanah
berasal dari air, air berasal dari angin, angin berasal dari api, dan
api itu sendiri berasal dari Nur Muhammad.

Sehingga pada prinsipnya roh manusia diciptakan berasal dari Nur


Muhammad dan jasad atau tubuh manusia pun hakikatnya berasal dari Nur
Muhammad.
Jadilah kemudian ‘cahaya di atas cahaya’
(QS. An-Nuur 35), di mana roh yang mengandung Nur Muhammad ditiupkan
kepada jasad yang juga mengandung Nur Muhammad.

Bertemu dan meleburlah roh dan jasad yang berisikan Nur Muhammad ke
dalam hakikat Nur Muhammad yang sebenarnya. Tersebab bersumber pada satu
wujud dan nama yang sama, maka roh dan jasad tersebut haruslah disatukan
dengan mesra menuju kepada pengenalan Yang Maha Mutlak, Zat Wajibul
Wujud yang memberi cahaya kepada langit dan bumi, dan yang semula
menciptakan, sebagaimana mesranya hubungan antara air dan tumbuhan, di
mana ada air di situ ada tumbuhan, dan dengan airlah segala makhluk
dihidupkan (QS. Al-Anbiya 30)

Pengenalan terhadap hakikat Nur Muhammad inilah maqam atau stasiun yang
terakhir dari pencarian akan makrifah kepada Allah, Martabat Nur
Muhammad inilah martabat yang paling tinggi, dan pengenalan akan Nur
Muhammad inilah yang menjadikan ilmu menjadi sempurna.

Adapun bahwasanya MUHAMMAD itu tiada mempunyai sesuatu hanya sekedar


NAMA, seperti dibawah ini:
1▪ Adapun yg dikatakan RAHASIA MUHAMMAD itu sebenarnya tiada lain
daripada KE ZAHIRAN
lima sifat Allah yg dinamakan:
1. UJUD
2. QIDAM
3. BAQA
4. MUKHALAFATUH LIL HAWADITS
5. QIYAMUHU TA'ALA BINAFSI
inilah pnguraian dari kalimah: LA

2▪ Adapun yg dikatakan NYAWA MUHAMMAD itu sebenarnya tiada lain daripada


KE ZAHIRAN enam sifat Allah yaitu
1. SAMA
2. BASHAR
3. KALAM
4. SAMI'UN
5. BASIRUN
6. MUTAKALIMUN
inilah penguraian dari kalimah: ILAHA

3▪ Adapun yg dikatakan HATI MUHAMMAD itu sebenarnya tiada lain daripada


KE ZAHIRAN empat sifat Allah yaitu
1. QUDRAT
2. IRADAT
3. ILMU
4. HAYAT
inilah penguraian daripada kalimah: ILLA

4▪ Adapun yg dikatakan TUBUH MUHAMMAD itu sebenarnya tiada lain daripada


KE ZAHIRAN lima sifat Allah yaitu
1. QADIRUN
2. MURIDUN
3. ALIMUN
4. HAYYUN
5. WAHDANIYAT
inilah penguraian daripada kalimah: ALLAH jadi jelas bahwa MUHAMMAD itu
adalah sifat Allah, yaitu sifat KEBESARAN, KE ELOKAN dan KESEMPURNAAN yg
dinamakan dengan kalimah TAUHID Artinya Esa

Ya Muhammad Rahasia mu itu rahasiaku


yakni yg disembah itu tiada sesuatu juapun di dalamNya melainkan Tuhanku.

Kalimah LA ILAHA ILLA ALLAH


artinya tiada yg terdahulu hai MUHAMMAD dan tiada yg kemudian ya
MUHAMMAD melainkan tiap-tiap sesuatu itu beserta Allah.
maka wajiblah diketahui maksudnya kalimah itu supaya menjadi TAUHID dan
MA'RIFAT.
adapun kalimah LA ILAHA ILLA ALLAH itu terbagi dua
pertama: la ilaha
kedua. : illa Allah

adapun LA ILLAHA itu sifat kekayaan yg tiada kekurangan yg maha


berkehendak yaitu MUHAMMAD
Kemudian hendaklah kita ketahui yg bernama MUHAMMAD itu apa kepada ALLAH
dan yg bernama ALLAH itu apa kepada MUHAMMAD supaya benar-benar bisa
menjadi TAUHID pada kalimah yg mulia itu

adapun HAMBA itu artinya HAMBA ilmunya RAHASIA kepada Allah karena Allah
itu nama bagi Zat yg wajibul wujud dan MUTLAK yakni BATIN MUHAMMAD dan
TA'ALA itu adalah nama bagi sifat, yakni ZAHIR MUHAMMAD

Jadi jelas-lah ZAHIR dan BATIN Muhammad itulah yg bernama ALLAH TA'ALA
dengan demikian maka patutlah kalimah yg mulia itu dinamakan kalimah
TAUHID artinya Esa.
Maka kalimah LA ILLAHA ILLA ALLAH yg mulia ini adalah pertemuan HAMBA
dengan TUHANnya Allah dan LA ILLAHA ILLA ALLAH itu pada MARIFAT Artinya
tiada ada wujud melainkan yg maujud.

Alhamdu ALIF bermakna AL HAQ artinya ke Esaan kebesaran NUR

MUHAMMAD LAM bermakna LATIFUN artinya kesempurnaan rahmad NUR

MUHAMMAD HA bermakna HAMIDUN artinya kesempurnaan berkat NUR

MUHAMMAD MIM bermakna MAJIDUN artinya kesempurnaan safa'at NUR

MUHAMMAD DAL bermakna DARUSSALAM artinya kesempurnaan nikmat NUR

MUHAMMAD TAJALLI BAGI YG BATHIN:


ALIF = roh
LAM = nafas
HA = hati, akal, nafsu, penglihatan, pendengaran, penciuman, pengrasa
MIM = iman, islam, ilmu, hikmah, dsb
DAL = kulit, daging, bulu, urat, tulang, otak, sumsum

TAJALLINYA BAGI KITA YG ZAHIR:


ALIF = kepala
LAM = dua tangan
HA = badan
MIM = pinggang
DAL = dua kaki

ALHAMDU : bermakna ALHAYATU MUHAMMADUN artinya kesempurnan tajalli NUR


MUHAMMAD itulah yg di Esakan dengan ASYHADU yakni

ALIF ALHAQ : artinya yg di Esakan dan yg dibesarkan

SYIN SYUHUDUL HAQ : artinya yg diakui bersifat ketuhanan dengan


sebenar-benarnya

HAD IYUN MUHDIYAN ILAL HAQ : artinya yg menjadi petunjuk selalu menunjuk
kepada jalan atau Agama yg Haq

DAL DAIYAN ILAL HAQ : artinya selalu menyerukan atau yg selalu memberi
peringatan kepada Agama yg Haq
Hanya ada 2 hal yang kita dapatkan, yaitu yang nyata dan yang gaib; yang
nyata berbentuk ajaran-ajaran agama atau yang gaib dalam bentuk hikmah.
Allah memerintahkan kita untuk menyelaraskan wujud lahiriah kita dengan
ajaran agama dan menata wujud bathinian kita dengan hikmah.
Jika yang lahir dan bathin telah menyatu, jika antara agama dan hikmah
telah terpadu, kita akan meraih tingkatan hakikat.

Perjalanan itu seperti pohon kebenaran yang menumbuhkan daun, lalu


kuncup, dan kemudian bunga yang akhirnya menjadi buah.
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang kemudian keduanya bertemu.
Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.”
(al-Rahman: 20) Dua harus menjadi satu. Hakekat takkan bisa diraih hanya
melalui pengetahuan inderawi, yang berkaitan dengan alam lahir.

Tujuan akhir manusia, yaitu sumber azali, tidak dapat dicapai dengan
cara itu. Ibadah sejati membutuhkan agama sekaligus pengetahuan.
Allah berfirman:“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk
menyembah-Ku.” (al-Dzariyat: 56)
Dengan kata lain, “Mereka diciptakan agar mengenal-Ku.”

Bagaimana mungkin orang yang tidak mengenal Dia dapat sungguh-sungguh


memuji-Nya, memohon pertolongan, dan mengabdi kepada-Nya?
Ilmu yg dibutuhkan untuk mengenal-Nya hanya dapat diraih dengan membuka
tabir yang menutupi cermin hati, dan membersihkannya hingga berkilau.
Barulah kemudian keindahan Ilahi yg selama ini tersembunyi akan memancar
darinya.Allah dalam sebuah hadis Qudsi, berfirman: “Aku adalah
perbendaharaan tersembunyi. Aku ingin dikenal. Karena itulah Kuciptakan
makhluk.” Jadi, manusia diciptakan oleh Allah agar ia berusaha
memperoleh pengetahuan dan mengenal Penciptanya.
Kiranya demikian penjelasan saya, mohon maaf jika masih kurang lengkap
karena bila dijelaskan secara terperinci akan panjang sekali.

Wa Allahu a'lam

<./115716377021130505784>
Devan Elius <./115716377021130505784>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Alhamdullilah..barakallah
Semua lewat perantaraan guru

<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
22 Nov 2014
+
1
2
1
Balas

Saudraku +Devan Elius </115716377021130505784> dan saudara2ku yang


lainnya yang dirahmati Allah....Semoga sholat kita, dan amal ibadah
kita, dan hidup kita, dan mati kita, hanya bagi Allah, Robb sekalian
alam semesta....sehingga kita bisa kembali ke haribaanNYA nanti dg ridho
dan diridhoi...tenang, senang dan lapang, khusnul qotimah, aamiin

SEMBAHYANG TAQWA

1. Setiap manusia yang melakukan sembahyang wajib mengaku sebagai


manusia yang sempurna, yaitu Insan kamil.

Karena itu siapa yang tidak sembahyang maka ia bukanlah manusia yang
sempurna, yang berarti ia bertaraf makhluk sebagaimana Azazil yang telah
berkhidmat dengan Tuhan selama 12,000 tahun kepada Tuhan kemudian
berakhir dengan durhaka kepadaNya.

2. Durhakanya Azazil kepada Tuhan karena tidak mengetahui rahasia


perintah tunduk kepada Adam a.s oleh Allah Ta'ala, artinya tidak mau
sembahyang dan akhirnya ia terus dilaknat oleh Allah dengan nama syaitan
bertaraf iblis.

3. Sembahyang itu adalah untuk mempraktekkan ikrar dan janji kita saat
di Alam Roh.

Ia bukanlah membawa masuk ke syurga, hanya menunaikan ikrar dan janji


rahasia tunduk di Alam Roh dan rahasia, masuknya peristiwa Rohani
kedalam jasad bayi didalam perut ibu yakni tanda Ubudiah (pengabdian
seorang hamba).

Allah berfirman :
"Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan
janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah kamu itu sesudah kamu
meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu
(sebagai sumpah itu) sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu lakukan
(QS. Surah An-Nahl 91)

4. Sembahyang seorang ahli taqwa tidak ada lafaz usalli, karena usalli
kepada orang taqwa adalah hal yang maklum, karena usalli itu adalah
kerja dr orang awam, dan sembahyang yang dilaksanakan itu harus keluar
dari sifat makhluk kepada sifat Insan kamil. Selagi ada sifat makhluk,
maka ia tetap masuk api neraka. Hanya Insan kamil saja yang selamat dari
api neraka.

3 derajat manusia didalam 3 perkara pokok.

1. Insan kamil – Insan ketuhanan.

2. Insan kamil wa mukammil – Insan bertaraf Muhammad (Mahmudah).

3. Insan mukammil – Insan Abudiah (pengabdian) taraf Adam.

5. Sembahyang mesti fana dalam Zat Allah, fana dalam Sifat Allah dan
fana dalam Af’al Allah, maka fana itu ialah mempraktekkan kerja
LA ILLAHA ILLALLAH atau LA HAWLAWALA QUWWATA ILLA BILLAH artinya jasad
dalam kalimah Alif artinya HU. Bagi perempuan HA artinya HU.

6. Kita berkata didalam hati `Tiada Zat aku hanya Zat Allah, tiada
Sifat aku hanya Sifat Allah, tiada Af’al aku hanya Af’al Allah, tiada
ujud aku hanya ujud Allah’ dan jangan ingatkan batang tubuh kita,
sebaik-baiknya ingatkan dia Zat dan dia Asmak artinya menyerahkan diri
kepadaNya.

Firman Allah:
"Dan kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan khabar gembira bagi
orang-orang yang menyerahkan dirinya" (Surah An-Nahl 89)

7. Sembahyang itu ialah untuk mempraktekkan kerja


BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM menurut golongan ahli taqwa.

Menurut orang syariat dimaksudkan `tiada Tuhan yang disembah melainkan


Allah’ tetapi kepada golongan ahli taqwa.

BISMILLAH itu Zat kepada Allah tetapi kepada kita Nyawa (Insan) atau
Ruhul Hayat (LA YAHLUQU).

