Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BENTUK KOMUNIKASI MASYARAKAT

Disusun Oleh :

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUMATRA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa .yang atas
rahmatnya maka kami dapat menyelesaikan makalah ini . Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah pilihan Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Islam Negri Sumatra
Utara. Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
pembuatan makalah ini , khususnya kepada :

1.
2. Semua pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu , yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-


kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi ,mengingatakan
kemampuan yang kami miliki . untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini .

Medan, Maret 2023

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia sebagai negara berkembang masih dihadapkan pada masalah
rendahnya akses warga terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak bisa menjawab kompleksitas
penyelenggaraan serta pembiayaan pelayanan kesehatan yg semakin tergantung
pada teknologi kesehatan yang semakin mahal serta rumit.tiga Sistem pelayanan
kesehatan yg padat teknologi dan semakin mahal menuntut penanganan yg
profesional yg diselenggarakan oleh institusi yg handal serta menuntut metoda
penyelenggaraan yang bisa bekerja efektif, efisien, dan sekaligus memuaskan.

Kemampuan untuk dapat berkomunikasi secara efektif sangat dituntut


pada mahasiswa calon pemimpin bangsa dan intelektual muda. Berbeda dengan
masa selama menjadi siswa, di tingkat Perguruan Tinggi mahasiswa dihadapkan
pada situasi belajar yang menuntut mereka lebih mandiri, aktif, dan berinisiatif
dalam mencari informasi. Semua ini untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi
pribadi yang mandiri dan inovatif ketika terjun ke masyarakat mengabdikan
ilmunya. Pada kenyataannya ada mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi dengan orang lain (komunikasi interpersonal), baik dalam proses
belajar di kelas maupun dalam suasana informal di luar kelas. Salah satu
kemungkinan besar yang menjadi penyebab terjadinya kesulitan komunikasi
interpersonal adalah adanya kecemasan diantaranya adalah rasa takut menerima
tanggapan atau penilaian negatif dari komunikan atau orang yang menerima
pesan. Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting, karena
merupakan satu-satunya cara bagi manusia untuk bisa mengenal dirinya dan dunia
di luar dirinya. Jika seseorang melakukan komunikasi, berarti sedang melakukan
kesamaan (commones) dengan orang lain tentang suatu informasi, gagasan atau
sikap dengan orang lain. Karena pada hakekatnya adalah membuat si penerima &
si pemberi sama-sama "sesuai" untuk suatu pesan

Warga negara diartikan sebagai bagian dari suatu penduduk yang


menjadi unsur negara. Istilah ini dahulu biasa disebut hamba atau kawula negara.
Istilah warga negara lebih sesuai dengan kedudukannya sebagai orang merdeka
dibandingkan dengan istilah hamba atau kawula negara, karena warga negara
mengandung arti peserta atau anggota atau warga negara dari suatu negara, yakni
peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama, atas
dasar tanggung jawab bersama dan untuk kepentingan bersama.

Secara sepintas, tidak terdapat perbedaan antara etika Barat dan etika
(akhlak) Islam karena keduanya menentukan batasan antara baik dan buruk, benar
dan salah. Tetapi, jika diteliti secara mendalam, diantara keduanya terdapat sedikit
perbedaan. Perbedaannya ialah, etika Barat bertitik tolak pada akal pikiran
manusia, yaitu akal pikiran para ahli filsafat. Sedangkan etika Islam bersumber
dari al-Quran dan hadis Rasulullah saw yang menjadi dasar etika Barat tentang
perbuatan baik dan buruk, yang berbeda dari seorang ke orang lain. Sedangkan
yang menjadi dasar etika Islamiah adalah iman dan taqwa kepada Allah SWT.

