Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 3

Mata Kuliah : Teori dan Metode Intervensi Sosial


Nama : Berlina Sibagariang
NIM : 043885355
UPBBJ : Medan
Prodi : Sosiologi S-1

1. Perkembangan individu merupakan suatu proses yang dinamis yang lebih


banyak dipengaruhi oleh kemampuan berpikir, intelektualitas dan kemampuan
menerima setiap respon dari lingkungan sekitarnya. Buatlah suatu ilustrasi
yang menggambarkan bahwa individu makhluk yang dinamis, rasional dan
responsif terhadap lingkungan sosialnya.

2. Jelaskan beserta contoh pengertian masing-masing dari  :

a. Kelompok primer dan kelompok sekunder

b. Gemeinschaft dan gesellschaft

c. Kelompok formal dan kelompok informal

d. Membership group dan reference group

3. Masyarakat dan komunitas pada dasarnya berbeda dalam keluasan dan


hubungan interaksi para anggotanya. Jelaskan ciri-ciri komunitas serta
perbedaan antara komunitas dengan masyarakat.

1. Apa pengertian dari komunikasi dan wawancara serta sebutkan dan jelaskan jenis-
jenis keduanya?

Komunikasi
Kemampuan komunikasi ini sangat penting sekali dalam proses intervensi dari awal sampai
akhir. Komunikasi difungsikan sebagai sarana dan juga proses dalam memberikan informasi dan
pengetahuan.

Bentuk-bentuk komunikasi itu sendiri adalah:


1. Komunikasi intrapersonal
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi pada diri inividu itu sendiri,
komunikasi ini berupa pengolahan informasi melalui panca indra dan sistem syaraf pada
individu. Contoh komunikasi intrapersonal adalah: evaluasi diri, berpikir, merenung,
menuliskan atau menggambar apa yang sedang dirasakan
2. Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar individu atau atau komunikasi yang
dilakukan antara seseorang dengan orang lain. Bentuk komunikasi ini terdiri dari:
- Lisan : pidato,diskusi,tanya jawab lisan
- Tulisan: memo, email
- Non verbal : gerakan tubuh
3. Komunikasi dalam kelompok
Komunikasi dalam kelompok adalah kegiatan komunikasi yang berlangsung dalam satu
Kelompok atau lebih dari dua orang. Misalnya: diskusi kelompok, rapat,
4. Komunikasi antar kelompok
Komunikasi antar kelompok adalah kegiatan komunikasi yang berlangsung antara
kelompok satu dengan kelompok lain. Contoh: diskusi antara tim terapis dengan
kelompok masyarakat
5. Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasi adalah komunikasi yang berlangsung dalam organisasi.
Komunikasi ini erat kaitannya dengan jaringan komunikasi.

Wawancara
Wawancara adalah sebuah komunikasi yang lebih terarah karena ada tujuan yang ingin dicapai
pada akhir pertemuan komunikasi. Keterampilan wawancara penting dalam memberikan
intervensi. Sebelum memberikan intervensi, peneliti, terapis atau tim pekerja sosial perlu
mencari informasi permasalahan yang akan diselesaikan. Pencarian informasi ini dapat
menggunakan metode wawancara.

Dalam wawancara seorang pewawancara perlu memperhatikan bentuk komunikasi verbal dan
non verbal saat wawancara berlangsung. Selain itu, pewawancara juga harus memiliki
keterampilan dalam membuka dan mengahiri wawancara.