ARAHMAN itu Sifat kepada Allah, maksudnya hati kepada kita, yakni Ruhul
Yaqazah.

ARRAHIM itu Af’al kepada Allah dan kepada kita tubuh (jasad),

Jelasnya kita berasal dari BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM.

Oleh karena itu kita tidak boleh membaca BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM karena


kerja buat perkara 13 rukun sembahyang itu semua dilakukan oleh Tuhan
pada keseluruhannya.

Merujuk kefahaman pada ilmu IFTIQAR, oleh karena itu tidak boleh membaca
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM pada Al-Fatihah dan ayat lazim karena belajar
sufisme ini kepada fekah tasawuf yang tidak ada kaitan dengan fekah dan
usuluddin hanya semata-mata tasawuf yang dapat menghindari dr syirik
khafi dan mukhafi, asrar dan jali.

8. Sembahyang hendaklah fana dalam Zat Allah, Sifat Allah dan Af’al
Allah dan jangan pula kita didalam Asmak Allah karena kita hanya
menyembah Zat dan memuji Asma-Nya.

Saat kita sudah fana sebagai Insan kamil, mukammil dan wa mukammil,
barulah angkat takbiratul ihram (ALLA HU AKBAR)

MEMAHAMI FAEDAH SEMBAHYANG

1. Faedah sembahyang ahli taqwa ini adalah untuk mencuci nafsu, karena
dari nafsulah perbuatan fasik dan mungkar itu terjadi.

1. Sembahyang Subuh untuk mencuci nafsu Ammarah

2. Sembahyang Zohor untuk mencuci nafsu Lawamah

3. Sembahyang Ashar untuk mencuci nafsu Sawiah

4. Sembahyang Maghrib untuk mencuci nafsu Muthmainah

5. Sembahyang Isya’ untuk menyempurnakan nafsu Takmaninah

2. Sembahyang itu adalah fardhu lagi wajib.


fardhu karena pd saat sampai waktu hendaklah dilaksanakan tanpa qadha,
sampai masanya hendaklah segera dilaksanakan, melaksanakan sembahyang
dengan segala rukunnya adalah wajib kecuali uzur syarie.

3. Setiap orang bertaqwa hendaklah juga bersembahyang daiem karena siapa


yang tidak sembahyang daiem ia lebih hina daripada anjing dan babi dan
pahala sembahyang daiem 150,000 setiap hari.

Adapun rahasia rukun 13 sembahyang itu ialah:

1. Niat itu tubuh didalam dunia dan akhirat

2. Qiam itu pelita didalam kubur

3. Takbiratul Ihram itu meluaskan tempat didalam kubur

4. Al-Fatihah itu pakaian didalam kubur

5. Ruku’ itu permaidani didalam ku bur

6. Iktidal itu memberatkan timbangan dari kesalahan ketika menghadap


Tuhan

7 . Sujud itu mempercepatkan apabila melalui titian Siratulmustaqim.

8. Duduk diantara dua sujud itu payung di Padang Mahsyar

9. Tahyat awal itu kenderaan di Padang Mahsyar

10. Tahyat akhir itu menjawab pertanyaan Mungkar Nangkir

11. Selawat it u bertemu dengan Nabi Muhammad saw

12. Salam itu membuka pintu syurga

13. Tertib itu menemukan Khalikul Alam di syurga Bererti setiap


perbuatankita didalam sembahyang itu adalah dinilai oleh Allah swt dan
ditentukan ganjarannya didunia dan akhirat, Inshaa Allah.

4. Rahasia niat itu menjamin seseorang itu berlaku ikhlas terhadap


Tuhan dan membolehkannya mendapat ganjaran kepada 13 rukun sembahyang
tanpa niat ia tiada mendapat apa-apa faedah dan niat itu menunjukkan
kesadaran seseorang itu sebagai hamba kepada Tuhan, karena itu saat niat
tidak boleh :

1. Hajis – artinya tergerak hati kerana sesuatu faedah

2. Khatir – terlintas hati pada tujuan yang berganda


Waham – artinya was-was lemah ilmu dan iman (tiga perkara diatas adalah
kerja syaitan)

Berniat wajib:

Huzur – artinya tetap Roh - artinya sebagai menunai janji (Alam Roh)

Azam – cita-cita yang putus. Sadar tanggung jawab


Duhul – artinya bersedia tanpa halangan

Kasad – artinya hajat (menunaikan amanah)

Adapun niat itu tiada berhuruf, tiada berupa dan tiada bersuara. Ia
merupakan pekerjaan hati (Ruhul Yaqazah) dan niat itu meliputi kepada
kemesraan/ menyatunya seluruh badan luar dan dalam.

Didalam niat itu : Munajat 4 perkara niat ini menjadi satu dan niat itu
pulang kepada hakikat

3. Tabdal kepada hakikat dan hakikat itu pulang kepada ma’arifat.

4. Mi'raj Empat perkara niat ini menjadi satu dan niat itu pulang kepada
hakikat dan hakikat itu pulang kepada maarifat.

Ini berarti tatkala Takbiratul ihram itu nyawa mesrakan/ menyatu dengan
jasad dan hancurkan, artinya hapuskan dan lengkapkan perbuatan hamba itu
didalam Af’al Allah, didalam Sifat Allah, karamkan Zat hamba kepada Zat
Allah, maka yang tinggal ialah Zat Allah, Sifat Allah dan Af’al Allah.

Karena itu tiada Zat kita (Insan), sifat kita (Ruhul Yaqazah) dan Af’al
kita (jasad), hapuskan niat itu kepadanya, pulangkan ke pada Adam yang
sedia, barulah angkat takbir Allahu Akbar maksudnya yang maujud hanya
kerja/ kelakuan Allah tidak ada kita.

Pada Allahu Akbar itu berlakulah tawakal, yaitu serahkan kelakuan diri
kepada kelakuan Allah (Af’al Allah).

Berlaku Tabdal serah diri dan hapuskan kelakuan hamba kedalam keadaan
hak Allah. Berlaku Mi'raj yakni berpindah naik ketempat yang tinggi
untuk mengembalikan amanah kepada yang tinggi untuk mengembalikan amanah
kepada yang punya amanah.

Berlaku munajat serahkan kepada hanya kerja Dia dinamakan Khas ul Khas
dan kalam itu menjadi Mutakallimun.

5. Adapun kunci sembahyang itu Takbiratul ihram, dan anak kunci


sembahyang itu noktah ghaib La ta’ayun dan noktah Insan Ta’ayun awal.

6. Sembahyang itu Salam Zaman. Saat melakukan sholat itu tidak boleh
bid’ah, `Apat, syirik.

7. Dalam melakukan Takbiratul ihram itu hendaklah ma’alom, yaitu masuk


pintu Tauhid dan niat didalam musyahadah Zat Allah, artinya sekujur
tubuh, anggota perasaan, fikirkan bulat menjadi satu menghadap
Tuhan.(kerja buat Zat dan Asma)

8. Maka usalli itu adalah Zat wajibul wujud yang menggerakkan amal pada
niat sampai tertib mengikut susunan daripada awal dan akhir, dari asal
dan usulnya.

1. Asal Allah dari Zat

2. Usul Allah dari Sifat

3. Asal kita dari Nyawa


4. Usul kita adalah hati

9. Adapun maksud fardhu itu ialah menentukan istana nyawa kita yang
bernama Qolbun mukminin, tempat tilik Allah akan perbuatan hambaNya yang
berasaskan niat.

10. Adapun maksud raka’at itu ialah gerak, qiam, sujud, duduk diantara
dua sujud dan Iktidal.

11. Adapun usalli itu dinamakan kebangkitan hati yang di sebut inbi’atul
qolbi dan bukan hadiksunnafsi atau cerita hati.

SEMBAHYANG DAN SOAL JAWAB

1. Apakah maksud Sholat?


Maksud sholat adalah menyembah Zat, memuji Asma dan mengakui Af’al Allah.

2. Apakah kesempurnaan sholat?


Kesempurnaan sholat apabila terjadi hubungan kerja :

1. Kerja-kerja hati (Qalbi)

2. Kerja-kerja lidah (Qouli)

3. Kerja-kerja gerakan anggota (Fe’li)

3. Apakah kandungan rukun Qalbi, Qouli dan Fe’li?

Kandungan rukun Qalbi itu 2 perkara

1. Niat

2. Tertib Rukun Qouli itu 5 perkara

. Takbiratul Ihram

. Membaca Al-Fatihah

. Membaca Tahiyat Akhir

. Selawat Nabi pada tahiyat Akhir

. Mengucap salam yang pertama

Rukun Fe’li itu 6 perkara

1. Berdiri betul

2. Ruku’

3. `Iktidal

4. Sujud
5. Duduk diantara dua sujud

6. Duduk membaca Tahiyat Akhir

4. Apakah kandungan niat (hakikat niat)?


Kandungan niat itu adalah perkara yang berkaitan dengan ilmu qashad,
taaradh dan ta’ayien

1. Qasad – menyengajakan kerja sholat

2. Taaradh – menyatakan fardhu (kefardhuan)

3. Ta’ayien ± menentukan waktu (nama sembahyang)

5. Mengapa wujud Sholat?


Ujud solat karena ujud hamba dan ujud Tuhan.

6. Mengapa ada yang belajar agama tetapi tiada sholat?


Karena tiada sampai pada kefahaman ma’arifah hakikat.

7. Apa rahasia rukuk dan sujud?


Rahasia rukuk karena tunduk pada kebesaran Allah dan

Rahasia sujud adalah untuk mempraktekkan pengabdian diri seorang hamba


yg zahir dan yg batin.

8. Berapa jenis takbir didalam sembahyang dan diluar sembahyang?

Didalam sembahyang ada 2 takbir dan diluar sembahyang pun ada 2 takbir.

– Dalam sembahyang Takbiratul Ihram dan Takbiratul Intiqal

– Diluar sembahyang Takbir Mursal dan Takbir Muqid.

9. Apa maksud sebenarnya Usalli?


Usalli itu maksudnya mau melaksanakan sembahyang akan tetapi ia bukan
Mahiyyah atau Hakikat sembahyang dan Hakekat sembahyang itu dari takbir
hingga salam.

10. Kapan hendak memakrifatkan La ha wla wala quwwata illa billah?


Ketika qiam dan sebelum takbir.

11. Mengapa rukun sembahyang itu 13 perkara?

Rukun sembahyang 13 perkara karena mengikuti fitrah kejadian manusia


yang terdiri dari 13 bagian.

Dari Allah satu yaitu


1 – Nyawa,

Dari Rasul empat yaitu

1 – Pendengaran

2 – Penglihatan

3 – Penciuman

4 – Perasaan
Dari Ibu empat yaitu
5 – Darah

6 – Roma

7 – Daging

8 – Otak

Dari Bapa empat yaitu


9 – Kulit

10 – Urat kecil

11 – Urat besar

12 – Tulang

12. Apakah rahasia ujud sholat?


Rahasia sholat adalah karena menunaikan janji semasa dialam Roh (semasa
manusia belum ujud).

Firman Allah:
"Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan
janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah kamu itu sesudah kamu
meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu
(sebagai sumpah itu) sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu
lakukan" (An-Nahl 91)

13. Mengapa apabila solat terpaksa keluar dari sifat makhluk kepada
sifat Insan Kamil?
Karena menghindarkan diri dari perbuatan syirik dan untuk menepati
penyerahan diri kepada Allah.

Firman Allah:
"Dan kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan khabar gembira bagi
orang-orang yang menyerahkan dirinya" (AnNahl 89)

14. Membaca Al-Fatihah tanpa Bismillah didalam sholat?


Al-fatihah semasa sholat seperti firman Allah didalam hadits Qudsi.

Sabda Rasullullahsaw : Telah berfirman Allah `Azza Wajalla


“Aku bagi shalat (Al-Fatihah) di antara Aku dan hambaKu menjadi dua
bagian, setengah untuk Aku dan setengah untuk hambaKu.
Bagi hambaKu apa yang mereka minta, apabila

hambaKu berkata : Al-Hamd ulillahirobbil `alamiin!


Allah menjawab: hambaKu telah memujikan Aku dan

apabila hambaKu berkata: Arrahmaanirrahiim!


Allah menjawab: hambaKu telah menyanjung Aku,

apabila hambaKu berkata: Maaliki yaumiddiin!


Allah menjawab: hambaKu telah memu liakan Aku, dan

apabila hambaku berkata: Iyyakana’ budu wa iyyakanasta’iin!


