Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah

Komunikasi Antar Pribadi

Dosen Pembimbing : Mudaim, M.psi

Disusun Oleh :

Aziz Irawan Hakim Npm : 21130006

Fahira Novariyani Npm : 21130026

I Gede Gunawan Npm : 21130044

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadiran Allah SWT karna telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga Makalah Komunikasi Antar Pribadi dengan Judul “ Sistem
Komunikasi Interpersonal ” ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Selanjutnya Sholawat serta salam senantiasa kami curahkan kepada nabi


Muhammad SAW, yang mana telah membawa umatnya dari zaman jahilliyah
hingga zaman terang benderang yaitu islam.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mudaim, M.psi. selaku dosen
pembimbing dari mata kuliah Komunikasi Antar Pribadi yang telah memberikan
tugas makalah ini, sehingga memberikan kesempatan kepada penyusun untuk
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai hal yang dibahas.

Dan terakhir penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca, untuk memperbaiki setiap kekurangan pada
makalah-makalah selanjutnya.

Metro, 4 April 2022

Penyusun,

Kelompok
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Komunikasi Interpersonal sebagai Sistem


B. Aturan dan Harapan
C. Presepsi
D. Konsep Diri

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia adalah makhluk sosial. Kehidupan manusia tidak akan
lepas dari kebutuhan untuk bergaul dengan sesamanya. Kebutuhan ini
merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi manusia selain kebutuhan
utama yang lainnya. Karena adanya kebutuhan inilah manusia akan
melakukan interaksi dengan sesamanya untuk mencapai tujuan tertentu.
Interaksi antar manusia tersebut dapat dilakukan melalui komunikasi
interpersonal.
Komunikasi interpersonal biasanya dilakukan oleh dua orang atau
lebih. Orang tersebut akan melakukan interaksi yang saling berbalasan dan
saling mempengaruhi. Komunikator akan menyampaikan pesan yang
didasari dari aturan dan harapan penyampaian pesan itu sendiri sehingga
komunikator akan melakukan proses komunikasi kepada komunikan agar
komunikasi tersebut mencapai tujuan dan nantinya menghasilkan suatu
output tertentu. Hal inilah yang dinamakan komunikasi interpersonal
sebagai suatu sistem. Sebagai suatu sistem, unsur – unsur yang ada dalam
komunikasi interpersonal saling terkait satu sama lain. Ketiadaan satu
unsur akan menggangu unsur yang lainnya. Oleh karena itu, diperlukan
pemahaman yang lebih mengenai unsur – unsur dari sistem komunikasi
interpersonal itu sendiri yaitu unsur input ( aturan dan harapan, presepsi,
dan konsep diri), proses, dan output.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian komunikasi interpersonal sebagai suatu sistem?
2. Bagaimana Aturan dan Harapan dalam komunikasi interpersonal?
3. Bagaimana Peran Presepsi dalam komunikasi interpersonal?
4. Bagaimana Peran Konsep Diri dalam komunikasi interpersonal?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi interpersonal sebagai suatu
sistem.
2. Untuk mengetahui tentang aturan dan harapan dalam komunikasi
interpersonal.
3. Untuk mengetahui tentang peran presepsi dalam komunikasi
interpersonal.
4. Untuk mengetahui tentang peran konsep diri dalam komunikasi
interpersonal.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Komunikasi Interpersonal sebagai Sistem


Geoffrey Gordon (melalui Suranto Aw 2011:55) mendefinisikan
sistemsebagai suatu agregasi atau kumpulan objek-objek yang terangkai
dalam sebuah pola interaksi dan saling ketergantungan yang teratur. Togar
M.Simatupang (melalui Suranto Aw 2011:55) menyebutkan lima unsur
utama yang terdapat dalam sistem, yaitu:
1. Elemen – elemen atau bagian – bagian
2. Adanya interaksi atau hubungan antar elemen – elemen atau bagian –
bagian
3. Adanya sesuatu yang mengikat elemen – elemen atau bagian – bagian
tersebut menjadi suatu kesatuan
4. Terdapat tujuan bersama, sebagai hasil akhir
5. Berada dalam suatu lingkungan yang kompleks.

Di dalam sistem tersebut terdapat komponen – komponen yang saling


berpengaruh yang sangat menentukan efektivitas kerja sebuah sistem. Ada
tiga komponen sistem, yaitu input, proses (pengolah), dan output. Input
merupakan komponen penggerak, proses (pengolah) merupakan sistem
operasi, dan output menggambarkan hasil-hasil kerja sistem.