Jenis-jenis wawancara yaitu:


1. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara ini relatif fleksibel, karena pewawancara tidak menentukan merancang
pertanyaan sebelum wawancara dimulai. Wawancara ini mengalir saja mengikuti jawaban-
jawaban dari klien.
2. Wawancara semi terstruktur
Pewawancara tidak menentukan atau membuat pertanyaan-pertanyaan yang terstruktur,
tetapi hanya membuat poin-poin yang akan dijadikan panduan wawancara.
3. Wawancara terstruktur
Pewawancara sudah menentukan bentuk pertanyaan yang pasti

2. Tuliskan dan jelaskan tiga macam alat yang digunakan dalam asesmen transaksional
serta jelaskan maksud dari asesmen dampak sosial?
Asesmen adalah pengukuran perilaku yang menjadi target pengubahan perilaku dan asesmen
merupakan hal yang penting didalam pengubahan perilaku karena:
- menentukan apakah suatu intervensi diperlukan
- menjadi dasar pemilihan program intervensi yang paling
- tepat
- untuk mengetahui apakah terjadi perubahan perilaku
- setelah intervensi dilaksanakan
Asesmen dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Asesmen transaksional
adalah asesmen masalah yang dipengaruhi oleh interaksi teraksi dari sedikitnya dan pihak yang
berelasi. Asesmen transaksional secara khusus benfaat bagi Pl dalam mempertimbangkan
kemungkinan rencana tindakan, dan pengaruh yang diperkirakan akan timbul pada berbagai
sistem yang dilibatkan dalam si yang terkait.

Johnson selanjutnya menyatakan tiga macam alat yang dapat digunakan dalam asemen
transaksional, yakni:

A. PERSPEKTIF GANDA
Konsep ini dikembangkan oleh Dolores Norton (1978:3) yang intinya menyatakan bahwa
seorang manusia itu menjadi bagian dari dus sistem, yaitu:
1. sistem kemasyarakatan yang berfungsi mengikuti norma dan nilai-nilai dari kelompok
yang dominan dalam masyarakat; sistem yang lebih kecil yang berfungsi dalam
lingkungan sedekan dari individ Sistem yang disebut terakhir mungkin merupakan sister
kural.
Apabila asesmen menggunakan perspektif ganda, Pl akan mencari titik perbedaan,
khususnya ekspektasi yang bertentangan pada kedua sistem dimak Dalam hal ini adalah
dua hal yang perlu diperhatikan derajat perbedaan dan sejumlah karakteristik yang
berbeda, yang amat penting untuk mempertimbangkan perbedaan dari kedua sistem
tersebut. Perspektif ganda ini merupakan alat yang berguna untuk memahami transaksi
dari sebuah kelompok kultural tertentu dengan kelompok yang lebih besar dan dominan.

2. Di lingkungan masyarakat majemuk berbaur orang-orang dari saku dan agama lain
masing-masing membawa pandangan kultural, dan ekspektasi yang berbeda misalnya
terhadap peranan orang laki-laki dan orang perempuan yang berlainan. Di samping in
mungkin ada pula ekspektasi bahwa mereka yang kaya akan peduli dan suka membantu
yang miskin. Dalam kenyataan akan dijumpai bahwa antara yang diekspektasikan in
berbeda dari yang dilaksanakan. Kelompok orang kaya walaupun jumlahnya kecil
mungkin menempati kedudukaan sosial atau struktural yang lebih baik daripada mereka
yang miskin. Perbedaan-perbedaan semacam itu yang dikaitkan dengan norma, nilai dan
cara keberfungsian-sosial perlu diperhitungkan pada waktu melakukan asesmen
Perbedaan tersebut amat besar, penting bagi Pl untuk menentukan motivasi, resistensi,
dan butir- butir interventif yang tepat untuk mewujudkan penyesuaian dalam sistem
masyarakat yang dominan yang akan mempengaruhi situasi atau pemenuhan kebutuhan.
Bersama dengan klien yang terkena dampak ketidaksesuaian antara kedua sistem tersebut
perlu dikaji apakah terdapat mekanisme yang dapat mengentaskan klien dari situasi
tersebut.
B. PEMETAAN
Pemetaan merupakan sebuah alat untuk memperagakan relasi antara bagian- -bagian yang
signifikan dari sebuah situasi. Peta situasi itu mirip dengan sosiogram, tetapi menggunakan
tanda-tanda (simbol) yang memberikan makna tersendiri. Yang pertama, klien atau pusat
perhatian dari situasi dilukiskan dalam sebuah lingkaran. Apabila pusat perhatian tersebut
berupa sistem multipribadi (multiperson system), hubungan antar-anggota dalam sistem
tersebut diperagakan dengan anak panah seperti yang lazim digunakan dalam sosiogram.
Yang kedua, sistem-sistem lain yang signifikan dalam situasi digambarkan di sekeliling
lingkaran yang menjadi pusat perhatian (focal system) dalam sistem tersebut.

Hubungan antara satu elemen (satu anggota dari jaringan inter-relasi) dengan elemen yang
lain diperlihatkan dengan anak panah, yang menunjukkan arah tertentu. Jika ada hubungan
yang timbal balik dalam peta situasi tersebut, akan ditunjukkan dengan anak panah yang
kedua dengan arah yang berlawanan. Anak panah yang menggunakan garis terputus
menunjukkan adanya gangguan dalam relasi tersebut.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik diperlukan informasi tambahan mengenai relasi
lain yang dimiliki keluarga. Intervensi lain yang dapat diterapkan ialah ditujukan kepada relasi
dengan sekolah dan pembantu (pengasuh bayi) karena kegagalan relasi tersebut telah
berpengaruh kepada lebih dari sats angga keluarga. Dengan demikian relasi yang negatif tersebut
terhitung signifikan untuk dipertimbangkan dalam menyusun rencana intervensi.

C. ASESMEN DAMPAK SOSIAL


Jenis asesmen ini merupakan gerakan interdisipliner yang sedang berkembang sebagai tanggapan
terhadap kebutuhan untuk asesmen sosial dan lingkungan mengenai dampak proyek-proyek baru
yang dikembangkan di lingkungan masayarakat, seperti misalnya pembuatan bendungan besar
(yang akan menenggelamkan beberapa desa), jalan raya, lapangan golf, dan perubahan pola
penggunaan lahan.

Sebuah kampung di mana penduduknya lebih banyak mempunyai hubungan keluarga akan
mengalami gangguan rasa nyaman pada waktu dibangun sebuah jalan tol yang membelah
kampung tersebut menjadi dua. Hubungan silaturahmi keluarga. menjadi terganggu karena dua
bagian kampung tersebut dipisahkan oleh jalan raya yang berpagar. Dampak dari pembangunan
jalan tol itu mungkin baru terasa sesudah jalan tol itu digunakan. Jenis keuntungannya bersifat
ekonomis, antar lain harga jual tanah di sekitar jalan tol naik. Tanah tidur (lahan yang dibiarkan
saja tidak produktif, dan ditumbuhi ilalang) dan tidak dikelola oleh petani akan dimanfaatkan
untuk keperluan lain, misalnya untuk perumahan seperti yang dapat diamati di sekitar jalan tol
tersebut.

Begitu juga masyarakat akan menerima dampak negatif seperti polusi udara dan lingkungan
sebagai akibat dari pembangunan sebuah pabrik semen di dekat tempat pemukiman penduduk.
Mereka harus hidup tidak nyaman lagi karena mereka harus menghirup debu semen setiap hari,
sumber air yang tercemar, jalan menjadi padat oleh lalu lintas kendaraan besar. Pada industri
lain, yang mengeluarkan sisa produksi bahan kimiawi, akan membuat masyarakat di sekitarnya
menderita. Mereka tidak dapat lagi menggunakan sungai yang dijadikan sumber air karena
tercemar oleh limbah industri. Walau dalam peraturan tentang pembangunan sebuah kawasan
industri yang mewajibkan pabrik menyediakan sarana pengolahan limbah, ternyata pengelola
pabrik tidak mengolah limbah secara optimal. Di samping dampak sosial yang negatif, terdapat
pula dampak yang positif.

Dampak positif yang mungkin ada ialah bahwa sebagian dari masyarakat di sekitar pabrik
memperoleh pekerjaan di pabrik, sebagian lagi dari masyarakat menyediakan bagian dari tempat
tinggalnya untuk pemondokan, dan sebagian lagi membuka warung makan sederhana. Namun
masyarakat di sekitar pabrik baru tersebut juga akan kecew karena, walaupun prinsip disetujui
untuk menggunakan tenaga kerja yang berasal dar perkampungan di sekitar itu. Kebutuhan
tenaga yang berpendidikan dan berketrampilan khusus tidak dapat dipenuhi oleh warga
masyarakat di sekitar pabrik sehingga pihak pabrik menerima tenaga kerja dari luar.

Sebuah asesmen dampak sosial merupakan asesmen situasional. Teknik penelitian banyak
digunakan untuk pengumpulan data, yang juga sangat bergantung pada kemampuan,
pengetahuan, pengalaman dan kreativitas PL. Data yang dikumpulkan termasuk data yang
diproyeksikan akan menjadi kenyataan di waktu yang akan datang.

Sebagian asesmen dampak sosial menggunakan proses menyusun profil, proyeksi, paparan
(display) dan mitigasi.

Penyusunan profil ialah mengidentifikasikan individu dan sistem yang akan menerima dampak
dari perubahan. Sedapatnya dikumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang akan
terkena dampak. Kemudian data yang ada dipelajari, dianalisis dampak yang mungkin paling
berat menimpa sistem, bagaimana mengurangi atau memperkecil dampak buruk yang akan
menimpa mereka. Pada akhirnya, berdasarkan data yang dikumpulkan tersebut dapat
dipertimbangkan langkah-langkah pelaksanaan yang berdampak merugikan yang paling kecil
bagi masyarakat. Dampak negatif harus ditekan serendah mungkin sedang dampak yang positif
dipelihara dan dikembangkan. Dengan demikian nilai tambah atau positif harus dijadikan
pegangan untuk merancang pembangunan yang menguntungkan masyarakat.

Yang kedua proyeksi ialah pemroyeksian yang merupakan sebuah proses untuk mendeskripsikan
implikasi dari perubahan tersebut terhadap sistem-sistem yang terkena dampak. Menyusun
proyeksi ini petugas yang berwenang harus mempunyai wawasan ke masa depan, artinya dalam
jangka waktu sepuluh tahun, duapuluh, atau tiga puluh tahun yang akan datang, seorang
perencana harus mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Seorang
perencana tata kota misalnya diperlukan untuk menyusun proyeksi dimaksud.

Membuat paparan ialah menyusun analisis mengenai pilihan-pilihan yang ada untuk mencegah
timbulnya dampak negatif yang sudah diduga akan ada dan dapat diidentifikasikan. Mitigasi
ialah memilih alternatif pilihan yang akan digunakan untuk mencegah atau mengurangi dampak
negatif terhadap perubahan yang diusulkan. Asesmen dampak sosial ini lebih banyak dilakukan
terhadap perubahan-perubahan yang akan dilaksanakan pada lingkungan masyarakat tertentu.
3. Jelaskan faktor utama yang saling berkaitan jika ingin memahami bagaimana cara
pemberian pengaruh serta jelaskan yang dimaksud dengan pemaksaan positif dan
pemaksaan negatif?

Dalam intervensi sosial ungkapan memberi pengaruh kepada klien atau sistem klien tidak
terlepas dari upaya melakukan perubahan yang berencana. Pemberian pengaruh sebagai suatu
bentuk intervensi berupaya menciptakan suatu kondisi atau perkembangan yang ditujukan
kepada seorang klien atau sistem klien. Melalui pengaruh itu diupayakan agar klien atau sistem
klien termotivasi untuk bersedia berpartisipasi dalam usaha perubahan tersebut.
Untuk menciptakan suatu kondisi di mana sistem klien dapat mencapai hasil atau tujuan yang
diharapkan dengan menerapkan metode yang tepat, PI perlu menggunakan berbagai sumber yang
melandasi upaya penciptaan situasi yang berpengaruh. Ada beberapa unsur yang dapat digunana
sebagai landasan dalam memberikan pengaruh yaitu:
1. Pengaruh dan keahlian/Kepakaran
PI memperoleh pengetahuan dan keahliannya melalui pendidikan dan pelatihan khusus
serta pengalaman yang fundamental dari kemampuan memberi pengarus yang dimilikinya.
Adapun bidang-bidang dan keahlian yang dimiliki adalah:
a. Pengetahuan dan keahlian dalam hubungan antar-pribadi, ini sangat perlu bagi PI untuk
memudahkan PI melakukan pendekatan dalam melaksanakan tugas-tugasnya memberikan
bantuan. Pengetahuan tersebut mencakup:
- Kemampuan untuk membentuk dan memelihara hubungan-hubungan yang jelas
tujuannya, yang dilandasi dengan objektivitas dan sadari diri
- Pengetahuan tentang dinamika antar-pribadi dan bentuk-bentuk komunikasi, baik
yang verbal maupun non verbal.
- keterampilan untuk wawancara, memberikan dukungan dan sebagainya.
- Hal tersebut bisa membantu mengubah sikap klien dan memandang masalahnya seara
objektif, bukan secara emosional, sehingga dapat diajak dan dipengaruhi untuk
berpartisipasi dalam mengatasi masalahnya.

b. Pengetahuan tentang proses perubahan berencana, dan tahap


c. perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap pencapaian sasaran
d. perubahan
e. Pengetahuan tentang tingkat-tingkat perkembangan pribadi manusia
f. Pengetahuan tentang bidang permasalahan sosial
g. Pengetahuan tentang model-model pengembangan dan sistem-sistem

2. Sumber-sumber material dan pelayanan


a. Sumber-sumber material dan pelayanan yang sudah dilembagaan sehingga dapat:
- diklasifikasikan jenisnya,
- dilakukan cara memperoleh sumber tersebut
- dikoordinasikan untuk memudahkan pelayanan rujukan dan mencegah duplikasi.
b. Terjalin relasi kelembagaan berbagai sumber pelayanan di masyarakat.

3. Kewenangan
Ada kewenangan memberikan pengaruh yang diperoleh Pl yang bersumber dari:
- Pendidikan professional
- Jabatan formal dalam struktur organisasi
- Jabatan dengan fungsi kontrol

4. Status dan reputasi


a. Status Pl terkait dan ditentukan oleh kedudukan formalnya dalam sebuah organisasi.
b. Reputasinya merupakan atribut pribadinya yang antara lain ditentukan oleh
c. keberhasilan dirinya dalam menjalankan tugas-tugas profesional pada masa kini dan
masa lampau. c. Reputasinya juga terbawa oleh prestise lembaga di mana ia bekerja atau

5. Karisma dan daya tarik pribadi


a. Daya tarik pribadi Pl bersumber pada atribut pribadinya seperti: kepribadiannya dan
integritas sosial yang tinggi
b. Dalam kerja sama dengan pihak-pihak lain, ia berhasil untuk meningkatkan semangat
kerja, dan kerja sama yang efektif untuk mencapai tujuan perubahan berencana

6. Kontrol terhadap arus informasi


a. Informasi yang lengkap dan akurat dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
b. Akses kepada orang-orang yang memegang kendali informasi memberikan kesempatan
bagi Pl untuk meneruskan pengaruhnya terhadap orang-orang atau lingkungan yang ada
dalam pengaruh pengendali arus informasi tersebut.

7. Relasi-relasi yang sudah mapan


a. Upaya mengadakan intervensi yakni melakukan perubahan berencana adakalanya tidak
dapat ditangani sendiri oleh Pl atau organisasi yang dwakinya
b. Menjalankan intervensi dalam kehidupan organisasi, seringkali diperlukan pendekatan
komprehensif. Melalui relasi antar lembaga yang sudah dialin secara mapan, Pl dengan
mudah bekerjasama atau memanfaatkan sumber- sumber pelayanan dari pihak lain.

PEMAKSAAN (INDUCEMENT)
"Inducement" adalah kata Bahasa Inggeris yang berarti insentif, atas semua yang mendorong
seseorang untuk melakukan tindakan atau berupaya untuk melakukan sesat yang sudah
ditentukan. Digunakan dalam situasi di mana dua pihak, yakni PI dan klien (sistem klien) terlibat
dalam kegiatan intervensi sosial, PI dan klien (sistem klien) terlibat untuk interaksi khusus yang
sudah diarahkan untuk menuju perubahan berencana bagi klien pasem klien). Antara kedua pihak
telah ada kesepakatan untuk menjalankan langkah-langkah kegiatan yang sudah disepakati untuk
mengembalikan keberfungsian-sosial klien.

Kesepakatan sudah dimulai sejak awal sekali yaitu waktu bersama-sama membuat rencana
kegiatan. Dengan demikian mereka sudah mengikat diri dalam sebuah "perencanaan
kontraktual", masing-masing pihak telah menetapkan peranannya.

Dalam proses pembelajaran biasa diterapkan "reward and punishment" yaitu and atau ganjaran
diberikan kepada murid apabila murid menyelesaikan tugas dengan baik, Ganjaran seringkali
berupa pujian, tepuk tangan, acungan jempol, mungkin juga berupa buku, atau benda lainnya.
Apabila tugas yang diselesaikan hasilnya kurang bagus, murid diberi sanksi atau hukuman, yang
berupa teguran, tetapi bukan diolok-olok. "Reward” Ini menjadi sarana untuk mendorong murid
belajar dengan baik, berprestasi sesuai dengan harapan Dengan kata lain, "world patchment
merupakan suas s wk mmpengaruhi perilaku belajar murid untuk mencapai hasil belajar yang
buk Proses perubahan berencana yang dijalani klien (sistem klien) adalah - dengan proses belajar
murid di kelas.

Istilah "Inducement fungsinya sama deng serupa istilah "and" Kata "Inducement digunakan
dalam situasi pemberian hanya kepada klien. Dalam perencanaan kontraktual, PI memberikan
perangsang bahwa pada tahap tertentu klien akan diberi kesempatan untuk menentukan langkah
kegiatan sendiri, dan PI hanya mendampingi, klien diberi kesempatan untuk memutuskan sendin
apa yang ingin dikerjakan dengan cara kerja yang dimiliki klien, sedang Pl berfungs sebagai
fasilitator. Sampai pada akhirnya klien memutuskan untuk mengakhiri relasi dan interaksi
dirinya dengan PI dan lembaga yang diwakili Pl. Program perubatan berencana pada hakikatnya
bertujuan untuk memandirikan klien sehingga dia dapat atau mampu mengatasi masalahnya
sendiri.

Kata memaksa, yakni makna yang terbawa dalam kata indusmen (inducement) kadang
diperlukan dalam usaha mempengaruhi orang lain demi kebaikan atau untuk menyelesaikan
suatu permasalahan sosial yang dialaminya. Ada kemungkinan orang tersebut tidak tahu, atau
enggan untuk berubah atau takut kehilangan posisi atau peran tertentu. Proses pemaksaan terjadi
bukan semata-mata untuk kepentingan si pemaksa (bisa juga seorang PI), tetapi hanya untuk
kepentingan yang dipaksa (sistem klien). Pihak yang menjadi klien dalam hal ini bisa seorang
individu, kelompok, organisasi atau komunitas.

Istilah pemaksaan (inducement), dalam pembahasan di sini, dalam bahasa Sosiologi sering juga
dikaitkan dengan kata sanksi, yang mungkin sudah pernah dibahas pada matakuliah Pengantar
Sosiologi. Sanksi ada yang bersifat positif, dan ada pula yang bersifat negatif. Pemaksaan di sini,
mengandung makna mempengaruhi klien (baik individu, kelompok, organisasi atau komunitas)
atau kelompok sasaran lain dengan jalan memberikan hadiah atau insentif dengan syarat: kalau
sasaran melaksanakan, dan mengikuti atau memenuhi usaha pemberian pengaruh. Pemaksaan
dengan pancingan hadiah atau insentif disebut juga pemaksaan positif. Dan apabila dalam
keadaan sebaliknya klien tidak melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan, maka demi
pelatihan disiplin kerja, klien diancam atau diberi sanksi atau hukuman. Hukuman yang
diberikan adalah dalam rangka mendidik, dan bukan karena BALAS DEMDAM. Upaya
pemberian pengaruh yang berakhir dengan pemberian sanksi dinamakan pemaksaan negatif.

Untuk dapat melakukan indusmen atau pemaksaan, PI harus mempunyai akses terhadap sumber-
sumber hukum atau ketentuan-ketentuan sosial tertentu atau sanksi yang diperlukan, yang
diyakini tepat dan efektif. Hal ini penting agar pemberian hadiah atau sanksi tersebut sesuai
dengan ketentuan hukum yang ada dan nilai-nilai dan berlaku di masyarakat. Hadiah atau
insentif dalam pemberian pengaruh, diberikan setelah sistem klien bertindak atau melakukan
perubahan perilaku sesuai dengan yang direncanakan dan diinginkan

Dalam hal ini PI perlu menyusun secara spesifik tindakan apa saja yang diinginkannya dan
sesuai dengan perubahan yang direncanakan. Dengan indusmen ini, sistem klien ditingkatkan
rasa tanggung jawabnya untuk melakukan tindakan-tindakan yang diharapkan. Indusmen itu
dengan demikian adala sebuah upaya bantuan yang bersyarat, yaitu disediakan insentif jika
dilaksanakan dengan baik, dan diberikan sanksi jika hasilnya tidak sesuai dengan kesepakatan
yang sudah disusun bersama. Namun demikian, sanksi ini sebenarnya tidak akan diwujudkan
sampai sistem klien itu benar-benar tidak mengindahkannya Ada kalanya PI bekerjasama dengan
lembaga lain dalam menyelesaikan masalah klien. Oleh karena itu, Pl berkewajiban untuk
memberitahu partner atau rekan kerjanya mengenai pelaksanaan indusmen dimaksud. Partner
kerja PI kemungkinan secara langsung atau tidak langsung, mempunyai kontrol terhadap usaha
perubahan perilaku tertentu. Sistem-sistem yang lain harus diyakinkan bahwa Pl benar-benar
akan melaksanakan hukuman atau memberikan hadiah dimaksud. Hal ini berarti bahwa Pl
mempunyai pengaruh terhadap orang lain yang juga memegang sebagian kontrol terhadap klien
(sistem klien).

Perlu diketahui bahwa apabila PI berhasil menggunakan indusmen ini terhadap sistem kliennya
yang mempunyai kedudukan sosial tertentu, maka secara langsung ataupun tidak langsung, hal
yang sama juga dapat diterapkan pada sistem klien lainnya, baik yang setara atau lebih rendah
atau lebih tinggi kedudukan sosialnya, atau yang mempunyai kewenangan lebih besar. Begitu
juga terhadap orang-orang yang mempunyai sumber-sumber pengaruh yang luar biasa kuatnya.
Dalam situasi semacam itu dan jika Pl ragu untuk melaksanakannya sendiri, maka ia dapat
dengan pertimbangan yang bijaksana menggunakan pihak lain, yang terjalin dalam jaringan kerja
sama, untuk melakukan indusmen. Pihak lain yang digunakan tersebut tentunya harus
mempunyai kedudukan strategis, misalnya orang yang menguasai jalur-jalur penggunaan hadiah
yang diinginkan oleh sistem klien atau hukuman yang ingin dihindari oleh sistem klien Hadiah
dan hukuman yang terkait dengan indusmen bersifat mengikat semua piha yang terlibat dalam
proses perubahan berencana. Dengan demikian, pemberian hadiah dan sanksi itu, mempunyai
kekuatan sosial, karena semua pihak akan selalu berupa mendukung perilaku yang sesuai dengan
kesepakatan bersama sebelumnya.

Sumber:
1. BMP SOSI4304 TEORI DAN METODE INTERVENSI SOSIAL

Anda mungkin juga menyukai