Allah menjawab: Ini setengah untukKu dan setengah lagi untukmu, bagi
hambaKu apa yang mereka minta dan

apabila hambaKu berkata: Ihdinas shirothol mustaqim, shirothollazina


an’amta `alaihim, ghoiril maghduubi `alaihim, waladdhooliin!
Allah menjawab: Ini semua untuk hambaKu dan untuk hambaKu apa yang
mereka pinta (H.R Imam Muslim dariAbu Hurairah)

Firman Allah:
“Wahai anak Adam! Aku telah turunkan tujuh ayat. Tiga daripadanya untuk
Aku, dan tiga untuk engkau. Sementara yang satu lagi Antara Aku dan engkau.

Adapun tiga untuk Aku, yaitu:


Alhamdulillahi Rabbil Aalamiin (segala pujian bagi Allah, Tuhan seru
sekalian alam).

Ar-RahmaanirRahiim (Yang Maha Pengasih Maha Penyayang).

Maaliki Yaumiddiin (Yang menguasai hari kiamat).

Yang antara Aku dan engkau ialah :


Iyyaaka Na’budu Wa Iyyaa ka Nasta’iin
(Hanya kepada Engkau sajalah kami menyembah, dan kepada Engkau pulalah
kami meminta pertolongan)

Daripadamulah penyembahan, dan atas Aku pula pertolongan.

Dan yang tiga untuk engkau ialah:


Ihdinash-shiraathal Mustaqiim
(tunjukilah kami jalan yang lurus!)

Shiraathal ladziina An’amta alaihim


(jalan orang-orang yang Engkau kurniakan nikmat kepada mereka).

Ghairil Maghduubi alaihim Waladh-Dh aalliin


(bukan mereka yang dimurkai dan bukan pula mereka yang sesat.)” (Riwayat
Thabarani)

15. Apakah maksud menyerahkan diri kepada Tuhan didalam sembahyang?

Maksudnya Rohani dikuasai oleh Allah (artinya ikut kata Allah) sementara
Jasmani fana dalam Af’al Allah artinya dibawah pentadbiran
Bismillahirrahmanirrahim.

16. Jika sembahyang fana dan dikuasai oleh Allah, siapa yang membaca
setiap pujian dan pujaan?

Yang melaksanakan ialah Mutakallimun, yaitu Zat yang bersifat Kalam ini
lah yang mesti di’iktikadkan bukan sifat Kalam atau mentakwil kaunuhu
Mutakallimun .

17. Adakah sembahyang itu wajib?


Sembahyang itu Fardhu lagi wajib.

18. Apakah maksud sholat dalam sholat?


Ada yang menyebut solat daiem.

19. Sembahyang dikatakan tidak boleh syirik. Apakah syirik itu?


Syirik maksudnya adalah menyekutukan Allah pada ZatNya, pada SifatNya
dan pada Af’alNya.

20. Sembahyang seorang ahli Taqwa tidak ada lafadz "usalli"..


Jadi bagaimana caranya ?

intinya dg niat yg tidak berhuruf dan tidak bersuara (dihati), kemudian


mengembalikan semua amanah yg diberikan kepada kita dahulu dg kesadaran.

Karna niat apun yg segera kita prbuat, Alloh swt niscaya mengetahui.
Karena Alloh meliputi segalanya.

21. Hakikat pada waktu shalat itu ap yng dipikirkan/pikiran di arahkan


kemana...?

Lamaujud bihaqqinilallah tiada yg maujud kecuali semuanya wujudnya


Allah, kembalikan keakuan hamba ke keakuannya tuhan, itulah arti org yg
tdk lalai, walaupun kau ingat yg lain, tetap pd hakikatnya ingat Allah,
sbb ingatan itu pd hakikatnya milik Allah jua, kt zahir bathin hanya
pinjaman. Yg penting pd saat shalat jgn pikiran menghayal macam2,
karena sdng shalat.😊

MENCARI KUASA TERSIRAT

Mencari yang ada dan yang kekal, yang ujudnya sebagai perbendaharaan
yang tersirat yang sebenarnya tidak dapat dinilai karena tiada bentuk
dan warna, akan tetapi dialah yang mewarnai kehidupan setiap sesuatu,
dialah yang tersembunyi yang mempunyai nilai yang tinggi dan mempunyai
rahasia yang perlu diselidiki didalam kehidupan manusia dan makhluk
Allah yang lain.

namun kebanyakkan manusia yang berakal tidak menghiraukannya, karena


dianggap memusingkan kepala karena ghaib dan terpendam, tidak di nafikan

bahwa setiap sesuatu mempunyai rahasia yang tersirat dan mencarinya


bukanlah semudah berbicara tentangnya,

akan tetapi perlu dikaji karena ia adalah sumber ilmu dan perkara yang
haq, banyak yang memandang remeh tentang yg tersirat itu karena tersurat
di anggap lebih penting dan bermutu, yang benar, yang kekal, dan yang
mewarnai kehidupan.

namun pandangan tersebut sebenarnya salah, sebab setiap yang berakal


perlu mempelajari serta mengkaji setiap zarah apa yang ia nampak ataupun
yang tidak nampak

karena apa yang nampak itu adalah bayangan saja pada rahasia ilmu
tersiratnya, karena itulah contoh yang baik adalah mencari ilmu dan
rahasia yang ada pada ilmu tersebut supaya yang hak itu menjadi terasa
dan nyata.

Ilmu di ambil dari nas kalam Tuhan yaitu Al Quran, sedangkan Al-Quran
itu mengandung rahasia kejadian alam yang besar dan perlu diselidiki (
Li kulli ayatin wa harfim wa nuqthotin minal quraani hikmatun )

Setiap huruf, ayat dan titik, di dalam Al Quran mempunyai hikmah.

Dan di terangkan juga tentang hikmah yang sangat besar yang terdapat di
dalam Al Quran itu ialah :
Al Quran adalah kalam Allah, setiap huruf ada kemanisannya, setiap
kalimah ada kemuliaannya, setiap ayat ada kebahagiaannya, setiap juzuk
ada pembalasannya, dan setiap surah ada keselamatannya.

Ayat yang di atas adalah sebagai contoh yang terdapat di dalam kitab
Al-Quran, yang mana dinyatakan setiap titik, huruf, ayat dan surah
mempunyai hikmah dan rahmat,

demikian juga dengan berbagai peristiwa yang berlaku pasti ada hikmahnya
dan menjadi ilmu serta peringatan, juga tauladan supaya di jadikan batas
dan teladan,

manusia perlu mencari rahasia dari kejadian-kejadian yang terang dan


nyata supaya dapat di jadikan ilmu dan kefahaman tentang kekuasaan dan
kebesaran Tuhan yang berlaku terhadap seluruh makhluk Tuhan,

ini bukan berarti segala kejadian tersebut habis begitu saja, malah
perlu dijadikan iktibar atau kajian sebab dan musabab dan di atas kajian
itulah akan lahir ilmu di balik tabir atau tersirat dan menjadi dalang
untuk menghidupkan segala kehidupan dan watak mengikuti ketetapan yang
Maha Pencipta kepada seluruh alam, sebab itulah tidak akan bergerak
sesuatu juapun jika tiada dalangnya

KEWUJUDAN YANG MAHA PENCIPTA

Kewujudan Yang Maha Pencipta di terangkan oleh Allah di dalam Al-Quran


melalui firmanNya Al Insan ayat 1 :
Bukankah telah berlalu kepada manusia satu ketika dari masa yang beredar
sedang ia (insan) belum ujud lagi, zaman it u tidak dapat untuk
di-sebut-sebut mengikut perhitungan masa, mengapa kaum musyrik itu ingkar?

Mengikut jumhur ulama zaman yang di sebut oleh Allah swt di atas adalah
zaman yang hanya ujud ialah Zat Allah semata-mata dan makhluk Allah yang
lainpun belum lagi ujud, akan tetapi Allah yang kita kenali sekarang
sebagai Tuhan yang wajib di sembah itu dan di kenali sebagai (Dialah
yang awal, Dialah yang Akhir, Dialah yang Zahir dan Dialah yang Batin)
telahpun sedia ujud,

Yang di katakan yang Awal itu kerana Dia bersifat Qidam, iaitu sifat
yang mutlak bagi diriNya, dan tiada di dahului oleh sesuatu jugapun,
demikianlah juga dengan sifat Akhir dengan tiada berkesudahan, karena ia
memiliki sifat mutlak yang Baqo,

ini berarti Dia memerintah, mentadbir, Mengurus, Menguasai semua makhluk


ciptaaNya dari awal hingga ke akhir, sementara sifat ZahirNya ia
menunjukkan kepada jelas dan terangnya segala apa yang berlaku atas
bergerak dan diamnya segala alam ciptaanNya adalah dari kerja urusanNya,
ia juga di kenali sebagai Af’al Tuhan atau kerja buat urusan yang
senantiasa menjalankan urusanNya sebagaimana firmanNya menyatakan :
Semua makhluk yang berada di langit dan di bumi sentiasa Berhajat dan
bermohon kepadaNya, tiap-tiap masa Dia didalam urusanNya (Mencipta dan
mentadbir makhlukNya) (Ar Rahman 29)

Ayat yang di atas mengukuhkan lagi kefahaman umat islam bahwa segala
yang bergerak dari sekalian makhlukNya adalah ditadbir dan disebabkan
oleh kuasa dan kehendak Allah swt, dengan kuasa tadbir itu bermakna
takdir seluruh makhluk itu adalah di bawah kuasa gerak dari Ke Esaan
Tuhan secara mutlak dan di tentukan oleh Allah swt, mengikut nafsu
semasa makhluk tersebut, inilah suatu rahasia takdir dari Tuhan terhadap
makhlukNya, dan di-sinilah kekaburan manusia tentang ilmu qadha dan
qadar Allah swt sehingga membawa kepada pertengkaran yang tiada
berkesudahan,

ini berarti sekalian makhlukNya tiada mempunyai pilihan daya dan


keupayaan setelah di nilai taraf kehendak nafsu seseorang tersebut
sebelum takdir di timpakan oleh Allah swt kepadanya, ini bererti ke
EsaanNyalah yang sepatutnya di fahami oleh sekalian makhluk terutama
manusia yang memiliki akal lagi mampu berfikir secara waras,

dengan kenyataan di atas jugalah kita di fahamkan bahwa Tuhan itu


senantiasa menjalankan urusanNya tanpa berhenti-henti dan tanpa batas
waktu dan masa, artinya setiap bergeraknya makhluk itu adalah datang
dari takdir keEsaan Tuhan, demikian jugalah dengan sifat wal Batinu
Tuhan yang sememangnya tidak dapat di lihat dengan mata yang zahir,
hanya dapat di yakini oleh mata basirah yaitu mata hati manusia karena
itulah juga manusia wajib tahu dan mengenal fungsi mata hatinya di
samping mengenalinya dengan sempurna, terutama mengenal kekuasaan Tuhan
secara yang menyeluruh sebagaimana firmanNya :
Dialah Allah, yang tiada tuhan melainkan Dia, yang mengetahui
perkara-perkara yang ghaib dan yang nyata, Dialah yang amat pemurah dan
amat mengasihani, Dialah Allah, yang tiada tuhan melainkan Dia, yang
menguasai, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang melimpahkan
Keamanan, yang Maha Mengawal dan Mengawasi, yang Maha Kuasa, yang Maha
Kuat, yang melengkapi segala Kebesaran, Maha suci Allah dari segala yang
mereka sekutukan, Dialah Allah, yang mencipta sekalian makhluk, yang
mengadakan, yang membentuk rupa, (mengikut kehendakNya) baginyalah nama
yang sebaiknya dan semulia-mulianya, bertasbih segala apa yang berada di
langit dan di bumi, Dialah yang tiada tolok bandingnya, lagi amat
Bijaksana (Al-Hasyar 22, 23, 24)

Ayat yang di atas adalah merupakan ayat akidah yang wajib di percayai
oleh semua manusia yang beriman kepada kuasa Ketuhanan yang menjadikan
sekalian alam-alam ciptaanNya, dan ayat yang diatas menunjukkan
kekuasaanNya yang menyeluruh terhadap alam tersebut, oleh kerana itu
manusia wajib mengenali Tuhan secara menyeluruh sama ada Zatnya,
Asmaknya, Sifatnya dan juga Af’alnya, yang ke semuanya bergerak serentak
tanpa ada yang mendahulu atau terkemudian