Perbedaan yang sedikit itu apabila kita telusuri lebih lanjut dan dalam
maka akan kita dapati bahwa perbedaan etika (akhlak) dalam Islam dan Barat
pada dasarnya sedikit tetapi sangat mencolok. Hal ini dikarenakan etika (akhlak)
dalam Islam bersumber dari al-Qur’an dan hadis Rasulullah saw yang didasari
dengan iman dan takwa kepada Allah swt. Sedangkan etika dalam pandangan
Barat bertitik tolak pada akal pikiran manusia, yang dikhususkan kepada
pandangan para ahli filsafat Barat tentang perbuatan baik-buruk, yang dapat
dipersepsikan berbeda dengan ahli atau orang lain. Esensi dari al-Qur’an adalah
etika, yang menjadi asas pedoman bagi manusia. Jadi seorang muslim haruslah
memiliki etika. Menjadi muslim berarti telah ada kontrak tentang kepatuhan kita
kepada-Nya. Dalam melaksanakan kepatuhan, setiap manusia harus mampu
berkomunikasi dan dapat dikomunikasikan sesuai dengan norma (etika) sebagai
cerminan manusia sempurna, baik, mulia dan beradab. Pemikiran dan praktek
etika dalam masyarakat dewasa ini, khususnya yang berhubungan dengan
komunikasi, perilaku media massa, opini publik dan interaksi sosial haruslah
benar-benar mencerminkan ikatan normatif religius. Dengan ikatan ini diharapkan
transaksi komunikasi dapat berjalan secara baik dan konstruktif, karena adanya
dorongan spirit spiritual.

Perkembangan proses komunikasi antara individu dengan individu saat


ini terjadi dengan berbagai media, tidak hanya media tradisional namun media
digital. Hal ini terjadi sebagai dampak perkembangan TIK. Jika sebelumnya
komunikasi kelompok hanya terjadi secara tradisional baik dalam kelompok kecil
maupun besar, maka dengan internet proses komunikasi kelompok ini dapat
terjadi secara digital. Bentuk-bentuk komunikasi kelompok ini dapat dilihat
melalui situs-situs social pertemanan seperti facebook, twitter, whats up, dan
sebagainya. Media chatting yang berkembang saat ini antara lain whats up,
telegram yang bisa berkembang menjadi kelompok-kelompok komunikasi.
Meskipun proses komunikasi kelompok itu telah bergeser dengan media baru,
akan tetapi proses komunikasi kelompok yang tradisional masih menjadi pilihan.
Fenomena ini menunjukkan bahwa kehadiran sesuatu yang baru tidak secara serta
merta menghilangkan yang lama. Kondisi ini mirip dengan kehadiran media radio
yang tidak menghilangkan media cetak, atau adanya media tv tidak
menghilangkan media radio, dan media digital yang tidak menghilangkan media
sebelumnya. Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa proses komunikasi
tradisional masih ada pada saat ini dan masih diperlukan karena tidak semua
orang menggunakan media komunikasi yang baru. Tujuan dari komunikasi
kelompok ini bermacam-macam bergantung dari kebutuhan masing-masing
kelompok. Salah satu contoh komunikasi kelompok ini adalah adanya kelompok
arisan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, komunitas barang-barang
antik yang membahas macammacam barang zaman dahulu untuk koleksi dan
harganya saat ini, kelompok pegawai yang membahas program kerja pemerintah
agar efektif dan sebagainya.

Seperti telah disebutkan pada bab sebelumnya istilah komunikasi atau


dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dan
bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah
sama makna. Hal yang senada diungkapkan oleh Hafied Cangara, komunikasi
berpangkal pada perkataan Latin communis yang artinya membuat kebersamaan
atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Secara terminologi,
para ahli komunikasi memberikan pengertian komunikasi menurut sudut pandang
dan pendapat mereka masing-masing diantaranya: Danil Vardiasnyah
mengungkapkan beberapa definisi komunikasi secara istilah yang dikemukakan
para ahli :

1. Jenis & Kelly menyebutkan “Komunikasi adalah suatu proses melalui


mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk
kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lainnya
(khalayak)”.
2. Berelson & Stainer “Komunikasi adalah suatu proses penyampaian
informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-
simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka, dan lainlain”
3. Gode “Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari
yang semula yang dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki
dua orang atau lebih”

