Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2

HUBUNGAN MASYARAKAT

Tutor: Joni Afriansyah, M.I.Kom

Dikerjakan Oleh:

NADILA FIRDINIA

NIM 050614008

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TERBUKA

2023
Tugas 2

Seorang manajer Humas menyadari bahwa komunikasi memiliki pengaruh terhadap kinerja
karyawan di perusahaannya. Ia melihat saat ini terdapat masalah komunikasi internal yang
bedampak pada pencapaian tujuan perusahaan.

Menindaklanjuti kondisi itu, ia mendesain sebuah riset dengan tujuan memahami jaringan
dan pola komunikasi internal di perusahaanya. Riset tersebut diharapkan dapat menghasilkan
model alur komunikasi yang lancar dalam perusahaan. Selain itu, ia juga ingin memetakan
individu yang memiliki peran penting (key actor) yang akan memudahkan Humas saat
diseminasi informasi.

Penelitian merupakan salah satu tahapan dalam model proses kerja Humas. Berdasarkan
kasus di atas, analisislah jenis penelitian Humas yang tepat untuk dilakukan oleh manajer
Humas tersebut

Jawab:

Lerbringer (1988) dalam public relation review yang dikutip oleh Ngurah Putra (1999)
mengemukakan empat jenis penelitian dalam kehumasan, yakni environmental monitoring,
public relation audit, communication audit, dan social audit. Menurut saya berdasarkan kasus
di atas, penelitian humas yang tepat untuk dilakukan adalah communication audit.

Audit komunikasi memiliki tujuan untuk mengevaluasi efektivitas dan produktivitas


organisasi. Hasil audit komunikasi berupa analisis dan rekomendasi, yang bertujuan untuk
merumuskan solusi jika terdapat masalah dalam organisasi. Audit komunikasi tidak hanya
memberikan solusi, tetapi juga dapat mengakibatkan perubahan dalam pekerjaan, termasuk
pemberhentian atau pemindahan. Tujuan utama dari audit komunikasi organisasi adalah
memahami, menganalisis, dan memberikan rekomendasi agar komunikasi di organisasi
menjadi lebih efektif.

Secara keseluruhan, audit komunikasi digunakan untuk memantau dan mengevaluasi media,
iklim, dan informasi yang disampaikan dalam organisasi. Ketidakseimbangan antara harapan
pegawai dan kenyataan yang mereka alami sering terjadi dalam organisasi. Sebagai contoh,
ketidakjelasan instruksi kerja dari atasan bisa menimbulkan keluhan di kalangan pegawai.
Salah satu penyebab komunikasi yang tidak efektif adalah adanya banyak tingkat hierarki
dalam organisasi, yang dapat menyebabkan distorsi informasi.

Audit komunikasi menitikberatkan pada identifikasi masalah dan faktor-faktor penghambat


dalam pelaksanaan sistem komunikasi yang belum berjalan dengan baik. Audit komunikasi
bertujuan untuk menentukan area-area di mana terdapat kelebihan atau kekurangan informasi,
baik dalam hal topik, sumber, atau saluran komunikasi tertentu

Selain itu, audit komunikasi juga dapat mengenali kategori dan contoh pengalaman atau
peristiwa komunikasi yang tergolong positif ataupun negatif, dapat memberikan rekomendasi
tentang perubahan ataupun perbaikan yang perlu dilakukan berkaitan dengan sikap, perilaku,
praktek kebiasaan dan keterampilan yang didasarkan atas hasil analisis audit komunikasi,
dapat mengenali sumber-sumber kemacetan (bottleneck) arus informasi dan para penyaring
informasi (gatekeeper) dengan membandingkan peran-peran komunikasi dalam praktek,
seperti penyendiri (isolate), penghubung (liaison), anggota kelompok (group member) dengan
peran-peran yang seharusnya sebagaimana diharapkan oleh bagan organisasi dan uraian
tugas.

Adapun teknik pengumpulan data yang bisa dilakukan adalah dengan cara:

1. Survey
Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara komprehensif. Survei yang
dilakukan dalam melakukan penelitian itu biasanya dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner, dengan tujuan untuk mengetahui: siapa mereka, apa yang mereka pikir,
rasakan, atau kecenderungan suatu tindakan. Di zaman modern ini, tim humas bisa
memanfaatkan email untuk mengirimkan survey ke setiap anggota organisasi.
2. Interview
Wawancara tatap muka adalah kegiatan wawancara yang dilakukan dengan tanya
jawab tatap muka perorangan, pertemuan satu pewawancara dengan satu responden.
Tujuan utamanya adalah untuk memeriksa, menguji, ataupun melengkapi data yang
diperoleh melalui alat-alat ukur lainnya.
3. Analisis Jaringan
Digunakan guna mengetahui operasional komunikasi jaringan dan penempatan
individu dalam peran komunikasi sebagai Star, Bridge, liaison, isolate, atau anggota
kelompok. Berikut ini penjelasan mengenai peran individu tersebut:
 Star merupakan individu yang memiliki tingkat intensitas komunikasi paling
sering terjadi.
 Bridge yaitu anggota kelompok dalam satu organisasi yang menghubungkan
anggota kelompoknya dengan anggota dari kelompok lain sehingga
menjembatani dua atau lebih kelompok secara bersamaan.
 Isolate adalah anggota organisasi yang mempunyai kontak sangat terbatas
dengan orang lain dalam kelompok.
 Liaisons, memiliki peran yang serupa dengan bridge tetapi individu itu sendiri
bukanlah anggota dari suatu kelompok, namun individu ini menjadi
penghubung antar satu kelompok dengan kelompok lainnya.
 Anggota kelompok, yaitu individu yang tergabung pada suatu kelompok.
4. Pengalaman Komunikasi
Metode ini digunakan untuk menggali data yang lebih mendalam dengan
mengumpulkan deskripsi rinci dari responden tentang pengalaman komunikasi yang
dianggap berhasil atau gagal. Deskripsi ini membantu peneliti untuk mengidentifikasi
apakah komunikasi dalam suatu organisasi dianggap efektif atau sebaliknya.
5. Buku Harian Komunikasi
Digunakan guna mengetahui indikasi dari perilaku komunikasi aktual diantara
individu, kelompok, serta lingkungan organisasi. Indikator yang diperhatikan meliputi
inisiatif individu dalam kelompok, media yang digunakan dalam komunikasi, jenis
hubungan, durasi komunikasi, dan penilaian yang diberikan oleh individu terhadap
komunikasi tersebut.

Sumber referensi:

Anagusti, Syauki, dan Irawatie. 2021. Audit Komunikasi Pada Biro Organisasi dan Reformasi
Birokrasi Setda Provinsi DKI Jakarta. Jurnal IKRA-ITH Humaniora, Volume 5, Nomor 1.

Dayanti, Kusumastuti, dan Puspo. 2022. Hubungan Masyarakat SKOM4103. Tangerang


Selatan: Penerbit Universitas Terbuka.

Pandiangan, dan Shafa. 2020. Audit Komunikasi Instagram @Jokowi yang Dikelola oleh Tim
Komunikasi Digital Presiden. Jurnal Komunikasi dan Media, Volume 1, Nomor 1.
Ramadani, Lestari, dan Susilo. 2015. Audit Komunikasi Organisasi Wahana Lingkungan
Hidup Indonesia (Walhi) Yogyakarta. Jurnal Komunikasi ASPIKOM, Volume 2, Nomor 4.

Anda mungkin juga menyukai