MENTAUHIDKAN ZAT

Menyatakan dengan penuh rasa kesadaran dan pengakuan bahwa kita menerima
dan menyatakan bahwa tiada seorang yang waras dapat membuat kajian yang
memperoleh keberhasilan tentang penemuan keadaan Zat tersebut, yang
mengakui telah bertemu dengan keadaan Zat Allah swt itu adalah di anggap
sudah gila atau pendusta, karena tiada yang mampu melakukan kajian
terhadap keadaan yang tidak menyerupai apapun juga, Dia tiada dapat di
bandingkan dengan segala yang ujud dari seluruh makhlukNya, Dialah yang
mengatasi segala yang ujud (ada) tiada yang mampu menyatakan keadaan Zat
tersebut walaupun Nabi-nabi dan Rasul-rasulNya sekalipun atau para
MalaikatNya sekalipun, yang cuba mencari-cari rahasia Zatnya atau
menyelidik keadaanNya pasti akan kecundang dan tersungkur kerana ada
larangan daripadaNya sebagaimana firmanNya Maksudnya: Allah mencegah
kamu daripada mengenal Dirinya (Zatnya) (Ali Imran 30) Dan sabda
Rasullullah saw menyatakan dalam sebuah hadisnya:….
Fikirkanlah segala makhluk Allah, dan jangan kamu Fikirkan tentang
Zatnya, maka dengan sebab itu kamu Akan binasa (HR Abu Naim dan Tabrani)
Allah swt mengingatkan manusia yang mempunyai akal supaya memahami taraf
akal yang di kurniakan Allah kepada mereka yang terhad fungsinya untuk
menyelidikki tentang perkara yang tersurat dan tersirat dan perkara yang
batin lagi ghaib, sementara Baginda Rasullullah saw pula mengingatkan
umatnya supaya tidak menumpukan fikirannya secara berat tentang Zat
Allah swt itu kerana bagaimana hebatnya fikiran seseorang itu memikirkan
tentang Zat Allah swt maka hasilnya adalah kosong kerana tiada
seorangpun yang termampu menyelidikki Zat Allah tersebut, di dalam
sebuah firman Allah pada surah Asy Syam ayat 11 Allah berfirman
Maksudnya: Tiada siapapun yang menyamai (Zat Allah) Dia adalah Yang Maha
mendengar dan Maha melihat Ayat yang di atas jelas menunjukkan bahawa
keadaan Zat Allah swt itu tidak dapat di bandingkan dengan apa juga
makhluk ciptaanNya iaitu (Mukholafatuhu Ta’ala lilhawadis) oleh kerana
itu jangan ada lagi yang memerah f ikiran untuk mengkaji Zat tersebut,
akan tetapi jika ada yang tidak mahu membazrkan perahan lembaga akalnya
untuk mengetahui Zat itu maka kajilah Zat yang ujud nya bersebab, iaitu
Zat Ma’anawiyah atau Asmak Allah swt yang hampirnya dengan Zat Nafsiyah
itu paling hampir dan tidak pernah bercerai

Terjemahkan
<./115716377021130505784>
Devan Elius <./115716377021130505784>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Amin

<./118148380819944177698>
HMMM s <./118148380819944177698>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Aamiin

<./111343943359113943759>
Dwi Cahyo <./111343943359113943759>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Alhamdulillah ya Allah.... Atas nikmatMu, yg telah mempertemukan hamba


dgn rekan2 yg baik di forum ini....

<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
22 Nov 2014
+
1
2
1
Balas

Alhamdulillah saudaraku +Devan Elius </115716377021130505784> , +HMMM s


</118148380819944177698> dan +Dwi Cahyo </111343943359113943759>
barakallah, semoga kita semua selalu dalam petunjukNYA, aamiin

Hal yang paling menjadi concern/pikiran utama dalam benakku adalah


bagaimana aku bisa memberi manfaat yang luas dalam segala keterbatasan
kapasitasku.

Jika hidupku tak mampu memberi manfaat kebaikan bagi orang lain, hanya
melulu memikirkan diri sendiri atau keluarga sendiri, maka aku hanyalah
bangkai berjalan saja di dunia ini, tidak memiliki guna dan arti sama
sekali.
"URIP IKU KUDU URUP" (hidup itu harus menyala bercahaya),
"URUP IKU KUDU NGURUPI" (bercahaya itu harus bisa menerangi)

Itulah hidup yang semestinya...!!

Tiada cukup hanya "meniti" jembatan yang lurus (shirotol mustaqim),


namun mesti harus mampu menjadi jembatan bagi orang banyak
(shirotolladzina), itulah jalan orang2 yang banyak diberi nikmat.

<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Aamiin Nyimak guru

<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
22 Nov 2014
+
2
3
2
Balas

saudariku +Raihanah Wafi </105580886710786294948> yang dirahmati Allah,


dan baru muncul hehehe.. semoga kita semua selalu dalam kedaan sehat wal
afiat tak kurang satu apapun, aamiin

Ada yang berkata, bahwa banyak sufi yang tidak sesuai dengan cara2 nabi
SAW.

Baik akan saya terangkan.....


Nabi itu bagi semua umat, ibarat kata ada yang TK, ada yang SD, ada yang
SMP, SMA, sarjana, ada jg yg sdh profesor.
Karenanya nabi menyesuaikan diri dengan keadaan orang2 yang ada
disekelilingnya pada waktu itu, oleh karenanya diantara pelajaran yg
disampaikan nabi, itu ada pelajaran buat TK, buat SD, buat SMP dst.

Buat yang masih level bawah, itu yah di kasih taqlid atau keyakinan buta
saja. umpama ada orang bilang Allah di atas langit, nabi akan bilang
benar, ada yg mengatakan Allah ada dimana-mana, nabi jg akan bilang
benar, ada yang mengatakan Allah didalam hati, nabi juga akan bilang
benar. Sebab, itu agar mereka dalam keyakinannya tidak menjadi
"kebingungan" dan bimbang.

Biar saja, bahwa orang2 itu mengawali keislamannya dengan "yakin buta"
atau ikut-ikutan saja, nanti pelan2, baru naik kelas dan level yang
lebih dalam lagi, yang bisa jauh berbeda dari yang difahami selama ini.

Bukan sekedar berkutat pada kulit saja, mulai menggali dan menikmati
isinya yang nikmat. yang kasihan yah kalau seumur hidup berkutat pada
kulit belaka, gak meningkat-meningkat. begitu mati kebingungan karena
semua "prasangka2" fikirannya tidak terbukti semua. hehehe.....

Padahal alam kematian saja bisa dijelajahi atas qodrat irodat Allah
ta'ala selagi manusia masih hidup ini, sebagai anugerah bagi mereka yang
mulai memasuki tahapan "ISI".

<./112775483798959342931>
dadang indrawanto <./112775483798959342931>
22 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Maaf ibu,semua yang ibu tulis berasal dari salinan website lain atau
dari pemahaman yang ibu dapat langsung dari guru ibu....skali lagi maaf
ibu, ananda sekedar bertanya. Saya bukan siapa2 dan tidak bisa apa2 bu.

<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Hehehe..menurut Anda bagaimana..??? Saudaraku +dadang indrawanto


</112775483798959342931> silahkan menilai sendiri... nggak apa-apa koq..

<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas
+jacquelina sutjiarti </117935858255705708101> nyimak guru maaf telat
senyum ikut guru hehehe

<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Hehehe.. saudraiku +Raihanah Wafi </105580886710786294948> yang


dirahmati Allah, tuh lagi rame ... apa yg kita bahas di hang out kemarin

<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

+jacquelina sutjiarti </117935858255705708101> Alhamdulillah yg mn guru


hehehe

Terjemahkan
<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Di post saya yg paling akhir saudariku +Raihanah Wafi


</105580886710786294948> hehehe...kasihaaan... sebenarnya ketika kita
marah dan emosi, tanpa terasa.... kita merasa " LEBIH " ( baik, benar,
hebat dll) dari mereka... yaa Allah.. kasihan deh..

<./115716377021130505784>
Devan Elius <./115716377021130505784>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Maaf guru tadi saya terbawa emosi sampai komennya negatif.

<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

+jacquelina sutjiarti </117935858255705708101> guru saya lum tahu apa2


hehehe ya betul guru mereka baik hebat hhh

<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
1
2
1
Balas

Saudaraku +Devan Elius </115716377021130505784> yang di rahmati


Allah,Bukaaaaan.... saya tidak menyindir Anda saudaraku... saya amat
maklum dg itu semua, saya cuma kasihan sama yg coment negatif pertama
hehehe

<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Santai aja laaaah saudaraku +Devan Elius </115716377021130505784> dan


saudariku +Raihanah Wafi </105580886710786294948> semua akan kelihatan
sendiri sesuai berjalannya waktu, kalau kita bisa berfikir bijak tentu
kita akan menyadari keberagaman itu ya khan??

<./115716377021130505784>
Devan Elius <./115716377021130505784>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Iya guru. Saya ya cuma org jahat dan bodoh yg cuma berusaha baik dgn
cara banyak belajar.

<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

+jacquelina sutjiarti </117935858255705708101> Injiih guru. Lg bljr guru

<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Allahu Akbar...pada hakekatnya tidak ada yg jahat dan bodoh di dunia ini
daudaraku +Devan Elius </115716377021130505784> dan saudariku +Raihanah
Wafi </105580886710786294948> yang budiman, yang ada hanyalah ketidak
tahuan, dan itupun banyak penyebabnya... bersyukurlah bahwa hidayah
Allah telah menuntun kita semua menuju jalan yg benar, jalan yg lurus,
jalan yg di ridhoiNYA... jangan berkecil hati... mari terus semangat
karena semangat itu sangat diperlukan dalam hal apapun... cemunguuttt....

<./115716377021130505784>
Devan Elius <./115716377021130505784>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Harusnya saya jg berterimakasih kpd si bakso, krn ulahnya saya menyadari


sesuatu. Subhanallah walhamdullilah walailahaillah wallahuakbar

<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

+jacquelina sutjiarti </117935858255705708101> Masha ALLAH SubhanaAllah


Alhamdulillah ALLAHU AKBAR. njiih guru cumunguut selalu bljr Insha ALLAH
hehehehe

<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Allahu Akbar....saudaraku +Devan Elius </115716377021130505784> dan


saudariku +Aina_Salsa_bil Wafi </105580886710786294948> bahwa apapun
yang kita benci itu didalamnya ada rahasia Illahi.. barakallah

NASIHAT BUYA HAMKA : “Kepada seluruh kaum Muslimin”

“Jika engkau bodoh, belajarlah kepada yang pintar."

"Jika engkau orang pandai, ajarlah yang bodoh."


"Tunjukkanlah kemaslahatan yang mengenai keselamatan dunia dan akhirat;
Jangan mereka disakiti dengan tangan atau lidah; tutup aib dan cela
mereka; tolong yang lapar jika engkau mampu; hindarkan bahaya dari
mereka; carikan manfaat untuk mereka; suruh berbuat baik; larang berbuat
mungkar dengan lembut dan ikhlas."

"Jika beroleh nikmat jangan dihasadi (dengki), tetapi syukurilah;


Hormati yang lebih besar; kasihi yang lebih kecil; Apa yang engkau rasa
baik buat dirimu, itulah kebaikan yang akan dilimpahkan kepada temanmu;
Apa yang engkau rasa sakit pada terhadap dirimu, jangan engkau lakukan
kepada mereka; Peliharalah harta benda dan diri mereka dengan
perkataanmu dan pekerjaanmu; Ajak mereka memakai budi pekerti yang
tinggi dan terpuji.”

Maka contohilah Jurair di-dalam melakukan nasihat kepada sesama manusia,


sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Abdul Qasim At-Thabrani :

Bahwa pada suatu hari Jurair menyuruh bujangnya membeli seekor kuda
tunggang. Datanglah bujang itu membawa seekor kuda tunggang dengan harga
300 dirham. Ketika akan membayar dipanggilnyalah yang punya kuda itu ke
rumahnya. Jurair berkata:

“Sesungguhnya kuda tunggangan ini terlalu elok, harganya amat murah


kalau hanya 300 dirham, lebih baik saya bayar 400 dirham, sukakah engkau
?” Orang itu menjawab: “Itu terserah engkau ya, pak Abdullah.” Jurair
berkata lagi: “400 dirhampun terlalu murah, sukakah engkau menjual 500
dirham ?”

Demikianlah keadaannya, Jurair terus bertanya dan harganya dinaikkan


terus seratus demi seratus, sedang yang punya kuda menyerah saja,
sehingga akhirnya Jurair membayar harga kuda tersebut menjadi 800
dirham. Lalu orangpun bertanya kepada Jurair, mengapa ia semurah dan
sedermawan itu mengeluarkan uang. Jurair pun menjawab:

“Semasa Rasulullah SAW hidup, saya telah mengikat bai’at dengan beliau,
bahwa akan berlaku jujur dan ikhlas kepada seluruh kaum muslimin. Oleh
sebab itulah saya harus berkata jujur tentang kudanya yang elok itu.”
Wallahua’lam.

(dipetik dan di-edit dari buku TASAWUF MODERN karangan Prof Dr


Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka) )

Sebagai tambahan Berikut ini Kata Mutiara dari Beliau

Kehidupan itu laksana lautan: " Orang yang tiada berhati-hati dalam
mengayuh perahu, memegang kemudi dan menjaga layar, maka karamlah ia
digulung oleh ombak dan gelombang. Hilang di tengah samudera yang luas.
Tiada akan tercapai olehnya tanah tepi".