4. Brandlun “Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan


untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan
atau memperkuat ego”
5. Resuch “Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu
bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan”
6. Weaver “Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran
seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya” Selain itu Deddy Mulyana
juga memberikan beberapa definisi komunikasi
Menurut Everett M. Rogers dalam bukunya Deddy Mulyana berjudul Ilmu
Komunikasi Suatu Pengantar yang menjelaskan tentang definisi komunikasi
seperti “komunikasi adalah proses di mana suatu ide dapat dialihkan dari
komunikator kepada satu komunikan atau lebih, dengan artian untuk mengubah
tingkah laku komunikan”. Menurut Rogers bersama D. Lawrence Kincaid (1981)
mendefinisikan Komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih
membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang
pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam (Canggara,
2002). Sedangkan menurut Shannon dan Weaver (1949) bahwa komunikasi
adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh dan mempengaruhi satu
sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja. Tidak terbatas pada bentuk
komunikasi yang menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi
muka, lukisan, seni dan teknologi.

Komunikasi merupakan sebuah proses yang menghendaki orangorang


untuk mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antar sesama
manusia, melalui pertukaran informasi untuk menguatkan sikap dan tingkah laku
orang lain dan berusaha untuk mengubahnya.

Menurut Hafied Cangara, para pakar komunikasi berbeda pendapat dalam


menetapkan bentuk-bentuk komunikasi. Sebuah kelompok sarjana komunikasi
Amerika membagi bentuk komunikasi kepada lima macam tipe, yakni komunikasi
antarpribadi (interpersonal communication), komunikasi kelompok kecil (small
group communication), komunikasi organisasi (organisation communication),
komunikasi massa (mass communication) dan komunikasi publik (public
communication).

1.2 Rumusan Masalah


Pada sistem komunikasi masyarakat terdapat beberapa rumusan masalah
diantaranya :
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal ?
2. Bagaimana Bentuk-bentuk komunikasi Kelompok?
3. Jelaskan Fungsi Dari Komunikasi Kelompok?
4. Apa Yang Dimaksud Dengan Komunikasi Verbal Dan Non Verbal?

1.3 Tujuan Makalah


Pada sistem komunikasi masyarakat terdapat beberapa rumusan masalah
diantaranya :
1. Mengetahui komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal
2. Mengetahui Bentuk-bentuk komunikasi Kelompok
3. Mengetahui Fungsi Dari Komunikasi Kelompok
4. Mengetahui Komunikasi Verbal Dan Non Verbal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Komunikasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi


kehidupan manusia dalam mempertahankan kehidupannya. Kehidupan manusia
tidak dapat dipisahkan dari kegiatan komunikasi, karena manusia adalah makhluk
sosial yang membutuhkan orang lain untuk mempertahankan hidupnya. Jalinan
hubungan antar manusia tercipta melalui komunikasi, baik itu komunikasi verbal
yang biasanya berhubungan dengan bahasa maupun nonverbal yang biasanya
berhubungan dengan simbol, gambar, atau media komunikasi lainnya. Selain
untuk mempertahankan hidupnya, komunikasi juga berperan penting dalam
memelihara hubungan dan memperoleh kebahagiaan hidup.

Pengertian komunikasi dapat ditinjau dari dua sudud pandang, yaitu


komunikasi dalam pengertian secara umum dan pengertian secara paradigmatik.
Komunikasi secara umum dapat dipahami sebagai sebuah aktivitas yang tidak
terlepas dari kehidupan manusia. Komunikasi merupakan konsekuensi dari
hubungan sosial (social relations) yang pada akhirnya memunculkan terjadinya
interaksi sosial (social interaction).