Komunikasi interpersonal sebagai sebuah sistem berarti dalam proses


komunikasi itu juga terdapat komponen input, proses, dan produk. Input
adalah komponen penggerak, sumber daya awal yang menggerakkan
proses komunikasi interpersonal, misalnya harapan dan aturan. Tubbs &
Moss terjemahan Deddy Mulyana (melalui Suranto Aw 2011:55)
menegaskan bahwa harapan dan aturan menggerakkan manusia untuk
berkomunikasi. Tidak ada dua orang manusia, bagaimanapun akrabnya
hubungan mereka, benar-benarhidup terlepas dari aturan-aturan dan
harapan-harapan masyarakat. Sejalan dengan perkembangan hubungan
mereka, mereka juga mengembangkan sejenis masyarakat miniatur, suatu
sistem sosial dua orang yang dilengkapi beberapa aturan dan harapan,
beberapa ganjaran dan hukuman yang berlaku di antara mereka berdua.
Elemen input yang juga menggerakkan proses komunikasi interpersonal
ialah adanya persepsi interpersonal dan konsep diri. Manusia adalah
makhluk berpikir yang memiliki nalar rasional untuk menilai segala
stimuli. Proses menilai stimuli adalah persepsi. Di samping itu, manusia
juga mempunyai ukuran kepatutan dalam berperilaku yang bersumber dari
konsep diri.

Komponen proses, berarti proses komunikasi interpersonal itu sendiri.


Aturan dan harapan tersebut menggerakkan komunikator dan komunikan
berinteraksi. Materi yang diinteraksikan adalah pesan. Proses komunikasi
interpersonal tersebut hendak mencapai tujuan tertentu yang menjawab
entah dalam bentuk komponen produk, yaitu berupa pengetahuan, sikap,
atau perilaku. Konsep komunikasi sebagai sebuah sistem ini dapat
disajikan dalam bentuk skema sebagaimana gambar berikut :

Gambar 1 mengindikasikan bahwa komunikasi interpersonal


merupakaninteraksi interpersonal antara komunikator dengan komunikan.
Interaksi interpersonal itu digerakkan oleh komponen input yang terdiri
dari aturan dan harapan, serta persepsi dan konsep diri. Produk aktivitas
komunikasi interpersonal mungkin saja sekedar memberikan informasi
atau pengetahuan,mengubah sikap, ataupun mengubah perilaku
komunikan.

Togar M. Simatupang (melalui Suranto Aw 2011:56) menyebutkan


ada dua macam sistem, yaitu sistem alamiah dan buatan. Sistem alamiah
adalah sistem yang telah terbentuk dengan sendirinya yang dapat ditemui
di alam bebas misalnya sistem ekologi, tata surya, dan sebagainya.
Sedangkan sistem buatan adalah sistem yang diciptakan dan dikendalikan
dengan tujuan tertentu.Dengan demikian, sistem komunikasi interpersonal
termasuk sebuah sistem buatan, dengan alasan: (a) adanya sistem
komunikasi interpersonal karena direncanakan dan diciptakan sebagai
upaya untuk transaksi informasi; dan (b)dalam aktivitasnya, sistem
komunikasi interpersonal dikendalikan oleh pihak- pihak yang terlibat
dalam komunikasi.