Jangan takut jatuh karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak
pernah jatuh,

Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagallah yang tidak pernah
melangkah,

Jangan takut salah, karna dengan kesalahan yang pertama kita dapat
menambah pengetahuan baru dan cari Jalan yang benar pada langkah yang kedua.
Kita SALING MENGISI DAN MELENGKAPI, HAKIKAT PERBEDAAN MANUSIA

Persamaan dan Perbedaan dalam Kehidupan

‫ُش ُعوبًا َوقَبَاِئ َل ِلتَ َع َارفُوا ِإ َّن‬ ‫َاس ِإ ن َّا َخلَقْنَاك ُْم ِم ْن َذك ٍَر َوُأنْثَى َو َج َعلْنَاك ُْم‬ ‫َأ‬
ُ ّ ‫يَا ي ُّ َها الن‬
ٌ ‫علِيمٌ َخب‬
‫ِير‬ َ ‫َأتْقَاك ُْم ِإ ّ َن الل َّ َه‬ ِ‫َأك َْر َمك ُْم ِعن ْ َد اللَّه‬

“Wahai semua manusia, sesungguhya Kami telah menciptakan kamu dari


seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan Kami jadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, agar kamu sekalian saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang
paling bertakwa. Sesungguhnya Allah itu Maha berilmu lagi Maha
Mengetahui”. (Al Hujurat: 13)

Allah mengisyaratkan kepada kita ada 3 (tiga) hal pokok yang harus kita
cermati bersama. dan semuanya itu menyangkut tentang baik atau tidaknya
pengaruh kehidupan sosial manusia.

Pertama, mengenai asal-usul kita sebagai manusia. Dalam ayat tersebut


disebutkan bahwa seluruh manusia berasal dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan. Ungkapan ini mengisyaratkan bahwa kita semua berasal
dari bahan dan dasar yang sama. Manusia berasal dari sperma seorang
laki-laki dan ovum dari perempuan, yang kemudian tergabung menjadi satu
dan selanjutnya masuk ke dalam rahim dan tumbuh di sana sebagai janin,
yang kelak bila telah sampai waktunya akan lahir sebagai manusia.

Petunjuk itu mengisyaratkan bahwa kita semua berasal dari benih yang
sama, kita semua bermula dari bahan dasar yang serupa. Karena itu,
tentulah di antara kita semua terdapat persamaan-persamaan yang memang
mesti ada. Persamaan-persamaan itu bisa menyangkut hal yang berkaitan
dengan wujud fisik atau jasmani, dan bisa juga yang berkaitan dengan
ruhani. Yang berhubungan dengan fisik adalah kesamaan yang ada pada
sosok jasmani, seperti bentuk tubuh dan kelengkapan anggota ataupun
indera pada semua manusia. Sedangkan yang berhubungan dengan ruhani,
seperti persamaan-persamaan dalam sifat, sikap, tindak-tanduk, dan lain
sebagainya.

Dari adanya persamaan-persamaan itu, kita dianjurkan untuk selalu ingat


bahwa manusia itu adalah sama, karenanya di antara sesama tidak
diperbolehkan untuk saling melecehkan antara yang satu dengan yang
lainnya. Suatu kelompok tidak diharapkan untuk merendahkan kelompok
lain. Suatu suku tidak dianjurkan untuk menganggap mereka sebagai yang
lebih tinggi dari suku lainnya. Suatu bangsa hendaknya tidak menganggap
dirinya paling mulia atau paling tinggi derajatnya, sehingga yang lain
dinilai merupakan bangsa yang rendah. Bila sikap menjunjung persamaan
ini dapat diresapi dengan baik, niscaya semua manusia akan saling
menghormati antara satu terhadap lainnya. Mereka akan saling menghargai
dan mengindahkan dalam percaturan kehidupan sehari-hari. Inilah yang
diharapkan dalam kehidupan sosial manusia, yang tentunya akan selalu
terjadi komunikasi antara sesama dalam memenuhi kebutuhan masing-masing.
Sikap yang demikian akan bermuara pada kesejahteraan dan kedamaian di
antara sesama, dan ini adalah yang paling diharapkan sesuai dengan
ajaran Ilahi.

Kedua, adanya perbedaan di antara manusia, yang diisyaratkan dengan


ungkapan bahwa mereka itu sengaja dijadikan dalam bentuk bangsa, suku,
dan budaya yang berbeda, agar mereka saling megenal dan pada akhirnya
dapat melengkapi kekurangannya dari kelebihan-kelebihan yang dimiliki
bangsa atau suku lain. Isyarat ini mengajarkan kepada kita bahwa di
samping persamaan-persamaan yang ada pada manusia karena asal-usulnya
serupa, mestilah ada pula perbedaan-perbedaan. Hal ini menjadi logis,
ketika disadari bahwa manusia tidak semuanya hidup dalam kondisi yang
sama, baik menyangkut faktor geografis di mana mereka tinggal ataupun
yang berkaitan dengan suasana sosial kemasyarakatannya. Ketidaksamaan
ini tentulah akan menimbulkan perbedaan-perbedaan antar manusia. Dari
sini ditemukanlah fenomena alami yang selalu ada pada manusia, di mana
di antara mereka ada yang tinggi bentuk tubuhnya dan ada pula yang
rendah, ada yang gemuk dan ada pula yang kurus, ada yang kaya dan ada
pula yang miskin, ada yang pandai tetapi ada juga yang bodoh.
Demikianlah kenyataan yang ada.

Namun, satu hal yang perlu diperhatikan, hendaknya perbedaan-perbedaan


itu bisa memberikan semangat kepada kita untuk saling mengisi, saling
melengkapi, dan saling menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada
pada masing-masing. Inilah sebenarnya hakekat dari dijadikannya kita,
umat manusia, dalam perbedaan-perbedaan. Akan tetapi, pada sisi lain,
perbedaan ini tidak sepantasnya dijadikan sebagai alasan untuk
menganggap yang lain lebih rendah, lebih hina, ataupun lebih bawah
derajatnya.

Kedua ajaran Tuhan ini mengisyaratkan bahwa dalam nuansa pluralis yang
tidak dapat dihindari, tetap ada kesamaan-kesamaan, di samping
perbedaan-perbedaan. Kedua kenyataan itu hendaknya tidak menjadikan
sekelompok manusia merasa lebih mulia, sehingga kemudian mereka
menyombongkan diri dan menganggap yang lain tidak layak untuk dihormati.
Inilah kunci kedamaian dalam kehidupan sosial di antara umat manusia.
Bila kita semua menghendaki kedamaian dan ketentraman dalam kehidupan,
maka kunci pemahaman terhadap perbedaan dan persamaan tersebut hendaknya
dapat dijadikan acuan dalam bertindak dan bertingkah laku.

Ketiga, bahwa semua manusia itu sama dalam pandangan Tuhan. Yang
membedakan antara satu dengan lainnya di antara mereka adalah
kepatuhannya kepada ajaran Ilahi (takwa). Siapa yang lebih patuh dalam
menjalankan semua yang diperintahkan dan menjauhi segala yang dilarang,
maka dialah yang dianggap paling baik dan paling mulia dalam penilaian
Tuhan. Sebaliknya, orang yang ketakwaannya hanya pas-pasan saja atau
malah lebih rendah intensitas ketundukannya, maka ia tentu akan lebih
rendah nilainya di depan Tuhan, walaupun ketika di dunia ia adalah
seseorang yang dianggap paling tinggi kedudukannya di mata manusia.
Tuhan tidak lagi menilainya berdasarkan kedudukan itu, tetapi sejauh
mana ketakwaan dan kepatuhannya dalam menjalankan perintah-Nya.

Kesimpulan:

Dari isyarat-isyarat ini, tampak betapa ajaran Islam yang bersumber dari
wahyu Ilahi ternyata telah sangat memperhatikan fenomena yang ada pada
masyarakat manusia. Semua yang ada telah diantisipasi dan diberikan
petunjuk serta jalan keluar dalam menyikapinya. Pluralitas merupakan
salah satu fenomena yang tidak terhindarkan dalam kehidupan ini, dan
Tuhan ternyata telah pula mengajarkan bagaimana hendaknya kita semua
bersikap. Bila kita semua dapat melakukan petunjuk yang telah
digariskan, tentulah tidak akan ada segala macam persoalan yang hanya
akan membawa kita semua dalam kancah perpecahan dan pertikaian,
melainkan keharmonisan dan ketenangan yang akan membawa kita pada
kebahagiaan dan keceriaan.
Itulah salah satu ajaran Tuhan yang berkaitan dengan realitas alami yang
ada pada manusia. Dengan kenyataan demikian, seharusnyalah kita semua
tidak perlu risau akan adanya perbedaan-perbedaan di antara kita. Kita
tidak usah sedih hanya karena yang satu tidak memiliki sesuatu seperti
yang ada pada pihak lain. Kita tidak usah takut hanya karena di antara
kita ada yang lebih berkuasa dan lebih kuat dari yang lainnya, justru
kekuatan dan kekuasaan itu hendaknya dapat dijadikan sebagai alat atau
sarana untuk menciptakan kedamaian antar sesama. Bila ini yang kita
lakukan, sesuai dengan petunjuk Ilahi, niscaya kebahagiaan yang akan
ditemukan. Jika ajaran Tuhan itu yang kita perbuat, maka hanya
kesejahteraan semata yang akan melingkupi dan menaungi kehidupan kita.

Oleh karena itu, ada baiknya bila kita saling mengingatkan bahwa kembali
kepada al-Qur’an adalah merupakan sesuatu yang patut diperhatikan.
Kembali kepada jalan Tuhan adalah persoalan yang mesti kita tanamkan
sebaik mungkin dalam jiwa kita. Mengikuti tuntunan Allah Swt. merupakan
jalan untuk menuju dan kembali kepada-Nya dengan penuh keikhlasan dan
senantiasa berada pada ridha-Nya, yang selanjutnya akan membawa kita
sebagai makhluk kesayangan dan siap untuk tinggal di surga-Nya.

Semoga Berkenan

<./102641294491762168574>
Piriyanto Zulkifli <./102641294491762168574>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Dekati seseorng dg rasa?

<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Hehehehe... rasa pang rasa jarrr urang bujur kada' saudaraku +Piriyanto
Zulkifli </102641294491762168574>

<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

+jacquelina sutjiarti </117935858255705708101> Aamiin Allahuma Aamiin


Injiih guru salam senyum santun untuk guru tercinta hehehe

<./102641294491762168574>
Piriyanto Zulkifli <./102641294491762168574>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

+jacquelina sutjiarti </117935858255705708101> seorang sufi sejati meski


berada brjauhan tpi hti bisa merasa ,bisa bicara,?maaf bun jika enggk
berkenan heeee

<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
1
2
1
Balas

Assalamualaikum saudaraku semua Hehehe..santai aja saudaraku +Piriyanto


Zulkifli </102641294491762168574> dan saudariku +Aina_Salsa_bil Wafi
</105580886710786294948> yang dirahmati Allah.. alhamdulillah saya
cukup tahu dg siapa-siapa saya berbicara walaupun itu dari jauh...
mungkin ada sebagian yg sudah mengerti, tetapi saya tetaplah manusia
biasa yang bila tanpa kehendak Allah itu saya pun tiada guna...barakallah

kita sebagai umat Islam sebaiknya mengerti apa yg dimaksud dg Islam,


agar kita semua bisa kaffah di dalam Islam itu sendiri.

Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai nabi
dan rasul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia hingga
akhir zaman.

Islam datang dalam bentuk konsep, aturan, undang-undang, prinsip serta


ideologi yang harus diberlakukan kepada setiap manusia agar manusia
meraih kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat.

Islam adalah engkau bersyahadat bahwasanya tiada illah melainkan Allah


dan bahwasanya Nabi Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan sholat,
menunaikan zakat, melaksanakan shaum dibulan Ramadhan dan pergi Haji ke
baitullah jika mampu. ( Potongan hadits Jibril yang diriwayatkan oleh
Muslim)

Pengertian Islam secara harfiyah artinya damai, selamat, tunduk, dan


bersih.

Kata Islam terbentuk dari tiga huruf, yaitu S (sin),


L (lam),
M (mim)
yang bermakna dasar "selamat" (Salama).

Pengertian Islam menurut Al-Quran tercantum dalam sejumlah ayat.

1. Islam berasal dari kata "as-silmu " yang artinya damai “dan jika
mereka condong kepada perdamaian, Maka condonglah kepadanya dan
bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Dialah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS.
Al-Anfal:61).

2. Islam berasal dari kata "aslama " yang artinya menyerahkan diri
(pasrah).

“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan,
dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? dan Allah mengambil Ibrahim
menjadi kesayanganNya” (QS. An-Nisa:125).