Menurut Rochajat Harun dan Elviano Ardianto, komunikasi berarti suatu


upaya yang bertujuan berbagi untuk kebersamaan. Pengertian lain komunikasi
adalah suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem,
lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.9 Menurut Nuruddin,
komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu
penerima atau lebih dengan maksud mengubah perilaku. Istilah komunikasi dalam
bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communicatio dan
bersumber dari kata communi yang berarti sama. Sama di sini adalah sama
makna.
Kata communis merupakan istilah yang paling sering disebut sebagai asal
usul kata komunikasi. Secara terminologi komunikasi diartikan sebagai proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.12 Everett M.
Rogers mendefinisikan komunikasi sebagai sebuah proses di mana pesan-pesan
dioperkan dari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk merubah tingkah
laku mereka. Proses tersebut secara sederhana dapat digambarkan dengan model
S-M-C-R, yaitu sumber (source), mengirim pesan (message), melalui saluran
(channel), kepada penerima (receiver).

Bila melihat seseorang yang terlibat dalam komunikasi, maka akan


ditemukan bahwa terdapat dua bentuk umum tindakan yang terjadi: 1. Penciptaan
pesan atau lebih tepatnya penciptaan pertunjukan (display) 2. Penafsiran pesan
atau penafsiran pertunjukan.14 Joseph A. Devito mendefinisikan komunikasi yang
begitu luas dengan “The act by one or more persons of sending and receiving
message distorted by noise, within a context, with some effect and with some
opportunity for feedback”. Maksudnya, komunikasi adalah kegiatan yang
dilakukan seseorang atau lebih dalam menyampaikan dan menerima pesan dalam
suatu konteks yang menimbulkan efek dan terjadinya umpan balik meskipun
dalam penyampaian pesan itu kadang-kadang mengalami gangguan.

Dari berbagai penjelasan mengenai komunikasi di atas, dapat


disimpulkan bahwa komunikasi ialah proses pengiriman pesan atau informasi
kepada seseorang agar orang yang dimaksud bisa merespon dan menangkap isi
pesan yang disampaikan. Komunikasi yang disampaikan oleh seorang
komunikator kepada komunikan harus berjalan dengan efektif. Dengan demikian,
maka diharapkan komunikasi yang terjadi tersebut harus memiliki kesamaan
makna antara keduanya sehingga terjadi umpan balik (feedback). Di samping itu,
media yang tepat juga sangat mempengaruhi efektif atau tidaknya komunikasi
yang terjadi. Dengan demikian dapat dipahami bahwa tingkat keberhasilan
pencapaian tujuan komunikasi dapat dinilai dari sejauh mana saling pengertian
atau kesepakatan yang tercapai oleh pihak-pihak dalam melakukan komunikasi.
Keberhasilan komunikasi juga dapat dilihat dari baik tidaknya hubungan di antara
orang-orang yang terlibat dalam komunikasi.

2.1 Komunikasi Intrapersonal


Komunikasi Intrapribadi adalah komunikasi dengan menggunakan
pikiran yang terjadi pda diri sendiri. Komunikasi Intrapribadi merupakan dasar
dalam proses komunikasi, karena komunikasi intrapribadi sebagai dasar untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Dengan begitu sebelum melakukan komunikasi
dengan orang lain biasanya komunikator akan berkomunikasi pada diri mereka
sendiri tanpa didasari oleh komunikator tersebut. Keberhasilan komunikasi
intrapribadi tergantung pada keefektifan dalam saat berkomunikasi dengan diri
mereka sendiri. Misal : berdoa, dan berimajinasi.

2.2 Komunikasi Interpersonal


Komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi merupakan
proses dimana orang menciptakan dan mengelola hubungan mereka,
melaksanakan tanggungjawab secara timbal balik dalam menciptakan makna.
Lebih lanjut komunikasi antarpribadi merupakan rangkaian sistematis perilaku
yang bertujuan yang terjadi dari waktu ke waktu dan berulang kali.8 Komunikasi
perorangan yang dalam hal ini bersifat pribadi, baik secara langsung tanpa
medium, atau pun langsung melalui medium. Contoh percakapan tatap muka (face
to face communication), percakapan melalui telepon, surat menyurat pribadi.
Komunikasi ini banyak membahas tentang bagaimana suatu hubungan dimulai,
dipertahankan atau mengalami kemunduran. Sub pembahasan dalam komunikasi
interpersonal, antara lain, keluarga, pertemanan, pernikahan, hubungan kerja dan
berbagai relasi lainnya. Richard L Weaver memberikan karakteristik dalam
komunikasi antarpribadi yaitu: melibatkan paling sedikit dua orang, adanya
umpan balik atau feedback , tidak harus tatap muka, tidak harus bertujuan,
menghasilkan beberapa pengaruh atau effect. Tidak harus melibatkan atau
menggunakan kata-kata, dipengaruhi oleh konteks.
2.3 Bentuk bentuk komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang dengan banyak orang
yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama interaksi satu dengan lainnya
untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu dengan lainnya setiap anggota
kelompok mempunyai peran yang berbeda-beda. Komunikasi kelompok ini sering
melibatkan kelompok-kelompok kecil untuk interaksi tatap muka. Misal :
Komunikasi antara dua mahasiswa didalam kelas.

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara


beberapa orang dalam suatu kelompok kecil seperti pada rapat, pertemuan,
konferensi. Pengertian lain dari komunikasi kelompok adalah sebagai interaksi
secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang sudah
diketahui misalnya untuk berbagi informasi, pemecahan masalah dimana anggota-
anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain
secara tepat. Pada komunikasi kelompok di pelatihan ini akan dilihat proses
komunikasi antara pengajar dengan peserta pelatihan yang dilakukan dengan
pengisian kuesioner pada akhir pelatihan. Berikut beberapa bentuk komunikasi
kelompok :

A. Seminar

Seminar adalah suatu pertemuan yang membahasa suatu topik atau masalah yang
khusus secara ilmiah di bawah pimpinan atau pengurus yang ahli dan berwenang
dalam bidang tersebut yang menghasilkan sebuah keputusan acuan berpikir di
masa yang akan datang. Seminar merupakan sarana yang digunakan oleh
kelompok kecil untuk menyalurkan ide- ide dan gagasan baru yang dimiliki
kelompok tersebut. Biasanya sebuah kelompok atau komunitas mengundang
narasumber yang mempunyai korelasi dan keterkaitan dengan seminar dan
komunitas tersebut.

B. Rapat atau Meeting


Rapat atau meeting adalah pertemuan atau kumpulan dalam suatu organisasi,
perusahaan, instansi pemerintah baik dalam situasi formal maupun nonformal
untuk membicarakan, merundingkan dan memutuskan suatu masalah berdasarkan
hasil kesepakatan bersama. Media rapat digunakan ketika kelompok atau
komunitas ketika membicarakan suatu masalah untuk diselesaikan, membahas
tentang keanggotaan, gagasan baru, untuk menyampaikan informasi, perintah atau
pernyataan dan mempersiapkan suatu acara atau kegiatan.

C. Diskusi panel

Diskusi panel yaitu suatu bentuk diskusi yang diselenggarakan di hadapan


sejumlah partisipan yang membahas suatu topik yang menjadi perhatian umum
dengan tujuan untuk memahami/mengerti suatu masalah dari berbagai sudut
pandang dan menstimulus partisipan agar mengarahkan perhatiannya terhadap
masalah tersebut.

D. Workshop

Workshop adalah suatu pertemuan ilmiah kecil antara para ahli (pakar) untuk
membahas masalah praktis atau yang bersangkutan dengan pelaksanaan dalam
bidang keahliannya untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya
dan dalam lokakarya menghasilkan suatu produk yang dapat digunakan oleh
peserta.

E. Talkshow

Talkshow adalah sebuah program televisi atau radio seseorang atapun komunitas
berkumpul bersama untuk mendiskusikan berbagai hal topik dengan suasana
santai tapi serius, yang dipandu oleh seorang moderator. Talkshow juga
menghadirkan tamu berkelompok yang ingin mempelajari berbagai pengalaman.

2.4 Fungsi Komunikasi Kelompok


Fungsi menjalin hubungan sosial. Fungsi ini menjelaskan bagaimana
kelompok tersebut dapat membentuk dan memelihara hubungan antara para
anggotanya dengan memberikan kesempatan melakukan berbagai aktivitas rutin
yang informal, santai, dan menghibur.

Fungsi pendidikan. Fungsi ini untuk meningkatkan wawasan dan


pengetahuan semua anggota kelompok, baik pengetahuan yang bersifat umum
maupun khusus, maupun pengetahuan yang berkaitan dengan kepentingan
kelompok maupun anggotanya. Melalui fungsi pendidikan ini, kebutuhan-
kebutuhan dari para anggota kelompok, kelompok itu sendiri bahkan kebutuhan
masyarakat dapat terpenuhi.

Fungsi persuasi. Dalam fungsi ini, seorang anggota berusaha


mempersuasikan anggota kelompok lainnya untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang di inginkannya. Seseorang yang
terlibat dalam usaha usaha persuasif di dalam kelompoknya memiliki risiko untuk
tidak diterima oleh anggota kelompoknya yang lain, apabila hal yang di
usulkannya tersebut bertentangan dengan norma norma kelompoknya, maka justru
dia dapat menyebabkan konflik di dalam kelompok dan dapat membahayakan
posisinya di dalam kelompok tersebut.

Fungsi pemecahan masalah dan pembuatan keputusan. Pemecahan


masalah (problem solving) berkaitan dengan penemuan alternatif atau solusi yang
tidak diketahui sebelumnya, sedangkan pembuatan keputusan (decision making)
berhubungan dengan pemilihan antara dua atau lebih solusi. Jadi, pemecahan
masalah menghasilkan materi atau bahan untuk pembuatan keputusan.

Fungsi terapi. Fungsi ini hanya ada pada kelompok tertentu saja yang
memang memiliki tujuan untuk membantu menerapi para anggota kelompok agar
mencapai perubahan personal sebagai mana yang diinginkan.
2.5 Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah
lisan maupun tulisan atau bentuk komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik
dalam bentuk percakapan maupun tulisan (speak language). Komunikasi ini
paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka
mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka,
menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar
perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Dalam komunikasi
verbal itu bahasa memegang peranan penting. Komunikasi Verbal mengandung
makna denotative. Media yang sering dipakai yaitu bahasa. Karena, bahasa
mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain. Pengertian
komunikasi lisan ialah bentuk komunikasi dengan mengucapkan kata-kata secara
lisan dan langsung kepada lawan bicaranya. Biasanya komunikasi lisan dapat
dilakukan pada kondisi para personal atau individu yang berkomunikasi
berhadapan langsung Contohnya, saat berkomunikasi dengan tatap muka
langsung, selain itu komunikasi lisan ini juga dapat dilakukan melalui alat yang
berupa computer yang telah dilengkapi dengan fasilitas konferensi jarak jauh
(computer teleconference ) dapat juga tatap muka yang melalui televise sirkuit
tertutup.

Komunikasi verbal (verbal communication) adalah bentuk komunikasi


yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written)
atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena
kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara
verbal ketimbang nonverbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun
pembaca) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan, contoh :
komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media,
contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi
verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator
dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan mengguna-
kan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain
2.6 Komunikasi Non Verbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam
bentuk tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih
banyak dipakai daripada komuniasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara
otomatis komunikasi nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunakasi nonverbal
bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih bersifat jujur
mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan. Non verbal juga bisa
diartikan sebagai tindakan-tindakan manusia yang secara sengaja dikirimkan dan
diinterpretasikan seperti tujuannya dan memiliki potensi akan adanya umpan balik
(feed back) dari penerimanya. Dalam arti lain, setiap bentuk komunikasi tanpa
menggunakan lambang-lambang verbal seperti kata-kata, baik dalam bentuk
percakapan maupun tulisan. Komunikasi non verbal dapat berupa lambang-
lambang seperti gesture, warna, mimik wajah dll.

Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam


bentuk tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih
banyak dipakai daripada komuniasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara
otomatis komunikasi nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunakasi nonverbal
bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih bersifat jujur mengung
kapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan.