B. Aturan dan Harapan


Setiap manusia hidup dalam suatu lingkungan sosial masyarakat
tertentu.Setiap masyarakat itu pasti memberlakukan adanya aturan baik
berupa nilai-nilai, norma, maupun etika yang diacu untuk ketertiban
interaksi wargamasyarakat. Selain itu, setiap individu pastilah mempunyai
harapan, tujuan,keinginan, cita-cita. Harapan itu sendiri dipengaruhi oleh
motivasi, pengalaman, dan kepribadian setiap individu. Jadi, dapat
dikatakan bahwa aturan dan harapan menjadi input yang menggerakkan
individu melakukan komunikasi interpersonal. Harapan dan aturan harus
berjalan bersamaan. Jika hanya harapan saja tanpa ada aturan, cenderung
mendorong manusia untuk serakah, melakukan berbagai hal untuk
mengejar keuntungan sendiri dan mengabaikan hak orang lain.
Setiap individu memiliki harapan dan aturan yang saling berbeda
dengan yang lain, maka situasi ini menghasilkan karakter cara
berkomunikasi interpersonal setiap individu bersifat unik, khusus, dan
berbeda dengan orang lain.
Kitty O. Locker (melalui Suranto Aw 2011:58) mengatakan bahwa
cara berkomunikasi seseorang dipengaruhi oleh norma sosial budaya yang
bersumber dari national culture, organizational culture, dan personal
culture.
Aturan yang ada di dalam masyarakat beraneka ragam sehingga
beraneka ragam pula praktik-praktik komunikasi. Risikonya adalah terjadi
perbedaan parameter benar-salah dan baik-buruk dalam diri satu orang
dengan yang lainnya. Praktik komunikasi yang menurut saya benar dan
baik, ada kemungkinan menurut anda salah dan buruk. Hal tersebut dapat
menimbulkan masalah komunikasi verbal yang menjadi serius ketika
saling berkomunikasi terutama bagi orang-orang yang memiliki perbedaan
latar belakang sosial budaya yang besar.
C. Persepsi
Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi atau
menafsirkan informasi yang tertangkap oleh alat indera. Persepsi
interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang
berasal dari seseorang (partner komunikasi) baik yang berupa pesan verbal
maupun nonverbal. Persepsi memiliki peran yang sangat penting dalam
keberhasilan komunikasi. Artinya keberhasilan mempersepsi stimuli
inderawi mengantarkan kepada keberhasilan komunikasi. Oleh karena itu,
persepsi dapat dikatakan sebagai inti komunikasi.
Pemahaman kita berasal dari indera yang menangkap stimuli.
Proses indera menangkap stimuli dinamakan sensasi. Selanjutnya agar
stimuli memiliki makna, pikiran dan perasaan melakukan persepsi. Semua
penafsiran kita tentang apa yang terjadi berdasar dari persepsi. Manusia
memiliki lima panca indera yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman,
pengecapan, dan peraba. Bahkan ada yang mengatakan memiliki enam
indera, yang keenam adalah insting, naluri, nurani. Ke semua indera
tersebut bekerja secara otomatis. Ketika kita berhadapan dengan orang lain
maka keenam indera kita akan bekerja mempersepsikan perilaku dan
karakteristik orang yang kita hadapi.
Seringkali membuat persepsi untuk orang lain itu tidak mudah.
Persepsi tiap orang kepada orang lainnya belum tentu sama, bersifat bias,
dan dapat keliru. Adapula fenomena mengenai mepersepsikan orang lain
yang memang mereka sengaja membuka kesempatan untuk dipersepsikan.
Kesulitan bahkan kesalahan persepsi kadang-kadang juga terjadi manakala
isyarat yang ditransaksikan berupa istilah dan singkatan yang dipelesetkan.
Intinya adalah persepsi menghasilkan makna. Pesan terdiri dari
simbolatau isyarat yang tidak mengandung makna. Makna baru timbul
apabila kita mempersepsikan dan menafsirkan simbol tersebut.
D. Konsep Diri
Konsep diri adalah faktor yang sangat menentukan dalam
komunikasi interpersonal, karena setiap orang melakukan tindakan
dilandasi oleh konsep diri. Jalaludin Rakhmat (melalui Suranto Aw
2011:68) mendefinisikan bahwa konsep diri sebagai gambaran dan
penilaian diri kita, pandangan, dan perasaan kita tentang diri kita sendiri.
Berdasarkan pendapat di atas, ditegaskan bahwa setiap orang pasti
mengenali dirinya sendiri.
Salah satu cara untuk mengenali diri sendiri menurut Charles
Horton Cooley yaitu dengan looking glass self (melihat diri dengan
cermin). Artinya, setiap orang dapat mengenali dirinya dengan seolah-olah
meletakkan cermin di depannya sehingga profil diri orang tersebut dapat
dikenalinya. Sesungguhnya kita tidak berhadapan dengan cermin, tetapi
berhadapan dengan orang lain. Melalui orang lain kita dapat bertanya
mengenai penilaian terhadap diri kita. Jadi, penilaian orang lain atas diri
kita itulah yang merupakan gambaran objektif diri kita berdasarkan sudut
pandang orang lain.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi interpersonal sebagai suatu sistem berarti dalam proses
komunikasi juga terdapat komponen-komponennya yaitu input (aturan dan
harapan), proses (interaksi interpersonal), dan output (pengetahuan, sikap,
perilaku). Aturan dan harapan menjadi input yang menggerakkan individu
melakukan komunikasi interpersonal. Aturan dan harapan berjalan
bersamaan dan harapan perlu dipandu oleh aturan. Persepsi merupakan inti
komunikasi yang menjadi faktor penentu keberhasilan komunikasi
interpersonal serta Konsep diri merupakan salah satu faktor yang
menentukan keberhasilan komunikasi interpersonal, karena orang yang
akan melakukan komunikasi atau tindakan dilandasi oleh konsep diri.
DAFTAR PUSTAKA

Psikologi Komunikasi, Jalaluddin Racmat, 2013, PT. Remaja Rosdakarya,


Bandung.

Komunikasi Interpersonal, Suranto Aw, 2011, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai