Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa .yang atas
rahmatnya maka kami dapat menyelesaikan makalah ini . Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah pilihan Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Islam Negri Sumatra
Utara. Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
pembuatan makalah ini , khususnya kepada :
1.
2. Semua pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu , yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Secara sepintas, tidak terdapat perbedaan antara etika Barat dan etika
(akhlak) Islam karena keduanya menentukan batasan antara baik dan buruk, benar
dan salah. Tetapi, jika diteliti secara mendalam, diantara keduanya terdapat sedikit
perbedaan. Perbedaannya ialah, etika Barat bertitik tolak pada akal pikiran
manusia, yaitu akal pikiran para ahli filsafat. Sedangkan etika Islam bersumber
dari al-Quran dan hadis Rasulullah saw yang menjadi dasar etika Barat tentang
perbuatan baik dan buruk, yang berbeda dari seorang ke orang lain. Sedangkan
yang menjadi dasar etika Islamiah adalah iman dan taqwa kepada Allah SWT.
Perbedaan yang sedikit itu apabila kita telusuri lebih lanjut dan dalam
maka akan kita dapati bahwa perbedaan etika (akhlak) dalam Islam dan Barat
pada dasarnya sedikit tetapi sangat mencolok. Hal ini dikarenakan etika (akhlak)
dalam Islam bersumber dari al-Qur’an dan hadis Rasulullah saw yang didasari
dengan iman dan takwa kepada Allah swt. Sedangkan etika dalam pandangan
Barat bertitik tolak pada akal pikiran manusia, yang dikhususkan kepada
pandangan para ahli filsafat Barat tentang perbuatan baik-buruk, yang dapat
dipersepsikan berbeda dengan ahli atau orang lain. Esensi dari al-Qur’an adalah
etika, yang menjadi asas pedoman bagi manusia. Jadi seorang muslim haruslah
memiliki etika. Menjadi muslim berarti telah ada kontrak tentang kepatuhan kita
kepada-Nya. Dalam melaksanakan kepatuhan, setiap manusia harus mampu
berkomunikasi dan dapat dikomunikasikan sesuai dengan norma (etika) sebagai
cerminan manusia sempurna, baik, mulia dan beradab. Pemikiran dan praktek
etika dalam masyarakat dewasa ini, khususnya yang berhubungan dengan
komunikasi, perilaku media massa, opini publik dan interaksi sosial haruslah
benar-benar mencerminkan ikatan normatif religius. Dengan ikatan ini diharapkan
transaksi komunikasi dapat berjalan secara baik dan konstruktif, karena adanya
dorongan spirit spiritual.
A. Seminar
Seminar adalah suatu pertemuan yang membahasa suatu topik atau masalah yang
khusus secara ilmiah di bawah pimpinan atau pengurus yang ahli dan berwenang
dalam bidang tersebut yang menghasilkan sebuah keputusan acuan berpikir di
masa yang akan datang. Seminar merupakan sarana yang digunakan oleh
kelompok kecil untuk menyalurkan ide- ide dan gagasan baru yang dimiliki
kelompok tersebut. Biasanya sebuah kelompok atau komunitas mengundang
narasumber yang mempunyai korelasi dan keterkaitan dengan seminar dan
komunitas tersebut.
C. Diskusi panel
D. Workshop
Workshop adalah suatu pertemuan ilmiah kecil antara para ahli (pakar) untuk
membahas masalah praktis atau yang bersangkutan dengan pelaksanaan dalam
bidang keahliannya untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya
dan dalam lokakarya menghasilkan suatu produk yang dapat digunakan oleh
peserta.
E. Talkshow
Talkshow adalah sebuah program televisi atau radio seseorang atapun komunitas
berkumpul bersama untuk mendiskusikan berbagai hal topik dengan suasana
santai tapi serius, yang dipandu oleh seorang moderator. Talkshow juga
menghadirkan tamu berkelompok yang ingin mempelajari berbagai pengalaman.
Fungsi terapi. Fungsi ini hanya ada pada kelompok tertentu saja yang
memang memiliki tujuan untuk membantu menerapi para anggota kelompok agar
mencapai perubahan personal sebagai mana yang diinginkan.
2.5 Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah
lisan maupun tulisan atau bentuk komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik
dalam bentuk percakapan maupun tulisan (speak language). Komunikasi ini
paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka
mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka,
menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar
perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Dalam komunikasi
verbal itu bahasa memegang peranan penting. Komunikasi Verbal mengandung
makna denotative. Media yang sering dipakai yaitu bahasa. Karena, bahasa
mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain. Pengertian
komunikasi lisan ialah bentuk komunikasi dengan mengucapkan kata-kata secara
lisan dan langsung kepada lawan bicaranya. Biasanya komunikasi lisan dapat
dilakukan pada kondisi para personal atau individu yang berkomunikasi
berhadapan langsung Contohnya, saat berkomunikasi dengan tatap muka
langsung, selain itu komunikasi lisan ini juga dapat dilakukan melalui alat yang
berupa computer yang telah dilengkapi dengan fasilitas konferensi jarak jauh
(computer teleconference ) dapat juga tatap muka yang melalui televise sirkuit
tertutup.
3.2 Saran
Diharapkan seluruh mahasiswa dapat membantu terjalinnya komunikasi
yang baik dalam berbagai metode yang sudah dikemas dalam bentuk ilmu
teknologi masa kini yang suda di era digital. Dengan demikian mahasiswa harus
mampu memberikan bentuk-bentuk ataupun teknik dalam menjalankan
komunikasi yang baik dengan sesama
DAFTAR PUSTAKA
Alo Liliweri, Dasar-dasar Komunikasi Antarbudaya, Cet. IV (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009), h. 8.
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Cet. XIV (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2010), h. 68-69
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Cet. III, (Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti, 2003)
Rosmawanty, H.P. 2010. Mengenal Ilmu Komunikasi. Bandung: Widya
Padjadjaran.