3. Islam berasal dari kata "istalma mustaslima " yang artinya penyerahan
total kepada Allah.”Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri” (QS.
Ash-Shaffat:26 )

Tidak KU-ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk mengabdi kepada-KU


-------------------------------------------------------------------

Melalui para nabi, Allah berpesan agar “jangan engkau mati kecuali dalam
keadaan ‘berserah-diri’ (islam)”

Berserah-diri (islam), selain mengandung makna pasif, sebagai totalitas


(kaffah) penyerahan diri ikhlas kepada Tuhannya, juga memiliki makna
aktif sebagai pengabdian kepada Tuhannya dengan menjadi rahmat bagi
semesta alam.

Pasif tak berdaya upaya tanpa kekuatan dari-NYA, namun amat menyadari
keberadaan dirinya di bumi adalah membawa amanah dan tanggung-jawab
untuk mewujudkan segala Sifat Tuhannya, Ar Raahman, yang aktif sebagai
perwujudan Tuhan di bumi yang menjadi rahmatan lil ‘aalamiin.
Itulah makna Islam sebagai agama ketika hidup di dunia.

Puasa berguna ‘membakar’ aku (ego)....... ‘aku’ atau ego, atau juga
hawa-nafs, inilah yang mengaku-aku sebagai AKU (Tuhan) Pemilik segala
sesuatu.

Jasad karunia Tuhan diaku sebagai jasad-‘ku’, harta rizki karunia Tuhan
diaku sebagai harta-‘ku’, anak dan istri karunia Tuhan diaku sebagai
anak dan istri-‘ku’.... semua yang melekat bersamanya diaku sebagai
miliknya, maka ketika kehilangan salah satunya hatinya menjadi sedih dan
bahkan berputus asa seakan telah kiamat.

Padahal apa yang melekat pada dirinya tidak lain adalah anugerah karunia
Tuhannya yang membawa amanah yang harus dipertanggung-jawabkan kelak di
kemudian hari.

Oleh karena ‘aku’ atau ego lebih bersifat personal, sendiri-sendiri atau
masing-masing, maka dengan sering berpuasa akan melemahkan dominasinya
terhadap jiwa, dan akan lebih mengedepankan rasa kebersamaan yang
toleran terhadap sesama kemanusiaan dan makhluk Tuhan.

Tidak lagi mengedepankan kepentingan ‘aku’ atau ego-nya sendiri yang


selalu menjadi ambisi tujuannya, menjadi lebih mengutamakan Yang Akbar,
Tuhan yang merupakan Tujuan dari segala tujuan.

Selama ‘aku’ atau ego-nya masih lebih dominan, maka belumlah dapat
disebut ‘muslim’. Inilah penyebab segala kemunkaran, penindasan dan
tragedi kehidupan kemanusiaan !!

Sehingga, makna terdalam ‘berserah-diri’ (islam) adalah mengorbankan


kepentingan diri (aku, ego, hawa-nafs dan iblis)-nya demi kepentingan
yang jauh lebih besar (Akbar) yang berujung kepada Tuhannya sebagai
Sumber segala tujuan.......

Begitulah yang dicontohkan Ibrahim dan seluruh para nabi, yaitu


mengorbankan ‘aku’-nya. Sebab, bukti keikhlasan segala cinta dan
pengabdian (ibadah) adalah melalui pengorbanan !!

4. Islam berasal dari kata "saliimun salim " yang artinya bersih dan suci.

“Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih”


(QS. Asy-Syu ' ara:89 )

5. Islam berasal dari kata "salamun " yang artinya "selamat".

Berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan


memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik
kepadaku” (QS. Maryam:47).

Pengertian Islam menurut Al-Quran tersebut sudah cukup mengandung pesan


bahwa kaum Muslim hendaknya cinta damai, pasrah kepada ketentuan Allah
SWT, bersih dan suci dari perbuatan nista, serta dijamin selamat
dunia-akhirat jika melaksanakan risalah Islam.

‫ان ق َْو ٍم‬ ُ َٔ ‫َشنَـ‬ ْ َ‫ٓاء بِٱل ْ ِق ْس ِط ۖ َول َا ي‬


‫ج ِر َمنَّك ُْم‬ َ ‫ين ِلل ّ َ ِه ُش َه َد‬ َ ‫امنُو ۟ا ك ُونُوا۟ ق ّٰ ََو ِم‬ َ ‫ين َء‬َ ‫ٓي ََٰأي ُّ َها ٱل ّ َ ِذ‬
‫ُون‬
َ َ ْ َ‫ب َِما ت‬
‫ل‬ ‫م‬ ‫ع‬ ۢ‫ِير‬
‫ب‬ ‫خ‬
ٌ َ َ ‫ه‬ َ ّ ‫ل‬ ‫ٱل‬ َ
‫ن‬ ّ ‫ِإ‬ ۚ ‫ه‬ َ ّ ‫ل‬ ‫ٱل‬ ‫ا‬
۟ ‫و‬ ‫ق‬
ُ َ ‫ت‬ ‫ٱ‬ ‫و‬ ۖ
ّ َ ٰ َّْ‫ى‬‫و‬ ‫ق‬ َ ‫ت‬ ‫ل‬ِ
‫ل‬ ‫ب‬ ‫ْر‬
‫ق‬ ‫َأ‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ا‬
۟ ‫ُو‬ ‫ل‬ ِ
‫د‬ ‫ٱع‬ ۚ ۟‫عل َٰىٓ َألَّا تَ ْع ِدل ُوا‬
َ ُ َ َُ ْ َ

Ya ayyuha allatheena amanoo koonoo qawwameena lillahi shuhadaa bialqisti


wala yajrimannakum shanaanu qawmin AAala alla taAAdiloo iAAdiloo huwa
aqrabu lilttaqwa waittaqoo Allaha inna Allaha khabeerun bima taAAmaloona

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat
kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Wa Allahu a’lam.

<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

ASAL USUL MAKRIFAT

Rasulullah SAW mengajar kepada sahabatnya Saidina Ali Karamullah.

Saidina Ali Karamullah mengajar kepada Imam Abu Hassan Basri.


Imam Abu Hassan Basri mengajar kepada Habib An Najmi.

Habib An Najmi mengajar kepada Daud Attaie.

Daud Attaie mengajar kepada Maaruf Al Karhi.

Maaruf Al Karhi mengajar kepada Sirris Sakatari.

Sirris Sakatari mengajar kepada Daud Assakatar.

Daud Assakatar mengajar kepada Al Junidi.

Maka Al Junidi yang terkenal sebagai pengasas MAKRIFAT.

Maka pancaran makrifat itu dari empat sumber yaitu:


- Pancaran dari sumber SULUK yang dinamakan Makrifat Musyahadah.

- Pancaran dari sumber KHALUAT yang dinamakan Makrifat Insaniah.

- Pancaran dari Inayah yang dinamakan ROHANI.

- Pancaran dari Pertapaan yang dinamakan JIRIM.

Maka dari sumber amalan itulah terbit makrifat yang tinggi dan mempunyai
rahasia yang sulit.

Terjemahkan
<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

+jacquelina sutjiarti </117935858255705708101> Aamiin hebat guru hehehe

<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Bukan saya yg hebat saudariku +Aina_Salsa_bil Wafi


</105580886710786294948> semuanya itu ilmu Allah... milik Allah
hehehe... saya sekedar menyampaikan saja, itupun juga atas izin Allah...
tuuh bingung khan hehehehe...

Pengetahuan hati lebih utama dibanding pengetahuan akal atau panca


indera, karena pengetahuan akal atau indera obyeknya terbatas hanya
bersifat Empiris dan Rasional dan sering tertipu oleh obyek yang sedang
diamati atau bersifat Spekulatif yang sering mengundang kontradiksi
diantara para ilmuwan.

Pengetahuan HATI mempunyai 3 kelebihan


1. Pengetahuan hati tidak terbatas pada sesuatu yang bersifat Empiris
dan Rasional tetapi dapat mengetahui sesuatuyang Metafisik dan yang maha
Muthlak.

2. Pengetahuan hati dibimbing oleh Ilahi dengan Wahyu, Intuisi dan Hidayah.

3. Hati tempat penilaian Tuhan untuk semua amal manusia.

<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

+jacquelina sutjiarti </117935858255705708101> Injiih lwt perantara guru


ALLAH memberikan yg tidak bs di miliki yg lainnya guru hehehe,, nyimak
bljr mwon guru,,,, Maha Benar Allah dengan segala FirmanNya

<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
23 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...Hehehehe..saya malah gak


PD dihadapan Anda saudariku +Aina_Salsa_bil Wafi
</105580886710786294948> sebab tak ada yg sempurna di dunia ini...
sebab semua memang diberikan kekurangan di satu sisi dan kelebihan di
sisi yg lain agar saling melengkapi, termasuk saya pun tidaklah
sesempurna yg saudari kira....

BACAAN AGAR KITA SELAMAT DARI SIKSA

Abu Said Al Khudri dan Abu Hurairah keduanya berkata : Rasulullah


Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
Siapa yang membaca :
*Laa Ilaaha Ilallah Wallahu Akbar,*
maka Allah berfirman : Tiada Tuhan kecuali Aku dan Aku yang terbesar.

Dan jika membaca :


*Laa Ilaaha Ilallah Wahdahu Laa Syarika Lahu*
maka Allah berfirman : Tida Tuhan kecuali Aku sendiri dan tiada sekutu
bagi-Ku.

Dan bila membaca :


*Laa Ilaaha Ilallah Lahul Mulku Walahul Hamdu*
maka Allah berfirman : Tiada Tuhan kecuali Aku, milik-Ku segala kerajaan
dan hak-Ku segala puji-pujian.

Dan bila membaca :


*Laa Ilaaha Ilallah Walaa Haula Walaa Quwwata Illa Billah*
maka Allah menjawab : Tiada Tuhan kecuali Aku, dan tiada daya dan
kekuatan kecuali atas izin-Ku.

Siapa yang membaca kalimat tersebut ketika sakit kemudian dia mati, maka
tidak akan dimakan api neraka.
(HR. At Tirmidzi, An Nasa'i, Ibnu Majah, Ibn Hibban dan Al Hakim)

Sa'ad bin Abi Waqash Radliyallahu 'Anhu berkata : Rasulullah Shallallahu


'Alaihi Wasallam bersabda :
Tiap2 orang muslim yang membaca Laa Ilaaha Illa Anta Subhanaka Innii
Kuntu Minadh Dhalimiin 40 kali di waktu sakit lalu mati dalam sakit itu,
maka akan diberi pahala seperti orang mati syahid. Dan bila ia sembuh
maka ia sembuh sedang dosa2nya telah diampuni. (HR. Al Hakim)

At Thabrani meriwayatkan sebuah hadist yang berbunyi :


Barang siapa yang membaca surat Al Ikhlas 100 kali di waktu sakit dan
kemudian dia meninggal dalam sakit itu, maka tidak akan di uji dalam
kubur dan aman dari tekanan kubur.
Bahkan akan diangkat oleh malaikat diatas sayapnya pada hari kiamat
sehingga dibawa menyeberang di atas shirat menuju ke surga.

Semoga status di atas dapat menambah pengetahuan ilmu agama kita


sehingga kita menjadi manusia yang lebih baik di masa depan.

Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.

<./115716377021130505784>
Devan Elius <./115716377021130505784>
24 Nov 2014
+
1
2
1
Balas

+jacquelina sutjiarti </117935858255705708101> guruku yg sabar ya, tp


ada baiknya jg, guru jadi mengeluarkan ilmu2 simpanan. Hehehe
Klo ndak bisa toleran berarti bukan makrifat ya guru.

<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
24 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

+jacquelina sutjiarti </117935858255705708101> nyimak guru kesempurnaan


hy milik ALLAH hehehe

<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
24 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Hhehehehe... barakallahu fiikum saudaraku +Devan Elius


</115716377021130505784> dan saudariku +Raihanah Wafi
</105580886710786294948> Lebih baik menjadi diri sendiri, sebagaimana
adanya diri ini... Bukan menjadi orang lain, bahkan orang yang tidak
engkau kenali.....

Inilah diriku, yah hanya seperti ini saja....... Bukanlah dewa, hanya
manusia biasa, dgn segala kelemahan dan kekurangannya.......

Kita seringkali menjadi orang lain, hanya utk memenuhi expectasi2,


pengharapan2 org lain, kemudian menyulap diri kita menjadi org
lain....Betapa hilanglah kemurnian kita sendiri, lenyaplah kepolosan dan
kejujuran hati kita.....Membungkus diri kita dengan banyak dosa dan
kemunafikan...

<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
24 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

+jacquelina sutjiarti </117935858255705708101> betul setuju paket banget


guru menjadi diri sendiri itu lebih baik,... Klo Serta serta introspeksi
diri sendiri itu menurut ku guru hehehe

<./115716377021130505784>
Devan Elius <./115716377021130505784>
24 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

+Raihanah Wafi </105580886710786294948> klo begitu mengapa anda menjadi


raihanah? Hehehe

<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
24 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

+Devan Elius </115716377021130505784> apa urusanmu ustadz? itu urusan ku


dg Tuhan? hehehe

<./115716377021130505784>
Devan Elius <./115716377021130505784>
24 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Udahlah damai ya, jgn pake ustad2an lg ya. Isin aku


Salam damai

<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
24 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Hehehe... saudaraku +Devan Elius </115716377021130505784> dan


saudariku +Aina_Salsa_bil Wafi </105580886710786294948> gak apa-apa
isin asal gak nguisin-isini hahaha... kaya' yg kemarin, itu contoh yang
nggak patut dicontoh ... tuu bingung nggak??

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu


‘alaihi wa sallam bersabda :
“Iman itu ada tujuh puluh atau enam puluh cabang lebih, yang paling
utama adalah ucapan ‘Laailaahaillallah’, sedangkan yang paling rendahnya
adalah menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan, dan malu itu
salah satu cabang keimanan” (HR. Bukhari dan Muslim)

Syarh/penjelasan:

Kata “bidh’” (lebih) di sini adalah bilangan antara tiga sampai Sembilan
sebagaimana yang dikuatkan oleh Al Qazzaz.

Kalimat “ada tujuh puluh atau enam puluh cabang lebih, ” adalah
syak atau keraguan dari perawi dalam riwayat Muslim dari jalan Suhail
bin Abi Shalih dari Abdullah bin Dinar.

Para pemilik sunan yang tiga meriwayatkan dari jalan yang sama, dimana
mereka menyebutkannya dengan tanpa ragu, yaitu tujuh puluh cabang lebih.

Namun Imam Baihaqi lebih menguatkan riwayat Imam Bukhari (enam puluh
cabang), karena Sulaiman (salah satu rawinya) tidak ragu-ragu. Demikian
pula Ibnu Shalah, ia menguatkan jumlah yang paling sedikit, karena
itulah yang yakin.

Kata “cabang” maksudnya bagian atau perkara.

Al Qadhiy ‘Iyadh berkata, “Jamaah para ulama membebani diri mengumpulkan


cabang-cabang iman tersebut melalui jalan ijtihad.

Menghukumi bahwa yang disebutkan itulah maksudnya adalah hal yang sulit.
Dan ketidaktahuan mengetahui semua itu secara tafsil (rinci) tidaklah
menodai keimanan.”

Al Hafizh Ibnu Hajar Al ‘Asqalani dalam Fathul Bari menjelaskan, “Bahwa


para ulama yang menyebutkan cabang-cabang itu tidaklah sepakat dalam
menyebutkannya dalam satu macam, yang paling mendekati kebenaran adalah
jalan yang ditempuh Ibnu Hibban, akan tetapi kami tidak mengetahui
penjelasan ucapannya, dan saya telah meringkas dari apa yang mereka
sebutkan seperti yang akan saya sebutkan, yaitu bahwa cabang-cabang ini
terbagi menjadi amal yang terkait dengan hati, amal yang terkait dengan
lisan, dan amal yang terkait dengan anggota badan.

Amal yang terkait dengan hati itu ada yang berupa keyakinan dan ada yang
berupa niat.

Ia terbagi 24 perkara, yaitu:


- Beriman kepada Allah,
termasuk di dalamnya beriman kepada Dzat-Nya, sifat-Nya, tauhid-Nya, dan
bahwa tidak ada yang serupa dengan-Nya, serta meyakini barunya segala
sesuatu selain-Nya,

- Beriman kepada malaikat-Nya,Beriman kepada kitab-kitab-Nya,Beriman


kepada rasul-rasul-Nya,

-Beriman kepada qadar-Nya yang baik maupun yang buruk,

- Beriman kepada hari Akhir, termasuk di dalamnya beriman kepada


pertanyaan di alam kubur, kebangkitan, penghidupan kembali, hisab,
mizan, shirat, surga dan neraka.

Mencintai Allah,
Cinta dan benci karena-Nya.
Mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, meyakini kemuliaannya.
Termasuk di dalamnya bershalawat kepadanya dan mengikuti sunnahnya.
Berniat ikhlas, termasuk di dalamnya meninggalkan riya dan kemunafikan.

Bertobat.
Khauf (rasa takut kepada Allah)
Raja’ (berharap kepada Allah)
BersyukurMemenuhi janji
BersabarRidha terhadap qadha’ Allah
Bertawakkal (menyerahkan urusan kepada Allah)
Bersikap rahmah (sayang)
Bertawadhu’, termasuk di dalamnya menghormati yang tua dan menyayangi
yang muda.
Meninggalkan sombong dan ujub.
Meninggalkan hasad.
Meninggalkan dendamMeninggalkan marah.

Amal yang terkait dengan lisan


ada 7 perkara yaitu:
_Melafazkan tauhid
_Membaca Al Qur’an
_Mempelajari ilmu Mengajarkannya
_Berdoa
_Berdzikr,
_termasuk di dalamnya beristighfar.
_Menjauhi perkataan sia-sia (laghwun).

Amal yang terkait dengan anggota badan itu ada 38 perkara, di antaranya
ada yang terkait dengan perorangan, ada 15 perkara, yaitu :

_Membersihkan, baik secara hissi (inderawi) maupun maknawi.


_Termasuk di dalamnya menjauhi najis.
_Menutup aurat.
_Melaksanakan shalat baik fardhu maupun sunat.
_Zakat juga demikian.
_Memerdekakan budak.
_Bersikap dermawan. Termasuk di dalamnya memberikan makan, memuliakan tamu.
_Berpuasa, yang wajib maupun yang sunat.
_Berhaji dan berumrah juga Berthawaf.
_Beri’tikaf.
_Mencari malam Lailatul qadr.
_Pergi membawa agama.
_Termasuk di dalamnya berhijrah dari negeri syirk.
_Memenuhi nadzar.
_Memeriksa keimanan.
_Membayar kaffarat.

Yang terkait dengan yang menjadi pengikut, ada 6 perkara, yaitu:

_Menjaga diri dengan menikah.


_Mengurus hak-hak orang yang ditanggungnya.
_Berbakti kepada kedua orang tua, termasuk pula menjauhi sikap durhaka.
_Mendidik anak.
_Menyambung tali silaturrahim.
_Menaati para pemimpin atau bersikap lembut kepada budak.

Yang terkait dengan masyarakat umum, ada 17 cabang, yaitu:

_Menegakkan pemerintahan dengan adil.


_Mengikuti jamaah.Menaati waliyyul amri (pemerintah)
_Mendamaikan manusia, termasuk di dalamnya memerangi khawarij dan para
pemberontak.
_Tolong-menolong di atas kebaikan,
_termasuk di dalamnya beramr ma’ruf dan bernahi munkar._Menegakkan hudud.
_Berjihad, termasuk di dalamnya ribath (menjaga perbatasan).
_Menunaikan amanah.
_Menunaikan khumus (1/5 ghanimah).
_Memberikan pinjaman dan membayarnya, serta memuliakan tetangga.
_Bermu’amalah dengan baik.Mengumpulkan harta dari yang halal.
_Menginfakkan harta pada tempatnya, termasuk di dalamnya meninggalkan
boros dan berlebihan.
_Menjawab salam.
_Mendoakan orang yang bersin.
_Menghindarkan bahaya atau sesuatu yang mengganggu dari manusia.
_Menjauhi perbuatan sia-sia dan menyingkirkan sesuatu yang mengganggu
dari jalan.

Sehingga jumlahnya 69 perkara dan bisa menjadi 79 jika sebagiannya tidak


disatukan dengan yang lain, wallahu a’lam. .

(Lihat Fathul Bari juz 1 hal. 77)


Dalam hadits di atas juga menunjukkan, bahwa tingkatan iman
berbeda-beda, yaitu dari sabda Beliau, “Yang paling utama adalah ucapan
Laailaahaillallah,
sedangkan yang paling rendahnya adalah menyingkirkan sesuatu yang
mengganggu dari jalan.

”Wallahu a’lam wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa ‘alaa aalihi wa


shahbihi wa sallam.
<./115716377021130505784>
Devan Elius <./115716377021130505784>
24 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

Itu sample yg nggak patut diteladani maksude. Hehehe

<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
24 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

+jacquelina sutjiarti </117935858255705708101> iya. Bingung hehehe


guru,, ,,, ak sih sll ikut sj klo itu baik serta benar di jln lurusNya hhh.

+Devan_Elius ya damai shiip wong bercanda jg hehehe

<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
24 Nov 2014
+
1
2
1
Balas

Bettuuull.. 1000 untuk saudaraku +Devan Elius </115716377021130505784>


dan saudariku +Raihanah Wafi </105580886710786294948> barakallah
Dan untuk pak Ustad ada Cara dakwah agar efektif:
1. Sebelum berdakwah milikilah cahaya sirrNya dahulu.......
Temukan guru ahli sirr, dan ikutilah dia bertahun tahun, sampai ruhanimu
memancarkan keindahanNya........ Nanti jg gurumu sdh tahu kapan engkau
siap......

2. Barulah berdakwah tanpa nampak berdakwah, mengajak tanpa nampak


mengajak, mendidik tanpa nampak menggurui...

3. Kenalkan pada hakekat Allah yg disembah dan tujuan hidup, yaitu


menujuNya.... bukan yang lain.

4. jangan lupa, kalau sukses traktir saya makan bakso yah......


Hehehe..Just 4 fun don't be angry..

<./105580886710786294948>
Aina_Salsa_bil Wafi (any) <./105580886710786294948>
24 Nov 2014
+
0
1
0
Balas

+jacquelina sutjiarti </117935858255705708101> Aamiin Wa Fiyk barokallah


semoga Allah selalu memberikan RahmatNya untuk kita semunya do'akum

<./114502522255261218538>
Didik Pamungkas <./114502522255261218538>
10 Jan 2015
+
0
1
0
Balas

Aamiinnn....
Maaf bunda saya terlambat..
Saudara/saudariku perkenankan diri saya memperkenalkan diri.
Murid baru bunda.
Assalamu'alaikum saudara/ri yang dirahmati Allah.

<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
11 Jan 2015
+
0
1
0
Balas

Wa alaikum sallam wa rahmatullahi wa barakatuh saudaraku +Didik


Pamungkas </114502522255261218538> Hhehe...ma syaa Allah..ada-ada saja
anda ini ...barakallahu fiikum

<./107259310333064619289>
Gesang Bagus <./107259310333064619289>
24 Nov 2016
+
0
1
0
Balas

Asalam mualaikum, moga safaat ,rahmat ,menyertai saudara2 ku. Amin.


Gaada habis nya membahas masalah kebesaran zat tulloh. Zat pencipta alam
semesta. Tetap beerada di hakikat jembatan sirotol mus takin ya
sodaraku. Dengan kondisi ngegara saat ini. Salam kenal dariku. Makasih

<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
24 Nov 2016
+
2
3
2
Balas

Wa alaikumus salam wa rahmatullahi wa barakatuh saudaraku +Gesang Bagus


</107259310333064619289>, yang dirahmati Allah.. Alhamdulillah
kita bisa bersilaturahmi disini.. semoga dapat memberikan manfaat yaa..
aamiin

Shirotol mustaqim ( Shirath al mustaqim) sendiri diambil dari bahasa


Arab yang banyak dijumpai kosakatanya dalam Al Quran... yg arti dan
maknanya adalah jalan lurus atau juga bisa ditafsirkan jembatan lurus.😊

Shiroth atau jembatan itu ada 2, yaitu horizontal dan vertikal...Dengan


cara meniti yang berbeda pula..

- Jembatan yang horizontal engkau menitinya dengan langkah kakimu,

- Jembatan yang vertikal engkau mesti memiliki sayap untuk terbang


menitinya.

Kedua jembatan itu ada dalam hidup ini.

Hakikat jalan lurus (shirathal mustaqiim) adalah memahami kebenaran dan


mengamalkannya.

Oleh karena itu ya Allah, tunjukilah kami menuju jalan tersebut dan
ketika kami berjalan di atasnya.

Jembatan horizontal itu bisa engkau seberangi dengan memberikan


kemanfaatan yang luas bagi orang2 disekitarmu, tanpa pilah pilih, sebab
kemanfaatan itu mesti senantiasa dalam keadilan, jika tidak adil, maka
engkau gagal menyeberangi jembatan vertikalnya, meskipun berhasil
menyebrangi jembatan horizontalnya.

2 Buah shiroth adalah kemestian yang harus engkau seberangi sebelum


meneguk segala taman2 kenikmatan.

Dalam jembatan vertikal engkau memerlukan sayap, sayapnya adalah cinta,


dan kekuatannya adalah yakin...!!

Jika tak cukup cinta dan yakin, maka tak akan pernah mencapaiNYA

Barakallahu fiikum

Salam persaudaraan

<./107259310333064619289>
Gesang Bagus <./107259310333064619289>
1 Des 2016
+
0
1
0
Balas

Wah jadi keinget plajaran dulu, di saat mendaki ti ngkatan hakikat. Sip2
makasih dah ingetin plajaran dulu sodaraku. Zat maha agung merahmatimu
selalu. Hihihi. Senang besa berkenalan dengan mu. Ku anak cilacap. Km
anak mana sodaraku.

Lebir sudah segala nafsu buruk, amarah, sefih dan gelisah tatkala telah
dipertemukan demgan asal zat dalam diri dengan zat yang menciptakan ny
Indahnya jalan hidup bilatelah menhenal ia zat mahasempurna.

Ia kawan salam dariku tetep teguh di dalam menapaki hakikat jembetan


sirotol mustakim. Saling mengingstkan moga tak jadi suatu prasangka
menguruimu sodaraku.

<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
1 Des 2016
+
0
1
0
Balas

Hehehe..Alhamdulillah saudaraku +Gesang Bagus </107259310333064619289>


, yang dirahmati Allah.. terimakasih hadirnya yaa.. jazakallahu khoiron

Shirotol mustaqim ( Shirath al mustaqim) sendiri diambil dari bahasa


Arab yang banyak dijumpai kosakatanya dalam Al Quran... yg arti dan
maknanya adalah jalan lurus atau juga bisa ditafsirkan jembatan lurus.😊

Arti dan maksud ihdinas siratal mustaqim dalam surat Al Fatihah


menegaskan kepada umat Islam untuk meminta kepada Allah agar senantiasa
diberikan pintu hidayah melalui jalan yang lurus, yaitu jalan yang benar
menurut Allah.

Pasalnya, hidup ini senantiasa selalu ada godaan dan bujukan rayu
syaitan. Oleh karena itu, melalui kalimat ihdinas siratal mustaqim
maksudnya agar kita diberikan jalan yang lurus dan dan jalan yang
diridhai oleh Allah.

Didalam Al Qur’an sendiri [seharusnya] sudah menyediakan


petunjuk-petunjuk yang jelas tentang *jalan yang lurus* itu, hanya saja
pengertiannya yang mungkin masih terselubung. Sehingga sekalipun telah
membacanya berulang kali namun tidak pernah dimengerti sebelum selubung
itu dibuka.

Benar... Ternyata petunjuk itu baru diberikan pada surat yang ke-43,
ayat yang ke-61.

Surat itu adalah Surat Az Zukhruf, yang artinya adalah ‘Perhiasan.’ Yang
kalau boleh diluaskan itu adalah ayat ‘Mahkota.’ Yaitu ayat yang
mempercantik Keislaman di dalam mencapai hakekat yang sebenarnya.

Perhatikan pada; Al Fatihah ayat 7, menerangkan tentang jalan yang lurus


itu “[yaitu] jalan ‘orang-orang’ YANG TELAH ENGKAU anugerahkan nikmat .”

Dan salah satu orang yang telah mendapatkan anugerah nikmat dari ALLAH
tidak lain adalah Nabi Muhammad saw.

Lalu jawaban atas Al Fatihah 6 diberikan dalam surat PERHIASAN [Az


Zukhruf], yaitu, yang didahului dengan kata-kata: “Dan sesungguhnya.”

Tentunya ini merupakan kata-kata yang dipergunakan untuk menyingkapkan


suatu misteri; mengenai hal yang sesungguhnya atau hal yang sebenarnya,
dengan maksud agar Anda tidak terkejut !

*“Dan sesungguhnya ISA itu BENAR-BENAR memberikan pengetahuan tentang


hari kiamat. Karena itu JANGANLAH KAMU RAGU-RAGU tentang kiamat itu dan
IKUTLAH AKU. INILAH JALAN YANG LURUS.” – QS. 43:61.*

> “Benar-benar” :
Suatu usaha untuk meyakinkan Anda.

> “Pengetahuan kiamat” :


Siapakah orang beragama yang tidak merindukan hari kiamat?

dan siapakah yang tidak ingin mengetahui apa saja persyaratannya agar
mencapai selamat ?

> “Karena itu” :


Merupakan suatu kata-kata pendorong agar Anda tidak ragu-ragu.

> “Ikutlah aku.” :


Maka siapa yang tidak mengikuti Nabi Muhammad akan menjadi umat yang
ketinggalan.

Saudaraku,
Sesungguhnya sirotol mustaqim itu adalah dunia ini, dunia yang fana ini,
maka berjalanlah dimuka bumi ini dengan merendahkan diri dan tunduk
patuh kepada Allah semata, inilah jalan yang lurus, janganlah durhaka
dan berbuat zalim diatas muka bumi ini, sesungguhnya bumi ini adalah ibu
kita, yang suatu saat kita akan berpisah seperti putusnya tali pusat
waktu kita dilahirkan

Imam Ghazali menulis di dalam kitabnya “Jawahirul-Qur’an” : “Kepentingan


Al-Qur’an itu ialah untuk ma’rifat terhadap Allah dan ma’rifat terhadap
hari akhirat dan ma’rifat terhadap Ash-Shirathal Mustaqim. Ketiga
ma’rifat inilah yang sangat utama..

Dalam ilmu Mengenal Diri Membaca AL-FATIHAH sambil DA’IM adalah puji
AL-QUR’AN dalam diri...
————————————————

1. Bismillah = Mesrakan mulai dari Penglihatan.

2. Ar-Rahman = Mesrakan ke Pendengaran.

3. Ar-Rahim = Mesrakan ke Penciuman.

4. Alhamdulillahi Rabbil Alamin = Mesrakan ke Pengrasa.

5. Arrahmanirrahim = Mesrakan lagi dari Otak.

6. Malikiyaumiddin = Mesrakan turun ke Sum-sum.

7. Iyyakana’budu wa iyyakanasta’in = Mesrakan ke Tulang-tulang 360.

8. Ihdinas shiratal mustaqim = Mesrakan ke Urat-urat.

9. Shiratal laziina an amta alaihim = Mesrakan ke Daging.

10. Gairil magdubi alaihim = Mesrakan ke seluruh Kulit.

11. Waladdollin = Mesrakan sampai ke Bulu-bulu.

12. Amin = Mesrakan seluruh tubuh hingga SEMPURNA diri kita dzahir dan
batin.

Wa Allahu a'lam

Salam persaudaraan

<./105811608520758444514>
Pandu Hartawan <./105811608520758444514>
1 Des 2016
+
0
1
0
Balas

Jazakillah khairan...

<./117935858255705708101>
jacquelin d'santos <./117935858255705708101>
7 Des 2016
+
0
1
0
Balas

Wa iyyaki saudaraku +Pandu Hartawan </105811608520758444514>...

Mari mengingat kembali bhw :

KITA MENGUCAP DUA KALIMAH SYAHADAT 9 KALI DALAM 5 WAKTU SEMBAHYANG

Sebab diri bathin manusia mempunyai 9 wajah.

Dua kalimah SYAHADAT pada :

1. Sembahyang SUBUH 1 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada


martabat SIRUSIR (Rahasia didalam Rahasia)

2. Sembahyang ZOHOR 2 kali memberikesaksian pada wajah kita pada


martabat SIR dan AHDAH

3. Sembahyang ASAR 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada


martabat WAHDAH dan WAHDIA

4. Sembahyang MAGHRIB 2 kali memberi kesaksian wajah kita pada martabat


AHAD dan MUHAMMAD

5. Sembahyang ISYA 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada


martabat MUSTAFA dan MUHAMMAD.

PENGERTIAN SYAHADAT :

*Asyahadualla ilaaha illallah*


ini merupakan syahadat tauhid atau hakekat ketuhanan yaitu diri bathin
manusia (Rohani)
*Wa-asyhadu anna muhammadar rasulullah*
ini merupakan syahadat rasul atau hakekat kerasulan yaitu diri zahir
manusia. (Jasmani).

Diri bathin (rohani) adalah sebenar-benarnya diri yang menyatakan :


Rahasia Allah... Untuk menyatakan diri Rahasia Allah Adalah diri zahir
manusia.
Sedangkan …..

Kata Muhammad pada syahadat Rasul mengandung arti yaitu diri zahir
manusia yang menanggung rahasia Allah.

Kejadian manusia adalah satu-satunya kejadian yang paling rapi.( Q.S.


Attin-4)

Kemulyaan manusia karena manusialah yang sanggup menanggung rahasia


Allah (Q.S. Al-Ahzab 72).

Dan karena firman Allah dalam surat Al-Ahzab 72 inilah kita mengucapkan :

“Asyahadualla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah



Yang berarti :
*"Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada
diri kita sendiri hanya Allah Semata dengan tubuh zahir kita sebagai
tempat menanggung rahasia Allah dan akan menjaganya buat selama-lamanya."*

Catatan:

Jumlah dalam kalimat Tauhid itu ada 24 huruf


Hal ini mengisyaratkan kehidupan manusia adalah 24 jam sehari semalam.
Lailaha illallah muhammad rasullullah.''

Syarat SYAHADAT .

● Pertama harus Ma'rifat .


tahu mana ilah yg harus di kufurkan dan mana ilah yg di imankan.

"Tunfil alihah amma siwallah watusbituha lillahi wahdah".

● Kedua harus Id'an


mengaku bahwa Allah adalah tuhanku dan Muhammad rosulku.

● Ketiga harus Qobul


yaitu menerima dan membenarkan kepada ajaran Islam dan semua berita yg
datang dari Rosul.

● Ke empat adalah Iqrar


yaitu mengucapkan syhadah sesuai orsinilitas lafasnya

"Asyhadu alla ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullaah"

[1] SAREATNYA SYAHADAT


yaitu mengucap dua kalimah syahadat.

ASHADU ALLA ILLAHA ILLALLAH WA ASHADU ANNA MUHAMMADDAR ROSULLULLOH


[2] TAREKATNYA SAHADAT.
yaitu rahasianya (sholat jati).

Sholat jati ini adalah sholatnya nabi muhammad, perbedaan sholat jati
dengan sholat syareat sangat berbeda sekali.

Kalau sholat sareat itu menggunakan sareat yaitu berdiri, ruku’, sujud,
duduk tumaninah.

Tapi kalau sholat jati dilakukan dengan hati dan rasa yaitu membaca
setiap keluar masuknya nafas yang kita miliki, dan perlu kita ketahui
keluar masuknya nafas kita itu ada artinya.

Masuknya nafas itu berbunyi HU dan keluarnya nafas itu berbunyi ALLOH.

HU artinya adalah RASA


ALLOH artinya adalah HIDUP

Jadi sholat jati tidak akan pernah batal oleh apa pun. karena sholat
jati di lakukan tidak secara dohir/lahir akan tetapi sholat jati di
lakukan dengan hati dan rasa/qolbu.

Makanya di awal di jelaskan sholat jati adalah menghilangkan/menutup


panca indera. walau kita sedang bekerja hati dan rasa kita tetap sholat,
walau kita sedang bepergian namun hati dan rasa kita tetap sholat.
meskipun bibir kita sedang berbicara. namun hati dan rasa kita tetap
bertasbih Hu Alloh/Rasa yang Hidup.

Ibaratnya sholat dohir kita ingatnya kepada Alloh hanya pada waktu
shubuh, lohor, asar, magrib, isya dan sebagainya akan tetapi belum tentu
pada waktu sholat kita ingat kepada Alloh, akan tetapi sholat jati
setiap detik, setiap jam, hari, minggu, bulan, tahun, dst tiada yang di
imani dan di ingat selain Alloh semata.

jadi setiap tarikan dan hembusan nafas kita menjadi puji kepada yang
telah memberikan kita hidup, yang asalnya wujud kita ini tidak ada..
kemudian menjadi ada.

[3] HAKEKATNYA SYAHADAT.


hakekatnya sahadat adalah adanya (hidup).

Jadi syahadat adalah (hidup)

jadi mengupas kata *saha artinya siapa* kemudian *dat mengkaji kata
sahadat/siapa dat ?*

Dat artinya adalah Alloh, siapa sih Alloh ?

tiada kata yang lain atau jawaban yang lain untuk menjawab siapa Alloh.

jawabanya tiada lain tiada bukan cuma satu kata yaitu: HIDUP

Jadi hidup satu memenuhi dunia, demikian pemahaman tentang hakekatnya


sahadat.

[4] MA’RIFATNYA SYAHADAT.


jadi pada waktu sholat jati/rasa harus bisa merasakan badan di liputi
Nur muhammad/ terang yaitu cahaya 7 rupa menjadi satu.

yaitu cahaya hitam, merah, kuning, putih, hijau, violet, bintik2/yang di


sebut Nur Muhammad.

Barakallahu fiikum

Salam persaudaraan

Tambahkan komentar...

Anda mungkin juga menyukai