Nonverbal juga bisa diartikan sebagai tindakan-tindakan manusia yang secara


sengaja dikirimkan dan diinterpretasikan seperti tujuannya dan memiliki potensi
akan adanya umpan balik (feed back) dari penerimanya.Dalam arti lain, setiap
bentuk komunikasi tanpa menggunakan lambang-lambang verbal seperti kata-
kata, baik dalam bentuk percakapan maupun tulisan. Komunikasi non verbal dapat
berupa lambang-lambang seperti gesture, warna, mimik wajah dll. Komunikasi
nonverbal (nonverbal communicarion) menempati porsi penting.

Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena


komunikatornyatidak menggunakan komunikasi nonverbal dengan baik dalam
waktu bersamaan. Melalui komunikasi nonverbal, orang bisa mengambil suatu
kesimpulan mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macam persaan orang,
baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya.
Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi non verbal bisa membantu
komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan sekaligus
memahami reaksi komunikan saat menerima pesan

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya komunikasi adalah sebuah interaksi antara sesama manusia
untuk menjalankan kelanjutan kehidupan dan memberikan informasi kesesama
dengan mengungkapkan kata yang bisa dimengerti antara sesama. Komunikasi
merupakan sebuah proses yang menghendaki orang-orang untuk mengatur
lingkungannya dengan membangun hubungan antar sesama manusia, melalui
pertukaran informasi untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain dan
berusaha untuk mengubahnya. Terdapat beberapa macam macam interaksi yang
terjadi antara bebarapa manusia di antaranya terdapat interaksi intrapersonal
interaksi interpersonal dan interaksi berkelompok dari berbagai macam
komunikasi tujuan komunikasi tetap sama yakni saling memberikan informasi
yang bermanfaat antar sesama manusia.

3.2 Saran
Diharapkan seluruh mahasiswa dapat membantu terjalinnya komunikasi
yang baik dalam berbagai metode yang sudah dikemas dalam bentuk ilmu
teknologi masa kini yang suda di era digital. Dengan demikian mahasiswa harus
mampu memberikan bentuk-bentuk ataupun teknik dalam menjalankan
komunikasi yang baik dengan sesama
DAFTAR PUSTAKA
Alo Liliweri, Dasar-dasar Komunikasi Antarbudaya, Cet. IV (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009), h. 8.

Bungin, Burhan. 2009. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media


Group.

Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Cet. II (Jakarta: PT

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Cet. XIV (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2010), h. 68-69

Dewi Hernikawati. (2017). KOMUNIKASI KELOMPOK DAN UPAYA


PENGEMBANGANNYA (Kasus pada Galeri Internet BPPKI Jakata
Terkait Upaya Revisi Instrument Evaluasi Peserta). JURNAL STUDI
KOMUNIKASI DAN MEDIA Vol. 21 No. 1

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Cet. XII, (Jakarta: PT.Rajagrafindo,


2011),

Indeks, 2008) h. 25-26

Komala, Lukiati, 2009 Ilmu Komunikasi Perspektif, proses dan Konteks,


Bandung: Widya Padjadjaran.

Kusumawati, T. I. (2019). Komunikasi verbal dan nonverbal. Al-Irsyad: Jurnal


Pendidikan dan Konseling, 6(2).

Muhammad Budyatna dan Leila Mona Ganiem, Teori Komunikasi Antarpribadi,


Cet. I, Edisi. I, (Jakarta: Kencana, 2011)

Mulyana, Deddy, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Cet. III, (Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti, 2003)
Rosmawanty, H.P. 2010. Mengenal Ilmu Komunikasi. Bandung: Widya
Padjadjaran.

Siska, Sudardjo & Esti Hayu Purnamaningsih. (2003). KEPERCAYAAN DIRI


DAN KECEMASAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA
MAHASISWA. JURNAL PSIKOLOGI. NO. 2, 67 – 71 Universitas
Gadjah Mada

Tri Indah Kusumawati. (2016). KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL.


Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol 6, No 2.

Anda mungkin juga menyukai